TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENOPAUSE TENTANG...
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENOPAUSE TENTANG...
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENOPAUSE
KEBUTUHAN GIZI MENOPAUSE DI DUSUN BULAK
DESA GAYAM KABUPATEN NGAWI
Diajukan
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI
PENGETAHUAN IBU MENOPAUSE TENTANG
KEBUTUHAN GIZI MENOPAUSE DI DUSUN BULAK
DESA GAYAM KABUPATEN NGAWI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat TugasAkhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusunoleh:
Apriliya Anggi Pranita
NIM B12115
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
TENTANG
KEBUTUHAN GIZI MENOPAUSE DI DUSUN BULAK
DESA GAYAM KABUPATEN NGAWI
TugasAkhir
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat pengetahuan ibu menopause tentang
kebutuhan gizi menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada.
3. Ibu Ernawati, S.ST ,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Kepala Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi yang telah bersedia
memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan penggunaan lahan
penelitian.
5. Seluruh Ibu Menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi yang
bersedia menjadi responden dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran dan kritikan demi kemajuan
penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
ii
Surakarta, Juni 2015
Penulis
ii
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015 Apriliya Anggi Pranita NIM : B 12.115 TINGKAT PENGETAHUAN IBUMENOPAUSE TENTANG KEBUTUHAN
GIZI MENOPAUSE di DUSUN BULAK DESA GAYAM
KABUPATEN NGAWI
TAHUN 2015
V + 52 Halaman + 19 Lampiran + 6 Tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang :Menopause merupakan suatu akhir proses biologis siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan kadar produksi hormone esterogen yang dihasilkanovarium (indungtelur). Menopause mulai pad aumur yang berbeda umumnya adalah sekita rumur 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an. Studi pendahuluan yang telah dilakukan terhadap 10 ibu yang sudah mengalami menopause diketahui bahwa keseluruhan (100%) ibu kurang mengetahui tentang gizi menopause dan belum pernah ada penyuluhan dari tenaga kesehatan tentang gizi. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu menopause tentang kebutuhan gizi menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi pada kategori baik, cukup, kurang dan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi dan waktu penelitian di Dusun Bulak Desa GayamKabupatenNgawi pada tanggal 1-30 Mei 2015, Populasi penelitian 52ibu menopause, pengampilan sampel dengan total sampling dengan jumlah 52 responden. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner yang di uji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian :Tingkat pengetahuan ibu menopause tentang kebutuhan gizi menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi pada kategori baik 11 responden (21,2%), cukup 23 responden (44,2%) dan pada kategori kurang 18 responden (34,6%). Kesimpulan :Dapat disimpulkan bahwa Tingkat pengetahuan ibu menopause tentang kebutuhan gizi menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi paling banyak pada kategori cukup yaitu 23 responden (44,2%). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan mayoritas usia responden adalah 49-50 tahun sebanyak 18 responden (34,6%) dan mayoritas tingkat pendidikan adalah SD sebanyak 28 responden (53,8%). Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Menopause, gizi menopause Kepustakaan : 22 Literatur (tahun 2005-2014)
ii
MOTTO
1. Orang yang mempermudah orang lain dirinya akan dipermudah oleh
TuhanNya, orang yang mempersulit orang lain dirinya akan dipersulit
oleh TuhanNya.
2. Tidak ada kata terlambat untuk memulai begitu juga untuk mengakhiri.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis
persembahkan :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani, petunjuk, kelancaran dan kemudahan dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
2. Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas doa restu dan
dukunganya selama ini.
3. Mbah kakung dan mbah putri yang selalu memberikan
doa dan semangat disetiap hati-hariku.
4. Semua saudaraku yang selalu mendukung dalam setiap
langkah kakiku.
5. Andik Prasetyo Nugroho yang selalu memberikan doa,
dukungan, dan semangat selama ini.
6. Ibu Ernawati, S.ST, M.Kes sebagai pembimbing KTI
dan Ibu Anis Nurhidayati S.ST, M.Kes sebagai
pembimbing akademik terima kasih atas
bimbingannya selama ini.
7. Teman-temanku semuanya terima kasih atas dukungan
dan bantuan kalian semua..
8. Almamater tercinta STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA PRODI D III KEBIDANAN
iv
CURICULUM VITAE
Nama : Apriliya Anggi Pranita
Tempat / Tanggal Lahir : Ngawi, 22 April 1995
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bulak 007 / 004 Gayam Kec. Kendal Kab. Ngawi
Jawa Timur
Riwayat Pendidikan
1. SD N Gayam 3 Kendal Ngawi Tahun2006
2. SMP N 1 Kendal Ngawi Tahun2009
3. SMA N 1 Kendal Ngawi Tahun2012
4. Prodi DIII Kebidaanan STIKes Kusuma Husada Angkatan2012
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... . ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... .. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK...................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ . vi
CURICULUM VITAE.................................................................................. . vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ..................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ...............................................................................
1. Tinjauan tentang Pengetahuan ...............................................
a. Pengetahuan .................................................................... 7
b. Tingkat pengetahuan ....................................................... 7
c. Cara memperoleh pengetahuan ...................................... 9
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ........... 13
2. Menopause .................................................................................
a. Pengertian menopause .................................................... 15
b. Gejala-gejala menopause ................................................ 15
c. Faktor yang mempengaruhi menopause ......................... 18
vi
d. Kesiapan menghadapi menopause .................................. 21
3. Kebutuhan Gizi Menopause ...................................................
a. Pengertian Gizi ............................................................... 23
b. Prinsip Gizi Menopause .................................................. 23
c. Zat Gizi yang dapat mengurangi keluhan ...................... 24
d. Pola Makan sehat bagi ibu menopause .......................... 25
e. konsumsi makanan yang harus dihindari ....................... 27
f. Tips menghadapi menopause .......................................... 28
B. Kerangka Teori .............................................................................. 29
C. Kerangka Konsep .......................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................... 30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 31
D. Variabel Penelitian ....................................................................... 32
E. Definisi Operasional ..................................................................... 32
F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 33
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37
H. Metode Pengolahan Data............................................................... 38
I. Etika Penelitian .......................................................................... 41
J. Jadwal Penelitian ........................................................................ 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian............................................. 44
B. Hasil Penelitian............................................................................... 44
C. Pembahasan.................................................................................... 47
D. Keterbatasan.................................................................................. 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... . 51
B. Saran............................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner tentang Gizi Menopause........................................34
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu Menopause......................45
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Menopause.............45
Tabel 4.3 Nilai Mean dan Standar Deviasi............................................................46
Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Kebutuhan
Gizi Menopause....................................................................................47
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuesioner sebelum uji validitas
Lampiran 11. Kuesioner setelah uji validitas
Lampiran 12. Kuesioner Penelitian
Lampiran 13. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 19. Lembar Konsultasi
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menopause merupakan suatu akhir proses biologis siklus
menstruasi yang terjadi karena penurunan kadar produksi hormon
esterogen yang dihasilkan ovarium (indung telur). Menopause mulai pada
umur yang berbeda umumnya adalah sekitar umur 50 tahun, meskipun
ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an
(Prawirohardjo, 2008).
World Health Organization (WHO), pada tahun 1990, total
populasi wanita yang mengalami menopause di seluruh dunia mencapai
476 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai 1,2
milyar orang. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 1997 mencapai
201,4 juta dengan 100,9 juta orang wanita. Jumlah wanita berusia di atas
50 tahun mencapai 14,3 juta orang. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah
wanita yang hidup dalam usia menopause adalah 30,3 juta orang
(Baziad, 2013).
