Tipe Data Dasar & Statemen Kontrol
-
Upload
rusdi-ariawan -
Category
Documents
-
view
1.203 -
download
3
description
Transcript of Tipe Data Dasar & Statemen Kontrol
PRAKTIKUM KOMSEP PEMROGRAMAN KOMPUTER
MODUL II
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
Oleh
KELOMPOK XVIII
Putu Rusdi Ariawan (0804405050)
I Gusti Agung Gede Mega Perbawa (0804405049)
LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
Desember 2008
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
BAB IV
TIPE DATA DASAR DAN STATEMENT KONTROL
4.1 Tujuan
1. Memahami dasar-dasar pemrograman Pascal atau C++.
2. Memahami penggunaan statement kontrol khususnya if...., if...else, switch
atau case....of.
3. Memahami pemilihan tipe data yang digunakan secara efisien.
4. Memahami manipulasi string.
5. Memahami dan bisa membuat program yang berbentuk suatu fungsi.
6. Memahami dan bisa menggunakan passing parameter dalam fungsi ndan
prosedur.
4.2 Tinjauan Pustaka
4.2.1 Tipe Data
Tipe data dari variabel digunakan untuk mengklasifikasikan informasi
atau data berdasarkan jangkauan nilai dan memori yang dibutuhkan program. Data
yang dipergunakan dalam bahasa pemrograman memiliki ukuran dan tipe yang
berbeda. Setiap tipe data membutuhkan jumlah memori yang berbeda juga untuk
menyimpannya. Untuk menentukan jumlah memori yang akan diproses program
harus mencamtumkan jenis data yang diperlukan.
Tipe data pada Pascal dikelompokkan menjadi bebebrapa bagian
seperti tipe sederhana, tipe integer, tipe bolean, tipe char, tipe terbilang, tipe
subjangkauan, tipe riil, tipe string, tipe terstruktur, tipe larik, tipe rekaman, tipe
himpunan, tipe berkas dan tipe pointer. Dari masing-masing kelompok tipe data
tersebut dapat dibagi lagi menurut batas nilainya .
Dalam bahasa pascal terdapat bermacam-macam tipe data, namun tipe
dasar pada bahasa ini hannya ada 3 jenis yaitu :
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
1. Tipe Data Sederhana
2. Tipe Data Terstruktur
3. Tipe Data Pionter
Tipe data dasar yang digunakan dalam pascal dapat dibagi menjadi beberapa
bagian. Berikut adalah skema pembagian tipe data dasar.
Tipe Data
Dasar
Tipe Ordinal
Tipe Real
integer
Boolean
Char
enumerasi
Subrange
Shortint
Longint
Shortint
Integer
Byte
Real
Comp
Extented
Double
Single
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
4.2.1.1 Tipe Data Sederhana
Biasanya pemrogram mengartikan tipe data ini adalah berupa sebuah
perubah yang hanya menyimpan nilai data saja.
Tipe data ini dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Tipe Ordinal
Karakteristik tipe data ordinal adalah:
a) Nilai dari suatu tipe ordinal merupakan himpunan berurutan(ordered set), dan
setiap nilai mempunyai nilai ordinalitas, yaitu nilai integral. Kecuali tipe
integer, pada tipe data ordinal, nilai pertama mempunyai nilai ordinalitas 0,
berikutnya 1 dan seterusnya. Sedangkan tipe data integer nilai ordinalitasnya
adalah nilai integer itu sendiri. Semua nilai tipe data ordinal, kecuali yang
pertama mempunyai nilai pendahulunya (predesesor) dan semua nilai kecuali
yang terakhir mempunyai nilai yang mengikuti (suksesor).
b) Fungsi standard Ord dapat diterapkan terhadap tipe data ordinal untuk
mengetahui nilai ordinalitasnya.
c) Fungsi standard Pred dapat digunakan untuk mengetahui nilai pendahulunya.
Jika fungsi ini diterapkan pada nilai yang pertama akan menyebabkan
kesalahan.
d) Fungsi standard Succ dapat diterapkan untuk mengetahui nilai yang
mengikutinya. Jika fungsi ini diterapkan pada nilai terakhir akan
menyebabkan kesalahan.
Yang termasuk kategori tipe data ini adalah:
a. Tipe Integer
Tipe integer adalah bilangan bulat atau tipe data yang nilainya tidak
mempunyai titik desimal. Ada 5 tipe data yang termasuk dalam kelompok ini,.
Batas nilai masing – masing tipe tersebut terlihat pada tabel berikut.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Tabel 4.1
Tipe Batas Nilai Ukuran
Byte 0 ... 255 1 byte
ShortInt -128 ... 127 1 byte
Word 0 … 65535 2 byte
Integer -32768 … 32767 2 byte
LongInt -2147483648 … 2147483647 4 byte
b. Tipe Boolean
Tipe ini merupakan tipe data logika yang berisi dua kemungkinan nilai
yaitu true dan false. TPW memiliki 3 macam jenis, yaitu boolean, wordbool, dan
longbool. Batas nilai masing – masing tipe terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.2
tipe ukuran
Boolean 1 byte
Wordbool 2 byte
Longbool 3 byte
c. Tipe Char
Tipe data ini menyimpan karakter yang diketikkan dari keyboard,
memiliki 266 macam yang terdapat dalam tabel ASC II. Contoh: „a‟, „ b‟ , „ c‟
yaitu harus diberikan tanda kutip tunggal. Jenis data ini memerlukan alokasi
memori sebesar 1 byte untuk masing – masing data.
d. Tipe Enumerasi
Enumerasi merupakan salah satu tipe yang dapat dibuat sendiri oleh
pemrogram. Tipe ini biasa digunakan pada variable yang nilai kemungkinannya
terbatas (tidak begitu banyak). Nilainya dinyatakan dengan nama – nama
pengenal.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
e. Tipe Subjangkauan
Subjangkauan merupakan suatu tipe yang menyatakan suatu jangkauan
nilai dari suatutipe yang sudah ada. Jangkauan nilai ditentukan oleh nilai terkecil
dan nilai terbesar. Antara nilai terkecil dan nilai terbesar dipisahkan oleh tanda
subjangkauan (…).
2. Tipe Real
Dalam turbo pascal terdapat lima macam tipe real, yaitu: real, single,
double, extended, dam comp. Batas nilai masing – masing tipe terlihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 4. 3
4.2.1.2 Tipe Data Terstruktur
Setiap perubah pada tipe terstruktur bisa menyimpan lebih dari sebuah
nilai data, masing – masing nilai data tersebut disebut sebagai dengan komponen
elemen. Ukuran tipe tersrtuktur dalam turbo pascal maksimum 65520 byte yaitu
sebesar memori segmen data.
Yang temasuk kategori tipe data ini yaitu:
1. Tipe String
Konstanta string didefinisikan menggunakan tanda kutip tunggal diikuti
dengan rangkaian karakter, diikuti lagi dengan tanda kutip tunggal. Panjang
maksimum konstanta string adalah 255 karakter, panjang minimum adalah 0.
Tipe Batas Nilai Ukuran
Real 2,9x10-39
s/d 1,7x1038
6 byte
Single 1,5x10-45
s/d 3,4x1038
4 byte
Double 5,0x10-324
s/d
1,7x10308
8 byte
Extended 1,9x10-4951
s/d
1,1x104932
10 byte
Comp -9,2x1018
s/d 9,2x1018
8 byte
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
2. Tipe Larik (Array)
Tipe larik adalah tipe yang mempunyai komponen dalam jumlah tetap
dan setiap komponen mempunyai tipe data yang sama. Parameter ini boleh berupa
sembarang tipe ordinal kecuali longInt dan subjangkauan dari longInt.
3. Tipe Rekaman
Rekaman juga adalah kumpulan data. Perbedaan antara larik dengan
rekaman adalah bahwa dalam larik semua elemennya harus bertipe sama, tetapi
dalam rekaman setiap elemen dapat mempunyai tipe data yang berbeda satu sama
lainnya.
