Tor Bantek Plksda-bm 2013

28
BANTUAN TEKNIS PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITIS dan SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT (PLKSDA-BM) TAHUN ANGGARAN 2013 Oleh : DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN ANGGARAN 2013

description

PLKSDA-BM adalah Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat

Transcript of Tor Bantek Plksda-bm 2013

Page 1: Tor Bantek Plksda-bm 2013

BANTUAN TEKNIS PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITIS dan SUMBER DAYA AIR BERBASIS

MASYARAKAT (PLKSDA-BM) TAHUN ANGGARAN 2013

Oleh :

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN ANGGARAN 2013

Page 2: Tor Bantek Plksda-bm 2013

1 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN .................................................................... 1.1. Latar Belakang ................................................................ 1.2. Maksud dan Tujuan ........................................................ 1.3. Sasaran ........................................................................... 1.4. Lokasi Kegiatan .............................................................. 1.5. Sumber Pendanaan ........................................................ 1.6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen ........

2 2 5 6 7 8 8

II. DATA PENUNJANG .............................................................. 2.1. Data Dasar ..................................................................... 2.2. Standar Teknis ............................................................... 2.3. Studi-studi dan Bantuan Teknis Terdahulu ................... 2.4. Referensi Hukum ...........................................................

8 8 9

11 12

III. RUANG LINGKUP .................................................................. 3.1. Lingkup Kegiatan ............................................................ 3.2. Keluaran ......................................................................... 3.3. Peralatan, Material, Personil, dan Fasilitas dari Pejabat

Pembuat Komitmen ........................................................ 3.4. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa .................... 3.5. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan ........................... 3.6. Personil .......................................................................... 3.7. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ........................

14 14 16

18 18 18 18 22

IV. PELAPORAN ......................................................................... 4.1. Laporan Pendahuluan .................................................... 4.2. Laporan Bulanan ............................................................ 4.3. Laporan Tiga Bulanan .................................................... 4.4. Laporan Antara ............................................................... 4.5. Laporan Akhir Sementara .............................................. 4.6. Laporan Akhir ................................................................. 4.7. Output Lainnya .............................................................

22 22 22 22 23 23 23 23

V. HAL-HAL LAINNYA ............................................................... 5.1. Produksi Dalam Negeri .................................................. 5.2. Persyaratan Kerjasama .................................................. 5.3. Pedoman Pengumpulan Data ........................................ 5.4. Alih Pengetahuan ...........................................................

23 23 24 24 24

VI. PENUTUP ............................................................................... 24 LAMPIRAN-LAMPIRAN :

Lampiran 1. Lokasi Bantuan Teknis Pusat, Regional1, 2, 3, 4 tahun 2013..25

Lampiran 2. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan PLKSDA-BM 2013....26

Lampiran 3. Jadwal mobilisasi tenaga ahli PLKSDA-BM tahun 2013.......... 27

Page 3: Tor Bantek Plksda-bm 2013

2 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

Program : Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kegiatan : Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan

Lingkungan Hidup di Daerah Output : Laporan Fasilitasi/ Pembinaan Sub Output : Program Penanganan Lahan Kritis dan

Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat

(PLKSDA-BM) Komponen : Koordinasi, Fasilitasi dan Evaluasi terhadap

Implementasi Kegiatan Penanganan Lahan

Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis

Masyarakat (PLKSDA – BM) Sub Komponen

: Bantuan Teknis Program PLKSDA-BM 2013

I. LATAR BELAKANG

erubahan iklim yang salah satunya disebabkan pemanasan global

berdampak terhadap perubahan proses presipitasi (hujan) dan evaporasi

(penguapan). Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat rawan

terhadap dampak negatif perubahan iklim.

Kondisi ini akan mengancam bidang mata

pencaharian masyarakat di bidang pertanian

dan perikanan.

Menurut mantan Menteri Lingkungan

Hidup bahwa dalam beberapa tahun terakhir,

Indonesia mengalami peningkatan intensitas

dan frekuensi perubahan cuaca yang

mengkhawatirkan seperti berulang menghadapi banjir, kekeringan dan kejadian-kejadian

yang berdampak pada banyaknya terjadi kegagalan panen, cuaca yang buruk bagi

nelayan untuk mencari ikan, dan seterusnya yang kesemuanya mengancam ketahanan

pangan negeri ini.

Keberadaan lahan dan sumber daya air merupakan aspek penting dan strategis

dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Akan tetapi persoalan lahan kritis

dan sumber daya air (SDA) di Indonesia sampai saat sekarang terus terjadi seiring

bertambahnya jumlah penduduk dan terus berlangsungnya kegiatan pembangunan. Data

P

Page 4: Tor Bantek Plksda-bm 2013

3 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

Direktorat Perencanaan dan Evaluasi PDAS, Kementerian Kehutanan (2011) menunjukkan

bahwa luas areal lahan kritis di Indonesia mencapai 78.429.550 ha, dengan 48.707.516 ha

berada di dalam kawasan hutan, dan 29.722.034 ha berada di luar kawasan hutan.

Kategori sangat kritis ada 5.269.259 ha, kritis 22.025.581 ha, dan agak kritis 51.134.710

ha. Persoalan lahan kritis akan berakibat pada terjadinya erosi dan pendangkalan aliran

sungai, tidak mampunya lahan untuk menyimpan air, terjadinya banjir di daerah hilir

sungai, lahan menjadi tidak produktif, dan akibat selanjutnya mendegradasi produktivitas

kehidupan.

Data kondisi lahan kritis tersebut memberikan gambaran bahwa persoalan lahan

kritis masih terus terjadi. Upaya penangan lahan kritis yang telah dilakukan selama ini telah

membawa hasil, akan tetapi tampaknya hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan

kecepatan berkembangnya kerusakan lahan kritis yang terjadi.

