Tugas Azimah (Token Economy)

8
Indentifikasi Bantuan Yang Tersedia Bantuan dari orang lain mungkin tidak terlalu penting pada token economy kecil, seperti ruang kelas, meski nampaknya dikehendaki khususnya tahapan-tahapan awal program. Pada token economy besar, seperti instalasi psikiatri, bantuan yang demikian penting. Terdapat sejumlah sumber bantuan yang mungkin diterima: (a) orang-orang yang diharuskan bekerja dengan klien (misal, asisten guru/dosen, asisten perawat, asisten pengajar); (b) sukarelawan (misal, Ibu Rumah Tangga, pasangan yang sudah pensiun, tokoh masyarakat, anggota LSM dan kelompok kerja masyarakat); (c) orang-orang yang secara perilaku dikategorikan tingkatan lanjut dalam sebuah lembaga (misal, siswa kelas 5 yang teliti ditugaskan membantu melaksanakan token economy untuk siswa kelas satu); dan (d) para anggota dari token economy. Pada beberapa kasus, klien telah diajarkan untuk meneruskan penghargaan pada mereka sendiri bergantung pada perilaku yang sesuai. Setelah token economy mulai berjalan lancar, para pesertanya akan secara bertahap semakin mampu berpikir lebih mengenai tanggung jawab dalam membantu mencapai tujuan. Contohnya, di Achievement Place, satu kelompok rumahan untuk anak laki-laki yang berpotensi nakal (lihat Fixsen & Blasé, 1993), beberapa anak muda mengawasi anak lainnya dalam melakukan tugas-tugas rumah tangga. Penyelia, atau “Manajer”, sebagaimana ia dipanggil, memiliki kewenangan untuk mengatur dan menghilangkan penghargaan bagi prestasi rekan-rekannya. Dari beberapa cara yang telah dipelajari untuk menyeleksi manajer, pemilihan demokratis terbukti terbaik dalam hal prestasi anak-anak muda dan efektivitas mereka dalam menyelesaikan tugas-tugasnya (Phillips, Wolf, & Fixsen, 1973; Wolf, Braukmann, & Ramp, 1987). Pada percobaan lainnya di Achievement Place, beberapa anak muda bekerja dengan efektivitas yang menakjubkan (dan mendapat penghargaan atas yang mereka lakukan), meski mereka sangat kecil sekali mendapat pengawasan orang dewasa dan juga sangat sedikit mendapat pelatihan khusus, seperti terapis bagi yang lainnya yang kesulitan berbicara (Bailey, Timbers, Phillips, & Wolf, 1971). Pada beberapa program yang memakai PSI (termasuk CAPSI – misal, lihat Pear & Crone-Todd, 1999; Pear & Martin, 2004), para

description

psikiatri anak

Transcript of Tugas Azimah (Token Economy)

Indentifikasi Bantuan Yang Tersedia

Bantuan dari orang lain mungkin tidak terlalu penting pada token economy kecil, seperti ruang kelas, meski nampaknya dikehendaki khususnya tahapan-tahapan awal program. Pada token economy besar, seperti instalasi psikiatri, bantuan yang demikian penting.

Terdapat sejumlah sumber bantuan yang mungkin diterima: (a) orang-orang yang diharuskan bekerja dengan klien (misal, asisten guru/dosen, asisten perawat, asisten pengajar); (b) sukarelawan (misal, Ibu Rumah Tangga, pasangan yang sudah pensiun, tokoh masyarakat, anggota LSM dan kelompok kerja masyarakat); (c) orang-orang yang secara perilaku dikategorikan tingkatan lanjut dalam sebuah lembaga (misal, siswa kelas 5 yang teliti ditugaskan membantu melaksanakan token economy untuk siswa kelas satu); dan (d) para anggota dari token economy. Pada beberapa kasus, klien telah diajarkan untuk meneruskan penghargaan pada mereka sendiri bergantung pada perilaku yang sesuai.