4. Tipe Himpunan
Himpunan adalah kumpulan obyek yang mempunyai tipe data yang sama
dan urutan penulisannya tidak diperhatikan. Turbo pascal dalam membuat
himpunan membatasi jumlah elemen maksimum adalah256 dan nilai ordinal
setiap elemen harus dalam jangkauan 0 sampai 255. Sebab batasan ini adalah nilai
maksimum dari integer dalam suatu byte memori adalah 255, dan tidak dapat
membuat himpunan yang mengandung integer negatif.
4.2.1.3 Tipe Data Pointer
Istilah pointer ini adalah alamat untuk item data. Pointer digunakan
bersamaan dengan dynamic memory allocation. Tipe ini hanya dibatasi dengan
jumlah ketersediaan memori, tidak dengan batas atas yang dibebankan pada waktu
program dicompile
4.2.1.4 Penggunaan tipe data
Penggunaan tipe-tipe data disesuikan dengan kebutuhan dan jenis nilai
variabel sehingga penggunann memori komputer oleh program tersebut dapat
seefisien mungkin. Sebagian besar tipe data adalah integer yang merupakan tipe
data numerik yang mewakili seluruh bilangan. Pada saat dipergunakan dalam
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
program maka digunakan deklarasi terlebih dahulu untuk variabel. Berikut
beberapa contoh deklarasi integer:
Kode Program 4.1 Deklrarasi Integer
Untuk mendeklarasikan integer digunakan reserved word integer dan
tuliskan nama variabel yang akan dipakai . Tipe data jenis ini nilainya tidak
memiliki titik desimal dan tanda plus minus dapat mendahului bilangan tersebut.
Tipe data kedua bilangan desimal seperti real, singel, doubel dan
extended. Tidak seperti tipe data integer, jenis data ini dapat memiliki bilangan
fraksional. Bilangan desimal digunakan untuk menyatakan nilai eksak. Oleh
karena itu tipe bilangan ini biasanya digunakan untuk perhitungan-perhitungan
ilmiah atau menghitung keuangan. Selain memiliki ketelitian yang lebih besar
dibandingkan integer tipe data ini juga dapat menyatakan nilai yang lebih besar
atau lebih kecil dengan kata lain jangkauannya lebih lebar. Deklarasi tipe data ini
dengan menggunakan reserved word pada nama variabel. Seperti jika program
menemukan reserved word real, maka akan disediakan ruang memori yang cukup
untuk menampung bilangan dan menandai nama variabel untuk menyatakan
bilangan tersebut.
Kode Program 4.2 Deklrarasi Real
Deklarasi yang pertama adalah bentuk yang paling sederhana, yaitu
deklarasi variabel tunggal tanpa nilai awal. Deklarasi yang kedua menunjukkan
deklarasi untuk dua variabel pada satu baris, dan deklarasi semacam ini kalau
terlalu banya dalam satu baris akan menyebabkan program sulit dipelajari. Bentuk
saldo_tabungan: real ;
principal, interest: real ;
miliage: real ;
bilangan: integer ;
code_bil: integer ;
bil,cd: integer ;
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
yang ketiga menunjukkan deklarasi dengan pemberian nilaiawal pada variabel
tersebut.
4.2.2 Statement kontrol
Dalam konsep pemrograman komputer ada berbagai jenis statement
yang digunakan untuk membuat suatu program. Dalam bahasa Pascal salah satu
statement yang sering digunakan adalah statement percabangan yang terdiri dari
statement if…, if…else, dan case.
4.2.2.1 Statement if
Statement if digunakan dalm permasalahan untuk mengbil suatu
keputusan terhadap dua alternatif. Pengambilan keputusan didasarkan oleh suatu
kondisi yang kita evaluasi apakah bernilai True atau False.
a. Statement if ...then
Bentuk ini, statement akan hanya akan dijalankan kalau kondisi
bernilai True. Bagian kondisi berupa ekspresi. Apabila kondisi bernilai salah
maka proses akan tidak mengeksekusi statement. Digunakan untuk
mengindikasikan adanya pemilihan suatu statement. Statement if ...then dalam
bagan alir digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Flow Chart Statement if ...then
Kondisi
Block_statement
True
(Yes)
False
(No)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Bentuk pernyataan untuk menggunakan statement if...then adalah
sebagai berikut:
Kode Program 4.3 Deklrarasi Statement if...then
b. Statement if…else
Statement if…else digunakan untuk menyatakan adanya pemilihan
dimana jika kondisi benar maka mengerjakan block_statement_1 dan jika kondisi
salah maka mengerjakan block_statement_2. Statement ini dapat digambarkan
dengan flow chart sebagai berikut :
Gambar 4.2 Flow Chart Statement if ...else
Bentuk pernyataan untuk menggunakan statement if...else adalah
sebagai berikut:
Kode Program 4.3 Deklrarasi Statement if...else
Kondisi
Block_statement_1 Block_statement_2
True
(Yes)
False
(No)
IF kondisi THEN
Block_statement
IF kondisi THEN
Block_statement_1
ELSE
Block_statement_2
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Dimana Block_statement_1 hanya akan dijalankan jika kondisi
bernilai True (Yes) dan Block_statement_2 hanya akan dijalankan jika kondisi
bernilai False (No).
4.2.2.2 Statement case…of
Statement case…of digunakan untuk menggambarkan adanya
pemilihan lebih dari satu dimana didalamnya terdapat banyak kondisi yang harus
dikerjakan. Statemant ini juga dapat dikatakan sebagai statement if bertingkat.
Dalam diagram bagan alir statement ini digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.3 Flow Chart Statement case...of
Nilai=
Daftar_nilai_1 Block_statement_1
Block_statement_2
Block_statement_3
Block_statement_n
Nilai=
Daftar_nilai_2
Nilai=
Daftar_nilai_m
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Pada bentuk diatas nilai dapat berupa ekspresi yang bertipe ordinal
misalnya char, byte dan boolean. Daftar_nilai dapat berupa suatu atau
beberapa konstanta bertipe ordinal, yang sesuai dengan tipe nilai.
Bentuk pernyataan untuk menggunakan statement case...of adalah
sebagai berikut:
Kode Program 4.4 Deklrarasi Statement case...of
Pengujian dilakukan dengan mencocokkan nilai dan daftar_nilai,
dimulai dari yang teratas. Kalau suatu pengujian tidak ada yang cocok,
daftar_nilai berikutnya akan diperiksa. Kalau ada yang cocok, statement
yang terletak sesudah tanda baca : akan dijalankan dan kemudian dieksekusi
dilanjutkan ke END. Bagian ELSE hanya akan dijalanka kalau tak ada satupun
daftar_nilai yang cocok.
4.2.3 Program konversi nilai cek
Transaksi keuangan yang dilakukan berbagai pihak khususnya
perbankkan menuntuk ketelitian kejelasan dari nilai uang yang tertera pada bukti
transaksi. Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai uang yang tertera dengan angka
dilengkapi juga membilang jumlahn uang dengan tulisan hurup. Misalnya terdapat
sejumlah uang sebesar Rp. 1.200.999,00 maka dibawahnya terdapat tulisan “Satu
Juta Dua Ratus Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Rupiah”.
Program berikut bertujuan untuk menyelesaikan permasahan tersebut
dengan komputer. Nilai mata uang rupiah dalam angka sebagai input program
akan dikonversikan ke bentuk terbilang dengan hurup.
CASE nilai OF
daftar_nilai_1: statement_1;
daftar_nilai_2: statement_2;
...
daftar_nilai_m: statement_m;
ELSE
statement_n
END
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
4.2.4 Program konversi nilai suhu
Suhu menyatakan derajat panas dari keadaan suatu benda, ruang,
sistem dan lingkungan. Satuan suhu bermacam-macam antara lain Celcius,
Farenheith, Kelvin dan Reamur. Masing-masing satuan tersebut memiliki titik
beku dan titik didih yang berbeda. Perbedaan ini menyebabkan dalam tingkat
panas yang sama maka derajat yang ditunjukkan antara sattuan suhu yang berbeda
akan berbeda juga.
