TM VU.docx
-
Upload
desiafyati -
Category
Documents
-
view
230 -
download
10
Transcript of TM VU.docx
![Page 1: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMOR VESIKA URINARIA
A. DEFINISI
Tumor vesika urinaria adalah tumor yang yang didapatkan dalam buli-buli
(kandung kemih).
Karsinoma vesika urinaria merupakan tumor superficial. Tumor ini lama kelamaan
dapat mengadakan infiltrasi ke lamina phopria, otot dan lemak perivesika yang kemudian
menyebar langsung ke jaringan sekitar (Basuki B. Purnomo, 2000).
Carsinoma sel skuamosa gross hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar air kencing
warna merah secara terus menerus (ilmu keperawatan, 2007)
Tumor vesika urinaria adalah tumor yang didapatkan dalam buli-buli atau kandung
kemih (Brunner & Suddarth, 2001).
Tumor bulu-buli adalah tumor buli-buli yang dapat berbentuk papiler, tumor non
invasif (insitur), noduler (infiltratif) atau campuran antara bentuk papiler dan infiltratif.
Dapat disimpulkan bahwa tumor buli-buli adalah tumor yang didapatkan pada buli-
buli atau kandung kemih yang akan terjadi gross hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar
air kencing warna merah terus.
B. ETIOLOGI
1. Pekerjaan : pekerja dipabrik kimia, laboratorium (senyawa amin aromatik)
2. Perokok : rokok mengandung amin aromatik dan nitrosamin.
3. Infeksi saluran kemih : Escherichia Coli dan proteus yang menghasilkan karsinogen.
4. Kopi : pemanis buatan dan obat-obatan, untuk pemakaian jangka panjang dapat
meningkatkan resiko karsinoma buli-buli.
C. PATOFISIOLOGI
Sel tumor transisional invasi ke dinding kandung kemih. Invasi ke lamina propia dan
merusak otot sebelum masuk ke lemak perivesikal dan organ lain lainnya. Penyebaran
secara hematogen atau limfatogenous menunjukkan metastasis tumor pada kelenjar limfe
regional, paru, tulang dan hati.
Stadium (staging) tumor kandung kemih penting untuk menentukan program
pengobatan. Klasifikasiny adalah sebagai berikut :
![Page 2: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/2.jpg)
Ta : tumor terbatas pada epithelium.
Tis : karsinoma in situ
T1 : tumor sampai dengan lapisan subepitelium.
T2 : tumor sampai dengan lapisan otot superficial.
T3a : tumor sampai dengan otot dalam
T3b : tumor sampai dengan lemak perivesika.
T4 : tumor sampai dengan jaringan di luar kandung kemih : prostate, uterus, vagina,
dinding pelvis dan dinding abdomen.
D. MANIFESTASI KLINIK
1. Kencing campur darah yang intermitten
2. Merasa panas waktu kencing
3. Merasa ingin kencing
4. Sering kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing
5. Nyeri suprapubik yang konstan
6. Panas badan dan merasa lemah
7. Nyeri pinggang karena tekenan saraf
8. Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis
E. KOMPLIKASI
1. Infeksi sekunder bila tumor mengalami ulserasi
2. Retensi urine bila tumor mengadakan invai ke bladder neck
3. Hydronephrosis oleh karena ureter mengalami oklusi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium Rutin
Ditemukan kelainan hematuria. Anemia dapat dijumpai sbagai tanda adanya
perdarahan kronis atau pendesakan sel metastasis kesumsum tulang.Uremia dapat
dijumpai bila tumor menyumbat kedua muara ureter baik karena obstruksi tumornya
sendiri atau limfadenopati.
a. Sitologi urine,yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas bersama urine.
![Page 3: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/3.jpg)
b. Cell Survey antigen study,yaitu pemeriksaan lab. Untuk mencari sel antigen
terhadap kanker,bahan yang digunakan adalah darah vena.
c. Flow Cytometri,yaitu :mendeteksi adanya kelainan kromosom sel-sel urtelium.
