Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

218
Estuhono: Implementasi Strategi Pembelajaran GASING Berbantukan Animasi Macromedia Flash Terhadap Pencapaian Kompetensi Dasar Siswa Pada Pokok Bahasan Impuls Dan Momentum Di Kelas XI SMAN 7 Padang ABSTRAK Masih belum optimalnya pencapaian kompetensi hasil belajar fisika siswa di SMA Negeri 7 Padang disebabkan kurang efektifnya strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas pembelajaran. Strategi Pembelajaran GASING merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dipandang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Strategi pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia Flash terhadap Pencapaian Kompetensi Dasar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Padang pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Research) dengan rancangan penelitian berupa Randomized Control Group Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa pada kelas XI di SMA Negeri 7 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2011/2012 kecuali kelas XI IPA1 dan kelas XI IPA2 yang merupakan kelas unggul. Sampel dalam penelitian adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol yang homogen secara kognitif. Kedua kelas sampel ditentukan melalui teknik Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data penelitian berupa tes tertulis untuk ranah kognitif, pengamatan/observasi untuk ranah afektif, pengamatan kerja kelompok, dan tes unjuk kerja untuk ranah psikomotor. Teknik analisis data penelitian adalah uji hipotesis melalui uji t pada taraf nyata 0,05 untuk ranah

description

Tugas II awak Juo Nyo

Transcript of Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Page 1: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Estuhono: Implementasi Strategi Pembelajaran GASING Berbantukan Animasi Macromedia Flash Terhadap Pencapaian Kompetensi Dasar Siswa Pada Pokok Bahasan Impuls Dan Momentum Di Kelas XI SMAN 7 Padang

ABSTRAK

Masih belum optimalnya pencapaian kompetensi hasil belajar fisika siswa di SMA Negeri 7 Padang disebabkan kurang efektifnya strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas pembelajaran. Strategi Pembelajaran GASING merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dipandang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Strategi pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia Flash terhadap Pencapaian Kompetensi Dasar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Padang pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Research) dengan rancangan penelitian berupa Randomized Control Group Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa pada kelas XI di SMA Negeri 7 Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2011/2012 kecuali kelas XI IPA1 dan kelas XI IPA2 yang merupakan kelas unggul. Sampel dalam penelitian adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol yang homogen secara kognitif. Kedua kelas sampel ditentukan melalui teknik Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data penelitian berupa tes tertulis untuk ranah kognitif, pengamatan/observasi untuk ranah afektif, pengamatan kerja kelompok, dan tes unjuk kerja untuk ranah psikomotor. Teknik analisis data penelitian adalah uji hipotesis melalui uji t pada taraf nyata 0,05 untuk ranah kognitif dan psikomotor, sedangkan ranah afektif melalui interpretasi data yang ditampilkan dalam grafik secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek kognitif, nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen adalah 77,41 sedangkan kelas kontrol 71,05. Pada ranah psikomotor, nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 81,26 sedangkan kelas kontrol 77,79. Ranah afektif, aktivitas dan tingkah laku siswa pada kelas eksperimen memenuhi kriteria baik pada setiap aspek pengamatan dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini terbukti melalui grafik perkembangan tingkahlaku siswa setiap pertemuan untuk masing-masing aspek. Oleh karena itu, hipotesis kerja yang berbunyi ” Terdapat Pengaruh yang Berarti Penerapan Strategi Pembelajaran GASING terhadap Pencapaian Kompetensi Dasar Fisika Siswa kelas XI SMA N 7 Padang pada ranah kognitif dan psikomotor secara kuantitatif serta ranah afektif secara kualitatif” dapat diterima pada taraf nyata 0,05. Dengan demikian Srategi

Page 2: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Pembelajaran GASING Berbantukan Animasi Macromedia Flash dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Page 3: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita aturkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan karuniaNya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian

dan menyelesaikan skripsi ini. Sebagai judul skripsi ini yaitu: “Implementasi

Strategi Pembelajaran GASING Berbantukan Animasi Macromedia Flash

Terhadap Pencapaian Kompetensi Dasar Siswa Pada Pokok Bahasan Impuls

dan Momentum di Kelas XI SMAN 7 Padang”. Penulisan laporan skripsi ini

berguna untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Kependidikan di Jurusan Fisika FMIPA UNP.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis dibantu dan dibimbing oleh

berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Akmam, M.Si, sebagai dosen Pembimbing I skripsi yang telah

membimbing dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak DR.Hamdi, M.Si, sebagai Penasehat Akademis sekaligus dosen

pembimbing II skripsi yang telah membimbing dalam penyelesaian skripsi

ini.

3. Bapak Drs. Asrul, M.A sebagai sebagai dosen penguji yang telah

memotivasi penulis.

4. Bapak DR. Ahmad Fauzi, M.Si sebagai dosen Penguji.

5. Ibu Dra. Yurnetti, M.Pd sebagai dosen Penguji.

6. Bapak dan Ibu Staf Pengajar Jurusan Fisika FMIPA UNP.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian

skripsi ini.

Page 4: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal shaleh

bagi Bapak dan Ibu serta mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan kelemahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran untuk

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Padang, Nopember 2011

Penulis

Page 5: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

DAFTAR ISIABSTRAK.....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1

B. Identintifikasi Masalah.................................................................................5

C. Pembatasan Masalah..................................................................................5

D. Rumusan Masalah.......................................................................................6

E. Asumsi Dasar................................................................................................6

F. Tujuan Penelitian..........................................................................................6

G. Manfaat Penelitian.......................................................................................6

H. Definisi Istilah................................................................................................7

BAB II KAJIAN TEORITIS.........................................................................................8

A. Karakteristik Pembelajaran Fisika.............................................................8

B. Strategi Pembelajaran GASING (Gampang Asyik dan Menyenangkan)....................................................................................................10

C. Media Pembelajaran Animasi Macromedia Flash...............................14

D. Motivasi Belajar Siswa...............................................................................16

E. Kompetensi Siswa.....................................................................................17

F. Penelitian yang Relevan...........................................................................19

G. Kerangka Konseptual................................................................................20

H. Hipotesis Penelitian...................................................................................21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................22

A. Jenis Penelitian...........................................................................................22

B. Rancangan Penelitian...............................................................................22

C. Populasi dan Sampel.................................................................................22

D. Variabel dan Data......................................................................................23

E. Prosedur Penelitian....................................................................................24

F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................30

G. Instrumen Penelitian..................................................................................30

H. Teknik Analisis Data.....................................................................................35

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................................43

A. Deskripsi Data...............................................................................................43

Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Ranah Kognitif...........................................43

Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Ranah Afektif.............................................44

Page 6: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Ranah Psikomotor......................................45

B. Analisis Data.................................................................................................46

a) Analisis Data Hasil Belajar Fisika Ranah Kognitif...................................46

b) .Analisis Data Hasil Belajar Fisika Ranah afektif.....................................48

c) Analisis Data Hasil Belajar Fisika Ranah Psikomotor..............................55

C. Pembahasan...................................................................................................58

1. Pencapaian Kompetensi Pada Ranah Kognitif..........................................58

2. Pencapaian Kompetensi Pada Ranah Afektif............................................59

3. Pencapaian Kompetensi Pada Ranah Psikomotor.....................................61

BAB V PENUTUP........................................................................................................68

A. Kesimpulan...................................................................................................68

B. Saran.............................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................70

LAMPIRAN................................................................................................................72

Page 7: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

DAFTAR TABEL

Table 1.Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Nasional (UAS) Siswa Kelas X Semester 1 SMAN 7 Padang Tahun 2010/2011......................................................................2

Table 2 Nilai Rata-Rata Hasil UAN SMP mata pelajaran Fisika SMAN 7 Padang Tahun 2010/2011.........................................................................................3

Table 3.Langkah-langkah dalam strategi pembelajaran GASING....................13

Table 4. Rancangan penelitian...............................................................................22

Table 5. Skenario pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol...25

Table 6.Klasifikasi tingkat kesukaran....................................................................31

Table 7.Klasifikasi indeks daya beda soal............................................................32

Table 8 .Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal.........................................................34

Table 9.Klasifikasi penilaian aspek afektif............................................................34

Table 10. Nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, simpangan baku, dan variansi kelas sampel.................................................................................................................43

Table 11.Data Hasil belajar fisika ranah afektif kelas sampel....................................44

Table 12.Nilai rata-rata, nilai tertinggi nilai terendah simpangan baku, dan variansi kelas sampel ranah psikomotor....................................................................................45

Table 13.Hasil uji normalitas Tes akhir kedua kelas sampel ranah kognitif...............46

Table 14. Hasil uji homogenetis kedua sampel ranah kognitif....................................47

Table 15.Hasil uji t Ranah kognitif.............................................................................47

Table 16.Hasil uji normalitas tes akhir kedua kelas sampel ranah psikomotor...........55

Table 17.Hasil uji homogenetis kedua kelas sampel ranah psikomotor......................56

Table 18.Hasil uji t ranah psikomotor.........................................................................56

Table 19. Pencapaian kompetensi kedua kelas sampel pada tiga ranah penilaian......66

Page 8: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

DAFTAR GAMBAR

Figure 1. kerangka konseptual.....................................................................................21

Figure 2 Kurva penerimaan hipotesis alternatif ranah kognitif...................................48

Figure 3.Grafik pengamatan indikator motivasi bertanya kedua kelas sampel...........49

Figure 4.Grafik pengamatan indikator keaktifan menjawab pertanyaan kedua kelas sampel..........................................................................................................................50

Figure 5. Grafik pengamatan aspek kreatif berpendapat kedua kelas sampel.............51

Figure 6.Gambar pengamatan aspek kecakapan memberikan sanggahan kedua kelas sampel..........................................................................................................................52

Figure 7.Grafik pengamatan aspek kemampuan berkomunikasi meleangkapi jawaban kedua kelas sampel......................................................................................................53

Figure 8. Grafik nilai rata-rata ranah afektif kedua kelas sampel...............................54

Figure 9.Kurva penerimaan hipotesis alternatif ranah psikomotor.............................57

Figure 10. Hubungan antara pembelajaran gasing berbantukan animasi macromedia flash dengan tiga ranah kompetensi.............................................................................63

Page 9: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1.............................................................................................................72LAMPIRAN 2.............................................................................................................73LAMPIRAN 3.............................................................................................................74LAMPIRAN 4.............................................................................................................74LAMPIRAN 5.............................................................................................................75LAMPIRAN 6...........................................................................................................111LAMPIRAN 7...........................................................................................................115LAMPIRAN 8...........................................................................................................117LAMPIRAN 9...........................................................................................................118

Page 10: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fisika pada hakikatnya adalah kumpulan pengetahuan, cara berpikir,

penyelidikan, dan penerapan analisa yang tinggi. Aplikasi dari Fisika dapat

menjelaskan tentang fenomena alam yang terjadi serta mendorong

penciptaan berbagai teknologi mutakhir di dunia ini. Fisika tidak hanya

memiliki sumbangan yang nyata terhadap perkembangan teknologi, tetapi

juga mendidik siswa dalam pembelajarannya untuk bertindak atas dasar

pemikiran analitis, logis, rasional, cermat dan sistematis. Menyadari betapa

pentingnya peranan Fisika dalam menjawab persoalan tantangan global dan

kemajuan IPTEK, dituntut perubahan ke arah yang lebih baik pada

pembelajaran Fisika dengan berbagai variasi strategi dan metode

pembelajaran yang efektif.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

kualitas proses dan hasil pembelajaran Fisika seperti meningkatkan kualitas

guru dengan melakukan kegiatan sertifikasi. Selain itu, untuk

mengoptimalkan pembelajaran di kelas disediakan fasilitas pendukung

lainnya seperti pengadaan bahan ajar, pembenahan sarana dan prasarana

serta perangkat pembelajaran, mengoptimalkan penggunaan laboratorium

dan perpustakaan. Tidak hanya itu, pemerintah juga telah berusaha tanpa

mengenal lelah menyempurnakan kurikulum pendidikan. Mulai dari kurikulum

1994, KBK sampai pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

Page 11: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

menuntut ketuntasan belajar tuntas (mastery learning) dengan mengacu

kepada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, namun pencapaian hasil

belajar Fisika di SMA masih belum optimal. Hal ini dapat diketahui

berdasarkan hasil Ujian Akir sekolah (UAS) siswa kelas X SMAN 7 Padang

semester 1 Tahun 2010/2011 yang secara umum masih kurang dari KKM

mata pelajarannya yaitu 75.

Table 1.Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Nasional (UAS) Siswa Kelas X Semester 1 SMAN 7 Padang Tahun 2010/2011

NO KELAS Rata-rata Nilai UAS Fisika

1 X1 63 ,15

2 X2 62,32

3 X3 51,79

4 X4 55,75

5 X5 55,76

6 X6 61,86

7 X7 50,01

8 X8 53,43

9 X9 54,71

10 X10 49,55

Sumber : Guru Fisika SMAN 7 Padang

Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata UAS Fisika di kelas X semester I

Tahun 2010/2011 SMAN 7 Padang relatif masih rendah. Hal ini tentunya

tidak relevan dengan nilai rata- rata UAN mata peljaran Fisika sebagai input

Page 12: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

bagi SMAN 7 Padang. Sebagai tolak ukur, nilai rata-rata UAN SMP mata

pelajaran Fisika yang dicapai siswa pada saat masuk SMAN 7 Padang dapat

dilihat pada Tabel 2.

Table 2 Nilai Rata-Rata Hasil UAN SMP mata pelajaran Fisika SMAN 7 Padang Tahun 2010/2011

NO KELAS Rata-rata Nilai UAN Fisika

1 X1 75,23

2 X2 74,36

3 X3 72,56

4 X4 69,65

5 X5 71,23

6 X6 69,76

7 X7 70,24

8 X8 71,32

9 X9 68,12

10 X10 69,14

Sumber : Tata Usaha SMAN 7 Padang

Berdasarkan perbandingan Tabel nilai rata-rata ujian Akhir Sekoah (UAS)

Fisika Siswa Kelas X Semester 1 SMAN 7 Padang Tahun 2010/2011 dengan

Tabel nilai rata-rata hasil UAN SMP mata pelajaran Fisika SMAN 7 Padang

Tahun 2010/2011 diketahui terjadi penurunan pencapaian hasil belajar

khususnya Fisika di SMAN 7 Padang. Hal ini diperkirakan adanya proses

pembelajaran yang kurang menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga

berakibat pada rendahnya pencapaian kompetensi siswa.

Page 13: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Rendahnya pencapaian kompetensi siswa erat kaitannya dengan minat

serta motivasi siswa dalam aktivitas belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat

Sardiman (2001:73) yang menyatakan bahwa”salah satu penyebab

rendahnya hasil belajar adalah guru tidak berhasil dalam membangkitkan

motivasi siswa untuk belajar”. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya

mengupayakan dan mengkondisikan agar dalam diri siswa tumbuh motivasi

yang tinggi untuk terus belajar.

Mengingat permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran Fisika di

atas, perlu adanya suatu strategi pembelajaran yang secara efektif mampu

menanggulangi permasalahan tersebut. Dalam hal ini, pembelajaran

hendaknya mampu menumbuhkan motivasi siswa dalam setiap aktivitas

pembelajaran. Untuk mewujudkan hal tersebut guru dapat menerapkan

berbagai strategi pembelajaran seperti: strategi pembelajaran ekspositori,

strategi pembelajaran kooperatif dan strategi pembelajaran Gasing

(Gampang Asyik dan Menyenangkan).

Strategi pembelajaran Gasing merupakan strategi pembelajaran

gampang, asyik dan menyenangkan. Strategi pembelajaran ini merupakan

terobosan reformasi dalam proses pembelajaran. Menurut Surya (2008)

“Pembelajaran Gasing membelajarkan bagaimana memahami suatu konsep

melalui pendekatan logika berdasarkan konsep fisis dan tidak menonjolkan

rumus-rumus”. Dalam hal ini, strategi pembelajaran Gasing akan

menggunakan animasi Flash sehingga guru tidak lagi menonjolkan rumus-

rumus yang membuat siswa jenuh. Dengan bantuan media animasi Flash ini,

Page 14: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

tentunya akan menstimulus motivasi belajar siswa sehingga mampu

meningkatkan kompetensi pada diri siswa.

Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa perlu melakukan

penelitian dengan judul “Implementasi Strategi Pembelajaran Gasing

Berbantukan Animasi Macromedia Flash Terhadap Pencapaian Kompetensi

Dasar Siswa Pada Pokok Bahasan Impuls dan Momentum di Kelas XI SMAN

7 Padang”.

B. Identintifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran kurang menumbuhkan motivasi belajar siswa.

2. Pemahaman konsep masih rendah karena tidak dibiasakan

mengkonstruksikan pengetahuannya.

3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Fisika masih rendah.

4. Pencapaian kompetensi siswa masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan terkontrol, batasan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Materi yang dibahas dalam pembelajaran sesuai dengan materi Fisika

yang tercantum dalam silabus KTSP Kelas XI semester I pada pokok

bahasan Impuls dan Momentum .

2. Strategi pembelajaran yang diterapkan untuk meningkatkan motivasi dan

aktivitas belajar adalah strategi pembelajaran Gasing berbantukan

animasi macromedia flash.

Page 15: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini, yaitu : “Apakah penerapan strategi pembelajaran Gasing

berbantukan Animasi Macromedia Flash dapat meningkatkan kompetensi

dasar siswa pada pokok bahasan impuls dan momentum di kelas XI SMAN 7

Padang ?”.

E. Asumsi Dasar

Adapun asumsi dasar penelitian ini adalah:

1. Guru mampu melaksanakan strategi pembelajaran Gasing berbantukan

Animasi Macromedia Flash.

2. Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama dalam pembelajaran.

3. Setiap siswa mempunyai aktivitas yang berbeda-beda dalam

pembelajaran Fisika.

4. Pencapaian kompetensi siswa menggambarkan pengetahuan Fisika

yang dimiliki siswa.

F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi

pembelajaran Gasing berbantukan animasi Macromedia Flash terhadap

pencapaian kompetensi dasar siswa pada pokok bahasan impuls dan

momentum di Kelas XI SMAN 7 Padang

G. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti

dalam pembelajaran Fisika di masa mendatang.

Page 16: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

2. Masukan bagi guru-guru Fisika dalam memilih dan menentukan model

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kompetensi dasar siswa.

3. Masukan untuk peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini di masa

mendatang.

4. Salah satu syarat menyelesaikan studi kependidikan Fisika di Jurusan

Fisika FMIPA UNP.

H. Definisi Istilah

Adapun beberapa definisi istilah yang terkait dalam penelitian ini adalah:

1. Strategi pembelajaran merupakan perencanaan yang berisi tentang

rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.

2. Gasing adalah akronim dari gampang asyik dan menyenangkan.

Animasi merupakan media yang mampu merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. 3. Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dimiliki

peserta didik dalam rangka menguasai standar kompetensi mata

pelajaran tertentu.

4. Impuls adalah perubahan momentum yang disebabkan oleh gaya

impulsif yang bekerja pada suatu benda dan termasuk dalam besaran

vektor.

5. Momentum adalah ukuran kelembaman suatu benda dan termasuk

dalam besaran vektor.

Page 17: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

BAB IIKAJIAN TEORITIS

A. Karakteristik Pembelajaran Fisika

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai

komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen

tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Menurut Rusman

(2011:116) ”Pembelajaran merupakan suatu proses mengintegrasikan

berbagai komponen dan kegiatan, yaitu siswa dan lingkungan belajar untuk

memperoleh perubahan tingkah laku (hasil belajar) sesuai dengan tujuan

yang diharapkan”. Sejalan dengan pendapat tersebut Mulyasa (2009: 255)

menyatakan bahwa ”pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi

antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik”. Untuk melaksanakan proses pembelajaran

dalam rangka pencapaian kompetensi peserta didik diperlukan berbagai

metode dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik setiap mata

pelajaran (KTSP, 2010:43). Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan

yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai komponen dan kegiatan

sesuai dengan karakteristik setiap mata pelajaran dalam suatu proses yang

sistematis.

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari

perkembangan teknologi dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai

ilmu yang mempelajari fenomena alam, Fisika juga memberikan pelajaran

yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam.

Page 18: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Dalam Depdiknas (2006: 443) Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga Fisika bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Fisika diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran Fisika mengupayakan pemahaman konsep secara

komprehensif melalui kegiatan pembelajaran yang mengarah pada kegiatan

ilmiah. Menurut BSNP (2010: 6) kegiatan pembelajaran mata pelajaran Fisika

dilakukan melalui kegiatan keterampilan proses meliputi eksplorasi (mencari

informasi secara luas melalui berbagai sumber), elaborasi (menggali

informasi secara lebih mendalam) serta konfirmasi (memberikan umpan balik

dan penguatan). Setiap kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mencapai

kompetensi dasar yang dijabarkan dalam indikator dengan intensitas

pencapaian kompetensi yang beragam. Sehubungan dengan kegiatan

pembelajaran, KTSP (2010: 16) mengungkapkan bahwa kegiatan eksplorasi

dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar.

Kegiatan elaborasi dilakukan untuk memberikan kesempatan peserta didik

dalam memunculkan gagasan baru dalam pengusaan konsep maupun

prinsip. Sementara itu, kegiatan konfirmasi dilakukan untuk memberikan

umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan serta

refleksi terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan.

Page 19: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran Fisika memiliki karakteristik yang menuntut penguasaan

konsep secara komprehensif melalui berbagi aktivitas ilmiah. Selain itu,

Proses pembelajaran Fisika juga menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi

dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

B. Strategi Pembelajaran GASING (Gampang Asyik dan

Menyenangkan).

Strategi pembelajaran merupakan cara pandang, pola berpikir,dan arah

berbuat yang diambil guru dalam memilih metode pembelajaran yang

memungkinkan efektifnya pembelajaran. Strategi pembelajaran terkait

dengan bagaimana materi disiapkan, metode yang terbaik dalam

pembelajaran dan bagaimana bentuk evaluasi yang tepat untuk

mendapatkan umpan balik dalam pembelajaran. Menurut Sanjaya

(2006:126) ”Strategi pembelajaran merupakan perencanaan yang berisi

tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu”. Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi

pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan

menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk

mendukung terciptanya efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran

(Darmansyah, 2010: 17). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa ada dua hal yang perlu kita cermati dalam strategi pembelajaran.

Pertama, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Kedua, strategi

pembelajaran merupakan cara pengorganisasian (rencana kegiatan)

Page 20: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber belajar

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa, strategi yang

dikembangkan tentunya strategi pembelajaran yang gampang asyik dan

menyenangkan. Strategi pembelajaran Gampang asyik dan menyenangkan

merupakan bagian dari pembelajaran PAKEM. Menurut Rusman (2011: 321)

“PAKEM merupakan konsep pembelajaran yang berpusat pada siswa

(student-centered learning) dan pembelajaran harus bersifat menyenangkan

(learning is fun), agar siswa termotivasi untuk terus belajar dan merasa tidak

terbebani”. Sehubungan dengan strategi pembelajaran yang menyenangkan,

Darmansyah (2010:21) menyatakan bahwa ”strategi pembelajaran

menyenangkan adalah pola berpikir dan arah berbuat yang diambil guru

dalam memilih dan menerapkan cara-cara penyampaian materi sehingga

mudah dipahami siswa dan memungkinkan tercapaianya suasana

pembelajaran yang tidak membosankan”. Terkait pembelajaran

menyenangkan, Yohanes Surya telah menciptakan dan mengembangkan

pembelajaran Fisika GASING (Gampang Asyik dan Menyenangkan).

Pembelajaran Fisika Gasing merupakan terobosan reformasi dalam

pembelajaran Fisika. Strategi ini membelajarkan bagaimana memahami

konsep–konsep Fisika dengan pendekatan logika berdasarkan konsep fisis

dan tidak menonjolkan rumus-rumus matamatis.

Untuk membuat pembelajaran Fisika itu Gampang, asyik dan

menyenangkan (GASING), secara umum Surya (2008) mengungkapkan

beberapa hal yang perlu diperhatikan :

Page 21: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1. Menghindari matematika yang sulit dengan mencari solusi alternatif

menggunakan matematika lebih sederhana.

2. Memanfaatkan pengertian konsep Fisika yang benar dan lebih

menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-

rumus.

3. Menggunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1, 2, atau 10

ketika sedang membelajarkan konsep melalui berbagai contoh soal.

4. Memperbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-

konsep Fisika yang dibelajarkan. Meminta mereka menyampaikan

pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan

konsep yang diberikan.

5. Memperbanyak eksperimen dan demonstrasi Fisika sehingga setiap

siswa menikmati asyiknya Fisika dan merasakan bahwa Fisika itu

sungguh menyenangkan.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan

bahwa untuk mewujudkan proses pembelajaran menyenangkan, guru harus

mampu merancang pembelajaran yang efektif, serta mampu memilih dan

mengembangkan strategi yang melibatkan siswa secara optimal. Strategi

yang dikembangkan hendaknya mampu memberikan motivasi belajar siswa

sehingga aktivitas pembelajaran terkesan menyenangkan.

Strategi pembelajaran GASING mengupayakan suasana belajar yang

asyik dan menyenangkan. Strategi pembelajaran ini dapat direalisasikan

melalui metode diskusi yang terdiri dari beberapa langkah. Secara garis

besar Surya (2008) membaginya menjadi lima langkah. Kelima langkah yang

Page 22: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

dilakukan dalam strategi pembelajaran GASING ini selengkapnya dapat

dilihat pada Tabel 3.

Table 3.Langkah-langkah dalam strategi pembelajaran GASING

Langkah-langkah Aktivitas Guru

Langkah 1

Dialog sederhana

Guru memulai pembelajaran dengan

berdialog secara sederhana dengan siswa

seputar materi yang akan dipelajari. Dari

dialog ini diharapkan siswa dapat

memberikan pendapatnya, sehingga timbul

interaksi yang komunikatif.

Langkah 2

Berimajinasi/berfantasi

Guru membantu siswa untuk berimajinasi

mengenai kejadian-kejadian yang

berhubungan dengan materi yang sedang

dipelajari.

Langkah 3

Menyajikan contoh-contoh

soal secara relevan.

Guru memberikan latihan berupa soal-soal

sederhana yang hanya menggunakan

formulasi matematika berupa perjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal

ini bertujuan untuk memperkuat penguasaan

matematika siswa

Page 23: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Langkah 4

Menyajikan materi secara

mendalam

Guru memberikan makna fisis setelah siswa

dirasa mampu mengerjakan semua soal-soal

sederhana tadi.

Langkah 5

Memberikan variasi soal

Guru kembali memberikan soal namun yang

lebih bervariasi, soal tersebut dapat berupa

soal cerita.

