Treatment Sequence Bridge

13
OP : Zahra Khairiza Anri, 0906554604 OS : Suhaimi M. Zein (Laki-laki, 50 tahun) Pemeriksaan objektif: Gigi 44: vital, terdapat atrisi, posisi gigi normal Gigi 46: vital, terdapat atrisi, posisi gigi normal Gigi 45: lebar mesio-distal mm, tinggi servikooklusal mm, bentuk processuss alveolaris square Pemeriksaan penunjang: Gigi 44: tidak ada kelainan periapikal Gigi 46: tidak ada kelainan periapikal Diagnosis: bentuk kasus kehilangan gigi 45, memerlukan rehabilitasi dengan pembuatan mahkota tiruan jembatan jenis rigid fixed bridge dengan partly veneered metal porcelain pada gigi 44 dan 46 dengan pontik modifikasi ridge lap. TREATMENT SEQUENCE KUNJUNGAN 1 1. Anamnesis dan pengisian rekam medik khusus prosthodonsia. 2. Pencetakan model studi dengan alginate, lalu pengecoran dengan dental stone. KUNJUNGAN 2 1 . Preparasi gigi penyangga 1 (44) a . Persiapan pasien Gigi yang akan dipreparasi di anastesi terlebih dahulu b . Preparasi proksimal - Buat pedoman preparasi berupa garis dipermukaan bukal dengan jarak 1-1,5

description

Treatment Sequence Bridge

Transcript of Treatment Sequence Bridge

Page 1: Treatment Sequence Bridge

OP : Zahra Khairiza Anri, 0906554604

OS : Suhaimi M. Zein (Laki-laki, 50 tahun)

Pemeriksaan objektif:

Gigi 44: vital, terdapat atrisi, posisi gigi normal

Gigi 46: vital, terdapat atrisi, posisi gigi normal

Gigi 45: lebar mesio-distal mm, tinggi servikooklusal mm, bentuk processuss alveolaris square

Pemeriksaan penunjang:

Gigi 44: tidak ada kelainan periapikal

Gigi 46: tidak ada kelainan periapikal

Diagnosis: bentuk kasus kehilangan gigi 45, memerlukan rehabilitasi dengan pembuatan mahkota tiruan

jembatan jenis rigid fixed bridge dengan partly veneered metal porcelain pada gigi 44 dan 46 dengan pontik

modifikasi ridge lap.

TREATMENT SEQUENCE

KUNJUNGAN 1

1. Anamnesis dan pengisian rekam medik khusus prosthodonsia.

2. Pencetakan model studi dengan alginate, lalu pengecoran dengan dental stone.

KUNJUNGAN 2

1. Preparasi gigi penyangga 1 (44)

a. Persiapan pasien Gigi yang akan dipreparasi di anastesi terlebih dahulu

b. Preparasi proksimal - Buat pedoman preparasi berupa garis dipermukaan

bukal dengan jarak 1-1,5 mm dari titik kontak dan

sejajar sumbu gigi dari tepi gingival ke oklusal,

sedangkan pada sisi dekat diastema pengasahan

dilakukan secukupnya hanya untuk kebutuhan

kesejajaran

- Arah bur pointed tapered cylindrical diamond dari

bukal ke lingual, diletakkan di antara titik kontak,

sejajar sumbu gigi. Ujung bur setinggi gingival crest

lakukan pengasahan sampai titik kontak hilang (bagian

tercembung dari gigi hilang)

- Evaluasi: cek dengan sonde halfmoon ada atau

Page 2: Treatment Sequence Bridge

tidaknya undercut atau kecembungan dan titik kontak

dengan gigi tetangga juga harus hilang

c. Preparasi oklusal - Buat groove pedoman sedalam 0,5 mm di oklusal.

Lakukan pengambilan jaringan permukaan dengan bur

round end, dengan 2 tahap yaitu bukooklusal dan

linguoklusal, arahnya mesial distal. Pengambilan

jaringan lebih banyak pada tonjol lingual sedalam 1

mm.

