Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

41
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS ANGGARAN PUBLIK UNTUK PEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA* *Pengalaman Perkumpulan IDEA belajar bersama warga, dipaparkan dalam Training Penguatan Kapasitas Jurnalis DIY-Jateng Dalam Mendukung Proses Transparansi Anggaran

Transcript of Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Page 1: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS ANGGARAN PUBLIK UNTUK PEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA*

*Pengalaman Perkumpulan IDEA belajar bersama warga, dipaparkan dalam

Training Penguatan Kapasitas Jurnalis DIY-Jateng Dalam Mendukung Proses Transparansi Anggaran

Page 2: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

2

PRINSIP-PRINSIP HAM :UDHR (Universal Declaration of Human Rights) dan segala instrumen-kesepakatan penjabarannya hak asasi manusia melekat dgn prinsip-prinsip :

(1) kesetaraan,

(2) non diskriminasi,

(3) inalienability (= tidak bisa diambil, diserahkan, ditransfer),

(4) (menjadi) tanggung jawab (semua pemangku kepentingan),

(5) ketidakterbagian,

(6) universalitas,

(7) kesalingtergantungan dan kesalingmemengaruhi.,

(8) (menjunjung) martabat manusia.

Page 3: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

RINGKASAN DUHAM : Right to equality

Freedom from discrimination

Right to life, liberty, personal security

Freedom from slavery

Freedom from torture and degrading treatment

Right to recognition as a person before the law

Right to equality before the law

Right to remedy by competent tribunal

Freedom from arbitrary arrest, exile

Right to a fair public hearing

Right to be considered innocent until proven guilty

Freedom from interference with privacy, family, home, and correspondence

Right to free movement in and out of any country

Right to asylum in other countries from persecution

Right to a nationality and freedom to change it

3

Page 4: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

RINGKASAN DUHAM (lanj.) : Right to marriage and family

Right to own property

Freedom of belief and religion

Freedom of opinion and information

Right of peaceful assembly and association

Right to participate in government and free elections

Right to social security

Right to desirable work and to join trade unions

Right to rest and leisure

Right to adequate living standards

Right to education

Right to participate in cultural life and community

Right to social order assuring human rights

Community duties essential to free and full development

Freedom from state and personal interference in the above rights

4

Page 5: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

INSTRUMEN HAM International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) /

Perjanjian Dunia tentang Hak Sipil dan Politik (diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005)

International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights (ICESCR) / Perjanjian Dunia tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005)

International Convention on Elimination of All Forms of Racial Discrimination (CERD) / Konvensi Dunia tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1999)

Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) / Konvensi Dunia tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1984)

Convention on the Rights of the Child (CRC) / Konvensi Hak Anak (disahkan dengan Keppres No. 36 Tahun 1990)

Convention (No. 169) Concerning Indigenous and Tribal Peoples in Independent Countries

5

Page 6: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

INSTRUMEN HAM (lanj.)Deklarasi Hak Atas Pembangunan (diadopsi dalam

Resolusi Sidang Umum PBB No 41/128 tanggal 4 Desember 1986)

UUD 1945 dan Amandemennya.

UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM

UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

PP No. 28 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah

Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Sistem Pembangunan Nasional

Permendagri No. 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Di Daerah

Click to edit Master text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

6

Page 7: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

KEWAJIBAN NEGARA ATAS HAK ASASI MANUSIA Click to edit Master

text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

Menghormati

Melindungi

Memenuhi

[bdk. Konvensi Wina, 1993]

7

Page 8: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

PENDEKATAN BERBASIS HAK : suatu keharusanElemen pendekatan berbasis

hak :

Berkaitan langsung dengan hak asasi manusia

Meningkatkan akuntabilitas (dan dengan sendirinya transparan)