Sensuspenduduk tahun 2010 jumlah perempuan berusia diatas 50
tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari total penduduk,
sedangkantahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 30,3
juta atau 11,5% dari total penduduk. Jawa Tengah yang jumlah
penduduknya mencapai 35 juta, sekitar 60% nya adalah perempuan
x
artinya jumlah wanita menopause di Jawa Tengah sekitar 1,5 juta orang
(Supari, 2005)
Sindroma menopause dialami oleh ibu di seluruh dunia, sekitar 70-
80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina,
10% di Jepang dan 10% di Indonesia. Dari beberapa data tampak bahwa
salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah pola makanya.
Wanita Eropa dan Amerika mempunyai esterogen yang lebih banyak
daripada Asia. Ketika terjadi menopause, wanita Eropa dan Amerika
esterogenya menurun drastis dibanding wanita Asia yang kadar
esterogenya moderat (Liza, 2012)
Studi pendahuluan yang telah dilakukan di Dusun Bulak Desa
Gayam Kabupaten Ngawi pada tanggal 7 November 2014 terdapat 58 ibu
menopause. Berdasarkan wawancara terhadap 10 ibu yang sudah
mengalami menopause diketahui bahwa keseluruhan (100%) ibu kurang
mengetahui tentang gizi menopause dan belum pernah ada penyuluhan
dari tenaga kesehatan tentang gizi.
Kebutuhan gizi pada masa menopause diperlukan untuk
meminimalkan resiko pada ibu menopause sekaligus dapat meningkatkan
kesiapan ibu dalam menghadapi masa menopause. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat pengetahuan ibu
menopause tentang kebutuhan gizi menopause di Dusun Bulak Desa
Gayam Kabupaten Ngawi”.
iv
B. Perumusan Masalah
Perumusanmasalahyang
diambiladalah“Bagaimanatingkatpengetahuanibu tentang kebutuhan gizi
menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi?”.
C. Tujuan Penelitian
1. TujuanUmum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan
ibu tentang kebutuhan gizi menopause di Dusun Bulak Desa Gayam
Kabupaten Ngawi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahuitingkatpengetahuanibu tentang kebutuhan gizi pada
masa menopause dalamtingkatbaik.
b. Mengetahuitingkatpengetahuanibu tentang kebutuhan gizi pada
masa menopause dalamtingkatcukup.
c. Mengetahuitingkatpengetahuanibu tentang kebutuhan gizi pada
masa menopause dalamtingkatkurang.
d. Faktor-faktoryang mempengaruhi pengetahuan ibu menopause
tentang kebutuhan gizimenopause.
v
D. Manfaat Penelitian
1. BagiIlmuPengetahuan
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenambahwacanadi
perpustakaan mengenaitingkatpengetahuanibu tentang kebutuhan gizi
pada masa menopause.
2. BagiPeneliti
Mengaplikasikan teori dari perkuliahan, menambah wawasan
peneliti untuk mengetahui tingkatkebutuhan gizi pada masa
menopause.
3. BagiLahan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data konkrit mengenai
pengetahuan ibu tentang gizi menopause dan sebagai bahan masukan
bagi Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi dalam rangka
meningkatkan kerjasama dengan pelayanan kesehatan dalam
memberikan penyuluhan gizi menopause.
E. Keaslian Penelitian
1. Dewi Indah Marta Sulistyawati (2012),dengan judul Tingkat
Pengetahuan Wanita Usia 45-65 Tahun Tentang Perubahan Fisik Saat
Menopause di RW 06 Desa Krangkangan Pandes Wedi Klaten Tahun
2012. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh
yaitu cara pengambilan sampel dengan cara mengambil semua
anggota populasi menjadi sampel yaitu wanita yang berusia 45-65
vi
tahun di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten sebanyak 39
orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas wanita usia 45-
65 tahun memiliki pengetahuan cukup tentang perubahan fisik saat
menopause,hal ini terbukti dari 28 responden (71,8%) berada dalam
kategori cukup. Sedangkan wanita usia 45-65 tahun yang memiliki
pengetahuan baik tentang perubahan fisik saat menopause ada 5
responden (12,8%), sisanya adalah wanita yang memiliki pengetahuan
kurang tentang perubahan fisik saat menopause ada 6 responden
(15,4%).
2. Dwi Wahyu Mufidah (2013), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu
Menopause Tentang Gizi Menopause di Dusun Pandansari Desa
Jururejo Kab Ngawi Tahun 2013. Jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu cara pengambilan sampel
dengan cara mengambil semua anggota populasi menjadi sampel yaitu
Ibu Menopause di Dusun Pandansari Desa Jururejo Kab Ngawi Tahun
2013 sebanyak 48 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa
mayoritas Ibu Menopause memiliki pengetahuan cukup tentang gizi
menopause,hal ini terbukti dari 48 responden (56,3%) berada dalam
kategori cukup. Sedangkan Ibu Menopause yang memiliki
pengetahuan baik tentang gizi menopause ada 9 responden (18,7%),
sisanya adalah wanita yang memiliki pengetahuan kurang tentang
perubahan fisik saat menopause ada 12 responden (25%).
vii
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah jumlah responden,
lokasi penelitian dan tempat penelitian, sedangkan persamaanya adalah
tekhnikpengambilan sampel, jenis dan rancangan penelitian, instrumen penelitian,
variabel penelitian dan analisis data.
viii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga.Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2012).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaittu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang bersifat
spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima.Oleh sebab itu, “tahu” ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
iv
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi
materi tersebut secara benar. Orang yang menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek
yang telah dipelajari.
3) Aplikasi (applicasion)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagai konteks atau
situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata
kerja misalnya dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang
v
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justivikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.Penilaian-
penilaian ini berdasarkan suatu criteria yang telah ditentukan sendiri,
atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2012),
dikelompokkan menjadi 2, yaitu cara tradisional atau non ilmiah, yakni
tanpa melakukan penelitian ilmiah, dan cara modern atau ilmiah, yakni
melakukan proses penelitian.
1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah
a) Cara Coba Salah (Trial and eror)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradapan.Metode ini telah digunakan
orang dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan berbagai
masalah. Bahkan sampai sekarang metode ini masih sering
digunakan, terutama bagi mereka yang belum atau tidak
mengetahui suatu cara dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
vi
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
sengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan tradisi
yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan tersebut baik atau tidak.Kebiasaan-kebiasaan ini
biasanya diwariskn turun temurun dari generasi ke
generasi.Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin
masyarakat, baik formal atau informal. Para pemegang otoritas
pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama didalam
penemuan pengetahuan dan orang lain menerima pendapat
tersebut tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan
kebenerannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun
berdasarkan penalaran sendiri.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi
pepatah.Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman
merupakan sumber pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
vii
e) Cara akal sehat (common sence)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan
teori atau kebenran.Sebagai contoh, pemberian hadiah dan
hukuman (reward and punishment) yang dilakukan orang tua
jaman dulu untuk mendisiplinkan anaknya dalam kontek
pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan oleh
Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini haru diterima dan
diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan,
terlepas dari apakah kebenaran tersebut raional atau tidak.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran ini diperoleh manusia ecara cepat diluar keadaran dan
tanpa melalui prose penalaran atau berpikir. Keberan ini ukar
dipercaya karena tidak menggunakan cara-cara yang raional dan
sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara
berpikir manusia pun ikut berkembang. Disini manusia telah
mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuannya.
