Trauma orbita

Click here to load reader

download Trauma orbita

of 15

Transcript of Trauma orbita

  • 1. Oleh : Analizza Ina Lea, S. Kep., Ns TRAUMA ORBITA

2. Definisi Trauma mata adalah trauma pada mata yang menyebabkan kerusakan jaringan pada mata. 3. Tanda Cedera/Trauma pada mata Nyeri Perdarahan Laserasi Enofthalmi Defek iris Hifema, tio rendah Instruksi isi okuler hipopion 4. Menurut sebabnya, trauma mata terbagi atas 1. Trauma tumpul atau kontusio dapat di sebabkan oleh benda tumpul, benturan atau ledakan di mana terjadi pemadatan udara. 2. Trauma tajam, yang mungkin perforatif mungkin juga non perforatif, dapat juga di sertai dengan adanya korpus alienum atau tidak. Korpus alienum dapat terjadi di intraokuler maupun ekstraokuler. 3. Trauma termis oleh jilatan api atau kontak dengan benda membara. 4. Trauma khemis karena kontak dengan benda yang bersifat asam atau basa 5. Sambungan 5.Trauma listrik oleh karena listrik yang bertegangan rendah maupun yang bertegangan tinggi 6.Trauma barometrik, misalnya pada pesawat terbang atau menyelam 7.Trauma radiasi oleh gelombang pendek atau partikel-partikel atom (proton dan neutron) 6. Penatalaksanaan 1. Trauma Mata BendaTumpul Penanganan ditekankan pada utama yang menyertainya dan penilaian terhadap ketajaman penglihatan. Setiap penurunan ketajaman penglihatan tanda mutlak untuk melakukan rujukan kepada dokter ahli mata. Pemberian pertolongan pertama berupa: a. Obat-obatan analgetik : untuk mengurangi rasa sakit. Untuk pemeriksaan mata dapat diberikan anesteshi local: Pantokain 0,5% atau tetracain 0,5% - 1,0 %. b. Pemberian obat-obat anti perdarahan dan pembengkakan c. Memberikan moral support agar pasien tenang d. Evaluasi ketajaman penglihatan mata yang sehat dan mata yang terkena trauma 7. Sambungan e. Dalam hal hitema ringan (adanya darah segar dala bilik mata depan) tanpa penyulit segera ditangani dengan tindakan perawatan: 1). Tutup kedua bola mata 2). Tidur dengan posisi kepala agar lebih tinggi 3). Evaluasi ketajaman penglihatan 4). Evaluasi tekanan bola mata f. Setiap penurunan ketajaman penglihatan atau keragu-raguan mengenai mata penderita sebaiknya segera di rujuk ke dokter ahli mata. 8. Sambungan 2.Trauma mata benda tajam Keadaan trauma mata ini harus segera mendapat perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya; infeksi, siderosis, kalkosis dan atlalmia dan simpatika. Pertimbangan tindakan bertujuan : a. Mempertahankan bola mata b. Mempertahankan penglihatan Bila terdapat benda asing dalam bola mata, maka sebaiknya dilakukan usaha untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada penderita diberikan: a. Antibiotik spectrum luas b. Analgetik dan sedotiva c. Dilakukan tindakan pembedahan pada luka yang terbuka 9. Sambungan 3.Trauma mata benda asing a. Ekstra Okular 1). Tetes mata 2). Bila benda asing dalam forniks bawah, angkat dengan swab. 3). Bila dalam farniks atas, lipat kelopak mata dan angkat 4). Bila tertanam dalam konjungtiva, gunakan anestesi local dan angkat dengan jarum 5). Bila dalam kornea, geraka anestesi local, kemudian dengan hat-hati dan dengan keadaan yang sangat baik termasuk cahaya yang baik, angkat dengan jarum. 6). Pada kasus ulerasi gunakan midriatikum bersama dengan antibiotic local selama beberapa hari. 7). Untuk benda asing logam yang terlalu dalam, diangkat dengan jarum, bisa juga dengan menggunakan magnet. 10. Sambungan b. Intra okuler 1). Pemberian antitetanus 2). Antibiotic 3). Benda yang intert dapat dibiarkan bila tidak menybabkan iritasi 4. Trauma mata bahan kimia a. Trauma akali 1). Segera lakukan irigasi selama 30 menit sebanyak 2000 ml; bila dilakukan irigasi lebih lama akan lebih baik. 2). Untuk mengetahui telah terjadi netralisasi bisa dapat dilakukan pemeriksaan dengan kertas lokmus; pH normal air mata 7,3 3). Diberi antibiotic dan lakukan debridement untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunie. 4). Diberi sikoplegik karena terdapatnya iritis dan sineksis posterior 5). Beta bloker dan diamox untuk mengatasi glukoma yang terjadi 11. Sambungan 6) Steroid diberikan untuk menekan radang akibat denoturasi kimia dan kerusakan jaringan kornea dan konjungtiva namun diberikan secara hati-hati karena steroid menghambat penyembuhan. 7). Kolagenase intibitor seperti sistein diberikan untuk menghalangi efek kolagenase. 8). Vitamin C diberikan karena perlu untuk pembentukan jaringan kolagen. 9). Diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak lembek. 10). Karataplasti dilakukan bila kekerutan kornea sangat menganggu penglihatan. 12. Sambungan 5 .Trauma Asam 1). Irigasi segera dengan gara fisiologis atau air. 2). Control pH air mata untuk melihat apakah sudah normal 3). Selanjutnya pertimbangan pengobatan sama dengan pengobatan yang diberikan pada trauma alkali. Tindakan pada trauma kimia dapat juga tergantung dari 4 fase peristiwa: Fase kejadian (immediate) Fase Akut (sampai hari ke-7) Fase Pemulihan Dini (early repair : hari ke 7 21) Fase pemulihan akhir (late repair : setelah hari ke 21) 13. Sambungan 5. Trauma MataTermik (hipertemik) Daerah yang terkena dicuci dengan larutan steril dan diolesi dengan salep atau kasa yang menggunakan jel. Petroleum setelah itu ditutup dengan verban steril. 6. Trauma Mata Radiasi Bila panas merusak kornea dan konjungtiva maka diberi pada mata Lokal anastesik Kompres dingin Antibiotika lokal 14. Konsep Askep Pengkajian Identitas Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit keluarga Pengkajian Psikososio Spiritual ADL (Activity Daily Life) 2. Pemeriksaan Fisik 3. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi 15. Terima Kasih