TQM

download TQM

of 8

Transcript of TQM

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN OPERASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

Disusun Oleh:

Mutty Wisanti 240110080093

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

Total quality manajement (TQM) merupakan pengelolaan seluruh organisasi sehingga unggul dalam semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan. TQM mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. Pakar kualitas, W. Edwards Deming, menggunakan 14 poin untuk mengindikasikan bagaimana ia menetapkan TQM dan dikembangkan kembali menjadi tujuh konsep program TQM yang efektif. Berikut adalah tujuh konsep program TQM :

1. Perbaikan Berkesinambungan (Continuous Improvement) TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan produsen. Dasar filosofi ini adalah setiap aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.

2. Six Sigma Definisi TQM untuk Six Sigma adalah sebuah program yang dirancang guna mengurangi cacat untuk membantu mengurangi biaya, menghemat waktu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Six Sigma merupakan sebuah sistem yang menyeluruh-suatu strategi, disiplin, dan sekumpulan perangkat-untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam berbisnis. Ini adalah sebuah strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan total Ini adalah sebuah disiplin karena mengikuti Six Sigma Improvement Model formal yang dikenal sebagai DMAIC. DMAIC adalah model perbaikan proses dengan lima langkah yaitu: a. Definisikan b. Ukur c. Analisis d. Perbaiki e. Kendalikan

Merupakan kumpulan dari tujuh perangkat yaitu lembar periksa, diagram sebar, diagram sebab akibat, diagram Paretto, diagram alir, histogram dan statistical process control (SPC). Menerapkan six sigma adalah komitmen besar, khususnya dari manajemen

atas.

Para

pemimpi

perusahaan

ini

harus

merumuskan

rencana,

mengomunikasikan komitmen dan tujuan perusahaan, serta mengambil peranan nyata dengan member teladan kepada yang lain. Proyek Six Sigma yang sukses sangat berkaitan dengan arah strategi suatu perusahaan. Pendekatan ini diarahkan oleh manajemen, berbasis pada tim, dan dipimpin oleh pakar.

3. Pemberdayaan Pekerja (Employee Empowerment) Pemberdayaan pekerja (employee empowerment) berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi. Secara konsisten, literature bisnis menyatakan 85% permasalahan kualitas terletak pada bahan dan proses, bukan pada kinerja pekerja. oleh karena itu, tugas yang diperlukan adalah merancang peralatan dan proses yang dapat memproduksi kualitas yang didinginkan. Hal ini sebaik-baiknya tentu dilakukan dengan melibatkan mereka yang memahami

kelemahan sistem secara luas. Mereka yang berhadapan dengan sistem setiap hari tentu memahami sistemnya lebih baik daripada orang lain. Suatu penelitian mengindkasikan program-program TQM yang memberikan tanggung jawab kualitas pada pekerja di shop-floor cenderung mencapai keberhasilan dua kali lipat dibandingkan yang menerapkan perintah secara top-down. Teknik untuk memberdayakan pekerja termasuk : 1. Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja 2. Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung 3. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staff kepada para pekerja di bagian produksi 4. Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi 5. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaranlingkaran kualitas

4. Benchmarking Benchmarking adalah salah satu isi utama dari program TQM sebuah organisasi. Benchmarking meliputi pemilihan standar produk, jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktifitas serupa dengan proses atau aktifitas anda. Idenya adalah untuk mengembangkam suatu sasaran yang akan anda capai untuk membuat sebuah standar atau benchmark yang dapat anda bandingkan dengan kinerja anda. Berikut langkah untuk menetapkan benchmark : Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark Membentuk tim benchmark Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark Mengumpulkan dan menganalisa informasi benchmark Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark Ukuran-ukuran kinerja khusus yang digunakan dalam benchmark meliputi presentase cacat, biaya per unit atau per pesanan, waktu proses per unit, waktu respons layanan, imbal hasil investasi, tingkat kepuasan pelanggan.

