Tugas b.indo Isi

6
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebuah wacana atau karangan terbentuk atas sekumpulan paragraf. Paragraf itu menampung gagasan-gagasan pokok penulis untuk memperjelas tema atau persoalan umum yang dibahasnya. Paragraf menjadi sarana untuk menyalurkan ide-ide pokok penulis sehingga mudah dipahami. Paragraf dikemas dan diorganisir secara sistematis sehingga ide-ide tersebut dapat tersampaikan secara runtut dan mampu secara kompak menopang gagasan sentral menurut peran masing-masing. Pengoragisasian atau penataan paragraf sangat mempertimbangkan isi, kepentingan, dan tujuan tulisan. Ada tulisan yang sekedar memaparkan fakta tanpa bermaksud mempengaruhi perasaan, sikap, ataupun pikiran pembaca. Sebaliknya, ada tulisan yang memiliki kepentingan tertentu sehingga dalam penyampaiannya harus mempertimbangkan cara yang paling efektif untuk mencapai maksudnya tersebut. Hal ini memunculkan adanya keanekaragaman pola penyajian gagasan, baik dalam tataran wacana, paragraf, ataupun kalimat. Dalam tataran kalimat, dikenal pola kalimat biasa (S-P-O) dan pola inversi (P-O-S); dalam tataran paragraf, ada pola umum- khusus, khusus-umum, umum-khusus-umum, dan sebagainya. Sementara dalam tataran wacana, ada karangan berpola piramida terbalik dan piramida biasa. 1.2 Tujuan 1

description

tugas

Transcript of Tugas b.indo Isi

Page 1: Tugas b.indo Isi

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sebuah wacana atau karangan terbentuk atas sekumpulan paragraf. Paragraf itu

menampung gagasan-gagasan pokok penulis untuk memperjelas tema atau persoalan umum

yang dibahasnya. Paragraf menjadi sarana untuk menyalurkan ide-ide pokok penulis sehingga

mudah dipahami. Paragraf dikemas dan diorganisir secara sistematis sehingga ide-ide

tersebut dapat tersampaikan secara runtut dan mampu secara kompak menopang gagasan

sentral menurut peran masing-masing.

Pengoragisasian atau penataan paragraf sangat mempertimbangkan isi, kepentingan,

dan tujuan tulisan. Ada tulisan yang sekedar memaparkan fakta tanpa bermaksud

mempengaruhi perasaan, sikap, ataupun pikiran pembaca. Sebaliknya, ada tulisan yang

memiliki kepentingan tertentu sehingga dalam penyampaiannya harus mempertimbangkan

cara yang paling efektif untuk mencapai maksudnya tersebut.

Hal ini memunculkan adanya keanekaragaman pola penyajian gagasan, baik dalam

tataran wacana, paragraf, ataupun kalimat. Dalam tataran kalimat, dikenal pola kalimat biasa

(S-P-O) dan pola inversi (P-O-S); dalam tataran paragraf, ada pola umum-khusus, khusus-

umum, umum-khusus-umum, dan sebagainya. Sementara dalam tataran wacana, ada

karangan berpola piramida terbalik dan piramida biasa.

1.2 Tujuan

Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memnuhi tujuan-tujuan yang diharapkan

bermanfaat bagi pembaca. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk menambah wawasan mengenai

paragraf. Selain itu, makalah ini juga dibuat dalam rangka melaksanakan tugas yang diberikan oleh

dosen penampu.

1.3 Manfaat

Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yaitu menambah pengetahuan pembaca

dalam bidang bahasa Indonesia khususnya mengenai paragraf. Selain itu, dalam proses pembuatan

makalah ini, penulis pun menjadi semakin paham megenai paragraf. Makalah ini juga dapat dijadikan

bahan referensi untuk menyelesiakan suatu permasalahan mengenai paragraf.

1

Page 2: Tugas b.indo Isi

Bab II

Paragraf

2.1 Paragraf

Paragraf merupakan satuan pikiran atau ide yang terdiri atas beberapa kalimat.

Paragraf biasanya berisi satu ide pokok yang merupakan bagian dari ide yang lebih besar

(ide yang lebih besar biasanya disebut tema). Satu ide pokok itu dikembangkan dan

dituangkan dalam beberapa kalimat. Kalimat-kalimat itu tetap bertumpu pada ide pokoknya.

Dalam mengembangkan paragraf tidak boleh menggunakan kalimat yang menyimpang dari

ide sentralnya itu, sebab penyimpangan berarti mengurangi keutuhan paragraf sehingga

rangkaian kalimat tidak saling berkaitan (tidak kohesi) dan tidak bermakna (tidak koherensi).

