Transfusi Darah

download Transfusi Darah

of 6

Transcript of Transfusi Darah

Beberapa Segi Yang Penting Untuk KlinikusDr. Kunto Raharadjo Badan Anestesiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.

Transfusi Darah:

PENDAHULUAN Kemajuan dalam ilmu bedah dan pengobatan mengakibatkan bertambah seringnya dilakukan transfusi darah1,2,3.Pemberian darah ataupun komponennya dimaksudkan antara lain untukl ,3,4-9 : 1) Menjamin kemampuan penyediaan oksigen dalam batas curah jantung yang dapat dihasilkan oleh tubuh. 2) Menjamin cukup tersedia trombosit dan faktor-faktor pembekuan. 3) Mencukupi isi ruang intra-vaskuler. Transfusi darah sering merupakan penyelamat jiwa, akan tetapi morbiditas dan mortalitas setelah transfusi darah juga cukup tinggil,10,11. Karena itu transfusi darah seyogyanya hanya diberikan apabila ada indikasi yang jelas. Biasanya seorang dewasa muda yang normal masih dapat dengan baik mengatasi gangguan fungsional yang ditimbulkan oleh kehilangan .10% isi darah, 20% kemampuan membawa oksigen atau kehilangan 40% faktor pembekuan. Kehilangan sebanyak dua kali jumlah tersebut di atas masih belum mengakibatkan kematian walaupun menimbulkan gejala yang cukup berat. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa segi yang perlu diketahui oleh seorang klinikus untuk mencegah/mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat transfusi darah. MEKANISME HEMOSTASIS2,3 Terdiri dari tiga sistem yaitu : 1. Sistem koagulasi 2. Sistem penghambat koagulasi 3. Sistem fibrinolitik. Sistem koagulasi Faktor-faktor koagulasi terdiri dari protein di dalam plasma yang berbentuk prekursor aktif, yaitu : Faktor I = fibrinogen # faktor II = protrombin #o faktor III = tromboplastin faktor IV = kalsium faktor V = proakselerin (faktor labil) # VI angka mi tidak dipakai.

faktor VII faktor VIII faktor IX

prokonvertin (faktor stabil) #o faktor anti hemolitik komponen tromboplastin plasma (faktor Christmas) #o faktor X = faktor StuartPower o# faktor XI = anteseden tromboplastin plasma faktor XII = faktor Hageman faktor XIII = faktor stabilisator fibrin #o keterangan : # disintesis di dalam hati o sintesis tergantung kepada vitamin K Faktor V dan VIII cepat menjadi nonaktif di dalam darah simpan. Sistem penghambat koagulasi Merupakan sistem yang merusak setiap faktor aktif, beberapa saat setelah faktor tersebut menjadi aktif. Sistem fibrinolitik Sistem ini membentuk plasmin yang menghancurkan fibrin. Plasmin dibentuk dari plasminogen yang terdapat di dalam jaringan, plasma dan air kemih. Selain menghancurkan fibrin, plasmin juga merusak fibrinogen, faktor V, dan faktor VIII. Di dalam pembuluh darah, plasmin cepat dinonaktifkan oleh antiplasmin. UJI KECOCOKAN ("COMPATIBILITY TESTING")1,2 Sebelum dilakukan transfusi darah, perlu dilakukan penentuan tipe ABORh darah donor maupun resipien, pemeriksaan kecocokan silang (cross match) dan pemeriksaan antibodi (antibody screening). Pemeriksaan kecocokan silang (ks) sebetulnya merupakan transfusi percobaan di dalam tabung reaksi, di mana eritrosit donor dicampur dengan serum resipien untuk mendeteksi kemungkinankemungkinan reaksi transfusi yang berat. Ks ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu 1) Tahap antara (intermediate) Di lakukandalam suhu kamar, untuk memeriksa ulang adanya kesalahan dalam . penentuan tipe ABO. Tahap ini dapat mendeteksi ketidakcocokan ABO dan ketidakcocokan yang disebabkan oleh antibodi M, N, P dan sistem Lewis.