viii
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan dari pertanyaan-
pertanyaan umum khusus ke pertanyaan yang berisifat umum.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan-
pertanyaan umum ke khusus. Didalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa
yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2) Cara memperoleh kebenaran ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah, atau populer disebut metodologi penelitian
(research methodology). Cara ini dikembangkan oleh Franci Bacon
(1561-1626) yang kemudian dilanjutkan oleh Deobold Van Dallen
yang berhasil membuat pencatatan yang mencakup tiga hal pokok,
yaitu :
a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gajala-gejala yang muncul secara bervariasi, yakni gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
ix
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Wawan dan
Dewi (2013), ada 2 yaitu :
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang
menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk
mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan
untuk mendapat informasi misalnya, hal-hal yang menunjang
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.Pada
umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
menerima informasi.
b) Pekerjaan
Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan
adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara
mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak
tantangan sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang
menyita waktu.
x
c) Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah
umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang
yang belum tinggi kedewasaannya.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Menurut Ann.Mariner yang dikutip dari Nursalam (2013),
lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b) Sosial Budaya
System sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
e. Cara Mengukur Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan
menggunakan rumus :
Baik : Bila nilai responden (x) >mean+ 1 SD
Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
xi
2. Menopause
a. Pengertian
Titik ketuaan pada wanita dinamakan menopause, yaitu mulai
usia antara 40-50 tahun. Wanita pada usia 40-50 tahun mengalami
masa peralihan dari siklus haid yang rutin setiap bulan ke masa
menopause dimana terjadi perubahan-perubahan fisik dan juga
kejiwaan pada diri seorang wanita (Mulyani 2013).
Menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah
yang biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun (Rismalinda 2010).
b. Gejala-gejala menopause
Tanda-tanda menopause sangat bervariasi, beberapa wanita
merasa tidak nyaman atau gelisah, tetapi ada juga yang tidak
mengalaminya. Gejala tipikal adalah hot flashes, depresi, gelisah
dan mood tidak stabil. Ada pula yang sering buang air kecil serta
mengalami masalah vagina seperti radang kekeringan vagian.
Beberapa vagina mengalami perubahan kulit dan rambut
(Proverawati, 2010), akan tetapi ada beberapa gejala-gejala yang
umum terjadi pada saat menopause, antara lain:
1) Menstruasi tidak teratur
Sebelum menstruasi benar-benar berhenti, wanita yang
mengalami masa perimenopause bisa mengalami menstruasi
yang tidak teratur dengan periode lebih singkat atau lebih
lama. Bisa jadi, tanggal datang bulan lebih awal atau lebih
xii
lambat. Karena ketidakseimbangan hormon, perdarahan juga
bisa terjadi baik dalam jumlah banyak atau sedikit
2) Kekeringan vagina
Penurunan kadar estrogen menyebabkan jaringan vagina
menjadi kering, tipis, dan kurang elastis. Sehingga, lubrikasi
pada vagina kurang dan membuat vagina terasa gatal serta
iritasi saat berhubungan seks.
3) Kurangnya gairah seks
Tidak seimbangnya hormon selama masa perimenopause juga
bisa menurunkan libido wanita. Apalagi, keringnya vagina,
depresi, dan beberapa obat menopause juga bisa
mempengaruhi gairah wanita.
4) Insomnia
Saat memasuki masa menopause, wanita bisa mengalami
perubahan dalam pola tidurnya. Selain itu,mereka juga sering
terjaga di malam hari. Namun, kondisi ini bisa dikendalikan
dengan rutin berolahraga.
5) Hot flashes
Hot flashes adalah rasa panas luar biasa yang terasa di seluruh
tubuh dan ditandai dengan mengucurnya keringat serta wajah
yang memerah. Hal ini disebabkan penurunan kadar estrogen
yang bahkan membuat wanita merasa seperti terpapar api saat
berada di dekat lampu.
xiii
6) Berat badan bertambah
Selama menopause, perubahan hormonal mengakibatkan berat
badan bertambah terutama di bagian pinggang. Penurunan
kadar esterogen menyebabkan tubuh lebih lama
mempertahankan lemak. Selain itu, rendahnya tingkat
testosteron juga menyebabkan penurunan sistem metabolisme
dan mengakibatkan penambahan berat badan. Oleh karenanya,
wanita harus menjaga pola makannya selama melalui fase ini.
7) Perubahan mood
Hormon yang tidak seimbang bisa memepengaruhi kondisi
emosi wanita. Terlepas dari efek hormon terhadap keadaan
emosional, gejala menopause lain seperti kurang tidur,
bertambahnya berat badan, dan kekeringan vagina bisa
membuat wanita kesal, marah, atau sedih tanpa alasan.
8) Kelelahan
Ketika kadar hormon menurun, tingkat energi pun menurun.
Sehingga, saat ingin memasuki masa menopause, wanita bisa
merasa lelah dan lemas tanpa sebab. Kondisi ini bisa
mempengaruhi kegiatannya sehari-hari karena ia tidak bisa
melakukan aktivitas sebagaimana biasanya.
xiv
c. Faktor yang mempengaruhi menopause
Rismalinda (2010), menyatakan beberapa faktor yang
mempengaruhi kapan seseorang wanita mengalami menopause,
yaitu :
1) Usia haid pertama kali (menarche)
Beberapa ahli yang melakukan penelitian menemukan adanya
hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia
seorang wanita memasuki menopouse. Kesimpulan dari
penelitian-penelitian ini mengungkapkan, bahwa semakin
muda seorang mengalami haid pertamakalinya, semakin tua
atau lama ia memasuki masa menopouse
2) Faktor psikis
Keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja
diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita.
Menurut beberapa penelitian, mereka akan mengalami masa
menopouse lebih muda, dibandingkan mereka yang menikah
dan tidak bekerja/bekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja.
3) Jumlah anak
Meskipun belum ditemukan hubungan antara jumlah anak dan
menopouse, tetapi beberapa peneliti menemukan bahwa makin
sering seorang wanita melahirkan maka semakin tua atau lama
mereka memasuki masa menopouse.
xv
4) Usia melahirkan
Masih berhubungan dengan melahirkan anak, antara jumlah
anak dan menopouse, tetapi beberapa peneliti menemukan
bahwa makin sering seorang wanita melahirkan maka semakin
tua atau lama mereka memasuki masa menopouse.
5) Pemakaian kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi ini, khususnya alat kontrasepsi jenis
hormonal. Hal ini bisa terjadi karena cara kerja kontrasepsi
yang menekan fungsi indung telur sehingga tidak
memproduksi sel telur. Pada wanita yang menggunakan
kontrasepsi ini akan lebih lama atau tua memasuki menopouse.
6) Merokok
Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa
menopouse.
7) Sosial ekonomi
Meskipun data pasti belum diperoleh, dalam bukunya, Dr.
