TUGAS FISIKA
-
Upload
majidal-fajar -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
description
Transcript of TUGAS FISIKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan
hidayah serta inayahnya kita diberi kesempatah untuk menyelasaikan proses penelitian kami,
dan berkat-Nya pula kami mampu melengkapi penelitian ini dalam sebuah laporan berbentuk
makalah.
Dan tidak lupa pula rasa syukur kami, karena makalah ini dapat terselesaikan sesuai
waktu nya.
Samarinda, 15 Mei 2015
Penulis,
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Laporan Kegiatan Praktikum Fisika
Tempat : Laboratorium FOA Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman
Dibuat pada tanggal ………
Telah disahkan oleh dosen matakuliah fisika dasar sebagai pelengkap SKS dalam perkuliahan pada jurusan agribisnis Perikanan Universitas Mulawarman
Disahkan Oleh : Mengetahui:
Dosen Pembimbing Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................
1.2. Tujuan.......................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bandul Matematis.....................................................................................................
2.2. Hukum Newton ........................................................................................................
2.3. Koefisien Muai Panjang ...........................................................................................
2.4. Kalorimeter ..............................................................................................................
2.5. Gaya Archimedes .....................................................................................................
2.6. Osilasi Pegas ............................................................................................................
2.7. Mengukur Luas Volume ..........................................................................................
2.8. Daya Hantar Listrik Asam Basa Dan Garam............................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1. Tempat......................................................................................................................
3.2. Bahan dan Alat..........................................................................................................
3.3. Prosedur....................................................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................
4.1. Hasil Pengamatan.....................................................................................................4.1.1. Percobaan 1 4.1.2. Percobaan 2 4.1.3. Percobaan 3 4.1.4. Percobaan 4 4.1.5. Percobaan 54.1.6. Percobaan 64.1.7. Percobaan 7 4.1.8. Percobaan 8
A. Pembahasan
BAB V PENUTUP.....................................................................................................
A.Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia fisika memang ada banyak istilah-istilah yang belum kita ketahui salah
satunya adalah mengenai bandul matematis. Dalam kehidupan sehari-hari kita
tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada dari diri kita sendiri seperti
gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakan setiap hari
sampai pada sesuatu yang diluar dari diri kita. Bandul matematis disebut juga
disebut juga sebagai ayunan dapat didefenisikan sebagai sebuah partikel yang
gantung atau tergantung pada satu titik dari seutas tali yamg didapat pada keadaan
tertentu setara tidak mempunyai berat dan tidak dapat ditambah atau bertambah
panjangnya, apabila suatu ayunan itu bergerak dari keadaan yang vertikal
sehingga terbentuk sudut kemiringan.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang sebenarnya mempunyai konsep
dasar tentang gaya. Misalnya pada waktu kita menarik atau mendorong suatu
benda, sehingga benda tersebut mengalami perubahan, baik kedudukan ataupun
percepatannya. Atau pada saat kita menendang bola sehingga bola tersebut
mengalami perubahan kedudukan dan mangalami percepatan. Pada saat itu kita
mengatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya pada benda itu. Walaupun setiap
hari kita melakukan suatu gaya, tapi masih saja bayak orang belum mengerti
konsep gaya itu sendiri. Untuk itulah penelitian tentang Hukum Newton II ini
dilakukan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga dapat melihat banyak sekali hal-hal
yang terjadi berkaitan dengan pemuaian dan pengerutan suatu benda. Misalnya
pada suatu hari yang panas, kawat-kawat listrik atau kawat telepon yang
bergantung pada tiangnya akan bergantung kendur. Tetapi sebaliknya pada hari
yang dingin.
Rel kereta api dibangun dengan memberikan sedikit ruang pemisah diantara
sambungan-sambungan antar relnya sehingga rel tersebut tidak akan melengkung
ketika musim panas. Pesawat supersonik Concorde akan bertambah panas selama
melakukan penerbangan kerena adanya gesekan dengan udara, pesawat tersebut
akan bertambah panjang 25 cm. Dan banyak hal lainnya yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari kita.
