Tugas Allah Triitunggal Billy

7
Nama: Billy Salvatore Soedirman Nomor urut: 102 TUGAS ALLAH TRITUNGGAL Sebelum membaca buku Allah Tritunggal: Sebelum saya membaca buku Allah Tritunggal saya tidak memiliki pengertian yang dalam tentang siapa Allah yang saya sembah. Saya hanya berpikir bahwa ada Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus tapi saya tidak mengetahui hubungannya, dan sebelumnya saya cenderung tidak peduli terhadap hal itu. Waktu saya duduk di bangku SMA saya pernah mengikuti kelas katekisasi dan ketika di kelas saya mulai dibukakan tentang Allah Tritunggal dan ketika seorang pengajar dari gereja saya mengatakan tentang Allah Tritunggal saya menjadi bingung ternyata Allah itu tiga tapi satu dan apa hubungan ketiganya. Dan saat itu saya bertanya kepada pengajar katekisasi di gereja asal saya “jadi kepada siapa saya berdoa? Kepada Allah Bapa, Yesus, atau Roh Kudus?” dan pengajar itu menjawab saya, katanya “kita harus berdoa kepada ketiganya, secara berganti-gantian, hari ini kepada Allah Bapa, besok kepada Yesus dan mungkin lusa kepada Roh Kudus”. Lalu pada saat itu saya mulai bingung, dan saya merasa bahwa penjelasan itu tidak benar dan akhirnya saya membaca alkitab dan saya menemukan ayat di salah satu kitab injil bahwa kita harus berdoa kepada Bapa di dalam nama Yesus. Namun hal itu masih merupakan suatu kebingungan bagi saya kenapa saya hanya berdoa kepada Allah Bapa dan kenapa bukan pada Yesus dan juga bukan pada Roh Kudus? Apakah hal itu Tugas Allah Tritunggal; Billy Salvatore Soedirman Page 1

