Treatment Sequence Bridge
-
Upload
zahra-khairiza-anri -
Category
Documents
-
view
256 -
download
3
description
Transcript of Treatment Sequence Bridge
OP : Zahra Khairiza Anri, 0906554604
OS : Suhaimi M. Zein (Laki-laki, 50 tahun)
Pemeriksaan objektif:
Gigi 44: vital, terdapat atrisi, posisi gigi normal
Gigi 46: vital, terdapat atrisi, posisi gigi normal
Gigi 45: lebar mesio-distal mm, tinggi servikooklusal mm, bentuk processuss alveolaris square
Pemeriksaan penunjang:
Gigi 44: tidak ada kelainan periapikal
Gigi 46: tidak ada kelainan periapikal
Diagnosis: bentuk kasus kehilangan gigi 45, memerlukan rehabilitasi dengan pembuatan mahkota tiruan
jembatan jenis rigid fixed bridge dengan partly veneered metal porcelain pada gigi 44 dan 46 dengan pontik
modifikasi ridge lap.
TREATMENT SEQUENCE
KUNJUNGAN 1
1. Anamnesis dan pengisian rekam medik khusus prosthodonsia.
2. Pencetakan model studi dengan alginate, lalu pengecoran dengan dental stone.
KUNJUNGAN 2
1. Preparasi gigi penyangga 1 (44)
a. Persiapan pasien Gigi yang akan dipreparasi di anastesi terlebih dahulu
b. Preparasi proksimal - Buat pedoman preparasi berupa garis dipermukaan
bukal dengan jarak 1-1,5 mm dari titik kontak dan
sejajar sumbu gigi dari tepi gingival ke oklusal,
sedangkan pada sisi dekat diastema pengasahan
dilakukan secukupnya hanya untuk kebutuhan
kesejajaran
- Arah bur pointed tapered cylindrical diamond dari
bukal ke lingual, diletakkan di antara titik kontak,
sejajar sumbu gigi. Ujung bur setinggi gingival crest
lakukan pengasahan sampai titik kontak hilang (bagian
tercembung dari gigi hilang)
- Evaluasi: cek dengan sonde halfmoon ada atau
tidaknya undercut atau kecembungan dan titik kontak
dengan gigi tetangga juga harus hilang
c. Preparasi oklusal - Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm di oklusal.
Lakukan pengambilan jaringan permukaan dengan bur
round end, dengan 2 tahap yaitu bukooklusal dan
linguoklusal, arahnya mesial distal. Pengambilan
jaringan lebih banyak pada tonjol lingual sedalam 1
mm.
- Evaluasi: cek oklusi dan artikulasi harus ada space 0,5
mm untuk material bahan restorasi. Wax merah
digigitkan pada keadaan oklusi dengan gigi lawan
ukur ketebalan wax. Cek dengan sonde sonde dapat
melewati bidang oklusal pada kedudukan oklusi dan
artikulasi
d. Preparasi bukal - Buat 3 buah groove sedalam1-1,5mm sesuai kontur
permukaan gigi dengan round end bur. Pengasahan
dilakukan hingga dasar groove sesuai bentuk anatomi
gigi
- Evaluasi : cek dengan sonde, dari servikal ke oklusal
tidak ada undercut. Bandingkan dengan gigi tetangga,
permukaan bukalnya harus lebih rendah. Dari arah
oklusal, lengkung permukaan bukal sesuai dengan
permukaan anatomis sebelumnya
e. Preparasi lingual - Buat groove pedoman sedalam 0,5mm seperti
permukaan bukal, preparasi harus sejajar permukaan
bukal, evaluasi: cek adanya undercut dengan sonde
halfmoon
f. Preparasi servikal - Bentuk chamfer dengan letak batas pengasahan di
bawah gingiva/subgingiva pada permukaan bukal.
Sebelum diasah dilakukan retraksi gingiva dengan
menggunakan benang. Posisi bur sejajar sumbu gigi
dan mengelilingi servikal bagian bukal.
- Evaluasi: batas pengasahan jelas
g. Pembulatan sudut-sudut yang tajam - Evaluasi: raba dengan ujung jari apakah masih ada
yang bersudut atau tidak
2. Cetak dengan alginate Untuk evaluasi hasil preparasi
3. Buat mahkota tiruan sementara - Sebelum gigi dipreparasi, cetak dengan alginate, lalu
bungkus dengan tisu lembab. Setelah gigi selesai
dipreparasi cetak kembali dengan menggunakan
alginate, lalu dicor.
- Olesi gigi yang telah dipreparasi dan daerah sekitarnya
dengan menggunakan vaselin. Buat adonan cold cure
acrylic sewarna gigi yang homogen dengan jumlah
secukupnya.
- Kemudian dengan semen spatula, adonan akrilik
dimasukkan secara merata dan secukupnya ke dalam
cetakkan negative gigi yang bersangkutan. Posisikan
sendok cetak sampai sesuai dengan posisinya semula
(beri penanda pada sendok cetak). Fiksasi dengan jari
tangan sampai sisa adonan akrilik mendekati keras,
lepaskan cetakan negative.
