Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

21
MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA/I KELAS I SD D I S U S U N OLEH DETIRA PUTRI NPM: 1006010020 DOSEN PENGAMPUH : SRI MULYATIK, M.Pd MATA KULIAH : BELAJAR PEMBELAJARAN SEMESTER III

description

Masalah Belajar

Transcript of Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

Page 1: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA/I KELAS I SD

D

I

S

U

S

U

N

OLEH

DETIRA PUTRI

NPM: 1006010020

DOSEN PENGAMPUH : SRI MULYATIK, M.Pd

MATA KULIAH : BELAJAR PEMBELAJARAN

SEMESTER III

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH

MEDAN

2012

Page 2: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirrahim.

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT . Karena atas

rahmat dan nikmat – Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

dengan judul “ Mengatasi Masalah Belajar Siswa/i Kelas I SD”. Makalah ini disusun

untuk memperoleh nilai tugas individu semester III pada mata kuliah “Belajar

Pembelajaran”. Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah menyampaikan risalahnya kepada manusia untuk membimbing umatnya ke

jalan yang diridhoi Allah SWT.

Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang masalah yang berhubungan dengan

judul makalah. Penulis berharap semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca, dan mudah-mudahan pembahasan ini dapat menjadi bahan acuan dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi para mahasiswa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih belum

sempurna, masih banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan dikarenakan kurang

luasnya wawasan penulis, oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran

ataupun sanggahan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempunaan

makalah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini

baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga segala bantuannya mendapat

balasan dari Allah SWT dan memberi manfaat bagi kita semua.

Medan, 12 Januari 2012

Penulis

i

Page 3: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………... ii

Daftar Isi……………………………………………………………………. iii

BAB I Pendahuluan……………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………. 2

C. Tujuan Penulisan…..………………………………………... 2

BAB II Pembahasan…………………………………………………….. 3

A. Pengertian Kesulitan Belajar……..………………………… 3

B. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar…………..…….. 4

C. Tanda-tanda Siswa Mengalami Kesulitan Belajar………….. 5

D. Jenis Kesulitan Belajar Siswa Kelas I SD..………………… 7

E. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas I SD………. 7

BAB III Penutup………………………………………………………… 11

A. Kesimpulan…………………………………………………. 11

B. Saran………………………………………………………… 12

Daftar Pustaka………………………………………………………………. Iv

ii

Page 4: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Disadari maupun tidak ternyata pendidikan mampu mengangkat harkat dan

martabat suatu bangsa. Disamping itu pendidikan dapat meningkatkan kemampuan

bangsa menuju bangsa yang mandiri. Pendidika yang rendah ternyata merendahkan

semua elemen bangsa, pembangunan tidak lancar, rendahnya kualitas generasi muda,

dan kemajuan bangsa menjadi terhambat.

Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003,

bahwa Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar

Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Guru merupakan unsur penting dalam keberhasilan pendidikan anak bangsa

ini. Walau sebenarnya keberhasilan pendidikan tidak hanya tergantung guru saja,

banyak faktor yang turut mempengaruhi. Pendidikan kita yang sangat memanjakan

anak, cenderung berganti-ganti kurikulum, kurangnya fasilitas pendidikan, kesadaran

masyarakat yang masih kurang mendukung tentang pendidikan, maupun kebijakan-

kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada siswa dan guru adalah faktor yang

menjadi penghambat kemajuan pendidikan.

Setiap guru pasti mendambakan anak didiknya dapat berhasil dalam belajar.

Namun kenyataannya tidaklah demikian. Dalam satu kelas pasti pernah menemui satu

atau beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam kelas kadang

dijumpai anak yang selalu membuat ulah, selalu mengacau, rendah diri, malas, lambat

manghafal, ataupun tidak menyukai pelajaran tertentu. Di sisi lain ada anak yang

biasa ceria tetapi dengan tiba-tiba saja menjadi murung dan malas belajar, sehingga

nilainya mengalami penurunan. Pertanyaan yang mungkin muncul adalah, mengapa

hal tersebut dapat terjadi? Apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya? Dalam

makalah yang sederhana ini penulis akan menguraikan satu-persatu pertanyaan-

pertanyaan di atas.

