Makalah Perancangan Tugas i

34
BAB I PENDAHULUAN Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri sehingga sudah tidak perlu dibuktikan lagi bahwa setiap perusahaan/pabrik pasti membutuhkan lay-out dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perencanaaan lay-out yang baik merupakan suatu harga mati bagi kelangsungan suatu pabrik. Saking pentingnya, lay-out yang akan digunakan harus dirancang dengan baik, sehingga para pekerja dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Bisa dibayangkan bila suatu pabrik bekerja tanpa ada lay-out yang baik? Ya, tentu saja proses produksi dalam pabrik akan terganggu sehingga mengakibatkan kerugian bagi pabrik itu sendiri. Hal ini membuat peralatan produksi yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa apabila perencanaan lay-out dilakukan sembarang saja. Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin- mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan dan pengawasan barang. Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata letak fasilitas industri yang didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, alat- alat operasi gudang, pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang

Transcript of Makalah Perancangan Tugas i

Page 1: Makalah Perancangan Tugas i

BAB I

PENDAHULUAN

Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri sehingga

sudah tidak perlu dibuktikan lagi bahwa setiap perusahaan/pabrik pasti membutuhkan lay-out

dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perencanaaan lay-out

yang baik merupakan suatu harga mati bagi kelangsungan suatu pabrik. Saking pentingnya,

lay-out yang akan digunakan harus dirancang dengan baik, sehingga para pekerja dapat

bekerja dengan efektif dan efisien. Bisa dibayangkan bila suatu pabrik bekerja tanpa ada lay-

out yang baik? Ya, tentu saja proses produksi dalam pabrik akan terganggu sehingga

mengakibatkan kerugian bagi pabrik itu sendiri. Hal ini membuat peralatan produksi yang

canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa apabila perencanaan lay-out

dilakukan sembarang saja.

Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik

adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang

efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat

pengangkutan dan pengawasan barang. Perencanaan layout menurut James A Moore adalah

rencana dari keseluruhan tata letak fasilitas industri yang didalamnya, termasuk bagaimana

personelnya ditempatkan, alat-alat operasi gudang, pemindahan material, dan alat pendukung

lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada dengan

menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan. Dengan layout yang baik dalam

perusahaan akan menimbulkan impulse buying bagi konsumen.

Prinsip dasar penyusunan layout:

1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi, tata letak fasilitas pabrik

dilakukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses

produksi menjadi satu organisasi yang besar.

2. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu

proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara

mengurangi jarak perpindahan.

3. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back

tracking), gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion),

dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh

gangguan jadwal kerja.

Page 2: Makalah Perancangan Tugas i

4. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang

menyenangkan.

5. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi,

kebutuhan konsumen.

Page 3: Makalah Perancangan Tugas i

BAB II

TUNJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Tentang Desain Pabrik

2.1.1 Pengertian Dan Definisi Pabrik/Industri

Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin dan peralatan,

material, energi, modal, informasi sumber daya alam dan lain lain dikelola secara bersama

dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan

aman.

Klasifikasi industri berdasarkan aktifitas yg dilaksanakan :

Industri Penghasil Bahan Baku / The Primary Raw Material Industries

Aktifitas produksinya mengolah sbr daya alam guna menghasilkan bahan baku

atau bahan tambahan lainnya yg dibutuhkan oleh industri lain Industri

Perminyakan.

Industri Manufaktur / The Manufacturing Industries

Aktifitas produksinya memproses bahan baku guna dijadikan suatu produk

tertentu Industri Mobil

Industri Penyalur / Distribution Industries

Aktifitasnya melaksanakan pelayanan jasa industri untuk didistribusikan ke

konsumen lain Distributor Obat-Obatan

Industri Pelayanan (Jasa) / Service Industries

Aktifitasnya dibidang pelayanan / jasa baik langsung ke konsumen maupun

untuk mendukung industri Bank

Klasifikasi industri berdasarkan output / keluaran yg dihasilkan :

Producer Goods Industries Industri yg outputnya akan digunakan utk proses

produksi di industri yg lain Industri Baja

Consumer Goods Industries Industri yg output nya bias langusng digunakan oleh

konsumen (perorangan) Industri Minuman

2.1.2 Macam-Macam Proses Manufaktur

Klasifikasi proses industri manufaktur :

Continuos Process Industries / Industri yang proses produksinya berlangsung terus

menerus proses produksi berlangsung selama 24 jam terus menerus.

Page 4: Makalah Perancangan Tugas i

Repetitive Process Industries / Industri yang proses produksinya berlangsung secara

berulang kembali produk dihasilkan dalam jumlah yang banyak dan proses

berlangsung dalam langkah pengerjaan yg berulang-ulang dan serupa. Proses ini

benyak mendatangkan keuntungan utk memproduksi barang-barang yang

distandartkan dalam jumlah yang besar dan biasanya tata letak fasilitas produksinya

berdasarkan aliran produk.

Intermittent Process Industries / Industri yang proses produksinya berlangsung

terputus-putus proses produksi berlangsung sesuai order yg diterima (job lot order)

dan pengaturan tata letak fasilitas produksinya berdasarkan aliran proses.

2.1.3 Dasar-Dasar Perancangan Pabrik

Desain pabrik merupakan keseluruhan rancangan (desain) dari suatu pabrik /

perusahaan. Tata letak pabrik merupakan perencanaan atau pengaturan fasilitas agar proses

produksi berjalan secara optimal. Perancangan tata letak pabrik adalah salah satu aktifitas yg

dilakukan di dalam mendesain pabrik secara keseluruhan. Perancangan pabrik merupakan

suatu aktifitas yg dilakukan yg meliputi perencanaan financial, penentuan lokasi, dan seluruh

perencanaan yg diperlukan utk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik pabrik.