Oleh karena itu, percobaan kali ini mengenai “Muai Panjang Zat Padat”, untuk
dapat memberikan suatu pengetahuan lebih mengenai hal tersebut, dan dapat kita
terapakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kalorimeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan
(mengukur) kalor. Pengukuran itu dilakukan untuk mengetahui kalor jenis suatu
zat. Jika kalor jenis suatu zat sudah diketahui, kalor yang diserap atau dilepaskan
dapat dihitung dengan mengukur perubahan suhunya. Kalorimeter terdirir atas
sebuah bejana logam yang kalor jenisnya sudah diketahui sebelumnya. Bejana itu
ditempatkan dalam suatu wadah bejana lain dengan cara dipisahkan (tidak
terdapat kemungkinan bersinggungan secara langsung) diantara kedua bejana tadi
diberi isolator yang mencegah terjadinya pertukaran kalor dengan udara luar
(Purwoko, 2007).
Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di
dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara. Jika
benda dicelupkan dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang.
Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat cair
mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup di dalamnya.
Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Menghitung gaya ke atas
dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan dengan menggunakan
pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat cair Pada kesempatan ini kita akan
membahas hukum archimedes secara mendetail, karena dalam kehidupan sehari-
hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini. Aplikasi hukum
archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan misalnya hidrometer ,
kapal laut, kapal selam, dan balon udara.
Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik atau gerak harmonik. Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak
bolak-balik melalui lintasan yang sama geraknya disebut gerak osilasi. Jika
sebuah sistem fisis berosilasi dibawah pengaruh gaya F = -kx , dimana F adalah
gaya- pemulih, k konstanta-gaya dan x simpangan, maka gerak benda ini adalah
gerak harmonik sederhana. Salah satu sistem fisis yang mengikuti gerak harmonik
sederhana adalah Pegas-Benda.
Dalam ilmu fisika, pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat
dasar, dan pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Aktivitas mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan dalam mempelajari berbagai fenomena yang sedang dipelajari.
Sebelumnya ada baiknya jika kita mengingat definisi pengukuran atau mengukur itu sendiri. Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang telah disepakati. Misalnya menghitung volume balok, maka harus mengukur untuk dapat mengetahui panjang, lebar dan tinggi balok, setelah itu baru menghitung volume.
Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan karakteristik suatu fenomena atau permasalahan secara kualintatik. Dan jika dikaitkan dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk mencari data-data yang mendukung. Dengan pengukuran ini kemudian akan diperoleh data-data numeric yang menunjukan pola-pola tertentu sebagai bentuk karakteristik dari permasalahan tersebut.
B. Tujuan
Bandul matematis : Mengetahui pengaruh panjang tali terhadap frekuensi
ayunan
Hukum Newton II : Menentukan hubngan antara mssa, percepatan, dan
gaya
Koofesiin muai panjang : Menentukan koefisien muai panjang suatu batang
logam
Kalori meter : - Mampu menentukan kalor jenis bahan suatu
benda
- Mampu membandingkan antara hasil
percobaan
Gaya archimides : Untuk membuktikan peristwa
tenggelam,melayang,dan mengapungnya suatu
benda.
Osilasi pegas : - Mengamati gerak osilasi pegas
- Menentukan frekuensi osilasi pegas
- Mempelajari factor-faktor yang mempelajari
osilasi pegas
- Menentukan konstanta pegas
Mengukur luas dan volum : Mengetahui luas dan volum suatu benda
Daya hantar listrik,asam,basa,dan,garam: Mampu membedakan mana daya
hantar dari listrik,asam,basa,dan
garam yang lebih dominan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bandul Matematis
Ayunan atau bandul matematis yang disebut pula sebagai ayunan sederhana
didefinisikan sebagai sebuah benda atau partikel yang tergantung pada suatu titik tetap dari
seutas tali yang tidak mempunyai berat atau sangat ringan dan tidak dapat bertambah
panjang. Bila ayunan tersebut bergerak vertical sehingga membuat sudut 0, maka gaya
pemulihnya adalah m.g.sin 0, dan simpangan dari posisi kesetimbangannya sama dengan l . 0,
dimana l adalah panjang tali dan 0 adalah sudut yang diukur dalam radian. Oleh karena itu,
geraknya bukanlah gerak harmonic sebab gaya dari pemulihnya proporsional dengan 0, tetapi
jika sudut 0 kecil maka sin 0 dapat disamakan dengan 0.
Penerapan ayunan ini untuk mencatat waktu (jam), berdasarkan bahwa periodenya
praktis tidak tergantung pada amplitude. Jika sebuah bandul semakin melambat ayunannya
dan amplitudo juga semakin kecil maka jam itu tetap akan menunjukkan waktu yang sangat
tepat
Hukum Newton II
menjelaskan bahwa benda bekerja sebuah gaya saja
atau beberapa gaya yang resultannya tidak nol. Kecepatan benda selalu berubah dengan
demikian benda mengalami percepatan. Maka dari itu ada kaitan antara resultan gaya dengan
percepatan yang ditimbulkannya. Kaitan ini diselidiki oleh Newton, sehingga ia berhasil
mencetuskan hukum keduannya tentang gerak, yang dikenal sebagai hukum II Newton.