Sumber: http://www.yohanessurya.com/fisika-gasing.html

C. Media Pembelajaran Animasi Macromedia Flash

Media pembelajaran merupakan sejumlah perangkat yang digunakan

dalam aktivitas pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman

(2011: 77) yang menyatakan bahwa ”media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan materi pembelajaran,

merangsang pikiran,perasaan,perhatian dan kemampuan siswa sehingga

dapat mendorong proses pembelajaran”. Peranan media pembelajaran

sangat diperlukan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Guru dapat

menggunakan film,televisi, atau gambar untuk memberikan informasi yang

lebih baik kepada siswa. Melalui media pembelajaran hal yang bersifat

abstrak dapat lebih menjadi konkrit (Sanjaya, 2006: 169). Secara umum

media pembelajaran memiliki peranan untuk: 1) Memanipulasi keadaan,

peristiwa, atau objek tertentu. 2) Menangkap suatu objek atau peristiwa-

peristiwa tertentu. 3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.

Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran

dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Fungsi media dalam

Page 24: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

meningkatkan efektivitas belajar antara lain mampu mengatasi keterbatasan

pengalaman dan perbedaan yang dimiliki oleh para peserta didik, melampaui

batasan ruang kelas yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam

kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, menanamkan konsep

dasar yang benar, konkrit, dan realistis, membangkitkan keinginan, minat dan

motivasi belajar, serta memberikan pengalaman yang menyeluruh dari yang

konkrit sampai dengan abstrak (Santyasa, 2007 : 5 – 6).

Animasi pada Macromedia Flash sama halnya dengan film secara fisik,

yang tersusun dari banyak frame dengan gambar-gambar penyusunnya.

Media animasi termasuk jenis media audio visual, karena terdapat gerakan

gambar dan suara. Menurut Sanjaya (2006: 172) “Media audio visual adalah

jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur

gambar yang bisa dilihat,misalnya rekaman video,berbagai ukuran film,slide

suara dan sebagainya”. Kemampuan media audio visual dianggap lebih baik

dan lebih menarik sebab selain dapat didengar juga dapat dilihat.

Penggunaan animasi Macromedia Flash dalam strategi pembelajaran

Gasing ini dipandang cukup relevan karena melalui animasi yang ditampilkan

siswa akan termotivasi dalam aktivitas pembelajaran. Dengan adanya

motivasi belajar yang tinggi, siswa menjadi lebih aktif dan semangat belajar

dalam mengolah informasi yang didapatkan sampai kepada penarikan

kesimpulan yang diharapkan.

D. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi merupakan suatu dorongan yang menyebabkan seseorang

melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, Sardiman (2001: 73)

Page 25: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

menyatakan bahwa ”motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan

memberi arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat

tercapai”. Sejalan degan pendapat tersebut motivasi manusia menurut

Thomas L. Good dan Jere E. Bropy dalam Syaiful Sagala (2003: 110)

dikembangkan berdasarkan tiga kerangka teoritik utama, yaitu :

1. Behaviorism, percaya bahwa motivasi berasal dari situasi, kondisi dan

objek yang menyenangkan. Jika hal ini memberi kepuasan yang

berkelanjutan (reinforcement contingncies) maka akan menimbulkan

tingkah laku yang siap untuk melakukan sesuatu.

2. Kognitif, bahwa yang mempengaruhi perilaku individu adalah proses

pemikiran, karena itu kognitif ini memfokuskan pada bagaimana individu

memproses informasi dan memberikan penafsiran untuk situasi khusus.

3. Humanits, bahwa orang yang bertindak dalam suatu lingkungan dan

membuat pilihan mengenai apa yang dikerjakannya.

Motivasi sangat penting bagi guru dalam proses pembelajaran karena

mampu menimbulkan kemauan dan semangat untuk berprestasi. Hal ini

sejalan dengan pendapat Sardiman (2001: 73) yang menyatakan bahwa ”

motivasi merupakan faktor psikis yang memiliki peran yang khas dalam

menumbuhkan gairah dan semangat untuk belajar”. Motivasi bagi siswa

diantaranya untuk: (1) menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses

dan hasil akhir, (2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang

dibandingkan dengan teman sebaya, (3) mengarahkan kegiatan belajar

sehingga anak merubah cara belajarnya lebih tekun, (4) membesarkan

Page 26: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

semangat belajar, seperti mempertinggi semangat untuk lulus tepat waktu

dengan hasil yang memuaskan, dan (5) menyadarkan tentang adanya

perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan, individu

dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat

berhasil.

E. Kompetensi Siswa

Kompetensi merupakan sejumlah kemampuan yang dimiliki seseorang

yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Sejalan dengan pendapat tersebut Johnson dalam Sanjaya (2006: 17)

menyatakan bahwa ”competency as rational performance which satisfactirily

meets the objective for a desired condition”. Secara bebas kutipan tersebut

artinya kompetensi merupakan perilaku rasional guna mencapai tujuan yang

dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Siswa yang telah

memiliki kompetensi mengandung arti bahwa siswa tersebut telah

memahami, memaknai dan memanfaatkan materi pelajaran yang

dipelajarinya. Dengan perkataan lain, siswa telah mampu melakukan

(psikomotorik) sesuatu berdasarkan ilmu yang telah dimilikinya, yang pada

tahap selanjutnya menjadi kecakapan hidup (life skill).

Pembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dari pelaksanaan

poses pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada diri siswa

dan tujuan- tujuan belajar direalisasikan. Mulyasa (2009: 257) menyatakan

bahwa ”proses pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas

apabila masukan merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu

Page 27: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

tinggi serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat”. Indikator pencapaian

kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk

menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan

penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan

diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan

(Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses).

Pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh

atau sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental

maupun sosial dalam proses pembelajaran. Selain itu, proses pembentukan

kompetensi dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan tingkah laku

yang positif pada diri siswa sesuai dengan kompetensi dasar.

Penilaian pencapaian kompetensi dilakukan secara objektif dan realistis

dari hasil pegamatan berdasarkan kinerja siswa melalui bukti penguasaan

siswa terhadap suatu kompetensi sebagai hasil belajar. Penilaian pencapaian

kompetensi siswa selama proses pembelajaran meliputi tiga ranah yaitu

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Hal ini sejalan dengan

pendapat Sudjana (2002:23) yang menyatakan bahwa penilaian hasil belajar

mencakup pada :

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif

tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk aspek kognitif

tingkat tinggi.

Page 28: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor yakni gerak

refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerak keterampilan kompleks, gerak

ekspresif dan interpretasi.

Meningkatkan kompetensi dasar dimaksudkan adalah meningkatkan

prestasi / mutu siswa yang ditandai dengan meningkatnya penguasaan

kompetensi dasarnya. Peningkatan kompetensi dasar itu penting karena

harus dimiliki, dikuasai dan ditampilkan oleh siswa itu sendiri dalam

kehidupan sehari-hari.

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Irsyad

(2008) tentang pengembangan bahan ajar Fisika interaktif dalam

macromedia flash. Dari penelitiannya dapat disimpulkan bahwa bahan ajar

Fisika interaktif dalam macromedia flash valid dan efektif digunakan dalam

pembelajaran Fisika. Sejalan dengan itu, penelitian ini juga relevan dengan

penelitian yang dilakukan Rean (2011) tentang pengembangan film animasi

dalam pembelajaran fisika. Dari hasil yang telah dilakukan disimpulkan

bahwa desain film animasi dalam pembelajaran fisika sangat valid, praktis

serta efektif digunakan dalam pembelajaran fisika ditandai dengan adanya

peningkatan hasil belajar yang berarti pada ranah kognitif.

Page 29: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Motivasi Belajar Strategi Pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia Flash

Animasi Macromedia Flash

Pencapaian Kompetensi SiswaPBMSiswa

Selain penelitian di atas, penelitian ini juga relevan dengan penelitian

yang dilakukan Rahmawati (2010) tentang pengaruh penggunaan animasi

terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh

penggunaan game animasi Cermatika sebagai media yang atraktif dan

interaktif terhadap prestasi belajar anak tunagrahita ringan, dapat ditarik

kesimpulan bahwa penggunaan game animasi Cermatika sebagai media

yang atraktif dan interaktif mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi

belajar anak tunagrahita ringan.

Adapun perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian di

atas adalah dalam penelitian ini peneliti melihat pengaruh penggunaan

animasi macromedia flash dalam pembelajaran Gasing terhadap pencapaian

kompetensi dasar siswa.

G. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori di atas, kerangka

konseptual dalam penelitian ini dirumuskan: Siswa sebagai input

pembelajaran akan melaksanakan pembelajaran yang dalam

implementasinya ditunjang dengan adanya enveriomental input berupa

sarana dan prasarana serta inveriomental input melalui strategi pembelajaran

Gasing berbantukan animasi Macromedia Flash. Melalui pembelajaran ini

diharapkan mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran. Dengan meningkanya motivasi belajar siswa tentunya mampu

mewujudkan pencapaian kompetensi siswa sebagai output pembelajaran.

Kerangka konseptual dalam penelitian ini terlihat seperti pada Gambar 1.

Page 30: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

H. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori di atas, dapat dirumuskan hipotesis kerja (H i)

dalam penelitian ini yaitu : Terdapat perbedaan yang berarti antara

penerapan strategi pembelajaran Gasing berbantukan Macromedia Flash

dengan pembelajaran konvensional terhadap pencapaian kompetensi dasar

siswa kelas XI SMAN 7 Padang.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Sarana dan Prasarana

Page 31: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah dikemukakan,

jenis penelitian ini adalah Quasi Experimen.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control

Group Only Design. Penelitian ini membutuhkan dua kelas yaitu kelas

eksperimen yang pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran

gasing berbantukan Macromedia Flash dan kelas kontrol yang menggunakan

pembelajaran langsung (konvensinal). Menurut Suryabrata (2004: 104) jenis

penelitian Randomized Control Group Only Design dapat digambarkan pada

Tabel 4.

Table 4. Rancangan penelitian

Group Treatment Posttest

Eksperimen X T

Kontrol - T

Keterangan :

X = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen

T = Tes akhir yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMAN 7

Padang kecali kelas XI IPA1 dan XI IPA2.

2. Sampel

Page 32: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Sampel merupakan sebagian anggota populasi yang diteliti. Sampel

dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random

Sampling. Pengambilan sampel secara cluster merupakan pengambilan

sampel pada kelompok individu-individu yang telah ada di sekolah yaitu

kelas bukan secara individual.

Agar sampel representatif maka pengambilan sampel dilakukan

dengan cara berikut :

a. Mengambil dua kelas secara random dari populasi.

b. Menganalisis hasil ujian dua kelas tersebut dengan melakukan uji

normalitas dan uji homogenitas.

c. Melakukan uji normalitas pada kelas sampel.

d. Melakukan uji homogenitas pada kelas sampel.

e. Jika kelas sampel telah terdistribusi normal dan homogen, maka

perlu dilakukan uji kesamaan dua rata-rata melalui uji t.

f. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dari kelas sampel

yang dilakukan secara acak.

D. Variabel dan Data

1. Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran

GASING berbantukan animasi Macromedia Flash.

b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar siswa

kelas XI SMAN 7 Padang.

Page 33: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

c. Variabel kontrol adalah :

1) Materi yang digunakan sama sesuai dengan KTSP.

2) Kemampuan awal siswa antara kedua kelas setara.

3) Guru, buku sumber dan waktu yang digunakan adalah sama.

4) Jumlah soal yang akan diujikan pada kedua kelas sama.

2. Data

Data dalam penelitian ini adalah :

Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh peneliti dari sampel

dalam bentuk hasil belajar fisika siswa setelah diberi perlakuan yang

meliputi aspek kognitif yang diambil melalui tes akhir, aspek afektif yang

dikumpulkan melalui format penilaian afektif dan aspek psikomotor

melalui rubrik penskoran.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dapat dibagi atas tiga tahap, yaitu : persiapan,

pelaksanaan, dan penyelesaian.

1. Tahap Persiapan

a. Menetapkan jadwal penelitian dan mempersiapkan surat penelitian.

b. Menentukan kelas-kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Page 34: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang disusun berdasarkan

program tahunan dan program semester seperti silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar.

d. Mempersiapkan media animasi flash, gaya tempat duduk dan hal-hal

menarik lainnya.

e. Mempersiapkan instrumen penelitian seperti soal-soal tes akhir,

lembar diskusi siswa, lembar observasi ranah afektif dan rubrik

penskoran untuk ranah psikomotor.

f. Membagi kelompok siswa berdasarkan kemampuan akademis.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu.

b. Melaksanakan pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol dengan

skenario pembelajaran seperti pada tabel 5.

Table 5. Skenario pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Waktu

1

2

A. Kegitan Pendahuluan

- Apersepsi:

Guru memberikan apersepsi

terkait materi yang akan

dipelajari.

- Motivasi:

Guru memberikan motivasi

A. Kegitan Pendahuluan

- Apersepsi:

Guru memberikan apersepsi

terkait materi yang akan

dipelajari.

- Motivasi:

Guru memberikan motivasi

10’

Page 35: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

3

1

2

kepada siswa untuk mengikuti

pembelajaran dengan

memberikan pertanyaan yang

menarik terkait materi yang

aka dipelajari

Guru menyampaikan indikator

dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai oleh siswa

B. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi

8 kelompok

Eksplorasi

Dialog sederhana

Siswa dibimbing untuk

memasuki materi yang

dipelajari dengan dialog

sederhana tentang materi

yang akan dipelajari

dipandu dengan LDS yang

diberikan.

Setiap kelompok mecari

informasi terkait materi

yang dipelajari kemudian

mendiskusikannya.

Berimajinasi/berfantasi

Siswa dibimbing untuk

berimajinasi dalam

menemukan fakta atau

kejadian sehari-hari yang

berhubungan dengan

materi yang akan dipelajari.

Siswa dibimbing

kepada siswa untuk

mengikuti pembelajaran

dengan memberikan

pertanyaan yang menarik

sesuai materi

Guru menyampaikan

indikator dan tujuan

pembelajaran yang harus

dicapai oleh siswa

B. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa

menjadi 8 kelompok

Eksplorasi

Siswa dibimbing untuk

memasuki materi yang

akan dipelajari dipandu

dengan LDS yang

diberikan kepada

masing- masing

kelompok.

Setiap kelompok

mencari informasi terkait

materi yang akan

dipelajari kemudian

mendiskusikan dalam

kelompoknya.

Siswa dibimbing untuk

menemukan fakta atau

kejadian sehari-hari yang

berhubungan dengan

materi yang akan

115’

Page 36: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

mengamati kejadian sehari-

hari terkait materi yang

akan dipelajari melalui

tampilan animasi yang

menarik dan mengasyikan.

Elaborasi

Menyajikan contoh soal

sederhana yang relevan

Siswa memperhatikan

demonstrasi melalui media

animasi yang ditampilkan

guru untuk memperoleh

contoh konkrit tentang

materi yang akan dipelajari

sehingga pembelajaran

lebih efektif.

Setiap siswa berdiskusi

dalam menyelesaikan soal

terkait materi yang akan

dipelajari mulai tingkat yang

sederhana.

Menyajikan materi secara

mendalam

Siswa dibimbing untuk

memahami materi yang

akan dipelajari secara

komprehensif lalu

membuat kesimpulan hasil

diskusi.

Konfirmasi

Setiap kelompok

mempresentasikan hasil

dipelajari.

Siswa diarahkan untuk

memperoleh contoh

konseptual terkait materi

yang akan dipelajarinya

dalm kehidupan sehari-

hari

Elaborasi

Siswa memperhatikan

demonstrasi yang

diperagakan oleh guru

untuk memperoleh

contoh konkrit tentang

materi yang sedang

dipelajari sehingga

pembelajaran lebih

mudah dipahami oleh

siswa.

Setiap kelompok

mendiskusikan

penyelesaian soal- soal

terkait materi yang

dipelajari mulai dari

tingkat yang sederhana

Siswa dibimbing untuk

memahami materi yang

sedang dipelajari secara

komprehensif dan

mendalam kemudian

membuat kesimpulan

hasil diskusi.

10’

Page 37: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

diskusinya, lalu meminta

kelompok lain

menanggapinya.

Guru menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

dengan cara memberikan

penguatan dan meluruskan

konsep yang belum tepat.

Memberikan variasi soal

Guru membimbing siswa

melakukan refleksi dengan

jalan memberikan variasi

soal untuk mengetahui

ketercapaian kompetensi

siswa.

C. Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang memiliki

kemampuan menyimpulkan

dengan tepat.

2. Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil diskusi

untuk penekanan konsep.

3. Guru memberikan latihan

dan tugas rumah berupa

soal yang baru saja

dipelajari.

4. Guru memberikan tugas

meringkas materi pelajaran

yang akan dipelajari pada

Konfirmasi

Setiap kelompok

mempresentasikan hasil

diskusinya, lalu meminta

kelompok lain

menanggapinya.

Guru menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

dengan cara

memberikan penguatan

dan meluruskan konsep

yang belum tepat.

Guru membimbing siswa

melakukan refleksi

dengan jalan

memberikan variasi soal

untuk mengetahui

ketercapaian kompetensi

siswa.

C. Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang memiliki

kemampuan

menyimpulkan dengan

tepat.

2. Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil

diskusi untuk penekanan

Page 38: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

pertemuan selanjutnya. konsep.

3. Guru memberikan latihan

dan tugas rumah berupa

soal yang baru saja

dipelajari.

4. Guru memberikan tugas

meringkas materi

pelajaran yang akan

dipelajari pada

pertemuan selanjutnya.

3. Tahap Penyelesaian

a. Melakukan uji coba soal tes akhir yang telah disiapkan sebelumnya.

b. Menganalisis hasil uji coba soal dengan menentukan reliabilitas soal,

indeks kesukaran, dan daya beda soal lalu mengambil 30 butir soal

untuk tes akhir.

c. Melakukan tes akhir untuk kedua kelas sampel, tes ini dilakukan

untuk mendapatkan nilai aspek kognitif.

d. Mengumpulkan data hasil belajar afektif siswa dengan format

penilaian aspek afektif.

e. Mengumpulkan data hasil belajar psikomotor siswa dengan rubrik

penskoran.

f. Menganalisis hasil belajar kognitif dan psikomotor melalui uji statistik.

g. Menganalisis hasil belajar afektif dan menampilkannya dalam bentuk

histogram.

h. Menyusun laporan penelitian.

Page 39: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil untuk penelitian ini adalah hasil belajar kognitif,

afektif, dan psikomotor. Data hasil belajar kognitif diambil dalam bentuk ujian

tertulis diakhir pembelajaran, data hasil afektif diambil melalui format

penilaian aspek afektif selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan data

untuk aspek psikomotor diambil selama proses percobaan berlangsung

melalui rubrik penskoran.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar

yang merupakan salah satu jenis tes yang digunakan untuk mengukur

pencapaian kompetensi dasar siswa, setelah mereka mengikuti proses

pembelajaran. Instrumen ini mencakup pada tiga ranah, yaitu kognitif, afektif

dan psikomotor.

1. Instrumen Ranah Kognitif

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang dilaksanakan di

akhir penelitian. Agar tes menjadi alat ukur yang baik, maka perlu

diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat kisi-kisi soal tes akhir

b. Menyusun tes akhir berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

c. Analisis statistik hasil uji coba tes, yaitu :

1) Tingkat Kesukaran Soal (p)

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak

terlalu sulit. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya soal

disebut Indeks Kesukaran (p). Untuk menentukan indeks kesukaran

Page 40: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

soal dapat digunakan perumusan seperti yang diungkapkan oleh

Sumarna (2004: 12), yaitu :p=∑ X

Sm N

Keterangan :

p : proporsi menjawab benar / tingkat kesukaran

Σ X : banyaknya peserta tes yang menjawab benar

Sm : skor maksimum

N : jumlah peserta tes

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Table 6.Klasifikasi tingkat kesukaran

No. Tingkat Kesukaran (p) Keterangan

1. p < 0,3 Sukar

2. 0,3 ≤ p ≤ 0,7 Sedang

3. p > 0,7 Mudah

Soal-soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

mempunyai rentang 0,3 ≤ p ≤ 0,7.

2) Daya Beda Soal (D)

Suharsimi (2002 : 211) menyatakan bahwa “Daya pembeda soal

adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa yang

berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah”. Indeks

yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang

berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan

rendah adalah indeks daya pembeda (item discrimination).

Page 41: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Rumus untuk menghitung daya beda adalah :

D=∑ A

nA

−∑ B

nB

Keterangan :

D : indeks daya pembeda

ΣA : jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas

ΣB: jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok

bawah

nA : jumlah peserta tes kelompok atas

nB : jumlah peserta tes kelompok bawah

Klasifikasi indeks daya beda soal seperti berikut :

Table 7.Klasifikasi indeks daya beda soal

No. Indeks Daya Beda Klasifikasi

1. Minus Jelek sekali

2. 0,00-0,20 Jelek

3. 0,21-0,40 Cukup

4. 0,41-0,70 Baik

5. 0,71-1,00 Sangat baik

Kriteria soal yang dipakai dalam penelitian adalah 0,41-1,00

3) Validitas Soal

Page 42: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Suatu soal dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi

tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik,

isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap

keseluruhan materi/bahan pelajaran yang seharusnya diujikan.

4) Reliabilitas Soal

Reliabel merupakan ketepatan suatu tes apabila digunakan

pada subjek yang sama. Reabilitas untuk soal objektif dapat dihitung

dengan menggunakan rumus Kuder-Richhaderson (KR-20) yang

dikemukakan oleh Arikunto (2005:100) yaitu:

R11= ( nn−1 ) ( S2−∑ pq

S2 )keterangan :

p = proporsi peserta tes menjawab benarq = proporsi peserta tes menjawab salah (q = 1 - p)

∑ pq = jumlah perkalian antara p dan q

Untuk menentukan tingkat reliabilitas soal digunakan skala yang

dikemukakan oleh Slameto (1998: 215) pada tabel berikut:

Table 8 .Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal

No Indeks Releabilitas Klasifikasi

1 0,00 –0,20 Sangat rendah

2 0,21 – 0,40 Rendah

Page 43: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

3 0,41 – 0,60 Sedang

4 0,61 – 0,80 Tinggi

5 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

2. Instrumen Ranah Afektif

Pada ranah ini yang dinilai adalah sikap atau perilaku siswa

selama pembelajaran berlangsung. Penilaian yang dilakukan dalam

ranah ini dalam bentuk format penilaian aspek afektif.

Skor untuk masing-masing sikap diatas dapat berupa angka. Akan

tetapi pada tahap akhir skor tersebut dirata-ratakan dan

dikonversikan ke dalam bentuk persentase.

Skala untuk penilaian aspek afektif terdapat dalam Ngalim

Purwanto (2001: 103) seperti terlihat pada tabel berikut :

Table 9.Klasifikasi penilaian aspek afektif

No. Tingkat Nilai Huruf Bobot Predikat

1. 86 – 100% A 5 Sangat baik

2. 76 – 85% B 4 Baik

3. 60 – 75% C 3 Cukup

4. 55 – 59% D 2 Kurang

5. ≤ 54% E 1 Kurang sekali

3. Instrumen Ranah Psikomotor

Penilaian pada ranah psikomotor dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada rubrik penskoran, di

Page 44: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

akhir pembelajaran dengan mengacu pada laporan kerja ilmiah, dan di

akhir penelitian mengacu pada ujian praktek.

Skala penilaian dibuat dengan rentangan A sampai E. Penafsiran

tersebut adalah :

A (bobot 5) : kriteria sangat tepat

B (bobot 4) : kriteria tepat

C (bobot 3) : kriteria kurang tepat

D (bobot 2) : kriteria tidak tepat

E (bobot 1) : kriteria sangat tidak tepat

H. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang

diujikan dalam penelitian diterima atau ditolak.

1. Ranah Kognitif

Analisis data yang digunakan adalah uji kesamaan dua rata-rata

dengan melakukan uji t. Sebelum melaksanakan uji tersebut maka harus

dipenuhi syarat sebagai berikut :

a. Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal

b. Kedua kelas mempunyai varians yang homogen

Oleh sebab itu, perlu dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan uji

homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel yang

berasal dari populasi terdistribusi normal. Untuk menguji normalitas

digunakan uji Lilliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Page 45: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1) Data X1, X2, X3,... Xn yang diperoleh dari data yang terkecil hingga

data yang terbesar.

2) Data X1, X2, X3,... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3, ..., Zn dengan

rumus Zi=X i−X

S

Keterangan :

Xi : skor yang diperoleh siswa ke-i

X : skor rata-rata

S : simpangan baku

3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian hitung

peluang F(Zi) = P(Z<Zi)

4) Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3, ..., Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S(Zi), maka

S ( Zi )=Banyaknya Z1 , Z2 , Z3 ,… Zn yang ≤ Z i

n

5) Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) yang kemudian ditentukan harga

mutlaknya.

6) Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih

tersebut yang disebut dengan L0

7) Membandingkan nilai L0 dengan nilai krisis Lt yang terdapat dalam

taraf nyata α = 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

a) Jika L0 < Lt, maka sampel terdistribusi normal.

b) Jika L0 > Lt, maka sampel tidak terdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Page 46: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel

mampunyai varians yang homogen atau tidak. Untuk mengujinya

digunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menghitung varians masing-masing kelompok data kemudian

dihitung harga F dengan rumus :

F=S1

2

S22

Keterangan :

F : varians kelompok data

S12 : varians hasil belajar kelas eksperimen

S22 : varians hasil belajar kelas kontrol

2) Jika harga Fhitung sudah didapatkan maka harga Fhitung tersebut

dibandingkan dengan harga Ftabel yang terdapat dalam daftar

distribusi dalam taraf signifikan 5% dan dkpembilang = n1 – 1 dan dkpenyebut

= n2 – 1. Bila harga Ftabel > Fhitung, berarti kedua kelas mempunyai

varians yang homogen. Sebaliknya jika Ftabel < Fhitung, berarti kedua

kelompok tidak mempunyai varians yang homogen.

c. Uji Hipotesis

Hasil uji normalitas dan homogenitas menimbulkan beberapa

kemungkinan. Untuk menguji hipotesis maka dilakukan uji kesamaan

rata-rata dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika sampel terdistribusi normal dan kedua kelompok homogen,

maka digunakan uji t.

Page 47: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Menurut Zafri (1999: 92) uji t dipakai untuk melihat perbedaan dari

dua rata-rata, maka jenis skala variabel bebas harus berskala

nominal dengan dua nilai, dan variabel terikat harus berjenis skala

interval dengan nilai angka.