5. Just in Time (JIT) Filosofi yang melandasi Just-In-Time (JIT) adalah perbaikan

berkesinambungan dan penyelesaian masalah. System JIT dirancang untuk memproduksi dan mengantarkan barang saat mereka dibutuhkan. JIT berkaitan dengan kualitas dalam tiga hal antara lain : JIT memangkas biaya kualitas. Hal ini terjadi karena rework, scrap, investasi persediaan dan biaya akibat barang yang rusak berkaitan langsung dengan persediaan yang ada. Karena dengan penerapan JIT berarti hanya terdapat sedikit persediaan, biayanya juga menjadi lebih rendah. Selain itu persediaan menyembunyikan kualitas yang buruk, sedangkan JIT segera menyingkap kualitas yang buruk. JIT meningkatkan kualitas. Karena mempersingkat lead time, JIT juga menjaga bukti kesalahan tetap baru dan membatasi jumlah sumber kesalahan yang potensial. Oleh karena itu, JIT menciptakan sebuah system

peringatan akan adanya permasalahan kualitas, baik dalam perusahaan maupun dengan para penjual. Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta system JIT yang lebih baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki persediaan adalah melindungi kinerja produksi yang buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka JIT membuat perusahaan dapat mengurangi semua biaya yang terkait pada persediaan.

6. Konsep Taguchi (Taguchi Concepts) Genichi taguchi memberikan 3 konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses, yaitu ketangguhan kualitas, fungsi kerugian kualitas, dan kualitas berorientasi sasaran. Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah produk yang dapat diproduksi secara seragam dan konsisten dalam segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik. Gagasan dari Konsep Taguchi adalah menghilangkan pengaruh kondisi yang kurang baik, bukang menghilangkan penyebabnya karena Taguchi berpendapat bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi produk yang tangguh. Quality loss function (QLF) adalah sebuah fungsi matematika yang mengidentifikasikan semua biaya yang berhubungan dengan kualitas yang rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk semakin jauh dari keinginan pelanggan. L = D2C Dimana: L = Kerugian pada masyarakat D2= kuadrat jarak dari nilai sasaran C = biaya deviasi pada batas spesifik

7. Pengetahuan Mengenai Perangkat TQM (Knowledge of TQM) Untuk memberdayakan pekerja dan menerapkan TQM sebagai suatu upaya berkelanjutan, setiap orang dalam organisasi harus dilatih teknik-teknik TQM. Dalam bagian berikut, kita lihat beberapa perangkat yang digunakan dalam perjalanan panjang TQM. Yaitu :

a. Lembar Periksa Suatu formulir yang dirancang untuk mencatat data. Lembar periksa membantu analis menentukan fakta atau pola yang mungkin dapat membantu analis selanjutnya. Contoh : Jam Cacat A B C 1 III II I 2 I I II I 3 4 I I 5 I 6 I 7 III II II 8 I III IIII

b. Diagram sebar Diagram sebar menunjukan hubungan antara dua pengukuran. Merupakan sebuah grafik nilai satu variable versus variable lain.16 14 12 10 8 6 4 2 0 0 20 40 Tingkat Absensi 60 80

Produktifitas

c. Diagram sebab-akibat Sebuah teknik skematik yang digunakan untuk mengetahui letak-letak masalah kualitas yang mungkin. Manajer operasi memulai dengan empat kategori yang biasa disebut 4M yaitu material/bahan baku, mesin/peralatan, manusia dan metode. Inilah yang disebut 4M yang merupakan penyebab. Keempat kategori tersebut memberikan suatu daftar periksa yang baik untuk melakukan analisis awal. Bahan Baku Metode Akibat

Manusia

Mesin

d. Digram pareto Sebuah metode untuk mengelola kesalahan, masalah, atau cacat guna membantu memusatkan perhatian untuk upaya penyelesaian masalahnya.

Frekuensi

A

B

C

D

E

Persen

e. Diagram Alir Sebuah diagram yang menggambarkan langkah-langkah dalam sebuah proses.

AB

F

G

E

H

C f. Histogram

D

I

Menunjukan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang muncul.

DistribusiFrekuensi

Waktu Perbaikan (menit)

g. Statistical Process Control (SPC) Proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi.5 4 3 2 1 0 Waktu Batas Kendali Atas Batas Kendali Bawah Waktu