Tugas Bu Diah - Dekomposisi Hidrogen Peroksida
-
Upload
meitri-wulandari-kohar -
Category
Documents
-
view
21 -
download
1
description
Transcript of Tugas Bu Diah - Dekomposisi Hidrogen Peroksida
KELOMPOK 2
PENDAHULUAN
ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818
oksidator kuat, tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, larut dengan baik dalam air, dalam kondisi normal (kondisi ambient) hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun.
zat pengelantang atau bleaching agent pada industri pulp, kertas, tekstil, proses pengolahan limbah cair, industri kimia, pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta industri elektronika (pembuatan PCB).
Dekomposisi Hidrogen Peroksida
Dekomposisi model reaksi penelitian aktivitas katalitik pada
berbagai kompleks logam
Dipercepat oleh ion
logam (Spyridon Skounas, 2010) Cu(II)
H 2O2 HYDROGEN PEROXIDE
Dibandingkan dengan air, energi dalam hidrogen peroksida lebih tinggi. Hal ini menyebabkan hidrogen peroksida kurang stabil dan dapat terurai menjadi air dan oksigen
Faktor-faktor yang mempengaruhi dan mempercepat reaksi dekomposisi hidrogen peroksida antara lain:1. Temperatur2. Bahan organik tertentu: seperti alcohol, bensin.3. Katalis4. Permukaan container yang tidak rata (active surface)5. Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor
lainnya.6. pH7. Radiasi
methacryloyl klorida , L-alanin dan glycinoglycine
dioksan (pa Merck) pada 60◦C
polimerisasi monomer
Poli (N-methacryloyl-L alanin) (PAla) dan poli (N-methacryloyl-diglycine) (PGlygly)
metode Kulkarni dan Morawetz (1961)
AIBN (azobisisobutironitril)
PROSEDUR KERA
Konsentrasi Cu (II)
Hidrogen peroksida
titrasi kompleksometri dengan EDTA
Cu (ClO4) 2 · 6H2O (Fluca)
pengenceran 30% (AR grade, Merck) (v/v)
sumber ion logam.
titrasi dengan kalium permanganat
dilakukan dalam di empat suhu berbeda antara 293 dan 308 K
pH larutan disesuaikan antara 7 dan 11
Buffer : H3BO3 - NaClO4
Dekomposisi H2O2
sel thermostated
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakanXenon pHmeter digital dan RUSSEL CMAWL / 3.7 / 180 dikombinasikan
elektroda
+ H2SO4
dilakukan dalam keadaan beku beku (77 K)
dilakukan pada spektrometer Bruker ESP-300 (X-band) dengan modulasi bidang 100 kHz, frekuensi microwave 9.3GHz dan
dilengkapi dengan peralatan standar suhu rendah.
Pengukuran EPR
konstanta kopling hyperfine dan g-faktor yang dikalibrasi dibandingkan dengan DPPH (2,2-diphenyl-1-pikrilhidrazil) (g = 2,0028)
HASIL DAN PEMBAHASAN