tinpus depresi

10
7/23/2019 tinpus depresi http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 1/10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Depresi Depresi merupakan salah satu gangguan mood. Gangguan mood dianggap sebagai sindrom !ang terdiri atas sekelompok tanda dan ge"ala bertahan selama berminggu# minggu berbulan#bulan !ang menun"ukkan pen!impangan n!ata $ungsi habitual seseorang serta ke%enderungan untuk kambuh sering dalam bentu periodik atau siklik. &  Pasien dengan mood terdepresi '!aitu depresi( merasakan hilangn!a energi dan minat perasan bersalah sulit berkonsentrasi hilang na$su makan dan  pikiran tentang kematian atau bunuh diri. ) *pisode depresi berat harus harus ada setidakn!a ) minggu dan seseorang !ang didiagnosis memiliki episode depresi$ berat terutama "uga harus mengalami empat ge"ala dari da$tar !ang men%akup perubahan berat badan dan na$su makan perubahan tidur dan akti+itas tidak ada energi rasa bersalah masalah da,a berpikir dan membuat keputusan serta pikiran berulang mengenai kematian dan bunuh diri. & 2.2 Epidemiologi Gangguan depresi$ berat adalah suat gangguan !ang sering dengan pre+alensi seumur hidup adalah kira#kira &- persen kemungkinan setinggi )- persen pada anita. Pre+alensi gangguan depresi$  pada anita dua kali lebih besar dibandingkan laki#laki. )  Alasan perbedaan ini !ang telah di hipotesiskan antara lain perbedaan hormonal pengaruh kelahiran anak stressor psikososial !ang  berbeda antara laki#laki dan perempuan serta model perilaku ketergantungan !ang dipela"ari. & /ata#rata usia onset untuk gangguan depresi berat kira#kira 01 tahun -1 2 dari semua pasien mempun!ai onset antara )1 dan -1 tahun. ) Beberapa data epidemiologi baru#baru ini men!atakan  baha insidensi gangguan depresi berat mungkin meningkat pada orang#orang !ang berusia kurang dari )1 tahun. Jika pengamatan tersebut benar mungkin berhubungan dengan meningkatn!a  penggunaan alkohol dan 3at#3at lain pada kelompok usia tersebut. ) Pada umumn!a gangguan depresi  berat ter"adi paling sering pada orang tua !ang tidak memiliki hubungan interpersonal !ang erat atau  berpisah.  &) 2.3 Etiologi dan Patofisiologi Faktor organobiologi

Transcript of tinpus depresi

Page 1: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 1/10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Depresi

Depresi merupakan salah satu gangguan mood. Gangguan mood dianggap sebagai sindrom

!ang terdiri atas sekelompok tanda dan ge"ala bertahan selama berminggu# minggu berbulan#bulan

!ang menun"ukkan pen!impangan n!ata $ungsi habitual seseorang serta ke%enderungan untuk

kambuh sering dalam bentu periodik atau siklik.& Pasien dengan mood terdepresi '!aitu depresi(

merasakan hilangn!a energi dan minat perasan bersalah sulit berkonsentrasi hilang na$su makan dan

 pikiran tentang kematian atau bunuh diri.)

*pisode depresi berat harus harus ada setidakn!a ) minggu dan seseorang !ang didiagnosis

memiliki episode depresi$ berat terutama "uga harus mengalami empat ge"ala dari da$tar !ang

men%akup perubahan berat badan dan na$su makan perubahan tidur dan akti+itas tidak ada energi

rasa bersalah masalah da,a berpikir dan membuat keputusan serta pikiran berulang mengenai

kematian dan bunuh diri.&

2.2 Epidemiologi

Gangguan depresi$ berat adalah suat gangguan !ang sering dengan pre+alensi seumur hidupadalah kira#kira &- persen kemungkinan setinggi )- persen pada anita. Pre+alensi gangguan depresi$ 

 pada anita dua kali lebih besar dibandingkan laki#laki.) Alasan perbedaan ini !ang telah di

hipotesiskan antara lain perbedaan hormonal pengaruh kelahiran anak stressor psikososial !ang

 berbeda antara laki#laki dan perempuan serta model perilaku ketergantungan !ang dipela"ari.&