Setelah token economy mulai berjalan lancar, para pesertanya akan secara bertahap semakin mampu berpikir lebih mengenai tanggung jawab dalam membantu mencapai tujuan. Contohnya, di Achievement Place, satu kelompok rumahan untuk anak laki-laki yang berpotensi nakal (lihat Fixsen & Blas, 1993), beberapa anak muda mengawasi anak lainnya dalam melakukan tugas-tugas rumah tangga. Penyelia, atau Manajer, sebagaimana ia dipanggil, memiliki kewenangan untuk mengatur dan menghilangkan penghargaan bagi prestasi rekan-rekannya. Dari beberapa cara yang telah dipelajari untuk menyeleksi manajer, pemilihan demokratis terbukti terbaik dalam hal prestasi anak-anak muda dan efektivitas mereka dalam menyelesaikan tugas-tugasnya (Phillips, Wolf, & Fixsen, 1973; Wolf, Braukmann, & Ramp, 1987). Pada percobaan lainnya di Achievement Place, beberapa anak muda bekerja dengan efektivitas yang menakjubkan (dan mendapat penghargaan atas yang mereka lakukan), meski mereka sangat kecil sekali mendapat pengawasan orang dewasa dan juga sangat sedikit mendapat pelatihan khusus, seperti terapis bagi yang lainnya yang kesulitan berbicara (Bailey, Timbers, Phillips, & Wolf, 1971).

Pada beberapa program yang memakai PSI (termasuk CAPSI misal, lihat Pear & Crone-Todd, 1999; Pear & Martin, 2004), para siswa yang berada di antara mereka yang pertama menyelesaikan sebuah tugas, melaksanakan evaluasi prestasi dari siswa lainnya pada tugas yang belum menyelesaikan tugas tersebut dan juga memberikan langsung umpan balik tentang prestasi rekannya. Cara lain yang digunakan di kampus dan kelas universitas adalah memberikan para mahasiswa sebuah tes di sekitar awal semester dan beberapa bagian awal dari perkuliahan. Para mahasiswa yang menunjukkan dari hasil tes tersebut, kesiapannya untuk melaksanakan perkuliahan, diberikan tanggung jawab memimpin sebuah kelompok kecil mahasiswa, yang mana mereka bantu mengajarkan dan mengawasi sepanjang sisa perkuliahan (Johnson & Ruskin, 1977).Memilih lokasi

Tidak ada lokasi yang khusus untuk token economy, hal ini lumrah karena perancang token economy biasanya memiliki alternatif pilihan yang sedikit. Beberapa lokasi lebih baik dari lokasi yang lain, meski demikian, bergantung pada jenis token economy yang dipertimbangkan. Contohnya, instruktur kampus menggunakan token economy (yaitu, program PSI) sering membuat program mereka dijalankan di aula perkuliahan atau ruang kelas yang besar yang memang didesain untuk paling tidak dua kali antisipasi jumlah mahasiswa yang menghadiri kuliah pada kuliah tertentu. Meja yang dapat dipindahkan cenderung dipilih dari pada meja yang yang tetap karena memungkinkan mahasiswa untuk bekerja lebih mudah dalam grup kecil. Kelas dengan token economy sering kali sangat berisik dan terkesan terjadi kebingungan massal pada awalnya bagi pengamat awam. Meski mengejutkan bila dilihat, kebanyakan mahasiswa akan menyesuaikan diri dengan suara berisik tersebut, sehingga tidak menghambat mereka dari bekerja seefisien mungkin. Tentu saja internet sudah menyediakan kelas virtual untuk token economy di bidang akademik, di mana mahasiswa mungkin merasa berada di lingkungan fisik apapun yang mereka pilihLangkah-langkah Terapan Spesifik

Sebelum dan selama penerapan token economy, seperti halnya program baru terdapat sejumlah prosedur tertentu yang harus ditentukan dan diterapkan. Prosedur tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

Data Tersimpan | Hal ini berkenaan dengan jenis lembar-lembar data yang seharusnya digunakan, siapa yang mencatat data, dan kapan data harus dicatat.

Agen Penyemangat | Merupakan hal penting untuk menentukan siapa yang akan menata peneguhan, dan untuk perilaku-perilaku apa. Contohnya, Ayllon dan Azrin (1968) merekomendasikan saat beberapa manajer membagikan penghargaan pada beberapa klien (seperti pada bangsal psikiatri), hanya satu orang seharusnya ditugaskan untuk meneguhkan sebuah respon tertentu pada waktu tertentu. Sebaliknya, tidak seorang pun bertanggung jawab atas kegagalan mengurus langkah-langkah peneguhan dengan tepat, karena setiap penyimpangan, kelalaian, atau modifikasi mudah dihubungkan dengan perilaku dari beberapa pekerja lainnya (p. 136).