- Evaluasi: cek oklusi dan artikulasi harus ada space 0,5

mm untuk material bahan restorasi. Wax merah

digigitkan pada keadaan oklusi dengan gigi lawan

ukur ketebalan wax. Cek dengan sonde sonde dapat

melewati bidang oklusal pada kedudukan oklusi dan

artikulasi

d. Preparasi bukal - Buat 3 buah groove sedalam1-1,5mm sesuai kontur

permukaan gigi dengan round end bur. Pengasahan

dilakukan hingga dasar groove sesuai bentuk anatomi

gigi

- Evaluasi : cek dengan sonde, dari servikal ke oklusal

tidak ada undercut. Bandingkan dengan gigi tetangga,

permukaan bukalnya harus lebih rendah. Dari arah

oklusal, lengkung permukaan bukal sesuai dengan

permukaan anatomis sebelumnya

e. Preparasi lingual - Buat groove pedoman sedalam 0,5mm seperti

permukaan bukal, preparasi harus sejajar permukaan

bukal, evaluasi: cek adanya undercut dengan sonde

halfmoon

f. Preparasi servikal - Bentuk chamfer dengan letak batas pengasahan di

bawah gingiva/subgingiva pada permukaan bukal.

Sebelum diasah dilakukan retraksi gingiva dengan

menggunakan benang. Posisi bur sejajar sumbu gigi

dan mengelilingi servikal bagian bukal.

- Evaluasi: batas pengasahan jelas

g. Pembulatan sudut-sudut yang tajam - Evaluasi: raba dengan ujung jari apakah masih ada

yang bersudut atau tidak

Page 3: Treatment Sequence Bridge

2. Cetak dengan alginate Untuk evaluasi hasil preparasi

3. Buat mahkota tiruan sementara - Sebelum gigi dipreparasi, cetak dengan alginate, lalu

bungkus dengan tisu lembab. Setelah gigi selesai

dipreparasi cetak kembali dengan menggunakan

alginate, lalu dicor.

- Olesi gigi yang telah dipreparasi dan daerah sekitarnya

dengan menggunakan vaselin. Buat adonan cold cure

acrylic sewarna gigi yang homogen dengan jumlah

secukupnya.

- Kemudian dengan semen spatula, adonan akrilik

dimasukkan secara merata dan secukupnya ke dalam

cetakkan negative gigi yang bersangkutan. Posisikan

sendok cetak sampai sesuai dengan posisinya semula

(beri penanda pada sendok cetak). Fiksasi dengan jari

tangan sampai sisa adonan akrilik mendekati keras,

lepaskan cetakan negative.

- Buang akrilik dengan pisau ukir, kemudian lepaskan

mahkota sementara dengan pinset atau sonde. Batas

restorasi di servikal dirapihkan dengan gunting.

- Kembalikan mahkota sementara ke model rahang

pasien, periksa ulang servikal, titik kontak dan

oklusinya, lalu tunggu sampai akrilik mengeras

sempurna. Lakukan penghalusan dengan stone lalu

poles

- Pemasangan dilakukan dengan semen sementara

freegenol.

4. Evaluasi hasil preparasi

KUNJUNGAN 3

1. Preparasi gigi penyangga 2 (46)

a. Persiapan pasien Gigi yang akan dipreparasi di anastesi terlebih dahulu

b. Preparasi proksimal - Buat pedoman preparasi berupa garis di permukaan

bukal dengan jarak 1-1,5 mm dari titik kontak dan

sejajar sumbu gigi dari tepi gingival ke oklusal,

sedangkan pada sisi dekat diastema pengasahan

dilakukan secukupnya hanya untuk kebutuhna

Page 4: Treatment Sequence Bridge

kesejajaran

- Arah bur pointed tapered cylindrical diamond dari

bukal ke lingual, diletakkan di antara titik kontak,

sejajar sumbu gigi. ujung bur setinggi gingival crest

lakukan pengasahan sampai titik kontak hilang (bagian

tercembung dari gigi hilang)

- Evaluasi: cek dengan sonde halfmoon ada atau

tidaknya undercut atau kecembungan dan titik kontak

dengan gigi tetangga juga harus hilang

c. Preparasi oklusal - Buat groove pedoman sedalam 0,5mm di oklusal.

