Trauma Lahir
-
Upload
munawirsyam -
Category
Documents
-
view
74 -
download
3
description
Transcript of Trauma Lahir
TRAUMA PADA BAYI TRAUMA PADA BAYI BARU LAHIR BARU LAHIR
dr. Farida Thamrin dr. Farida Thamrin
Trauma lahirTrauma lahir Etiologi :Etiologi :
IbuIbu Jalan lahir yang kaku : Primipara, Multipara, Jalan lahir yang kaku : Primipara, Multipara,
Malforasi, dan Malforasi, dan Panggul sempit.Panggul sempit. Bayi (Diskrepansi antara besar serta posisi bayi dengan jalan Bayi (Diskrepansi antara besar serta posisi bayi dengan jalan
lahir)lahir) Makrosomia, kepala bayi yang besar, anomaly fetus.Makrosomia, kepala bayi yang besar, anomaly fetus. Disproporsi sefalopelvik.Disproporsi sefalopelvik. Distosia bahuDistosia bahu Presentasi abnormal (bokong, muka, dahi, dan letak Presentasi abnormal (bokong, muka, dahi, dan letak
lintang)lintang) PrematurPrematur Partus presipitatus.Partus presipitatus.
Faktor luar (tindakan persalinan)Faktor luar (tindakan persalinan) Pemakaian forsep, vakumPemakaian forsep, vakum Tindakan versi-ekstraksi.Tindakan versi-ekstraksi.
Jenis trauma lahir : Jenis trauma lahir :
Kepala :Kepala : Ekstrakranial : Kaput susedaneum, Ekstrakranial : Kaput susedaneum,
sefalhematom, perdarahan subgaleal.sefalhematom, perdarahan subgaleal. Kranial : Fraktur linier, fraktur kompresi, Kranial : Fraktur linier, fraktur kompresi,
osteodiastasis oksipital.osteodiastasis oksipital. Intrakranial :Intrakranial : Perdarahan epidural, subdural, Perdarahan epidural, subdural,
subaraknoid (sering)subaraknoid (sering) Perdarahan intraventrikular, intraserebral, Perdarahan intraventrikular, intraserebral,
intraserebelar (jarang).intraserebelar (jarang).
Wajah :Wajah : Hidung : dislokasi septum nasi.Hidung : dislokasi septum nasi. Mata : perdarahan retina, Mata : perdarahan retina,
subkonjungtiva, edema dan laserasi subkonjungtiva, edema dan laserasi palpebra, hifema, perdarahan vitreous, palpebra, hifema, perdarahan vitreous, retinopati, edema dan abrasi kornea.retinopati, edema dan abrasi kornea.
Leher : Tortikolis muscular congenitalLeher : Tortikolis muscular congenital Medula SpinalisMedula Spinalis Saraf Tepi : Pleksus brakialis, pleksus Saraf Tepi : Pleksus brakialis, pleksus
lumbosakral, nervus fasialis, nervus lumbosakral, nervus fasialis, nervus frenikus, nervus laringeus.frenikus, nervus laringeus. Tulang Panjang : Fraktur klavikula, Tulang Panjang : Fraktur klavikula,
femur dan humerusfemur dan humerus Abdomen : Ruptur hati, limpa, kelenjar Abdomen : Ruptur hati, limpa, kelenjar
adrenal.adrenal.
Kaput suksedaneum (KS)Kaput suksedaneum (KS)merupakan terkumpulnya cairan merupakan terkumpulnya cairan serosanguinus di jaringan subkutan di atas serosanguinus di jaringan subkutan di atas periosteumperiosteum
terjadi akibat tekanan uterus dan serviks terjadi akibat tekanan uterus dan serviks uteri terhadap kepala bayiuteri terhadap kepala bayi
Lokasi tersering di daerah vertexLokasi tersering di daerah vertex
Manifestasi klinis : pembengkakan jaringan Manifestasi klinis : pembengkakan jaringan lunak yang terletak superfisial, lunak yang terletak superfisial, menyeberangi suturamenyeberangi sutura
KS akan menghilang spaontan dalam waktu KS akan menghilang spaontan dalam waktu beberapa haribeberapa hari
SefalhematomSefalhematom
Disebabkan terkumpulnya darah di Disebabkan terkumpulnya darah di daerah subperiosteal akibat daerah subperiosteal akibat robeknya vena di daerah tersebut.robeknya vena di daerah tersebut.