- Buang akrilik dengan pisau ukir, kemudian lepaskan
mahkota sementara dengan pinset atau sonde. Batas
restorasi di servikal dirapihkan dengan gunting.
- Kembalikan mahkota sementara ke model rahang
pasien, periksa ulang servikal, titik kontak dan
oklusinya, lalu tunggu sampai akrilik mengeras
sempurna. Lakukan penghalusan dengan stone lalu
poles
- Pemasangan dilakukan dengan semen sementara
freegenol.
4. Evaluasi hasil preparasi
KUNJUNGAN 3
1. Preparasi gigi penyangga 2 (46)
a. Persiapan pasien Gigi yang akan dipreparasi di anastesi terlebih dahulu
b. Preparasi proksimal - Buat pedoman preparasi berupa garis di permukaan
bukal dengan jarak 1-1,5 mm dari titik kontak dan
sejajar sumbu gigi dari tepi gingival ke oklusal,
sedangkan pada sisi dekat diastema pengasahan
dilakukan secukupnya hanya untuk kebutuhna
kesejajaran
- Arah bur pointed tapered cylindrical diamond dari
bukal ke lingual, diletakkan di antara titik kontak,
sejajar sumbu gigi. ujung bur setinggi gingival crest
lakukan pengasahan sampai titik kontak hilang (bagian
tercembung dari gigi hilang)
- Evaluasi: cek dengan sonde halfmoon ada atau
tidaknya undercut atau kecembungan dan titik kontak
dengan gigi tetangga juga harus hilang
c. Preparasi oklusal - Buat groove pedoman sedalam 0,5mm di oklusal.
Lakukan pengambilan jaringan permukaan dengan bur
round end, dengan 2 tahap yaitu bukoklusal dan
linguoklusal, arahnya mesial distal. Pengambilan lebih
banyak pada tonjol lingual sebesar 1 mm.
- Evaluasi: cek oklusi dan artikulasi harus ada space 0,5
mm untuk material bahan restorasi. Wax merah
digigitkan pada keadaan oklusi dengan gigi lawan
ukur ketebalan wax. Cek dengan sonde berdiameter
0,5mm sonde dapat melewati bidang oklusal pada
kedudukan oklusi dan artikulasi
d. Preparasi bukal - Buat 3 buah groove sedalam 1,5mm sesuai kontur
permukaan gigi dengan round end bur. Pengasahan
dilakukan hingga dasar groove sesuai bentuk anatomi
gigi
- Evaluasi : cek dengan sonde, dari servikal ke oklusal
tidak ada undercut. Bandingkan dengan gigi tetangga,
permukaan bukalnya harus lebih rendah. Dari arah
oklusal, lengkung permukaan bukal sesuai dengan
permukaan anatomis sebelumnya
e. Preparasi lingual - Buat groove pedoman sedalam 0,5mm seperti
permukaan bukal, preparasi harus sejajar permukaan
bukal, evaluasi : cek adanya undercut dengan sonde
halfmoon
f. Preparasi servikal - Bentuk chamfer dengan letak batas pengasahan di
bawah gingiva/subgingiva pada permukaan bukal.
Sebelum diasah dilakukan retraksi gingiva dengan
menggunakan benang. Posisi bur sejajar sumbu gigi
dan mengelilingi servikal bagian bukal.
- Evaluasi: batas pengasahan jelas
g. Pembulatan sudut-sudut yang tajam - Evaluasi: raba dengan ujung jari apakah masih ada
yang bersudut atau tidak
2. Cek kesejajaran dengan gigi 44
3. Cetak dengan alginate Untuk evaluasi hasil preparasi
3. Buat mahkota tiruan sementara - Sebelum gigi dipreparasi, cetak dengan alginate, lalu
bungkus dengan tisu lembab. Setelah gigi selesai
dipreparasi cetak kembali dengan menggunakan
alginate, lalu dicor.
- Olesi gigi yang telah dipreparasi dan daerah sekitarnya
dengan menggunakan vaselin. Buat adonan cold cure
acrylic sewarna gigi yang homogen dengan jumlah
secukupnya.
- Kemudian dengan semen spatula, adonan akrilik
dimasukkan secara merata dan secukupnya ke dalam
cetakkan negative gigi yang bersangkutan. Posisikan
sendok cetak sampai sesuai dengan posisinya semula
(beri penanda pada sendok cetak). Fiksasi dengan jari
tangan sampai sisa adonan akrilik mendekati keras,
lepaskan cetakan negative.
- Buang akrilik dengan pisau ukir, kemudian lepaskan
mahkota sementara dengan pinset atau sonde. Batas
restorasi di servikal dirapihkan dengan gunting.
- Kembalikan mahkota sementara ke model rahang
pasien, periksa ulang servikal, titik kontak dan
oklusinya, lalu tunggu sampai akrilik mengeras
sempurna. Lakukan penghalusan dengan stone lalu
poles
- Pemasangan dilakukan dengan semen sementara
freegenol.
