TOR Tahun 2014

34
TERM OF REFERENCE PEMBINAAN BIMBINGAN PRODUK HALAL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU TAHUN 2013 A. Pendahuluan Sejak diterbitkannya Undang-Indang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Undang-Undang Ri Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, maka kehalalan pangan, obat, kosmetika dan produk lainnya yang semula diatur dala kitab fiqih kini diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang merupakan paradigma baru dalam pengaturan jaminan kehalalan produk. Jaminan suatu produk bukan saja menjadi kepentingan umat Islam dalam mengkonsumsi makanan, obat, kosmetika dan menggunakan produk lainnya tetapi produksi halal sudah menjadi system manajemen, system produksi dalam perdagangan internasional. Dengan demikian Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar didunia perlu mamcu diri agar jangan sampai tertinggal dalam mengembangkan manajemen dan system produksi halal dengan negara-negara lain, bahkan diharapkan menjadi pelopor terdepan dalam mengembangkannya. Membanjirnya produk-produk makanan, minuman, obat- obatan, kosmetika dan produk lain ke pasar lokal, nasional maupun internasional yang berlabel halal merupakan tantangan bagi produksi dalam negeri yang tidak berlabel halal. Kondisi seperti ini harus segera ditanggulangi agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi bagi produsen domestik dengan cara memberikan legalitas kehalalan kepada produk sebelum dipasarkan. Adanya tuntutan kebutuhan masyarakat akan pentingnya makanan, minuman, obat-obatan, kosmetika dan produk

description

e

Transcript of TOR Tahun 2014

Page 1: TOR Tahun 2014

TERM OF REFERENCEPEMBINAAN BIMBINGAN PRODUK HALAL

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU TAHUN 2013

A. Pendahuluan

Sejak diterbitkannya Undang-Indang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Undang-Undang Ri Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, maka kehalalan pangan, obat, kosmetika dan produk lainnya yang semula diatur dala kitab fiqih kini diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang merupakan paradigma baru dalam pengaturan jaminan kehalalan produk.

Jaminan suatu produk bukan saja menjadi kepentingan umat Islam dalam mengkonsumsi makanan, obat, kosmetika dan menggunakan produk lainnya tetapi produksi halal sudah menjadi system manajemen, system produksi dalam perdagangan internasional. Dengan demikian Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar didunia perlu mamcu diri agar jangan sampai tertinggal dalam mengembangkan manajemen dan system produksi halal dengan negara-negara lain, bahkan diharapkan menjadi pelopor terdepan dalam mengembangkannya.

Membanjirnya produk-produk makanan, minuman, obat-obatan, kosmetika dan produk lain ke pasar lokal, nasional maupun internasional yang berlabel halal merupakan tantangan bagi produksi dalam negeri yang tidak berlabel halal. Kondisi seperti ini harus segera ditanggulangi agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi bagi produsen domestik dengan cara memberikan legalitas kehalalan kepada produk sebelum dipasarkan.

Adanya tuntutan kebutuhan masyarakat akan pentingnya makanan, minuman, obat-obatan, kosmetika dan produk lainnya yang halal dan tayib saat ini meningkat secara drastis, sehingga dapat terjadi penyalahgunaan keterangan halal oleh pihak produsen yang tidak bertanggung jawab.

B. Dasar Hukum

1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ;2. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 tentang

Label dan Iklan Pangan ;

Page 2: TOR Tahun 2014

3. Keputusan Menteri Agama RI Nomoe 518 Tahun 2001 tentang Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan dan Penetapan Pangan Halal ;

4. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 519 Tahun 2001 tentang Lembaga Pelaksana Pemeriksaan Pangan Halal ;

C. Tujuan

Adapun tujuan dari Kegiatan ini adalah :1. Mengetahui dan memahami mengenai Undang-Undang,

Peraturan-Peraturan yang berhubungan dengan Pembinaan Produk Halal, baik di tingkat global, nasional maupun pada tingkat Kementerian Agama.

