· PDF fileSelect Case juga mengerjakan suatu blok statemen berdasarkan uji nilai ekspresi
STATEMEN POSISI KEUANGAN DAN STATEMEN ALIRAN KAS Word
-
Upload
razuki-ridwan -
Category
Documents
-
view
105 -
download
10
description
Transcript of STATEMEN POSISI KEUANGAN DAN STATEMEN ALIRAN KAS Word
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................i
STATMEN POSISI KEUANGAN DAN STATEMEN ALIRAN KAS ...................................1
A Pengertian Laporan Keuangan ..................................................................1
B Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan........................................................2
C Tujuan Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia.................3
D Pihak atau pengguna yang Membutuhkan Laporan Keuangan..................4
E Jenis-jenis Laporan Keuangan.....................................................................7
F Laporan Arus Kas........................................................................................10
HUBUNGAN DI ANTARA LAPORAN KEUANGAN ......................................................11
1. Neraca.......................................................................................................12
2. Laporan Laba Rugi.....................................................................................12
3. Penyataan Perubahan Modal....................................................................13
4. Laporan Arus Kas.......................................................................................13
HARTA, UTANG, MODAL, PENDAPATAN DAN BIAYA .............................................. 17
Harta.............................................................................................................17
Utang.............................................................................................................19
Modal............................................................................................................20
Pendapatan...................................................................................................20
Biaya..............................................................................................................21
INSTRUMEN-INSTRUMEN KEUANGAN .....................................................................22
Contoh Instrumen Pasar Modal....................................................................24
1
STATEMEN POSISI KEUANGAN DAN STATEMEN
ALIRAN KAS
A.Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu informasi akuntansi yang paling
penting,karena melalui laporan keuangan dapat dilihat kondisi keuangan juga
hasil kinerja perusahaan yang bersangkutan. Selain itu,juga sebagai sumber
informasi bagi pihak intern(seperti pemilik perusahaan,manajer)dan pihak
eksternal (kreditur,investor,pemerintah dan masyarakat). Pihak internal
perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen
sehingga dapat mengambil keputusan bagi masa depan perusahaan. Sedangkan
pihak eksternal perusahaan merupakan seluruh pihak yang memiliki kepentingan
dengan perusahaan yang bersangkutan,namun tidak memiliki wewenang untuk
mengelola perusahaan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 7) : ” Laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau
laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan Jadi laporan keuangan adalah
bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan
keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :
2
fakta yang telah dicatat (recorded fact), prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam
akuntansi (accounting) converntion and postulate), pendapat pribadi (personal
judgement).
B. Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan Suatu laporan
keuangan berfungsi untuk:
a) Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu
melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh
mengenai aktiva, hutang serta modal yang dikenal dengan nama Neraca (Balance
Sheet).
b) Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu
melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh
mengenai penghasilan, biaya serta laba atau rugi yang diperoleh yang dikenal
dengan nama Laporan Laba Rugi (Income Statement).
c) Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu
melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh
mengenai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan,
yang dikenal dengan nama Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owners
Equity atau Statement of Stockholders Equity).
d) Setiap laporan tersebut menyediakan informasi yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena mencerminkan aspek yang
berbeda dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lain yang sama.
Sedangkan
3
Tujuan dari laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) (2007,hal3) yaitu:
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini adalah memenuhi kebutuhan
bersama dari sebagian besar pengguna. Namun demikian laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonom, karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari berbagai kejadian di masa yang lalu (historis), dan tidak diwajibkan
untuk menyediakan informasi non keuangan.
3. Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh
manajemen (stewardship) atau merupakan pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melakukan
penilaian terhadap apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen, melakukan hal ini agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
Keputusan ini mungkin saja mencakup keputusan untuk memanamkan atau
menjual investasi mereka dalam suatu perusahaan atau keputusan untuk
mengangkat kembali atau melakukan penggantian manajemen.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah
untuk mengetahui kondisi keuangan dari suatu perusahaan dan kaitanya dengan:
Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan segala kewajiban-kewajibannya
4
pada saat sini dengan situasi yang kurang mendukung dan tidak dapat
diprediksikan di masa yang akan datang.