Menurut Sudjana (2002: 239) rumus uji t adalah :

t=X1−X2

S √ 1n1

+1n2

; S2=(n1−1 ) S1

2+( n2−1 ) S22

n1+n2−2

Keterangan :

X1 : nilai rata-rata kelas eksperimen

X2 : nilai rata-rata kelas kontrol

S1 : standar deviasi kelas eksperimen

S2 : standar deviasi kelas kontrol

S : standar deviasi gabungan

n1 : jumlah siswa kelas eksperimen

n2 : jumlah siswa kelas kontrol

Harga thitung dibandingkan dengan ttabel yang terdapat dalam tabel

distribusi t. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika :

−t1−1

2α<t <t

1−12

α pada taraf signifikan 0,05. Sedangkan untuk harga

lainnya Ho ditolak.

2) Jika sampel terdistribusi normal dan kedua kelompok tidak homogen,

maka digunakan uji t’.

t '=X1−X2

S√ S12

n1

+S2

2

n2

Page 48: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Kriteria pengujian adalah sebagai mana yang dikemukakan Sudjana

(2002: 241), terima Ho jika :

−W 1 t1+W 2 t2

W 1+W 2

<t'<W 1 t1+W 2 t 2

W 1+W 2

dimana :

W 1=S1

2

n1

;W 2=S2

2

n2

t1 = t(1-1/2α).(n1-1)

t2 = t(1-1/2α).(n2-1)

3) Jika sampel tidak terdistribusi normal dan kedua sampel tidak

homogen, maka digunakan uji U.

U 1=n1n2+n1 (n1+1 )

2−∑ R1

U 2=n1n2+n2 (n2+1 )

2−∑ R2

Keterangan :

n1 : jumlah siswa kelas sampel yang menerapkan strategi

pembelajaran Gasing berbantukan animasi Macromedia flash.

n2 : jumlah siswa kelas sampel yang pembelajarannya sesuai

dengan KTSP.

R1 : jumlah rangking nilai siswa yang menerapkan strategi

pembelajaran Gasing berbantukan animasi Macromedia flash.

R2 : jumlah rangking siswa yang pembelajarannya sesuai dengan

KTSP.

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Uhitung ≤ Utabel.

Page 49: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

4) Jika sampel tidak terdistribusi normal dan tidak homogen dan

jumlah n1 dan n2 > 20, maka digunakan uji U Mann Whitney

dengan analisis berdasarkan statistik z sebagai berikut :

z=U −1

2n1 n2

√ 112

n1n2 (n1+n2+1 )

Kriteria pengujian, untuk uji dua pihak p(2z) ≥ α maka H0

diterima.

2. Ranah Afektif

Dalam menganalisis data hasil observasi ranah afektif dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

Pemberian dan penghitungan skor keseluruhan dari tiap indikator yang

tampak dalam proses pembelajaran. Untuk masing-masing aspek terdiri

dari lima indikator penilaian. Jika pada setiap aspek terlihat indikator

tersebut, maka diberi tanda ceklis (√) pada kolom yang disediakan

dalam format penilaian ranah afektif. Setelah mendapatkan data

penilaian keseluruhan maka skor yang diperoleh dari setiap indikator

dijumlahkan.

Skor total yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan rumus

yang terdapat dalam Ngalim (2001: 102) yaitu:

Na=R

SM×100 %

Keterangan :

Na = Nilai afektif siswa

R = Skor total siswa

Page 50: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

SM = Skor maksimum

Pada penelitian ini skor maksimum yang dapat diperoleh siswa adalah

25 dan skor minimum adalah 5 untuk setiap kali pertemuan.

3. Ranah Psikomotor

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk

ranah psikomotor adalah sama dengan teknik analisis data pada ranah

kognitif. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data hasil

observasi ranah psikomotor sebagai berikut:

Pemberian dan penghitungan skor keseluruhannya dari setiap aspek

keterampilan yang dinilai.

Skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan rumus:

NILAI PROSES=Jumlah Perolehan SkorJumlah Skor Maximal

×100%

Dari nilai yang diperoleh tersebut dilakukan uji normalitas dan

homogenitas. Jika didapatkan populasi kedua kelas sampel tersebut

terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, maka

dalam pengujian hipotesis statistik yang digunakan adalah uji t.

t =x̄1 − x̄2

S√ 1n1

+1n2 dan

S2 =(n1−1 )S1

2 + (n2−1 )S22

n1+n2−2

Keterangan:

x1 = nilai rata-rata kelas eksperimen

x2 = nilai rata-rata kelas kontrol

S12 = varians kelas eksperimen

S22 = varians kelas kontrol

Page 51: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

S = standar deviasi gabungan

n1 = jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = jumlah siswa kelas kontrol

Harga thitung dibandingkan dengan ttabel yang ada pada tabel

distribusi t. Kriteria pengujian hipotesis adalah terima Ho jika thitung < t1-α

pada taraf signifikasi 0,05. Untuk harga lainnya Ho ditolak dan Hi

diterima.

BAB IVPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dari penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2011

sampai dengan 15 Nopember 2011 pada kedua kelas sampel, maka peneliti

memperoleh data tentang hasil belajar Fisika siswa kelas XI SMAN 7

Padang. Dalam pembelajaran yang menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), penilaian hasil belajar dilakukan pada tiga ranah yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotor. Data hasil belajar ranah kognitif diperoleh

melalui tes tertulis di akhir pembelajaran. Data ranah afektif dan psikomotor

diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung melalui format penilaian

Page 52: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

afektif dan psikomotor. Data hasil pencapaian kompetensi belajar Fisika

siswa pada masing-masing ranah akan dijelaskan berikut ini.

Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Ranah Kognitif

Data penilaian hasil belajar pada ranah kognitif diperoleh dari tes akhir

dengan teknik tes tertulis berbentuk soal objektif sebanyak 30 buah soal

kepada kedua kelas sampel pada akhir kegiatan penelitian.

Dari hasil perhitungan secara statistik, diperoleh nilai rata-rata ( x̄ ),

simpangan baku (S), dan varians (S2) kelas eksperimen dan kontrol seperti

pada Tabel 10:

Table 10. Nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, simpangan baku, dan variansi kelas sampel

Kelas NNilai Tertinggi

Nilai Terendah

X̄ S2 S

Eksperimen

37 97,00 40,00 77,41 284,637 16,87

Kontrol 38 90,00 47,00 71,05 167,889 12,96

Dari Tabel 10 terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada

ranah kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol. Untuk melihat perbedaan hasil tes akhir antara kedua kelas sampel

maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata. Sebagai syaratnya, terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Untuk melihat hasil tes

akhir kedua kelas sampel pada ranah kognitif dapat dilihat pada Lampiran.

Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Ranah Afektif

Data hasil belajar afektif diperoleh selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Data ini diambil dengan menggunakan Format Penilaian Ranah

Afektif. Penilaian ranah afektif dilakukan terhadap lima aspek penilaian yang

disesuaikan dengan materi dan kemampuan belajar siswa. Deskripsi data

Page 53: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

hasil belajar ranah afektif ini ditunjukkan oleh skor total yang diperoleh setiap

siswa setelah empat kali pertemuan tatap muka di kelas.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar pada ranah afektif

siswa kelas ekperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.

Perolehan nilai kedua kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 11:

Table 11.Data Hasil belajar fisika ranah afektif kelas sampel

Pertemuan Ke -

Nilai AfektifKelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 78.95 78.422 88.42 81.843 79.34 80.654 88.29 78.68

Rata-Rata Nilai

83.75 79.90

Dari Tabel 11 terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Fisika

pada ranah afektif untuk kedua kelas sampel. Untuk melihat data hasil belajar

ranah afektif kedua kelas sampel dapat dilihat pada Lampiran.

Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Ranah Psikomotor

Data penelitian pada ranah psikomotor ini diperoleh melalui hasil

pengamatan selama proses pembelajaran dan penilaian pada akhir penelitian

melalui tes unjuk kerja ketika siswa melakukan percobaan di laboratorium

sekolah. Sama dengan ranah kognitif, dari data hasil belajar ranah

psikomotor ini dilakukan perhitungan sehingga didapatkan nilai rata-rata ( x̄ ),

simpangan baku (S), dan variansi (S2) kedua kelas eksperimen dan kontrol

seperti pada Tabel 12:

Page 54: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Table 12.Nilai rata-rata, nilai tertinggi nilai terendah simpangan baku, dan variansi kelas sampel ranah psikomotor

Kelas NNilai Tertinggi

Nilai Terendah

X̄ S2 S

Eksperimen

37 96 56 81,405 121,970 11,044

Kontrol 38 96 56 75,200 104,000 10,200

Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa

ranah psikomotor pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol. Untuk mengetahui apakah perbedaan nilai antara kedua kelas

sampel ini berarti atau tidak, maka dilakukan analisis berupa uji kesamaan

dua rata-rata. Untuk melihat hasil tes ranah psikomotor kedua kelas sampel

dapat dilihat pada Lampiran.

B. Analisis Data

a) Analisis Data Hasil Belajar Fisika Ranah Kognitif

Dari deskripsi data pada Tabel 10 terlihat bahwa rata-rata nilai kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Untuk mengambil

kesimpulan dari data yang ada, maka perlu dilakukan uji kesamaan dua rata-

rata agar terlihat apakah perbedaan rata-rata kedua kelas sampel tersebut

signifikan.

Sebelum melakukan uji statistik, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan homogenitas terhadap data tes akhir. Kemudian dilakukan uji

kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji statistik yang sesuai.

a. Uji Normalitas Tes Akhir

Page 55: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi yang terdistribusi

normal atau tidak digunakan Uji Lilliefors. Dari uji normalitas yang dilakukan,

maka didapatkan harga Lo dan Ltabel pada taraf nyata 0,05 seperti terlihat pada

Tabel 13:

Table 13.Hasil uji normalitas Tes akhir kedua kelas sampel ranah kognitif

Kelas Α N Lo Lt DistribusiEksperimen 0,05

37 0,1151 0,1419 Normal

Kontrol 38 0,1181 0,1437 Normal

Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa kedua kelas sampel mempunyai

nilai Lo < Lt pada taraf nyata 0,05. Hal ini berarti data hasil tes akhir kedua

kelas sampel terdistribusi normal. Untuk melihat hasil uji normalitas kedua

kelas sampel dapat dilihat pada Lampiran.

b. Uji Homogenitas Tes Akhir

Untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel homogen atau tidak

maka dilakukan uji homogenitas. Dari uji homogenitas varians yang dilakukan

terhadap data tes akhir kedua kelas sampel ternyata diperoleh Fhitung = 1,6954

dan Ftabel dengan taraf nyata α = 0,05 pada dkpembilang 36 dan dkpenyebut 37

adalah 1,710. Dengan demikian Fh < F(0,05);(36,37), hal ini berarti kelompok data

mempunyai varians yang homogen. Hasil uji homogenitas kedua kelas

sampel dapat dilihat pada Tabel 14:

Table 14. Hasil uji homogenetis kedua sampel ranah kognitif

Kelas N S2 Fh Ft KeteranganEksperimen

37 284,6371,695 1,710 Homogen

Kontrol 38 167,889

Page 56: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1,6670

α = 0,05Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho atau Penerimaan Hi

1,837

Untuk lebih lengkapnya uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran.

c. Uji Hipotesis (Uji Kesamaan Dua Rata-Rata)

Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap data tes

akhir kedua kelas sampel, diperoleh bahwa kedua kelas sampel berasal dari

populasi yang terdistribusi normal dan homogen. Maka, untuk menguji

hipotesis penelitian digunakan uji t. Hasil uji t kedua kelas sampel dapat

dilihat pada Tabel 15:

Table 15.Hasil uji t Ranah kognitif

Kelas N Mean S2 th tt

Eksperimen 37 77,4054 284,6371,837 1,667

Kontrol 38 71, 0526 167,889

Dari Tabel 15 terlihat bahwa thitung = 1,837 sedangkan ttabel = 1,667

dengan kriteria pengujian terima Ho jika th < t(1-α) dan tolak Ho jika mempunyai

harga lain pada taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (n1 + n2)

– 2. Karena didapatkan harga thitung > ttabel, maka harga t tidak berada pada

daerah penerimaan Ho sehingga dikatakan Hi diterima pada taraf nyata

0,05. Dengan demikian terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran

GASING berbantukan animasi Macromedia Flash terhadap pencapaian

kompetensi dasar siswa kelas XI SMAN 7 Padang pada ranah kognitif. Untuk

lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.. Kurva penerimaan hipotesis

alternatif (Hi) dapat dilihat pada Gambar 2:

Page 57: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1. Analisis Data Hasil Belajar Fisika Ranah Afektif

b) .Analisis Data Hasil Belajar Fisika Ranah afektif

Penilaian ranah afektif dilakukan pada setiap kali pertemuan. Pada

penelitian ini dilakukan observasi terhadap empat kali pertemuan proses

pembelajaran berturut-turut. Aspek yang diamati terdiri dari lima sikap, yaitu

motivasi bertanya, keaktifan menjawab pertanyaan, kreativitas berpendapat,

kecakapan memberikan sanggahan, dan kemampuan berkomunikasi dalam

melengkapi jawaban yang masing-masing terdiri dari lima indikator penilaian.

Pada setiap kali pertemuan peneliti dan observer lainnya mengamati

kelima aspek afektif yang menjadi tujuan utama pengamatan. Perolehan nilai

untuk setiap aspek pengamatan didapatkan dari jumlah perolehan skor setiap

siswa untuk setiap indikator pada satu aspek penilaian. Hasil perolehan skor

tiap aspek pengamatan dapat disajikan kedalam bentuk grafik. Hasil

pengataman pada aspek motivasi bertanya dapat dilihat pada Gambar 3:

Page 58: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1 2 3 40

102030405060708090

Grafik Indikator Motivasi Bertanya Kedua Kelas Sampel

Kelas Eksperimen

Kelas KontrolPERTEMUAN KE-

PERO

LEHA

N S

KOR

Figure 3.Grafik pengamatan indikator motivasi bertanya kedua kelas sampel

Dari Gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa motivasi bertanya siswa

kedua kelas sampel selalu berubah setiap kali pertemuan. Hal ini disebabkan

karena keadaan psikologis siswa yang tidak tetap setiap kali pertemuan.

Namun, dapat diamati bahwa rata-rata perolehan skor kelas eksperimen

untuk aspek keaktifan bertanya lebih baik dibandingkan dengan kelas

kontrol. Siswa pada kelas eksperimen umumnya memilik antusias yang lebih

tinggi dalam proses pembelajaran. Hal ini tentunya dapat kita ketahui

berdasarkan keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan terkait materi

yan sedang dipelajari. Perbedaan perolehan skor antara kedua kelas sampel

tersebut disebabkan karena penerapan strategi pembelajaran GASING

berbantukan animasi Maromedia Flash mampu menumbuhkan motivasi

belajar siswa sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Hasil pengamatan untuk aspek kedua, yaitu keaktifan menjawab

pertanyaan juga dapat dilihat pada Gambar 4:

Page 59: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1 2 3 40

102030405060708090

Grafik Indikator Keaktifan Menjawab Pertanyaan Kedua Kelas Sampel

Kelas EksperimenKelas kontrol PERTEMUAN KE-

PERO

LEHA

N S

KOR

Figure 4.Grafik pengamatan indikator keaktifan menjawab pertanyaan kedua kelas sampel

Dari Gambar 4 terlihat bahwa untuk aspek pengamatan keaktifan

menjawab pertanyaan siswa relatif naik setiap kali pertemuan. Rata-rata

perolehan skor kelas eksperimen pada aspek keaktifan menjawab

pertanyaan juga lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini

disebabkan karena dengan penggunaan media animasi dalam strategi

pembelajaran GASING dapat menantang siswa untuk lebih aktif mengikuti

pembelajaran. Terlihat dari tingkah laku siswa yang menunjukkan bahwa

mereka telah mau melibatkan dirinya secara aktif dalam kelas atau

kelompoknya serta mereka telah berani mengemukakan pendapatnya ketika

melakukan diskusi kelas.

Hasil pengamatan pada aspek ketiga yaitu kreativitas berpendapat dapat

dilihat pada Gambar 5:

Page 60: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1 2 3 40

102030405060708090

Grafik Indikator Kreativitas Berpendapat Kedua Kelas Sampel

Kelas EksperimenKelas Kontrol PERTEMUAN KE-

PERO

LEHA

N S

KOR

Figure 5. Grafik pengamatan aspek kreatif berpendapat kedua kelas sampel

Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat bahwa rata-rata perolehan skor

aspek kreativitas menyampaiakan pendapat kedua kelas mengalami

peningkatan setiap kali pertemuan. Dapat dilihat bahwa pada pertemuan

keempat peningkatan aspek kreativitas cukup dominan, hal ini disebabkan

karena pada pertemuan tersebut pembelajaran yang dilakukan siswa adalah

melakukan demonstrasi tentang tumbukan. Kegiatan demonstrasi dilakukan

di depan kelas kemudian siswa diberikan kesempatan menyampaikan

pendapatnya terkait jenis tumbukan yang dialaminya sehingga dari kegiatan

belajar tersebut dapat diamati tingkat keaktifan berpendapat siswa dengan

baik.

Dari pengamatan didapatkan rata-rata perolehan skor kelas

eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini terlihat

bahwa pada kelas eksperimen siswa telah berani mengungkapkan

pendapatnya dengan baik, mereka tidak lagi merasa malu atau canggung

untuk mengungkapkan pendapatnya dalam belajar. Selanjutnya hasil

pengamatan aspek keempat, yaitu kecakapan memberikan sanggahan

dapat dilihat pada Gambar 6:

Page 61: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1 2 3 40

102030405060708090

100

Grafik Indikator Kecakapan Memberikan Sanggahan Kedua Ke-las Sampel

Kelas EksperimenKelas Kontrol PERTEMUAN KE-

PERO

LEHA

N S

KOR

Figure 6.Gambar pengamatan aspek kecakapan memberikan sanggahan kedua kelas sampel

Dari Gambar 6 di atas terlihat bahwa perolehan skor aspek kecakapan

memberikan sanggahan selalu berubah setiap kali pertemuan. Hal ini

disebabkan karena keadaan emosional siswa yang tidak tetap setiap kali

pertemuan. Pada suatu pertemuan terlihat bahwa kecakapan memberikan

sanggahan siswa cukup baik, namun pada pertemuan lainnya kecakapan

memberikan sanggahan siswa menjadi kurang baik. Dari pengamatan

didapatkan rata-rata perolehan skor kelas eksperimen untuk aspek

kemampuan memberikan sanggahan juga lebih baik dibandingkan dengan

kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen pada umumnya telah memiliki

kecakapan yang lebih baik dalam memberikan sanggahan pada setiap

aktivitas pembelajaran dibandingkan dengan kelas kontrol.Terakhir

pengamatan pada aspek kemampuan berkomunikasi melengkapi

jawaban, dapat dilihat pada Gambar 7:

Page 62: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1 2 3 40

102030405060708090

100

Grafik Indikator Kemampuan Berkomunikasi Melengkapi Jawaban Kedua Kelas Sampel

Kelas EksperimenKelas Kontrol PERTEMUAN KE-

PERO

LEHA

N S

KOR

Figure 7.Grafik pengamatan aspek kemampuan berkomunikasi meleangkapi jawaban kedua kelas sampel

Berdasarkan Gambar 7 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata perolehan

skor kedua kelas sampel untuk aspek kemampuan berkomunikasi sudah

baik. Didapatkan rata-rata kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan

kelas kontrol. Keadaan ini disebabkan karena dengan penggunaan media

animasi Flash dalam pembelajaran GASING dapat mendorong siswa untuk

berkomunikasi dengan lancar kepada siapapun. Kenyataan ini teramati ketika

siswa melakukan demonstrasi di kelas, yaitu ketika belajar mengungkapkan

pendapatnya masing-masing ketika melakukan diskusi kelas, mereka

berbicara dengan sopan dan lancar kepada guru dan sesama temannya.

Mereka mampu menunjukkan bahwa kesopanan dan kelancaran dalam

berkomunikasi sangat penting dalam kehidupan.

Setelah melakukan pengamatan dan menganalisis perolehan skor

kelima aspek penilaian ranah afektif di atas, maka selanjutnya dilakukan

analisis terhadap keseluruhan jumlah perolehan skor setiap indikator dalam

empat kali pertemuan pada kedua kelas sampel. Dari hasil analisis nilai

Page 63: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

afektif untuk empat kali pertemuan dapat diplot kedalam bentuk grafik seperti

tertera pada Gambar 8:

1 2 3 472747678808284868890

Grafik Nilai Rata-Rata Afektif Kedua Kelas Sampel

Kelas EksperimenKelas Kontrol PERTEMUAN KE-

PERO

LEHA

N S

KOR

Figure 8. Grafik nilai rata-rata ranah afektif kedua kelas sampel

Berdasarkan Gambar 8 di atas terlihat bahwa secara umum untuk

setiap pertemuan hasil belajar pada ranah afektif telah mengalami

peningkatan khususnya terlihat kelas eksperimen. Selain itu, terdapat

perbedaan antara nilai afektif kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Rata-

rata hasil belajar Fisika untuk ranah afektif kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol. Dimana nilai rata-rata afektif kelas

eksperimen 83.75 sedangkan kelas kontrol 79.90.

Perbedaan nilai afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ini

disebabkan karena dengan penerapan strategi pembelajaran GASING

berbantukan animasi Macromedia flash pada kelas eksperimen dapat

memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar mencoba sendiri secara

mandiri, berfikir kritis, kreatif dan lebih terpacu agar aktif dalam kelompok,

sehingga dapat menimbulkan semangat dan motivasi siswa untuk belajar.

Page 64: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Melalui penggunaan media animasi dalam pembelajaran GASING

memberikan konstribusi dalam meningkatkan aspek afektif siswa dalam

proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan hasil belajar siswa pun

dapat meningkat.

c) Analisis Data Hasil Belajar Fisika Ranah Psikomotor

Dari deskripsi data Tabel 17 terlihat bahwa nilai rata-rata ranah

psikomotor kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

Untuk mengambil kesimpulan, maka perlu dilakukan uji kesamaan dua rata-

rata agar terlihat apakah perbedaan rata-rata tersebut signifikan. Sebelum

melakukan uji statistik, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan

homogenitas terhadap data tes akhir, kemudian dilakukan uji kesamaan dua

rata-rata yang sesuai dengan hasil uji normalitas dan homogenitas tersebut.

a. Uji Normalitas Tes Akhir

Untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi yang terdistribusi

normal atau tidak maka digunakan Uji Lilliefors. Dari uji normalitas yang

dilakukan, didapatkan harga Lo dan Ltabel pada taraf nyata 0,05, seperti terlihat

pada Tabel 16.

Table 16.Hasil uji normalitas tes akhir kedua kelas sampel ranah psikomotor

Kelas Α N Lo Lt DistribusiEksperimen

0,0537 0,0918 0,1460 Normal

Kontrol 38 0,0990 0,1440 Normal

Dari Tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa kedua kelas sampel

mempunyai nilai Lo < Lt pada taraf nyata 0,05. Hal ini berarti data hasil tes

akhir kedua kelas sampel terdistribusi normal. Untuk melihat data hasil uji

normalitas kedua kelas sampel dapat dilihat pada Lampiran.

Page 65: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

b. Uji Homogenitas Tes Akhir

Untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel homogen atau tidak

dilakukan uji homogenitas. Dari uji homogenitas varians yang dilakukan

terhadap kedua sampel ternyata diperoleh Fhitung = 1,17 dan Ftabel dengan α =

0,05 pada dkpembilang 36 dan dk penyebut 37 adalah 1,71. Dengan demikian Fh <

F(0,05);(36,37), hal ini berarti kelompok data mempunyai varians yang homogen.

Hasil uji homogenitas kedua kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 17:

Tabel 17. Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas Sampel Ranah Psikomotor

Table 17.Hasil uji homogenetis kedua kelas sampel ranah psikomotor

Kelas N S2 Fh Ft KeteranganEksperimen 37 121,97

1,17 1,71 HomogenKontrol 38 104,00

Untuk lebih lengkapnya uji homogenitas kedua kelas dapat dilihat pada

Lampiran.

c. Uji Hipotesis (Uji Kesamaan Dua Rata-Rata)

Dari uji normalitas dan homogenitas yang dilakukan terhadap data tes

akhir diperoleh kedua kelas sampel berasal dari populasi yang terdistribusi

normal dan mempunyai varians yang homogen, maka untuk menguji

hipotesis penelitian digunakan uji t. Hasil uji t kedua sampel dapat dilihat

pada Tabel 18:

Table 18.Hasil uji t ranah psikomotor

Kelas N Mean S2 th tt

Eksperimen

37 81,405 121,972,559 1,667

Kontrol 38 75,200 104,00

Page 66: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Pada Tabel 18 di atas terlihat bahwa thitung = 2,559 sedangkan ttabel =

1,667. Dengan kriteria pengujian terima Ho jika t < t(1-α) dan tolak Ho jika

mempunyai harga lain pada taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan

dk = (n1 + n2) – 2. Karena thitung > ttabel, hal ini menunjukkan bahwa harga t tidak

berada pada daerah penerimaan Ho sehingga dapat dinyatakan bahwa Hi

diterima pada taraf nyata 0,05. Dengan demikian terdapat pengaruh yang

berarti penerapan strategi pembelajaran GASING berbantukan Animasi

Macromedia Flash terhadap pencapaian kompetensi belajar Fisika kelas XI

SMAN 7 Padang pada ranah psikomotor. Untuk lebih lengkapnya dapat

dilihat pada Lampir. Kurva penerimaan hipotesis alternatif (Hi) dapat dilihat

pada Gambar 9 di bawah.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data tes akhir belajar didapat nilai rata-rata

belajar siswa dari ketiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor

menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran GASING berbantukan

Figure 9.Kurva penerimaan hipotesis alternatif ranah psikomotor

Page 67: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

animasi Macromedia Flash dapat meningkatkan pencapaian kompetensi

dasar Fisika siswa. Hal ini terlihat dari tingginya rata-rata hasil belajar, sikap,

dan keterampilan siswa yang belajar dengan menggunakan penerapan

strategi pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia flash

dibandingkan dengan nilai, sikap, dan keterampilan siswa yang tidak

menerapan strategi pembelajaran GASING berbantukan animasi

Macromedia flash.

1. Pencapaian Kompetensi Pada Ranah Kognitif

Pada ranah kognitif, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar

77,41, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 71,05. Terlihat bahwa

hasil belajar Fisika pada ranah kognitif rata-rata nilai kelas eksperimen lebih

tinggi dari pada kelas kontrol. Dilihat dari segi ketuntasan belajar siswa

secara individu, maka diperoleh hasil belajar kelas eksperimen nilai siswa di

atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Fisika yang

ditetapkan oleh sekolah bersangkutan yaitu 75,00. Perolehan nilainya dapat

dirinci sebagai berikut: 23 orang atau 62,16 % dari 37 orang siswa di kelas

eksperimen sedangkan sebanyak 16 orang atau 42,11 % dari 38 orang siswa

di kelas kontrol, terlihat bahwa pada kelas eksperimen siswa yang

memperoleh nilai di atas KKM lebih banyak daripada di kelas kontrol.

