TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter...

14
3 TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis Ternak domba merupakan salah satu ternak ruminansia yang banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Jenis domba di Indonesia terdiri dari dua tipe, yakni Domba Ekor Tipis (DET) dan Domba Ekor Gemuk (DEG). Populasi domba yang berada di Propinsi Jawa Barat pada tahun 2011, yaitu 6.768.735 ekor dan rata-rata pertumbuhan populasinya sejak tahun 2007-2011 adalah 6,02% (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2012). Domba Ekor Tipis memiliki ciri-ciri yaitu tubuh yang relatif kecil, warnanya bermacam-macam, bulu tidak tebal, ekor kecil dan panjang ekor sedang. Domba Ekor Tipis mempunyai tanduk yang kecil, sedangkan betina tidak bertanduk. Tiesnamurti (1992) menyatakan bahwa bobot dewasa dapat mencapai 30-40 kg pada jantan dan betina 20-25 kg dengan persentase karkas berkisar antara 44%-49%. Domba ini memiliki keunggulan dalam beradaptasi pada kondisi iklim tropis serta memiliki sifat seasonal polyestrus sehingga dapat kawin sepanjang tahun (Marniarti, 1989). Gambar 1. Domba Ekor Tipis Sumber : Dokumentasi Penelitian Domba Ekor Tipis merupakan domba prolifik. Menurut Tiesnamurti (1999) sifat-sifat domba prolifik dapat dilihat pada Tabel 1. Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis (Jawa Barat) adalah 1,79 ± 0,81 ekor sedangkan Domba Ekor Tipis dari Sumatra adalah 1,54 ± 0,68 ekor (Iniquez dan Gunawan, 1990).

Transcript of TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter...

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

3

TINJAUAN PUSTAKA

Domba Ekor Tipis

Ternak domba merupakan salah satu ternak ruminansia yang banyak

dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Jenis domba di Indonesia terdiri dari dua

tipe, yakni Domba Ekor Tipis (DET) dan Domba Ekor Gemuk (DEG). Populasi

domba yang berada di Propinsi Jawa Barat pada tahun 2011, yaitu 6.768.735 ekor

dan rata-rata pertumbuhan populasinya sejak tahun 2007-2011 adalah 6,02%

(Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2012).

Domba Ekor Tipis memiliki ciri-ciri yaitu tubuh yang relatif kecil, warnanya

bermacam-macam, bulu tidak tebal, ekor kecil dan panjang ekor sedang. Domba

Ekor Tipis mempunyai tanduk yang kecil, sedangkan betina tidak bertanduk.

Tiesnamurti (1992) menyatakan bahwa bobot dewasa dapat mencapai 30-40 kg pada

jantan dan betina 20-25 kg dengan persentase karkas berkisar antara 44%-49%.

Domba ini memiliki keunggulan dalam beradaptasi pada kondisi iklim tropis serta

memiliki sifat seasonal polyestrus sehingga dapat kawin sepanjang tahun (Marniarti,

1989).

Gambar 1. Domba Ekor Tipis Sumber : Dokumentasi Penelitian

Domba Ekor Tipis merupakan domba prolifik. Menurut Tiesnamurti (1999)

sifat-sifat domba prolifik dapat dilihat pada Tabel 1. Rataan jumlah anak

perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis (Jawa Barat) adalah 1,79 ± 0,81 ekor

sedangkan Domba Ekor Tipis dari Sumatra adalah 1,54 ± 0,68 ekor (Iniquez dan

Gunawan, 1990).

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

4

Tabel 1. Sifat-Sifat Domba Prolifik

Sifat Tunggal Kembar Dua Kembar > 3

Rata-rata bobot lahir (kg) 2,6 1,8 1,2

Rata-rata bibot sapih

Per ekor (kg) 15,2 10,3 8,1

Kematian prasapih (%) 10 17 30

Laju pertumbuhan prasapih

(g/ekor/hari) 130 95 75

Laju pertumbuhan lepas sapih

(g/ekor/hari) 119 124 135

Umur pubertas betina (hari) 359,1 359,2 312

Rata-rata bobot badan setahun (kg) 25 20 18 Sumber : Tiesnamurti (1999)

Bahan Pakan

Rumput Lapang

Rumput memegang peranan yang sangat penting didalam makanan ternak di

Indonesia, namun hal ini akan menunjang apabila hijauan tersebut bermutu baik.