Kemampuan perusahaan dalam menarik manfaat untuk melaksanakan transaksi
bisnis ataupun perluasan bisnis. Hal ini sangat dimungkinkan karena perusahaan
memiliki sarana yang dibutuhkan atau kemampuan memperoleh dana melalui
pinjaman (financing) atau penerbitan saham (stock issue). Kemampuan
perusahaan untuk secara berkesinambungan untuk dapat membayar bunga
pinjaman dan dividen.
C.Pihak/Pengguna yang Membutuhkan Laporan Keuangan.
Laporan keuangan dibuat dengan didasari pada beberapa tujuan. Namun tujuan
utama pembuatan laporan keuangan perusahaan ini adalah guna kepentingan
pemilik serta manajemen perusahaan. Juga untuk menyediakan informasi kepada
pihak diluar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut.
5
Beberapa pihak yang membutuhkan laporan keuangan
perusahaan diantaranya adalah:
1.Pemilik perusahaan
Melalui laporan keuangan,pemilik perusahaan akan mengetahui bagaimana
kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan yang dimiliknya,pemilik bisa
mengetahui mengenai perkiraan laba yang akan diperoleh dalam masa waktu
tertentu dan bagi perusahaan yang go public sebagai cara untuk mengetahui
perkembangan harga saham mereka.
2. Manajer serta pimpinan perusahaan
Laporan keuangan merupakan alat pertanggung jawaban dari jajaran manajemen
perusahaan kepada pemilik perusahaan. Selain itu akan diketahui beberapa
hal,seperti:
· Mengetahui efektivitas biaya dari berbagai aktivitas perusahaan
· Mengetahui efisiensi dari setiap divisi perusahaan
· Sebagai alat ukur atas kinerja masing-masing individu yang sudah
diberikan tanggung jawab serta wewenang.
· Media untuk menentukan perlu tidaknya sebuah kebijaksanaan baru dalam
periode yang akan dating
· Media untuk memperkirakan besarnya reward yang akan diterima dari pemilik
perusahaan atas kinerja yang sudah dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
6
3. Investor
Sebelum menanamkan investasi,investor akan mempelajari laporan keuangan
suatu perusahaan apakah disajikan secara baik atau tidak dan bagi perusahaan
yang memiliki laporan keuangan menjanjikan,merupakan daya tarik tersendiri
bagi investor untuk berperan serta memberikan bantuan modal bagi perusahaan
tersebut.
4. Kreditor
Bagi para kreditor,sebelum memutuskan memberikan bantuan berupa hutang pada
perusahaan akan mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman.
5. Pemerintah
Besar pajak yang harus dibayarkan perusahaan kepada pemerintah bisa diketahui
dari laporan keuangan yang diberikan.
6. Masyarakat
Bagi masyarakat,laporan keuangan perusahaan bisa menjadi dasar untuk
mengetahui tingkat pertumbuhan perusahaan. Bagi yang sedang melakukan
penelitian dan proses pembelajaran dibidang keuangan,bisa mendapatkan
informasi sebagai bahan penelitian.
7
Jenis-Jenis Laporan Keuangan.
Menurut Woelfel (1997, hal 28) laporan keuangan yang umumnya dikeluarkan
oleh perusahaan terdiri atas:
1. Neraca (Balance Sheet).
Menurut Smith dan Skousen (2007, hal 152) :
“Neraca adalah merupakan laporan pada suatu saat tertentu mengenai sumber
daya perusahaan (aktiva), hutangnya (kewajiban) dan klaim kepemilikan terhadap
sumber daya (ekuitas pemilik).”
Neraca sendiri dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk T (T Form) dan
bentuk L (L Form). Di dalam bentuk T form semua harta perusahaan ditempatkan
pada sisi bagian kiri neraca dengan judul aktiva (assets), sedangkan hutang dan
modal ditempatkan pada sisi kanan neraca dengan judul pasiva
(Liabilities and Stockholders’ Equity). Dalam bentuk L form, semua harta
perusahaan ditempatkan pada bagian atas neraca, sedangkan hutang dan modal
ditempatkan pada bagian bawah neraca.
Menurut Smith dan Skousen (2007, hal 164) keterbatasan neraca antara lain
adalah:
Sumber daya dan kewajiban entitas biasanya disajikan menurut harga perolehan
(historical cost) pada saat terjadinya sehingga menjadi tidak relevan untuk
melakukan evaluasi kekayaan perusahaan.
8
Ketidakstabilan nilai mata uang menyebabkan neraca tidak mencerminkan daya
beli konstan. Akibatnya, neraca mencerninkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas
dalam satuan daya beli yang tidak sama.
· Sulitnya untuk melakukan perbandingan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lainnya karena masing-masing perusahaan tidak
mengklasifikasikan dan melaporkan semua pos yang hampir sama secara seragam.
· Dalam hal pengukuran, ada beberapa sumber daya dan kewajiban entitas
tidak dilaporkan ke dalam neraca (Off Balance Sheet Items).
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement).
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2007, hal 19) :
“Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang mengukur kinerja keuangan sebuah
perusahaan di antara tanggal neraca. Laporan ini merepresentasikan kegiatan
operasional perusahaan. Laporan laba rugi menyediakan informasi secara
menyeluruh mengenai pendapatan, biaya, laba dan rugi perusahaan dalam suatu
kurun waktu tertentu.”
Menurut Baridwan (2000, hal 39-40) laporan laba rugi dalam penyajiannya dibagi
menjadi dua bentuk, yaitu:
a. Single step model adalah bentuk laporan laba rugi yang tidak dilakukan
pengelompokanpengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-
kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-
pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.
9
b. Multistep model adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa
pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun
dalam urutan tertentu.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
Laporan arus kas seringkali juga disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan
dana.
Warren, et.al (1996, hal 20) menyatakan bahwa:
“Laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran
kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.”
Dalam penyajiannya, menurut Hackel dan Livnat (1996, hal 146-164), Laporan
arus kas dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
a. Aktivitas operasional (Operating) adalah kelompok yang meliputi seluruh
transaksi dan kegiatan lainnya yang tidak termasuk di dalam kegiatan investasi
maupun pembiayaan perusahaan. Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas
hasil dari transaksi dan kegiatan lainnya yang ikut menentukan laba bersih.
b. Aktivitas Investasi (Investing) adalah kelompok yang meliputi pembelian
dan penagihan piutang, pengembalian persediaan barang dagang, pembayaran
pinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas dan harta kekayaan perusahaan
(tanah), bangunan, dan peralatan serta aktiva-aktiva produktif lainnya, yaitu aktiva
yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan produksi barang dan jasa.
c. Aktivitas pendanaan atau pembiayaan (Financing) adalah kelompok yang
meliputi perolehan sumber daya dari para pemilik dan pemberian hasil atas
10
investasi yang telah dilakukan, peminjaman, serta pembayaran kembali hutang
oleh pemiliknya atau sebaliknya penyelesaian kewajiban perusahaan kepada
pemilik, dan perolehan serta pembayaran sumber daya lainnya yang berasal dari
pembiayaan jangka panjang.
BENTUK LAPORAN LABA RUGI
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu Bentuk Single Step dan
Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step
yang lebih sering digunakan.
LAPORAN ARUS KAS ( STATEMENT OF CASH FLOW )
Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan
informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank
- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat
dijadikan kas.
- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain
yang bukan investasi dan pendanaan. Contoh: penjualan barang dan jasa,
Penerimaanroyalty, fee, komisi ataulainnya;pembayaran
kepada pemasok/supplier atau karyawan.
