Materi Kelas XI Smester 1

download Materi Kelas XI Smester 1

of 14

Transcript of Materi Kelas XI Smester 1

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    1/32

    iSeni Budaya

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    2/32

    kelas XI SMA/SMK/MA/MAKii semester 1

    Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    Dilindungi Undang-Undang

    MILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKAN

     Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum

    2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan

     Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen

    hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan

     perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

    Katalog Dalam Terbitan (KDT)

    Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.— Jakarta:

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

    vi, 126 hlm. : ilus. ; 29,7 cm.

    Untuk SMA/SMK Kelas X

    ISBN 978-602-282-457-2 (jilid lengkap)

    ISBN 978-602-282-459-6 (jilid 2a)

    1. Seni Budaya -- Studi dan Pengajaran I. Judul

    II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    299.512

    Kontributor Naskah : Sem Cornelyus Bangun, Suwarta Zebua, Tati Narawati, dan Jose Rizal Manua.

    Penelaah : Widia Pekerti, Muksin, Bintang Hanggoro Putra, dan Daniel H. Jacob.

    Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

    Cetakan Ke-1, 2014

    Disusun dengan huruf Minion Pro, 12 pt

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    3/32

    iiiSeni Budaya

    Kata Pengantar

    Nenek moyang bangsa Indonesia telah berhasil merumuskan pengalaman interaksinya dengansang Pencipta, alam, dan dengan sesamanya, dalam bentuk peradaban dan kearifan bangsa yangsebagiannya diwujudkan dalam karya-karya seni budaya, baik berupa benda maupun tak benda.Ditengah makin derasnya arus globalisasi seperti saat ini, ketahanan jati diri suatu bangsa tercerminpada kemampuan melestarikan peradabannya. Kemampuan tersebut penting untuk dapat memanfaatkanarus globalisasi menuju terbentuknya konvergensi peradaban dunia, yaitu suatu peradaban berbentukspektrum keberagaman peradaban berbagai bangsa yang terlestarikan.

    Pembelajaran Seni Budaya untuk Pendidikan Menengah Kelas XI adalah salah satu usaha untukmelestarikan peradaban bangsa melalui pemahaman terhadap sejumlah karya seni budaya bangsa dariberbagai penjuru nusantara yang sangat kaya ragam dan sarat makna. Pembelajarannya didahuluidengan mengajak peserta didik mengapresiasi secara kritis seni budaya bangsa melalui pengamatan

    terhadap keindahan warisan-warisan seni budaya. Peserta didik juga diajak mencoba mengekspresikanperasaan dan pikirannya dengan meniru dan memodifikasi karya-karya seni budaya yang sudahada sesuai dengan selera dan kemampuannya yang terus diasah. Pada akhirnya, peserta didik diajakmengkreasi suatu karya seni budaya sesuai dengan minatnya dan menyajikan kreasinya dalam suatupementasan kolaboratif berbagai ragam seni budaya yang saling bersinergi.

    Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, pembelajaran dalam buku ini mencakup studi ragam danmakna karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, praktik berkarya seni budayauntuk mengasah kompetensi keterampilan, dan pembentukan sikap apresiasi terhadap seni budayasebagai hasil akhir dari studi dan praktik karya seni budaya. Pendekatannya bukan hanya belajar tentangseni budaya, tetapi juga belajar melalui seni budaya dan belajar dengan seni budaya. Pembelajarannya

    dirancang berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya, yaitu seni rupa, tari, musik, dan teateryang diangkat dari tema-tema warisan seni budaya bangsa. Sebagai mata pelajaran yang mengandungunsur muatan lokal, tambahan materi yang digali dari kearifan lokal yang relevan sangat diharapkanuntuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini.

    Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensiyang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajakmenjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya.Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatanpada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

    Implementasi terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapatkan tanggapan

    yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimalmungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 danseterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukanperbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, sarandan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut,kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuandunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

    Jakarta, Januari 2014Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Mohammad Nuh

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    4/32

    kelas XI SMA/SMK/MA/MAKiv semester 1

    Daftar Isi

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... iii

    DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... iv

    BAB 1 BERAPRESIASI SENI RUPA ..................................................................................................... 1

     A. Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa ............................................................................. 2

    B. Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan ............................. 3

    C. Mengamalkan prilaku manusia berbudaya dalam

    kehidupan bermasyarakat ........................................................................................................... 3

    D. Interaksi dan Komunikasi Efektif dengan Lingkungan Seni Budaya ...................................... 4

    E. Rangkuman ................................................................................................................................... 5

    F. Refleksi .......................................................................................................................................... 5

    G. Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 6

    1. Sikap Berapresiasi ................................................................................................................ 62. Keterampilan Berapresiasi .................................................................................................... 6

    3. Pengetahuan Apresiasi ......................................................................................................... 6

    4. Penilaian Diri ......................................................................................................................... 6

    BAB 2 BERKARYA SENI RUPA ............................................................................................................ 7

     A. Berekspresi ................................................................................................................................... 7

    1. Mengamati ............................................................................................................................. 7

    2. Menanyakan .......................................................................................................................... 7

    3. Mencoba ................................................................................................................................ 7

    4. Menalar .................................................................................................................................. 8

    5. Menyajikan ............................................................................................................................. 8

    B. Rangkuman ................................................................................................................................... 9

    C. Refleksi .......................................................................................................................................... 9

    D. Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 9

    1. Sikap Berekspresi ................................................................................................................. 9

    2. Keterampilan Berekspresi .................................................................................................... 9

    3. Pengetahuan Berkreasi ........................................................................................................ 9

    4. Penilaian Diri ......................................................................................................................... 10

    E. Bereksperimen .............................................................................................................................. 10

    1. Penciptaan Seni Rupa Murni .............................................................................................. 11

    2. Aspek Operasional ............................................................................................................... 14

    F. Pengertian Dasar Seni Lukis ....................................................................................................... 14

    1. Ruang lingkup seni lukis ...................................................................................................... 14

    2. Unsur Visual .......................................................................................................................... 16

    3. Ruang .................................................................................................................................... 204. Tekstur ................................................................................................................................... 21

    5. Bentuk ................................................................................................................................... 22

    G. Penciptaan Desain ....................................................................................................................... 24

    H. Prinsip Desain ............................................................................................................................... 25

    1. Keselarasan (  harmony  ) ........................................................................................................ 25

    2. Kesebandingan (  proportion ) ............................................................................................... 25

    3. Irama (  rythme ) ...................................................................................................................... 25

    4. Keseimbangan (  balance ) ..................................................................................................... 26

    5. Penekanan ( emphasis ) ........................................................................................................ 26

    BAB 3 MENGGUBAH MUSIK ................................................................................................................ 27

     A. Mendengarkan Musik .................................................................................................................. 27

    1. Mengamati ............................................................................................................................. 28

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    5/32

     vSeni Budaya

    2. Menanya ................................................................................................................................ 29

    3. Mengeksplorasi ..................................................................................................................... 30

    4. Mengasosiasi ......................................................................................................................... 30

    5. Mengomunikasikan ............................................................................................................... 31B. Menggubah Musik ......................................................................................................................... 37

    1. Mengamati ............................................................................................................................. 38

    2. Menanya ................................................................................................................................ 39

    3. Mengeksplorasi ..................................................................................................................... 39

    4. Mengasosiasi ......................................................................................................................... 41

    5. Mengomunikasikan ............................................................................................................... 43

    C. Penyajian Musik ........................................................................................................................... 51

    1. Latihan Musik ........................................................................................................................ 51

    2. Menanya ................................................................................................................................ 55

    3. Mengeksplorasi ..................................................................................................................... 55

    4. Mengasosiasi ......................................................................................................................... 55

    5. Mengomunikasikan Musik .................................................................................................... 56D. Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 57

    1. Sikap ...................................................................................................................................... 57

    2. Keterampilan ......................................................................................................................... 57

    3. Pengetahuan ......................................................................................................................... 58

    4. Penilaian Diri ......................................................................................................................... 58

    BAB 4 EKSPLORASI GERAK TARI: KONSEP, TEKNIK DAN PROSEDUR .................................... 59

     A. Konsep Gerak Dasar Tari Tradisional ......................................................................................... 60

    B. Teknik & Proses Gerak Dasar Tari Tradisional .......................................................................... 62

    C. Eksplorasi: Merangkai Gerak Dasar Tari Tradisional ................................................................. 67

    1. Eksplorasi .............................................................................................................................. 67

    2. Improvisasi ............................................................................................................................. 67

    3. Evaluasi .................................................................................................................................. 674. Komposisi .............................................................................................................................. 67

    D. Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 70

    1. Uji Kompetensi Penampilan ................................................................................................ 70

    2. Uji Kompetensi Sikap ........................................................................................................... 70

    3. Uji Konsepsi .......................................................................................................................... 70

    BAB 5 ANALISIS DAN EKSPLORASI KARYA TARI TRADISIONAL ................................................ 72

     A. Fungsi Tari .................................................................................................................................... 74

    1. Pengamatan terhadap tari yang berfungsi sebagai upacara ........................................... 74

    2. Pengamatan terhadap tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi ............................... 75

    3. Pengamatan terhadap tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis ............................ 76

    B. Simbol Tari .................................................................................................................................... 76

    C. Jenis Tari ....................................................................................................................................... 81

    1. Mengamati tari tradisional yang ditampilkan oleh seorang penari .................................. 81

    2. Mengamati tari tradisional yang ditampilkan secara berpasangan ................................. 81

    3. Mengamati tari tradisional yang ditampilkan secara kelompok ....................................... 82

    D. Konsep Tari Tradisional ................................................................................................................ 82

