Tugas Akhir MMI (Pembangunan Ekonomi)
-
Upload
safira-arkandita -
Category
Documents
-
view
47 -
download
6
description
Transcript of Tugas Akhir MMI (Pembangunan Ekonomi)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1Dalam laporan-laporan internasional banyak dijumpai konsep “economic
growth”. Konsep tersebut dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pertumbuhan
ekonomi yang diakibatkan sebagai adanya pembangunan ekonomi. Pembangunan
ekonomi berarti pertumbuhan kapasitas produksi dalam perekonomian suatu negara
secara keseluruhan. Secara matematis definisi ini menyiratkan gerakan keluar dari kurva
kemungkinan produksi dalam perekonomian.
Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan bangsa Indonesia meliputi seluruh
aspek perekonomian masyarakat, baik kehidupan masyarakat pedesaan maupun
masyarakat perkotaan, dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup
seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan ekonomi tersebut dilaksanakan dengan
menitikberatkan pada upaya pertumbuhan sektor ekonomi dengan memanfaatkan segala
potensi yang dimiliki, baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya
manusianya. Agar pelaksanaan pembangunan ekonomi dapat menyentuh seluruh aspek
perekonomian masyarakat dan pemerataan hasil-hasilnya, maka pemerintah
mengeluarkan beberapa arah kebijaksanaan pembangunan di bidang ekonomi.
Rumusan Masalah
1. Indonesia sudah sejak lama selalu disebut sebagai “negara berkembang” atau
“perekonomian yang bangkit.” (emerging economy). Bagaimana PERASAAN
anda mengenainya?
2. Pentingkah bagi Indonesia untuk selalu mencatatkan angka pertumbuhan
ekonomi yang tinggi sehingga memungkinkan rakyat Indonesia mencapai taraf
konsumsi massal yang tinggi pula?
1 www.sarjanaku.com/2012/12/pembangunan-ekonomi-di-indonesia.html
1
3. Apakah pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan itu sendiri, ataukah alat
maupun saran untuk mencapai suatu tujuan?
BAB II
PEMBAHASAN
2
INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG
Negara berkembang dan negara maju (developing and developed countries)
adalah terminologi yang sering digunakan dalam pengklasifikasian negara – negara
yang ada di dunia berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunann secara umum.
Berbagai lembaga internasional mempunyai sistem dan parameter yang berbeda – beda
dalam pengklasifikasian ini, sehingga terkadang ada ketidakjelasan dalam menentukan
apakah suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju atau berkembang.2 Pada
bagian ini kelompok kami mengenai parameter yang secara umum diterima sebagai
acuan dalam pengklasifikasian berdasarkan tingkat pembangunan.
1. Negara Maju Atau Berkembang: Parameter Penentu
Secara umum pendapatan per kapita, tingkat pendidikan dan angka harapan hidup
menjadi parameter yang mendasari pengklasifikasian suatu negara sebagai negara
maju atau berkembang. Parameter tersebut digunakan oleh banyak organisasi
internasional hingga sekarang, salah satu contohnya adalah United Nation
Development Program (UNDP)3. Berikut ini adalah penjelasannya:
1.1. Pendapatan Per Kapita
Penggunaan pendapatan per kapita sebagai salah satu parameter
pengklasifikasian tingkat pembagunan negara terus mengalami perubahan dari
waktu ke waktu, salah satunya adalah acuan pendapatan per kapita yang
digunakan oleh Bank Dunia. Pada saat Bank Dunia pertama kali menerbitkan
World Developmen Indicators (WDI) pada tahun 1978, negara – negara yang
2 Lynge Nielsen, “Classification of Countries Based on Their Level of Development: How it is Done and How it Could Be Done” dalam IMF Working Paper, (International Monetary Fund, 2011), hlm. 3.
3 Ibid., hlm. 8.
3
diklasifikasikan sebagai negara berkembang adalah negara dengan pendapatan
per kapita di bawah US$250, dan negara – negara dengan pendapatan di atas
angka tersebut diklasifikasikan sebagai negara maju. Pada tahun 2011 tingkat
acuan ini mengingkat, dimana negara yang dapat diklasifikasikan sebagai negara
berkembang adalah negara dengan pendapatan per kapita di bawah US$6.885,
dan negara – negara dengan pendapatan per kapita diatas angka tersebut
diklasifikasikan sebagai negara maju.4
1.2. Tingkat Pendidikan
Selain terfokus pada lamanya masyarakat suatu negara dapat mengenyam
pendidikan, parameter ini juga mengacu pada tingkat melek huruf (literacy).
