Triage (NURHANI - 1161050178)
description
Transcript of Triage (NURHANI - 1161050178)
TRIAGE
Triage berasal dari Bahasa Francis “trier’ yang berarti memisahkan, memilah, atau memilih.
Triage adalah cara pemilahan penderita korban gawat darurat berdasrakan skala prioritas
yang didasarkan kepada kebutuhan terapi korban dan sumber daya yang tersedia. Kebutuhan
terapi setiap korban didasarkan pada penilaian kondisi ABC (Airways, Breathing,
Circulation) pasien tersebut dimana penilaian tersebut akan menggambarkan derajat
keparahan kondisi korban.
TUJUAN TRIAGE
1. Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai dengan urutan skala prioritas
berdasarkan kegawatannya.
2. Untuk memastikan pengobatan terhadap korban tepat guna dan tepat waktu.
3. Untuk memindahkan pasien ke lokasi yang lebih aman dank e lokasi pengobatan
(Rumah Sakit)
4. Untuk mengumpulkan informasi dalam penanngulangan pasien multi kasus
S.T.A.R.T. MODEL
Simple triage mengidentifikasi korban berdasarkan kebutuhan untuk perwatan lebih
lanjut, selain itu di lapangan para triage ini juga harus memikirkan prioritas pasien untuk
dievakuasi ke Rumah sakit.
Di dalam START model korban dibagi dalam 4 kelompok warna:
a. Hitam/ Deceased : Korban meninggal atau tidak bernafas meskipun jalan nafas sudah
dibebaskan, korban meninngal dibiarkan di tempat kejadian dan diangkat belakangan
setelah semuanya tertolong.
b. Merah/ Immediate/ Prioritas 1 Evakuasi : Korban dengan luka yang mengancam
nyawa dimana dapat tertolong jika segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan
lanjut. Korban membutuhkan perwatan lanjut atau tindakan operasi sesegera mungkin
dibawah 1 jam dari waktu kejadian. Korban berada dalam kondisi kritis dan akan
meninggal jika tidak segera ditolong.
c. Kuning/ Delayed/ Prioritas 2 evakuasi : korban yang dapat ditunda evakuasi medis
setelah korban prioritas 1 selesai dievakuasi. Korban dalam kondisi stabil, tapi tetap
memerlukan perawatan lebih lanjut
d. Hijau/ Minor/ Prioritas 3 evakuasi : korban ini akan dievakuasi setelah prioritas 1 dan
2 selesai dievakuasi. Pasien dengan luka yang merlukan pertolongan dokter tapi bisa
ditunda beberapa jam atau hari. Akan dimonitor terus sambil menunngu giliran
evakuasi. Korban biasanyta masih dapat berjalan (Walking wounded). Pasien akan
dievakuasi setelah prioritas 2 selesai di evakuasi.
Pelaksanaan triage dilakukan dengan memberikan tanda sesuai dengan warna prioritas.
Tanda triage dapat bervariasi mulai dari suatu kartu khusus sampai hanya suatu ikatan
dengan bahan yang warnanya sesuai dengan prioritasnya. Jangan mengganti tanda triage
yang sudah ditentukan. Bila keadaan penderita berubah sebelum memperoleh perawatan
maka label lama jangan dilepas tetapi diberi tanda, waktu dan pasang yang baru.
Pelaksanaan Triage Metode S.T.A.R.T
Untuk memudahkan pelaksanaan triage maka dapat dilakukan suatu pemeriksaan sebagai
berikut :
1. Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu berjalan sendiri ke areal yang
telah ditentukan, dan beri mereka label HIJAU.
2. Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa :
3. Pernapasan :
a. Bila pernapasan lebih dari 30 kali / menit beri label MERAH.
b. Bila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka jalan napas dan
bersihkan jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan mulai maka beri
label MERAH, bila tidak beri HITAM.
c. Bila pernapasan kurang dari 30 kali /menit nilai waktu pengisian kapiler.
4. Waktu pengisian kapiler :
a. Lebih dari 2 detik berarti kurang baik, beri MERAH, hentikan perdarahan
besar bila ada.
b. Bila kurang dari 2 detik maka nilai status mentalnya.
c. Bila penerangan kurang maka periksa nadi radial penderita. Bila tidak ada
maka ini berarti bahwa tekanan darah penderita sudah rendah dan perfusi
jaringan sudah menurun.
5. Pemeriksaan status mental :
a. Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah sederhana
b. Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah sederhana maka beri
MERAH.
c. Bila mampu beri KUNING.
Setelah memberikan label kepada penderita maka tugas anda berakhir segera lanjutkan ke
penderita berikut.