2. Meningkatkan pembinaan jaminan produk halal ( JPH ) dan pelatihan bagi pelaku usaha dan auditor produk halal ;

3. Meningkatkan kerjasama sektor terkait di bidang jaminan produk halal ;

4. Menigkatkan pemahaman sistem Produk Halal dan kepastian Jaminan Produk Halal ;

D. Peserta

Peserta dalam kegiatan Pembinaan Produk Halal ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari :

1. Kepala / Pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan Se Kota Pekanbaru

2. Penyuluh Agama Islam ( PNS / Non PNS ) Se Kota Pekanbaru3. Pelaku usaha ( RPH ) dan auditor produk Halal

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan " Pembinaan Produk Halal Se Kota Pekanbaru " ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari dan dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

F. Nara Sumber

Adapun yang menjadi Nara Sumber adalah terdiri dari :1. Unsur Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau ;2. Unsur LPPOM Kota Pekanbaru3. MUI Kota Pekanbaru4. Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru

Page 3: TOR Tahun 2014

G. Pelaksana Kegiatan

Adapun yang menjadi pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang dilaksanakan oleh suatu susunan kepanitiaan.

H. Pendanaan

Kegiatan Bimbingan & Pembinaan Produk Halal Se Kota Pekanbaru ini sepenuhnya di Biayai dari dana APBN / DIPA pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Tahun 2013 dengan Rencana Anggara Biaya terlampir..

I. PenutupDemikianlah Term of Reference kegiatan ini di susun semoga mendapat perhatian dan bermanfaat untuk kepentingan umat Islam di Kota Pekanbaru.

Pekanbaru, Januari 2012Kepala Seksi Urusan Agama Islam

Drs. H. DAMHIRNIP. 19600101 199803 1 001

Page 4: TOR Tahun 2014

TERM OF REFERENCEPEMBINAAN BIDANG KEPENGHULUAN

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARUTAHUN 2014

A. Pendahuluan

Kementerian Agama memiliki tugas pokok yaitu menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah dibidang kegamaan. Sebagian tugas tersebut adalah menjalankan kebijakan dibidang ibadah yang salah satunya seperti tertuang dalam Undang-Undang No. 22 tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk.

Kebijakan Kementerian Agama untuk menciptakan mutu profesionalisme Penghulu dilakukan melalui pemebentukan jabatan Penghulu sebagai jabatan fungsional sesuai ketentuan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Penghulu diangkat oleh Menteri Agama bertugas sesuai ketentuan Undang-Undang yakni melakukan pendaftaran, pencatatan, dan pengawasan pelaksanaan pernikahan/perkawinan. Dengan demikian fungsi penghulu sangat strategis dan menentukan dalam keberjasilan pelaksanaan tugas pokok Departemen Agama dibidang pernikahan/perkawinan.

B. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Noor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk ;

2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor : 1 tahun 1974 tentang tentang Perkawinan ;

3. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 20 tahun 2005 dan No. 14 A Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya ;

4. Keputusan Presiden RI Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama ;

Page 5: TOR Tahun 2014

5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 1 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departmen Agama ;

6. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota ;

7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 21 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama No. 9 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Biaya Pencatatan Nikah dan Rujuk.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari dilaksanakannya Kegiatan Pembinaan Bidang Kepenghuluan ini adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh masyarakat dibidang Nikah Rujuk ;

2. Meningkatkan Pelayanan Nikah melalui peningkatan kemampuan dan Keahlian petugas ;

3. Meningkatkan jaminan kualitas pernikahan umat Islam dan perlindungan hukum ;

4. Meningkatkan disiplin dan produktifitas kerja penghulu ;5. Meningkatkan karir Penghulu, memudahkan pembinaan

kepada masyarakat.

D. Peserta

Peserta dalam kegiatan Pembinaan Kepenghuluan ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari :1. Kepala KUA Kecamatan se - Kota Pekanbaru2. Penghulu dalam lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota

Pekanbaru3. Pengelola biaya pencatatan Nikah Rujuk pada tingkat Kantor

Urusan Agama Kecamatan sekota Pekanbaru dan pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan " Pembinaan Bidang Kepenghuluan Se Kota Pekanbaru " ini dilaksanakan selama 1 ( satu ) hari dan dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

Page 6: TOR Tahun 2014

F. Nara Sumber

Adapun yang menjadi Nara Sumber / Pemateri adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Pakar Munakahat (Tokoh/Ulama/Akademisi) yang telah di SK kan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru).

G. Pelaksana Kegiatan

Adapun yang menjadi pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang dilaksanakan oleh suatu susunan kepanitiaan.

H. Pendanaan

Kegiatan Pembinaan Kepenghuluan se Kota Pekanbaru ini sepenuhnya di Biayai dari dana APBN / DIPA pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru tahun 2013 dengan Rencana Anggaran Biaya terlampir.