Beberapa elemen dasar yg harus diperhatikan dalam melakukan perancangan pabrik :

Kekuatan Pemilik Modal : Sebagai modal awal utk pengadaan faslitisa produksi,

modal operasi dan modal utk kepentingan ekspansi. Biasanya diperoleh dari tabungan

pribadi, pinjaman bank, penjualan saham dan lain lain.

Perancangan Produk : Hal ini akan berkaitan dengan macam dan jumlah mesin serta

fasilitas penunjang produksi lainnya.

Perencanaan Volume Penjualan : Informasi ini akan berguna utk menentukan jumlah

dan kapasitas mesin yg harus disediakan.

Pemilihan Proses Produksi : Hal ini akan berfungsi utk merencanakan proses produksi

yg paling ekonomis berdasarkan produk dan mesin yg akan digunakan.

Analisa”Membuat” atau “Membeli” : Hal ini terkait dengan efisiensi dan efektifitas

proses produksi.

Ukuran Pabrik : Hal ini tergantung dari volume produk yg dihasilkan dan modal yg

ditanamkan.

Harga Jual Produk : Utk menentukan harapan keuntungan dalam persaingan di pasar

dab kulaitas produk.

Lokasi Pabrik : Sangat dipengaruhi banyak factor dan juga modal yg ada.

Page 5: Makalah Perancangan Tugas i

Tata Letak Pabrik : Utk menentukan penempatan mesin dan fasilitas pendukung

produksi.

Pemilihan Type Bangunan : Utk melindungi segala fasilitas produksi dan semua

sumber daya yg ada di dalam pabrik.

Kemungkinan Perubahan Jenis Produk Yg Dibuat/Diproduksi

Pertumbuhan dan Perkembangan Organisasi Pabrik

2.1.4 Langkah / Prosedur Perancangan Pabrik

Tujuan dari suatu industri (organisasi usaha) adalah memuaskan kebutuhan dari

konsumennya. Cara yg ditempuh untuk tersebut adalah :

Riset Pasar dan Peramalan Penjualan (Market Research and Market Demand) : Untuk

mengetahui dan mengidentifikasi produk yg dikehendaki oleh pelanggan dan

sekaligus dilakukan peramalan jumlah yg dibutuhkan.

Kebijakan Manajemen (Management Policies) : Untuk memformulasikan

permasalahan yg dihadapi dan mengembangkan kebijakan yg harus ditempuh oleh

organisasi industri.

Perancangan Produk (Product Design) : Menggambarkan macam produk yg harus

dibuat serta spesifikasi.

Perancangan Proses dan Kegiatan Produksi / Operasional (Process Design dan

Production Actrivities) : Penetapan cara/prosedur utk memproduksi produk sesuai

dengan yg telah ditentukan.

Perancangan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Pabrik (Plant Location & Lay Out) :

Mengatur aktifitas dan fasilitas yg ada guna mendapatkan proses produksi yg paling

efisien dan efektif.

Analisis Perhitungan Biaya (Cost Accounting Analisys) : Menganlisa biaya produksi

secara keseluruhan utk menentukan modal yg diperlukan agar proyek dapat

terealisasi.

Pengadaan Dana Finansial (Financial Funding) : Mengalokasikan dana utk menunjang

kegiatan produksi.

Realisasi Proyek (Project Realization) : Perealisasian pengadaan-pengadaan segala

kebutuhan yg diperlukan dalam mendukung aktifitas produksi.

Proses Manufakturing (Manufactuirng Process) : Aktifitas yg mengubah material

menjadi produk jadi yg diinginkan. Proses ini memberikan nilai tambah thd material

yang ada.

Page 6: Makalah Perancangan Tugas i

Distribusi Output (Distibution) : Hasil dari proses manufacturing yaitu produk jadi di

distribusikan / dikirim ke pelanggan sesuai permintaan.

Secara skematis, Proses Perancangan Pabrik adalah sebagai berikut :

Page 7: Makalah Perancangan Tugas i

2.2 Teori Penentuan Lokasi Pabrik Menurut Beberapa Ahli

2.2.1 Teori Kimball

Dekat dengan bahan mentah

Dekat dengan pasar

Terdapat penyediaan air yang lancar

Tenaga kerja mudah

Iklim yang baik

Investasi

2.2.2 Teori Splenger dan Kleir

Factor primer: bahan mentah, pasar, transport, buruh, tenaga/power

Factor sekunder: fasilitas air, iklim, pajak perkreditan (invesasi)

2.2.3 Teori Alfred Weber

Yaitu mendasarkan teorinya bahwa pemilihan lokasi industri didasarkan atas prinsip

minimisasi biaya. Weber menyatakan lokasi setiap industri tergantung pada total

biaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum.

Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum adalah

identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum.

Pembebasan tanah

Konstruksi pabrik

Upah buruh

Angkutan

Penyusutan/depresiasi

Factor penting: ongkos produksi, onkos transportasi

Dasar pemilihan lokasi pabrik menurut Webber:

Market Oriented yaitu Industri ditempatkan dekat dengan pasar

Raw Material Oriented yaitu Industri ditempatkan dekat dengan bahan bakunya

Junction Oriented yaitu Industri ditempatkan dekat persimpangan antara pasar

dan bahan mentahnya

Other Oriented yaitu Industri ditempatkan dekatdengan pelabuhan, jalan raya,

ongkos buruh, dsb

.

