CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND...

14
'"-___ I I _ PS Farmasi - FMIPA UNPAK 116 - 159 ISSN: 2087-9164

Transcript of CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND...

~ -___ I

I _

PS Farmasi - FMIPA UNPAK 116 - 159 ISSN 2087-9164

Fitofarmaka Vol 2 No2 Deirmber 2 12 ISSN 2087-9164

~DLrillm~ JurnaI Il miah F armasi

Pelindung

Pirnpinan Redaksi

Redaksi Pelaksana

Devvan Redaksi

Alamat Redaksi

Susunan Redaksi

Dekan akulta Matematika dan I1mu Pengetahuan Alam NPAK

Ke LU a Program SLUill Farmasi FMIPA UNlAK

Dra Bina LolIita Sad MPd Apt lira 1irctIl ti TP JfSi

Dr SY SrieHahayu IvLSi

Dr 1ri Par~ji drh Min Rachminivati PhD Dr drhHera 1aheshwarL tvLSc Siti Sadiah NISi Apt

Program Studi Farmasi HPA Universitas Pakuan Jin Pakuan PO Box 4 2 Bogar Telp (0251) 83493 24 Fa (025 1) 837547 Email farmajAlloocom

Fitofarmaka VoL 2 No2 Dember 20J2 ISS 2087-9164

UCAPAN TERIMA KASIH

Fitofarmaka Mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestariyang telah mcmbeIikan kontribusi atas terbttnya

Jurnal Fitofarmaka Vol 2 No 2 Deember 2012

Berikut ini adalah nama Mitra Bestari Vol 2 No 2 Desember 2012

Dr AA Harmita Apt (Universitas Indonesia) Dr BernJ E IIYJ M i Apt (U nier~ita ) 1 ndonesia )

Dr Nisa Rachmania Mubarik MSi (Istitut Pertanian Bogar)

Filofarmak a Vol 2 No 2 Deoembtr 2012 IS 208 7-9164

PENGANTAR REDAKSI

Fitofarmaka adalah jurnal ilmjah yang dHerbitkan untuk mengakornodasi

tulisan hasil penelitian bagi sivitasakademika farmasi Universitas Pakuan

khususnya dan instansilain di Iuar Universitas Pakuan pada urnumnya Jurnal ini

rnernuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil penelitian Ilmu

Farmasi

Fitofarmaka diterbitkan dua kali dalam setahunya itu pada bulan Juni dan

Desember oleh PlOgram Studt Farmasi Fakuhas Matematika dan Hmu

PengetallUan AlamUniversitas Pakuan

Semoga Jurnal ini bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu

pengetahuan

Bogar Desem ber 2012

Redaksi

Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164

[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi

DAFTARISI

SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi

11

III

iv

1

2

KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ

Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira

PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti

] 16-125

126-136

3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo

137-145

4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans

Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti

146-152

5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)

Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni

153-159

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI

MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE

ANTIBACTERIAL AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor

ABSTRAK

Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880

Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans

ABSTRACT

Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03

Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi

137

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di

Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi

dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis

yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit

gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi

Bakteri yang dominan dalam

pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al

2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi

polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan

fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan

bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi

ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan

tersebut mengakibatkan turunnya pH

pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi

Salah satu cara yang paling umum

dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi

deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi

mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm

bentuk natrium fluorida (NaF) staDium

fluorida daD natrium monofluorofosfat

Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini

disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi

yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut

kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan

upaya meneari ballan alternatif pengbranti

fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan

(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik

terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl

sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan

bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries

gtgt

Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan

menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan

Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott

(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun

dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut

138

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)

Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans

penyebab plak gigi

BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat

Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali

Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar

ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor

Metode Ekstrak Propolis

Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi

Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan

Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades

Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et

al 2011) dan 313 v~v garam kelapa

(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa

dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M

Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG

cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama

24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang

sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama

24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan

pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG

padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian

diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter

Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan

adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j

pengaruh utama peubah B (a~)ij

komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang

menyebar nonnal (0lt1)

139

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

Raneangan ini digunakan pada uji

antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat

kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran

400

300

200

100

o

keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar

Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada

senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades

Propolis 625

Akuades NaF 03 Propolis 313

Perlakuan

Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel

pad a penentuan aktivitas antibakteri

Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal

telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)

Aktivitas antibakteri NaF 03)

sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625

140

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka Vol 2 No2 Deirmber 2 12 ISSN 2087-9164

~DLrillm~ JurnaI Il miah F armasi

Pelindung

Pirnpinan Redaksi

Redaksi Pelaksana

Devvan Redaksi

Alamat Redaksi

Susunan Redaksi

Dekan akulta Matematika dan I1mu Pengetahuan Alam NPAK

Ke LU a Program SLUill Farmasi FMIPA UNlAK

Dra Bina LolIita Sad MPd Apt lira 1irctIl ti TP JfSi

Dr SY SrieHahayu IvLSi

Dr 1ri Par~ji drh Min Rachminivati PhD Dr drhHera 1aheshwarL tvLSc Siti Sadiah NISi Apt

Program Studi Farmasi HPA Universitas Pakuan Jin Pakuan PO Box 4 2 Bogar Telp (0251) 83493 24 Fa (025 1) 837547 Email farmajAlloocom

Fitofarmaka VoL 2 No2 Dember 20J2 ISS 2087-9164

UCAPAN TERIMA KASIH

Fitofarmaka Mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestariyang telah mcmbeIikan kontribusi atas terbttnya

Jurnal Fitofarmaka Vol 2 No 2 Deember 2012

Berikut ini adalah nama Mitra Bestari Vol 2 No 2 Desember 2012

Dr AA Harmita Apt (Universitas Indonesia) Dr BernJ E IIYJ M i Apt (U nier~ita ) 1 ndonesia )

Dr Nisa Rachmania Mubarik MSi (Istitut Pertanian Bogar)

Filofarmak a Vol 2 No 2 Deoembtr 2012 IS 208 7-9164

PENGANTAR REDAKSI

Fitofarmaka adalah jurnal ilmjah yang dHerbitkan untuk mengakornodasi

tulisan hasil penelitian bagi sivitasakademika farmasi Universitas Pakuan

khususnya dan instansilain di Iuar Universitas Pakuan pada urnumnya Jurnal ini

rnernuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil penelitian Ilmu

Farmasi

Fitofarmaka diterbitkan dua kali dalam setahunya itu pada bulan Juni dan

Desember oleh PlOgram Studt Farmasi Fakuhas Matematika dan Hmu

PengetallUan AlamUniversitas Pakuan

Semoga Jurnal ini bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu

pengetahuan

Bogar Desem ber 2012

Redaksi

Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164

[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi

DAFTARISI

SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi

11

III

iv

1

2

KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ

Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira

PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti

] 16-125

126-136

3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo

137-145

4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans

Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti

146-152

5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)

Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni

153-159

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI

MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE

ANTIBACTERIAL AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor

ABSTRAK

Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880

Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans

ABSTRACT

Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03

Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi

137

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di

Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi

dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis

yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit

gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi

Bakteri yang dominan dalam

pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al

2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi

polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan

fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan

bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi

ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan

tersebut mengakibatkan turunnya pH

pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi

Salah satu cara yang paling umum

dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi

deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi

mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm

bentuk natrium fluorida (NaF) staDium

fluorida daD natrium monofluorofosfat

Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini

disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi

yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut

kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan

upaya meneari ballan alternatif pengbranti

fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan

(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik

terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl

sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan

bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries

gtgt

Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan

menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan

Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott

(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun

dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut

138

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)

Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans

penyebab plak gigi

BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat

Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali

Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar

ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor

Metode Ekstrak Propolis

Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi

Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan

Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades

Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et

al 2011) dan 313 v~v garam kelapa

(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa

dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M

Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG

cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama

24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang

sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama

24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan

pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG

padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian

diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter

Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan

adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j

pengaruh utama peubah B (a~)ij

komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang

menyebar nonnal (0lt1)

139

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

Raneangan ini digunakan pada uji

antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat

kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran

400

300

200

100

o

keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar

Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada

senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades

Propolis 625

Akuades NaF 03 Propolis 313

Perlakuan

Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel

pad a penentuan aktivitas antibakteri

Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal

telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)

Aktivitas antibakteri NaF 03)

sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625

140

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka VoL 2 No2 Dember 20J2 ISS 2087-9164

UCAPAN TERIMA KASIH

Fitofarmaka Mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestariyang telah mcmbeIikan kontribusi atas terbttnya

Jurnal Fitofarmaka Vol 2 No 2 Deember 2012

Berikut ini adalah nama Mitra Bestari Vol 2 No 2 Desember 2012

Dr AA Harmita Apt (Universitas Indonesia) Dr BernJ E IIYJ M i Apt (U nier~ita ) 1 ndonesia )

Dr Nisa Rachmania Mubarik MSi (Istitut Pertanian Bogar)

Filofarmak a Vol 2 No 2 Deoembtr 2012 IS 208 7-9164

PENGANTAR REDAKSI

Fitofarmaka adalah jurnal ilmjah yang dHerbitkan untuk mengakornodasi

tulisan hasil penelitian bagi sivitasakademika farmasi Universitas Pakuan

khususnya dan instansilain di Iuar Universitas Pakuan pada urnumnya Jurnal ini

rnernuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil penelitian Ilmu

Farmasi

Fitofarmaka diterbitkan dua kali dalam setahunya itu pada bulan Juni dan

Desember oleh PlOgram Studt Farmasi Fakuhas Matematika dan Hmu

PengetallUan AlamUniversitas Pakuan

Semoga Jurnal ini bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu

pengetahuan

Bogar Desem ber 2012

Redaksi

Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164

[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi

DAFTARISI

SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi

11

III

iv

1

2

KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ

Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira

PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti

] 16-125

126-136

3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo

137-145

4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans

Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti

146-152

5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)

Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni

153-159

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI

MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE

ANTIBACTERIAL AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor

ABSTRAK

Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880

Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans

ABSTRACT

Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03

Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi

137

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di

Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi

dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis

yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit

gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi

Bakteri yang dominan dalam

pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al

2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi

polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan

fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan

bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi

ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan

tersebut mengakibatkan turunnya pH

pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi

Salah satu cara yang paling umum

dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi

deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi

mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm

bentuk natrium fluorida (NaF) staDium

fluorida daD natrium monofluorofosfat

Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini

disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi

yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut

kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan

upaya meneari ballan alternatif pengbranti

fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan

(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik

terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl

sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan

bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries

gtgt

Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan

menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan

Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott

(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun

dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut

138

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)

Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans

penyebab plak gigi

BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat

Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali

Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar

ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor

Metode Ekstrak Propolis

Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi

Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan

Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades

Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et

al 2011) dan 313 v~v garam kelapa

(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa

dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M

Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG

cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama

24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang

sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama

24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan

pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG

padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian

diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter

Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan

adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j

pengaruh utama peubah B (a~)ij

komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang

menyebar nonnal (0lt1)

139

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

Raneangan ini digunakan pada uji

antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat

kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran

400

300

200

100

o

keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar

Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada

senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades

Propolis 625

Akuades NaF 03 Propolis 313

Perlakuan

Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel

pad a penentuan aktivitas antibakteri

Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal

telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)

Aktivitas antibakteri NaF 03)

sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625

140

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Filofarmak a Vol 2 No 2 Deoembtr 2012 IS 208 7-9164

PENGANTAR REDAKSI

Fitofarmaka adalah jurnal ilmjah yang dHerbitkan untuk mengakornodasi

tulisan hasil penelitian bagi sivitasakademika farmasi Universitas Pakuan

khususnya dan instansilain di Iuar Universitas Pakuan pada urnumnya Jurnal ini

rnernuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil penelitian Ilmu

Farmasi

Fitofarmaka diterbitkan dua kali dalam setahunya itu pada bulan Juni dan

Desember oleh PlOgram Studt Farmasi Fakuhas Matematika dan Hmu

PengetallUan AlamUniversitas Pakuan

Semoga Jurnal ini bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu

pengetahuan

Bogar Desem ber 2012

Redaksi

Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164

[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi

DAFTARISI

SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi

11

III

iv

1

2

KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ

Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira

PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti

] 16-125

126-136

3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo

137-145

4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans

Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti

146-152

5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)

Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni

153-159

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI

MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE

ANTIBACTERIAL AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor

ABSTRAK

Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880

Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans

ABSTRACT

Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03

Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi

137

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di

Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi

dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis

yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit

gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi

Bakteri yang dominan dalam

pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al

2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi

polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan

fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan

bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi

ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan

tersebut mengakibatkan turunnya pH

pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi

Salah satu cara yang paling umum

dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi

deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi

mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm

bentuk natrium fluorida (NaF) staDium

fluorida daD natrium monofluorofosfat

Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini

disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi

yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut

kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan

upaya meneari ballan alternatif pengbranti

fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan

(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik

terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl

sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan

bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries

gtgt

Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan

menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan

Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott

(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun

dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut

138

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)

Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans

penyebab plak gigi

BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat

Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali

Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar

ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor

Metode Ekstrak Propolis

Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi

Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan

Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades

Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et

al 2011) dan 313 v~v garam kelapa

(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa

dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M

Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG

cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama

24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang

sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama

24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan

pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG

padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian

diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter

Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan

adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j

pengaruh utama peubah B (a~)ij

komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang

menyebar nonnal (0lt1)

139

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

Raneangan ini digunakan pada uji

antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat

kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran

400

300

200

100

o

keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar

Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada

senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades

Propolis 625

Akuades NaF 03 Propolis 313

Perlakuan

Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel

pad a penentuan aktivitas antibakteri

Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal

telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)

Aktivitas antibakteri NaF 03)

sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625

140

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka 01 2 No2 D-i t- mbe-r 20 12 ISSN 2087-9164

[mm[DJillillffiJurnalllmiah Farmasi

DAFTARISI

SusunanRedaksi Ucapan Terima Kasih Pengantar Redaksi Daftar lsi

11

III

iv

1

2

KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASJ KOMPONEN KlMIA RIMPANG KUNYIT (Curcuma domest1ea Val) SEBAGAI INHfBlTOR BAKTERJ

Herson Cahaya Himawan Vinsens iusSwjana Laura Prawira

PENGARUH PENAMBAHAN EK STRAK DA U N TEB HIJ AU (Cam elia s inensis (L) Kuntze Var Assamica)SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADASEDlAAN GEL Haryalo Susilo Dwi Indriati Astri Rustianti

] 16-125

126-136

3 CAMPURAN PROPOLlS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERJ PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENT AL PL A Q U E A NTIB ACT ERI A L AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan 1 Made Arlika Henry Adiprabowo

137-145

4 un EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOLDAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria tr ijasc iala Pr a in ) TERHADAP KHAMIR Candida a l bicans

Darn Kamala Ike Yulia Rita Pehrianti

146-152

5 OPTIMASI KONDISJ UNTUK RENDEiVlEN HASIL EKSTRAKSI KULIT MANGGIS (Garcinia mangos ana L)Optimization of Conditions for Yield E xt rac tion of Mangosteen Pericarp (Garc inia m angos tana L)

Akhmad Endang Zainol Hasan Husain Nashrianfo Rani Novia Juhaeni

153-159

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI

MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE

ANTIBACTERIAL AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor

ABSTRAK

Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880

Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans

ABSTRACT

Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03

Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi

137

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di

Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi

dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis

yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit

gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi

Bakteri yang dominan dalam

pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al

2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi

polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan

fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan

bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi

ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan

tersebut mengakibatkan turunnya pH

pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi

Salah satu cara yang paling umum

dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi

deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi

mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm

bentuk natrium fluorida (NaF) staDium

fluorida daD natrium monofluorofosfat

Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini

disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi

yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut

kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan

upaya meneari ballan alternatif pengbranti

fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan

(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik

terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl

sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan

bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries

gtgt

Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan

menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan

Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott

(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun

dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut

138

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)

Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans

penyebab plak gigi

BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat

Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali

Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar

ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor

Metode Ekstrak Propolis

Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi

Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan

Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades

Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et

al 2011) dan 313 v~v garam kelapa

(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa

dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M

Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG

cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama

24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang

sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama

24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan

pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG

padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian

diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter

Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan

adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j

pengaruh utama peubah B (a~)ij

komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang

menyebar nonnal (0lt1)

139

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

Raneangan ini digunakan pada uji

antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat

kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran

400

300

200

100

o

keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar

Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada

senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades

Propolis 625

Akuades NaF 03 Propolis 313

Perlakuan

Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel

pad a penentuan aktivitas antibakteri

Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal

telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)

Aktivitas antibakteri NaF 03)

sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625

140

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI

MIXED PROPOLIS AND COCONUTSALT AS A DENTAL PLAQUE

ANTIBACTERIAL AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan I Made Anika Henry Adiprabowo Departemen Biokimia lnstitut Pertanian Bogor

ABSTRAK

Karies gigi merupakao masaJah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah pJak gigi Bakteri yang dominan daJam plak gigi adalah Streptococcus mutans Salah satn bahan antibakteri karicgenik yang biasa dipakai daam pasta gigi saat ini adalah fluolmiddot Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahlln email gigi bila dipakai dalam konselltrasi yang berlebihan Propolis dan garam kelapn merupakan bahal1 alami yang berpotensi sebagai 3ntibakteri pengganti fluor Penelitian bertujuan Ultuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam keapa dan memballdingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dala pasta gigi komersial Uji aktivitas antibakteri S mutans dilakulGln dengan metode hitlngan cawan yaHii penghitllngan jumlah baktcri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri Propolis kasar diekstrak dengan alkoliol dan didapatkan rendemen sebesar 852 10 Hasil penelitian menunjukkan babwa campuran propolis 625 dall garam kelapa 1 11 mempunyai kemampuan paling besar sebagai sntibakteri dan dapat menghambat S mutans lebih baik daripada NaF 03 Keefektifan propolis-garam terhadap NsF 03 sebesai 203880

Kata kunc propolis garam kelapa anlibakteri antikaries gigi Streptococcus mutans

ABSTRACT

Dental caries is a common health problem for Indonesian people In many cases plaque is a major cause of dental caries Predominant bacteria tliat cause plaque is Streptococcus mutans Nowadays fluor is a common antibacterial substance in toothpaste However excessive amount of fluor may cause fluorosis characterized by demineralization of enamel Therefore it is important to find another substance to substitute fluor as an antibacterial agent The propolis and coconut salt ar~ natural substances having good potential as antibacteria for fuor replecer propolis and coconut salt The aim of the present study was to determine the antibacterial activity of propolis and coconut salt mixture and compare its effectiveness with the commercial toothpaste antibacterial substance NaF Antibacterial activity test against S mutans was conducted by using the plate count method that is by measuring the amount of balteria growing in the medium on petri dish Crude propolis was extracted using ethanol and resulted in yiefd of 852 The resu It of the present study indicated that a mixture of 62500 propolis and 1 M coconut salt show best antibacterial activity and can inhibit S mufans better than 03 NaF The effectiveness of the coconut saltshypropolis mixture as antibacterial agent was 20388 of that NaF 03

Kata kunci Cryptocarpa Massoy toksisitas ontibakteri antioksidan dan analisis kromatograJi

137

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di

Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi

dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis

yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit

gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi

Bakteri yang dominan dalam

pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al

2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi

polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan

fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan

bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi

ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan

tersebut mengakibatkan turunnya pH

pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi

Salah satu cara yang paling umum

dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi

deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi

mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm

bentuk natrium fluorida (NaF) staDium

fluorida daD natrium monofluorofosfat

Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini

disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi

yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut

kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan

upaya meneari ballan alternatif pengbranti

fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan

(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik

terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl

sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan

bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries

gtgt

Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan

menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan

Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott

(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun

dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut

138

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)

Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans

penyebab plak gigi

BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat

Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali

Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar

ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor

Metode Ekstrak Propolis

Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi

Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan

Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades

Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et

al 2011) dan 313 v~v garam kelapa

(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa

dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M

Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG

cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama

24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang

sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama

24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan

pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG

padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian

diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter

Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan

adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j

pengaruh utama peubah B (a~)ij

komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang

menyebar nonnal (0lt1)

139

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

Raneangan ini digunakan pada uji

antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat

kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran

400

300

200

100

o

keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar

Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada

senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades

Propolis 625

Akuades NaF 03 Propolis 313

Perlakuan

Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel

pad a penentuan aktivitas antibakteri

Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal

telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)

Aktivitas antibakteri NaF 03)

sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625

140

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi di

Indonesia merupakan masalah kesehatan yang penting Gangguan kesehatan gigi yang sering kali teIjadi adalah karies gigi

dan penyakit yang terdapat pada jaringan pendukung gigi Penelitian epidemiologis

yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi RI pada tahun 1982 menemukan 70 penduduk Indonesia menderita penyakit

gigi berlubang (Rusiawati 1991) Gigi berlubang berawal dari plak gigi

Bakteri yang dominan dalam

pembentukkan plak gtgt adalah Streptococcus mutans (Libeirio et al

2011) Bakteri tersebut memiliki kemarnpuan untuk menyintesis sukrosa glukosa atan karbohidrat lain mqjaoi

polisakarida ekstraselular dan asam (PanJaitan 2000) Sukrosa akan didegradasi oleh smutans menjadi gukosa dan

fhIktosa yang ltelanjutnya akan diubah seeara fermentasi menjadi polisakarida (dekstran dan lruktan) dan asam dengan

bantuan dekstransukrase dan fruktanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut Asam yang terbcntuk dari hasil fennentasi

ini akan memhantu proses pemasakan plak (Day 2003) Hal ini teIjadi karena S mutans dapat melakukan fermentasi heterolaktik yang memproduksi asarn organik seperti fonnat asetat dan etanol (Roeslan 1996) Asarn yang dihasjlkan

tersebut mengakibatkan turunnya pH

pennukaan gigi dan mengakibatkan proses pemasakau plak Plak gigi yang tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karies gigi

Salah satu cara yang paling umum

dilakukan dalam menghambat pembentukan plak adalah menggosok gigi

deDgan menggllnakan pasta gigi Pasta gigi

mengandung antibakteri yaitu fluor dalllm

bentuk natrium fluorida (NaF) staDium

fluorida daD natrium monofluorofosfat

Penggunaan pasta gigi berfluor tersebut menimbulkan suatu dilema Hal ini

disebabkan dapat timbul efek samping berupa fluorosis atau pelemahan email gigi terutama bila dipakai dalam konsentrasi

yang berlebih Fluorosis email gigi dapat menimbulkan lubang-Iubang dangkal pada pennukaan gigi Pada lubang tersebut

kemudian timbul plak gigi dan teIjadi karies gigi Oleh karena itu diperlukan

upaya meneari ballan alternatif pengbranti

fluor sebagai antibakteri dalam pasta gigi Menurut Fatoni (2009) Tukan

(2009) dan Hasan et al (2006) propolis dari leball madu Trigona spp telah terbukti berpotensi sebagai antimikroba baik

terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif Libeirio el al (2011) menemukan bahwa propoiis asal Melipol7fl

sp dapat menghambat pertumbuhar bakteri penyebab plak gigi Demikian pula hasil penelitian Hasan el ai (2011) menemukan

bahwa propolis Trigona spp mampu menghambat pertumbuhan bakteri S mutans sebagai bakteri penyebab caries

gtgt

Penggunaan garam sebagai antibakteri seeara tradisional telah sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia Proses pengawetan ikan dengan

menarnbahkan gararn secara berlebih berfimgsi sebagai pengawet ikan

Penggunaan garam sebagai antibakteri pada mulut merupakan kebiasaan masyarakat dengan cara berkllmur air garam untuk mengatasi radang gusi atau sakit gigi Menurut Wolinsky dan Lott

(1986) sodium klorida (NaCl) atau garrun

dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi Garam yang berasal dari Pantai Kusamba Bali dan disebut

138

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)

Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans

penyebab plak gigi

BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat

Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali

Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar

ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor

Metode Ekstrak Propolis

Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi

Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan

Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades

Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et

al 2011) dan 313 v~v garam kelapa

(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa

dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M

Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG

cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama

24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang

sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama

24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan

pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG

padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian

diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter

Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan

adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j

pengaruh utama peubah B (a~)ij

komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang

menyebar nonnal (0lt1)

139

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

Raneangan ini digunakan pada uji

antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat

kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran

400

300

200

100

o

keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar

Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada

senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades

Propolis 625

Akuades NaF 03 Propolis 313

Perlakuan

Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel

pad a penentuan aktivitas antibakteri

Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal

telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)

Aktivitas antibakteri NaF 03)

sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625

140

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

garam kelapa merupakan garam yang bersih dan terbebas dari bahan pengotor walauplUl tanpa proses pemumian Garam ini disenangi orang Jepang (Arics 2006)

Campuran propolis dan garam (kelapa) sebagai bahan untuk mengatasi plak gigi belmn dilakukan Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri S mutans

penyebab plak gigi

BAHAN DAN METOD E Bahan dan Alat

Baban-bahan yang digunakan adalah 150 gram propolis kasar Trigona spp yang berasal dari Pandeglang Banten garam kelapa dari pantai Kusamba Bali

Streptococcus mutans NaCl media padat pepton yeast glucose (PYG) etanol dan NaF Alat yang digonakan adalah laminar

ar flowcabinet inkubator autoklaf quebec colony counter dan rotavapor

Metode Ekstrak Propolis

Propolis yang digunakan merupakan hasil ekstraksi sarang lebah Trigona spp menggtmakan met ode Matienw dan Lamorena (2004) dan Hasan et al (2007) dengan modifikasi

Uji Aktivitas Antibakteri Metode Hitungan Cawan

Uji aktivitas antibakteri dilakultan dengan menggunakan metode hitungan cawan (cawan tuangpour plate) (Fardiaz 1989) Kontrol positif yang digunakan NaF 03 dan kontrol negalifi1ya akuades

Contoh bahan yang digunakan adalah propolis dengan konsentrasi 625 vv sesuai dengan nilai KHTM-nya (Hasan et

al 2011) dan 313 v~v garam kelapa

(dengan kosentrasi 2 mM 10 mM 100 mM dan I M) dan campuran garam kelapa

dan propolis dengan konsentrasi propolis 625 dan garam kelapa I M

Sebanyak satu ose biakan bakteri smutans masukkan dalam 10 mL PYG

cair lalu diinkubasi pada suhu 37degC selama

24 jam Sebanyak 1 inokulum (30 ilL) bakteri dari biakan bakteri S mutans yang

sudah diinkubasi selama 24 jam dimasukkan ke dalam 3 mL PYG cair steril yang mengandung contoh dengan konsentrasi tertentu lalu diinkubasi selama

24 jam pada suhu 37degC Setelah 24 jam masing-masing biakan bakteri dari berbagai contoh terse but dilakukan

pengencerall seri sampai 1 x 10-4 dengan menggunakan lamtan NaCI 09 Sebanyak 1 00 ~lL biakan bakteri hasil pengenceran tersebut dipipet ke dallm cawal] petri lalu ditllangltan media PYG

padat pada suhu sekitar 47-50 0C dan dibiarkan sampai memadat kemudian

diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Bakteri yang tumbuh bempa koloni-koloni dihitung dengan mellggtmakan quebec colony counter

Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan

adalah rancangan percobaan dua faktor dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) Model ralcangannya Yijk = Jl + ai + pj + a~)ij + Eijk dengan Yijk nilai pengamatan pada fak1or A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan ulangan ke k Jl = komponen aditif dari rataan i = pengaruh utama peubah A ~j

pengaruh utama peubah B (a~)ij

komponen interaksi peubah A dan peubah B dan Eijk galat atau pengamh acak yang

menyebar nonnal (0lt1)

139

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

Raneangan ini digunakan pada uji

antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat

kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran

400

300

200

100

o

keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar

Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada

senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades

Propolis 625

Akuades NaF 03 Propolis 313

Perlakuan

Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel

pad a penentuan aktivitas antibakteri

Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal

telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)

Aktivitas antibakteri NaF 03)

sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625

140

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

Raneangan ini digunakan pada uji

antibakteri met ode hitungan cawan Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova (Analysis of variance) pada tingkat

kepereayaan 95 dan taraf a 005 Uji lanjut yang digunakan adalah tgi Duncan semua data dianalisis dengan program SPSS 150

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Propolis dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Tiap bakteri memiliki sensitivitas terhadap antibakteri yang berbeda Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis garam kelapa dan eampuran

400

300

200

100

o

keduanya memiliki potensi antibakteri S mutans terlihat dari sedikitnya jumlah koloni bakteri yang terbentuk Gambar 2 memmjukkan jumJah sel bakteri per mL yang dapat hidup setelah ditambahkan contoh Aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan jumlah scI bakterilmL makin keeil jumlah sel bakterimL yang tumbuh maka menunjukkan aktivitas antibakteri contoh yang makin besar

Biakan bakteri yang ditambahkan akuades sebagai kontrol negatif dapat dinlmbuhi bakteri paling banyak karena tidak ada

senyawa yang mampu mengltambat pertumbuhan bakteri di dalam akuades

Propolis 625

Akuades NaF 03 Propolis 313

Perlakuan

Gambar 2 Hubungan propolis akuades dan NaF 03 terhadap jumlah sel

pad a penentuan aktivitas antibakteri

Biakan bakteri yang mengandung NaF 03 sebagai kontrol positif ditumbuhi bakteri paling sedikit dibandingkan akuades dan propolis Hal ini disebabkan NaF 03 sebagai kontrol positif mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Hal ini didukung oleh Hoffmans (1977) daiam Panjaitan (2000) menyatakan bahwa pemakaian fluor tmtuk meneegah karjes gigi telab dilakukan seJak lama fluor scbagai bahan aplikasi topikal

telah terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan pembennikan asam oieh mikroorganisme plak gigi Kcuntunga lain dalam pemakaian NaF adalah stabil dalam wadah plastik baunya tidak terlalll enak tetapi diterima tidak menimbulkan iritasl dan tidak meninggalkan warna pada gigi (Tinanoff et at 1984)

Aktivitas antibakteri NaF 03)

sangat besar dibandingkan akuades propolis 313 dan propolis 625

140

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Propolis 625 mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar dibanding propolis 313 karena konsentrasi propolis yang

dikandung di dalam media biakan bak1eri lebih besar Makin besar konsentrasi propolis rnaka aktivitas antibakterinya makin besar karena senyawa aktif untuk

menghambat bakteri yang dikandungnya rnakin banyak Hal ini menunjukkan propolis memiliki aktivitas antibakteri sesuai dengan Drapers Super Bee Apiaries (2007) yang rnenyebutkan propolis melawan bakteri berbahaya dan bersifat

antibakteri karen a memiliki senyawashysenyawa aktif yang marnpu mengbarnbat pertumbuhan bakteri seperti flavonoid Namun berdasarkan analisis statistika antara propolis 313 dan propolis 625

tidak berbeda secara nyatadalam menghambat pertumbuhan bakteri

Berd~sarkan analisisstatistik

terdapat penurunan jumlah sdmL secara nyata oleh NnF 03 pada tingkat kepercayaan 95 Hal ini menandakan

bahwa NaF 03 masih sebagai antibakteri yang paling baik dibandingkan akuades

propolis 313 dan propolis 625 Walaupun NaF 03 paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun konsentrasi ini terlalu tinggi di dalam pasta gigi Menllnlt Badan Standardisasi Nasional (2003) pada pasta gigi kadar

fluor yaJlg disyaratkan adalah sebesar 800shy1500 ppm yang setara dengan 008-015

Namun banyak dijumpai bahwa pasta gigi mengandung komponen fluor (NaF) sebesar 02-03 (Hartono 1988)

Efektifitas antibakteri propolis 625 terhadap NaF 03 sebesar 3589 tetapi masih lebih tinggi bila dibandingkan

dengan akuades Berdasarkan analisis statistika pengaruh propohs 625 di

dalam biakan bakteri dibandLTlgkan dengan

akuades dalam mengbambat pertumbuhan bakteri berbeda secara nyata (plt005)

Potensi Garam dalarn Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Gambar 3 men unj ukkan perbandingan aktivitas antibakteri oleh

garam keJapa berbagai konsentrasi akuades dan NaF 03 Diantara konsentrasi garam kelapa diperoleh bahwa

konsentrasi gararn I 11 di dalarn biakan bakteri memiliki aktivitas antibakteri

paling bagus karena lebih baik dalam

mengbambat perturnbuhan bakteri Cara keIja dari garam ini ada1ah teljadinya tekanan osrnosa antara cairan sel dan larutan garam Larutan gaam merupakan larutan hipertonis akan menalik cairan sel

sehingga mengganggll kelangsungan

kehidupall bakteri (PriJantqjo 1996) Makin besar konsentrasi garam maka makin bes(lr dalam mengbambat bakteri karena tekanan osmosisnya makin bcsar yang menyebab kan cairan sel bakteri akan tertarik keuar se1 sehingga bakteri mengkerut dan mati Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi garam kelapa makajumJab sel bakteri Illakm turun

Larutan garam keJapa dalam konSlntrasi rendah SUdall mampu mengbambat pertumbuhan hakteri Cnrram kelapa 2 mM di dalam biakan bakteri sudah memperlihatkan aktivitas antibakteri bila dibandingkan dcngan akuades

Menurut Day (2003) konsentrasi NaCI 2 mM rnampu menghmbal aktivitas dekstransukrase S 171 U fans Jika

dekstransukrase atau fiuktansukrase dihambat maka produk~i dekstran atau fruktan oleh bakteri juga terhambat

sehingga rnernpengaillhipertumbuhan bakteri Penelitian Wolinsky dan Lott

(1986) menunjukkan bahwa konsentrasi

141

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

05 M larutan sodium klorida sodium bikarbonat (NaHCO)) dan magnesium

sulfat (MgS04) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri treponema sampai peri ode 96 jam Larutan garam anorganik juga dapat mempengaruhi pergerakan

bakteri Pada konsentrasi 05 M sodium klorida tidak ada pergerakan bakteri sarna

sekali Larutan sodium klorida dan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 05 vi efektif lmmk menghambat pertumbuhan serta pergerakan dari bah1eri secara in

vitro Hambatan pertwnbuhan dan

pergerakan bakteri ditentukan oleh konsentrasi larutan bukan oleh Jems garamnya Oeh karena itu pad a pemakaian larutan garam anorganik unmk t~juan

tempi perlu ditentukan besarnya

konsentrasi dan lama pemakajan sehingga permmbuhan baktcri dapat dihambat (Wolinsky amp Lott 1986) Keyes dan Rams (] 983) sangat menduklmg pcmakaian larutan garam untuk membatasi pembentukan koioni dari bai(teri

Penelitian Rams ef al (1984) membuktikan

-g 350

bahwa sodium bikarbonat (074 M)

sodium klorida (53 M) dan magnesium suItat (26 M) dapat mempengaruhi

toksisitas bakteri Aktivitas antibakteri oleh garam

kelapa seperti terlihat pada Gambar 3 belum mampu menandingi kemampuan

NaF 03 da]am menghambat pertumbuhan bakteri Berdasarkan analisis statistik media biakan bakteri yang

mengandung NaF 03 memmjukkan pen unman jum]ah S mutans secara nyata (plt005) Diantara konsentrasi garam

kelapa berdasarkan analisis statistika tidak menunjukkan penunman jurn)ah sel bakteri secara nyata kecuali pada konsentrasi 2 mM dan 1 M yang berbeda secara nyata (pltO05) Efektifitas antibakteri garam

kelapa 1 M terhadap NaF 03 sebesar 2699 tetapi Jebih besar aktlvitas

antibakierinya dibandingkan akuades

Berdasarkan analisis statistika garam keiapa I M secam nyata menunmkan jum1ah bakteri dibandingkan dengan

akuades (pltO05)

C)

g 300 4--===-------------------------------------shy~ 250-J 200 lsect 150 ltD U) 100 c co 50 Es 0 AAuades NaF 03 G 2 m M G 10 m M G 100 m M G 1 M

Perlakuan

Gambar 3 Hubungan berbagai konsentrasi garam kelapa (G) akuades dan NaF 03

terhadap jUlpJah sel pada penenman aktivitas antibakteri

142

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

180 _rnJllltOmM 0 160 Cgt Cgt 140Cgt Cgt T 120 - 100 E 80- en 60

c nJ 40E I 20

0

Perlakuan

Gambar 4 Hubungan berbagai perbandingan konsentrasi campuran propolis (P) dan

garam kelapa (0) terhadap jumlah sel pada penentuan aktivitas antibakteri

Potensi Campuran Propolis dan Garam lebih efektif daripada NaF 03 sehingga

Kelapa dalam Mengbambat berpotensi digunakan sebagai pengganti

Pertumbuban Bakteri fluor di dalam pasta gigi Keefektifan

Oambar 4 menunjukkan campuran garam kelapa 1 M dan propolis perbandingan konsentrasicampuran 625 terhadap NaF 03 sebesar

