Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

28
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN TerjemahanJurnal PerananPropolisdalamInflamasidan Rasa SakitOrofasial : SebuahTinjauan (The Role of Propolis in Inflammation and Orofacial Pain: A Review) Nama : Indah NisitaPutri Stambuk : J 111 09 009 Pembimbing : Prof.Dr.drg. SherlyHorax, MS Hari/Tanggal : Rabu, 18 Desember 2013 Sumber : Annual Research & Review in Biology 4(4): 651-664, 2013 1

description

propolis

Transcript of Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Page 1: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS HASANUDDIN

TerjemahanJurnal

PerananPropolisdalamInflamasidan Rasa SakitOrofasial :

SebuahTinjauan

(The Role of Propolis in Inflammation and Orofacial Pain: A Review)

Nama : Indah NisitaPutri

Stambuk : J 111 09 009

Pembimbing : Prof.Dr.drg. SherlyHorax, MS

Hari/Tanggal : Rabu, 18 Desember 2013

Sumber : Annual Research & Review in Biology 4(4):

651-664, 2013

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAANBAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2013

1

Page 2: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Peranan Propolis dalam Inflamasi dan Rasa Sakit Orofasial: Sebuah

Tinjauan

Abstrak

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan produk alami dan obat

holistik atau alternatif telah mendapatkan popularitas dalam masyarakat akibat

efek samping dan masalah keamanan dari penggunaan senyawa alofatik

konvensional.Produk alami telah digunakan sejak zaman dahulu dalam bentuk

obat tradisional dalam pengobatan tradisional di dunia timur dan barat.Di antara

produk alami tersbeut, produk getah lebah yang dinamakan propolis telah

mendapatkan popularitas.Propolis telah dilaporkan memiliki karakteristik anti-

inflamasi, anti-bakteri, anti-fungi, anti-virus, anti-oksidan, dan anti-kanker.Oleh

karena itu, terdapat peningkatan ketertarikan dalam penggunaan propolis lebah

dalam kedokteran kontemporer. Dalam bidang kedokteran gigi, propolis telah

digunakan dalam tiap bidang seperti dalam perawatan kanker rongga mulut, ulser

rekuren, infeksi fungi, dalam kedokteran gigi restoratif sebagai agen kariostatik,

desentisisasi, dan agen pulp capping, di bidang endodontik sebagai medikamen

intra-kanal, irigasi intra-kanal, dalam trauma gigi sebagai media penyimpanan

untuk gigi avulsi, dalam bidang bedah mulut untuk perawatan dry socket setelah

ekstraksi gigi, dalam bidang prostodonsi untuk perawatan denture stomatitis,

dalam bidang periodontologi untuk perawatan gingivitis, periodontitis, dan untuk

mengendalikan resorpsi tulang. Walaupun memiliki sejumlah keuntungan dan

variasi penggunaan, peranan propolis dalam rasa sakit orofasial masih kurang

2

Page 3: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

dipahami.Oleh karena itu, tinjauan ini membahas mengenai karakteristik anti-

inflamasi dan mekanisme reduksi rasa sakit orofasial dari propolis dalam

tingkatan molekuler.

Kata kunci: propolis, anti-inflamasi, rasa sakit orofasial, efek analgesik.

