Presus Agung - Trauma Lahir (Rev.2)

51
Oleh : Agung Dwi Jayanto 207.315.059 FK UPN Veteran Jakarta Moderator : dr. Dyah Silviaty Sp.A Tutor : dr. Martaviani B. M.Kes Sp.A Oponen : Widya Astri R. dan Wirdah

description

jhghggf gh554646 bng7vb fbgh

Transcript of Presus Agung - Trauma Lahir (Rev.2)

  • Oleh :Agung Dwi Jayanto207.315.059FK UPN Veteran Jakarta

    Moderator :dr. Dyah Silviaty Sp.A

    Tutor :dr. Martaviani B. M.Kes Sp.A

    Oponen :Widya Astri R. dan Wirdah

  • StatusIDENTITAS PASIENNama: By Ny. E. B.Jenis kelamin: PerempuanTTL: Jakarta; Rabu 5-08-2009 jam 15.00 WIBUmur: 2 hariAlamat: Tanjung Priok, Jak-UtTanggal Masuk: Rabu, 5-08-2009Tanggal Keluar: Sabtu, 8-08-2009No. Rekam Medik: 309526

  • IDENTITAS ORANG TUA

    OrangtuaAyahIbuNamaUmurPerkawinan kePend. TerakhirPekerjaanAgamaSuku BangsaKeadaan Kes.Tn. D31 th1S1PerawatIslamJawaSehatNy. E. B.25 th1SMAIbu RTIslamJawaSehat

  • ANAMNESISAlloanamnesis dengan ibu pasien. Jumat 7 Agustus 2009Keluhan Utama: Terdapat luka pada pelipis mata kanan hingga sekitar mata kanan dan kelopak mata kanan bengkak setelah lahir

    Keluhan Tambahan: -

  • Ny. E.B. 25 th Poli Kebidanan RSPAD GS Senin (3-08-09) dengan G2P0A1 H 41 mggu Akhiri Kehamilan

    Masuk bangsal kebidanan Selasa (4-08-09) jam 14.00 Diinduksi dengan balon Jam 18.00 = pembukaan 1 Infus Oksitosin

    Rabu pagi (5-08-09) pembukaan 3-4

    Rabu sore jam 14.30 pembukaan lengkap terdapat tanda-tanda hipoksia / gawat janin Ekstraksi Forceps

    Jam 15.15 bayi lahir dengan forceps, menangis kuat, A/S 7-10, terdapat luka bekas forceps pada pelipis mata kanan hingga sekitar mata kanan dan kelopak mata kanan bengkak ruang transisi perawatan Peristi (Perinatal Resiko Tinggi)

    Riwayat Penyakit Sekarang :

  • Riwayat Penyakit Dahulu :-

    Riwayat Penyakit Keluarga : -

    Riwayat Kehamilan : Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah menderita penyakitPeriksa kehamilan (ANC) teratur di Dokter, 1x dalam TM I, 3x dalam TM II, tiap minggu dalam TM III

  • Riwayat Kelahiran :TTL: RSPAD GS, Rabu 5-08-09, jam 15.00Ditolong oleh: DokterCara persalinan : Forceps a/i Gawat JaninBerat badan lahir: 3200 gramPanjang badan lahir : 50 cmLingkar Kepala: 34 cmLingkar Bahu: 37 cmLingkar Dada: 32 cmLingkar Perut : 30 cm

  • Riwayat Kelahiran :Masa kehamilan: Cukup bulan (41 minggu)Keadaan bayi setelah lahir: Langsung menangisKelainan bawaan: Tidak adaAnus : (+) PositifKetuban : Jernih, volume cukupAPGAR Score: 7/10

    Kesan : Pasien tidak mengalami asfiksia

    MenitF. JantungNapasTonus OtotRefleksWarna KulitJumlah122111752222210

  • Riwayat Makanan :

    Kesan : Kualitas dan kuantitas cukup, perbotol / persendok mau, refleks hisap baik

    Riwayat Imunisasi :

    Kesan : Pasien belum pernah diimunisasi

    UmurASI/PASIBuah/biskuitBubur susuNasi tim0-2 bulan

    2-4 bulan4-6 bulanASI / PASI(on demand)---

    ---

    ---

    --

    Jenis ImunisasiIIIIIIBCGDPTPolioHepatitis BCampak---------------

  • Riwayat Perkembangan :Mengangkat kepala: -Mengikuti obyek dengan mata: -Melihat muka orang dengan tersenyum: -Bereaksi terhadap suara atau bunyi: -Berusaha meraih benda: -Menaruh benda di mulut: -Tengkurap: -

