TOKOH ALKITAB

3
ENOS Enos dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu dan isterinya yang tidak disebutkan namanya. Nama Enos disebut delapan kali dala enam kalinya di kitab Kejadian, sekali di I Tawarikh dan sekali di dalam kitab L Ia mempunyai seorang anak yang bernama Kenan pada usia 90 tahun [2] dan hidup hingga mencapai usia 905 tahun [3] , 1.140 tahun setelah Adam. [4] Ia hidup semasa dengan Adam selama 695 tahun, 84 tahun dengan Nuh, dan dia menyaksikan kenaikan Henokh pada 752 tahun. [4] Pada zaman Enos disebutkan bahwa manusia mulai memanggil nama TUHAN [5] Melalui keturunan Enos dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurun Yesus [6] . YARED Yared dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu Mahalaleel dan isterinya yang tidak disebutkan namanya. Nama Yared disebut tujuh dalam Alkitab, lima kalinya di kitab Kejadian, sekali di I Tawarikh dan sekali d Lukas. Ia mempunyai seorang anak yang bernama Henokh pada usia 162 tahun [2] dan hidup hingga mencapai usia 962 tahun [3] . Ia memiliki masa hidup terpanjang dari antara leluhurnya d sejak Adam hingga dirinya. Ia hidup semasa dengan Adam selama 470 tahun dan 366 t dengan Nuh. Ia menyaksikan kenaikan Henokh ke surga pada usia 527 tahun . [4] Melalui keturunan Yared dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menuru Yesus [5] .

Transcript of TOKOH ALKITAB

ENOSEnos dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Set dan isterinya yang tidak disebutkan namanya. Nama Enos disebut delapan kali dalam Alkitab, enam kalinya di kitab Kejadian, sekali di I Tawarikh dan sekali di dalam kitab Lukas. Ia mempunyai seorang anak yang bernama Kenan pada usia 90 tahun [2] dan hidup hingga mencapai usia 905 tahun[3], 1.140 tahun setelah Adam.[4] Ia hidup semasa dengan Adam selama 695 tahun, 84 tahun dengan Nuh, dan dia menyaksikan kenaikan Henokh pada usia 752 tahun. [4]Pada zaman Enos disebutkan bahwa manusia mulai memanggil nama TUHAN[5] Melalui keturunan Enos dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus[6].

YAREDYared dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Mahalaleel dan isterinya yang tidak disebutkan namanya. Nama Yared disebut tujuh kali dalam Alkitab, lima kalinya di kitab Kejadian, sekali di I Tawarikh dan sekali di dalam kitab Lukas. Ia mempunyai seorang anak yang bernama Henokh pada usia 162 tahun [2] dan hidup hingga mencapai usia 962 tahun[3]. Ia memiliki masa hidup terpanjang dari antara leluhurnya dari sejak Adam hingga dirinya. Ia hidup semasa dengan Adam selama 470 tahun dan 366 tahun dengan Nuh. Ia menyaksikan kenaikan Henokh ke surga pada usia 527 tahun.[4] Melalui keturunan Yared dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus[5].

Isai atau Yishai , bahasa Ibrani Standar Yay / Yay, Ibrani Tiberias Yay / Yay) adalah ayah tokoh Alkitab Raja Daud yang disebutkan dalam Kitab 1 dan 2 Samuel dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab. Daud kadang-kadang disebut "Anak Isai" (ben Yishai). Isai adalah anak laki-laki Obed, dan cucu dari Rut dan Boas. Dalam Talmud dikatakan bahwa Yishai adalah salah satu dari empat orang (lainnya adalah Benyamin, Amram, dan Kileab) yang tidak pernah berdosa. Yishai dalam bahasa Ibrani juga berarti "hadiah." "Geza Isai" adalah sebuah dataran tinggi yang terletak di sebelah utara Lembah Yizrel di Israel yang konon merupakan tempat yang dulunya dihuni oleh keturunan-keturunan Daud. Dalam teologi Kristen, Yesus diyakini sebagai keturunan Daud dan memenuhi nubuat yang terdapat dalam Yesaya 11:1, "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah." Karena itu, kutipan ayat ini biasa dibacakan pada masa-masa sekitar Minggu-minggu Adven dan Natal.

Mikha (bahasa Ibrani: , Standar Mia Tiberias Mh ; "Seperti Siapa?") adalah nama dari beberapa tokoh dalam Kitab Suci Ibrani (Perjanjian Lama), dan berarti seperti siapakah TUHAN?[1] Awalan teofori dalam Yah dan dalam Yahweh menghasilkan Mikayah atau Mikhayahu (bahasa Ibrani: , Standar Miayhu Tiberias Mayh ; "siapakah yang sama [2] dengan YHWH?") Nabi Mikha berasal dari Moresyet-Gat.[1][2][3][4] Ia merupakan salah satu nabi yang berkarya pada abad 8 SM.[4] Akan tetapi, ia tampaknya bukan seorang nabi profesional.[2] Walaupun demikian, ia dicatat sebagai nabi pertama yang memberitakan bahwa Yerusalem dan Bait Allah akan dihancurkan (bnd. Mikha 3:12).[3] Mikha berkarya pada masa pemerintahan Yotam (742-735 SM), Ahas (735-715 SM), dan Hizkia (715-687 SM) dari Yehuda.[4] Ia diperkirakan hidup pada masa yang sama dengan Amos, Hosea dan Yesaya.[3][5] Teristimewa dengan nabi Yesaya, ia memiliki hubungan rohani yang sangat dekat.[3] Kemungkinan Yesaya adalah gurunya.[5] Pemberitaan mengenai keadilan sosial yang disuarakan oleh nabi Amos, juga mempengaruhi pewartaannya. [3] Sebab, ia melihat bahwa korupsi merajalela dalam kehidupan Israel Utara dan Israel Selatan, terutama dilakukan oleh para pemimpin keagamaan.[4] Ada banyak tuan tanah yang menindas orang-orang miskin, penyelewengan hukum, dan ritual peribadatan yang tidak sungguhsungguh.[4]

Warta NabiMikha menyuarakan mengenai ketidakadilan sosial yang terjadi di Yehuda dan memprotes kultus-kultus kepercayaan palsu.[3] Pewartaannya merupakan keluhannya terhadap para penguasa tanah yang menyalahgunakan orang miskin dan tersisih.[1][2] Ia memperingatkan orang-orang yang merampas hak dan harta milik orang lain, maka TUHAN telah merencanakan hukuman yang keras bagi mereka.[1][4] Pewartaan Mikha senada dengan nabi Amos, Hosea dan Yesaya, bahwa TUHAN akan memakai bangsa asing untuk menghukum Israel yang sudah berdosa.[4]

Engraving of the Prophet Micah by Gustave Dor. Pesan nabi Mikha (Mikha 3:12) dikutip di Kitab Yeremia, ketika tua-tua negeri Yehuda membela nabi Yeremia di depan kumpulan rakyat: "Mikha, orang Moresyet itu, telah bernubuat di zaman Hizkia, raja Yehuda. Dia telah berkata kepada segenap bangsa Yehuda: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sion akan dibajak seperti ladang dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan." (Yeremia 26:18)