TM VU.docx

15
LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR VESIKA URINARIA A. DEFINISI Tumor vesika urinaria adalah tumor yang yang didapatkan dalam buli-buli (kandung kemih). Karsinoma vesika urinaria merupakan tumor superficial. Tumor ini lama kelamaan dapat mengadakan infiltrasi ke lamina phopria, otot dan lemak perivesika yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitar (Basuki B. Purnomo, 2000). Carsinoma sel skuamosa gross hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar air kencing warna merah secara terus menerus (ilmu keperawatan, 2007) Tumor vesika urinaria adalah tumor yang didapatkan dalam buli-buli atau kandung kemih ( Brunner & Suddarth, 2001). Tumor bulu-buli adalah tumor buli-buli yang dapat berbentuk papiler, tumor non invasif (insitur), noduler (infiltratif) atau campuran antara bentuk papiler dan infiltratif. Dapat disimpulkan bahwa tumor buli-buli adalah tumor yang didapatkan pada buli-buli atau kandung kemih yang akan terjadi gross hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar air kencing warna merah terus. B. ETIOLOGI

Transcript of TM VU.docx

Page 1: TM VU.docx

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMOR VESIKA URINARIA

A. DEFINISI

Tumor vesika urinaria adalah tumor yang yang didapatkan dalam buli-buli

(kandung kemih).

Karsinoma vesika urinaria merupakan tumor superficial. Tumor ini lama kelamaan

dapat mengadakan infiltrasi ke lamina phopria, otot dan lemak perivesika yang kemudian

menyebar langsung ke jaringan sekitar (Basuki B. Purnomo, 2000).

Carsinoma sel skuamosa gross hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar air kencing

warna merah secara terus menerus (ilmu keperawatan, 2007)

Tumor vesika urinaria adalah tumor yang didapatkan dalam buli-buli atau kandung

kemih (Brunner & Suddarth, 2001).

Tumor bulu-buli adalah tumor buli-buli yang dapat berbentuk papiler, tumor non

invasif (insitur), noduler (infiltratif) atau campuran antara bentuk papiler dan infiltratif.

Dapat disimpulkan bahwa tumor buli-buli adalah tumor yang didapatkan pada buli-

buli atau kandung kemih yang akan terjadi gross hematuria tanpa rasa sakit  yaitu keluar

air kencing warna merah terus. 

B. ETIOLOGI

1. Pekerjaan : pekerja dipabrik kimia, laboratorium (senyawa amin aromatik)

2.  Perokok : rokok mengandung amin aromatik dan nitrosamin.

3. Infeksi saluran kemih : Escherichia Coli dan proteus yang menghasilkan karsinogen.

4.  Kopi : pemanis buatan dan obat-obatan, untuk pemakaian jangka panjang dapat

meningkatkan resiko karsinoma buli-buli.

C. PATOFISIOLOGI

Sel tumor transisional invasi ke dinding kandung kemih. Invasi ke lamina propia dan

merusak otot sebelum masuk ke lemak perivesikal dan organ lain lainnya. Penyebaran

secara hematogen atau limfatogenous menunjukkan metastasis tumor pada kelenjar limfe

regional, paru, tulang dan hati.

Stadium (staging) tumor kandung kemih penting untuk menentukan program

pengobatan. Klasifikasiny adalah sebagai berikut :

Page 2: TM VU.docx

Ta : tumor terbatas pada epithelium.

Tis : karsinoma in situ

T1 : tumor sampai dengan lapisan subepitelium.

T2 : tumor sampai dengan lapisan otot superficial.

T3a : tumor sampai dengan otot dalam

T3b : tumor sampai dengan lemak perivesika.

T4 : tumor sampai dengan jaringan di luar kandung kemih : prostate, uterus, vagina,

dinding pelvis dan dinding abdomen.

D. MANIFESTASI KLINIK

1. Kencing campur darah yang intermitten

2. Merasa panas waktu kencing

3. Merasa ingin kencing

4. Sering kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya  sukar kencing

5.  Nyeri suprapubik yang konstan

6. Panas badan dan merasa lemah

7. Nyeri pinggang karena tekenan saraf

8.  Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis

E. KOMPLIKASI

1.   Infeksi sekunder bila tumor mengalami ulserasi

2.   Retensi urine bila tumor mengadakan invai ke bladder neck

3.   Hydronephrosis oleh karena ureter mengalami oklusi

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium Rutin

Ditemukan kelainan hematuria. Anemia dapat dijumpai sbagai tanda adanya

perdarahan kronis atau pendesakan sel metastasis kesumsum tulang.Uremia dapat

dijumpai bila tumor menyumbat kedua muara ureter baik karena obstruksi tumornya

sendiri  atau limfadenopati.

a. Sitologi urine,yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas bersama urine.

