TM materi 3
-
Upload
kristianto-pradipta -
Category
Documents
-
view
247 -
download
14
description
Transcript of TM materi 3
PRE-Lab
1. Jelaskan prinsip uji aktivitas biokimia mikroba!
2. Bakteri memiliki dua jenis enzim yaitu endoenzim dan eksoenzim. Jelaskan perbedaannya!
Uji aktivitas biokimia mikroba dilakukan untuk mengetahui atau reaksi
biokimia hasil proses hidrolisis lemak, pati , protein dan gelatin yang dilakukan
mikroba dengan cara menginokulasikan bakteri ke dalam petridish yang telah di
beri tambahan substrat lalu diinkubasi dengan waktu dan suhu tertentu. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar dapat mengetahui karakteristik mikroba saat
melakukan aktivitas biokimia dan dapat mengidentifikasinya. Prinsipnya adalah
setelah mikroba diinokulasikan ke dalam media yang telah ditambahkan substrat
yang telah ditentukan, maka diamati adanya perubahan yang terjadi dalam
media (perubahan warna, kekeruhan, viskositas) setelah diinkubasi dengan
waktu dan suhu tertentu ( Tim Penyusun Modul Mikpang, 2014).
Endoenzim Eksoenzim
Merupakan enzim intrsraseluler
yang aktifitasnya di dalam sel
Bersifat anabolik dapat juga
bersifat katabolik
Mensintesis bahan seluler dan
menguraikan nutrien untuk
menyediakan energi yang dibutuhkan
oleh sel
Melakukan reaksi oksidasi dan
reduksi
Membebaskan energi dalam
julamh besar yang akan
dimanfaatkan oleh sel
mikroorganisme.
Memungkinkan untuk merubah
nutrien yang ada sekitarnya sehingga
memungkinkan nutrien tersebut
memasuki sel atau mengambil zat
makanan zat makanan yang ada di
sekililingnya. Misalnya, enzim amilase
menguraikan zat pati menjadi unit-
unit gula yang lebih kecil.
Melakukan reaksi dan hidrolisis
Membebaskan energi dalam
julah kecil dan energi yang
dibebaskan tidak berguna bagi sel.
3. Jelaskan karakteristik dan komponen penyusun dari:a. pati,b. lemak,c. protein,d. gelatin.
a. Pati : suatu karbohidrat yang secara alami berada di dalam sel tumbuhan
sebagai granula-granula mikroskopik yang dibentuk dari dua jenis polimer
glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa adalah komponen minor
dari pati dan mempunyai struktur linier yang terbentuk dari ikatan α-1,4
glikosidik. Amilopektin terbentuk dari ikatan α-1,4 glikosidik dan
bercabang pada ikatan α-1,6 glikosidik (Martinez et al, 2004).
b. Lemak : zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.Namun
lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroformeter dan
benzen. Unsur penyusun lemak antara lain adalah
Karbon(C),Hidrogen(H),Oksigen(O) dan kadang-kadang Fosforus(P) serta
Nitrogen(N).Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul
gliserol dan tiga molekul asam lemak.Asam lemak terdiri dari rantai
Hidrokarbon(CH) dan gugus Karboksil(-COOH).Molekul gliserol memiliki
tiga gugus Hidroksil(-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan
gugus karboksil asam lemak (Rahmani, 2008).
c. Protein : senyawa organik kompleks dengan berat molekul tinggi, protein
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide (Sari, 2007). Protein
mengandung molekul karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Jika terkenan suhu yang terlalu tinggi atau rendah,
terkena asam atau basa secara berlebih dan diagitasi berlebihan makan
protein akan mengalami denaturasi dimana ikatan-iktan pada mokelul
protein akan rusak (Winarno, 2004).
d. Gelatin : Gelatin merupakan protein konversi bersifat larut air yang
diperoleh dari hidrolisis kolagen yang bersifat tidak larut air. Gelatin
adalah derivat protein dari serat kolagen yang ada pada kulit, tulang,dan
tulang rawan. Susunan asam aminonya hampir mirip dengan kolagen,
dimanaglisin sebagai asam amino utama dan merupakan 2/3 dari seluruh
asam amino yangmenyusunnya, 1/3 asam amino yang tersisa diisi oleh
prolin dan hidroksiprolin (Huda et al, 2013).
4. Jelaskan yang dimaksud bakteri proteolitik! Beri contoh bakteri proteolitik!
5. Apa yang Anda ketahui tentang amilase? Jelaskan!
6. Apa yang Anda ketahui tentang lipase? Jelaskan!
Bakteri proteolitik merupakan mikroorganisme yang memproduksi enzim
protease ekstraselluler. Enzim proteolitik (proteolytic enzymes) merupakan kelompok
enzim bersifat hidrolitik yang mampu memecah rantai panjang molekul protein
menjadi molekul-molekul yang lebih kecil disebut peptida dan bahkan sampai menjadi
komponen-komponen terkecil penyusun protein yang disebut Asam Amino (Barret et
al, 2012).