description

Kekristenan

Transcript of Tugas Allah Triitunggal Billy

Nama: Billy Salvatore SoedirmanNomor urut: 102TUGAS ALLAH TRITUNGGALSebelum membaca buku Allah Tritunggal:Sebelum saya membaca buku Allah Tritunggal saya tidak memiliki pengertian yang dalam tentang siapa Allah yang saya sembah. Saya hanya berpikir bahwa ada Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus tapi saya tidak mengetahui hubungannya, dan sebelumnya saya cenderung tidak peduli terhadap hal itu. Waktu saya duduk di bangku SMA saya pernah mengikuti kelas katekisasi dan ketika di kelas saya mulai dibukakan tentang Allah Tritunggal dan ketika seorang pengajar dari gereja saya mengatakan tentang Allah Tritunggal saya menjadi bingung ternyata Allah itu tiga tapi satu dan apa hubungan ketiganya. Dan saat itu saya bertanya kepada pengajar katekisasi di gereja asal saya jadi kepada siapa saya berdoa? Kepada Allah Bapa, Yesus, atau Roh Kudus? dan pengajar itu menjawab saya, katanya kita harus berdoa kepada ketiganya, secara berganti-gantian, hari ini kepada Allah Bapa, besok kepada Yesus dan mungkin lusa kepada Roh Kudus. Lalu pada saat itu saya mulai bingung, dan saya merasa bahwa penjelasan itu tidak benar dan akhirnya saya membaca alkitab dan saya menemukan ayat di salah satu kitab injil bahwa kita harus berdoa kepada Bapa di dalam nama Yesus. Namun hal itu masih merupakan suatu kebingungan bagi saya kenapa saya hanya berdoa kepada Allah Bapa dan kenapa bukan pada Yesus dan juga bukan pada Roh Kudus? Apakah hal itu berarti Allah itu terbagi 3 dan diantaranya Allah Bapa lebih besar dari Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus lebih besar dari Roh Kudus. Saya bertanya lagi dalam hati lalu bagaimana dengan Roh Kudus apakah saya tidak perlu berdoa kepada-Nya? Atau mungkin memang tidak usah karena Roh Kudus mungkin bukan Allah? Saya menemukan banyak kesulitan dari hal itu.Saya juga lantas melihat hal yang lain lagi ketika saya mengetahui Allah itu ada 3 apakah ini berarti saya seperti agama Hindu yang berdoa kepada banyak dewa? Atau mungkin Allah Tritunggal itu adalah seperti 1 Allah namun memainkan 3 peranan, seperti analogi seorang bapak menjadi seorang supir pada pagi hari untuk mengantar anaknya, menjadi bos saat di perusahaan, dan menjadi ayah dalam keluarga. Dan saya mulai berpikir bila hal itu seperti yang saya pikirkan maka Allah itu berarti Allah yang suka main drama, dan sebenarnya tidak sulit untuk mengerti Allah bila dengan pendekatan seperti itu, namun saya mulai berpikir lagi bahwa hal itu tidak benar. Atau mungkin Allah Tritunggal yang saya sembah itu merupakan suatu pengertian yang hanya dibuat orang orang dahulu, karena dari penuturan pengajar katekisasi saya kata Allah Tritunggal tidak ada pada alkitab. Maka karena hal itu saya menjadi tidak lagi memikirkan tentang konsep Allah Tritunggal karena menurut saya, saya tidak mungkin bias mengerti hal itu lalu saya tidak lagi memikirkan tentang Allah Tritunggal. Pada saat saya di SMA teman teman SMA saya juga berdoa kadang kepada Bapa di Sorga atau juga kepada Yesus Kristus, bahkan mereka meminta kepada Roh Kudus. Saya jadi bertambah bingung sebenarnya yang mana yang benar. Soalnya ketika saya SMA persekutuan sekolah saya kurang menyatakan firman Tuhan yang dalam. Dan yang paling sering dilakukan adalah menyanyi lagu sambil lompat lompat dan sambil menangis dan sampai 1 jam, tetapi khotbahnya hanya 20 30 menit.Saya juga mempunyai pemikiran dahulu bahwa bagaimana dengan Tuhan Yesus disebut di alkitab sebagai anak Allah. Apakah hal ini berarti Allah mempunyai anak? Lalu siapa Ibunya? dan bagaimana saya dapat menjawab pertanyaan teman-teman saya yang beragama islam yang mempunyai pemikiran bahwa Allah tidak mempunyai Anak dan Allah itu tunggal? Sesudah membaca buku Allah Tritunggal:Setelah saya membaca tentang buku Allah Tritunggal yang pertama kali saya sadari bahwa banyak hal yang saya tidak mengerti tentang siapa Allah itu dan semakin saya belajar saya semakin melihat keterbatasan rasio manusia untuk mengerti siapa itu Allah dan hanya karena anugrah Allah saja manusia dapat mengerti siapa Allah. Manusia tidak akan pernah bisa mengerti dengan tuntas siapa Allah, karena manusia rasio manusia sehebat apapun tidak akan bisa mengerti Allah dengan tuntas. Dan ketika saya membaca buku ini saya jadi sadar bahwa hanya dengan Alkitab kita dapat mengerti siapa sebenarnya Allah. Memang alam semesta, beserta isinya semuanya memancarkan kemuliaan Tuhan sebagai Penciptanya, tapi dengan dari alam saja kita tidak bisa mengerti siapa Allah