Faisal menyebutkan bahwa menopouse kelihatannya
dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi, disamping
pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu juga hubungan antara
tinggi badan dan berat badan wanita yang bersangkutan
termasuk dalam pengaruh sosial ekonomi.
xvi
d. Kesiapan menghadapi menopause
Apa saja yang perlu disiapkan untuk menghadapi menopause, berikut
caranya :
1) Olahraga
Olahraga merupakan salah satu cara agar wanita yang
mengalami pramenopause tetap memiliki penampilan dan
stamina yang prima. Olahraga kardio dan angkat beban ringan
disarankan agar jantung tetap sehat karena olahraga yang
teratur, selain itu olahraga juga dapat menstimulasi agar kulit
tetap melakukan regenerasi sehingga kulit tetap tampak awet
muda. Angkat beban yang ringan akan membantu menguatkan.
2) Mengganti menu makanan dengan makanan organic.
Makanan yang baik dan organic tentunya akan membantu
kesehatan tetap terjaga. Makanan organic seperti sayuran
organic dan makanan yang diolah tanpa bahan kimia
membantu kinerja tubuh untuk melakukan detoksifikasi yang
terjadi jika tubuh menerima bahan kimia dari makanan.
3) Mengatur pola tidur
Tidur yang baik dan berkualitas dapat meningkatkan kondisi
tubuh untuk mengatasi gejala menopause. Tidur yang baik
merupakan istirahat yang memberikan rasa energy yang baik
saat bangun tidur, tidur yang baik juga sebaiknya dilakukan
dengan ruang gelap dan kurang lebih selama 6 – 7 jam.
Usahakan saat tidur tidak ada cahaya karena cahaya yang
xvii
sedikit saja dapat menyebabkan tubuh tidak dapat melakukan
tidur berkualitas yang dibutuhkan untuk kesehatan baik tubuh
maupun psikologis
4) Menerima diri
Menerima diri adalah salah satu cara agar siap secara
psikologis untuk menghadapi menopause. Karena banyak
sekali dari orang yang mengalami menopause dan menyembut
dengan berat hati sehingga kedepan wanita tersebut akan
merasa kesusahan sehingga berdampak pada fisik.
3. Kebutuhan gizi menopause
a. Pengertian gizi
Gizi adalah suatu proses organisme yang menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ menghasilkan
energi (Hasdianah dkk, 2014).
b. Prinsip gizi menopause
Tujuan prinsip gizi pada masa menopause adalah menerapkan
pola makanan dengan gizi seimbang untuk membantu menghambat
atau mencegah dampak negatif akibat menopause. Syarat gizi
menopause menurut Sibagariang dkk (2010) antara lain adalah:
xviii
1) Mengurangi asupan garam, kolestrol dan asam lemak jenuh
2) Meningkatkan asupan sayur dan buah segar, makanan sumber
fitoestrogen, protein nabati
3) Meningkatkan asupan makanan sumber antioksidan (beta
karoten, vitamin C, selenium)
4) Makanan sumber fitoesterogen antara lain adalah kedelai dan
hasil olahanya, teh hijau, buah-buahan seperti bengkoang,
pepaya. Sedangkan makanan sumber antioksidan yang
mengandung beta karoten antara lain bayam merah, belewah,
brokoli, kesemek, labu merah, mangga, pepaya, tomat, ubi,
wortel, semangka dan sayur hijau gelap. Sedangkan vitamin E
antara lain beras tumbuk, jagung, kacang hijau, sereal,makanan
laut.
c. Zat gizi yang dapat mengurangi keluhan menopause
Putri (2009), menyatakan beberapa zat gizi yang dapat
membantu mengurangi keluahan menopause anatara lain :
1) Asam lemak omega 3, asam folat dan vitamin D untuk
mengikis keluhan depresi. Sumber gizi berasal dari ikan
berlemak, whole grain, sayuran berdaun hijau, jus jeruk dan
produk susu
2) Zat besi. Sumber gizi berasal dari daging merah, kacang-
kacangan, bayam, kismis dan sereal
xix
3) Kalsium untuk mengurangi keluhan hot flashes. Sumber gizi
berasal dari susu rendah lemak dan produk olahanya, sayuran
berdaun hijau, ikan kaleng dan ikan teri.
4) Vitamin dan kalsium untuk mengurangi keluhan osteoporosis,
sumber gizi berasal dari ikan berlemak, tuna, salmon, sarden
dan lain-lain, susu rendah lemak dan hasil olahanya, sayuran
berdaun hijau serta ikan kaleng.
d. Pola makan sehat bagi ibu menopause
Menopause adalah sesuatu yang alami, perubahan yang terjadi
pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan gizi, antara
lain, berat badan bertambah karena aktivitas berkurang sehingga
pengeluaran energi pun berkurang, lemak juga meningkat,
sehingga lingkar perut dan panggul bertambah lebar serta kolestrol
naik.
Berdasarkan hal tersebut ibu menopause harus memperhatikan
pola makan yang tepat. Menurut Melani (2012), ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pola makan yang tepat bagi ibu
menopause, yaitu:
1) Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup
Kebutuhan dua hal tersebut berbeda pada tiap orang,
tergantung berat, tinggi badan, usia dan aktivitasnya, kalsium,
misalnya, bisa diperoleh dari susu, keju, yogurt, ikan kering
yang dimakan seluruhnya beserta tulangnya (antara lain ikan
xx
teri), sereal, kacang-kacangan dan hasil olahanya (misalnya
tahu dan tempe). Dalam makanan tersebut ada zat isoflavon
yang tugasnya mirip esterogen yang bisa didapat antara lain
dari kacang-kacangan.
2) Memperhatikan jenis makanan, tidak hanya sekedar cukup
Ibu menopause memenuhi kebutuhan karbohidrat, tetapi juga
membatasi mengkonsumsi lemak. Ibu menopause sebaiknya
hanya menggunakan lemak dengan asam lemak tak jenuh.
3) Menambahkan vitamin dalam menu sehari-hari Vitamin yang
diperlukan antara lain:
a) Vitamin A, C, dan E untuk antioksidan. Vitamin A dapat
diperoleh denagn mengkonsumsi hati, kuning telur, susu
dan mentega, sedangkan dari tumbuhan, vitamin ini bisa
diperoleh lewat sayuran warna hijau, jingga dan buah
seperti tomat. Sedangkan vitamin E banyak didapat lewat
kacang-kacangan, sayur dan buah.
b) Vitamin D untuk penyerapan kalsium, yang terdapat pada
kuning telur, hati, mentega dan keju.
c) Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat
datangnya menopause terdapat pada kacang-kacangan dan
sereal.
xxi
e. Konsumsi makanan yang harus dihindari saat menopause
Saat menopause dan untuk menjaga agar ibu tetap sehat, maka
ibu juga harus menjaga kesehatan tubuh, salah satunya pola makan.
Laras (2012), menyatakan beberapa makanan yang perlu dihindari
agar tetap merasa nyaman, antara lain:
1) Alkohol
Saat menopause terkadang keadaan stres sering dialami dan
alkohol bukan cara untuk menenangkan saraf. Minum alkohol
sebenarnya hanya merubah suasana hati dan bisa menyebabkan
kelelahan.
2) Makanan Berlemak
Saat lanjut usia banyak wanita yang cenderung meningkat
berat badanya. Ibu bisa melakukan diet dengan menghindari
makanan berlemak atau makanan yang digoreng.
3) Gula dan Garam
Gula dan garam adalah bumbu wajib pada masakan, namun
jumlahnya perlu dibatasi. Karena sodium dapat meningkatkan
tekanan darah menyebabkan kanker. Sedangkan gula bisa
membuat ibu cepat lelah dan malas
4) Kafein
Kandungan kafein pada kopi bisa membuat terjaga lebih lama.
Apalagi kalau secangkir kopi ditambahkan gula dan krim yang
xxii
dapat berakibat buruk untuk kesehatan. Sebaiknya ibu
menghindarinya dan konsumsi jus buah.
f. Tips menghadapi menopause
Melani (2012), menyatakan ada beberapa tips menghadapi
menopause yang bisa dilakukan oleh ibu menopause, antara lain:
1) Apabila ibu menopause tidak menyukai susu, bisa diganti
dengan mengkonsumsi tahu, tempe ata sayur dengan dosis yang
lebih besar, misalnya 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang
mengandung fitoesterogen cukup untuk sehari.
2) Saat merebus sayur sebaiknya tidak terlalu lama, karena
vitaminya akan larut dalam air, begitu pula saat memasak,
menggoreng atau memanggang daging atau produk hewan lain.
3) Memilih salah satu makanan yang digoreng pada setiap kali
makan dan menu lainya dimasak dengan cara lain, sehingga
tidak memperbanyak masuknya minyak ke dalam tubuh.
4) Mengkonsumsi vitamin A dan D yang sesuai dosis, dosisnya
harus tepat, karena kedua vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu
saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus dikonsumsi, bisa-
bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
5) Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk
memperlambat datangnya menopause antara lain kafein, kopi,
alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan
berlemak.
xxiii
6) Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena
bagaimanapun, menopuase pasti akan datang. Anggota
keluaraga yang lain harus labih bijaksana menghadapi sikap ibu
yang menopause.
xxiv
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif.
Deskriptif yaitu penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan antar
variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang
membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis
statistik yang digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2007). Kuantitatif adalah
data yang berbentuk angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2010). Pada
penelitian ini menggambarkan tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Menopause
Tentang Kebutuhan Gizi Menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten
Ngawi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi dilakukan penelitian
dan sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten
Ngawi
iv
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
melakanakan penelitian (Notoatmojo, 2012). Penelitian inidilaksanakan
tanggal 1-30 mei 2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto (2012), populai adalah populasi adalah
keseluruhan subjek yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2007),
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini populasi yangditeliti adalah seluruh Ibu Menopause di
Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi sebanyak 52 responden.
2. Sampel
Sampel merupakanbagiandaripopulasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,
2007). Dengan kriteria apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil
semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau
20%-25% atau lebih (Arikunto, 2013). Dalam penelitian ini sampel
yangdiambil adalah Ibu Menopause di Dusun Bulak Desa Gayam
Kabupaten Ngawi yaitu 52 responden.
v
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalahtotal samplingyaitu pengambilan sampel dengan mengambil semua
anggota populasi menjadi sampel (Notoatmodjo, 2012).
D. Variabel Peneltian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang memiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2012). Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Tingkat Pengetahuan Ibu
Menopause Tentang Kebutuhan Gizi Menopaue.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena (Hidayat, 2007).
vi
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi operasional Parameter dan
kriteria
Alat ukur Skala
pengukuran
Pengetahuan ibu menopause tentang kebutuhan gizi pada masa menopause
Segala sesuatu informasi yang diketahui dan dimengerti oleh ibu menopause tentang gizi menopause yang meliputi : pengertian gizi menopause,prinsip gizi menopause,zat gizi yang dapat mengurangi keluhan menopause,pola makan sehat bagi ibu menopause,konsumsi makanan yang dihindari saat menopause dan tips menghadapi menopause
1.Baik : bila
(x) > mean + 1 SD
2.Cukup : bila
mean -1 SD ≤ x ≤
mean + 1 SD
3.Kurang : bila
(x) < mean – 1 SD
Kuesioner Ordinal
Sumber :Riwidikdo, 2013
F. Instrumen Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2012), instrumen penelitian adalah alat-alat yang
akan digunakan untuk pengumpulan data. Pada penelitian ini instrumen yang
digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner
merupakanalatukurberupaangketataukuesionerdenganbeberapadaftarpertanya
an. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup
vii
(close dended)
atauterstrukturdimanaangkettersebutdibuatsedemikianrupasehinggaresponden
hanyatinggalmemilihataumenjawabpadajawaban yang sudahada). Cara
pengisian kuesionar dengan cara memberikan tanda (√) pada jawaban yang
dianggap benar. Dengan pernyataan positif (favorable) jika jawaban benar
mendapatkan nilai 1 dan jawaban salah mendapatkan nilai 0 dan pertanyaan
negatif (unfavorable) jika jawaban salah mendapatkan nilai 1 dan jika
jawaban benar mendapatkan nilai 0 (Hidayat, 2007). Isi kuesioner terdiri dari
pengetahuan tentang gizi Menopause,prinsip gizi menopause, zat gizi untuk
ibu menopause, pola makan sehat untuk ibu menopause , makanan yang harus
dihindari bagi ibu menopause dan tips menghadapi menopause. Untuk
mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Untuk mempermudah dalam menyusun instrumen,
maka diperlukan kisi-kisi dari instrumen penelitian ini :
viii
Tabel 3.2
Kisi-kisi kuesioner tentang Gizi Menopause
Variabel Sub Variabel Favourable Unfavourable Jumlah
item
Tingkat Pengetahuan Ibu menopause Tentang Kebutuhan Gizi Menopause
1.Pengertian gizi menopause 2.Prinsip gizi menopause 3.Zat gizi untuk ibu menopause 4.Pola makanan sehat bagi ibu menopause 5.Makanan yang harus dihindari bagi ibu menopause 6.Tips menghadapi menopause
1,2,3,6,8
11,12,13*,14
15,17,18
19,21,22
24*,25,26,27,28,29
31,33,36,37,38,40*
4*,5,7,9
10
16
20
23,30*
32,34,35,39
9
5
4
4
8
10
Jumlah item 27 13 40
Keterangan : * tidak valid
Untuk mengetahui jumlah kuesioner agar penelitian ini berkualitas, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk uji validitas dan
reabilitas dilakukan ditempatyang berbeda, tetapikarakteristiknyasama
(Riwidikdo, 2013)
ix
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Suatu
instrument dikatakan validatausah jika mempunyaivaliditastinggi.
Sebaliknya, instrument yang kurang valid
berartimemilikivaliditasrendah.Sebuah instrument dikatakan valid
apabiladapatmengungkap data dari variable yang ditelitisecaratepat.Untuk
mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus product
moment.Rumus product moment yaitu :
���� �.∑�∑�.∑� { �∑�� (∑�)� {�∑��∑�)� �
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi setiap item dengan skor total.
N : Jumlah responden
X : Skor pertanyaan
Y : Skor total
XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Parameter dari hasil uji rxy adalah besarnya koefisien korelasi product
moment, antara 0,0 sampai 1. Dikatakan valid bila besarnya rxy hitung
lebih besar dari rxy tabel (0,361) pada taraf signifikan 0,05. Hasil uji
validitas yang dilakukan di Dusun Grenjengan Desa Gayam Kabupaten
Ngawi sebanyak 30 ibu menopause diperoleh hasil bahwa sebanyak 35
item pernyataan dinyatakan valid karena (r hitung> 0,361) sedangkan
sebanyak 5 item pernyataan yaitu item pernyataan nomor 4,13,24,30 dan
x
40 dinyatakan tidak valid karena (r hitung < 0,361) sehingga item ini
selanjutnya di keluarkan dan tidak digunakan dalam angket penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama(Notoatmodjo, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows yang
dapat digunakan baik untuk instrument yang jawabannya berskala maupun
bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar dan salah).