  • PEMERIKSAAN FISIK

    Dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2008, jam 08.00Keadaan umum: Tampak sakit ringanKesadaran: Baik (gerak aktif, menangis kuat)Tanda vital: TD: Tidak dilakukanNadi: 140 x/menit, irama teratur, isi cukupRR: 40 x/menitSuhu: 36,70C

  • Data antropometri:Berat badan: 3100 grBerat badan ideal: 3200 grPanjang badan: 50 cmLingkar kepala: 34 cmLingkar bahu: 37 cmLingkar dada: 32 cmLingkar perut: 30 cm

  • Kepala: Mesosefal, UUB datar, tidak ada caput tidak ada sefalhematom, sutura tidak melebar, rambut tipis-hitam-merata- tidak mudah dicabutKulit: Ikterik (Kremer II-III), tidak ada ptekiaeMuka: Simetris, terdapat eritema / luka (jejas forceps) pada pelipis mata kanan hingga sekitar mata kananMata: Palpebra superior dekstra eritema + edema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kornea jernih, pupil isokor ( 3 mm/3 mm), tidak ada perdarahan subkonjungtiva

  • Telinga : Daun telinga simetris kanan dan kiri, elastis, bentuk dan letak normal, liang telinga lapang, tidak ada sekret / serumenHidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada napas cuping hidungMulut : Bibir tidak pucat dan tidak sianosis, mukosa bibir lembab, lidah tidak kotor dan tidak tremorLeher: Kelenjar getah bening tidak terabaThoraks: Bentuk normal, simetris saat statis dan dinamis, tidak ada retraksi

  • Paru: Suara napas dasar vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezingJantung: Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallopAbdomen: Datar, tidak ada venektasi, tidak ada sikatriks, tidak ada darm steifung, tidak ada darm contour, tali pusat segar terawat, bising usus (+) normal, dinding perut supel, Hepar / Lien tidak terabaEkstremitas : Akral hangat, tidak ada edema, tidak ada sianosis, perfusi perifer baik (< 2)

  • Pemeriksaan NeurologisRefleks Moro: (+) normal, simetrisRefleks Rooting: (+) normalRefleks Tonik Leher : (+) normalRefleks Palmar Grasp : (+) normalRefleks Babinski : (+) normal

  • Kriteria Maturitas Fisik Janin - Dubowitz Score

    Kriteria Fisik Luar PenilaianSkorEdemaTanpa edema2Jaringan kulitLicin, sedikit menebal, terdapat erupsi kecil atau pengelupasan2Warna kulitPucat, hanya merah muda pada kuping, bibir, telapak tangan dan kaki3Opasitas (beningnya) kulitBeberapa pembuluh darah besar samar terlihat pada dinding abdomen3Lanugo (di punggung)Terdapat sedikit lanugo dan daerah tak berambut3Garisan telapak kakiIndentasi pada lebih dari 1/3 anterior3Perkembangan puting susuAreola bertitik-titik pinggir tinggi, diameter < 0,75 cm3Besarnya mammaeJaringan mammae pada kedua pihak diameter 1 cm. Lipatan pada pinggiran3Bentuk kupingPelipatan yang jelas pada semua pinna bagian atas3Elastisitas kupingPinna keras, tulang rawan pada pinggiran, rekoil cepat3Genitalia (wanita)Labia mayora menutupi seluruh labia minora2Jumlah30

  • Kriteria Maturitas Fisik Janin - Dubowitz Score

    Total skor : 30 + 29 = 59 berdasarkan grafik regresi linier, sesuai dengan umur kehamilan 40-41 minggu (BB ideal 3200 gr)

    Kriteria Neurologis SkorSikap4Jendela sendi pergelangan tangan3Dorsofleksi kaki3Rekoil lengan2Rekoil tungkai2Sudut poplitea4Gerakan tumit ke kuping4Tanda Skarf3Tonus otot leher2Suspensi ventral2TOTAL29

