CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND...
-
Upload
repository-ipb -
Category
Education
-
view
137 -
download
1
Transcript of CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND...
~ -___ I
I _
PS Farmasi - FMIPA UNPAK 116 - 159 ISSN 2087-9164
Fitofarmaka Vol 2 No2 Deirmber 2 12 ISSN 2087-9164
~DLrillm~ JurnaI Il miah F armasi
Pelindung
Pirnpinan Redaksi
Redaksi Pelaksana
Devvan Redaksi
Alamat Redaksi
Susunan Redaksi
Dekan akulta Matematika dan I1mu Pengetahuan Alam NPAK
Ke LU a Program SLUill Farmasi FMIPA UNlAK
Dra Bina LolIita Sad MPd Apt lira 1irctIl ti TP JfSi
Dr SY SrieHahayu IvLSi
Dr 1ri Par~ji drh Min Rachminivati PhD Dr drhHera 1aheshwarL tvLSc Siti Sadiah NISi Apt
Program Studi Farmasi HPA Universitas Pakuan Jin Pakuan PO Box 4 2 Bogar Telp (0251) 83493 24 Fa (025 1) 837547 Email farmajAlloocom
Fitofarmaka VoL 2 No2 Dember 20J2 ISS 2087-9164
UCAPAN TERIMA KASIH
Fitofarmaka Mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestariyang telah mcmbeIikan kontribusi atas terbttnya
Jurnal Fitofarmaka Vol 2 No 2 Deember 2012
Berikut ini adalah nama Mitra Bestari Vol 2 No 2 Desember 2012
Dr AA Harmita Apt (Universitas Indonesia) Dr BernJ E IIYJ M i Apt (U nier~ita ) 1 ndonesia )
Dr Nisa Rachmania Mubarik MSi (Istitut Pertanian Bogar)
Filofarmak a Vol 2 No 2 Deoembtr 2012 IS 208 7-9164
PENGANTAR REDAKSI
Fitofarmaka adalah jurnal ilmjah yang dHerbitkan untuk mengakornodasi
tulisan hasil penelitian bagi sivitasakademika farmasi Universitas Pakuan
khususnya dan instansilain di Iuar Universitas Pakuan pada urnumnya Jurnal ini
rnernuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil penelitian Ilmu
Farmasi
Fitofarmaka diterbitkan dua kali dalam setahunya itu pada bulan Juni dan
Desember oleh PlOgram Studt Farmasi Fakuhas Matematika dan Hmu
PengetallUan AlamUniversitas Pakuan
Semoga Jurnal ini bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu
pengetahuan
Bogar Desem ber 2012
Redaksi
Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164
[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi
DAFTARISI
SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi
11
III
iv
1
2
KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ
Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira
PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti
] 16-125
126-136
3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo
137-145
4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans
Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti
146-152
5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)
Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni
153-159
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI
MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE
ANTIBACTERIAL AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880
Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans
ABSTRACT
Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03
Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi
137
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di
Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi
dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis
yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit
gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi
Bakteri yang dominan dalam
pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al
2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi
polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan
fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan
bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi
ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan
tersebut mengakibatkan turunnya pH
pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi
Salah satu cara yang paling umum
dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi
deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi
mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm
bentuk natrium fluorida (NaF) staDium
fluorida daD natrium monofluorofosfat
Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini
disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi
yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut
kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan
upaya meneari ballan alternatif pengbranti
fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan
(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik
terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl
sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan
bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries
gtgt
Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan
menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan
Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott
(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun
dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut
138
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)
Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans
penyebab plak gigi
BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat
Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali
Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar
ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor
Metode Ekstrak Propolis
Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi
Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan
Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades
Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et
al 2011) dan 313 v~v garam kelapa
(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa
dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M
Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG
cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama
24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang
sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan
pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG
padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian
diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter
Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan
adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j
pengaruh utama peubah B (a~)ij
komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang
menyebar nonnal (0lt1)
139
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
Raneangan ini digunakan pada uji
antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat
kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran
400
300
200
100
o
keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar
Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada
senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades
Propolis 625
Akuades NaF 03 Propolis 313
Perlakuan
Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel
pad a penentuan aktivitas antibakteri
Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal
telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)
Aktivitas antibakteri NaF 03)
sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625
140
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka Vol 2 No2 Deirmber 2 12 ISSN 2087-9164
~DLrillm~ JurnaI Il miah F armasi
Pelindung
Pirnpinan Redaksi
Redaksi Pelaksana
Devvan Redaksi
Alamat Redaksi
Susunan Redaksi
Dekan akulta Matematika dan I1mu Pengetahuan Alam NPAK
Ke LU a Program SLUill Farmasi FMIPA UNlAK
Dra Bina LolIita Sad MPd Apt lira 1irctIl ti TP JfSi
Dr SY SrieHahayu IvLSi
Dr 1ri Par~ji drh Min Rachminivati PhD Dr drhHera 1aheshwarL tvLSc Siti Sadiah NISi Apt
Program Studi Farmasi HPA Universitas Pakuan Jin Pakuan PO Box 4 2 Bogar Telp (0251) 83493 24 Fa (025 1) 837547 Email farmajAlloocom
Fitofarmaka VoL 2 No2 Dember 20J2 ISS 2087-9164
UCAPAN TERIMA KASIH
Fitofarmaka Mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestariyang telah mcmbeIikan kontribusi atas terbttnya
Jurnal Fitofarmaka Vol 2 No 2 Deember 2012
Berikut ini adalah nama Mitra Bestari Vol 2 No 2 Desember 2012
Dr AA Harmita Apt (Universitas Indonesia) Dr BernJ E IIYJ M i Apt (U nier~ita ) 1 ndonesia )
Dr Nisa Rachmania Mubarik MSi (Istitut Pertanian Bogar)
Filofarmak a Vol 2 No 2 Deoembtr 2012 IS 208 7-9164
PENGANTAR REDAKSI
Fitofarmaka adalah jurnal ilmjah yang dHerbitkan untuk mengakornodasi
tulisan hasil penelitian bagi sivitasakademika farmasi Universitas Pakuan
khususnya dan instansilain di Iuar Universitas Pakuan pada urnumnya Jurnal ini
rnernuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil penelitian Ilmu
Farmasi
Fitofarmaka diterbitkan dua kali dalam setahunya itu pada bulan Juni dan
Desember oleh PlOgram Studt Farmasi Fakuhas Matematika dan Hmu
PengetallUan AlamUniversitas Pakuan
Semoga Jurnal ini bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu
pengetahuan
Bogar Desem ber 2012
Redaksi
Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164
[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi
DAFTARISI
SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi
11
III
iv
1
2
KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ
Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira
PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti
] 16-125
126-136
3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo
137-145
4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans
Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti
146-152
5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)
Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni
153-159
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI
MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE
ANTIBACTERIAL AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880
Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans
ABSTRACT
Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03
Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi
137
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di
Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi
dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis
yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit
gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi
Bakteri yang dominan dalam
pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al
2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi
polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan
fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan
bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi
ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan
tersebut mengakibatkan turunnya pH
pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi
Salah satu cara yang paling umum
dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi
deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi
mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm
bentuk natrium fluorida (NaF) staDium
fluorida daD natrium monofluorofosfat
Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini
disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi
yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut
kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan
upaya meneari ballan alternatif pengbranti
fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan
(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik
terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl
sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan
bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries
gtgt
Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan
menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan
Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott
(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun
dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut
138
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)
Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans
penyebab plak gigi
BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat
Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali
Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar
ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor
Metode Ekstrak Propolis
Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi
Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan
Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades
Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et
al 2011) dan 313 v~v garam kelapa
(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa
dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M
Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG
cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama
24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang
sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan
pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG
padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian
diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter
Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan
adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j
pengaruh utama peubah B (a~)ij
komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang
menyebar nonnal (0lt1)
139
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
Raneangan ini digunakan pada uji
antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat
kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran
400
300
200
100
o
keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar
Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada
senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades
Propolis 625
Akuades NaF 03 Propolis 313
Perlakuan
Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel
pad a penentuan aktivitas antibakteri
Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal
telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)
Aktivitas antibakteri NaF 03)
sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625
140
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka VoL 2 No2 Dember 20J2 ISS 2087-9164
UCAPAN TERIMA KASIH
Fitofarmaka Mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestariyang telah mcmbeIikan kontribusi atas terbttnya
Jurnal Fitofarmaka Vol 2 No 2 Deember 2012
Berikut ini adalah nama Mitra Bestari Vol 2 No 2 Desember 2012
Dr AA Harmita Apt (Universitas Indonesia) Dr BernJ E IIYJ M i Apt (U nier~ita ) 1 ndonesia )
Dr Nisa Rachmania Mubarik MSi (Istitut Pertanian Bogar)
Filofarmak a Vol 2 No 2 Deoembtr 2012 IS 208 7-9164
PENGANTAR REDAKSI
Fitofarmaka adalah jurnal ilmjah yang dHerbitkan untuk mengakornodasi
tulisan hasil penelitian bagi sivitasakademika farmasi Universitas Pakuan
khususnya dan instansilain di Iuar Universitas Pakuan pada urnumnya Jurnal ini
rnernuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil penelitian Ilmu
Farmasi
Fitofarmaka diterbitkan dua kali dalam setahunya itu pada bulan Juni dan
Desember oleh PlOgram Studt Farmasi Fakuhas Matematika dan Hmu
PengetallUan AlamUniversitas Pakuan
Semoga Jurnal ini bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu
pengetahuan
Bogar Desem ber 2012
Redaksi
Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164
[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi
DAFTARISI
SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi
11
III
iv
1
2
KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ
Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira
PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti
] 16-125
126-136
3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo
137-145
4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans
Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti
146-152
5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)
Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni
153-159
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI
MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE
ANTIBACTERIAL AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880
Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans
ABSTRACT
Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03
Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi
137
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di
Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi
dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis
yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit
gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi
Bakteri yang dominan dalam
pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al
2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi
polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan
fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan
bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi
ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan
tersebut mengakibatkan turunnya pH
pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi
Salah satu cara yang paling umum
dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi
deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi
mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm
bentuk natrium fluorida (NaF) staDium
fluorida daD natrium monofluorofosfat
Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini
disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi
yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut
kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan
upaya meneari ballan alternatif pengbranti
fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan
(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik
terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl
sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan
bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries
gtgt
Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan
menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan
Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott
(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun
dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut
138
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)
Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans
penyebab plak gigi
BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat
Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali
Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar
ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor
Metode Ekstrak Propolis
Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi
Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan
Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades
Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et
al 2011) dan 313 v~v garam kelapa
(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa
dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M
Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG
cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama
24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang
sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan
pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG
padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian
diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter
Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan
adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j
pengaruh utama peubah B (a~)ij
komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang
menyebar nonnal (0lt1)
139
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
Raneangan ini digunakan pada uji
antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat
kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran
400
300
200
100
o
keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar
Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada
senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades
Propolis 625
Akuades NaF 03 Propolis 313
Perlakuan
Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel
pad a penentuan aktivitas antibakteri
Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal
telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)
Aktivitas antibakteri NaF 03)
sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625
140
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Filofarmak a Vol 2 No 2 Deoembtr 2012 IS 208 7-9164
PENGANTAR REDAKSI
Fitofarmaka adalah jurnal ilmjah yang dHerbitkan untuk mengakornodasi
tulisan hasil penelitian bagi sivitasakademika farmasi Universitas Pakuan
khususnya dan instansilain di Iuar Universitas Pakuan pada urnumnya Jurnal ini
rnernuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil penelitian Ilmu
Farmasi
Fitofarmaka diterbitkan dua kali dalam setahunya itu pada bulan Juni dan
Desember oleh PlOgram Studt Farmasi Fakuhas Matematika dan Hmu
PengetallUan AlamUniversitas Pakuan
Semoga Jurnal ini bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu
pengetahuan
Bogar Desem ber 2012
Redaksi
Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164
[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi
DAFTARISI
SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi
11
III
iv
1
2
KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ
Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira
PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti
] 16-125
126-136
3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo
137-145
4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans
Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti
146-152
5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)
Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni
153-159
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI
MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE
ANTIBACTERIAL AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880
Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans
ABSTRACT
Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03
Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi
137
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di
Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi
dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis
yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit
gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi
Bakteri yang dominan dalam
pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al
2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi
polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan
fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan
bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi
ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan
tersebut mengakibatkan turunnya pH
pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi
Salah satu cara yang paling umum
dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi
deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi
mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm
bentuk natrium fluorida (NaF) staDium
fluorida daD natrium monofluorofosfat
Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini
disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi
yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut
kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan
upaya meneari ballan alternatif pengbranti
fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan
(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik
terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl
sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan
bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries
gtgt
Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan
menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan
Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott
(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun
dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut
138
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)
Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans
penyebab plak gigi
BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat
Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali
Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar
ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor
Metode Ekstrak Propolis
Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi
Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan
Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades
Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et
al 2011) dan 313 v~v garam kelapa
(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa
dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M
Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG
cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama
24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang
sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan
pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG
padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian
diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter
Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan
adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j
pengaruh utama peubah B (a~)ij
komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang
menyebar nonnal (0lt1)
139
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
Raneangan ini digunakan pada uji
antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat
kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran
400
300
200
100
o
keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar
Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada
senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades
Propolis 625
Akuades NaF 03 Propolis 313
Perlakuan
Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel
pad a penentuan aktivitas antibakteri
Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal
telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)
Aktivitas antibakteri NaF 03)
sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625
140
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164
[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi
DAFTARISI
SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi
11
III
iv
1
2
KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ
Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira
PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti
] 16-125
126-136
3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo
137-145
4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans
Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti
146-152
5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)
Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni
153-159
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI
MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE
ANTIBACTERIAL AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880
Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans
ABSTRACT
Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03
Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi
137
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di
Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi
dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis
yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit
gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi
Bakteri yang dominan dalam
pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al
2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi
polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan
fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan
bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi
ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan
tersebut mengakibatkan turunnya pH
pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi
Salah satu cara yang paling umum
dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi
deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi
mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm
bentuk natrium fluorida (NaF) staDium
fluorida daD natrium monofluorofosfat
Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini
disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi
yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut
kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan
upaya meneari ballan alternatif pengbranti
fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan
(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik
terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl
sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan
bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries
gtgt
Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan
menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan
Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott
(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun
dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut
138
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)
Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans
penyebab plak gigi
BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat
Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali
Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar
ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor
Metode Ekstrak Propolis
Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi
Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan
Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades
Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et
al 2011) dan 313 v~v garam kelapa
(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa
dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M
Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG
cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama
24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang
sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan
pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG
padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian
diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter
Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan
adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j
pengaruh utama peubah B (a~)ij
komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang
menyebar nonnal (0lt1)
139
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
Raneangan ini digunakan pada uji
antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat
kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran
400
300
200
100
o
keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar
Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada
senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades
Propolis 625
Akuades NaF 03 Propolis 313
Perlakuan
Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel
pad a penentuan aktivitas antibakteri
Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal
telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)
Aktivitas antibakteri NaF 03)
sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625
140
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI
MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE
ANTIBACTERIAL AGENT
Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor
ABSTRAK
Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880
Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans
ABSTRACT
Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03
Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi
137
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di
Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi
dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis
yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit
gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi
Bakteri yang dominan dalam
pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al
2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi
polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan
fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan
bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi
ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan
tersebut mengakibatkan turunnya pH
pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi
Salah satu cara yang paling umum
dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi
deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi
mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm
bentuk natrium fluorida (NaF) staDium
fluorida daD natrium monofluorofosfat
Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini
disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi
yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut
kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan
upaya meneari ballan alternatif pengbranti
fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan
(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik
terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl
sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan
bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries
gtgt
Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan
menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan
Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott
(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun
dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut
138
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)
Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans
penyebab plak gigi
BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat
Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali
Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar
ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor
Metode Ekstrak Propolis
Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi
Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan
Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades
Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et
al 2011) dan 313 v~v garam kelapa
(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa
dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M
Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG
cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama
24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang
sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan
pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG
padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian
diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter
Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan
adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j
pengaruh utama peubah B (a~)ij
komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang
menyebar nonnal (0lt1)
139
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
Raneangan ini digunakan pada uji
antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat
kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran
400
300
200
100
o
keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar
Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada
senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades
Propolis 625
Akuades NaF 03 Propolis 313
Perlakuan
Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel
pad a penentuan aktivitas antibakteri
Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal
telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)
Aktivitas antibakteri NaF 03)
sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625
140
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di
Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi
dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis
yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit
gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi
Bakteri yang dominan dalam
pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al
2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi
polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan
fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan
bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi
ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan
tersebut mengakibatkan turunnya pH
pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi
Salah satu cara yang paling umum
dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi
deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi
mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm
bentuk natrium fluorida (NaF) staDium
fluorida daD natrium monofluorofosfat
Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini
disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi
yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut
kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan
upaya meneari ballan alternatif pengbranti
fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan
(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik
terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl
sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan
bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries
gtgt
Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan
menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan
Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott
(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun
dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut
138
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)
Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans
penyebab plak gigi
BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat
Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali
Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar
ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor
Metode Ekstrak Propolis
Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi
Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan
Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades
Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et
al 2011) dan 313 v~v garam kelapa
(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa
dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M
Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG
cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama
24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang
sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan
pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG
padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian
diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter
Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan
adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j
pengaruh utama peubah B (a~)ij
komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang
menyebar nonnal (0lt1)
139
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
Raneangan ini digunakan pada uji
antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat
kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran
400
300
200
100
o
keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar
Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada
senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades
Propolis 625
Akuades NaF 03 Propolis 313
Perlakuan
Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel
pad a penentuan aktivitas antibakteri
Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal
telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)
Aktivitas antibakteri NaF 03)
sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625
140
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)
Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans
penyebab plak gigi
BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat
Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali
Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar
ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor
Metode Ekstrak Propolis
Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi
Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan
Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades
Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et
al 2011) dan 313 v~v garam kelapa
(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa
dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M
Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG
cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama
24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang
sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan
pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG
padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian
diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter
Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan
adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j
pengaruh utama peubah B (a~)ij
komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang
menyebar nonnal (0lt1)
139
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
Raneangan ini digunakan pada uji
antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat
kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran
400
300
200
100
o
keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar
Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada
senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades
Propolis 625
Akuades NaF 03 Propolis 313
Perlakuan
Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel
pad a penentuan aktivitas antibakteri
Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal
telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)
Aktivitas antibakteri NaF 03)
sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625
140
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
Raneangan ini digunakan pada uji
antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat
kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150
HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran
400
300
200
100
o
keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar
Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada
senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades
Propolis 625
Akuades NaF 03 Propolis 313
Perlakuan
Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel
pad a penentuan aktivitas antibakteri
Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal
telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)
Aktivitas antibakteri NaF 03)
sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625
140
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang
dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk
menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat
antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625
tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri
Berd~sarkan analisisstatistik
terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan
bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades
propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar
fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015
Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)
Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan
dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di
dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan
akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)
Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh
garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa
konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri
paling bagus karena lebih baik dalam
mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel
sehingga mengganggll kelangsungan
kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun
Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades
Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika
dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat
sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott
(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi
141
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium
sulfat (MgS04) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan
bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna
sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in
vitro Hambatan pertwnbuhan dan
pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan
tempi perlu ditentukan besarnya
konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri
Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan
-g 350
bahwa sodium bikarbonat (074 M)
sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi
toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam
kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan
NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang
mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam
kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam
kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas
antibakierinya dibandingkan akuades
Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan
akuades (pltO05)
C)
g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M
Perlakuan
Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03
terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri
142
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60
c nJ 40E I 20
0
Perlakuan
Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan
garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri
Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga
Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti
Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan
Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar
propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis
kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan
Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran
propolis 62S dan garam kelapa 1 M
143
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145
KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam
ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388
DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi
Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO
0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003
Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I
Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger
Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]
Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd
Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53
Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T
Wukirsari S Gunawan WT
Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215
Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621
Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with
phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2
Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory
effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10
Matienzo AC Lamorena M 2004
Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam
Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference
and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329
Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44
144
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45
Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164
Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta
sodium khlorida dan soditun
bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy
61
Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984
Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid
subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835
Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab
karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123
Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat
merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47
Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911
Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the
inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium
sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17
]45