2. Pemeriksaan Radiologi
Dilakukan foto polos abdomen. Pielografi intravena dan foto toraks.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai keadaan traktur urinarius yaitu berupa
adanya gangguan fungsi ekresi ginjal,hidronefrosis,hidroureter dan filling defect pada
buli-buli dan melihat adanya regional adalah jauh.
3. Sitoskopi dan Biopsi
Pada persangkaan adanya tumor buli-buli maka pemeriksaan sistoskopi adalah
mutlak dilakukan,bila perlu dapat dilaukan CT-Scan.Pada pemeriksaan sistoskopi
dapat dilihat adanya tumor dan sekaligus dapat dilakukan biopsi atau reaksi tumor
yang juga merupakan tindakan pengobatan pada tumor tumor superfisial.
G. PENATALAKSANAAN
Penanganan tumor Kandung Kemih bergantung pada derajat tumornya (didasarkan pada
derajat diferensiasi sel), stadium pertumbuhan tumor (derajat invasi local serta ada
tidaknya metastase) dan multi sentrisitas tumor (apaka tumor tersebut memiliki banyak
pusat).
Usia pasien dan status fisik, mental serta emosional harus dipertimbangkan dalam
menentu bentuk terapinya.
a. Reseksi transuretra atau fulgurasi(kauterisasi) dapat dilakukan pada papiloma yang
tunggal (tumor epitel benigna).
Melenyapkan tumor lewat insisi bedah dengan menggunakan instrument yang
dimasukkan melalui uretra.
b. Kemoterapi topical
Pemberian medikasi dengan konsentrasi yang tinggi
(thiotepa,doxorubisin,mitomisin,ethouglusid dan Bacillus Calmette Guerin(BCG))
untuk meningkatkan penghancuran jaringan tumor.
c. Radiasi
Dilakukan sebelum pembedahan untuk mengurangi mikroektensi Neoplasma dan
viabilitas sel-sel tumor
d. Sistektomi
Dilakukan pada kanker Kandung Kemih yang invasive atau multifocal.
![Page 4: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/4.jpg)
Sistektomi pada Laki-laki :
Pengangkatan Kandung Kemih, prostat serta vesikulus serminalis dan jaringan
vesikel disekitarnya.
Sistektomi pada wanita :
Pengangkatan kandumg kemih,ureter bagian bawah, uterus, tuba fallopi, ovarium,
vagina anterior dan uretra.
Pada Tindakan Sistektomi dilakukan Diversi Urine:
Untuk mengalihkan aliran urin dari kandung kemih ketempat keluarnya yang
baru,biasanya air kemih dialirkan kesuatu lubang didinding perut
(stoma).Selanjutnya air kemih ikumpulkan dalam suatu kantong.
Cara untuk mengalihkan air kemih pada penderita yang kandung kemihnya telah
diangkat,digolongkan kedalam 2 kategori:
1. Orthotopic Neobladder
Penampung ini dihubungkan dengan uretra.Penderita diajarkan untuk
mengosongkan penampung ini dengan cara mengendurkan otot dasar panggul
dan meningkatkan tekanan dalam perut,sehingga air kemih mengalir melalui
uretra.
2. Continent cutaneous diversion.
Penampung ini dihubungkan dengan sebuah lubang didinding perut.Diperlukan
kantong luar,karena air kemih tetap berada dalam penampung sebelum
dikosongkan oleh penderita dengan cara memasang selang melalui lubang
didinding perut kedalam penampung. Penderita melakukan pengosongan ini
secara teratur.
H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas / Istirahat
Gejala : Keterbatasan aktivitas/ imobilisasi sehubungan dengan kondisi
sebelumnya
b. Sirkulasi
Tanda : peningkatan tekanan darah/ nadi (nyeri, ansietas)
c. Eliminasi
Gejala: riwayat adanya tumor kandung kemih
Tanda : hematuria, disuria, Perubahan pola berkemih.
![Page 5: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/5.jpg)
d. Makanan / cairan
Gejala : penurunan berat badan
Nyeri / Keamanan
Gejala : nyeri saat berkemih
e. Penyuluhan
Gejala : riwayat keluarga tumor
2. Diagnosa
1. Gangguan eliminasi urine b/d dengan hematuria
2. Nyeri b/d adanya iritasi pada vesica urinaria
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d adanya kanker pada vesica urinari
4. Gangguan pola tidur b/d nyeri pada vesica urinari
5. Cemas b/d diagnosis tumor
6. Risiko infeksi b/d pembedahan
7. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai penyakit dan
pengobatannya.
3. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan Eliminasi urine b/d hematuria
NOC : eliminasi urin
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan Klien akan menunjukkan eliminasi urine teratur / normal
NIC : manajemen eliminasi urin
Intervensi
1. observasi dan catat warna urine . perhatikan hematuria dan atau perdarahan
dari stoma
Rasional : urine dapat agak kemerahmudaan ,yang seharusnya jernih sampai
2-3 hari.
2. kaji adanya kateter uretral . beri label ”kanan” dan ”kiri ” dan abservasi
aliran urine pada tiap saluran.
Rasional : membantu potensi ureter dan membantu penyumbatan
anastomosis dengan mempertahankannya bebas urine .
3. catat haluaran urine ; sedikit; penurunan atau penghentian urine tiba-tiba
rasional : penurunan aliran urine tiba-tiba dapat mengidentifikasik obstruksi
atau disfungsi (control hambatan oleh edema a mukus )
4. Dorong peningkatan cairan dan pertahankan pemasukan akurat
![Page 6: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/6.jpg)
Rasional : mempertahankan hidrasi dan aliran urine baik
5. Berikan cairan IV sesuai indikasi
Rasional : membantu mempertahankan hidrasi / sirkulasi volume adekuat
dan cairan urine.
2. Nyeri b/d adanya iritasi pada Vesica Urinari
NIC : pain controll
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan Klien akan menyatakan nyeri berkurang
Intervensi
1. Kaji nyeri ,perhatikan lokasi ,karakteristik, dan intensitas
rasional : membantu evaluasi derajat ketidaknyamanan dan keefektifan
analgetik
2. Berikan tindakan nyaman ,contoh pijatan punggung, kingkungan , istirahat
Rasional : meningkatkan relaksasi ,menurunkan tegangan otot dan
meningkatkan koping
3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pmberian obat analgetik
Rasional : obat analgetik membantu menurunkan rasa nyeri
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d adanya tumor
NOC : Status nutrisi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan Klien akan menunjukkan adanya nutrisi yang adekuat
NIC : Managemen nutrisi
Intervensi
1. Pantau masukan makanan setiap hari , biarkan pasien menyimpan buku
harian tentang makanan sesuai indikasi .
Rasional :Mengidentifikasi kekuatan / defisiensi nutrisi
2. Dorong pasien untuk diat tinggi kalori kaya nutrisi , dengan masukan cairan
adekuat . dorong penggunaan suplemen dan makan sering
Rasional : Kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan
( untuk menghilangkan produk sisa) . suplemen dapat memainkan peran
penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
3. Rujukan pada ahli diet/tim pendukung nutrisi
![Page 7: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/7.jpg)
Rasional :memberikan rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan
individu dan menurunkan masalah berkenaan dengan malnutrisi protein/
kalori dan defisiensi mikronutrisi.
4. Gangguan pola tidur b/d nyeri pada vesika urinari
NOC : Tidur
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan klien akan melaporkan perbaikan dalam pola tidur / istirahat
NIC :Peningkatan tidur
Intervensi
1. Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi ,mis. Bantal
dan guling
Rasional : Meningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan fisiologis
/psikologis
2. Kurangi kebisingan dan lampu
Rasional : Memberikan situasi kondusif untuk tidur
3. Dorong posisi nyaman , bantu dalam mengubah posisi
Rasional : pengubahan posisi mengubah area tekanan dan meningkatkan
istirahat.
4. Hindari mengganggu bila mungkin ( mis. Membangunkan untuk obat atau
terapi )
Rasional : tidur tanpa gangguan lebih menimbulkan rasa segar dan pasien
mungkin tidak mampu kembali tidur bila terbangun.
