TUGAS 2 BIOKIMIA
-
Upload
ayuwardani -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of TUGAS 2 BIOKIMIA
TUGAS 2 BIOKIMIA
Nama : Wahyu Kusumawardani
NIM : k4312070
Kelas : B
Mata Kuliah : Biokimia
SOAL DAN JAWABAN
Bedakan definisi dari :
a. Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa
kemudian disimpan dalam hati dan otot. Glikogen merupakan bentuk
simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog dengan
amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai
6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot
jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot
bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak. Proses Glikogenesis
diaktivasi di dalam hati, oleh hormon insulin sebagai respon terhadap rasio
gula darah yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat
setelah makan; atau teraktivasi pada akhir siklus Cori.
Secara garis besar proses Glikogenesis adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan
bantuan enzim glukokinase dan mendapat tambahan energi dari ATP dan
fosfat.
2. Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-fosfat.
3. Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis
oleh uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-
glukosa) dan pirofosfat (PPi).
4. Tahap terakhir terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa
nomor satu dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen
baru dengan tambahan satu unit glukosa.
2. Glikogenelisis
Glikogenelisis adalah sintesis glikogen menjadi glukosa (pada hati)
dan asam piruvat dan laktat pada otot. Untuk memutuskan ikatan glukosa
satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Glikogenolisis
adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain
glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam
plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia. Pada
glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen
fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon
yang berperan pada lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.
Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-
fosfat. Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak
melibatkan UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase.
Selanjutnya glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim
yang sama seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu
fosfoglukomutase.
Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari glukosa
6-fosfat. Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam
reaksi ini enzim lain, glukosa 6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat sehigga
terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari ADP dan
fosfat.
Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel
untuk respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam /
tersimpan dalam bentuk ATP .
3. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan
karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Proses
glukoneogenesis berlangsung terutama dalam hati. Asam laktat yang
terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Di sini asam
laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam
suatu proses yaitu glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan
suplai glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk
sintesis glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino. Laktat
yang dihasilkan dalam sel darah merah dan otot dalam keadaan anaerobik
juga dapat berperan sebagai substrat untuk glukoneogenesis.
Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama dengan glikolisis,
tetapi demi alasan termodinamika dan pengaturan, glukoneogenesis bukan
kebalikan dari proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi dalam
glikolisis yang tidak reversibel, artinya diperlukan enzim lain untuk reaksi
kebalikannya.
Enzim glikolitik yang terdiri dari glukokinase, fosfofruktokinase,
dan piruvat kinase mengkatalisis reaksi yang ireversibel sehingga tidak
dapat digunakan untuk sintesis glukosa.
glukokinase
1. Glukosa + ATP Glukosa-6-fosfat + ADP
fosfofruktokinase
2. Fruktosa-6-fosfat + ATP fruktosa-1,6-difosfat + ADP
piruvatkinase
3. Fosfenol piruvat + ADP asam piruvat + ATP
Dengan adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversibel tersebut, maka
proses glukoneogenesis berlangsung melalui tahap lain, yaitu :
1. Fosfoenolpiruvat dibentuk dari asam piruvat melalui pembentukan asam
aksalo asetat.
Asam piruvat + ATP +GTP + H2O → fosfoenolpiruvat + ADP +GDP +
fosfat + 2H+
2. Fruktosa-6-fosfat dibentuk dari fruktosa-1,6-difosfat dengan cara
hidrolisis oleh enzim fruktosa-1,6-difosfatase.
Fruktosa-1,6-difosfat + H2O → fruktosa-6-fosfat + fosfat
3. glukosa dibentuk dengan cara hidrolisis glukosa-6-fosfat dengan katalis
glukosa-6-fosfatase.
Glukosa-6-fosfat + H2O → glukosa + fosfat.
Hubungan antara glukoneogenesis dengan siklus asam sitrat, yaitu
suatu siklus reaksi kimia yang mengubah asam piruvat menjadi CO2 + H2O
dan menghasilkan sejumlah energi dalam bentuk ATP, dengan proses
oksidasi aerob. Apabila otot berkontraksi karena digunakan untuk bekerja,
maka asam piruvat dan asam laktat dihasilkan oleh proses glikolisis. Asam
piruvat digunakan dalam siklus asam sitrat.
4. Glikolisis
Glikolisis berasal dari dua kata, yaitu glukosa (gliko-) yang berarti
gula, dan lisis yang berarti pemecahan. Jadi, glikolisis merupakan
serangkaian reaksi pemecahan glukosa menjadi senyawa produk glikolisis
yang disebut asam piruvat. Reaksi pemecahan glukosa tersebut terjadi di
sitoplasma.
Gula merupakan senyawa berkarbon 6, sedangkan asam piruvat
merupakan senyawa berkarbon 3. Asam piruvat yang dihasilkan dari
pemecahan satu molekul glukosa adalah 2 molekul asam piruvat.