Mengubah ketergantungan menjadi pemberdayaan

Partisipasi

Non-diskriminasi

8

Click to edit Master text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

Page 9: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

LINGKUP HAK ATAS PEMBANGUNAN

Partisipasi

Akses

Kontrol

Manfaat

Click to edit Master text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

9

Page 10: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

UNSUR DAN PROSES PEMBENTUKAN KEBIJAKAN PUBLIK

10Roem Topatimasang, Merubah Kebijakan Publik

Page 11: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

FUNGSI ANGGARAN Fungsi otorisasi

Fungsi alokasi

Fungsi distribusi

Fungsi stabilisasi

Sebagai pedoman bagi pemerintah

Sebagai alat penilai kinerja pemerintah

Sebagai alat pengawasan oleh masyarakat

Click to edit Master text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

11

Page 12: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

PRINSIP ANGGARAN TERKAIT PEMAJUAN HAM Realisasi progresif :

nilai pemajuan HAM jika dikonversi dalam nilai uang lebih besar daripada besaran laju inflasi

Penggunaan sebesar-besarnya atas sumber daya yang tersedia (full use of maximum available resources)

Click to edit Master text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

12

Page 13: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

EMPAT PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Click to edit Master text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

13

Page 14: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

PROSES PERENCANAAN TAHUNAN s.d. Tk. KABUPATEN MUSRENBangdu

s

MUSRENBANGDES

MUSRENBANGKEC

MUSRENBANGKAB

FORUM SKPD

1. Dokumen R K P yang berisi:a. Prioritas Kegiatan pembangunan yang akan didanai oleh Alokasi Dana

Desa dan atau swadaya.b. Prioritas Kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan melalui S K P

D yang akan dibahas pada forum Musrenbang Kecamatan.2. Daftar nama delegasi untuk mengikuti Musrenbang Kecamatan.3. Berita acara Musrenbang Desa/Kelurahan.

1. Daftar prioritas kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan menurut fungsi/SKPD atau gabungan SKPD yang akan didanai melalui APBD Kabupaten/Kota dan sumber pendanaan lainnya.

2. Terpilihnya delegasi kecamatan untuk mengikuti Forum S K P D dan Musrenbang Kabupaten/Kota.

3. Berita Acara Musrenbang Tahunan Kecamatan.

1. Rancangan Renja-SKPD berdasarkan hasil Forum SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran SKPD.

2. Prioritas kegiatan yang sudah dipilah menurut sumber pendanaan dari APBD setempat, APBD Provinsi maupun APBN yang termuat dalam Rancangan Renja-SKPD disusun menurut kecamatan dan desa/kelurahan.

3. Terpilihnya delegasi dari Forum SKPD yang yang berasal dari organisasi kelompok-kelompok masyarakat untuk mengikuti Musrenbang Kabupaten/Kota.

4. Berita Acara Forum SKPD Kabupaten/Kota.1. Penetapan arah kebijakan, prioritas pembangunan, dan plafon/pagu dana berdasarkan fungsi/SKPD.2. Daftar prioritas kegiatan yang sudah dipilah berdasarkan sumber pembiayaan dari APBD Kabupaten/Kota; APBD Provinsi, APBN, dan sumber pendanaan lainnya.3. Daftar usulan kebijakan/regulasi pada tingkat pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi dan/atau Pusat.4. Rancangan pendanaan untuk Alokasi Dana Desa.

14

Page 15: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

[satu] DAUR PENGANGGARAN PERENCANAAN

JAN – MEI tahun n-1

PENYUSUNANJUN – OKT tahun n-1

PENGESAHANNOV-DES tahun n-1

PELAKSANAANJAN – DES tahun n

PERTANGGUNGJAWABANJAN – JUN tahun n+1

15

<== PENGAWASAN ==>

Page 16: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

HAKIKAT DAN NALAR ANGGARAN : ALIRAN DANA PUBLIK

Click to edit Master text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

Page 17: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

Situasi yang jamak……Click to edit Master text

stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

Click to edit Master text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

Sumber: Buku Perempuan dan Anggaran, IDEA

Page 18: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Penyebab korupsi/penyimpangan anggaran

Seluruh daur terkait APBD hanya dipandang sebagai kegiatan administratif pemerintahan tanpa perlu partisipasi publik.