Kekritisan Lahan sebagaimana tersebut diatas, disebabkan oleh banyak hal, salah

satunya adalah tekanan penduduk dan eksploitasi yang berlebihan oleh masyarakat

sekitar. Cukup banyak lahan yang digunakan di wilayah hulu tidak memperhatikan prinsip-

prinsip kelestarian sehingga mengalami kerusakan dan degradasi lapisan tanah yang

akhirnya mengganggu proses hidrologi. Air hujan yang jatuh di wilayah hulu hanya menjadi

air larian (run off) dan tidak sempat diserap tanah akibat kurangnya akumulasi seresah dan

perakaran tanaman. Terganggunya proses hidrologi tersebut akan berakibat terganggunya

siklus hidrologi, sehingga terjadi dampak negatif seperti banjir, tanah longsor, proses

sedimentasi yang berlebihan, dan sebagainya.

Aspek lain yang mengakibatkan terjadinya degradasi (penurunan) kondisi

lingkungan fungsi daerah tangkapan air diwilayah hulu, yaitu persoalan kondisi masyarakat

yang berperilaku pragmatis dalam memanfaatkan lahan untuk mendukung kebutuhan

ekonomi keluarga. Masyarakat cenderung melakukan kegiatan cocok tanam dengan

melakukan penanaman tanaman semusim (cash crop) yang tidak tepat dengan teknik yang

kurang tepat pula, sehingga memperburuk kekritisan lahan. Dalam jangka panjang,

perilaku bercocok-tanam tersebut akan sangat merusak fungsi dan kondisi lahan, terutama

bila dalam penyiapan lahannya diikuti dengan kegiatan pembakaran.

Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat

perlu digalakkan dan diperluas. Tahun 2013 merupakan tahun ke-2 pelaksanaan program

Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat. Pada tahun

sebelumnya telah direalisasikan pelaksanaan penanganan lahan kritis di 7 provinsi dan 19

Page 5: Tor Bantek Plksda-bm 2013

4 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

kabupaten/ kota. Ada beberapa permasalahan terkait pelaksanaan penanganan lahan kritis

tahun sebelumnya diantaranya koordinasi internal SKPD/ Satker daerah yang masih

lemah, pembentukan, revitalisasi dan pendampingan kelompok tani yang lambat,

penyerapan anggaran yang masih sangat rendah, dan perlunya perluasan lahan untuk

penanganan lahan kritis.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka sebagai tindaklanjut,bantuan teknis

Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat T.A 2013 ini

ditekankan pada penguatan koordinasi, revitalisasi dan pendampingan kelompok tani,

percepatan program untuk peningkatan penyerapan anggaran, dan perluasan manfaat

penanganan lahan kritis dengan mereplikasikan kegiatan ini kepada 5 provinsi dan 20

kabupaten, sehingga secara keseluruhan penanganan lahan kritis dan sumber daya air

berbasis masyarakat tahun 2013 dilaksanakan di 12 provinsi dan 39 kabupaten/ kota.

Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air saat ini perlu

mendapatkan perhatian oleh berbagai pihak, khususnya pemerintah. Sesuai UU No. 32

Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah bahwa tugas pembangunan di berbagai bidang

menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Akan tetapi hal tersebut bukan berarti

pemerintah pusat tidak mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan.

Dalam hal terjadi adanya keterbatasan kemampuan dari pemerintah daerah, maka

pemerintah pusat wajib membantu pemerintah daerah dengan prinsip tidak mengambil alih

tanggungjawab pemerintah daerah. Oleh karena itu perhatian yang diberikan oleh

Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah terhadap penanganan lahan kritis dan

sumber daya air sesuai dengan prinsip untuk memfasilitasi pemerintah daerah.

Selain itu menurut PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Wewenang

Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota telah mengatur bahwa

Kementerian Dalam Negeri c.q. Ditjen Bina Pembangunan Daerah mempunyai tugas dan

wewenang untuk melakukan pembinaan pelaksanaan pembangunan daerah termasuk

dalam bidang pengelolaan sumber daya air. Dengan memperhatikan pentingnya

penanganan lahan kritis dan sumber daya air, dan berdasarkan regulasi pemerintah yang

ada, maka cukup beralasan jika pihak Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah,

Kementerian Dalam Negeri memberikan perhatian untuk memfasilitasi beberapa

pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan program penanganan lahan kritis dan

sumber daya air.

Page 6: Tor Bantek Plksda-bm 2013

5 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

Pelaksanaan Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis

Masyarakat juga merupakan wujud partisipasi Ditjen Bina Bangda dalam upaya turut serta

untuk mensukseskan program Go Green dengan mengkampanyekan formula 4R =

Reduce, Reused, Recycle, REPAIR, guna terwujudnya cita - cita Anak Bangsa Indonesia

yang harus dapat Hidup Sejahtera, Mandiri di Bumi Pertiwi Indonesia sampai anak cucu.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

ekerjaan bantuan teknis Program Penanganan Lahan Kritis dan SDA

Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) Tahun Anggaran 2013 secara

keseluruhan akan dilaksanakan di 12 provinsi dan 39 kabupaten merupakan

kelanjutan dari Bantek PLKSDA-BM Tahun 2012 yang sudah dilaksanakan

di 7 provinsi dan 19 kabupaten sebelumnya.

Kegiatan bantuan teknis ini dimaksudkan untuk membantu Bangda dalam pelaksanan

program PLKSDA-BM dan pencapaian target serta tujuan yang telah ditetapkan dalam

pengembangan kelembagaan penanganan lahan kritis dan sumber daya air berbasis

masyarakat.

Sedangkan tujuan yang diharapkan dari pekerjaan Bantuan Teknis adalah sebagai berikut

:

(1) Meningkatkan koordinasi para pihak pelaksana program PLKSDA-BM baik di pusat

maupun di daerah melalui serangkaian kegiatan rapat koordinasi dan workshop;

(2) Memfasilitasi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program

PLKSDA-BM;

(3) Meningkatkan fasilitasi pembentukan, revitalisasi, dan pendampingan kelompok

tani peserta program PLKSDA-BM;

(4) Meningkatkan kapasitas personil dan kelembagaan pemerintah daerah dan

TPM/KTPM dalam rangka pemberdayaan dan pendampingan masyarakat;

(5) Mendorong percepatan pelaksanaan program dan penyerapan anggaran program

PLKSDA-BM T.A 2013;

(6) Menyusun dan merevisi panduan teknis, modul, dan instrumen terkait dengan

program PLKSDA-BM sesuai dengan kebutuhan;

P

Page 7: Tor Bantek Plksda-bm 2013

6 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

(7) Fasilitasi review evaluasi kinerja program PLKSDA-BM dan rekomendasi;

(8) Menyusun profil lokasi program PLKSDA-BM T.A 2013 dan membuat konsolidasi

profil pelaksanaan PLKSDA-BM T.A 2013;

(9) Meningkatkan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

PLKSDA-BM;

(10) Mereplikasi dan memperluas lokasi program PLKSDA-BM 2013;

(11) Menyusun pelaporan pelaksanaan Program PLKSDA-BM secara komprehensif.

1.1. Sasaran

asaran kegiatan Bantuan Teknis Program Penanganan Lahan Kritis SDA

Berbasis Masyarakat T.A 2013 baik di Pusat dan daerah adalah sebagai

berikut :

(1) Meningkatnya koordinasi para pihak pelaksana program PLKSDA-BM baik di pusat

maupun di daerah melalui serangkaian kegiatan rapat koordinasi dan workshop;

(2) Terfasilitasinya perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program

PLKSDA-BM;

(3) Meningkatnya fasilitasi pembentukan, revitalisasi, dan pendampingan kelompok

tani peserta program PLKSDA-BM;

(4) Meningkatnya kapasitas personil dan kelembagaan pemerintah daerah dan

TPM/KTPM dalam rangka pemberdayaan dan pendampingan masyarakat;

(5) Diperolehnya percepatan pelaksanaan program dan penyerapan anggaran

program PLKSDA-BM T.A 2013;

(6) Tersusun dan terevisinya panduan teknis, modul, dan instrumen terkait dengan

program PLKSDA-BM sesuai dengan kebutuhan;

(7) Tereview evaluasi kinerja program PLKSDA-BM dan rekomendasi;

(8) Tersusunnya profil lokasi program PLKSDA-BM T.A 2013 dan konsolidasi profil

pelaksanaan PLKSDA-BM T.A 2013;

(9) Meningkatnya dorongan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PLKSDA-BM;

(10) Tereplikasinya dan memperluasnya lokasi program PLKSDA-BM 2013;

(11) Tersusunnya pelaporan pelaksanaan Program PLKSDA-BM secara komprehensif.

S

Page 8: Tor Bantek Plksda-bm 2013

7 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

1.2. Lokasi Kegiatan

empat pelaksanaan pengelolaan Bantek Program Penanganan Lahan

Kritis dan SDA Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) Tahun 2013 berada di

subdit P2SDA Direktorat Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup,

Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri dan di 4 (empat) Regional Bantuan

Teknis Program PLKSDA-BM.

Tabel 1. Lokasi Kegiatan dan Regionalisasi Bantuan Teknis

No. Regional Kabupaten ∑

Kabupaten

1. Regional 1 – di Kota Padang - Sumatera Utara - Sumatera Barat - Lampung - Bengkulu

1. Kab. Tapanuli Tengah 7 Kab 2. Kab. Solok

3. Kab. Solok Selatan

4. Kab. Tanah Datar

5. Kab. Lampung Barat

6. Kab. Rejang Lebong

7. Kab. Lebong

2. Regional 2 – di Kota Semarang - Jawa Tengah

8. Kota Semarang 10 Kab 9. Kab. Semarang

10. Kab. Pemalang

11. Kab. Sragen

12. Kab. Magelang

13. Kab. Brebes

14. Kab. Cilacap

15. Kab. Boyolali

16. Kab. Kendal

17. Kab. Grobogan

3. Regional 3 – di Kota Bandung - Jawa Barat

- D.I. Yogyakarta

- Jawa Timur

18. Kab. Kuningan 12 Kab 19. Kab. Cianjur

20. Kab. Cirebon

21. Kab. Gunung Kidul

22. Kab. Sleman

23. Kab. Kulon Progo

24. Kab. Bantul

25. Kab. Bangkalan

26. Kab. Bondowoso

27. Kab. Blitar

28. Kab. Jember

29. Kab. Probolinggo

4. Regional 4 – di Kota Makasar - Sulawesi Selatan

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Tenggara

30. Kab. Maros 10 Kab 31. Kab. Pinrang

32. Kab. Bone

33. Kab. Bulukumba

34. Kab. Majene

35. Kab. Donggala

T

Page 9: Tor Bantek Plksda-bm 2013

8 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

No. Regional Kabupaten ∑

Kabupaten

- Gorontalo

- Papua

36. Kab. Muna

37. Kab. Boalemo

38. Kab. Gorontalo Utara

39. Kab. Merauke

Jumlah 39 Kab

1.3. Sumber Pendanaan

embiayaan kegiatan Bantek Program Penanganan Lahan Kritis dan SDA

Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) Tahun 2013 bersumber dari Anggaran

Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada Satker Ditjen Bina Bangda

Kementerian Dalam Negeri untuk Tahun Anggaran 2013, sebesar Rp.

8.540.350.000,- (Delapan Milyar Lima Ratus Empat Puluh Juta Tiga Ratus Lima Puluh

Ribu Rupiah).

1.4. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

ama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pekerjaan Bantuan Teknis

Program Penanganan Lahan Kritis dan SDA Berbasis Masyarakat (PLKSDA-

BM) Tahun 2013 adalah Dr. H. Sjofjan Bakar, M.Sc pada Satuan Kerja Direktorat

Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.

II. DATA PENUNJANG

2.1. Data Dasar

aporan dan dokumen hasil pelaksanaan kegiatan Program Penanganan Lahan

Kritis dan SDA Berbasis Masyarakat di Subdit P2SDA sebelumnya.

P

NP

LP

Page 10: Tor Bantek Plksda-bm 2013

9 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

2.2. Standar Teknis

engingat Bantuan Teknis ini adalah dalam pengembangan kelembagaan

penanganan lahan kritis dan sumber daya air, maka standar teknis yang

ditetapkan difokuskan pada point pengembangan dan penguatan

kelembagaan.