I. Penutup

Demikianlah Term of Reference kegiatan ini di susun semoga mendapat perhatian dan bermanfaat untuk kepentingan umat Islam di Kota Pekanbaru.

Pekanbaru, Januari 2013Kepala Seksi Bimas Islam

H. ZULKIFLI, R. MANIP. 196208051992031002

Page 7: TOR Tahun 2014

TERM OF REFERENCEBIMBINGAN DAN PEMBINAAN PNBP NIKAH RUJUKKANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU

TAHUN 2013

A. Pendahuluan

Kementerian Agama memiliki tugas pokok yaitu menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah dibidang kegamaan. Sebagian tugas tersebut adalah menjalankan kebijakan dibidang ibadah yang salah satunya seperti tertuang dalam Undang-Undang No. 22 tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk.

Kebijakan Kementerian Agama untuk menciptakan mutu profesionalisme Penghulu dilakukan melalui pemebentukan jabatan Penghulu sebagai jabatan fungsional sesuai ketentuan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Penghulu diangkat oleh Menteri Agama bertugas sesuai ketentuan Undang-Undang yakni melakukan pendaftaran, pencatatan, dan pengawasan pelaksanaan pernikahan/perkawinan. Dengan demikian fungsi penghulu sangat strategis dan menentukan dalam keberjasilan pelaksanaan tugas pokok Departemen Agama dibidang pernikahan/perkawinan.

B. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Noor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk ;

2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor : 1 tahun 1974 tentang tentang Perkawinan ;

3. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 20 tahun 2005 dan No. 14 A Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya ;

4. Keputusan Presiden RI Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama ;

Page 8: TOR Tahun 2014

5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 1 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departmen Agama ;

6. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota ;

7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 21 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama No. 9 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Biaya Pencatatan Nikah dan Rujuk.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari Kegiatan Pembinaan PNBP NR ini adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh masyarakat tentang pencatatan peristiwa nikah rujuk;

2. Meningkatkan Pelayanan Nikah melalui peningkatan kemampuan dan jangkauan petugas ;

3. Meningkatkan jaminan kualitas pernikahan umat Islam dan perlindungan hukum ;

4. Meningkatkan disiplin dan produktifitas kerja kepenghuluan ;5. Meningkatkan karir Penghulu, memudahkan pembinaan

kepada masyarakat.6. Meningkatkan efektititas pengelolaan dana yang bersumber

dari biaya pencatatan nikah rujuk.

D. Peserta

Peserta dalam kegiatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Nikah Rujuk ini diikuti sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan terdiri dari :

1. Pengelola PNBP NR Kandepag Kabupaten / Kota ;2. Pengelola PNBP pada tingkat Kantor Urusan Agama

Kecamatan ;3. Kepala KUA Kecamatan se - Kota Pekanbaru ;4. Penghulu dalam lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota

Pekanbaru.

E. Waktu dan Tempat

Page 9: TOR Tahun 2014

Kegiatan Bimbingan dan Pembinaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Nikah Rujuk ini dilaksanakan pada tahun 2013 yang bertempat di Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

F. Nara Sumber

Adapun yang menjadi Nara Sumber / Pemateri adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Kepala Sub Bagian Tata usaha dan Keuangan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dan Pakar Munakahat (Tokoh/Ulama/UIN) yang telah di disetujui oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru).

G. Pelaksana Kegiatan

Adapun yang menjadi pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang ditetapkan dalam suatu susunan kepanitiaan.

H. Pendanaan

Kegiatan Bimbingan dan Pembinaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Nikah Rujuk ( PNBP NR ) ini sepenuhnya di Biayai dari dana APBN / DIPA pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru tahun 2013 dengan Rencana Anggaran Biaya terlampir.

I. Penutup

Demikianlah Term of Reference kegiatan ini di susun semoga mendapat perhatian dan bermanfaat untuk kepentingan umat Islam di Provinsi Riau.

Pekanbaru, Januari 2012Kepala Seksi Urusan Agama Islam

Page 10: TOR Tahun 2014

Drs. H. DAMHIRNIP. 19600101 199803 1 001

TERM OF REFERENCEPEMILIHAN KUA TELADAN SE – KOTA PEKANBARUKANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU

TAHUN 2013

A. Pendahuluan

Kementerian Agama sebagai sud sistem pemerintah Republik Indonesia mempuyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah dibidang agama. Perkembangan tugas dan fungsi tersebut terus meningkat seiring dengan perkembangan tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang semakin komplek.

