Tugas Farmakoterapi Dodi
description
Transcript of Tugas Farmakoterapi Dodi
Tugas Farmakoterapi
Dodi Natal Simamora
1
Nama Obat : Heparin Na Sediaan yang ada : injeksi
Heparin (generik) 5000 UI/ml
Nama dagang : Calciparine, Heparin
sodium Injection, Inviclot, Vaxcel
heparin sodium. (2)
Indikasi : Pengobatan trombosis vena dalam dan embolisme paru, angina tidak
stabil, profilaksis pada bedah umum , infark miokard. (1)
Efek samping dan Kontraindikasi :
- Efek Samping : Pendarahan, nekrosis kulit, trombositopenia, hiperkalsemia,
reaksi hipersensitivitas (urtikaria, angiodema, dan anafilaksis), osteoforisis
setelah penggunaan jangka panjang. (2)
- Kontra Indikasi : homofilia dan gangguan hemorhagik lain, trombositopenia,
tukak lambung, pendarahan serebral yang baru terjadi. Hipertensi berat, penyakit
hati berat, gagal ginjal. (2)
Dosis Pemakaian :
- Pengobatan trombosis vena dalam dan embolisme paru secara Injeksi intravena
5000 IU (10.000 IU pada embolisme berat) diikuti dengan infus
berkesinambungan 15-25 IU/kgbb/jam atau secara injeksi subkutan 15.000 IU
setiap 12 jam. (1)
- Untuk remaja atau anak-anak : 15-25 IU/kgbb/jam secara infus intravena, atau
250 IU/kgbb/jam secara subkutan. (1)
- Profilaksis pada bedah umum lewat injeksi subkutan, dewasa 5000 IU 2 jam
sebelum pembedahan, kemudian setiap 8-12 jam selama 7 hari atau sampai
pasien pulang dari rumah sakit (pemantauan tidak diperlukan); selama
kehamilan 5.000-10.000 IU setiap 12 jam. (1)
Catatan Tambahan : perlu dilakukan pemantauan PT/INR
Ket : PT = Protrombin Time
INR = International Normal Ratio(2)
Interaksi :
- Dengan Obat lain :
Tugas Farmakoterapi
Dodi Natal Simamora
2
Dapat meningkatkan resiko pendarahan jika heparin diberikan bersama obat
Analgesik, dekstran dan obat yang mempengaruhi fungsi platelet (misalnya
aspirin, obat antiinflamasi non steroid, dipiridamo, tiklopidin, dan klopidogrel.
- Dapat meningkatkan resiko hiperkalemia jika heparin diberikan bersama
Antagonis reseptor Angiotensin II, dan Penghambat ACE. (2)
- Dengan Makanan :
Hindari cat's claw, dong quai, teh hijau, bawang putih, ginkgo karena akan
menambah aktivitas antiplatelet. (1)
Nama Obat : Warfarin Sediaan yang ada : Tablet
Warfarin (Generik) tablet 1 mg,
5 mg
Nama dagang : Simarc tablet 2 mg;
2,5 mg; 5mg; 7,5 mg; 10 mg(2)
Indikasi : profilaksis embolisasi pada penyakit jantung rematik dan fibrilasi atrium,
profilaksis setelah pemasangan katup jantung prostetik, profilaksis dan pengobatan
trombosis vena dan embolisme paru, serangan iskemik serebral yang transien.(1)
Efek samping dan Kontraindikasi :
- Efek samping : pendarahan, hipersensitivitas, ruam kulit, alopesia, diare,
hematokrit turun, nekrosis kulit, sakit kuning, disfungsi hati, mual, mutah,
pankreatitis.(1)
- Kontra indikasi : kehamilan, tukak peptik, hipertensi berat, endokarditis
bakterial. (2)
Dosis Pemakaian : Dewasa 10 mg sehari selama 2 sampai 4 hari dengan penyesuaian
setiap hari berdasarkan hasil penetapan waktu protombin, terapi lanjutan dengan dosis
penunjang 2-10 mg sekali sehari. (1)
Catatan Tambahan :
- Sedapat mungkin faktor INR (international normal ratio) sudah ditentukan
Tugas Farmakoterapi
Dodi Natal Simamora
3
sebelum dosis awal diberikan. (1)
- Penetapan waktu protrombin (PT) harus secara berkala dilakukan karena
kepekaan terhadap obat sangat Individualistik. (1)
Interaksi :
- Dengan Obat Lain :
- Meningkatkan efek/toksisitas : Asetaminofen, allopurinol, amiodaron, androgen,
antifungi (imidazol), capecitabin, sefalosporin, simetidin, inhibitor COX-2,
inhibitor CYP2C8/9 (sedang/kuat), disulfiram, etoposida, flukonazol,
fluorourasil, glukagon, inhibitor HMG CoA reduktase, ifosfamida,
leflunomida,antibiotik makrolida, metronidazol, obat inflamasi non steroid,
orlistat, fenitoin, propafenon, propoksifen, inhibitor pompa proton (omeperazol),
kuinidin, antibiotik kuinolon, ropirinol, salisilat, sulfinpirazon, derivat
sulfonamida, derivat tetrasiklin, produk tiroid, tigesiklin, treprostinil,
antidepresan trisiklik, vitamin A, E, voriconazol, zafirlukast dan zilueton.
- Penurunan efek : Aminoglutetimida, agen anti thyroid, aprepitant, azatioprin,
barbiturat, bosentan, karbamazepin, inducer CYP2C8/9 (kuat), dikloksasilin,
glutetimida, griseofulvin, hormon kontrasepsi, merkaptopurin, nafsilin,
fitonadion, derivat rifamisin dan sulfasalazin. (2)
- Dengan Makanan : Hindari penggunaan etanol karena etanol menurunkan
metabolisme warfarin dan meningkatkan PT, efek antikoagulan warfarin akan
menurun dengan adanya makanan mengandung vitamin K, vitamin E
meningkatkan efek warfarin. Jus cranberry akan meningkatkan efek warfarin. (2)
Nama Obat : Asam Traneksamat Sediaan yang ada : Injeksi, kapsul(2)
Indikasi : Fibrinolisis lokal, menoragia(2)
Efek samping dan Kontraindikasi :
- Efek samping : mual, muntah, diare (kurangi dosis), pusing pada injeksi
Tugas Farmakoterapi
Dodi Natal Simamora
4
intravena cepat.
- Kontraindikasi : gangguan ginjal yang berat, penyakit tromboembolik(2)
Dosis Pemakaian :
- Oral : fibrinolisis lokal 15-25 mg/kg bb 2-3 kali sehari
- Menoragia 1-1,5 gram 3-4 kali sehari selama 4 hari; maksimal 4 gram sehari
- Angiodema turunan 1-1,5 gram 2-3 kali sehari
- Injeksi intravena lambat : fibrinolisis lokal 0,5-1 gram 3 kali sehari(2)
Catatan Tambahan :
Interaksi :
Nama Obat : Nadroparin Ca Sediaan yang ada : injeksi
Nama dagang : Fraxiparin,
Fraxiparin Forte, Fraxiparin
Multidose(2)
Indikasi : profilaksis pencegahan thromboemboli vena pada pembedahan pasien
dengan resiko sedang atau tinggi, Pencegahan koagulasi extra-corporal circulation
loop/dyalisis, pengobatan trombosis vena dalam yang sudah established, angina tidak
stabil dan infark miokard. (2)
Efek samping dan Kontraindikasi :
- Efek Samping : perdarahan, trombositopenia dan hiperkalemia, reaksi
hipersensitif, hematom pada tempat injeksi, osteoporosis setelah penggunaan
jangka panjang, reaksi imuno alergi thrombopenia(tipe II), hematom intraspinal,
meningkatkan kadar liver transaminase.
- Kontraindikasi :
Sebagai terapi Profilaksis : hipersensitif, riwayat trombopenia berat tipe II yang
diinduksi heparin, tanda-tanda perdarahan yang terkait hemostasis.
Sebagai terapi Kuratif : perdarahan intra serebral, gangguan ginjal
berat(kreatinin klirens 30 ml/menit), anastesi apidural atau spinal. (2)
Tugas Farmakoterapi
Dodi Natal Simamora
5
Dosis Pemakaian :
- Pencegahan thrombo-emboli vena pada pasien dengan pembedahan secara
injeksi subkutan : 2800 IU anti-faktor Xa (0,3 m) sebagai dosis tunggal,
diberikan 2 jam sebelum pembedahan.
- Pencegahan koagulasi extra-corporal circulation loop/dyalisis secara injeksi
intravena dosis awal 65 IU anti-faktor Xa/kg bb sebagai dosis tunggal, hanya
untuk dialisis dengan waktu 4 jam atau kurang.
- Pengobatan trombosis vena dalam(DVT) : 2 kali injeksi per hari diberikan setiap
12 jam. Dosis diberikan sebagai fungsi dari bobot pasien yaitu 0,1 ml/10 Kg bb
setiap 12 jam. Pengobatan tidak boleh lebih dari 10 hari.
- Pengobatan angina tidak stabil/non Q-wave infark miokard secara injeksi
subkutan 2 kali sehari diberikan setiap 12 jam dengan dosis 86 IU anti-faktor
Xa/Kg bb. (2)
Catatan Tambahan :
Interaksi : asetosal pada dosis analgetik antipiretik, AINS, dextran 40, antikoagulan
oral, anti agregasi platelet (absiksimab, klopidogrel, eptifibatid, iloprosot, tiklopidin,
tirofiban) (2)
Daftar Pustaka :
1. Anonim. 2008. WHO Model Formulary. Editors : Marc C. Stuart, Maria
Kouimtzi, Suzanne R. Hill. World Health Organization, Geneva. Hal 253,
255
2. Anonim. 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Badan POM.
Jakarta. Hal 142, 144, 147, 159.