Negara yang dapat dikatakan sebagai negara berkembang adalah negara yang
masyarakatnya belum sepenuhnya dapat mengenyam pendidikan dasar (di
Indonesia dikenal sebagai fase “wajib belajar”), dan juga masih mempunyai
permasalahan buta huruf, pemasalahan yang haruslah teratasi secara tuntas oleh
suatu negara untuk dikatakan sebagai negara maju.
1.3. Angka Harapan Hidup
Parameter ini melihat angka harapan hidup yang rata – rata dapat dicapai oleh
masyarakat, dan juga tingkat kematian ibu dan bayi. Negara – negara maju
adalah negara dengan angka harapan hidup rata – rata di atas 60 tahun, dengan
tingkat kematian bayi di bawah 100 untuk setiap 100.000 kelahiran hidup.
2. Indonesia Sebagai Negara Berkembang
Dengan pendapatan per kapita US$3.650., angka kematian bayi sebanyak 228
kematian untuk setiap 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu sebanyak 190
4 Ibid., hlm. 12.
4
kematian untuk setiap 100.000 kelahiran hidup5, dan juga masyarakat buta huruf
yang mencapai angka 3,6 juta jiwa6, sangat lah jelas bahwa Indonesia merupakan
negara berkembang dan belum pantas untuk dikatakan sebagai negara maju apabila
merujuk kepada parameter yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini sebenarnya
juga terlihat dari fakta bahwa 28,6 juta penduduk Indonesia masih hidup di bawah
garis kemiskinan.7
Meskipun tergolong sebagai negara berkembang Indonesia adalah sebuah negara
yang memiliki potensi ekonomi tinggi; potensi yang mulai diperhatikan dunia
internasional. Indonesia – negara dengan ekonomi paling besar di Asia Tenggara -
sering disebut sebagai calon layak untuk menjadi salah satu anggota negara-negara
BRIC (Brasilia, Rusia, India dan Cina) karena ekonominya dengan cepat
menunjukkan tanda – tanda perkembangan yang sama dengan anggota lain tersebut.
Belakangan ini sebuah kelompok baru sempat menuntut perhatian. Kelompok ini
terdiri dari negara – negara berkembang yang ditandai dengan ekonomi menjanjikan
yang beragam, sistem keuangan yang cukup canggih dan jumlah penduduk yang
tumbuh dengan cepat. Kelompok ini dikenal dengan akronim CIVETS (Kolombia,
Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki dan Afrika Selatan) dan – kalau ditambah – angka
total Produk Domestik Bruto (PDB) anggota – anggota CIVETS ini diperkirakan
senilai separuh PDB global pada tahun 2020.8
Contoh lain yang menggambarkan pengakuan internasional akan pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang kuat adalah kenaikan peringkat dari lembaga pemeringkat
kredit internasional seperti Fitch Ratings, Moody's dan Standard & Poor's.
Pertumbuhan ekonomi yang tangguh, utang pemerintah yang rendah dan manajemen
fiskal yang bijaksana dijadikan alasan untuk kenaikan penilaian tersebut. Hal itu 5 The World Bank, www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview, diakses pada 14 Desember 2015.
6 Subekti, Tempo, “3,6 Juta Warga Indonesia Masih Buta Aksara”, www.tempo.co/read/news/2013/11/29/079533298/3-6-juta-warga-indonesia-masih-buta-aksara, diakses pada 14 Desember 2015. 7 The World Bank, Loc. Cit.
8 Van Der Schaar, “Ekonomi Indonesia”, http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/item177, diakses pada 14 Desember 2015.