Reaksi glikolisis terdiri dari dua tahapan utama, yaitu:
Fase 1 : meliputi tahap reaksi enzim yang memerlukan ATP, yaitu tahap
reaksi dari glukosa sampai dengan pembentukan fruktosa 6-fosfat (dari
tahap 1 – tahap 5)
Fase 2 : meliputi tahap reaksi yang menghasilkan energi (ATP dan NADH)
yaitu dari gliseraldehide 3-fosfat sampai dengan piruvat (dari tahap 6 –
tahap 10)
1. Reaksi Tahap I
Reaksi tahap I terdiri dari lima reaksi spesifik yang digunakan untuk
memecah glukosa menjadi dua molekul gliseraldehid-3-posfat. Glukosa
pertama kali akan diposforilasi menjadi glukosa-6-posfat. Proses tersebut
merupakan reaksi paling awal yang terjadi dalam glikolisis.
Tahap I dalam reaksi glikolisis merupakan reaksi yang membutuhkan
energi. Dua molekul ATP dibutuhkan untuk menjalankan reaksi tahapan I
glikolisis.
Hasil dari reaksi tahap I sebenarnya adalah gliseraldehid-3-posfat (G3P) dan
dehidroksiasetonposfat (DHAP). Akan tetapi, molekul DHAP tersebut
diubah oleh enzim isomerase menjadi gliseraldehid3-posfat, sehingga total
G3P yang dihasilkan menjadi dua buah.
2. Reaksi Tahap II
Reaksi tahap II juga terdiri dari lima seri reaksi. Hasil dari reaksi tahap II
adalah molekul asam piruvat. Dua molekul G3P masing-masing diubah
menjadi asam piruvat, sehingga produk dari glikolisis adalah asam piruvat.
Berbeda dengan reaksi tahap I, reaksi tahap II menghasilkan energi berupa 4
molekul ATP. Oleh karena itu, hasil bersih ATP dari glikolisis adalah 2
molekul ATP, karena tahapan I membutuhkan 2 molekul ATP sedangkan
reaksi tahap II menghasilkan 4 molekul ATP. Selain itu, glikolisis juga
menghasilkan NADH (Nicotinamid adenin dinucleotid tereduksi) yang
berasal dari awal reaksi tahap II sebanyak 2 molekul. NADH merupakan
molekul yang berfungsi untuk membawa elektron hasil reaksi
dehidrogenasi. Elektron tersebut akan dibawa oleh NADH menuju tahapan
transport elektron pada akhir tahapan reaksi oksidatif.
5. Respirasi
Respirasi adalah proses pemecahan senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi. setiap makhluk
hidup pasti melakukan proses ini.
Respirasi adalah proses reduksi, oksidasi, dan dekomposisi, baik
menggunakan oksigen maupun tidak dari senyawa organik kompleks
menjadi senyawa lebih sederhana dan dalam proses tersebut dibebaskan
sejumlah energi. Respirasi bertujuan menghasilkan energi dari sumber
nutrisi yang dimiliki. Respirasi dalam kaitannya dengan pembentukan
energi dilakukan di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya dinamakan
respirasi sel. Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas
pembentukan energi ini adalah mitokondria. Tenaga yang dibebaskan
dalam respirasi berasal dari tenaga potensial kimia yang berupa ikatan
kimia. Respirasi termasuk ke dalam kelompok katabolisme karena di
dalamnya terjadi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang
lebih sederhana, diikuti dengan pelepasan energi
Pembentukan energi siap pakai akan melalui beberapa tahap reaksi
dalam sistem respirasi sel pada mitokondria. Menurut Campbell, et al,
(2006: 93) reaksi-reaksi tersebut, yaitu:
a. glikolisis, yakni proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat;
b. dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, yakni perombakan asam piruvat
menjadi asetil Co-A;
c. daur asam sitrat, yakni siklus perombakan asetil Ko-A menjadi akseptor
elektron dan terjadi pelepasan sumber energi;
d. transfer elektron, yakni mekanisme pembentukan energi terbesar dalam
proses respirasi sel yang menghasilkan produk sampingan berupa air.
6. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah
satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih
jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam
butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan
minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras
(yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan
sebagai bentuk fermentasi yang menghasilkan asam laktat sebagai produk
sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam
menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Contoh tipe fermentasi : Fermentasi anaerob ( Fermentasi asam laktat dan
alkohol), fermentasi butirat.
REFERENSI
Poedjiadi,A.2005.Dasar-dasar Biokimia.UI-Press,Jakarta.
Wirahadikusumah,M.1985.Biokimia:metabolisme energi, karbohidrat, dan lipid.
Penerbit ITB, Bandung.
http://matakuliahbiologi.blogspot.com/2012/06/fermentasi.html
http://ditaanugrah.blogspot.com/2013/03/tahap-tahap-proses-glikolisis.html
http://artikata.com
http://google.com