Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

64
Semarang, 31 Januari 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN R.I dr. H.R DediKuswenda, M.Kes Direktur Bina Upaya Kesehatan dasar 1

Transcript of Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Page 1: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Semarang, 31 Januari 2013

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I

dr. H.R Dedi Kuswenda, M.Kes

Direktur Bina Upaya Kesehatan dasar

1

Page 2: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

A.KEBIJAKAN NASIONAL

B.REVITALISASI PUSKESMAS

DAN GATE KEEPER

C.PUSKESMAS PONED

D.AKREDITASI DAN PATIENT

SAFETY

Sistematika

2

Page 3: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

VISIMASYARAKAT SEHAT

YANG MANDIRIDAN

BERKEADILAN

INDONESIASEHAT

M I S I

1. Derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat(swasta dan masyarakat madani)

2. Melindungi kesehatan masyarakat dg menjamin tersedianya upaya kese-hatan yang paripurna, merata, bermutu,dan berkeadilan

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan

4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

1. Pro Rakyat

2. Inklusif

3. Responsif

4. Efisien Efektif

5. Bersih3

Visi, Misi Kementerian Kesehatan 2010-2014

Page 4: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

ARAH KEBIJAKANKEMENTERIAN KESEHATAN

Dilakukan melalui : (a) Pemihakan Kebijakan dan Pengalokasian Sumber

Daya yang Lebih Membantu Kelompok Miskin dan Daerah Tertinggal; (b)

Pengembangan Instrumen untuk Memonitor Kesenjangan Antar Wilayah

dan Antar Tingkat Sosial Ekonomi ; (c) Peningkatan Advokasi dan Capacity

Building Bagi Daerah Tertinggal.

ARAH & STRATEGI NASIONAL DLM

RPJMN 2010-2014

ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN

KESEHATAN

UPAYA REFORMATIF & AKSELERATIF DLM

MENINGKATKAN AKSES & YANKES

Peningkatan Akses dan kualitas pelayanan kesehatan

4

Page 5: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2010 - 2014

1. Revitalisasi PelayananKesehatan Dasar

2. Penyediaan , distribusi danretensi SDM Kesehatan

3. Penyediaan dan distribusiobat dan alat kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan

4. Penanganan Daerah Bermasalah Kesehatan(PDBK) dan PelayananKesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan danKepulauan (DTPK)

5. Jamkesmas danpencapaian JaminanKesehatan Semesta

6. Reformasi BirokrasiKesehatan

7. PengembanganWorld Class Health Care.

1. Peningkatan kesehatan ibu dan anak dan penurunan kematian bayi

2. Perbaikan gizi masyarakat

3. Pengendalian penyakit menular dan tidak menular dan kesehatan lingkungan

4. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan

5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, keamanan, mutu, penggunaan obat/makanan dan saintifikasi jamu

6. Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas)

7. Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis

8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier

PENINGKATAN AKSES DAN

KUALITAS YANKES

5

Page 6: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

6

Prioritas Pembangunan Kesehatan

RPJMN 2010-2014

Peningkatan akses dan kualitaspelayanan kesehatan

Tema:

Page 7: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Tujuan Pembangunan Milenium / MDGs :

7

Tantangan target pencapaian MDG’s di bidang kesehatan sampai dengan tahun 2015 mencakup penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta penurunan angka penyakit menular seperti HIV&AIDS. Diharapkan AKI dari 228/100.000 kelahiran hidup menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, sementara AKB dari 34/1000 kelahiran hidup menjadi menjadi 23/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.Keberhasilan pencapaian target tersebut sangat dipengaruhi oleh kesiapan puskesmas dalam pelayanan kesehatan dasar dan rumah sakit dalam pelayanan kesehatan rujukan.