Standar teknis pada pengadaan Jasa Konsultan Pengembangan Kelembagaan

Program PLKBM ini harus memenuhi beberapa hal sebagai berikut :

1. Penguatan kapasitas personal petani penanganan lahan kritis;

Standar teknis yang terkait dengan hal ini antara lain:

a. Terlatihnya sejumlah petani pananganan lahan kritis dalam berbagai

kegiatan pelatihan yang dilaksanakan program PLKBM, misalnya pelatihan

manajemen kelompok, pelatihan tekns konservasi, pelatihan budidaya

tanaman dan lain-lain;

b. Pahamnya sejumlah petani dengan tujuan, sasaran dan keluaran program

serta konsep dan teknis pelaksanaan program PLKBM;

c. Terlibatnya sejumlah petani dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan

monitoring evaluasi program PLKBM

2. Penguatan kelembagaan kelompok tani penanganan lahan kritis;

Standar teknis yang terkait dengan hal ini antara lain :

a. Terpenuhinya sejumlah prasyarat pembentukan kelompok tani, misalnya

keberadaan anggota petani, pengurus kelompok tani, dan lahan kelola;

b. Terdapatnya kelengkapan manajemen dan organisasi kelompok, misalnya

terdapatnya aturan kelompok yang disepakati anggota, AD/ART, buku daftar

anggota, buku administrasi kegiatan, buku kas/ keuangan anggota dan

kelompok, dll.

c. Adanya antusiasme dan keaktivan anggota kepada kegiatan-kegiatan

kelompok;

d. Meningkatnya kas kelompok dan asset kelompok tani;

MP

Page 11: Tor Bantek Plksda-bm 2013

10 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

e. Berjalan dan berfungsinya mekanisme peraturan kelompok, termasuk dalam

hal penghargaan (reward) dan sanksi (punishment);

f. Berjalannya fungsi koordinasi internal sesama anggota kelomook tani dan

eksternal kelompok tani dengan kelompok tani lain atau lembaga diluarnya

(dinas teknis pemerintah, lsm, ormas dll).

3. Terpenuhinya indikator-indikator penguatan kelembagaan kelompok tani

penanganan lahan kritis, diantaranya:

a. hidupnya kegiatan/ aktivitas kelompok tani;

b. berdayanya kelompok tani untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam

semua tahapan program;

c. Meningkatnya modal kelompok tani (baik modal keuangan/ asset, maupun

modal sosial berupa kapasitas personal dan pembentukan jaringan

kerjasama).

4. Penguatan kapasitas personal staf instansi/ lembaga pemerintah yang terlibat

program;

Standar teknis yang terkait dengan hal ini antara lain:

a. Terlatihnya sejumlah staf dinas teknis dan lembaga pemerintah dalam

berbagai pelatihan yang difasilitasi program;

b. Pahamnya sejumlah staf dinas teknis dan staf lembaga pemerintah dengan

tujuan, sasaran dan keluaran program serta konsep dan teknis pelaksanaan

program PLKBM;

c. Terlibat aktifnya beberapa staf pemerintah dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, dan monitoring evaluasi program PLKBM

5. Penguatan kelembagaan dinas/ teknis organisasi pemerintah;

Standar teknis yang terkait dengan hal ini antara lain :

a. Dipahaminya tupoksi tiap lembaga dari multipihak yang terlibat program

(Ditjen Bina Bangda, Bappeda Provinsi dan Kabupaten/ Kota, Dinas

Pertanian, Dinas Kehutanan, Balai PSDA dll);

b. Terdapatnya kelengkapan manajemen dan organisasi lembaga pemerintah;

Page 12: Tor Bantek Plksda-bm 2013

11 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

c. Dipahaminya peran dan tanggungjawab tiap multipihak lembaga pemerintah

yang terlibat program;

d. Berjalan dan meningkatnya fungsi koordinasi internal sesama staf

pemerintah/ dinas teknis, dan eksternal lembaga pemerintah dengan

lembaga diluarnya.

6. Terpenuhinya indikator-indikator penguatan kelembagaan dinas/ teknis organisasi

pemerintah antara lain :

a. penganggaran internal pemerintah melalui dana rutin (APBN);

b. Komitmen yang kuat dari pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan

lahan kritis jangka panjang;

c. Diperolehnya dukungan anggaran melalui PHLN yang disebabkan oleh

meningkatnya kepercayaan Lembaga Donor kepada pemerintah;

7. Tersusunnya rencana kerja yang jelas, analisa, gambar-gambar kerja, spesifikasi

teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan dari tiap pihak yang terlibat;

8. Ketepatan analisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan tiap pihak

yang terlibat (masyarakat, pemerintah, perguruan tinggi, DPRD, swasta)

berdasarkan pemahaman atas peran dan tugas masing-masing pihak;

9. Rekomendasi yang diperoleh sebagai tindaklanjut monitoring dan evaluasi yang

melibatkan multi pihak untuk perbaikan pelaksanaan program dimasa depan baik

dalam pencapaian penguatan kelembagaan penanganan lahan kritis maupun

pencapaian tujuan program secara menyeluruh.

2.3. Studi-studi dan Bantuan Teknis Terdahulu

tudi-studi terdahulu berkaitan dengan penanganan lahan kritis dan SDA berbasis

masyarakat antara lain :

(1) Rehabilitasi Lahan Kritis Berbasis Agrosylvopastur di Timor Sumba, Nusa

Tenggara Timur, oleh Gerson ND Njurumana, Balai Penelitian Kehutanan

Kupang, Kupang, 2008;

S P

Page 13: Tor Bantek Plksda-bm 2013

12 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

(2) Potensi Pengembangan Mamar sebagai Model Hutan Rakyat dalam Rehabilitasi

Lahan Kritis di Timor Barat, oleh Gerson ND Njurumana, Bayu Adrian Victorino,

dan Pratiwi, Balai Penelitian Kehutanan Kupang, Kupang, 2008.