Sifat tugas Kementerian Agama lebih banyak dititikberatkan pada bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang keagamaan. Dalam rangka meningkatkan peneyelenggaraan pelayanan tersebut yang mudah, sederhana, jelas, cepat dan pasti, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan, murah dan transparan.

Maka salah satu cara untuk mendorong dan meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, Kementerian Agama melaksanakan program penilaian dan pemberian penghargaan kepada unit kerja / kantor pelayanan untuk ditetapkan sebagai unit pelayanan teladan / percontohan dilingkungan Kementerian Agama.

Sehubungan dengan hal tersebut, penilaian dimaksud sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 6 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kantor Urusan agama Kecamatan sebagai Unit pelayanan Teladan / Percontohan.

B. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Noor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk ;

Page 11: TOR Tahun 2014

2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor : 1 tahun 1974 tentang tentang Perkawinan ;

3. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 20 tahun 2005 dan No. 14 A Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya ;

4. Keputusan Presiden RI Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama ;

5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 1 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departmen Agama ;

6. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota ;

7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 21 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama No. 9 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Biaya Pencatatan Nikah dan Rujuk ;

8. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 6 tahun 2005 tentang petunjuk pelaksanaan Penilaian Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagi Unit Pelayanan Teladan / Percontohan ;

C. Tujuan

Adapun tujuan dari Pelaksanaan Kegiatan Pemilihan KUA Kecamatan Teladan / Percontohan ini adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh masyarakat ;

2. Meningkatkan dan mendorong Motivasi KUA Kecamatan untuk lebih prima dalam melayani masyarakat ;

3. Meningkatkan jaminan kualitas pernikahan umat Islam dan adanya kepastian hukum ;

4. Meningkatkan disiplin dan produktifitas kerja Kepala KUA Kecamatan ;

5. Meningkatkan karir KUA Kecamatan dalam rangka memudahkan pembinaan kepada masyarakat.

6. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan adanya KUA Kecamatan Teladan / Percontohan.

D. Peserta

Page 12: TOR Tahun 2014

Peserta dalam kegiatan ini adalah Kantor Urusan Agama Kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru diikuti oleh 12 ( dua belas ) Kepala KUA Kecamatan Sekota Pekanbaru.

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan " Pemilihan KUA Kecamatan Teladan / Percontohan Tingkat Kota Pekanbaru ” dilaksanakan di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru pada Tahun 2013.

F. Nara Sumber / Penilai

Adapun yang menjadi Nara Sumber / Penilai adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Kepala Subbag Umum Tata Usaha Kantor Kementerian Agam Kota Pekanbaru, Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru beserta Staf , Pakar Munakahat (Tokoh/Ulama/Akademisi) yang telah di SK kan oleh Kepala Kementerian Agama Kota Pekanbaru).

G. Pelaksana Kegiatan

Adapun yang menjadi pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang dilaksanakan oleh suatu susunan kepanitiaan.

H. Pendanaan

Kegiatan Pemilihan KUA Teladan se Kota Pekanbaru ini sepenuhnya di Biayai dari dana APBN / DIPA pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru tahun 2013 dengan Rencana Anggaran Biaya terlampir.

I. Penutup

Demikianlah Term of Reference kegiatan ini di susun semoga mendapat perhatian dan bermanfaat untuk kepentingan umat Islam di Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Pekanbaru, Januari 2012Kepala Seksi Urusan Agama Islam

Page 13: TOR Tahun 2014

Drs. H. DAMHIRNIP. 19600101 199803 1 001

TERM OF REFERENCEBIMBINGAN DAN PEMBINAAN KEMITRAAN UMAT

SE-KOTA PEKANBARUKANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU

TAHUN 2013

A. Pendahuluan

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, terdiri dan berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa dan agama yang tersebar di beberapa pulau besar dan kecil. Kemajemukkan bangsa Insonseia di satu sisi merupakan sumber potensi kekayaan budaya bangsa yang sangat berharga, tetapi disisi lain juga dapat menjadi sumber potensi ketegangan dan komflik tersebut para pendiri bangsa Indonesia telah meletakkan dasar Negara Indonesia secara tepat, yakni Pancasila, yang secara Sub Stansial mampu mengayomi kemajemukkan masyarakat Indonesia. Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan dasar negara tersebut Indonesia bukan negara sekuler dan buykan negara agama, tetapi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melindungi keanekaragaman bangsa.

B. Dasar Hukum

1. UU RI Nomor : 3 tahun 2006 tentang Perubahan atas UU No 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama pada pasal 5 ayat ( 1 ) Pembinaan teknis peradilan, organisasi, administrasi, dan finansial pengadilan dilakukan oleh Mahkamah Agung;

2. KMA RI Nomor 18 tahun 1975 (disempurnakan) tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama;

Page 14: TOR Tahun 2014

3. KMA RI No. 84 tahun 1996 tentang JUKLAK Penanggulangan Kerawanan Kerukuanan Hidup Umast Beragama;

C. Maksud & Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Kemitraan Umat ini adalah :

1. Untuk mengarahkan umat beragama Indonesia agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mampu menciptakan keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan daklam hubungannya dengan masyarakat dan lingkungannya.

2. Untuk menjaga Tri Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama, saling menghormati, memahami dan saling menghargai yakni, Intern masing-masing umat beragama, antara umat beda agama, antara umat beragama dengan Pemerintah,

3. Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

D. Peserta

Peserta dalam kegiatan Bimbingan dan Pembinaan Kemitraan Umat ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari :- Unsur Pengurus Masjid dan Mushalla serta Rumah Ibadah - Unsur Penyuluh Agama Islam- Unsur Ormas Islam (MUI, MDI, UN & MUHD)- Unsur Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru- Unsur Kantor urusan Agama Kecamatan dalam Kota

Pekanbaru

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan " Bimbingan dan Pembinaan Kemitraan Umat Se Kota Pekanbaru " ini dilaksanakan selama 1 ( satu ) hari pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru di Kota Pekanbaru Ibukota Provinsi Riau.

F. Nara Sumber

Adapun yang menjadi Nara Sumber / Pemateri adalah dari Unsur Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Lembaga

Page 15: TOR Tahun 2014

Dakwah dan Media Dakwah dikota Pekanbaru, dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru .

G. Pelaksana Kegiatan

Adapun yang menjadi pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang dilaksanakan oleh suatu susunan kepanitiaan.

H. Pendanaan

Kegiatan Bimbingan dan Bimbingan Kemitraan Umat se Kota Pekanbaru ini sepenuhnya di Biayai dari dana APBN / DIPA pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Tahun 2013.

I. Penutup

Demikianlah Term of Reference kegiatan ini di susun semoga mendapat perhatian dan bermanfaat untuk kepentingan umat Islam di Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Pekanbaru, Januari 2012Kepala Seksi Urusan Agama Islam

Drs. H. DAMHIRNIP. 19600101 199803 1 001

Page 16: TOR Tahun 2014

TERM OF REFERENCEPEMBINAAN PENYELENGGARAAN HISAB RUKYAT

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARUTAHUN ANGGARAN 2013

A. Pendahuluan

Waktu adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, Segala kegiatan manusia, baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi maupun masalah mu’amalah maupun dengan kegiatan Ibadah, kemasyarakatan atau keagamaan, semuanya tidak terlepas dari penentuan dan perjalanan waktu. Banyak falsafah yang menggambarkan betapa pentingnya penggunaan waktu, seperti “ Waktu adalah Uang “ Waktu adalah Mas “ Waktu bagaikan sebuah pedang yang jika tidak dipergunakan akan membahayakan dirinya “. Al-Qur’an sendiri menyatakan setelah bersumpah dengan “ Waktu “ bahwa nausea sesungguihnya dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shaleh dan saling mengingat tentang kebenaran dan kesabaran.

B. Dasar Hukum

1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor : 3 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang – Undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama pada pasal 5 ayat ( 1 ) Pembinaan teknis peradilan, organisasi, administrasi, dan finansial pengadilan dilakukan oleh Mahkamah Agung;

2. KMA RI Nomor 18 tahun 1975 (disempurnakan) tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama;

Page 17: TOR Tahun 2014

3. Surat Edaran Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Nomor : Dj.I/HK.03.2/2546/2004 tentang Penanganan Kegiatan Hisab Rukyat;

C. Tujuan

Adapun tujuan dari Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Hisab Rukyat ini adalah :

1. Menyatukan penentuan Awal Bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah, hádala merupakan salah satu upaya mewujudkan persatuan Amat dalam beribadah sehingga tercipta persatuan Amat, baik lahir maupun bathin serta adanya kehidupan yang penuh rasa toleransi, selaras, seimbang dan berkesinambungan.

2. Memberikan pedoman umum tentang pelaksanaan pembinaan, penyelenggaraan pendidikan, dan latihan serta pemasyarakatan Hisab Rukyat yang ada di Kota Pekanbaru.

3. Memberikan petunjuk teknis dalam pembinaan, penyelenggaraan pendidikan, dan latihan serta pemasyarakatan Hisab Rukyat;

4. Menyamakan materi pembinaan dan penyelenggaraan dalam kegiatan Hisab Rukyat sesuai dengan jenjang dan tingkatannya;

5. Agar tersusun Jadwal waktu Sholat dan Imsakiyah di Kota Pekanbaru.

D. Peserta

Peserta dalam kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Hisab Rukyat Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru diikuti 30 Peserta yang terdiri dari :- Unsur Pengurus Masjid Mushalla dalam Kota Pekanbaru- Unsur KUA Kecamatan./ Penghulu- Unsur Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Pekanbaru- Unsur Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru

Page 18: TOR Tahun 2014

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Hisab Rukyat di Kota Pekanbaru dilaksanakan pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Provinsi Riau pada tahun 2013.

F. Nara Sumber

Adapun yang menjadi Nara Sumber / Pemateri adalah Fakar Hisab Rukyat yang ada di Kepengurusan Badan Hisab dan Rukyat Kota Pekanbaru yang telah di SK kan oleh Walikota Pekanbaru . beserta para ulama dan Ilmuan yang berkaitan.

G. Pelaksana Kegiatan

Adapun yang menjadi pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang dilaksanakan oleh suatu susunan kepanitiaan.

H. Pendanaan

Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Hisab Rukyat se Kota Pekanbaru ini sepenuhnya di Biayai dari dana APBN / DIPA pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Tahun 2013.

I. Penutup

Demikianlah Term of Reference kegiatan ini di susun semoga mendapat perhatian dan bermanfaat untuk kepentingan umat Islam di Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Pekanbaru, Januari 2012Kepala Seksi Urusan Agama Islam

Drs. H. DAMHIRNIP. 19600101 199803 1 001

Page 19: TOR Tahun 2014

TERM OF REFERENCEKELUARGA SAKINAH TELADAN SE – KOTA PEKANBARU

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU TAHUN 2013

A. Pendahuluan

Kementerian Agama sebagai sud sistem pemerintah Republik Indonesia mempuyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah dibidang agama. Perkembangan tugas dan fungsi tersebut terus meningkat seiring dengan perkembangan tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang semakin komplek.

Sifat tugas Kementerian Agama lebih banyak dititikberatkan pada bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang keagamaan. Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pelayanan tersebut yang mudah, sederhana, jelas, cepat dan pasti, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan, murah dan transparan.

Maka salah satu cara untuk mendorong dan meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, Kementerian Agama melaksanakan program penilaian dan pemberian penghargaan kepada Keluarga Sakinah Teladan / Percontohan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam menjalankan bahtera perkawinan dilingkungan Kementerian Agama.

Sehubungan dengan hal tersebut, penilaian dimaksud sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/71/199 tentang Petunjuk pelaksanaan pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah dan Surat Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Nomor Dt.1.1/2/BA.00/1490/2004 tanggal 12 Mei 2004 tentang Undangan Munas BP-4 XII, Pengukuhan Keluarga Sakinah Teladan

Page 20: TOR Tahun 2014

B. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Noor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk ;

2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor : 1 tahun 1974 tentang tentang Perkawinan ;

3. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 20 tahun 2005 dan No. 14 A Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya ;

4. Keputusan Presiden RI Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama ;

5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 1 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departmen Agama ;

6. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota ;

7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 21 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama No. 9 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Biaya Pencatatan Nikah dan Rujuk ;

8. Surat Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Nomor Dt.1.1/2/BA.00/1490/2004 tanggal 12 Mei 2004 tentang Undangan Munas BP-4 XII, Pengukuhan Keluarga Sakinah

C. Tujuan

Adapun tujuan dari Pelaksanaan Kegiatan Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Kota Pekanbaru ini adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh masyarakat ;

2. Meningkatkan dan mendorong Motivasi KUA Kecamatan untuk lebih prima dalam melayani masyarakat ;

3. Meningkatkan jaminan kualitas pernikahan umat Islam dan adanya kepastian hukum ;

4. Meningkatkan disiplin dan produktifitas kerja Kepala KUA Kecamatan ;

5. Meningkatkan karir KUA Kecamatan dalam rangka memudahkan pembinaan kepada masyarakat.

6. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan adanya Penilaian Keluarga Sakinah Teladan.

D. Peserta

Page 21: TOR Tahun 2014

Peserta dalam kegiatan ini adalah Keluarga / Masyarakat yang diutus dan ditunjuk oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagai peserta penilaian melalui pengiriman Profil Keluarga Sakinag yakni diikuti oleh 12 ( dua belas ) keluarga se Kota Pekanbaru.

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan " Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan / Percontohan Tingkat Kota Pekanbaru ” dilaksanakan di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru pada tahun 2013.

F. Nara Sumber / Penilai

Adapun yang menjadi Nara Sumber / Tim Penilai adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Kepala Subbag Umum Tata Usaha Kantor Kementerian Agam Kota Pekanbaru, Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru beserta Staf , Pemuka Agama (Tokoh/Ulama/Akademisi) yang telah di SK kan oleh Kepala Kementerian Agama Kota Pekanbaru).

G. Pelaksana Kegiatan

Adapun yang menjadi pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang dilaksanakan oleh suatu susunan kepanitiaan.

H. Pendanaan

Kegiatan Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan se Kota Pekanbaru ini sepenuhnya di Biayai dari dana APBN / DIPA pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru tahun 2013 dengan Rencana Anggaran Biaya terlampir.

I. Penutup

Demikianlah Term of Reference kegiatan ini di susun semoga mendapat perhatian dan bermanfaat untuk kepentingan umat Islam di Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Pekanbaru, Januari 2012

Page 22: TOR Tahun 2014

Kepala Seksi Urusan Agama Islam

Drs. H. DAMHIRNIP. 19600101 199803 1 001

TERM OF REFERENCEBIMBINGAN & PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH

SE – KOTA PEKANBARUKANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU

TAHUN 2013

A. Pendahuluan

Kementerian Agama sebagai sud sistem pemerintah Republik Indonesia mempuyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah dibidang agama. Perkembangan tugas dan fungsi tersebut terus meningkat seiring dengan perkembangan tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang semakin komplek.

Sifat tugas Kementerian Agama lebih banyak dititikberatkan pada bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang keagamaan. Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pelayanan tersebut yang mudah, sederhana, jelas, cepat dan pasti, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan, murah dan transparan.

Maka salah satu cara untuk mendorong dan meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, Kementerian Agama melaksanakan program penilaian dan pemberian penghargaan kepada Keluarga Sakinah Teladan / Percontohan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam menjalankan bahtera perkawinan dilingkungan Kementerian Agama.

Sehubungan dengan hal tersebut, penilaian dimaksud sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/71/199 tentang Petunjuk pelaksanaan pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah.

B. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Noor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk ;

Page 23: TOR Tahun 2014

2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor : 1 tahun 1974 tentang tentang Perkawinan ;

3. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 20 tahun 2005 dan No. 14 A Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya ;

4. Keputusan Presiden RI Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama ;

5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 1 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departmen Agama ;

6. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota ;

7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 21 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama No. 9 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Biaya Pencatatan Nikah dan Rujuk ;

8. Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/71/199 tentang Petunjuk pelaksanaan pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah

C. Tujuan

Adapun tujuan dari Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Keluarga Sakinah ini adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh masyarakat ;

2. Meningkatkan dan mendorong Motivasi KUA Kecamatan untuk lebih prima dalam melayani masyarakat ;

3. Meningkatkan jaminan kualitas pernikahan umat Islam dan adanya kepastian hukum ;

4. Meningkatkan disiplin dan produktifitas kerja Kepala KUA Kecamatan ;

5. Meningkatkan karir KUA Kecamatan dalam rangka memudahkan pembinaan kepada masyarakat.

6. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan adanya Bimbingan dan Pembinaan Keluarga Sakinah.

D. Peserta

Peserta dalam kegiatan Bimbingan dan Pembinaan Keluarga Sakinah ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari :

Page 24: TOR Tahun 2014

1. Kepala / Pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan Se Kota Pekanbaru

2. Penyuluh Agama Islam ( PNS / Non PNS ) Se Kota Pekanbaru3. Konselor Keluarga Sakinah dalam Kota Pekanbaru4. Pengurus Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan baik ditingkat KUA Kecamatan maupun Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan " Bimbingan & Pembinaan Keluarga Sakinah se Kota Pekanbaru ” dilaksanakan di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru pada tahun 2012.

F. Nara Sumber

Adapun yang menjadi Nara Sumber / Pemateri adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Pakar Munakahat (Tokoh/Ulama/Akademisi) yang telah di SK kan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru).

G. Pelaksana Kegiatan

Adapun yang menjadi pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang dilaksanakan oleh suatu susunan kepanitiaan.

H. Pendanaan

Kegiatan Bimbingan dan Pembinaan Keluarga Sakinah se Kota Pekanbaru ini sepenuhnya di Biayai dari dana APBN / DIPA pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru tahun 2013 dengan Rencana Anggaran Biaya terlampir.

I. Penutup

Demikianlah Term of Reference kegiatan ini di susun semoga mendapat perhatian dan bermanfaat untuk kepentingan umat Islam di Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Pekanbaru, Januari 2012Kepala Seksi Urusan Agama Islam

Page 25: TOR Tahun 2014

Drs. H. DAMHIRNIP. 19600101 199803 1 001

TERM OF REFERENCEBIMBINGAN & PEMBINAAN IBADAH SOSIAL

SE – KOTA PEKANBARUKANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU

TAHUN 2013

A. Pendahuluan

Kementerian Agama sebagai sud sistem pemerintah Republik Indonesia mempuyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah dibidang agama. Perkembangan tugas dan fungsi tersebut terus meningkat seiring dengan perkembangan tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang semakin komplek.

Sifat tugas Kementerian Agama lebih banyak dititikberatkan pada bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang keagamaan. Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pelayanan tersebut yang mudah, sederhana, jelas, cepat dan pasti, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan, murah dan transparan.

Maka salah satu cara untuk mendorong dan meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, Kementerian Agama melaksanakan program Pembinaan dan Bimbingan Ibadah Sosial dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru

Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1980 tentang Penaggulangan Gelandangan dan Pengemis dan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 358 Tahun 2003 tentang badan Pengelola Dana Ibadah Sosial Keagamaan Islam.

B. Dasar Hukum

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1980 Tentang Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis;

Page 26: TOR Tahun 2014

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 42 Tahun 1981 Tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Fakir Miskin ;

3. Keputusan Presiden RI Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama ;

4. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 1 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departmen Agama ;

5. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 358 Tahun 2003 tentang Badan Pengelola dana Ibadah Sosial Keagamaan Islam;

6. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota ;

C. Tujuan

Adapun tujuan dari Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Ibadah Sosial ini adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh masyarakat ;

2. Meningkatkan dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan taraf kehidupan dengan melaksanakan program Kemitraan.

3. Meningkatkan jaminan kualitas pernikahan umat Islam dan adanya kepastian hukum ;

4. Meningkatkan karir KUA Kecamatan dalam rangka memudahkan pembinaan kepada masyarakat.

5. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan adanya Bimbingan dan Pembinaan Ibadah Sosial

D. Peserta

Peserta dalam kegiatan Bimbingan dan Pembinaan Ibadah Sosial ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari :

1. Kepala / Pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan Se Kota Pekanbaru

2. Penyuluh Agama Islam ( PNS / Non PNS ) Se Kota Pekanbaru3. Penyelenggara / Pengurus Panti Asuhan, Panti Jompo dan Anak –

anak terlantar.4. Pengurus Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan baik ditingkat KUA Kecamatan maupun Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

Page 27: TOR Tahun 2014

E. Waktu dan Tempat

Kegiatan " Bimbingan & Pembinaan Ibadah Sosial se Kota Pekanbaru ” dilaksanakan di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru pada tahun 2013.

F. Nara Sumber

Adapun yang menjadi Nara Sumber / Pemateri adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Pakar Munakahat (Tokoh/Ulama/Akademisi) yang telah di SK kan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru).

G. Pelaksana Kegiatan

Adapun yang menjadi pelaksana Kegiatan ini adalah Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang dilaksanakan oleh suatu susunan kepanitiaan.

H. Pendanaan

Kegiatan Bimbingan dan Pembinaan Ibadah Sosial se Kota Pekanbaru ini sepenuhnya di Biayai dari dana APBN / DIPA pada Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru tahun 2013 dengan Rencana Anggaran Biaya terlampir.

I. Penutup

Demikianlah Term of Reference kegiatan ini di susun semoga mendapat perhatian dan bermanfaat untuk kepentingan umat Islam di Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Pekanbaru, Januari 2012Kepala Seksi Urusan Agama Islam

Drs. H. DAMHIR

Page 28: TOR Tahun 2014

NIP. 19600101 199803 1 001