Page 8: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

8

Page 9: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Puskesmas lebih fokus pada kuratif karena adanyaPuskesmas lebih fokus pada kuratif karena adanyapersepsi dari pemegang keputusan di Kab/Kota, bahwa :

� Kuratif dianggap lebih menguntungkan terutama untuk menambah PAD

� Masyarakat menganggap bahwa Puskesmas fungsinya adalah untuk memperoleh pengobatan

� Kurang dipahaminya konsep SEHAT-SAKIT sebagaipendekatan / cara hidup sehat atau “PARADIGMA SEHAT

LATAR BELAKANG REVITALISASI

9

Page 10: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PARADIGMA

SEHAT SAKIT

• Memelihara• Meningkatkan• Melindungi

Semua Sektor

PromotifPreventif

PerilakuLingkungan

• Menyembuhkan• Memulihkan

Sektor Kesehatan

KuratifRehabilitatif

Pelayanan

Fokus

Tanggungjawab

Penekanan

Pendekatan10

Page 11: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PARADIGMA SEHAT :

Mengutamakan promotif -preventif

Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%)

KIE, Self care

Promosi Kesehatan

Self care (42%) Yankes (58%)

Sarana

Kesehatan

Self care

Nasional

Kualitas Yankes

UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia,

Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes,

Desa Siaga, SBH, Dokter kecil, dll

Sumber : Susenas 2010 11

Page 12: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

TUJUAN REVITALISASI PUSKESMAS

MEMPERKOKOH FUNGSI UKM PUSKESMAS

SEBAGAI PRIORITAS

PENGEMBANGAN UKM DAN UKP DALAM

ANTISIPASI SJSN 2014

PENGUATAN LAYANAN PROMOTIF DAN

PREVENTIF

2

DASAR HUKUM PENGATURAN PUSKESMAS

1

3

4

12

Page 13: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Dinas

Kesehatan di tingkat

Kecamatan/Kelurahan/Desa yang

merupakan gabungan fasyankes UKM

dan UKP primer/tingkat pertama,

dengan fokus utamanya pada

pelayanan promotif dan preventif,

dalam upaya mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya di wilayah kerjanya

Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Dinas

Kesehatan di tingkat

Kecamatan/Kelurahan/Desa yang

merupakan gabungan fasyankes UKM

dan UKP primer/tingkat pertama,

dengan fokus utamanya pada

pelayanan promotif dan preventif,

dalam upaya mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya di wilayah kerjanya

13

Page 14: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

FUNGSI PUSKESMAS

Penyelenggara UKM (Upaya

Kesehatan Masyarakat)

primer/tingkat pertama di wilayah

kerjanya

Pusat penyedia data dan informasi kesehatan di

wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan

perannya sebagai penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan di wilayahnya

Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan

Perseorangan) primer/tingkat pertama, yang

berkualitas dan berorientasi pada pengguna

layanannya

1

2

3

14

Page 15: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

UPAYA KESEHATAN DI PUSKESMAS

UPAYA KESEHATAN

MASYARAKAT PRIMER

UPAYA KESEHATAN

MASYARAKAT PRIMER UPAYA KESEHATAN

PERSEORANGAN PRIMER

UPAYA KESEHATAN

PERSEORANGAN PRIMER

1. Sasaran kelompok dan masyarakat di wilayah

kerja puskesmas.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat primer/tingkat

pertama menjadi tanggung jawab Dinas

Kesehatan Kabupaten/kota yang secara

operasional dapat didelegasikan kepada

puskesmas.

3. Bertujuan memelihara dan meningkatkan

kesehatan dan mencegah penyakit, pada sasaran

kelompok dan masyarakat

1. Pelayanan kesehatan dimana terjadi

kontak pertama secara perseorang-an

sebagai proses awal pelayanan kesehatan

2. Dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang

dibutuhkan, mempunyai kompetensi

seperti yang ditetapkan sesuai ketentuan

3. Didukung pelayanan kesehatan

perseorangan sekunder dalam sistem

rujukan timbal balik

15

Page 16: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

UPAYA KESEHATAN DI PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN

PERSEORANGAN PRIMER

PELAYANAN KESEHATAN

PERSEORANGAN PRIMER

PUSKESMAS SEBAGAI GATE

KEEPER

PELAYANAN KESEHATAN

MASYARAKAT PRIMER

PELAYANAN KESEHATAN

MASYARAKAT PRIMER

PUSKESMAS SEBAGAI PEMBERI

LAYANAN PROMOTIF DAN

PREVENTIF DENGAN SASARAN

KELOMPOK DAN MASYARAKAT

UNTUK MEMELIHARA DAN

MENINGKATKAN KESEHATAN

SERTA MENCEGAH PENYAKIT,

16

Page 17: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PROGRAM KESEHATAN DI PUSKESMAS