Biasanya berhubungan dengan forcep Biasanya berhubungan dengan forcep atau persalinan sunsangatau persalinan sunsang
Manifestasi klinis: pembengkakan di Manifestasi klinis: pembengkakan di daerah parietal atau oksipital dan daerah parietal atau oksipital dan tidak menyeberangi sutura.tidak menyeberangi sutura.
Perdarahan subgalealPerdarahan subgalealangka kejadian 4 per 10.000 persalinan angka kejadian 4 per 10.000 persalinan spontanspontan59 per 10.000 persalinan dengan ekstraksi 59 per 10.000 persalinan dengan ekstraksi vakumvakum40 % berhubungan dengan perdarahan 40 % berhubungan dengan perdarahan intrakranial atau fraktur tulang kepala.intrakranial atau fraktur tulang kepala.Faktor resiko: persalinan dengan ekstraksi Faktor resiko: persalinan dengan ekstraksi vakum dan forsep, makrosomia, bayi vakum dan forsep, makrosomia, bayi prematur dan partus presipitatus.prematur dan partus presipitatus.manifestasi klinis berupa suatu massa kenyal manifestasi klinis berupa suatu massa kenyal yang berfluktuasi dan menyeberangi suturayang berfluktuasi dan menyeberangi suturaangka kematian cukup besar 14-22% angka kematian cukup besar 14-22% (penurunan hematokrit > 25%)(penurunan hematokrit > 25%)prognosis jangka panjang baikprognosis jangka panjang baik
KRANIALKRANIAL
Fraktur tulang tengkorakFraktur tulang tengkorak
fraktur linier fraktur linier tulang tengkorak biasanya tulang tengkorak biasanya terjadi di daerah parietal. Pembentukan terjadi di daerah parietal. Pembentukan kista leptomeningeal perlu dicurigai kista leptomeningeal perlu dicurigai jika terdapat pertambahan lingkar jika terdapat pertambahan lingkar kepala yang abnormal dan melebarnya kepala yang abnormal dan melebarnya fraktur dari pemeriksaan pencitraanfraktur dari pemeriksaan pencitraan
fraktur kompresifraktur kompresi digambarkan seperti digambarkan seperti “ping- pong ball” dengan “ping- pong ball” dengan ditemukannya lekukan ke dalam tulang ditemukannya lekukan ke dalam tulang tengkoraktengkorak
Fraktur tulang tengkorakFraktur tulang tengkorak
CT-Scan: untuk menyingkirkan adanya CT-Scan: untuk menyingkirkan adanya fragmen tulang di jaringan otak atau trauma fragmen tulang di jaringan otak atau trauma intrakranialintrakranial
Terapi non bedah (kedalaman kompresi < 2 Terapi non bedah (kedalaman kompresi < 2 cm, terjadi di atas sinus venosusmayor tanpa cm, terjadi di atas sinus venosusmayor tanpa adanya gejala neurologi) : digital pressure, adanya gejala neurologi) : digital pressure, breast pump dan ekstraksi vakumbreast pump dan ekstraksi vakum
Terapi bedah jika terdapat fragmen tulang Terapi bedah jika terdapat fragmen tulang dalam jaringan otak, defisit neurologi, dalam jaringan otak, defisit neurologi, peningkatan tekanan intrakranial dan peningkatan tekanan intrakranial dan bocornya cairan serebrospinalbocornya cairan serebrospinal
Osteodiastasis oksipitalOsteodiastasis oksipital
merupakan suatu keadaan merupakan suatu keadaan terpisahnya bagian squamous dan terpisahnya bagian squamous dan lateral tulang oksipital.lateral tulang oksipital.
dapat menyebabkan perdarahan dapat menyebabkan perdarahan subdural fossa posterior, cerebellar subdural fossa posterior, cerebellar contusion, dan penekanan darah contusion, dan penekanan darah serebelomedular serebelomedular
INTRAKRANIALINTRAKRANIAL
Prevalensi 5,1% - 5,9% per 10.000 Prevalensi 5,1% - 5,9% per 10.000 kelahirankelahiran
Faktor resiko: ekstraksi forsep dan Faktor resiko: ekstraksi forsep dan vakum, partus presipitatus, partus vakum, partus presipitatus, partus kala II lama dan makrosomia.kala II lama dan makrosomia.