Rumput lapang merupakan campuran dari beberapa jenis rumput lokal yang

umumnya tumbuh secara alami dengan daya produksi dan kualitas nutrisi yang

rendah (Wiradarya, 1989). Kualitas rumput lapang sangat beragam karena tergantung

pada kesuburan tanah, iklim, komposisi spesies, waktu pemotongan, cara

pemberiannya, dan secara umum kualitasnya dapat dikatakan rendah. Walaupun

demikian rumput lapang merupakan hijauan pokok yang sering diberikan pada ternak

(Pulungan, 1988).

Menurut Aboenawan (1991), rumput lapang merupakan pakan yang sudah

umum digunakan sebagai pakan utama ternak ruminansia diantaranya sapi dan

domba. Rumput lapang banyak terdapat disekitar sawah atau ladang, pegunungan,

tepi jalan dan semak-semak. Karena rumput lapang tumbuh liar sehingga memiliki

mutu yang kurang baik untuk pakan ternak. Seekor domba secara umum

membutuhkan 5-7 kg rumput lapang sebagai ransum tunggal.

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

5

Prabowo et al. (1984) melaporkan jenis-jenis rumput lapang diantaranya

yaitu rumput tatambangan (Uehaeum sp.), rumput pahit (Axonopus/Paspalum sp.),

rumput perimping (Themeda sp.), rumput katumpang (Callicarpa sp.), rumput

kakawatan (Cynodon sp.) dan lain-lain yang belum teridentifikasi.

Rumput lapang yang dikeringkan matahari memiliki kandungan bahan kering

78,37%, abu 0,33%, protein kasar 7,12%, lemak 0,91%, serat kasar 27,59% dan

BETN 35,61% (Herman, 1989).

Onggok

Ubi kayu merupakan tanaman penghasil pangan kedua terbesar setelah padi

di Indonesia, sehingga mempunyai prospek yang besar sebagai sumber karbohidrat

untuk sebagai bahan pangan dan keperluan industi. Berdasarkan data dari

Departemen Pertanian (2011) produksi ubi kayu pada Desember 2011 mencapai

20.924.159 ton. Ubi kayu (Manihot utilissima) dikenal sebagai salah satu bahan

pangan sumber serat. Pengolahan ubi kayu dapat menghasilkan berbagai produk

seperti tepung gaplek, gula cair dan tepung tapioka.

Tepung tapioka dapat digunakan pada industri makanan, pakan ternak,

dekstrin dan bahan baku glukosa. Selain menghasilkan tepung, industri pengolahan

tapioka juga menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Onggok

merupakan salah satu limbah padat agro industri pengolahan ubi kayu menjadi

tepung tapioka, selain kulit ubi kayu.

Ditinjau dari komposisi zat makanannya, onggok merupakan sumber energi

dengan kandungan karbohidrat sekitar 97,29%, namun kandungan protein kasar

onggok sangat rendah yaitu sekitar 1,45% dengan serat kasar yang tinggi sekitar

10,94% (Halid, 1991). Komposisi kimia onggok beragam, tergantung pada mutu

bahan baku, efisiensi proses ekstasi pati dan penanganan onggok itu sendiri (Ciptadi

et al., 1983). Komposisi zat makanan onggok dari beberapa penelitian sebelumnya

dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

6

Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Onggok (%BK)

Sumber Abu Protein

Kasar

Lemak Serat

kasar

BETN1

Halid (1991) 1,03 1,45 0,23 10,94 86,35

Haroen (1993) 1,2 3,53 0,42 8,71 86,14 1)BETN : Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen.