PROGRAM

KESEHATAN YANG

BERSIFAT GENERIK

PROGRAM KESEHATAN

YANG BERSIFAT

SPESIFIK LOKAL

PROGRAM KESEHATAN

YANG BERSIFAT

PENGEMBANGAN

Merupakan pelayanan

kesehatan yang

sifatnya esensial dasar

Merupakan pelayanan kesehatan

yang ditujukan untuk mengatasi

masalah kesehatan yang sifatnya

khas di wilayah kerja puskesmas

Merupakan intensifikasi

dari program generik yang

bersifat nasional atau

ekstensifikasi program lain

diluar upaya spesifik lokal

17

1. PELAYANAN KB PADA PUS

2. PELAYANAN GIZI KELUARGA

3. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

4. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

(MENULAR DAN TIDAK MENULAR) TERMASUK

IMUNISASI

5. PELAYANAN KIE DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6. PENGOBATAN DASAR SEDERHANA DAN EMERGENSI

Page 18: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

KUALIFIKASI TENAGA PUSKESMAS

PUSKESMAS

a) Tenaga Medis: Dokter, Dokter Gigi

b) Sarjana Kesehatan: Keperawatan, Neurs, Gizi, Sanitarian,

Kesehatan Masyarakat, Farmasi/Apoteker

c) Ahli Madya (D3):

1. Keperawatan (Perawat, Bidan)

2. D3 Gizi

3. D3 Sanitasi

4. D3 Epidemiologi

5. D3 Perawat Gigi

6. D4 Promosi Kesehatan

7. D3 Analis Laboratorium

8. D3 Farmasi/Assisten Apoteker

9. D3 Penunjang Medis lainnya

10.Administrasi (D3 Administrasi, Keuangan, lainnya)

11.Data dan Informasi (D3/SLTA)

d). Juru Mudi/Motoris, Pembantu Umum

,

Tentang Pedoman PenyusunanSDM Kesehatan di tingkat Provinsi, Kabupaten/kota dan Rumah Sakit

18

Page 19: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PEMBIAYAAN PUSKESMAS DALAM KONTEKS REVITALISASI

UKM

1. APBD KAB/KOTA � SPM +

MASALAH SPESIFIK LOKAL DI

KAB/KOTA

2. APBD PROVINSI � MASALAH

SPESIFIK DI PROVINSI

3. APBN PUSAT � PRIORITAS

NASIONAL +PROGRAM

INOVATIF “TOP DOWN”

4. CSR

5. SUMBER LAINNYA

UKP

DANA KAPITASI � setelah

BPJS berlaku

Pelayanan kuratif-rehabilitatif dasar,

persalinan normal, upaya promotif-

preventif individu (konseling)

19

Page 20: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DALAM KONTEKS REVITALISASI : PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DALAM KONTEKS REVITALISASI :

STRATA PUSKESMAS

20

STRATA 1

Program

Nasional/Generik

STRATA 2

Program Nasional/Generik

Program Lokal Spesifik

STRATA 3

Program Lokal Spesifik

Program

Nasional/GenerikProgram

Nasional/Generik

Program Pengembangan

UKP

UKP

UKP

KET :

- - -- -- Pelayanan belum mandiri

Pelayanan sudah mandiri

Page 21: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

MANAJEMEN PUSKESMAS

MANAJEMEN

PELAYANAN

MANAJEMEN MUTU

PERENCANAAN TINGKAT

PUSKESMAS

LOKAKARYA MINI

PENILAIAN KINERJA

PUSKESMAS

Inspection, QC, QA, TQM,

TQS

MEMPERHATIKAN :

AZAS KETERPADUAN

AZAS

KESINAMBUNGAN

21

Page 22: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Pemahaman PPK Primer• PPK Primer: Pelayanan kesehatan yang non-

spesialistik, dimanapun dilakukan (?)