Manifestasi klinis: apnea dan kejang Manifestasi klinis: apnea dan kejang (87% baru menampakkan gejala (87% baru menampakkan gejala setelah 48 jam)setelah 48 jam)
INTRAKRANIALINTRAKRANIAL
Perdarahan epiduralPerdarahan epidural
prevalensi 2,2%prevalensi 2,2%
terjadi karena robeknya arteri terjadi karena robeknya arteri meningea media, vena besar atau meningea media, vena besar atau sinus venosus sehingga terjadi sinus venosus sehingga terjadi perdarahan di ruang epidural.perdarahan di ruang epidural.
Perdarahan ini sering berhubungan Perdarahan ini sering berhubungan dengan sefalhematom dan faktor dengan sefalhematom dan faktor linier tulang tengkorak, terutama di linier tulang tengkorak, terutama di daerah temporoparietaldaerah temporoparietal
INTRAKRANIALINTRAKRANIALPerdarahan epiduralPerdarahan epiduralManifestasi klinis: Manifestasi klinis:
peningkatan tekanan intrakranialpeningkatan tekanan intrakranialUUB membonjolUUB membonjolgejala lateralisasi seperti: kejang fokal, pupil gejala lateralisasi seperti: kejang fokal, pupil anisokor dan deviasi mata ke satu sisianisokor dan deviasi mata ke satu sisi
Gejala muncul pada jam pertama, jika perdarahan Gejala muncul pada jam pertama, jika perdarahan berasal dari vena gejala timbul lebih lambatberasal dari vena gejala timbul lebih lambat
Pemeriksaan CT-Scan memperlihatkan Pemeriksaan CT-Scan memperlihatkan hiperdensitas berbentuk konveks di daerah hiperdensitas berbentuk konveks di daerah epiduralepidural
Sebagian besar bayi dengan perdarahan epidural Sebagian besar bayi dengan perdarahan epidural memerlukan tatalaksana bedahmemerlukan tatalaksana bedah
Perdarahan subduralPerdarahan subdural
merupakan perdarahan tersering.merupakan perdarahan tersering.
Prevalensi 2,9 per 10.000 pada persalinan Prevalensi 2,9 per 10.000 pada persalinan normalnormal
8-10 per 10.000 kelahiran vakum dan 8-10 per 10.000 kelahiran vakum dan forsepforsep
Perdarahan terjadi karena robeknya vena dan Perdarahan terjadi karena robeknya vena dan sinus venosus pada beberapa lokasi terutama sinus venosus pada beberapa lokasi terutama daerah tentorial dan interhemisferdaerah tentorial dan interhemisfer
Gejala klinis : apnea (40%-60%), kejang, Gejala klinis : apnea (40%-60%), kejang, defisit neurologis fokal, letargi, hipotonia.defisit neurologis fokal, letargi, hipotonia.
Perdarahan di daerah konveksitas serebri : Perdarahan di daerah konveksitas serebri : gangguan neurologis fokalgangguan neurologis fokal
Perdarahan di daerah fosa posterior : Perdarahan di daerah fosa posterior : peningkatan tekanan intrakranial, apnea, pupil peningkatan tekanan intrakranial, apnea, pupil anisokor, deviasi mata dan komaanisokor, deviasi mata dan koma
Gejala tampak dalam waktu 24 jam, meskipun Gejala tampak dalam waktu 24 jam, meskipun ada yang baru timbul setelah 4 sampai 5 hari. ada yang baru timbul setelah 4 sampai 5 hari.