1

Page 5: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

B. Rumusan Masalah

Agar masalah yang akan dibahas tidak terlalu luas, maka penulis membatasi

permasalahan sepanjang hal-hal yang berkaitan dengan “Bagaimana cara mengatasi

kesulitan belajar siswa kelas I SD?”

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas akhir individu semester III mata kuliah Belajar

Pembelajaran pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi

Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Alwashliyah tahun 2012.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa kelas I

SD.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa

kelas I SD.

c. Untuk mengetahui cara yang tepat mengatasi siswa kelas I yang

mengalami kesulitan belajar.

d. Terwujudnya mutu proses belajar mengajar (siswa, guru, materi

pelajaran, dan fasilitas) secara tepat guna di sekolah.

2

Page 6: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kesulitan Belajar.

Kesulitan belajar cuplikan dari National Intitute of Health, USA Learning

Disabilities Association of America deterjemahkan oleh Sylvia Untario Kesulitan

belajar atau “Learning Disabilities, LD” adalah hambatan/gangguan belajar pada anak

dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang segnifikan antara taraf

intelegensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai. Hal ini disebabkan

oleh gangguan di dalam sistem syaraf pusat otak (gangguan neurobiologis) yang dapat

menimbulkan gangguan perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara,

membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung.

Aktifitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung wajar.

Dalam proses belajar mengajar kadang-kadang lancar, namun tidak jarang terjadi

hambatan-hambatan. Demikian pula siswa kadang-kadang dapat cepat menangkap apa

yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Itulah beberapa kenyataan yang

sering dijumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan

aktifitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama, perbedaan individu ini

pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku di kalangan siswa. Dalam keadaan

di mana siswa tidak dapat belajar sebagaimanamestinya, itulah yang disebut kesulitan

belajar. Kesulitan belajar merupakan kekurangan yang tidak nampak secara lahiriah.

Ketidakmampuan dalam belajar tidak dapat dikenali dalam wujud fisik yang berbeda

dengan orang yang tidak mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar ini tidak

selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi

dapat juga disebabkan karena faktor lain di luar intelegensi. Dengan demikian IQ

yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai

hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.

Mengenali kesulitan belajar bagi orang tua maupun guru kadang-kadang

tidaklah mudah karena membutuhkan pengamatan perilaku dan cara belajar sehari-

hari yang ditunjukkan siswa secara cermat. Gambaran mengenai kesulitan belajar

sendiri sangat bervariasi dari satu siswa ke siswa lainnya, baik dari jenis maupun dari

tingkat kesulitan belajar yang mereka alami. Kondidi ini seringkali tampak makin

jelas ketika anak-anak memasuki usia sekolah (kelas I) dengan kegiatan akademik

3

Page 7: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

yang nyata. Hal yang paling nampak adalah pada perbedaan kemampuan membaca,

menulis, atau berhitung sebagai kemampuan paling mendasar, yang pada umumnya

berjalan lebih lambat dibanding anak lainnya.

2. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Faktor penyebab kesulitan belajar dapat berasal dari diri siswa sendiri dan

dapat juga berasal dari luar. Para pakar seperti Cooney, Davis dan Henderson (1975)

telah mengidentifikasikan beberapa faktor penyebab kesulitan tersebut, di antaranya:

a. Faktor Fisiologis

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait

dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagian tubuh lain.

Para guru harus menyadari bahwa hal paling berperan pada waktu belajar adalah

kesiapan otak dan sistem syaraf dalam menerima, memproses, menyimpan, ataupun

memunculkan kembali informasi yang telah disimpan. Kalau ada bagian yang tidak

beres pada bagian tertentu dari otak seorang siswa, maka dengan sendirinya si siswa

akan mengalami kesulitan belajar. Dapat kita bayangkan kalau sistem syaraf atau otak

siswa kita karena suatu hal kurang berfungsi secara sempurna. Akibatnya tentu ia

akan mengalami hambatan ketika belajar. Di samping itu, siswa yang sakit-sakitan,

tidak makan pagi, kurang baik pendengaran, penglihatan ataupun pengucapannya

sedikit banyak akan menghadapi kesulitan belajar.