Mengubah suatu satuan suhu ke satuan suhu yang lain dilakukan
dengan memperhatikan perbandingan besaran masing-maisng satuan:
1. Skala Celcius ke Farenheith
)32(*5
9CF ………………………………………………………(4.1)
2. Skala Celcius ke Kelvin
15.273CK ……………………………………………………… (4.2)
3. Skala Celcius ke Reamur
CR *5
4…………………………………………………………….. (4.3)
4. Skala Farenheith ke Kelvin
38.255)*9
5( FK ………………………………………………….(4.4)
5 Skala Farenheith ke Celcius.
)32(*9
5FC …………………………………………………….... (4.5)
6 Skala Farenheith ke Reamur
)32(*9
4FR ……………………………………………………… (4.6)
7 Skala Kelvin ke Celcius
15.273KC ………………………………………………………. (4.7)
8 Skala Kelvin ke Farenheith
67.459)*5
9( KF ………………………………………………… (4.8)
9 Skala Kelvin ke Reamur
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
15.273)*5
4( KR ........................................................................(4.9)
10 Skala Reamur ke Celcius
RC *4
5..................................................................................... (4.10)
11 Skala Reamur ke Farenheith
32*4
9RF ............................................................................... (4.11)
12 Skala Reamur ke Kelvin
15.273)*4
5( KK ..........................................................................(4.12)
4.3 Pembahasan dan Analisa
Pada percobaan Modul II ditekankan pada penggunaan statement
kontrol khususnya if...then, if...else... dan case...of. Statement tersebut berguna
jika kita dihadapkan pada permasalahan untuk mengmbil suatu keputusan
terhadap alternatif dari konsisi permasalahan. Disamping itu juga kita diharapkan
mapu menggunakan tipe data yang sesuai dengan keperluan variabel sehingga
diperoleh penggunaan memori yang efisien.
Program Konversi Cek
Setelah suatu masalah dipahami dengan jelas yaitu melalui pembatasan
masalah, kemudian model sudah dibuat, maka tahap selanjutnya adalah menyusun
langkah-langkah untuk penyelesaian masalah, kebenaran langkah langkah tersebut
secara logika harus dapat ditelusuri. Walupun langkah langkah yang dibuat dalam
rancangan algoritma ini masih merupakan langkah langkah yang tidak terlampau
rinci, tetapi secara keseluruhan ia harus dapat mengambarkan tahapan
penyelesaian dengan jelas, untuk itulah dikembangkan teknik teknik algoritma
yang akan dijelaskan pada bab mendatang.
Penjelasan Procedure dan Fungsi
a. Fungsi ratusan
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Kode Program 4.5 Fungsi Ratusan Program Konversi Cek(a)
function hitung_ratusan(uang:longint):longint;
begin
ratusan:= uang div 100;
sisa_ratusan := uang mod 100;
case ratusan of
0: bilang_ratusan:= '';
1: bilang_ratusan:= 'Seratus ';
2: bilang_ratusan:='Dua Ratus ';
3: bilang_ratusan:='Tiga Ratus ';
4: bilang_ratusan:='Empat Ratus ';
5: bilang_ratusan:='Lima Ratus ';
6: bilang_ratusan:='Enam Ratus ';
7: bilang_ratusan:='Tujuh Ratus ';
8: bilang_ratusan:='Delapan Ratus ';
9: bilang_ratusan:='Sembilan Ratus ';
end;
write (bilang_ratusan);
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Kode Program 4.6 Lanjutan Fungsi Ratusan Program Konversi Cek(b)
Fungsi ratusan mempunyai sifat memberikan nilai ratusan pada saat
dipanggil. Nama dari fungsi tersebut adalah hitung_ratusan dan memiliki
puluhan:= sisa_ratusan div 10;
sisa_puluhan:= sisa_ratusan mod 10;
if puluhan= 1 then
begin
case sisa_puluhan of
0: bilang_satuan:= 'Sepuluh ';
1: bilang_satuan:= 'Sebelas ';
2: bilang_satuan:= 'Dua Belas ';
3: bilang_satuan:= 'Tiga Belas ';
4: bilang_satuan:= 'Empat Belas ';
5: bilang_satuan:= 'Lima Belas ';
6: bilang_satuan:= 'Enam Belas ';
7: bilang_satuan:= 'Tujuh Belas ';
8: bilang_satuan:= 'Delapan Belas ';
9: bilang_satuan:= 'Sembilan Belas ';
end;
write(bilang_satuan);
end
else if puluhan <>1 then
begin
case puluhan of
0: bilang_puluhan:= '';
2: bilang_puluhan:= 'Dua Puluh ';
3: bilang_puluhan:= 'Tiga Puluh ';
4: bilang_puluhan:= 'Empat Puluh ';
5: bilang_puluhan:= 'Lima Puluh ';
6: bilang_puluhan:= 'Enam Puluh ';
7: bilang_puluhan:= 'Tujuh Puluh ';
8: bilang_puluhan:= 'Delapan Puluh ';
9: bilang_puluhan:= 'Sembilan Puluh ';
end;
write (bilang_puluhan);
satuan:=sisa_puluhan mod 10;
case satuan of
0:bilang_satuan:='';
1:bilang_satuan:='Satu ';
2:bilang_satuan:='Dua ';
3:bilang_satuan:='Tiga ';
4:bilang_satuan:='Empat ';
5:bilang_satuan:='Lima ';
6:bilang_satuan:='Enam ';
7:bilang_satuan:='Tujuh ';
8:bilang_satuan:='Delapan ';
9:bilang_satuan:='Sembilan ';
end;
write(bilang_satuan);
end;
end;
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
parameter yang dilengkapi dengan tipe data yang digunakan yaitu uang:longint
serta hasil dari fungsi ratusan bertipe data longint. Bagian pernyataan diawali
dengan ratusan:= uang div 100; mengandung pengertian ratusan diisi
dengan hasil bagi dalam bilangan bulat parameter uang dengan seratus.
Dilanjutkan dengan memberi nilai variabel sisa_ratusan dari hasil sisa bagi
parameter uang dengan bilangan seratus dari pernyataan sisa_ratusan := uang
mod 100;. Statement case…of digunakan untuk menetukan pemilihan lebih dari
satu keadaan dimana didalamnya terdapat banyak kondisi yang harus dikerjakan,
seperti apabila ratusan bernilai satu maka bilang_ratusan terisi dengan
‘seratus’.Untuk menampilkan hasil tersebut maka write (bilang_ratusan);
akan mencetaknya kelayar sesuai dengan kondisi.
Untuk mengerjkan nilai puluhan pada prinsifnya sama dengan
pengerjaan ratusan yaitu puluhan:= uang div 10; mengandung pengertian
puluhan diisi dengan hasil bagi dalam bilangan bulat parameter uang dengan
sepuluh. Dilanjutkan dengan memberi nilai variabel sisa_puluhan dari hasil sisa
bagi parameter uang dengan bilangan sepuluh dari pernyataan sisa_puluhan :=
uang mod 100;. Statement case…of digunakan juga untuk menetukan
pemilihan lebih dari satu keadaan dimana didalamnya terdapat banyak kondisi
yang harus dikerjakan, seperti apabila puluhan bernilai lima maka
bilang_puluhan terisi dengan ‘lima puluh’.Untuk menampilkan hasil tersebut
maka write (bilang_puluhan); akan mencetaknya kelayar sesuai dengan
kondisi. Begitu juga untuk penerjaan bilangan satuan dari nilai angka cek untuk
dikonversi menjadi dalam bentuk hurup.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
b. Fungsi ribuan
Kode Program 4.7 Fungsi Ribuan Program Konversi Cek
Pada fungsi ribuan dilakukan dengan membagi nilai parameter uang
dengan bilangan seribu dan kemudian disimpan pada variabel ribuan. Sisa bagi
dari parameter uang dengan bilangan seribu juga dilakukan oleh pernyataan
sisa_ribuan := uang mod 1000;. Statement if digunakan dalm permasalahan
untuk mengbil suatu keputusan terhadap dua alternatif. Bagian statement if...then
kondisi berupa ekspresi ribuan = 1. Bentuk ini, kalau kondisi bernilai ribuan
bernilai satu akan menjalankan pernyataan write(‘ Seribu’);. Kata ‘seribu’
akan dicetak kelayar dan kalau tidak dilanjukkan dengan else if ribuan> 1
then. Apabila kondisi ribuan> 1 terpenuhi maka akan memanggil fungsi
ratusan hitung_ratusan(ribuan) yang telah dideklarasikan terlebih dahulu dan
dilanjutkan dengan mencetak kata ‘ribu’. Untuk variabel sisa_ribuan juga
diproses dengan fungsi ratusan dan berkedudukan sebagai parameter.
function hitung_ribuan(uang: longint): longint;
begin
ribuan := uang div 1000;
sisa_ribuan := uang mod 1000;
if ribuan = 1 then
write('Seribu ')
else if ribuan> 1 then
begin
hitung_ratusan(ribuan);
write('Ribu ');
end;
hitung_ratusan(sisa_ribuan);
end;
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
c. Fungsi jutaan
Kode Program 4.8 Fungsi Jutaan Program Konversi Cek
Fungsi ini menggunakan operator-operator yang tidak jauh berbeda
dari fungsi sebelumnya seperti div dan operator mod. Variabel jutaan diisi oleh
hasil bagi dalam bilangan bulat parameter uang dengan satu juta, variabel
sisa_jutaan diisi oleh sisa bagi parameter uang dengan bilangan satu juta.
