Tugas b.indo Isi
-
Upload
gusti-ayoe-nurjanah -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
description
Transcript of Tugas b.indo Isi
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sebuah wacana atau karangan terbentuk atas sekumpulan paragraf. Paragraf itu
menampung gagasan-gagasan pokok penulis untuk memperjelas tema atau persoalan umum
yang dibahasnya. Paragraf menjadi sarana untuk menyalurkan ide-ide pokok penulis sehingga
mudah dipahami. Paragraf dikemas dan diorganisir secara sistematis sehingga ide-ide
tersebut dapat tersampaikan secara runtut dan mampu secara kompak menopang gagasan
sentral menurut peran masing-masing.
Pengoragisasian atau penataan paragraf sangat mempertimbangkan isi, kepentingan,
dan tujuan tulisan. Ada tulisan yang sekedar memaparkan fakta tanpa bermaksud
mempengaruhi perasaan, sikap, ataupun pikiran pembaca. Sebaliknya, ada tulisan yang
memiliki kepentingan tertentu sehingga dalam penyampaiannya harus mempertimbangkan
cara yang paling efektif untuk mencapai maksudnya tersebut.
Hal ini memunculkan adanya keanekaragaman pola penyajian gagasan, baik dalam
tataran wacana, paragraf, ataupun kalimat. Dalam tataran kalimat, dikenal pola kalimat biasa
(S-P-O) dan pola inversi (P-O-S); dalam tataran paragraf, ada pola umum-khusus, khusus-
umum, umum-khusus-umum, dan sebagainya. Sementara dalam tataran wacana, ada
karangan berpola piramida terbalik dan piramida biasa.
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memnuhi tujuan-tujuan yang diharapkan
bermanfaat bagi pembaca. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk menambah wawasan mengenai
paragraf. Selain itu, makalah ini juga dibuat dalam rangka melaksanakan tugas yang diberikan oleh
dosen penampu.
1.3 Manfaat
Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yaitu menambah pengetahuan pembaca
dalam bidang bahasa Indonesia khususnya mengenai paragraf. Selain itu, dalam proses pembuatan
makalah ini, penulis pun menjadi semakin paham megenai paragraf. Makalah ini juga dapat dijadikan
bahan referensi untuk menyelesiakan suatu permasalahan mengenai paragraf.
1
Bab II
Paragraf
2.1 Paragraf
Paragraf merupakan satuan pikiran atau ide yang terdiri atas beberapa kalimat.
Paragraf biasanya berisi satu ide pokok yang merupakan bagian dari ide yang lebih besar
(ide yang lebih besar biasanya disebut tema). Satu ide pokok itu dikembangkan dan
dituangkan dalam beberapa kalimat. Kalimat-kalimat itu tetap bertumpu pada ide pokoknya.
Dalam mengembangkan paragraf tidak boleh menggunakan kalimat yang menyimpang dari
ide sentralnya itu, sebab penyimpangan berarti mengurangi keutuhan paragraf sehingga
rangkaian kalimat tidak saling berkaitan (tidak kohesi) dan tidak bermakna (tidak koherensi).
Dalam sebuah karangan, perpindahan paragraf satu ke paragraf lain ditandai oleh bergantinya
ide pokok.
Pengembangan ide pokok untuk membentuk beberapa kalimat dapat dilakukan
dengan 2 buah pola yaitu pola alamiah dan pola logis. Pola alamiah merupakan pola urutan
yang sesuai dengan keadaan di alam. Urutan yang digunakan dalam pola ini meliputi urutan
waktu atau kronologis dan urutan ruang atau spesial. Pola logis merupakan pola yang
menggunakan jalan pikiran untuk melakukan pengembangan ide pokok. Pola ini meliputi
pengambangan contoh, klasifikasi, familiaritas, akseptabilitas, umum-khusus, sebab-akibat,
klimaks-antiklimaks, dan perbandingan.
Paragraf dibedakan berdasarkan jenis dan letak kalimat utamanya. Berdasarkan
jenisnya, paragraf dibagi menjadi narasi, eksposisi, persuasi, deskripsi, dan argumentasi.
Sedangkan menurut letak kalimat utamanya, paragraf dibagi menjadi paragraf deduktif,
induktif, dan campuran.
Paragraf deduktif
2
2.2 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran
Contoh paragraf deduktif yaitu ;
a. Dalam dunia musik Betawi, terdapat pembauran yang harmonis antara unsur
kesenian pribumi dengan unsur kesenian Cina. Pembauran itu tampak pada alat-alat
musik gambang kromong yang masih bisa dinikmati hingga sekarang. Sebagian alat
musik gambang kromong, seperti kemor, kecrek, gendang, kempul, dan gong adalah
unsur pribumi, sedangkan sebagian lagi, seperti kongahyan, tehyan, dan skong
merupakan alat msik gesek dari Cina. Begitu pula dengan lagu-lagu yang biasa
dibawakan oleh orkes tersebut, telah terjadi pengadapasian dan pengadopsian lagu-
lagu Cina. Lagu yang disebut pobin, seperti “Pobin Mano Kongjilok”, “Bankinhwa”,
“Posilitan”, “Caicusiu”, dan sebagainya, yang biasanya disajikan secara instrumental,
merupakan lagu-lagu yang diadopsi dari lagu Cina.
Pernyataan Dalam dunia musik Betawi, terdapat pembauran yang harmonis antara unsur
kesenian pribumi dengan unsur kesenian Cina yang ditempatkan diawal paragraf, merupakan
kalimat utama dalam paragraf tersebut.
b. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan
baik dan benar. Pola hidup yang sehat dan teratur adalah solusi yang tepat untuk
mendapatkan berat badan yang ideal. Makanan yang mengandung banyak serat
dan vitamin akan meningkatkan metabolisme tubuh, sedangkan makanan
berminyak dan berlemak akan mengganggu proses metabolisme. Selain itu
olahraga yang cukup dan teratur dapat membakar kalori dan lemak berlebih pada
tubuh, namun jangan berolahraga secara berlebihan karena justru akan
mengganggu kesehatan. Faktor lain yang juga penting adalah hindari stress
berlebih. Orang yang mengalami stress akan cenderung lebih banyak makan dan
mengkonsumsi sesuatu yang manis untuk mengurangi stress tersebut.
3
Pernyataan Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan baik
dan benar yang ditempatkan diawal paragraf, merupakan kalimat utama dalam paragraf
tersebut.
Contoh paragraf induktif yaitu ;
a. Menurut perkiraan, pertunjukan ondel-ondel sudah ada sebelum penyebaran
agama Islam di Pulau Jawa. Hal ini dikuatkan dengan ditemukannya kesenian
yang menyerupai ondel-ondel di daerah lain di Pulau Jawa, seperti Badawang di
Pasudan, Barong Buncis di Jawa Tengah, dan Barong Landung di Bali. Semula,
ondel-ondel digunakan sebagai penolak bala atau gangguan roh halus. Dewasa ini,
ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat atau
untuk penyamutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru
dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel ternyata masih tetap
betahan dan menjadi perhiasan wajah kota metropolitam Jakarta.
Pernyatan Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel ternyata masih tetap betahan
dan menjadi perhiasan wajah kota metropolitam Jakarta yang ditempatkan diakhir paragraf,
merupakan kalimat utama dalam paragraf tersebut.
Contoh paragraf campuran yaitu ;
4