Swamedikasi (Vina)

23
SWAMEDIKASI GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN

Transcript of Swamedikasi (Vina)

Page 1: Swamedikasi (Vina)

SWAMEDIKASI

GANGGUAN SALURAN

PENCERNAAN

Page 2: Swamedikasi (Vina)

Kelompok 9

VINA FITRIA SARI

NUR ISMAWATI

MULHYANA

ALFIRATUL MUKARRAMA

H

ESTI

WINDASARI

KELOMPOK 9

Page 3: Swamedikasi (Vina)

Apa itu Swamedikasi ?????

Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri, dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter (Tjay dan Raharja, 1993)

Page 4: Swamedikasi (Vina)

Keuntungan Swamedikasi

• obat-obat yang dibutuhkan sudah tersedia di lemari obat (Tjay dan Raharja, 1993).

Keuntungan yang lain yaitu lebih mudah, cepat, tidak membebani sistem pelayanan kesahatan dan dapat dilakukan oleh diri sendiri.

Page 5: Swamedikasi (Vina)

Bagi Konsumen obat

Menghemat biaya ke dokter

Menghemat waktu ke dokter

Segera dapat beraktifitas kembali

Page 6: Swamedikasi (Vina)

Resiko dari pengobatan sendiri adalah tidak mengenali keseriusan gangguan. Keseriusan dapat dinilai salah satu atau mungkin tidak dikenali, sehingga pengobatan sendiri bisa dilakukan terlalu lama.

KERUGIAN

Page 7: Swamedikasi (Vina)

Kesehatan merupakan hal yang penting bagi kehidupan masyarakat. Namun keluhan kesehatan ringan seperti pusing, demam, mag sering kali dialami oleh banyak orang. Meskipun ringan, namun cukup mengganggu.

MENUJU SWAMEDIKASI YANG AMAN

Page 8: Swamedikasi (Vina)

PENANGANAN GANGGUAN RINGAN

PADA LAMBUNG

Apoteker PIONY didatangi oleh Rina, pengunjung apotek yang mengeluhkan sakit pada bagian lambung setelah malamnya ia mengkonsumsi kopi terlalu banyak. Pagi harinya ia merasakan

seperti terbakar disertai dengan sendawa berlebihan. Dengan minum susu ia berharap rasa

sakitnya berkurang, akan tetapi tak berhasil.

Page 9: Swamedikasi (Vina)

LANJUTAN …

Setelah digali lebih lanjut, ternyata bukan hanya semalam saja Rina

mengkonsumsi kopi. Persisnya sejak setahun yang lalu saat ia pindah ke

perusahaan broadcasting, kopi menjadi teman bekerja hingga larut malam.

Bekerja memang membuatnya seperti lupa waktu, karena selalu dikejar

deadline.

Page 10: Swamedikasi (Vina)

LANJUTAN …

Meskipun ia menyukai pekerjaannya, namun terkadang tekanan deadline tetap menimbulkan stres tersendiri. Parahnya di saat stres, ia mengabaikan jam makan, dan menopang energinya dengan minum kopi atau minuman berenergi.

Page 11: Swamedikasi (Vina)

LANJUTAN …

Sebaliknya, bila ada sedikit waktu luang di akhir pekan, ia dengan lahap menyantap banyak makanan. Makanan yang pedas, makanan berminyak serta minuman bersoda adalah favoritnya sebagai pelampiasan.

Page 12: Swamedikasi (Vina)

Apakah pola hidup Rina sekarang ada kaitannya dengan keluhan sakit pada

bagian lambung yang dirasakannya ???

PIONY mengajak kita membaca artikel ini

lebih lanjut.

LANJUTAN …

Page 13: Swamedikasi (Vina)

NYERI ULU HATI istilah asingnya hearthburn, merupakan iritasi pada kerongkongan bagian bawah yang menimbulkan rasa terbakar pada perut bagian atas atau di bagian bawah tulang rusuk. Nyeri dirasakan karena masuknya kembali (refluks) asam lambung dari lambung ke kerongkongan sehingga menimbulkan iritasi pada kerongkongan bagian bawah. Masuknya asam lambung ini disebabkan oleh ketidaksempurnaan menutupnya katup kerongkongan bagian bawah. Keluhan nyeri ulu hati dapat dirasakan setelah makan, atau pada saat berbaring menjelang tidur, bahkan dapat menyebabkan terbangun dari tidur. Nyeri ini juga dirasakan pada saat membungkuk atau setelah berolahraga seperti angkat beban, bersepeda, atau sit-up.

NYERI ULU HATI

Page 14: Swamedikasi (Vina)

DISPESIA

•Rasa tidak nyaman pada perut bagian atasyang terjadi saat atau setelah makan, mual dan perut kembung. Rasa tidak nyaman tersebut dapat berupa rasa nyeri antara pusar dan bagian bawah tulang rusuk atau rasa penuh saat mulai makan atau setelah makan.