2.3 Tujuan Dan Prinsip Yang Mendasari Tata Letak Pabrik

Page 8: Makalah Perancangan Tugas i

2.3.1 Tujuan Perencanaan Dan Pengaturan tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik (plant lay out) / tata letak fasilitas (facilities lay out) adalah tata cara

pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Fasilitas

pabrik dalam hal ini adalah mesin / peralatan dan departemen yg ada di dalam pabrik. Dari

segi biaya, tujuan dalam tata letak pabrik adalah utk meminimalkan total biaya yang

menyangkut elemen-elemen sbb :

1. Biaya konstruksi dan instalasi baik utk bangunan mesin maupun fasilitas produksi

lainnya.

2. Biaya pemindahan bahan.

Biaya produksi, maintenance, safety dan produk setengah jadi

Tujuan utama dari tata letak pabrik adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas

produksi yg paling ekonomis utk produksi aman dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan

moral kerja dan performance karyawan. Tata letak yg baik akan dapat memberikan

keuntungan dalam sistem produksi :

Menaikkan Output Produksi : Tata letak yg baik akan memberikan produktifitas yg

tinggi (output lebih besar dengan biaya sama atau lebih kecil)

Mengurangi Waktu Tunggu : Pengaturan tata letak yg terkoordinir dan terencana

dengan baik akan dapat mengurangi waktu tunggu yg berlebihan.

Mengurangi Proses Pemindahan Bahan : Utk merubah bahan baku menjadi produk

jadi, sedikitnya satu dari tiga elemen dasar sistem produksi (bahan baku, orang,

mesin) akan berpindah. Dan kebanyakan kasus adalah pemindahan bahan baku

menjadi sorotan utama dalam rangka pengaturan tata letak dimana dengan pengaturan

yg baik, maka pemborosan yg terjadi pada pemindahan bahan dapat dikungi secara

signifikan.

Penghematan penggunaan Area Utk Produksi, Gudang dan Service : Perencanna tata

letak yg optimal akan dapat mengatasi pemborosan pemakaian ruangan secara

berlebihan.

Pendayagunaan Yg Lebih Besar dari Pemakaian Mesin, Tenaga Kerja, dan fasilitas

Produksi Lainnya : Tata letak yg terencana dengan baik akan banyak membantu

dalam pendayagunaan elemen-elemen produksi secara lebih efektif dan efisien.

Mengurangi Inventory In Process : Dengan perencanaan tata letak yg baik, sehingga

waktu tunggu antar proses bias berjalan dengan baik, maka penumpukan barang

setengan jadi dapat dikurangi dan sesegera mungkin diselesaikan diproses berikutnya.

Page 9: Makalah Perancangan Tugas i

Proses Manufakturing yg Lebih Singkat : Dengan memperpendek jarak antara operasi

satu dengan operasi berikutnya, maka proses produksi dapat di[ersingkat utk

menghasilkan produk jadi.

Mengurangi Resiko Bagi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Karyawan :

Perencanaan tata letak pabrik juga ditujukan utk membuat suasana kerja yg nyaman

dan aman bagi karyawan yg bekerja di dalamnya shg hal yg bisa dianggap

membahayakan dan ketidaknyamanan harus dihindari.

Memperbaiki Moral dan Kepuasan Kerja : Segala sesuatu yg diatur dengan baik akan

mencipatkan suasana yg menyenangkan sehingga moral dan kepuasan kerja dapat

ditingkatkan.

Mengurangi faktor yg bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku

ataupun produk jadi : Tata letak yg baik akan dapat mengurangi kerusakan yg bisa

terjadi pada bahan baku atau produk jadi.

2.3.2 Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik

Berdasarkan tujuan, keuntungan dan aspek dasar dalam tata letak pabrik yg terencana dengan

baik, dapat disimpulkan 6 prinsip dasar sebagai berikut :

1. Prinsip Integrasi Secara Total : Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dari

seluruh elemen produksi yg ada menjadi satu unit operasi yg lebih besar.

2. Prinsip Perpindahan Jarak Yg Paling Minimal : Dalam proses pemindahan bahan dari

satu operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan mengurangi jarak

perpindahan tersebut.

3. Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja : Aliran kerja yg baik adalah aliran konstan

dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan dalam proses produksi

4. Prinsip Pemanfaatan Ruangan : Pengaturan ruangan yg akan dipakai secara optimum

dengan memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space).

5. Prinsip Kepuasan Dan Keselamatan Kerja : Tata letak yg baik akan dapat membuat

suasana kerja menjadi menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat meningkatkan

moral karyawan.

6. Prinsip Integrasi Secara Total : Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dari

seluruh elemen produksi yg ada menjadi satu unit operasi yg lebih besar.

7. Prinsip Perpindahan Jarak Yg Paling Minimal : Dalam proses pemindahan bahan dari

satu operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan mengurangi jarak

perpindahan tersebut.

Page 10: Makalah Perancangan Tugas i

8. Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja : Aliran kerja yg baik adalah aliran konstan

dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan dalam proses produksi

9. Prinsip Pemanfaatan Ruangan : Pengaturan ruangan yg akan dipakai secara optimum

dengan memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space).

10. Prinsip Kepuasan Dan Keselamatan Kerja : Tata letak yg baik akan dapat membuat

suasana kerja menjadi menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat meningkatkan

moral karyawan.