Sedangkan data tentang pelaksanaan Bantuan Teknis terdahulu yang pernah

terlaksana antar lain:

(1) Bantuan Teknis Program Konservasi Lahan dan Pengentasan Kemiskinan

Semarang Atas, Ditjen Bina Bangda, Kementerian Dalam Negeri, T.A 2008;

(2) Bantuan Teknis Pusat untuk Program Konservasi Kabupaten Sumbawa, Ditjen

Bina Bangda, Kementerian Dalam Negeri, T.A 2010;

(3) Bantuan Teknis Pengembangan Kelembagaan Program Penanganan Lahan

Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat, Ditjen Bina Bangda,

Kementerian Dalam Negeri T.A. 2011;

(4) Bantuan Teknis Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air

Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) Pusat, Ditjen Bina Bangda, Kementerian

Dalam Negeri, T.A 2012;

2.4. Referensi Hukum

eferensi hukum pekerjaan Bantek Program PLKSDA-BM TA 2013,

antara lain:

(1) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

(2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

(3) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tantang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

(4) Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004;

(5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dengan Daerah;

(6) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan, dan Kehutanan;

RP

Page 14: Tor Bantek Plksda-bm 2013

13 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

(7) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

(8) Peraturan pemerintah nomor 63 tahun 2002 tentang hutan kota;

(9) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi;

(10) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

(11) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

(12) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya Air;

(13) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber

Daya Air;

(14) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Tugas Dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil

Pemerintah Di Wilayah Provinsi;

(15) Peraturan Presiden Nomor 33 tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional

Pengelolaan Sumber Daya Air;

(16) Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 52/Kpts-II/2001 tantang Pedoman

Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;

(17) Peraturan Menteri Kehutanan No. 10 Menhut II Tahun 2007 tentang

Perbenihan Tanaman Hutan;

(18) Permendagri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja

Kementerian Dalam Negeri.

(19) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Dana

Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan;

(20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2011 tentang Pelimpahan

dan Penugasan Urusan Pemerintahan Lingkup Kementerian Dalam Negeri

Tahun 2012;

Page 15: Tor Bantek Plksda-bm 2013

14 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

III. RUANG LINGKUP

3.1. Lingkup Kegiatan

erdasarkan tujuan yang harus dicapai, maka lingkup kegiatan Bantuan Teknis

Program Penanganan Lahan Kritis dan SDA Berbasis Masyarakat Tahun

Anggaran 2013 adalah sebagai berikut:

A. Ruang Lingkup di Pusat :

(1) Fasilitasi koordinasi Ditjen Bina Bangda, Kementerian Dalam Negeri dengan

Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Kehutanan, Kementerian

Pertanian dan pemangku kepentingan lain di tingkat pusat;

(2) Merevisi Pedoman Umum Program PLKSDA-BM sesuai kebutuhan;

(3) Melakukan penyempurnaan dan revisi petunjuk teknis dan pedoman program

lainnya, sesuai kebutuhan;

(4) Melakukan pertemuan internal (konsolidasi program, progress capaian hasil)

bantuan teknis dengan seluruh tim baik di pusat maupun daerah;

(5) Memfasilitasi penyusunan rencana kerja program PLKSDA-BM pusat dan

daerah dalam suatu workshop AWP-LK Program PLKSDA-BM;

(6) Melakukan konsolidasi Laporan Keuangan dan Asset Program PLKSDA-BM

setiap tahun anggaran;

(7) Memfasilitasi kinerja satker pelaksana program PLKSDA-BM dan memberikan

rekomendasi terkait dengan keberlanjutan fasilitasi program pada satker

bersangkutan oleh Ditjen Bina Bangda, Kementerian Dalam Negeri;

(8) Memfasilitasi pelaksanaan monitoring, supervisi dan pengendalian program

PLKSDA-BM secara keseluruhan;

(9) Fasilitasi penyusunan konsolidasi profil program PLKSDA-BM T.A 2013;

(10) Memfasilitasi Training Need Assessment (TNA) terkait kebutuhan pelatihan di

daerah dalam penanganan lahan kritis.

(11) Melakukan sosialisai di berbagai event kegiatan PLKSDA-BM berbagai panduan,

pendoman, juklak, juknis yang sudah diterbitkan Bangda.

B. Ruang Lingkup di Daerah :

BP

Page 16: Tor Bantek Plksda-bm 2013

15 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

(1) Memfasilitasi koordinasi Ditjen Bina Bangda dengan Bappeda Provinsi, Bappeda

Kabupaten/ Kota, dan Dinas teknis terkait di tingkat provinsi/ kabupaten/ kota

serta seluruh pemangku kepentingan lain di tingkat daerah;

(2) Mengusulkan revisi Pedoman Umum Program PLKSDA-BM sesuai kebutuhan;

(3) Mengusulkan penyempurnaan dan revisi petunjuk teknis dan pedoman program

lainnya, sesuai kebutuhan;

(4) Melakukan pertemuan internal (konsolidasi program, progress capaian hasil)

bantuan teknis dengan seluruh tim di daerah;

(5) Memfasilitasi penyusunan rencana kerja program PLKSDA-BM (AWP-LK) di

daerah;

(6) Bersama Bappeda Provinsi, memfasilitasi Bappeda Kabupaten/ Kota dalam

penyiapan lahan, terutama dalam pengukuran dan digitasi lahan untuk

pembuatan peta lokasi program PLKSDA-BM;

(7) Bersama Bappeda Provinsi, memfasilitasi Bappeda Kabupaten/ Kota dalam

pelaksanaan pelatihan staf pemerintah daerah dan petani peserta program

PLKSDA-BM;

(8) Memfasilitasi kegiatan pendampingan lapangan yang dilaksanakan oleh TPM/

KTPM untuk memperkuat kapasitas personil dan kelembagaan kelompok tani

peserta program PLKSDA-BM;

(9) Melakukan konsolidasi Laporan Keuangan dan Asset Program PLKSDA-BM

setiap tahun anggaran;

(10) Memfasilitasi kinerja satker pelaksana program PLKSDA-BM tingkat provinsi/

kabupaten/ kota;

(11) Memfasilitasi pelaksanaan monitoring, supervisi dan pengendalian program

PLKSDA-BM di tingkat provinsi/ kabupaten/ kota;

(12) Fasilitasi penyusunan profil program PLKSDA-BM tingkat lokasi di daerah;