Bunyi Hukum II Newton sebagai berikut.
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan
massa benda.
Koefisien Muai Panjang
Perbandingan hasil yang diperoleh dengan muai panjang yang ada pada literatur Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau muai volume. Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya (zat). Hasil akhir koefisien muai panjang aluminium dan kuningan dari percobaan yang kami lakukan sama dengan ketetapan koefisien muai panjang yang berdasarkan literatur.
Kalorimeter
Kalorimeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan (mengukur) kalor. Pengukuran itu dilakukan untuk mengetahui kalor jenis suatu zat. Jika kalor jenis suatu zat sudah diketahui, kalor yang diserap atau dilepaskan dapat dihitung dengan mengukur perubahan suhunya. Kalorimeter terdirir atas sebuah bejana logam yang kalor jenisnya sudah diketahui sebelumnya. Bejana itu ditempatkan dalam suatu wadah bejana lain dengan cara dipisahkan (tidak terdapat kemungkinan bersinggungan secara langsung) diantara kedua bejana tadi diberi isolator yang mencegah terjadinya pertukaran kalor dengan udara luar (Purwoko, 2007).
Gaya Archimedes
Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes dikenal sebagai ahli fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang sering disebut gaya Archimedes. Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu menimbang batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan. http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-a.jpg Keterangan gambar : Fpegas = gaya pegas, w = gaya berat batu, F1 = gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu, Fapung = gaya apung. Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2-F1). Arah gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu (F2) lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1). Hal ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan fluida pada bagian atas batu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. Dirimu mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah gurumuda jelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman. Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas benda dan fluida pada
bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda
Osilasi Pegas
Bila sebuah benda pada salah satu ujungnya dipegang tetap, dan sebuah gaya F dikerjakan pada ujung yang lainnya, maka pada umumnya benda itu akan mengalami perubahan panjang ∆x. Untuk bahan-bahan atau benda-benda tertentu, dan dalam batas tertentu perubahan panjang tersebut besarnya berbanding lurus dengan besar gaya yang menyebabkannya. Secara skalar dinyatakan oleh : F = k.∆x, dengan k adalah sebuah konstanta dan gambaran inilah yang dinyatakan dengan hukum Hooke.
Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik atau gerak harmonik. Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama geraknya disebut gerak osilasi. Jika sebuah sistem fisis berosilasi dibawah pengaruh gaya F = -kx , dimana F adalah gaya-pemulih, k konstanta-gaya dan x simpangan, maka gerak benda ini adalah gerak harmonik sederhana.
Mengukur Luas Volume
Pengukuran
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu, di dalam fisika,kita biasanya melakukan
pengamatan yang diikuti dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum tidaklah
lengkap bila tidak dilengkapi dengan data kuantitatif yang didapat dari hasil
pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, bila kita dapat mengukur apa yang
sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita menghetahui apa
yang sedang kita bicarakan itu. Sedangkan arti dari pengukuran itu sendiri adalah
membandingkan sesuatu yang sedang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai
satuan, misalnya bila kita mendapat data pengukuran panjang sebesar 5 meter, artinya benda
tersebut panjangnya 5 kali panjang mistar yang memiliki panjang 1 meter.
Dalam hal ini, angka 5 menunjukkan nilai dari besaran panjang, sedangkan meter
menyatakan besaran dari satuan panjang. Dan pada umumnya, sesuatu yang dapat diukur
memiliki satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka kita sebut besaran.