b. Faktor Sosial

Merupakan suatu kenyataan yang tidak terbantahkan jika orang tua dan

masyarakat sekeliling sedikit banyak berpengaruh terhadap kegiatan belajar anak dan

kecerdasan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa sekolah adalah cerminan

masyarakat dan anak adalah gambaran orang tuanya. Oleh karena itu ada beberapa

faktor penyebab kesulitan belajar yang berkait dengan sikap dan keadaan keluarga

serta masyarakat sekeliling yang kurang mendukung siswa tersebut untuk belajar

sepenuh hati.

c. Faktor Kejiwaan.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar ini berkaitan dengan

kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) siswa untuk belajar secara sungguh-

4

Page 8: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

sungguh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang dapat mempelajari suatu

pelajaran dengan baik akan menyenangi mata pelajaran tersebut. Begitu pula

sebaliknya, siswa yang tidak menyenangi suatu mata pelajaran tertentu biasanya

disebabkan karena tidak atau kurang berhasil mempelajari mata pelajaran tersebut.

d. Faktor Intelektual.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitan

dengan kurang sempurnanya atau kurang normalnya tingkat kecerdasan siswa. Setiap

siswa mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda. Ada siswa yang sangat sulit

menghafal sesuatu, ada yang sangat lamban menguasai materi tertentu, ada yang tidak

memiliki pengetahuan prasyarat dan ada juga yang sulit membayangkan dan bernalar.

Hal-hal yang disebutkan tadi dapat menjadi faktor penyebab kesulitan belajar pada

diri siswa tersebut.

e. Faktor Non-sosial.

Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah

kesulitan belajar adalah faktor guru di sekolah, alat-alat pembelajaran, kondisi tempat

belajar, dan kurikulum.

3. Tanda-tanda Siswa Mengalami Kesulitan Belajar.

Kesulitan belajar bila tidak segera ditangani dengan baik dan benar akan

menimbulkan berbagai bentuk gangguan emosional yang akan berdampak buruk bagi

perkembangan kualitas hidupnya kelak di kemudian hari. Kepekaan orang tua, guru di

sekolah serta orang-orang di sekitarnya sangat membantu dalam mendeteksinya,

sehingga anak dapat memperoleh penanganan dari tenaga profesional sedini dan

seoptimal mungkin, sebelum menjadi terlambat.

Kesulitan belajar kadang-kadang tidak terdeteksi dan tidak dapat terlihat

secara langsung. Setiap individu yang memiliki kesulitan belajar sangatlah unik.

Seperti misalnya anak yang sulit membaca, menulis, dan mengeja, tetapi sangat

pandai dalam berhitung atau menjawab berbagai pertanyaan lisan. Pada umumnya,

individu dengan kesulitan belajar memiliki intelegensi rata-rata bahkan di atas rata-

rata. Seseorang terlihat “normal” dan tampak sangat cerdas tetapi sebetulnya ia

mengalami hambatan dan menunjukkan kemampuan yang tidak semestinya dicapai

dibandingkan dengan anak seusia dengannya.

5

Page 9: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

Tanda-tanda kesulitan belajar sangat bervariasi dan tergantung pada usia anak.

Berikut ini tanda-tanda siswa yang mengalami kesulitan belajar pada anak usia

sekolah:

Daya ingatnya (relatif) kurang baik.

Sering melakukan kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan membaca.

Misalnya huruf d dibaca b, huruf w dibaca m.

Lambat untuk mempelajari hubungan huruf dengan bunyi pengucapannya.

Bingung dengan operasionalisasi tanda-tanda dalam matematika, misalnya

tidak dapat membedakan tanda + (tambah) dengan – (kurang), tanda +

(tambah) dengan x (kali), dan lain-lain.

Sulit dalam mempelajari keterampilan baru, terutama yang membutuhkan

kemampuan daya ingat.

Sangat aktif dan tidak mampu menyelesaikan satu tugas atau kegiatan tertentu

dengan tuntas.