Sebagai tambahan, perhatian seharusnya ada guna memastikan penghargaan-penghargaan selalu langsung diberikan bagi sebuah perilaku positif dan menonjol begitu respon yang diharapkan terjadi. Tindakan ramah penuh senyum yang membenarkan, seharusnya dilakukan bersamaan dengan pemberian penghargaan, dan klien seharusnya diberitahu (paling tidak pada tahap-tahap awal) mengapa ia mendapat penghargaan.Jumlah dan Frekuensi Pemberian Penghargaan Ada beberapa pertimbang-pertimbangan penting terkait jumlah penghargaan yang diberikan bagia perilaku tertentu. Pertimbangan pertama adalah tahapan dari itikad (economy), seberapa terbiasa si klien menerima penghargaan. Stainback dan rekannya (1973) menyarankan dari 25 hingga 75 penghargaan per anak itu tidak berlebihan pada hari pertama token economy di suatu kelas. Lebih jauh mereka menyarankan jumlahnya dikurangi bertahap menjadi 15 hingga 30 per harinya. Pertimbangan lainnya adalah nilai terapetik dari perilaku diteguhkan dan kemungkinan klien akan berhadapan dengan kondisi ia tidak mendapat penghargaan. Sebagai contoh untuk pertimbangan yang terakhir, jumlah penghargaan yang mahasiswa University of Kansas Experimental Living Project bisa dapatkan bila menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga di tempat tinggal mereka berkaitan dengan waktu yang mereka perlukan untuk melakukan tugas rumah tersebut (Johnson, Welch, Miller, & Altus, 1991).Mengatur Penyemangat-Dukungan Penyemangat Di sini kita harus mempertimbangkan penyemangat cadangan yang tersedia untuk dibeli (yaitu seberapa sering waktu belanja harus dijadwalkan). Pada awalnya, frekuensinya seharusnya sebanyak dan sebisa mungkin, lalu dikurangi perlahan. Untuk siswa sekolah, Stainback dan Payne (1973), menyarankan waktu belanja diadakan satu atau dua kali per hari untuk 3-4 hari pertama dan kemudian dikurangi perlahan sampai dilaksanakan satu dalam seminggu (Jumat siang) di minggu ketiga token economy.

Juga penting untuk menentukan seberapa mahal penghargaan tiap dukungan penyemangat tersebut. Tambahan untuk biaya keuangan yang merupakan pertimbangan pasti saat menetapkan nilai penghargaan untuk mendukung penyemangatan, dua faktor lainnya harus dipertimbangkan. Yang pertama adalah persediaan dan permintaan. Berupa, berharga lebih mahal untuk barang-barang yang permintaannya melebihi persediaan dan lebih murah untuk yang persediaannya melebihi permintaannya. Hal ini akan membantu menjaga persediaan yang memadai dari tiap dukungan penyemangat. Faktor lainnya yang harus dipertimbangkan adalah nilai terapetik dari dukungan itu. Seorang klien harus diganjar sangat sedikit untuk sebuah dukungan penyemangat yang berguna bagi dirinya. Ini akan membantu dalam membujuk klien turut serta dalam penyemangatan. Contohnya, seorang klien yang kemampuan sosialnya perlu ditingkatkan dapat diberikan hanya beberapa penghargaan karena mengatur sebuah pesta karena perilaku berharga di dalam even ini bisa membantu dirinya berkembang.Hukuman Darurat Yang Dimungkinkan Penggunaan penghargaan menyebabkan kemungkinan penggunaan sanksi sebagai hukuman bagi perilaku yang tidak pantas (lihat, misalnya, Lippman & Motta, 1993; Sullivan & OLeary, 1990). Jenis hukuman ini sesuai pilihan, dari sisi etika, sampai hukuman ataupun batasan fisik. Sehubungan dengan semua wujud hukuman, seharusnya digunakan sehemat mungkin dan hanya untuk perilaku-perilaku yang tertentu (lihat Bab 12).

Jika denda digunakan dalam token economy, mungkin diperlukan untuk menambahkan pelatihan mengenai peluang digunakannya hukuman yang mengajarkan klien bagaimana harus menerima denda dengan cara yang relatif tidak emosional, perilaku tidak agresif. Kemungkinan seperti itu dijelaskan oleh Phillips, Fixsen, dan Wolf (1973) untuk token economy mereka dengan anak muda yang berpotensi bandel. Pada token economy seperti itu, peluang berkaitan dengan denda mungkin dapat mengajarkan anak muda sebuah keterampilan sosial yang penting: bagaimana untuk dapat menerima teguran dari aparat penegak hukum di masyarakat.Pengawasan Staf Manajer sebuah token economy, tidak berbeda halnya dengan klien, sama-sama tunduk pada hukum yang mengatur perilaku. Mereka harus sering mendapatkan penyemangat untuk perilaku yang sesuai, dan perilaku mereka yang tidak pantas harus diperbaiki jika ingin token economy berjalan lancar. Kewajiban mereka harus secara khusus jelas dan mereka harus diawasi dalam melaksanakan kewajiban mereka.

Pengawasan berkelanjutan umumnya tidak praktis. Lebih lanjut, pemilihan waktu sebaiknya digunakan. Direktur dari ecomony sebaiknya memulai dengan pengawasan rutin dan perlahan menguranginya. Jadwal pengawasan staf dan program penyemangat yang dikehendaki dapat berupa VI / LH untuk memelihara tingkat perkembangan staf yang baik, tinggi dan stabil (lihat Ayllon & Azrin, 1968, p. 151).Penanganan Potensi Masalah Dalam kerangka sebuah token economy dengan beberapa prosedur kompleks, lebih baik mengantisipasi potensi munculnya masalah. Beberapa masalah yang mungkin muncul (a) kebingungan, khususnya dalam beberapa hari pertama setelah dimulainya program; (b) kekurangan staff; (c) klien yang berusaha mendapatkan penghargaan-penghargaan yang belum bisa mereka dapatkan atau berusaha mendapatkan penyemangat yang belum mereka dapat; (d) klien yang bermain dengan penghargaan dan memanipulasi penghargaan tersebut dengan cara-cara yang mengalihkan perhatian; dan (e) kegagalan membeli penyemangat tambahan. Semuanya itu dan masalah lain yang mungkin timbul dapat diatasi dengan perencanaan yang baik sebelumnya.Menyiapkan sebuah panduan Tahapan akhir yang harus diselesaikan sebelum pelaksanaan token economy adalah menyiapkan sebuah panduan atau serangkaian aturan tertulis yang menjelaskan bagaimana economy akan dijalankan. Panduan ini harus menjelaskan secara rinci perilaku apa yang akan diperbaiki, bagaimana mereka diperbaiki dengan penghargaan dan dukungan penyemangat, waktu di mana perbaikan harus terjadi, data apa saja yang akan dicatat, bagaimana dan kapan data tersebut harus dicatat, tanggung jawab dan tugas tiap-tiap staf. Setiap aturan harus masuk akal dan dapat diterima oleh klien dan staf. Setiap staf harus memiliki salinan dari panduan atau versi jelas dan rinci dari bagian panduan yang berisi tugas dan kewajiban mereka. Bila mungkin, tiap klien harus mendapat bagian panduan yang jelas dan rinci yang berkaitan dengan dirinya. Jika klien tidak mampu membaca dengan lancar tapi ia bisa memahami bahasa lisan, berikan lah penjelasan yang baik dari bagian panduan yang relevan baginya harus.

Panduan harus mencakup langkah-langkah pasti untuk evaluasi apakah aturan-aturan dalam panduan dipatuhi dan juga berisi langkah-langkah untuk memastikan panduan dipatuhi. Cara-cara menyelesaikan perselisihan atas aturan-aturan tersebut harus dicantumkan dalam panduan, dan partisipasi klien dalam penyelesaian perselisihan harus diakomodir sebesar mungkin yang intinya sejalan dengan tujuan dari token economy. Mengakomodir partisipasi klien merupakan sebuah langkah maju dalam pengemabangan perilaku yang terdapat pada inisiatif perseorangan, pengendalian diri, dan kemampuan lain yang dianggap baik dalam lingkungan alamiah. Hingga akhirnya, diharapkan pada beberapa tahap token economy klien berpartisipasi dengan baik untuk mengkaji ulang aturan-aturan dan merancang aturan baru dalam menjalankan economy. Aturan-aturan tersebut harusnya dapat disesuaikan bila memang sudah nampak kehendak untuk perubahan aturan. Perubahan yang mendadak dan drastis dapat menyebabkan klien berlaku emosional yang tidak diinginkan. Sehingga klien merasa segan mengikuti aturan bila sering diubah. Perubahan aturan boleh terjadi bila dilakukan dengan semulus mungkin, sangat disarankan panduan juga mengatur bagaimana aturan di dalamnya dapat diubah. Pemberitahuan lanjutan mengenai rencana perubahan aturan seharusnya diberitahukan kepada semua yang berkepntingan, dan revisi dan penambahan panduan harus dijelaskan, didiskusikan, diatur, dibuat tertulis, dan disosialisasikan sebelum diberlakukan.Memprogam Hal-Hal Umum