/ata#rata usia onset untuk gangguan depresi berat kira#kira 01 tahun -1 2 dari semua pasien

mempun!ai onset antara )1 dan -1 tahun.) Beberapa data epidemiologi baru#baru ini men!atakan

 baha insidensi gangguan depresi berat mungkin meningkat pada orang#orang !ang berusia kurang

dari )1 tahun. Jika pengamatan tersebut benar mungkin berhubungan dengan meningkatn!a

 penggunaan alkohol dan 3at#3at lain pada kelompok usia tersebut.)Pada umumn!a gangguan depresi

 berat ter"adi paling sering pada orang tua !ang tidak memiliki hubungan interpersonal !ang erat atau

 berpisah. &)

2.3 Etiologi dan Patofisiologi

Faktor organobiologi

Page 2: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 2/10

4ipotesis !ang paling konsisten mengenai gangguan mood ini berhubungan dengan

disregulasi heterogen pada amin biogenik. Norepine$rin dan serotonin adalah dua neurotransmitter

!ang paling terlibat dalam pato$isiologi dalam gangguan mood.5

Penurunan regulasi reseptor beta adrenergi% dan respon klinik antidepresan mungkin

merupakan peran langsung s!stem noradrenergik dalam depresi. Bukti lain !ang melibatkan reseptorβ)#presinaptik pada depresi telah mengakti$kan reseptor !ang mengakibatkan pengurangan "umlah

 pelepasan norepine$rin. /eseptor β)#presinaptik "uga terletak pada neuron serotonergi% dan mengatur

 pelepasan serotonin.5

Akti+itas dopamine mungkin berkurang pada depresi.Penemuan subtipe baru reseptor

dopamine dan meningkatn!a pengertian $ungsi regulasi presinaptik dan pas%asinaptik dopamine

memperka!a hubungan antara dopamine dan gangguan mood. Dua teori terbaru tentang dopamine dan

depresi adalah "alur dopamine mesolimbik mungkin mengalami dis$ungsi pada depresi dan reseptordopamine D& mungkin hipoakti$ pada depresi.5

Akti+itas serotonin berkurang pada depresi.Serotonin bertanggung "aab untuk %ontrol

regulasi a$ek agresi tidur dan na$su makan. Pada bebrapa penelitian ditemukan "umlah serotonin !ang

 berkurang di %elah sinaps dikatakan bertanggung "aab untuk ter"adin!a depresi.5

Faktor genetik 

Genetik merupakan $aktor penting dalam perkembangan gangguan mood tetapi "alur penurunan sangat kompleks. Tidak han!a sulit untuk mengabaikan e$ek psikososial tetapi "uga $a%tor

nongenetik kemungkinan "uga berperan sebagai pen!ebab berkembangn!a gangguan mood setidak#

tidakn!a pada beberapa orang.5

Penelitian menun"ukkan anak biologis dari orang tua !ang terkena gangguan mood berisiko

mengalami gangguan mood alaupun anak tersebut dibesarkan oleh keluarga angkat. Penelitian pada

anak kembar menun"ukkan anak kembar mono3igot lebih besar kemungkinan mengalami gangguan

depresi daripada anak kembar di3igot.5

Faktor Psikososial

Peristia kehidupan dan stress lingkungan suatu pengamatan klinis !ang telah lama

direplikasi baha peristia kehidupan !ang men!ebabkan stress lebih sering mendahului

episode pertama gangguan mood daripada episode selan"utn!a hubungan tersebut telah

dilaporkan untuk pasien dengan gangguan depresi berat.)

Data !ang paling mendukung men!atakan baha peristia kehidupan paling

 berhubungan dengan perkembangan depresi selan"utn!a adalah kehilangan orang tua sebelum

Page 3: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 3/10

usia && tahun. Stressor lingkungan !ang paling berhubungan dengan onset satu episode

depresi adalah kehilangan pasangan.)

Beberapa artikel teoritik dan dari ban!ak laporan mempermasalahkan hubungan

$ungsi keluarga dan onset dalam per"alanan gangguan depresi berat. Selain itu dera"at

 psikopatologi didalam keluarga mungkin mempengaruhi ke%epatan pemulihan kembalin!a

ge"ala dan pen!esuaian pas%a pemulihan.)

3.4 Manifestasi Klinik 

6ood terdepresi kehilangan minat dan berkurangn!a energ! adalah ge"ala utama dari

depresi.Pasien mungkin mengatakan perasaann!a sedih tidak mempun!ai harapan di%ampakkan dan

tidak berharga. *mosi pada mood depresi kualitasn!a berbeda dengan emosi duka %ita atau kesedihan

!ang normal.5

Pikiran untuk melakukan bunuh diri dapat timbul pada sekitar dua pertiga pasien depresi dan

&1 sampai &- persen diantaran!a melakukan bunuh diri.6ereka !ang diraat di rumah sakit dengan

 per%obaan bunuh diri mempun!ai umur hidup lebih pan"ang dibandingkan !ang tidak diraat.