    1. Mengamati konsep tari tradisional ...................................................................................... 82

    E. Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 84

    1. Uji Kompetensi Penampilan ................................................................................................ 84

    2. Uji Kompetensi Sikap ........................................................................................................... 85

    BAB 6 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEATER .......................................................................... 86

     A. Wawasan Seni .............................................................................................................................. 87

    B. Pengertian Teater ......................................................................................................................... 89C. Pengertian Drama ........................................................................................................................ 90

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    6/32

    kelas XI SMA/SMK/MA/MAK vi semester 1

    D. Sejarah dan Perkembangan Teater Dunia ................................................................................. 91

    1. Teater Yunani Kuno .............................................................................................................. 91

    2. Teater Zaman Renaisance Di Ingggris (th. 1500 M – th. 1700 M) ................................. 92

    3. Teater Zaman Renaisance Di Perancins (th. 1500 M – th. 1700 M) .............................. 93

    4. Commedia Del ‘Arte Di Italia .............................................................................................. 94

    E. Beberapa Jenis Teater Tradisional Asia ..................................................................................... 94

    1. Teater Tradisional Cina ......................................................................................................... 94

    2. Teater Tadisional Jepang ..................................................................................................... 95

    3. Teater Tradisional India ........................................................................................................ 95

    F. Beberapa Jenis Teater Tradisional Nusantara ........................................................................... 96

    1. Lenong ................................................................................................................................... 96

    2. Longser .................................................................................................................................. 97

    3. Ketoprak ................................................................................................................................ 98

    4. Ludruk .................................................................................................................................... 98

    5. Kemidi Rudat ........................................................................................................................ 99

    6. Randai .................................................................................................................................... 1017. Makyong ................................................................................................................................ 101

    8. Mamanda ............................................................................................................................... 102

    BAB 7 PERSIAPAN PEMENTASAN SENI TEATER ............................................................................ 104

     A. Teknik Dasar Akting Teater ......................................................................................................... 106

    1. Aktor dengan Suara dan Tubuhnya .................................................................................... 106

    2. Olah Suara ............................................................................................................................ 107

    3. Melatih Kejelasan Ucapan ................................................................................................... 107

    4. Melatih Tekanan Ucapan ..................................................................................................... 108

    5. Melatih Kerasnya Ucapan .................................................................................................... 108

    6. Olah Tubuh ............................................................................................................................ 109

    7. Latihan kepala dan leher ..................................................................................................... 110

    8. Latihan tubuh bagian atas ................................................................................................... 110

    9. Latihan pinggul, lutut dan kaki ........................................................................................... 110

    10. Seluruh batang tubuh .......................................................................................................... 111

    11. Berjalan .................................................................................................................................. 111

    12. Berlari ..................................................................................................................................... 112

    13. Melompat ............................................................................................................................... 112

    14. Merancang Karya Teater dari Naskah Adaptasi ................................................................ 113

    15. Membentuk staf produksi .................................................................................................... 113

    16. Memilih dan menentukan pemain ....................................................................................... 114

    17. Menentukan Karakterisasi .................................................................................................... 114

    18. Ikah ........................................................................................................................................ 114

    19. Menentukan bloking ............................................................................................................. 114

    20. Tata Rias ................................................................................................................................ 11521. Tata Busana .......................................................................................................................... 116

    22. Tata Pentas ........................................................................................................................... 116

    23. Tata Cahaya .......................................................................................................................... 117

    BAB 8 BERKARYA KOLABORATIF ....................................................................................................... 118

    Proyek Seni .................................................................................................................................. 118

    1. Mengamati ............................................................................................................................. 120

    2. Menanyakan .......................................................................................................................... 120

    3. Mencoba ................................................................................................................................ 121

    4. Menalar .................................................................................................................................. 122

    5. Menyajikan ............................................................................................................................. 122

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 124

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    7/32

    1Seni Budaya

    Apresiasi seni rupa adalah aktivitas mengindra karya senirupa, merasakan, menikmati, menghayati dan menghargai nilai-nilai keindahan dalam karya seni serta menghormati keberagamankonsep dan variasi konvensi artistik eksistensi dunia seni rupa.

    Secara teoretik menurut Brent G. Wilson dalam bukunya

    Evaluation of Learning in Art Education; apresiasi seni memilikitiga domain, yakni perasaan ( feeling ), dalam konteks ini terkaitdengan perasaan keindahan, penilaian (valuing ) terkait dengannilai seni, dan empati (emphatizing ), terkait dengan sikap hormatkepada dunia seni rupa, termasuk kepada proesi perupa (pelukis,pepatung, pegrafis, pekeramik, pedesain, pekria, dan lain-lain).karena menyadari peran dan kontribusi para seniman tersebut bagimasyarakat, bangsa dan negara, atau bagi nilai-nilai kemanusiaanpada umumnya.

    Pengalaman personal mengamati karya

    seni dilakukan dengan mengamati lukisanyang dipajang di depan kelas. Siswa kemudianmenceritakan hasil pengindraannya, responspribadinya, reaksinya, analisisnya dan penasiranserta evaluasinya kepada lukisan secara lisan.Kemudian mendiskusikannya di kelas yangdipandu oleh guru yang berperan sebagaimoderator. Kemudian hasil notulis atau rekamanatas kemampuan berapresiasi seni rupa secaralisan dan hasil diskusi itu, disempurnakanoleh siswa dalam bentuk karya tulis denganbahasa Indonesia yang sistematis, lugas dankomunikati.

    Guru seni budaya bersama siswa mempersiapkan danmelaksanakan aktivitas mengapresiasi karya seni rupa murni(seni lukis), sehingga para siswa kompeten merasakan keindahandan makna seni, kemudian menerapkan dan mengamalkan rasakeindahan itu dalam kehidupan kesehariannya.

    Berapresiasi Seni Rupa

    Sumber: Buku Apresiasi Seni

    (lihat Dafar Pustaka)

    Gambar 1.1 A.D. Pirous, Maka Bertasbihlah

    dengan Menyebut Nama Tuhanmu Yang Maha

    Besar . 120 X 145 cm, mod. Paste, acrylic, emas

    pada kanvas.

    BAB

    1

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    8/32

    2 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

     A. Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa

    Pada hakikatnya semua manusia dianugerahi oleh Tuhanapa yang disebut “sense of beauty ”, rasa keindahan. Meskipunukurannya tidak sama pada setiap orang, jelas setiap manusiasadar atau tidak menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan

    sehari-hari. Misalnya ketika kita memantas diri dalam berpakaian,memilih dasi, memilih sepatu, dan berdandan (sekedar contoh).Senantiasa rasa keindahan berperan memandu prilaku kita untukmemilih apa yang kita anggap menampilkan citra harmonis, yangpada umumnya kita sebut tampan, gagah, cantik, ayu, rapi dalambahasa sehari-hari, yaitu penggunaan kata “lain” menyebut enomenakeindahan. Demikian pula dalam melengkapi kebutuhan hidup, kitaselalu dipandu oleh rasa keindahan.

    Katakanlah dalam menata arsitektur rumah

    tinggal, memilih perabotan rumah tangga, televisi,kulkas, otomoti, sampai kepada pembelian piring,

    sendok, garpu, dan segala macam barang yang kita

    gunakan di kota. Demikian pula pada kehidupan

    di desa, hampir semua benda yang dibutuhkan

    memiliki kaitan dengan rasa keindahan dan seni,

    seperti kain tenun, keris, batik, ornamen, busana,

    keramik, perhiasan, alat musik, dan banyak lagi.

    Hal yang sama terdapat pula di daerah

    pedalaman, betapapun sederhana tingkat

    kehidupan manusia, dalam perlengkapan danperalatan hidupnya, seperti busana, tata rias, moti

    ornamen, tari-tarian, musik, dan banyak sekali karya-karya seni etnik

    yang sangat indah dan mengagumkan. Dengan uraian ini, menjadi jelas

    pula, bahwa seni terdapat di mana-mana. Itulah sebabnya kesenian secara

    antropologis ditempatkan sebagai unsur kebudayaan yang universal, sama

    seperti rasa keindahan yang juga bersiat universal.

    Tingkat kepekaan perasaan keindahan akan berkembang lewat

    kegiatan menerima (sikap terbuka) kepada semua maniestasi seni rupa,

    mengapresiasi aspek keindahan dan maknanya (seni lukis, seni patung, seni

    grafis, desain, dan kria) menghargai aspek keindahan dan kegunaannya

    (desain produk atau industri, desain interior, desain komunikasi visual,

    desain tekstil, dan berbagai karya kria (kria keramik, tekstil, kulit, kayu,

    logam dan lain-lain). Melalui proses penginderaan, kita mendapatkan

    pengalaman estetis. Dari proses penghayatan yang intens, kita akan

    mengamalkan rasa keindahan yang dianugerahkan Tuhan itu dalam

    kehidupan keseharian.

    Sumber: Buku Art o Indonesia

    Gambar 1.2 Desain Tekstil, dengan moti

    kapal, stilasi manusia, hewan, burung, dan

    pohon kehidupan, Sumatera Selatan.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    9/32

    3Seni Budaya

    Kemampuan mengamati karya seni rupa murni dan seni rupa terapan,

    dalam arti praksis adalah kemampuan mengklasifikasi, mendeskripsi,

    menjelaskan, menganalisis, menasirkan dan mengevaluasi serta

    menyimpulkan makna karya seni. Aktivitas ini dapat dilatihkan sebagai

    kemampuan apresiati secara lisan maupun tulisan.