yang kita sembah, karena seluruh ciptaan Allah tidak dapat memuat dan menggambarkan Allah secara tuntas. Setelah saya membaca buku ini jawaban dari pertanyaan saya tentang apakah Roh Kudus juga adalah Allah terjawab. Di mana Roh Kudus adalah Allah. Dan pemikiran tentang apakah hubungan antara ketiga pribadi Allah ini bagaimana status Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus, akhirnya terjawab juga dimana Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus setara dan tidak ada yang lebih rendah. Pemikiran saya tentang Allah Tritunggal waktu saya SMA semuanya dibantah di dalam buku ini. Pemikiran saya tentang Allah yang satu tapi memiliki 3 peranan seperti yang saya mengerti sebelumnya ternyata salah itu bukan merupakan ajaran alkitab. Akhirnya saya mengerti bahwa Allah Tritunggal adalah Allah yang 1 substansi tetapi memiliki 3 pribadi. Tiga pribadi Allah ini tidak dapat dipisahkan tetapi bisa dibedakan. Dan justru di dalam hal ini satu pengertian Allah yang sangat indah dinyatakan di dalamnya di mana di dalam satu persamaan terdapat perbedaan. Dan hal ini Nampak dalam seluruh ciptaan Tuhan di mana di dalam seluruh persamaan yang ada di dalamnya terdapat suatu perbedaan.Lalu saya juga menjadi mengerti bagaimana dengan Yesus Kristus yang disebut di alkitab sebagai Anak Allah apakah hal ini berarti Allah mempunyai anak? Dan siapakah ibu-Nya, menjadi terjawab di mana di dalam seluruh alkitab tidak pernah menyebutkan Allah adalah Allah yang seperti dilihat oleh orang Yunani di mana Allah mereka akan dapat kawin dengan dewa lain dan bahkan manusia lalu melahirkan anak. Karena pengertian anak ini sangatlah dalam dan hal ini tidak bisa kita mengerti hanya dengan rasio dan pengalaman hidup manusia, karena pengertian ini harus membutuhkan iman karena tanpa iman kita tidak dapat mengenal Allah kita. Yesus Kristus bukan diperanakkan dengan cara yang dipikirkan oleh manusia, tapi dengan suatu pengertian bahwa Kristus diperanakkan dari Allah Bapa dan hal ini terjadi di dalam kekekalan. Pengertian ini harus sangat jelas dimengerti karena bila salah akan sangat berbahaya. Setelah membaca buku ini saya juga semakin mengerti bahwa Allah Tritunggal bekerja di dalam setiap hal dari penciptaan, penebusan, dan konsumasi. Pengertian bahwa Allah adalah Allah yang memainkan peranan di mana Allah Bapa mempunyai peranan dalam penciptaan, Allah Anak memiliki peranan dalam penebusan, dan Allah Roh Kudus mempunyai peranan dalam memimpin orang percaya setelah ditebus, ternyata tidak benar. Tetapi sebenarnya Allah Tritunggal bekerja bersama baik dalam penciptaan, maupun dalam penebusan. Karena dari kitab Kejadian 1 : 1 3 : Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: Jadilah terang. Lalu terang itu jadi. Dari ayat ayat di atas menunjukkan bahwa Allah Tritunggal turut bekerja baik dalam penciptaan maupun dalam segala pekerjaan yang ada ditengah tengah dunia ini.Maka setelah saya membaca buku ini, begitu dalam pengertian Allah Tritunggal dan bmemang sangat sulit dimengerti apabila menggunakan rasio manusia karena keterbatasan rasio manusia untuk mengerti Allah. Namun bukan berarti hal ini menjadi kendala bagi kita untuk mengerti Allah Tritunggal lebih dalam lagi. Karena kita dituntut untuk terus belajar bukan hanya tentang pengertahuan saja tetapi juga mengenal Allah kita. Dan perlu ditekankan bahwa pengertian dengan rasio tanpa dudahului dengan iman dan kerendahan hati tidak mungkin kita dapat mengenal Allah kita dengan benar malah hanya akan membuat kita bertemu dengan jalan buntu. Saya bersyukur pada Tuhan diberikan anugrah menjadi ornag Kristen dan bisa belajar dan mengerti tentang Allah yang sejati karena tanpa anugrah Tuhan mustahil saya dapat mengerti hal ini. Yang saya harapkan saya harus membuat orang lain melihat bahwa siapa Allah kita dan seperti yang dikerjakan oleh salah satu tokoh apologetika yang terkenal di dunia Cornelius VanTil waktu dia berapologetika dengan orang orang disebuah warung kopi (another cup of coffee), dia memperkenalkan Allah Tritunggal kepada semua orang yang diajaknya berbicara dengan menarik seluruh pembicaraan di dalam seluruh aspek hidup kepada Allah Tritunggal, karena satu pengertian bahwa Allah Tritunggal yang menciptakan seluruh alam semesta ini maka pastinya ketritunggalan Allah dapat nampak dalam seluruh aspek kehidupan baik dalam sains, budaya, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dan hal ini membutuhkan pembelajaran tentang Allah Tritunggal dengan lebih mendalam lagi.Tugas Allah Tritunggal; Billy Salvatore SoedirmanPage 1