  • Kriteria Maturitas Fisik Janin - Ballard Score

    Total skor : 22 + 19 = 41 sesuai dengan umur kehamilan 40-42 minggu

    Kriteria Fisik Luar PenilaianSkorKulitPecah-pecah daerah gundul, vena sangat sedikit3LanugoDaerah kebotakan3Permukaan plantarGaris kaki di seluruh telapak4PayudaraAreola sangat menonjol, bantalan 5-10 mm4Mata / telingaTulang rawan cukup tebal daun telinga sudah kaku3Genital (wanita)Labia mayor menutup klitoris dan labia minor4Jumlah22

    Kriteria Neurologis SkorSikap tubuh4Persegi jendela (pergelangan tangan)3Rekoil lengan3Sudut popliteal4Tanda selempang2Tumit ke kuping3TOTAL19

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGTidak dilakukan

    RESUMEAnamnesisBy Ny E. B. perempuan, lahir tunggal, hidup, pada tanggal 5-08-09 jam 15.00 dengan Forceps atas indikasi gawat janin dari Ibu G2P0A1 hamil 41 minggu. Bayi lahir dengan BBL = 3200 gr, PB = 50 cm, APGAR Score 7/10, warna air ketuban saat lahir jernih volume cukup.Terdapat luka bekas forceps pada pelipis mata kanan hingga sekitar mata kanan dan kelopak mata kanan bengkak setelah lahir

  • PEMERIKSAAN FISIKKU / Kesadaran : Baik (gerak aktif, menangis kuat)Tanda vital : TD: Tidak dilakukanNadi: 140 x/menit, irama teratur, isi cukupRR: 40 x/menitSuhu: 36,70CKepala: dbnKulit: Ikterik (Kremer II-III), tidak ada ptekiaeMuka: Simetris, terdapat eritema / luka (jejas forceps) pada pelipis mata kanan hingga mata kanan

  • Mata: Palpebra superior dekstra eritema + edema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada perdarahan subkonjungtivaTHT: dbnMulut : dbnLeher: Kelenjar getah bening tidak terabaThoraks : dbnParu: dbnJantung : dbnAbdomen : dbnEkstremitas : dbn

  • DIAGNOSIS KERJANeonatus Cukup Bulan-Sesuai Masa KehamilanForceps a/i Gawat JaninTrauma Lahir Hematoma Palpebra Dekstra e.c. Trauma Tumpul (Forceps)Ikterus Neonatorum

    DIAGNOSIS BANDINGTidak ada

  • PENATALAKSANAANKloramfenikol salep mata 3x oles pelipis kanan & mata kananKompres hangat daerah lukaASI / PASI 8 x 25-30ccTerapi sinar (fototerapi)

    PROGNOSISAd. Vitam: dubia ad bonamAd. Fungsionam: dubia ad bonamAd. Sanationam: dubia ad bonam

    RENCANAPemeriksaan laboratorium : Bilirubin total

  • FOLLOW UP PASIEN

    5-8-09UP = 1 hrUS = 1 hrBL = 3200 grBS = 3200 grS = Lahir bayi perempuan, tunggal, tgl 5-8-09 jam 15.00 WIB dengan forcpes a/i gawat janin dari ibu G2P0A1 hamil 41 mggu, BBL=3200 gr, PB = 50 cm, A/S = 7/10, ketuban jernih, cacat (-), anus (+)

    O = KU/Kes : gerak aktif / menangis kuat TTV; HR : 134x/mRR : 42x/m S : 36,7CKepala = Mesosefal, LK = 34 cm, UUB datar, tidak ada caput, tidak ada sefalhematom, rambut tipis-hitam-merata-tidak mudah dicabutMuka= Simetris, terdapat eritema / luka (jejas forceps) pada pelipis kanan hingga sekitar mata kananMata= Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, eritema + edema palpebra superior dekstra, tidak ada perdarahan subkonjungtivaTHT= Tidak ada napas cuping hidung, tidak ada sekretMulut= Tidak sianosis, mukosa bibir sembabToraks= Simetris, tidak ada retraksiJantung= Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallopParu= Suara dasar vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezingAbdomen= Supel, datar, bising usus (+) normal, hepar/lien tidak teraba, tali pusat segar terawatEkstremitas = Akral hangat, tidak ada sianosis, tidak ada edema, perfusi perifer baik

    A = Neonatus Cukup Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (NCB-SMK)Forceps a/i gawat janin + trauma lahirMasa adaptasi

