Tugas Agama

4
Arsitektur Islam Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya. Defenisi & Kaidah Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim. Aspek Fisik adalah sesuatu yang nampak secara jelas oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki bentuk dan langgam budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti budaya arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan kubah, ornamen kaligrafi, dan sebagainya. Aspek Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih kepada efek atau dampak dari hasil desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat penghuni/ pengguna bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada didalam bangunan sehingga menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil desain ruang2 dalam sebuah rumah, bisa menjadikan komunikasi orangtua dan anak lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin beribadah. Kaidah Arsitektur Islam 1) Didalam dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen yang makhluk hidup yang utuh 2) Didalam dan luar bangunan terdapat ornamen yang mengingatkan kepada yang Maha Indah...Allah SWT. 3) Hasil Desain bangunan tidak ditujukan untuk pamer dan kesombongan. 4) Pengaturan ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku. 5) Posisi toilet tidak dibolehkan menghadap atau membelakangi kiblat. 6) Keberadaan bangunan tidak merugikan tetangga disekitar 7) Pembangunan sampai berdirinya bangunan seminimal mungkin tidak merusak alam. 8) Menggunakan warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti warna-warna alam. Sejarah Interior salah satu Mesjid di Edirne Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta tentaranya berhasil menaklukkan Makkah dari suku Quraish. Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi Ka'bah dilaksanakan sebelum Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci

Transcript of Tugas Agama

Page 1: Tugas Agama

Arsitektur Islam

Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan keagamaan

yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah turut membantu membentuk

peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan

arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang

sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umum, air

mancur dan bangunan domestik lainnya.

Defenisi & Kaidah

Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan metafisik

bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi,

Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim. Aspek Fisik adalah sesuatu yang nampak secara jelas

oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki bentuk dan langgam

budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti budaya arab, cordoba, persia

sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri

penggunaan kubah, ornamen kaligrafi, dan sebagainya. Aspek Metafisik adalah sesuatu yang tidak

tampak panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih kepada efek atau dampak dari hasil

desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat penghuni/ pengguna bangunan lebih

nyaman dan aman ketika berada didalam bangunan sehingga menjadikan penghuni merasa bersyukur.

Contoh lain hasil desain ruang2 dalam sebuah rumah, bisa menjadikan komunikasi orangtua dan anak

lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin beribadah.

Kaidah Arsitektur Islam 1) Didalam dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen yang makhluk

hidup yang utuh 2) Didalam dan luar bangunan terdapat ornamen yang mengingatkan kepada yang Maha

Indah...Allah SWT. 3) Hasil Desain bangunan tidak ditujukan untuk pamer dan kesombongan. 4) Pengaturan

ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku. 5) Posisi toilet tidak dibolehkan

menghadap atau membelakangi kiblat. 6) Keberadaan bangunan tidak merugikan tetangga disekitar 7)

Pembangunan sampai berdirinya bangunan seminimal mungkin tidak merusak alam. 8) Menggunakan

warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti warna-warna alam.

Sejarah

Interior salah satu Mesjid di Edirne

Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta tentaranya berhasil menaklukkan Makkah dari suku Quraish.

Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi

Ka'bah dilaksanakan sebelum Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci Ka'bah inilah yang menjadi cikal

bakal dari arsitektur Islam. Dahulu sebelum Islam, dinding Ka'bah dihiasi oleh beragam gambar seperti

gambar nabi Isa, Maryam,Ibrahim, berhala, dan beberapa pepohonan. Ajaran yang muncul belakangan,

Page 2: Tugas Agama

terutama berasal dari Al Qur'an, akhirnya melarang penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan

makhluk hidup terutama manusia dan binatang.

Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan wilayah yang sangat luas. Tiap kali

muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk

beribadah, yaitu mesjid. Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan

mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad,[rujukan?] atau kadang-kadang beberapa

bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya, misalnya gereja.[rujukan?]

Pengaruh dan Gaya

Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim memadukannya

dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium. Contoh awal yang paling populer misalnya

Dome of The Rock yang diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya arsitek yang mencolok dari

bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan penggunaan

pola kaligrafi yang berulang. Mesjid Raya Samarra di Irak, selesai pada tahun 847, bangunan berciri khas

dengan adanya minaret. Juga mesjid Hagia Sophia diIstanbul, Turki turut memengaruhi corak arsitektur

Islam. Ketika Ustman merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah basilika

menjadi mesjid (sekarang museum), yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan

Byzantium kedalam kekayaan peradaban islam, misalnya penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi

model untuk pembangunan mesjid-mesjid Islam sselanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya mesjid

Sulaiman, dan mesjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui mengenai

pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur yang melingkar. Dalam hal pola ini, geometri fraktal

memegang peranan penting sebagai materi pola dalam, terutama, mesjid dan istana. Pemakaian kubah

juga sama pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam Dome of The Rock pada tahun

691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.

Arsitektur Persia

Masjid Shah di Isfahan, Iran

Page 3: Tugas Agama

Persia merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan Islam untuk pertama kalinya. Sisi

timur dari sungai eufrat dan tigrisadalah tempat berdirinya kekaisaran Persia pada sekitar abad ke-7.

Karena kedekatannya dengan kekaisaran persia, Islam cenderung bukan saja meminjam budaya dari

persia namun juga mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari Persia,

bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan evolusi dari arsitektur persia, yang memang sejak

kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai pudar yang menunggu digantikan oleh kebudayaan lain. Banyak

kota, misalnya Baghdad, dibangun dengan contoh kota lama persia misalnya Firouzabad. Bahkan,

sekarang bisa diketahui bahwa dua arsitek yang dipekerjakan oleh Al-Mansur untuk merancang kota pada

masa awal adalah warisan dari kekaisaran Persia, yaitu Naubakht, seorang zoroaster persia, dan seorang

Yahudi dari Khorasan, Iran yaitu Mashallah. Mesjid gaya persia bisa dilihat dari ciri khasnya yaitu pilar batu

bata, taman yang luas dan lengkungan yang disokong beberapa pilar. Di Asia Timur, gaya arsitektur

Hindujuga turut memengaruhi namun akhirnya tertekan oleh kebudayaan persia yang ketika itu dalam

masa jayanya.

Arsitektur Moor

Pembangunan mesjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan bergeliatnya arsitektur islam di

peninsula Iberia dan Afrika Utara. Mesjid dengan gaya Moor sangat mencolok dengan interior

lengkungannya yang penuh dekorasi. Arsitektur moor meraih masa puncaknya dengan dibangunnya

Alhambra, istana sekaligus benteng diGranada, dengan interior yang memiliki ruangan terbuka yang luas

dan memungkinkan udara mengalir secara lancar, dan didominasi dengan pemakaian warna merah, biru

dan emas.

Kedokteran Islam

Ilmu kedokteran Islam merupakan salah satu bagian peradaban Islam yang paling masyhur. Selama abad pertengahan, ilmu kedokteran Islam dikaji di dunia Barat.

Ilmu kedokteran Islam lahir sebagai pembaruan ilmu kedokteran Yunani yang dirintis oleh Hipokrates dan tradisi Galen dengan teori serta praktik bangsa Persia dan India. Penghubung yang paling penting antara tradisi kedokteran Islam dan tradisi kedokteran sebelumnya adalah perguruan di Jundisapur (sekarang wilayah Iran). Para dokter aliran Nestoria mengajarkan dan mempraktikkan kedokteran Yunani. Sementara itu, pengaruh kedokteran India mulai ada di Jundisapur.

Pengaruh langsung pertama kedokteran Jundisapur dalam kalangan Islam terjadi pada tahun 865 M. Pada waktu itu, Khalifah Abu Ja'far al-Mansyur meminta para dokter Jundisapur mengobatinya dari penyakit dyspepsia atau menahun (peradangan selaput lendir lambung). Dokter Jirjis Bukhtyishuri dapat menyembuhkan penyakit Khalifah Abu Ja'far al-Mansyur tersebut.Keberhasilan itu membuat Khalifah Abu Ja'far al-Mansyur memindahkan pusat kedokteran Jundisapur ke Baghdad.

Pada pemerintahan Bani Abbasiyah, rumah sakit menjadi pusat pengajaran

Page 4: Tugas Agama

ilmu kedokteran. Sementara itu, aspek teoritisnya dibahas di masjid dan madrasah. Selain terdapat pusat pengajaran ilmu kedokteran, banyak pula buku-buku kedokteran yang diterjemahkan dari bahasa Yunani, Persia, dan India ke dalam bahasa Arab. Pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid, terdapat 800 orang dokter di Kota Baghdad. Hal itu menunjukan kemajuan ilmu kedokteran pada masa itu.

Kegiatan penerjemahan ilmu kedokteran ke dalam bahasa Arab merupakan awal munculnya tokoh kedokteran Islam. Banyak ilmuwan muslim menulis kitab kedokteran. Ahli kedokteran Islam pada mulanya mendirikan tempat-tempat penelitian dan praktik dengan alat yang didatangkan dari Yunani. Dalam perkembangannya, mereka mendapat temuan-temuan asli dalam ilmu kedokteran. Kitab-kitab yang mereka karang jauh lebih maju daripada kitab-kitab terjemahan. Jika pada abad ke 8 M-ke 9 M orang Islam masih menjadi murid, pada abad ke 10 M-ke 11 M mereka menjadi guru bagi orang-orang Kristen dan Yahudi. Pengarang kedokteran pertama Islam adalah Ali bin Rabban at-Tabari yang menulis Firdaus al-Hikmah pada tahun 850 M. Karyanya memuat berbagai hal dalam bidang patologi, farmakologi, dan diet. Buku itu juga menjadi tanda munculnya aliran kedokteran yang baru pada waktu itu.

Setelah at-Tabani, lahir ratusan dokter dan ilmuwan kedokteran Islam, seperti ar-Razi, Ali bin al-Abbas, Ibnu Sina, Jabir bin Hayyan, al-Kindi, dan al-Farabi. Sejak saat itu mulai dari Baghdad, Mesir, Suriah, Persia (Iran), Spanyol, Afrika Utara, sampai India banyak sekali tabib (dokter) yang muncul.