Dari hasil uji normalitas dan homogenitas yang dilakukan pada ranah

kognitif, didapatkan kedua kelas sampel normal dan mempunyai variansi

yang homogen, sehingga untuk uji statistik digunakan uji t. Dari uji t dengan

taraf nyata 0,05 dan dk = 73 diperoleh thitung sebesar 1,834 dan ttabel sebesar

Page 68: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1,667. Dengan demikian harga thitung berada di luar batas kriteria penerimaan

Ho yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Ho ditolak dan Hi yang berbunyi

“Terdapat pengaruh yang berarti penerapan strategi pembelajaran GASING

berbantukan animasi Macromedia Flash terhadap pencapaian kompetensi

dasar Fisika siswa pada pokok bahasan Impuls dan Momentum di kelas XI

SMAN 7 Padang” pada ranah kognitif diterima.

2. Pencapaian Kompetensi Pada Ranah Afektif

Dari hasil belajar siswa pada ranah afektif, didapat nilai rata-rata afektif

kelas eksperimen 83,75 lebih tinggi dibanding nilai rata-rata afektif kelas

kontrol 79,90. Dari data penilaian empat kali pertemuan tersebut terlihat

bahwa hasil belajar pada ranah afektif kelas eksperimen lebih tinggi daripada

kelas kontrol. Berdasarkan analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa

penerapan strategi pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia

Flash memberikan pengaruh yang berarti terhadap ranah afektif siswa.

Dimana sikap belajar siswa di kelas eksperimen menjadi lebih semangat dan

lebih termotivasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Hal ini terlihat selama proses pembelajaran di kelas eksperimen, siswa

tidak lagi cenderung menunggu jawaban dari guru atau teman yang pintar

saja, namun secara tidak langsung mereka terpacu untuk mengaktifkan

dirinya sendiri dalam belajar sehingga di antara mereka timbul persaingan

yang sehat. Mereka aktif untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami

dan aktif memberikan pendapat atau jawaban selama diskusi serta mereka

Page 69: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

lebih percaya diri dan dapat mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan. Akibatnya hasil belajar siswa kelas eksperimen menjadi lebih baik

daripada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada proses

pembelajaran, berupa aktivitas bertanya, keaktifan menjawab pertanyaan,

kecakapan berpendapat, kemampuan memberikan sanggahan, dan

kemampuan berkomunikasi dalam melengkapi jawaban diperoleh gambaran

bahwa aktivitas siswa pada kelas eksperimen menunjukan peningkatkan jika

dibandingkan dengan aktivitas siswa pada kelas kontrol. Pada kelas

eksperimen hampir seluruh siswa menunjukan kenyamanan dalam belajar,

terlihat dari rona wajah yang ceria, dan tidak tegang ketika mengikuti

pelajaran. Ketika ada siswa yang menjawab pertanyaan guru, siswa tidak lagi

mengejek teman yang lain, sikap saling menghargai sudah terbina. Begitupun

ketika guru menjelaskan perhatian siswa sudah mulai terfokus pada apa yang

disampaikan. Dalam kerja kelompok, siswa sudah menunjukan kerjasama

dengan kelompoknya, baik ketika melakukan percobaan ataupun saat

mengisi LKS. Selama proses pembelajaran siswa terlihat lebih aktif dan

antusias bertanya atau merespon tindakan guru tanpa ragu-ragu.

3. Pencapaian Kompetensi Pada Ranah Psikomotor

Pada ranah psikomotor didapatkan hasil rata-rata kelas eksperimen

81,41 dan kelas kontrol 75,20. Kemudian dilakukan uji normalitas dan

homogenitas untuk mengetahui uji statistik yang cocok digunakan dalam

menguji hipotesis. Dari uji tersebut didapatkan kedua kelas sampel berasal

dari populasi yang normal dan homogen sehingga untuk uji statistik yang

Page 70: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

digunakan adalah uji t. Dari uji t dengan taraf nyata 0,05 dan dk = 73

diperoleh ttabel sebesar 1,667 dan thitung sebesar 2,559. Dengan demikian harga

thitung berada di luar batas kriteria penerimaan Ho yang telah ditetapkan. Hal ini

berarti Ho ditolak dan Hi yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang berarti

penerapan strategi pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia

Flash terhadap pencapaian kompetensi belajar Fisika siswa kelas XI SMAN 7

Padang” pada ranah psikomotor diterima.

1. Pengaruh Strategi Pembelajaran GASING Berbantukan Animasi

Macromedia Flash terhadap Pencapaian Kompetensi Siswa

Seperti yang telah kita ketahui pencapaian kompetensi belajar siswa

dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotor. Ketiga ranah tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain

secara eksplisit. Apapun mata pelajarannya selalu mengandung tiga ranah itu

walaupun penekannya berbeda. Seperti mata pelajaran Fisika, penilaian hasil

belajar tidak hanya dilihat pada ranah kognitif saja namun juga dari ranah

afektif dan psikomotor. Ketiga ranah penilaian tersebut saling mendukung

satu sama lainnya terhadap hasil belajar yang akan dicapai oleh setiap

individu siswa.

Depdiknas (2006: 16) tentang Penilaian Afektif dalam KTSP

menyatakan bahwa “keberhasilan proses pembelajaran juga ditentukan oleh

pemahaman aspek afektif siswa”. Siswa yang tidak memiliki minat pada

pelajaran tertentu akan sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara

optimal. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap suatu

Page 71: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

pelajaran akan merasa senang dan butuh mempelajari mata pelajaran

tersebut sehingga dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, untuk mencapai pencapaian

kompetensi belajar yang optimal, maka guru sebelum merancang program

dan kegiatan pembelajaran harus terlebih dahulu membangkitkan motivasi

dan minat belajar siswa. Dengan menerapkan strategi pembelajaran GASING

berbantukan animasi Macromedia Flash siswa akan dapat lebih termotivasi

untuk mengikuti pembelajaran karena didukung oleh suasana pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan. Hubungan antara pembelajaran GASING

berbantukan animasi Macromedia Flash dengan tiga ranah pencapaian

kompetensi dapat dilihat pada Gambar 10:

Figure 10. Hubungan antara pembelajaran gasing berbantukan animasi macromedia flash dengan tiga ranah kompetensi

Page 72: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran GASING berbantukan

animasi Macromedia Flash guru melakukan berbagai cara untuk membuat

suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Seperti, dalam

menyampaikan materi guru menggunakan media pembelajaran berupa

media presentasi animasi Macromedia Flash dan alat peragaan

demonstrasi, setiap kali pertemuan guru selalu berusaha membuat suasana

kelas tidak monoton, dan lain sebagainya. Semua usaha tersebut dilakukan

semata-semata hanya untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pencapaian

ketiga ranah kompetensi siswa.

Ada beberapa hal yang menyebabkan hasil belajar Fisika siswa dapat

meningkat, salah satunya karena pada strategi pembelajaran GASING siswa

dituntut untuk semaksimal mungkin mencari tahu sendiri tanpa harus selalu

menunggu jawaban dari guru atau teman yang pintar saja. Siswa diajak untuk

berfikir kritis, bertanya jika ada yang tidak mengerti, berani memberikan

pendapat atau jawaban tanpa ada rasa takut ditertawakan, siswa dilatih

bersosialisasi, menghargai perbedaan, dan bertanggung jawab dalam

kelompok masing-masing karena semua aktivitas ini dilakukan dalam

suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Selain penerapan strategi pembelajaran GASING, pada penelitian ini

juga menggunakan media presentasi berupa animasi flash. Media animasi ini

sangat memberikan konstribusi yang cukup besar dalam menumbuhkan

motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran. Melalui media ini siswa

dapat melihat secara konkrit materi yang sedang dipelajari sehingga

pelajaran akan lebih mudah dipahami. Disamping itu di dalam

Page 73: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

pembelajarannya juga menggunakan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa

(LKS) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS). Siswa diminta untuk mengerjakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS) dalam

kelompoknya masing-masing di bawah bimbingan guru, sehingga

pembelajaran bukan lagi bersifat teacher center melainkan student center.

Dengan adanya bahan ajar berupa LKS dan LDS siswa akan lebih aktif

dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa menemukan

konsep atau pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman sendiri. Karena

siswa diwadahi agar aktif membangun konsep sendiri melalui percobaan

sehingga pembelajaran lebih bermakna dan aktivitas fisik siswa meningkat.

Selain itu, siswa juga mampu berinteraksi dengan orang lain dan

berkomunikasi untuk mengungkapkan gagasannya dalam menyelesaikan

masalah di suasana kelas yang menyenangkan. Dengan adanya semangat

dan motivasi tinggi yang timbul pada diri sendiri, siswa dapat meningkatkan

aktivitasnya dalam belajar dan meningkatkan prestasi hasil belajarnya

sehingga dapat berkompeten dalam persaingan diera globalisasi saat ini.

Dalam strategi pembelajaran GASING berbantukan animasi

Macromedia Flash , langkah-langkah yang dilakukan guru dapat dijelaskan

sebagai berikut. Pada saat pengkondisian awal, guru menyiapkan mental

siswa yang menuntut keterlibatan aktif siswa, dengan cara menumbuhkan

rasa percaya diri siswa, memotivasi siswa, menjalin hubungan yang baik

dengan siswa melalui dialog sederhana. Pada saat penyusunan rancangan

PBM, guru menyiapkan alat dan prasarana untuk proses pembelajaran,

menentukan aktivitas yang akan dilakukan selama pembelajaran, dan

Page 74: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

menyusun alat evaluasi yang akan digunakan diakhir pembelajaran. Pada

saat pelaksanaan pembelajaran, guru berusaha menumbuhkan minat dengan

cara dialog sederhana terkait materi yang dipelajari , mengembangkan

kreativitas berimajinasi ,memberikan contoh relevan menggunakan animasi,

menyajikan materi secara komprehensif , dan memberikan variasi soal-soal.

Langkah pertama dimulai dengan dialog sederhana, pada langkah ini

siswa dituntun untuk memasuki pelajaran melalui dialog tentang hal-hal

menarik sesuai materi yang akan dipelajari sehingga menumbuhkan motivasi

belajar siswa. Pada langkah kedua yaitu berimajinasi, disini siswa dibimbing

untuk berimajinasi dalam menemukan fakta atau kejadian sehari-hari yang

berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Selanjutnya langkah

yang ketiga menyajikan contoh sederhana yang relevan, dalam hal ini

siswa diberikan contoh konkrit tentang topic yang dibahas melalui animasi

sehingga pembelajaran lebih menarik dan mengasyikan. Langkah yang

keempat yakninya menyajikan materi secara mendalam, siswa dibimbing

untuk memahami materi yang dipelajari secara komprehensif sehingga

pemahaman konsep dapat terwujud. Selanjutnya langkah yang terakhir

adalah pemberian variasi soal, dalam hal ini siswa dibimbing melakukan

refleksi dengan jalan memberikan variasi soal untuk mengetahui

ketercapaian kompetensi siswa. Pencapaian kompetensi hasil belajar Fisika

kedua kelas dapat dilihat pada Tabel 19.

Table 19. Pencapaian kompetensi kedua kelas sampel pada tiga ranah penilaian

KelasNilai Tiga Ranah Penilaian

Kognitif Afektif Psikomotor

Eksperimen 77,41 83,75 81,41

Page 75: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Kontrol 71,05 79,90 75,20

Dari Tabel 19 di atas terlihat jelas bahwa penerapan penerapan strategi

pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia Flash mempunyai

pengaruh terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan

guru. Guru dapat belajar bagaimana cara dan teknik mengkondisikan

suasana pembelajaran baik di kelas ataupun di luar kelas agar lebih

menyenangkan bagi siswanya. Dalam pembelajaran yang menerapkan

strategi pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia Flash ini

siswa dapat dengan bebas mengungkapkan segala potensi dan

kemampuannya dalam belajar tanpa ada rasa malu ditertawakan atau diejek

oleh teman yang lain sehingga siswa terlihat lebih aktif, kreatif, dan mandiri.

Hal tersebut membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi

siswa. Kenyataan ini terlihat bahwa siswa yang dalam pembelajarannya

menerapkan strategi pembelajaran GASING berbantukan animasi

Macromedia Flash sebagian besar telah dapat mencapai KKM yang

ditetapkan. Dengan demikian terlihat bahwa penerapan strategi pembelajaran

GASING berbantukan animasi Macromedia Flash dapat meningkatkan

pencapaian kompetensi belajar Fisika siswa pada tiga ranah penilaian

kesuksesan belajar siswa.

Page 76: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian terhadap Strategi Pembelajaran GASING

berbantukan animasi Macromedia Flash di kelas XI SMAN 7 Padang, kemudian

melakukan pengolahan data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Strategi Pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia

Flash berpengaruh terhadap peningkatan pencapaian kompetensi Dasar Fisika

siswa kelas XI SMAN 7 Padang pada tiga ranah penilaian yaitu kognitif, afektif,

Page 77: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

dan psikomotor yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar, sikap positif, dan

keterampilan siswa dalam belajar.

2. Strategi Pembelajaran GASING berbantukan animasi Macromedia Flash

dilakukan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran GASING. Berdasarkan

langkah-langkah tersebut terlihat bahwasanya strategi pembelajaran GASING

berbantukan animasi Macromedia Flash dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa sehingga pencapaian kompetensi siswa dapat terwujudkan.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan yang telah didapatkan pada penelitian, maka

penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Penelitian ini masih terbatas pada materi Impuls dan Momentum saja, maka

diharapkan ada penelitian lanjutan untuk permasalahan dan materi yang lebih

kompleks dan ruang lingkup yang lebih luas agar dapat lebih dikembangkan.

2. Selama melakukan pengamatan aktivitas siswa terkadang sulit dilakukan karena

jumlah observernya masih kurang dari yang diharapkan, oleh karena itu

dibutuhkan observer yang lebih banyak lagi agar setiap siswa dapat terpantau

secara baik dan mendapatkan penilaian yang maksimal.

3. Sebaiknya ada pengembangan dari penelitian ini, pengembangannya dapat

dilakukan pada penggunaan bahan ajar, pemanfaataan media dan sumber

belajar, perluasan cakupan tentang Strategi Pembelajaran GASING itu sendiri,

dan lain sebagainya. Sehingga pada akhirnya dapat dijadikan pedoman dalam

menentukan strategi yang tepat dalam pembelajaran dan pengajaran Fisika

khususnya.

Page 78: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

BSNP. 2010. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus. Jakarta: Depdiknas.

Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara.

Irsyad, M. 2008. “Pengembangan bahan ajar Fisika interaktif dengan action script 2.0 dalam macromedia flash pada materi pokok dinamika benda titik pada kelas X SMA Nurul Iklas”, Skripsi, 71 Hal., Universitas Negeri Padang, Padang, September 2008 .

Page 79: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

KTSP. 2010. Juknis Pengembangan RPP SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA.

Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas.

Purwanto,Ng. 2001. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rahmawati, S. 2010. Pengaruh Penggunaan VCD Game Animasi Cermatika Sebagai Media Yang Atraktif dan Interaktif Terhadap Prestasi Belajar Matematika Anak Tunagrahita Ringan Kelas D2 SLB-C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Jurnal penelitian Pendidikan.http.//www.digilib.uns.ac.id/upload/dokumen.(di Akses tanggal 14 Juli 2011)

Rean, F. 2011. “Pengembangan Film Animasi Dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Keseimbangan Benda Tegar di SMA”, Skripsi,76 Hal., Universitas Negeri Padang, Padang, April 2011 .

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sagala, Sy. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santyasa. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Surya, Y. 2008. Fisika Gasing (Gampang Asyik & Menyenangkan).http://www.yohanessurya.com/fisika-gasing.html. (di Akses tanggal 14 Juli 2011)

Suryabrata, S. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grafindo Persada.

Page 80: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Uji Normalitas Sampel I Kelas XI.IPA6 (Eksperimen)

Page 81: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

No xi xi2 fi fi.xi fi.xi

2 fk zi Fzi Szi |Fzi -Szi|

1 42 1764 1 42 1764 1 -2.048 0.0192 0.027027 0.007827

2 45 2025 2 90 4050 3 -1.743 0.0485 0.081081 0.032581

3 50 2500 3 150 7500 6 -1.235 0.1056 0.162162 0.056562

4 54 2916 4 216 11664 10 -0.829 0.2005 0.27027 0.06977

5 58 3364 5 290 16820 15 -0.423 0.3336 0.405405 0.071805

6 62 3844 6 372 23064 21 -0.016 0.492 0.567568 0.075568

7 66 4356 5 330 21780 26 0.3898 0.648 0.702703 0.054703

8 70 4900 5 350 24500 31 0.7962 0.7852 0.837838 0.052638

9 74 5476 3 222 16428 34 1.2025 0.8849 0.918919 0.034019

10 78 6084 2 156 12168 36 1.6088 0.9463 0.972973 0.026673

11 82 6724 1 82 6724 37 2.0151 0.9783 1 0.0217

Σ 37 2300 146462

x̄ =∑ x i f i

nzi =

xi− x̄S

Szi =f k

n

S2 =n∑ f i x

i2 − ( f i xi )2

n (n−1 ) S = √S2

Harga Fzi dilihat pada tabel F (Lampiran)

x̄ = 62,2

S2 = 95,06

S = 9,75

Lo = 0,075

Ltabel pada n =37 dengan = 0,05 maka Ltabel = 0,146

Dari hasil perhitungan Lo dan Lt, dapat Lo < Lt yaitu 0,075 < 0,146 dengan

demikian sampel penelitian ini terdistribusi Normal.

Page 82: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

LAMPIRAN 2

Uji Normalitas Sampel II Kelas XI.IPA5( Kontrol)

x̄ =

∑ x i f i

nzi =

xi− x̄S

Szi =f k

n

S2 =n∑ f i x

i2 − ( f i xi )2

n (n−1 ) S = √S2

Harga Fzi dilihat pada tabel F (Lampiran)

x̄ = 64,3

S2 = 92,87

S = 9,39

Lo = 0,068

Ltabel pada n = 38 dengan = 0,05 maka Ltabel = 0,144

Dari hasil perhitungan Lo dan Lt, dapat Lo < Lt yaitu 0,068 < 0,144 dengan

demikian sampel penelitian ini terdistribusi Normal.

LAMPIRAN 3

Uji Homogenitas Variansi Kelas Sampel

No xi xi2 fi fi.xi fi.xi

2 fk zi Fzi Szi |Fzi -Szi|

1 43 1849 1 43 1849 1 -2.1959 0.0179 0.02632 0.00842

2 48 2304 2 96 4608 3 -1.6802 0.0455 0.07895 0.03345

3 52 2704 3 156 8112 6 -1.2676 0.102 0.15789 0.05589

4 56 3136 4 224 12544 10 -0.855 0.1949 0.26316 0.06826

5 60 3600 5 300 18000 15 -0.4424 0.33 0.39474 0.06474

6 64 4096 6 384 24576 21 -0.0299 0.488 0.55263 0.06463

7 68 4624 6 408 27744 27 0.38272 0.648 0.71053 0.06253

8 72 5184 5 360 25920 32 0.7953 0.7852 0.84211 0.05691

9 76 5776 3 228 17328 35 1.20788 0.8869 0.92105 0.03415

10 80 6400 2 160 12800 37 1.62046 0.9474 0.97368 0.02628

11 84 7056 1 84 7056 38 2.03304 0.9793 1 0.0207

Σ 38 2443 160537

F=s1

2

s22

Page 83: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Keterangan :

F : variansi kelompok data

s12

: variansi terbesar

s22

: variansi terkecil

Variansi sampel I = 92,87

Variansi sampel II = 95,06

Fhitung=95 ,0692 ,87

=1,023

Ftabel dilihat dari taraf signifikan 0,05 dan dk=n-1

dk1 = 36 dan dk2 = 37

Ftabel (0,05) (36.37) = 1,71

Didapatkan hasil bahwa 1,023<1,69 atau Fh<Ft.

Dari hasil perhitungan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa data nilai

kelas sampel I dengan kelas sampel II adalah data yang homogen.

LAMPIRAN 4

Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelas Sampel

t =

x1−x2

s √ 1n 1

+ 1n2 dengan

s2=(n1−1)s1

2+(n2−1)s22

n1+n2−2

x1= 64,3 n1= 38 s12

= 92,87 s1= 9,39

x2 = 62,2 n2= 37 s22

= 95,06 s2= 9,75

s2=(n1−1)s1

2+(n2−1)s22

n1+n2−2

s2=(38−1 )92 ,87+(37−1)95 , 0638+37−2

=93 , 95

s = 9,69

Fhitung=s1

2

s22

Page 84: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

t =

x1−x2

s √ 1n 1

+ 1n2

t =

64 ,3−62 ,2

9 ,69√ 138

+ 137

=0 , 94

t = 0,94 (th)

tt pada taraf nyata = 0,05 dengan dk= n1 + n2 – 2 peluang (1-)= 0,95

tt adalah 1,67. Setelah dilakukan uji t pada taraf nyata 0,05 diperoleh th

= 0,94 dan tt = 1,67. Ini berarti th < tt, sehingga disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan antara kedua kelas sampel.

LAMPIRAN 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA 7 Padang

Kelas / Semester : XI IPA / 1

Mata Pelajaran : FISIKA

Tahun Pelajaran : 2011/ 2012

Waktu : 3 x 45’

Standar Kompetensi :

1. Menganalisis gejala alam dan keterkaitannya dalam cakupan benda

titik.

Kompetensi Dasar :

1.7 Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

A. Indikator Pencapaian :

1. Kognitif:

a. Produk

1. Mendeskripsikan konsep impuls

Page 85: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

2. Mendeskripsikan konsep momentum

3. Menganalisis hubungan antara impuls dan momentum sehingga

didapatkan I= ∆ p

4. Mengaplikasikan konsep impuls dan momentum dalam

pemecahan masalah serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-

hari

b. Proses

Melakukan diskusi kelompok dalam memformulasikan konsep

impuls dan momentum, keterkaitan antar keduanya serta

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, meliputi:

1. Merumuskan masalah melalui dialog sederhana

2. Mengkreasikan imajinasi dalam menemukan fakta dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Memperhatikan animasi terkait impuls dan momentum.

4. Membahas contoh- contoh sederhana terkait impuls dan

momentum

5. Mendiskusikan konsep impuls dan momentum secara mendalam

6. Menyimpulkan hasil diskusi untuk memformulasikan konsep

impuls dan momentum

2. Psikomotor:

a. Melakukan kegiatan eksplorasi dari berbagai referensi (sumber)

untuk memformulasikan konsep impuls, momentum dan hubungan

antar keduanya.

b. Melakukan kegiatan eksplorasi dari berbagai sumber dalam

menemukan aplikasi impuls dan momentum dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Afektif

a. Karakter: Berfikir kritis dan logis, bekerja teliti, jujur dan berperilaku

santun.

b. Keterampilan sosial: menyampaikan pendapat, menjadi pendengar

yang baik dan menanggapi pendapat orang lain.

B. Tujuan Pembelajaran :

Page 86: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1. Kognitif:

a. Produk

1. Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil,siswa diharapkan

dapat menjelaskan konsep impuls.

2. Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil,siswa diharapkan

dapat menjelaskan konsep momentum.

3. Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil,siswa diharapkan

dapat menyebutkan contoh aplikasi impuls dan momentum

4. Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil,siswa diharapkan

dapat menganalisis hubungan antara impuls dan momentum

sehingga didapatkan I= ∆ p

5. Setelah berdiskusi, siswa diharapkan dapat mengaplikasikan

konsep impuls dan momentum dalam kehidupan sehari-hari

b. Proses

1. Disediakan Lembar Diskusi Siswa (LDS), siswa melakukan

diskusi pada kelompoknya masing-masing untuk

mendeskripsikan konsep impuls dan momentum, keterkaitan

antar keduanya serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melalui animasi, siswa dapat mengamati peristiwa terkait impuls

dan momentum.

2. Psikomotor:

a. Dengan panduan Lembar Diskusi Siswa (LDS), siswa melakukan

eksplorasi untuk menemukan informasi tentang impuls dan

momentum.

b. Siswa mengamati secara seksama animasi yang ditampilkan

didepan kelas kemudian memberikan tanggapan terkait impuls dan

momentum yang baru saja dipelajari.

3. Afektif

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berfikir

kritis dan logis,bekerja teliti, jujur dan berperilaku santun.

Page 87: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

b. Bekerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok dan aktif

menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik dan

menanggapi pendapat orang lain.

C. Materi Pembelajaran

IMPULS DAN MOMENTUM

Fakta : - Jika kita pukul bola tenis dengan kuat maka bola melaju

dengan cepat.

- Mobil yang berkecepatan tinggi akan lebih parah

kerusakannya jika bertabrakan.

- Mobil yang syarat muatan akan lebih sulit dihentikan pada

saat bergerak.

- Sepeda motor yang berkecepatan tinggi akan sulit untuk

dihentikan

Konsep : - Impuls

- Momentum

Prinsip :

- Momentum dimiliki oleh benda yang bergerak. Momentum

adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk

melanjutkan gerakannya pada kelajuan yang konstan.

Momentum merupakan besaran vektor yang searah

dengan kecepatan benda. Momentum dapat dirumuskan

sebagai hasil perkalian massa dengan kecepatan. Secara

matematis dituliskan:

p = m.v

dengan:

p = momentum (kgm/s)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan benda (m/s)

- Impuls digunakan untuk menambah, mengurangi, dan

mengubah arah momentum dalam satuan waktu. Impuls

dapat dirumuskan sebagai hasil perkalian gaya dengan

interval waktu. Impuls pada umumnya digunakan dalam

Page 88: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

peristiwa apabila gaya yang bekerja besar dan dalam waktu

yang sangat singkat. Secara matematis dituliskan:

I = F.∆ t dengan:

F = gaya (N)

∆t = selang waktu (s)

I = impuls (N.s)

- Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan

perubahan momentum yang dialami benda itu, yaitu beda

antara momentum akhir dengan momentum awalnya.

F.∆ t = mv ak-mvaw

I= ∆ p = pak-paw

Prosedur: - Melakukan eksplorasi terkait Impuls dan Momentum

- Mengidentifikasi besaran-besaran terkait Impuls dan

Momentum

- Menganalisis besaran-besaran terkait Impuls dan Momentum

- Menyimpulkan konsep Impuls dan Momentum

D. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model : - Cooperatif Learning

2. Metode : - Diskusi kelompok

- Demonstrasi

- Tugas

3. Strategi : - Pembelajaran Gasing (Gampang Asyik dan

Menyenangkan)

E. Kegiatan Pembelajaran

No Aktivitas Pembelajaran Aktivitas siswa Waktu

1

B. Kegitan Pendahuluan

- Appersepsi:

Konsep vektor, gaya dan kecepatan

- Motivasi:

Pernahkah kalian memperhatikan

kecelakaan mobil di jalan raya? Kenapa

Siswa mempersiapkan

diri untuk belajar.

