Tugas Bu Vina Tumor

22
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari bahasa latin, yang berarti bengkak.Istilah Tumor ini digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal. Menurut Reksoprodjo (1996) tumor didefinisikan sebagai penyakit pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas, tidak ada koordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologisnya. Senada dengan pendapat di atas, Tjarta (1991) mengemukakan tumor adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus-menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Ahli lain berpendapat bahwa tumor adalah massa abnormal dari sel-sel yang mengalami proliferasi (Price, et. all, cit.Abrams, 1995). Pengertian lain tumor adalah pembengkakan yang disebabkan oleh macam-macam kondisi, seperti karena inflamasi atau kuman (Long, cit.Zack, et. all, 1996). Sedangkan menurut Willis (1995) menyatakan bahwa tumor adalah massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal, dan tetap tumbuh dengan cara berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut berhenti.

description

tugas tumor

Transcript of Tugas Bu Vina Tumor

Page 1: Tugas Bu Vina Tumor

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari bahasa latin,

yang berarti bengkak.Istilah Tumor ini digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan

biologikal jaringan yang tidak normal. Menurut Reksoprodjo (1996) tumor didefinisikan sebagai

penyakit pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas, tidak ada koordinasi dengan jaringan

sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologisnya. Senada dengan pendapat di atas, Tjarta (1991)

mengemukakan tumor adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh

terus-menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak

berguna bagi tubuh. Ahli lain berpendapat bahwa tumor adalah massa abnormal dari sel-sel yang

mengalami proliferasi (Price, et. all, cit.Abrams, 1995). Pengertian lain tumor adalah

pembengkakan yang disebabkan oleh macam-macam kondisi, seperti karena inflamasi atau

kuman (Long, cit.Zack, et. all, 1996).

Sedangkan menurut Willis (1995) menyatakan bahwa tumor adalah massa jaringan

abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan

jaringan normal, dan tetap tumbuh dengan cara berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan

perubahan tersebut berhenti.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa tumor adalah

penyakit pertumbuhan sel-sel baru yang abnormal, tumbuh secara terus-menerus membentuk

massa jaringan yang disebabkan oleh inflamasi atau trauma, serta stimulus yang mengakibatkan

pertumbuhan jaringan yang terkondisi atau tidak terkondisi.

2.2.Etiologi

Menurut Sukardjo (2000) penyakit tumor disebabkan oleh banyak faktor. Adapun

faktor yang dapat menyebabkan timbulnya tumor adalah:

1. Kelainan kongenital atau konstitusi genetika.

Konstitusi genetika dapat berupa kerusakan:

a. Struktural

Page 2: Tugas Bu Vina Tumor

b. Fungsional

c. Sistem kerja

Kerusakan struktural ialah karena konstitusi gen itu rusak. Kerusakan fungsi ialah

kerusakan fungsi atau sistem kerjanya dan ini menentukan kemampuan tumbuh

untuk:

1) Menetralisasi karsinogen yang masuk ke dalam tubuh

2) Mereparasi kerusakan gen dalam chromosom

3) Menjaga imunitas tubuh

4) Mematikan sel kanker yang baru terbentuk.

Adanya kerusakan konginetal ini menentukan apakah seseorang itu mempunyai tidak

bakat atau mudah/ sukar mendapat kanker.

2. Karsinogen

Di dalam alam banyak terdapat karsinogen, yaitu zat atau bahan yang dapat menimbulkan

tumor/ kanker. Ada beberapa macam karsinogen, yaitu:

a. Karsinogen Kimiawi

Pada saat ini telah ditemukan lebih dari 2000 jenis karsinogen yang berupa zat kimia

sehingga dapat dikatakan hampir tidak ada orang yang bebas dari karsinogen.

Karsinogen kimiawi dapat berupa:

1) Karsinogen alami

Banyak sekali karsinogen yang ditemukan di alam bebas seperti:

a) Bahan organik

(1) Aflatoxin

Page 3: Tugas Bu Vina Tumor

Terdapat pada biji kacang-kacangan yang ditumbuhi jamur aspergillus

flamus, alfatoxin itu dapat menimbulkan tumor ganas.