    Aktivitas pendukung, seperti membaca teori seni, termasuk sejarahseni dan reputasi seniman, dialog dengan tokoh seniman serta budayawan,

    merupakan pelengkap kemampuan berapresiasi, sehingga para siswa dapat

    menyertakan argumentasi yang logis dalam meyimpulkan makna seni.

    Secara psikologis pengalaman pengindraan karya seni itu berurutan

    dari sensasi (reaksi panca indra kita mengamati seni), emosi (rasa

    keindahan), impresi (kesan pencerapan), interpretasi (penasiran makna

    seni), apresiasi (menerima dan menghargai makna seni, dan evaluasi

    (menyimpulkan nilai seni). Aktivitas ini berlangsung ketika seseorang

    mengindra karya seni, biasanya sensasi tersebut diikuti dengan aktivitasberasosiasi, melakukan komparasi, analogi, dierensiasi, dan sintesis.

    Pada umumnya karya seni yang dinilai baik akan memberikan kepuasan

    spiritual dan intelektual bagi pengamatnya.

    B. Pengembangan Sikap Empati kepadaProfesi Seniman dan Budayawan

    Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dariestetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas kemampuanmengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan

    ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampumenikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupankemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaanyang harmonis. Pengenalan akan tokoh-tokoh seni budaya danreputasinya, kontribusi mereka bagi masyarakat dan bangsa,atau bagi kemanusiaan pada umumnya, adalah upaya nyatamengembangkan perasaan simpati, yang jika dilakukan berulang-ulang akan meningkat menjadi perasaan empati. Sehingga pesertadidik menjadi kagum akan prestasi dan jasa-jasa para senimanatau budayawan berdasarkan kualitas karya seni dan pengakuanserta penghargaan yang diperolehnya, baik dalam tingkat lokal,nasional, dan internasional.

    C. Mengamalkan prilaku manusia berbudayadalam kehidupan bermasyarakat

    Sebelum membahas prilaku manusia berbudaya dalamkehidupan bermasyarakat, perlu dipahami terlebih dahulu hakikatdan pengertian kebudayaan. Kata budaya berasal dari bahasasansekerta, buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang berartiakal dan nalar. Jadi kata kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    10/32

    4 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    berhubungan dengan budi, akal, dan nalar. Menurut Koentjaraningrat,kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yangharus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan darihasil budi dan karyanya itu. Kebudayaan memiliki tiga wujud,(1) kebudayaan sebagai konsep, (2) kebudayaan sebagai aktivitas,dan (3)kebudayaan sebagai arteak. Dengan klasiikasi seperti

    ini seluruh aktivitas interaksi manusia dengan Tuhan, interaksidengan masyarakat, dan interaksi dengan alam, semuanya adalahkebudayaan.

    Kata budaya sering juga dipadankan dengan kata adab, yangmenunjukkan unsur-unsur budi luhur dan indah, misalnya kesenian,sopan santun, dan ilmu pengetahuan, adalah peradaban ataukebudayaan. Namun menurut Van Peursen dewasa ini, filsaatkebudayaan modern akan meninjau kebudayaan terutama darisudut  policy   tertentu, sebagai satu strategi atau masterplan bagi

    hari depan. Kebudayaan diartikan sebagai maniestasi kehidupansetiap orang dan setiap kelompok orang-orang; berlainan denganhewan-hewan maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah-tengah alam, melainkan selalu mengubah alam itu.

    Dengan mengenal, memahami, dan menghargai budayanyasendiri, para siswa dapat mengembangkan potensi prilaku yangbaik bergaul dengan masyarakat seni dan lingkungan sosial sebagaiinsan yang berbudaya. Mengembangkan sikap ramah, dan rendahhati dalam berinteraksi secara eekti dengan para seniman danbudayawan, lingkungan sosial serta dalam menempatkan dirinya

    sebagai cerminan bangsa yang berbudaya dalam pergaulan dunia.

    D. Interaksi dan Komunikasi Efektif denganLingkungan Seni Budaya

    Dari pengalaman belajar apresiasi seni, di harapkan berkembangsikap demokratis, etis, toleransi, dan sikap positi lainnya. Sikapdemokratis misalnya akan tercermin ketika siswa mengacu kepadaprinsip dierensiasi dan tidak diskriminati, hal ini akan terjadibila ia memberi peluang yang sama kepada semua anggota panitiamengemukakan pendapat untuk menentukan, misalnya, temapameran. Contoh sikap demokratis lain, adalah prilaku yangtidak bias gender. Siswa akan memperlihatkan penerapan prinsipkesetaraan gender sesama teman dan pergaulan dengan masyarakatseni dan lingkungan pergaulan sosial pada umumnya. Sikaptoleran akan tercermin ketika siswa dapat menerima perbedaanpendapat dalam aktivitas mengapresiasi seni, karena dari kajian

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    11/32

    5Seni Budaya

    yang dilakukannya dalam menasirkan data pengamatan perbedaanrespons estetik adalah sesuatu yang wajar. Sebab dia tahu padadasarnya seni dapat dipersepsi secara berbeda. Sikap etis akantercermin bila siswa dalam kegiatan diskusi yang hangat, tidakmengucapkan kata-kata atau menunjukkan prilaku yang bernadamelecehkan, menertawakan, merendahkan, menghina, atau kata

    lain yang setara dengan itu.

    Dari perolehan kehidupan berbudaya dalam proses pembelajarandi sekolah, dan dari interaksi siswa dengan dunia seni (kunjunganpameran, museum, galeri, sanggar, atau pergaulan langsung, misalnya,dalam kegiatan diskusi dalam kegiatan pameran di sekolah danlain-lain). Diharapkan para siswa dapat berinteraksi dengan santundan eekti dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas, termasuklingkungan seni budaya, di mana ia bermukim.

    Dengan sikap berbudaya seperti itu, maka para siswa dapatmengamalkan prilaku positi dan optimistik dalam berinteraksidengan masyarakat seni rupa, seni pertunjukan, dan masyarakatdalam konteks lokal, nasional, dan internasional.

    E. Rangkuman

    Apresiasi seni rupa adalah aktivitas mengindra karya senirupa, menghargai nilai-nilai keindahan, keberagaman, dan kaidahartistik eksistensi dunia seni rupa. Sikap apresiati ini terbentuk, ataskesadaran akan kontribusi para seniman bagi bangsa dan negara,

    atau bagi nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya. Pengenalanakan tokoh-tokoh budaya, perupa murni, pedesain, dan pekria,dan reputasinya, adalah upaya nyata mengembangkan perasaansimpati, yang jika dilakukan berulang-ulang akan meningkat menjadiperasaan empati.

    F. Refleksi

    Setiap manusia dianugerahi oleh Tuhan perasaan keindahan,sadar atau tidak manusia menerapkan rasa keindahan ini dalamkehidupan sehari-hari. Dalam aktivitas kesenirupaan, baik dalamproses penciptaan, pengkajian, dan penyajiannya senantiasadipandu oleh rasa keindahan yang siatnya esensial dalam seni.Pada hakikatnya pengalaman menikmati rasa keindahan itumemberikan kebahagiaan spiritual bagi manusia. Oleh sebab itusudah selayaknya manusia mensyukuri anugerah Tuhan itu, danmemuliakan NamaNYA.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    12/32

    6 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    G. Uji Kompetensi

    1. Sikap Berapresiasi• Cari dan buatlah kliping reproduksi karya seni lukis, yang

    dipilih berdasarkan lukisan yang anda senangi.• Tulis biografi ringkas tokoh pelukis yang karya-karyanya

    anda kliping.

    2. Keterampilan Berapresiasi• Pilih satu di antara 3 lukisan yang dipajang di depan kelas.• Kemudian kemukakan hasil apresiasi anda dengan tahapan

    yang benar untuk menyimpulkan makna lukisan.

    3. Pengetahuan Apresiasia. Kogniti 

    • Uraikan dengan ringkas pemahaman anda tentang tiga

    domain apresiasi seni.• Jelaskan proses kegiatan apresiasi seni dengan pendekatan

    saintifik.b. Metakogniti 

    Tulis latar belakang mengapa anda memilih lukisan-lukisanyang anda kliping, kemukakan alasan-alasan logis mengapaanda mengapresiasinya dengan baik. Kemudian uraikanmanaat aktivitas berapresiasi seni bagi kehidupan anda pribadi.

    4. Penilaian Diria. Apakah anda telah dapat membedakan lukisan yang indah

    dengan lukisan yang kurang indah?b. Apakah anda telah dapat menemukan tema dan makna

    lukisan yang anda apresiasi?c. Apakah penasiran makna seni yang anda buat dapat

    dipertanggungjawabkan?

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    13/32

    7Seni Budaya

     A. Berekspresi

    Pelaksanaan aktivitas kreasi seni lukis adalah kegiatanmerealisasikan konsep seni sebagai ekspresi. Yakni konsep yangmendasarkan sumber inspirasi seni dipetik dari kehidupan psikologispelaku kreatif. Karenanya jenis seni ini lebih bersifat subjektif,

    namun sangat penting dalam membentuk keseimbangan antarakehidupan rohani dan jasmani seseorang. (katarsis). Proses kreatifberekspresi ini antara lain, memerlukan persiapan: kanvas ukuran60 x 60 cm, palet, cat minyak atau cat acrylic, kuas, cucian kuas,kain lap, dan perlengkapan lain yang dipandang perlu.

    1. MengamatiSiswa melaksanakan pengamatan terhadap realitas internal

    kehidupan spiritualnya, misalnya memusatkan perhatian padakehidupan rohaninya, mungkin hal itu berkenaan dengan cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, kepribadian dan pengalaman-

    pengalaman kejiwaan lain yang sekarang, saat ini, dialami.

    2. MenanyakanKemudian tanyakan kepada diri sendiri, gejala kejiwaan

    mana yang paling menjadi masalah, yang paling urgen untukdiekspresikan lewat kegiatan penciptaan lukisan. Sehingga dengancara itu kehidupan batin kita menjadi lebih tenang, sehat, danseimbang. Lalu tetapkanlah itu sebagai sumber inspirasi ataugagasan kreativitas anda. (penentuan subject matter   atau tema).

    3. MencobaSelanjutnya cobalah mereka-reka wujud visual gagasan

    tersebut, dalam imajinasi anda, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatifbagaimana rupa karya lukisan yang anda inginkan, apakah figuratifmenyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telahmengalami distorsi dari bentuk alamiahnya. Atau non figuratif,yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiah lagi, melainkanbentuk-bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang perlu mengekangkebebasan kreatif anda dalam memilih gambaran wujud lukisan.Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama denganterealisasinya gagasan menjadi lukisan.

    Berkarya Seni Rupa

    BAB

    2

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    14/32

    8 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    4. MenalarDari sejumlah sketsa yang telah anda buat itu, analisis

    kekuatan dan kelemahan setiap sketsa. baik dari aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media (bahan baku seni)teknik berkarya yang sesuai, dan tetapkan salah satu sketsa yangpaling representatif memenuhi harapan anda. Dan kemudian

    berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Untuk menandailukisan telah selesai atau belum, tolok ukurnya adalah kepuasanyang anda alami. Jika rasa puas itu telah hadir, kepuasanmempersepsi wujud lukisan yang diciptakan, maka lukisan itudapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial anda. Sebagaibukti andalah penciptanya, dan anda bertanggung jawab penuhatas ciptaan tersebut.

    5. MenyajikanPengertian penyajian sebuah lukisan, tidak sama dengan

    penyajian makalah dalam kegiatan diskusi. Jadi dalam konteksini siswa mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai dengan,baik ukurannya, warnanya, maupun kesesuaian dengan aliranlukisan. Selanjutnya menulis ringkasan konsep, deskripsi visual,pembuatan label (judul, tahun penciptaan, media yang digunakan,ukuran, dan nama pencipta, serta foto karya lukisan). Semuaketerangan ini di-print dan dilekatkan di bagian belakang lukisan.Sehingga lukisan itu dikatakan “siap dipamerkan” Kemudianlukisan tersebut untuk sementara akan di simpan di ruang koleksi.

    Penyajian seni lukis yang sesungguhnya akan diselenggarakan

    Sumber: Buku Indonesian Art and Beyond

    Gambar 2.1 Lucia Hartini, Breaking through

    Te Limits, 1991, cat minyak pada kanvas,

    95 x 100 cm.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    15/32

    9Seni Budaya

    dalam bentuk pameran awal tahun berjalan. Yang diselenggarakandengan pembentukan panitia pameran yang bekerja-sama denganpihak-pihak lain, misalnya galeri, kurator, sponsor, donatur, pers,dan lain-lain. Untuk penyajian lukisan, nanti akan dibahas secaratersendiri, dalam bab Pameran Seni Rupa.

    B. Rangkuman

    Berekspresi adalah salah satu kebutuhan hidup manusia, realitasinternal kehidupan spiritual siswa membutuhkan penyaluran, agardapat mencapai keseimbangan kehidupan rohaniah yang sehat.Proses mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan menyajiadalah aktivitas proses kreasi yang lebih bersifat objektif. Denganmemadukan realitas internal yang subjektif dengan pendekatanobjektif diharapkan siswa mendapatkan pengalaman yang berharga,yakni keharmonisan antar kehidupan batiniah dan kehidupan

    lahiriah. Dari proses kegiatan berekspresi ini potensi artistik parasiswa akan berkembang, dan karya-karya siswa adalah objek-0bjekreal tentang apa yang mereka harapkan, inginkan, dan sudah pastimerupakan dokumen penting bagi kehidupan psikologis mereka.

    C. Refleksi

    Aktivitas berekspresi dalam penciptaan lukisan di sampingmenghasilkan karya seni lukis, sebagai benda seni yang mengandungnilai keindahan dan makna seni. Juga berfungsi sebagai katarsis atauterapi bagi pelaku kreatifnya sendiri. Sedangkan bagi para psikolog,

    karya lukisan yang diciptakan para siswa itu, merupakan datakehidupan psikologis yang dapat dipakai sebagai objek penelitian.Untuk, misalnya, mengetahui realitas kehidupan emosional,intelektual, imajinasi para siswa kita.

    D. Uji Kompetensi

    1. Sikap Berekspresi• Uraikan antusiasme anda ketika berekspresi menciptakan

    suatu lukisan.• Tulis deskripsi dan fungsi seni lukis yang anda ciptakan.

    2. Keterampilan Berekspresi• Diamati melalui lembar observasi ketika siswa berkarya

    (fluensi, fleksibilitas, elaborasi).• Diamati pada lukisan yang dihasilkan siswa (teknik artistik:

    realisasi gagasan menjadi lukisan, komposisi dan gaya pribadi).

    3. Pengetahuan Berkreasia. Kognitif 

    • Uraikan dengan ringkas aspek konseptual, aspek visual,

    dan aspek prosedural kegiatan berekspresi melalui senilukis, seperti yang sudah anda lakukan.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    16/32

    10 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    • Jelaskan bagaimana proses kegiatan berekspresi denganpendekatan saintifik, dapat merealisasi gagasan menjadilukisan.

    b. Metakognitif Tulis aspek konseptual lukisan yang anda ciptakan, kemukakanalasan-alasan logis mengapa anda memilih bentuk visual

    seperti itu. Kemudian uraikan manfaat seni lukis yang andaciptakan bagi orang lain (konsumen seni), dan apa pulamanfaat aktivitas berekspresi melalui lukisan bagi kehidupananda pribadi.

    4. Penilaian Diria. Apakah anda merasa puas dengan lukisan yang anda hasilkan?

    Jika ya, tuliskan alasannya. Jika tidak puas, tuliskan pulaalasannya.

    b. Apakah lukisan anda termasuk lukisan figuratif, semi figuratif,

    atau non figuratif. Jawablah dengan menunjukkan bukti danfakta visualnya pada lukisan yang anda ciptakan.c. Apakah lukisan anda telah sesuai dengan “makna” yang ingin

    anda ekspresikan.

    E. Bereksperimen

    Aktivitas penciptaan seni rupa (murni, desain, dan kria)yang mementingkan kreativitas, sangat memerlukan keberanianbereksperimen. Ada perupa yang bereksperimen dalam penyajianbentuk seni (menciptakan bentuk baru), sementara perupa lain

    bereksperimen dalam memilih dan mengkombinasikan aspekkonseptual penciptaan seni. Ada pula perupa yang melakukaneksperimen dengan memodifikasi konvensi seni, desain, dan kria yangada, dan, yang terakhir ada perupa yang benar-benar bereksperimenmenciptakan karya seni yang benar-benar baru.

    Dalam konteks proses kreatif, Guilford dalam Semiawan, DimensiKreati dalam Filasaat Ilmu menyebutkan; sifat fluensi, fleksibilitas,orisinalitas, elaborasi, dan redefinisi adalah kemampuan yangperlu dikembangkan melalui aktivitas eksperimen. Fluensiterkait langsung dengan kesigapan, kelancaran, dan kemampuanmelahirkan banyak gagasan. Fleksibilitas adalah kemampuan untukmenggunakan bermacam-macam pendekatan dalam memecahkanmasalah. Sedangkan orisinalitas adalah kemampuan mencetuskangagasan-gagasan asli. Dan redefinisi adalah kemampuanmerumuskan batasan-batasan dari sudut pandang lain dari padacara-cara yang sudah lazim. Misalnya lukisan secara konvensionaldidefinisikan sebagai karya seni dua dimensioanal, batasan inidianggap oleh sebagian pelukis kreatif mengekang kreativitas.Dengan sengaja mereka membuat lukisan dalam wujud tigadimensional (bentuk piramid tiga dimensi). Ini adalah redefinisi

    bentuk seni.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    17/32

    11Seni Budaya

    1. Penciptaan Seni Rupa MurniPenciptaan seni rupa murni merupakan kegiatan berkarya

    seni lukis, seni patung, seni grafis, seni serat, dan lain-lain, untukmengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman kehidupanmenjadi perwujudan visual dilandasi kepekaan artistik. Kepekaanartistik mengandung arti, memerlukan kemampuan mengelola

    atau mengorganisir elemen-elemen visual untuk mewujudkangagasan menjadi karya nyata.

    a. Aspek Konseptual1) Penemuan Sumber Inspirasi

    Titik tolak penciptaan karya seni rupa murni adalahpenemuan gagasan. Kita harus memiliki gagasan yang jelasdalam mengekspresikan pengalaman artistik. Sumbernya;(1) berasal dari realitas internal, perambahan kehidupanspiritual (psikologis) kita sendiri. Misalnya harapan,

    cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, kepribadian danpengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang kadangkalabelum teridentifikasi dengan bahasa. Dengan kata lain,gagasan seni timbul dari kebutuhan kita sebagai manusiauntuk berekspresi. (2) berasal dari realitas eksternal, yaituhubungan pribadi kita dengan Tuhan (tema religius),hubungan pribadi kita dengan sesama (tema sosial:keadilan, kemiskinan, nasionalisme), hubungan pribadikita dengan alam (tema: lingkungan, keindahan alam)dan lain sebagainya.

