Trauma Kapitis

20
1 TRAUMA KAPITIS Definisi : trauma mekanik kepala, langsung/taklangsung --> ggn fungsi neurologis. Sinonim : Cedera kepala = Head Injury = Cranio cerebral trauma Berat ringan cedera otak tergantung : 1. Besar dan kekuatan benturan 2. Arah dan tempat benturan 3. Posisi/ keadaan kepala sewaktu benturan Lesi yang terjadi : - Lesi Bentur ( Coup ) --> tempat benturan - Lesi Media ( Antara ) --> karena otak goyang

description

trauma kepala

Transcript of Trauma Kapitis

No Slide Title

1TRAUMA KAPITIS

Definisi : trauma mekanik kepala, langsung/taklangsung --> ggn fungsi neurologis.Sinonim : Cedera kepala = Head Injury = Cranio cerebral traumaBerat ringan cedera otak tergantung :1. Besar dan kekuatan benturan2. Arah dan tempat benturan3. Posisi/ keadaan kepala sewaktu benturanLesi yang terjadi :- Lesi Bentur ( Coup ) --> tempat benturan- Lesi Media ( Antara ) --> karena otak goyang- Lesi Kontra (Counter coup )

2Akibat lesi bentur otak : Blok ARAS (Ascending Reticular Activating System)Retensi cairan dan elektrolitTIK meninggiPerdarahanKerusakan otak primer --> terbentur , lebam --> hrs segera ditanggulangiKerusakan otak sekunder --> akibat edema yg tidak terkontrol, kejang, bukan akibat langsung benturan --> penyebab kematian >>

Pemeriksaan Klinis Neurologis1. Fungsi Batang OtakBesar, reaksi pupil, refleks kornea, Dolls eye phenomenon

32. Pola Pernafasana. Cheyne Stokes --> Lesi hemisferb. Central Neurogenic Hyperventilation --> lesi di batas Mesensefalon dengan Pons c. Apneustic breathing : lesi di Ponsd. Ataxic breathing --> lesi di Medulla Oblongata3. Fungsi Motorik Lateralisasi, kekuatan otot, refleks tendon, tonus ( kanan , kiri beda )4. Funduskopi5. Radiologi : X-foto tengkorak, CT Scan, MRI atau kalauperlu EEG --> berdasarkan indikasi4SKALA KOMA GLASGOW--> Khusus untuk lesi organik. Koma hepatikum --> bukan organik, tidak bisa dihitung skalanya--> Menentukan derajad trauma kapitis

Penilaian : Buka mata : Spontan = 4 Atas perintah = 3 Terhadap nyeri = 2 Tak ada reaksi = 15Respons Verbal : Orientasi baik = 5 Bingung-bingung = 4 Kata-kata ngawur = 3 Kata-kata tak dimengerti = 2 Tak ada reaksi = 1

Respons Motorik : Gerak turut perintah = 6 Menghindar thd nyeri = 5 Fleksi withdrawl = 4 Fleksi abnormal = 3 Ekstensi thd nyeri = 2 Tak ada reaksi = 1 6KLASIFIKASII. Trauma kapitis non operatif (95%)1) Komosio serebri2) Kontusio serebri3) Impressi fraktur tanpa gejala neurologi ( < 1 Cm )4) Fraktur basis kranii5) Fraktur kranii tertutup

II. Trauma kapitis Operatif ( 1 - 5 % )1) Hematoma intrakranial > 75 ccEpidural, Subdural, Intraserebral2) Fraktur kranii terbuka + Laserasi serebri3) Impressi Fraktur dg gjala neurologi --> ( < 1 cm )4) Likuorrhoe yg tidak berhenti dgn terapi konservatif7III. Menurut Skala Koma Glasgow1) Mild Head Injury --> SKG score : 13 - 152) Moderate Head Injury --> SKG score : 9 - 133) Severe Head Injury --> SKG score : < 8

KOMOSIO SEREBRI = Gegar otak ( 80% )Definisi : Disfungsi neuron otak sementara, secara makroskopis normalGejala : 1) Pening / sakit kepala 2) Tidak sadar < 20 menit 3) Amnesia Retrograde 4) Amnesia Anterograde ( Post Traumatic Amnesia 5) Mual, muntah, vertigo 8Prosedur Diagnostik :1) X- Foto tengkorak2) LP jernih , tidak ada kelainan3) EEG normal

Terapi: - Istirahat- Simptomatis- Mobilisasi bertahap

Setiap penderita komosio serebri harus dirawat dan diobservasi selama minimal 72 jam. Awasi kesadarannya, pupil dan gejala neurologik fokal untuk mengantisipasi adanya lucid interval hematom.9KONTUSIO SEREBRI = Memar otak / Gegar otak berat ( 15 - 19 % )Definisi : Perdarahan interstitial parenkim otak tanpa terputusnya kontinuitas jaringan, dapat mengaki- batkan gangguan neurologis yang menetap.