(2) Cycasin dari biji cycad

(3) Safide dari akar sassafras

(4) Alkaloida dari golden raqwant

(5) Nitrosamin dalam berbagai makanan dan minuman

b) Anorganik

(1) Berryllium

(2) Cadmium

(3) Plumbum

(4) Chromium

(5) Arsenikum

(6) Asbes

(7) Radium

2) Karsinogen buatan manusia

Karsinogen buatan manusia digunakan untuk:

a) Bahan industri di pabrik-pabrik seperti:

(1) Arang dan tir

(2) Cat

(3) Petrokimia

(4) Tekstil

(5) Karet

(6) Kulit

Page 4: Tugas Bu Vina Tumor

(7) Plastik

(8) Kayu

b) Obat-obatan

(1) Arsen

(2) Chlornaphazine

(3) Immunosupresif

(4) Kontrasepsi

c) Pestisida

Karsinogen kimiawi dapat digolongkan dalam 3 golongan:

1) Direct acting carcinogen

Bahan ini sangat aktif dan secara langsung dapat menimbulkan kanker/ tumor.

Contoh : gas mustard, melphalan, dan lain sebagainya.

2) Pro carcinogen

Bahan ini tidak secara langsung dapat menimbulkan tumor/ kanker, bahan ini

melalui proses metabolisasi dulu oleh enzim-enzim tubuh. Contoh : nitroramin.

3) Co carcinogen

Bahan ini tidak atau hanya sedikit sekali mempunyai aktivitas karsinogenesis

Tetapi dalam memperbesar reaktivitas direct carcinogen atau pro carcinogen.

Contoh: minyak kroton

Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai karsinogen seperti yang terdapat

dalam:

1) Tir atau jelaga

Page 5: Tugas Bu Vina Tumor

Hasil pembakaran zat biologi seperti kayu, arang, minyak, tembakau, rokok, ikan,

daging dan lain sebagainya.

2) Asap rokok

Asap rokok mengandung gas partikel padat:

a) Dalam gas asap rokok terdapat zat yang beracun dan karsinogen, seperti

karbondioksida, karbonmonoksida, amnion, hydrozine, venyl clorida,

nitrotamin, dan lain sebagainya.

b) Dalam partikel padat terdapat banyak karsinogen seperti:

(1) Polyciclic aromatic hydrocarbon

(2) Aromatic amine

b. Sinar inonisasi

Sinar yang dapat mengadakan ionisasi air dan elektrolit dalam jaringan ialah sinar X

atau sinar rÖntgen dan sinar- UV (Ultraviolet). Dengan adanya ionisasi air dan

elektrolit dalam jaringan, akan tindakan desintegrasi sel dan bila disentegrasi loerat

sel akan mati.

Karena radiasi mungkin timbul malformasi sel, gangguan mitosis, mutasi gen. Ini

semua dapat mengakibatkan timbulnya pembentukan sel yang tak terkontrol.

c. Virus

Ada 3 janis virus yang dapat menimbulkan tumor yaitu virus DNA(De-oksi

Ribonucleac Acid), RNA(Ribo Nucleac Acid) dan Restroid.

1) Virus De-oksi Ribonucleac Acid

Dan bermacam-macam virus De-oksi Ribonucleac Acid, seperti:

a) Virus papava

Page 6: Tugas Bu Vina Tumor

b) Virus edemona

c) Virus herpes

d) Virus hepatitis B

2) Virus Ribo Nucleic Acid.

Virus Ribo Nucleic Acid dapat digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu A, B dan C

tergantung morvologinya yang tampak pada mikroskop elektron.

a) Virus Tipe A

b) Virus Tipe B, Virus tumor mamae

c) Virus Tipe C, Virus sarkoma dan leukimia

3) Virus rektroid (Virus sektropspokon).

d. Hormon

Hormon menimbulkan hanya pada beberapa organ saja, yaitu payudara, uterus, dan

prostat.

e. Iritasi kronik

Mekanisme karsinogenesis pada kasus ini belum jelas. Virshow kali pertama

mengajukan hipotesa bahwa penyebab kanker ada iritasi kronik.