Bungkil Kelapa

Bungkil kelapa merupakan limbah dari proses pembuatan minyak kelapa

yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak sumber protein. Bungkil kelapa

mengandung bahan kering 90,46%; protein kasar 22,75%; lemak kasar 2,89%; serat

kasar 12,11%; abu 7,41%; BETN 54,84%; kalsium 0,40% dan fospor 0,63%

(Moorthy dan Viswanathan, 2009). Selain itu, di dalam bungkil kelapa juga

mengandung asam lemak. Kandungan asam lemak dalam bungkil kelapa dapat

dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kandungan Asam Lemak dalam Bungkil kelapa

Asam Lemak Jumlah (%)

Kaprilat 4,05

Kaprat 4,52

Laurat 46,9

Miristat 19,9

Palmitat 10,3

Palmitoleat -

Stearat 2,06

Oleat 10,0

Linoleat 2,23 Sumber : Santoso et al. 2006

Aregheore (2005) menyatakan bahwa peningkatan pemberian bungkil kelapa

dapat menurunkan konsumsi bahan kering, namun dapat meningkatkan pertambahan

bobot badan dan memberikan konversi pakan yang rendah. Theodore (2010)

melaporkan bahwa pemberian bungkil kelapa menghasilkan jumlah anak sekelahiran

lebih baik dibandingkan pemberian bungkil inti sawit.

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

7

Minyak Jagung

Minyak jagung adalah suatu hasil ikutan industri penggilingan-basah jagung

yang diperoleh dari germ jagung. Jagung (Zea mays L.) biasanya ditumbuhkan untuk

digunakan sebagai pati, pemanis, alkohol, tepung, dan makanan ternak, jadi jumlah

jagung yang tersedia untuk produksi minyak diturunkan dari pasaran-pasaran

tersebut (White, 1992).

Minyak jagung kasar dimurnikan, dipucatkan, dan dihilangkan baunya untuk

memproduksi suatu minyak yang berkualitas baik. Minyak jagung kaya akan kalori,

yaitu sekitar 250 kalori per ons. Komposisi asam lemak khas dari minyak jagung

komersial di Amerika Serikat disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi dan Konstanta Kimiawi Minyak Jagung

Asam Lemak Jumlah (%)

Palmitat 16:0 12,2

Palmitoleat 16:1 0,1

Stearat 18:0 2,2

Oleat 18:1 27,5

Linoleat 18:2 57,0

Linolenat 18:3 0,9

Arakhidat 20:0 0,1 Sumber : White 1992

Penggunaan minyak jagung dalam ransum menghasilkan gas CH4 sebesar

20,8% dan efisiensi penggunaan energi (VFA) sebesar 81%. Selanjutnya penggunaan

minyak jagung relatif lebih banyak memberi keuntungan daripada kerugian (Sutardi,

1997). Lemak dalam ransum akan mempengaruhi fermentasi rumen. Lemak sebagai

senyawa nonpolar, tidak mudah atau segera akan larut dalam medium cairan rumen,

karena itu lemak cenderung berasosiasi dengan partikel pakan dan mikrob rumen dan

bentuk asosiasinya berupa penutupan permukaan secara fisik oleh lemak (Pantoja et

al., 1995)

Minyak Ikan Lemuru

Minyak ikan lemuru merupakan limbah atau hasil samping dari proses

pengalengan maupun penepungan ikan lemuru yang banyak terdapat di daerah

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

8

Muncar Jawa Timur. Proses pengalengan ikan lemuru diperoleh rendemen berupa

minyak sebesar 5% (b/b) dan dari proses penepungan sebesar 10% (b/b).

Pengalengan satu ton ikan lemuru akan diperoleh 50 kg limbah berupa minyak ikan

dan selanjutnya dari satu ton bahan mentah sisa-sisa penepungan akan diperoleh

kurang lebih 100 kg hasil samping berupa minyak ikan lemuru (Setiabudi, 1990).

Sifat minyak ikan secara umum mempunyai sifat fisik antara lain berat jenis

yang lebih kecil daripada berat jenis air, membiaskan cahaya dengan sudut yang

spesifik untuk setiap jenis minyak ikan, derajat kekentalan yang spesifik, tidak larut

dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak seperti eter, benzena dan petroleum eter

serta berwarna kuning muda sampai kuning keemasan. Sifat kimia minyak ikan

tersebut mudah beroksidasi dengan udara karena adanya asam lemak bebas, bersifat

adisi karena adanya ikatan-ikatan karbon tak jenuh dan mempunyai sifat untuk

polimerisasi (Weiss, 1983).