Lakukan pengambilan jaringan permukaan dengan bur

round end, dengan 2 tahap yaitu bukoklusal dan

linguoklusal, arahnya mesial distal. Pengambilan lebih

banyak pada tonjol lingual sebesar 1 mm.

- Evaluasi: cek oklusi dan artikulasi harus ada space 0,5

mm untuk material bahan restorasi. Wax merah

digigitkan pada keadaan oklusi dengan gigi lawan

ukur ketebalan wax. Cek dengan sonde berdiameter

0,5mm sonde dapat melewati bidang oklusal pada

kedudukan oklusi dan artikulasi

d. Preparasi bukal - Buat 3 buah groove sedalam 1,5mm sesuai kontur

permukaan gigi dengan round end bur. Pengasahan

dilakukan hingga dasar groove sesuai bentuk anatomi

gigi

- Evaluasi : cek dengan sonde, dari servikal ke oklusal

tidak ada undercut. Bandingkan dengan gigi tetangga,

permukaan bukalnya harus lebih rendah. Dari arah

oklusal, lengkung permukaan bukal sesuai dengan

permukaan anatomis sebelumnya

e. Preparasi lingual - Buat groove pedoman sedalam 0,5mm seperti

permukaan bukal, preparasi harus sejajar permukaan

bukal, evaluasi : cek adanya undercut dengan sonde

halfmoon

f. Preparasi servikal - Bentuk chamfer dengan letak batas pengasahan di

bawah gingiva/subgingiva pada permukaan bukal.

Sebelum diasah dilakukan retraksi gingiva dengan

Page 5: Treatment Sequence Bridge

menggunakan benang. Posisi bur sejajar sumbu gigi

dan mengelilingi servikal bagian bukal.

- Evaluasi: batas pengasahan jelas

g. Pembulatan sudut-sudut yang tajam - Evaluasi: raba dengan ujung jari apakah masih ada

yang bersudut atau tidak

2. Cek kesejajaran dengan gigi 44

3. Cetak dengan alginate Untuk evaluasi hasil preparasi

3. Buat mahkota tiruan sementara - Sebelum gigi dipreparasi, cetak dengan alginate, lalu

bungkus dengan tisu lembab. Setelah gigi selesai

dipreparasi cetak kembali dengan menggunakan

alginate, lalu dicor.

- Olesi gigi yang telah dipreparasi dan daerah sekitarnya

dengan menggunakan vaselin. Buat adonan cold cure

acrylic sewarna gigi yang homogen dengan jumlah

secukupnya.

- Kemudian dengan semen spatula, adonan akrilik

dimasukkan secara merata dan secukupnya ke dalam

cetakkan negative gigi yang bersangkutan. Posisikan

sendok cetak sampai sesuai dengan posisinya semula

(beri penanda pada sendok cetak). Fiksasi dengan jari

tangan sampai sisa adonan akrilik mendekati keras,

lepaskan cetakan negative.

- Buang akrilik dengan pisau ukir, kemudian lepaskan

mahkota sementara dengan pinset atau sonde. Batas

restorasi di servikal dirapihkan dengan gunting.

- Kembalikan mahkota sementara ke model rahang

pasien, periksa ulang servikal, titik kontak dan

oklusinya, lalu tunggu sampai akrilik mengeras

sempurna. Lakukan penghalusan dengan stone lalu

poles

- Pemasangan dilakukan dengan semen sementara

freegenol.

4. Evaluasi hasil preparasi

KUNJUNGAN 4

1. Menentukan galangan gigit

Page 6: Treatment Sequence Bridge

2. Cetak model kerja dengan rubber

base

- Pasang benang retraksi

- Campurkan heavy body, letakkan disendok cetak, lalu

tutup dengan plastik wrap dan berikutnya cetakan pada

gigi

- Setelah cetakkan heavy body diangkat, aduk campuran

light body dengan menggunakan semen spatel

- Buka plastic wrap pada heavy body, tuangkan light

body pada cetakan heavy body dan segra cetakkan

kembali. Tunggu light body sampai mengeras

3. Membuat bridge sementara - Pada model awal sebelum gigi dipreparasi, ukir

mahkota pada daerah gigi yang hilang dengan

menggunakan malam merah

- Cetak dengan alginate, lalu bungkus dengan tisu

lembab. Setelah gigi selesai dipreparasi cetak kembali

dengan menggunakan alginate, lalu dicor.