Jika lesi otak menyebabkan terputusnya kontinuitas jaringan --> disebut Laserasi serebri

Gejala : Pasien tak sadar > 20 menit Fase I : Fase shock : temp , sianosis, respirasi dangkal & cepat, TD , Nadi lambat jadi cepat, lemah , ireguler Refleks tendon & kulit hilang, pupil lebar10Fase II : Fase hiperaktif sentralFase III : Serebral edemaFase IV : Fase regenerasi / rekonvalesens

Gejala tambahan :o Fokal neurologik : hemiplegia, tetraplegiao Afasiao Hemianopsiao Gangguan saraf otako Rangsang meningeal

Kontusio serebri pada anak-anak --> 3 fase : fase laten,fase akut serebral, fase regenerasi.11EPIDURAL HEMATOMA--> Hematoma antara tabula interna kranii dgn duramaterHematoma disebabkan oleh : 1) Pecahnya arteri dan vena meningea media2) Perdarahan sinus venosus : mis sinus sphenoidalis, sinus sagittalis superior.Perdarahan ini progresif .

Hematoma masif/arteriil --> lucid interval cepat antara beberapa menit, beberapa jam sampai 1 - 2 hari.

Pada anak-anak jarajng tjd epidural hematom karena duramaternya masih melekat erat pada dinding periosteum kranium.

Pad dewasa perlekatan duramater paling lemah di daerah temporal.12Diagnosa Bantu :1. X-Foto polos tengkorak, CT-scan2. Arteriografi3. EEG4. LP

Tanda diagnostik klinik :1. Lucid interval pendek2. Kesadaran makin menurun3. Hemiparese terlambat4. Pupil anisokori ( herniasi ke temporal --N III terjepit )5. Babinsky (+)6. Fraktur menyilang di temporal7. Kejang8. Bradikardi13Gejala Epidural Hematom Posterior1. Lucid interval tdk jelas2. Fraktur Cranii oksipitalis3. Hilang kesadar cepat4. Gangguan serebellum, batang otak dan pernafasan5. Pipil isokor --> Prognosa jelek

SUBDURAL HEMATOMA--> Perdarahan antara duramater dan arakhnoid (tdk robek) Hygroma subdural : Hygroma subdural --> arakhnoid robek --> darah bercampur LCS 14Penyebab : Bridging vein robek ( vena-vena yg menyeberang dari korteks ke sinus sagittalis superior ) antara lain : - Trauma kapitis - Kaheksia - Gangguan darah Lokasi : sering di daerah frontal, parietal dan temporal

KLASIFIKASI :a) Akut : Lusid interval 0 - 5 harib) Subakut : Lusid interval 5 - 15 haric) Kronik : Lusid interval 15 hari - bertahun-tahun

15INTRASEREBRAL HEMATOMA--> Pecahnya arteri intraserebral bisa mono atau multipel

Jika hemetoma tunggal dan letaknya dipermukaan korteks--> tindakan operatif dapat dilakukan

Pada semua kasus intrakranial hematoma bila hematomanya kecil --> pengobatan konservatif dapat dipertimbangkan tanpa memerlu kan tindakan operatif.16FRAKTUR BASIS KRANII- Dapat terjadi tanpa diikuti kehilangan kesadaran, kecuali memang disertai adanya komosio ataupun kontusio serebri.- Gejala tergantung letak frakturnya :1) Anterior : Unilateral/bilateral orbital hematom ( Brills hematom atau Racoons eye ) Gangguan N II , jika fraktur melelui foramen optikum, Perdarahan hidung dan likuorrhoe.2) Media : keluar darah dari telinga dan likuorrhoe parese N.VII dan VIII sering dijumpai.3) Posterior : Gejala berat, kesadaran menurun Tampak belakang telinga berwarna biru ( Battle sign)17Diagnosa : 1. Bedasarkan Gejala klinis 2. 50% fraktur basis kranii tidak dapat terlihat pada foto polos basis kranii.

Pemeriksaan radiologis pada Trauma Kapitis X-Foto tengkorak ( 3 - 15 % ) kelainan intrakranial )

Kepentingan :1) Kematian akibat trauma kapitis --> 80% fraktur tengkorak2) Aspek medikolegal3) Kepentingan pengawasan klinik18PENANGANAN CEDERA KEPALA1. Atasi shock --> Infus NaCl, kalau perlu dopamin2. Airway3. Evaluasi kesadaran4. Amati jejeas kepala dan tubuh5. Awas fraktur servikal6. Klinik Neurologi & CT scan7. Atasi edema serebri8. Keseimbangan cvairan & elektrolit9. Monitor tekanan intra kranial10. Pengobatan konservatif11. Jika ada perburukan kesadaran disertai pendarahan intrakranial > 75 cc, perlukaan tembus kranioserebral terbuka, impresi fraktur > 1 cm --> secepatnya refer ke Bedah saraf utk tindakan operatif

19EDEMA SEREBRI--> Peningkatan cairan intraselluler / ekstraseluler otak oleh karena proses lokal atau proses umum. Jenis :Vasogenik Sitotoksik Osmotik Hidrostatik________________________________________________Kausa BBB kapiler Na -pump Osmotik Ggn abs Lcs

Lokalisasi Subs,Alba Alba+Grise Alb + Gri Subs.alba

Perm Vask N N N

Histologis Ekstrasel Intra sel Eks + Intr Ekstrasel

Unsur Plasma Plasma Air Air + Na20Penyebab : 1) Vasogenik : Trauma kapitis, stroke, meningitis, SOL, konvulsi , hipertensi maligna.2) Sitotoksik : Asfiksia, Cardiac Arrest, Zat toksik3) Osmotik: Water intoksikasi, hemodialisa4) Hidrostatik : Hidrosefalus

Pegobatan :1) Hypertonic solution therapy2) Kortikosteroid3) Barbiturat4) Hipotermi5) Hiperventilasi artifisial