Siswa memperhatikan

dan berusaha

10’

Page 89: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

2

1

2

mobil yang melaju cepat akan lebih parah

kerusakannya jika terjadi kecelakaan?

Guru menyampaikan indikator dan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai oleh

siswa

B. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok

Eksplorasi

Dialog sederhana

Siswa dibimbing untuk memasuki

materi yang dipelajari dengan dialog

sederhana tentang impuls dan

momentum dipandu dengan LDS yang

diberikan.

Setiap kelompok mecari informasi

terkait impuls dan momentum

kemudian mendiskusikannya.

Berimajinasi/berfantasi

Siswa dibimbing untuk berimajinasi

dalam menemukan fakta atau kejadian

sehari-hari yang berhubungan dengan

impuls dan momentum.

Siswa dibimbing mengamati kejadian

sehari-hari terkait impuls dan

momentum melalui tampilan animasi

yang menarik dan mengasyikan.

Elaborasi

Menyajikan contoh soal sederhana yang

relevan

Siswa memperhatikan demonstrasi

melalui media animasi yang ditampilkan

guru untuk memperoleh contoh konkrit

menjawab pertanyaan

guru

Siswa duduk pada

kelompok yang sudah

ditetapkan

Siswa berusaha

mencari informasi

terkait impuls dan

momentum kemudian

mendiskusikannya

dalam kelompoknya

masing-masing

Siswa mengembangkan

imajinasi untuk

menemukan fakta

terkait materi yang

dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari

Siswa memperhatikan

animasi yang

ditampilkan di didepan

kelas kemudian

mendiskusikan contoh

115’

Page 90: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

tentang impuls dan momentum

sehingga pembelajaran lebih mudah

diterima.

Setiap siswa berdiskusi dalam

menyelesaikan soal impuls dan

momentum mulai tingkat yang

sederhana.

Menyajikan materi secara mendalam

Siswa dibimbing untuk memahami

konsep impuls dan momentum secara

komprehensif lalu membuat

kesimpulan hasil diskusi.

Konfirmasi

Setiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya, lalu meminta

kelompok lain menanggapinya.

Guru menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah dengan

cara memberikan penguatan dan

meluruskan konsep yang belum tepat.

Memberikan variasi soal

Guru membimbing siswa melakukan

refleksi dengan jalan memberikan

variasi soal untuk mengetahui

ketercapaian kompetensi siswa.

C. Kegiatan Penutup

5. Guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang memiliki

kemampuan menyimpulkan dengan

tepat.

6. Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil diskusi untuk penekanan konsep.

soal yang diberikan

dalam kelompoknya

masing-masing.

Siswa berusaha

memahami materi

secara komprehensif

selanjutnya membuat

kesimpulan hasil

diskusi.

Siswa

mempresentasikan hasil

diskusinya, lalu

kelompok lain

menanggapi.

Siswa memperhatikan

klarifikasi yang

disapaikan guru dalam

meluruskan konsep.

Siswa berusaha

mengerjakan variasi

soal yang diberikan

oleh guru.

Siswa menerima

penghargaan dari guru

10’

Page 91: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

7. Guru memberikan latihan dan tugas

rumah berupa soal yang baru saja

dipelajari.

8. Guru memberikan tugas meringkas

materi pelajaran tentang Hukum

kekekalan momentum yang akan

dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

atas kinerjanya.

Siswa menyimpulkan

hasil diskusi.

Siswa mengerjakan

tugas yang diberikan

guru

Siswa melaksanakan

tugas yang diberikan

guru untuk meringkas

materi pertemuan

selanjutnya

F. Sumber Belajar :

1. Buku FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Marthen Kanginan

2. Bahan Ajar FISIKA SMA/MA Karangan Tim Penyususn MGMP FISIKA

Kota Padang.

3. BSE FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Bambang Haryadi.

4. BSE FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Sri Handayani.

5. LDS Impuls dan Momentum

G. Penilaian Hasil Belajar :

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

Lembar penilaian afektif

Lembar penilaian psikomotorik

2. Bentuk Instrumen : Essay terstruktur

SOAL ULANGAN IMPULS DAN MOMENTUM

1. Dalam suatu permainan sepak bola, seorang pemain melakukan

tendangan pinalti. Tepat setelah ditendang bola melambung dengan

kecepatan 5 m/s. Bila gaya tendangan kaki yang diberikan 300 N dan

sepatu pemain menyentuh bola selama 0,3 s maka tentukan:

a) Impuls yang bekerja pada bola

b)Perubahan momentumnya

Page 92: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

c) Massa bola! (Bobot 60)

3. Dua mobil A dan B masing-masing bermassa 1.600 kg dan 800

kg. Hitunglah vektor momentum resultan A dan B (besar dan

arahnya), jika mobil A bergerak ke utara dengan kelajuan 20

m/s dan mobil B bergerak dengan kelajuan 30 m/s ke timur !

(Bobot 40)

Kunci jawaban dan skor.

Jawaban Skor

a. Diket:v0 = 0, v = 60 m/s, F = 300 N dan Δt = 0,3 sDitanya: a. I = …….?b. Δp =…......?c. m = …….?Jawab:a. impuls yang bekerja pada bola sebesar:

I = F .Δt = 300 . 0,3 = 90 Ns

b. perubahan momentum bola sama dengan besarnya impuls yang diterima. Δp = I = 90 kg m/sc. massa bola dapat ditentukan dengan hubungan berikut. Δp = I m Δv = 90

m . (60 - 0) = 90 m = 1,5 kg.

10

10

10

10

20

b. Diket:mA = 1.600 kgmB = 800 kgvA = 20 m/svB = 30 m/s

Ditanya: a. PA = …….?

5

5

Page 93: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

b. Pb =…......?Jawab:

a. PA = ma . va

= 1.600 kg . 20 m/s = 32.000 kg . m/s

b. Pb = mb . vb

= 800 kg . 30 m/s = 24.000 kg . m/s

Momentum resultan: PR = Pa2 + P b

2

PR = (32.000)2 + (24.000)2 = 40.000 kg m/s Arah momentum resultan : tan θ = PB = 24.000 = 3

PA 32.00 4 Jadi, θ = arc tan 3 = 37 0

4

5

5

10

10

JUMLAH 100

Mengetahui, Padang, 18 Oktober

2011

Kepala Sekolah SMAN 7 Padang Peneliti

Drs. Nursal Samin Estuhono

NIP. 195407161980031009 Nim. 01938

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA 7 Padang

Kelas / Semester : XI IPA / 1

Mata Pelajaran : FISIKA

Page 94: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Tahun Pelajaran : 2011/ 2012

Waktu : 3 x 45’

Standar Kompetensi :

1. Menganalisis gejala alam dan keterkaitannya dalam cakupan benda

titik.

Kompetensi Dasar :

1.7 Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

A. Indikator Pencapaian :

1. Kognitif:

a. Produk

1. Mendeskripsikan hukum kekekalan momentum

2. Mendeskripsikan hubungan jumlah momentum sebelum

tumbukan dengan momentum setelah tumbukan jika tidak ada

gaya luar yang bekerja

3. Memformulasikan hukum kekekalan momentum sehingga

didapatkan m1v1+ m2v2= m1v1' + m2v2'

4. Mendeskripsikan prinsip kerja roket

5. Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum dalam

pemecahan masalah serta aplikasinya kehidupan sehari-hari

b. Proses

Melakukan diskusi kelompok dalam memformulasikan hukum

kekekalan momentum serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-

hari, meliputi:

1. Merumuskan masalah melalui dialog sederhana

2. Mengkreasikan imajinasi dalam menemukan fakta dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Memperhatikan animasi terkait hukum kekekalan momentum

4. Membahas contoh-contoh sederhana terkait hukum kekekalan

momentum

5. Mendiskusikan hukum kekekalan momentum secara mendalam

Page 95: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

6. Menyimpulkan hasil diskusi untuk memformulasikan hukum

kekekalan momentum

2. Psikomotor:

a. Melakukan kegiatan eksplorasi dari berbagai referensi (sumber)

untuk memformulasikan hukum kekekalan momentum.

b. Melakukan kegiatan eksplorasi dari berbagai sumber dalam

menemukan aplikasi hukum kekekalan momentum dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Afektif

a. Karakter: Berfikir kritis dan logis, bekerja teliti, jujur dan berperilaku

santun.

b. Keterampilan sosial: menyampaikan pendapat, menjadi pendengar

yang baik dan menanggapi pendapat orang lain.

B. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif:

a. Produk

1. Setelah berdiskusi, siswa diharapkan dapat menjelaskan hukum

kekekalan momentum.

2. Setelah berdiskusi, siswa diharapkan dapat menyebutkan

contoh aplikasi hukum kekekalan momentum.

3. Setelah berdiskusi, siswa diharapkan dapat memformulasikan

hukum kekekalan momentum sehingga didapatkan : m1v1+ m2v2

= m1v1' + m2v2'

4. Setelah berdiskusi, siswa diharapkan dapat mendeskripsikan

prinsip kerja roket.

5. Setelah berdiskusi, siswa diharapkan dapat mengaplikasikan

hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari

b. Proses

1. Siswa melakukan diskusi pada kelompoknya masing-masing

untuk mendeskripsikan hukum kekekalan momentum serta

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 96: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

2. Melalui animasi, siswa dapat mengamati peristiwa terkait hukum

kekekalan momentum

2. Psikomotor:

a. Siswa melakukan eksplorasi untuk menemukan informasi tentang

hukum kekekalan momentum dari berbagai sumber.

b. Siswa mengamati secara seksama animasi yang ditampilkan di

depan kelas kemudian memberikan tanggapan terkait hukum

kekekalan momentum yang baru saja dipelajari.

3. Afektif

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter

berfikir kritis dan logis,bekerja teliti, jujur dan berperilaku santun.

b. Bekerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok dan aktif

menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik dan

menanggapi pendapat orang lain.

C. Materi Pembelajaran

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

Fakta : - Balon berisi gas terbang ke udara ketika dilepaskan

- Roket melaju cepat ke udara dengan menyemburkan gas

- Tentara tersentak ke depan ketika menembak sasaran

- Bola billiard terpental ketika bertabrakan

Konsep : - Kekekalan momentum

- Momentum sebelum tumbukan dan momentum setelah

tumbukan

Prinsip : - Pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda

sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap, asalkan tidak

ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut. Secara

matematis dituliskan :

atau

m 1 . v1 + m2 . v 2 = m 1 . v1’ + m2 . v 2

p1 + p2 = p1’+ p2’

Page 97: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Dengan :

p1, p2 = momentum benda 1 dan 2 sebelum

tumbukan

p1’, p2

’ = momentum benda 1 dan 2 sesudah

tumbukan

m1, m2 = massa benda 1 dan 2

v1, v2 = kecepatan benda 1 dan 2 sebelum

tumbukan

v1’, v2’ = kecepatan benda 1 dan 2 sesudah

tumbukan.

Prosedur: - Melakukan eksplorasi terkait hukum kekekalan momentum

- Mengidentifikasi besaran-besaran terkait hukum kekekalan

momentum

- Menganalisis besaran-besaran terkait hukum kekekalan

momentum

- Menyimpulkan hukum kekekalan momentum

D. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model : - Cooperatif Learning

2. Metode : - Diskusi kelompok

- Demonstrasi

- Tugas

3. Strategi : - Pembelajaran Gasing (Gampang Asyik dan

Menyenangkan)

E. Kegiatan Pembelajaran

No Aktivitas Pembelajaran Aktivitas siswa Waktu

1

A. Kegitan Pendahuluan

- Appersepsi:

Momentum

Siswa mempersiapkan

diri untuk belajar.

10’

Page 98: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

2

1

2

- Motivasi:

Pernahkah kalian memperhatikan

peluncuran roket? Bagaimana para ahli

meluncurkannya? Kenapa roket dapat

terdorong ke udara?

Guru menyampaikan indikator dan

tujuan pembelajaran yang harus dicapai

oleh siswa

B. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi 8

kelompok

Eksplorasi

Dialog sederhana

Siswa dibimbing untuk memasuki

materi yang dipelajari dengan dialog

sederhana terkait hukum kekekalan

momentum

Setiap kelompok mecari informasi

sebanyak-banyaknya hukum

kekekalan momentum dari berbagai

sumber dan mendiskusikannya.

Berimajinasi/berfantasi

Siswa dibimbing untuk berimajinasi

dalam menemukan fakta atau

kejadian sehari-hari yang

berhubungan dengan hukum

kekekalan momentum.

Siswa dibimbing mengamati

kejadian sehari-hari terkait hukum

kekekalan momentum melalui

tampilan animasi yang menarik dan

Siswa memperhatikan

dan berusaha menjawab

pertanyaan guru

Siswa duduk pada

kelompok yang sudah

ditetapkan

Siswa berusaha mencari

informasi terkait impuls

dan momentum

kemudian

mendiskusikannya dalam

kelompoknya masing-

masing

Siswa mengembangkan

imajinasi untuk

menemukan fakta terkait

materi yang dipelajari

dalam kehidupan sehari-

hari

Siswa memperhatikan

animasi yang ditampilkan

di didepan kelas

kemudian mendiskusikan

contoh soal yang

diberikan dalam

kelompoknya masing-

115’

Page 99: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

mengasyikan.

Elaborasi

Menyajikan contoh soal sederhana

yang relevan

Siswa memperhatikan demonstrasi

melalui animasi yang ditampilkan

guru untuk memperoleh contoh

konkrit tentang hukum kekekalan

momentum sehingga pembelajaran

lebih mudah diterima.

Setiap siswa berdiskusi dalam

menyelesaikan soal hukum

kekekalan momentum mulai tingkat

yang sederhana.

Menyajikan materi secara mendalam

Siswa dibimbing untuk memahami

hukum kekekalan momentum secara

komprehensif lalu membuat

kesimpulan hasil diskusi.

Konfirmasi

Setiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya, lalu meminta

kelompok lain memberikan

tanggapannya.

Guru menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan

masalah dengan cara memberikan

penguatan dan meluruskan konsep

yang belum tepat.

Memberikan variasi soal

Guru membimbing siswa melakukan

refleksi dengan jalan memberikan

masing.

Siswa berusaha

memahami materi

secara komprehensif

selanjutnya membuat

kesimpulan hasil diskusi.

Siswa mempresentasikan

hasil diskusinya, lalu

meminta kelompok lain

memberikan

tanggapannya.

Siswa memperhatikan

klarifikasi yang

disapaikan guru dalam

meluruskan konsep.

Siswa berusaha

mengerjakan variasi soal

yang diberikan oleh guru.

Page 100: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

variasi soal untuk mengetahui

ketercapaian kompetensi siswa.

C. Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang memiliki

kemampuan menyimpulkan dengan

tepat.

2. Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil diskusi untuk penekanan

konsep.

3. Guru memberikan latihan dan tugas

rumah berupa soal yang baru saja

dipelajari.

4. Guru memberikan tugas meringkas

materi selanjutnya tentang tumbukan

Siswa menerima

penghargaan dari guru

atas kinerjanya.

Siswa menyimpulkan

hasil diskusi.

Siswa mengerjakan

tugas yang diberikan

guru

Siswa melaksanakan

tugas meringkas dari

guru

10’

F. Sumber Belajar :

1. Buku FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Marthen Kanginan

2. Bahan Ajar FISIKA SMA/MA Karangan Tim Penyususn MGMP FISIKA

Kota Padang.

3. BSE FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Bambang Haryadi.

G.Penilaian Hasil Belajar :

1. Teknik Penilaian : - Tes tertulis

- Lembar penilaian afektif

- Lembar penilaian psikomotorik

2. Bentuk Instrumen : - Essay terstruktur

SOAL ULANGAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

1. Sebuah silinder roket mengandung 12 kg gas yang dimampatkan. Jika

katup silinder itu dibuka, maka gas akan menyembur keluar dari mulut

pipa sehingga silinder kosongdalam waktu 1 menit 30 sekon. Jika gas

Page 101: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

menyembur keluar dari mulut pipa dengan kecepatan rata-rata 25 m/s,

hitung gaya yang dikerjakan gas pada silinder itu. (Bobot 60)

2. Sebutir peluru bermassa 30 gram ditembakan dari senapan yang

massanya 1,5 kg. Jika peluru saat lepas memiliki kecepatan 100 m/s

maka tentukan kecepatan senapan sesaat setelah peluru lepas?

(Bobot 40)

Kunci jawaban dan skor.

Jawaban Sko

r

1. Diket:Momentum gas mula-mula sama dengan nol sebab gas mula-mula diam dalam silinder. p1 = 0Momentum gas pada waktu keluar dari silinder dengan kecepatan 25 m/s adalahp2 = mv = (12 kg) (25 m/s) = 300 kg m/s Perubahan momentum gas (Δp) yang terjadi selama Δt= 1 menit 30 sekon atau 90 sekon adalahΔp = p2-p1

= 300 kg m/s – 0 = 300 kg m/s Gaya rata-rata yang dikerjakan silinder pada gas adalah F = Δp/Δt

= 300 kg m/s / 90 s = 3,3 N Gaya yang dikerjakan silinder pada gas adalah 3,3 N dengan arah ke bawah. Sesuai dengan hukum III Newton, timbul reaksi dimana gas akan mengerjakan gaya kepada silinder yang nilainya sama tetapi arahnya berlawanan. Jadi, gaya rata-rata yang dikerjakan semburan gas pada silinder adalah 3,3 N dengan arah ke atas( kita sebut gaya dorong ).

2. Diket: mp = 30 gr = 3 . 10-2 kg

10

10

20

20

Page 102: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

ms = 1,5 kgvp = 100 m/s

Ditanya: Vs =………………?

Jawab:Pada saat peluru dan senapan tidak dipengaruhi impuls dari luar sehingga berlaku hukum kekekalan momentum.

pawal = pakhir 0 = mp.vp− ms vs

ms.vs = mp.vp

1,5.vs = 3.10-2 . 100 vs = 2 m/s

10

10

20

Jumlah 100

Mengetahui, Padang, 25 Oktober

2011

Kepala Sekolah SMAN 7 Padang Peneliti

Drs. Nursal Samin EstuhonoNIP. 195407161980031009 Nim.01938

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA 7 Padang

Page 103: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Kelas / Semester : XI IPA / 1

Mata Pelajaran : FISIKA

Tahun Pelajaran : 2011/ 2012

Waktu : 3 x 45’

Standar Kompetensi :

1. Menganalisis gejala alam dan keterkaitannya dalam cakupan benda

titik.

Kompetensi Dasar :

1.7 Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

A. Indikator Pencapaian :

1. Kognitif:

a. Produk

1. Mendeskripsikan jenis-jenis tumbukan

2. Menganalisis bahwa pada tumbukan lenting sempurna berlaku

hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi

3. Menganalisis pada tumbukan lenting sebagian berlaku hukum

kekekalan momentum, tetapi tidak berlaku hukum kekekalan

energi kinetik.

4. Menganalisis pada tumbukan tidak lenting sama sekali, sesudah

tumbukan kedua benda bersatu, sehingga kecepatan kedua

benda sesudah tumbukan besarnya sama, v1' = v2' = v'.

5. Mengklasifikasikankan peristiwa tumbukan dalam kehidupan

sehari-hari kedalam jenis-jenis tumbukan.

b. Proses

Melakukan diskusi kelompok dalam mengklasifikasikan jenis-jenis

tumbukan serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, meliputi:

1. Merumuskan masalah melalui dialog sederhana

2. Mengkreasikan imajinasi dalam menemukan fakta dalam

kehidupan sehari-hari

3. Memperhatikn animasi terkait peristiwa tumbukan

Page 104: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

4. Membahas contoh-contoh sederhana terkait tumbukan

5. Mendiskusikan konsep tumbukan secara mendalam

6. Menyimpulkan hasil diskusi untuk mengklasifikasikan jenis-jenis

tumbukan serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari

2. Psikomotor:

a. Melakukan kegiatan eksplorasi dari berbagai referensi (sumber)

untuk menganalisis jenis-jenis tumbukan.

b. Melakukan kegiatan eksplorasi dari berbagai sumber dalam

menemukan peristiwa tumbukan dalam kehidupan sehari-hari dan

mengelompokannya.

3. Afektif

a. Karakter: Berfikir kritis dan logis, bekerja teliti, jujur dan berperilaku

santun.

b. Keterampilan sosial: menyampaikan pendapat, menjadi pendengar

yang baik dan menanggapi pendapat orang lain.

B. Tujuan Pembelajaran :

1. Kognitif:

a. Produk

1. Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil, siswa diharapkan

dapat mendeskripsikan jenis- jenis tumbukan

2. Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil, siswa diharapkan

dapat menganalisis bahwa pada tumbukan lenting sempurna

berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan

energi

3. Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil, siswa diharapkan

dapat menganalisis bahwa pada tumbukan lenting sebagian

berlaku hukum kekekalan momentum, tetapi tidak berlaku

hukum kekekalan energi kinetik

4. Setelah berdiskusi dalam kelompok kecil, siswa diharapkan

dapat menganalisis bahwa pada tumbukan tidak lenting sama

sekali, sesudah tumbukan kedua benda bersatu, sehingga

Page 105: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

kecepatan kedua benda sesudah tumbukan besarnya sama, v1'

= v2' = v'

5. Setelah berdiskusi, siswa diharapkan dapat

mengklasifikasikankan tumbukan dalam kehidupan sehari-hari

ke dalam jenis-jenis tumbukan

c. Proses

1. Siswa melakukan diskusi pada kelompoknya masing-masing

untuk mendeskripsikan jenis- jenis tumbukan

2. Melalui animasi, siswa dapat mengamati peristiwa terkait

peristiwa tumbukan

2. Psikomotor:

a. Siswa melakukan eksplorasi untuk menemukan informasi terkait

peristiwa tumbukan dari berbagai sumber.

b. Siswa mengamati secara seksama animasi yang ditampilkan di

depan kelas kemudian memberikan tanggapan terkait peristiwa

tumbukan yang baru saja dipelajari.

c. Siswa berusaha aktif mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh

guru

3. Afektif

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter

berfikir kritis dan logis,bekerja teliti, jujur dan berperilaku santun.

b. Bekerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok dan aktif

menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik dan

menanggapi pendapat orang lain.

C. Materi Pembelajaran

TUMBUKAN

Fakta : - Mobil sedan ringsek ketika bertabrakan dengan kereta api

- Peluru pistol bersarang kedalam tubuh pencopet

- Bola billiard melanting ketika menumbuk bola yang lain

- Tanah liat menempel di dinding ketika dilemparkan dengan

kuat

Page 106: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Konsep : - Tumbukan lenting sempurna

- Tumbukan lenting sebagian

- Tumbukan tidak lenting sama sekali

Prinsip : - Tumbukan elastis sempurna atau lenting sempurna adalah

tumbukan dua benda atau lebih yang memenuhi hukum

kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi kinetik.

Pada tumbukan ini memiliki koefisien restitusi satu, e = 1

- Pada tumbukan elastis (lenting) sebagian juga berlaku

kekekalan momentum, tetapi energi kinetiknya hilang

sebagian. Koefisien restitusi pada tumbukan ini memiliki nilai

antara nol dan satu (0 < e < 1).

- Tumbukan tidak elastis atau tidak lenting merupakan

peristiwa tumbukan dua benda yang memiliki ciri setelah

tumbukan kedua benda bersatu.

- Berdasarkan nilai e, tumbukan dapat dibagi menjadi

a. Tumbukan elastis sempurna, berlaku:

kekekalan momentum

kekekalan energi kinetik

e = 1

b. Tumbukan elastis sebagian, berlaku:

kekekalan momentum & energi tidak kekal

0 < e < 1

c. Tumbukan tidak elastis, berlaku:

kekekalan momentum

energi tidak kekal

e = 0

Prosedur: - Melakukan eksplorasi terkait peristiwa tumbukan

- Mengidentifikasi besaran-besaran terkait tumbukan

- Menganalisis besaran-besaran terkait tumbukan

- Menyimpulkan konsep tumbukan

D. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model : - Cooperatif Learning

Page 107: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

2. Metode : - Diskusi kelompok

- Demonstrasi

- Tugas

3. Strategi : - Pembelajaran Gasing (Gampang Asyik dan

Menyenangkan)

E. Kegiatan Pembelajaran

No Aktivitas Pembelajaran Aktivitas siswa Waktu

1

2

1

2

A. Kegitan Pendahuluan - Appersepsi:

Hukum kekekalan momentum dan

hukum kekekalan energy kinetik

- Motivasi:

Pernahkah kalian memperhatikan

permainan billiard? Apa yang terjadi ketika

bola billiard menumbuk bola yang lain?

Bagaimana kecepatanya setelah ditumbuk

bola yang lain? Guru menyampaikan

indikator dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai oleh siswa

B. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok

Eksplorasi

Dialog sederhana

Siswa dibimbing untuk memasuki

materi yang dipelajari dengan dialog

sederhana terkait peristiwa tumbukan

Setiap kelompok mecari informasi

sebanyak-banyaknya terkait peristiwa

tumbukan dari berbagai sumber dan

mendiskusikannya.

Siswa mempersiapkan diri untuk belajar.

Siswa memperhatikan

dan berusaha

menjawab pertanyaan

guru

Siswa duduk pada

kelompok yang sudah

ditetapkan

Siswa mencari

informasi terkait

peristiwa tumbukan

kemudian

mendiskusikannya

Siswa

mengembangkan

10’

115’

Page 108: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Berimajinasi/berfantasi

Siswa dibimbing untuk berimajinasi

dalam menemukan fakta atau

kejadian sehari-hari terkait peristiwa

tumbukan

Siswa dibimbing mengamati kejadian

sehari-hari terkait peristiwa tumbukan

melalui tampilan animasi yang

menarik dan mengasyikan.

Elaborasi

Menyajikan contoh soal sederhana yang

relevan

Siswa memperhatikan demonstrasi

melalui media animasi yang

ditampilkan guru untuk memperoleh

contoh konkrit terkait peristiwa

tumbukan sehingga pembelajaran

lebih mudah diterima.

Setiap siswa berdiskusi dalam

menyelesaikan soal terkait peristiwa

tumbukan mulai tingkat yang

sederhana.

Menyajikan materi secara mendalam

Siswa dibimbing untuk memahami

materi tumbukan secara komprehensif

lalu membuat kesimpulan hasil

diskusi.

Konfirmasi

Setiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya, lalu kelompok lain

memberikan tanggapannya.

Guru menganalisis dan mengevaluasi

imajinasi untuk

menemukan fakta

terkait materi yang

dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari

Siswa memperhatikan animasi yang ditampilkan di didepan kelas kemudian mendiskusikan contoh soal yang diberikan dalam kelompoknya masing-masing.

Siswa memahami

materi secara

komprehensif

selanjutnya membuat

kesimpulan hasil

diskusi.