5
juga merupakan kunci dalam masuknya arus modal keuangan yang berupa dana
asing ke Indonesia: baik aliran portofolio maupun investasi asing langsung (FDI)
yang meningkat secara signifikan. Arus masuk FDI, yang sebelumnya relative
lemah dan mengguncang fondasi negara selama satu dasawarsa setelah Krisis
Keuangan Asia, menunjukkan peningkatan tajam setelah krisis keuangan global
2008-2009
Apa yang menjelaskan penyebab pertumbuhan ekonomi makro yang kuat serta
peningkatan investasi asing?9
Sumber daya alam/komoditas yang beragam dan melimpah10
Kelimpahan dan keanekaragaman komoditas Indonesia merupakan aset vital
bagi perekonomian negara (dan pendapatan pemerintah) karena menyumbang
sekitar 60 persen dari total ekspor. Tetapi sebagai salah satu negara utama
pemroduksi dan pengekspor komoditas, Indonesia lebih rentan terhadap efek
dari volatilitas harga di pasar komoditas global. Keadaan tersebut memerlukan
kebijakan yang efektif pada saat harga komoditas turun maupun naik.
Sebagai negara dengan pengekspor bahan komoditas mentah, pemerintah
terfokus pada merangsang pembentukan industri pengolahan hilir untuk
memproduksi produk dengan nilai tambah. Strategi ini akan berdampak pada
industri (ekspor) tertentu seperti pertambangan dan mineral. Perubahan
kebijakan pemerintah yang mempengaruhi iklim investasi di industri ini dibahas
dalam Kolom Bisnis dan Kolom Berita.
Produksi/Cadangan (C)
Indonesia
Produksi/Cadangan (C)
Global
Pangsa Total
Indonesia
Cocoa 420,000 ton 4,025,000 ton 10.4%
9 Ibid.10 Reza Priyambada, “Komoditas Indonesia”, http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/item75, diakses pada 14 Desember 2015.
6
Coalbed
Methane
453 triliun kaki kubik
(C)
7,550 triliun kaki kubik
(C)
6.0%
Batubara 281.7 mln tons oil equiv. 3,933.5 mln tons oil
equiv.
7.2%
Beras 70.6 juta ton 744.0 juta ton 9.5%
Emas 109.9 ton 3,109.0 ton 3.5%
Energi Panas
Bumi
27,510 MW (R) 68,775 MW (R) 40.0%
Gas Alam 73.4 billion m³ 3460.6 billion m³ 2.1%
Karet (Alam) 3.2 million tons* 12 million tons* 26.7%
Kopi 9.4 million 60 kg bags 141.7 million 60 kg
bags
6.6%
MinyakBumi 852,000 bpd 88,673,000 bpd 1.0%
Minyak Kelapa
Sawit
31.0 juta ton 60.0 juta ton 51.7%
Teh 0.13 juta ton 5.03 juta ton 2.6%
Populasi generasi muda, besar dan sedang berkembang
Stabilitas politik (yang relatif)
Pengelolaan manajemen fiskal yang bijaksana sejak akhir tahun 1990-an
Lokasi yang strategis terhadap perekonomian raksasa Cina dan India
Upah tenaga kerja yang rendah
Dengan begitu, Indonesia sebagai ekonomi di mana peranan badan usaha milik
negara (BUMN) dan kelompok usaha swasta sangat besar, menunjukkan adanya
tanda positif untuk awal periode perkembangan ekonomi yang penting.
3. Pendapat Kelompok 1
7
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, Indonesia merupakan negara yang tergolong
sebagai negara berkembang. Sebagai warga negara Indonesia, tentunya hal ini
menjadi suatu hal yang menyedihkan, dimana masyarakat Internasional masih
belum melihat Indonesia sebagai negara yang pantas untuk digolongkan sebagai
negara maju. Tetapi penggolongan Indonesia sebagai negara berkembang bukanlah
tanpa sebab. Indonesia masih mempunyai permasalahan – permasalahan yang
seharusnya tidak dimiliki oleh negara maju, permasalahan seperti tingginya tingkat
buta huruf, yang sesungguhnya sangat memalukan untuk dimiliki oleh negara yang
salah satu tujuannya adalah “…mencerdaskan kehidupan bangsa…”. Hal ini adalah
suatu fakta, kebanggan dan rasa nasionalisme kita kepada Indonesia tidak boleh
membutakan kita atas fakta bahwa Indonesia selain belum pantas untuk digolongkan
sebagai negara maju, juga belum dapat mencapai tujuannya sebagai suatu negara.