Birokrat yang melakukan penyusunan anggaran mengedepankan kepentingan pribadi / golongan dan bukan pemajuan hak asasi manusia warga.

DPRD sebagai pemegang hak penganggaran cenderung melayani partai daripada pemajuan hak asasi manusia warga.

Suara rakyat dianggap sebagai angin lalu sehingga persoalan warga diabaikan.

* Catatan: terminologi korupsi dalam paparan ini bukan korupsi dalam UU Tipikor namun korupsi dalam arti lebih luas.

Page 19: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

Korupsi anggaran dan alternatif penyembuhan1. Anggaran tidak mencerminkan problem nyata yang dihadapi-dialami masyarakat

Persoalan penting-urgent yang dihadapi masyarakat tidak difasilitasi

Alokasi anggaran yang besar diberikan tidak kepada rakyat tetapi kepada pejabat.

Anggaran di dinas hanya sedikit ---bahkan tidak ada--- yang dialokasikan untuk masyarakat secara langsung.

Pemerintah dan DPR harus bertemu warga saat reses maupun tidak

Musrenbang (mulai dari desa sampai kabupaten) harus melibatkan berbagai kelompok masyarakat

Warga harus terlibat dalam setiap tahapan daur penganggaran.

DPRD dan pemerintah memberikan ‘ruang’ yang memadai untuk partisipasi warga

Page 20: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)
Page 21: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Sumber: Buku Perempuan dan Anggaran, IDEA

Page 22: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

2. Birokrasi memakan dana relatif besarBesaran anggaran untuk

gaji, tunjangan, fasilitas (makan-minum, transportasi, dll) relatif tinggi

Birokrasi yang menggemuk; banyak orang yang direkrut untuk menjadi pegawai pemerintah tanpa menghitung besaran beban pekerjaan

Belanja Barang dan Jasa yang tidak efektif dan efisien

Realokasi anggaran untuk aparatur ke anggaran untuk rakyat

Memperbaiki sistem pemantauan dan evaluasi pegawai dan pensiun dini atau pemecatan bagi pegawai yang tidak kompeten

Basis kegiatan yang budget oriented alias menghabiskan anggaran diubah menjadi didasarkan atas capaian out put dan efisiensi – efektivitas.

Page 23: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)
Page 24: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)
Page 25: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Inilah profil anggaran kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2004

Page 26: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Kompas, 22 Feb 2008

Realokasi anggaran aparatur untuk kebutuhan dasar rakyat tak bisa ditunda lagi!

Page 27: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

3. Anggaran bias genderKebutuhan kelompok

perempuan tidak diperhitungkan di setiap alokasi anggaran

Tidak ada persyaratan khusus dalam mengalokasikan anggaran terkait dengan penerima manfaat

Alokasi khusus untuk perempuan hanya dalam organisasi perempuan seperti PKK.

Pemerintah dan DPRD harus lebih banyak berdialog dengan kelompok perempuan untuk menyelami persoalannya

Alokasi anggaran perlu memperjelas penerima manfaatnya apakah perempuan atau laki-laki, kelompok masyarakat miskin atau kaya, kelompok rentan atau mapan, dll.

Kelompok perempuan harus membuat usulan program ke pemerintah (PKK, Posyandu, perempuan usaha kecil, perempuan petani, perempuan nelayan, dll.)

Perbanyak perwakilan perempuan di parlemen dan pengambil kebijakan.

Page 28: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

Anggaran Posyandu dan PAUD Kab.Bantul dan Kab. Gunungkidul

Program SKPD 2009 2010 2011

Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

Dinas Kesehatan

- 50.000.000 -

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Dinas Kesehatan

195.227.500 210.420.000 120.894.000

Program pendidikan anak usia dini

Dinas Pendidikan Dasar

- - 54.947.500

Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PAUD

- - 551.962.500

Program SKPD 2009 2010 2011

Pengembangan kegiatan Gerakan Sayang Ibu

Dinas Kesehatan

73,260,000

28.950.000

69,125,000

Deteksi tumbuh kembang balita

Dinas Kesehatan

31,575,000

25.090.000

9,125,000

Pengembangan Posyandu

Dinas Kesehatan

382,220,000 457.500.000

512,445,000

Program pendidikan Anak Usia Dini

Dinas Pendidikan

387,765,000 92.926.000 211,788,000

Page 29: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)
Page 30: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

4. Pemerintah dan DPRD ‘bersahabat’Adanya anggaran-

anggaran yang saling dititipkan (misal legislatif titip ke anggaran eksekutif)

Adanya proyek-proyek TITIPAN

Otak-atik rumus ADD sehingga besaran ADD yang tertera dalam dokumen APBD berada di bawah plafon rumus yang ada.

Pengawasan anggaran harus semakin ketat, baik dari BPK, BPKP, maupun RAKYAT

Kalau legislatif kuat, akan banyak titip proyek ke eksekutif dan sebaliknya, kalau eksekutif kuat maka akan titip kepada fraksi-fraksi untuk mempertahankan proyeknya.

Lihat rumusan ADD dan check.

Page 31: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

5. Pemerintah daerah dan pemerintah pusat ‘main mata’Rumusan dana perimbangan

yang bergeser dari yang seharusnya diterima oleh daerah.

Untuk mendapat dana yang besar harus menyiapkan kail dengan umpan yang besar pula.

Dan dekonsentrasi tanpa pengawasan di daerah.

Aturan direvisi berulang-ulang sehingga membuat masyarakat bingung mengikutinya.

Cek berapa alokasi yang seharusnya diterima daerah!

Awasi proyek-proyek pusat terutama proyek dana dekonsentrasi !

Informasi dana dekonsentrasi dan lokasi proyek serta pengawasan dari DPRD atas implementasi dana itu (meskipun kuasa anggarannya adalah pemerintah pusat)!

‘mau tidak mau-suka tidak suka’ masyarakat pegiat advokasi anggaran harus terus-menerus mengikuti aturan yang ada.

Page 32: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

6. Potensi pendapatan besar tetapi pendapatan minim

Melihat target pendapatan asli daerah yang sangat minim (misalnya restribusi parkir)

Adanya potensi pemasukan daerah yang ‘sengaja’ tidak ditargetkan dalam pendapatan.

Menjebak masyarakat untuk membayar segala jenis pajak atau retribusi yang tidak jelas.

Perhitungan dana perimbangan yang membutuhkan tawar-menawar.

Pengawasan terhadap ‘obyek’ potensi PAD.

Menggali potensi daerah yang dapat digali untuk menambah PAD asal bukan ditujukan pada obyek yang dikelola oleh orang miskin.

Melarang pemerintah daerah untuk mengemplang orang miskin sebagai target pendapatan terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti kesehatan.

Dana perimbangan yang sudah fix perlu dibuka kepada publik sejak awal.

Page 33: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

NO. JENIS BAGI HASIL

% UNTUK DAERA

H

PORSI

PROV

KAB/KOTA

PENGHASIL

KAB/KOTA LAIN

DALAM PROV

PERTAMBANGAN UMUM        

    

A. LAND RENT KAB/KOTA PENGHASIL 80% 16% 64%

-

B. LAND RENT PROVINSI PENGHASIL 80% 80%

-

-

C. ROYALTI KAB/KOTA PENGHASIL 80% 16% 32% 32%D. ROYALTI PROVINSI PENGHASIL 80% 26%

- 54%

Porsi DBH SDA

Page 34: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

7. Besaran belanja aparat dan fasilitasnya yang melambung

Banyak rapat dan pertemuan yang menggunakan fasilitas mewah.

Makan-minum pejabat yang tinggi, biaya perjalanan dinas juga melambung.

Perbaikan atas gedung-gedung yang relatif masih bagus.

Efisiensi bisa dilakukan dengan memaksimalkan ruang pertemuan yang dimiliki oleh pemerintah.

Minta untuk mengurangi standar makan-minum dan perjalanan dinas.

Fasilitas yang masih layak, tidak perlu di-repair. Pengawasan atas aset perlu dilakukan.