Impulsif (bertindak sebelum berfikir).

Sulit konsentrasi atau perhatian mudah teralih.

Sering melakukan pelanggaran baik di sekolah maupun di rumah.

Tidak bertanggung jawab terhadap kewajibannya.

Tidak mampu merencanakan kegiatan sehari-hari. Misalnya: menyusun jadwal

pelajaran.

Problem emosional seperti mengasingkan diri, pemurung, mudah tersinggung

atau acuh terhadap lingkungannya.

Menolak bersekolah.

Kesulitan dalam memahami kalimat.

Kesulitan dalam menyimpulkan suatu bacaan.

Sering menghindar dari tugas membaca dan menulis.

Kesulitan menjawab suatu pertanyaan yang membutuhkan penjelasan lisan dan/

atau tulisan.

Kemampuan daya ingat lemah.

Bekerja lamban.

Bisa salah dalam membaca informasi

Apabila ditemukan siswa mengalami hal di atas segeralah melakukan penanganan

secara tepat.

6

Page 10: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

4. Jenis Kesulitan Belajar Siswa Kelas I SD.

SD merupakan jenjang sekolah dasar yang harus di tempuh oleh siswa setelah

dari jenjang pra sekolah. Namun demikian setelah mereka duduk di kelas I ternyata

ditemukan beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.

Kesulitan belajar tersebut antara lain:

a. Anak belum mempunyai kemampuan prasyarat.

Kemampun prasyarat yang dimaksud di sini adalah kemampuan membaca,

menulis, dan berhitung. Kami sadar bahwa kemampuan tersebut memang tidak

menjadi suatu keharusan yang dimiliki oleh siswa kelas I, namun bila siswa

sudah dapat membaca, menulis dan berhitung akan lebih memudahkan dalam

pembelajaran lebih lanjut. Dengan demikian siswa yang belum bisa membaca,

menulis, dan berhitung menjadi hambatan tersendiri.

b. Anak yang mempunyai kelainan fisiologis.

Ada beberapa siswa yang mempunyai kelainan fisiologis, misalnya kurang

sempurnanya pendengaran, penglihatan, dan pengucapan suatu kata.

c. Pengendalian emosi

Banyak siswa kelas I SD yang pengendalian emosinya belum baik, manja. Hal

ini dapat dimaklumi karena mereka berasal dari keluarga yang mempunyai

latar belakang berbeda-beda, kebanyakan dari keluarga yang kurang

mempunyai waktu untuk anaknya.

5. Cara mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas I SD .

Cara mengatasi kesulitan belajar siswa sangat tergantung pada keberhasilan

menentukan penyebab kesulitan belajar tersebut. Idealnya, setiap guru harus berusaha

dengan sekuat tenaga untuk membantu siswa keluar dari setiap kesulitan yang

menghimpitnya. Namun perlu diingat, penyebab kesulitan itu berbeda-beda. Ada yang

karena faktor emosi seperti ditinggal pergi orang tuanya ataupun karena faktor

fisiologis seperti pendengaran kurang. Untuk itu guru harus mengidentifikasi

kesulitan belajar dan penyebabnya lebih dahulu sebelum berusaha untuk mencari jalan

pemecahannya. Sebagai contoh, siswa A yang memiliki kesulitan karena penglihatan

atau pendengaran yang kurang sempurna hanya dapat dibantu dengan alat optik atau

alat elektronik tertentu dan mereka diharuskan duduk di depan. Siswa yang

mengalami kesulitan karena faktor lingkungan dan faktor emosi perlu bantuan dan

motivasi dari gurunya.

7

Page 11: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

Pengalaman sebagai guru telah menunjukkan bahwa ada siswa yang sering

membuat ulah di kelas dengan maksud agar diperhatikan guru dan temannya. Setelah

diselidiki ternyata ia kurang mendapat perhatian orang tuanya. Untuk anak seperti ini,

sudah sepantasnya guru lebih memberikan kasih sayang dan perhatian kepadanya.