Meskipun begitu, seperti yang juga telah dijelaskan sebelumnya, Indonesia
merupakan negara berkembang dengan potensi yang besar dan telah menarik
perhatian dunia. Seharusnya Indonesia terpacu untuk terus melakukan pembangunan
sehingga selain dapat mencapai tujuannya sebagai suatu negara, Indonesia juga
menjadi pantas untuk digolongkan sebagai sebuah negara maju.
PENTINGNYA PENCATATAN ANGKA PERTUMBUHAN
EKONOMI
Teori Pertumbuhan Ekonomi menurut Rostow
8
Menurut Rostow11, terdapat lima tahap pertumbuhan ekonomi, yakni:
1. Tahap Masyarakat Tradisional
Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian,
dengan cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih
rendah bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat
ini bercirikan struktur hierarkis dengan mobilitas sosial dan vertical yang
rendah.
2. Tahap Masyarakat Pra-kondisi Tinggal Landas
Selama tahap ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai
sebuah pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil
revolusi industri. Konsekuensinya yang mencakup perkembangan pertanian,
yakni tekanan kerja pada sector primer yang berlebihan.
3. Tahap Tinggal Landas
Tahap ini erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari
dalam yang berkelanjutan dan tidak memerlukan dorongan dari luar.
4. Tahap Menuju Kedewasaan
Yang dimasud dengan kedewasaan pada tahap ini adalah kedewasaan
pembangunan yang ditandai oleh investasi terus-menerus antara 40% sampai
dengan 60%. Bermunculan bentuk-bentuk industri yang melibatkan teknologi
terbaru, misalnya industri kimia atau industri listrik.
5. Era Konsumsi Tinggi (High Mass Consumption)
Tahap terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow. Dalam tahap ini,
sebagian besar masyarakat telah hidup makmur.
Pentingnya Pencatatan Angka Pertumbuhan Ekonomi
11 http://brainly.co.id/tugas/434655. (Diakses 15 December 2015)
9
Pembangunan (Develpoment) merupakan salah satu hasil kerja terbaik dari
manusia saat ini, melibatkan daya kerja serta daya hidup masyarakat. Pembangunan
tidak dapat ditemukan di naskah kuno (kerajaan Sriwijaya hingga kerajaan Majapahit).
Istilah Pembangunan baru ditemukan pada zaman modern.
Development, terdiri dari dua istilah:
1. Perkembangan: merujuk pada suatu proses perubahan secara berkepanjangan
dan terjadi secara alamiah/kontinu.
2. Pembangunan: Tidak merujuk pada proses alamiah, melainkan memerlukan
proses pemikiran yang lebih lanjut.
Pembangunan Ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan
pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat dalam jangka panjang dengan
perubahan ciri-ciri penting dalam masyarakat (perubahan teknologi, pola pikir, dan
kelembagaan). Dasar Pembangunan Ekonomi:
1. UUD 1945 Pasal 33 ayat (1)-(5)
2. Sila kelima Pancasila
3. Tujuan Negara Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945
Sedangkan pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah. Mengukur pertumbuhan ekonomi hanya dapat dilakukan baik
melalui pertumbuhan output total atau pendapatan total. Gross National Product (GNP)
dan Gross National Product (GDP) merupakan dua ukuran yang paling sering
digunakan dalam perbandingan pendapatan dan output, juga ketika mengukur
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur pula dari kekayaan rata-
rata, pemerataan, kualitas kehidupan, kerusakan lingkungan, dan keadilan sosial.12
Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan mengacu pada pembentukan dan
penanaman modal secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat
menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Setelah pertumbuhan ekonomi muncul, maka
akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses trickle- down- effect atau proses
merambat kebawah pendustrian kembali. Apabila terjadi ketimpangan atau
12 https://prezi.com/ivevbb2jndiq/pembangunan-ekonomi/. (Diakses 15 December 2015).
10
ketidakmerataan, hal itu merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.13
Kritik paling keras dari strategi yang pertama terlihat dari fakta bahwa ketimpangan
yang terjadi malah semakin tajam. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan
pembangunan melalui teknik social engineering dengan bantuan paket program terpadu.
