Tugas Cerita Ramayana.siap Print

23
CERITA RAMAYANA A. PENDAHULUAN Cerita Ramayana adalah sebuah cerita kepahlawanan yang berasal dari India. Kata Ramayana berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Rāmâyaṇa yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan Rama", adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata . Di India dalam bahasa Sansekerta , Cerita Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda sebagai berikut: Balakanda Ayodhyakanda Aranyakanda Kiskindhakanda Sundarakanda Yuddhakanda Uttarakanda Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan baru. Dalam bahasa Jawa Kuna, Uttarakanda didapati pula.

Transcript of Tugas Cerita Ramayana.siap Print

Page 1: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

CERITA RAMAYANA

A. PENDAHULUAN

Cerita Ramayana adalah sebuah cerita kepahlawanan

yang berasal dari India. Kata Ramayana berasal dari bahasa Sansekerta yaitu

Rāmâyaṇa yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan

Rama", adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki

(Valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata.

Di India dalam bahasa Sansekerta, Cerita Ramayana dibagi menjadi

tujuh kitab atau kanda sebagai berikut:

Balakanda

Ayodhyakanda

Aranyakanda

Kiskindhakanda

Sundarakanda

Yuddhakanda

Uttarakanda

Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh

merupakan sisipan baru. Dalam bahasa Jawa Kuna, Uttarakanda didapati

pula.

Beberapa babak maupun adegan dalam Ramayana dituangkan ke

dalam bentuk lukisan maupun pahatan dalam arsitektur bernuansa Hindu.

Wiracarita Ramayana juga diangkat ke dalam budaya pewayangan di

Nusantara, seperti misalnya di Jawa dan Bali. Selain itu di beberapa negara

(seperti misalnya Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Philipina, dan lain-

lain), Wiracarita Ramayana diangkat sebagai pertunjukan kesenian.

Page 2: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

B. CERITA RINGKAS

Ayah Rama adalah Raja Dasarata dari Ayodhya, sedangkan ibunya

adalah Kosalya. Dalam Ramayana diceritakan bahwa Raja Dasarata yang

merindukan putera mengadakan upacara bagi para dewa, upacara yang

disebut Putrakama Yadnya. Upacaranya diterima oleh para Dewa dan utusan

mereka memberikan sebuah air suci agar diminum oleh setiap permaisurinya.

Atas anugerah tersebut, ketiga permaisuri Raja Dasarata melahirkan putera.

Yang tertua bernama Rama, lahir dari Kosalya. Yang kedua adalah Bharata,

lahir dari Kekayi, dan yang terakhir adalah Laksmana dan Satrugna, lahir dari

Sumitra. Keempat pangeran tersebut tumbuh menjadi putera yang gagah-

gagah dan terampil memainkan senjata di bawah bimbingan Resi Wasista.

Rama dan Wiswamitra

Pada suatu hari, Resi Wiswamitra datang menghadap Raja Dasarata.

Dasarata tahu benar watak resi tersebut dan berjanji akan mengabulkan

permohonannya sebisa mungkin. Akhirnya Sang Resi mengutarakan

permohonannya, yaitu meminta bantuan Rama untuk mengusir para rakshasa

yang mengganggu ketenangan para resi di hutan. Mendengar permohonan

tersebut, Raja Dasarata sangat terkejut karena merasa tidak sanggup untuk

mengabulkannya, namun ia juga takut terhadap kutukan Resi Wiswamitra.

Dasarata merasa anaknya masih terlalu muda untuk menghadapi para

rakshasa, namun Resi Wiswamitra menjamin keselamatan Rama. Setelah

melalui perdebatan dan pergolakan dalam batin, Dasarata mengabulkan

permohonan Resi Wiswamitra dan mengizinkan puteranya untuk membantu

para resi.