3.2. Keluaran

eluaran yang diharapkan dalam Pekerjaan bantuan teknis Program

PLKSDA-BM 2013 adalah sebagai berikut:

K

Page 17: Tor Bantek Plksda-bm 2013

16 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

A. Keluaran untuk Pusat :

(1) Laporan hasil pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi dan workshop serta

dokumen hasil rekomendasi dan tindaklanjut untuk perbaikan program tingkat

pusat;

(2)a. Final dokumen perencanaan yang dibutuhkan utk pelaksanaan program

PLKSDA-BM (AWP-LK, Kerangka Acuan Kegiatan tiap tahun anggaran,

target-target capaian);

b. Dokumen hasil pelaksanaan kegiatan PLKSDA-BM (laporan-laporan dan

dokumentasi foto);

c. Laporan monitoring, supervisi dan evaluasi pusat;

(3) a. Sejumlah staf pemerintah dan TPM/ KTPM terlatih (meningkat

kapasitasnya) melalui serangkaian pelatihan/ ToT yang dilaksanakan

pusat;

b. Laporan hasil pelaksanaan (prosiding) pelatihan/ ToT berikut

rekomendasinya;

(4) Rekapitulasi dokumen konsep percepatan pelaksanaan program dan

penyerapan anggaran program PLKSDA-BM T.A 2013 dari daerah;

(5) Panduan teknis, modul, dan instrumen hasil revisi sesuai kebutuhan;

(6) Laporan review atas evaluasi kinerja pelaksanaan program PLKSDA-BM;

(7) Laporan konsolidasi profil penanganan lahan kritis T.A 2013;

(8) Data dan informasi penambahan luas/ replikasi ke lokasi tambahan baru;

(9) Laporan kemajuan kegiatan pelaksanaan program PLKSDA-BM secara up to

date, meliputi Laporan pendahuluan, bulanan, antara, laporan rekap kemajuan

fisik/keuangan dan laporan akhir.

B. Keluaran untuk Daerah :

(1)Laporan hasil pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi dan workshop serta dokumen

hasil rekomendasi dan tindaklanjut untuk perbaikan program tingkat provinsi/

kab/ kota;

(2)a. Draft dokumen perencanaan PLKSDA-BM (AWP-LK, Kerangka Acuan

Kegiatan, target-target capaian) di tingkat provinsi/ kab/ kota;

Page 18: Tor Bantek Plksda-bm 2013

17 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

b. Dokumen hasil pelaksanaan kegiatan PLKSDA-BM (laporan-laporan dan

dokumentasi foto) di tingkat provinsi/ kab/ kota;

c. Laporan monitoring, supervisi dan evaluasi provinsi/ kab/ kota;

(3)Laporan pembentukan, revitalisasi dan pendampingan kelompok tani peserta

program PLKSDA-BM di tingkat Kabupaten/ Kota;

(4) a. Sejumlah staf pemerintah dan perwakilan kelompok tani meningkat

kapasitasnya melalui pelatihan di tingkat provinsi/ kab/ kota;

b. Laporan hasil pelaksanaan (prosiding) pelatihan berikut rekomendasinya

yang dilaksanakan di tingkat provinsi/ kab/ kota;

(5) Dokumen konsep percepatan pelaksanaan program dan penyerapan anggaran

program PLKSDA-BM T.A 2013 tiap provinsi/ kab/ kota;

(6) Laporan profil tingkat lokasi pelaksanaan program PLKSDA-BM T.A 2013;

(7) Data dan informasi pelaksanaan program PLKSDA-BM, terutama tentang

peningkatan partisipasi masyarakat dalam program PLKSDA-BM

(8) Data dan informasi terkait untuk mendukung penyusunan Laporan kemajuan

kegiatan PLKSDA-BM secara up to date oleh Pusat, meliputi :

a. data/ informasi matrik kemajuan fisik & keuangan bulanan PLKSDA-BM;

b. rekonsiliasi keuangan bulanan/ triwulanan;

c. laporan fisik triwulanan dana dekon/ TP dengan sistematika sebagaimana

Pedoman Pelaporan Fisik & Keuangan PLKSDA-BM;

d. Copy SAKPA (bulanan/ triwulanan dan semester);

e. laporan fisik tahunan dana dekon/ TP dengan sistematika sebagaimana

dalam Pedoman Pelaporan Fisik dan Keuangan Program PLKSDA-BM;

f. Berita Acara serah terima asset dari Pusat ke Daerah (Kab/ Kota) tidak lebih

dari 6 bulan setelah pengadaan;

g. Laporan monitoring program PLKSDA-BM;

h. Dokumentasi foto-foto pelaksanaan kegiatan lapangan.

3.3. Peralatan, Material, Personil, dan Fasilitas dari Pejabat

Pembuat Komitmen

egiatan bantuan teknis Program Penanganan Lahan Kritis SDA Berbasis

Masyarakat didukung peralatan, material, personil dan fasilitas yang

disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Beberapa fasilitas yang

K

Page 19: Tor Bantek Plksda-bm 2013

18 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen adalah ruang kerja tim konsultan, alat

komunikasi, sumber listrik, pendingin ruangan (AC) sentral, personil staf Satker

sebagai counterpart, dan fasilitas administratif serta surat menyurat yang dibutuhkan

pelaksanaan pekerjaan bantuan teknis.

3.4. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa

egiatan bantuan teknis Program PLKBM didukung juga dengan peralatan

dan material yang disediakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi. Beberapa

peralatan dan material yang diberikan oleh Jasa Konsultan antara lain

peralatan tulis menulis (ATK), Komputer Desktop dan Laptop, AC split,

Proyektor/ infocus, Printer, Kamera, furniture/mebeulair, UPS, kendaraan dinas, dan

beberapa barang penunjang lainnya.

3.5. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

elaksanaan kegiatan diselenggarakan selama 11 bulan mulai bulan Januari

sampai dengan November Tahun Anggaran 2013.