11
- Aktivitas Investasi, adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka
panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah,
bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan
emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada
pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Metode yang digunakan untuk menyusun Laporan Arus Kas adalah Metode
Langsung
HUBUNGAN DIANTARA LAPORAN KEUANGAN ( laporan
laba rugi, perubahan modal, neraca, dan aliran kas)
Mengetahui hubungan angka-angka dalam Neraca, Laba Rugi, Laporan Arus Kas
dan Perubahan Modal dalam satu set laporan keuangan adalah penting bagi siapa
saja yang ingin memahami isi sebuah Laporan Keuangan, dan Akuntansi secara
umum. Gagal memahami hubungan ini, maka sama seja dengan gagal memahami
isi laporan keuangan, dan akuntansi secara keseluruhan.
Satu set lengkap laporan keuangan umumnya mencakup neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal (juga disebut ‘ekuitas pemegang saham’), dan laporan
arus kas. Laporan keuangan secara keseluruhan menyajikan berbagai jenis
informasi tentang kegiatan perusahaan selama periode waktu tertentu dalam
angka-angka. Masing-masing laporan, meskipun banyak yang saling terkait, tetap
memiliki peranan berbeda, dengan sudut pandang dan fokus penyajian yang
12
berbeda-beda pula. Dengan demikian, maka satu macam laporan tidak bisa
menggantikan laporan yang lain.
1. Neraca – Juga disebut laporan posisi keuangan, bisa diibaratkan sebagai foto
(baias disebut snapshot) dari suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.
Laporan keuangan yang satu ini terdiri dari daftar sumber daya kuantitatif yang
dipergunakan oleh perusahaan untuk beroperasi. Di sisi lainnya, laporan ini juga
mengandung daftar klaim terhadap sumber daya tersebut yang diwakili oleh
kreditur dan pemilik. Dalam bentuk laporan pernyataan, sumber daya kuantitatif
disebut aktiva (asset), diikuti dengan klaim kreditur dan pemilik. Dalam bentuk
rekening pernyataan, aset biasanya disajikan di sebelah kiri dan yang mengklaim
aset di sisi kanan dari pernyataan itu. Satu hubungan penting dalam sebuah neraca
adalah bahwa klaim terhadap asset selalu sama (seimbangan) persis dengan
jumlah aset yang disajikan. Itulah sebabnya mengapa Neraca juga disebut dengan
‘Balance Sheet’.
2. Laporan Laba Rugi – Melanjutkan analogi neraca sebagai foto statis dari
suatu perusahaan pada titik waktu tertentu, laporan laba rugi kemudian dapat
digambarkan sebagai sebuah film bergerak yang mengidentifikasi dimensi-
dimensi tertentu dari perusahaan selama periode waktu. Laporan laba rugi didasari
oleh prinsip akuntansi yang disebut ‘prinsip kecocokan (the matching principle)’.
Pendapatan biasanya dapat dengan mudah dikaitkan dengan aktivitas usaha secara
spesifik yang berhubungan dalam periode waktu tertentu. Setelah pendapatan
untuk jangka waktu telah diidentifikasi, akuntan kemudian mencoba untuk
13
menelisik dan mengkaitkan pendapatan dengan semua biaya yang berhubungan
dengan
(1) periode waktu yang sama dan/atau
(2) proses pembentukan pendapatan tertentu. Jumlah ini kemudian “dicocokkan
(matched),” maksudnya biaya dikurangkan dari pendapatan—untuk menentukan
hasil operasi untuk periode tersebut. Hasilnya disebut ‘laba bersih’ jika
pendapatan melebihi biaya, dan disebut ‘rugi bersih’ jika biaya-biaya melebihi
pendapatan.
3. Pernyataan Perubahan Modal – Juga disebut dengan pernyataan ‘Ekuitas
Pemegang Saham’. Sebuah pengungkapan yang diperlukan dalam satu set lengkap
laporan keuangan korporasi adalah identifikasi dari perubahan modal (ekuitas)
dalam angka-angka dan jumlah saham. Seperti laporan laba rugi, laporan
perubahan modal (ekuitas pemegang saham) mencakup periode waktu pada titik
waktu tertentu. Di kolom utama dari ekuitas pemegang saham ‘ terdiri dari:
kontribusi ekuitas saham pilihan, saham biasa, dan tambahan modal disetor dan
laba ditahan. Pernyataan ini dimulai dengan saldo pada akhir periode sebelumnya.