4. Evaluasi hasil preparasi
KUNJUNGAN 4
1. Menentukan galangan gigit
2. Cetak model kerja dengan rubber
base
- Pasang benang retraksi
- Campurkan heavy body, letakkan disendok cetak, lalu
tutup dengan plastik wrap dan berikutnya cetakan pada
gigi
- Setelah cetakkan heavy body diangkat, aduk campuran
light body dengan menggunakan semen spatel
- Buka plastic wrap pada heavy body, tuangkan light
body pada cetakan heavy body dan segra cetakkan
kembali. Tunggu light body sampai mengeras
3. Membuat bridge sementara - Pada model awal sebelum gigi dipreparasi, ukir
mahkota pada daerah gigi yang hilang dengan
menggunakan malam merah
- Cetak dengan alginate, lalu bungkus dengan tisu
lembab. Setelah gigi selesai dipreparasi cetak kembali
dengan menggunakan alginate, lalu dicor.
- Olesi gigi yang telah dipreparasi dan daerah sekitarnya
dnegan menggunakan vaselin. Buat adonan cold cure
acrylic sewarna gigi yang homogen dengan jumlah
secukupnya.
- Kemudian dengan semen spatula, adonan akrilik
dimasukkan secara merata dan secukupnya ke dalam
cetakkan negative gigi yang bersangkutan. Posisikan
sendok cetak sampai sesuai dengan posisinya semula.
Fiksasi dengan jari tangan sampai sisa adonan akrilik
mendekati keras, lepaskan cetakan negative.
- Buang akrilik dengan pisau ukir, kemudian lepaskan
gigi tiruan jembatan dnegan pinset atau sonde. Batas
restorasi di servikal dirapihkan dengan gunting.
- Kembalikan gigi tiruan jembatan sementara ke model
rahang pasien, periksa ulang servikal, titik kontak dan
oklusinya, lalu tunggu sampai akrilik mengeras
sempurna. Lakukan penghalusan dnegan stone lalu
poles
- Pemasangan dilakukan dnegan semen sementara
freegenol.
KUNJUNGAN 5
1. Percobaan backing - Hal yang harus dievaluasi yaitu self retention, adaptasi
marginal apakah ada margin gingiva yang pucat,
ruang untuk facing, kontak oklusal dan artikulasi
- Penentuan warna facing
- Pengiriman ke laboratorium
KUNJUNGAN 6
1. Percobaan facing - Hal yang harus dievaluasi :
a. Estetis (bentuk, ukuran, warna)
b. Marginal fitness apakah ada margin gingival
yang pucat atau tidak
c. Cek stabilitas dan adaptasi mukosa tidak
goyang atau mengungkit saat ditekan pada salah
satu sisi, tidak boleh ada kontak antara pontik dan
mukosa
d. Kontak proksimal dengan igi tetangga cek
dengan dental floss
e. Penyesuaian oklusi dan artikulasi articulating
paper
2. Pasang sementara Menggunakan semen sementara freegenol
KUNJUNGAN 7
1. Evaluasi sementasi sementara - Keluhan subjektif
- Adaptasi dengan mukosa dan jaringan sekitar
2. Sementasi tetap Tindakan persiapan:
- Pembersihan gigi tiruan terutama bagian dalam
retainer dengan alkohol 70%, lalu keringkan dengan
hembusan udara/ air spray
- Gigi penyangga dibersihkan sebelumnya disterilkan
dengan antiseptik, kemudian keringkan dengan
hembusan udara
- Blokir daerah pemasangan dengan gulungan kapas
pada vestibulum, kemudian pasang saliva ejector
- Beri separator oil pada dasar pontik dan daerah
interdental agar memudahkan pengambilan kelebihan
semen, dapat juga dengan meletakkan dental floss pada
dasar pontik
Tahap sementasi:
- Pengadukan semen GIC, kemudian selapis adonan
dioleskan secara merata ke bagian dalam masing-
masing retainer
- Gigi tiruan diletakkan pada posisi yang benar ke gigi
penyangganya, tekan secara bertahap sampai didapat
fitness yang benar, kedudukan oklusi sentris dilihat
apakah sesuai dengan sebelum pemasangan
- Setelah baik kedudukannya, gigi tiruan ditekan dengan
jari secara merata sampai setting time semen selesai
- Pengambilan sisa kelebihan semen dilakukan dengan
sonde yang kecil, sedangkan sisa interdental/dasar
pontik dengan menggerakkan dental floss yang sudah
diletakkan sebelumnya. Kelebihan semen dapat
diambil saat semen mendekati setting.
KUNJUNGAN 8
1. Kontrol 1 - Cek kontrol plak kebersihan mulut pasien
- Keluhan subjektif
- Adaptasi dengan mukosa dan jaringan sekitar
- Oklusi dan artikulasi
- Inflamasi gingiva pada servikal ataupiun ridge dasar
pontik
- Marginal fitness