Untuk Lingkungan Alamiah

Token economy terkadang dianggap sebagai jalan memperbaiki masalah perilaku dalam tatanan kelembagaan. Jalan itu memang berfungsi demikian, namun pengamatan ini seharusnya tidak membuat kita lalai fungsi utama dari economy dalam membantu klien yaitu menyesuaikan mereka dengan lingkungan alamiah di luar kelembagaan. Kazdin (1985) merangkum banyak data yang mengindikasikan token economy efektif dalam populasi beragam, dan pencapaian itu diperoleh dari token economy yang terjaga paling tidak beberapa tahun hingga penutupan program. Meski perbaikan sosial dan bukan sebuah pemberian penghargaan lah yang berlaku di lingkungan alamiah, suatu token economy sebaiknya didesain sedemikian rupa agar perbaikan sosial secara bertahap menggantikan pemberian penghargaan.

Ada dua cara umum untuk melepaskan klien dari pemberian penghargaan. Yang pertama adalah menghilangkan penghargaan secara perlaham. Kedua dengan mengurangi nilai penghargaan secara bertahap. Alternatif pertama dapat dipenuhi dengan bertahap membuat pemberian penghargaan menjadi lebih berselang, bertahap mengurangi jumlah perilaku yang membuahkan penghargaan, atau perlahan meningkatkan jeda antara perilaku target dan pemberian penghargaan. Alternatif kedua dapat dilakukan dengan bertahap mengurangi jumlah dukungan penyemangat yang dapat ditukar dengan jumlah penghargaan tertentu atau dengan bertahap meningkatkan jeda antara pengambilan penghargaan yang akan ditukar dengan penukaran dukungan penyemangat. Awalnya, kita tidak bisa mengatakan metode mana atau kombinasi metode mana yang menghasilkan hasil terbaik. Sebagai tambahan, semua pertimbangan berkenaan dengan merencanakan hal-hal umum (dibahas di Bab 16) seharusnya dikaji ulang.Pertimbangan Etika Token economy melibatkan penerapan sistematik dari teknik rekayasa perilaku yang relatif berskala besar. Kemungkinan menyalahgunakan teknik tersebut, bahkan secara tidak disengaja cukup besar. Pencegahan seharusnya dilakukan untuk menghindari pelanggaran atas teknik yang digunakan. Salah satu pencegahan adalah dengan membuat sistem yang terbuka terhadap pengawasan publik / masyarakat, yang mana akan menghasilkan keterbukaan yang mana akan menghasilkan keterbukaan yang bergantung pada pengakuan klien maupun wakilnya. Pertimbangan etika berkenaan dengan program rekayasa perilaku menjadi bahan perbincangan pada beberapa kalangan.Ringkasan dari hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam mendesain token economy1. Mengkaji ulang beberapa literatur yang relevan

2. Kenali perilaku yang dituju

3. Tentukan batasan dari perilaku yang dituju

4. Tentukan penyemangat tambahan

5. Tentukan jenis penghargaan yang paling relevan untuk klien

6. Tentukan siapa yang mampu membantu mengatur program ini

7. Temukan lokasi yang tepat dan peralatan yang diperlukan

8. Rincikan langkah-langkah pelaksanaan

9. Persiapkan panduan token economy untuk klien dan staff

10. Buatlah token economy anda

11. Rencanakan beberapa strategi untuk memperoleh hal umum bagi lingkungan alamiah

12. Awasi dan latih lah pedoman etika yang relevan pada setiap langkah