Perdarahan subduralPerdarahan subdural
Pemeriksaan CT-Scan merupakan prosedur Pemeriksaan CT-Scan merupakan prosedur diagnostik pilihandiagnostik pilihanJika terdapat perdarahan posterior perlu Jika terdapat perdarahan posterior perlu pemeriksaan MRI. Pemeriksaan koagulasi sangat pemeriksaan MRI. Pemeriksaan koagulasi sangat penting dilakukanpenting dilakukan
Tatalaksana tergantung besarnya lesi serta ada Tatalaksana tergantung besarnya lesi serta ada tidaknya gejala kompresi batang otak.tidaknya gejala kompresi batang otak.Tatalaksana bedah meliputi evakuasi perdarahan Tatalaksana bedah meliputi evakuasi perdarahan serta pemasangan pirau ventrikuloperitoneal jika serta pemasangan pirau ventrikuloperitoneal jika terdapat hidrosefalus progresifterdapat hidrosefalus progresif
Prognosis jangka panjang tergantung luasnya lesi Prognosis jangka panjang tergantung luasnya lesi serta ada tidaknya lesi intraparenkim. serta ada tidaknya lesi intraparenkim.
Perdarahan subaraknoidPerdarahan subaraknoid
Prevalensi 1,3 per 10.000 persalinan normalPrevalensi 1,3 per 10.000 persalinan normal 2 - 3 per 10.000 kelahiran vakum dan forsep2 - 3 per 10.000 kelahiran vakum dan forsep
Angka ini meningkat pada bayi prematur dan bayi dengan Angka ini meningkat pada bayi prematur dan bayi dengan asfiksia.asfiksia.
Perdarahan terjadi karena robeknya vena di ruang Perdarahan terjadi karena robeknya vena di ruang subaraknoid atau vena-vena kecil di leptomeningealsubaraknoid atau vena-vena kecil di leptomeningeal
Manifestasi tersering berupa kejang, yang timbul pada hari Manifestasi tersering berupa kejang, yang timbul pada hari ke dua.ke dua.Pemeriksaan neurologi normal pada fase interiktal.Pemeriksaan neurologi normal pada fase interiktal.Gejala iritabel dan penurunan kesadaran sering ditemukanGejala iritabel dan penurunan kesadaran sering ditemukan
Diagnosis ditegakkan dengan CT-Scan kepala. Pemeriksaan Diagnosis ditegakkan dengan CT-Scan kepala. Pemeriksaan fungsi lumbal menunjukkan peningkatan jumlah sel darah fungsi lumbal menunjukkan peningkatan jumlah sel darah merah.merah.
Perdarahan yang tidak masif akan sembuh sendiriPerdarahan yang tidak masif akan sembuh sendiriPrognosis jangka panjang umumnya baik jika tidak Prognosis jangka panjang umumnya baik jika tidak ditemukan trauma intrakranial atau trauma lahir hipoksik-ditemukan trauma intrakranial atau trauma lahir hipoksik-iskemikiskemik
Trauma leher Trauma leher
Tortikolis muskular kongenitalTortikolis muskular kongenital
prevalensi 0,4%prevalensi 0,4%terdapat 3 tipe : - tortikolis dengan massa tumor terdapat 3 tipe : - tortikolis dengan massa tumor (40%)(40%)
- tortikolis muskular- tortikolis muskular - tortikolis postular (tanpa - tortikolis postular (tanpa
ketegangan ketegangan otot atau massa) otot atau massa)
Sebagian besar tortikolis muskular kongenital Sebagian besar tortikolis muskular kongenital terjadi pada presentasi bokong dan persalinan terjadi pada presentasi bokong dan persalinan dengan forsep.dengan forsep.Patogenesis : - robeknya serabut otot atau fasia Patogenesis : - robeknya serabut otot atau fasia disertai disertai pembentukan pembentukan hematom dan fibrosishematom dan fibrosis
- malposisi intrauterin atau perinatal - malposisi intrauterin atau perinatal dapat dapat menyebabkan menyebabkan iskemia, edema, dan fibrosis iskemia, edema, dan fibrosis pada otot sternokleidomastoideus pada otot sternokleidomastoideus
Tortikolis muskular kongenitalTortikolis muskular kongenital