PERUT KEMBUN

G

•biasanya dikaitkan dengan adanya gas di dalam lambung. Keluhannya berupa sendawa berlebihan, perut terasa penuh dan tegang akibat gas.

Page 15: Swamedikasi (Vina)

Ketiga kondisi di atas dapat diatasi dengan pengobatan sendiri, selama

penyakit dan gejalanya masih ringan. Namun harus diwaspadai

bila gejalanya berat atau berkepanjangan karena bisa jadi telah terjadi tukak lambung dan gastritis. Tukak lambung yang

terjadi akibat adanya luka pada mukosa lambung dan gastritis yang merupakan penyakit saluran cerna

yang ditandai dengan inflamasi (radang) mukosa lambung,

keduanya memerlukan penanganan oleh dokter.

Page 16: Swamedikasi (Vina)

PENYEBAB

Gangguan pencernaan ringan seperti nyeri ulu hati, dispepsia dan lambung kembung dapat disebabkan oleh makan terlalu banyak dan cepat, serta mengkonsumsi makanan yang pedas, berminyak, kopi, intoleransi laktosa, minuman yang mengandung asam tinggi dan minuman bersoda

Gaya hidup yang tidak baik seperti stress, merokok dan minum minuman beralkohol juga dapat memicu gejala gangguan pencernaan. Perut kembung juga dirasakan pada kondisi gugup, sembelit atau intoleransi laktosa. Gugup akan memicu asam lambung sehingga menyebabkan kembung.

Page 17: Swamedikasi (Vina)

PENANGANAN

•Pencegahan gangguan pencernaan ringan dapat dilakukan dengan perbaikan gaya hidup dan pola makan antara lain: 1.Berhenti merokok dan membatasi asupan alkohol. 2. Tidak melakukan aktivitas fisik setelah makan. 3. Makan tidak kurang dari 3 jam sebelum tidur, sehingga memberikan waktu untuk pengosongan lambung. 4. Menghindari makanan yang merangsang asam dan gas lambung misalnya minuman berkarbonasi, kubis, lobak, dan lain-lain. 5. Mengurangi porsi makan dan mengunyah makanan dengan baik

Page 18: Swamedikasi (Vina)

PENANGANAN

Pengobatan sendiri dapat dilakukan dengan

pemilihan obat yang tepat berdasarkan

gejala yang dialami. Untuk mengurangi rasa sakit dapat digunakan

penghangat topikal yang dioleskan di perut,

seperti minyak telon, minyak kayu putih,

minyak gandapura, dan sebagainya.

Untuk obat oral, sediaan di pasar

umumnya mengandung antasida dan

simetikon, serta beberapa bahan aktif lain yang

dikombinasikan dengan keduanya.

Page 19: Swamedikasi (Vina)

CONTOH OBAT

SIMETIKON

ANTASIDA

Page 20: Swamedikasi (Vina)

Swamedikasi menggunakan antasida tidak bisa dilakukan pada:

Pasien sedang diet rendah natrium, harus dikonsultasikan

dulu ke dokter.

Wanita hamil atau menyusui, anak di bawah 6 tahun, atau

lanjut usia. Antasida mengandung natrium bikarbonat sebaiknya dihindari wanita hamil karena dapat menyebabkan bengkak

yang disebabkan retensi cairan.

Page 21: Swamedikasi (Vina)

KESIMPULAN

Walaupun biasanya

gangguan pada perut bagian atas bukan keadaan

yang berbahaya, tetapi perlu

dicermati jika gangguan tersebut

disertai dengan gejala lain seperti

perdarahan, penurunan berat

badan dan kesulitan menelan.

Waspadai kondisi yang mengarah

pada gejala dari penyakit

lain yang memerlukan pemeriksaan

dan pengobatan lebih lanjut oleh dokter.

Swamedikasi harus

dihentikan dan segera

konsultasikan ke dokter, jika: •Keluhan tetap

dirasakan setelah

pengobatan selama 2 minggu.

Nyeri dada yang

menekan, yang mungkin menjalar ke

pundak, atau lengan kiri (hal

ini mungkin disebabkan

oleh gangguan jantung).

•Muntah berdarah

atau buang air besar berdarah.

Page 22: Swamedikasi (Vina)

Krinsky, et all. 2012. Handbook of Nonprepcription Drugs: An Interaction Approach to Self-Care. American Pharmacist Association: Washington DC

MedlinePlus. Indigestion. 2013. http://www.nlm.nih.gov/ medlineplus/ency/article/003260.htm. [1 Oktober

2015].

MedlinePlus. Heartburn. 2013. http://www.nlm.nih.gov/

medlineplus/ency/article/003114.htm. [1 Oktober 2015].

MedlinePlus. Abdominal Bloating . 2012. http://www.nlm. nih.gov/medlineplus/ency/article/003123.htm. [1 Oktober 2015].

MedlinePlus. Taking Antacids . 2012. http://www.nlm.nih.

gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000198.htm. [1 Oktober

2015].

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Swamedikasi (Vina)

TERIMA KASIH