    P = Lapor dr. Dyah S. SpA via telpObservasi 2 jam bila baik coba minum ASI / PASI 60 cc/kg BB/hr = 192 cc/hr 8 x 25 ccObservasi sampai 6-8 jam. Bila ada tanda-tanda distress napas lapor dokter jagaInj. Vit K1 1 mg i.m.Observasi :16.45HR = 132x/mRR = 50x/mS = Afebris17.45HR = 135x/mRR = 58x/mS = Afebris18.45HR = 134x/mRR = 52x/mS = Afebris19.45HR = 132x/mRR = 55x/mS = Afebris20.45HR = 135x/mRR = 56x/mS = Afebris21.45 HR = 135x/mRR = 56x/mS = Afebris

  • FOLLOW UP PASIEN

    6-8-09UP = 1 hrUS = 1 hrBL = 3200 grBS = 3100 grS = Minum susu ASI/PASI persendok / perbotol mau, habis, refleks hisap baik, muntah (-), kembung (-), BAK (+) warna kuning, BAB (+) warna hijau kehitaman

    O = KU/Kes : gerak aktif / menangis kuat TTV; HR : 140x/mRR : 40x/m S : 36,7CKepala = Mesosefal, LK = 34 cm, UUB datar, tidak ada caput, tidak ada sefalhematom, rambut tipis-hitam-merata-tidak mudah dicabutMuka= Simetris, terdapat eritema / luka (jejas forceps) pada pelipis kanan hingga sekitar mata kananMata= Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, eritema + edema palpebra superior dekstra, tidak ada perdarahan subkonjungtivaTHT= Tidak ada napas cuping hidung, tidak ada sekretMulut= Tidak sianosis, mukosa bibir sembabToraks= Simetris, tidak ada retraksiJantung= Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallopParu= Suara dasar vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezingAbdomen= Supel, datar, bising usus (+) normal, hepar/lien tidak teraba, tali pusat segar terawatEkstremitas = Akral hangat, tidak ada sianosis, tidak ada edema, perfusi perifer baik

    A = Neonatus Cukup Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (NCB-SMK)Forceps a/i gawat janin + trauma lahirAdaptasi baik

    P = -ASI / PASI 8 x 25-30 cc-Monitoring pemberian minum-Konsul mata, hasil :Kesan = hematoma palpebra dekstra e.c. trauma tumpul (forceps)Anjuran = Kloramfenikol EO 3x OD dan sekitar pelipis kanan + kompres hangat 3x sehari-Vit K1 stop

  • FOLLOW UP PASIEN

    7-8-09UP = 2 hrUS = 2 hrBL = 3200 grBS = 3100 grS = Minum susu ASI/PASI persendok / perbotol mau, habis, refleks hisap baik, muntah (-), kembung (-), BAK (+) warna kuning, BAB (+) warna kuning, bayi terlihat kuning

    O = KU/Kes : gerak aktif / menangis kuat TTV; HR : 140x/mRR : 40x/m S : 36,7CKepala = Mesosefal, LK = 34 cm, UUB datar, tidak ada caput, tidak ada sefalhematom, rambut tipis-hitam-merata-tidak mudah dicabutKulit = Ikterik (Kremer II-III), tidak ada petekiaeMuka= Simetris, terdapat eritema / luka (jejas forceps) pada pelipis kanan hingga sekitar mata kananMata= Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, eritema + edema palpebra superior dekstra, tidak ada perdarahan subkonjungtivaTHT= Tidak ada napas cuping hidung, tidak ada sekretMulut= Tidak sianosis, mukosa bibir sembabToraks= Simetris, tidak ada retraksiJantung= Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallopParu= Suara dasar vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezingAbdomen= Supel, datar, bising usus (+) normal, hepar/lien tidak teraba, tali pusat segar terawatEkstremitas = Akral hangat, tidak ada sianosis, tidak ada edema, perfusi perifer baik

    A = Neonatus Cukup Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (NCB-SMK)Forceps a/i gawat janinHematoma palpebra dekstra e.c. trauma tumpul (forceps)Ikterus neonatorum

    P = -ASI / PASI 8 x 25-30 ccKloramfenikol EO 3x OD dan sekitar pelipis kanan + kompres hangat 3x sehariCek bilirubin total + golongan darah anakTanyakan golongan darah ibu Bila bilirubin total < 10 mg/dL acc rawat gabung atau bila ibu pulang acc pulang

  • FOLLOW UP PASIEN

    8-8-09UP = 3 hrUS = 3 hrBL = 3200 grBS = 3100 grS = Minum susu ASI/PASI persendok / perbotol mau, habis, refleks hisap baik, muntah (-), kembung (-), BAK (+) warna kuning, BAB (+) warna kuning, bayi terlihat kuning

    O = KU/Kes : gerak aktif / menangis kuat TTV; HR : 140x/mRR : 40x/m S : 36,7CKepala = Mesosefal, LK = 34 cm, UUB datar, tidak ada caput, tidak ada sefalhematom, rambut tipis-hitam-merata-tidak mudah dicabutKulit = Ikterik (Kremer II-III)Muka= Simetris, terdapat eritema / luka (jejas forceps) pada pelipis kanan hingga sekitar mata kanan (perbaikan)Mata= Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, eritema + edema palpebra superior dekstra (perbaikan), tidak ada perdarahan subkonjungtivaTHT= Tidak ada napas cuping hidung, tidak ada sekretMulut= Tidak sianosis, mukosa bibir sembabToraks= Simetris, tidak ada retraksiJantung= Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallopParu= Suara dasar vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezingAbdomen= Supel, datar, bising usus (+) normal, hepar/lien tidak teraba, tali pusat segar terawatEkstremitas = Akral hangat, tidak ada sianosis, tidak ada edema, perfusi perifer baikLab= Bilirubin total = 11,4Golongan darah Ibu = A; Anak = O/+

    A = Neonatus Cukup Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (NCB-SMK)Forceps a/i gawat janinHematoma palpebra dekstra e.c. trauma tumpul (forceps)Ikterus neonatorum

    P = acc pulang

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • PENDAHULUAN

    Jejas / Trauma Lahir trauma mekanik yang dapat dihindari dan tidak dapat dihindari yang dialami bayi selama kelahiran dan persalinan

    Insidensi :2-7/1.000 kelahiran hidup5-8/100.000 bayi meninggal karena trauma lahirMewakili 3% dari angka kematian bayi

  • ETIOLOGI

    Faktor Predisposisi :MakrosomiaPrematuritasCephalo-pelvic disproportionDistosiaPersalinan dengan kelainan presentasi janin (lintang, sungsang)Persalinan dengan tindakan (SC, Forceps, Vakum)

  • GAMBARAN KLINISPerlukaan Jaringan LunakPerlukaan Kulit>> persalinan dengan alat Erosi / ekskoriasi Th/ : antiseptik / antibiotik topikal

    Eritema, Petekiae, Ekimosis >> presentasi muka, persalinan dengan alat Th/ : antikoagulan topikal (Heparin Sodium)

    3.Nekrosis Kulit & Jar Lemak Subkutan

  • Jejas KraniumCaput SuksedaneumPembengkakan yang edematosa, kadang-kadang ekimotik dan difus dari jaringan lunak kulit kepalaBersifat lunak, tidak berfluktuasi, batasnya tidak tegas, dan dapat menyebrangi suturaPenyembuhan dalam 2-5 hari

  • Caput Suksedaneum =

    2.SefalhematomPerdarahan dalam jar. SubperiostealLunak, berfluktuasi, berbatas tegas pada tepi tulang tengkorak, dan tidak menyebrangi sutura>> distosia, persalinan dengan alat Dapat terjadi anemia & hiperbilirubinemiaPenyembuhan dalam 2 minggu-3 bulan

  • Sefalhematom =

    3.Perdarahan SubaponeurotikPecahnya vena subaponeurotik>> persalinan dengan alat Dapat terjadi syok, anemia, & hiperbilirubinemiaTh/ : Vit K

  • Perlukaan Susunan SarafBrachial Palsy>> tarikan leher yg kuat(sungsang, distosia bahu)

    a)Paralisis Duchene-Erb Paralisis C5-C6 Lengan dalam posisi adduksi, endorotasi, lengan bawah pronasi, telapak tangan melihat ke belakang Refleks Biceps & Moro hilang / asimetris

  • Erb Paralisis =

    b)Paralisis Klumpke Paralisis C8-Th1 Kelemahan otot fleksor tangan Refleks mengepal hilang

  • Th/ :a) Paralisis Duchene-Erb :lengan atas dalam posisi abduksi 90 dan eksorotasi, siku berada dalam fleksi 90 disertai supinasi lengan bawah dengan ekstensipergelangan dan telapak tangan menghadap kedepan pertahankan selama beberapa hari

    b)Paralisis Klumpke :pergelangan tangan dibidai pada posisi netral dan bantalan ditempatkan dalam genggaman