- Olesi gigi yang telah dipreparasi dan daerah sekitarnya

dnegan menggunakan vaselin. Buat adonan cold cure

acrylic sewarna gigi yang homogen dengan jumlah

secukupnya.

- Kemudian dengan semen spatula, adonan akrilik

dimasukkan secara merata dan secukupnya ke dalam

cetakkan negative gigi yang bersangkutan. Posisikan

sendok cetak sampai sesuai dengan posisinya semula.

Fiksasi dengan jari tangan sampai sisa adonan akrilik

mendekati keras, lepaskan cetakan negative.

- Buang akrilik dengan pisau ukir, kemudian lepaskan

gigi tiruan jembatan dnegan pinset atau sonde. Batas

restorasi di servikal dirapihkan dengan gunting.

- Kembalikan gigi tiruan jembatan sementara ke model

rahang pasien, periksa ulang servikal, titik kontak dan

oklusinya, lalu tunggu sampai akrilik mengeras

sempurna. Lakukan penghalusan dnegan stone lalu

poles

- Pemasangan dilakukan dnegan semen sementara

freegenol.

Page 7: Treatment Sequence Bridge

KUNJUNGAN 5

1. Percobaan backing - Hal yang harus dievaluasi yaitu self retention, adaptasi

marginal apakah ada margin gingiva yang pucat,

ruang untuk facing, kontak oklusal dan artikulasi

- Penentuan warna facing

- Pengiriman ke laboratorium

KUNJUNGAN 6

1. Percobaan facing - Hal yang harus dievaluasi :

a. Estetis (bentuk, ukuran, warna)

b. Marginal fitness apakah ada margin gingival

yang pucat atau tidak

c. Cek stabilitas dan adaptasi mukosa tidak

goyang atau mengungkit saat ditekan pada salah

satu sisi, tidak boleh ada kontak antara pontik dan

mukosa

d. Kontak proksimal dengan igi tetangga cek

dengan dental floss

e. Penyesuaian oklusi dan artikulasi articulating

paper

2. Pasang sementara Menggunakan semen sementara freegenol

KUNJUNGAN 7

1. Evaluasi sementasi sementara - Keluhan subjektif

- Adaptasi dengan mukosa dan jaringan sekitar

2. Sementasi tetap Tindakan persiapan:

- Pembersihan gigi tiruan terutama bagian dalam

retainer dengan alkohol 70%, lalu keringkan dengan

hembusan udara/ air spray

- Gigi penyangga dibersihkan sebelumnya disterilkan

dengan antiseptik, kemudian keringkan dengan

hembusan udara

- Blokir daerah pemasangan dengan gulungan kapas

pada vestibulum, kemudian pasang saliva ejector

- Beri separator oil pada dasar pontik dan daerah

Page 8: Treatment Sequence Bridge

interdental agar memudahkan pengambilan kelebihan

semen, dapat juga dengan meletakkan dental floss pada

dasar pontik

Tahap sementasi:

- Pengadukan semen GIC, kemudian selapis adonan

dioleskan secara merata ke bagian dalam masing-

masing retainer

- Gigi tiruan diletakkan pada posisi yang benar ke gigi

penyangganya, tekan secara bertahap sampai didapat

fitness yang benar, kedudukan oklusi sentris dilihat

apakah sesuai dengan sebelum pemasangan

- Setelah baik kedudukannya, gigi tiruan ditekan dengan

jari secara merata sampai setting time semen selesai

- Pengambilan sisa kelebihan semen dilakukan dengan

sonde yang kecil, sedangkan sisa interdental/dasar

pontik dengan menggerakkan dental floss yang sudah

diletakkan sebelumnya. Kelebihan semen dapat

diambil saat semen mendekati setting.

KUNJUNGAN 8

1. Kontrol 1 - Cek kontrol plak kebersihan mulut pasien

- Keluhan subjektif

- Adaptasi dengan mukosa dan jaringan sekitar

- Oklusi dan artikulasi

- Inflamasi gingiva pada servikal ataupiun ridge dasar

pontik

- Marginal fitness