• PPK Sekunder: Pelayanan kesehatan spesialistik, yang hanya dapat dilakukan di fasyankes yang memiliki SDM dan sarana spesialistik

• PPK Tertier: Pelayanan kesehatan sub-spesialistik, yang hanya dapat dilakukan di fasyankes yang memiliki SDM dan sarana sub-spesialistik

Tindakan medis tersebut di atas dapat dilihat di daftar kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium (delineating competencies)

22

Page 23: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Pemahaman Gate-keeper

• Gatekeeper adalah penyelenggara pelayanan

kesehatan dasar sebagai kontak pertama pada

pelayanan kesehatan formal dan penapis

rujukan sesuai dengan standar pelayanan

medik

• Diharapkan : Sebagian besar Pelayanan

Kesehatan dapat diselesaikan di tingkat primer

23

Page 24: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PPK Primer SJSN sbg Gate keeper

• Kontrak dg BPJS untuk melakukan “paket

benefit” sesuai standar (UU SJSN)

– Melakukan UKP kuratif – rehabilitatif, promotif-

preventif dengan memperoleh fee dg kapitasi,

– Boleh menerima fee-for-service bagi non peserta

SJSN

• Mematuhi sistem rujukan

24

Page 25: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

1. Pelayanan Tingkat Pertama (primary care);

2. Pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan

(promotif dan preventive);

3. Pelayanan bersifat pribadi (personal care);

4. Pelayanan paripurna (comprehensive care);

5. Pelayanan menyeluruh (holistic care);

6. Pelayanan terpadu (integrated care);

7. Pelayanan berkesinambungan (continuum care);

8. Koordinatif dan kerjasama;

9. Berorientasi pada keluarga dan komunitas (family and community oriented);

10. Patient safety.

PRINSIP PELAYAAN GATEKEEPER

25

Page 26: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PUSKESMAS

• Pembina Kesehatan Masyarakat Wilayah (UKM)– Tanggungjawab Pemerintah dan pemda

– Dana dari APBN dan APBD

– UKM: utamanya GKIA dan P2PL

– Administratif dan Data-Informasi

• Pemberi Pelayanan Kesehatan Primer (UKP)– PPK dari SJSN dan jaminan kesehatan lain

– Dana dari SJSN

– Utamanya: paket benefit Jamkes: UKP komprehensif

26

Page 27: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PUSKESMAS Sbg Pembina Kesmas Wilayah

• Unit Kesehatan Masyarakat dalam bentuk “Kantor Kesehatan Masyarakat”

– SDM: dr/drg (M.Kes, MPH), SKM, IT, Nakes lain

– Dana: Anggaran APBN/APBD

– Pengelolaan Keuangan: gaji + tunjangan kinerja

– Program:

• KIA, Gizi,

• Pengendalian Penyakit, Penyehatan Lingkungan

• Sistem Informasi dan Pengendalian Program27

Page 28: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PUSKESMAS

Sbg PPK Gate-Keeper• Unit Kesehatan Perseorangan dalam bentuk

“Klinik Pratama”

– SDM: dr/drg, perawat, bidan, tenaga kefarmasian

– Dana : SJSN, kapitasi

fee for service (kapitasi daerah terpencil harus lebihtinggi)

– Pengelolaan Keuangan

• Perizinan, Akreditasi, Review/Audit

28

Page 29: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

29

Page 30: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

30

Pelayanan Obstetri Emergensi

Persalinan oleh Nakes

Asuhan Antenatal

Kontrasepsi & Kespro Remaja

Jalan menuju kematian ibu

Page 31: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Penduduk Ibu Hamil Tercatat Asuhan AntenatalLinakes

