tugas ade mbak lah

26
I.PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Secara etimologis, Sosiologi berasal dari kata latin, Socius yang berarti kawan dan kata Yunani Logos yang berarti kata atau yang berbicara. Jadi Sosiologi adalah berbicara mengenai masyarakat. Bagi Comte, Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umun yang merupakan hasil akhir dari perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu Sosiologi didasarkan pada kemajuan yang telah dicapai ilmu pengetahuna sebelumnya. Pitirim Sorokim mengatakan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi) dengan gejala lainnya (nonsosial). Berbeda dengan pendapat Rouceke dan Warren yang mengatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan kelompok-kelompok. Nah berasarkan uraian di atas, maka Sosiologi adalah jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat sebagai ilmu. Ia berdiri sendiri karena telah memiliki unsur ilmu pengetahuan. Dalam ilmu Sosiologi dipelajari juga mengenai Peran, Status atau kedudukan, Nilai, Norma dan juga Budaya atau kebudayaan. Kesemuanya ini merupakan hal-hal yang sangat erat kaitannya dengan ilmu Sosiologi. I.2. Tujuan Penulisan 1

Transcript of tugas ade mbak lah

Page 1: tugas ade mbak lah

I. PENDAHULUAN

I.1.Latar Belakang

Secara etimologis, Sosiologi berasal dari kata latin, Socius yang berarti kawan dan kata

Yunani Logos yang berarti kata atau yang berbicara. Jadi Sosiologi adalah berbicara mengenai

masyarakat. Bagi Comte, Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umun yang

merupakan hasil akhir dari perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu Sosiologi didasarkan

pada kemajuan yang telah dicapai ilmu pengetahuna sebelumnya.

Pitirim Sorokim mengatakan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan

dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (gejala ekonomi dengan agama,

keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi) dengan gejala lainnya (nonsosial).

Berbeda dengan pendapat Rouceke dan Warren yang mengatakan bahwa Sosiologi adalah

ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan kelompok-kelompok. Nah berasarkan uraian di

atas, maka Sosiologi adalah jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat sebagai

ilmu. Ia berdiri sendiri karena telah memiliki unsur ilmu pengetahuan.

Dalam ilmu Sosiologi dipelajari juga mengenai Peran, Status atau kedudukan, Nilai, Norma

dan juga Budaya atau kebudayaan. Kesemuanya ini merupakan hal-hal yang sangat erat kaitannya

dengan ilmu Sosiologi.

I.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan

oleh guru bidang study sosiologi, dan untuk membuat suatu makalah yang menarik,

bermanfaat dan baik.

I.3. Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah buku

kepustakaan yaitu dengan membaca buku diperpustakaan yang berhubungan dengan pokok

bahasan pada makalah , dan mengutip dari internet tentang informasi-informasi lainnya yang

berhubungan dengan pokok bahasan pada makalah ini.

1

Page 2: tugas ade mbak lah

II. PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Sosiologi

Emile Durkekheim berpendapat bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari

fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara-cara bertindak, berpikir dan berperasaan, yang

berada diluar individu dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Contoh

yang dipakai Durkheim untuk menjelaskan tentang fakta sosial ini adalah pendidikan anak:

sejak bayi seorang anak diwajibkan makan, minum, tidur pada waktu-waktu tertentu;

diwajibkan taat, dan menjaga kebersihan serta ketenangan; diharuskan tenggang rasa

terhadap orang lain, menghormati adat dan kebiasaan. Seorang anak yang tidak menaati cara-

cara yang diajarkan padanya akan mengalami sanksi dari suatu kekuatan luar.

Menurut Durkheim (1968) laju bunuh diri – angka bunuh diri dalam tiap masyarakat

yang dari tahun ke tahun cenderung relatif konstan – merupakan suatu fakta sosial. Laju

bunuh diri disebabkan kekuatan-kekuatan yang berada di luar individu. Ada dua jenis bunuh

diri yaitu altruistic suicide dan egoistic suicide. Jenis yang pertama disebabkan integrasi

sosial yang terlalu kuat dan dapat dijumpai pada masyarakat militer: para anggotanya lebih

sering mengorbankan jiwanya demi keselamatan rekan-rekannya dari pada anggota kelompok

lain. Jenis bunuh diri kedua karena integrasi masyarakat yang terlalu lemah, ditemui

misalnya, manakala agamanya kurang mengikatnya, bilamana masyarakat dilanda krisis

politik, atau jika keluarganya kurang mengikatnya.