Panjang, massa dan waktu termasuk pada besaran karena dapat kita ukur dan dapat kita
nyatakan dengan angka-angka. Akan tetapi kebaikan dan kejujuran misalnya. Tidak dapat
kita ukur dan tidak dapat kita nyatakan dengan angka-angka. Tapi walaupun demikian, tidak
semua besaran fisika selalu mempunyai satuan. Beberapa besaran fisika ada yang tidak
memiliki satuan
Daya Hantar Listrik Asam Basa Dan Garam
Konduktivitas (Daya Hantar Listrik / DHL) adalah gambaran numeric darikemampuan air untuk meneruskan listrik.Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapatterionisasi, semakin banyak pula nilai DHL. Reaktivitas, bilangan valensi,dan kosentrasi ion-ion terlarut sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai DHL.Senyawa organic adalah penghantar listrik (konduktor) yang baik, sedangkansenyawa anorganik adalah penghantar listrik (konduktor) yang lemah.Selain itu bermacam-macam alat elektronik di sekitar kita bekerja dengansumber energi yang berasal dari arus listrik. Seperti contohnya lemari es, penanak nasi, setrika dan masih banyak lagi.Di samping kegunaannya tersebut, listrik juga menyimpan bahaya besar.Oleh karena itu diperlukan pembekalan diri dengan pengetahuan yang cukupmengenai listrik dan sifat-sifatnya. Misalnya, jangan memasukkan kabel alatelektronik ketika tangan dalam keadaan basah. Maka dari itu penting bagi kitauntuk mempelajari daya hantar listrik. (Sutresna, 2007)1.2
BAB III.
Metode praktikum
A. Tempat
Ruangan Laboratorium Fisika FOA Fakultas Pertanian
B.Bahan dan Alat
Bandul matematis:
- Tiang bandul
- Bandul matematis dengan benang dan
gantungan
- Stop Watch
Hukum Newton II
- Dua rel presisi yang disambungkan dengan
satu et
- Kreta dinamika untuk rel presisi satu buah
- Stop Wacth satu buah
- Alas kayu untuk mengangkat ujung rel satu
buah
Koefesien Muai Panjang
- Ketel Uap
- Klem Double
- Batang Uji
- Jarum penunjuk
- Skala
Gaya Archimides
- Air
- Benda yang di gantung
Osilasi pegas
- Pegas
- Stop watch
- Beban
- Statif
- Mistar
- Kertas grafik
Luas dan volume
- Penggaris
- Kubus
- Balok
- Segitiga
- Jajar genjang
Daya hantar listrik,asam,basa,dan garam
- Alat penguji elektrolit
- Larutan Asam
- Larutan Basa
- Air Sabun
- Air Laut
- Air PDAM
- Alkohol
C. Prosedur
Bandul matematis
Aturlah pamjang tali pada tali yang berbeda mulai dari panjang tali
teerbesar 20cm,15cm yang bias diukur sampai panjang tali sebesar I/
10cm.Pada setiap panjang tali diukur waktu setiap 10 kali ayunan.Pada
setiap pengukuran 10 preode ayunan (10.T)diukur
Hukum Newton II
Dalam percobaan ini satu rel presisi dipakai sebagai jalur untuk sebuah
kereta.Satu ujung dari rel diangkat setinggi h sehingga rel menjadi
miring.Untuk mengangkat rel pada suatu sisi,disediakan sebuah balok
bertangga dan sebuah alas kayu.Benda yang dipercepat adalah kereta yang
bias bergerak dengan gesekan kecil diatas rel dan ukur kembali dengan
ketinggian yang berbeda sebanyak tiga kali pengukuran
KoefesienMuai panjang
1. Pasang seluruh alat ukur dengan pipa uji pad alat ukur
2. Ukur panjang logam yang di teliti(pipa uji)antara klem dan poros
jarum
80cm penunjuk dan catat juga suhu ruangan percobaan
3. Catat posisi ujung logam pada skala
4. Nyalakan ketel,biarkan sampai menuju suhu maksimal
5. Catat posisi ujung logam,catat berapa perubahan muai panjang pada
logam tersebut
Kalori meter
1. Catat suhu mula-mula air dalambejana
2. Panaskan air tersebut sampai suhu maksimum
3. Catat suhunya
4. Campurkan air mendidih tersebut dengan air dingin kemudian catat
suhunya
Gaya Archimides
1. Ukur berat beban diluar bejana
2. Ukur kembali beban didalam air
3. Catat perubahan volume air didalam bejana
Osolasi pegas
1. Gantunglah sebuah pegas dengan posisi vertikal pada sebuah statif
2. Pada ujung bawah pegas,pasanglah sebuah beban m1= 5gram
3. Tariklah beban kebawah sekitar 2cm,kemudian lepaskan.Ukurlah
waktu yang diperlukan oleh beban untuk melakukan 10 kali getaran
sempurna
4. Ulangi prosedur no 3 berturut-turut untuk beban lain yang berbeda
massanya, m2=50 gram,m3=100gram,m4=180gram
5. Dari data yang diperileh ambillah grafik hubungan anatara priode
getaran pegas sebagai fungsi dari massa beban Berdasarkan persamaan
diatas,akan diperoleh grafik linier yaitu berupa garis lurus
6. Ukurlah gradient grafik dan hitunglah nilai konstanta pegas k
Mengukur luas dan volume
1. Ukurlah sisi bidang datar dan rung yang disediakan dengan penggaris
2. Hitunglah luas bidang datar dan volume bidang ruang dengan rumus
pada petunjuk
Daya hantar listrik,asam,basa,dan garam
1. Berilah table setiap larutan
2. Siapkan table hasil percobaan dan alat tulis
3. Celupkan kedua electrode alat penguji elektrolit kedalam masing-
masing larutan
4. Catat larutan yang menghantarkan listrik dan tentukan yang terang dan
yang redup
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
- Percobaan 1
Bandul Matematis Keterangan :
Panjang tali: 10, 15, 20
Sisi tali : 90°
Waktu : 10 ayunan (detik)
p
25
20
15
10
5
0 . 7,83 8,85 9,8 . waktu
- Percobaan 2
Hukum Newton II
No Tinggi Waktu
1 10 cm 1,56 detik
2 20 cm 0,97 detik
3 30 cm 0,75 detik
- Percobaan 3
Koefisien Muai Panjang
T0 = 28°
T1 = 96°
∆T = 68°
L = 15mm
∆L = 2mm
∆L=a.L.∆T
2 = a.15. 68°
2 = a 1020
a = 2/1020
a = 0,002 ,,,, jadi koefisiennya adalah 0,002
- Percobaan 4
Mengukur suhu dan perubahan suhu pada air
No Keterangan Jumlah Suhu
1 Suhu normal 300 ml 30°C
2 Suhu panas 300 ml 80°C
3 Suhu campuran 600 ml 46°C
- Percobaan 5
Gaya Archimedes
Percobaan Keadaan bebas Keadaan di dalam air
Massa benda Volum air Massa benda Volume air
1 280 gram 900 ml 240 gram 940 ml
2 460 gram 900 ml 425 gram 970 ml
- Percobaan 6
Osilasi Pegas
Waktu
1,124
0,843
0,521
0 50 100 80 massa
- Percobaan 7
Mengukur luas dan Volume
Kubus = L = s.s
sisi 1 = 8,4cm
Sisi 2 = 10,55cm
Jawab :
8,4 x 10,55 = 58,02
Balok = L = P.L
Panjang = 12,72cm
Lebar = 6,81cm
Jawab:
12,72 x 6,87 = 87,4
Segitga= L=1/2 a.t
h = 6,73cm
a = 7,98cm
Jawab:
7,98 x 1/2 = 3,94 x 8,73
Jajar genjang= L = A x T
Alas = 2,94cm
Tinggi = 7,8cm
Jawab:
2,94 x 7,8 = 22,93
- Percobaan 8
Daya Hantar Listrik Asam, Basa dan Garam
No Larutan Terang Redup Tidak Menyala
Air Laut
Basah
Alcohol
Asam
Air Sabun
B. Pembahasan
- Bandul Matematis
Jika dsebuah benda yang di gantungkan pada seutas tali, diberikan simpangan lalu
dilepaskan, maka benda itu akan berayun ke kanan dank e kiri, ketika benda berada disebelah
kiri akan dipercepat ke kanan dan ketika benda sudah disebelah kanan akan diperlambat dan
berhenti, lalu dipercepat ke kiri dan seterusnya. Dari gerakan ini dilihat bahwa benda
mengalami percepatan selama gerakannya. Menurut Hukum Newton F = m.a . percepatan
hanya timbul ketika ada gaya. Arah percepatan dan arah gaya selalu sama. Berarti dalam
eksperimen ini ternyata ada gaya kea rah gerakan benda yaitu gerakan yang mebentuk
lingkaran.
- Hukum Newton II
Menurut hokum newton 1 percepatan suatu benda nol apabila jumlah gaya terhadap benda it
sama dengan nol.Kalaujumlah gaya terhadap suatu benda tidak nol,maka benda tersebut akan
dipercepat,percepatn benda tergantung dari massa lembabnya dan jumlah gaya yang
mengenai benda itu,hubungan antara percepatan a massa lembab m,dan jumlah gaya f kepada
benda bias dirumuskan sebagai hukum newton II:
F=m.a=m. dv/dt s(t)= 1/2 at2 v= ds /dt a= dv/dt
- Koefisien Muai Panjang
Bila suatu zat dipanaskan biasanya volumenya akan bertambah(memuai),kecuali untuk
beberapa zat tertentu,hal ini karena pemanasan akan menambah energy kinetic atom-atom
atau molekul penyusunan zat tersebut.Penanbahan energy kinetic berarti gerakan acak(grakan
termis) dari partikel zat menjadi lebih cepat,dengan gerakan yang semakn cepat,maka
tumbukan antar atom molekul menjadi semakin keras.Atom atau molekul menjadi saling
mendorong lebih kuat satu dengan yang lain sehingga volume zat bertambah.Pada zat pdat
perubahan volume zat dengan perubahan suhu bias diamati dengan satu dimensi dengan
mengukur perubahan menjadi panjang ∆L suatu batang ketika dipanaskan.Bila perubahan
suhunya cukup kecil (kira-kira kurang dari 1000)maka perubahan panjang batang ∆L bias
dianggap berbanding terbalik dengan perubahan suhu ∆L dan berbanding lurus dengan
panjang L dar batang tersebut sehingga terdapat ∆L = a.L.∆T
- ∆L = perubahan panjang- A = koefesien muai panjang- L = Panjang mula-mula
- Kalorimeter
Air yang suhunya tinggi dicampur dengan air yang suhunya rendah terjadi peubahan suhu.
Suhu air yang dilepas = suhu air yang diterima
Q = m.c.(t1-t)
Q lepas = Q diterima
- Gaya Archimedes
Setiap benda yang dicelupkan kedalam zat cair maka benda itu akan mendapatkan gaya
tekanan keatas.Gaya ini yang dinamakan gaya archimides
- Rumus FA = S.VT
- FA = W - Wt
-
- Osilasi Pegas
Jika suatu pegas digantung dan pada ujung bawah diberi beban dengan massa m maka pegas
akan panjang sebesar ∆x.Apabila pegas sedikit ditarik kebawah lalu dilepaskan,maka pegas
akan berosilasi dengan frekuensi w sebesar
ω = 2π/T = √k /m - ω = Freuensi sudut
- T = priode osilasi- K=konstantanta- M = massa beban
- Mengukur Luas dan Volume
Mengukur luas suatu bidang, kita mengetahui bentuk bidang tersebut misalnya luas
persegi panjang dapat diketahui dari sisi-sisinya, luas lingkaran dapat diketahui dari jari-
jarinya.
L persegi = s x s
L persegi panjang = p x l
L segitiga = ½.a.t
Mengukur volum benda padat secara langsungdapat dilakukan pada benda padat yang
memiliki bentuk beraturn. Misalnya, balok, kubus, tang tabung.
V kubus = s x s x t
V balok = p x l x t
V tabung = π x r2 x t
- Daya Hantar listrik asam, basa dan garam
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Percobaan 1 : Bandul Matematis
Semakin panjang tali yang digunakan untuk mengayun benda maka waktu yang
ditempuh benda tersebut semakin lama
Percobaan 2 : Hukum Newton
Semakin tinggi derajat jalur yang dilewati suatu benda maka semakin besar
percepatan dan kecepatannya.
Percobaan 3: Koefisien Muai Panjang
Suatu logam yang apabila dipanaskan dengan suhu yang tinggi maka panjang logam
tersebut akan bertambah
Percobaan 4 : Kalorimeter
Diketahui bahwa suhu masing-masing air memiliki suhu yang telah diukur sesuai
percoabaan dengan semaksimal mungkin dengan hasil suhu normal adala 30°C, suhu
panas adalah 80°C dan suhu kombinasi normal dan panas adalah 46°C
Percobaan 5 : Gaya Archimedes
Setiap benda yang dimasukkan ke dalam benda cair maka massa benda akan lebih
ringan ketibang berat benda diudara
Percobaan 6 : Fasiligas Pegas
Apabila benda yang digantungkan pada pegas beratnya bertambah, maka
membutuhkan waktu yang banyak dalam percobaan osilasi pegas.
Percobaan 7 : Mengukur Luas Volume
Menghitung suatu luas dan volum benda dapat dilakukan dengan pengukuran
Percobaan 8 : Daya Hantar Listrik Asam Basa Dan Garam
Cairan yang pH nya tinggi dapat menghantarkan listrik
B. Saran
DAFTAR USTAKA
(www.wikepedia/bandul/org.net).
(http://rizkymahdia.wordpress.com : 2012)
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
.http://www.bapakmu.com/wp-content/uploads/2011/03/archimedes-b.jpg
Siswanto. Sukaryadi, 2009, Kompetensi Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta : Pusat
Perbukuan, Penerbit : Departemen Pendidikan Nasional.
DOKUMENTASI