Nilai dari variabel jutaan diproses dengan fungsi hitung_ratusan dan
ditambahkan dengan kata ‘juta’. Untuk nilai variabel sisa_jutaan juaga
dilakukan dengan pemanggilan fungsi hitung_ribuan. Fungsi hitung_jutaan
pernyataanya tergolong pendek dibandingkan dengan fungsi lainnya. Hal ini
disebebkan oleh karena proses yang dilakukan sudah dideklarasikan terlebih
dahulu sehingga untuk menggunakannya kembali cukup dengan memanggil nama
fungsi yang bersangkutan.
function hitung_jutaan(uang: longint): longint;
begin
jutaan := uang div 1000000;
sisa_jutaan := uang mod 1000000;
hitung_ratusan(jutaan);
write('Juta ');
hitung_ribuan(sisa_jutaan);
end;
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
d. Program utama
e.
Kode Program 4.9 Program Utama Konversi Cek(a)
program bilang_uang;
uses
winCrt;
var
input: string;
uang : longint;
kode : integer;
ket : boolean;
bilang_ratusan: string;
bilang_puluhan: string;
bilang_satuan : string;
jutaan, sisa_jutaan : longint;
ratusan, sisa_ratusan: longint;
ribuan, sisa_ribuan : longint;
puluhan, sisa_puluhan: longint;
satuan: longint;
jawab:char;
begin {program utama}
jawab:='y';
while (jawab='y') or (jawab='Y') do
begin
repeat {pengulangan input}
write ('Masukkan input = ');
readln(input);
val(input, uang, kode);
if kode <>0 then
begin
writeln ('Masukkan angka yang kurang dari satu milyar!');
writeln;
ket:=false;
end
else if uang < 0 then
begin
writeln('Masukkan nilai positif!');
writeln;
ket:=false;
end
else if uang >=1000000000 then
begin
writeln('Masukkan angka yang kurang dari satu milyar!');
writeln;
ket:=false;
end
else
ket:= true;
until ket=true;
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Kode Program 4.10 Program Utama Konversi Cek(b)
Program utama terdiri dari bagian-magian. Bagian kepala program
adalah nama dari program diawali dengan reserved word program kemudian
dilengkapi dengan penamaan dan tanda titik koma program bilang_uang;.
Penamaan harus sesuai dengan syarat-syarat aturan penamaan variabel. Nama
program boleh berbeda dengan nama file program. Kepala program yang
dinyatakan oleh nama program hanya bersifat opsional berarti dalam suatu
program dapat saja tidak mencantumkan nama program.
Sebelum suatu variabel dapat digunakan pada bagian pernyataan,
variabel haruslah dideklarasikan terlebih dahulu. Seperti input merupakan nama
variabel berupa pengenal, string merupakan jenis tipe data yang digunakan
untuk menyimpan nilai yang terdapat pada variabel input dan untuk deklarasi
variabel yang lain berlaku hal yang sama. Pendeklarasian variabel merupakan
upaya untuk memesan tempat didalam memori bagi variabel danjuga menentukan
tipe datanya.
Program utama diawali dengan memasukkan input uang cek dalam
bentuk angka write ('Masukkan input = '). Nilai yang dimasukkan akan
ditempatkan pada variabel input yang ditunjukkan dengan readln(input);.
Pernyataan val(input, uang, kode); berfungsi untuk mengkonversi tipe data
input yang dismpan dalam bentuk string menjadi bentuk longint pada variabel
uang dan kode berbentuk integer. Hal ini bertujuan untuk mengecek apakah input
yang dimasukkan berupa angka melalui statement if diikuti ekspresi kode <>0
apabila bernilai benar berarti yang dimasukkan berupa karakter. Pesan akan
if length(input)<= 3 then
hitung_ratusan (uang)
else if length(input)<= 6 then
hitung_ribuan(uang)
else if length(input)<= 12 then
hitung_jutaan(uang)
else if (uang)=0 then
write ('Nol');
writeln ('Rupiah');
write('Menggunakan lagi?(Y/N): ');
readln(jawab);
end;
end.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
dimunculkan 'Masukkan angka yang kurang dari satu milyar!. Jika yang
dimasukkan bilangan negatif maka akan dieksekusi oleh else if uang < 0
dilanjutkan dengan menampilkan('Masukkan nilai positif!') dan juga bila
musukan melebihi batas yang ditentukan else if uang >=1000000000 pesan
akan ditampilkan adalah 'Masukkan angka yang kurang dari satu milyar!.
Perulangan memasukkan nilai input akan berakhir apabila until ket=true.
Statement if digunakan dalam permasalahan untuk mengabil suatu
keputusan terhadap dari masukan yang disimpan pada variabel uang dan length
berfungsi untuk menghitung panjang string input. Apabila pangjang string input
lebing dari atau sama dengan tiga maka dieksekusi oleh fungsi hitung_ratusan.
Kalau length mempunyai karakter lebih dari atau sama dengan enam maka
fungsi hitung_ribuan dipsnggil untuk memproses input. Input yang memiliki
karakter lebih dari atau sama dengan dua belas diselesaikan oleh fungsi
hitung_jutaan. Jika bernilai nol akan dicetak ‘nol rupiah’. Program ini akan
memberikan pilihan untuk menentukan apakah kita akan menggunakan lagi atau
tidak yang dinyatakan oleh write('Menggunakan lagi?(Y/N): '). Jawaban
dari pilihan disimpan pada variabel jawab. Jika yang dimaksukkan karakter „y‟
maka program akan malakukan perulangn memalui while (jawab='y') or
(jawab='Y') do . Pemasuukan nilai input yang baru dapat dilakukan kembali.
Algoritma
Berikut ini algoritma program konversi cek dari nilai angka dalam
mata uang rupiah yang menjadi input.