5. Resiko infeksi b/d pembedahan
NOC : Infection controll
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan Klien akan mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam intervensi
untuk mencegah mengurangi risiko infeksi
NIC : Manajemen Infeksi
Intervensi
1. kosongkan kantong ostomi bila menjadi penuh sepertinya saat cairan IV dan
Drainase kantong kontinu dilepaskan .
rasional : Menurunkan refluks urine dan mempertahankan inegritas alat
![Page 8: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/8.jpg)
2. catat karakteristik urine dan perhatikan apakah perubahan berhubungan
dengan keluhan nyeri panggul.
Rasional : urine keruh dan bau menunjukkan infeksi
3. Perhatikan kemerahan desertai stoma
Rasional : Kemerahan paling umum disebabkan oleh jamur.
4. Ambil spesimen eksudat , urine ,sputum dan darah sesuai indikasi
Rasional : Mengidentifikasikan sumber infeksi /tindakan paling efektif
5. Berikan obat sesuai Indikasi, Asam askorbat , vitamin C
Rasional : diberikan untuk mengasamkan urine, menurunkan pertumbuhan
bakteri /risiko infeksi
6. Kecemasan b/d diagnosis kanker
NOC : tingakat ansietas
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan Klien akan menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan
berkurangnya rasa takut dan tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang
pada tingkat dapat diatasi
NIC : penurunan ansietas
Intervensi
1. Tinjau ulang pengalaman pasien atau orang terdekat sebelumnya dengan
kanker
Rasional : Membantu dalam Indentifikasi rasa takut dan kesalahan konsep
berdasarkan pada pengalaman dengan kanker .
2. Dorong Pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
Rasional : membantu pasien untuk merasa diterima pada adanya kondisi
tanpa perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat dan terkontrol.
3. Pertahankan kontak sering dengan pasien ,bicara dengan menyentuh pasien
bila tepat.
Rasional : Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak.
Berikan respek dan penerimaan individu mengembangkan kepercayaan.
4. Berikan informasi yang dapat dipercaya dan konsisten dan dukungan untuk
orang terdekat.
Rasional : Memungkinkan untuk interaksi interpersonal lebih baik dan
menurunkan ansietas dan rasa takut.
![Page 9: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/9.jpg)
7. Kurang pengetahuan B/d kurangnya informasi mengenai penyakit dan
pengobatannya.
NOC : Pendidikan kesehatan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan Klien akan
Mengungkapkan informasi akurat tentang diagnosa dan aturan pengobatan pada
tingkatan kesiapan diri sendiri.
Melakukan perubahan gaya hidup yang perlu dan berpartisipasi dalam aturan
atau pengobatan
NIC : Edukasi Kesehatan
Intervensi
1. Tinjau tanda dan gejala kebutuhan evaluasi medis misalnya Infeksi ,
penyumbatan penyembuhan , reaksi obat , peningkatan nyeri.
Rasional : identifikasi dini dan pengobatan dapat membatasi berat
komplikasi
2. Tinjau ulang dengan pasien atau orang terdekat ,pemahaman diagnosa
kusus, alternatif pengobatan dan sifat harapan.
Rasional : memvalidasi tingkat pemahaman saat ini mengidentifikasi
kebutuhan belajar dan memberikan dasar pengetahuan dimana pasien
membuat keputusan berdasatkan informasi.
3. Tentukan persepsi pasien tentang kanker dan pengobatan ; tumor tanyakan
tentang pengalaman pasien sendiri/sebelumnya adalah pengalaman orang
lain yang mempunyai .
Rasional : membantu mengidentifikasi ide,sikap , dan kesenjangan
pengetahuan tentang kanker.
4. Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang nyata tetapi sensitif
,jawab pertanyaan secara khusus tetap tidak memaksakan dengan datail yang
tidak penting
Rasional ; membantu penilaian diagnosa kanker ,memberikan informasi
yang diperlukan selama waktu menyerapnya
![Page 10: TM VU.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071702/563db873550346aa9a93ca14/html5/thumbnails/10.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Basuki B. purnomo, Dasar-Dasar Urologi, Malang, Fakultas kedokteran Brawijaya, 2000
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,(2012), Diagnosa Keperawatan Nanda NIC NOC,
Jakarta, EGC
NANDA International. 2012. Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications 2012-2014.
Jakarta : EGC