Sekali lagi kesabaran, ketekunan, dan ketelatenan guru sangat diharapkan dalam

manangani siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Beberapa hal yang dilakukan untuk mengatasi siswa kelas I yang mengalami

kesulitan belajar di SD adalah:

a) Memberi pelayanan secara individual dalam proses pembelajaran.

b) Membantu siswa yang belum bisa membaca pada waktu reading.

c) Menghindari pemberian hukuman dan mengedepankan pemberian

penghargaan (reward).

Pemberian hukuman memang dapat memegang peranan penting dalam proses

pembelajaran. Namun di SD seharusnya penggunaan hukuman diminimalisir bahkan

kalau mungkin ditiadakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Skiner:

Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat

sementara.

Dampak psikhologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian

dari jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama.

Hukuman mendorong si terhukum mencari cara lain (meskipun salah dan

buruk) agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain, hukuman dapat

mendorong si terhukum melakukan hal-hal yang kadangkala lebih buruk

dari pada kesalahan yang diperbuatnya.

Perlu diperhatikan juga bahwa hukuman yang diberikan kepada siswa dapat

menyebabkan mereka tidak menyukai guru tersebut. Selanjutnya anak akan membenci

matapelajaran yang diasuh oleh guru tersebut, sehingga yang terjadi bukan membantu

menyelesaikan kesulitan belajar tetapi menambah kesulitan belajar siswa.

Di SD seharusnya jika setiap siswa yang berhasil menyelesaikan sesuatu

(walau sekecil apapun) mendapat penghargaan (reward), paling tidak mendapat

pujian. Peran guru memang sangat menentukan. Seorang siswa yang pada hari

kemarin hanya dapat membaca 2 kalimat dengan benar, lalu sekarang dapat membaca

3 kalimat dengan benar, guru harus menghargai kemajuan tersebut. Dengan cara ini

diharapkan siswa akan lebih giat berusaha lagi. Intinya guru bersikap positif dan

memberi penghargaan/ pujian ketika siswa berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,

8

Page 12: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

namun jika siswa belum bisa atau berbuat salah guru harus bersabar dan membantu

untuk membenarkan kesalahan tersebut. Jika siswa ragu-ragu berilah waktu sebelum

memberi bantuan, sehingga anak merasa puas dengan hasil yang dicapainya.

Penghargaan yang dapat diberikan kepada siswa kelas I SD berupa:

Pujian

Hadiah

Stempel: Bintang, Verry Good, Good

Sertifikat

d) Mengadakan program perbaikan.

Program perbaikan yang dilakukan diutamakan dalam proses. Perbaikan

dilakukan agar siswa mencapai KKM yang ditentukan. Program perbaikan dilakukan

sampai siswa benar-benar menguasai materi pembelajaran tersebut. Hal ini dilakukan

supaya siswa mempunyai kemampuan prasyarat guna mengikuti tema pelajaran

berikutnya. Selain itu program perbaikan juga dilakukan setelah siswa menempuh

ulangan harian, Ulangan Tengah Semester (UTS), dan Ulangan Akhir Semester

(UAS), serta Ulangan Kenaikan Kelas.

e) Meeting guru kelas.

f) Menjalin komunikasi yang intensif dengan orang tua/ wali.

9

Page 13: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat di ambil adalah:

1. Setiap kelas pasti terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar.

2. Siswa yang mengalami kesulitan belajar harus segera mendapat penanganan

dan bantuan.

3. Dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dibutuhkan kesabaran, keuletan dan

kreatifitas guru.

B. Saran

1. Sebagai seorang guru harus membantu peserta didiknya yang mengalami

kesulitan belajar.

2. Dalam mengatasi kesulitan belajar siswa perlu kerjasama antara guru, sekolah,

dan orang tua.

10

Page 14: Tugas Akhir Semester Belajar Pembelajaran Smester 3

DAFTAR PUSTAKA

Asri Budiningsih, C. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Cooney, T.J., Davios, E.J., Henderson, K.B. (1975). Dynamics of Teaching Secondary

School Mathematics. Boston: Houghton Mifflin Company.

www.google.com/masalahbelajarsiswa

iv