    2) Penetapan Interes SeniDalam aktivitas penciptaan kita harus dapat menentukaninteres seni kita sendiri, sehingga dapat berkreasi secaraoptimal. Pada dasarnya terdapat tiga interes seni : (1)interes pragmatis, menempatkan seni sebagai instrumenpencapaian tujuan tertentu. Misalnya tujuan nasional,moral, politik, dakwah, dan lain-lain. (2) interes reflektif,menempatkan seni sebagai pencerminan realitas aktual(fakta dan kenyataan kehidupan) dan realitas khayali(realitas yang kita bayangkan sebagai sesuatu yang ideal).dan (3) interes estetis, berupaya melepaskan seni darinilai-nilai pragmatis dan instrumentalis. Jadi interes estetismengeksplorasi nilai-nilai estetik secara mandiri (seniuntuk seni).

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    18/32

    12 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    Dengan menetapkan interes seni, kita akan lebih memahamitujuan kita menciptakan karya.

    3) Penetapan Interes Bentuk Untuk mengekspresikan penghayatan nilai-nilai internalatau eksternal dengan tuntas, kita perlu mempertimbangkankecenderungan umum minat dan selera seni kita sendiri.Misalnya kita dapat mencermati karya-karya yang telahkita buat selama studi. Kecenderungan yang dapat kita pilihadalah (1) bentuk figuratif, yakni karya seni rupa yangmenggambarkan figur yang kita kenal sebagai objek-objekalami, manusia, hewan, tumbuhan, gunung, laut dan lain-lain yang digambarkan dengan cara meniru rupa dan warnabenda-benda tersebut. (2) bentuk semi figuratif, yakni karyaseni rupa yang “setengah figuratif ”, masih menggambarkanfigur atau kenyataan alamiah, tetapi bentuk dan warnanyatelah mengalami distorsi, deformasi, stilasi, oleh perupa.Jadi bentuk tidak meniru rupa sesungguhnya, tetapidirubah untuk kepentingan pemaknaan, misalnya, bentuktubuh manusia diperpanjang, atau patung dewa yangbertangan banyak, bentuk gunung atau arsitektur yangdisederhanakan atau digayakan untuk mencapai efekestetis dan artistik. (3) bentuk nonfiguratif, adalah karya-

    karya seni rupa yang sama sekali tidak menggambarkan

    Sumber: Buku Affandi, Suatu Jalan Baru

    dalam Ekspresionisme

    Gambar 2.2 Affandi, Potret Diri dengan

     Matahari, 1977, cat minyak pada kanvas,

    99 x 125 cm.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    19/32

    13Seni Budaya

    bentuk-bentuk alamiah, jadi tanpa figur atau tanpa objek(karenanya disebut pula seni rupa non objektif). Karya-karya seni rupa non figuratif, jadinya merupakan susunanunsur-unsur visual yang ditata sedemikian rupa untukmenghasilkan satu karya yang indah. Istilah lain menyebutkarya seni rupa non figuratif adalah karya seni abstrak.

    Pada umumya karya abstrak yang berhasil adalah karyayang memiliki “bentuk bermakna”. Artinya sebuah karyaseni yang memiliki kapasitas membangkitkan pengalamanestetis bagi orang yang mengamatinya. Dengan kata lainkarya seni yang dapat membangkitkan perasaan yangmenyenangkan, yaitu rasa keindahan.

    4) Penetapan Prinsip estetik Pada umumnya karya seni rupa murni menganut prinsipestetika tertentu. Kita harus dapat mengidentifikasi cita rasa

    keindahan yang melekat pada karya-karya yang pernahkita ciptakan. Pada tahap ini, kita perlu menetapkanprinsip estetika yang paling sesuai untuk mengungkapkanpengalaman kita. Alternatif prinsip estetika yang dapatdipilih ialah: (1) pramodern, prinsip estetika yangmemandang seni sebagai aktivitas merepresentasi bentuk-bentuk alam, atau aktivitas pelestarian kaidah estetiktradisional (2) modern, prinsip estetika yang memandangseni sebagai aktivitas kreatif, yang mengutamakan aspekpenemuan, orisinalitas, dan gaya pribadi atau personality .(3) posmodern, prinsip estetika yang memandang seni

    sebagai aktivitas permaianan tanda yang hiperriil danironik, sifatnya eklektik (meminjam dan memadu gaya senilama) dan menyajikannya sebagai pencerminan budayakonsumerisme masa kini.

    b. Aspek Visual1) Struktur Visual. Untuk mewujudkan aspek konseptual

    menjadi karya visual, perlu ditegaskan lebih spesifik dalamsubject matter , masalah pokok atau tema seni yang akandiciptakan. Misalnya tema sosial: kemiskinan, denganpilihan objek “pengemis”. Tema perjuangan: denganpilihan objek “Pangeran Diponegoro”, tema religius:lukisan kaligrafi dengan objek “ayat tertentu”, dan lainsebagainya. Objek-objek tersebut dapat divisualisasikandengan berbagai cara, pilihlah unsur-unsur rupa (garis,warna, tekstur, bidang, volume, ruang), sesuai dengankebutuhan interes seni, interes bentuk dan prinsipestetika yang telah ditetapkan dalam aspek konseptual.

    2) Komposisi. Hasil seleksi unsur-unsur rupa dikelola, ditata,dengan prinsip-prinsip tertentu, baik terhadap setiapunsur secara tersendiri maupun dalam hubungannya

    dengan bentuk atau warna. Dengan memperhatikan empat

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    20/32

    14 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    prinsip pokok komposisi, yaitu: proporsi, keseimbangan,irama, dan kesatuan untuk memperlihatkan karakteristikkeunikan pribadi kita.

    3) Gaya pribadiDalam penciptaan karya seni, karakteristik atau ciri khasseorang perupa merupakan faktor bawaan, yang menandai

    sifat unik karya yang diciptakannya. Misalnya RadenSaleh, Basoeki Abdullah dan S. Soedjojono, meskipunsama-sama melukis dengan gaya realisme, karyanya akansangat berlainan karena unsur gaya pribadi. Karya RadenSaleh menghadirkan suasana dramatis aristokratis, karyaBasoeki Abdullah memperlihatkan idealisasi keindahanyang permai, sedangkan karya S. Soedjojono menghadirkansuasana heroisme dan nasionalisme.Dalam aktivitas pembelajaran seni rupa, gaya pribadiakan lebih mudah terlihat apabila kebebasan berkreasi

    diberikan, sehingga karya-karya siswa dengan sendi-rinya memperlihatkan keberagaman gaya seni sesuaikepribadiannya masing-masing.

    2. Aspek OperasionalLangkah-langkah kerja dalam keseluruhan proses

    perwujudan karya dimulai dari penetapan bahan, peralatanutama dan pendukung, serta teknik-teknik dalam memperlakukanbahan dengan peralatannya. Seluruh proses dikelompokkan kedalam tiga tahap: (1) Tahap persiapan. pengadaan dan pengolahanbahan utama, bahan pendukung, dan pengadaan peralatan. (2)

    Tahap Pelaksanaan, berkenaan dengan pengalaman artistik,aktivitas proses kreasi dari awal hingga selesai. (3) Tahap akhir,karya seni rupa yang sudah diciptakan, masih membutuhkantindakan-tindakan khusus supaya siap dipamerkan. Jenis karyaseni rupa tertentu memerlukan pembersihan menyeluruh, lapisanpengawet (coating),  atau lembaran kaca dan bingkai. Jenis lainmembutuhkan kemasan. Semuanya harus digarap dengan baik,sampai sebuah karya seni rupa dikatakan siap pamer.

    F. Pengertian Dasar Seni Lukis

    Penciptaan karya seni lukis, menuntut pengetahuan danspesialisasi bidang keahlian, karena itu diperlukan pengetahuandasar seni lukis sebagai fondasi proses kreatif yang dilakukan.

    1. Ruang lingkup seni lukisSebenarnya banyak pengertian seni lukis yang didefinisikan

    oleh para pakar seni, namun pada umumnya, tidak adasatupun definisi yang dapat memuaskan semua orang. Karenasesungguhnya seni lukis itu memiliki keberagaman dan memilikibanyak aliran, yang satu sama lain di samping mempunyai

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    21/32

    15Seni Budaya

    persamaan, juga tidak jarang saling bertentangan secara diametral.Dari sekian banyak definisi itu, di sini dipilih salah satu definisisebagai bekal dasar yang cukup relevan memahami pengertianseni lukis.

    Secara teknis lukisan adalah pembubuhan pigmen atau wama

    dengan bahan pelarut di atas permukaan bidang dasar, sepertipada kanvas, panel untuk menghasilkan sensasi atau ilusiruang, gerakan, tekstur, untuk mengekspresikan berbagaimakna atau nilai subjektif, baik yang sifatnya intelektual, emosi,simbolik, relegius, dan lain-lain.

    Selanjutnya Herbert Read mengatakan Seni lukis adalahpenggunaan garis, warna, tekstur, ruang dan bentuk, shape, padasuatu permukaan, yang bertujuan menciptakan berbagai image.Image-image tersebut bisa merupakan pengekspresian ide-ide,

    emosi, dan pengalaman-pengalaman, yang dibentuk sedemikianrupa sehingga mencapai harmoni. Adapun pengalaman yangdiekspresikan itu adalah pengalaman yang berisi keindahanatau pengalaman estetik.

    Menurut Edmund Burke Feldman pengekspresian itumenggunakan (1) Unsur-unsur visual, yang terdiri dari garis, warna, bentuk, tekstur  dan ruang atau gelap terang, (2)Organisasi dari unsur-unsur tersebut, yang meliputi kesatuan, keseimbangan,  irama  dan perbandingan ukuran.

    Dari sisi lain, kritikus seni rupa Dan Suwaryonomengemukakan bahwa seni lukis memiliki dua faktor. (1)Faktor Ideoplastis: ide, pendapat, pengalaman, emosi, fantasi,dan lain-lain. Faktor ini lebih bersifat rohaniah yang mendasaripenciptaan seni lukis. (2) Faktor Fisioplastis: yang meliputihal-hal yang menyangkut masalah teknis, termasuk organisasielemen-elemen visual seperti garis, warna tekstur, ruang, bentuk(shape) dengan prinsip-prinsipnya. Dengan demikian faktor inilebih bersifat fisik dalam arti seni lukisnya itu sendiri.

    Seni lukis adalah wujud ekspresi yang harus dipandangsecara utuh. Keutuhan wujud itu, terdiri dari ide dan organisasielemen-elemen visual. Elemen-elemen visual tersebut disusunsedemikian rupa oleh seorang pelukis dalam bidang duadimensional. Pengertian seni lukis sesungguhnya mencakupruang lingkup yang lebih luas dari sebuah defenisi, karena senilukis juga mengenal istilah lukisan dinding, lukisan miniatur,lukisan  pottery , lukisan manuskrip, lukisan jambangan, lukisanmosaik, lukisan potret, lukisan kaca. lukisan enamel, lukisanteknologis yang dibuat dengan menggunakan media elektronik,seperti komputer. Perhatikan lukisan Gambar 2.3, dikenal

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    22/32

    16 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    sebagai vector art, dikerjakan dengan komputer, hasilnyacukup realistis. Bandingkan dengan Gambar 2.4, Di DepanKelambu Terbuka karya Soedjojono, dikerjakan secaramanual dan menampilkan gaya pelukisan ekspresionisme.

    Seni lukis yang lebih populer di tengah masyarakat dan

    di ajarkan di lembaga pendidikan kesenian pada dasarnyaadalah easel painting, jenis lukisan yang berukuran lebih kecildari lukisan dinding atau mural. Sejenis seni lukis yang lebihfleksibel, karena para pelukis dapat membawa easel yang praktisitu keberbagai lokasi untuk melukis di alam bebas, di sampingdapat pula digunakan berkarya di studio seni lukis. Berikut inidisajikan beberapa masalah yang berkaitan dengan pengetahuanseni lukis.

    Sumber: http//media.smashing magazine

    Gambar 2.3 Lukisan yang menggunakan

    Komputer, dikenal sebagai vector art .

    Sumber: Buku Kritik Seni Rupa

    Gambar 2.4 S. Soedjojono, Di depan

    Kelambu erbuka, cat minyak pada kanvas.

    2. Unsur Visuala. Garis

    Titik tunggal dalam ukuran kecil memiliki tenaga yangcukup untuk merangsang mata kita dan dapat berperan sebagai‘awalan’. Apabila titik digerakkan maka dimensi panjangnya akantampak menonjol dan sosok yang ditimbulkannya disebut ‘garis’.Garis dapat berupa goresan yang kita buat di atas sebuah bidang,tetapi garis dapat pula mewakili bekas roda, tiang bambu, kawat,

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    23/32

    17Seni Budaya

    pancaran cahaya, ruang antara dua bangunan atau dinding, jalanyang melintasi kota, sungai, kontur tanah yang berkelok-kelok,kontur pegunungan, bangunan, batas dinding dengan lantai,dan seterusnya.

    Garis dapat memberikan kesan gerak, ide, atau simbol. Pada

    karya seni lukis garis dapat mengekspresikan suasana emositertentu, seperti perasaan bahagia, sedih, marah, teratur, kacau,bingung, dan lain sebagainya. Secara fisik garis dapat dibuattebal, tipis, kasar, halus, lurus, lengkung, berombak, memanjang,pendek, putus-putus, patah-patah dan banyak lagi. Unsur garis

     juga dapat membangun asosiasi kita kepada kesan tertentu,misalnya garis horisontal kesannya tenang, tidak bergerak, diam,dan lebar. Sementara garis vertikal kesannya agung, stabil, tinggi,sedangkan garis diagonal kesannya, jatuh, bergerak.

    Garis adalah salah satu elemen yang penting dalam senilukis. Pedoman seni yang penting dan ampuh sebagaimana jugayang terdapat dalam hidup, adalah makin nyata, tajam dan kuatgarisnya, makin sempurna hasil seninya. Garis dapat diciptakanmelalui (1) kontur, garis paling luar dari benda yang dilukis, (2)Batas pemisah antara dua warna atau cahaya terang dan gelap,(3) lekukan pada bidang melingkar atau memanjang lurus, (4)batas antara dua tekstur yang berlainan.

    Dalam Kebudayaan Timur, para pelukis sangat terpesona olehkekuatan garis, baik di Cina, Jepang, India, maupun Indonesia.

    Untuk memahami kekuatan garis dalam seni lukis, pekritikseni rupa Sudarmaji mengatakan: “Lukisan Cina klasik yangbersifat grafis memberikan kesan puitis, lembut, penuh iramayang terkendali, serta menimbulkan efek perasaan tenteram.Sebaliknya pelukis Vincent van Gogh yang menggunakan garispendek, patah-patah menimbulkan efek yang keras tegar. Adakesan ledakan dan pemberontakan. Jika garis begitu ditunjang

     juga oleh warna keras menyala, sempurnalah kesan kekerasandan pemberontakan itu. Di dunia Barat, Henry Matisse, PabloPicasso, Paul Klee, Roul Dufi sebagian dari tokoh yang kuatdalam garis. Jika garis digoreskan dengan jujur mengikut katabatin, akan ditemukan identifikasi seseorang. la menjadi personal.Dengan garis dapat lahir bentuk, tapi juga bisa mengesankantekstur, nada dan nuansa, ruang dan volume yang kesemuanyamelahirkan suatu perwatakan.”

    Dari penjelasan di atas kiranya dapat dimengerti, bahwaunsur garis dalam seni lukis dapat dipergunakan sesuai dengankebutuhan. Teknik penguasaan dan pengendalian garis dalamseni lukis memang memerlukan latihan yang intensif, tanpalatihan yang kontinu maka bakat tidak akan berkembang optimal.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    24/32

    18 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    b. WarnaSecara fisika warna ditimbulkan oleh sinar matahari, bila

    kita sorotkan sinar matahari ke sebuah kaca prisma makasinar tersebut akan terurai menjadi beberapa sinar warna, yangdisebut spektrum warna. Setiap spektrum mempunyai kekuatangelombang yang kemudian sampai pada mata kita, sehingga kita

    dapat melihat wama tertentu.

    Pada alam terdapat dua jenis penerima cahaya, yakni sebagaipemantul dan sebagai penyerab cahaya. Secara fisiologi stimulasicahaya memantulkan warna suatu objek sehingga merangsangmekanisme mata kita, kemudian rangsangan tersebut disalurkanmelalui syaraf optik ke otak, sehingga kita dapat mengenaliwarna itu. Secara psikologis telah terbukti bahwa warna dapatmempengaruhi kegiatan fisik maupun mental kita. Reaksi kitaterhadap wama bersifat instingtif dan perseorangan, karenanya

    sensitivitas setiap orang juga berbeda kepada warna-warna. Padaberbagai aliran seni lukis dalam sejarah seni rupa telah dikenalmanifenstasi tatawarna tertentu, seperti skema warna klasik,skema warna Rembrandt, dan lain sebagainya.

    Peran warna dalam kegiatan seni lukis sangat esensial,baik pada masa pra modern, masa modem, maupun masaposmodern. Pada umumnya para pelukis memanfaatkan warnauntuk menyatakan gerak, jarak, tegangan, deskripsi rupa alam,naturalis, ruang, bentuk, ekspresi atau makna simbolik. Untukmemahami lebih komprehensif peran warna dalam seni lukis,

    berikut ini akan disajikan sifat optis warna, notasi warna, warnaobjek, pigmen, yang kesemuanya sangat menentukan kualitaspenciptaan sebuah lukisan.

    c. Sifat WarnaDalam teori warna dikenal ada tiga sifat optis, optical

     property, yaitu: hue, value, dan  saturation. Hue adalah tingkatkepekatan wama, misalnya merah, merah oranye, atau hijau, biru,biru keunguan dan seterusnya. Yang dimaksud dengan valueadalah fenomena kece-merlangan dan kesuraman wama. Nilairendah adalah warna yang cenderung suram atau kegelapan,sementara nilai tinggi adalah kecenderungan warna yangterang dan cemerlang. Misalnya gejala demikian dapat kitalihat pada skala derajat warna abu-abu dari hitam ke putih.Sedangkan saturation adalah intensitas nada warna untukmenunjukkan wama-wama menyala, dan warna-warna yangsuram. Semakin murni penggunaan warna semakin tinggiintensitasnya, sebaliknya semakin tidak murni penggunaanwarna semakin rendah intensitasnya. Pada tahun 1940-an senilukis Affandi dominan menggunakan warna-wama suram ataukusam, kemudian lukisannya berkembang kepenggunaan warna-

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    25/32

    19Seni Budaya

    wama yang cerah. Lihat Gambar 2.2 (halaman 12), Karya AffandiPotret Diri dan Matahari, 1977, yang menggunakan warna-warnamerah, oranye, kuning dengan warna latar belakang yang terangabu-abu keputihan.

    d. Notasi Warna

    Notasi warna, color notation, adalahsistem klasifikasi atau identifikasi warnamenurut sifat:sifat optisnya. Dalamkonteks ini dikenal Sistem Munsell,Sistem Ostwald, Sistem Plochere, danSistem Maxwell. Tatanan warna dalamthe hues o the spectrum terdapat padawarna pelangi di alam. Sedangkandalam lingkaran warna, color circle,dapat dilihat warna primer, merah,

    biru, dan kuning. Warna skunder,adalah hijau, ungu, oranye, ketiganyamerupakan hasil pencampuran warnaprimer. Warna komplementer letaknyabertolak belakang pada lingkaranwarna, misalnya merah dengan hijau,biru dengan oranye, dan kuning denganungu. Terang dan gelap diungkapkandengan warna putih dan hitam. Se-dangkan wama netral adalah warnaabu-abu. Bila hue adalah nama suatu warna, value kecerahan

    dan kecemerlangan wama, maka chroma adalah sifat kualitas,intensitas, dan kejernihan warna.

    e. Warna-Warna AntaraSetelah warna primer, warna skunder, dan warna

    komplementer, dikenal pula warna-warna antara, intermediatecolor, seperti merah oranye, merah ungu, biru ungu, hijau biru,kuning hijau, dan oranye kuning. Sebenarnya dalam teori warna,

     jumlah warna ada delapan puluh warna.

    f. Warna Hangat dan Warna Sejuk Dari lingkaran wama dapat pula ditentukan warna hangat-

    panas dan warna sejuk-dingin, the warm color, the cool color.Warna yang memberi efek kehangatan adalah merah, oranyedan kuning, sementara wama hijau dan biru memberikan efekyang menyejukkan.

    Pengertian ini kita terjemahkan dari penglaman keseharian,pada saat kita mendekati wama api yang merah, kita tentumerasa kehangatan, atau, malah jika terlalu dekat bisa kepanasan.Sementara bila kita berada di daerah pegunungan yang hijau

    atau gunung yang kebiruan kita merasakan iklim yang sejuk.

    Sumber: Buku Apresiasi Seni

    Gambar 2.5 Lingkaran Warna,memperlihatkan warna primer merah, kuning,

    biru; warna sekunder hijau, oranye dan ungu;

    warna tertier, hijau tua, hijau muda, orange

    kekuningan, ungu tua dan ungu muda.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    26/32

    20 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    Sumber: Buku Apresiasi Seni

    Gambar 2.6 Gradasi warna merah sampai

    kuning disebut warna panas, sedangkan dari

    wana biru sampai hijau muda disebut warna

    dingin.

    Asosiasi kita mengenai pengalaman real  seperti itu menyebabkankita mengartikan sifat warna menjadi hangat-panas bagi warnamerah, oranye dan kuning, sementara warna hijau dan birumemberikan efek menyejukkan atau dingin.

    g. Warna Kromatik dan Akromatik 

    Warna kromatik, chromatic color, terdiri dan warna hitam,putih, dan abu-abu, selebihnya termasuk warna akromatik,achromatic color, seperti merah, biru, kuning, hijau, oranye danseterusnya. Dalam seni lukis penggunaan warna tunggal seringdiartikan sebagai warna kromatik, sementara penggunaan warnayang meriah, menggunakan banyak warna, disebut polychromatic.

    h. Warna Objek dan Warna PigmenWarna objek adalah warna yang terkena

    sinar warna spektrum, yang mengenai mekanisme

    mata pengamat adalah warna spektrum denganpanjang gelombang tertentu yang dipantulkan olehobjek pengamatan. Jika objeknya biru, maka warnaspektrum biru panjang gelombang birulah yangdicerap mata pengamat. Ini berarti pantulan warnatersebut adalah pantulan warna biru, sedangkansisanya diserap oleh permukaan objek tersebut.

    Warna  pigment atau coloring material yangberupa bubuk halus yang disatukan dengan zatpengikat, atau  paint vehicle merupakan warna cat

    yang dikenal luas, seperti cat air, cat poster, cat gouache, cat tempera, cat minyak, cat akrilik, danlain sebagainya.

    3. Ruang Ruang, space, extens or area o ground, surace etc. Artinya,

    ruang adalah keluasan dari suatu bidang atau permukaan. DalamDesign Elementer  disebutkan ruang bisa dikatakan  bentuk duaatau tiga dimensional, bidang atau keluasan. Keluasan positifatau negatif yang dibatasi oleh limit.

    Berbeda dengan pengertian garis, ruang mempunyai duadimensi tambahan yaitu lebar dan dalam. Ruang mempunyaigerakan arah dan ciri umum seperti halnya: diagonal,horisontal, bergelombang, lurus, melengkung dan lain-lainnya.Untuk memperjelas ini, maka batasan utama adalah yang palingsesuai, yaitu ruang adalah keleluasaan dari satu bidang ataupermukaan yang mempunyai bentuk dua dimensional.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    27/32

    21Seni Budaya

    4. TeksturPada umumnya para pelukis memanfaatkan tekstur, texture

    is quality o surace: smooth, rough, slick, grainy, sof, or hard.Kualitas taktil dari suatu permukaan, nilai kesan raba atauberkaitan dengan indra peraba. Suatu struktur penggambaranpermukaan objek, seperti. buah-buahan, kulit, rambut, batu, kain,

    barang elektronik, dan lain sebagainya. Tekstur bisa kasar, halus,keras, lunak, berbutir, bisa juga kasar atau licin, teratur, atau tidakberaturan, sesuai dengan kualitas yang ingin diekspresikan.

    Tekstur dibuat di atas kanvas, bisa dengan cat yang dicampurdengan bahan-bahan lain, seperti modeling paste, pasir, bubukmarmar, dan lain lain. Pada umumnya tekstur digunakan tidaksemata-mata dari segi teknis, tetapi mengacu kepada substansilukisan, atau ekspresi lukisan. Jika nilai ekspresi merupakanunsur pokok lukisan, maka pemanfaatan tekstur merupakan

    pendukung pengejawantahan nilai ekspresi itu sendiri. Parapelukis memanfaatkan unsur tekstur untuk variasi, fokus ataukesatuan. Kesemuanya itu dapat terjadi dengan kesengajaanpelukisnya, maupun karena sifat dari media yang dipakai ketikamelukis. Dalam kaitannya dengan para pelukis formalis, makafungsi teksur dapat berubah sebagai unsur yang berdiri sendiri,artinya tidak ada kaitannya dengan tujuan eksternal tertentu,bagi mereka penggarapan tekstur semata-mata untuk mencapaiefek estetis dalam kesatuan lukisan. Lihat pada lukisan AhmadSadali (gambar 2.5), yang menggunakan tekstur nyata denganlatar pewarnaan yang kelam, kemudian diberi aksentuasi warna-

    warna emas. Sedangkan pada gambar 2.6, Fajar Sidik menyajikanlatar warna cerah merah dengan menyajikan bentuk-bentuklingkaran, segi tiga, trapesium dan lain-lain. Bentuk-bentukitu diisi dengan warna merah, hijau tua, biru laut, hijau muda,merah jambu, oranye dan kuning gading. Fajar Sidik berusahamenggabungkan peralihan bentuk dengan warna komplementermerah-hijau dalam intensitas warna yang berlainan. Efek pengisianwarna pada motif berwarna gelap menghasilkan garis yang tegasdi sekeliling motif tadi. Hal ini menimbulkan efek ritmis yangdinamis nyaris di seluruh bidang kanvas. Bentuk dan warnabulan sabit tampil sebagai keunikan lukisan (singular sign).

    Jika seseorang mengamati permukaan lukisan dan mendapatkesan kasar, kemudian meraba lukisan tersebut benar-benar jugakasar. Atau sebaliknya kesan pengamatan memberi kesan halus,ketika diraba juga halus, maka jenis tekstur seperti itu disebuttekstur nyata, actual texture, karena antara hasil pengamatandengan kenyataan memiliki kualitas yang sama. Jika seseorangmendapat kesan kasar pada pengamatan permukaan objeklukisan, sementara hasil perabaannya sesungguhnya halus, atau kesanpengamatan halus dan kesan raba kasar, maka jenis tekstur seperti

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    28/32

    22 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    ini disebut tekstur semu, simulated texture or synthetic texture, Karenaantara hasil pengamatan dengan kenyataan sesungguhnya tidak samamelainkan berbeda alias tidak nyata. Biasanya tekstur seperti inidihasilkan dari efek permainan warna, pola, nada, dan garis.

    Sumber: Buku Tokoh-Tokoh Pelukis Indonesia

    Gambar 2.7 Ahmad Sadali, contoh lukisan yang

    memanfaatkan tekstur nyata.