Penggunaan minyak ikan lemuru selain karena ketersediaannya yang tinggi

juga karena kandungan asam lemaknya. Susunan asam lemak minyak ikan lemuru

tidak berbeda dengan minyak ikan lainnya maupun minyak sayur, yaitu terdiri dari

trigliserida dengan panjang rantai yang bervariasi. Kelebihan minyak ikan lemuru

adalah jumlah asam lemak tidak jenuhnya lebih tinggi dengan lima atau enam ikatan

rangkap yang dimulai pada atom karbon ke tiga dari gugus metil (Lubis, 1993).

Komposisi asam lemak minyak jagung disajikan dalam Tabel 5.

Asam lemak terdiri dari asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam

lemak tidak jenuh dibedakan atas Monounsaturated Faty Acid (MUFA) dan

Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA). Dua jenis PUFA yang penting adalah asam

lemak omega 3 (n-3) dan asam lemak omega 6 (n-6) seperti linoleat dan

arachidionat. Menurut Lubis (1993) kandungan asam lemak omega 3 yang tertinggi

dalam minyak ikan lemuru adalah dari jenis (Eicosapentaenoic Acid, EPA) (C

20:5N3) dan (Decosahexaenoic Acid, DHA) (C 22:6n3) yaitu sebesar 34,7% dan

21,7%. Kandungan tersebut lebih tinggi bila dibandingakan dengan minyak ikan

lainnya.

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

9

Tabel 5. Komposisi Asam Lemak Minyak Ikan Lemuru

Komposisi

Jenis Asam Lemak (g/100g) Contoh Persentase (%)

C14:0 (Miristat) 6,20 12,5

C16:0 (Palmitat) 1,05 9,5

C16:1 (Palmitoleat) 0,65 3,8

C17:1 0,20 0,8

C18:0 (Stearat) 0,34 0,8

C18:1 (Oleat) 1,62 3,9

C18:2 (Linoleat) 0,45 1,1

C18:3n-6 0,04 0,1

C18:3n-3 0,24 0,6

C20:0 0,68 1,6

C20:1n-4 0,01 0,1

C20:2n-6 0,01 0,1

C20:3n-3 0,21 1,3

C20:5n-3 (EPA) 8,67 34,7

C20:1n-4 0,20 0,5

C20:3n-3 0,16 0,4

C22:6n-3 (DHA) 6,77 27,1 Sumber : Lubis (1993)

Ackman (1982) menyatakan bahwa DHA mempunyai peranan sangat

penting yaitu sebagai bagian dari fosfolipid semua jaringan pada otak dan

sistem syaraf. EPA dan DHA bersama-sama dengan asam arakidonat (AA, asam

lemak omega-6) bertanggung jawab terhadap pembentukan eicosanoids dalam

tubuh yang mempunyai peranan pada berbagai reaksi sistem kekebalan

(Andersen, 1995).

Minyak Ikan Lemuru Terproteksi

Minyak ikan lemuru terproteksiatau campuran garam karboksilat kering

(CGKK) adalah salah satu cara perlindungan lemakyang dilakukan secara kimiawi

melalui hidrolisis asam. Campuran garam karboksilat kering (CGKK) dapat

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

10

dicampur dengan konsentrat pada pakan ternak (Tasse, 2010). Minyak ikan yang

diolah menggunakan hidrolisis asam memiliki waktu yang lebih singkat

dibandingkan proses hidrolisis basa. Pembuatan Campuran Garam Karboksilat

Kering (CGKK) menurut Tasse (2010) adalah dengan membuat garam karboksilat

terlebih dahulu melalui proses kimiawi dengan mereaksikan bahan lemak, larutan

asam klorida (HCl) dan kalium hidroksida (KOH), garam karboksilat yang telah

terbentuk dicampur dengan onggok 1:5 b/b dan dimasukkan ke dalam oven pada

suhu 320C hingga kering.

