Trans poros.doc

4

Click here to load reader

Transcript of Trans poros.doc

BAB I

BAB V

POROS dan PASAK

Poros dan Pasak merupakan salah satu bagian elemen mesin yang sangat penting, hampir setiap mesin mempunyai poros dan Pasak, untuk mentransmisikan daya yang disertai dengan putaran.

5.1. Macam-macam Poros

Menurut pembebanannya poros dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok sebagaimana tersebut di bawah ini :

1. Poros transmisi (line shaft)

Poros ini mendapat beban puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui : kopling, roda gigi, belt, rantai dan sebagainya.

2. Spindel (spindle)

Poros yang pendek, seperti poros utama mesin perkakas, beban utamanya adalah puntir. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasi yang terjadi harus kecil, bentuk dan ukurannya harus teliti.

3. Gandar (axle)

Poros ini dipasang antara roda-roda kereta api, tidak mendapat beban puntir dan tidak berputar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali bila digerakkan oleh penggerak mula, maka poros akan mengalami beban puntir.

4. Poros (Shaft)

Poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari mesin ke mekanisme yang digerakkan. Poros ini mendapat beban puntir murni dan lentur.

5. Poros luwes (Flexible Shaft)

Poros yang berfungsi untuk memindahkan daya dari dua mekanisme, dimana putaran poros dapat membentuk sudut dengan poros lainnya, daya yang dipindahkan biasanya kecil.

8.2. Hal-hal penting dalam perencanaan poros

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sebuah poros antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan poros

Sebuah poros harus direncanakan kekuatannya, sehingga mampu menahan beban-beban yang akan terjadi, seperti : puntir dan lentur, tarik dan tekan, dan sebagainya. Juga harus diperhatikan tentang : kelelahan, pengaruh konsentari tegangan, mempunyai alur pasak dan sebagainya.

2. Kekakuan poros

Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang tinggi, tetapi jika lenturan atau defleksi puntirannya terlalu besar, maka akan mengakibatkan ketidaktelitian, menimbulkan getaran dan suara. Karena itu kekakuan poros harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan dilayani oleh mesin.

3. Putaran kritis

Bila putaran mesin dinaikkan maka pada suatu harga tertentu akan timbul getaran yang cukup besar. Putaran yang menghasilkan getaran yang besar tersebut disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada : turbin, motor bakar, motor listrik dan sebagainya. Jika mungkin poros harus direncanakan sedemikian rupa sehingga putaran kerja poros lebih rendah dari putarn kritisnya.

4. Korosi

Bahan-bahan tahan korosi harus dipilih untuk material yang kontak dengan media yang bersifat korosif, seperti : propeller, pompa dsb. Demikian juga untuk poros yang terjadi kavitasi.

8.3. Bahan Poros

Poros bisa dibuat dari bahan : baja karbon, baja paduan ( misalnya : ASME 1347, 3140, 4150, 4340, 5145, 8650 dsb.) yang biasa disebut bahan komersial.

5. Kekuatan poros

Sebuah poros harus direncanakan kekuatannya, sehingga mampu menahan beban-beban yang akan terjadi, seperti : puntir dan lentur, tarik dan tekan, dan sebagainya. Juga harus diperhatikan tentang : kelelahan, pengaruh konsentari tegangan, mempunyai alur pasak dan sebagainya.

5.3. Bahan Poros