  • 2.Facial Palsy>> tekanan yg lama di daerah muka Asimetris wajah menangis Mulut tertarik pada sisi yang sehat, pada sisi yang paralisis tidak ada kerutan pada dahi, mata tidak dapat ditutup, tidak ada lipatan nasolabial, dan sudut mulut turun

  • Paralisis N. PhrenicusParalisis C3-C4-C5 Gangguan napas Dispnea kematian Th/ : ditidurkan pada sisi yg sakit + O2

    Kerusakan Medulla Spinalis>> regangan longitudinal akibat tarikan, hiperekstensi, hiperrefleksiGejala sesuai bag. yg terkena

    Paralisis Pita SuaraTrauma cabang laring N. VagusAfonia, stridor inspirasi, gangguan napas

  • Perdarahan IntrakranialTekanan yg >> pada kepala (CPD, Forceps)Diagnosis dengan USG / CT Scan

    Perdarahan SubduralPerdarahan SubarakhnoidalPerdarahan Subependimal / Intraventrikuler

  • FrakturTekanan / traksi >> pada tulangDiagnosis dengan Rontgen (X-Ray)

    Fraktur CraniumFraktur ClaviculaFraktur HumeriFraktur FemorisFraktur & Dislokasi Vertebrae

  • Perlukaan LainTrauma M. SternokleidomastoideusTrauma leher hematoma fibrosis leher memendek (tortikolis)Th/ : fisioterapi / operasi

    Perdarahan Subkonjungtiva

    3.Perdarahan Intraabdominal

  • PROGNOSISSesuai dengan bagian / organ yg terkena dan berat ringannya gejala sembuh, cacat, kematian

    PENCEGAHANManajemen yg bijaksana pada persalinan (asuhan persalinan) beresiko tinggiMeningkatkan keterampilan penolong kelahiran

  • ANALISA KASUS

  • Diagnosis pasien ini adalah :

    Neonatus Cukup Bulan-Sesuai Masa Kehamilan Diagnosis ditegakan berdasarkan : Usia kehamilan ibu = 41 minggu (aterm) BBL = 3200 gr Grafik Lubchenco BB Ideal antara 2600-3800 gr (%10-90), dgn rata-rata 3200 gr (%50) SMK Dubowitz Score 40-41 mggu (aterm) Ballard Score 40-42 mggu (aterm)

  • 2.Forceps a/i Gawat Janin dengan Trauma Lahir Hematoma Palpebra Dekstra e.c. Trauma Tumpul (Forceps)Riwayat persalinan dilakukan Induksi Persalinan (infus Oksitosin) gawat janin forcepsKomplikasi Forceps :a.Fraktur Cranium dan perdarahan intrakranial Bayi rewel-cengeng, malas menyusu, muntah, kejang, krepitasi, UUB cembung Tidak ditemukan gejala dan tanda adanya fraktur cranium dan perdarahan intrakranial pada pasien

  • b.Paralisis N. Facialis & Pleksus Brachialis Tidak ditemukan tanda asimetris pada wajah (saat menangis) Tidak ada kelainan posisi lengan-tangan kanan maupun kiri, lengan-tangan dapat bergerak bebas, refleks Palmar Grasp (+), refleks Moro (+) simetris

    c.Kelainan Kulit (laserasi kulit, eritema, edema) terdapat eritema / luka (jejas forceps) pada pelipis mata kanan hingga mata kanan dan kelopak mata kanan merah (eritema) dan agak bengkak (edema)

  • Konsul mata, kesan : - Hematoma palpebra dekstra e.c trauma tumpul (forceps) - Th/ : Kloramfenikol salep mata 3 x oles pada mata kanan dan sekitar pelipis kanan + kompres hangat Ikterus Neonatorum PF = Warna kulit kekuningan (ikterik) >> Ikterus Fisiologik hari ke-2 lahir Gol. darah Ibu A, bayi O/Rh (+)

  • Kramer II-III (Leher-Pusat dan Pusat-Paha) kadar serum Bilirubin antara 150-200 umol/L (8,8-11,7 mg/dL) lab (8-08-09) = 11,4 mg/dL Dilakukan fototerapi pada pasien (7-08-09) walaupun hasil pemeriksaan serum Bilirubin belum ada sesuai indikasi (ikterus pada bayi yang terjadi selama 2x24 jam setelah bayi lahir tanpa melihat kadar serum Bilirubin)