Proteksi asam lemak tak jenuh minyak ikan lemuru dalam campuran garam

karboksilat kering bertujuan untuk membantu penyerapan zat makanan oleh ternak

ruminansia. Hal ini dikarenakan, terjadinya aksi biohidrogenasi mikroba rumen yang

dapat mengkonversikan asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak jenuh (Tymchuk

et al. 1998). Asam lemak dalam bentuk campuran garam karboksilat kering dapat

lolos dari biohidrogenasi mikroba rumen sehingga lolos ke pencernaan pasca rumen

dan diserap dalam usus. Pemberian campuran garam karboksilat kering dalam pakan

sapi perah dapat menghasilkan inkorporasi EPA (Eicosapentaenoic Acid) dan DHA

(Decosahexaenoic Acid) dalam lemak susu (Tasse, 2010). Sudarman et al. (2008)

melaporkan bahwa minyak ikan yang diproteksi dengan sabun-Ca dalam ransum

sampai taraf 1,5% memberikan hasil yang baik pada pertambahan bobot badan dan

konversi pakan.

Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal

Kebutuhan ternak akan zat-zat gizi bervariasi antar species ternak dan umur

fisologis yang berlainan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi

antar lain adalah jenis kelamin, tingkat produksi keadaan lingkungan serta aktifitas

fisik ternak (Haryanto dan Djajanegara, 1993). Zat makanan yang diperlukan ternak

dapat dipisahkan menjadi komponen utama antara lain energi, protein, mineral dan

vitamin. Zat-zat makanan tersebut berasal dari pakan yang dikonsumsi. Kebutuhan

nutrien untuk domba berbobot badan 10 kg dan 20 kg dapat dilihat pada Tabel 6.

Dalam keadaan normal, faktor umur berkaitan erat dengan bobot badan (Parakkasi,

1999).

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

11

Tabel 6. Kebutuhan Harian Zat-zat Makanan untuk Ternak Domba

Sumber Bobot PBB BK PK TDN

Badan (g/hari) (g) (g) (g)

Kearl (1982) 10 50 530 49 290

20 100 560 58 380

NRC (1985) 10 200 500 127 400

20 250 1000 167 800 Keterangan : PBB = pertambahan bobot badan; BK = bahan kering; PK = protein kasar , TDN = total

digestible nutrients.

Konsumsi Pakan

Konsumsi diperhitungkan sebagai jumlah makanan yang dimakan oleh

ternak, dan zat yang dikandungnya akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan

hidup pokok dan untuk produksi hewan tersebut (Tilman et al., 1998). Faktor-faktor

yang mempengaruhi konsumsi adalah palatabilitas yang tergantung dari beberapa hal

yaitu penampilan dan bentuk pakan, bau, rasa, tekstur, dan temperatur lingkungan

(Church dan Pond, 1988).Konsumsi ransum juga dipengaruhi oleh kualitas makanan

dan kebutuhan energi ternak. Semakin baik kualitas makanannya, semakin tinggi

konsumsi ransum ternak (Parakkasi, 1999).

Maulidina et al. (2011) melaporkan bahwa konsumsi bahan kering ransum

domba betina calon induk yang menggunakan bungkil kelapa, onggok dan minyak

kelapa sawit (Crude Palm Oil, CPO) konsumsi bahan kering berkisar antara 450,29-

517,21 (g/ekor/hari) atau 3,20%-3,49% bobot badan. Shaliha et al. (2012) juga

melaporkan bahwa jumlah konsumsi bahan kering yang dikonsumsi oleh domba

jantan yang diberi ransum dengan menggunakan jagung, onggok dan bungkil kelapa

konsumsi bahan keringnya 422-500 (g/ekor/hari) atau 59-68 g/kg BB0,75 atau 3,1%-

3,5% dari bobot badan. Hartati et al. (2007) menunjukkan bahwa penambahan

mineral seng pada PPG (Pakan Padat Gizi) mengandung 1,50% minyak lemuru

tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering.

Perbedaan jenis bahan pakan dalam ransum dapat menimbulkan perbedaan

palatabilitas, kandungan nutrisi dan kecernaan, yang pada akhirnya menyebabkan

perbedaan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak (Hamdan et al., 2004). Scollan

et al. (2001), melaporkan bahwa ransum dengan minyak ikan cenderung mengurangi

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

12

konsumsi pakan. Chillard dan Doreau (1997) juga melaporkan bahwa asupan jagung

dan konsentrat yang dilengkapi dengan minyak ikan menurunkan konsumsi bahan

kering pada sapi perah.

Protein Kasar

Protein adalah senyawa kimia yang tersusun atas asam-asam amino. Winarno

(1992) menyatakan bahwa protein merupakan suatu zat makanan yang sangat

penting bagi tubuh. Protein berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh, zat

pembangun dan pengatur. Protein berfungsi sebagai zat pembangun karena protein

merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh.

Protein digunakan sebagai bahan bakar jika kebutuhan energi tubuh terpenuhi oleh

karbohidrat dan lemak. Menurut NRC (1985) protein merupakan unsur penting

dalam tubuh hewan dan diperlukan terus menerus untuk memperbaiki sel dalam

proses sintesis. Transformasi protein ke dalam protein tubuh merupakan proses

penting dalam nutrisi dan metabolisme. Fungsi dari protein antara lain untuk

membangun dan memelihara protein jaringan dan organ tubuh, menyediakan energi

dalam tubuh, menyediakan sumber lemak badan dan menyediakan asam amino

(Tillman et al., 1991).

Boorman (1980) menyatakan konsumsi protein dipengaruhi oleh level

pemberian pakan. Pemberian pakan yang tidak dibatasi (melebihi hidup pokok) akan

meningkatkan konsumsi protein karena ternak mempunyai kesempatan untuk makan

lebih banyak (Haryanto dan Djajanegara, 1993). Peningkatan konsumsi protein juga

dipengaruhi oleh kandungan protein dalam pakan yaitu semakin tinggi kandungan

protein semakin banyak pula protein yang terkonsumsi (Boorman, 1980). Menurut

NRC (2006) domba yang sedang tumbuh membutuhkan protein yang kebih tinggi

dibandingan domba dewasa. Ternak yang berbobot badan rendah dan masuk masa

pertumbuhan membutuhkan protein lebih tinggi dibandingkan ternak dewasa yang

telah masuk masa penggemukan (Orskov, 1992). Konsumsi protein kasar domba

lepas sapih menurut Maulidina et al. (2011); Shaliha et al. (2012) yaitu berturut-turut

sebesar 67,08-86,6 (g/ekor/hari); 67-80 (g/ekor/hari).

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

13

Serat Kasar

Serat tergolong ke dalam karbohidrat dan merupakan sumber energi utama

bagi ternak ruminansia. Menurut Larbier (1987) pakan yang mengandung serat kasar

tinggi akan mempengaruhi pencernaan dan absorbsi zat gizi yang lain, karena serat

kasar dapat mengikat air sehingga laju perjalanannya dalam pencernaan bisa lebih

cepat. Maynard dan Loosli (1993) menyatakan domba dan ternak ruminansia lainnya

membutuhkan serat kasar sekitar 18% didalam ransum.

Pakan hijauan, perlu diperhatikan komponen serat (dinding sel tanaman)

karena komponen ini mempunyai nilai cerna yang bervariasi, sedangkan bagian isi

sel tanaman praktis dapat tercerna seluruhnya (Van Soest et al., 1966). Serat (neutral

detergen fiber) yang tidak tercerna, teutama dalam makanan berserat tinggi, akan

mempengaruhi kecukupan energi dan mungkin menekan konsumsi bahan kering

ransum melalui mekanisme kontrol fisik. Pakan hijauan yang merupakan sumber

serat kasar sangat penting keberadaannya di dalam ransum ternak ruminansia, karena

serat kasar yang dapat dicerna dibutuhkan untuk proses memamah biak (ruminasi)

dan dapat merangsang pertumbuhan alat-alat pencernaan pada ternak-ternak yang

sedang tumbuh (Gohl, 1981).

Shaliha et al. (2012) melaporkan bahwa domba jantan lepas sapih yang diberi

ransum dengan kandungan serat kasar sebesar 21,27%-22,25% konsumsi serat

kasarnya sebesar 94-106 (g/ekor/hari). Tilman et al. (1991) menyatakan semakin

banyak serat kasar yang terdapat didalam suatu bahan pakan, maka semakin tebal

dinding sel dan akibatnya semakin rendah daya cerna dari bahan makanan.

Lemak Kasar

Lemak atau lipid adalah zat makanan yang tidak larut dalam air tetapi dapat

larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform atau benzene (Joseph, 2007).

Berdasarkan sifat fisik temperature kamar lemak (fat) adalah bentuk lemak yang

berupa padatan misalnya lemak asal hewani dan minyak (oil) adalah bentuk lemak

yang berupa cairan misalnya lemak asal nabati (Pilliang dan Djojosoebagio 2002).

Tingkat konsumsi lemak kasar dipengaruhi oleh sifat kimia pakan, yaitu salah

satunya kandungan asam lemak tak jenuh dalam perlakuan. Haddad dan Younis

(2004) menyimpulkan konsumsi lemak kasar dapat meningkat sejalan dengan

penambahan jumlah lemak dalam ransum dengan persentase penambahan lemak

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

14

dalam ransum sebesar 0%; 2,5%; dan 5% pada ransum domba awwasi jantan lepas

sapih pada periode pembesaran signifikan dapat meningkatkan konsumsi lemak kasar

secara linier sebesar 21%; 59%; dan 67%. Machmuler et al. (2000) menyebutkan

hijauan dapat menyumbang komponen lemak dalam pakan domba. Menurut

Parakkasi (1999), komponen asam lemak hijauan terdiri dari asam lemak tak jenuh.

Total Digestable Nutrient

Total Digestable Nutrient merupakan nilai yang menunjukkan jumlah dari

zat-zat makanan yang dapat dicerna oleh hewan, yang merupakan jumlah dari semua

zat-zat makanan organik yang dapat dicerna seperti protein, lemak, serat kasar dan

BETN. Aboenawan (1991) menyatakan bahwa Total Digestable Nutrient merupakan

salah satu cara untuk mengetahui energi pakan. Semakin tinggi nilai Total Digestable

Nutrient suatu pakan maka pakan tersebut akan semakin baik karena semakin banyak

zat-zat makanan yang dapat digunakan. Selain itu Lallo (1996) melaporkan bahwa

konsumsi energi akan meningkat sejalan dengan peningkatan kandungan energi

pakan.

Maulidina et al. (2011) melaporkan bahwa konsumsi Total Digestable

Nutrient domba yaitu sebesar 306,53-390,51 (g/ekor/hari). Shaliha et al. (2012) juga

melaporkan bahwa konsumsi Total Digestable Nutrient domba yaitu sebesar 277-327

(g/ekor/hari) dan Menurut Purbowati et al.(2009) konsumsi Total Digestable

Nutrient antar perlakuan yang tidak berbeda nyata dapat disebabkan oleh kandungan

Total Digestable Nutrient pakan relatif sama dan konsumsi bahan kering yang tidak

berbeda nyata. Kurangnya konsumsi energi dapat mengakibatkan pertumbuhan

lambat atau berhenti, bobot hidup berkurang, fertilitas menjadi rendah, kegagalan

reproduksi, rendahnya kualitas wol, daya tahan tubuh terhadap penyakit berkurang

dan angka kematian tinggi (Ensminger, 1991).

Pertambahan Bobot Badan

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan ukuran dari tulang, otot,

organ dalam, dan bagian lain dari tubuh ternak. Pertumbuhan secara normal dimulai

dari saat sebelum lahir dan sesudah lahir hingga ternak mencapai ukuran tubuh

dewasa (Ensminger, 2002). Hewan yang sedang tumbuh membutuhkan energi

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

15

pemeliharaan tubuh (hidup pokok), memenuhi kebutuhan akan energi mekanik untuk

gerak otot, dan sintesa jaringan-jaringan baru (Tillman et al., 1998).

Maulidina et al. (2011) melaporkan bahwa ransum yang menggunakan

bungkil kelapa, onggok dan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil, CPO)

pertambahan bobot badannya yaitu sebesar 82,74-104,87 (g/ekor/hari). Shaliha et al.

(2012) melaporkan bahwa pertambahan bobot badan domba jantan lepas sapih yang

diberi ransum dengan menggunakan jagung, onggok dan bungkil kelapa konsumsi

protein kasar berkisar antara 67-80 (g/ekor/hari). Mathius et al. (1998) juga

melaporkan ransum yang menggunakan bahan pakan bungkil kedelai yang mendapat

perlindungan molases dan minyak kelapa sawit yang mendapat perlindungan CaCO3

menghasilkan pertambahan bobot badan domba sebesar 71,67-100 (g/ekor/hari).

Blakely dan Bade (1998) menyatakan bahwa zat makanan utama yang dibutuhkan

oleh ternak untuk tujuan pertumbuhan adalah energi. Hasil penelitian Hasnudi dan

Wahyuni (2005) menyatakan bahwa pertambahan bobot badan yang tidak berbeda

nyata dapat juga disebabkan ternak domba mengonsumsi pakan yang jumlahnya

tidak berbeda nyata.

Efisiensi Pakan

Efisiensi ransum merupakan kebalikan dari konversi ransum, semakin tinggi

nilai efisiensi ransum maka jumlah ransum yang diperlukan untuk menghasilkan satu

kilogram daging semakin sedikit. Lemak dan energi dalam ransum dapat

memperbaiki efisiensi ransum karena semakin tinggi kadar lemak dan energi

dalam ransum lebih sedikit tetapi menghasilkan pertambahan bobot badan yang

tinggi. Tingginya kandungan dinding sel ransum dan adanya komponen

penghambat menjadi salah satu faktor pembatas bagi ternak untuk dapat

meningkatkan kegunaan ransum. Parakkasi (1999) menyatakan bahwa penambahan

protein dalam ransum dapat meningkatkan pertambahan bobot badan sedangkan

penambahan serat kasar dalam ransum akan menurunkan bobot badan. Efisiensi

pakan dapat ditingkatkan dengan menambahkan lemak pada ransum tetapi akan

berakibat penurunan konsumsi ransum. Penambahan lemak dalam ransum dapat

meningkatkan efisiensi karena lemak dalam ransum tersebut akan dideposisi

dalam tubuh sehingga akan meningkatkan bobot badan.

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA Domba Ekor Tipis - repository.ipb.ac.id · Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) Domba Ekor Tipis ... Kebutuhan Zat Makanan Domba Lokal Kebutuhan ternak akan

16

Kook et al. (2002) yang memakai sapi jantan dan sapi jantan yang dikastrasi

memiliki efisiensi 0,12 dan 0,08 dengan perlakuan 5% minyak ikan dalam ransum.

Campbell et al. (2006) menyatakan bahwa efisiensi dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain kemampuan ternak dalam mencerna bahan pakan, kecukupan zat

makanan untuk hidup pokok, pertumbuhan dan fungsi tubuh serta jenis pakan yang

digunakan.

Income Over Feed Cost

Analisa ekonomi sangat penting karena tujuan akhir berternak adalah untuk

mencapai keuntungan. Income Over Feed Cost adalah salah satu cara untuk

menghitung pendapatan yang diterima oleh peternak. Secara sederhana, perhitungan

Income Over Feed Cost adalah pendapatan dari penjualan ternak dikurangi biaya

pakan.

Komponen utama yang diperhatikan dari perhitungan Income Over Feed Cost

adalah harga jual domba, harga beli bakalan, dan biaya pakan. Kasim (2002)

menambahkan bahwa konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan harga pakan

saat pemeliharaan dapat berpengaruh terhadap nilai perhitungan Income Over Feed

Cost. Pertambahan bobot badan yang tinggi belum tentu menjamin keuntungan yang

maksimum, tetapi pertumbuhan yang baik diikuti dengan konversi pakan yang baik

pula serta biaya pakan yang minimal akan mendapatkan keuntungan yang maksimal.