Pendahuluan

Rasa sakit orofasial (OFP) didefinisikan sebagai kondisi rasa sakit umum

yang berhubungan dengan jaringan keras dan lunak wajah dan ronga mulut.1 Rasa

sakit orofasial merupakan sebuah kelompok gangguan heterogen yang

menyebabkan rasa sakit di regio kepala dan wajah. Walaupun terdapat sejumlah

klasifikasi yang telah dibuat, terdapat sebuah sistem yang membagi rasa sakit

tersebut ke menjadi rasa sakit muskuloskeletal, neuropatik, dan neurovaskular.2

Rasa sakit orofasial, secara umum, berhubungan dengan gangguan

temporomandibula (TMD), tetapi juga dapat berasal dari sumber lain seperti gigi

atau neuralgia trigeminal.1 OFP seperti rasa sakit di bagian tubuh lain dari

manusia biasanya merupakan akibat kerusakan jaringan dan inflamasi, serta

aktivasi nosiseptor yang menyebabkan transmisi stimulus berbahaya ke otak.2

OFP sebagai sebuah gejala dapat disebabkan oleh rasa sakit muskuloskeletal

sistem mastikasi, rasa sakit neurovaskular, penyakit rematik atau abnormalitas

psikologis, dan lain-lain.3 Gangguan rasa sakit tersebut terdiri dari inflamasi

jaringan orofasial dan diklasifikasikan dari pulpitis akut (sakit gigi) sampai

dengan kondisi artritis kronis yang terjadi di sendi temporomandibula (TMJ).4OFP

3

Page 4: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

mempengaruhi fungsi motoris dan sensoris sistem nervus trigeminus dan struktur

yang menginervasinya,3 dan tidak semua OFP memberikan respon terhadap

perawatan dan medikasi.5 Oleh karena itu, mekanisme OFP dan jalur nosiseptif

harus dipahami dengan baik untuk penanganan OFP dan rasa sakit inflamasi.

Nosiseptif dapat didefinisikan sebagai stimulus dengan intensitas

signifikan untuk menstimulasi kerusakan jaringan yang menyebabkan aktivasi

nervus tertentu. Nosiseptif menghasilkan stimulus rasa sakit yang terletak di

ganglia root dorsal dekat spina dan dendrit di bagian perifer.6 Stimulus sakit

memicu proses biologis yang memperluas atau menginhibisi sinyal rasa sakit.

Nervus kranial kelima (V) atau nervus trigeminus merupakan inervasi sensoris

utama di regio rongga mulut dan wajah. Sejumlah fiber atau neuron aferen primer

trigeminus dikarakterisasi oleh akson berdiameter kecil dan kondisi yang lambat

(A delta dan C-fiber) yang terdapat di jaringan orofasial sebagai ujung nervus

bebas.5 Stimulus berbahaya dapat bersifat mekanis atau kimiawi, termasuk insisi

pembedahan pada mukosa rongga mulut, inflamasi otot rahang, dan toksin bakteri

pada pulpa gigi yang terbuka. Gambar 1 menunjukkan jalur transmisi sinyal

nosiseptif dari regio orofasial.Ujung nosiseptif yang teraktivasi dapat

menstimulasi fiber aferen primer dari ganglion trigeminus. Aferen tersebut

menghasilkan impuls nervus ke dalam sistem nervus sentral yang menstimulasi

otak dengan informasi sensoris mengenai letak, durasi, dan intensitas stimulus.4

4

Page 5: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Gambar 1.Transmisi nosiseptif yang berhubungan dengan nervus trigeminus (V).

Rasa sakit dan mekanisme rasa sakit (Gambar 1)

Rasa sakit merupakan gejala penyakit utama yang dilaporkan pasien dan

harus didiagnosis dan dirawat.Rasa sakit bersifat subjektif dalam konteks

intensitas dan gejala yang seringkali disalahartikan.7 Rasa sakit berhubungan

dengan kondisi fisik, biologis, dan psikologis.Oleh karena itu, rasa sakit

merupakan sebuah pengalaman kurang menyenangkan yang disertai dengan

kerusakan jaringan potensial atau sebenarnya. Terdapat lima klasifikasi utama dari

mekanisme rasa sakit dalam Tabel 1.