Page 3: TM VU.docx

b. Cell Survey antigen study,yaitu pemeriksaan lab. Untuk mencari sel  antigen

terhadap kanker,bahan yang digunakan adalah darah vena.

c. Flow Cytometri,yaitu :mendeteksi adanya kelainan kromosom sel-sel urtelium.

2. Pemeriksaan Radiologi

Dilakukan foto polos abdomen. Pielografi intravena dan foto toraks.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai keadaan traktur urinarius yaitu berupa

adanya gangguan fungsi ekresi ginjal,hidronefrosis,hidroureter dan filling defect pada

buli-buli dan melihat adanya regional adalah jauh.

3. Sitoskopi dan Biopsi

Pada persangkaan adanya tumor buli-buli maka pemeriksaan sistoskopi adalah

mutlak dilakukan,bila perlu dapat dilaukan  CT-Scan.Pada pemeriksaan sistoskopi

dapat dilihat adanya tumor dan sekaligus dapat dilakukan biopsi atau reaksi tumor

yang juga merupakan tindakan pengobatan pada tumor tumor superfisial.

G. PENATALAKSANAAN

Penanganan tumor Kandung Kemih bergantung pada derajat tumornya (didasarkan pada

derajat  diferensiasi sel), stadium pertumbuhan tumor  (derajat invasi local serta ada

tidaknya metastase) dan multi sentrisitas tumor (apaka tumor tersebut memiliki banyak

pusat).

Usia pasien dan status fisik, mental serta emosional harus dipertimbangkan dalam

menentu bentuk terapinya.

a. Reseksi transuretra atau fulgurasi(kauterisasi) dapat dilakukan pada papiloma yang

tunggal (tumor epitel benigna).

Melenyapkan tumor lewat insisi bedah dengan menggunakan instrument yang

dimasukkan melalui uretra.

b. Kemoterapi topical

Pemberian medikasi dengan konsentrasi yang tinggi

(thiotepa,doxorubisin,mitomisin,ethouglusid dan Bacillus Calmette   Guerin(BCG))

untuk meningkatkan penghancuran jaringan tumor.

c. Radiasi

Dilakukan sebelum pembedahan untuk mengurangi mikroektensi Neoplasma dan

viabilitas sel-sel tumor

d. Sistektomi

Dilakukan pada kanker Kandung Kemih yang invasive atau multifocal.

Page 4: TM VU.docx

Sistektomi pada Laki-laki :

Pengangkatan Kandung Kemih, prostat serta vesikulus serminalis dan jaringan

vesikel disekitarnya.

Sistektomi pada wanita :

Pengangkatan kandumg kemih,ureter bagian bawah, uterus, tuba fallopi, ovarium,

vagina anterior dan uretra.

Pada Tindakan Sistektomi dilakukan Diversi Urine:

Untuk mengalihkan aliran urin dari kandung kemih ketempat keluarnya yang

baru,biasanya air kemih dialirkan kesuatu lubang didinding perut

(stoma).Selanjutnya air kemih ikumpulkan dalam suatu kantong.

Cara untuk mengalihkan air kemih pada penderita yang kandung kemihnya telah

diangkat,digolongkan kedalam 2 kategori:

1. Orthotopic Neobladder

Penampung ini dihubungkan dengan uretra.Penderita diajarkan untuk

mengosongkan penampung ini dengan cara mengendurkan otot dasar panggul

dan meningkatkan tekanan dalam perut,sehingga air kemih mengalir melalui

uretra.

2. Continent cutaneous diversion.

Penampung ini dihubungkan dengan sebuah lubang didinding perut.Diperlukan

kantong luar,karena air kemih tetap berada dalam penampung sebelum

dikosongkan oleh penderita dengan cara memasang selang melalui lubang

didinding perut kedalam  penampung. Penderita melakukan pengosongan ini

secara teratur.

H. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Aktivitas / Istirahat

Gejala : Keterbatasan aktivitas/ imobilisasi sehubungan dengan kondisi

sebelumnya

b. Sirkulasi

Tanda : peningkatan tekanan darah/ nadi (nyeri, ansietas)

c. Eliminasi

Gejala: riwayat adanya tumor kandung kemih

Tanda : hematuria, disuria, Perubahan pola berkemih.