Manifestasi klinis terlihat antara usia 1 – 4 mingguManifestasi klinis terlihat antara usia 1 – 4 minggukepala miring ke arah lesi dan berputar ke kepala miring ke arah lesi dan berputar ke
sisi sisi kontralateral, dagu sedikit terangkat.kontralateral, dagu sedikit terangkat.kepala tidak dapat bergerak ke posisi normalkepala tidak dapat bergerak ke posisi normaldapat teraba tumor yang bersifat kenyal, dapat teraba tumor yang bersifat kenyal,
terfixir dan terfixir dan berlokasi di pertengahan otot berlokasi di pertengahan otot sternokleidomastoideussternokleidomastoideus
Diagnosis: berdasarkan pemeriksaan fisikDiagnosis: berdasarkan pemeriksaan fisikpemeriksaan radiologis untuk menyingkirkan pemeriksaan radiologis untuk menyingkirkan abnormalitas tulang leherabnormalitas tulang leherUSG untuk diagnosis dan prognosisUSG untuk diagnosis dan prognosis
Tortikolis muskular kongenitalTortikolis muskular kongenital
TatalaksanaTatalaksanafisioterapi berupa peregangan pasif dan aktiffisioterapi berupa peregangan pasif dan aktif
PrognosisPrognosisROM (range of motion) > 10% , 91% ROM (range of motion) > 10% , 91%
prognosis baik dengan terapi konservatif, 5% prognosis baik dengan terapi konservatif, 5% memerlukan terapi bedahmemerlukan terapi bedah
Tindakan bedah dilakukan jika tidak terdapat Tindakan bedah dilakukan jika tidak terdapat perbaikan setelah terapi konservatif selama 6 perbaikan setelah terapi konservatif selama 6 bulanbulan
Jika tidak diterapi dapat menyebabkan plagiosefali: Jika tidak diterapi dapat menyebabkan plagiosefali: oksiput ipsilateral yang membonjol dan oksiput oksiput ipsilateral yang membonjol dan oksiput yang mendatar di sisi kontralateral, fisura palpebra yang mendatar di sisi kontralateral, fisura palpebra yang rendah dan deformitas telinga ipsilateral.yang rendah dan deformitas telinga ipsilateral.
Trauma medula spinalisTrauma medula spinalis
Prevalensi 0,14 per 10.000 kelahiranPrevalensi 0,14 per 10.000 kelahiranLesi di servikal atas: rotasi forsep selama Lesi di servikal atas: rotasi forsep selama persalinan presentasi kepalapersalinan presentasi kepalaLesi di servikal bawah dan toraks: partus Lesi di servikal bawah dan toraks: partus sungsang, hiperekstensi kepala dan sungsang, hiperekstensi kepala dan disproporsi sefalopelvikdisproporsi sefalopelvik
Mekanisme trauma disebabkan tarikan atau Mekanisme trauma disebabkan tarikan atau rotasi berlebihan medulla spinalisrotasi berlebihan medulla spinalis
Trauma medula spinalisTrauma medula spinalis
Manifestasi klinis :Manifestasi klinis :menurun atau menghilangnya gerakan menurun atau menghilangnya gerakan
spontanspontanmenghilangnya refleks tendon dalammenghilangnya refleks tendon dalamgagal napasgagal napashiporesponsif terhadap nyeri setinggi lesihiporesponsif terhadap nyeri setinggi lesi
Lesi di atas C4 : apneaLesi di atas C4 : apneaLesi diantara C4 dan T4 : distress pernapasan Lesi diantara C4 dan T4 : distress pernapasan karena keterlibatan N frenikus dan persarafan ke karena keterlibatan N frenikus dan persarafan ke otot interkostaotot interkostaParalisis otot abdomen menyebabkan distensi Paralisis otot abdomen menyebabkan distensi abdomen, atoni spingter anal dan distensi abdomen, atoni spingter anal dan distensi kandung kemih kandung kemih Diagnosis mungkin terlambat karena sering Diagnosis mungkin terlambat karena sering berhubungan dengan ensefalopati hipoksik-berhubungan dengan ensefalopati hipoksik-iskemik yang dapat mengaburkan gejala iskemik yang dapat mengaburkan gejala