Page 35: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

Bandingkan!Uraian Tahun 2009 % Tahun 2010 % Tahun 2011 %

Pendapatan Asli Daerah 65.991.513.134 8,0 90.238.879.583 10,3 106.885.124.343 11,9

Total Pajak 13.000.000.000

1,6 16.489.578.000

1,9 28.752.000.000 3,2

Total Retribusi 38.366.191.550

4,6 56.473.038.662

6,4 21.452.299.343 2,4

Dana Perimbangan 656.885.490.000 79,2 683.081.409.250 78,0 707.595.997.410 78,5

Dana Alokasi Umum 568.510.000.000 68,5 573.512.337.000 65,5 625.350.000.000 69,4

Dana Alokasi Khusus 55.635.000.000 6,7 60.565.500.000 6,9 45.925.400.000 5,1

Dana Bagi Hasil 41.216.251.900 5,0 49.003.572.250 5,6 36.320.597.410 4,0

Total pendapatan 829.474.653.164 876.204.469.555 900.867.639.269

2009 2010 20110

10

20

30

40

50

60

70

80

Perbandingan % belanja langsung dan tidak langsung

% belanja langsungSeries2

%

Page 36: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

8. Aset daerah menyusutAsset pemda

menyusut karena barang yang sudah ‘dianggap’ tidak layak pakai dilelang dan dibeli oleh orang dalam.

Lelang barang dinas tidak dibuka / diumumkan kepada publik.

Pengawasan aset dan lelang aset daerah.

Tidak menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan individu.

Page 37: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

9. Pilkada menjadi awalanMempertinggi

anggaran untuk bantuan sosial atau hibah.

Menghabiskan belanja bantuan sosial sesegera mungkin sebelum berakhir masa jabata.

Sesegera mungkin mengetok anggaran sebelum berakhirnya masa jabatan, meski masih ada waktu.

Analisis anggaran dengan membandingkan anggaran tahun sebelumnya.

Lakukan pengawasan dana bantuan sosial sebelum pilkada berlangsung!

Pastikan sudah ada sosialisasi dan partisipasi agar pengesahan tidak terburu-buru!

Page 38: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

Apa analisis anda?Click to edit Master text stylesSecond levelThird level

Fourth level Fifth level

Page 39: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Click to edit the outline text format

Second Outline Level

Third Outline Level

Fourth Outline Level

Fifth Outline Level

Sixth Outline Level

Seventh Outline LevelClick to edit Master text styles

Second level

Third level

Fourth level Fifth level

9. Pengadaan barang dan jasa yang mengkhawatirkanAdanya penunjukan

langsung padahal seharusnya lelang terbuka.

Adanya lelang yang diikuti oleh perusahaan milik ‘orang dalam pemerintah atau DPRD’.

Pengumuman Lelang / Tender sengaja dipasang dengan space kecil dan diletakkan di koran /tempat yang jarang dibaca oleh masyarakat.

Awasi proses pengadaan barang dan jasa! Siapa yang melakukan tender, apakah itu perusahaan boneka atau benar-benar perusahan yang bergerak di bidang yang ditenderkan.

Mendorong pemerintah daerah untuk melakukan e-procurement ‘yang sebenar-benarnya’.

Page 40: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

Bacaan .. Anatomi ‘Korupsi’ Anggaran Daerah,

Wasingatu Zakiyah, paparan untuk Pelatihan Anti Korupsi SIDAK.

Page 41: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Publik untuk Pemajuan HAM oleh Wijayanti (IDEA)

IDEA Yogyakarta

bisa dihubungi di :

Jl. Kaliurang Km 5 Gg Tejomoyo CT III/3 Yogyakarta 55281 Indonesia

Telp. / fax +62-274-583900

E-mail : [email protected]

Web : www.ideajogja.or.id

Facebook : Idea Yogyakarta

Terima kasih…

Thank you very much…

Matur nuwun sanget…

Valentina Sri Wijiyati

Koord. Div. Adv. Anggaran untuk Pemenuhan Hak Ekonomi Sosial Budaya

+62 81392413509, [email protected],

[email protected] 41