Transfusi Darah-Ibby

download Transfusi Darah-Ibby

of 26

Transcript of Transfusi Darah-Ibby

TRANSFUSI DARAH

Disusun oleh : Imyadelna Ibma Nila Utama 030.07.11

Pembimbing : Dr. Sabur Nugraha, Sp.An Dr. Ucu Nurhadiat, Sp.An

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ANESTESI PERIODE 21 NOVEMBER 24 DESEMBER 2011 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

1

DAFTAR ISI

Bab I PENDAHULUAN Bab II PEMBAHASAN II.1. DARAH II.2. TRANSFUSI DARAH Bab III KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

1 2 2 4 22 23

2

BAB I PENDAHULUAN Transfusi darah mrupakan salah satu bagian penting dalam pelayanan kesehatan modern. Bila digunakan dengan benar, transfusi dapat menyelamatkan jiwa pasien dan meningkatkan derajat kesehatan. Indikasi tepat transfusi darah dan komponen darah adalah untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas bermakna yang tidak dapat diatasi dengan cara lain. Transfusi darah secara universal dibutuhkan untuk menangani pasien anemia berat, pasiendengan kelaian darah bawaan, pasien yang mengalami kecederaan parah, pasien yang hendak menjalankan tindakan bedah operatif dan pasien yang mengalami penyakit liver ataupun penyakitlainnya yang mengakibatkan tubuh pasien tidak dapat memproduksi darah atau komponen darah. Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tentang definisi transfusi darah, macam bentuk sediaan darah serta komponen darah, indikasi pemberian transfusi darah, dan reaksi transfusi darah.

3

BAB II PEMBAHASAN II.1. DARAH Darah berasal dari bahasa Yunani haima yang artinya darah. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen. II.1.1. KOMPONEN DARAH Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari:1. Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).

Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Kadar Hb inilah4

yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit Anemia. Eritrosit berusia sekitar 120 hari.2. Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. Normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm3. Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Fungsi utama dari leukosit tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, darah. Plasma darah adalah bagian yang tidak mengandung sel darah. Komposisi plasma darah :1. Air 2. Protein

sedangkan

orang

yang

kekurangan

leukosit

menderita

penyakit leukopenia. Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 9000 sel/cc

Protein plasma terdiri dari : 1. Albumin ( 57% )

-Menjaga tekanan osmotik koloid 2. Globulin ( 40% )5

-Terdiri dari 1, 2, , globulin. -Berperan dlm kekebalan tubuh. -Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam: 1. Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen (Presipitin) 2. Antibodi yang dapat menguraikan antigen (Lisin) 3. Antibodi yang dapat menawarkan racun (Antitoksin) 3. Fibrinogen ( 3% )

-Mengandung faktor-faktor koagulasi Serum adalah cairan berwarna kuning supernatan yg terdapat pada darah yg mengalami koagulasi. Serum tidak mengandung fibrinogen, faktor koagulasi ( f. II, f.V , f. VIII ). II.2.2. FUNGSI DARAH Fungsi Umum Darah adalah : 1. Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air) 2. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh) 3. Imunologi (mengandung antibodi tubuh) 4. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator) II.2. TRANSFUSI DARAH Transfusi darah adalah tindakan memindahkan darah atau komponennya ke dalam sistim pembuluh darah seseorang. Komponen darah yang biasa ditransfusikan ke dalam tubuh

6

seseorang adalah sel darah merah, trombosit, plasma, sel darah putih. Transfusi darah adalah suatu pengobatan yang bertujuan menggantikan atau menambah komponen darah yang hilang atau terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi. Transfusi darah dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan utama berdasarkan sumbernya,yaitu transfusi allogenic dan transfusi autologus. Transfusi allogenic adalah darah yang disimpan untuk transfusi berasal dari tubuh orang lain. Sedangkan transfusi autologus adalah darah yang disimpan berasal dari tubuh donor sendiri yang diambil 3 unit beberapa hari sebelumnya, dan setelah 3 hari ditransferkan kembali ke pasien. II.2.1 TUJUAN TRANSFUSI DARAH Tujuan dari transfusi darah atara lain :1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma). 2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar

hemoglobin pada klien anemia.3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi (misalnya: faktor

pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien hemofilia). 4. Meningkatkan oksigenasi jaringan. 5. Memperbaiki fungsi Hemostatis. II.2.2 INDIKASI TRANSFUSI DARAH Dalam pedoman WHO disebutkan : 1. Transfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat. 2. Transfusi hanya diberikan berupa komponen darah pengganti yang hilang/kurang. Berdasarkan pada tujuan di atas, maka saat ini transfusi darah cenderung memakai komponen darah disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya kebutuhan akan sel darah merah, granulosit, trombosit, dan plasma darah yang mengandung protein dan faktorfaktor pembekuan. Indikasi transfusi darah dan komponen-konponennya adalah :

7

1.

Anemia pada perdarahan akut setelah didahului penggantian volume dengan cairan. Anemia kronis. Gangguan pembekuan darah karena defisiensi komponen. Plasma loss atau hipoalbuminemia. Kehilangan sampai 30% EBV umumnya dapat diatasi dengan cairan elektrolit saja. Kehilangan lebih daripada itu, setelah diberi cairan elektrolit perlu dilanjutkan dengan transfusi jika Hb20% dan volume darah lebih dari 1000 ml. Hemoglobin