Beberapa pasien depresi terkadang tidak men!adiari ia mengalami depresi dan tidak mengeluh tentang

gangguan mood meskipun mereka menarik diri dari keluarga teman dan akti+itas !ang sebelumn!a

menarik bagi dirin!a.5

4ampir semua pasien depresi '782( mengeluh tentang penurunan energi dimana mereka

mengalami kesulitan men!elesaikan tugas mengalami henda!a di sekolah dan peker"aan dan

meurunn!a moti+asi untuk terlibat dalam kegiatan baru.Sekitar 91 persen pasien mengeluh masalah

tidur khususn!a ter"ada dini hari 'terminal insomsia( dan sering terbangun di malam hari karena

memikirkan masalah !ang dihadapi. Keban!akan pasien menun"ukkan peningkatan atau penurunan

na$su makan demikian pula dengan bertambah dan menurunn!a berat badann!a serta mengalami tidur

lebih lama dari biasan!a.5

Ke%emasan adalah ge"ala tersering dari depresi dan men!erang 71 persen pasien depresi.

Berbagai perubahan asupan makanan dan istirahat dapat men!ebabkan timbuln!a pen!akit lain se%ara bersamaa seperti diabetes hipertensi pen!akit paru obstruksi kronik dan pen!akit "antung. Ge"ala

lain termasuk haid !ang tidak normal dan meurunn!a minat serta akti+itas seksual.5

Pada pemeriksaan status mental episode depresi memperlihatkan retardasi psikomotor

men!eluruh merupakan ge"ala !ang paling umum alaupun agitasi psikomotor "uga sering

ditemukan khususn!a pada pasien usia lan"ut. 6enggenggamkan tangan dan menarik#narik rambut

merupakan ge"ala agitasi !ang paling umum.Se%ara klasik seorang pasien depresi memiiki postur

!ang membungkuk tidak terdapat pergerakan !ang sponta dan pandangan mata !ang putus asa danmemalingkan pandangan.Pasien depresi seringkali dibaa oleh keluarga atau teman ker"an!a karenan

 penarikan sosial dan penurunan akti+itas se%ara men!eluruh.)

Page 4: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 4/10

Ban!ak pasien terdepresi menun"ukkan suatu ke%epatn dan +olume bi%ara !ang menurun

 berespons terhadap pertan!aan dengan kata tunggal dan menun"ukkan respons !ang melambat

terhadapt pertan!aan. Se%ara sederhana pemeriksa mungkin harus menunggu dua atau tiga menit

untuk mendapatkan suatu respons terhadap suatu pertan!aan.)

Pasien terdepresi dengan aham atau halusinasi dikatakan menderita episode depresi$ beratdengan %iri psikotik.:aham atau halusinasi !ang sesuai dengan mood terdepresi dikatan sesuai mood

'mood-congruent (.:aham sesuai mood pada seorang pasien terdepresi adalah aham bersalah

memalukan tidak berguna kemiskinan kegagalan ke"ar dan pen!akit somati% terminal 'se+agai

%ontoh kanker dan otak ;!ang membusuk<(.Isi aham atau halusinasi !ang tidak sesuai mood 'mood-

incongruent ( adalah tidak sesuai dengan mood terdepresi. Pasien depresi "uga memiliki pandangan

negati$ tentang dunia dan dirin!a sendiri.)

3.5 Diagnosis

Skala penilaian objektif ntk depresi

Skala penilaian ob"ekti$ untuk depresi dapat berguna dalam praktik klinis untuk mendapatkan

dokumentasi keadaan klinis pada pasien terdepresi. =ung Sel$#/ating Depression S%ale adalah skala

 pelaporan !ang terdiri dari )1 pertan!aan. Skor normal adalah 50 atau kurang skor terdepresi adalah

-1 atau lebih. Skala memberikan petun"uk global tentang kekuatan 'intensitas( ge"ala depresi pasien

termasuk ekspresi a$ekti$ dari depresi.5

/askin Depression S%ale adalah skala !ang dinilai oleh dokter !ang mengukur keparahan

depresi pasien seperti !ang dilaporkan oleh pasien dan seperti !ang diamati oleh dokter pada skala

lima angka dari tiga dimensi> laporan +erbal pengungkapan perliaku dan ge"ala sekunder. Skala ini

memiliki rentang 5 sampai &5? normal adalah 5 dan terdepresi adalh 8 atau lebih.)

4amilton /ating S%ale $or Depression '4A6#D( adalah skala depresi$ !ang digunakan se%ara

luas !ang memiliki sampai )0 nomor masing#masingn!a memiliki nilai 1 sampai 0 atau 1 sampai )

dengan skor total ada,h 1 sampai 8@. Penilaian diturunkan dari suatu aan%ara klinis dengan pasien.

Klinisi menilai "aaban pasien terhadap pertan!aan tentang perasaan bersalah bunuh diri

kebiasaantidur dan ge"ala depresi lainn!a.)

Pedoman diagnosis menrt PPD!"#$$$.4

Pedoman diagnostik pada depresi dibagi men"adi ?

Semua ge"ala utama depresi ?

Page 5: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 5/10

o a$ek depresi$  

o kehilangan minat dan kegembiraan

o berkurangn!a energi !ang menu"u meningkatn!a keadaan mudah lelah.

Ge"ala lainn!a?

o konsentrasi dan perhatian berkurang

o harga diri dan keper%a!aan diri berkurang

o gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

o pandangan masa depan !ang suram dan pesimis

o gagasan atau perbuatan membaha!akan diri atau bunuh diri

o tidur terganggu

o na$su makan berkurang

*pisode depresi$ biasan!a harus berlangsung sekurang#kurangn!a ) minggu akan tetapi "ika ge"ala

amat berat dan beronset sangat %epat maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam

kurun aktu dari ) minggu.

Episode depresif ringan menrt PPD!" $$$

'&( Sekurang#kurangn!a harus ada ) dan 5 ge"ala utama depresi seperti tersebut di atas

')( Ditambah sekurang#kurangn!a ) dari ge"ala lainn!a

'5( Tidak boleh ada ge"ala !ang berat diantaran!a laman!a seluruh episode berlangsung sekurang#kurangn!a sekitar ) minggu

'0( 4an!a sedikit kesulitan dalam peker"aan dan kegiatan sosial !ang biasa dilakukann!a.

Episode depresif sedang menrt PPD!" $$$

'&( Sekurang#kurangn!a harus ada ) dan 5 ge"ala utama

')( Ditambah sekurang#kurangn!a 5 atau 0 dari ge"ala lainn!a

Page 6: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 6/10

'5( >aman!a seluruh episode berlangsung minimum ) minggu

'0( 6enghadapi kesulitan n!ata untuk meneruskan kegiatan sosial peker"aan dan urusanrumah

tangga.

Episode Depresif %erat dengan &anpa !ejala Psikotik menrt PPD!" $$$ ?

'&( Semua 5 ge"ala utama depresi harus ada

')( Ditambah sekurang#kurangn!a 0 dari ge"ala lainn!a dan beberapa diantaran!a harus

 berintensitas berat

'5( Bila ada ge"ala penting 'misaln!a retardasi psikomotor( !ang men!olok maka pasien

mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan ban!ak ge"alan!a se%ara rin%i. Dalamhal demikian penilaian se%ara men!eluruh terhadap episode depresi berat masih dapat

dibenarkan.

'0( Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial peker"aan atau urusan

rumah tangga ke%uali pada tara$ !ang sangat terbatas.

Episode Depresif %erat dengan !ejala Psikotik menrt PPD!" $$$ '

*pisode depresi berat !ang memenuhi kriteria menurut No. 5 di atas '.5).)( tersebut di atas

disertai aham halusinasi atau stupor depresi.

:aham biasan!a melibatkan ide tentang dosa kemiskinan atau malapetaka !ang mengan%am

dan pasien merasa bertanggung "aab atas hal itu. 4alusinasi auditorik  atau alfatorik biasan!a berupa

suara !ang menghina atau menuduh atau bau kotoran. Retardasi psikomotor  !ang berat dapat menu"u

 pada stupor .

3.( &atalaksana

Berbagai obat dan teknik psikoterapi telah dikembangkan untuk memulihkan penderita

depresi.Pada sebagian besar kasus pengobatan penderita depresi akan paling e$ekti$ dengan

mengkombinasikan pemberian obat#obatan oleh psikiater dengan pemberian psikoterapi oleh

 psikolog.-

Semua pasien depresi harus mendapatkan psikoterapi dan beberapa memerlukan

tambahan terapi $isik. Kebutuhan terapi khusus bergantung pada diagnosis berat pen!akit

umur pasien dan respon terhadap terapi sebelumn!a. Bila seseorang menderita depresi berat

Page 7: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 7/10

maka diperlukan seorang !ang dekat dan !ang diper%a!ain!a untuk membantun!a selama

men"alani pemeriksaan dan pengobatan depresi tersebut.Kadang seorang penderita depresi

 berat perlu raat inap di rumah sakit kadang %ukup dengan pengobatan raat "alan.-@

&. Terapi psikologik.

 Psikoterapi suportif  selalu diindikasikan. Berikan kehangatan empati pengertian danoptimistik. Bantu pasien mengindenti$ikasi dan mengekspresikan hal#hal !ang membuatn!a

 prihatin dan melontarkann!a. Identi$ikasi $aktor pen%etus dan bantulah untuk mengoreksin!a.

Bantulah meme%ahkan problem eksternal 'misal peker"aan( arahkan pasien terutama selama

episode akut dan bila pasien tidak akti$ bergerak.Terapi kognitif-perilaku dapat sangat berman$aat pada pasien depresi ringan dan

sedang. Di!akini oleh sebagian orang ;ketidak berda!aan !ang dipela"ari< depresi diterapi

dengan memberikan pasien latihan keterampilan dan memberikan pengalaman#pengalaman

sukses. Dari perpekti$ kogniti$ pasien dilatih untuk mengenal dan menghilangkan pikiran#

 pikiran negati$ dan harapan#harapan negati$. Terapi ini men%egah kekambuhan.@

2. Terapi isikPada $armakoterapi digunakan obat anti depresan dimana anti depresan dibagi dalam

 beberapa golongan !aitu ?

  C Golongan trisiklik seperti ? amitr!pt!lin imipramine %lomipramine dan opipramol.

  C Golongan tetrasiklik seperti ? maproptiline mianserin dan amoapine.

  C Golongan 6AEI#/e+ersibel '/I6A Reversibel Inhibitor of Mono Amine Oxsidase-A( seperti

? mo%lobemide.

  C Golongan atipikal seperti ? tra3odone tianeptine dan mirta3epine.

  C Golongan SS/I 'Selective Serotonin Re-ptake Inhibitor ( seperti ? sertraline paroetine

$lu+oamine $luetine dan %italopram.

Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan onset e$ek primer 'e$ek klinis(

sekitar )#0 minggu e$ek sekunder 'e$ek samping( sekitar &)#)0 "am serta aktu paruh sekitar 

&)#09 "am 'pemberian &#) kali perhari(. 5

*$ek Samping obat anti depresi adalah?-

Tric!clic antidepressants"

Ebat#obatan !ang termasuk kedalam kelompok ini 'misal Amitr!ptiline( sudah dipakai

 bertahun tahun dan telah terbukti tidak kalah man"ur dibandingkan dengan obat anti depresi !ang lebih

 baru.4an!a sa"a karena ban!akn!a dan lebih kerasn!a e$ek samping obat maka obat tri%!%li%

antidepressant biasan!a tidak diberikan sebelum obat "enis SS/I di%oba dan tidak berhasil mengobati

depresi. *$ek samping obat ini antara lain? penglihatan kabur mulut kering gangguan buang air besar

Page 8: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 8/10

dan gangguan ken%ing detak "antung %epat dan bingung. Ebat "enis ini "uga sering men!ebabkan

 penambahan berat badan.-

Tetrac!clic"

Ebat#obatan !ang termasuk kedalam kelompok ini misaln!a 6aproptiline '>udiomil(

e$ek sampingn!a seperti TFA, e$ek samping otonomik kardiologik relati$ lebih ke%il e$ek sedasi lebih kuat  diberikan pada pasien !ang kondisin!a kurang tahan terhadap e$ek 

otonomik dan kardiologik 'usia lan"ut( dan sindrom depresi dengan ge"ala anietas dan

insomnia !ang menon"ol.@

Selective serotonine reuptake inhibitors #SSRI$.Ban!ak dokter !ang memulai pengobatan depresi dengan SS/I.*$ek samping !ang

 paling sering adalah menurunn!a dorongan seksual dan sulitn!a men%apai orgasme.Berbagai

e$ek samping lainn!a biasan!a menghilang se"alan dengan pen!esuaian tubuh terhadap obat#obatan tersebut.Beberapa e$ek samping SS/I !ang sering adalah? sakit kepala sulit tidur

gangguan pen%ernaan dan resah gelisah.-

 Monoamine oxidase inhibitors #MAOIs$"

Ebat obatan dalam kelompok ini biasan!a merupakan pilihan terakhir bila obat dari kelompok 

lain sudah tidak mempan mengobati depresi. Ebat obatan dalam kelompok ini bisa menimbulkan e$ek

samping !ang serius bahkan bisa men!ebabkan kematian.Ebat 6AEIs memerlukan diet ketat karena

 bila berinteraksi dengan makanan seperti ke"u a%ar mentimun 'pi%kles( dan anggur serta obat anti

 pilek 'de%ongestant( dapat berakibat $atal.Selegiline '*msam( merupakan obat "enis terbaru dalam

kelompok ini !ang memakain!a tidak dengan diminum %ukup dengan ditempelkan di kulit. Ebat

selegiline mempun!ai lebih sedikit e$ek samping dibandingkan dengan obat 6AEIs lainn!a.-

 At!pical antidepressant 

6erupakan obat anti depresi !ang tidak bisa dimasukkan kedalam kelompok obat

lainn!a.Pada beberapa kasus obat tersebut dikombinasikan untuk mengurangi e$ekn!a terhadap

tidur.Ebat terbaru dalam kategori ini adalah +ila3odone 'Hibr!d(.Ebat +ila3idone mempun!ai e$eksamping ke%il terhadap dorongan seksual. Beberapa e$ek samping dari +ila3odone !ang sering mun%ul

adalah? mual muntah men%ret dan sulit tidur.-

Obat obatan lainn!a.Dokter mungkin mengobati depresi dengan obat obat lainn!a misaln!a

dengan obat stimulant obat untuk menstabilkan suasana hati 'mood( obat anti %emas aniet! dan

obat anti psikotik.Pada beberapa kasus dokter mungkin mengkombinasikan beberapa obat agar

dihasilkan e$ek !ang optimal.Strategi ini dikenal sebagai augmentation 'penguatan tambahan(.-

5. Terapi *lektokon+ulsi$ 

Page 9: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 9/10

Terapi *lektokon+ulsi$ '*FT( digunakan untuk mengatasi depresi berat terutama pada

 penderita ?8

a. Gangguan "ia psikotik  b. ang mengan%am akan bunuh diri%. ang dapat memperberat pen!akitn!a misal tidak mau makan

Terapi ini biasan!a sangat e$ekti$ dan bisa segera meringankan depresi.Teknik terapi ini adalahdengan memasang elektroda dikulit kepala lalu diberi aliran listrik untuk merangsang peningkatan

arus listrik didalam otak.*$ek ke"ang !ang timbul dapat membuat depresin!a berkurang kemungkinan

ke"ang buatan ini memutus atau menga%aukan sambungan aliran impuls depresi diotak.*FT bisa

men!ebakan hilangn!a ingatan untuk sementara aktu. Pengobatan denga *FT dilakukan seban!ak -#

8 kali aliran listrik bisa menimbulkan e$ek kontraksi otot dan n!eri karena itu penderita dibius total

selama pengobatan *FT.8

Page 10: tinpus depresi

7/23/2019 tinpus depresi

http://slidepdf.com/reader/full/tinpus-depresi 10/10

DATA/ PUSTAKA

&. Sado%k BJ and Sado%k HA. Gangguan 6ood Suasana Perasaan. Dalam? Kaplan Sado%k 

Buku A"ar Psikiatri Klinis. *disi ) editor?6uttain 4 and *lseria /N. Jakarta? *GF, )1&1.

 p.&97#))7). Kaplan 4I BJ Sado%k JA Grebb. Sinopsis Psikiatri. Jilid & Jakarta Barat? Bina /upa

Aksara)1&). 4al ? 9&5#9&@5. 6aslim /usdi Buku Saku Diagnosis Gangguan Jia /u"ukan /ingkas dari PPDGJ III

)115 Jakarta.

0. Jio T. Pusat Pemulihan dan Pelatihan Penderita GangguanJia. A+ailable rom U/>?

http?.tirto"io.seri#depresi.pd$.%om-. Tomb DA Buku Saku Psikiatri.*disi @ Fetakan &. Jakarta? Penerbit Buku Kedokteran

*GF )110. 4al ? 08#@5@. Junaldi I. Anomali Jia. Dalam ? Gangguan Ke%emasan. *disi &. og!akarta?Per%etakan

Andi )1&). 4al?&)0#&0&