Di tengah hutan, Rama dan Laksmana memperoleh mantra sakti dari

Resi Wiswamitra, yaitu bala dan atibala. Setelah itu, mereka menempuh

perjalanan menuju kediaman para resi di Sidhasrama. Sebelum tiba di

Sidhasrama, Rama, Laksmana, dan Resi Wiswamitra melewati hutan

Dandaka. Di hutan tersebut, Rama mengalahkan rakshasi Tataka dan

Page 3: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

membunuhnya. Setelah melewati hutan Dandaka, Rama sampai di

Sidhasrama bersama Laksmana dan Resi Wiswamitra. Di sana, Rama dan

Laksmana melindungi para resi dan berjanji akan mengalahkan rakshasa yang

ingin mengotori pelaksanaan yadnya yang dilakukan oleh para resi. Saat

rakshasa Marica dan Subahu datang untuk megotori sesajen dengan darah dan

daging mentah, Rama dan Laksmana tidak tinggal diam. Atas permohonan

Rama, nyawa Marica diampuni oleh Laksmana, sedangkan untuk Subahu,

Rama tidak memberi ampun. Dengan senjata Agneyastra atau Panah Api,

Rama membakar tubuh Subahu sampai menjadi abu. Setelah Rama

membunuh Subahu, pelaksanaan yadnya berlangsung dengan lancar dan

aman.

Mendapatkan Dewi Sita

Wiswamitra mendengar adanya sebuah sayembara di Mithila demi

memperebutkan Dewi Sita. Ia mengajak Rama dan Laksmana untuk

mengikuti sayembara tersebut. Mereka menyanggupinya. Setibanya di sana,

Rama melihat bahwa tidak ada orang yang mampu memenuhi persyaratan

untuk menikahi Sita, yaitu mengangkat serta membengkokkan busur Siwa.

Namun saat Rama tampil ke muka, ia tidak hanya mampu mengangkat serta

membengkokkan busur Siwa, namun juga mematahkannya menjadi tiga. Saat

busur itu dipatahkan, suaranya besar dan menggelegar seperti guruh. Melihat

kemampuan istimewa tersebut, ayah Sita yaitu Raja Janaka, memutuskan agar

Rama menjadi menantunya. Sita pun senang mendapatkan suami seperti

Rama.

Kemudian utusan dikirim ke Ayodhya untuk memberitahu kabar baik

tersebut. Raja Dasarata girang mendengar puteranya sudah mendapatkan istri

di Mithila, kemudian ia segera berangkat ke sana. Setelah menyaksikan

upacara pernikahan Rama dan Sita, Wiswamitra mohon pamit untuk

melanjutkan tapa di Gunung Himalaya, sementara Dasarata pulang ke

Ayodhya diikuti oleh Resi Wasistha serta pengiring-pengiringnya. Di tengah

jalan, mereka berjumpa dengan Resi Parasurama, yaitu brahmana sakti yang

ditakuti para ksatria. Parasurama memegang sebuah busur di bahunya yang

Page 4: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

konon merupakan busur Wisnu. Ia sudah mendengar kabar bahwa Rama telah

mematahkan busur Siwa. Dengan wajah yang sangar, ia menantang Rama

untuk membengkokkan busur Wisnu. Rama menerima tantangan tersebut dan

membengkokkan busur Wisnu dengan mudah. Melihat busur itu

dibengkokkan dengan mudah, seketika raut wajah Parasurama menjadi lemah

lembut. Rama berkata, "Panah Waisnawa ini harus mendapatkan mangsa.

Apakah panah ini harus menghancurkan kekuatan Tuan atau hasil tapa

Tuan?". Parasurama menjawab agar panah itu menghancurkan hasil tapanya,

karena ia hendak merintis hasil tapanya dari awal kembali. Setelah itu,

Parasurama mohon pamit dan pergi ke Gunung Mahendra.

Rama diusir ke hutan

Dasarata yang sudah tua ingin mengangkat Rama sebagai raja.

Dengan segera ia melakukan persiapan untuk upacara penobatan Rama,

sementara Bharata menginap di rumah pamannya yang jauh dari Ayodhya.

Mendengar Rama akan dinobatkan sebagai raja, Mantara menghasut Kekayi

agar menobatkan Bharata sebagai raja. Kekayi yang semula hanya diam, tiba-

tiba menjadi ambisius untuk mengangkat anaknya sebagai raja. Kemudian ia

meminta agar Dasarata menobatkan Bharata sebagai raja. Ia juga meminta

agar Rama dibuang ke tengah hutan selama 14 tahun. Dasarata pun terkejut

dan menjadi sedih, namun ia tidak bisa menolak karena terikat dengan janji

Kekayi. Dengan berat hati, Dasarata menobatkan Bharata sebagai raja dan

menyuruh Rama agar meninggalkan Ayodhya. Sita dan Laksmana yang setia

turut mendampingi Rama. Tak berapa lama kemudian, Dasarata wafat dalam

kesedihan.