Page 5: TM VU.docx

d. Makanan / cairan

Gejala : penurunan berat badan

Nyeri / Keamanan

Gejala : nyeri saat berkemih

e. Penyuluhan

Gejala : riwayat keluarga tumor

2. Diagnosa

1. Gangguan eliminasi urine b/d dengan hematuria

2. Nyeri b/d adanya iritasi pada vesica urinaria

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d adanya kanker pada vesica urinari

4. Gangguan pola tidur b/d nyeri pada vesica urinari

5. Cemas b/d diagnosis tumor

6. Risiko infeksi b/d pembedahan

7. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit dan

pengobatannya.

3. Intervensi Keperawatan

1. Gangguan Eliminasi urine b/d hematuria

NOC : eliminasi urin

Tujuan  : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan Klien akan menunjukkan eliminasi urine teratur / normal

NIC : manajemen eliminasi urin

Intervensi

1. observasi dan catat warna urine . perhatikan hematuria dan atau perdarahan

dari stoma

Rasional : urine dapat agak kemerahmudaan ,yang seharusnya jernih sampai

2-3 hari.

2. kaji adanya kateter uretral . beri label ”kanan” dan ”kiri ” dan abservasi

aliran urine pada tiap saluran.

Rasional : membantu potensi ureter dan membantu penyumbatan

anastomosis dengan mempertahankannya bebas urine .

3. catat haluaran urine ; sedikit; penurunan atau penghentian urine tiba-tiba

rasional : penurunan aliran urine tiba-tiba dapat mengidentifikasik obstruksi

atau disfungsi (control hambatan oleh edema a mukus )

4. Dorong peningkatan cairan dan pertahankan pemasukan akurat

Page 6: TM VU.docx

Rasional : mempertahankan hidrasi dan aliran urine baik

5. Berikan cairan IV sesuai indikasi

Rasional : membantu mempertahankan hidrasi / sirkulasi volume adekuat

dan cairan urine.

2. Nyeri b/d adanya iritasi pada Vesica Urinari

NIC : pain controll

Tujuan  : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan Klien akan menyatakan  nyeri berkurang

Intervensi

1. Kaji nyeri ,perhatikan lokasi ,karakteristik, dan intensitas

rasional : membantu evaluasi derajat ketidaknyamanan dan keefektifan

analgetik

2. Berikan tindakan nyaman ,contoh pijatan punggung, kingkungan , istirahat

Rasional : meningkatkan relaksasi ,menurunkan tegangan otot dan

meningkatkan koping

3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pmberian obat analgetik

Rasional : obat analgetik membantu menurunkan rasa nyeri

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d adanya tumor

NOC : Status nutrisi

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan Klien akan menunjukkan adanya nutrisi yang adekuat

NIC : Managemen nutrisi

Intervensi

1. Pantau masukan makanan setiap hari , biarkan pasien menyimpan buku

harian tentang makanan sesuai indikasi .

Rasional :Mengidentifikasi kekuatan / defisiensi nutrisi

2. Dorong pasien untuk diat tinggi kalori kaya nutrisi , dengan masukan cairan

adekuat . dorong penggunaan suplemen dan makan sering

Rasional : Kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan

( untuk    menghilangkan produk sisa) . suplemen dapat memainkan peran

penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.

3. Rujukan pada ahli diet/tim pendukung nutrisi

Page 7: TM VU.docx

Rasional :memberikan rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan

individu dan menurunkan masalah berkenaan dengan malnutrisi protein/

kalori dan defisiensi mikronutrisi.

4. Gangguan pola tidur b/d nyeri pada vesika urinari

NOC : Tidur

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan klien akan melaporkan perbaikan dalam pola tidur / istirahat

NIC :Peningkatan tidur

Intervensi

1. Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi ,mis. Bantal

dan guling

Rasional : Meningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan fisiologis

/psikologis

2. Kurangi kebisingan dan lampu

Rasional : Memberikan situasi kondusif untuk tidur

3. Dorong posisi nyaman , bantu dalam mengubah posisi

Rasional : pengubahan posisi mengubah area tekanan dan meningkatkan

istirahat.

4. Hindari mengganggu bila mungkin ( mis. Membangunkan untuk obat atau

terapi )

Rasional : tidur tanpa gangguan lebih menimbulkan rasa segar dan pasien

mungkin tidak mampu kembali tidur bila terbangun.