Bakteri proteolitik misalnya Azotobacter, Proteus sp, Aeromonas, Lactobacillus,
Serratia, Streptomyces ,Pseudomanas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.
(Barret et al, 2012).
Amilase secara umum dapat didefinisikan sebagai enzim yang
menghidrolisis ikatan O-glikosil dari pati. Fungsi utama dari enzim amilase untuk
memecah pati, yang menghasilkan gula sederhana seperti fruktosa, maltosa,
glukosa dan dekstrin. Fungsi amilase terjadi dalam tubuh manusis. Enzim Amilase
bekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan dekstrin, akan
diurai menjadi molekul yang lebih sederhana(Gandjar, 2006).
Lipase disebut juga triasilgliserol hidrolase (E.C.3.1.1.3), merupakan enzim
yang dapat menjadi biokatalis pada reaksi hidrolisis triacilgliserol menjadi gliserol
dan asam lemak. Lipase akan melakukan proses hidrolisis triasilgliserol menjadi
asam lemak, diasilgliserol, monoasilgliserol dan gliserol serta pada kondisi
tertentu dapat mengkatalisis reaksi sebaliknya yaitu membentuk gliserida dari
gliserol dan asam lemak. Lipase juga dapat mengkatalisis sintesis ester dan
transesterifikasi pada media organik yang mengandung sedikit konsentrasi air
(Damaso dkk., 2008). Disamping itu enzim lipase juga berperan sebagai
biokatalis dalam reaksi alkoholisis, acidolisis, esterifikasi dan aminolisis. (Kurnia,
2010).
7. Apa yang Anda ketahui tentang gelatinase? Jelaskan!
8. Beri contoh jenis mikroorganisme penghasil:a. amilase,b. lipase,c. gelatinase.
a. Amilase : Bakteri : Bacillus licheniformis, B.stearothermophillus,
Alicyclobacillus acidocaldarius .Dari kelompok kapang pun juga dapat
memproduksi amilase antara lain Aspergillus oryzae dan F. oxysporum
(Sivaramakrishnan eta al , 2006)
b. Lipase : dari kelas fungi (Rizhopus sp., Aspergillus sp., Geothricum sp.,
Mucor sp.), yeast (Saccharomyces crataegenesis,Torulospora globosa dan
Trichosporon asteroid) dan bakteri (Bacillus sp., Pseudomonas sp)
(Treichel, dkk. 2010).
c. Gelatinase : 3 genus bakteri gelatinolitik, yaitu Pseudomonas, Micrococcus
Enzim gelatinase merupakan jenis eksoenzim yang dikeluarkan oleh sel guna
mengambil dan mengubah zat makanan (karbohidrat, lemak, protein) di
sekeliling sel sehingga zat makanan dapat terserap oleh bakteri. Enzim
gelatinase adalah enzim yang mampu menguraikan gelatin menjadi senyawa
yang lebih sederhana yaitu asam-asam amino. Gelatin merupakan jenis protein
yang tidak mengandung tryptophan, yaitu salah satu jenis asam amino esensial.
Pada suhu di bawah 25 0C gelatin berwujud padat, sedangkan pada suhu di atas
25 0C gelatin berwujud cair. Bila gelatin telah terurai, maka senyawa ini akan
kehilangannya sifat gel/padatnya (Barret et al, 2012).
TINJAUAN BAHAN
A. Larutan CuSO4:
Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah sebuah
senyawakimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini eksis di
bumidengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk anhidratnya
berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih, sedangkan bentuk pentahidratnya
(CuSO4·5H2O), berwarna biru terang (Walker, 2008).
Sifat fisika dan kimia CuSO4: Massa molar : 159,62 g/mol, Densitas : 3,602 g/cm),
Kelarutan : larut dalam air , Entropi molar : 109,05 J/K mol pada suhu 650 °C,
tembaga (II) sulfat akan terdekomposisi menjadi tembaga(II) oksida (CuO) dan
belerang trioksida (SO3). Larutan berbentuk hidrat (Mulyono, 2006).
B. Iodin 1 %:
Bentuk padat dengan warna hitam – ungu serta berbau khas iodine. Memiliki
ekanan uap : 0,3 mm Hg @ 20 deg C dan titik didih: 184 deg C ( 363,20 oF ) Pembekuan
/ Melting Point : 113 C ( 235,40 0F ) Kelarutan dalam air : 0,034 g/100 ml @ 25 ,
Density : 4.93 Rumus Molekul : 12 Berat Molekul : 253,8 (Fitria dan Rikmasari, 2014).