3.6. Personil

ebutuhan tim konsultan Bantuan Teknis Program PLKSDA-BM Tahun

Anggaran 2013 Pusat dan Regional (1-4) dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 2. Jumlah Personil Tenaga Ahli di Pusat dan Regional

No. Posisi Tenaga Ahli Jumlah Total Bulan Kerja (OB)

A. Pusat (Kantor Jakarta) 1. Budidaya Tanaman

(TeamLeader) 1 11

2. Kelembagaan SDA 1 11 3. Monitoring dan Evaluasi 1 11 4. Sosial Ekonomi Pertanian 1 11 5. Ahli Pelatihan 1 4

Jumlah (A) 5 48 B. Daerah (4 Kantor Regional)

Kelembagaan

OB Budidaya Tanaman

OB Total Bulan Kerja (OB)

K

PK

K

Page 20: Tor Bantek Plksda-bm 2013

19 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

No. Posisi Tenaga Ahli Jumlah Total Bulan Kerja (OB)

1. Regional 1 1 10 4 36 46 2. Regional 2 1 10 1 9 19 3. Regional 3 1 10 3 27 37 4. Regional 4 1 10 5 45 55

Jumlah (B) 4 40 14 117 157 Total (A dan B) 205

Tabel 3. Kualifikasi Tenaga Ahli Bantuan Teknis di Pusat

Posisi Kualifikasi Tenaga Ahli

Jumlah

Orang

Bulan

Ahli Budidaya

Tanaman

(TL)

Sarjana Pertanian atau Sarjana Kehutanan, berpengalaman di

bidangnya minimal 12 tahun. Berpengalaman dalam manajemen

dan budidaya tanaman dengan integritas yang kuat dan

professional. Kandidat harus memiliki jiwa kepemimpinan,

profesionalitas dan bertanggungjawab terhadap hasil

pekerjaannya, mempunyai kemampuan sebagai Ketua Tim untuk

melaksanakan pekerjaan dengan baik. Selain itu juga lebih disukai

kandidat yang memiliki kemampuan bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris dengan baik

11 OB

Ahli

Kelembagaan

Sumber Daya

Air

Sarjana Kehutanan atau Sarjana Teknik Lingkungan, dengan

integritas yang kuat dan professional. Memiliki pengalaman 10

(sepuluh) tahun bekerja dalam bidang kelembagaan sumber daya

air/ alam. Kandidat harus memiliki tanggungjawab terhadap hasil

pekerjaannya, mempunyai kemampuan membantu Ketua Tim

dalam melaksanakan program PLKSDA-BM.

11 OB

Ahli Monitoring

dan Evaluasi

Sarjana Pertanian, Sarjana Mekanisasi Pertanian, Sarjana

Teknologi Pertanian atau Sarjana Teknik Sipil dengan integritas

yang kuat dan professional. Berpendidikan minimal S1, serta

memiliki pengalaman 10 (sepuluh) tahun bekerja dalam bidang

supervisi, monitoring,dan evaluasi program. Kandidat harus

memiliki tanggungjawab terhadap hasil pekerjaannya, mempunyai

kemampuan membantu Ketua Tim dalam menganalisis

11 OB

Page 21: Tor Bantek Plksda-bm 2013

20 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

Posisi Kualifikasi Tenaga Ahli

Jumlah

Orang

Bulan

pencapaian target, status data dan pelaksanaan PLKSDA-BM.

Ahli Sosial

Ekonomi

Pertanian

Sarjana Pertanian, atau Sarjana Teknologi Pertanian,

Berpendidikan minimal S1, serta memiliki pengalaman 10

(sepuluh) tahun bekerja dalam bidang analisa ekonomi dan

analisa finansial untuk menentukan kelayakan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pelaksanaan program PLKSDA-BM.

11 OB

Ahli Pelatihan Sarjana Psikologi atau Sarjana Pertanian, Berpendidikan minimal

S1, serta memiliki pengalaman 10 (sepuluh) tahun bekerja dalam

bidang pelatihan. Kandidat harus memiliki tanggungjawab

terhadap hasil pekerjaannya, mempunyai kemampuan membantu

Ketua Tim dalam memfasilitasi pelatihan.

4 OB

Tabel 4. Kualifikasi Tenaga Ahli Bantuan Teknis di Tingkat Regional

Posisi Kualifikasi Tenaga Ahli

Jumlah

Orang

Bulan

Ahli

Kelembagaan

(PTL)

Sarjana Kehutanan atau Sarjana Teknik Lingkungan, dengan

integritas yang kuat dan professional. Memiliki pengalaman 10

(sepuluh) tahun bekerja dalam bidang kelembagaan sumber daya

air/ alam. Kandidat harus memiliki jiwa kepemimpinan,

profesionalitas dan bertanggungjawab terhadap hasil

pekerjaannya, mempunyai kemampuan sebagai Ketua Tim

Regional untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Selain itu

juga lebih disukai kandidat yang memiliki kemampuan bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris dengan baik

10 OB

Ahli Budidaya

Tanaman

Sarjana Pertanian atau Sarjana Kehutanan berpengalaman di

bidangnya minimal 8 (delapan) tahun. Berpengalaman dalam

manajemen dan budidaya tanaman dengan integritas yang kuat

dan professional. Kandidat harus memiliki tanggungjawab

terhadap hasil pekerjaannya, mempunyai kemampuan dalam

membantu Ketua Tim untuk melaksanakan pekerjaan dg baik.

10 OB

Page 22: Tor Bantek Plksda-bm 2013

21 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

Tim tenaga ahli tersebut dibantu dengan Asisten Tenaga Ahli dan tenaga pendukung

yang profesional dan memiliki kemampuan untuk memperlancar kegiatan dan

menunjang kebutuhan tim dalam mencapai tujuan pekerjaan.