Untuk melaksanakan pembangunan pada pada sector industri yang bertujuan untuk
menumbuhkan kegiatan ekonomi yang berdaya saing tinggi diperlukan pertumbuhan
ekonomi yang dipengaruhi dengan adanya peningkatan produktivitas, efektivitas,
efisiensi, dan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan.14
Sedangkan untuk sector pertanian diarahkan untuk menghasilkan bahan pangan dan
bahan mentah yang cukup bagi:15
1. Pemenuhan kebutuhan rakyat.
2. Peningkatan daya beli rakyat.
3. Melanjutkan proses industrialisasi yang terkait dengan agroindustri dan
agrobisnis.
Pertumbuhan ekonomi juga dipacu oleh peran pemerintah seperti perbaikan konsumsi
pemerintah (Government Expenditure) dan investasi (Investment) dengan mempercepat
pembangunan segala bentuk infrastruktur mulai dari jalan tol hingga pelabuhan.
Maka, pencatatan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi penting untuk
dilakukan, namun pencatatan bukanlah tolak ukur utama dalam menilai tingkat
kesejahteraan masyarakat atau konsumsi massal yang tinggi (lihat Teori Pertumbuhan
Ekonomi Rostow). Pencatatan pertumbuhan ekonomi berfungsi untuk melihat tingkat
perkembangna ekonomi Indonesia dan sebagai motivasi untuk mempertahankan angka
pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi tiap tahunnya. Untuk mengukur pencapaian
taraf konsumsi massal yang tinggi perlu ditinjau tidak hanya dari pertumbuhan
ekonomi, melainkan juga dari pembangunan ekonominya.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
13 Ibid.,14 Ibid.,15 Ibid.,
11
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan
nasional secara berarti (dengan meningkatnya pendapatan perkapita) dalam suatu
periode tertentu. Menurut Schumpter, pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan output
(pendapatan nasional) yang disebabkan oleh pertambahan alami dari tingkat
pertambahan penduduk dan tingkat tabungan. Sedangkan menurut beberapa pakar
ekonomi pembangunan, pertumbuhan ekonomi adalah merupakan istilah bagi negara
yang telah maju untuk menyebut keberhasilan pembangunannya, sementara itu untuk
negara yang telah maju untuk menyebut keberhasilan pembangunannya, sementara itu
untuk negara yang sedang berkembang digunakan istilah pembangunan ekonomi.16
Keadaan ekonomi Indonesia saat ini tengah mengalami kenaikan, menurut data
dari pemerintah, dalam 15 tahun terakhir, Indonesia mengalami lonjakan nilai pasar
semua barang dan jasa atau Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 900 persen dari
Rp1.000 trilun menjadi Rp10.000 triliun (sumber: kompas.com), akibat peningkatan
tersebut membuat Indonesia menempatkan dirinya pada posisi ke-16 ekonomi terkuat di
dunia, hal tersebut merupakan sesuatu yang sungguh luar biasa, dimana ketika dunia
tengah dihantui oleh isu meningkatnya nilai tukar dollar, namun kegiatan transaksi
ekonomi di Indonesia cenderung menguat, walaupun terkadang mengalami penurunan,
namun penurunan tersebut dapat diantisipasi oleh pemerintah Indonesia. Bila
disejajarkan dengan negara-negara lain di dunia, Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia sejajar dengan negara-negara maju yang tergabung dalam komunitas ekonomi
G-20, seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara Uni
Eropa.
Prestasi tersebut sangat membanggakan namun dirasa perlu untuk adanya
pengembangan kembali, karena inti dari pembangunan ekonomi bukan hanya sekedar
peningkatan data statistik perekonomian, namun memerlukan pula pembangunan sektor
ekonomi secara kongkret dalam masyarakat sehingga kemajuan ekonomi dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat. Selain itu selama ini sector utama penunjang
kemajuan ekonomi di Indonesia hanya terpusat di Pulau Jawa, terutama di ibu kota
Jakarta, sedangkan keberadaan sektor penunjang lainnya di luar pulau Jawa kurang
dimaksimalkan pengelolaannya, sebagai buktinya adalah Hasil perhitungan Gini
coefficient mengenai pendapatan per kapita riil antar provinsi di Indonesia mencapai 16 Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Makro, 2015, Bab 9
12
0,37 (tahun 2010)8 yang dinilai masih cukup tinggi menurut standar internasional.