11. Prinsip Fleksibilitas : Dengan kemajuan IPTEK mengakibatkan dunia industri

berpacu utk mengimbanginya. Perubahan yg mungkin terjadi pada desain produk,

peralatan produksi, delivery dsb akan dapat berakibat pengaturan kembali (re-lay out)

tata letak yg sudah ada. Utk hal ini bila tata letak direncanakan cuup fleksible maka

penyesuaian kembali dapat dilakukan dengan lebih cepat dan murah.

2.3.3 Langkah-Langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik

Tata Letak Pabrik berhubungan sangat erat dengan segala proses perencanaan dan

pengaturan letak dari pada mesin-mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orang yg bekerja

di tiap-tiap stasiun kerja yg ada.

Secara umum pengaturan daripada semua fasilitas produksi direncanakan sehingga

diperoleh :

Meminimumkan gerakan balik yg tidak perlu

Transportasi yg minimum dari proses pemindahan bahan

Pemakaian area yg minimum

Pola aliran produksi yg terbaik

Keseimbangan penggunaan luas area yg dimiliki

Keseimbangan dalam lintasan area perakitan

Kemungkinan dan fleksibilitas utk menghadapi ekspansi di masa mendatang

Proses Pengaturan segala fasilitas produksi dibedakan atas :

1. Pengaturan Tata Letak Mesin dan Fasilitas : Pengaturan semua mesin dan fasilitas yg

diperlukan utk proses produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yg ada.

2. Pengaturan Tata Letak Departemen : Pengaturan bagian atau departemen serta

hubungannya antara satu denganlainnya di dalam pabrik.

Langkah-langkah dalam perencanaan tata letak pabrik :

Analisa Produk : Menganalisa macam dan jumlah produk yg harus dibuat dengan

menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.

Page 11: Makalah Perancangan Tugas i

Analisa Proses : Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yg telah

ditetapkan utk dibuat.

Sigi dan Analisa Pasar : Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yg dibutuhkan

oleh konsumen. Informasi ini digunakan utk menentukan kapasitas produksi yg

berikutnya dapat memberi keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi

yg diperlukan.

Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipmen dan Luas Area yg Dibutuhkan : Dengan

memperhatikan volume produk yg akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan efisensi

mesin maka jumlah mesin dan fasilitas yg diperlukan (juga operator) dapat dihitung.

Utk selanjutnya luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat di

tentukan agar proses berlangsung dengan lancar.

Pengembangan Alternatif Tata Letak : Sebelum menentukan tata letak terbaik yg

harus dipilih, terlebih dahulu dilakuakn pengembangan alternative dengan

mempertimbangkan:

1. Analisa ekonomi yg didasarkan macam tipe layout yg dipilih

2. Perencanaan pola aliran material yg hrs berpindah dari satu proses ke proses

berikutnya

3. Pertimbangan yg terkait dengan luas area, kolom bangunan, struktur organisasi dll

4. Analisa aliran material dengan memperhatikan volume, frekwensi dan jarak

perpindahan material shg diperoleh total biaya yg paling minimum.

Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik : Hasil analisa thd

layout dipakai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik dan pengaturan departemen

penunjang,

2.4 Faktor-Faktor Dalam Penentuan Lokasi Pabrik

2.4.1 Faktor Primer

Yang dikatakan faktor-faktor utama adalah faktor-faktor yang langsung mempengaruhi

tujuan utama perusahaan. Faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu:

a. Letak dari pasar

Alasan utama perusahaan mendirikan pabriknya dekat dengan daerah pasaran hasil

produksinya agar supaya dapat cepat melayani konsumen atau barang hasilnya dapat

cepat sampai di pasar. Jadi apabila letak perusahaan dekat dengan daerah pasar hasil

produksinya maka pelayanan kepada konsumen akan menjadi lebih cepat.

Disamping itu biaya pengangkutan produk ke pasar akan menjadi lebih rendah,

Page 12: Makalah Perancangan Tugas i

sehingga harga dapat ditekan lebih rendah dengan pengharapan jumlah produk yang

terjual lebih banyak dan akhirnya dapat diperoleh hasil penjualan yang lebih besar.

Misalnya pabrik-pabrik minuman seharusnya diletakkan dekat dengan pasar hasil

minum tersebut. Juga untuk barang-barang hasil/produk yang mudah/cepat rusak

umumnya diletakkan dekat dengan pasar dari produk tersebut, agar perusahaan tidak

menjadi rugi karena banyaknya barang hasil/produk yang rusak sehingga tidak dapat

terjual.

b. Letak dari sumber-sumber bahan mentah

Perusahaan berkepentinagan untuk selalu dapat memperoleh jumlah bahan yang

dibutuhkan dengan mudah, layak harganya, kontiniu, dan biaya pengangkutan yang

rendah serta tidak rusak sehingga apabila diproses/diolah nantinya menjadi barang

jadi, biaya produksinya dapat ditekan dan kualitas barang yang dihasilkan adalah

baik. Misalnya, pabrik kertas yang bahan mentahnya adalah kayu biasanya

diletakkan di dekat sumber bahannya, karena akan lebih murah dan lebih mudah

untuk mengangkut kertas sebagai hasilnya daripada mengangkut kayu sebagai bahan

mentahnya. Juga untuk barang-barang hasil yang dalam proses pengolahannya

terdapat pengurangan berat, dan bahannya banyak yang terbuang dalam proses

sebagai afval.

Dari keterangan di atas dapatlah dipahami bahwa adanya perusahaan/pabrik yang

berkacenderungan untuk meletakkan pabriknya di daerah yang dekat dengan sumber

bahan mentahnya, didasarkan atas dasar pertimbangan biaya pengangkutan ke pabrik

adalah besar/mahal karena volume dan berat serta jarak, apabila jarak pabrik agak

jauh.

Disamping itu, juga ada faktor lain yaitu karena dalam proses produksinya terjadi

proses pengurangan berat (weight loosing) sehingga barang jadinya mengandung

volume dan berat yang lebih kecil.

c. Fasilitas pengangkutan

Pengangkutan (transportation) merupakan suatu faktor yang penting diperhatikan,

karena kegiatan pengangkutan meliputi mengangkut dan memindahkan sampai pada

tempat tujuan kadang-kadang memakan waktu dan biaya yang sangat besar. Untuk

melaksanakan kegiatan pengangkutan ada empat jenis fasilitas pengangkutan yang

sering digunakan, yaitu:

Kereta api

Truck/angkutan jalan raya

Page 13: Makalah Perancangan Tugas i

Pengangkutan melalui air

Pengangkutan melalui udara

d. Supply dari buruh atau tenaga kerja yang tersedia

Faktor buruh atau tenaga kerja merupakan faktor yang penting bagi suatu

perusahaan, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan perusahaan juga dipengaruhi

oleh faktor buruh atau tenaga kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi

kerja dan penekanan biaya produksi adalah tenaga kerja. Oleh karena itu pimpinan

perusahaan hendaknya berusaha mencari tempat untuk lokasi bagi perusahaan di

daerah yang tersedia cukup banyak tenaga kerja dan kualitas serta skillnya tinggi.

Jadi pemilihan suatu daerah untuk tempat lokasi suatu perusahaan/pabrik ditentukan

oleh:

Adanya skill buruh yang diperlukan/dibutuhkan.

Terdapatnya kuantitas yang cukup dari buruh yang diperlukan.

Besar kecilnya atau tinggi rendahnya tingkat upah di daerah tersebut.

e. Tersedianya pembangkit tenaga listrik

Pabrik yang membutuhkan tenaga listrik yang besar akan memilih lokasinya di

daerah yang mempunyai atau dekat sumber tenaga listrik, karena di daerah ini biaya

tenaga listrik tidak begitu besar. Apabila terdapat tenaga listrik yang murah, maka

daerah itu akan menjadi lebih menarik bagi pabrik-pabrik yang baru. Jika pabrik

memilih lokasinya di daerah dimana terdapat tenaga listrik maka pabrik tidak perlu

mendirikan pembangkit tenaga listrik sendiri. Bila tidak, maka pabrik harus

mendirikan pembangkit tenaga listrik sendiri, dimana dibutuhkan investasi yang

besar. Dan perlu kita ketahui bahwa lebih murah untuk menyewa listrik/power

daripada mengadakannya sendiri dengan mendirikan pembangkit tenaga listrik.

2.4.2 Faktor Sekunder

a. Rencana masa depan

Keputusan yang diambil sekarang sebenarnya akan mempunyai pengaruh yang

penting pada masa mendatang. Seperti kita ketahui bahwa perusahaan atau pabrik itu

sesuai dengan yang dicita-citakan oleh pemilik dan manajernya supaya bertahan

terus, berkembang dan mengadakan perluasan.

b. Biaya dari tanah dan gedung

Page 14: Makalah Perancangan Tugas i

Jika biaya tanah dan gedung adalah murah, maka ada kemungkinan ekspansi

perusahaan/pabrik dapat dilakukan, karena tempat atau tanah pabrik itu pada

umumnya cukup luas sebab biaya investasi tanahnya tidak begitu mahal. Dan

sebaliknya harga tanah di daerah itu maka perusahaan akan sukar untuk memperoleh

tanah yang cukup luas, sehingga dalam hal ini pimpinan perusahaan perlu

memikirkan untuk mendirikan gedung yang bertingkat yang investasinya jauh lebih

mahal.

c. Kemungkinan perluasan atau ekspansi

Jika disekeliling tempat itu telah penuh ditempati, sedangkan perusahaan karena

perkembangan aktivitasnya perlu diperluas, maka perluasan perusahaan atau pabrik

hanya mungkin dilakukan dengan mendirikan gedung yang beringkat atau

menambah tingkat gedung yang sudah ada ataupun membangun gedung-gedung

yang baru di tempat yang letaknya jauh dari gedung pabrik semula. Bila perluasan

perusahaan dilakukan dengan membangun gedung-gedung yang baru di tempat yang

letaknya jauh dari gedung pabrik semula, maka akan dapat menimbulkan kesulitan-

kesulitan antara lain: biaya transport, pengawasan dan persoalan yang seharusnya

dapat jadi menjadi dua seperti listrik, mesin dan peralatan-peralatan pabrik lainnya.

d. Terdapatnya fasilitas service dan fasilitas untuk masyarakat

Bila perusahaan atau pabrik didirikan di daerah dimana tidak terdapat bengkel-

bengkel atau “service industries” maka perusahaan itu harus mendirikan sendiri

bengkel untuk mesin-mesin dan peralatannya untuk menjamin kelancaran proses

produksinya.

Disamping itu juga perlu diperhatikan apakah di daerah yang dipilih sebagai tempat

lokasi pabrik telah terdapat rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, mesjid, dan gereja,

taman-taman, dan tempat-tempat kegiatan olah raga atau rekreasi.

e. Fasilitas pembelanjaan

Lembaga keuangan : bursa dan sumber potensial yang ada untuk modal

perusahaan

Lembaga kredit : bank, koperasi, dll

Adanya “financial facilities” dapat membantu perkembangan perusahaan.

Disamping itu juga, adanya kesediaan dan kemampuan masyarakat untuk bekerja

sama dan membelanjai aktivitas perusahaan memberi sumbangan yang besar bagi

suksesnya perusahaan tersebut.

f. Persediaan air

Page 15: Makalah Perancangan Tugas i

Air yang digunakan untuk tenaga listrik ataupun keperluan industri. Jadi tersedianya

air di suatu daerah harus juga diperlukan atau dipertimbangkan dalam memilih

lokasi suatu pabrik di daerah tersebut. Pada umumnya air dibutuhkan oleh setiap

pabrik, hanya banyaknya air dibutuhkan oleh suatu pabrik berbeda dengan pabrik-

pabrik lainnya.

g. Tinggi rendahnya tingkat pajak dan UU perburuhan

Kemudahan perizinan dan keringanan pajak (tax holiday dan tariff rendah) sangat

diperlukan oleh perusahaan atau pabrik yang bersangkutan terutama untuk

membantu dapat lekas diselesaikannya pendirian dan pembangunannya sehingga

segear dapat diikuti dengan masa percobaan dan operasinya. Keringanan pajak ini

akan membantu untuk menutupi kerugian pada masa-masa percobaan dan learning

process yang praktis belum menghasilkan sesuatu yang berarti sedangkan biaya yang

dibutuhkan sangat besar terutama karena adanya biaya-biaya yang tidak diduga-duga

dan kadang-kadang jumlahnya cukup besar dan biaya- biaya untuk kegiatan

pemasaran yang sangat diperlukan. UU perburuhan ditetapkan oleh pemerintah

untuk melindungi buruh.

h. Respon masyarakat

Perlu pula diperhatikan bahwa, untuk beberapa industri sikap masyarakat ini sangat

penting untuk diperhatikan, karena masyarakat inilah yang menjadi prospective

employee. Disamping itu untuk mendirikan suatu pabrik perlu diperhatikan

pandangan atau sikap masyarakat di daerah itu yaitu apakah masyarakat itu setuju

atau tidak didirikannya pabrik di daerahnya.

Keadaan atau suasana masyarakt di daerah itu merupakan iklim bagi perkembangan

perusahaan pabrik atau industri. Dengan adanya suasana yang baik dari masyarakat,

maka suatu perusahaan dapat tumbuh dan mendapapt keuntungan-keuntungan

tertentu dari pemilihan lokasi tersebut. Hal ini karena, masyarakat di daerah dimana

perusahaan berada selain menjadi sumber tenaga kerja, juga menjadi sumber

pemasaran atau daya beli bagi barang-barangnya, terutama pabrik yang

menghasilkan barang-barang konsumsi. Makin besar masyarakatnya maka makin

besar daerah pasaran barang-barangnya, dan makin tinggi tingkat hidup masyarakat

maka makin tinggi kemampuan untuk membeli barang-barangnya.

i. Iklim

Page 16: Makalah Perancangan Tugas i

Suatu pabrik kadang-kadang membutuhkan iklim tertentu seperti kelembaban udara,

panas sinar matahari, atau variasi iklim yang lain untuk kegiatan proses

manufacturingnya. Disamping itu juga iklim yang baik dapat meninggikan moral

pekerja sehingga dapat memperbesar hasil produksinya. Oleh karena itu banyak

perusahaan yang mendirikan pabriknya di daerah yang iklimya baik dan sesuai

dengan kebutuhan proses produksi di pabrik itu.

j. Keadaan tanah

Keadaan tanah yang berawa-rawa atau keadaan susunan lapisan tanah tertentu, tidak

dapat/mungkin untuk pendirian bangunan yang didirikan untuk meletakkan atau

menahan mesin-mesin yang berat. Jadi sifat-sifat daripada tanah dan bagian-bagian

bawahnya dapat menjadi bahaya bagi gedung-gedung atau bangunan-bangunan

tertentu. Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan adalah luas dan keadaan daripada

letak atau lapangan, topography, pangairan, tempat pembuangan air bekas dan

kemungkinan adanya banjir.

k. Perumahan yang ada dan fasilitas lainnya

Dengan fasilitas perumahan yang kurang maka banyak perusahaan atau pabrik yang

akan didirikan harus menanggung biaya pembangunan rumah sehingga

memperbesar capital investment.

2.5 Dasar-Dasar Perencanaan Dalam Penentuan Lokasi Pabrik

Ada dua langkah utama yang seharusnya diambil dalam proses penentuan lokasi suatu

pabrik, yaitu pemilihan daerah atau territorial secara umum dan pemilihan berdasarkan size

dari jumlah penduduk (community) serta lahan secara khusus. Pemilihan territorial secara

umum adalah untuk mendapatkan informasi secara umum adalah untuk mendapatkan

informasi secara umum dan setelah itu baru kemudian ditentukan community dan lahan (size)

yang dikehendaki secara khusus, yang mana untuk ini alternative pemilihannya dapat

diklasifikasikan ke dalam daerah di kota besar, di pinggir kota, atau jauh diluar kota. Disini

macam proses manufacturing ikut pula menentukan pemilihan size dari pabrik yang akan

didirikan. Contoh lokasi di daerah terpencil yang jauh dari keramaian kota akan sangat

dikehendaki untuk pabrik yang akan memproduksi bahan peledak.

Selanjutnya, beberapa kondisi umum seperti tersebut dibawah ini akan ikut pula

mengambil peranan di dalam proses penentuan lokasi pabrik, yaitu :

a. Lokasi di kota besar (city location).

Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar.

Page 17: Makalah Perancangan Tugas i

Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas – fasilitas yang umumnya hanya

terdapat di kota besar saja seperti listrik, gas dan lain – lain.

Kontak dengan suppliers dekat dan cepat.

Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan.

b. Lokasi di pinggir kota (Sub urban location)

Semi-skilled atau female labor mudah diperoleh.

Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak di kota besar.

Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik.

Rencana ekspansi pabrik akan mudah dibuat.

Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul.

c. Lokasi jauh di luar kota (country location)

Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun rencana

ekspansi yang akan datang.

Pajak terendah bisa diperoleh.

Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki.

Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan.

Baik untuk proses manufacturing produk – produk berbahaya.

Untuk menentukan luas tanah yang dibutuhkan dalam pendirian suatu pabrik, maka

hal ini dapat dicari dengan menggunakan perumusan umum, yaitu sekurang – kurangnya lima

ratus kali luas area yang betul – betul dipakai untuk penempatan segala fasilitas produksi

yang dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi tempat yang cukup lapang buat

keperluan membongkar / memuat barang, fasilitas parkir, area untuk gudang dan lain – lain.

Lokasi akan menentukan dekat tidaknya pabrik tersebut ke sumber bahan baku

ataupun jasa pemasarannya. Jarak dari pabrik ke kedua tempat ini akan menentukan pula

metode transportasi yang sebaiknya dipergunakan. Metode - dan juga macamnya –

transportasi ini akan kembali menentukan apakah tata letak seharusnya direncanakan dengan

memberikan fasilitas-fasilitas untuk keperluan membongkar/memuat barang dari railroad,

kapal, trak dan lain-lain atau tidak. Demikian juga disini pengaturan dari departemen

penerimaan dan/atau pengiriman barang ( receiving & shipping department) akan mempunyai

macam variasi dalam perencanaan letaknya yang harus disesuaikan pula dengan macam dan

metode transportasi yang dipergunakan. Selanjutnya kemungkinan adanya ekspansi di masa

yang akan dating ikut pula menentuka lokasi pabrik ini. Untuk pabrik yang berlokasi di kota

besar biasanya akan mengarah vertical yaitu dengan cara menambah tingkat/lantai bangunan

yang sudah ada. Hal ini jauh berbeda dengan pabrik yang mengambil lokasi jauh di luar kota

Page 18: Makalah Perancangan Tugas i

besar dimana factor tanah relative tidak menjadi masalah utama, sehingga arah ekspansi

pabrik bias dilaksanakan kea rah horizontal.

2.6 Tahap-Tahap Pemilihan Serta Metode Penilaian Lokasi Suatu Pabrik

2.6.1 Tahapan Pemilihan Lokasi Pabrik

A. Tahap pertama

Melihat kemungkinan daerah-daerah alternatif. Yang perlu diperhatikan: jenis

proses, jenis produk, sumber bahan mentah, dan tempat pemasaran.

B. Tahap kedua

Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman sendiri. Menentukan kekhususan

pabrik tersebut, seperti mengenai lokasi, pengangkutan dan lain-lain.

C. Tahap ketiga

Mempertimbangkan dan menilai masyarakat untuk daerah lokasi pabrik yang

dianggap paling menguntungkan.

2.6.2 Metode-metode Pemilihan Lokasi Pabrik

A. Metode Break Even Analisis

Lokasi alternatif A, B dan C memiliki stustur ongkos seperti pada data tabel. Produk yang

dibuat bisa dijual dengan harga RP. 180.000/unit. Tentukan lokasi yang paling ekonomis jika volume

produksi diharapkan 200 unit per tahun.

Lokasi Ongkos Tetap/tahun Ongkos variabel/unit

A Rp. 40 juta Rp. 100.000

B 80 juta 60.000

C 160 juta 20.000

Ongkos total (OT) = Ongkos tetap + Jumlah unit x Ongkos variabel.

Ongkos total pada Lokasi A = 40 juta + 100.000 x 2000 = 240 juta

Ongkos total pada Lokasi B = 80 juta + 60.000 x 2000 = 200 juta

Ongkos total pada Lokasi A = 160 juta + 20.000 x 2000 = 200 juta

Penjualan = 2000 x Rp 180.000 = 360 juta

Page 19: Makalah Perancangan Tugas i

Gambar 2.1 Break Even Analisis

Titik C’, B’, dan A’ adalah titik pulang pokok untuk lokasi C, B, dan A. Tampak pada volume

produksi 2000 unit, tidak ada lokasi yang cocok, yang mencapai titik pulang pokok/titik impas. Lokasi

C memiliki titik impas pada volume sekitar 900 unit, sedangkan yang lainnya jauh lebih kecil. Jadi

volume 900 unit dekat dengan angka 2000 unit. Jika alternatif yang ada hanya tiga, maka pilihan

terbaik jatuh pada lokasi “C”. Meskipun titik impas tidak tercapai pada volume yang diharapkan

yakni 2000 unit.

Kebutuhan

Pabrik

Nilai

Lokasi

yang Ideal

Jakarta

(Lokasi A)

Bandung

(Lokasi B)

T Karang

(Lokasi C)

Pasar

Pengangkutan

Bahan Baku

Tenaga kerja

Tenaga Listrik

Iklim

35

25

15

10

10

5

35

25

5

8

10

5

30

25

12

10

10

4

25

20

15

8

8

4

Jumlah Total 100 88 91 80

Nilai ini ditentukan dengan memperbandingkan lokasi sebenarnya denganlokasi yang

ideal. Lokasi yang mempunyai total nilai yang tertinggi untuk keenam faktor tersebut yang

dipilih. Dalam hal ini lokasi B yang dipilih, karena lokasi B mempunyai angka yang tertinggi,

yaitu angka nilai 91 dari nilai 100 yang mungkin, jika dibandingkan dengan angka nilai 88

untuk lokasi A dan nilai 80 untuk lokasi C.

Page 20: Makalah Perancangan Tugas i

B. Metode Perbandingan Biaya

Tabel berikut menggambarkan perhitungan biaya sampai barang jadi diserahkan

kepada langganan untuk empat tempat lokasi yang mungkin bagi pabrik tepung tapioka yang

dapat mensupply suatu pasar tertentu dimana dapat diharapkan 1.000.000 karung tapioka

akan dapat terjual setiap bulannya

dari tabel ini dapat dilihat bahwa daerah tempat lokasi B mempunyai jumlah biay yang

terendah yaitu Rp.119, - per karung

Yang terpenting dalam biaya- biaya yang diperbandingkan untuk pemilihan lokasi

suatu pabrik tidak hanya biaya operasi/pengerjaan saja tapi juga biaya distribusi dan biaya-

biaya lainnya yang terjadi. Jadi biaya- biaya dari seluruh faktor- faktor yang terjadi dalam

suatu usaha perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi ini

Perhitungan Biaya Sampai Barang Diserahkan Kepada Langganan Untuk Berbagai Lokasi

Pabrik Tepung Tapioka Bagi Satu Karung Tepung

Jenis Biaya (Lokasi A) (Lokasi B) (Lokasi C) (Lokasi D)

Bahan Baku

Bahan Bakar dan

Pembangkit Listrik

Biaya Pengerjaan

- TK dan Pengawas

- Laboratorium Reparasi

Biaya Biaya lainnya

- Administrasi

- Asuransi

- Pajak

- Bunga Pinjaman

- Pengepakan Karung

dan karung yang rusak

- Penjualan

- Pengangkutan

Rp. 50

Rp. 15

Rp. 20

Rp. 10

Rp. 5

Rp. 5

Rp. 4

Rp. 3

Rp. 4

Rp. 5

Rp. 5

Rp. 40

Rp. 15

Rp. 15

Rp. 10

Rp. 8

Rp. 5

Rp. 4

Rp. 3

Rp. 4

Rp. 7

Rp. 8

Rp. 35

Rp. 20

Rp. 20

Rp. 15

Rp. 10

Rp. 5

Rp. 4

Rp. 3

Rp. 4

Rp. 10

Rp. 15

Rp. 50

Rp. 15

Rp. 20

Rp. 10

Rp. 10

Rp. 5

Rp. 4

Rp. 3

Rp. 4

Rp. 8

Rp. 10

Jumlah Total Rp. 126 Rp. 119 Rp. 141 Rp. 134

Page 21: Makalah Perancangan Tugas i

C. Metode Delphi

Metoda yang mempergunakan suatu prosedur yang sistematik untu mendapatkan

suatu kelompaok atau tim ahli.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan penilaian gabungan sebuah perusahaan untuk

lokasi Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya berdasarkan 5 faktor

Alternatif

Lokasi

Pasar

Potensial

Biaya

TK

Tersedianya

Air

Biaya Bahan

Mentah

Pajak

Jogjakarta

Jakarta

Surabaya

2

5

3

3

3

4

5

1

4

4

4

2

3

2

5

Untuk setiap faktor, diberikan penilaian relatif diantara berbagai alternatif lokasi

( nilai 1 sampai 10 ). Setiap faktor diberi bobot sebagai berikut: potensi pasar 30 %, biaya

tenaga kerja 20 %, tersedianya air 30 %, biaya bahan mentah 10 %, pajak 10 %. Dari tabel

diatas, nilai tertimbang total tertinggi adalah kota Surabaya sebagai pilihan kota alternatif

lokasi.

D. Metode penilaian hasil values

Penggunaan dari faktor- faktor yang dapat diukur dalam pemilihan suatu plant site

untuk pabrik tapioca

Kebutuhan

Pabrik

Nilai Lokasi

yang Ideal

Jakarta

(Lokasi A)

Bandung

(Lokasi B)

T Karang

(Lokasi C)

Pasar

Pengangkutan

Bahan Baku

Tenaga kerja

Tenaga Listrik

Iklim

35

25

15

10

10

5

35

25

5

8

10

5

30

25

12

10

10

4

25

20

15

8

8

4

Jumlah Total 100 88 91 80

Page 22: Makalah Perancangan Tugas i

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini, antara lain :

1. Penentuan lokasi pabrik yang baik dapat berakibat pada lancarnya

proses produksi pabrik tersebut.

2. Lokasi yang baik dapat menunjang efisiensi dan efektivitas

suatu pabrik.

3. Banya sekali variabel yang harus dipertimbangkan dalam

menentukan lokasi suatu pabrik dengan tujuan mendapat keuntungan ekonomis sesuai

dengan tujuan organisasi perusahaan.

4. Faktor-faktor penentuan lokasi pabrik terbagi dua, yaitu:

- Faktor primer

- Faktor sekunder

5. Metode pemilihan lokasi pabrik, yaitu :

- Metode Break Even Analisis

- Metode penilaian hasil values

- Metode Perbandingan Biaya

- Metode Delphi