Dalam sebuah karangan, perpindahan paragraf satu ke paragraf lain ditandai oleh bergantinya

ide pokok.

Pengembangan ide pokok untuk membentuk beberapa kalimat dapat dilakukan

dengan 2 buah pola yaitu pola alamiah dan pola logis. Pola alamiah merupakan pola urutan

yang sesuai dengan keadaan di alam. Urutan yang digunakan dalam pola ini meliputi urutan

waktu atau kronologis dan urutan ruang atau spesial. Pola logis merupakan pola yang

menggunakan jalan pikiran untuk melakukan pengembangan ide pokok. Pola ini meliputi

pengambangan contoh, klasifikasi, familiaritas, akseptabilitas, umum-khusus, sebab-akibat,

klimaks-antiklimaks, dan perbandingan.

Paragraf dibedakan berdasarkan jenis dan letak kalimat utamanya. Berdasarkan

jenisnya, paragraf dibagi menjadi narasi, eksposisi, persuasi, deskripsi, dan argumentasi.

Sedangkan menurut letak kalimat utamanya, paragraf dibagi menjadi paragraf deduktif,

induktif, dan campuran.

Paragraf deduktif

2

Page 3: Tugas b.indo Isi

2.2 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran

Contoh paragraf deduktif yaitu ;

a. Dalam dunia musik Betawi, terdapat pembauran yang harmonis antara unsur

kesenian pribumi dengan unsur kesenian Cina. Pembauran itu tampak pada alat-alat

musik gambang kromong yang masih bisa dinikmati hingga sekarang. Sebagian alat

musik gambang kromong, seperti kemor, kecrek, gendang, kempul, dan gong adalah

unsur pribumi, sedangkan sebagian lagi, seperti kongahyan, tehyan, dan skong

merupakan alat msik gesek dari Cina. Begitu pula dengan lagu-lagu yang biasa

dibawakan oleh orkes tersebut, telah terjadi pengadapasian dan pengadopsian lagu-

lagu Cina. Lagu yang disebut pobin, seperti “Pobin Mano Kongjilok”, “Bankinhwa”,

“Posilitan”, “Caicusiu”, dan sebagainya, yang biasanya disajikan secara instrumental,

merupakan lagu-lagu yang diadopsi dari lagu Cina.

Pernyataan Dalam dunia musik Betawi, terdapat pembauran yang harmonis antara unsur

kesenian pribumi dengan unsur kesenian Cina yang ditempatkan diawal paragraf, merupakan

kalimat utama dalam paragraf tersebut.

b. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan

baik dan benar. Pola hidup yang sehat dan teratur adalah solusi yang tepat untuk

mendapatkan berat badan yang ideal. Makanan yang mengandung banyak serat

dan vitamin akan meningkatkan metabolisme tubuh, sedangkan makanan

berminyak dan berlemak akan mengganggu proses metabolisme. Selain itu

olahraga yang cukup dan teratur dapat membakar kalori dan lemak berlebih pada

tubuh, namun jangan berolahraga secara berlebihan karena justru akan

mengganggu kesehatan. Faktor lain yang juga penting adalah hindari stress

berlebih. Orang yang mengalami stress akan cenderung lebih banyak makan dan

mengkonsumsi sesuatu yang manis untuk mengurangi stress tersebut.

3

Page 4: Tugas b.indo Isi

Pernyataan Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan baik

dan benar yang ditempatkan diawal paragraf, merupakan kalimat utama dalam paragraf

tersebut.

Contoh paragraf induktif yaitu ;

a. Menurut perkiraan, pertunjukan ondel-ondel sudah ada sebelum penyebaran

agama Islam di Pulau Jawa. Hal ini dikuatkan dengan ditemukannya kesenian

yang menyerupai ondel-ondel di daerah lain di Pulau Jawa, seperti Badawang di

Pasudan, Barong Buncis di Jawa Tengah, dan Barong Landung di Bali. Semula,

ondel-ondel digunakan sebagai penolak bala atau gangguan roh halus. Dewasa ini,

ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat atau

untuk penyamutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru

dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel ternyata masih tetap

betahan dan menjadi perhiasan wajah kota metropolitam Jakarta.

Pernyatan Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel ternyata masih tetap betahan

dan menjadi perhiasan wajah kota metropolitam Jakarta yang ditempatkan diakhir paragraf,

merupakan kalimat utama dalam paragraf tersebut.

Contoh paragraf campuran yaitu ;

4