3. Lingkungan hidup

Lingkungan hidup mencakup smua keadaan di daerah tempat hidup kita baik alamiah

maupun biologi:

a. Pekerjaan

Risiko tinggi mendapat kanker pada pekerja-pekerja berikut:

1) Laboraturium radiologi

2) Tambang-tambang, batu bara, minyak tanah

Page 7: Tugas Bu Vina Tumor

3) Industri-industri: kayu, nikel, chrom, sepatu, cat pertokimia, plastik, karet, asbes,

dan sebagainya.

4) Nelayan dan petani.

b. Tempat tinggal

Misalnya hidup pada daerah yang banyak mengandung:

1) Radium

2) Arsen

3) Nikel

4) Ahrom

5) Asbes

c. Gaya hidup (Live Style)

Gaya hidup yang mempengaruhi timbulnya tumor, karena gaya hidup itu menentukan

banyak, lama dan seringnya kontak dengan karsinogen.

1) Nutrisi

1. Makanan yang menambah risiko mandapat kanker atau tumor:

(1) Lemak tinggi

(2) Protein hewani tinggi

(3) Alkohol

(4) Makanan asin, diasap, dipanggang

(5) Nitrate dan pengawet makanan nitrite

(6) Kalori tinggi.

2. Makanan yang mengurangi risiko mandapat kanker

Page 8: Tugas Bu Vina Tumor

(1) Makanan yang berserat banyak

(2) Sayuran, buah-buahan, bijian

Mengandung indole, seperti kubis, caulim floves yang mengurangi risiko

mendapat kanker colon tetapi mungkin menambah kanker lambung.

(3) Kacang-kacangan terutama kedelai.

2) Minuman keras

Mengandung alkohol menambah risiko mendapat kanker atau tumor.

3) Merokok

Rokok yang dibuat dari daun tembakau banyak sekali mengandung karsinogen.

4) Menginang

5) Terik sinar matahari

6) Kawin muda

7) Sirkumsisi

Sirkumsisi menghilangkan smegma dan ini mengurangi kemungkinan mendapat

kanker penis.

2.3.PATOFISIOLOGI.

Tumor otak menyebabkan peningkatan intracranial serta tanda dan gejala local sebagai

akibat dari tumor yang mengganggu bagian dari spesifik otak. Sesuai dengan hipotesis Monroe-

killie yang dimodifikasi, bahwa tengkorak adalah sebuah ruangan kaku yang berisi materi

esensial yang tidak dapat tertekan : benda otak, darah dalam vaskuler dan cairan serebrospinal

(CSS). Jika salah satu komponen dalam tengkorak volumenya meningkat, TIK akan meningkat,

kecuali satu dari komponen lain menurunkan volumenya. Konsekuensinya terdapat perubahan

volume otak bila terjadi gangguan seperti tumor otak atau edema serebral ini akan menimbulkan

tanda dan gejala peningkatan intracranial.Gejala- gejala peningkatan TIK disebabkan oleh

tekanan yang berangsur-angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor. Pengaruhnya adalah

gangguan keseimbangan yang nyata antara otak, cairan serebrospinal, dan darah serebral (semua

Page 9: Tugas Bu Vina Tumor

terletak didalam tengkorak). Sebagai akibat pertumbuhan tumor maka kompensasi penyesuaian

diri dapat dilakukan melalui penekanan pada vena intracranial, melalui penurunan volume cairan

serebrospinal (melalui peningkatan absorpsi dan menurunkan produksi), penurunan sedang pada

aliran darah serebral dan menurunnya masa jaringan otak intraselular dan ekstraselular. Bila

kompensasi ini semua gagal, pasien mengalami tanda dan gejala peningkatan TIK.

2.4 Manifestasi Klinis

1. Muntah

Merupakan gejala tetap dan sering sebagai gejala pertama, timbulnya terutama pagi hari

tanpa didahului rasa mual, pada tingkat lanjut, muntah menjadi proyektil.

2. Sakit kepala

Dijumpai pada 70% penderita yang bersifat serangan ber-ulang-ulang, nyeri berdenyut,

paling hebat pagi hari, dapat timbul akibat batuk, bersin dan mengejan.