Rumusnya adalah sebagai berikut :
��� � � �������∑���
�� � �
Keterangan :
rxy : Rehabilitas instrument
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ϭb2 : Jumlah varians butir
Ϭt2 : Varians total
Dengan menggunakan Alpha Croncbach, kuesioner dikatakan reliabel
apabila nilai alpha > 0,750 (Riwidikdo, 2013). Hasil uji reliabilitas
diperoleh nilai Alpha (0,905) > (0,750) sehingga dinyatakan reliabel.
xi
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada Ibu
Menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi. Kemudian
menjelaskan sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh
peneliti.
Data yang diperoleh terdari dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung
pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2007). Dalam
penelitian primer diperoleh daripengisian kuesioner pengetahuan ibu
menopause tentang kebutuhan gizi menopause di Dusun Bulak Desa Gayam
Kabupaten Ngawi.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung
diperoleh peneliti dari subjek penelitian (Azwar, 2007). Dalam penelitian ini
data sekunder diperoleh dari data jumlahibumenopausedi Dusun Bulak Desa
Gayam Kabupaten Ngawi.
xii
H. Metode Pengolahan Dan Analisi Data
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data melalui tahap-
tahap antara lain:
a. Penyuntingan (Editing)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui
kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu.Kalau ternyata masih ada
data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan
wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (droub out),tetapi
dengan memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu:
1) Kesesuaian jawaban responden dengan pernyataan
2) Kelengkapan pengisian daftar pernyataan
3) Mengecek macam isian data
b. Pengkodean (coding)
Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan
memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan
menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Memasukkan data (Data Entry)
Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode
sesuai dengan jawaban masing-masing.
xiii
d. Tabulating
Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
diinginkan oleh peneliti.
e. Pembersih Data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosntase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan SPSS for windows. Untuk variabel pengetahuan
Ibu Hamil dikumpulkan melalui kuesioner kemudian ditabulasi dan
dikelompokkan dan diberi skor. Dengan pertanyataan positif (favorable) jika
jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0 dan
pernataan negatif (unfavorable) jika jawaban salah mendapat nilai 1 dan jika
jawaban benar mendapat nilai 0.
Untuk mendapat tiga jawaban kategori yaitu baik cukup kurang maka
menggunakan parameter :
xiv
1) Baik, bila responden (x) > mean +1 SD
2) Cukup, bila nilai mean -1 SD ≤ x≤ +1 SD
3) Kurang, bila nilai responden (x) < mean -1 SD
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh dengan
rumus :
Rumus : X =∑��
Keterangan :
X : Rata-rata (mean)
∑� : Jumlah seluruh jawaban responden
N : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden
Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation) adalah
ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai
(data) terhadap rata-ratanya.
Rumus :
SD = ∑�� � (∑!� )"
��
Keterangan:
SD : Simpangan baku (standard deviation).
xv
X1 : Nilai responden
n : Jumlah responden
menurut Riwidikdo (2013), skor prosentase digunakan untuk
mengkategorikan data interval dalam beberapa kategori.
Rumus
Skor prosentase = #$%& �'�( )*+,&%-,. &,#+%�),�
/%/'- #$%& 0'$#*010 �'�( #,.'&1#��' )*+,&%-,. 2 100%
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan
maslah manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.
Masalah etika yang baru diperhatikan antara lain :
1. Informed Concent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan. Informed concent tersebut
diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar
subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika
subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.
xvi
2. Anonymity (tanpa nama)
Merupakan jaminan dalam mengguanakan subjek penelitian dengan cara
tidak memberikan atau mencatumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian,
baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang
telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Kegiatan
Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan ini dari mulai
menyusun proposal penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsung tiap
kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal kegiatan penelitian terlampir.
xvii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Dusun Bulak merupakan salah satu bagian Desa Gayam Kecamatan
Kendal Kabupaten Ngawi dengan luas wilayah sekitar 3 ha. Jumlah penduduk
Dusun Bulak sebanyak 750 orang yaitu 317 laki-laki dan 433 perempuan.
Dari jumlah perempuan tersebut terdiri dari 73 anak, 107 remaja putri, 201
wanita usia subur, dan 52 menopause
Batas wilayah Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi meliputi :
1. Sebelah utara : Desa Pondok
2. Sebelah selatan : Dusun Potorono
3. Sebelah timur : Desa Talang
4. Sebelah barat : Dusun Karangnongko
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur diperoleh hasil sebagai
berikut :
xviii
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu Menopause di
Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi
Umur Jumlah Prosentase (%)
45-46 tahun
46-47 tahun
47-48 tahun
48-49 tahun
49-50 tahun
8
7
8
11
18
15,4
13,5
15,4
21,1
34,6
Total 52 100
Sumber : data primer
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa umur ibu menopause
45-46 tahun sebanyak 8 orang (15,4%), 46-47 tahun sebanyak 7 orang
(13,5%), 47-48 tahun sebanyak 8 orang (15,4%), 48-49 tahun sebanyak
11 orang (21,1%), 49-50 tahun sebanyak 18 orang (34,6%). Sehingga
mayoritas usia responden adalah 49-50 tahun.
b. Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu
Menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi
Pendidikan Jumlah Prosentase (%)
SD
SMP
SMA
28
20
4
53,8
38,5
7,7
xix
Total 52 100
Sumber : data primer
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa ibu menopause
dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 28 orang (53,8%), SMP
sebanyak 20 orang (38,5%), SMA sebanyak 4 orang (7,7%). Sehingga
mayoritas tingkat pendidikan responden adalah SD.
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Gizi Menopause
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program komputer
SPSS for windows, berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Nilai Mean dan Standar Deviasi
Berdasarkan tabel diatas, tingkat pengetahuan ibu menopause tentang
kebutuhan gizi menopause dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:
1. Baik bila (x) > mean + 1 SD
(x) > 14,79+ 1 (3,58)
(x) > 18,37
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat pengetahuan ibu
menopause
tentang
kebutuhangizi
menopause
14,79 3,58
xx
2. Cukup bila mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
14,79 – 1 (3,58) ≤ x ≤ 14.79 + 1 (3,58)
11,21 ≤ x ≤ 18,37
3. Kurang bila (x) < mean – 1 SD
(x) < 14,79 – 1 (3,58)
(x) < 11,21
Dari tabel yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk kategori
pengetahuan berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Kebutuhan
Gizi Menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Baik 11 21,2
Cukup 23 44,2
Kurang 18 34,6
Total 52 100
Pada tabel 4.4, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
menopause tentang kebutuhan gizi menopause dalam kategori baik 11
responden (21,2%), cukup yaitu 23 responden (44,2%), dan kurang 18
responden (34,6%). Sehingga mayoritas tingkat pengetahuan responden
adalah cukup yaitu sebanyak 23 responden (44,2%)
xxi
C. Pembahasan
Tingkat Pengetahuan ibu menopause tentang kebutuhan gizi menopause di
Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi sebagian besar dalam kategori
cukup yaitu 23 responden (44,2%), kategori kurang 18 responden (34,6%)
dan baik 11 responden (21,2%).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan
seseorang dipengaruhi oleh berbagai hal salah satunya adalah pendidikan,
dimana diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan
semakin luas pula pengetahuannya (Notoadmodjo, 2010).
Pendidikan juga dapat mempengaruhi seseorang termasuk pula prilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi sikap berperan serta
dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi (Dewi dan Wawan, 2011).
Untuk responden dengan pengetahuan cukup terdapat 23 responden
(44,2%). Responden dengan pengetahuan cukup mayoritas berpendidikan
SMP sehingga dengan pendidikan yang dimiliki cukup mudah untuk
menerima informasi. Sesuai dengan teori bahwa Pendidikan diperlukan untuk
mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoadmodjo, 2010). Untuk pengetahuan dalam kategori baik
terdapat 11 responden (21,2%). Seseorang berpengetahuan baik sangat
xxii
dipengaruhi oleh informasi dan pengalaman responden. Pengalaman dapat
dilihat dari pekerjaan seseorang, seseorang yang sering bekerja diluar rumah
dan bertemu dengan banyak orang akan memiliki pengetahuan lebih dari pada
seseorang yang duduk berdiam diri dirumah.
Ibu menopause yang berpengetahuan baik dimana adalah mereka yang
berpendidikan SMA sehingga responden dapat menyerap informasi yang
diterima dengan baik.
Seseorang dengan pengetahuan yang kurang dapat dikarenakan
berpendidikan rendah dimana akan kurang dalam menerima informasi
tertentu. Informasi sangat berkaitan dengan tingkat pengetahuan seseorang
(Dewi dan Wawan, 2011). Untuk pengetahuan dalam kategori kurang
terdapat 18 responden (34,6%). Responden yang berpengetahuan kurang
adalah responden dengan pendidikan dasar sehingga cukup sulit dalam
menerima informasi yang diberikan hal ini menyebabkan pemahaman yang
kurang dan memiliki pengetahuan yang kurang.
Hasil penelitian sebelumya yang dilakukan oleh Dwi Wahyu Mufidah (2013),
dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Gizi Menopause
di Dusun Pandansari Desa Jururejo Kab Ngawi Tahun 2013 menunjukan
sebagian besar ibu menopause mempunyai tingkat pengetahuan cukup
tentang gizi menopause (56,3%), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan dalam penelitian ini adalah pendidikan dan umur. mayoritas
tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini adalah SD berjumlah 20
xxiii
orang (38,5%) dan mayoritas umur ibu menopause dalam penelitian ini 56-61
tahun sebanyak 27 orang (51,9%)
D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatatasan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Kendala
Kendala dalam penelitian ini adalah beberapa ibu yang tidak bisa baca
tulis sehingga peneliti harus membacakan kuesioner.
2. Keterbatasan
Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner tertutup, sehingga
jawaban hanya sebatas yang ada di kuesioner sehingga belum mengukur
pengetahuan secara mendalam.
xxiv
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu menopause
tentang kebutuhan gizi menopause di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten
Ngawi Pada Bulan Mei 2015 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu menopause tentang kebutuhan gizi menopause
dalam kategori baik Di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi Pada
Bulan Mei 2015 sejumlah 11 responden (21,2%).
2. Tingkat pengetahuan ibu menopause tentang kebutuhan gizi menopause
dalam kategori cukup Di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi
Pada Bulan Mei 2015 sejumlah 23 responden (44,2%).
3. Tingkat pengetahuan ibu menopause tentang kebutuhan gizi menopause
dalam kategori kurang Di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi
Pada Bulan Mei 2015 sejumlah 18 responden (34,6%).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu menopause tentang
kebutuhan gizi menopause Di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten
Ngawi mayoritas usia responden adalah 49-50 tahun sebanyak 18
responden (34,6%) dan mayoritas tingkat pendidikan responden adalah SD
yaitu sebanyak 28 resonden (53,8%).
xxv
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan beberapa
hal sebagai berikut :
1. Bagi ibu menopause
Ibu menopause perlu meningkatkan pengetahuan mengenai konsumsi gizi
yang baik saat menopause dengan mengikuti penyuluhan dari tenaga
kesehatan serta mencari informasi melalui media cetak ataupun media
elektronik sehingga dapat membantu meningkatkan kesiapan ibu dalam
menghadapi menopause.
2. Bagi Lahan Penelitian
Dusun Bulak Desa Gayam perlu meningkatkan kerjasama dengan
pelayanan kesehatan dalam memberikan penyuluhan untuk meningkatkan
pengetahuan ibu menopause tentang gizi menopause.
3. Bagi tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan perlu memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu
menopause sehingga ibu mendapatkan tambahan pengetahuan dalam
menghadapi menopause khususnya tentang gizi menopause
4. Bagi penelitian selanjutnya
Melakukan penelitian tentang gizi menopause dengan mengembangkan
variabel penelitian dan kuesioner penelitian sehingga didapatkan hasil
yang lebih baik.
xxvi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta
______, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Hasdianah, dkk. 2014. Gizi, Pemanfaatan Gizi, dan Obesitas. Yogyakarta :
Nuha Medika Laras, 2012. Makan ini perlu Dihindari Ketika Menopause.
http//www.kesehatanreproduksi.com Lestari, D. 2010. Seluk Beluk Menopause. Yogyakarta : Gerai Ilmu
Mufidah, DW. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Gizi Menopause di Dusun Pandansari Desa Jururejo Kab Ngawi Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
Mulyani, N.S. 2013. Menopause. Yogyakarta : Nuha Medika
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Proverawati, A. 2010. Menopause dan Sindrome Premenopause.
Yogyakarta : Nuha Medika Purwitasari, D dan Maryanti, D. 2009. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta : Nuha Medika Purwoastuti, E, 2008. Menopause, siapa takut?. Yogyakarta : Kanisius
xxvii
Putri, A. 2009. Tetap Sehat di Usia Lanjut. Yogyakarta : Genius Publisher
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra
Cendikia
Setiawan, A dan Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII,
DIV, S1, DAN S2. Jogjakarta : Nuha Medika Sibagariang, dkk. 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Trans Info
Media
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sulistyawati, DIM. 2012. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 45-65 Tahun Tentang Perubahan Fisik Saat Menopause di RW 06 Desa Krangkungan Pandes Wedi Klaten Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama
xxviii
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN (KTI)
PRODI D III KEBIDANAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
No Keterangan September Oktober November Desember Januari Februari Maret 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembagian dosen pembimbing
2. Pengajuan Judul 3. Persetujuan Judul 4. Penyusunan Proposal
dan Konsultasi
5. Ujian Proposal 6. Revisi Proposal 7. Pelaksanaan Uji coba
Validitas dan Reliabilitas
8. Pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas
9. Pelaksanaan Penelitian
10. Penyusunan Laporan Penelitian dan Konsultasi
11. Ujian KTI 12. Revisi KTI 13. Penjilidan dan
pengumpulan KTI
iv
iv
iv
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Ibu Menopause umur > 45 tahun
Di Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Program D-3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta. Saat ini sedang melakukan penelitian dengan judul“Tingkat
Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Kebutuhan Gizi Menopause di
Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan
ibu menopause tentang kebutuhan gizi menopause di Dusun Bulak Desa
Gayam Kabupaten Ngawi. Untuk keperluan tersebut, saya mohon ibu
bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini, dan bersedia untuk
mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya.
Jawaban ibu dijamin kerahasiaannya.
Demikian, lembar permohonan ini saya buat, atas bantuan dan partisipasinya saya
ucapkan terima kasih.
Gayam,.......................2015
Peneliti
APRILIYA ANGGI PRANITA
B12 115
iv
INFORMED CONSENT
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian bahwa
segala informasi tentang penelitian ini akan dirahasiakan dan hanya
digunakan untuk kepentingan peneliti, maka saya (bersedia/tidak
bersedia)* untuk menjadi responden peneliti yang berjudul “Tingkat
Pengetahuan Ibu Menopause Tentang Kebutuhan Gizi Menopause di
Dusun Bulak Desa Gayam Kabupaten Ngawi”. Apabila terjadi sesuatu
yang merugikan dari saya akibat ini, maka saya akan bertanggungjawab
dan tidak menuntut di kemudian hari.
Gayam,...................2014
Responden
( )
Catatan :
*Coret yang tidak perlu
v
KUESIONER PENELITIAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENOPAUSE TENTANG
KEBUTUHAN GIZI MENOPAUSE DI DUSUN BULAK
DESA GAYAM KABUPATEN NGAWI
Petunjuk umum pengisian
1. Isilah identitas secara benar dan lengkap
2. Berilah tanda check (√) pada kolom untuk menjawab pertanyaan
3. Anda diminta menjawab sejujrnya sesuai hati nurani
4. Dalam memilih jawaban anda hanya cukup memilih satu jawaban dalam
setiap pernyataan
Identitas responden
Nama :
Umur :
Tingkat Pendidikan : Tamat SD Tamat PT
Tamat SMP Tidak Sekolah
Tamat SMA
Alamat :
vi
KUESIONER
No Pernyataan Benar Salah
1 Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan
tubuh
2 Gizi sangat berguna bagi tubuh
3 Gizi adalah sumber tenaga bagi tubuh
4 Gizi penyebab penyakit
5 Gizi dapat meningkatkan kesehatan tubuh
6 Gizi tidak bermanfaat bagi tubuh
7 Gizi berasal dari makanan dan minuman
8 Gizi tidak diperlukan saat menopause
9 Meningkatkan asupan garam baik untuk ibu
menopause
10 Sayur dan buah segar baik untuk ibu menopause
11 Kedelai sangat baik untuk ibu menopuse
12 Jagung, kacang hijau, makanan laut adalah sumber
vitamin E
13 Susu adalah sumber kalsium
14 Susu tidak baik untuk ibu menopause
15 Susu dapat mengurangi keluhan osteoporosis
16 Daging merah dan bayam adalah sumber zat besi
17 Ikan teri sangat baik di konsumsi untuk ibu menopause
vii
18 Lemak sangat baik untuk ibu menoapause
19 Vitamin A dapat diperoleh dari kuning telur dan susu
20 Vitamin B dapat di peroleh dari kacang-kacangan dan
sereal
21 Minum alkohol dapat mengurangi kelelahan
22 Gula bisa membuat ibu cepat lelah dan malas
23 Kandungan sodium terdapat pada garam
24 Garam meningkatkan tekanan darah
25 Garam menyebabkan kanker
26 Kandungan kafein terdapat pada kopi dan teh
27 Tahu, tampe, dan sayur dalam dosis yang lebih besar
dapat menggantikan susu
28 Saat merebus sayur sebaiknya harus lama agar lebih
matang
29 Merebus sayur terlalu lama dapat menyebabkan
vitaminya larut dalam air
30 Ibu menopause sebaiknya makan-makanan yang di
goreng dan mengandung banyak minyak
31 Mengkonsumsi vitamin A dan D dengan dosis yang
banyak baik untuk ibu menopause
32 Minuman bersoda harus di hindari saat menopause
33 Ibu menopause harus bersikap sabar dan berusaha
viii
menerima kenyataan bahwa menoapuse pasti akan
dating
34 Keluarga lain harus bisa bersikap bijaksana untuk
menghadapi ibu menopause
35 Ibu menopause sebaiknya harus banyak kegiatan agar
tubuhnya tetap sehat
ix
KUNCI JAWABAN KUESIONER
1. B
2. B
3. B
4. S
5. S
6. S
7. B
8. S
9. S
10. B
11. B
12. B
13. B
14. S
15. B
16. B
17. B
18. S
19. B
20. B
21. S
22. B
23. B
24. B
25. B
26. B
27. B
28. S
29. B
30. S
31. S
32. B
33. B
34. S
35. S
x
Reliability
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001
22.7667 50.323 .449 .911
VAR00002
22.8333 50.420 .385 .912
VAR00003
22.7333 50.064 .536 .909
VAR00005
22.7667 50.806 .364 .912
VAR00006
22.8333 48.902 .632 .908
VAR00007
22.8000 51.269 .264 .913
VAR00008
22.7667 50.254 .462 .910
VAR00009
22.9000 50.714 .313 .913
VAR00010
22.8000 49.131 .624 .908
VAR00011
22.8333 49.592 .519 .910
xi
VAR00012
22.9000 50.024 .417 .911
VAR00014
22.8667 50.533 .352 .912
VAR00015
22.6000 52.041 .382 .912
VAR00016
22.8667 48.671 .645 .908
VAR00017
22.9000 49.679 .469 .910
VAR00018
22.8333 48.902 .632 .908
VAR00019 22.6667 50.644 .540 .910
VAR00020 22.9000 48.990 .575 .909
VAR00021 22.8333 50.557 .363 .912
VAR00022 22.8000 49.890 .495 .910
VAR00024 22.8333 49.730 .496 .910
VAR00025 22.7000 50.010 .604 .909
VAR00026 22.9333 50.064 .400 .911
xii
VAR00027 22.7000 51.114 .374 .912
VAR00028 22.9333 48.754 .597 .908
VAR00029 22.8000 50.097 .460 .910
VAR00031 22.8333 49.661 .508 .910
VAR00032 22.8667 50.395 .373 .912
VAR00033 23.1000 48.576 .601 .908
VAR00034 22.9000 48.576 .640 .908
VAR00035 22.9333 49.651 .462 .910
VAR00036 22.9000 49.679 .469 .910
VAR00037 22.8333 48.902 .632 .908
VAR00038 22.6667 50.644 .540 .910
VAR00039 22.9000 48.990 .575 .909
xiii
DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Statistics
VAR00001 PENGETAHUAN
N Valid 35 35
Missing 0 0
Mean 20.4857 2.0000
Std. Deviation 3.65716 .64169
PENGETAHUAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 16.00 2 5.7 5.7 5.7
17.00 5 14.3 14.3 20.0
18.00 5 14.3 14.3 34.3
19.00 8 22.9 22.9 57.1
20.00 2 5.7 5.7 62.9
21.00 3 8.6 8.6 71.4
23.00 2 5.7 5.7 77.1
24.00 1 2.9 2.9 80.0
25.00 4 11.4 11.4 91.4
26.00 1 2.9 2.9 94.3
28.00 1 2.9 2.9 97.1
31.00 1 2.9 2.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
xiv
TINGKAT PENGETAHUAN RESPONDEN
PENGETAHUAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 7 20.0 20.0 20.0
Cukup 21 60.0 60.0 80.0
Kurang 7 20.0 20.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
iv
iv