Siswa mempresentasikan hasil diskusinya, lalu kelompok lain menanggapiSiswa memperhatikan

klarifikasi yang

disapaikan guru dalam

meluruskan konsep.

10’

Page 109: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

proses pemecahan masalah dengan

cara memberikan penguatan dan

meluruskan konsep yang belum tepat.

Memberikan variasi soal

Guru membimbing siswa melakukan

refleksi dengan jalan memberikan

variasi soal untuk mengetahui

ketercapaian kompetensi siswa.

C. Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang memiliki

kemampuan menyimpulkan

dengan tepat.

2. Guru bersama siswa

menyimpulkan hasil diskusi untuk

penekanan konsep.

3. Guru memberikan latihan dan

tugas rumah berupa soal yang

baru saja dipelajari.

4. Guru memberikan tugas

meringkas materi pelajaran

tentang koefisien restitusi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

Siswa berusaha

mengerjakan variasi

soal yang diberikan

oleh guru.

Siswa menerima

penghargaan dari guru

atas kinerjanya.

Siswa menyimpulkan

hasil diskusi.

Siswa mengerjakan

tugas yang diberikan

guru

Siswa melaksanakan

tugas yang diberikan

guru untuk meringkas

materi selanjutnya

F. Sumber Belajar :

1. Buku FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Marthen Kanginan.

2. BSE FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Bambang Haryadi.

3. BSE FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Sri Handayani

G. Penilaian Hasil Belajar :

1. Teknik Penilaian : - Tes tertulis

Page 110: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

- Lembar penilaian afektif

- Lembar penilaian psikomotorik

2. Bentuk Instrumen : - Essay terstruktur

SOAL ULANGAN TUMBUKAN

1. Bola 150 gram bergerak ke kanan dengan kelajuan 20 m/s menumbuk

bola lain bermassa 100 gram yang mula-mula diam. Jika

tumbukannya lenting sempurna, berapakah kecepatan masing-masing

bola setelah tumbukan? (Bobot 40)

2. Sebuah benda menumbuk balok yang diam di atas lantai dengan

kecepatan 20 m/s. Setelah tumbukan, balok terpental dengan

kecepatan 15 m/s searah dengan kecepatan benda semula.

Berapakah kecepatan benda setelah tumbukan, jika besar koefisien

restitusi e = 0,4? (Bobot 30)

3. Dua buah benda A dan B massanya masing-masing 5 kg dan 3 kg

bergerak berlawanan arah pada bidang datar licin dengan kelajuan

sama 2 m/s. Jika terjadi tumbukan tidak lenting sama sekali,

berapakah kecepatan kedua benda sesaat setelah tumbukan? (Bobot

30)

Kunci jawaban dan skor.

Jawaban Skor

Page 111: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1.

10

20

10

2.

15

15

Page 112: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

3.

15

15

JUMLAH 100

Mengetahui, Padang, 01

Nopember2011

Kepala Sekolah SMAN 7 Padang Peneliti

Drs. Nursal Samin Estuhono

NIP. 195407161980031009 Nim. 01938

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA 7 Padang

Kelas / Semester : XI IPA / 1

Mata Pelajaran : FISIKA

Tahun Pelajaran : 2011 / 2012

Waktu : 3 x 45’

Standar Kompetensi :

1. Menganalisis gejala alam dan keterkaitannya dalam cakupan benda

titik.

Kompetensi Dasar :

1.7Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

A. Indikator Pencapaian :

1. Kognitif:

Page 113: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

a. Produk

1. Mendeskripsikan konsep koefisien restitusi

2. Menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi koefisien

restitusi

3. Mengaplikasikan konsep koefisien restitusi dalam pemecahan

masalah serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari

b. Proses

Melakukan percobaan untuk menentukan koefisien restitusi antara

bola tenis, bola kasti dan bola karet, meliputi:

1. Merumuskan masalah terkait koefisien restitusi

2. Merumuskan hipotesis

3. Mengidentifikasi vatiabel– variable

4. Menyusun data percobaan

5. Menganalisis data

6. Menyimpulkan

2. Psikomotor:

a. Melakukan percobaan untuk menentukan koefisien restitusi

antara bola tenis, bola kasti dan bola karet

b. Mengukur massa bola

c. Mengukur ketinggian pantulan masing-masing bola.

3. Afektif

a. Karakter: Berfikir kritis dan logis, bekerja teliti, jujur dan berperilaku

santun.

b. Keterampilan sosial: menyampaikan pendapat, menjadi pendengar

yang baik dan menanggapi pendapat orang lain.

B. Tujuan Pembelajaran :

1. Kognitif:

a. Produk

1. Dengan kalimat sendiri siswa dapat mendeskripsikan konsep

koefisien restitusi

Page 114: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

2. Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menentukan

koefisien restitusi antara bola tenis, bola kasti dan bola karet

3. Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menyelidiki

faktor- faktor yang mempengaruhi koefisien restitusi

4. Berdasarkan data hasil percobaan, siswa dapat menentukan

koefisien restitusi antara bola tenis, bola kasti dan bola karet

5. Mengaplikasikan konsep koefisien restitusi dalam kehidupan

sehari-hari-hari

b. Proses

1. Disediakan seperangkat alat percobaan, siswa dapat

melakukan percobaan untuk menentukan koefisien restitusi

antara bola tenis, bola kasti dan bola karet

2. Disediakan seperangkat alat percobaan, siswa dapat

melakukan percobaan untuk menyelidiki faktor- faktor yang

mempengaruhi koefisien restitusi

2. Psikomotor:

1. Disediakan seperangkat alat percobaan, siswa terampil melakukan

percobaan untuk menentukan koefisien restitusi antara bola tenis,

bola kasti dan bola karet

2. Siswa dapat mengukur tinggi pantulan masing-masing bola.

3. Siswa dapat mengukur massa masing-masing bola.

3. Afektif

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter

berfikir kritis dan logis,bekerja teliti, jujur dan berperilaku santun.

b. Bekerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok dan aktif

menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik dan

menanggapi pendapat orang lain

C. Materi Pembelajaran

KOEFISIEN RESTITUSI

Fakta : - Bola tenis memantul di lantai

- Bola volly mematul ketika menumbuk dinding

Page 115: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

- Pantulan bola tenis yang menumbuk lantai semakin lama

semakin rendah

Konsep : - Koefisien Restitusi

Prinsip : - Setiap dua benda yang bertumbukan akan memiliki tingkat

kelentingan atau elastisitas. Tingkat elastisitas ini

dinyatakan dengan koefisien restitusi (e). Koefisien restitusi

didefinisikan sebagai nilai negatif dari perbandingan

kecepatan relatif sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif

sebelumnya.

e = Δ V’ = (V2’-V1’)

ΔV = V1 - V2

- Nilai koefisien restitusi adalah antara nol dan satu (0 ≤ e

≤1 ). Untuk tumbukan lenting sempurna e = 1, sedangkan

untuk tumbukan tak lenting sama sekali e = 0.

Prosedur: - Mempersiapan alat dan bahan

- Mengikuti prosedur percobaan

- Melakukan percobaan

- Menganalisis data percobaan

- Menarik kesimpulan

D. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model : - Cooperatif Learning

2. Metode : - Diskusi kelompok

- Eksperimen

E. Kegiatan Pembelajaran

No. Aktivitas Pembelajaran Aktivitas siswa Waktu

1

A. Kegitan Pendahuluan

- Appersepsi:

Tumbukan

- Motivasi:

Apa yang terjadi jika kita jatuhkan

bola tenis di lantai? Bagaimana

kondisi bola tenis tersebut?

Siswa mempersiapkan

diri untuk belajar

Siswa memperhatikan

dan berusaha menjawab

115’10’

Page 116: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

2

1

2

Bagaimana ketinggian pantulan bola

setelah beberapa saat?

Guru menyampaikan indikator

dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai oleh siswa

B. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi 5

kelompok

Eksplorasi

Guru mengajukan pertanyaan

kepada siswa terkait tumbukan

bola dengan loantai:

Apa yang terjadi jika kita jatuhkan

bola tenis di lantai?

Bagaimana ketinggian pantulan

bola setelah beberapa saat?

Elaborasi

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk memberikan

jawaban dalam upaya

merumuskan hipotesis

Guru membimbing kelompok

untuk menentukan langkah-

langkah yang sesuai untuk

menguji hipotesis.

Guru membimbing kelompok

siswa melakukan percobaan

sederhana menentukan koefisien

restitusi antara bola tenis, bola

kasti dan bola karet

pertanyaan guru

Siswa duduk pada

kelompok yang

ditetapkan

Siswa berusaha

menjawab pertanyaan

yang diberikan guru,

dengan berdiskusi dalam

kelompoknya

Siswa merumuskan

hipotesis dari

permasalahan yang

diajukan

Siswa menyusun

langkah-langkah kerja

sesuai LKS dalam

rangka menguji hipotesis

Siswa melakukan

percobaan sederhana

sesuai dengan tuntunan

115’

Page 117: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Konfirmasi

Guru memberi kesempatan

kepada siswa mengumpulkan

dan menganalisis data sesuai

dengan tuntunan LKS

Guru membimbing siswa

membuat kesimpulan dalam

menentukan harga koefisien

restitusi bola tenis, bola kasti dan

bola karet

C. Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

mengungkapkan

permasalahan yang dihadapi

selama pembelajaran

2. Guru memberikan

kesempatan untuk

mengungkapkan materi yang

belum dipahaminya.

3. Guru memberikan evaluasi

untuk melihat sejauhmana

pehaman siswa tehadap

materi pengaruh gaya

terhadap pertambahan

panjang pegas

4. Guru memberikan tugas

rumah berupa latihan soal.

LKS.

Siswa berdiskusi

mengumpulkan data dan

mengolahnya sesuai

tuntunan LKS

Siswa menyimpulkan

hasil diskusi untuk

menentukan harga

koefisien restitusi bola

tenis, bola kasti dan bola

karet

Siswa menyampaikan

permasalahan-

permasalahan yang

ditemui selama

pembelajaran

berlangsung.

Siswamenyampaikan

materi yang belum

dipahaminya

Siswa melaksanakan

evaluasi yang diberikan

guru

10’

Page 118: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Siswa mengerjakan tugas

yang diberikan guru

F. Sumber Belajar :

1. Buku FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Marthen Kanginan

2. BSE FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI karangan Bambang Haryadi.

3. LKS Koefisien Restitusi

G. Penilaian Hasil Belajar :

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

Lembar penilaian afektif

Lembar penilaian psikomotorik

2. Bentuk Instrumen : Essay terstruktur

SOAL ULANGAN KOEFISIEN RESTITUSI

1. Bola A 2 kg bergerak dengan kecepatan 4 m/s. Sedangkan bola B 3

kg bergerak di depan bola A dengan kecepatan 2 m/s searah. Setelah

tumbukan kecepatan bola B menjadi 4 m/s. Tentukan:

a. kecepatan bola A setelah tumbukan,

b. koefisien restitusi! (Bobot 60)

2. Sebuah benda jatuh di atas tanah dari ketinggian 9 m. Ternyata benda

terpantul setinggi 1 meter. Hitunglah:

a. Koefisien kelentingan.

b. Tinggi pantulan setelah pantulan ketiga. (Bobot 40)

Kunci jawaban dan skor.

Jawaban Skor

1.

20

Page 119: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

20

20

2. Diket:h1 = 9 mh2 = 1 m

Ditanya: c. Koefisien restitusi (e)= …….?d. Tinggi pantulan ketiga (h3)=…......?Jawab:

a.

e=√ 19

e=1/3

b. e=√ h 3

h 2

1/3=√ h 3

h 2 9 = h3

h2

h3 = 1/3.1 m h3 = 1/3 m

10

10

20

JUMLAH 100

Mengetahui, Padang, 15 Oktober

2011

Kepala Sekolah SMAN 7 Padang Peneliti

Page 120: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Drs. Nursal Samin Estuhono

NIP. 195407161980031009 Nim. 01938

LAMPIRAN 6

Sekolah : SMAN 7 PadangKelas/semester : X/1Mata Pelajaran : FisikaKelompok :……..Anggota :1. 4.2. 5.3.

A. Kompetensi Dasar

Menunjukan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan.

B. Tujuan Kegiatan

Setelah melakukan diskusi, siswa diharapkan dapat:Menjelaskan pengertian impuls Menjelaskan pengertian momentum Menyebutkan contoh-contoh penerapan impuls dan momentum dalam kehidupan sehari-hari

C. Alokasi Waktu

Waktu yang disediakan 3 x 45 menit.D. Informasi Singkat

Untuk dapat memahami materi ini, baca buku-buku referensi berikut.Kamajaya, (2006). Fisika untuk SMA kelas XI semester I.Grafindo Media Pratama. Page (154-167)Marthen Kanginan, (2007). Fisika. Erlangga. Page (158-165)Sri Handayani & Ari Damari, (2009). Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XI Departemen Pendidikan Nasional. Page (72-77) Bambang Haryadi, (2009). Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XI Departemen Pendidikan Nasional. Page (87-90)

E. Prosedur Kerja

Lembar Diskusi Siswa

Page 121: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1. Pahami standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan

pembelajaran.

2. Baca informasi singkat dan menambah pemahaman dengan

mempelajari buku-buku referensi

3. Amati contoh-contoh video dan animasi dari impuls dan momentum

yang ditampilkan di depan kelas.

4. Buat ringkasan berdasarkan yang kamu pelajari tersebut

5. Duduk pada kelompok masing-masing dan berpartisipasi aktif

dalam diskusi kelas

6. Pikirkan peristiwa impuls dan momentum dalam kehidupan sehari-

hari.

7. Diskusikan dalam kelompokmu pertanyaan-pertanyaan yang ada

dalam LDS ini.

8. Buat laporan kelompokmu pada diskusi kelas.

F. Tugas

1. Jawablah pertanyaan berikut.

a. Jelaskanlah pengertian impuls secara umum disertai dengan contoh.

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………...............................................................................................

.................................................................................................................

...

b. Besarnya impuls sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan

serta selang waktu yang bekerja pada suatu benda. Secara

matematis impuls dapat diformulasikan:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………….........................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

..

c. Jelaskanlah pengertian momentum secara umum disertai dengan

contoh.

Page 122: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………….....................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

...........................................

d. Jelaskanlah hubungan massa benda dengan besarnya momentum

yang dimiliki benda tersebut.

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………...................................................................................................

.................................................................................................................

..

e. Jelaskanlah hubungan kecepatan benda dengan besarnya momentum

yang dimiliki benda tersebut

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………...................................................................................................

.................................................................................................................

..

f. Berdasarkan hubungan massa dan kecepatan terhadap besarnya

momentum, formulasikanlah besaran momentum secara matematis.

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

….............................................................................................................

.................................................................................................................

...

2. Jawablah soal berikut

a. Cristiano Ronaldo mengekskusi Finalti pada pertandingan piala dunia 2010. Apabila kaki Cristiano Ronaldo menyentuh bola selama 0,5 s, tentukanlah besarnya Impuls yang dialami bola jika gaya yang dberikan:

Page 123: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1) 10 N2) 50 N3) 75 N4) 100 N…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………..

b. Sebuah bola bilyard bermassa 0,5 kg terletak diatas lantai. Tentukan besarnya momentum bola tersebut jika:

1) Bola bergerak dengan kecepatan 2 m/s kearah kanan2) Bola bergerak dengan kecepatan 4 m/s kearah kiri…………………………………………………………………………………

………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………..

4. Jodohkan setiap pertanyaan disebelah kiri dengan jawaban

disebelah kanan

a Gaya yang diperlukan untuk membuat sebuah benda bergerak

dalam interval waktu tertentu adalah…………………

Kecepatan

b Momentum merupakan besaran vektor, dimana arah

momentum searah dengan arah ………………….

Momentum

c …………………....merupakan ukuran kelembaman dari suatu

benda

Impuls

Page 124: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

d Impuls yang dikerjakan pada suatu benda merupakan

…………………. yang dialami benda itu, yaitu beda antara

momentum akhir dengan momentum awalnya.

Perubahan

Momentum

LAMPIRAN 7

LKS-1

Sekolah : SMAN 7 PadangKelas/semester : XI/1Mata Pelajaran : FisikaKelompok :……..Anggota :1. 4.2. 5.3.

I. TUJUAN : Menentukan koefisien restitusi antara : a. Bola tenis dengan lantai b. Bola kasti dengan lantai c. Bola karet dengan lantai.

II. TEORI : Bila sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h1 lalu setelah dipantulkan lantai mencapai ketinggian h2 , akan berlaku rumus,

III. ALAT-ALAT : 1. Mistar2. Bola tenis, bola kasti, bola karet3. Timbangan

IV. JALAN PERCOBAAN :

h2h1

dilepas

h2h1

dilepas

Page 125: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1. Lepaskan bola dari suatu ketinggian tertentu ( h1 ) 2. Setelah bola menyentuh lantai dan dipantulkan, bola akan naik sampai ketinggian h2. Catatlah h1 dan h2

3. Maka koefisien restitusi 4. Ulangi percobaan 1 dan 2 untuk tinggi h1 = 100, 115 , 130 , 145, 160 , 175, 190 dan 200 cm 5. Lakukan untuk ketiga bola tersebut. cm 6. Ulangi langkah 1 sampai dengan 5 sekali lagi. 7. Setelah selesai, timbanglah masing-masing bola tadi.

V. DATA PENGAMATAN

Massa bola kasti Massa bola karet Massa bola tenisJenis/ kodeBola

Massa(gram)

Ketinggian awal (h1)( cm )

TinggiI ( cm )

Pantulan (h2)II ( cm )

Tinggi Pantulan (h2)Rata –rata ( cm )

Kasti 100 cm

( …….) 95 cm

90 cm

85 cm 80 cm

Karet 100 cm

( …….) 95 cm 90 cm 85 cm 80 cm

Tenis 100 cm

( …….) 95 cm 90 cm

85 cm

VI. PERTANYAAN.

lantailantai

Page 126: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1. Hitung harga koefisien restitusi tiap percobaanHitung harga koefisien restitusi rata-rata tiap bola.

2. Apa yang dimaksud dengan tumbukan :a. Leting sempurnab. Tidak lenting sama sekalic. Lenting sebagian

3. Percobaan yang saudara lakukan tadi termasuk jenis tumbukan yang mana ?

4. Apakah massa bola berpengaruh pada percobaan ini ? Jelaskan !!

VII. KESIMPULAN

LAMPIRAN 8

FORMAT PENILAIAN ASPEK AFEKTIF SISWA

KELAS :……………………………………………… MATA PELAJARAN :…………………………….. GURU BIDANG STUDI :………………………..

NO

NAMA SISWA

ASPEK AKTIVITAS YANG DINILAI

NILAI AKHI

R

BERTANYA PADA

GURU

MENJAWAB

PERTANYAAN

BERPENDAPAT

MENYANGGAH JAWAB

AN

MELENGKAPI

JAWABAN

TO

TA

L

NIL

AI

MU

TU

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1                                                          2                                                          3                                                          4                                                          5                                                          6                                                          7                                                          8                                                          9                                                          

                                                         

Page 127: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

KETERANGAN:

POIN

KRITERIA NILAIMUT

U

1 KURANG SEKALI 0-20 E

2 KURANG 21-40 D

3 CUKUP 41-60 C

4 BAIK 61-80 B

5 SANGAT BAIK 81-100 A

LAMPIRAN 9

FORMAT PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK

SISWAKELAS :……………………………………………… MATA PELAJARAN :…………………………….. GURU BIDANG STUDI :………………………..

NO

NAMA SISWA

ASPEK AKTIVITAS YANG DINILAI

NILAI AKHI

R

MENGIKUTI

PROSEDUR

MERANGKAI ALAT

MENGUKUR

MEMBACA

SKALA

KETELITIAN

BEKERJA

TO

TA

L

NIL

AI

MU

TU

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1                                                          2                                                          3                                                          4                                                          

Poin maksimum = 25 Nilainya = (25/25) x 100 = 100Bila poin diperoleh = 15 Nilainya = (15/25) x 100 = 60B

Padang, Oktober 2011Observer

(………………………….)

Page 128: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

5                                                          6                                                          7                                                          8                                                          9                                                          

                                                         

KETERANGAN:POIN

KRITERIA NILAIMUT

U

1 KURANG SEKALI 0-20 E

2 KURANG 21-40 D

3 CUKUP 41-60 C

4 BAIK 61-80 B

5 SANGAT BAIK 81-100 A

LAMPIRAN XIIKISI-KISI SOAL UJI COBA

Mata pelajaran : FisikaKelas/Semester : X/ GanjilStandar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keterkaitannya

dalam cakupan benda titik.

KOMPETENSI DASAR

Indikator Jml soal

Tingkat Kognitif No. SoalC1 C2 C3 C4 C5 C6

1.7Menunjukkan

hubungan

antara konsep

impuls dan

momentum

untuk

menyelesaikan

masalah tumbukan.

1. Memformulasikan konsep

impuls yang bekerja pada suatu

benda.

2. Menganalisis secara

kuantitatif besarnya impuls

yang dialami suatu benda.

3. Memformulasikan konsep

momentum yang dimiliki sebuah

benda.

4. Merumuskan hukum

1

2

1

2

3

Poin maksimum = 25 Nilainya = (25/25) x 100 = 100Bila poin diperoleh = 15 Nilainya = (15/25) x 100 = 60B

Padang, Oktober 2011Observer

(………………………….)

Page 129: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

kekekalan momentum

5. Mendeskripsikan aplikasi

hukum kekekalan momentum

dalam prinsip kerja roket.

6. Menganalisis secara

kuantitatif dalam menentukan

resultan momentum

7. Mendeskripsikan karakteristik

tumbukan lenting sempurna

8. Mengintegrasikan hukum

kekekalan momentum dan

hukum kekekalan energi kinetik

dalam tumbukan lenting

sempurna

9. Mendeskripsikan karakteristik

tumbukan lenting sebagian

10. Mengintegrasikan hukum

kekekalan momentum dan

hukum kekekalan energi kinetik

dalam tumbukan lenting

sempurna.

11. Mendeskripsikan

karakteristik tumbukan tak

lenting sama sekali

12.

2

1

1

2

1

2

1

4

5

6

7

8

1 essay

9

10

2 essay

3 essay

Page 130: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

LAMPIRAN XIII

SOAL UJI COBAPetunjuk Umum :1. Tulislah lebih dahulu Nama dan Kelas pada tempat yang telah

disediakan pada lembar jawaban!2. Bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Kamu menjawabnya!3. Laporkan pada pengawas jika ada tulisan kurang jelas, rusak, atau

jumlah soal kurang!4. Dahulukan menjawab soal-soal yang dianggap mudah!5. Periksa ulang Lembar Jawaban Kamu sebelum diserahkan kepada

pengawas!

Petunjuk Khusus :

Tulislah salah satu jawaban yang paling benar (a, b, c, d atau e) pada selembar kertas!1. Sebuah bola kaki ditendang

dengan gaya sebesar F dan selang waktu kontak kaki dengan bola adalah t menghasilkan impuls sebesar I, Jika gaya tendangan dijadikan ¼ F, maka besarnya impuls yang dialami bola sekarang adalah…a. 1/16 I d. 1/2 Ib. 4 I e. 1/8 I

c. ¼ I2. Sebuah bola dipukul dengan gaya

sebesar 45 N, jika gaya tersebut bekerja pada bola selama selang waktu 0.1 s. Berapakah besarnya impuls yang dialami bola tersebut…a. 45 Ns d. 450 Ns

b. 4,5 Ns e. 0,45 Ns c. 450 Ns

3. Sebuah bola golf bermassa 0,25 kg dipukul dengan stik hingga melesat dengan kelajuan 60 m/s. Jika selang waktu kontak antara

stik dan bola 0,05 sekon,berapakah gaya rata-rata yang dikerjakan stik….a. 300 N d.3000 Nb. 30 N e. 30.000 Nc. 3 N

4. Sebuah mobil yang massanya 2000 kg melaju dengan kecepatan 30 m/s. Berapakah besar gaya yang diperlukan untuk menghentikan mobil tersebut jika mobil berhenti dalam waktu 5 sekon.a. 12.000 N d. 12 Nb. 1.200 N e. 120.000 Nc. 120 N

5. Bola bermassa 0,6 kg dilemparkan kepada pemukul dengan kecepatan 20 m/s, setelah dipukul, kecepatan bola 80 m/s, arahnya berlawanan dari arah semula. Impuls pukulannya adalah ….a. – 0,2 Ns d. – 4,8 Nsb. – 0.8 Ns e. – 60 Nsc. – 1.2 Ns

Page 131: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

6. Sebuah mobil massanya 2 ton, mula-mula diam, kemudian bergerak selama 5 sekon hingga kecepatannya mencapai 10 m/s. Gaya dorong (penggerak) yang diperlukan mobil tesebut adalah ....a. 500 N d. 4000 Nb. 1000 N e. 8000 Nc. 2000 N

7. Bola kasti bermassa 200 gram bergerak dengan kelajuan 10 m/s. Bola tersebut dipukul hingga berbalik arah dengan kelajuan 15 m/s.Waktu kontak antara bola dengan pemukul 0,01 s.Maka besarnya gaya rata-rata yang dilakukan tongkat pemukul sebesar.....a. 10 N d. 250 Nb. 50 N e. 500 Nc. 100 N

8. Sebuah benda bermassa 400 gram bergerak dengan kecepatan 3 m/s, maka besarnya momentum yang dimiliki benda tersebut adalah…a. 1,2 kg m/s d. 0,12 kg

m/sb. 12 kg m/s e. 0,012 kg

m/sc. 120 kg m/s

9. Seorang pemain bisbol akan memukul bola yang datang padanya dengan massa 2 kg dengan kecepatan 10 m/s, kemudian dipukulnya dan bola bersentuhan dengan pemukul dalam waktu 0,01 detik sehingga bola berbalik arah dengan

kecepatan 15 m/s. Maka gaya yang dialami bola adalah….a. 50 N d. 5000 Nb. 500 N e. 50000 Nc. 50000 N

10. Sebuah bola yang mula-mula diam kemudian disodok tongkat dengan gaya 50 N, dalam waktu 10 ms. Jika massa bola 0,2 kg, maka kecepatan bola setelah disodok adalah ......a. 0,25 m/s d. 250 m/sb. 2,5 m/s e. 2.500 m/sc. 25 m/

11. Di antara benda berikut ini yang akan mengalami gaya terbesar bila menumbuktembok berhenti dalam selang waktu yang sama adalah … .a. benda bermassa 40 kg dengan

kecepatan 25 m/sb. benda bermassa 50 kg dengan

kecepatan 15 m/sc. benda bermassa 100 kg

dengan kecepatan 10 m/sd. benda bermassa 150 kg

dengan kecepatan 7 m/se. benda bermassa 200 kg

dengan kecepatan 5 m/s12. Rumus dimensi dari momentum

adalah a. MLT2 d. ML - 2T 2

b. ML-1T-1 e. M L - 1 T 2

c. MLT -1

13. Sebuah bola biliyard yang bermassa m bergerak dengan kecepatan v memiliki momentum sebesar p, apabila bola biliyard bergerak dengan kecepatan ½ v maka momentumnya menjadi….a. 2p d. 1/4pb. p e. 4p

Page 132: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

c. 1/2p14. Sebuah bola yang massanya 100

gram dipukul dengan gaya 25 N dalam waktu 0,1 sekon. Jika mula-mula bola diam, maka kecepatan bola setelah dipukul adalah ....a. 10 m/s d. 25 m/sb. 15 m/s e. 30 m/sc. 20 m/s

15. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s ke utara. Sedangkan benda lain yang bermassa 3 kg bergerak dengan kecepatan 1 m/s ke utara. Besar momentum totalnya adalah ....a. 1 kg m/s d. 4 kg m/sb. 2 kg m/s e. 7 kg m/sc. 3 kg m/s

16. Sebuah senapan mempunyai massa 4 kg menembakan peluru yang massanya 10 gram dengan kecepatan 500 ms-1. Kecepatan gerak senapan pada saat peluru meledak adalah ....a. 0,8 ms-1 d. 1250 ms-1

b. 200 ms-1 e. 0,5 ms-1

c. 1,25 ms-1

17. Peluru dengan massa 10 gr dan kecepatan 900 m/s mengenai dan menembus sebuah balok dengan massa 80 kg yang diam di bidang datar tanpa gesekan. Kecepatan peluru setelah menembus balok 100 m/s. Kecepatan balok karena tertembus peluru adalah ..a. 10 m/s d. 0,01 m/sb. 1 m/s e. 0,1 m/sc. 100 m/s

18. Pada prinsip kerja roket timbulnya gaya dorong yang menyebabkan roket dapat meluncur ke angkasa merupakan aplikasi dari hukum….a. Kekekalan energi kinetikb. Kekekalan energi potensialc. Kekekalan momentumd. Grafitasi newtone. Hukum I newton

19. Massa perahu sekoci 200 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s. dalam perahu tersebut terdapat orang dengan massa 50 kg. Tiba-tiba orang tersebut meloncat dengan kecepatan 6 m/s. Hitunglah kecepatan sekoci sesaat (setelah orang meloncat), jika arah loncatan berlawanan dengan arah sekoci.a. 400 m/s d. 0,04 m/sb. 0,4 m/s e. 40 m/sc. 4 m/s

20. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku Hukum Kekekalan ... .a. Momentumb. Energi Kinetikc. Energi Potensiald.Momentum dan Energi

Kinetike.Momentum dan Energi

Potensial21. Senapan melepaskan peluru 10

gram pada sebuah balok kayu 4 kg yang digantung pada seutas tali. Jika peluru bersarang dalam balok dan balok posisinya naik 5 cm dari posisi semula maka kecepatan peluru sesaat sebelum menumbuk balok adalah ….a. 41 m/s e. 410 m/sb. 40,1 m/s

Page 133: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

c. 400 m/sd. 401 m/s

22. Sebuah benda yang mula-mula diam ditumbuk oleh benda lain. Bila massa kedua benda sama dan tumbukan lenting sempurna, maka1) Setelah tumbukan, kecepatan

benda yang menumbuk nol dan benda kedua kecepatannya sama dengan benda pertama sebelum menumbuk.