= = =

Cermin Dunia Kedokteran No. 51, 1988 25

Tahap ini memerlukan waktu 1 5 menit. 2) Tahap inkubasi Merupakan lanjutan tahap 1. Tahap ini mendeteksi antibodi inkomplit, dan antibodi sistem Rh. Tahap ini memerlukan waktu 30 45 menit, yang memungkinkan pengambilan antibodi oleh sel (=sensitisasi), sehingga antibodi tersebut dapat dideteksi pada tahap berikutnya (tahap anti globulin). 3) Tahap uji anti globulin tak langsung Pada tahap ini ditambahkan anti globulin (serum Coombs) ke dalam tabung yang telah di inkubasi. Tahap ini memerlukan waktu 10 15 menit, dan dapat mendeteksi hampir semua antibodi inkomplit, termasuk dari sistem Rh, Kell, Kidd dan Duffy. Pemeriksaan antibodi juga terdiri dari tiga tahap, mirip dengan pemeriksaan ks. Akan tetapi pemeriksaan ini merupakan transfusi percobaan antara serum donor dengan eritrosit yang sudah dipersiapkan. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mencegah reaksi di antara darah donor di dalam tubuh resipien (yaitu bila resipien menerima darah lebih dari satu donor). Dalam keadaan darurat, dapat diberikan darah yang : 1) dari golongan darah ABO yang sama dengan golongan darah pasien (type specific) dengan pemeriksaan ks sebagian. 2) dari golongan darah ABO yang sama, tanpa pemeriksaan ks. (hanya untuk pasien yang belum pernah ditransfusi). 3) berasal dare donor universal golongan O. PENGUMPULAN DAN PENYIMPANAN DARAH2'12 Darah dikumpulkan di dalam kantung plastik 250 ml yang mengandung 65 75 ml CPD (=Citrate Phosphate Dextrose) atau ACD (=Acid Citrate Dextrose). ACD dipakai untuk membuat sediaan trombosit, sedangkan untuk darah simpan yang lain lebih baik dipakai CPD karena : 1. masa simpan lebih lama (CPD 28 hari sedangkan ACD 21 hari) 2. penurunan pH tidak begitu cepat 3. dapat mempertahankan 80% kadar DPG (dalam darah ACD setelah 2 minggu hanya tertinggal 10% DPG). Kadar 2,3 DPG dalam eritrosit akan menjadi normal kembali setelah darah donor berada di dalam sirkulasi resipien selama 24 jam. Lama penyimpanan darah (suhu 46C) ditentukan dengan standar jumlah eritrosit donor yang masih bertahan di dalam sirkulasi resipien selama 24 jam, yaitu minimum 70%. PERUBAHAN YANG TERJADI DALAM DARAH SIMPAN2,3,12,13 Perubahan yang terjadi dalam darah simpan biasanya baru berbahaya pada transfusi masif, gagal hati, gagal ginjal dan gangguan pembekuan. Penurunan pH darah simpan disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi laktat, sehingga pada darah ACD deficit basa dapat mencapai 25 30 mEq/l setelah penyimpanan 2 minggu. Akan tetapi keadaan ini akan cepat terkoreksi di dalam tubuh resipien asalkan perfusi dan oksigenasi jaringan tubuh resipien baik. Dengan penyimpanan, kadar amonium, hemoglobin

bebas dan kalium di dalam plasma akan meningkat progresif, sehingga untuk pasien gagal ginjal dan gagal hati harus diberikan darah yang sesgar mungkin. Dalam tabel berikut dapat dilihat beberapa perubahan yang terlihat dalam darah CPD selama penyimpanan.Tabel. 1. Perubahan hematologi dan kimia darah CPD nyimpanan. Hari ke 1 7 14 pH 7,1 7,0 7,0 P CO2 (mmHg) 48 80 110 laktat (mEq/1) 41 101 145 bikarbonat plasma(mEq/1) 18 15 12 kalium plasma (mEq/i) 3,9 12 17 dextrose plasma (mg%) 345 312 283 hemoglobin plasma (mg%) 1,7 7,8 13 2,3 DM (uMol/ml) 4,8 '1,2