C. Minyak Zaitun
Minyak zaitun dikenal juga sebagai minyak olive atau olive oil dalam
bahasa Inggrisnya merupakan minyak yang terbuat dari buah zaitun. Berdasarkan
jenisnya, minyak zaitun dibagi menjadi :Extra-Virgin Olive Oil ( memiliki tingkat
keasaman kurang dari 1 persen), Virgin Olive Oil (tingkat keasaman lebih tinggi
dari pada Extra-Virgin Olive Oil) Refined Olive Oil (tingkat keasamannya lebih dari
3,3 persen), Pure Olive Oil, Extra Light Olive Oil (campuran minyak zaitun murni
dan hash sulingan) .
(Rohman, 2007).
DIAGRAM ALIR
1. Uji Hidrolisa Pati
Diinokulasikan bakteri pada permukaan media strach agar (ditotolkan)
Diinkubasi suhu 3 C selama 48 jam 7ͦ777777777777 7
Diamkan selama 30 detik
Diamati dan dikur zona bening
2. Uji Hidrolisa Lemak
Dicairkan dan didinginkan 15 menit
Dihomogenkan dengan stirer selama 15 menit
padat
Diinkubasi selama 72 jam pada suhu 3 C7ͦ777777777777 7
Diamkan selama 15 menit
Diamati dan diukur adanya zona bening dan perubahan warna
Hasil
B.subtilis dan S.cereviceae
Hasil
Media NA
Iodine
1 % minyak zaitun
Media Padat
B.subtilis dan A.niger
1 tetes CuSO4
3. Uji Hidrolisa Protein
Diinokulasikan pada permukaan media susu skim
Diinkubasi suhu 3 C selama 48 jam 7ͦ777777777777 7
Diamati dan dicatat adanya perubahan kejernihan (zona bening) cawan
4. Uji Hidrolisa Gelatin
Diinokulasikan pada permukaan media nutrient gelatin
Diinkubasi suhu 3 C selama 48 jam 7ͦ777777777777 7
Disimpan dalam lemari es selama 30 menit
Diamati bentuk media (cair /padat)
Hasil
B.subtilis dan A.niger
B.subtilis dan A.niger
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Barret et al. 2012. Handbook of Proteolytic Enzymes, Volume 1. London: Elshivier
Publishing
Damaso, M dkk.2008. Utilization of Agroindustrial Residues for Lipase Production by
Solid-State Fermentation.BrazilianJournal of Microbiology. 39 : 676-681
Dwi dan Susatyo.2007. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Gelatinolitik Asal Tambak Daerah
Gresik Dan Lamongan. Surabaya: UNAIR Press
Fitria, A dan Rikmasari, Y. 2014. Material Safety Data Sheet (MSDS) Iodine dan Hidrogen
Iodine. Makalah. Bandung : Poltekes Bandung
Gandjar, I. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Huda, W Et Al. 2013. Kajian Karakteristik Fisik Dan Kimia Gelatin Ekstrak Tulang Kaki
Ayam(Gallus Gallus Bankiva) Dengan Variasi Lama Perendaman Dan Konsentrasi
Asam. Jurnal Teknosains Pangan . Vol 2 No 3 Juli 2013
Kurnia, Dianty Rosirda D. 2010. Studi Aktivitas Enzim Lipase Dari Aspergillus Niger
Sebagai Biokatalis Pada Proses Gliserolisis Untuk Menghasilkan Monoasilgliserol.
Masters Thesis, Universitas Diponegoro
Martínez, A Et Al. 2004. Enzymatic Delignification Of Plant Cell Wall: From Nature To Mill.
Current Opinion In Biotechnology, Vol. 20, No. 3
Mulyono. 2006. Membuat Reagen Kimia. Jakarta: Bumi Aksara
Rahmani, R. 2008. Penentuan Sifat Fisiko Kimia dan Komposisi Asam Lemak Penyusun
Trigliserida. Depok: UI Press
Rohman, A dan Soemantri. 2007. Analisis Makanan. Yogyakarta: UGM Press .
Sari, M. 2007.Struktur Protein. Surabaya : Universitas Surabaya Press
Tim Penyusun Modul Mikpang. 2014. Buku Petunjuk Parktikum Mikrobiologi
Pangan.Malang: Universitas Brawijaya
Sivaramakrishnan, S et al. 2006. α-Amylases from microbial sources. Food Technology
and Biotechnology. Vol 44
Tosari, A. 2008. Aktivitas Enzim Amilase. Makassar : Universitas Hasanudin Press
Treichel, H., dkk. 2010. A Review on Microbial Lipases Production. Food Bioproses
Technology. Vol. 3, 182-196
Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Penerbit Universitas Muhamadiyah Press, Malang
Winarno, F. 2004. Kimia dan Pangan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama