TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

30
4 4 1.Propolis a. Deskripsi Kata propolis berasal dari bahasa Yunani, yakni pro bermakna sebelum dan polis berarti kota. Secara umum propolis dapat diartikan sebelum sampai kota. Kota dalam kehidupan lebah madu adalah sarang (Hoesada et al., 2007). Istilah ini diberikan untuk menggambarkan kegunaan propolis sebagai zat pelindung di pintu masuk sarang, baik terhadap invasi serangga lain maupun terhadap cuaca sehingga “kota” lebah madu selalu dalam kondisi steril berkat propolis (Suranto, 2010). Propolis dapat ditemukan dengan mudah di pintu-pintu masuk sarang lebah madu dan di seluruh tepian sarang lebah yang biasanya tersimpan dalam pola zig-zag. Pola ini memungkinkan penyimpanan propolis lebih efektif sehingga dapat digunakan untuk mengisi celah, menutupi jalan masuk sarang, atau dicairkan

Transcript of TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

4

4

1. Propolis

a. Deskripsi

Kata propolis berasal dari bahasa Yunani, yakni pro bermakna

sebelum dan polis berarti kota. Secara umum propolis dapat diartikan

sebelum sampai kota. Kota dalam kehidupan lebah madu adalah sarang

(Hoesada et al., 2007). Istilah ini diberikan untuk menggambarkan

kegunaan propolis sebagai zat pelindung di pintu masuk sarang, baik

terhadap invasi serangga lain maupun terhadap cuaca sehingga “kota”

lebah madu selalu dalam kondisi steril berkat propolis (Suranto, 2010).

Propolis dapat ditemukan dengan mudah di pintu-pintu masuk

sarang lebah madu dan di seluruh tepian sarang lebah yang biasanya

tersimpan dalam pola zig-zag. Pola ini memungkinkan penyimpanan

propolis lebih efektif sehingga dapat digunakan untuk mengisi celah,

menutupi jalan masuk sarang, atau dicairkan kembali jika harus

digunakan di tempat lain di dalam sarang (Suranto, 2010). Topracki

(2005) menjelaskan bahwa lebah madu menggunakan propolis untuk

pertahanan sarang, mengkilatkan bagian dalam sarang, dan menjaga

suhu lingkungan. Gambar 1 menjelaskan propolis digunakan oleh

lebah madu untuk mengurangi ukuran pintu masuk sarang.

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

5

Gambar 1. Lebah Madu Menggunakan Propolis untuk Mengurangi Ukuran

Pintu Masuk Sarang (Krell, 1996).

Propolis merupakan substrat getah (resin) yang bersifat lengket

seperti lem sehingga disebut sebagai bee glue (Hoesada et al., 2007).

Propolis dihasilkan lebah madu dengan cara mengumpulkan resin dari

berbagai macam tumbuhan, khususnya dari bunga dan kuncup daun,

kemudian resin ini dicampur dengan bee wax (lilin lebah) dan berbagai

enzim yang terdapat pada saliva lebah sehingga menjadi resin yang

berbeda dari resin asalnya (Krell, 1996).

b. Karakteristik

Propolis berwarna kuning terang sampai cokelat kemerahan,

tergantung pada sumber resin atau tumbuhannya (Suranto, 2010).

Bahkan propolis yang transparan telah dilaporkan oleh Coggshall dan

Morse dalam Krell (1996). Namun, dari sekian banyak warna propolis,

warna cokelat gelap adalah paling sering dijumpai. Menurut Toprakci

(2005), propolis bersifat pekat, bergetah, berwarna cokelat kehitaman,

mempunyai bau yang khas, dan terasa pahit.

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

6

Propolis mempunyai aroma wangi dan sangat lengket pada

suhu sarang, saat baru dibentuk (Suranto, 2010). Pada suhu 250-450C

propolis adalah zat yang lembut, lentur, dan sangat lengket. Di bawah

suhu 150C dan terutama ketika beku, propolis menjadi keras dan rapuh.

Di atas suhu 450C akan semakin lengket dan bergetah. Sementara itu

pada suhu 600-700C propolis akan mencair, tetapi untuk beberapa

sampel propolis titik leleh dapat mencapai suhu 1000C (Krell, 1996).

c. Kandungan Kimia

Propolis mempunyai kandungan kimia bervariasi tergantung

kondisi geografis dan ekosistem yang ada (Kosalec et al., 2004). Pada

tahun 1990 peneliti Oxford telah menemukan sekitar 150 jenis

mikroelemen di dalam propolis (Suranto, 2010). Tabel 1 menjelaskan

mengenai kandungan kimia propolis.

Tabel 1. Kandungan Kimia Propolis

Kelas Komponen Jumlah Grup Komponen

Resin 45-55 % Flavonoid, asam fenolat (kafeik, asam ferulik), dan esternya

Lilin dan asam lemak

25-53 % Sebagian besar dari lilin lebah dan beberapa dari tanaman

Minyak esensial 10 % Senyawa volatilProtein 5 % Protein kemungkinan berasal dari

pollen dan amino bebasSenyawa organik lain dan mineral

5 % 14 macam mineral yang paling terkenal adalah Fe dan Zn. Senyawa organik lain seperti: keton, laktan, kuinon, asam benzoat dan esternya, vitamin, dan gula

(Sumber : Krell, 1996)

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

7

1) Flavonoid dan Senyawa Fenol

Krell (1996) menyatakan bahwa kandungan propolis

berfungsi untuk memperbaiki kondisi patologi dari bagian tubuh

yang sakit, bekerja sebagai antioksidan dan antibiotik serta

meningkatkan sistem imunitas baik humoral maupun seluler

karena mengandung flavonoid tinggi. Flavonoid adalah

sekelompok besar senyawa polifenol tanaman (Winarsi, 2007).

Menurut Kosalec et al. (2004), kandungan flavonoid dan senyawa

fenol yang tinggi di dalam propolis berfungsi sebagai antibakteri,

antivirus, antijamur, antioksidan, dan antiperadangan serta

meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menurut Wade (2005),

flavonoid merupakan antioksidan dan antibiotik yang berfungsi

menguatkan dan mengantisipasi kerusakan pada pembuluh darah

serta bahan aktif antiperadangan dan antivirus.

Flavonoid diketahui dapat menghambat oksidasi lipid dan

pembentukan lipid peroksida melalui mekanisme penangkapan

radikal bebas dan metal chelation (flavonoid dapat mengikat Cu2+

suatu logam yang dapat menginduksi terjadinya oksidasi lipid),

(Hegazi dan El-Hady, 2007). Radikal bebas adalah atom atau

molekul aktif yang memiliki elektron tidak berpasangan (unpaired

electron), (Priyanto, 2009). Elektron yang tidak berpasangan dalam

senyawa radikal memiliki kecenderungan untuk mencari pasangan.

Umumnya, senyawa yang diserang adalah senyawa ikatan kovalen

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

8

makromolekul, seperti lipid, protein, maupun DNA (Priyanto,

2009; Winarsi, 2007).

Penelitian Ichikawa et al. (2002) dan Kumazawa et al.

(2004) membuktikan bahwa kemampuan propolis sebagai

antioksidan dapat menangkap radikal hidroksil (OH•) dan

superoksida (O2•) kemudian menetralkan radikal bebas tersebut

sehingga keutuhan struktur sel dan jaringan serta membran lipid

terjaga. Ramirez et al. dalam Bankova (2000) menambahkan

bahwa propolis berperan sebagai antioksidan karena mengandung

kafeik dan asam ferulik beserta esternya.

2) Lilin

Lilin yang terkandung di dalam propolis sebagian besar

merupakan derivat dari lilin lebah (bee wax). Namun, tidak sedikit

lilin yang berasal langsung dari tanaman. Lilin lebah umumnya

mengandung ikatan ester, asam lemak, dan rantai alkohol

hidrokarbon (Suranto, 2010).

3) Minyak Esensial

Ragam minyak esensial dalam propolis tergantung jenis

bunga yang menjadi sumbernya. Minyak esensial propolis bersifat

volatil (mudah menguap) dan memiliki aroma yang khas

(Krell, 1996). Petri dalam Suranto (2010) menjelaskan bahwa

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

9

minyak esensial dalam propolis berperan sebagai antibakteri dan

antijamur.

4) Pollen

Persentase pollen yang terkandung dalam propolis sekitar

5 %. Pollen menjadi penyumbang kadar protein dalam propolis.

Dari semua asam amino yang terdapat dalam propolis, arginin dan

prolin tergolong yang terbanyak, sekitar 45,8 % (Suranto, 2010).

Jenis asam amino lainnya adalah triptofan, metionin, lisin,

fenilalanin, leusin, isoleusin, valin, tirosin, alanin, treonin, histidin,

serin, asam glutamat, dan asam aspartat (Hoesada et al., 2007).

5) Mineral

Jenis mineral yang ditemukan dalam propolis berjumlah

sekitar 14 jenis. Zat besi (Fe) dan seng (Zn) adalah kandungan

mineral terbanyak (Suranto, 2010). Kedua zat ini dibutuhkan dalam

membentuk sistem pertahanan tubuh. Enzim superoksida

dismutase (SOD), salah satu dari antioksidan endogenus,

memerlukan bantuan mineral seperti mangan (Mn), seng (Zn), zat

besi (Fe), dan tembaga (Cu) agar bisa bekerja (Winarsi, 2007).

Antioksidan endogenus (primer) adalah suatu senyawa yang dapat

memberikan atom hidrogen secara cepat kepada senyawa radikal

sehingga segera terbentuk senyawa yang lebih stabil (Priyanto,

2009; Winarsi, 2007). Mineral zat besi (Fe) selain sebagai kofaktor

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

10

SOD juga berperan sebagai kofaktor antioksidan endogenus

katalase (Winarsi, 2007). Kofaktor merupakan suatu elemen yang

dengannya suatu faktor lain harus bersatu untuk dapat berfungsi

(Hartanto et al., 2000). Jenis mineral lainnya adalah emas (Au),

perak (Ag), caesium (Cs), merkuri (Hg), timbal (Pb), kalsium (Ca),

magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), mangan (Mn),

tembaga (Cu), fosfor (P), kobalt (Co), sulfur (S), alumunium (Al),

fluor (F), dan selenium (Se), (Hoesada et al., 2007; Suranto, 2010).

Selenium (Se) merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk

pengaktifan antioksidan endogenus glutation peroksidase

(GSH-Px), (Winarsi, 2007).

6) Senyawa Organik

Selain kaya akan asam amino dan mineral, propolis juga

mengandung beberapa komponen senyawa organik, seperti keton,

lakton, quinon, steroid, asam benzoat dan esternya, vitamin (B1,

B2, B6, C, E, dan A), dan gula (Krell, 1996; Suranto, 2010).

Vitamin C, E, dan A dapat berperan sebagai antioksidan non-

enzimatis, suatu antioksidan eksogenus (sekunder) yang berperan

menghambat Reactive Oxygen Species (ROS) dengan cara

pengkelatan metal atau dirusak pembentukannya (Priyanto, 2009;

Winarsi, 2007).

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

11

2. Ginjal

a. Fisiologi

Ginjal merupakan organ penting dalam mempertahankan

homeostasis dengan cara mengatur konsentrasi konstituen plasma,

terutama elektrolit dan air, dan dengan mengeliminasi semua zat sisa

metabolisme (kecuali CO2 yang dikeluarkan oleh paru-paru) dan

senyawa asing (Gartner dan Hiatt 2007; Wilson, 2006). Zat sisa

metabolisme tubuh yang dieliminasi ginjal, di antaranya urea, asam

urat, dan kreatinin, sedangkan senyawa asing yang dieliminasi ginjal

adalah toksin, metabolit obat-obatan, zat penambah pada makanan,

pestisida, dan bahan-bahan eksogen non-nutrisi lainnya yang berhasil

masuk ke dalam tubuh (Sherwood, 2001). Selain itu, ginjal juga

berperan dalam fungsi hormonal, mensekresikan eritropoietin dan

renin, dan fungsi metabolisme, mengubah vitamin D menjadi bentuk

aktifnya (Young dan Heath, 2002).

b. Anatomi

Ginjal merupakan organ besar, berjumlah sepasang, berwarna

kemerahan, berbentuk seperti kacang, dan terletak dalam

retroperitoneum pada dinding posterior abdomen. Ginjal memiliki

berat 130-150 gram dengan ukuran panjang sekitar 11 cm, lebar sekitar

4-5 cm, dan tebal sekitar 3 cm. Posisi hati menyebabkan letak ginjal

kanan berada sekitar 1-2 cm lebih rendah dibandingkan ginjal kiri

(Gartner dan Hiatt, 2007). Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

12

kedua belas, sedangkan kutub atas ginjal kiri terletak setinggi iga

kesebelas (Wilson, 2006). Permukaan ginjal halus dan terdapat di

dalam suatu kapsul yang dikelilingi oleh lemak perinefrik dan fasia

Gerota (Chandrasoma dan Clive, 2005). Ginjal juga memiliki sisi

medial cekung dan permukaan lateral yang cembung. Sisi medial yang

cekung, hilum, merupakan tempat masuknya saraf, keluar dan

masuknya pembuluh darah (arteri renalis dan vena renalis) dan

pembuluh limfe, serta keluarnya ureter (Mescher, 2010; Sherwood,

2001).

c. Histologi

Setiap ginjal dibagi dalam korteks di bagian luar yang tercat

gelap dan medula di bagian dalam yang tercat lebih terang (Pakurar

dan Bigbee, 2004). Korteks ginjal terdiri dari pars konvulata dan pars

radiata. Pars konvulata tersusun dari korpuskuli ginjal dan tubuli yang

membentuk labirin kortikal. Pars radiata tersusun dari bagian-bagian

lurus (segmen lurus tubulus proksimal dan segmen lurus tubulus distal)

dari nefron dan duktus kolektivus. Massa jaringan korteks yang

mengelilingi setiap piramid medula membentuk sebuah lobus renalis,

dan setiap berkas medula merupakan pusat dari lobulus renalis.

Jaringan korteks juga terdapat di antara piramid medula, yang disebut

kolumna Bertini (Gartner dan Hiatt, 2007). Gambar 2 menjelaskan

struktur histologis ginjal.

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

13

Gambar 2. Struktur Histologis Ginjal (Mescher, 2010)

Medula ginjal terdiri atas 10-18 struktur berbentuk kerucut atau

piramid yang disebut piramid medula. Setiap berkas medula terdiri atas

satu atau lebih duktus kolektivus bersama bagian lurus beberapa

nefron (Junqueira et al., 2005).

1) Nefron

Nefron adalah unit fungsional ginjal. Setiap ginjal

mempunyai sekitar satu juta nefron yang pada dasarnya

mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Setiap nefron terdiri

dari kapsula Bowman yang mengitari rumbai kapiler glomerulus,

tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus

kontortus distal (Wilson, 2006).

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

14

2) Korpuskulum Ginjal

Korpuskulum ginjal terdiri atas kapsula epitel berdinding

ganda yang disebut kapsula Bowman dan kapiler glomerulus yang

berada di dalamnya. Lapisan kapsula Bowman bagian luar

(parietal) terdiri atas epitel selapis pipih dan lapisan dalam (viseral)

terdiri atas epitel dari sel-sel podosit yang melekat erat pada

kapiler-kapiler glomerulus. Di antara kedua lapisan kapsula

Bowman terdapat celah sempit disebut ruangan Bowman atau

ruang urinarius. Fungsi ruangan ini adalah menampung cairan hasil

penyaringan melalui dinding kapiler glomerulus dan lapisan viseral

kapsula Bowman (Junqueira et al., 2005; Steven dan Lowe, 2005).

Korpuskulum ginjal memiliki dua kutub yaitu kutub

vaskuler dan kutub uriner. Kutub vaskuler merupakan tempat

masuk dan keluarnya arteriol aferen dan eferen glomerulus dan

sekaligus sebagai tempat peralihan kapsula Bowman parietal

melipat menjadi viseral. (Gartner dan Hiatt, 2007). Kutub uriner

merupakan transisi dari ruangan Bowman menuju lumen tubulus

kontortus proksimal dan juga tempat terjadinya perubahan dari

epitel selapis pipih (parietal) kapsula Bowman menjadi kuboid atau

silindris di tubulus kontortus proksimal (Steven dan Lowe, 2005).

Selama perkembangan embrional, epitel lapisan viseral

kapsula Bowman sangat dimodifikasi. Sel-sel lapisan viseral ini

disebut dengan podosit. Podosit melekat erat pada kapiler

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

15

glomerulus dengan cara membentuk tonjolan-tonjolan protoplasma

primer (prosesus primer). Dari setiap cabang prosesus primer

menjulurkan lagi prosesus sekunder atau pedikel yang melekat erat

pada membran basal kapiler glomerulus. Pedikel yang berdekatan

saling bersilangan dan di antaranya terdapat celah-celah sempit

yang disebut celah filtrasi. Celah-celah ini berhubungan dengan

ruangan yang lebih besar yang terbentuk di antara prosesus-

prosesus primer yang disebut ruang subpodosit yang akhirnya

masuk ke dalam ruangan Bowman (Junqueira et al., 2005).

3) Glomerulus

Glomerulus merupakan struktur yang dibentuk oleh

beberapa berkas anastomosis kapiler yang berasal dari cabang-

cabang arteriol aferen. Komponen jaringan ikat pada arteriol aferen

tidak masuk ke dalam kapsula Bowman dan secara normal sel-sel

jaringan ikat digantikan oleh tipe sel khusus, yaitu sel-sel

mesangial. Ada dua kelompok sel mesangial, yaitu sel mesangial

ekstraglomerular yang terletak pada kutub vaskuler dan sel

mesangial intraglomerular mirip perisit yang terletak di dalam

korpuskulum ginjal (Gartner dan Hiatt, 2007). Sekelompok sel

khusus yaitu sel jukstaglomerularis (modifikasi otot polos arteriol

aferen), makula densa, dan sel mesangial ekstraglomerular

membentuk bangunan penting disebut aparatus jukstaglomerulus.

Bangunan ini terletak dekat dengan kutub vaskuler glomerulus

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

16

yang berperan penting dalam mengontrol volume cairan

ekstraseluler dan tekanan darah, serta mengatur pelepasan renin

(Guyton dan Hall, 2007; Wilson, 2006).

Peran glomerulus dalam sistema uropoetika adalah

memfiltrasi plasma darah. Filtrat glomerulus mempunyai susunan

kimia sama seperti plasma darah tetapi hanya sedikit mengandung

protein karena protein tidak dapat menembus barier filtrasi ginjal.

Filtrat glomerulus mengalir ke tubulus kontortus proksimal untuk

memulai proses reabsorbsi dan sekresi (Guyton dan Hall, 2007).

4) Tubulus Kontortus Proksimal

Tubulus kontortus proksimal berawal dari kutub uriner

korpuskulum ginjal. Saluran ini berjalan berliku-liku dan bagian

akhir berjalan lurus melewati pars radiata korteks untuk

melanjutkan diri menjadi lengkung Henle. Sebagai segmen nefron

yang terpanjang dan terlebar, tubulus ini memenuhi hampir

sebagian besar korteks dan dalam sediaan sering terpotong

melintang atau serong (Young dan Heath, 2002). Sel-sel dalam

tubulus kontortus proksimal berbentuk kuboid simpleks dengan

batas-batas sel yang tidak tegas akibat interdigitasi antara membran

sel yang bersebelahan. Sitoplasma sangat asidofilik bergranula, inti

bulat dan besar, serta berkromatin padat. Puncak sel yang

menghadap ke lumen tubulus mempunyai mikrovili panjang

disebut brush border (Steven dan Lowe, 2005).