Akibat kerusakan jaringan, nosiseptor perifer menjadi sensitif terhadap

stimulus berbahaya akibat peningkatan kadar mediator inflamasi. Sejumlah

mediator kimiawi seperti bradikinin, histamin, dan prostaglandin berhubungan

5

Page 6: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

dengan stimulasi ujung nervus nosiseptif. Pelepasan mediator tersebut

menyebabkan inflamasi dan kerusakan jaringan yagn diinervasi oleh ujung nervus

nosiseptif.4 Selain itu, interaksi kompleks di antara imun dan neural terjadi dalam

ujung aferen perifer di jaringan orofasial dan badan sel di ganglion trigeminus,

dan dapat diinisiasi atau diperparah oleh inflamasi.4,5

Tabel 1. Kelima klasifikasi utama dari mekanisme rasa sakit

Klasifikasi mekanisme rasa sakit Definisi dan karakteristikNosiseptif sentral Sebuah peningkatan fungsi neuron dan

sirkuit dalam jalur nosiseptif yang disebabkan oleh peningkatan eksitabilitas membran dan efisiensi sinaptik. Kondisi tersebut menjadi indikator sistem somatosensoris memberikan respon terhadap cedera dan inflamasi neural.8

Sensitisasi perifer Rasa sakit yang berasal dari disfungsi sistem nervus perifer. Kerusakan jaringan somatik dekat struktur nervus melepaskan mediator inflamasi yang dapat menstimulasi jaringan neural secara kimiawi.7,8

Nosiseptif perifer Seluruh jaringan yang diinervasi, selain nervus perifer, mengaktivasi mekanisme ini. Rasa sakit yang berasal dari jaringan somatik dan visceral ditransmisikan oleh fiber aferen berdiameter kecil.7

Rasa sakit simpatik Rasa sakit konstan dan alodinia biasanya disebabkan oleh maladaptif sensitisasi neuron dalam tanduk dorsal korda spinalis yang menyebabkan pelepasan katekolamin dan tidak disebabkan oleh peningkatan tonus simpatik.7,8

Kognitif-afektif (psikososial) Memainkan peranan vital selama perubahan dari rasa sakit akut menuju kronis, khususnya dalam aspek kausatif, kognitif, dan karakteristik rasa sakit kronis.7

6

Page 7: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Inflamasi dan mekanisme inflamasi molekuler (Gambar 2)

Inflamasi merupakan sebuah respon biologis kompleks jaringan vaskular

dan sel imun terhadap stimulius membahayakan seperti iritan, sel yang rusak, dan

patogen yang dapat menyebabkan rasa sakit yang parah.Inflamasi dapat

direpresentasikan oleh emigrasi fagosit, akumulasi neutrofil, monosit, makrofag,

dan kehilangan fungsi jaringan.9 Selama proses inflamasi, pelepasan sitokin pro-

inflamasi seperti interleukin-6 (IL-6), interleukin 1 (IL-1), dan tumour necrosis

factor-α (TNF-α) teraktivasi oleh makrofag. Makrofag tersebut menstimulasi

translokasi nuclear factor kappaB (NF-kB)10,11 yang memiliki sebuah peranan

signifikan dalam induksi jaringan mediator inflamasi dan sitokin.12 Protein NF-kB

berada dalam kondisi non-stimulasi oleh subunit protein inhibisi yang dinamakan

sebagai IKBα. Aktivasi NF-kB menstimulasi produksi enzim seperti nitric oxide

synthase (NOS) yang menghasilkan nitrit oksida (NO).13 Oleh karena itu, agen

yang dapat mengendalikan NF-kB cenderung dapat digunakan untuk melakukan

proses perawatan.14 Selain itu, aktivasi stimulus platelet menyebabkan pelepasan

asam arakidonat (AA) selama proses inflamasi.15 Enzim lipoksigenase (LOX)

mengubah AA menjadi leukotriene A4 dan menghasilkan cysteinylleukotriene dan

leukotriene B4. Kondisi tersebut menyebabkan inflamasi dan alergi.

Siklooksigenase-1 (COX-1) dan sikloorksigenase-2 (COX-2) mengubah AA

menjadi prostaglandin H2 dan menghasilkan thromboxane, prostaglandin, dan

prostasilin yang menghasilkan inflamasi dan rasa sakit.9,10,15

7

Page 8: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Gambar 2.Mediator inflamasi yang terlibat dalam perubahan sensitivitas nosieptor perifer dalam neuron sensoris.