Asuhan Nifas

Komplikasi terdeteksi

Komplikasi dirujukKomplikasi ditangani

1,10xCBRxPenduduk 100% Bumil 84% Bumil

87% ANC

87% ANC

20% Bumil

30% Komplikasi

70% Komplikasi

Penduduk MiskinCBR Nasional (2010) = 19,8%

30%

100% Linakes

31

Page 32: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

32

Puskesmas yang mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk melakukan penanganan kegawat daruratan obstetri dan neonatal dasarPuskesmas PONED merupakan Puskesmas yang siap 24 jamSebagai tempat rujukan atau rujukan antara kasus kegawat daruratan obstetri & neonatal dari Polindes dan PuskesmasMemiliki tenaga kesehatan / tim PONED yang terdiri dari Dokter, Bidan, Perawat terlatih.

Pengertian Puskesmas PONEDPengertian Puskesmas PONED

32

Page 33: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

3333

Kebijakan PONEDKebijakan PONED

1. Kriteria Pengembangan Puskesmas PONEDPuskesmas sudah berfungsi baik

1/4

Gedung Baik Ada Dokter

Melaksanakan Minilokakarya

Merupakan Puskesmas Perawatan

Melayani 50.000 – 100.000 penduduk (kecuali Puskesmas di kepulauan)

Dapat dijangkau dengan waktu tempuh paling lama 2 jam dengan transportasi umum setempat

Tenaga sekurang-kurangnya: 1 orang dokter dan 1 orang Bidan/Perawat yang tinggal disekitar lokasi Puskesmas PONED

Tenaga minimal Tim PONED: 1 orang dokter, 1 orang bidan terlatih PPGDON, 1 perawat wanita yang tinggal disekitar lokasi Puskesmas PONED

Puskesmas sudah berfungsi menolong persalinanSudah dipercaya oleh masyarakat Kesinambungan pelayanan

33

Page 34: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

3434

Kebijakan PONEDKebijakan PONED

2. Distribusi Puskesmas PONEDMinimal 4 Puskesmas PONED untuk setiap Kabupaten/ Kota (didahului dengan pemetaan sesuai kebutuhan)

Puskesmas PONED yang berada diperbatasan dengan Kabupaten/ Kota tetangga, perlu melakukan koordinasi dengan RS di kedua Kabupaten/Kota

2/4

3. PrasaranaRuangan tempat persalinan minimal berukuran 3x3 m, tempat tidur minimal 2 buah, ventilasi baik, suasana aseptikTersedia WC & Kamar mandiTersedia air bersih

34

Page 35: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

35

Kebijakan PONEDKebijakan PONED 3/4

4. Sarana

5. Jenis PelayananDisesuaikan dengan penyebab langsung Kematian Ibu dan Neonatal setempat

Kit Puskesmas PONEDObat Emergensi Obstetri & Neonatal

35

6. TenagaPenanggung jawab: DokterPemberi pelayanan: Dokter, Bidan, Perawat

35

Page 36: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

36

Kebijakan PONEDKebijakan PONED 4/4

7. Waktu pelayanan

8. Dukungan pihak terkaitDinas Kesehatan Kabupaten/ KotaRS Kabupaten/ KotaOrganisasi Profesi: IDI, POGI, IDAI, IBI, PPNILembaga swadaya masyarakat

24 jam sehari, 7 hari seminggu

3636

Page 37: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

37

Sistem Rujukan Upaya Kesehatan

Masyarakat

Yankes Tk.1

Yankes Tk.2

Yankes Tk. 3

UK Masyarakat UK Perorangan

Perawatan mandiri

PuskesmasPustu, Poskesdes

Praktik swastaDokter, Bidan

RS Kab/ KotaBKPM, BKMM, BKOM

Praktik SpesialisKlinik

RSUP/ RS PropinsiPraktik Spesialis Konsultan

UK Bersumberdaya Masyarakat

PuskesmasPustu, Poskesdes

Dinkes Kab/ KotaBKPM, BKMM, BKOM, Labkesda

Kemkes/ Dinkes Propinsi

Posyandu, Dasawisma

PONED

PONEK

PONEK

37

Page 38: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

38

PONEK

PONEK

PONED

Klinik

Bidan

Bila Kabupaten/ Kota belum mempunyai RS PONEK

Jejaring Sistim RujukanJejaring Sistim Pembinaan

Konsep pengembangan Jejaring Sistim Rujukan dan Pembinaan PONE

Page 39: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

� RS PONEK 24 jam berkewajiban membina Puskesmas wilayah kerjanya melalui pelatihan perbaikan kinerja petugas kesehatan agar mampu menangani dan merujuk secara optimal dan tepat waktu berbagai kasus gawat darurat obstetri dan neonatal di tingkat pelayanan dasar diperkuat oleh Undang-Undang Rumah Sakit no.44 Tahun 2009, sedangkan Peraturan Pemerintah (PP) masih belum ada.

� Puskesmas PONED dibawah kewenangan dan koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota sedangkan pengelolaan kasus gawat darurat obstetri dan neonatal di Rumah Sakit dibawah kewenangan dan koordinasi Direktur Rumah Sakit

KOLABORASI PONED-PONEK

39

Page 40: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Optimalisasi Puskesmas PONED