5. Resiko infeksi b/d pembedahan

NOC : Infection controll

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan Klien akan mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam intervensi

untuk mencegah mengurangi risiko infeksi

NIC : Manajemen Infeksi

Intervensi

1. kosongkan kantong ostomi bila menjadi penuh sepertinya saat cairan IV dan

Drainase kantong kontinu dilepaskan .

rasional : Menurunkan refluks urine dan mempertahankan inegritas alat

Page 8: TM VU.docx

2. catat karakteristik urine  dan perhatikan apakah perubahan berhubungan

dengan keluhan nyeri panggul.

Rasional : urine keruh dan bau menunjukkan infeksi

3. Perhatikan kemerahan desertai stoma

Rasional : Kemerahan paling umum disebabkan oleh jamur.

4. Ambil spesimen eksudat , urine ,sputum dan darah sesuai indikasi

Rasional : Mengidentifikasikan sumber infeksi /tindakan paling efektif

5. Berikan obat sesuai Indikasi, Asam askorbat , vitamin C

Rasional : diberikan untuk mengasamkan urine, menurunkan pertumbuhan

bakteri /risiko   infeksi

6. Kecemasan b/d diagnosis kanker

NOC : tingakat ansietas

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan Klien akan menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan

berkurangnya  rasa takut dan tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang

pada tingkat dapat diatasi

NIC : penurunan ansietas

Intervensi

1. Tinjau ulang pengalaman pasien atau orang terdekat sebelumnya dengan

kanker

Rasional : Membantu dalam Indentifikasi rasa takut dan kesalahan konsep

berdasarkan pada pengalaman dengan kanker .

2. Dorong Pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

Rasional : membantu pasien untuk merasa diterima pada adanya kondisi

tanpa perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat dan terkontrol.

3. Pertahankan kontak sering dengan pasien ,bicara dengan menyentuh pasien

bila tepat.

Rasional : Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak.

Berikan respek dan penerimaan individu mengembangkan kepercayaan.

4. Berikan informasi yang dapat dipercaya dan konsisten dan dukungan untuk

orang terdekat.

Rasional : Memungkinkan untuk interaksi interpersonal lebih baik dan

menurunkan ansietas dan rasa takut.

Page 9: TM VU.docx

7. Kurang pengetahuan B/d kurangnya informasi mengenai penyakit dan

pengobatannya.

NOC : Pendidikan kesehatan

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan Klien akan

Mengungkapkan informasi akurat tentang diagnosa dan aturan pengobatan pada

tingkatan kesiapan diri sendiri.

Melakukan perubahan gaya hidup yang perlu dan berpartisipasi dalam aturan

atau pengobatan

NIC : Edukasi Kesehatan

Intervensi

1. Tinjau tanda dan gejala kebutuhan evaluasi medis misalnya  Infeksi ,

penyumbatan penyembuhan , reaksi obat , peningkatan nyeri.

Rasional : identifikasi dini dan pengobatan dapat membatasi berat

komplikasi

2. Tinjau ulang dengan pasien atau orang terdekat ,pemahaman diagnosa

kusus, alternatif pengobatan dan sifat harapan.

Rasional : memvalidasi tingkat pemahaman saat ini mengidentifikasi

kebutuhan belajar dan memberikan dasar pengetahuan dimana pasien

membuat keputusan berdasatkan informasi.

3. Tentukan persepsi pasien tentang kanker dan pengobatan ; tumor tanyakan

tentang pengalaman pasien sendiri/sebelumnya adalah pengalaman orang

lain yang mempunyai .

Rasional : membantu mengidentifikasi ide,sikap , dan kesenjangan

pengetahuan tentang   kanker.

4. Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang nyata tetapi sensitif

,jawab pertanyaan secara khusus tetap tidak memaksakan dengan datail yang

tidak penting

Rasional ; membantu penilaian diagnosa kanker ,memberikan informasi

yang diperlukan selama waktu menyerapnya

Page 10: TM VU.docx

DAFTAR PUSTAKA

Basuki B. purnomo, Dasar-Dasar Urologi, Malang, Fakultas kedokteran Brawijaya,  2000

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC.

Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,(2012), Diagnosa Keperawatan Nanda NIC NOC,

Jakarta, EGC

NANDA International. 2012. Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications 2012-2014.

Jakarta : EGC