0. Mulai
1. Masukkan angka
2. Jika length angka lebih dari dan atau sama dengan 3:hitung_ratusan (uang)
3. Jika length angka lebih dari dan atau sama dengan 6:hitung_ribuan (uang)
4. Jika length angka lebih dari dan atau sama dengan 12:hitung_jutaan (uang)
5. Jika angka sama dengan 0:cetak‟nol rupiah‟
6. Menggunakan lagi? Go to 1
Selesai
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Flowchart
a. Flow chart fungsi_ratusan
Gambar 4.4 Flow Chart Fungsi Ratusan Program Konversi Cek(a)
Start
Input (uang)
ratusan=0
ratusan uang div 100
sisa_ratusan uang mod 100
bilang_ratusan „ „
ratusan=1 bilang_ratusan „ Seratus „
ratusan=2 bilang_ratusan „ Dua Ratus„
ratusan=3 bilang_ratusan „ Tiga Ratus„
ratusan=4 bilang_ratusan „ Empat Ratus„
ratusan=5 bilang_ratusan „ Lima Ratus„
ratusan=6 bilang_ratusan „ Enam Ratus„
ratusan=7 bilang_ratusan „ Tujuh Ratus„
ratusan=8 bilang_ratusan „ Delapan Ratus„
A B
Yes
No
Yes
No
Yes
No
Yes
Yes
No
Yes
No
No
Yes
No
Yes
No
Yes
No
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.5 Flow Chart Fungsi Ratusan Program Konversi Cek(b)
ratusan=9 bilang_ratusan „ Sembilan Ratus„
A B
Yes
No
Input
(bilang_ratusan)
puluhan susa_ratusan div 10
sisa_puluhan sisa_ratusan mod 10
puluhan=1
2
sisa_puluhan=0 bilang_satuan „ Sepuluh„
sisa_puluhan=1
bilang_satuan „ Sebelas„
sisa_puluhan=2
bilang_satuan „ Dua Belas„
sisa_puluhan=3
bilang_saruan „ Tiga Belas„
sisa_puluhan=4
bilang_satuan „ Empat Belas„
sisa_puluhan=5
bilang_satuan „ Lima Belas„
sisa_puluhan=6
bilang_satuan „ Enam Belas„
D E
Yes
No
Yes
Yes
No
Yes
No
No
Yes
No
Yes
No
Yes
No
C
Yes
No
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.6 Flow Chart Fungsi Ratusan Program Konversi Cek(c)
C
puluhan=0 bilang_puluhan „ „
puluhan=2
bilang_puluhan „ Dua Puluh„
puluhan=3
bilang_puluhan „ Tiga Puluh„
puluhan=4
bilang_puluhan „ Empat Puluh„
puluhan=5
bilang_puluhan „ Lima Belas„
puluhan=6
bilang_puluhan „ Enam Puluh„
puluhan=7
bilang_puluhan „ Tujuh Puluh„
F G
Yes
No
Yes
Yes
No
Yes
No
No
Yes
No
Yes
No
Yes
No
D E
sisa_puluhan=7
bilang_satuan „ Tujuh Belas„
sisa_puluhan=8
bilang_satuan „ Delapan Belas„
sisa_puluhan=9
bilang_satuan „ Sembilan Belas„
No
Yes
No
Yes
No
Yes
No
Input
(bilang_satuan)
puluhan=8
bilang_puluhan „ Delapan Puluh„
Yes
No
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.7 Flow Chart Fungsi Ratusan Program Konversi Cek(d)
F G
puluhan=9
bilang_puluhan „ Sembilan Puluh„
Yes
No
Input
(bilang_puluhan)
satuan sisa_puluhan mod 10
satuan =0 bilang_satuan „ „
satuan =1 bilang_satuan „ Satu„
satuan =2 bilang_satuan „ Dua „
satuan =3 bilang_satuan „ Tiga „
satuan =4 bilang_satuan „ Empat „
satuan =5 bilang_satuan „ Lima „
satuan =6 bilang_satuan „ Enam „
satuan =7 bilang_satuan „ Tujuh „
satuan =8 bilang_satuan „ Delapan „
H I
Yes
No
Yes
No
Yes
No
Yes
Yes
No
Yes
No
No
Yes
No
Yes
No
Yes
No
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.8 Flow Chart Fungsi Ratusan Program Konversi Cek(e)
b. Flow Chart fungsi hitung_ribuan
Gambar 4.9 Flow Chart Fungsi Ribuan Program Konversi Cek
Start
Input (uang)
ribuan=1
ribuan uang div 1000
sisa_ribuan uang mod 1000
Yes
No
Output „ Seribu‟
ribuan >1
Output „ Ribu‟
End.
hitung_ratusan (ribuan)
hitung_ratusan (sisa_ribuan)
satuan =9 bilang_satuan „ Sembilan „ Yes
H I
No
Input
(bilang_satuan)
End.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Start
length angk<= 3
Input
„Masukkan
input: ‟ (angk)
hitung_ratusan (uang)
Yes
No
K J
c. Flow Chart fungsi hitung_jutaan
Gambar 4.10 Chart Fungsi Jutaan Program Konversi Cek
d. Flow chart program utama
Gambar 4.11 Flow Chart Program Utama Konversi Cek(a)
Start
Input (uang)
jutaan uang div 1000000
sisa_jutaan uang mod 1000000
Output „ Juta‟
End.
hitung_ratusan (jutaan)
hitung_ratusan (sisa_jutaan)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.12 Flow Chart Program Utama Konversi Cek(b)
Kode Program
program bilang_uang;
uses
winCrt;
var
input: string;
uang : longint;
kode : integer;
ket : boolean;
bilang_ratusan: string;
bilang_puluhan: string;
bilang_satuan : string;
jutaan, sisa_jutaan : longint;
ratusan, sisa_ratusan: longint;
ribuan, sisa_ribuan : longint;
puluhan, sisa_puluhan: longint;
Kode Program 4.11 Program Konversi Cek (a)
length angk<= 6
length angk<= 12
Output „nol rupiah‟
hitung_jutaan (uang)
hitung_ribuan (uang)
(uang) = 0
„Menggunakan
lagi?(y/n): ‟
End.
Yes
No
Yes
No
No
Yes
No
K K
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
satuan: longint;
jawab:char;
function hitung_ratusan(uang:longint):longint;
begin
ratusan:= uang div 100;
sisa_ratusan := uang mod 100;
case ratusan of
0: bilang_ratusan:= '';
1: bilang_ratusan:= 'Seratus ';
2: bilang_ratusan:='Dua Ratus ';
3: bilang_ratusan:='Tiga Ratus ';
4: bilang_ratusan:='Empat Ratus ';
5: bilang_ratusan:='Lima Ratus ';
6: bilang_ratusan:='Enam Ratus ';
7: bilang_ratusan:='Tujuh Ratus ';
8: bilang_ratusan:='Delapan Ratus ';
9: bilang_ratusan:='Sembilan Ratus ';
end;
write (bilang_ratusan);
puluhan:= sisa_ratusan div 10;
sisa_puluhan:= sisa_ratusan mod 10;
if puluhan= 1 then
begin
case sisa_puluhan of
0: bilang_satuan:= 'Sepuluh ';
1: bilang_satuan:= 'Sebelas ';
2: bilang_satuan:= 'Dua Belas ';
3: bilang_satuan:= 'Tiga Belas ';
4: bilang_satuan:= 'Empat Belas ';
5: bilang_satuan:= 'Lima Belas ';
6: bilang_satuan:= 'Enam Belas ';
7: bilang_satuan:= 'Tujuh Belas ';
8: bilang_satuan:= 'Delapan Belas ';
9: bilang_satuan:= 'Sembilan Belas ';
end;
write(bilang_satuan);
end
else if puluhan <>1 then
begin
case puluhan of
0: bilang_puluhan:= '';
2: bilang_puluhan:= 'Dua Puluh ';
3: bilang_puluhan:= 'Tiga Puluh ';
4: bilang_puluhan:= 'Empat Puluh ';
5: bilang_puluhan:= 'Lima Puluh ';
6: bilang_puluhan:= 'Enam Puluh ';
7: bilang_puluhan:= 'Tujuh Puluh ';
8: bilang_puluhan:= 'Delapan Puluh ';
9: bilang_puluhan:= 'Sembilan Puluh ';
end;
write (bilang_puluhan);
satuan:=sisa_puluhan mod 10;
Kode Program 4.12 Program Konversi Cek(b)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
case satuan of
0:bilang_satuan:='';
1:bilang_satuan:='Satu ';
2:bilang_satuan:='Dua ';
3:bilang_satuan:='Tiga ';
4:bilang_satuan:='Empat ';
5:bilang_satuan:='Lima ';
6:bilang_satuan:='Enam ';
7:bilang_satuan:='Tujuh ';
8:bilang_satuan:='Delapan ';
9:bilang_satuan:='Sembilan ';
end;
write(bilang_satuan);
end;
end;
function hitung_ribuan(uang: longint): longint;
begin
ribuan := uang div 1000;
sisa_ribuan := uang mod 1000;
if ribuan = 1 then
write('Seribu ')
else if ribuan> 1 then
begin
hitung_ratusan(ribuan);
write('Ribu ');
end;
hitung_ratusan(sisa_ribuan);
end;
function hitung_jutaan(uang: longint): longint;
begin
jutaan := uang div 1000000;
sisa_jutaan := uang mod 1000000;
hitung_ratusan(jutaan);
write('Juta ');
hitung_ribuan(sisa_jutaan);
end;
begin {program utama}
jawab:='y';
while (jawab='y') or (jawab='Y') do
begin
writeln ('==========================================');
writeln ('PROGRAM KONVERSI ANGKA KE HURUP KLP. XVIII');
writeln ('==========================================');
repeat {pengulangan input}
write ('Masukkan input = ');
readln(input);
Kode Program 4.13 Program Konversi Cek (c)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
val(input, uang, kode);
if kode <>0 then
begin
writeln ('Masukkan angka yang kurang dari satu milyar!');
writeln;
ket:=false;
end
else if uang < 0 then
begin
writeln('Masukkan nilai positif!');
writeln;
ket:=false;
end
else if uang >=1000000000 then
begin
writeln('Masukkan angka yang kurang dari satu milyar!');
writeln;
ket:=false;
end
else
ket:= true;
until ket=true;
if length(input)<= 3 then
hitung_ratusan (uang)
else if length(input)<= 6 then
hitung_ribuan(uang)
else if length(input)<= 12 then
hitung_jutaan(uang)
else if (uang)=0 then
write ('Nol');
writeln ('Rupiah');
write('Menggunakan lagi?(Y/N): ');
readln(jawab);
{readln;
donewinCrt;}
end;
end.
Kode Program 4.14 Program Konversi Cek (d)
Program Konversi Suhu
Setelah suatu masalah dipahami dengan jelas yaitu melalui pembatasan
masalah, kemudian model sudah dibuat, maka tahap selanjutnya adalah menyusun
langkah-langkah untuk penyelesaian masalah, kebenaran langkah langkah tersebut
secara logika harus dapat ditelusuri. Walupun langkah langkah yang dibuat dalam
rancangan algoritma ini masih merupakan langkah langkah yang tidak terlampau
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
rinci, tetapi secara keseluruhan ia harus dapat mengambarkan tahapan
penyelesaian dengan jelas, untuk itulah dikembangkan teknik teknik algoritma
yang akan dijelaskan pada bab mendatang.
Penjelasan Procedure dan Fungsi
a. Fungsi konversi suhu
function c2f(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
c,f:real;
code:integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat Celcius: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
until ket=true;
f:=((5/9)*suhu)+32;
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat Celcius =
',f:3:2,' derajat Farenheith');
end;
Kode Program 4.15 Fungsi c2f Program Konversi Suhu
Fungsi ini mempunyai sifat memberikan suhu konversi yang
diinginkan pada saat dipanggil. Nama dari fungsi tersebut adalah c2k dan
memiliki parameter yang dilengkapi dengan tipe data yang digunakan yaitu
suhu:real; serta hasil dari fungsi ratusan bertipe data real.
Variabel lokal digunakan pada fungsi ini dimana varialbel yang
dideklarasikan hanya berlaku pada fungsi yang bersangkutan. Variabel
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
dideklarasikan terlebih dahulu. Seperti c merupakan nama variabel berupa
pengenal, real merupakan jenis tipe data yang digunakan untuk menyimpan
nilai yang terdapat pada variabel input dan untuk deklarasi variabel yang lain
berlaku hal yang sama. Pendeklarasian variabel merupakan upaya untuk memesan
tempat didalam memori bagi variabel danjuga menentukan tipe datanya.
Pernyataan fungsi diawali dengan memasukkan input suhu
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat Celcius: ');. Nilai yang
dimasukkan akan ditempatkan pada variabel str yang ditunjukkan dengan
readln(str);. Pernyataan val(str, num, code); berfungsi untuk
mengkonversi tipe data str yang dismpan dalam bentuk string menjadi bentuk
real pada variabel num dan code berbentuk integer. Hal ini bertujuan untuk
mengecek apakah input yang dimasukkan berupa angka melalui statement if
diikuti ekspresi code <>0 apabila bernilai benar berarti yang dimasukkan berupa
karakter dan bukan angka. Pesan akan dimunculkan writeln('Masukkan
angka!');. Perulangan memasukkan nilai input akan berakhir apabila until
ket=true. Nilai input suhu Celcius yang disimpan pada variabel num dikonversi
menjadi suhu dengan satuan Farenhith oleh pernyataan f:=((5/9)*suhu)+32;.
Hasilnya dicetak ke monitor oleh pernyataan writeln('Hasil konversi:
',suhu:3:2,' derajat Celcius = ',f:3:2,' derajat Farenheith');.
Konversi ke satuan Farenheith ditampilkan dengan menyertakan dua angka di
belakang koma dan dimulai dari digit ke tiga ,f:3:2,.
Untuk fungsi-fungsi berikutnya berprinsip yang sama dengan
diatas. Rumus konversi yang digunakan menyesuikan dengan satuan suhu yang
diketahui dan tujuan konversi satuan yang diinginkan.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
b. Program utama konversi suhu
Kode Program 4.16 Program Utama Konversi Suhu (a)
program Konversi_suhu;
uses
winCrt;
var
pilihan :string;
jawab:char;
bil,cd:integer;
suhu:real;
begin
jawab:='y';
while (jawab='y') or (jawab='Y')do
begin
clrscr;
writeln('Silahkan pilih salah satu pilihan di bawah ini');
writeln ('Jenis konversi');
writeln ('1. Celcius ke Farenheit');
writeln ('2. Celcius ke Kelvin');
writeln ('3. Celcius ke Reamur');
writeln ('4. Farenheit ke Celcius');
writeln ('5. Farenheit ke Kelvin');
writeln ('6. Farenheit ke Reamur');
writeln ('7. Kelvin ke Celcius');
writeln ('8. Kelvin ke Farenheit');
writeln ('9. Kelvin ke Reamur');
writeln ('10.Reamur ke Celcius');
writeln ('11.Reamur ke Farenheit');
writeln ('12.Reamur ke Kelvin');
write('Nomor pilihan: ');
readln(pilihan);
val(pilihan,bil,cd);
if (cd<>0) then
begin
writeln('Tolong masukkan angka!!');
end
else
begin
if ((bil >0) and (bil<13)) then
begin
if bil = 1 then
c2f (suhu)
else if bil = 2 then
c2k(suhu)
else if bil = 3 then
c2r(suhu)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Kode Program 4.14 Lanjutan Program Utama Konversi Suhu
Kode Program 4.17 Program Utama Konversi Suhu (b)
Program utama akan menampilkan pilihan satuan konversi suhu.
Seperti contoh writeln ('2. Celcius ke Kelvin');. Melalui write('Nomor
pilihan: ');readln(pilihan);user dapat menentukan pilihannya. Pernyataan
val(pilihan , bil, cd); berfungsi untuk mengkonversi tipe data pilihan
yang dismpan dalam bentuk string menjadi bentuk real pada variabel bil dan cd
berbentuk integer. Hal ini bertujuan untuk mengecek apakah input yang
dimasukkan berupa angka melalui statement if diikuti ekspresi code <>0
apabila bernilai benar berarti yang dimasukkan berupa karakter dan bukan angka.
Statement if digunakan dalam permasalahan untuk mengabil suatu
keputusan terhadap dari masukan yang disimpan pada variabel bil. Dengan
statemen ini bilangan yang dimasukkan sebagai pemilihan options akan
memanggil fungsi sesuai dengan angka pilihan. Seperti jika pilihan 2 maka
else if bil = 4 then
f2k(suhu)
else if bil = 5 then
f2c(suhu)
else if bil = 6 then
f2r(suhu)
else if bil = 7 then
k2c(suhu)
else if bil = 8 then
k2f(suhu)
else if bil = 9 then
k2r(suhu)
else if bil = 10 then
r2c(suhu)
else if bil = 11then
r2f(suhu)
else
r2k(suhu);
end
else
begin
writeln('Masukkan pilihan antara 1 - 12');
end;
end;
writeln;
write('Coba lagi(Y/N): ');
readln(jawab);
end;
end.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
variabel bil terisi oleh nilai 2, diproses dengan statement kendali dan memanggil
fungsi c2k. Berarti dilakukan konversi satuan Celcius ke satuan Kelvin.
Program ini akan memberikan pilihan untuk menentukan apakah kita
akan menggunakan lagi atau tidak yang dinyatakan oleh write('Menggunakan
lagi?(Y/N): '). Jawaban dari pilihan disimpan pada variabel jawab. Jika yang
dimaksukkan karakter „y‟ maka program akan malakukan perulangn memalui
while (jawab='y') or (jawab='Y') do . Pemasuukan nilai input yang baru
dapat dilakukan kembali.
Algoritma
Berikut ini algoritma program konversi suhu dari salah satu nilai
satuan suhu ke salah satuan yang lainnya.
0. Mulai
1. Pilihan konversi satuan suhu (bil)
2. Jika bil=1: Celcius to Farenheith (num)
3. Jika bil=2: Celcius to Kelvin (num)
4. Jika bil=3: Celcius to Reamur (num)
5. Jika bil=4: Farenheith to Kelvin (num)
6. Jika bil=5: Farenheith to Celcius (num)
7. Jika bil=6: Farenheith to Reamur (num)
8. Jika bil=7: Kelvin to Celcius (num)
9. Jika bil=8: Kelvin to Farenheith (num)
10. Jika bil=9: Kelvin to Reamur (num)
11. Jika bil=10: Reamur to Celcius (num)
12. Jika bil=11: Reamur to Farenheith (num)
13. Jika tidak : Reamur to Kelvin (num)
14. Selesai
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (num)
f (9/5)*c + 32
Output „ Hasil
konversi‟ (f)
Start
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (c)
k c + 273.15
Output „ Hasil
konversi‟ (k)
Start
Flowchart
a. Flow chart fungsi c2f
Gambar 4.13 Flow Chart Fungsi c2f Program Konversi Suhu
b. Flow chart fungsi c2k
Gambar 4.14 Flow Chart Fungsi c2k Program Konversi Suhu
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (f)
r (4/5)*c
Output „ Hasil
konversi‟ (r)
Start
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (f)
k (5/9*f)+255.38
Output „ Hasil
konversi‟ (k)
Start
c. Flow chart fungsi c2r
Gambar 4.15 Flow Chart Fungsi c2r Program Konversi Suhu
d. Flowchart fungsi f2k
Gambar 4.16 Flow Chart Fungsi f2k Program Konversi Suhu
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (f)
c 4/9*(f-32)
Output „ Hasil
konversi‟ (c)
Start
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (f)
r 4/9*(f-32)
Output „ Hasil
konversi‟ (r)
Start
e. Flowchart fungsi f2c
Gambar 4.17Flow Chart Fungsi f2c Program Konversi Suhu
f. Flow chart fungsi f2r
Gambar 4.18 Flow Chart Fungsi f2r Program Konversi Suhu
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (k)
c k - 273.15
Output „ Hasil
konversi‟ (c)
Start
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (k)
f (9/5*k) – 459.67
Output „ Hasil
konversi‟ (r)
Start
h Flow chart fungsi k2c
Gambar 4.19 Flow Chart Fungsi k2c Program Konversi Suhu
h. Flow chart fungsi k2f
Gambar 4.20 Flow Chart Fungsi k2f Program Konversi Suhu
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (k)
r (4/5*k) - 273.15
Output „ Hasil
konversi‟ (c)
Start
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (r)
c 4/5*r
Output „ Hasil
konversi‟ (r)
Start
i. Flow chart fungsi k2r
Gambar 4.21 Flow Chart Fungsi k2r Program Konversi Suhu
j. Flow chart fungsi r2c
Gambar 4.22 Flow Chart Fungsi r2c Program Konversi Suhu
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (r)
f 4/9*r+32
Output „ Hasil
konversi‟ (c)
Start
Start
Input
„Masukkan
suhu: ‟ (r)
k (5/4*r) – 273.15
Output „ Hasil
konversi‟ (k)
Start
k. Flow chart fungsi r2f
Gambar 4.23 Flow Chart Fungsi r2f Program Konversi Suhu
l. Flow chart fungsi r2k
Gambar 4.24 Flow Chart Fungsi r2k Program Konversi Suhu
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Flowchart utama program konversi suhu
Gambar 4.25 Flow Chart t program utama Konversi Suhu (a)
Start
Input
„Nomor pilihan
konversi: ‟(bil)
bil=1
Yes
No c2f
Sepuluh„
X Y
Z
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.26 Flow Chart t program utama Konversi Suhu (b)
bil=3
c2r
bil=4
f2c
bil=5
f2k
bil=6
f2r
bil=7
k2c
bil=8
k2f
Yes
Yes
No
Yes
No
No
Yes
No
Yes
No
Yes
bil=2 c2k
Yes
No
X
bil=9
k2r
Yes
No
X Y
Y
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.27 Flow Chart t program utama Konversi Suhu (c)
Kode Program
program Konversi_suhu;
uses
winCrt;
var
pilihan :string;
jawab:char;
bil,cd:integer;
suhu:real;
function c2f(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
c,f:real;
code,x:integer;
str:string;
Kode Program 4.18 Program Konversi Suhu (a)
End.
bil=10
r2c
bil=11
r2f
Yes
No
Yes
No
X Y
bil=12 r2k
coba lagi ? Z
Yes
No
Yes
No
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Celcius: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
f:=(9/5)*suhu+32;
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat
Celcius = ',f:3:2,' derajat Farenheith');
end;
function c2k(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
c,k:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Celcius: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
k:=suhu+273.15;
gotoxy(20,25);
Kode Program 4.19 Program Konversi Suhu (b)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat
Celcius = ',k:3:2,' derajat Kelvin');
end;
function c2r(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
c,r:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Celcius: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
r:=((4/5)*suhu);
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu,' derajat
Celcius = ',r:3:2,' derajat Reamur');
end;
function f2k(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
f,k:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Farenheith: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
Kode Program 4.20 Program Konversi Suhu (c)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
k:=((5/9)*suhu)+255.38;
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat
Farenheith = ',k:3:2,' derajat Kelvin');
end;
function f2c(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
f,c:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Farenheith: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
c:=((5/9)*suhu)-32;
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,'derajat
Farenheith = ',c:3:2,' derajat Celcius');
end;
function f2r(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
f,r:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
Kode Program 4.21 Program Konversi Suhu (d)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Farenheith: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
r:=(4/9)*(suhu-32);
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat
Farenheith = ',r:3:2,' derajat Reamur');
end;
function k2c(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
k,c:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Kelvin: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
c:=suhu-273.15;
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat
Kelvin = ',c:3:2,' derajat Celcius');
end;
Kode Program 4.22 Program Konversi Suhu (e)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
function k2f(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
k,f:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Kelvin: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
f:=((9/5)*suhu)-459.67;
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,'derajat
Kelvin = ',f:3:2,' derajat Farenheith');
end;
function k2r(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
k,r:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Kelvin: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
Kode Program 4.23 Program Konversi Suhu (f)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
x:=x+2
until ket=true;
r:=((4/5)*suhu)-273.15;
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat
Kelvin = ',r:3:2,' derajat Reamur');
end;
function r2c(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
r,c:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Reamur: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
c:=((5/4)*suhu);
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat
Reamur = ',c,' derajat Celcius');
end;
function r2f(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
num,r,f:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Reamur: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
Kode Program 4.24 Program Konversi Suhu (g)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
f:=((9/4)*suhu+32);
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat
Reamur = ',f:3:2,' derajat Farenheith');
end;
function r2k(suhu:real):real;
var
ket:boolean;
r,k:real;
code,x :integer;
str:string;
begin
x:=23;
repeat
gotoxy(20,x);
Write('Masukkan nilai suhu dalam derajat
Reamur: ');
readln(str);
val(str,suhu,code);
if(code<>0) then
begin
gotoxy(20,(x+1));
writeln('Masukkan angka!');
ket:=false;
end
else
ket:=true;
x:=x+2
until ket=true;
k:=(5/4*suhu)-273.15;
gotoxy(20,25);
writeln('Hasil konversi: ',suhu:3:2,' derajat
Reamur = ', k:3:2,' derajat Kelvin');
end;
begin
jawab:='y';
while (jawab='y') or (jawab='Y')do
begin
clrscr;
gotoxy(20,2);
Kode Program 4.25 Program Konversi Suhu (h)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
writeln('+================================================+');
gotoxy(20,3);
writeln('+======== PROGRAM KONVERSI SUHU =========+');
gotoxy(20,4);
writeln('+======== KELOMPOK : XVIII =========+');
gotoxy(20,5);
writeln('+================================================+');
gotoxy(20,7);
writeln('Silahkan pilih salah satu pilihan di bawah
ini');
gotoxy(20,8);
writeln ('Jenis konversi');
gotoxy(20,9);
writeln ('1. Celcius ke Farenheit');
gotoxy(20,10);
writeln ('2. Celcius ke Kelvin');
gotoxy(20,11);
writeln ('3. Celcius ke Reamur');
gotoxy(20,12);
writeln ('4. Farenheit ke Celcius');
gotoxy(20,13);
writeln ('5. Farenheit ke Kelvin');
gotoxy(20,14);
writeln ('6. Farenheit ke Reamur');
gotoxy(20,15);
writeln ('7. Kelvin ke Celcius');
gotoxy(20,16);
writeln ('8. Kelvin ke Farenheit');
gotoxy(20,17);
writeln ('9. Kelvin ke Reamur');
gotoxy(20,18);
writeln ('10.Reamur ke Celcius');
gotoxy(20,19);
writeln ('11.Reamur ke Farenheit');
gotoxy(20,20);
writeln ('12.Reamur ke Kelvin');
gotoxy(20,22);
write('Nomor pilihan: ');
readln(pilihan);
val(pilihan,bil,cd);
if (cd<>0) then
begin
gotoxy(20,24);
writeln('Tolong masukkan angka!!');
end
else
begin
if ((bil >0) and (bil<13)) then
begin
if bil = 1 then
c2f (suhu)
Kode Program 4.26 Program Konversi Suhu (i)
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
else if bil = 2 then
c2k(suhu)
else if bil = 3 then
c2r(suhu)
else if bil = 4 then
f2k(suhu)
else if bil = 5 then
f2c(suhu)
else if bil = 6 then
f2r(suhu)
else if bil = 7 then
k2c(suhu)
else if bil = 8 then
k2f(suhu)
else if bil = 9 then
k2r(suhu)
else if bil = 10 then
r2c(suhu)
else if bil = 11then
r2f(suhu)
else
r2k(suhu);
end
else
begin
gotoxy(20,23);
writeln('Masukkan pilihan antara 1 - 12');
end;
end;
writeln;
gotoxy(20,25);
write('Coba lagi(Y/N): ');
readln(jawab);
end;
end.
Kode Program 4.27 Program Konversi Suhu (j)
User Interface dan Uji Coba
4.4.1 Uji coba program konversi cek
Pada saat kita run program itu, maka akan keluar gambar seperti gambar
dibawah. Pada saat itu kita disuruh untuk memasukkan input.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.28 Output Program Konversi Cek Sebelum Input
Setelah itu kita masukkan inputnya yang berupa angka yang nantinya akan
dikonversi
Gambar 4.29 Output Program Konversi Cek Pada Pemberian Input
Setelah kita enter maka akan keluar hasil dari konversi cek tersebut dan
perintah untuk mencoba lagi atau tidak. Seperrti pada gambar dibawah.
Gambar 4.30 Output Hasil Konversi Cek
Dari ilustrasi diatas program memerlukan masukan untuk diproses dan
ini dilakukan dengan memasukkan input angka. User mamasukkan input
„127500100‟. Program akan mengeksekusi input setelah user menekan „enter‟.
Hasil yang diperoleh yaitu membilang cek uang angka dengan membilang dalam
bentuk hurup „Seratus Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Seratus Rupih‟. Apabila
user mencoba lagi dapat dilakukan dengan menekan „y‟ pada keyboard.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.31 Output Program Konversi Cek Input Salah
Kekurangan dari program konversi cek ini adalah user tidak dapat
memproses nilai angka desimal. Jika hal ini dilakukan akan mendapat pesan
“Masukkan angka yang kurang dari satu miyar!”. Hal ini dapat diatasi dengan
memasukkan kembali input yang kurang dari satu milyar dan bukan desimal
karena variabel inputnya bertipe longint yaitu tipe data yang tidak menggandung
angka dibelakang koma.
4.4.2 Uji coba program konversi suhu
Pada saat kita run program itu, maka akan keluar gambar seperti gambar
dibawah. Pada saat itu kita disuruh untuk memasukkan pilihan. Pilihan itu dapat
dipilih sesuai dengan pilihan yang ada.
Gambar 4.32 Output Program Konversi Suhu Sebelum Input
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Masukkan pilihan, pilihan adalah 12 . Tekan enter lalu masukkan nilai
dari suhu yang di ubah, karena pilihannya 12 maka nilai tersebut berupa derajat
reamur yang nantinya akan diubah kedalam derajat kelvin, seperti terlihat pada
gambar dibawah.
Gambar 4.33Output Program Konversi Suhu Pada Pemberian Input
Tekan enter dan hasilnya akan keluar dan perintahuntuk mencoba lagi atau
tidak, seperti terlihat pada gambar dibawah
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.34 Output Program Konversi Suhu
Program memerlukan masukan untuk diproses dan ini dilakukan
dengan memasukkan input pilihan konversi dan nilai satuan suhu yang akn
dikonversi. User mamasukkan input „12‟. Program akan mengeksekusi input
setelah user menekan „enter‟. Pilihan user menginginkan konversi saturn suhu
Reamur menjadi Kelvin. Dengan memasukkan nilai suhu eamur sebesar „23‟
maka setelah menekan „enter‟ maka dapat diperoleh hasil konversi yang dimaksud
yaitu “Hasil konversi: 23 derajat Reamur = - 244,40 derajat Kelvin”. Apabila user
mencoba lagi dapat dilakukan dengan menekan „y‟ pada keyboard.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 4.35 Output Program Konversi Cek Input Salah
Kekurangan dari program konversi suhu ini adalah user tidak dapat
memproses jika nilai satuan suhu dalam bentuk angka mengandung dua koma.
Jika hal ini dilakukan akan mendapat pesan “Masukkan angka”. Hal ini dapat
diatasi dengan memasukkan kembali input melalui “Masukkan nilai suhu dalam
derajat Reamur”.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
Simpulan
Dari pembahasan dan analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini:
a. Penggunaan tipe-tipe data disesuikan dengan kebutuhan dan jenis nilai
variabel sehingga penggunann memori komputer oleh program tersebut
dapat seefisien mungkin.
b. Penggunaan statement kontrol khususnya if...then, if...else... dan case...of
berguna jika kita dihadapkan pada permasalahan untuk mengmbil suatu
keputusan terhadap alternatif dari konsisi permasalahan dimana kondisi
dalam berada dalam bentuk ekspresi.
c. Statement if digunakan dalm permasalahan untuk mengbil suatu keputusan
terhadap dua alternatif. Pengambilan keputusan didasarkan oleh suatu
kondisi yang kita evaluasi apakah bernilai True atau False.
d. Statement case…of digunakan untuk menggambarkan adanya pemilihan
lebih dari satu dimana didalamnya terdapat banyak kondisi yang harus
dikerjakan. Statemant ini juga dapat dikatakan sebagai statement if
bertingkat.
e. Kekurangan dari program konversi cek ini adalah user tidak dapat
memproses nilai angka desimal. Jika hal ini dilakukan akan mendapat
pesan “Masukkan angka yang kurang dari satu miyar!”.
f. Kekurangan dari program konversi suhu ini adalah user tidak dapat
memproses jika nilai satuan suhu dalam bentuk angka mengandung dua
koma. Jika hal ini dilakukan akan mendapat pesan “Masukkan angka”.
TIPE DATA DASAR & STATEMEN KONTROL
PUTU RUSDI ARIAWAN
BIODATA PENULIS
Nama : Putu Rusdi Ariawan
TTL : Denpasar. 19 April 1990
Agama : Hindu
Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana
Email : [email protected]
www.facebook.com/turusdi