Sementara Rama pergi, Bharata baru saja pulang dari rumah

pamannya dan tiba di Ayodhya. Ia mendapati bahwa ayahnya telah wafat

serta Rama tidak ada di istana. Kekayi menjelaskan bahwa Bharata-lah yang

kini menjadi raja, sementara Rama mengasingkan diri ke hutan. Bharata

menjadi sedih mendengarnya, kemudian menyusul Rama. Harapan Kekayi

untuk melihat puteranya senang menjadi raja ternyata sia-sia. Di dalam hutan,

Bharata mencari Rama dan memberi berita duka karena Prabu Dasarata telah

Page 5: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

wafat. Ia membujuk Rama agar kembali ke Ayodhya untuk menjadi raja.

Rakyat juga mendesak demikian, namun Rama menolak karena ia terikat oleh

perintah ayahnya. Untuk menunjukkan jalan yang benar, Rama menguraikan

ajaran-ajaran agama kepada Bharata. Akhirnya Bharata membawa sandal

milik Rama dan meletakkannya di singasana. Dengan lambang tersebut, ia

memerintah Ayodhya atas nama Rama.

Peristiwa di Pancawati

Saat menjalani masa pengasingan di hutan, Rama dan Laksmana

didatangi seorang rakshasi bernama Surpanaka. Ia mengubah wujudnya

menjadi seorang wanita cantik dan menggoda Rama dan Laksmana. Rama

menolak untuk menikahinya dengan alasan bahwa ia sudah beristri, maka ia

menyuruh agar Surpanaka membujuk Laksmana, namun Laksmana pun

menolak. Surpanaka iri melihat kecantikan Sita dan hendak membunuhnya.

Dengan sigap Rama melindungi Sita dan Laksmana mengarahkan pedangnya

kepada Surpanaka yang hendak menyergapnya. Hal itu membuat hidung

Surpanaka terluka. Surpanaka mengadukan peristiwa tersebut kepada

kakaknya yang bernama Kara. Kara marah terhadap Rama yang telah melukai

adiknya dan hendak membalas dendam. Dengan angkatan perang yang luar

biasa, Kara dan sekutunya menggempur Rama, namun mereka semua gugur.

Akhirnya Surpanaka melaporkan keluhannya kepada Rahwana di Kerajaan

Alengka. Rahwana marah dan hendak membalas perbuatan Rama. Ia

mengajak patihnya yang bernama Marica untuk melaksanakan rencana

liciknya.

Pada suatu hari, Sita melihat seekor kijang yang sangat lucu sedang

melompat-lompat di halaman pondoknya. Rama dan Laksmana merasa bahwa

kijang tersebut bukan kijang biasa, namun atas desakan Sita, Rama memburu

kijang tersebut sementara Laksmana ditugaskan untuk menjaga Sita. Kijang

yang diburu Rama terus mengantarkannya ke tengah hutan. Karena Rama

merasa bahwa kijang tersebut bukan kijang biasa, ia memanahnya. Seketika

hewan tersebut berubah menjadi Marica, patih Sang Rahwana. Saat Marica

sekarat, ia mengerang dengan keras sambil menirukan suara Rama. Merasa

Page 6: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

bahwa ada sesuatu yang buruk telah menimpa suaminya, Sita menyuruh

Laksmana agar menyusul Rama ke hutan. Pada mulanya Laksamana

menolak, namun karena Sita bersikeras, Laksmana meninggalkan Sita.

Sebelumnya ia sudah membuat lingkaran pelindung agar tidak ada orang

jahat yang mampu menculik Sita. Rahwana yang menyamar sebagai

brahmana, menipu Sita sehingga Sita keluar dari lingkaran pelindung dan

diculik oleh Rahwana. Saat Laksmana menyusul Rama ke hutan, Rama

terkejut karena Sita ditinggal sendirian. Ketika mereka berdua pulang, Sita

sudah tidak ada.

Petualangan menyelamatkan Sita

Setelah mendapati bahwa Sita sudah menghilang, perasaan Rama

terguncang. Laksmana mencoba menghibur Rama dan memberi harapan.

Mereka berdua menyusuri pelosok gunung, hutan, dan sungai-sungai.

Akhirnya mereka menemukan darah tercecer dan pecahan-pecahan kereta,

seolah-olah pertempuran telah terjadi. Rama berpikir bahwa itu adalah

pertempuran raksasa yang memperebutkan Sita, namun tak lama kemudian

mereka menemukan seekor burung tua sedang sekarat. Burung tersebut

bernama Jatayu, sahabat Raja Dasarata. Rama mengenal burung tersebut

dengan baik dan dari penjelasan Jatayu, Rama tahu bahwa Sita diculik

Rahwana. Setelah memberitahu Rama, Jatayu menghembuskan nafas

terakhirnya. Sesuai aturan agama, Rama mengadakan upacara pembakaran

jenazah yang layak bagi Jatayu.

Dalam perjalanan menyelamatkan Sita, Rama dan Laksmana bertemu

raksasa aneh yang bertangan panjang. Atas instruksi Rama, mereka berdua

memotong lengan raksasa tersebut dan tubuhnya dibakar sesuai upacara.

Setelah dibakar, raksasa tersebut berubah wujud menjadi seorang dewa

bernama Kabanda. Atas petunjuk Sang Dewa, Rama dan Laksamana pergi ke

tepi sungai Pampa dan mencari Sugriwa di bukit Resyamuka karena Sugriwa-

lah yang mampu menolong Rama. Dalam perjalanan mereka beristirahat di

asrama Sabari, seorang wanita tua yang dengan setia menantikan kedatangan

mereka berdua. Sabari menyuguhkan buah-buahan kepada Rama dan

Page 7: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

Laksmana. Setelah menyaksikan wajah kedua pangeran tersebut dan

menjamu mereka, Sabari meninggal dengan tenang dan mencapai surga.

Persahabatan dengan Sugriwa

Dalam misi menyelamatkan Sita, Rama dan Laksmana melanjutkan

perjalanannya sampai ke sebuah daerah yang dihuni para kera dengan rajanya

bernama Sugriwa. Sebelum berjumpa dengan Sugriwa, Rama bertemu dengan

Hanoman yang menyamar menjadi brahmana. Setelah bercakap-cakap agak

lama, Hanoman menampakkan wujud aslinya dan mengantar Rama menuju

Sugriwa. Sugriwa menyambut kedatangan Rama di istananya. Tak berapa

lama kemudian mereka saling menceritakan masalah masing-masing.

Akhirnya Rama dan Sugriwa mengadakan perjanjian bahwa mereka akan

saling tolong menolong. Rama berjanji akan merebut kembali Kerajaan

Kiskenda dari Subali sedangkan Sugriwa berjanji akan membantu Rama

mencari Sita. Kemudian Sugriwa dan Rama beserta rombongannya pergi

menuju kediaman Subali di Kiskenda. Di sana Subali dan Sugriwa bertarung.

Setelah pertarungan sengit berlangsung agak lama, Rama mengakhiri riwayat

Subali. Sesuai dengan janjinya, Sugriwa bersedia membantu Rama mencari

Sita. Ia mengirim Hanoman sebagai utusan Sang Rama. Setelah Hanoman

menemukan Sita di Alengka, ia mengumumkan kabar gembira kepada Rama.

Atas petunjuk Hanoman, bala tentara wanara berangkat menuju Kerajaan

Alengka.

Membangun jembatan Situbanda

Saat Rama dan tentaranya bersiap-siap menuju Alengka, Wibisana,

adik Sang Rahwana, datang menghadap Rama dan mengaku akan berada di

pihak Rama. Setelah ia menjanjikan persahabatan yang kekal, Rama

menobatkannya sebagai Raja Alengka meskipun Rahwana masih hidup dan

belum dikalahkan. Kemudian Rama dan pemimpin wanara lainnya berunding

untuk memikirkan cara menyeberang ke Alengka mengingat tidak semua

prajuritnya bisa terbang. Akhirnya Rama menggelar suatu upacara di tepi laut

untuk memohon bantuan dari Dewa Baruna. Selama tiga hari Rama berdo'a

dan tidak mendapat jawaban, akhirnya kesabarannya habis. Kemudian ia

Page 8: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

mengambil busur dan panahnya untuk mengeringkan lautan. Melihat laut

akan binasa, Dewa Baruna datang menghadap Rama dan memohon ma'af atas

kesalahannya. Dewa Baruna menyarankan agar para wanara membuat

jembatan besar tanpa perlu mengeringkan atau mengurangi kedalaman lautan.

Nila ditunjuk sebagai arsitek jembatan tersebut. Setelah bekerja dengan giat,

jembatan tersebut terselesaikan dalam waktu yang singkat dan diberi nama

"Situbanda".

Rama menggempur Alengka

Setelah jembatan rampung, Rama dan pasukannya menyeberang ke

Alengka. Pada pertempuran pertama, Anggada menghancurkan menara

Alengka. Untuk meninjau kekuatan musuh, Rahwana segera mengirim mata-

mata untuk menyamar menjadi wanara dan berbaur dengan mereka.

Penyamaran mata-mata Rahwana sangat rapi sehingga banyak yang tidak

tahu, kecuali Wibisana. Kemudian Wibisana menangkap mata-mata tersebut

dan membawanya ke hadapan Rama. Di hadapan Rama, mata-mata tersebut

memohon pengampunan dan berkata mereka hanya menjalankan perintah.

Akhirnya Rama mengizinkan mata-mata tersebut untuk melihat-lihat

kekuatan tentara Rama dan berpesan agar Rahwana segera mengambalikan

Sita. Mata-mata tersebut sangat terharu dengan kemurahan hati Rama dan

yakin bahwa kemenangan akan berada di pihak Rama.

Pada hari pertempuran terahir, Dewa Indra mengirim kereta

perangnya dan meminjamkannya kepada Rama. Kusir kereta tersebut

bernama Matali, siap melayani Rama. Dengan kereta ilahi tersebut, Rama

melanjutkan peperangan yang berlangsung dengan sengit. Kedua pihak sama-

sama kuat dan mampu bertahan. Akhirnya Rama melepaskan senjata Brahma

Astra ke dada Rahwana. Senjata sakti tersebut mengantar Rahwana menuju

kematiannya. Seketika bunga-bunga bertaburan dari surga karena

menyaksikan kemenangan Rama. Wibisana meratapi jenazah kakaknya dan

sedih karena nasihatnya tidak dihiraukan. Sesuai aturan agama, Rama

mengadakan upacara pembakaran jenazah yang layak bagi Rahwana

kemudian memberikan wejangan kepada Wibisana untuk membangun

Page 9: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

kembali Negeri Alengka. Setelah Rahwana dikalahkan, Sita kembali ke

pelukan Rama dan mereka kembali ke Ayodhya bersama Laksmana, Sugriwa,

Hanoman dan tentara wanara lainnya. Di Ayodhya, mereka disambut oleh

Bharata dan Kekayi. Di sana para wanara diberi hadiah oleh Rama atas jasa-

jasanya.

C. TOKOH-TOKOH CERITA

Dasarata

Rama

Sita

Kekayi

Bharata

Rahwana

Supranaka

Kumbakarna

Wibisana

Sugriwa

Subali

Hanoman

Manthala

Laksmana

Satrugna

Resi Wiswamitra

Resi Wasista, dll.

D. TANYA JAWAB

1. Siapakah Rama, Sita, Laksmana, Rahwana, Kumbakarna, dan

Wibisana?

Jawab:

Rama : Putera sulung dari pasangan Raja Dasarata dengan

Kosalya, ia dipandang sebagai Maryada

Purushottama, yang artinya "Manusia Sempurna".

Setelah dewasa, Rama memenangkan sayembara

dan beristerikan Dewi Sita, inkarnasi dari Dewi

Laksmi. Rama memiliki anak kembar, yaitu Kusa

dan Lawa.

Page 10: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

Sita : Istri dari Sri Rama, ia merupakan okoh protagonis

dan tokoh utama dalam wiracarita Ramayana.

Menurut pandangan Hindu, Sita merupakan

inkarnasi dari Laksmi, dewi keberuntungan, istri

Dewa Wisnu.

Laksmana : Putera Raja Dasarata dengan Sumitra, ia

merupakan tokoh protagonis dalam wiracarita

Ramayana, dan merupakan adik tiri dari Rama,

pangeran kerajaan Kosala.

Kumbakarna: Adik kandung Rahwana, raja rakshasa dari

Alengka. Kumbakarna merupakan seorang rakshasa

yang sangat tinggi dan berwajah mengerikan, tetapi

bersifat perwira dan sering menyadarkan perbuatan

kakaknya yang salah. Ia memiliki suatu kelemahan,

yaitu tidur selama enam bulan, dan selama ia

menjalani masa tidur, ia tidak mampu mengerahkan

seluruh kekuatannya.

Wibisana : Adik kandung Rahwana yang menyeberang ke

pihak Sri Rama, ia merupakan tokoh protagonis

dalam wiracarita Ramayana. Dalam perang besar

antara bangsa Rakshasa melawan Wanara, Wibisana

banyak berjasa membocorkan kelemahan kaumnya,

sehingga pihak Wanara yang dipimpin Rama

memperoleh kemenangan. Sepeninggal Rahwana,

Wibisana menjadi raja Alengka.

2. Mengapa terjadi Perang Aloka?

Jawab:

Perang Aloka terjadi karena pihak Rama dan pihak

Rahwana saling memperebutkan Sita. Pada awalnya Rahwana

menculik Sita, istri Rama, karena hanya ingin membalas dendam

Page 11: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

atas perbuatan Laksmana yang tidak sengaja melukai hidung adik

Rahwana yaitu Surpanaka. Laksmana melakukan hal tersebut

karena Surpanaka ingin melukai Sita yang iri kepada kecantikan

Sita.

3. Bagaimanakah sikap Kumbara dalam perang tersebut?

Jawab:

Dalam perang ketika Rahwana kewalahan menghadapi Sri

Rama, maka ia menyuruh Kumbakarna menghadapinya.

Kumbakarna sebenarnya tahu bahwa kakaknya salah, tetapi demi

membela Alengka tanah tumpah darahnya dia pun maju sebagai

prajurit melawan serbuan Rama. Kumbakarna sering dilambangkan

sebagai perwira pembela tanah tumpah darahnya, karena ia

membela Alengka untuk segala kaumnya, bukan untuk Rahwana

saja, dan ia berperang melawan Rama tanpa rasa permusuhan,

hanya semata-mata menjalankan kewajiban.

4. Bagaimanakah sikap Wibisana dalam perang tersebut?

Jawab:

Dalam perang Wibisana memutuskan untuk berpihak pada

Rama yang diyakininya sebagai pihak yang benar. Hal ini berarti

dia harus melawan kakaknya sendiri (Rahwana) demi membela

kebenaran. Menarik untuk dilihat bahwa Kumbakarna (yang juga

masih saudara kandung dengan Wibisana dan Rawana) mengambil

sikap yang berlawanan, dimana Kumbakarna tetap membela tanah

air, walaupun menyadari bahwa dia berada di pihak yang salah.

Wibisana merupakan tokoh yang menunjukkan bahwa kebenaran

itu menembus batas-batas nasionalisme, bahkan ikatan

persaudaraan.

Page 12: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

5. Bagaimanakah pendapat Saudara tentang sikap Kumbakarna dalam

perang tersebut?

Jawab:

Menurut saya sikap Kumbakarna dalam perang tersebut

adalah salah. Seharusnya ia tidak berada dalam pihak Rahwana,

walaupun sebenarnya alasan Kumbakarna ada dipihak Rahwana

adalah untuk membela tumpah darahnya sendiri. Namun dalam

perang ini terkesan Kumbakarna membela Rahwana, padahal ia

sudah tahu kalau sikap kakaknya itu salah. Karena kebenaran itu

harus dijunjung tinggi, dan kebenaran itu menembus batas-batas

nasionalisme, atau bahkan ikatan persaudaraan.

6. Bagaimanakah pendapat Saudara tentang sikap Wibisana dalam

perang tersebut?

Jawab:

Menurut saya sikap Wibisana dalam perang tersebut adalah

benar. Karena kebenaran itu harus dijunjung tinggi, dan kebenaran

itu menembus batas-batas nasionalisme, bahkan ikatan

persaudaraan.

7. Menurut Saudara sikap siapa yang lebih tepat?

Jawab:

Seperti yang sudah saya jawab di atas, saya lebih setuju

dengan sikap Wibisana. Karena sekali lagi kebenaran itu harus

dijunjung tinggi, dan kebenaran itu menembus batas-batas

nasionalisme, bahkan ikatan persaudaraan.

8. Bagaimanakah sikap Saudara dalam perang tersebut seandainya

Saudara sebagai:

Page 13: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

Panglima Perang Alengka

Saya akan berada dalam pihak Rama dan akan membantu

melawan Rahwana untuk mendapatkan Sita kembali.

Prajurit Alengka

Saya tidak akan ikut berperang bersama Rahwana, tetapi justru

akan membantu Rama dalam melawan Rahwana.

Rakyat Alengka

Saya tidak akan mau mengikuti perintah Rahwana untuk ikut

berperang melawan Rama.

Orang Tua Rahwana

Saya akan menasehati Rahwana bahwa tindakannya itu adalah

salah, dan saya akan menyuruh Rahwana untuk meminta maaf

kepada Rama sekaligus mengembalikan Sita ke tangan Rama,

serta sebisa mungkin mencegah terjadinya perang.

Kakak atau Adik Rahwana

Saya tidak akan membantu Rahwana dalam perang melawan

Rama dan sebisa mungkin mencegah terjadinya perang

tersebut.

Anak Rahwana

Saya akan memohon kepada Rahwana untuk tidak

menyelenggarakan perang tersebut.

Istri Rahwana

Saya akan membujuk sebisa mungkin kepada Rahwana untuk

tidak menyelenggarakan perang tersebut.

Page 14: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

E. PENUTUP

Kesimpulan

Cerita Ramayana adalah sebuah cerita kepahlawanan

yang berasal dari India. Ceritanya bermula dari kisah keberhasilan Rama

dalam memenangkan sayembara di negeri Mantili dan perkawinannya dengan

Dewi Sita.

Kisah selanjutnya adalah cerita tentang tuntutan Kekayi (ibu tiri

Rama) agar Raja Dasarata (ayah Rama) mengangkat puteranya Barata sebagai

raja Ayodya dan menuntut agar Rama dan Sita diusir ke tengah hutan

Dandaka selama 13 tahun. Didalam hutan Dandaka Rama, Laksamana, dan

Sita banyak bertemu dengan para pertapa.

Suatu ketika, Sita melihat kijang kencana dan meminta Rama

menangkapnya. Ternyata kijang tersebut adalah kijang jadi-jadian Marica,

patih dari Rahwana. Ketika Rama berusaha mengejar kijang tersebut, Sita

diculik oleh Rahwana dan diterbangkan ke negeri Alengka. Dalam perjalanan,

Sita ditolong oleh Jatayu. Tetapi Jatayu dapat dikalahkan oleh Rahwana.

Dalam keadaan terluka Jatayu berhasil menemui Rama. Demi mengetahui

bahwa Sita diculik, maka Rama berangkat menuju Alengka.

Kisah berikutnya  adalah cerita tentang perjalanan Rama di hutan

Maliawan. Disana dia menolong Sugriwa (raja monyet) mengalahkan Subali.

Atas jasanya tersebut, Sugriwa dan Hanuman menyatakan keinginannya

untuk membantu Rama mencari Sita. Kemudian Hanuman berangkat ke

Alengka sebagai duta dari Rama.

Bagian terakhir dari kisah ramayana adalah cerita ketika rombongan

Rama dan tentara monyet membangun jembatan menuju negeri Alengka.

Selanjutnya, Rahwana dan bala-tentaranya dapat dikalahkan. Rama berhasil

membawa kembali Sita ke Ayodya dengan selamat.

Page 15: Tugas Cerita Ramayana.siap Print

DAFTAR PUSTAKA

Rajagopalachari, C.. 2009. Ramayana. Jakarta: Diva Press

---. 2010. Ramayana. www.wikipedia.or.id/Ramayana/Html