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

17

Tubulus proksimal ginjal berfungsi dalam mekanisme

reabsorbsi dan sekresi. Dalam keadaan normal, semua glukosa dan

67 % natrium dan klorida direabsrobsi melalui proses aktif yang

memerlukan energi. Air berdifusi secara pasif mengikuti gradien

osmotik. Bila jumlah glukosa dalam filtrat glomerulus berlebihan

dan melampaui batas ambang reabsorbsi tubulus proksimal, maka

akan dikeluarkan bersama-sama urine, misalnya pada penderita

diabetes melitus (Sherwood, 2001; Ward, 2009). Tubulus kontortus

proksimal juga mereabsorbsi aktif asam-asam amino, asam

askorbat, dan protein dalam filtrat glomerulus (Ward, 2009).

Proses sekresi yang terpenting pada tubulus kontortus proksimal

adalah sekresi H+, K+, dan ion-ion organik (Sherwood, 2001).

Sel-sel tubulus kontortus proksimal mempunyai tanda-

tanda sel yang bermetabolisme tinggi, mempunyai banyak

mitokondria untuk menyokong proses transpor aktif yang sangat

cepat dan cukup tepat (Guyton dan Hall, 2007). Tubulus kontortus

proksimal adalah lokasi yang paling sering mengalami kerusakan

akibat toksikan. Hal ini terjadi karena tubulus kontortus proksimal

merupakan tempat pertama yang dilalui oleh toksikan. Selain itu,

sebelum obat dan metabolitnya diekskresikan melalui urine,

terlebih dahulu akan dikonsentrasikan dalam sel tubulus kontortus

proksimal ginjal sehingga kadar toksik pada tubulus kontortus

proksimal meningkat (Wilson, 2006). Sitokrom P450 (C-P450) di

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

18

ginjal yang berperan dalam pembentukan N-asetyl-p-

benzoquinoneimine (NAPQI), metabolit toksik dari parasetamol

yang dapat memacu timbulnya nefrotoksisitas, sebagian besar

terdapat di tubulus kontortus proksimal (Mycek et al., 2001).

5) Lengkung Henle

Lengkung Henle adalah stuktur berbentuk huruf U terdiri

atas segmen tebal desenden, dengan struktur mirip tubulus

kontortus proksimal, kecuali brush border di sini kurang

berkembang; segmen tipis desenden; segmen tipis asenden; dan

segmen tebal asenden, yang strukturnya mirip dengan tubulus

kontortus distal. Peralihan antara segmen tebal ke segmen tipis

biasanya terjadi secara mendadak melalui pergantian sel-sel kuboid

atau kolumner rendah menjadi sel pipih (Steven dan Lowe, 2005).

Segmen tebal distal asenden menuju korteks dan menghampiri

kutub vaskuler glomerulus asalnya, tepatnya di antara arteriol

eferen dan eferen. Sel-sel tubulus di tempat ini tersusun lebih rapat

dan lebih tinggi dari pada sekitarnya, dinamakan makula densa.

Kemudian tubulus melanjutkan diri menjadi tubulus kontortus

distal (Junqueira et al., 2005).

Proses pemekatan filtrat akan terjadi selama melewati

lengkung Henle. Hal dikarenakan lengkung Henle menimbulkan

gradien hipertonis dalam medula yang akan berpengaruh terhadap

konsentrasi urine pada waktu melewati tubulus kolektivus. Bagian

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

19

desenden lengkung Henle sangat permiabel terhadap air, Na+, dan

Cl-. Karena interstisial medulla hipertonis terhadap filtrat,

akibatnya Na+ dan Cl- masuk sedangkan air akan keluar

meninggalkan filtrat. Bagian asenden lengkung Henle tidak

permiabel terhadap air dan secara aktif mentransport Na+ dan Cl- ke

dalam cairan interstisial sehingga tubulus ini sangat berperan

dalam mempertahankan cairan interstisial medula yang hipertonis.