Namun, apabila mengeluarkan provinsi DKI Jakarta dan pada perhitungan, Gini
coefficient memiliki tren yang lebih rendah. Hasil perhitungan dengan mengeluarkan
provinsi DKI Jakarta dan Kalimantan Timur menunjukkan bahwa Gini coefficient pada
tahun 2010 adalah sebesar 0,325, Angka ini masuk dalam kategori disparitas yang
rendah. Dari data tersebut jelas terlihat ada suatu ketimpangan ekonomi dan tidak
meratanya pembangunan di Indonesia. Padahal bila pemerintah mau dan bisa
mengembangkan seluruh potensi ekonomi di Indonesia secara maksimal maka bisa
dibayangkan seberapa besar hasil yang didapatkan. Hal tersebutlah yang membuat
Pemerintah saat ini ingin mengembangkan potensi ekonomi Indonesia secara luas dan
merata di seluruh wilayah Indonesia, untuk dapat mencapai hal tersebut yang perlu
dilakukan pertama kali adalah membangun sarana dan prasarana penunjang kegiatan
perekonomian, karena bila sarana dan prasarana penunjang perekonomian telah tersedia,
maka kegiatan perekonomian pun secara otomatis akan bergulir dengan sendirinya, oleh
sebab itu pembangunan sarana penunjang perekonomian tengah digalakan oleh
pemerintah saat ini, mulai dari pembangunan pelabuhan-pelabuhan penghubung, antar
pulau, pembangunan jalan tol, pembangunan jalur kereta api, dan lain-lain. Hal tersebut
merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk melaksanakan pemerataan
pembangunan dan maksimalisasi potensi ekonomi Indonesia. Selain itu langkah yang
diambil oleh pemerintah untuk memaksimalkan potensi ekonomi nasional adalah
dengan cara memajukan sumber daya manusia yang ada agar bangsa Indonesia dapat
memanfaatkan semua potensi yang ada dengan mandiri tanpa harus dibantu oleh tenaga
ahli asing, usaha kongkret yang dilakukan pemerintah guna memajukan sumber daya
manusia yang ada adalah dengan cara memajukan dan memperbaiki sistem pendidikan
yang ada, karena bila sistem pendidikan di Indonesia telah maju, maka dalam
melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas pun akan lebih mudah.
Dalam mewujudkan pembangunan ekonomi tidaklah cukup dengan cara
memajukan sector ekonomi makro nasional, namun pembangunan ekonomi harus secara
nyata langsung menyentuh kepada masyarakat, karena tujuan utama dari pembangunan
ekonomi yang sesungguhnya itu adalah mensejahterakan dan memajukan seluruh
masyarakat. Pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia merupakan kunci
sukses dari pembangunan nasional, oleh sebab itu langkah yang diambil oleh
13
pemerintah Indonesia saat ini untuk mewujudkan pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi sudahlah sangat tepat, yaitu memadukan faktor kunci pembangunan ekonomi,
agar pembangunan ekonomi dapat secara nyata dirasakan oleh masyarakat Indonesia
secara luas, langsung, dan merata.
PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI ALAT UNTUK
MENCAPAI SUATU TUJUAN
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara yang saling berkaitan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
14
tertentu atau bisa disebut juga, Pertumbuhan ekonomi proses berkembang atau naiknya
proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang terjadi dalam jangka
waktu panjang yang dapat diwujudkan dalam bentuk pendapatkan perkapita. Sedangkan
yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi merupakan proses perubahan yang terus
menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk perkapita.
Kita dapat melihat pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara berkembang melalui
tiga komponen yang pertama, dapat dilihat dari meningkatnya secara terus-menerus
persediaan barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan
ekonomi yang menentukan derajad pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka
macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien
memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi
yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan ummat manusia dapat dimanfaatkan secara
tepat. Tekonologi modern misalnya, tidak cocok dengan corak/kehidupan desa, pola
keluarga besar, usaha keluarga dan buta huruf.