2) Koefisien restitusinya satu3) Jumlah momentum linier kedua

benda, sebelum dan sesudah tumbukan sama besar.

4) Sebelum dan sesudah tumbukan, jumlah energi kinetik kedua benda itu sama besar.Yang benar adalah ....a. semua d. 2 dan 4b. 1, 2 dan 3 e. 4 sajac. 1 dan 3

23. Bola A 1,5 kg dan bola B 2 kg bergerak saling mendekati dengan kecepatan masing-masing 8 m/s dan 6 m/s. Jika kedua bola tersebut bertumbukan secara lenting sempurna, maka kecepatan kedua bola setelah bertumbukan adalah..........a. -8 m/s dan 6 m/s d. 2 m/s dan

8 m/sb. 8 m/s dan -6 m/s e. 4 m/s dan

2 m/sc. 2 m/s dan 4 m/s

24. Bola A massa m dan bola B massa 3m bergerak saling mendekat dengan laju sama

besar v. Setelah terjadi tumbukan lenting sempurna kedua bola akan …..

a. saling menjauh dengan laju vb. saling menjauh dengan laju ½

vc. bola A berbalik arah dengan

laju v dan bola B diamd. bola A berbalik arah dengan

laju 2 v dan bola B diame. kedua bola bergabung dan

lajunya ½ v 25. Dua buah benda yang massanya

identik bergerak dalam bidang datar licin dengan kecepatan 4 m/s dan 6 m/s dalam arah yang berlawanan. Jika terjadi tumbukan lenting sempurna, maka kecepatan masing-masing benda setelah tumbukan adalah ... .a. 4 m/s dan 6 m/s searah gerak

semulab. 4 m/s dan 6 m/s berlawanan

arah gerak semulac. 6 m/s dan 4 m/s searah gerak

semulad. 6 m/s dan 4 m/s berlawanan

arah gerak semulae. 10 m/s dan 4 m/s berlawanan

arah gerak semula26. Perhatikan pernyataan berikut ini:

1) Berlaku hukum kekekalan momentum

2) Setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak dengan kecepatan yang sama

3) Tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik

4) Nilai e = 0

5 cmV

p

Page 134: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Berdasarkan ciri-ciri di atas, yang termasuk cirri- cirri tumbukan tak lenting sama sekali adalah……a. 1 dan 2 d. 4

sajab. 1 dan 3 e.

semuac. 1,2 dan 3

27. Sebuah benda massa 1/2 kg bergerak dengan kecepatan 5 m/s, menumbuk sebuah benda lain bermassa 1/3 kg yang dalam keadaan diam. Bila setelah menumbuk kedua benda bergabung dalam geraknya, maka kecepatan benda setelah tumbukan adalah ....a. 2,0 m/s d. 5,0 m/sb. 2,5 m/s e. 6,0 m/sc. 3,0 m/s

28. Benda P yang massanya 0,5 kg bergerak dengan kelajuan 10 m/s mengejar dan menumbuk benda Q yang massanya 1 kg yang bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah tumbukan, keduanya melekat dan bergerak bersama-sama.Kecepatan kedua benda adalah … .a. 6 m/s d. 7 m/sb. 9 m/s e. 10 m/s c. 14 m/s

29. Sebutir peluru bermassa 100 gr di tembakan dan bersarang pada ayunan balistik yang massa baloknya 0,90 kg, menyebabkan balok naik 20 cm dari kedudukan setimbangnya. Jika g = 10 m/s2, maka kecepatan peluru sebelum menumbuk balok adalah ....a. 200 m/s d. 0,2 m/sb. 20 m/s e. 0,02 m/s

c. 2 m/s30. Dua buah benda A dan B

massanya masing-masing 5 kg dan 3 kg bergerak berlawanan arah pada bidang datar licin dengan kelajuan sama 2 m/s. Jika terjadi tumbukan tidak lenting sama sekali, maka kecepatan kedua benda sesaat setelah tumbukan adalah…a. 0,5 m/s d. 50 m/sb. 2,5 m/s e. 5 m/sc. 25 m/s

31. Jika tumbukan dua benda tidak elastis, besar energi kinetik adalah….a. Tetap, jumlah momentumnya

tetapb. Berubah, jumlah momentumnya

tetapc. Tetap, jumlah momentumnya

berubahd. Berubah, jumlah momentumnya

berubahe. Tetap, jumlah momentumnya

tidak pasti32. Sebuah benda bermassa 50 kg

menumbuk tembok dengan kelajuan 20 m/s. Bila tumbukan ini elastis sebagian dengan koefisien restitusi 0,4 maka besar kecepatan benda setelah tumbukan adalah a. 8 m/s berlawanan arah dengan

kecepatan semula.b. 8 m/s searah dengan

kecepatan semula. c. 12 m/s searah dengan

kecepatan semula.d. 12 m/s berlawanan arah

dengan kecepatan semula.

Page 135: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

e. 10 m/s searah dengan kecepatan semula.

33. Sebuah bola voly jatuh bebas dari ketinggian 8 m pada suatu lantai yang memiliki koefisien restitusi e = 0,5. Tentukan tinggi yang dapat dicapai setelah tumbukan yang kedua kalinya….a. 0,5 m c. 5 m. e. 4 mb. 0,05 m d. 0,4 m

34. Bola tenis jatuh bebas dari ketinggian 4 m di atas lantai mendatar ternyata tinggi pantulan pertama adalah 2,5 m. Jika bola tersebut jatuh bebas dari ketinggian 6,4 m, maka tinggi pantulan pertama adalah ... a. 4 m d. 2 mb. 3 m e. 1 mc. 2,5 m

35. Bola yang massanya 200 gram dijatuhkan dari ketinggian 5 m di atas lantai mendatar. Jika koefisien restitusi antara bola dan lantai 0,5, maka tinggi yang dapat dicapai bola setelah pantulan pertama adalah…a. 3,50 m d. 1,25 mb. 2,50 m e. 12,5 mc. 2,0 m

Page 136: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

LAMPIRAN XIV

Kunci Jawaban Soal Uji Coba

1. Tes Objektif

NoKunci

soalNo

Kunci

soalNo

Kunci

soalNo

Kunci

soal

1 A 11 A 21 A 31 A

2 D 12 D 22 D 32 D

3 D 13 D 23 D 33 D

4 C 14 C 24 C 34 C

5 A 15 A 25 A 35 A

6 D 16 D 26 D

7 B 17 B 27 B

8 A 18 A 28 A

9 B 19 B 29 B

10 C 20 C 30 C

LAMPIRAN XVRELIABILITAS SOAL UJI COBAReliabilitas tes objektif dicari dengan menggunakan rumus K-R20 yaitu :

Page 137: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

r11=( nn−1 )( s2−∑ pq

s2 ) dimana

r11 = reliabilitas yang dicari

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1- p)

∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyak item

s = standar deviasi tes

didapatkan : s2 = 87819 ∑ pq = 3023 sehingga :

r11=( nn−1 )( s2−∑ pq

s2 )

=(3535−1 )(87819−3023

87819 )=1 ,01

Dengan menggunakan rumus KR-20 didapatkan bahwa tes

mempunyai reliabilitas 1,01 dengan kriteria sangat tinggi

LAMPIRAN XVIHasil Perhitungan Indeks Kesukaran dan Daya Beda Soal

NO P Kriteria D Kriteria Ket1 0.6 Sedang 0.5 Baik pakai2 0.66 Sedang 0.47 Baik pakai3 0.65 Sedang 0.47 Baik pakai4 0.58 Sedang 0.42 Baik pakai5 0.55 Sedang 0.47 Baik pakai6 0.5 Sedang 0.5 Baik pakai7 0.45 Sedang 0.47 Baik pakai8 0.58 Sedang 0.42 Baik pakai9 0.74 Mudah 0.4 Cukup Perbaiki

10 0.42 Sedang 0.42 Baik pakai11 0.58 Sedang 0.4 Cukup Perbaiki12 0.63 Sedang 0.42 Baik pakai13 0.55 Sedang 0.47 Baik pakai

Page 138: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

14 0.58 Sedang 0.42 Baik pakai15 0.53 Sedang 0.42 Baik pakai16 0.66 Sedang 0.47 Baik pakai17 0.61 Sedang 0.5 Baik pakai18 0.68 Sedang 0.42 Baik pakai19 0.66 Sedang 0.5 Baik pakai20 0.58 Sedang 0.42 Baik pakai

21 0.63 Sedang 0.4 CukupTidak Pakai

22 0.47 Sedang 0.42 Baik pakai

23 0.55 Sedang 0.16 baikTidak Pakai

24 0.63 Sedang 0.42 Baik pakai

25 0.42 Sedang 0.32 baikTidak Pakai

26 0.53 Sedang 0.42 Baik pakai27 0.63 Sedang 0.42 Baik pakai28 0.61 Sedang 0.47 Baik pakai29 0.61 Sedang 0.5 Baik pakai30 0.66 Sedang 0.47 Baik pakai31 0.68 Sedang 0.42 Baik pakai32 0.74 Mudah 0.4 Cukup Perbaiki33 0.68 Sedang 0.42 Baik pakai

34 0.37 Sedang 0.4 CukupTidak Pakai

35 0.5 Sedang 0.26 CukupTidak Pakai

LAMPIRAN XVII

SOAL TES AKHIRPetunjuk Umum :1. Tulislah lebih dahulu Nama dan Kelas pada tempat yang telah

disediakan pada lembar jawaban!2. Bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Kamu menjawabnya!3. Laporkan pada pengawas jika ada tulisan kurang jelas, rusak, atau

jumlah soal kurang!4. Dahulukan menjawab soal-soal yang dianggap mudah!5. Periksa ulang Lembar Jawaban Kamu sebelum diserahkan kepada

pengawas!Petunjuk Khusus :

Tulislah salah satu jawaban yang paling benar (a, b, c, d atau e) pada selembar kertas!1. Sebuah bola kaki ditendang

dengan gaya sebesar F dan selang waktu kontak kaki dengan bola adalah t menghasilkan

Page 139: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

impuls sebesar I, Jika gaya tendangan dijadikan ¼ F, maka besarnya impuls yang dialami bola sekarang adalah…a. 1/16 I d. 1/2 Ib. 4 I e. 1/8 I

c. ¼ I2. Sebuah bola dipukul dengan gaya

sebesar 45 N, jika gaya tersebut bekerja pada bola selama selang waktu 0.1 s. Berapakah besarnya impuls yang dialami bola tersebut…a. 45 Ns d. 450 Ns

b. 4,5 Ns e. 0,45 Ns c. 450 Ns

3. Sebuah bola golf bermassa 0,25 kg dipukul dengan stik hingga melesat dengan kelajuan 60 m/s. Jika selang waktu kontak antara stik dan bola 0,05 sekon,berapakah gaya rata-rata yang dikerjakan stik….a. 300 N d.3000 Nb. 30 N e. 30.000 Nc. 3 N

4. Sebuah mobil yang massanya 2000 kg melaju dengan kecepatan 30 m/s. Berapakah besar gaya yang diperlukan untuk menghentikan mobil tersebut jika mobil berhenti dalam waktu 5 sekon.a. 12.000 N d. 12 Nb. 1.200 N e. 120.000 Nc. 120 N

5. Bola bermassa 0,6 kg dilemparkan kepada pemukul dengan kecepatan 20 m/s, setelah dipukul,

kecepatan bola 80 m/s, arahnya berlawanan dari arah semula. Impuls pukulannya adalah ….a. – 0,2 Ns d. – 4,8 Nsb. – 0.8 Ns e. – 60 Nsc. – 1.2 Ns

6. Sebuah mobil massanya 2 ton, mula-mula diam, kemudian bergerak selama 5 sekon hingga kecepatannya mencapai 10 m/s. Gaya dorong (penggerak) yang diperlukan mobil tesebut adalah ....a. 500 N d. 4000 Nb. 1000 N e. 8000 Nc. 2000 N

7. Bola kasti bermassa 200 gram bergerak dengan kelajuan 10 m/s. Bola tersebut dipukul hingga berbalik arah dengan kelajuan 15 m/s.Waktu kontak antara bola dengan pemukul 0,01 s.Maka besarnya gaya rata-rata yang dilakukan tongkat pemukul sebesar.....a. 10 N d. 250 Nb. 50 N e. 500 Nc. 100 N

8. Sebuah benda bermassa 400 gram bergerak dengan kecepatan 3 m/s, maka besarnya momentum yang dimiliki benda tersebut adalah…a. 1,2 kg m/s d. 0,12 kg

m/sb. 12 kg m/s e. 0,012 kg

m/sc. 120 kg m/s

9. Seorang pemain bisbol memukul bola yang bermassa 0,2 kg yang bergerak dengan kecepatan 5

Page 140: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

m/s, lama bola bersentuhan degan pemukul adalah 0,01 sekon. Jika kecepatan bola setelah dipukul adalah 10 m/s, maka bola mendapat gaya sebesar…. a. 3 N d. 300 Nb. 30 N e. 30000 Nc. 3000 N

10.Sebuah bola yang mula-mula diam kemudian disodok tongkat dengan gaya 50 N, dalam waktu 10 ms. Jika massa bola 0,2 kg, maka kecepatan bola setelah disodok adalah ......a. 0,25 m/s d. 250 m/sb. 2,5 m/s e. 2.500 m/sc. 25 m/

11.Di antara benda berikut ini yang akan mengalami gaya terbesar bila menumbuktembok berhenti dalam selang waktu yang sama adalah … .a. benda bermassa 2 kg dengan

kecepatan 5 m/sb. benda bermassa 2 kg dengan

kecepatan 10 m/sc. benda bermassa 4 kg dengan

kecepatan 15 m/sd. benda bermassa 6 kg dengan

kecepatan 15 m/se. benda bermassa 8 kg dengan

kecepatan 5 m/s12.Rumus dimensi dari momentum

adalah a. MLT2 d. ML - 2T 2

b. ML-1T-1 e. M L - 1 T 2

c. MLT -1

13.Sebuah bola biliyard yang bermassa m bergerak dengan kecepatan v memiliki momentum sebesar p, apabila bola biliyard

bergerak dengan kecepatan ½ v maka momentumnya menjadi….a. 2p d. 1/4pb. p e. 4pc. 1/2p

14.Sebuah bola yang massanya 100 gram dipukul dengan gaya 25 N dalam waktu 0,1 sekon. Jika mula-mula bola diam, maka kecepatan bola setelah dipukul adalah ....a. 10 m/s d. 25 m/sb. 15 m/s e. 30 m/sc. 20 m/s

15.Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s ke utara. Sedangkan benda lain yang bermassa 3 kg bergerak dengan kecepatan 1 m/s ke utara. Besar momentum totalnya adalah ....a. 1 kg m/s d. 4 kg m/sb. 2 kg m/s e. 7 kg m/sc. 3 kg m/s

16.Sebuah senapan mempunyai massa 4 kg menembakan peluru yang massanya 10 gram dengan kecepatan 500 ms-1. Kecepatan gerak senapan pada saat peluru meledak adalah ....a. 0,8 ms-1

b. 200 ms-1

c. 1,25 ms-1

d. 1250 ms-1

e. 0,5 ms-1

17.Peluru dengan massa 10 gr dan kecepatan 900 m/s mengenai dan menembus sebuah balok dengan massa 80 kg yang diam di bidang datar tanpa gesekan. Kecepatan peluru setelah menembus balok 100 m/s. Kecepatan balok karena tertembus peluru adalah ..a. 10 m/s d. 0,01 m/s

Page 141: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

b. 1 m/s e. 0,1 m/sc. 100 m/s

18.Pada prinsip kerja roket timbulnya gaya dorong yang menyebabkan roket dapat meluncur ke angkasa merupakan aplikasi dari hukum….

a. Kekekalan energi kineticb. Kekekalan energi potensialc. Kekekalan momentumd. Grafitasi newtone. Hukum I newton

19.Massa perahu sekoci 200 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s. dalam perahu tersebut terdapat orang dengan massa 50 kg. Tiba-tiba orang tersebut meloncat dengan kecepatan 6 m/s. Hitunglah kecepatan sekoci sesaat (setelah orang meloncat), jika arah loncatan berlawanan dengan arah sekoci.a. 400 m/s d. 0,04 m/sb. 0,4 m/s e. 40 m/sc. 4 m/s

20.Pada tumbukan lenting sempurna berlaku Hukum Kekekalan ... .a. Momentumb. Energi Kinetikc. Energi Potensiald.Momentum dan Energi

Kinetike.Momentum dan Energi

Potensial21.Sebuah benda yang mula-mula

diam ditumbuk oleh benda lain. Bila massa kedua benda sama dan tumbukan lenting sempurna, maka1) Setelah tumbukan, kecepatan

benda yang menumbuk nol dan benda kedua kecepatannya

sama dengan benda pertama sebelum menumbuk.

2) Koefisien restitusinya satu3) Jumlah momentum linier kedua

benda, sebelum dan sesudah tumbukan sama besar.

4) Sebelum dan sesudah tumbukan, jumlah energi kinetik kedua benda itu sama besar.Yang benar adalah ....a. semua d. 2 dan 4b. 1, 2 dan 3 e. 4 sajac. 1 dan 3

22.Bola A massa m dan bola B massa 3m bergerak saling mendekat dengan laju sama besar v. Setelah terjadi tumbukan lenting sempurna kedua bola akan …..a. saling menjauh dengan laju vb. saling menjauh dengan laju ½ vc. bola A berbalik arah dengan

laju v dan bola B diamd. bola A berbalik arah dengan

laju 2 v dan bola B diame. kedua bola bergabung dan

lajunya ½ v 23.Perhatikan pernyataan berikut ini:

1) Berlaku hukum kekekalan momentum

2) Setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak dengan kecepatan yang sama

3) Tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetic

4) Nilai e = 0 Berdasarkan ciri-ciri di atas, yang termasuk cirri- cirri tumbukan tak lenting sama sekali adalah……a. 1 dan 2 d. 4 sajab. 1 dan 3 e. semuac. 1,2 dan 3

Page 142: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

24.Sebuah benda massa 1/2 kg bergerak dengan kecepatan 5 m/s, menumbuk sebuah benda lain bermassa 1/3 kg yang dalam keadaan diam. Bila setelah menumbuk kedua benda bergabung dalam geraknya, maka kecepatan benda setelah tumbukan adalah ....a. 2,0 m/s d. 5,0 m/sb. 2,5 m/s e. 6,0 m/sc. 3,0 m/s

25.Benda P yang massanya 0,5 kg bergerak dengan kelajuan 10 m/s mengejar dan menumbuk benda Q yang massanya 1 kg yang bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah tumbukan, keduanya melekat dan bergerak bersama-sama.Kecepatan kedua benda adalah … .a. 6 m/s d. 7 m/sb. 9 m/s e. 10 m/s c. 14 m/s

26.Sebutir peluru bermassa 100 gr di tembakan dan bersarang pada ayunan balistik yang massa baloknya 0,90 kg, menyebabkan balok naik 20 cm dari kedudukan setimbangnya. Jika g = 10 m/s2, maka kecepatan peluru sebelum menumbuk balok adalah ....a. 200 m/s d. 0,2 m/sb. 20 m/s e. 0,02 m/sc. 2 m/s

27.Dua buah benda A dan B massanya masing-masing 5 kg dan 3 kg bergerak berlawanan arah pada bidang datar licin dengan kelajuan sama 2 m/s. Jika terjadi tumbukan tidak lenting sama sekali, maka kecepatan

kedua benda sesaat setelah tumbukan adalah…a. 0,5 m/s d. 50 m/sb. 2,5 m/s e. 5 m/sc. 25 m/s

28.Jika tumbukan dua benda tidak elastis, besar energi kinetik adalah….a. Tetap, jumlah momentumnya

tetapb. Berubah, jumlah

momentumnya tetapc. Tetap, jumlah momentumnya

berubahd. Berubah, jumlah

momentumnya berubahe. Tetap, jumlah momentumnya

tidak pasti29.Sebuah benda bermassa 10 kg

menumbuk tembok dengan kelajuan 5 m/s. Bila tumbukan ini elastis sebagian dengan koefisien restitusi 0,4 maka besar kecepatan benda setelah tumbukan adalah a. 2 m/s berlawanan arah

dengan kecepatan semula.b. 2 m/s searah dengan

kecepatan semula. c. 4 m/s searah dengan

kecepatan semula.d. 4 m/s berlawanan arah dengan

kecepatan semula.e. 6 m/s searah dengan

kecepatan semula.30.Sebuah bola voly jatuh bebas dari

ketinggian 8 m pada suatu lantai yang memiliki koefisien restitusi e = 0,5. Tentukan tinggi yang dapat dicapai setelah tumbukan yang kedua kalinya….a. 0,5 m d. 0,4 m

Page 143: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

b. 0,05 m e. 4 mc. 5 m.

Page 144: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

LAMPIRAN XVIII

Daftar Nilai Aspek Afektif Kelas Eksperimen

LAMPIRAN XVIII

Daftar Nilai Aspek Afektif Kelas Kontrol

No Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

indikator ke : 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 TOT NILAI MUTUAFIFAH FATHARANI 3 2 3 3 3 14 4 3 2 3 3 15 4 2 4 3 5 18 4 3 2 3 5 17 64 64 BAFREZI DIAZ 4 3 4 4 4 19 3 4 4 5 5 22 4 3 3 4 3 17 2 3 3 3 2 13 71 71 BANGGUN MENTARI 3 4 3 4 4 18 4 4 3 2 4 17 3 4 2 4 1 14 2 2 4 4 3 15 64 64 BARIS PANGERAN 3 3 3 4 4 17 2 3 3 4 3 15 4 3 3 4 2 16 2 4 3 3 3 15 63 63 BARSELINA RISKI HERDIKA 3 1 3 3 3 13 3 2 3 3 3 14 4 3 3 4 4 18 3 4 3 4 3 17 62 62 BDARTI RAHMAH 3 3 4 4 4 20 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 3 19 4 4 4 3 1 16 74 74 BDEFRIANDI 4 3 3 4 4 18 2 1 4 3 3 13 2 3 3 4 1 13 3 4 2 2 4 15 59 59 CDELA KUMALA SARI 2 2 2 2 4 12 2 3 3 4 2 14 4 4 3 4 4 19 4 2 4 4 3 17 62 62 BDENI DUNIAWATI 4 3 3 3 3 16 4 3 4 3 3 17 4 4 3 4 4 19 4 3 4 3 3 17 69 69 BFARIZ MAULANA 1 2 2 2 3 10 2 3 2 3 2 15 3 3 2 3 4 15 2 4 3 4 2 15 55 55 CFITRAH ARRASYIH 4 3 3 3 3 16 4 4 3 3 3 17 4 4 3 4 3 18 4 5 5 4 3 21 72 72 BFUJIE DWI RAMADHANI 1 2 1 4 4 12 1 3 3 4 2 13 4 4 3 4 4 19 4 4 3 4 3 18 62 62 BGANDUNG CATUR 1 2 2 1 4 10 3 2 2 1 2 10 4 3 2 2 4 15 1 1 3 3 3 11 46 46 CGITA RADILLA OCTAVIANI 3 3 2 3 4 17 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 3 16 4 3 2 4 3 16 65 65 BHABIBULLAH 3 3 2 3 3 16 4 3 2 3 3 15 1 3 3 2 3 12 4 3 3 5 3 18 61 61 BHALIMATUSA’DIYAH 1 2 2 2 3 10 2 3 3 3 2 13 3 3 3 4 3 16 2 3 3 4 3 15 54 54 CHANANNA MARDYATI PUTRI 4 3 3 2 3 15 3 3 3 4 4 17 4 2 4 3 3 16 3 3 2 3 2 13 61 61 BHARDIMAM SINANTAN 5 2 2 4 4 21 1 3 3 2 2 11 1 4 3 5 4 17 4 1 3 2 3 13 62 62 BLUTHFI RAMADHAN 4 3 3 3 4 22 2 3 1 3 3 12 4 3 3 4 4 18 3 4 3 3 5 18 70 70 BMEGI REZKY ANJAYA 3 3 4 3 5 23 3 3 2 3 3 14 3 4 4 2 3 16 4 1 4 2 4 15 68 68 BMELYA PERMATA 2 2 2 2 5 13 3 2 3 5 2 15 4 3 3 4 3 17 3 3 3 4 3 16 61 61 BM. IKHSAN 3 3 3 3 3 15 1 4 2 3 3 13 2 4 5 2 3 16 4 5 4 2 4 19 63 63 BM. RAAFI RICARDO 2 2 2 2 3 15 3 1 3 3 2 15 4 3 3 2 4 16 4 4 3 5 3 19 65 65 BMUHAMMAD IRVAN 3 3 3 3 4 16 2 3 3 4 3 15 1 2 4 5 3 15 3 2 4 2 4 15 61 61 B

YELLY PRIMA DITA 1 2 2 3 2 10 2 2 2 3 1 10 3 3 3 4 4 17 3 3 3 4 3 16 53 53 C

TOTAL 106 99 101 120 133 99 106 107 114 105 122 116 119 131 125 125 117 118 120 118 2424

RATA-RATA 69.7368 65.1316 66.4474 78.9474 87.5 65.1316 69.7368 70.3947 75 69.0789 80.263158 76.315789 78.28947 86.184211 82.2368 82.236842 76.973684 77.631579 78.947368 77.63158 63.7895

Pertemuan 1 Nilai Akhir

Nama Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

indikator ke : 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 TOT NILAI MUTUAGUNG PUTRA 3 2 3 3 3 14 4 4 4 3 4 19 4 5 4 4 5 22 4 4 4 5 4 21 76 76 BANDREA IRDIPUTRA 4 3 4 4 4 19 5 4 4 5 5 24 4 2 4 2 4 16 4 4 5 4 5 22 81 81 AAULIA RAHMAN 3 4 3 4 4 18 5 4 5 4 4 22 3 4 4 4 4 19 4 3 4 4 5 20 79 79 BDEBY WIDYA SANDRA 3 3 3 4 4 17 5 4 5 4 3 21 4 4 3 4 5 20 5 4 5 4 5 23 81 81 ADEFRIZAL 3 1 3 3 3 13 3 2 4 3 1 13 3 3 3 4 4 17 4 3 3 4 4 18 61 61 BDELLA FIRNA 3 3 4 4 4 20 5 4 4 4 3 20 2 4 4 1 3 14 4 5 4 4 4 21 75 75 BDIANA MELIZA 4 3 3 4 4 18 4 4 4 4 3 19 4 2 4 3 4 17 4 4 4 4 4 20 74 74 BDICHA ADREA WIRA DIKA 2 2 2 2 4 12 4 3 3 4 2 16 4 2 3 4 4 17 4 4 4 4 3 19 64 64 BFADILLAH 4 3 3 3 3 16 4 3 4 3 3 17 2 4 3 3 2 14 4 3 4 4 3 18 65 65 BFAJRI RAMADHANU 1 2 2 2 3 10 2 3 2 3 2 15 3 3 2 3 4 15 4 4 3 4 2 17 57 57 CHASRUL 4 3 3 3 3 16 4 4 3 3 3 17 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 3 19 70 70 BHILMA 1 2 1 4 4 12 3 3 3 4 2 15 3 4 3 2 4 16 4 4 3 4 3 18 61 61 BINTAN PERMATA SARI 1 2 2 1 4 10 3 2 3 3 4 15 3 3 3 4 4 17 5 3 4 5 3 20 62 62 BIRMA YULISKA RIZA 3 3 2 3 4 17 3 3 3 4 3 16 2 3 3 3 3 14 4 3 3 4 3 17 64 64 BMENTARI NOVELA BUSLI 4 3 2 3 3 17 4 3 1 3 3 14 4 3 3 3 3 16 4 3 4 4 3 18 65 65 BMESTKA FATMA CHANDRA 1 2 2 2 3 10 2 3 3 3 2 13 3 3 3 4 3 16 4 3 3 4 3 17 56 56 CMIRNA LIRDA 4 4 3 4 4 19 2 4 3 1 4 14 3 3 4 5 3 18 3 1 3 4 1 12 63 63 BM. ARIF SETIAWAN 5 2 2 4 4 21 2 5 1 2 2 12 1 2 3 4 3 13 1 4 5 4 5 19 65 65 BNAZHIFAH NUR 4 3 3 3 4 22 4 5 3 4 5 21 3 3 4 2 4 16 4 5 4 4 5 22 81 81 ANOVITRI WUANDARI 3 3 4 3 5 23 1 3 4 2 3 13 1 2 4 3 3 13 2 3 4 4 4 17 66 66 BNURHIDAYAH SYAFITRI 2 2 2 2 5 13 3 2 3 4 2 14 2 3 3 4 4 16 4 5 3 3 3 18 61 61 BOLIN AFRIANI 3 3 3 3 3 15 3 4 3 3 3 16 4 3 2 4 3 16 2 4 3 2 4 15 62 62 BPINTA RIDA 2 2 2 2 3 15 2 3 3 3 2 16 2 3 3 2 4 14 4 3 3 4 2 16 61 61 BPUTRI RAHMA SAFIRA 3 3 3 3 4 16 4 3 3 4 3 17 5 4 3 4 3 19 1 4 3 3 4 15 67 67 BRAHA FEBRI YENI 1 2 1 4 4 12 2 3 3 3 2 13 4 4 3 4 4 19 4 3 4 4 3 18 62 62 BRAHMAT RAHMANDO 3 2 2 2 3 12 3 3 3 3 2 14 2 3 1 3 2 11 2 4 3 3 1 13 50 50 CRAHMI OKNIVYNOZA 4 4 3 5 4 20 5 4 3 4 4 20 4 2 4 5 3 18 5 5 4 5 4 23 81 81 ARIZAX SAPUTRA 3 3 3 4 4 17 3 3 2 4 3 15 2 3 2 2 1 10 1 1 3 4 4 13 55 55 CROZA FIRDAUS 5 3 3 4 4 19 4 1 4 3 3 15 5 4 4 3 3 19 4 2 4 1 4 15 68 68 BSHABRUN JAMIL 1 2 2 3 5 13 2 2 2 3 1 10 3 3 3 4 4 17 3 3 3 4 3 16 56 56 CSUCI RAMADHANI 2 2 2 4 4 14 3 3 2 4 2 14 4 3 3 4 3 17 4 4 3 5 3 19 64 64 BTAUFIQURRAHMAN 4 4 3 4 4 19 4 2 1 2 4 13 5 2 2 1 4 14 3 4 5 3 4 19 65 65 BTRI RAHMADANI 3 3 3 4 4 17 3 4 3 4 3 17 4 3 3 4 1 15 4 4 3 3 3 17 66 66 BWULANDARI 4 4 4 4 4 24 5 4 4 3 4 20 3 4 4 3 4 18 5 4 2 5 4 20 82 82 AYOVA ALFITRI 1 3 2 1 2 9 3 3 3 2 1 12 4 3 3 3 4 17 4 3 4 3 3 17 55 55 CYOVIE FEBRIAN PIKO 2 1 3 3 3 17 1 2 2 2 1 13 3 2 4 3 3 15 3 3 3 3 4 16 61 61 BYUDI YUSMAN 5 4 3 4 4 24 5 4 3 4 4 16 4 4 3 4 5 20 4 5 4 5 5 23 83 83 A

TOTAL 108 100 98 119 138 124 120 113 121 105 120 116 117 123 127 133 132 134 142 130 2465

RATA-RATA 71.0526 65.7895 64.4737 78.2895 90.7895 81.5789 78.9474 74.3421 79.6053 69.0789 78.947368 76.315789 76.97368 80.921053 83.5526 87.5 86.842105 88.157895 93.421053 85.52632 64.8684

NILAI AKHIRPertemuan 1

1 2 3 4

rt2 78.9474 88.421053 79.342105 88.28947

Page 145: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

1 2 3 4

rt2 78.4211 81.842105 80.657895 78.68421

LAMPIRAN XVIII

Uji Normalitas Aspek Psikomotorik Kelas Eksperimen

No xi xi2 fi fi.xi fi.xi

2 fk zi Fzi Szi |Fzi -Szi|

1 56 3136 1 56 3136 1 -2.3 0.0107 0.027027 0.016327

2 60 3600 2 120 7200 3 -1.938 0.0244 0.081081 0.056681

3 64 4096 2 128 8192 5 -1.576 0.0559 0.135135 0.079235

4 68 4624 2 136 9248 7 -1.214 0.1093 0.189189 0.079889

5 72 5184 2 144 10368 9 -0.852 0.1922 0.243243 0.051043

6 76 5776 3 228 17328 12 -0.489 0.3085 0.324324 0.015824

7 80 6400 2 160 12800 14 -0.127 0.4483 0.378378 -0.06992

8 84 7056 7 588 49392 21 0.2349 0.591 0.567568 -0.02343

9 88 7744 8 704 61952 29 0.5971 0.7224 0.783784 0.061384

9072144

No Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

indikator ke : 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 TOT NILAI MUTUAFIFAH FATHARANI 3 2 3 3 3 14 4 3 2 3 3 15 4 2 4 3 5 18 4 3 2 3 5 17 64 64 BAFREZI DIAZ 4 3 4 4 4 19 3 4 4 5 5 22 4 3 3 4 3 17 2 3 3 3 2 13 71 71 BANGGUN MENTARI 3 4 3 4 4 18 4 4 3 2 4 17 3 4 2 4 1 14 2 2 4 4 3 15 64 64 BARIS PANGERAN 3 3 3 4 4 17 2 3 3 4 3 15 4 3 3 4 2 16 2 4 3 3 3 15 63 63 BARSELINA RISKI HERDIKA 3 1 3 3 3 13 3 2 3 3 3 14 4 3 3 4 4 18 3 4 3 4 3 17 62 62 BDARTI RAHMAH 3 3 4 4 4 20 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 3 19 4 4 4 3 1 16 74 74 BDEFRIANDI 4 3 3 4 4 18 2 1 4 3 3 13 2 3 3 4 1 13 3 4 2 2 4 15 59 59 CDELA KUMALA SARI 2 2 2 2 4 12 2 3 3 4 2 14 4 4 3 4 4 19 4 2 4 4 3 17 62 62 BDENI DUNIAWATI 4 3 3 3 3 16 4 3 4 3 3 17 4 4 3 4 4 19 4 3 4 3 3 17 69 69 BFARIZ MAULANA 1 2 2 2 3 10 2 3 2 3 2 15 3 3 2 3 4 15 2 4 3 4 2 15 55 55 CFITRAH ARRASYIH 4 3 3 3 3 16 4 4 3 3 3 17 4 4 3 4 3 18 4 5 5 4 3 21 72 72 BFUJIE DWI RAMADHANI 1 2 1 4 4 12 1 3 3 4 2 13 4 4 3 4 4 19 4 4 3 4 3 18 62 62 BGANDUNG CATUR 1 2 2 1 4 10 3 2 2 1 2 10 4 3 2 2 4 15 1 1 3 3 3 11 46 46 CGITA RADILLA OCTAVIANI 3 3 2 3 4 17 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 3 16 4 3 2 4 3 16 65 65 BHABIBULLAH 3 3 2 3 3 16 4 3 2 3 3 15 1 3 3 2 3 12 4 3 3 5 3 18 61 61 BHALIMATUSA’DIYAH 1 2 2 2 3 10 2 3 3 3 2 13 3 3 3 4 3 16 2 3 3 4 3 15 54 54 CHANANNA MARDYATI PUTRI 4 3 3 2 3 15 3 3 3 4 4 17 4 2 4 3 3 16 3 3 2 3 2 13 61 61 BHARDIMAM SINANTAN 5 2 2 4 4 21 1 3 3 2 2 11 1 4 3 5 4 17 4 1 3 2 3 13 62 62 BLUTHFI RAMADHAN 4 3 3 3 4 22 2 3 1 3 3 12 4 3 3 4 4 18 3 4 3 3 5 18 70 70 BMEGI REZKY ANJAYA 3 3 4 3 5 23 3 3 2 3 3 14 3 4 4 2 3 16 4 1 4 2 4 15 68 68 BMELYA PERMATA 2 2 2 2 5 13 3 2 3 5 2 15 4 3 3 4 3 17 3 3 3 4 3 16 61 61 BM. IKHSAN 3 3 3 3 3 15 1 4 2 3 3 13 2 4 5 2 3 16 4 5 4 2 4 19 63 63 BM. RAAFI RICARDO 2 2 2 2 3 15 3 1 3 3 2 15 4 3 3 2 4 16 4 4 3 5 3 19 65 65 BMUHAMMAD IRVAN 3 3 3 3 4 16 2 3 3 4 3 15 1 2 4 5 3 15 3 2 4 2 4 15 61 61 B

YELLY PRIMA DITA 1 2 2 3 2 10 2 2 2 3 1 10 3 3 3 4 4 17 3 3 3 4 3 16 53 53 C

TOTAL 106 99 101 120 133 99 106 107 114 105 122 116 119 131 125 125 117 118 120 118 2424

RATA-RATA 69.7368 65.1316 66.4474 78.9474 87.5 65.1316 69.7368 70.3947 75 69.0789 80.263158 76.315789 78.28947 86.184211 82.2368 82.236842 76.973684 77.631579 78.947368 77.63158 63.7895

Pertemuan 1 Nilai Akhir

Page 146: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

x =

Σ (x i−f i )n

zi =x− x̄

S Szi =

f k

n

S2 =n∑ f i x

i2 − ( f i xi )2

n (n−1 ) S = √S2

Harga Fzi dilihat pada tabel F (Lampiran)

x̄ = 81,405S2= 121,97S= 11,044Lo= 0,0918Ltabel pada n = 37 dengan = 0,05 maka Ltabel = 0,146

Dari hasil perhitungan Lo dan Lt, dapat disimpulkan bahwa 0,0918 < 0,146 atau

Lo < Lt dengan demikian kelas eksperimen penelitian ini terdistribusi Normal

LAMPIRAN XIX

Uji Normalitas Aspek Psikomotorik Kelas Kontrol

x =

Σ (x i−f i )n

zi =x− x̄

S Szi =

f k

n

S2 =n∑ f i x

i2 − ( f i xi )2

n (n−1 ) S = √S2

No xi xi2 fi fi.xi fi.xi

2 fk zi Fzi Szi |Fzi -Szi|

1 56 3136 1 56 3136 1 -2.3 0.0107 0.027027 0.016327

2 60 3600 2 120 7200 3 -1.938 0.0244 0.081081 0.056681

3 64 4096 2 128 8192 5 -1.576 0.0559 0.135135 0.079235

4 68 4624 2 136 9248 7 -1.214 0.1093 0.189189 0.079889

5 72 5184 2 144 10368 9 -0.852 0.1922 0.243243 0.051043

6 76 5776 3 228 17328 12 -0.489 0.3085 0.324324 0.015824

7 80 6400 2 160 12800 14 -0.127 0.4483 0.378378 -0.06992

8 84 7056 7 588 49392 21 0.2349 0.591 0.567568 -0.02343

9 88 7744 8 704 61952 29 0.5971 0.7224 0.783784 0.061384

9072144

No 72 xi2 fi fi.xi fi.xi

2 fk zi Fzi Szi |Fzi -Szi|

1 56 3136 1 56 3136 1 -1.8793 0.0301 0.02632 -0.00378

2 60 3600 2 120 7200 3 -1.4869 0.0668 0.07895 0.01215

3 64 4096 5 320 20480 8 -1.0945 0.1335 0.21053 0.07703

4 68 4624 4 272 18496 12 -0.7022 0.2389 0.31579 0.07689

5 72 5184 8 576 41472 20 -0.3098 0.6217 0.52632 -0.09538

6 76 5776 4 304 23104 24 0.08261 0.5319 0.63158 0.09968

7 80 6400 4 320 25600 28 0.47499 0.6808 0.73684 0.05604

8 84 7056 3 252 21168 31 0.86737 0.8078 0.81579 0.00799

9 88 7744 3 264 23232 34 1.25975 0.898 0.89474 -0.00326

10 92 8464 3 276 25392 37 1.65214 0.9515 0.97368 0.02218

11 96 9216 1 96 9216 38 2.04452 0.9803 1 0.0197

Σ 38 2856 218496

8156736

Page 147: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Harga Fzi dilihat pada tabel F (Lampiran) x̄ = 75,20S2= 104,00S= 10,20Lo= 0,099Ltabel pada n = 38 dengan = 0,05 maka Ltabel = 0,144Dari hasil perhitungan Lo dan Lt, dapat disimpulkan bahwa 0,099 < 0,144 atau Lo < Lt dengan demikian kelas kontrol penelitian ini terdistribusi Normal

LAMPIRAN XX

Uji Homogenitas Aspek Psikomotorik Variansi Kelas sampel

Kelas Sampel I Kelas Sampel II

x̄ = 81,405 x̄ = 75,2

S2 = 121,97 S2 = 104,0

n = 37 n = 38

F =

S12

S22

F = Varians Kelompok data

S12 = Varians Terbesar

S22 = Varians Terkecil

dk pembilang= n pembilang – 1 = 36

dk penyebut = n penyebut – 1 = 37

Jadi F Hitung = 1,23 sedangkan F Tabel pada taraf nyata 0,05 dengan dk 36:37 adalah 1,71

berarti :

1,17 < 1,71

F Hitung < dari F table

Dari hasil perhitungan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa data nilai kelas

eksperimen dengan kelas kontrol adalah data yang Homogen.

LAMPIRAN XXI

No 72 xi2 fi fi.xi fi.xi

2 fk zi Fzi Szi |Fzi -Szi|

1 56 3136 1 56 3136 1 -1.8793 0.0301 0.02632 -0.00378

2 60 3600 2 120 7200 3 -1.4869 0.0668 0.07895 0.01215

3 64 4096 5 320 20480 8 -1.0945 0.1335 0.21053 0.07703

4 68 4624 4 272 18496 12 -0.7022 0.2389 0.31579 0.07689

5 72 5184 8 576 41472 20 -0.3098 0.6217 0.52632 -0.09538

6 76 5776 4 304 23104 24 0.08261 0.5319 0.63158 0.09968

7 80 6400 4 320 25600 28 0.47499 0.6808 0.73684 0.05604

8 84 7056 3 252 21168 31 0.86737 0.8078 0.81579 0.00799

9 88 7744 3 264 23232 34 1.25975 0.898 0.89474 -0.00326

10 92 8464 3 276 25392 37 1.65214 0.9515 0.97368 0.02218

11 96 9216 1 96 9216 38 2.04452 0.9803 1 0.0197

Σ 38 2856 218496

8156736

F Hitung = 121 ,97104 ,0

= 1 ,172

Page 148: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Uji Hipotesis Aspek Psikomotorik

S12 = 121,97 x̄1 = 81,405 n1 = 37

S22 = 104,00 x̄2 = 75,20 n2 = 38

S2 =

(n1 − 1 ) S12 + (n2 − 1 ) S

22

n1 + n2 − 2

=

(37 − 1 )121 , 97 + (38 − 1 ) 104 , 0037 + 38 − 2

= 112,86

S = √112 , 86= 10,624 dk=37+ 38 – 2 = 73

t Hitung =

x̄1 − x̄2

S √ 1n1

+1n2 t Tabel = 1,67

=

81 , 405 − 75 , 20

10 , 624√ 138

+ 137

= 2,559

Jadi t Hitung = 4.026 pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk = n1+n2- 2 = 73 sedangkan t

Tabel = 1,67 sehingga diperoleh t Hitung > t Tabel = 2,559 > 1,67 sehingga disimpulkan bahwa

hipotesis nol di tolak dan hipotesis kerja yang berlaku yaitu H1 : μ1>μ2

.

Page 149: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

LAMPIRAN XVII

Uji Normalitas Aspek Kognitif Kelas Eksperimen

x =

Σ (x i−f i )n

zi =x− x̄

S Szi =

f k

n

S2 =n∑ f i x

i2 − ( f i xi )2

n (n−1 ) S = √S2

Harga Fzi dilihat pada tabel F (Lampiran)

x̄ = 77,405S2= 284,637S= 16,871Lo= 0,116Ltabel pada n = 37 dengan = 0,05 maka Ltabel = 0,146

Dari hasil perhitungan Lo dan Lt, dapat disimpulkan bahwa 0,11 < 0,146 atau

Lo < Lt dengan demikian kelas eksperimen penelitian ini terdistribusi Normal

LAMPIRAN XVIII

No xi xi2 fi fi xi fi xi

2 fk zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)

1 40 1600 1 40 1600 1 -2.2171 0.0132 0.027027 0.0138272 43 1849 1 43 1849 2 -2.0393 0.0207 0.054054 0.0333543 47 2209 1 47 2209 3 -1.8022 0.0359 0.081081 0.0451814 50 2500 1 50 2500 4 -1.6244 0.0526 0.108108 0.0555085 53 2809 1 53 2809 5 -1.4466 0.0708 0.135135 0.0643356 57 3249 1 57 3249 6 -1.2095 0.1131 0.162162 0.0490627 60 3600 2 120 7200 8 -1.0317 0.1515 0.216216 0.0647168 63 3969 2 126 7938 10 -0.8538 0.1977 0.27027 0.072579 67 4489 1 67 4489 11 -0.6168 0.2676 0.297297 0.02969710 70 4900 1 70 4900 12 -0.4389 0.33 0.324324 -0.00567611 73 5329 2 146 10658 14 -0.2611 0.3974 0.378378 -0.01902212 77 5929 1 77 5929 15 -0.024 0.492 0.405405 -0.08659513 80 6400 2 160 12800 17 0.15379 0.5596 0.459459 -0.10014114 83 6889 2 166 13778 19 0.33161 0.6293 0.513514 0.11578615 87 7569 5 435 37845 24 0.5687 0.7157 0.648649 0.06705116 90 8100 6 540 48600 30 0.74652 0.7734 0.810811 0.03741117 93 8649 3 279 25947 33 0.92433 0.8212 0.891892 0.07069218 97 9409 4 388 37636 37 1.16142 0.877 1 0.123

37 2864 2319368202496

RATA2= 77.4054 Lo= 0.116

S2 284.637 Lt= 0.14S 16.8712

Page 150: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Uji Normalitas Kelas KontrolNo xi xi

2 fi fi xi fi xi2 fk zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)

1 47 2209 1 47 2209 1 -1.8563 0.0314 0.026316 -0.0050842 50 2500 2 100 5000 3 -1.6248 0.0526 0.078947 0.0263473 53 2809 1 53 2809 4 -1.3933 0.0823 0.105263 0.0229634 57 3249 4 228 12996 8 -1.0845 0.1401 0.210526 0.0704265 60 3600 4 240 14400 12 -0.853 0.1977 0.315789 0.1180896 63 3969 1 63 3969 13 -0.6215 0.2676 0.342105 0.0745057 67 4489 4 268 17956 17 -0.3128 0.3783 0.447368 0.0690688 70 4900 4 280 19600 21 -0.0812 0.4681 0.552632 0.0845329 73 5329 1 73 5329 22 0.15029 0.5596 0.578947 0.019347

10 77 5929 2 154 11858 24 0.2571 0.6026 0.631579 0.02897911 80 6400 1 80 6400 25 0.4898 0.6879 0.657895 0.03000512 83 6889 5 415 34445 30 0.722 0.7642 0.789474 -0.02527413 87 7569 7 609 52983 37 1.187 0.883 0.973684 0.09068414 90 8100 1 90 8100 38 1.4623 0.9278 1 0.0722

38 2700 1980547290000

RATA2= 71.0526 Lo = 0.118

S2 167.889 Lt = 0.14S 12.9572

x =

Σ (x i−f i )n

zi =x− x̄

S Szi =

f k

n

S2 =n∑ f i x

i2 − ( f i xi )2

n (n−1 ) S = √S2

Harga Fzi dilihat pada tabel F (Lampiran) x̄ = 71,053S2= 167,889S= 12,957Lo= 0,118Ltabel pada n = 38 dengan = 0,05 maka Ltabel = 0,144Dari hasil perhitungan Lo dan Lt, dapat disimpulkan bahwa 0,118 < 0,144 atau Lo < Lt dengan demikian kelas kontrol penelitian ini terdistribusi NormalLAMPIRAN XIX

Uji Homogenitas Variansi Kelas sampel

Kelas Sampel I Kelas Sampel II

x̄ = 77,405 x̄ = 71,053

S2 = 284,637 S2 = 167,889

n = 37 n = 38

Page 151: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

F =

S12

S22

F = Varians Kelompok data

S12 = Varians Terbesar

S22 = Varians Terkecil

dk pembilang= n pembilang – 1 = 36

dk penyebut = n penyebut – 1 = 37

Jadi F Hitung = 1,23 sedangkan F Tabel pada taraf nyata 0,05 dengan dk 36:37 adalah 1,71

berarti :

1,69 < 1,71

F Hitung < dari F table

Dari hasil perhitungan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa data nilai kelas

eksperimen dengan kelas kontrol adalah data yang Homogen.

LAMPIRAN XX

Uji Hipotesis

S12 = 284,637 x̄1 = 77,405 n1 = 37

S22 = 167,889 x̄2 = 71,053 n2 = 38

S2 =

(n1 − 1 ) S12 + (n2 − 1 ) S

22

n1 + n2 − 2

=

(37− 1 )284 ,637 + (38 − 1 ) 167 , 88937 + 38 − 2

= 225,46

S = √225 ,46= 15,015 dk=37 + 38 – 2 = 73

t Hitung =

x̄1 − x̄2

S √ 1n1

+1n2 t Tabel = 1,67

F Hitung = 284 ,637167 ,889

= 1 ,695

Page 152: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

=

77 , 405 − 71 , 053

15 , 015√ 138

+ 137

= 1,84

Jadi t Hitung = 4.026 pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk = n1+n2- 2 = 73 sedangkan t

Tabel = 1,67 sehingga diperoleh t Hitung > t Tabel = 1,84 > 1,67 sehingga disimpulkan bahwa

hipotesis nol di tolak dan hipotesis kerja yang berlaku yaitu H1 : μ1>μ2

Lampiran XXI

Page 153: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Lampiran XXII

Page 154: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)
Page 155: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)
Page 156: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Lampiran XXIII

Page 157: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)

Lampiran XXIV

Page 158: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)
Page 159: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)
Page 160: Tugas 1 Kompeng Revisi(Almutialima 1106308)