Tabel 5. Jumlah supporting staff dalam Bantuan Teknis PLKBM

No. Posisi Jumlah Orang Bulan

Keterangan

A. Pusat (Kantor Jakarta) 1. Asisten Tenaga Ahli 4 44 11 BL 2. Office Manager 1 11 11 BL 3. Accounting Staff 1 11 11 BL 4. Operator Computer 5 55 11 BL 5. Office Boy 1 11 11 BL 6. Driver 2 22 11 BL

Jumlah (A) 14 154 B. Daerah (4 Kantor Regional) 1. Asisten Tenaga Ahli 23 207 9 BL 2. Office Manager 4 40 10 BL 3. Operator Computer 8 80 10 BL 4. Office Boy 4 40 10 BL 5. Driver 4 40 10 BL

Jumlah (B) 43 407 Total (A dan B) 57 561

3.7. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

adwal tahapan pelaksanaan pekerjaan Bantuan Teknis Program PLKSDA-

BM dilaksanakan selama 11 bulan pada Tahun Anggaran 2013, disusun

secara tepat oleh Konsultan Pelaksana sesuai kebutuhan pencapaian tujuan

dan keluaran. Penyusunan jadwal yang tepat merupakan salah satu kunci

keberhasilan pelaksanaan pekerjaan bantuan teknis. Jadwal Tahapan Pelaksanaan

Kegiatan dilampirkan dalam lampiran 2 dari dokumen TOR ini. Sedangkan jadwal

mobilisasi Tenaga Ahli dilampirkan dalam lampiran 3.

IV. PELAPORAN

JK

Page 23: Tor Bantek Plksda-bm 2013

22 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

asil pelaksanaan kegiatan Bantuan Teknis Program PLKSDA-BM Tahun

Anggaran 2013 wajib dilaporkan dan disampaikan baik dalam bentuk

hardcopy maupun softcopy yang disimpan dalam bentuk CD (Compact

Disk/Software) dengan ketentuan sebagai berikut:

4.1. Laporan Pendahuluan

aporan Pendahuluan memuat program kerja, rencana kegiatan, rencana

anggaran, metodologi, dan teknis pengumpulan serta analisis data. Laporan

tersebut dibuat rangkap 5 (lima) buku yang disampaikan paling lambat

sebulan setelah SPMK diterbitkan.

4.2. Laporan Bulanan

aporan Bulanan meliputi laporan ringkasan dari kegiatan rutin Bantuan

Teknis Program PLKSDA-BM yang telah dilakukan dalam bulan yang

bersangkutan, kemajuan yang telah dicapai dan tindak lanjut penyelesaian

serta rencana kerja bulan berikutnya. Laporan tersebut dibuat rangkap 5 (lima) buku

yang disampaikan paling lambat Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 5

(lima) hari kerja setiap akhir bulan sejak SPMK diterbitkan.

4.3. Laporan Antara

aporan Antara memuat capaian kemajuan pekerjaan selama 6 (enam) bulan

waktu penyelesaian pekerjaan. Laporan Antara dibuat rangkap 5 (lima) buku

yang disampaikan paling lambat bulan ke-6 pelaksanaan pekerjaan sejak

SPMK diterbitkan.

4.4. Laporan Akhir Sementara

aporan Akhir Sementara memuat capaian sementara kemajuan pekerjaan

secara keseluruhan. Laporan tersebut harus diserahkan selambat-lambatnya

pada akhir bulan ke-10 pekerjaan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)

buku laporan.

4.5. Laporan Akhir

HK

LK

LK

LK

LK

Page 24: Tor Bantek Plksda-bm 2013

23 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

aporan Akhir memuat capaian kemajuan pekerjaan secara keseluruhan dan

komprehensif. Laporan tersebut harus diserahkan selambat-lambatnya pada

akhir bulan ke-11 pekerjaan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)

buku laporan dan cakram padat (compact disc) yang memuat seluruh file pekerjaan.

4.6. Output Lainnya

utput lainnya memuat produk-produk yang disusun oleh bantuan teknis

selain laporan yang bersifat rutin. Laporan tersebut bersifat insidental dan

diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-11 pekerjaan sejak

SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan cakram padat (compact disc)

yang memuat seluruh file pekerjaan.

V. HAL-HAL LAINNYA

5.1. Produksi Dalam Negeri

alam menjalankan jasa konsultansi ini, perusahaan diharapkan

semaksimal mungkin menggunakan produksi dalam negeri baik untuk

peralatan, fasilitas kerja, maupun dokumen produk keluaran.

Dalam upaya mendukung pelaksanaan Bantuan Teknis PLKSDA-BM baik

pusat dan daerah, diperlukan sarana prasarana yang berasal dari produksi

dalam negeri.

5.2. Persyaratan Kerjasama

pabila diperlukan kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lainnya

dalam pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi pekerjaan Bantuan Teknis

Program PLKSDA-BM Tahun Anggaran 2013 maka harus memenuhi

persyaratan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

5.3. Pengumpulan data

engumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan dan ketentuan

sebagai berikut:

(1) Ada kerangka pelaksanaan pengumpulan data yang berisi jenis

data, sumber data, teknik pengumpulan data, dan waktu

LK

OK

DK

AK

PK

Page 25: Tor Bantek Plksda-bm 2013

24 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

pelaksanaan pendataan;

(2) Ada formulir-formulir isian mengenai data yang akan dikumpulkan (kuesioner,

pedoman wawancara, atau instrument lainnya sesuai kebutuhan pekerjaan).

5.4. Alih Pengetahuan

enyedia Jasa Konsultansi Bantuan Teknis Program PLKSDA-BM Tahun

Anggaran 2013 berkewajiban untuk melakukan alih pengetahuan kepada

personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen sesuai kebutuhan.

VI. PENUTUP

emikian Kerangka Acuan Kerja pelaksanaan pekerjaan Bantuan Teknis

Program PLKSDA-BM Tahun Anggaran 2013.

DIREKTUR FASILITASI PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP

Dr. H. SJOFJAN BAKAR, M.Sc NIP. 19550629 198403 1 001

PK

DK

Page 26: Tor Bantek Plksda-bm 2013

25 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

LAMPIRAN 1 : Lokasi Bantuan Teknis Pusat, Regional1, 2, 3, 4 tahun 2013

Page 27: Tor Bantek Plksda-bm 2013

26 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

LAMPIRAN 2 : Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan PLKSDA-BM 2013

Page 28: Tor Bantek Plksda-bm 2013

27 TOR BANTEK PLKSDA-BM 2013

LAMPIRAN 3 : Jadwal mobilisasi tenaga ahli PLKSDA-BM tahun 2013