Trauma medula spinalisTrauma medula spinalis
USG dapat dikerjakan bed-sideUSG dapat dikerjakan bed-sideMRI atau CT mielografi untuk menegakkan MRI atau CT mielografi untuk menegakkan diagnosis dan menentukan prognosisdiagnosis dan menentukan prognosisTerapi bersifat suportifTerapi bersifat suportifJika dicurigai trauma medula spinalis maka Jika dicurigai trauma medula spinalis maka kepala, leher dan tulang belakang harus kepala, leher dan tulang belakang harus diimobilisasi.diimobilisasi.Prognosis burukPrognosis burukStudi kasus (22 bayi), 11 orang meninggal, 7 Studi kasus (22 bayi), 11 orang meninggal, 7 tergantung ventilator, 3 paraplegia dan 1 tergantung ventilator, 3 paraplegia dan 1 cacat ringancacat ringan
Trauma saraf tepiTrauma saraf tepi
Trauma pleksus brakhialisTrauma pleksus brakhialis
Prevalensi 0,13-3,6 per 1000 kelahiranPrevalensi 0,13-3,6 per 1000 kelahiranFaktor resiko : makrosomiaFaktor resiko : makrosomia
distosia bahudistosia bahu persalinan dengan alatpersalinan dengan alat malpresentasimalpresentasi
Ada 3 tipe : Erb’s palsyAda 3 tipe : Erb’s palsy klumpke’s palsyklumpke’s palsy trauma pada seluruh pleksustrauma pada seluruh pleksus
Trauma pleksus brakhialisTrauma pleksus brakhialis
Patogenesis : - regangan pleksus pada Patogenesis : - regangan pleksus pada keadaan distosia bahu keadaan distosia bahu yang yang memerlukan fleksi lateral yang kuat dan memerlukan fleksi lateral yang kuat dan
tarikan kepala tarikan kepala - pada partus presipitatus atau - pada partus presipitatus atau
maladaptasi maladaptasi intrauterin yang intrauterin yang menyebabkan trauma pada menyebabkan trauma pada bahu posterior.bahu posterior.Kelainan yang sering menyertai :Kelainan yang sering menyertai :
- fraktur klavikula (10%)- fraktur klavikula (10%)- fraktur humerus (10%)- fraktur humerus (10%)- subluksasi vertebra servikal (5%)- subluksasi vertebra servikal (5%)- trauma medulla spinalis servikal - trauma medulla spinalis servikal
(5-10%)(5-10%)- paresis nervus fasialis (10-20%)- paresis nervus fasialis (10-20%)
Trauma pleksus brakhialisTrauma pleksus brakhialis
DiagnosisDiagnosispemeriksaan fisispemeriksaan fisispemeriksaan radiologis bahu dan lengan atas pemeriksaan radiologis bahu dan lengan atas untuk untuk menyingkirkan frakturbklavikula dan menyingkirkan frakturbklavikula dan humerushumerus
Trauma nervus frenikus dicurigai bila terdapat Trauma nervus frenikus dicurigai bila terdapat gangguan pernapasangangguan pernapasan
Klumpke’s palsy perlu diperhatikan adanya sindrom Klumpke’s palsy perlu diperhatikan adanya sindrom horner ipsilateralhorner ipsilateral
PrognosisPrognosis90% sembuh spontan90% sembuh spontantrauma segmen atas lebih baik dari trauma trauma segmen atas lebih baik dari trauma segmen segmen bawah maupun seluruh pleksus.bawah maupun seluruh pleksus.jika gerakan antigravitasi biseps dan bahu muncul jika gerakan antigravitasi biseps dan bahu muncul
pada usia 3 bulan, prognosis sangat baik pada usia 3 bulan, prognosis sangat baik
Trauma pleksus brakhialisTrauma pleksus brakhialis
TatalaksanaTatalaksana
konservatif untuk mencegah kontrakturkonservatif untuk mencegah kontrakturlengan diimobilisasi menyilang abdomen bagian lengan diimobilisasi menyilang abdomen bagian
atas selama 1 atas selama 1 minggu pertama. Selanjutnya minggu pertama. Selanjutnya fisioterapi dengan latihan ROM fisioterapi dengan latihan ROM pasif dari bahu, pasif dari bahu, siku dan pergelangan tangan.siku dan pergelangan tangan.
Jika penyembuhan tidak terjadi dalam waktu 3-6 Jika penyembuhan tidak terjadi dalam waktu 3-6 bulan mungkin bulan mungkin diperlukan tindakan bedah diperlukan tindakan bedah (kontroversi).(kontroversi).
Pemeriksaan elektrodiagnostik dan pencitraan Pemeriksaan elektrodiagnostik dan pencitraan (CT mielografi (CT mielografi dan MRI) bermanfaat dalam dan MRI) bermanfaat dalam menentukan tindakan bedahmenentukan tindakan bedah
Trauma pleksus lumbosakralTrauma pleksus lumbosakral
Jarang terjadiJarang terjadiSegmen yang sering terkena L2-L4 dan L4-S3, Segmen yang sering terkena L2-L4 dan L4-S3, yang disebabkan traksi pada persalinan yang disebabkan traksi pada persalinan sungsang.sungsang.
Manifestasi klinis: paralisis ekstremitas bawahManifestasi klinis: paralisis ekstremitas bawahTerapi bersifat suportifTerapi bersifat suportif Prognosis sulit disimpulkanPrognosis sulit disimpulkan
Kelumpuhan nervus fasialisKelumpuhan nervus fasialis
Prevalensi 0,06% -0,7% kelahiranPrevalensi 0,06% -0,7% kelahiran
Faktor resiko : ekstraksi forsep dan partus kala II Faktor resiko : ekstraksi forsep dan partus kala II lama (tekanan dari promontorium sakrum).lama (tekanan dari promontorium sakrum).Trauma terjadi karena kompresi pada nervus pada Trauma terjadi karena kompresi pada nervus pada saat keluar dari foramen stilomasteodeus, atau saat keluar dari foramen stilomasteodeus, atau ketika melintasi ramus mandibula. Kompresi akan ketika melintasi ramus mandibula. Kompresi akan menyebabkan pembengkakan jaringan disekitar menyebabkan pembengkakan jaringan disekitar nervus sehingga menyebabkan penekanan sarafnervus sehingga menyebabkan penekanan saraf
Manfestasi klinis:Manfestasi klinis:menghilangnya lipatan nasolabialmenghilangnya lipatan nasolabiallagoftalmuslagoftalmushilangnya kemampuan mengernyitkan dahi hilangnya kemampuan mengernyitkan dahi
pada sisi yang pada sisi yang terkenaterkenamulut miring ke sisi lesimulut miring ke sisi lesi
Kelumpuhan nervus fasialisKelumpuhan nervus fasialis
Prognosis baik, > 90% kesembuhan tanpa gejala Prognosis baik, > 90% kesembuhan tanpa gejala sisasisa
Sebagian besar sembuh dalam waktu 2 Sebagian besar sembuh dalam waktu 2 mingguminggu
Tatalaksana Tatalaksana menghindari kekeringan kornea dengan menghindari kekeringan kornea dengan
pemberian cairan pemberian cairan fisiologis pada mata yang fisiologis pada mata yang mengalami lagoftalmusmengalami lagoftalmus
Pada kasus yang berat, pemeriksaan Pada kasus yang berat, pemeriksaan elektrodiagnostik elektrodiagnostik dilakukan untuk dilakukan untuk menentukan prognosismenentukan prognosis
jika setelah 1 tahun belum terdapat jika setelah 1 tahun belum terdapat perbaikan, tindakan perbaikan, tindakan bedah perlu dipikirkanbedah perlu dipikirkan
Kelumpuhan nervus frenikusKelumpuhan nervus frenikus
Nervus frenikus berasal dari segmen C3-C5. Nervus frenikus berasal dari segmen C3-C5. Menyebabkan kelumpuhan diafragma ipsilateral Menyebabkan kelumpuhan diafragma ipsilateral (80% sisi kanan, 10% sisi kiri dan sisanya bilateral)(80% sisi kanan, 10% sisi kiri dan sisanya bilateral)75% berhubungan dengan trauma pleksus brakialis75% berhubungan dengan trauma pleksus brakialisTrauma disebabkan tarikan leher dan lengan pada Trauma disebabkan tarikan leher dan lengan pada saat persalinansaat persalinan