Pu

skesm

as

PO

NE

D

Peningkatan teknismedis

Peningkatanmanajemen

Pe

mb

ina

an

Komunikasi dan Koordinasi

•Pemantauana

Pasca Perlatihan

•OJT � Kolaborasi

PONED-PONEK

•Alat

•Perencanaan

Pembiyaan

• Dinkes – RS

•Dukungan LS

(BKD,Bapeda ) ����

POKJA PONE

40

Page 41: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

JUMLAH KAB/KOTA

YANG MEMILIKI MINIMAL 4 PUSKESMAS MAMPU PONED

TAHUN 2012

12

15

12 11

8 86 6

2 3 3

20

28

5

30

6 5

9

12

8 7 79

13

10

18

10

35 6

3 2 3

11 12

6

13

7

3

8

5 4 3

64

0

6

24

1

8

4

7 6 5

2 1

6

2 3

0

3

6

1

7

0

6

1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

3

02

0 0 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0

20

8

19

0

5

10

15

20

25

30

35

40

> 3 PKM mampu PONED 1-3 PKM mampu PONED Tidak ada PKM mampu PONED

JUMLAH KAB/KOTA %

≥ 4 305 61,37

1 - 3 147 29,58

0 45 9,05

JUMLAH 497 10041

Page 42: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

JUM

LAH

PU

SK

ES

MA

S P

ON

ED

ME

NU

RU

T P

RO

VIN

SI,

RIFA

SK

ES

20

1142

0 50

100

150

200

250

300

DI Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

Po

ned

Peraw

atanP

on

ed N

on

-Peraw

atan

Page 43: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

JUM

LAH

PU

SK

ES

MA

S P

ON

ED

YAN

G B

ER

OP

ER

AS

I 24

JAM

ME

NU

RU

T P

RO

VIN

SI, R

IFAS

KE

S 2

01

1

43

0 50

100

150

200

250

300

DI Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

Jum

lah P

uskesm

as PO

NE

DP

ON

ED

op

erasion

al 24 jam

Page 44: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PE

RS

EN

TAS

E P

US

KE

SM

AS

PO

NE

D B

ER

DA

SA

RK

AN

KE

BE

RA

DA

AN

PE

DO

MA

N P

ON

ED

ME

NU

RU

T P

RO

VIN

SI, R

IFAS

KE

S 2

01

1

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90100

DI Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

Indonesia

Pe

rsen

tase

Pu

skesm

as P

ON

ED

be

rda

sark

an

Ke

be

rad

aa

n P

ed

om

an

PO

NE

D m

en

uru

t Pro

vin

si,

Rifa

skes 2

01

1

Ad

a ped

om

anT

idak ad

a

Page 45: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PE

RS

EN

TAS

E P

US

KE

SM

AS

PO

NE

D B

ER

DA

SA

RK

AN

KE

TE

RS

ED

IAA

N

ALK

ES

PO

NE

D M

EN

UR

UT

PR

OV

INS

I, RIFA

SK

ES

20

11

45

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

DI Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

Indonesia

>= 80% len

gkap

40% - < 80%

leng

kap< 40%

leng

kap

Page 46: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PE

RS

EN

TAS

E P

US

KE

SM

AS

PO

NE

D B

ER

DA

SA

RK

AN

KE

TE

RS

ED

IAA

N

OB

AT

PO

NE

D M

EN

UR

UT

PR

OV

INS

I46

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

DI Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

Indonesia

>= 80%

leng

kap40%

- < 80%

leng

kap< 40%

leng

kap

Page 47: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PE

RS

EN

TAS

E P

US

KE

SM

AS

PO

NE

D B

ER

DA

SAR

KA

N K

EB

ER

AD

AA

N

PE

LAT

IHA

N P

ET

UG

AS

PO

NE

D M

EN

UR

UT

PR

OV

INS

I, RIFA

SK

ES

20

1147

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

DI Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

Indonesia

Ada pelatihan

Tidak ada

Page 48: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

48

Page 49: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Belum adanya NSPK Akreditasi Puskesmas, termasuk Keselamatan Pasien di Puskesmas

Masih rendahnya sinkronisasi antar Pusat dan Daerah dalam pelaksanaanAkreditasiPuskesmas

Masih rendahnya jumlah Puskesmas yang mampu memberikan Pelayanankesehatan dasar bermutu sesuai

dengan standar , termasuk keselamatan pasien

49

Page 50: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

50

Page 51: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Peraturan

Perundangan

Pedoman

Acuan

Standar

Penyelenggaraan

Pelayanan

(Produksi):

-mengukur

-memonitor

-mengendalikan

-memelihara

-menyempurnakan

-mendokumentasikan

Outcome

Pelayanan

Kepuasan

Akreditasi

Standar

Akreditasi

Kebijakan

Pedoman

Kr.Acuan

Prosedur

Manual

51

KONSEP PENILAIAN AKREDITASI

Page 52: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Pengertian akreditasi

• Akreditasi Puskesmas

– Akreditasi puskesmas adalah proses penilaian

eksternal oleh Komisi Akreditasi dan/atau

Perwakilan di Provinsi terhadap puskesmas untuk

menilai apakah system manajemen mutu dan

system penyelenggaraan pelayanan dan upaya

pokok sesuai dengan standar yang ditetapkan

52

Page 53: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Apa yang dinilai dalam Akreditasi Puskesmas

Pelayanan Klinis Dasar

PenyelenggaraanProgram Puskesmas

PenyelenggaraanAdministrasi Manajemen

PelayananYang

diakreditasi

PelayananYang

diakreditasi1

2

3

53

Page 54: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

9 Bab standar akreditasi puskesmas

(TOTAL 768 EP)

• Bab I. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS) dengan 53 EP

• Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP)

dengan 101 EP

• Bab III. Sasaran Kinerja dan MDG’s (SKM) dengan 55 EP

• Bab IV. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP

• Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 90 EP

• Bab VI. Peningkatan Mutu Puskemsas (PMP) dengan 32 EP

• Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP

• Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 170 EP

• Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) dengan

57 EP

54

Page 55: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

BAGAIMANA DENGAN

KESELAMATAN PASIEN DI

PUSKESMAS DIKAITKAN DENGAN

AKREDITASI

Pelaksanaan keselamatan pasien Puskesmas dilakukan melalui program akreditasi Puskesmas

55

Page 56: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

�Pasal 2

Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai

ilmiah, ………… serta perlindungan dan keselamatan pasien.

�Penjelasan Umum

1. asas & tujuan penyelenggaraan praktik kedokteran yg menjadi landasan yg

didasarkan pada nilai ilmiah, ……….. dan keselamatan pasien;

�Penjelasan Pasal 2

f. perlindungan dan keselamatan pasien adalah bahwa penyelenggaraan praktik

kedokteran, ............ dengan tetap memperhatikan perlindungan dan keselamatan

pasien.