3. Gangguan kesadaranDapat ringan sampai yang berat.

4. Kejang Sangat jarang, kira-kira 15% pada anak dengan tumor supratentorial; pada tumor

infratentorial, kejang menunjukkan tingkat yang sudah lanjut.

5. Gangguan mental Lebih sering ditemukan pada orang dewasa, terutama bila tumor

berlokasi pada lobus frontalis atau lobus temporalis

2.5.Pemeriksaan Penunjang

a.       Skrining

b.      Laboratorium

c.       Teknik Pencitraan (Imaging)

d.      Pemeriksaan Rontgen Konvensional

e.       Radiografi Digital

f.        Tomografi Komputer (CT Scan)

g.       Ekhografi

h.       Resonansi magnetik nuklear

i.         Skintigrafi

Page 10: Tugas Bu Vina Tumor

2.6.Penatalaksanaan Medis

Pengobatan kanker pada dasarnya sama, yaitu salah satu atau kombinasi dari beberapa prosedur

berikut :

1) Pembedahan (Operasi)

2) Penyinaran (Radioterapi)

3) Pemakaian obat-obatan pembunuh sel kanker ( sitostatika/khemoterapi)

4) Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)

5) Pengobatan dengan hormone

Page 11: Tugas Bu Vina Tumor

ASUHAN KEPERAWATAN

a)    Pengkajian

1.  Anamnesa

Keluhan yang sering menjadi alasan klien meminta pertolongan kesehatan adalah

berhubungan dengan kelemahan fisik secara umum maupun terlokalisir.

2.  Pengkajian psiko-sosio-spiritual

Pengkajian psikologis klien dengan limfedema meliputi beberapa penilaian yang

memungkinkan perawat untuk memperoleh persepsi yang jelas mengenai ststus emosi,

kognitif, dan prilaku klien mekanisme koping yang digunakan klien juga penting untuk

menilai respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien

dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-

hari baik dalam keluarga maupun masyrakat. Apakah ada dampak yang timbul pada klien,

yaitu timbul ketakutan akan kecacatan, rasa cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan

aktivitas secara optimal, pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan citra tubuh).

Pengkajian pasien menurut Marilynn E. Doenges, 1999 meliputi :

Sirkulasi

Gejala : riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmonal, penyakit vascular perifer, atau stasis vascular (peningkatan risiko pembentukan trombus).

Integritas ego

Gejala : perasaan cemas, takut, marah, apatis ; factor-faktor stress multiple, misalnya financial, hubungan, gaya hidup.Tanda : tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan/peka rangsang ; stimulasi simpatis.

Makanan / cairan

Gejala : insufisiensi pancreas/DM, (predisposisi untuk hipoglikemia/ketoasidosis) malnutrisi (termasuk obesitas) ; membrane mukosa yang kering (pembatasan pemasukkan / periode puasa pra operasi).

Page 12: Tugas Bu Vina Tumor

Pernapasan

Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok.

Keamanan

Gejala : alergi/sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan ; Defisiensi immune (peningkaan risiko infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan) ; Munculnya kanker / terapi kanker terbaru ; Riwayat keluarga tentang hipertermia malignant/reaksi anestesi ; Riwayat penyakit hepatic (efek dari detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah koagulasi) ; Riwayat transfuse darah / reaksi transfuse.Tanda : menculnya proses infeksi yang melelahkan ; demam.

Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotic, antihipertensi, kardiotonik

glokosid, antidisritmia, bronchodilator, diuretic, dekongestan, analgesic, antiinflamasi, antikonvulsan atau tranquilizer dan juga obat yang dijual bebas, atau obat-obatan rekreasional. Penggunaan alcohol (risiko akan kerusakan ginjal, yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga potensial bagi penarikan diri pasca operasi).

b.Diagnosa Keperawatan

1. Risiko tinggi terhadap bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan trauma pada jaringan lunak/ jalan napas, cedera atau bedah. (Doenges, 2000).

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penggantian tidak cukup, demam (Doenges, 2000).

3. Nyeri berhubungan dengan insisi bedah, distensi abdomen, selang Nasogastrik/ usus

(Doenges, 2000).

c.Intervensi

1. Risiko tinggi terhadap bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan trauma pada jaringan lunak/ jalan napas, cedera atau bedah. (Doenges, 2000).

Tujuan :mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.

Kriteria:mempertahankan/ meningkatkan patensi jalan napas dengan pola pernapasan normal, bunyi napas jelas, tidak bising dan aspirasi dicegah.

Rencana intervensi:

Page 13: Tugas Bu Vina Tumor

Observasi frekuensi/ irama pernapasan. Perhatikan penggunaan otot aksesori, pernapasan cuping hidung, serak, stridor.

Awasi tanda vital dan perubahan mental Auskultasi bunyi jalan napas Berikan kantung es untuk area operasi sesuai indikasi Berikan pelembaban udara atau O2

b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penggantian tidak cukup, demam (Doenges, 2000).

Tujuan :mempertahankan hidrasi adequat.

Kriteria:membran mukosa lembab, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, tanda vital stabil, haluaran urine adequat.

Rencana intervensi:

a. Pantau tanda-tanda vital, takipnea, dan ketakutan, perhatikan peningkatan nadi, perubahan tekanan darah proikteral.b. Palpasi nadi perifer, evaluasi pengisian kapiler, turgor kulit dan status membran

mukosa.c. Pantau masukan dan keluaran (mencakup semua sumber, misalnya emesis,

selang)d. Observasi/ catat kuantitas, jumlah dan karakter drainage Nasogastrik. Anjurkan

dan bantu dengan perubahan posisi sering.e. Kolaborasi pemberian cairan, darah, albumin, elektrolit sesuai indikasi.

c. Nyeri berhubungan dengan insisi bedah, distensi abdomen, selang Nasogastrik/ usus (Doenges, 2000). Tujuan : melaporkan nyeri hilang/ terkontrolRencana intervensi:

1. Selidiki keluhan nyeri/ perhatikan lokasi, intensitas (Skala 0 – 10) dan faktor

pemberat/ penghilang.

2. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat timbul

3. Anjurkan bernapas melalui hidung pengganti mulut

4. Kolaborasi untuk pemberian analgetik

5. Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.

Misal: mendengarkan musik

Page 14: Tugas Bu Vina Tumor

BAB III

PENUTUP

4.1  Kesimpulan

Sebagai bagian dari organ tubuh manusia, otak dapat mengalami gangguan yang dapat

diakibatkan karena berbagai penyebab diantaranya tumor. Klien yang menderita tumor otak akan

mengalami gejala dan defisit neurologi yang tergantung histologi, tipe, lokasi dan cara

pertumbuhan tumor. Diagnosa awal dari tumor sangat penting untuk mencegah kerusakan

neurologis secara permanen. 

4.2 Saran

Makin cepat tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial diketahui makin cepat pula

penanganan dilakukan, dengan demikian akan membantu meringankan keluhan penderita.

Dengan dikemukakannya berbagai gejala tumor otak diharapkan setidak-tidaknya kita menjadi

lebih waspada akan kemungkinan adanya tumor di dalam otak. Untuk konfirmasi diagnostik

lebih lanjut tentu dibutuhkan berbagai alat bantu diagnostik seperti EEG, CT Sean atau MRI.

Masih banyak gejala klinis tumor otak lain yang sangat komplek, yang secara keseluruhan belum

mungkin untuk dibicarakan satu persatu dalam kesempatan ini. Beberapa bagian lokasi otak di

mana tumor otak bisa bersarang belum dibicarakan gejala-gejalanya. Untuk lebih memperdalam

gejala-gejala tumor otak yang kompleks tersebut, dianjurkan untuk menelaah kembali sumber-

sumber kepustakaan yang ada.

Page 15: Tugas Bu Vina Tumor

DAFTAR PUSTAKA

1)    Marilyn E. Doenges, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, Penerjemah Kariasa I Made,

EGC, Jakarta

2)    Diagnosa Nanda ( NIC dan NOC ) 2007-2008.

3)    Tulus Putra, Sukman dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid II. Jakarta: Media

Aesculapius

4)Boedihartono. 1994. Proses Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta.

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. Jakarta : EGC.

5)Marilynn E. Doenges. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan

pendokumentasian pasien, ed.3. Jakarta : EGC.