Manifestasi klinis: sesak napas dan berkurangnya Manifestasi klinis: sesak napas dan berkurangnya suara napas pada sisi yang terkenasuara napas pada sisi yang terkenaGejala timbul pada hari pertama sampai 1 bulan Gejala timbul pada hari pertama sampai 1 bulan Foto thoraks memperlihatkan elevasi diafragma Foto thoraks memperlihatkan elevasi diafragma serta pergeseran mediastinum ke kontralateralserta pergeseran mediastinum ke kontralateralPemeriksaan USG atau fluoroskopi untuk melihat Pemeriksaan USG atau fluoroskopi untuk melihat gerakan paradoksal diafragma selama inspirasigerakan paradoksal diafragma selama inspirasi
Kelumpuhan nervus frenikusKelumpuhan nervus frenikus
TatalaksanaTatalaksana
Bersifat suportif dengan pemberian Bersifat suportif dengan pemberian oksigen atau oksigen atau ventilasi mekanik jika ventilasi mekanik jika terdapat gagal napasterdapat gagal napas
Pemberian antibiotik karena resiko Pemberian antibiotik karena resiko terjaditerjadi
pneumoniapneumoniaBila sesak menetap dapat dilakukan Bila sesak menetap dapat dilakukan
tindakan bedah tindakan bedah dengan plikasi dengan plikasi diafragmadiafragma
Kelumpuhan nervus laringeusKelumpuhan nervus laringeus
Prevalensi 5 – 26% dan meningkat dengan Prevalensi 5 – 26% dan meningkat dengan tindakan forseptindakan forsepLesi biasanya unilateral dengan sisi kiri Lesi biasanya unilateral dengan sisi kiri lebih terkenalebih terkenaTrauma N laringeus berulang dapat Trauma N laringeus berulang dapat menyebabkan kelumpuhan pita suaramenyebabkan kelumpuhan pita suara
GejalaGejalastidorstidorsesak nafassesak nafasdisfagiadisfagiahoarse cryhoarse cryaspirasiaspirasi
Diagnosis ditegakkan dengan laringoskopi Diagnosis ditegakkan dengan laringoskopi langsunglangsung
Kelumpuhan nervus laringeusKelumpuhan nervus laringeus
TatalaksanaTatalaksana
bersifat suportif, tergantung beratnya bersifat suportif, tergantung beratnya gejalagejala
kelumpuhan sembuh spontan dalam kelumpuhan sembuh spontan dalam waktu 4-6 waktu 4-6 minggu, pada kasus yang minggu, pada kasus yang berat penyembuhan terjadi berat penyembuhan terjadi dalam waktu dalam waktu 6 – 12 bulan.6 – 12 bulan.
Pemberian makan dengan sonde dalam Pemberian makan dengan sonde dalam jumlah kecil jumlah kecil dan sering, dilakukan untuk dan sering, dilakukan untuk mencegah aspirasimencegah aspirasi
Intubasi dan trakeostomi dilakukan jika Intubasi dan trakeostomi dilakukan jika sesak napas sesak napas menetapmenetap
KesimpulanKesimpulan
• Trauma lahir dapat dicegah dengan Trauma lahir dapat dicegah dengan mengenali faktor resiko, pemantauan mengenali faktor resiko, pemantauan dan tindakan persalinan yang baikdan tindakan persalinan yang baik
• Diagnosis tidak sulit asalkan kita Diagnosis tidak sulit asalkan kita memehami hubungan antara faktor memehami hubungan antara faktor risiko, mekanisme persalinan serta risiko, mekanisme persalinan serta trauma lahir yang dapat ditimbulkantrauma lahir yang dapat ditimbulkan
• Tatalaksana sebagian besar trauma Tatalaksana sebagian besar trauma lahir adalah konservatif, sehingga lahir adalah konservatif, sehingga tindakan bedah yang berlebihan dapat tindakan bedah yang berlebihan dapat dihindaridihindari