Keselamatan Pasien Dalam

UU. No 29 th 2004 Tentang Praktik Kedokteran

56

Page 57: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

STANDAR

AKREDITASI

STANDAR PROGRAM

PUSKESMAS

STANDAR PELAYANAN

KLINIS PUSKESMAS

KESELAMATAN

PASIEN PUSKESMAS

STANDAR ADMIN &

MANAJEMEN PUSKESMAS

57

Page 58: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Standar Akreditasi PuskemasI. Program Puskesmas

1. Program Puskemas yang berorientasi Sasaran

2. Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas

3. Sasaran Kinerja dan MDGs

II. Administrasi Manajemen Puskesmas

1. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas

2. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas

3. Peningkatan Mutu Puskesmas

III. Pelayanan Klinis Puskesmas

1. Layanan Klinis Puskesmas

2. Manajemen Penunjang Layanan Klinis

3. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien58

Page 59: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

MENGAPA KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY) PENTING?

� Isu kesehatan global yang serius

� Patient Centeredness

� Tidak boleh ada pasien menderita cedera yang

dapat dicegah

� Medical error ���� meningkatkan biaya atas

kesehatan

� Tuntutan kasus malpraktek meningkat.

� Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap

pelayanan

� Mencegah konflik (blamming) antara dokter /

petugas kesehatan / pasien

59

Page 60: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

Akreditasi puskesmas

60

PENINGKATAN MUTU DAN

KINERJA PUSKESMAS

KEPUASAN PUBLIK

Page 61: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PERMASALAHAN

• Puskesmas belum merupakan unit yang kompetenberkontrak, sehingga harus didorong untuk dibuatregulasi agar

– Puskesmas menjadi UPT dengan PK BLU, denganpenyesuaian organisasi dan tatalaksana

– Pengelolaan dan tanggungjawab penuh atas Program UKM (GKIA dan P2PL), baik dengan APBD maupun APBN (BOK)

– Sistem remunerasi yang adekuat

• Perlu dilakukan simulasi fiskal

61

Page 62: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

PERAN PUSAT

MENYUSUN NSPK

KOORDINASI LINTAS SEKTOR DI TINGKAT PUSAT

SOSIALISASI DAN ADVOKASI

TOT TINGKAT PUSAT

PERAN PUSAT DAN DAERAH PERAN PUSAT DAN DAERAH

62

Page 63: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

1. Menjamin ketersediaan sumber daya Puskesmas (Sarana, Prasarana, Alat, Tenaga

2. Tersedianya dana operasional untuk pelayanan kesehatan masyarakat, mencakup UKM (Prom-prev),

3. Pembiayaan untuk UKP, akan dibiayai dari premi peserta yang dikelola oleh BPJS.

4. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan (On The Job Training/Off The Job Training),

Sebagai pemilik Puskesmas, Dinkes Kab/kota berkewajiban melakukan kerja sama dengan BPJSdalam rangka Puskesmas melaksanakan UKP yang terkait dengan pelaksanaan SJSN

5. Melakukan pembinaan dan fasilitasi

Dinkes Kab/Kota wajib lakukan pembinaan terhadap Puskesmas agar pelaksanaan tugas

dapat optimal.

Jika Puskesmas tidak mampu menjalankan fungsinya karena berbagai kendala atau

kesenjangan sumber daya maka Dinas Kesehatan harus memberi bantuan.

6. Pemerintah Daerah harus teliti melihat situasi sehingga dapat memfasilitasi kesehatan

khususnya dalam mengeluarkan peraturan dan atau kebijakan yang dibutuhkan dalam

mendukung beroperasinya Puskesmas pada situasi yang sedang berubah.

PERAN DINAS KESEHATAN DAN PEMDA

63

Page 64: Transformasi Puskesmas Mampu BPJS, Edit -30 Jan 2013 [Compatibility Mode]

64