Propolis dan karakteristik propolis

Propolis merupakan senyawa balsamik bergetak yang telah digunakan di

seluruh dunia selama bertahun-tahun untuk mengobati luka.Pendeta di zaman

Mesir kuno seringkali menggunakan propolis sebagai sebuah obat dan sebagai

krim pembalseman mayat. Selain itu, propolis digunakan oleh bangsa Yunani,

tempat asal nama “propolis.” Pro berarti “sebelum” dan polis berarti “kota” atau

penjaga kota. Propolis merupakan senyawa berwarna hijau-cokelat, cokelat atau

hitam dengan rasa pahit yang tajam dan aroma yang manis dan harum. Warna

8

Tissue injury and

inflammation

Page 9: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

propolis bergantung asal tumbuhan dan usianya.16,17 Propolis diklasifikasikan ke

dalam 12 jenis berdasarkan karakteristik psikokimiawi dan letak geografis, namun

demikian, hanya tiga tipe yang diidentifikasi berhubungan dengan asal

tumbuhan.18 Propolis merupakan sebuah produk lebah yang secara umum terdiri

dari getah tumbuhan dan beeswax, sehingga komposisi propolis bervariasi akibat

asal geografis dan tumbuhan dari senyawa getah tersebut, dan juga spesies lebah.19

Sejumlah peneliti telah menyelidiki komposisi propolis dan mengamati

komposisinya sangat rumit.20-25 Propolis biasanya dikonsumsi sebagai sebuah

ekstrak, sehingga jenis pelarut dan prosedur ekstraktif yang digunakan dapat

mempengaruhi komposisi propolis. Propolis mengandung sekitar: 50-55% getah

dan balsam (fenol, asam fenol, ester, flavonon [quercetin, galangin, pinocembrin],

dihidroflavonon, flavon, flavonol, chalkone, phenolic glyceride, cinnamic acid,

coumaric acid, senyawa prenilasi, dan artepilin C), 25-30% merupakan wax, 10%

volatile oil, 5% serbuk sari, dan 5% asam organik dan senyawa mineral.

Komponen tersebut kaya akan vitamin B1, B2, B6, C, dan E, dan elemen mineral

seperti, Mg, Ca, I, K, Na, Cu, Zn, Mn, dan Fe. Propolis juga memiliki kandungan

asam lemak dan enzim seperti succinic dehydrogenase, glukosa-6-fosfatae,

adenosine trifosfat, dan asam fosfatise.26

9

Page 10: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Peranan propolis dalam inflamasi (Tabel 2)

Penelitian telah menunjukkan propolis menekan enzim LOX dan COX

selama inflamasi.10 COX-2 diinhibisi oleh flavonoid yang menekan prostaglandin

endoperoxide synthase dalam konsentrasi tinggi yang bergantung pada sifat

hidrofilik dan struktur, sedangkan LOX diinhibis oleh komponen quercetin

propolis.10,27 Flavonoid diamati dapat menginhibisi akumulasi sel mast.28

Komponen utama propolis adalah caffeic acid (3,4-dihydrocinnamic acid)

phenethyl ester (CAPE) yang merupakan senyawa biologis aktif. CAPE memiliki

karakteristik anti-inflamasi dan anti-oksidan.27 Akibat adanya karakteristik

lipofilik, CAPE mudah masuk ke sel. CAPE menginhibisi enzim LOX dan COX

yang terlibat dalam jalur metabolisme AA (Gambar 3). Oleh karena itu,

metabolisme terhenti dan tidak terjadi pelepasan prostaglandin dan leukotriene

yang bertanggung jawab untuk inflamasi dan rasa sakit.10 Sebagai tambahan,

penelitian menunjukkan CAPE menginhibisi pelepasan sitokin inflamasi dan

meningkatkan poduksi sitokin anti-inflamasi secara simultan seperti IL-10 dan IL-

4.29 Dalam penelitian yang sama, CAPE diperlihatkan dapat mengurangi infiltrasi

sel inflamasi seperti neutrofil dan monosit.

10

Page 11: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Inmmationnd pain

Gambar 3.Enzim dan produk siklus asam arakidonat yang terlibat dalam inflamasi.

Berdasarkan literatur, CAPE diketahui sebagai inhibitor spesifik untuk

aktivasi NF-kB.12,13,30 CAPE memblokade pelepasan IL-1β yang distimulasi oleh

promoter NF-kB dan menginhibisi aktivitas NF-kB secara simultan.12,30 Penelitian

menggunakan tikus melaporkan CAPE memberikan perlindungan terhadap

lipopolisakarida (LPS) dan memiliki karakteristik perusak radikal bebas yang

menurunkan sitokin pro-inflamasi.20 CAPE memiliki efek preventif terhadap

infiltrasi mediator inflamasi secara seluler yang menyebabkan penurunan PGE2,

11

Inflammationand allergy

Inflammationand pain

Page 12: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

ROS, dan NO.13,30,33 Flavonoid dan CAPE, komponen alami propolis yang paling

potensial, telah dibandingkan dengan indometachin (IM) yang merupakan

inhibitor COX dan nordihydroguaiaretic acid (NDGA), inhibitor LOX, dan

mengamati efek yang sama seperti IM dan NDGA.11

Peranan propolis dalam rasa sakit dan penyembuhan (Tabel 2)

Penyembuhan luka melibatkan sejumlah populasi sel, sitokin, growth

factor, dan mediator kimawi, serta matriks ekstraseluler (ECM). Mekanisme

penyembuhan merupakan sebuah proses dinamis dan berkelanjutan dan terjadi

ketika hemostasis dan proses inflamasi terhenti.34 Fase proliferatif dan

angiogenesis terjadi yang berlanjut pada regenerasi jaringan ikat oleh kolagen dan

fibroblas, dan diakhiri oleh proses remodeling kulit dengan pembentukan jaringan

parut.35 Penyembuhan luka dapat dipengaruhi oleh infeksi dan gangguan

metabolisme. Faktor tersebut menyebabkan proses penyembuhan dan perbaikan

menjadi terhenti. Proses inflamasi, invasi sel, migrasi fibroblas, dan deposisi

kolagen dan ECM mengalami hambatan dalam kondisi ini.34,35 Oleh karena itu,

luka akut akan menjadi luka kronis yang dikondisikan sebagai asosiasi infiltrasi

sejumlah neutrofil, enzim destruktif, dan ROS.34

Penelitian telah menunjukkan propolis mempercepat penyembuhan luka

dalam kondisi rasa sakit orofasial. Propolis mengendalikan infiltrasi neutrofil dan

propolis bereaksi melalui jalur anti-inflamasi.28,35-43 Selain itu, penelitian telah

membuktikan obat kumur yang mengandung propolis dalam larutan alkohol dapat

menyembuhan luka pembedahan intrabukal. Oleh karena itu, penggunaan propolis

12

Page 13: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

meningkatkan perbaikan epitel setelah ekstraksi gigi dan memberikan efek

penghilang rasa sakit disertai efek anti-inflamasi pada OFP.29,35 Secrara umum,

proses penyembuhan luka secara normal bergantung pada keseimbangan di antara

agen oksidatif dan anti-oksidatif. ROS dan tekanan oksidatif yang lebih tinggi

menyebabkan gangguan penyembuhan luka. CAPE dalam propolis berperan

sebagai kontrol antioksidan dalam proses tersebut, sehingga percepatan

penyembuhan dapat terjadi.26-28 Penelitian juga telah menunjukkan penggunaan

EEP (ethanol extract propolis) sebagai medikamen intrakanal dan agen pulp

capping dalam perawatan endodontik dapat meningkatkan penyembuhan luka,

regenerasi tulang, dan pembentukan dentine bridge.44-46

Reaksi alergi terhadap propolis

Reaksi terhadap propolis atau produk yang mengandung propolis banyak

dilaporkan dalam literatur kesehatan dari berbagai daerah di dunia.47,48 Reaksi

tersebut dapat berupa dermatitis, stomatitis, pembengkakan bibir, eksema perioral,

dan dispnea.49 Alergen mayor dalam propolis adalah ester caffeate yang

bertanggung jawba untuk alergi terhadap produk tersebut. Sejumlah reaksi alergi

dimediasi oleh immunoglobulin E (IgE) dan melibatkan kulit, traktus

gastrointenstinal, dan sistem respirasi. Prevalensi reaksi sistemik pada pemelihara

lebahh tergolong rendah (6,5%): hanya 2% yang mengalami reaksi anafilaktik.

Namun demikian, resiko perkembangan reaksi tersebut meningkat ketika seorang

individu memiliki penyakit atopik yang berasal dari predisposisi sistem imun yang

diwariskan sampai dengan reaksi hipersensitivitas yang dimediasi IgE.50 Namun

13

Page 14: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

demikian, berdasarkan data yang dikumpulkan, propolis dikategorikan sebagai

senyawa yang aman ketika digunakan secara tepat. Penelitian ilmiah telah

menunjukkan senyawa bergetah ini mempertahankan karakteristik

farmakologinya tanpa bergantung asal tumbuhan walaupun sulit dalam melakukan

standardisasi rumus kimianya.Propolis merupakan sebuah sensitizer yang mampu

memicu reaksi alergi pada pengguna berat, sehingga tidak dapat digunakan pada

pasien dengan predisposisi alergi atau memiliki riwayat alergi.Ketika telah

dilakukan pencegahan yang memadai, propolis merupakan senyawa menjanjikan

dari sudut pandang farmakologis.Propolis merupakan senyawa serba guna dan

tidak menyebabkan efek samping merugikan pada sejumlah besar

individu.Penting untuk memberitahukan kebutuhan untuk penetapan indikasi

farmasi produk alami dan batasan terapi, serta reaksi merugikan pada profesional

kesehatan dan populasi umum, sehingga produk tersebut dapat digunakan secara

aman dan efektif.

Tabel 2. Propolis dan peranan propolis dalam inflamasi (tingkatan molekuler), rasa sakit dan penyembuhanPenulis dan tahun

Tujuan penelitian

Jenis penelitian

Jenis sampel

Jenis propolis

Hasil/Manfaat

Borelli et al27

Senyawa fitokimiawi dalam efek anto-inflamasi

Model hewan

Tikus Wistar jantan

Ethanol extract propolis (EEP) Italia

1. CAPE menghasilkan sebuah inhibisi migrasi leukosit secara signifikan

2. CAPE mengurangi artritis yang menghambat reaksi hipersensitivitas yang dimediasi limfosit T

14

Page 15: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Paulino et al13

Efek analgesik, anti-inflamasi, dan kontraksi otot halus jalur napas secara in vitro

Model hewan

Tikus Belanda dan tikus Swiss jantan

Propolis Bukgaria

1. Propolis menginhibisi konstriksi abdominal

2. Propolis menunjukkan efek analgesik potensial selama fase neurogenic

Blonska et al33

Induksi ekspresi gen makrofag J744A1

Sel kultur

Cell line makrofag tikus J774A1

Ethanol extract propolis Polandia

1. EEP mempengaruhi sintesis IL-1β dan mRNA iNOS

Marquez et al12

Inhibisi aktivasi sel T oleh NF-kB dan sel NFAT

Kultur sel

Sel Jurkat

Propolis Jerman

1. CAPE menginhibisi proliferasi sel T spesifik antigen dan progresi siklus sel

2. CAPE mengihnbisi aktivitas transkripsi NF-kB

3. CAPE menginhibisi defosforilatin nuclear factor of activated T-cell (NFAT)

Han et al38

Penyembuhan luka bakar pada tikus

Model hewan

60 tikus Wistar albino

Propolis Turki

1. Propolis menunjukkan karakteristik penyembuhan, regeneratif, dan reparatif yang lebih baik dibandingkan perak sulfadizine dan meningkatkan re-epitelialisasi dengan cepat

2. Menunjukkan karakteristik anti-inflamasi signifikan melalui inhibisi pelepasan prostaglandin dan leukotriene

15

Page 16: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Hu et al39

Inflamasi akut Model hewan

60 ICR dan tikus Wistar

Ethanol extract propolis (EEP) Cina dan water extract propolis (WEP)

1. WEP dan EEP menginhibisi pembengkakan, kebocoran, dan peningkatan WBC

2. Menginhibisi peningkatan PGE2

dan NO pada eksudasi pleurisy yang diinduksi carrageenan

3. WEP dan EEP mengurangi efek induksi sitokin

Samet et al40

Recurrent aphthous stomatitis (RAS)

Manusia

19 pasien yang mengalami RAS minor

Propolis dari Amerika Serikat

1. Mengurangi jumlah ulser aphthous

Pagliarone et al41

Produksi sitokin pro-inflamasi dan ekspresi toll like receptor 2 (TLR-2) dan toll like receptor 4 (TLR-4)

Model hewan

Tikus BALB/C jantan yang diberikan stress

Propolis Brazil

1. Menekan IL-1β dan IL-6

2. Propolis menunjukkan peningkatan produksi kortikosteroid secara signifikan

3. Menginhibisi ekspresi mRNA TLR-2 dan TLR-4

deMoura et al42

Angiogenesis inflamasi

Model hewan

Tikus Swiss betina

Propolis hijau Brazil

1. Mengurangi akumulasi leukosit dan produksi sitokin

2. Mengurangi produksi TNF-α dan TGF-β1

Korish et al31

Respon inflamasi sistemik dan perlindungan hepar dan sel neuron dalam syok septik akut

Model hewan

50 tikus Wistar dewasa jantan

Propolis Arab Saudi

1. Peningkatan sitokin anti-inflamasi secara signifikan

16

Page 17: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Kamburoglu et al43

Efek analgesik Model hewan

Tikus Swiss-Webster albino dewasa jantan

WEP (water extract propolis),EEP dan acetone extract propolis (AEP) Propolis Anatolian

1. WEP efek analgesik signifikan

Ozorio et al45

Standardisasi ekstrak propolis sebagai agen pulpotomi pada gigi sulung babi

Model hewan

9 babi jantan berusia 4 bulan

Tidak dispesifikkan

1. Pembentukan pelindung jaringan termineralisasi parsial setelah 21 hari

2. Calcified bridge sempurna setelah 42 hari

3. Menstimulasi imunitas sel dan kapasitas reparatif dan menyebabkan iritasi jaringan yang lebih sedikit

Parolia et al46

Respon inflamasi dan pembentukan dentin bridge

Manusia

36 gigi premolar manusia

Tidak dispesifikkan

1. Propolis mengurangi inflamasi dan menstimulasi pembentukan dentin bridge

17

Page 18: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

Simpulan

Propolis merupakan salah satu dari sejumlah produk alami yang telah

mempertahankan popularitasnya selama periode waktu yang panjang akibat

karakteristik spektrum luas yang dimilikinya.Berdasarkan fakta penelitian yang

dilakukan pada propolis dan komponennya, propolis dapat disimpulkan memiliki

karakteristik anti-inflamasi yang sangat baik, sehingga dapat efektif digunakan

untuk merawat rasa sakit orofasial dan meningkatkan penyembuhan luka.

Penelitian lebih lanjut mengenai eksplorasi efek analgesik propolis akan sangat

menjanjikan.

18

Page 19: Peranan Propolis Dalam Inflamasi Dan Rasa Sakit Orofasial

19