Baris dalam pernyataan menunjukkan kegiatan yang mengakibatkan perubahan
dalam kategori utama dari ekuitas pemegang saham dari saham biasa, laba bersih,
dan dividen. Laba bersih dan dividen hanya mempengaruhi laba ditahan. Laba
bersih meningkatkan saldo laba ditahan, dan dividen mengurangi keseimbangan
itu.
14
4. Laporan Arus Kas – Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pembayaran dalam bentuk kas selama periode waktu tertentu
sama dengan konsep waktu pada Laporan Laba Rugi. Dalam bentuk yang paling
sederhana, laporan arus kas hanya menunjukkan sumber kas utama perusahaan
dan cara perusahaan menggunakan uang tunai itu. Perubahan-perubahan ini
disajikan dengan cara merekonsiliasi perubahan kas dari awal sampai akhir
periode akuntansi. Laporan Arus Kas disajikan dalam tiga kategori:
(1) arus kas dari aktivitas operasi;
(2) arus kas dari aktivitas investasi; dan
(3) arus kas dari aktivitas pendanaan. Di ujung bawah laporan, perubahan bersih
kas disajikan dalam angka rekonsiliasi untuk menunjukan saldo kas bersih antara
saldo awal dengan akhir—baik itu dalam keadaan meningkat maupun menurun.
Empat laporan keuangan ini berasal dari transaksi dasar yang sama dan
pengukuran keuangan yang sama.
Keempatnya diperlukan oleh pembaca laporan keuangan untuk mendapatkan
pemahaman lengkap, sebisa mungkin melalui media laporan keuangan.
Mencoba untuk menunjukkan hubungan dari empat laporan keuangan ini, dalam
ilustrasi tunggal adalah pekerjaan yang mustahil. Tetapi untuk referensi ringkas,
saya mencoba manyajikannya dalam grafik tunggal (mudah-mudahan bermanfaat)
khusus beberapa hubungan penting yang mendasari empat laporan keuangan:
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal (ekuitas pemegang saham),
dan pernyataan arus kas:
15
Kedelapan hubungan diidentifikasi oleh nomor dalam tanda kurung:
(1) Pendapatan dan biaya, yang disajikan dalam laporan laba rugi, mengakibatkan
perubahan dalam aktiva dan kewajiban dalam neraca.
16
(2) Laba bersih mengalir ke dalam laporan perubahan modal (ekuitas pemegang
saham) dan merupakan determinan penting dari saldo akhir periode laba ditahan.
(3) Saldo akhir akun modal (ekuitas) memberikan kontribusi dalam laporan
ekuitas sesuai dengan jumlah yang sama di pemegang saham bagian ekuitas pada
neraca.
(4) Saldo akhir dari laba ditahan dalam laporan ekuitas sesuai dengan saldo laba
ditahan pada pemegang saham ‘bagian ekuitas pada neraca.
(5) Saldo akhir kas dalam laporan arus kas sesuai dengan jumlah uang tunai
disajikan di neraca.
(6) Arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas mencerminkan efek kas
dari transaksi-transaksi termasuk dalam penentuan laba bersih. Rekonsiliasi laba
bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi disajikan sebagai bagian dari
laporan arus kas.
(7) Aktivitas investasi dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif dan
negatif dari perubahan dalam aset yang berakhir saldo termasuk dalam neraca.
(8) Pembiayaan kegiatan dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif
dan negatif dari hutang dan ekuitas transaksi pembiayaan. Akhir-dari periode
saldo utang dan ekuitas disajikan dalam neraca.
17
PENGERTIAN AKUN
Akun adalah daftar/tempat yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan
tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta, utang,
modal, pendapatan, dan beban.
HARTA, HUTANG, MODAL, PENDAPATAN, BIAYA
HARTA(Assets)
Harta adalah semua milik (kekayaan) perusahaan baik yg berwujud maupun yang
tak berwujud yang dapat dinilai dengan uang.
1) Harta Lancar (Current Assets) à Uang tunai/ harta lain yg di harapkan dpt
dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Yang
termasuk dalam golongan ini :
a) Kas
b) Efek (Surat berharga) à berupa saham dan obligasi.
c) Piutang à tagihan kepada pihak lain tanpa disertai perjanjian tertulis dlm
jangka waktu kurang dari satu tahun.
d) Wesel Tagih à tagihan kepada pihak lain dg disertai perjanjian tertulis dalam
jangka waktu kurang dari satu tahun.
e) Pelengkapan à barang yg digunakan perusahaan yg habis terpakai dlm jangka
waktu kurang dari satu tahun. E.x : alat tulis, kertas, perangko, dsb.
f) Beban dibayar di muka
g) Pendapatan yg akan diterima
18
h) Persediaan à barang dagangan yang belum terjual
2) Investasi jangka panjang
a) Investasi dalam bentuk saham
b) Investasi dalam bentuk obligasi
c) Investasi dalam bentuk dana-dana
3) Harta Tetap (Fixed Assets) à Harta yg digunakan perusahaan yg
mempunyai umur ekonomi lebih dari satu tahun.
4) Harta Tak Berwujud (Intengible Assets) à Harta mempunyai hak-hak
istimewa dari pemerintah.
5) Harta Lain-Lain (Other Assets) à Harta yg tdk dpt dimasukkan ke harta-
harta lain. Misalnya mesin yang tidak terpakai, tanah yang tidak jadi tempat
usaha, dll.
HARTA LANCAR
a. Kas = Cash in Bank & Cash In Hand
b. Piutang Usaha (Account Receivable)
c. Wesel Tagih (Notes Receivable)
d. Persediaan Barang Dagang (Merchandise Inventory)e. Perlengkapan (Supplies)
f. Asuransi dibayar dimuka (Prepaid Insurance)
g. Sewa dibayar dimuka (Prepaid Rent)
h. Pajak Pembelian (Vat in)
i. Beban dibayar dimuka (Prepaid Expense)
19
HARTA TETAP
a. Tanah (Land)
b. Bangunan (Building)c. Peralatan (Equipment)d. Kendaraan (Automobile)e. Mesin (Machine)
KEWAJIBAN (Liability)
Utang yaitu suatu kewajiban yang harus di bayar kepada pihak lain dalam jangka
waktu tertentu.
1) Utang lancar (Current liabitily) à suatu kewajiban yang harus dibayar kepada
pihak lain dalam jangka waktu kurang dari 1 thn.
a) Utang usaha UJP yang tdk disertai perjanjian tertulis, misal : transaksi
pembelian dengan kredit.
b) Wesel bayar UJP yg disertai perjanjian tertulis.
c) Beban yang masih harus dibayar, misal : upah yang masih harus dibayar,
bunga yang masih harus dibayar.
d) Pendapatan diterima dimuka, misal : bunga diterima dimuka, sewa diterima
dimuka.
2) Utang jangka panjang à suatu kewajiban yang harus dibayar kpd pihak lain
dalam jangka waktu lbih dari 1 thn.
20
a) Pinjaman obligasi à utang perusahaan kpd pemegang obligasi (surat
bukti utang perusahaan) yg pelunasannya lebih dari 1 thn.
b) Pinjaman hipotek à UJP yang disertai dg jaminan harta tetap.
HUTANG LANCAR :
a. Hutang Usaha (Account Payable)
b. Hutang Wesel (Notes Payable)
c. Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue)
d. Hutang Gaji (Salaries Payable)
e. Hutang Upah (Wages Payable)
f. Pajak Penjualan (Vat Out)
g. Hutang Pajak (Tax Payable)
HUTANG JANGKA PANJANG :
a. Hutang Bank (Bank Loans)
b. Hutang Obligasi (Bond Payable)
c. Hutang Hipotik (Mortgages Payable)
d. Hutang Pemegang Saham (Shareholders Loan)
MODAL (Equity)
Modal yaitu kekayaan yang dimiliki pemilik perusahaan/ hak milik atas kekayaan
perusahaan.
Hanya terdiri dari :
Modal Saham (Share Capital Ordinary)
Laba ditahan (Retained Earnings)
PENDAPATAN (Income/Revenue)
21
Pendapatan yaitu penambahan kotor dlm modal yg berasal dari kegiatan usaha
atau hasi yang diperoleh dari kegiatan perusahaan.
1) Pendapatan Operasional à pendapatan yg diperoleh dari usaha pokok, misal
: pendapatan service, pendapatan, jasa salon, sewa film.
2) Pendapatan Non-Operasional à pendapatan yang diperoleh diluara usaha
pokok, misal : pendapan komisi, pendapatan bunga, laba dari penjualan aktiva.
Terdiri dari :
Pendapatan Jasa / Service Revenue / Fees Earned (Jika Perusahaannya berbentuk perusahaan jasa)
Penjualan / Sales (Jika Perusahaannya berbentuk perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur)
Pendapatan Sewa
Pendapatan Bunga
Pendapatan Lain-lain (Royalti, Komisi, dsb)
BEBAN – BEBAN : (Expense)
Beban yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil dari usaha pokoknya.1) Beban operasional, misal : beban gaji, beban listrik, beban asuransi, beban iklan, beban sewa, dll.
2) Beban Non-operasional, misal : beban bunga, rugi dari penjualan aktiva.
BEBAN LAINNYA:
Beban Gaji dan Upah (Wages and Salaries Expense)
Beban Penyusutan (Depreciation Expense)
Potongan Penjualan (Sales Discount)
Beban Listrik, Air, dan Telepon (Utilities Expense)
22
Beban Perlengkapan (Supplies Expense)
Beban Sewa (Rent Expense)
Beban Angkut Pembelian (Freight in)
Beban Angkut Penjualan (Freight out)
Beban Iklan (Salaries Expense)
Beban Bunga (Interest Expense)
Beban Administrasi Bank (Bank Administration Expense)
Beban Rupa-rupa (Miscellaneous Expense)
INSTRUMEN INSTRUMEN KEUANGAN
Instrumen keuangan
Instrumen keuangan merupakan aset yang dapat diperdagangkan dalam bentuk apapun,
baik kas; bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak kontraktual untuk menerima
atau memberikan, uang tunai atau instrumen keuangan lainnya.
Instrumen keuangan dapat dikategorikan dengan tergantung pada bentuknya pada apakah
mereka adalah instrumen kas atau instrumen derivatif:
Instrumen kas adalah instrumen keuangan yang nilainya ditentukan langsung oleh
pasar. Mereka dapat dibagi menjadi sekuritas, yang mudah dipindahtangankan, dan
instrumen kas lainnya seperti pinjaman dan deposito, di mana kedua peminjam dan
pemberi pinjaman harus menyepakati transfer.
Instrumen derivatif adalah instrumen keuangan yang memperoleh nilai mereka dari
nilai dan karakteristik dari satu atau lebih entitas yang mendasari seperti aset, indeks, atau
tingkat suku bunga. Mereka dapat dibagi menjadi diperdagangkan di bursa derivatif dan
derivatif over-the-counter (OTC).
23
PEMBERI PINJAMAN
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun
mereka meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara
seperti misalnya:
Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank ;
Menjadi peserta program Dana Pensiun;
Membayar premi Asuransi;
Investasi dalam Obligasi Pemerintah; atau
investasi dalam Saham Perusahaan.
Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila
perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka
waktu pendek maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman
jangka pendek yang disebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilki
struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilah yang cenderung menjadi
pemberi pinjaman dibanding meminjam uang.
PEMINJAM
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek
maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
24
Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun
panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka
lebih besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini
dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan
badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik
lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya
dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri
nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik
negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.
Contoh Instrumen Pasar Modal
1) Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas.
Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah deviden (bagian dari
keuntungan yang dibagikan kepada pemilik saham); capital gain (keuntungan
yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual saham), dan manfaat
nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.
Saham yang diterbitkan emiten (pihak yang melakukan penawaran umum) ada 2
macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preffered stock).
Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut.
Hak ini meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika
25
perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.
2) Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada
waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari
obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit
obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.
3) Surat Berharga Lainnya
Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga dapat digunakan sebagai media hutang, seperti warrant, option dan right issue. Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa berlakunya warrant tersebut. Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh seseorang/lembaga (tetapi bukan emiten) untuk memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham (call option) dan menjual saham (put option) pada harga yang telah ditentukan sebelumnya. Right Issue adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya (pemiliksaham biasa) untuk membeli tambahan saham pada penerbitan saham baru.Contoh instrumen keuangan yang termasuk dalam cakupan IAS 32 dan 39:kas
giro dan deposito
commercial paper
utang dan piutang usaha, wesel, dan pinjaman
sekuritas utang dan ekuitas, baik dari perspektif pemegang maupun penerbitnya.
Kategori ini mencakup investasi dalam perusahaan anak, perusahaan assosiasi,
dan Usaha Patungan.
26
sekuritas yang dijamin dengan asset, seperti kewajiban hipotik dengan jaminan,
kesepakatan pembelian kembali, dan securitised packages of receivables
derivatif, yang mencakup opsi, right, waran, kontrak berjangka, kontrak
forward,dan swap
Sebuah aset kertas adalah setiap jenis aset yang dilakukan pada neraca tetapi tidak
dapat dikonversi menjadi uang tunai dengan cepat atau mudah. Perusahaan sering
memiliki sejumlah aset kertas di buku mereka, kadang-kadang dalam bentuk
komponen dan peralatan yang tidak lagi digunakan tetapi belum dibebankan dari
catatan akuntansi. Ada praktek akuntansi yang memungkinkan untuk secara
bertahap menghapus aset jenis ini dari buku-buku, baik dengan menulis dari
peralatan usang atau menjual properti di nilai sisa. Tergantung pada peraturan
perpajakan yang berlaku dalam yurisdiksi di mana perusahaan berada, proses ini
dapat mengakibatkan menciptakan keringanan pajak yang dapat digunakan untuk
menurunkan pajak terutang untuk periode dimana penjualan dilakukan.
Likuiditas yang rendah dari aset kertas, baik karena usang atau kenyataan
tidak ada pasar untuk aset tersebut, berarti bahwa perusahaan membayar pajak
pada dasarnya holding yang tidak memberikan manfaat apapun. Untuk alasan ini,
tidak biasa bagi perusahaan untuk memiliki beberapa jenis proses di tempat yang
memungkinkan untuk menyatakan aset usang dan menghapusnya dari catatan
keuangannya. Dalam perusahaan besar, proses ini biasanya berasal di tingkat
pabrik dan diteruskan ke pengawas keuangan kantor itu di kantor pusat
perusahaan.
Karena aset kertas sering tidak lagi dari setiap nilai kepada pemilik, bahwa aset
tidak menghasilkan manfaat yang membantu untuk mengimbangi pajak yang
27
dinilai pada item dari satu tahun ke tahun berikutnya. Untuk menurunkan beban
pajak dan menyimpan uang, perusahaan biasanya menilai komponen dan
peralatan setiap tahun untuk menentukan apakah ada alasan untuk
mempertahankan aset tersebut selama satu tahun. Dengan mendeklarasikan aset
kertas usang sesuai dengan hukum dan peraturan pemerintah yang relevan dengan
jenis aset yang terlibat, perusahaan dapat membuang aset dan tidak lagi membawa
nilai buku aset tersebut dalam pembukuannya. Hasil akhirnya adalah lebih sedikit
pajak uang karena banyak disimpan oleh perusahaan untuk digunakan dalam
proyek-proyek seperti pengembangan produk atau upgrade ke peralatan yang tetap
penting untuk operasi bisnis.
28