propolis dan garam kelapa dalam 20388 Hal ini menunjukkan bahwa

menghambat pertumbuhan bakteri Secara kemampuan campuran garam keJapa I M umum peningkatan konsentrasi propolis dan propolis 62S dua kali lipat lebih dan garam keiapa akan meningkatkan besar dibandingkan kemampuan NaF 03 potensi antibakteri Hal ini ditunjukkan dalam menghambat pertumbuhan bakteri oleh propolis sebelum dicampurkan garam Hal ini menunjukkan bahwa propolis

kelapa masih mcmiliki aktivitas antibakteri bersinergi dengan garam dalam yang relatif kedl namun setelah menghambat peltumbuhan bakteri ditambahkan garam kelapa yang semakin penyebab plak gigi Kesinergisan propolis besar konsentrasinya maka aktivitas ini sesuai dengan pemyataan FeamJy antibakterinya meningkat ditandai turunnya (200S) Tapi berdasarkan analisis jwnlah sel bakteri per mL statistika jumJah bakteri pada perlakuan

Campuran propolis 62S dan garam NaF 03 dan campuran propolis 625 kelapa I M memiliki aktivitas antibakteri dan garam kelapa 1 M tidak berbeda nyata terbesar dibanding campuran lainnya Hal W~laupun demikian mengingat pengaruh ini disebabkan oleh konsentrasi kedua jelek dariNaF atau tluor lain yang hahan tersebut paling tinggi sehingga berlebih maka disarankan untuk aktivitas antibakterinya maksimuITI mengganti dengan campuran gararn dan Campuran propohs 62S dan gararn propolis kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri

yang lebih tinggi dibandingkan NaF 03 Hal ini menunjilkkan bahwa campuran

propolis 62S dan garam kelapa 1 M

143

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofannaka Vol 2 No2 Desember 2012 137-145

KESIMPULAN Campuran propolis 625 dan garam

ketapa 1 M berpotensi sebagai antibakteri Smutans dan dapat menggantikan NaF Efektifitas campuran propolis 625 dan garam ke1apa 1 M dibandingkan NaF 03 sebesar 20388

DAFfAR PUSTAKA Arixs 2006 Garam kelapa disenangi

Jepang hpllwwwwisatanetcom templeteindex phpwil=4ampid=OOOOO

0000000581 [23 lanuari 2006] I3adan Standardisasi Nasional 2003

Penerapan SNI pasta gigi J Warta Standardisasi 29 I

Day F 2003 Pengaruh giukosa fruktosa sukiOsa sorbitoL dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococclis mulans dan produksi dekstran [skripsi] Bogor Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Boger

Drapers Super Bee Apiaries 2007 Bee propolis httpvvwwdraperbeecomlinfo propolishtm [27 April 2007]

Fardiaz S 1989 lvfikrobiolog Pangan Bogor PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor

Fearnly 1 2005 Bee Propolis Natural Healing from The Hive London Souvenir ltd

Hasan AEZ 1M Artika Popi AK M Lasmayanti 20J 1 Propolis sebagai alternatif ballan antikalies gigi Chemistry Progress 4(1) 45-53

Hasan AEZ 1M Artika Kasno AD Anggraini 2006 Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lcbah Madu Trigona spp Di dalam Arifin B T

Wukirsari S Gunawan WT

Wahyuni Seminar Nasional HKJ Bogor 12 September 2006 Departemen Kimia FMIP A IPB dan Himpunan Kunia Indonesia 204shy215

Hartono SWA 1988 Macarn-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif J Medika 7 618-621

Keyes PH Rams TE 1983 A rationale for the management of periodontal diseases rapid identification of microbial therapeutic targets with

phase-contrast microscopy J Am Dent Assos 106 803-8 i2

Liberio SA ALA Pereira RP Dutra S Reis MJ AM Araujo et a1 2011 Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory

effects aml toxicity ofgeovropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith BMC Complementary and Alternative Medicine 1 i(108) 1-10

Matienzo AC Lamorena M 2004

Extraction and initial characterization of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese) Di dalam

Proceeding of the 1h Asian Apicultural Association Conference

and Hj BEENEI Symposium and Technofora Los Banos 23-27 Febmari 2004 Los Banos Univ Philippines 321-329

Panjaitan M 2000 Hambatan natrium fluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam sust oleh mihoorganisme pJak gigi J Cermin Dunia Kedokleran 126 40shy44

144

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45

Fitofarmaka Vol 2 No2 Desember 2012 ISSN 2087-9164

Prijantojo 1996 Pengaruh klinis pasta

sodium khlorida dan soditun

bikarbonat terhadap radang gingiva J Cermin Dunia Kedokteran 108 58shy

61

Rams TE Keyes PH Jenson AB 1984

Morphological effects of inorganic salts chloramine T and citric-acid

subgingival plaque bacteria Quintessence Int 8 835

Roeslan BO 1996 Karakteristik Streptococcus mutanspenyebab

karies gigi Majalah lImiah Kedokteran Gigi Usakti 10 112-123

Rusiawati Y 1991 Diet yang dapat

merusak gigi pada anak-anak J Cermin Dunia Kedokteran 73 45-47

Tinanoff N B Klock DA Camosci rIA Manwll 1984 Microbiologic effect of SnF2 and NaF mouthrinses in subject with high caries activity result after one year J Dent Res 68 907-911

Wolinsky LE Lott F 1986 Effect of the

inorganic salts sodium chloride sodium bicarbonate and magnesium

sulfate upon the growth and motility of Tripo-nema vincentii J Feriodontol 57(3)172-17

]45