Triase and Atls

download Triase and Atls

of 3

description

ragyejryjkr54

Transcript of Triase and Atls

TRIASETriase adalah suatu program yang dilakukan untuk memilah-milah korban kedalam beberapa kaegori pada suatu keadaan bencana baik alam maupun kecelakaan. Dengan dilakukannya Triase diharapkan, kita sebagai tim medis dapat menolong korban yang sesuai yang harus ditolong terlebih dahulu.Ada 4 kategori korban dalam triase.

Pita HitamPita KuningPita HijauPita Merah

Pita Hitam adalah pita yang dikenakan pada korban yang sudah meninggal atau dalam proses menuju meninggal (sakaratul maut). Biasanya selain di berikan pita hitam, korban yang dengan criteria tersebut juga pada bagian wajahnya ditutupi dengan sesuatu agar jelas kalau koraban telah meninggal.Pita Merah adalah pita yang diberikan kepada korban dengan criteria luka paling parah, biasanya korban tak mampu berjalan, disertai perdarah yang cukup banyak, biasanya korban juga sudah kehilangan kesadaran.Pita Kuning adalah pita yang diberikan kepada korban dengan luka sedang, korban tidak dapat berjalan, namun masih dalah kondisi sadar, dan luka tak separah korban pada pita merah.Pita Hijau adalah pita yang diberikan kepada korban dengan keadaan luka yang paling ringan, korban dapat berjalan dan merupakan korban yang paling berisik dan paling sibuk meminta pertolongan.Dalam kondisi tersebut yang harus kita tolong terlebih dahulu adalah korban yang mengenakan Pita Merah, lalu selanjutnya Pita kuning, dan yang terakhir pita hijau, atau kita dapat langsung memerintahkan korban berpita hijau ke tempat pengobatan.Korban dengan pita hitam tetap kita tolong setelah korban-korban yang lainnya telah mampu diatasi.

ATLSATLS adalah suatu program yang kita lakukan untuk mencoba menolong korban yang terkena suatu trauma. Dalam ATLS kita dapat gunakan rumus KRABC (Keselamatan, Respon, Airway, Breathing, Circulation)K atau Keselamatan, berlaku untuk pasien dan penolong. Jika terjadi suatu kebakaran dan kita bermaksud menolong korban luka bakar, pertama-tama kita harus memastikan keselamatan kita sebagai penolong. Jauhkan atau lindungi diri kita dari api, dan segala sesuatunya yang dapat membahayakan jiwa dan keselamatan kita. Lalu selanjutnya kita memastikan keselamatan korban, kita jauhkan korban dari sumber api, kita siram korban dengan air agar api mati. Dan jika keselamatan baik kita maupun korban telah terjamin, kita mulai ke tahap selanjutnya.R atau Respon, disini kita menilai respon korban dengan AVPU (Alert, Voice, Pain, Unrespon). Kita nilai tingkat kesadaran pasien dalam tingkat apa. Jika kita sentuh tubuh korban lalu dia langsung memberikan respon berarti menandakan korban dalam tingkat respon Alert. Namun jika dengan sentuhan korban belum memberikan respon maka coba panggil-panggil pasien atau memberikan rangsangan berupa suara atau voice, jika korban memberikan respon berarti korban berada dalam tingkat kesadaran Voice. Selanjutnya jika korban masih belum memberikan respon, kita coba beri rangsang nyeri atau pain dengan menggenggam jari kita dan lalu dengan buku-buku jari kita kita gosokan tangan kita ke tulang sternum korban, jika dia memberikan respon berarti korban dalam tingkat respon pain. Namun jika korban tak kunjung memberikan respon berarti dia dalam tingkat kesardan unrespon.Lalu setelah memastikan respon kita naik ke tahap selanjutnya yaitu A atau Airway. Disini kita memastikan tak ada sumbatana yang menghalangi jalan nafas pasien, dengan cara sedikit mengadahkan kepala korban, lalu kita buka bagian dagu pasien, kita lihat adakah sumbatan sumbatan yang menghalangi jalan nafas, jika ada kita pastikan sumbatan itu berupa benda cair atau padat, jika cair kita dapat lakukan suction, jika padat bisa kita lakukan finger sweap.Selanjutnya jika Airway clear yang artinya dipastikan tak ada yang menghalangi jalan nafas korban, kita melakukan pengecekan Breathing, dengan cara look, feel, and listen. Kita lihat pergerakan dinding dadanya simetris atau tidak, kita rasakan adakah hembusan nfas dari si korban, dan kita dengar adakah suara nafas tambahan karena adanya suatu gangguan pada system pernafasannya.Jika breathing clear yang harus kita pastikan terakhir kali adalah Circulation, dengan cara mengecek pada nadi carotis, dan radialisnya, kita nilai frekuensi, kuat angkat, dan ritmenya. Kita juga mengecek ada atau tidaknya sianosis kita nilai dari mukosa bibir dan jari-jari tangan, kita lakukan juga capillary refill dan kita pegang bagian akral teraba dingin atau tidak.