Max Weber: Tindakan Sosial

Menurut Weber sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tindakan sosial.

Suatu tindakan dapat disebut tindakan sosial jika tindakan tersebut dilakukan dengan

mempertimbangkan perilaku orang lain, dan berorientasi pada perilaku orang lain. Menyanyi

di kamar mandi untuk menghibur diri sendiri bukan merupakan tindakan sosial, tetapi jika

maksudnya menarik perhatian orang lain dapat dikatakan tindakan sosial.

Menurut Weber, suatu tindakan perilaku manusia yang mempunyai makna subyektif

bagi pelakunya. Dari contoh – menyanyi – dapat mempunyai makna berlainan bagi

pelakunya. Karena sosiologi bertujuan memahami mengapa tindakan sosial mempunyai arah

2

Page 3: tugas ade mbak lah

dan akibat tertentu, sedangkan tiap tindakan mempunyai makna subyektif bagi pelakunya,

maka ahli sosiologi yang hendak melakukan penafsiran bermakna, yang hendak memahami

makna subyektif suatu tindakan sosial harus dapat membayangkan dirinya di tempat pelaku

untuk dapat menghayati pengalamannya.

Pandangan Ahli Sosiologi Masa Kini

Wright Mills: The Sociological Imagination

Pandangan para ahli sosiologi abad 20 ini adalah untuk dapat memahami apa yang

terjadi di dunia manapun apa yang ada dalam diri sendiri manusia memerlukan apa yang

dinamakannya sociological imagination (khayalan sosiologi). Menurut Mills, sociological

imagination ini akan memungkinkan kita untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat

hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.

Untuk melakukannya diperlukan dua peralatan pokok: yaitu personal troubles of

milieu dan public issues of social structure. Menurutnya, troubles (kesusahan) berlangsung

dalam ciri individu dan dalam jangkauan hubungan langsungnya dengan orang lain. Troubles

merupakan masalah pribadi dan merupakan ancaman terhadap nilai yang didukung pribadi.

Issues (persoalan) merupakan hal-hal yang berada di luar lingkungan setempat individu dan

di luar jangkauan kehidupan pribadinya. Suatu issues merupakan hal yang bersifat umum:

suatu nilai yang didukung umum dirasa terancam. Contoh, suatu kota berpenduduk 100.000

jiwa yang hanya mempunyai seorang penganggur. Bagi penganggur tersebut pengangguran

merupakan personal trouble-nya, dan untuk mengatasinya kita mempertimbangkan ciri dan

ketrampilan individu yang bersangkutan serta kesempatan yang terbuka baginya. Namun bila

suatu kota dengan 50 juta penduduk dijumpai 15 juta orang penganggur, maka menurut Mills,

yang kita hadapi ialah suatu issue yang pemecahannya berada di luar ruang lingkup

kesempatan yang tersedia bagi masing-masing individu yang bersangkutan.

Peter Berger

Berger mengajukan berbagai citra yang melekat pada ahli sosiologi, yaitu sebagai

seseorang yang suka bekerja dengan orang lain; menolong orang lain; melakukan sesuatu

untuk orang lain; seorang teoritikus di bidang pekerjaan sosial; seseorang yang melakukan

reformasi sosial; seseorang yang pekerjaannya mengumpulkan data statistik mengenai

3

Page 4: tugas ade mbak lah

perilaku manusia; orang yang mencurahkan perhatiannya pada pengembangan metodologi

ilmiah untuk dipakai dalam mempelajari fenomena manusia; dan seorang pengamat yang

memelihara jarak – seorang manipulator manusia. Berger mengemukakan bahwa berbagai

citra yang dianut orang tersebut tidak tepat, keliru, dan menyesatkan.

Menurut Berger seorang ahli sosiologi bertujuan memahami masyarakat. Berger

berpendapat bahwa daya tarik sosiologi terletak pada kenyataan bahwa sudut pandang

sosiologi memungkinkan kita untuk memperoleh gambaran lain mengenai dunia yang telah

kita tempati sepanjang hidup kita. Contoh yang dipakai Berger. Beberapa tahun yang lalu

seorang rohaniwan terkenal di Amerika Serikat, yang secara berkala berkhotbah melalui

jaringan televisi dan dijadikan teladan oleh jutaan umatnya, ternyata melakukan hubungan

seks di luar nikah dengan sekretarisnya dan menikmati gaya hidup sangat mewah dengan

menyalahgunakan dana yang dikumpulkan dari umatnya sehingga dihadapkan ke pengadilan.

Hal inilah yang dimaksudkan Berger dengan seeing through the facades, karena dalam hidup

ini kenyataan yang sering dihadapi ialah bahwa things are not what they seem.

Suatu konsep lain yang disoroti Berger ialah konsep “masalah sosiologis.” Bagi Mills

pokok pembahasan sosiologi ialah kesalingterkaitan antara personal troubles dan public

issues yang menurutnya bersumber pada krisis pengaturan sosial yang sering melibatkan

antagonis dan kontradiksi. Pendapat Berger berlainan, ia mengatakan bahwa masalah yang

menjadi pokok perhatian ahli sosiologi tidak selalu harus terdiri dari apa yang oleh orang lain

dianggap sebagai masalah; suatu masalah sosiologi tidak sama dengan suatu masalah sosial.

Masalah sosiologis, menurut Berger menyangkut pemahaman terhadap interaksi sosial.

Dengan demikian perceraian dapat merupakan suatu masalah sosiologis, dan

kebahagiaan dalam keluarga pun dapat merupakan suatu masalah sosiologi yang perlu diteliti

sebab-sebabnya. Seorang ahli sosiologi dapat mempelajari pengangguran, kemiskinan,

pelacuran (gejala yang sering dinamakan masalah sosial) dan ia pun dapat mempelajari

mengapa suatu kelompok masyarakat selalu lebih berhasil meraih sukses daripada anggota

lain dalam masyarakat, atau mengapa suatu masyarakat tertentu lebih berhasil memupuk

keluarga bahagia daripada masyarakat lain.

4

Page 5: tugas ade mbak lah

Pembagian Sosiologi: Makro, Meso, dan Mikro

1. Pembagian menurut ahli sosiologi terdahulu:

a.  Comte (1798-1853) => statika sosial – dinamika sosial

b.  Emile Durkheim (1855-1917) => membagi dalam berbagai subdisiplin

2. Pembagian ahli sosiologi masa kini:

a.  Broom dan Selznick (1977) => tatanan makro (macro order) dan tatanan mikro (micro

order)

b.  Jack Douglas (1973) membedakan antara perspektif makrosoial (macrosocial perspective)

dan perspektif mikrososial (microsocial perspektive). Dia membedakan antara sosiologi

kehidupan sehari-hari – the sociology of everyday life situation – dan sosiologi struktur sosial

– the sociology of social structure -. Sosiologi kehidupan sehari-hari menggunakan apa yang

dinamakannya perspektif sehari-hari, interaksionis atau mikrososial sedangkan sosiologi

struktur sosial menggunakan perspektif struktur atau perspektif makrosoial. Sosiologi struktur

sosial mempelajari masyarakat secara keseluruhan serta hubungan antara bagian-bagian

masyarakat; masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang melebihi kumpulan individu yang

membentuknya. Sosiologi kehidupan sehari-hari, di lain fihak, mengkhususkan diri pada apa

yang terjadi antara individu di kala mereka berhadapan muka, bertindak dan berkomunikasi.

c.  Randall Collins (1981) menjabarkan perbedaan sosiologi antara sosiologi makro dan

mikro berlandaskan empiris faktor ruang dan waktu. Sosiologi mikro melibat analisa terinci

mengenai apa yang dilakukan, dikatakan, dan dipikirkan manusia dalam laju pengalaman

sesaat, sedangkan sosiologi makro melihat analisa proses-proses sosial berskala besar dan

berjangka panjang. Dari skala ruang, pokok bahasan sosiologi dapat berkisar mulai dari

seseorang, kelompok kecil, kerumunan atau organisasi, komunitas, sampai ke masyarakat

teritorial. Sosiologi mikro lebih difokuskan pada seseorang dan kelompok kecil, sedangkan

sosiologi makro lebih diarahkan pada pengelompokan yang lebih besar seperti kerumunan

atau organisasi, komunitas, dan masyarakat teritorial.

Dari segi skala waktu, pokok bahasan sosiologi dapat berkisar mulai dari apa yang

terjadi dalam suatu detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun sampai ke suatu abad atau

5

Page 6: tugas ade mbak lah

lebih. Sosiologi mikro cenderung membahas yang terjadi dalam jangka waktu pendek (detik,

jam, menit) sedangkan sosiologi makro cenderung mempelajari gejala sosial yang

berlangsung dalam jangka waktu yang lebih panjang.

d.  Gerhard Lenski (1985) mengemukakan bahwa dalam sosiologi terdapat tiga jenjang

analisa: sosiologi mikro, sosiologi meso, dan sosiologi makro. Menurut Lenski, jenjang

sosiologi mikro yang digumuli oleh para ahli sosiologi mikro atau ahli psikologi sosial adalah

dampak sistem sosial dan kelompok primer pada individu; para ahli sosiologi meso tertarik

pada institusi-institusi khas dalam masyarakat mereka, sedangkan para ahli sosiologi makro

mempelajari ciri-ciri masyarakat secara menyeluruh serta sistem masyarakat dunia. Jika

memakai skala ruang-waktu dari Collins (1981) sosiologi meso lebih terbatas dari pada

sosiologi makro.

e.  Inkeles (1965) melihat bahwa sosiologi mempunyai tiga pokok bahasan yang khas:

hubungan sosial, institusi, dan masyarakat. Hubungan sosial merupakan “molekul” kehidupan

sosial. Menurutnya hubungan sosial merupakan satuan analisa khas sosiologi. Pandangannya

dipengaruhi oleh pandangan Max Weber mengenai hubungan sosial dan tindakan sosial.

Sistem kompleks hubungan sosial membentuk institusi. Pandangan Inkeles mengenai hal ini

dipengaruhi oleh pandangan Durkheim yang mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu

pengetahuan mengenai institusi. Inkeles juga menyatakan bahwa sosiologi tidak hanya

membahas bagian-bagian tertentu masyarakat melainkan mempelajari masyarakat itu sendiri

sebagai satuan analisa, seperti melihat perkembangannya atau membandingkan dengan

masyarakat lain.

Pengertian Peran, Status, Nilai, Norma Dan Budaya/Kebudayaan

1. Peran

Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan, yaitu seorang yang

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya. Artinya, apabila seseorang melaksanakan

hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia telah menjalankan

suatu peranan. Suatu peranan paling tidak mencakup tiga hal berikut :

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat

2. Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu

dalam masyarakat sebagai organisasi

6

Page 7: tugas ade mbak lah

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur

sosial.

Peranan yang melekat pada diri seseorang harusa dibedakan dengan posisi dalam

pergaulan masyarakat. Posisi seseorang dalam masyarakat (social-position)

merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat individu dalam masyarakat.

Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai suatu

proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan

suatu peranan.

2. Status

Kedudukan (status) diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok

sosial. Sedangkan kedudukan sosial (social status) artinya tempat seseorang secara umum

dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya,

prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Namun untuk mempermudah dalam

pengertiannya maka dalam kedua istilah di atas akan dipergunakan dalam arti yang sama dan

digambarkan dengan istilah “kedudukan” (status) saja.

Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan(status), yaitu

sebagai berikut :

1. Ascribed Status yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa

memerhatikan perbedaan-perbedaaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan ini

diperoleh karena kelahiran

2. Achieved Status yaitu kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-

usaha yang disengaja. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung

dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-

tujuannya.

Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu Assigned Status yang

merupakan kedudukan yang diberikan. Status ini sering berhubungan erat dengan Achieved

Status, dalam arti bahwa suatu kelompok atau golonganmemberikan kedudukan yang lebih

tinggi kepada seseorang yang berjasa yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi

kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

7

Page 8: tugas ade mbak lah

3. Nilai

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap

baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap

menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Woods mendefinisikan

nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah

laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus

melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh Kebudayaan yang dianut

masyarakat, tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat

perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai

persaingan karena dalam persaingan akan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara

apda masyarakat tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam

persaingan akan mengganggu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.

Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam

masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk

mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga

berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan sosial.

Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan

peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil

berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai

alat solidaritas di kalangan anggota kelompok sosial masyarakat.

Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial

juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya

mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

a.Kimball Young

Mengemukakan nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari

tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.

b. A.W.Green

Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap

objek

c.Woods

8

Page 9: tugas ade mbak lah

Mengemukakan bahwa nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah

berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan

sehari-hari

d.M.Z.Lawang

Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang

pantas,berharga,dan dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai

tersebut

e. D.Hendropuspito

Menyatakan nillai sosial adalah segala sesuatu yang dihargaii masyarakat karena

mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia(smaeli-

pare.org)

4. Norma

Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan

melalui lingkungan sosialnya. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan

norma dengan produk sosial lainnya seperti budaya dan adat. Ada/ tidaknya norma

diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang

berperilaku.

Dalam kehidupannya, manusia sebagai mahluk sosial memiliki ketergantungan

dengan manusia lainnya. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok, baik kelompok

komunal maupun kelompok material.

Kebutuhan yang berbeda-beda, secara individu/kelompok menyebabkan

benturan kepentingan. Untuk menghindari hal ini maka kelompok masyarakat

membuat norma sebagai pedoman perilaku dalam menjaga keseimbangan

kepentingan dalam bermasyarakat.

5. Budaya/Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang

berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut

culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa

diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang

diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

9

Page 10: tugas ade mbak lah

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyaratkat. Melville J.

Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang

terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat

itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits

memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke

generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas

Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai sosial. Nilai Sosial,

ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,

tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu

masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang

kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang

sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut selo soemarjan dan Soelaiman

Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai

kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem

ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan

sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan

adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,

berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,

bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya

ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

2.2. Peranan Sosiologi

Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia

dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut

hubungan antarmanusia tersebut didalam masyarakat. Jadi pada dasarnya sosiologi

mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang

dibangunnya.

10

Page 11: tugas ade mbak lah

Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul

pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya.

2.3. Hakikat Sosiologi

1. Sosiologi adalah suatu ilmu social.

2. Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yanh normatif, melainkan kategoris.

3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni bukan terapan

4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan konkret

5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.

2.4. Sosiologi sebagai Ilmu

a. Pengetahuan

Kesan yang timbul dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca

inderanya.

b. Tersusun Secara Sistematis

Tidak semua pengetahuan merupakan suaru ilmu. Hanya pengetahuan yang tersusun

secara sistematis saja yang bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan. Sistematika

berarti urut-urutan tertentu dari unsur-unsur yang merupakan suatu kebulatan.

c. Menggunakan pemikiran

Proses cara berfifikr dengan menggunakan otak. Pengetahuan yang dipikirkan

tersebut diperoleh melalui kenyataan (fakta) dengan melihat dan mendengar sendiri,

serta melalui alat-alat komunikasi lainnya. Pengetahuan tersebut diterima dengan

panca indera untuk kemudian diterima dan diolah oleh otak.

d. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)

Pada tahap ini ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan dan diketahui umum

sehingga dapat diperiksa serta ditelaah oleh umum yang mungkin berbeda paham

dengan ilmu pengetahuan yang dikemukakan.

e. Sosiologi Hukum

Mempelajari kaitan antara gejala kemasyarakatan dan hukum. Materi yang

dipelajari :

a. Lembaga-lembaga hukum dalam masyarakat

b. Peran hukum dalam masyarakat

c. Perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan hukum yang berlaku.

11

Page 12: tugas ade mbak lah

f. Sosiologi Keluargaan

Membahas kegiatan atau interaksi gejala kemasyarakatan dengan keluarga. Materi

yang dibahas :

a. Bentuk-bentuk keluarga dalam masyarakat

b. Peran keluarga dalam masyarakat

c. Keluarga dalam perubahan social

g. Sosiologi Ekonomis

Mempelajari hubungan gejala kemasyarakatan dengan tata cara kegiatan masyarakat

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

h. Sosiologi Industri

Mempelajari kaitan gejala kemasyarakatan dengan industri.materi yang dikaji :

Hubungan industri dengan berbagai subsistem yang ada dalam masyarakat, aktivitas

yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi, peranan industri dalam

perubahan masyarakat.

Dimana adapun peranan sosiologi yang umum diisi oleh para sosoilog dalam masyarakat,

yakni :

1. Periset

Sama halnya dengan ilmuwan, sosiolog juga menaruh perhatian pada pengumpulan dan

penggunaan pengetahuan.

2. Konsultan Kebijakan

Prediksi sosiolog dapat digunakan untuk membantu memperkirakan pengaruh kebijakan

sosial yang mungkin terjadi

3. Sosiolog Klinis

Sebagai sosiolog klinis, mereka ikut terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan

program kegiatan masyarakat, seperti memberi masyarakat saran-saran dalam hubungan

masyarakat, hubungan antarkaryawan, penyelesaian berbagai masalah tentang hubungan

antarmanusia dan masalah moral.

4. Guru atau Pendidik

Kegiatan belajar mengajar adalah karier utama bagi sosiolog. Dengan menjadi guru, para

sosiolog dapat membuka wawasan para siswa dalam hidup bermasyarakat guna

meningkatkan kualitas hidupnya.

12

Page 13: tugas ade mbak lah

2.5. Manfaat Sosiologi

1. Dapat melihat dengan jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun anggota

kelompok atau masyarakat.

2. Mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau budaya

lain yang belum kita ketahui sebelumnya

3. Makin memahami norma, tradidi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh

masyarakat lain.

4. Makin lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi gejala sosial masyarakat yang

makin kompleks.

2.6. Sosiologi Dan Kegiatan Sosial

Dimana profesi yang dapat digeluti oleh sosilog, antara lain sebagai berikut :

1. Dalam kerja social, pekerjaan yang menuntut gelar kesarjanaan bidang sosiologi.

2. Dalam profesi kedokteran, jikim, dan insinyur, di sini di temukan bahwa sosiologi

sangat membantu.

3. Sekolah lanjutan memerlukan guru-guru pelajaran sosiologi.

4. Sosiologi sebagai pegawai negeri.

5. Para sosiolog dipekerjakan dalam sejumlah kecil industri, asosiasi perdagangan dan

yayasan. Dalam jumlah cukup besar, para sosiolog dipekerjakan oleh organisasi riset.

Selain itu, beraneka ragam posisi dalam bidang administrasi dan pelaksanaan riset

banyak di tempati para sosiolog.

6. Karier yang baru muncul dalam bermacam-macam program kegiatan masyarakat

setempat (hubungan masyarakat), komisi praktik pekerjaan yang adil, program

bantuan luar negeri, dan lembaga swadaya masyarakat.

Ada juga kegiatan langsung yang bersangkut paut nya dengan sosiologi yakni :

Sukses program KB di masa Pak Harto erat kaitannya dengan Kepala BKKBN yg

sosiolog. Program rintisan swasembada beras (Bimas/Inmas) banyak melibatkan peran

sosiolog pedesaan. Lantas penyelesaian konflik Maluku beberapa tahun lalu juga tak lepas

dari peran sosiolog. Dari penjelasan ini, tampak peran sosiologi dalam perubahan dan

kesinambungan masyarakat Indonesia.

13

Page 14: tugas ade mbak lah

2.7. Karier dalam Sosiologi

Dimana dasar-dasar persiapan karier yang antara lain sebagai berikut :

1. Dalam kerja sosial (social work), biasanya dituntut dan dianjurkan gelar sarjana dan

pendidikan akademis dengan mata kuliah utama yang kuat.

2. Dalam bidang profesi kedokteran,hukum, insinyur ditemukan bahwa pelajaran

akademis ilmu sosial sangat berguna untuk mendampingi ilmu yang mereka pelajari.

3. Sekolah lanjutan memerlukan guru-guru sosilogi.

4. pegawai negeri sering mencantumkan kualifikasi pendidikan sosiolog di antarara

kualifikasi pendidikan yang dapat diterima untuk berbagai macam jenis posisi dalam

golongan yang lebih rendah dan menengah.

5. Para sosiolog dikerjakan dalam ssejumlah kecil industri, asosiasi perdagangan, serikat

buruh, yayasan,dan dalam jumlah yang cukup besar oleh organisasi penelitian, dan

dalam beraneka ragam posisi, sangat sering dalam bidang administrasi dan

pelaksanaan riset.

6. Karier dalam bermacam-macam program kegiatan masyarakat (Humas) setempat,

komisi praktik pekerjaan yang adil, program kegiatan alternatif, program kesempatan

ekonomis, progran latihan kerja, program bantuan luar negri dan masih banyak lagi.

2.8. Masalah Sosial/sosiologi dalam kehidupan sehari-hari.

Sangat mudah menemukan berbagai masalah social dalam masyarakat dewasa ini.

Bahkan, mungkin tidak jauh dari lingkungan keseharian kita. Cobalah tengok di lampu-lampu

merah begitu banyak orang dari mendidik anak secara islami kecil sampai orang tua yang

mengais rejeki dengan meminta-minta.

Terkadang, adik bayi pun ikut serta dalam kegiatan ini karena dibawa oleh orang

tuanya. Sebagian masyarakat yang tersentuh hatinya mungkin akan memberikan sedikit

rejekinya. Sebaliknya, sebagian orang malah menganggap para peminta-minta ini sebagai

masalah ekonomi sosial.

Para peminta-minta ini adalah salah satu contoh dari sekian banyak masalah-masalah

kumpulan artis yang muncul di masyarakat. Tapi tahukah Anda, mengapa sebuah peristiwa

disebut sebagai masalah sosial? Apa dasar dan pertimbangannya? Apakah ada ukuran khusus

bisa dikategorikan sebagai masalah sosial?

14

Page 15: tugas ade mbak lah

Kaca Mata Masalah Sosial

Sosiologi menelaah interaksi sosial masyarakat masyarakat dan unsur-unsur

interaksinya terutama menelaah berbagai gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma,

kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan

sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya.

Gejala-gejala tersebut tidak selamanya berjalan mulus dan tidak dikehendaki dalam

kehidupan masyarakat. Gejala-gejala yang tidak denyut jantung normal ini akan

memunculkan kekecewaan dan penderitaan pada masyarakat. Gejala tidak normal ini

kemudian disebut dengan masalah sosial.

Sebuah masalah dikatakan sebagai masalah sosial apabila bersangkutan dengan

hubungan antarmanusia dan mengganggu keutuhan bermasyarakat. Semua orang pasti setuju

bahwa penyalahgunaan obat-obat psikotropika, sek bebas, bunuh diri, dan perceraian

merupakan masalah sosial. Pada dasarnya, masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan

Pendidikan Moral.

Klasifikasi Masalah Sosial

Masalah sosial muncul dari berbagai kekurangan dari manusia atau kelompok sosial yang

bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis dan kebudayaan. Klasifikasi

masalah sosial didasarkan atas sumber-sumber tersebut.

Problema ekonomis, antara lain kemiskinan dan pengangguran.

Problema biologis, antara lain munculnya penyakit.

Problema biopsikologis, antara lain bunuh diri, penyakit syaraf.

Problema kebudayaan, antara lain perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik

rasial dan keagamaan.

Ukuran Sosiologi dalam Masalah Sosial

Dalam menentukan apakah suatu masalah merupakan masalah sosial atau bukan,

sosiologi menggunakan beberapa pokok permasalahan, yakni sebagai berikut.

15

Page 16: tugas ade mbak lah

1. Kriteria utama suatu masalah sosial yaitu tidak adanya kesesuaian antar ukuran dan

nilai sosial dengan kenyataan serta tindakan sosial.

2. Sumber-sumber sosial masalah sosial.

3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial

atau bukan

4. Manifest social problem dan latent social problems

5. Perhatian masyarakat pada masalah sosial.

Tanpa mengetahui ukuran-ukuran apakah yang dipakai oleh sosiologi terhadap masalah-

masalah sosial, tidak mungkin pula diketahui sampai sejauh mana peranan tokoh sosiologi

indonesia dalam memecahkan masalah sosial ini

16

Page 17: tugas ade mbak lah

III. PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Peranan adalah aspek dinamis dari kedudukan, yaitu seorang yang melaksanakan hak-

hak dan kewajibannya.

Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Sedangkan

kedudukan sosial (social status) artinya tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya

sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, dan hak-hak

serta kewajiban-kewajibannya. Namun untuk mempermudah dalam pengertiannya maka

dalam kedua istilah di atas akan dipergunakan dalam arti yang sama dan digambarkan dengan

istilah “kedudukan” (status) saja. Nilai (Nilai Sosial) adalah nilai yang dianut oleh suatu

masyarkat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.

Norma adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya.

Budaya adalah hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan

merupakan keseluruhan pengertian, nilai sosial, noram sosial, ilmu pengetahuan serta

keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan

intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Masalah sosial muncul dari berbagai kekurangan dari manusia atau kelompok sosial

yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis dan kebudayaan.

Klasifikasi masalah sosial didasarkan atas sumber-sumber, antara lain : Problema ekonomis,

antara lain kemiskinan dan pengangguran, problema biologis, antara lain munculnya

penyakit, problema biopsikologis, antara lain bunuh diri, penyakit syaraf, problema

kebudayaan, antara lain perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial dan

keagamaan.

17