    Sumber: Buku Kritik Seni Rupa

    Gambar 2.8 Fajar Sidik, contoh lukisan non figuratif,

    menampilkan kesan ritmis yang dinamis.

    Bagaimana pemanfaatan unsur tekstur ini dalam lukisan,dapat disimak pada uraian berikut, The expressionist type of picture(see van Gogh: Night Café); gives a violent’  and spasmodic sensationof movement through its texture, in accord with the more powerfulemotion the artist wishes to express (Meyers, 2004: 161). Dengandemikian maka pemanfaatan tekstur seiring dengan keinginanmengekspresikan sesuatu, pada kasus van Gogh terlihat kaitanantara tekstur dengan emosi pelukisnya.

    5. Bentuk Semua karya seni rupa mempunyai bentuk, apakah realistik

    atau abstrak, representasional atau non representasional, dirancangdengan cermat dan hati-hati atau dihasilkan dengan spontan.Seni lukis, apapun jenis dan alirannya semuanya merupakanpengorganisasian elemen rupa menjadi bentuk seni.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    29/32

    23Seni Budaya

    Dalam teori seni pemakaian istilah bentuk merupakanterjemahan dari shape, sedangkan istilah wujud merupakanterjemahan dari  orm. Bentuk biasanya diartikan sebagaiaspek visual, bagian-bagian yang tergabung menjadi satu yangdisebut rupa atau wujud. Dalam konteks seni rupa, wujudmengandung pengertian yang khas, yaitu yang memberikan

    tatanan khusus sehingga mampu mempengaruhi persepsipengamat. Artinya wujud atau perupaan yang mampu merangsangpengalaman psikologis tertentu bagi pengamat. Dalam praktiknyaistilah ini sering dipertukarkan pemakaiannya. Di Indonesiapada umumnya hanya dipergunakan istilah bentuk untukmengartikan rupa atau wujud karya seni.

    B e n t u k dalam pengertian seni lukis memiliki banyaksegi, ada bentuk figuratif, bentuk semi figuratif dan bentuk nonfiguratif. Bentuk figuratif bisa menghasilkanbentuk imitatif yakniberupaya meniru segala bentuk perwujudan benda-benda alam(keindahan pegunungan, pantai, daerah pertanian, fauna, flora,potret, dalam setting alamiahnya) atau bentuk ciptaan manusia(seperti pabrik, kota, pelabuhan, café, dan lain-lain) objekini di lukis persis seperti keadaan aslinya). Karya-karya yangdihasilkan dengan sendirinya cenderung menjadi naturalisme ataurealisme. Atau jika kehadirannya dipicu oleh kehidupan bawahsadar pencipatanya, maka bisa pula menghasilkan karya-karyasurealisme seperti pada karya-karya Salvador Dali, Sudibio, atauIvan Sagito.

    Bentuk semi figuratif antara lain bentuk distorsif, bentuk yangtelah dirubah dari bentuk asal menjadi bentuk yang lebih estetissesuai dengan cita rasa penciptanya. Dengan gaya perseoranganyang khas bisa dihasilkan dengan teknik pemanjangan,pemendekan, peninggian, pemiringan, dan perubahan-perubahan

    Sumber: melbournneblogger.blogspot.com

    Gambar 2.9 Pablo Picasso, Guernica, satu

    lukisan yang menggambarkan perang saudara

    di Spanyol, salah satu karya masterpiece

    kubisme. Perhatikan distorsi penggambaran

    figur manusia atau hewan yang atraktif, contoh

    karya seni dengan interes bentuk semi figuratif.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    30/32

    24 kelas XI SMA/SMK/MA/MAK semester 1

    lain dari objek yang dilukis, semuanya ditujukan untuk maksud-maksud tertentu sebagai pengungkapan pengalaman seniperseorangan. Juga dikenal bentuk geometris, teknik pelukisanyang menghadirkan bentuk-bentuk yang tertib, teratur, denganpengulangan objek atau motif tertentu sesuai dengan kebutuhan.Bentuk dalam konteks ini bisa dihasilkan dari analisis bentuk

    alam menjadi bentuk dasar dengan kebebasan yang bervariasi,seperti lukisan kubisme, optical art  dan sejenisnya. Karya yangdihasilkan bisa semi figuratif, dan bisa pula menjadi abstrakgeometris, apabila bentuk lukisan tidak lagi menggambarkanbentuk-bentuk yang bisa diamati dalam kehidupan keseharian.Jika pelukisan menjadi bidang warna yang datar dalam karyamaka bentuk-bentuk yang dihasilkan menjadi neo plastisisme,seperti karya Piet Mondrian, atau color field painting , sepertikarya Ellswort Kelly. Sebaliknya jika pelukisannya disertai unsuremosi maka akan menjadi abstrak ekspresionisme seperti karya

    Jackson Pollock. Atau jika bentuk itu tidak berupaya mencapaiefek tiga dimensional disebut bentuk dekoratif, seperti lukisan-lukisan tradisional Bali, atau karya-karya Kartono Yudhokusumo,Mulyadi W. Batara Lubis dan lain-lain.

    G. Penciptaan Desain

    Desain sebagai kata kerja berarti proses penciptaan objek baru,sedangkan sebagai kata benda desain berarti hasil akhir sebuahproses kreatif baik dalam wujud rencana, proposal, atau karyadesain sebagai objek nyata.

    Sebagai aktivitas reka letak atau perancangan, desain dikerjakanuntuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda-benda fugsionalyang estetis. Proses kreasi desain mencakup (1) studi pendahuluan(2) Profil Pasar dan Segmen Konsumen. (3) Alternatif Desain, (4)Uji coba, dan (5) Standar prosedur Produksi.

    Penciptaan desain bisa atas dasar pesanan pihak tertentu, danbisa pula berupa ciptaan pedesain yang ditawarkan kepada masyarakatyang menjadi segmen pasar. Pada tahap studi pendahuluan pedesainmengkaji trend produk sejenis, aspek bahan baku, teknik danproses kreasi, susunan rupa, gaya, fungsi, harga, dari jenis desainyang akan diciptakan.

    Penciptaan alternatif desain pada umumnya mempertimbangkanfaktor kebutuhan fungsional, faktor estetis, faktor lingkungan, danfaktor kenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna desain, baikdalam arti fisik maupun mental. Sedangkan uji coba merupakanupaya mendeteksi sejauh mana alternatif desain awal telah memenuhikriteria standar desain. Kesimpulan dari hasil analisis dan evaluasiyang dilakukan dipergunakan untuk memperbaiki desain awal,

    sehingga diperoleh karya desain yang representatif dan memuaskan.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    31/32

    25Seni Budaya

    H. Prinsip Desain

    Dalam proses kreasi seorang pedesain biasanya memerlukanpengetahuan dasar tentang keselarasan, kesebandingan, irama,keseimbangan dan penekanan.

    1. Keselarasan (harmony )Dalam suatu desain adalah keteraturan tatanan di antara

    bagian-bagian desain, yaitu susunan yang seimbang, menjadisatu kesatuan yang padu dan utuh, masing-masing salingmengisi sehingga mencapai kualitas yang disebut harmoni.Faktor keselarasan merupakan hal utama dan penting dalampenciptaan sebuah karya desain.

    2. Kesebandingan ( proportion)Merupakan perbandingan antar satu bagian dengan bagian

    lain, atau antara bagian-bagian dengan unsur keseluruhan secara visual memberikan efek menyenangkan, artinya tidak timpangatau janggal baik dari segi bentuk maupun warna.

    3. Irama (rythme)Dalam pengertian visual dapat dirasakan karena ada faktor

    pengulangan di atas bidang atau dalam ruang, yang menyebabkantimbulnya efek optik seperti gerakan, getaran, atau perpindahandari unsur yang satu ke unsur yang lain. Faktor irama ini kerapkali memandu mata kita mengikuti arah gerakan dalam karyadesain.

    Sumber: www.griya-asri.com

    Gambar 2.10 Desain Interior Modern.

    Menerapkan konsep bentuk mengikuti fungsi.

  • 8/19/2019 Materi Kelas XI Smester 1

    32/32

    4. Keseimbangan (balance)Dalam penciptaan desain adalah upaya penciptaan karya yang

    memiliki daya tarik visual. Kesimbangan pada unsur dan bagiandesain, maupun pada keindahan dan fungsi desain. Keseimbangandapat memberikan efek formal (simetri), informal (asimetri),atau efek statik (piramid) dan dinamik (bola) efek memusat,

    memencar, dan lain sebagainya. Jadi faktor keseimbangan bertaliandengan penempatan unsur visual, keterpaduan unsur, ukuran,atau kehadiran unsur pada keluasan bidang-ruang terjaga bilastruktur rupa serasi dan sepadan, dengan kata lain bobot tatananrupa memberi kesan mantap dan kukuh.

    5. Penekanan (emphasis)Dalam merealisasi gagasan desain, adalah penentuan faktor

    utama yang ditonjolkan karena kepentingannya, ada faktorpendukung gagasan yang penyajiannya tidak perlu mengundangperhatian, meski kehadirannya dalam keseluruhan desain tetappenting. Prinsip penekanan dapat dilakukan dengan distorsiukuran, bentuk, irama, arah, warna kontras, dan lain-lain.

    Sumber: Collection J. and L. Langewis

    Gambar 2.12 Desain Tekstil, motif manusia, pohon hayat,

    burung, dalam aneka pewarnaan.

    Sumber: Buku Art of Indonesia

    Gambar 2.11 Keris dengan Figur Semar