Ciri – ciri pembangunan ekonomi itu sendiri ialah adanya peningkatan GNP dan
pendapatan perkapita yang disertai pemerataan, terjadinya perubahan struktur ekonomi,
adanya perkembangan teknologi dan adanya peningkatan kesejahteraan yang merata,
peningkatan produktivitas, urbanisasi, dan ekspansi negara maju.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari keenam ciri-ciri pembangunan ekonomi
diatas bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan alat dari pada pembangunan ekonomi
dan bukan merupakan tujuannya. Karena, pembangunan ekonomi selalu disertai dengan
pertumbuhan ekonomi, ketika suatu negara telah mencapai titik pertumbuhan ekonomi
maka ia harus terus berusaha untuk mempertahankannya dan mengembangkannya
hingga mencapai titik pembangunan ekonomi yaitu ketika pertumbuhan ekonominya
sudah terjadi secara terus menerus atau konsisten dalam waktu yang lama.
Ada pula tujuan dari pada pembangunan ekonomi itu terbagi menjadi dua ada
yang dapat dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang. Untuk yang jangka
pendek tujuannya ialah untuk meningkatkan kesejahteraan, kecerdasan, dan taraf hidup
masyarakat. Dapat juga mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan
mengurangi inflasi mata uang, sedangkan pembagunan ekonomi harus mampu untuk
membuat landasan yang baik untuk pembagunan masa yang akan datang. Sementara
15
tujuan jangka panjangnya adalah mewujudkan masyarakat yang makmur dan adil yang
merata secara meterial dan spiritual berdasarkan dengan nilai-nilai pancasila.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
16
Indonesia merupakan negara yang tergolong sebagai negara berkembang, dan
masyarakat Internasional masih belum melihat Indonesia sebagai negara yang
pantas untuk digolongkan sebagai negara maju. Meskipun demikian, Indonesia
merupakan negara berkembang dengan potensi yang besar dan telah menarik
perhatian dunia. Seharusnya Indonesia terpacu untuk terus melakukan
pembangunan sehingga Indonesia menjasi pantas untuk digolongkan sebagai
sebuah negara maju.
Pencatatan angka pertumbuhan ekonomi itu bersifat penting karena berfungsi
untuk melihat tingkat perkembangna ekonomi Indonesia dan sebagai motivasi
untuk mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi tiap
tahunnya.
Pertumbuhan ekonomi merupakan alat dari pada pembangunan ekonomi dan
bukan merupakan tujuannya. Karena, pembangunan ekonomi selalu disertai
dengan pertumbuhan ekonomi, ketika suatu negara telah mencapai titik
pertumbuhan ekonomi maka ia harus terus berusaha untuk mempertahankannya
dan mengembangkannya hingga mencapai titik pembangunan ekonomi yaitu
ketika pertumbuhan ekonominya sudah terjadi secara terus menerus atau
konsisten dalam waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
Van Der Schaar, “Ekonomi Indonesia”,
http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/item177 (Jakarta: Indonesia
Investments, 2015)
17
Reza Priyambada, “Komoditas Indonesia”, http://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/komoditas/item75 (Jakarta: Indonesia Investments, 2015)
Subekti, Tempo, “3,6 Juta Warga Indonesia Masih Buta Aksara”,
www.tempo.co/read/news/2013/11/29/079533298/3-6-juta-warga-indonesia-masih-
buta-aksara (Jember: Tempo, 2013)
The World Bank, www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview (Jakarta:
The World Bank Group, 2015)
Lynge Nielsen, “Classification of Countries Based on Their Level of
Development: How it is Done and How it Could Be Done” dalam IMF Working Paper,
(International Monetary Fund, 2011), hlm. 3.
LAMPIRAN
Notulensi
18
Bagaimana situasi politik dapat mempengaruhi (menghambat) pembangunan
ekonomi?
Politik bisa menjadi penghambat apabila mendukung plutokrasi dan aksi korupsi
diantara pejabat.
Apakah pembangunan ekonomi di Indonesia sudah berhasil atau belum?
Visi pembangunan Indonesia dengan infrastuktur yang terpadu, dalam
prakteknya belum bisa dikatakan berhasil karena Indonesia masih berhadapan
dengan masalah pemerataan pendapatan.
19