Akibat hilangnya Na+ dan Cl- yang tidak diikuti keluarnya air,

maka filtrat yang mencapai tubulus kontortus distal bersifat

hipotonis (Guyton dan Hall, 2007; Ward, 2009).

6) Tubulus Kontortus Distal

Nefron melanjutkan diri menjadi tubulus kontortus distal

setelah melewati makula densa. Tubulus kontortus distal berjalan

berliku-liku dan berada di dalam korteks berdampingan dengan

tubulus kontortus proksimal. Tubulus ini berakhir di dekat pars

radiata, bermuara ke dalam duktus kolektivus. Sel-selnya

berbentuk kuboid dengan sitoplasma jernih, intinya bulat terletak

di sentral. Pada permukaan epitelnya terdapat mikrovili pendek

tetapi tidak membentuk brush border. Tubulus distal lebih pendek

daripada tubulus kontortus proksimal sehingga pada irisan tampak

lebih sedikit, dengan diameter lebih sempit. Pada umumnya sel-

selnya tercat kurang kuat dibanding dengan tubulus proksimal

(Steven dan Lowe, 2005; Sherwood, 2001).

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

20

Di dalam tubulus kontortus distal terjadi pertukaran ion,

bila terdapat aldosteron, Na+ diresorbsi dan ion K+ diekskresi.

Tubulus ini juga mengekskresi H+ dan NH4+ (amonium) ke dalam

urine. Mekanisme di sini penting untuk mengendalikan

keseimbangan asam basa darah. Tubulus kontortus distal bersama-

sama dengan tubulus kolektivus sangat permiabel terhadap air bila

terdapat hormon antidiuretik (ADH), (Guyton dan Hall, 2007;

Sherwood, 2001; Ward, 2009).

7) Tubulus kolektivus

Tubulus kolektivus atau duktus ekskretorius tidak termasuk

bagian nefron karena secara embriologis keduanya berbeda.

Tubulus ini berjalan di dalam pars radiata korteks menuju medula.

Di bagian medula agak ke tengah, beberapa duktus bersatu

membentuk duktus yang lebih besar dan bermuara di apeks

piramid, yaitu duktus papilaris Bellini. Tempat muara dari duktus-

duktus papilaris sangat banyak dan diameternya cukup besar

sehingga menyerupai saringan disebut cribrosa area. Tubulus

kolektivus menyalurkan urine dari nefron ke pelvis renalis dengan

mengabsorbsi air akibat pengaruh hormon antidiuretik (ADH),

(Gartner dan Hiatt, 2007; Steven dan Lowe, 2005).

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

Propolis

Vit. A, Fenol, Kafeik, Asam firulik beserta

esternya, Asam amino esensial

Vit. C

Vit. E

Flavonoid

Parasetamol dosis toksik

BioaktivasiC-P450

Kerusakan Sel Ginjal

21

B. Kerangka Pemikiran

Cu-ZnMn

Se

Fe

Peningkatan

(elektrofilik)

Ikatan kovalen dengan makromolekul (nukleofilik)

Lipid peroksida

AktivasiGSH-Px

Aktivasi SOD

Aktivasi katalase

Meningkatkan Total

Antioxidant Status (TAS)

Reactive Oxygen

Species (ROS)

makromolekul

Nekrosis sel epitel tubulus proksimal ginjal

Aktivasi nitrit oxide (NO) dan adhesi

leukosit

Stres oksidatif

Konjugasi glutation

Variabel luar yang tidak terkendali: kondisi Keterangan:

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA Propolis skripsi.docx

22

Variabel luar yang tidak terkendali: kondisi Keterangan: