TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan...

65
TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA TERHADAP PAKAN FERMENTASI DARI LIMBAH RUMAH TANGGA SKRIPSI ADMAWATI 08C10432053 PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2014

Transcript of TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan...

Page 1: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

BENIH IKAN NILA TERHADAP PAKAN FERMENTASI

DARI LIMBAH RUMAH TANGGA

SKRIPSI

ADMAWATI

08C10432053

PROGRAM STUDI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

2014

Page 2: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

BENIH IKAN NILA TERHADAP PAKAN FERMENTASI

DARI LIMBAH RUMAH TANGGA

SKRIPSI

ADMAWATI

08C10432053

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan

pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

2014

Page 3: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan

Nila Terhadap Pakan Fermentasi Dari Limbah Rumah

Tangga.

Nama : Admawati

NIM : 08C10432053

Prodi : Perikanan

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Ketua

Uswatun Hasanah, S.Si, M.Si

NIDN : 01-210578-02

Anggota

Erlita, S.Pi

Diketahui

Dekan Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan

Uswatun Hasanah, S.Si, M.Si

NIDN : 01-210578-02

P.j Ketua Program Studi Perikanan

Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan

Yusran Ibrahim S.Pi

Telah dipertahankan pada : 17 Juli 2014 Tanggal lulus:

Page 4: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/Tugas Akhir Dengan Judul

TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN

BENIH IKAN NILA TERHADAP PAKAN FERMENTASI

DARI LIMBAH RUMAH TANGGA.

Yang disusun oleh :

Nama : Admawati

Nim : 08C10432053

Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar

Prodi : Perikanan

Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 11 Mei 2013 dengan

memenuhi syarat untuk di terima.

Susunan Dewan Penguji

1. Uswatun Hasanah, S.Si, M.Si

(Dosen Penguji I) .............................

2. Erlita, S.Pi,

(Dosen Penguji II) .............................

3. Ir. Baihaqi

(Dosen Penguji III) .............................

3. Farah Diana, S.Pi. M,Si

(Dosen Penguji IV) .............................

Aleu Peunyareng, Agustus 2014

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Uswatun Hasanah, S.Si, M.Si

NIDN:01-210578-02

Page 5: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi "Tingkat Kelangsungan Hidup

Dan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Terhadap Pakan Fermentasi Dari Limbah

Rumah Tangga" Benar adalah karya saya sendiri dengan arahan Dosen

Pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun. Sumber informasi

yang dikutip dari Karya Ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir Skripsi.

Aleu Peunyareng, Agustus 2014

Penulis

Page 6: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gampong Alugani Kecamatan Tadu

Raya Kabupaten Nagan Raya (Provinsi Aceh), 15 Mei

1989, adalah anak dua dari lima bersaudara dari Bapak

bernama Azhar dan Ibu Fatimah syam. Penulis

menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2002

di SD Alugani dan Sekolah Lanjutan Pertama di SMP

Negeri 4 Selamat datang pada tahun 2005, dan pada tahun 2008 penulis

menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ujong Patihah. dan

selanjutnya pada tahun ajaran 2008 penulis melanjutkan pendidikan Strata Satu

(S1), lulus dan diterima di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Teuku Umar, pada Prodi Perikanan, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan

Mahasiswa Baru).

Selama kuliah penulis pernah melakukan Praktek Kerja Lapangan dengan

judul "Pemeliharaan larva lele sangkuriang (Clarias Gariepenus)" di Unit

Pelaksana Tehnis Dinas - Budidaya Air Tawar (UPTD-BAT) Jantho Baru

Kabupaten Aceh Besar.

Tugas akhir di perguruan tinggi penulis selesaikan dengan judul "Tingkat

Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Terhadap Pakan

Fermentasi Dari Limbah Rumah Tangga".

Page 7: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH

IKAN NILA (Oreochromis niloticus) TERHADAP PAKAN

FERMENTASI DARI LIMBAH RUMAH TANGGA

OLEH

Admawati1)

Uswatun Hasanah2)

Erlita2)

ABSTRAK

Limbah merupakan suatu bahan yang hampir tidak bernilai ekonomis karena tidak

diharapkan kehadirannya. pengolahan fisik atau mekanis diperlukan untuk

merenggangkan ikatan lignoselulosa. Sayuran yang sudah busuk dapat dijadikan

pakan ikan dengan cara difermentasi atau di peram dalam wadah selama beberapa

hari. Hasil dari fermetasi tersebut diberikan pada ikan sebagai pakan tambahan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan

kelangsungan hidup benih ikan nila dengan mengunakan pakan fermentasi limbah

rumah tangga. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan

bulan Juli 2013, di Gampong Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama optimasi

fermentasi limbah rumah tangga, tahap kedua pemberian pakan hasil fermentasi.

Hasil fermentasi limbah rumah tangga diperoleh kandungan protein yang tinggi

pada perlakuan P2 yaitu fermentasi aerob dengan dosis Em-4 50% dengan nilai

22.55%. Selanjutnya bahan baku hasil fermentasi disubtitusikan kedalam bahan

pakan dengan perlakuan P1 30%, P2 40%, P3 50%, P4 60%, kemudian diberikan

kepada benih ikan nila yang dipelihara selama 30 hari. Hasil yang didapat

diperoleh kelulushidupan benih tertinggi terdapat pada P4 (76%), diikuti P3

(73%), P1 (70%), dan P2 (69%) dibandingkan P0, masih lebih tinggi P0 (81%).

Laju pertumbuhan spesifik tertinggi ada pada P4 (4.23), P3 (4.19%), P0 (3.30%),

P2 (2.30), P1 (0.47). Maka subtitusi pakan fermentasi terbaik terdapat pada

perlakuan P4 60%.

Kata Kunci : Pakan Ikan, Ikan Nila, Fermentasi, Limbah

1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

2) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

Page 8: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

SURVIVAL AND GROWTH RATE TILAPIA FISH (Oreochromis niloticus)

TO FEED FERMENTATION OF HOUSEHOLD WASTE

BY

Admawati1)

Uswatun Hasanah2)

Erlita2)

ABSTRACT

Waste is a material that is almost no economic value because it is not expected

presence. physical or mechanical processing needed to loosen ties lignocellulose.

Rotten vegetables that can be used as fish feed by means fermented or ripened in a

container for several days. The results of the fermetasi given to the fish as a feed

supplement. The purpose of this study was to determine the level of growth and

survival of tilapia seed using fermented feed with household waste. This study

was conducted in May and ending in July 2013, in the Village Field Johan

Pahlawan sub-district of West Aceh district. The study consisted of two phases.

The first stage of fermentation optimization of household waste, feeding the

second stage of fermentation. Fermented household waste obtained high protein

content in the P2 treatment at a dose that aerobic fermentation Em-4 50% by value

of 22:55%. Furthermore, the raw material is substituted into the fermented feed

material with 30% treated P1, P2 40%, 50% P3, P4 60%, then given to tilapia fish

that are kept for 30 days. The results obtained seed survival was highest at P4

(76%), followed by P3 (73%), P1 (70%), and P2 (69%) compared to P0, P0 was

higher (81%). Specific growth rate is highest at P4 (4:23), P3 (4:19%), P0

(3:30%), P2 (2:30), P1 (0.47). So the best fermented feed substitution found in

60% of P4 treatment.

Keywords: Fish Feed, Tilapia, Fermentation, Waste

1) Student Program Fisheries Faculty Of Fisheries and Marine Science, University Of Teuku Umar

2) Lecturer Faculty Of Fisheries and Marine Science, University Of Teuku Umar

Page 9: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

RINGKASAN

ADMAWATI (08C10432053) "TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN

PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA TERHADAP PAKAN

FERMENTASI DARI LIMBAH RUMAH TANGGA". Di Bawah Bimbingan

Ibu Uswatun Hasanah, S.Si, M.Si dan Ibu Erlita, S.Pi.

Limbah merupakan suatu bahan yang hampir tidak bernilai ekonomis karena tidak

diharapkan kehadirannya. pengolahan fisik atau mekanis diperlukan untuk

merenggangkan ikatan lignoselulosa. Sayuran yang sudah busuk dapat dijadikan

pakan ikan dengan cara difermentasi atau di peram dalam wadah selama beberapa

hari. Hasil dari fermetasi tersebut diberikan pada ikan sebagai pakan tambahan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan

kelangsungan hidup benih ikan nila dengan mengunakan pakan fermentasi limbah

rumah tangga. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan

bulan Juli 2013, di Gampong Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama optimasi

fermentasi limbah rumah tangga, tahap kedua pemberian pakan hasil fermentasi.

Hasil fermentasi limbah rumah tangga diperoleh kandungan protein yang tinggi

pada perlakuan P2 yaitu fermentasi aerob dengan dosis Em-4 50% dengan nilai

22.55%. Selanjutnya bahan baku hasil fermentasi disubtitusikan kedalam bahan

pakan dengan perlakuan P1 30%, P2 40%, P3 50%, P4 60%, kemudian diberikan

kepada benih ikan nila yang dipelihara selama 30 hari. Hasil yang didapat

diperoleh kelulushidupan benih tertinggi terdapat pada P4 (76%), diikuti P3

(73%), P1 (70%), dan P2 (69%) dibandingkan P0, masih lebih tinggi P0 (81%).

Laju pertumbuhan spesifik tertinggi ada pada P4 (4.23), P3 (4.19%), P0 (3.30%),

P2 (2.30), P1 (0.47). Maka subtitusi pakan fermentasi terbaik terdapat pada

perlakuan P4 60%.

Page 10: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat,

nikmat, taufik dan hidayah, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul "Tingkat Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan

Nila Terhadap Pakan Fermentasi Dari Limbah Rumah Tangga". Dengan

melaksanakan kegiatan ini dan pelaksanaan kegiatan sehari-hari, baik kegiatan

hubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia.

Selawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan Alam Nabi

Muhammad SAW yang telah mendidik kita dan mengarah serta menunjuk jalan

yang baik untuk kita jalankan dalam tugas sehari-hari dengan baik dan lancar,

baik hubungan dengan Allah maupun hubungan dengan manusia.

Berhubungan dengan manusia adalah untuk memberdayakan dan

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta perobahan sikap yang tidak

baik kearah yang lebih baik, dengan ini bisa bermanfaat bagi kita semua yang

mengarahkan kepada arahan yang jelas dan menjurus. Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :

1. Ibu Uswatun Hasanah, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing I, yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam hal teknis

penelitian dan tata cara penulisan Skripsi (Karya Ilmiah) ini sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

2. Ibu Erlita, S.Pi, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak memberikan

arahan dan membimbing penulis dalam hal teknis penelitian dan tata cara

penulisan Skripsi (Karya Ilmiah) ini sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Ir. Baihaqi selaku Dosen Pengguji, yang telah mengguji kompetensi dan

memberikan saran untuk kesempurnaan Skripsi ini.

4. Ibu Farah Diana, S.Si, M.Si selaku Dosen Pengguji, yang telah mengguji

kompetensi dan memberikan saran untuk kesempurnaan Skripsi ini.

Page 11: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis

sendiri, akademisi dan masyarakat, juga penulis mengharapkan kritikan dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dan dan ilmu di masa

mendatang.

Demikianlah mudah-mudahan skripsi ini ada manfaatnya yang dapat

digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari, semoga Allah

memberkahi kita semua Amin Yarabbal Alamin.

Meulaboh, Agustus 2014

Penulis

Page 12: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................ ii

PERNYATAAN SKRIPSI ............................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................... v

RINGKASAN .................................................................................................... vi

ABSTRAC ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3 Tujuan ............................................................................................... 3

1.4 Manfaat ............................................................................................. 3

1.5 Hipotesis ........................................................................................... 3

I I TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Nila ........................................................................................... 4

2.1.1 Klasifikasi Ikan Nila ............................................................... 4

2.1.2 Morfologi Ikan Nila ................................................................ 4

2.1.3 Habitat Ikan Nila ..................................................................... 5

2.1.4 Kebiasaan Makan Ikan Nila.................................................... 5

2.2 Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan ........................................ 5

2.2.1 Kelangsungan Hidup ............................................................... 5

2.2.2 Pertumbuhan ............................................................................ 6

Page 13: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

2.3 Pakan Ikan ....................................................................................... 7

2.3.1 Pakan Fermentasi .................................................................... 7

2.3.2 Limbah Rumah Tangga .......................................................... 8

2.4 Kualitas Air ...................................................................................... 11

2.4.1 Oksigen Terlarut (Do) ............................................................. 11

2.4.2 Derajat Keasaman (Ph) ........................................................... 11

2.4.3 Suhu.......................................................................................... 13

III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu ........................................................................... 13

3.2 Alat dan Bahan ................................................................................. 13

3.2.1 Alat ........................................................................................... 13

3.2.2 Bahan........................................................................................ 13

3.2.3 Wadah Penelitian ..................................................................... 14

3.2.4 Pakan Uji .................................................................................. 14

3.2.5 Ikan Uji

3.3 Metode Penelitian ............................................................................ 14

3.3.1 Fermentasi Bahan Baku Dari Limbah Rumah Tangga ......... 15

3.3.2 Pembuatan Dari Bahan Baku Pakan Fermentasi ................... 16

3.3.3 Uji Biologis .............................................................................. 17

3.4 Parameter Uji .................................................................................. 20

3.4.1 Uji Proksimat Pakan Hasil Fermentasi .................................. 20

3.4.2 Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup................................ 21

3.4.3 Kualitas Air .............................................................................. 22

3.5 Rancangan Percobaan ...................................................................... 22

3.6 Analisa Data ..................................................................................... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Progsimat Pakan Hasil Fermentasi ............................................. 23

4.2 Kelulushidupan Dan Pertumbuhan ................................................... 24

4.2.1 Laju Pertumbuhan Berat Spesifik........................................... 24

4.2.2 Kelulushidupan ........................................................................ 28

Page 14: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

4.3 Kualitas Air ........................................................................................ 30

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 31

5.2 Saran ................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 32

LAMPIRAN ..................................................................................................... 34

Page 15: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Alat yang Digunakan Dalam Penelitian .................................................... 13

2. Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian ................................................. 13

3. Percobaan Perlakuan Pakan Fermentasi ................................................... 15

4. Rancangan Acak Lengkap Uji Pakan Fermentasi ..................................... 16

5. Bahan Baku Dalam Pembuatan Pakan Fermentasi ................................... 16

6. Percobaan Perlakuan Uji Pakan Fermentasi .............................................. 17

7. Lay Out Rancangan .................................................................................... 22

8. Hasil Uji Proksimat Pakan Fermentasi ...................................................... 23

9. Data Pengamatan Rata-Rata Kelulushidupan (Sr), Laju

Pertumbuhan Berat Spesifik (Sgr), Selama Penalitian ............................ 24

Page 16: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Alur Prosedur dan Tahapan Penelitian Pembuatan Pakan Fermentasi ... 19

2. Alur Prosedur dan Tahapan Penelitian Pemberian Pakan Fermentasi .... 20

Page 17: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Model Wadah Perlakuan Pembuatan Pakan Fermentasi

Rumah Tangga ......................................................................................... 34

2. Model Wadah Perlakuan Pemberian Pakan Fermentasi

Llimbah Rumah Tangga ...................................................................... 35

3. Foto Kegiatan Penelitian ........................................................................... 36

4. Pertumbuhan Berat (Sgr) ........................................................................... 40

5. Kelulushidupan (Sr) ................................................................................. 41

6. Parameter Kualitas Air .............................................................................. 42

7. Ral Pertumbuhan Berat Spesifik (Sgr) .................................................... 43

8. Ral Kelulushidupan (Sr) ........................................................................... 45

9. Formulasi Pakan Fermentasi 30% ........................................................... 47

10. Formulasi Pakan Fermentasi 40% ........................................................... 48

11. Formulasi Pakan Fermentasi 50% ........................................................... 49

12. Formulasi Pakan Fermentasi 60% ........................................................... 50

Page 18: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan spesies yang berasal dari kawasan

Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya di Afrika. Bentuk tubuh memanjang, pipi

kesamping dan warna putih kehitaman. Jenis ini merupakan ikan konsumsi air tawar yang

banyak dibudidayakan setelah Ikan Mas (Cyrprinus Carpio) dan telah dibudidayakan di

lebih dari 85 negara. Saat ini, ikan ini telah tersebar ke Negara beriklim tropis dan

subtropics, sedangkan pada wilayah beriklim dingi tidak dapat hidup dengan baik. Nila

disukai oleh kalangan karena mudah dipelihara, dapat dikonsumsi oleh segala lapisan

serta rasa daging yang enak dan tebal. Tekstur daging Ikan Nila memiliki ciri tidak ada

duri kecil dalam dagingnya. Apabila dipelihara di tambak akan lebih kenyal, dan rasanya

lebih gurih, serta tidak berbau lumpur. Keuntungan ikan nila adalah mudah

dibudidayakan, karena ikan ini mudah hidup di mana saja dan beradaptasi dengan

lingkungan bagaimanapun.

Bahan hasil sampingan produksi yang sering kita sebut sebagai limbah, khususnya

limbah organik, memiliki potensi sebagai alternatif bahan baku pakan ikan. Pemanfaatan

limbah tidak hanya menekan biaya pakan, namun juga memungkinkan meniadakan

pengeluarkan biaya pakan meskipun masih membutuhkan tenaga lebih banyak.

Pemanfaatan limbah dinilai menjadi salah satu solusi untuk menekan biaya produksi

melalu pakan ikan.

Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap

masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah dapat dibedakan menjadi limbah

organic dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan segala limbah yang

Page 19: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

2

mengandung unsur karbon (C), sehingga meliputi limbah dari mahluk hidup (misalnya

kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-sisa tumbuhan mati), kertas, plastic,

dan karet.

Limbah merupakan suatu bahan yang hampir tidak bernilai ekonomis karena tidak

diharapkan kehadirannya. Khusus untuk limbah organik yang merupakan sisa produksi

dari pemanfaatan bahan-bahan organic, memiliki potensi yang masih bisa digunakan

kembali meskipun bukan sebagai bahan pangan manusia tetapi sebagai pakan ikan. Saat

limbah yang hampir tidak bernilai ekonomis dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan

ikan maka tentunya akan meminimalkan pengeluaran biaya pakan atau bahkan

meniadakan biaya pengadaan bahan pakan ikan jika limbah dapat kita peroleh tanpa

biaya. Limbah pasar misalnya limbah buah, limbah sayuran. Untuk penggunaan limbah

sayur dan buah sangat perlu diperhatikan untuk jenis sayur tertentu bisa menyebabkan

kembung karena mengandung gas seperti sayur lobak. Sebelum diproses menjadi pakan

sebaiknya limbah sayuran dan limbah buah di cuci dengan bersih di air yang mengalir

untuk menghilangkan kotoran dan sisa pestisida yang biasanya banyak dalam sayur dan

buah.

Oleh karenanya, pengolahan fisik atau mekanis diperlukan untuk merenggangkan

ikatan lignoselulosa. Sayuran yang sudah busuk dapat dijadikan pakan ikan dengan cara

di fermentasikan atau di peram dalam wadah selama beberapa hari. Hasil dari fermetasi

tersebut diberikan pada ikan sebagai pakan tambahan. Berdasarkan pengetahuan diatas,

oleh karena itu peneliti inggin mengetahui fermentasi anaerob limbah rumah tangga dari

bahan organik.

Page 20: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

3

1.2. Perumusan Masalah

1. Berapa lama fermentasi limbah rumah tangga, sehingga dapat di jadikan pakan

tambahan pada ikan yang dibudidaya.

a) Bagaimana tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan nila dengan

pemberian pakan fermentasi limbah rumah tangga.

1.3. Tujuan

1. Untuk membuat bahan baku pakan dari proses fermentasi limbah rumah tangga yang

memiliki kandungan protein yang tinggi.

2. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan nila dengan

pemberian pakan hasil fermentasi limbah rumah tangga.

1.4. Manfaat

1. Penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah rumah tangga yang tidak terpakai

lagi atau telah busuk.

2. Dapat menggolah limbah rumah tangga menjadi pakan tambahan dalam budidaya

ikan.

1.5. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah pakan hasil fermentasi limbah rumah tangga dapat

mempengaruhi pertumbuhan benih ikan nila.

Page 21: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Nila

2.1.1 Klasifikasi Ikan Nila

Menurut Cholik et.al (2005). Ikan diklasifikasikan sebagai berikut: Phyllum :

Chordata, Kelas : Pisces, Ordo : Perciformes, Famili : Chiclidae, Genus : Oreochromis,

Spesies : Oreochromis niloticus.

2.1.2 Morfologi Ikan Nila

Menurut Cholik et.al (2005). Morfologi ikan nila yaitu memiliki bentuk tubuh yang

pipih ke arah vertikal (kompres) dengan profil empat persegi panjang ke arah antero

posterior. Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat disembuhkan. Pada

sirip ekor tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip punggungnya garis tersebut

kelihatan condong letaknya. Ciri khas ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam

pada sirip ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal (ekor) dengan bentuk

membuat terdapat warna kemerahan dan bisa digunakan sebagai indikasi kematangan

gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe ctenoid. Ikan

nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitu pun bagian analnya. Dengan

posisi sirip anal di belakang sirip dada (abdorminal). Ikan nila memiliki tulang kartilago

kranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Eksoskleton

Ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit. Elasmobrachii yang

merupakan mantel keras seperti email pada gigi vertebrata. Di bawah lapisan tersebut

terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat.

Page 22: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

5

Tulang palato-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk

rahang atas dan rahang bawah.

2.1.3 Habitat Ikan Nila

Ikan nila memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya sehingga

bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau hingga di dataran tinggi yang berair

tawar. Habitat hidup ikan nila cukup beragam, dari sungai, waduk, danau, rawa, sawah,

kolam, hingga tambak (Khairuman. 2003).

Ikan nila dapat tumbuh secara normal pada kisaran suhu 14O– 38

O C dan dapat

memijah secara alami pada suhu 22O-37

O C. untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan,

suhu optimum bagi ikan nila adalah 25O-30

O C. Ikan nila akan mengalami kematian pada

suhu 6OC atau 42

O C (Khairuman. 2003).

2.1.4 Kebiasaan Makan Ikan Nila

Kebiasaan makan ikan nila bersifat omnivora. Ikan nila memakan plankton,

detritus, organisme dasar (benthos) seperti cacing, larva serangga air, kijing, siput, dan

lain-lain. Ikan nila sangat responsif terhadap pakan buatan (pellet), baik terapung maupun

tenggelam. (Cholik et.al. 2005).

2.2 Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan

2.2.1 Kelangsungan Hidup

Kelulushidupan benih ikan sangat tergantung dari kondisi perairan tempat

hidupnya. Kelangsungan hidup ikan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya rasio

jumlah pakan, kepadatan, serta kualitas air meliputi suhu, kadar amoniak dan nitrit,

oksigen yang terlarut, dan tingkat keasaman (pH) perairan. (Effendie, 1978 dalam

Page 23: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

6

Praseno et.al, 2010).

Dugaan tingkat kelulushidupan dihitung berdasarkan pencatatan yang akurat

terhadap tingkat mortalitas setiapharinya (Goddard, 1996) yang umum digunakan untuk

menduga tingkat kelangsungan hidup adalah dengan membedakan jumlah ikan yang

hidup pada akhir periode dengan jumlah ikan yang hidup pada akhir periode (Effendie,

1997).

2.2.2Pertumbuhan

Ikan nila dapat mencapai saat dewasa pada umur 4 – 5 bulan dan akan mencapai

pertumbuhan maksimal untuk melahirkan sampai berumur 1,5 – 2 tahun. Pada saat

berumur lebih dari 1 tahun kira – kira beratnya mencapai 800gr dan saat ini bisa

mengeluarkan 1200 – 1500 larva setiap kali memijah, Dan dapat berlangsung selama 6 –

7 kali dalam setahun. Sebelum memijah ikan nila jantan selalu membuat sarang di dasar

perairan dan daerahnya akan di jaga dan merupakan daerah teritorialnya sendiri. Ikan nila

jantan menjadi agresif saat musim ini (http://ikanmania.wordpress.com/04-05-2010).

Pertumbuhan ikan nila sangat bergantung dari pengaruh fisika dan kimia serta

interaksinya. Pada saat curah hujan yang tinggi misalnya pertumbuhan berbagai tanaman

air akan berkurang sehingga mengganggu pertumbuhan air dan secara tidak langsung

mengganggu pertumbuhan ikan nila. Ikan nila juga akan lebih cepat tumbuhnya jika

dipelihara di kolam yang dangkal airnya, karena di kolam dangkal pertumbuhan tanaman

dan ganggang lebih cepat dibandingkan di kolam yang dalam. Ada yang lain yaitu kolam

yang pada saat pembuatannya menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang juga

akan membuat pertumbuhan tanaman air lebih baik dan ikan nila juga akan lebih pesat

pertumbuhannya (Khairuman, 2003).

Page 24: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

7

Ikan nila jantan juga memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang betina. Ikan

jantan memiliki pertumbuhan 40% lebih cepat dibandingkan dengan yang betina.

Terlebih jika dipelihara dalam kolam yang dibedakan atau monosex

(http://ikanmania.wordpress.com/04-05-2010).

2.3 Pakan Ikan

Ikan nila termasuk dalam ikan pemakan segala atau Omnivora. Ikan ini dapat

berkembang biak dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati. Ikan nila saat ia

masih benih, pakannya adalah plankton dan lumut sedangkan jika ia sudah dewasa ia

mampu diberi makanan tambahan seperti pelet dan berbagai makanan lain yaitu daun

talas.

2.3.1 Pakan Fermentasi

Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan

produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah

bakteri, khamir dan kapang. Menurut (Winarno et.al, 1980. dalam Jaya I, 2012)

fermentasi adalah segala macam proses metabolik dengan bantuan enzim dari mikroba

(jasad renik) untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisa dan reaksi kimia lainnya.

Proses tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada suatu substrat organik

dengan menghasilkan produk tertentu yang menyebabkan terjadinya perubahan sifat

bahan tersebut.

Proses fermentasi bahan pakan oleh mikroorganisme menyebabkan

perubahan-perubahan yang menguntungkan seperti memperbaiki mutu bahan pakan baik

dari aspek gizi maupun daya cerna serta meningkatkan daya simpannya. Produk

Page 25: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

8

fermentasi biasanya mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi daripada bahan aslinya

karena adanya enzim yang dihasilkan dari mikroba itu sendiri (Winarno dan Fardiaz,

1980, dalam Jaya I, 2012).

Penambahan bahan-bahan yang mengandung nutrient tertentu kedalam media

fermentasi dapat menyokong dan merangsang pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu

bahan yang dapat digunakan sebagai sumber nitrogen pada proses fermentasi adalah urea.

Urea yang ditambahkan kedalam medium fermentasi akan diuraikan oleh enzim urease

menjadi ammonia dan karbondioksida selanjutnya ammonia digunakan untuk

pembentukan asam amino (Fardiaz, 1989, dalam jaya I, 2012).

Perbedaan kadar air dalam proses fermentasi memiliki pengaruh yang signifikan.

kadar air media dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme yang dihasilkan,

karena air merupakan media untuk transport substrat sekaligus sebagai pereaksi pada

proses metabolisme mikroorganisme tersebut. Kadar air media yang terlalu rendah akan

memperpanjang fase lag mikroorganisme sehingga pertumbuhan menjadi lebih lambat.

Walaupun tergantung pada jenis mikroorganisme dan substrat yang digunakan, poses

fermentasi umumnya dilakukan pada media yang mengandung air 30 – 85%.

2.3.2 Limbah Rumah Tangga

Limbah ini terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan yang sudah tua atau sudah

busuk serta daun-daun lainnya. Sayur-sayuran seperti kentang, ketimun dan buncis

mengandung banyak enzim. Enzim-enzim tersebut apabila tidak diinaktifkan akan dapat

menimbulkan bau menyengat. Untuk menonaktifkan enzim-enzim penyebab bau busuk

tersebut cukup dengan pengeringan sebelum difermentasikan. Mikroba tertentu dapat

dipakai dalam proses fermentasi untuk mengawetkan pakan. Hasil fermentasi diperoleh

Page 26: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

9

sebagai akibat metabolit mikroba-mikroba pada suatu bahan pakan dalam keadaan

anaerob. Perombakan yang kompleks pada fermentasi sayur-sayuran dihasilkan oleh

serangkaian pertumbuhan bakteri asam laktat Leuconostoc mesentroides. Perombakan ini

umumnya memulai proses fermentasi kemudian disempurnakan oleh berbagai species

lactobacillus. Walaupun hasil fermentasi menunjukkan adanya kehilangan beberapa zat,

namun hal ini diimbangi dengan banyak hal yang menguntungkan. Makanan yang telah

difermentasi selain dapat disimpan lama juga kualitas nutrisinya biasanya meningkat

(Jaya I, 2012).

Limbah pasar sayur adalah limbah padat organik terdiri dari kumpulan berbagai

macam sayuran setelah disortir karena sudah tidak layak jual. Limbah pasar sayur pada

umumnya didominasi oleh kubis dan sawi. Limbah pasar sayur memiliki potensi cukup

besar untuk dimanfaatkan melihat cukup banyal<nya jumlah sawi dan kubis terbuang.

Sebanyak 60% limbah yang berasal dari kegiatan perdagangan di pasar berupa limbah

sayursayuran dan 20% nya berupa sampah buah-buahan. Limbah sampah organik yang

mempunyai kelemahan kadar air yang tinggi sebesar 92,44% yang menyebabkan limbah

kubis mudah busuk sehingga diperlukan penanganan yang cepat untuk mengolah limbah

tersebut. Pengolahan yang dirasa efisien, mudah, murah, ramah lingkungan adalah

dengan menjadikan starter fermentasi yang berisikan mikroorganisme aktif asli dari

bahan tersebut. (Utama CS et.al. 2009).

Salah satu alternatif bahan pakan sumber protein asal nabati yang dapat

memberikan peluang baik yaitu dengan menggunakan limbah sayuran. Walaupun

ketersediaannya cukup melimpah bahkan merupakan sampah penyebab polusi lingkungan,

limbah sayuran belum dimanfaatkan sebagai bahan pakan penyusun ransum dikarenakan

Page 27: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

10

limbah sayuran sangat mudah busuk. Padahal limbah sayuran didalamnya masih

mengandung zat-zat makanan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak. Di beberapa daerah di

Pulau Jawa limbah sayuran sering merupakan masalah lingkungan khususnya di daerah

padat penduduk seperti Jawa Barat.

Berdasarkan hasil analisis proksimat di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia

dan Kimia Makanan Ternak, terhadap limbah sawi dan kangkung, kandungan air limbah

sayuran berkisar 70-80%, dengan kisaran protein kasar 15-25% atas dasar bahan kering.

Namun demikian kandungan serat kasar limbah sayuran juga tinggi, yaitu untuk limbah

kangkung sebesar 38,86% dengan protein 20,51% (Zamora dan Baguio, 1984 dalam

Rusmana D et.al. 2012).

Penggunaan pakan fermentasi terhadap pertumbuhan ikan lele (Clarias gariepinus)

telah dilakukan. Fermentasi dilakukan selama tiga hari pada kondisi suhu ruang dan

penggunaan starter 10 % b/v inokulum, pada umur optimum. Keseluruhan kultur mikroba

diperoleh dari koleksi Laboratorium Mikrobiologi SITH ITB. Pengujian proksimat

dilakukan pada masing-masing pakan. Pakan dengan perlakuan fermentasi memiliki

kandungan protein yang lebih besar dibandingkan dengan pakan non-fermentasi.

Pengujian pakan dilakukan terhadap tujuh ekor ikan lele selama dua minggu dalam

akuarium berisi 7 liter air bersih dengan laju aerasi 2 L/menit. Penelitian ini menunjukkan

bahwa pakan fermentasi yang digunakan memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan

ikan lele dumbo (Clarias gariepinus L.). (Sidhi R. 2009).

Page 28: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

11

2.4 Kualitas Air

2.4.1 Oksigen Terlarut (DO)

Kosentrasi oksigen terlarut (DO) adalah salah satu parameter kualitas air yang

penting. Deplesi oksigen biasanya merupakan penyebab utama kematian ikan secara

mendadak dan dalam jumlah yang sangat besar. Mempertahankan kondidi DO dalam

keaadaan normal akan membantu mempertahankan kesehatan ikan dan untuk

memfasilitasi proses oksidatif kimiawi. Jika kosentrasi DO yang sesuai tidak

dipertahankan, ikan akan mengalami stres, mudah terserang penyakit dan parasit, atau

bahkan mati (Stickney, 1979).

Oksigen masuk kedalam perairan melalui difusi pasif dari atmosfir, proses ini

terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen diudara dan di air (Wedermayer,

1996). Tetapi, oksigen sukar larut dalam air karena adanya pengaruh suhu (Boyd, 1982).

Kebutuhan organisme terhadap oksigen tergantung pada jenis, ukuran, aktivitas,

suhu dan kualitas pakan (Boyd, 1982). Menurut Wedermayer (1996) kosentrasi DO yang

terlarut rendah menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap kesehatan seperti anoreksia,

stres pernafasan, hipoksia jaringan, ketidaksadaran, bahkan kematian. Menurut McKee

et.al (1963) dalam Boyd (1990) menyatakan bahwa kosentrasi oksigen terlarut tidak

boleh kurang dari 3 mg/l.

2.4.2 Derajat Keasaman (pH)

Kesuburan perairan juga ditentukan oleh pH, dimana perairan yang alkasi atau

netral lebih produktif jika dibandingkan dengan perairan asam (Hicking, 1971). Power of

Hidrogen (pH) merupakan logaritma negatif dari kosentrasi ion hidrogen (pH = log [H+]).

Air murni pada suhu 25 0C memiliki pH 7, titik mati asam pada pH 4, sedangkan titik

Page 29: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

12

mati basa pada pH 11 (Boyd, 1982).

Pengaruh pH pada umumnya menimbulkan stres pada ikan. Kemampuan air

menahan perubahan pH kemungkinan besar lebih penting dari pada nilai pH itu sendiri

dalam hubungannya dengan adanya karbonat, bikarbonat, dan hidroksida. Air dengan

kesadahan yang rendah memiliki kemampuan yang rendah dalam menahan peningkatan

nilai keasaman (Boyd, 1982). Pada pH 8 karbondioksida bebas dan asam karbonat sudah

tidak ditemukan lagi hanya terdapat ion bikarbonat (Effendi, 2000).

2.4.3 Suhu

Ikan nila sangat toleran terhadap lingkungan, baik suhu, ph maupun kadar garam.

Itulah sebabnya ikan nila dapat dipelihara di berbagai lingkungan budidaya baik air tawar

maupun air payau, baik dataran rendah maupun dataran tinggi.

Nila hidup pada kisaran suhu yang lebar antara 14-38oC, secara alami ikan ini dapat

memijah pada suhu 220-37

oC. Namun, suhu yang baik untuk perkembangbiakannya

berkisar 25- 30oC. Pada suhu kurang dari 14

oC atau lebih dari 38

0C, kehidupannya mulai

terganggu. Suhu mematikan terdapat pada 6oC dan 42

oC.

Page 30: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

13

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2013, di

Gampong Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Alat yang digunanakan dalam penelitian

Alat Satuan Kegunaan

Bak Terpal

Ph Tester

Thermometer tempel

Panci

Unit

0C

Unit

Untuk wadah fermentasi limbah rumah tangga

Untuk mengukur pH fermentasi

Untuk mengukur suhu fermentasi

Untuk merebus bahan fermentasi

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam penelitian

Bahan Satuan Kegunaan

Benih ikan nila

Limbah Rumah Tangga

EM-4

Air Tawar

Gula Merah

Ekor

Kg

Liter

Liter

Kg

Untuk ikan uji

Untuk fermentasi pakan

Stater mikroba

Pengenceran

Untuk aktivasi EM-4

Page 31: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

14

3.2.3 Wadah Penelitian

Wadah yang dugunakan adalah bak terpal yang berukuran 1 m x 50 cm x 20 cm,

untuk wadah fermentasi dan untuk wadah uji benih ikan nila adalah berupa akuarium

yang berukuran 40 x 60 x 40 cm, pH tancap (pH Tester), untuk mengukur pH fermentasi,

termometer tempel untuk menggukur suhu pada fermentasi, dan panci untuk merebus

bahan.

3.2.4 Pakan Uji

Pakan uji yang digunakan adalah pakan dari formulasi bahan baku hasil fermentasi

limbah rumah tangga seperti, sayuran (kangkung, bayam, daun ubi, kol, worter dan

kentang), nasi basi, tahu busuk, ampas kelapa dan EM-4 untuk membantu fermentasi.

2.2.5 Ikan Uji

Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan nila yang berukuran 5 - 8 cm sebagai

ikan uji. Benih ikan nila ini berasal dari petani tambak yang berada di desa Suak

Sigadeng.

3.3 Metode Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini meliputi 3 tahap, tahap 1 fermentasi bahan baku dari

limbah rumah tangga, tahap 2 pembuatan pakan formulasi, dan tahap 3 uji biologis.

Page 32: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

15

3.3.1 Fermentasi Bahan Baku Dari Limbah Rumah Tangga

Penelitian ini mengunakan rancangan acak lengka (RAL). Percobaan perlakuan

dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Ulangan Perlakuan

P1 P2 P3 P4

1

2

3

P11

P12

P13

P21

P22

P23

P31

P32

P33

P41

P42

P43

Ket:

P1 = Pakan limbah rumah tangga fermentasi aerob dengan dosis EM-4 30%

P2 = Pakan limbah rumah tangga fermentasi aerob dengan dosis EM-4 50%

P3 = Pakan limbah rumah tangga fermentasi anaerob dengan dosis EM-4 30%

P4 = Pakan limbah rumah tangga fermentasi anaerob dengan dosis EM-4 50%

Pembuatan pakan fermentasi limbah rumah tangga diawali dengan pengumpulan

limbah yang kemudian limbah tersebut di cacah dengan tujuan agar dapat mempermudah

proses fermentasi limbah. Kemudian limbah yang telah dicacah direbus ditiriskan barulah

kemudian pakan difermentasi dengan mengunakan EM4 aktif. Dianalisis kandungan

proteinnya perlakuan dengan kandungan proteinnya tertinggi digunakan sebagai bahan

baku pakan.

EM4 merupakan bakteri fermentasi yang digunakan untuk membantu proses

fermentasi bahan organik. Dalam pembuatan pakan fermentasi rumah tangga yang

merupakan pakan uji dalam penelitian ini mengunakan EM4 yang telah aktif sebagai

bahan untuk membantu proses fermentasi.

Effectif microorganisme (EM 4) yang digunakan berada dalam kemasan keadaan

bentuk dorman. Untuk itu mikroba tersebut perlu diaktifkan dengan pembuatan inokulan.

Cara inokulasi adalah sebagai berikut: kedalam ember dimasukkan air sebanyak 2 liter +

air gula aren 20 ml + EM 4 20 ml, kemudian diaduk rata. Selanjutnya wadah ditutup.

Page 33: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

16

Proses ini berlangsung secara anaerob selama 48 jam. Selanjutnya diperoleh hasil EM 4

aktif atau yang disebut dengan inokulan EM 4. (Nuraini hasibuan et al. 2007).

3.3.2 Pembuatan Pakan dari Bahan Baku Pakan Fermentasi

Rancangan acak lengkap dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Ulangan Perlakuan

P1 P2 P3 P4

1

2

3

P11

P12

P13

P21

P22

P23

P31

P32

P33

P41

P42

P43

Total

Ket:

P1 = Pakan fermentasi 30%

P2 = Pakan fermentasi 40%

P3 = Pakan fermentasi 50%

P4 = Pakan fermentasi 60%

Tepung fermentasi yang telah jadi kemudian dibuat menjadi pakan uji berdasarkan

formulasi pakan yang terlampir (lampiran 11,12,13,14) dan banyaknya bahan yang

digunakan dalam pembuatan pakan fermentasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5 Bahan baku dalam pembuatan pakan fermentasi

Perlakuan

Jumlah bahan yang dibutuhkan

Tepung fermentasi

Tepung ikan

Tepung jagung

dedak Tepung kanji

(binder)

P0 (Kontrol)

- - - - -

P1 (Pakan fermentasi 30%)

5.91 gr 13.8 gr 3.36 gr 3.36 gr 3.36 gr

P2

(Pakan fermentasi 40%) 2.24 gr 3.57 gr 7.25 gr 7.25 gr 7.25 gr

P3 (Pakan fermentasi 50%)

15.74 gr 15.74gr 6.16 gr 6.16 gr 6.16 gr

P4 (Pakan fermentasi 60%)

18.88 gr 12.29gr 6.16 gr 6.16 gr 6.16 gr

Page 34: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

17

Tahap III Uji Biologis

Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan nila yang berukuran 5 - 8 cm sebagai

ikan uji. Benih ikan nila ini berasal dari petani tambak yang berada di desa Suak

Sigadeng.

Dalam penelitian ini dilakukan 4 perlakuan dengan 3 kali pengulangan, dengan

perlakuaan sebagai berikut: Limbah rumah tangga yang terdiri dari nasi basi, tahu busuk,

ampas kelapa dengan perbandingan 1:1:1 di fermentasi dengan EM-4 dengan 4 perlakuan,

selanjutnya bak terpal ditutupi terpal dengan rapat agar proses fermentasi tidak

terkontaminasi dengan udara dan proses fermentasi dengan suhu 30 - 50 0C, proses

fermentasi dilakukan selama 20 hari dan EM-4 di sirami kembali setiap 5 hari sekali,

serta dilakukan pengukuran suhu dan pH. Kemudian limbah yang sudah di fermentasi

dikering anginkan serta dihaluskan hingga siap dijadikan pakan dan diuji pada benih ikan

nila.

Dalam penelitian uji pakan fermentasi pada benih ikan nila ini dilakukan dengan 5

perlakuan dan 3 kali pengulangan, wadah perlakuan yang digunakan adalah akuarium

yang berukuran 40 x 60 x 40 cm, dengan perlakuaan terlihat pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 6 Percobaan Perlakuan Uji Pakan Fermentasi pada Benih Ikan Nila yaitu :

Kode Perlakuan

P0

P1

P2

P3

P4

Pemberian pakan Pelet (Kontrol)

Pakan Fermentasi 30 %

Pakan Fermentasi 40 %

Pakan Fermentas 50 %

Pakan Fermentasi 60 %

Page 35: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

18

Pemberian pakan fermentasi yang di ujikan pada benih ikan nila ini adalah untuk

melihat pengaruh pemberian pakan fermentasi dengan dosis pemberian sesuai dengan

perlakuan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan nila.

Untuk mengetahui tingkat pengaruh pemberian pakan fermentasi limbah rumah

tangga, maka dilakuakan pengamatan harian terhadap kelangsungan hidup dan

pertumbuhan benih ikan nila dengan dilakukan penimbangan dan pengukuran benih

ikan nila setiap 10 hari sekali, yang dilakukan selama 30 hari atau 1 bulan.

Page 36: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

19

Alur Penelitian Pembuatan Pakan Fermentasi

Gambar 1 Alur Prosedur dan Tahapan Penelitian Pembuatan Pakan Fermentasi dari

Limbah Rumah Tangga.

Persiapan bak terpal 1 minggu

Pengumpulan limbah rumah tangga 2 hari

Perajangan atau penyincangan limbah

1 hari

Pengeringan limbah yang dirajang dan yang tidak dirajang

Pencampuran limbah sayuran dengan nasi

basi, tahu busuk, dan ampas kelapa serta

diaduk hingga rata

Perebusan limbah yang dirajang 1 hari

Penyiraman EM-4 yang sudah diaktifkan

dengan melarutkan gula merah dengan air

dan di campurkan dengan dosis EM-4 sesuai perlakuan

Pengisian limbah dalam bak terpal dengan

padat

Penutupan bak terpal dengan rapat

Setiap 5 hari sekali dilakukan penyiraman

kembali Em-4 serta melakukan pengukuran Suhu dan pH

Page 37: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

20

Alur Penelitian Pemberian Pakan Ikan Nila Selama Penelitian

Gambar 2 Alur Prosedur dan Tahapan Penelitian Pemberian Pakan Fermentasi dari

Limbah Rumah Tangga.

3.4 Parameter Uji

3.4.1 Uji Proksimat Pakan Hasil Fermentasi

Setelah pakan fermentasi di hasilkan, uji proksimat dilakukan untuk mengetahui

tingkat nutrisi yang terkandung di dalam pakan fermentasi. Analisis proksimat

merupakan metode yang tidak menguraikan kandungan nutrien secara rinci, namun

berupa nilai perkiraan.

Persiapan wadah

Penimbangan benih ikan nila

Pengamatan harian dan sampling setiap 10 hari sekali

Pengamatan parameter kualitas air

Pemberian pakan fermentasi

Page 38: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

21

)2(........................................%100xT

LnWoLnWtSGR

3.4.2 Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup

a. Pertumbuhan Berat

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran volume dan berat suatu

organisme yang dapat dilihat dari perubahan ukuran panjang dan berat dalam satuan

waktu. Pertumbuhan berat benih ikan nila yang diamati setiap harinya yaitu dengan

melakukan pengamatan pertumbuhan berat harian yang ditimbang setiap 10 hari sekali

dan dilakukan perhitungan dengan rumus : (Effendie, 1979 dalam Nirmala at.al, 2005).

Keterangan :

SGR = Laju pertumbuhan harian

Wo = Berat hewan uji pada awal penelitian (g)

Wt = Berat hewan uji pada akhir penelitian (g)

T = Waktu penelitian (hari)

b. Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup adalah dengan membedakan jumlah ikan yang hidup pada

akhir periode dengan jumlah ikan yang mati pada akhir periode tertentu. Kelangsungan

Hidup benih ikan nila yang diamati setiap harinya yaitu dengan melakukan sampling

pengamatan setiap 10 hari sekali dan kelangsungan hidup benih ikan nila dilakukan

perhitungan dengan rumus : (Effendie,1978 dalam Praseno at.al, 2010).

......................................... (1)

Keterangan :

SR : Kelulushidupan benih ikan mas (%)

No : Jumlah benih diawal penelitian

Nt : Jumlah benih diakhir penelitian

%100xpenelitianawalJumlah

penelitiandiakhirJumlahSR

Page 39: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

22

3.4.3 Kualitas Air

Parameter kualitas air yang di uji adalah pH, suhu dan oksigen terlarut. Parameter

kualitas air ini di amati dan di ukur setiap 10 hari sekali.

3.4 Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan

dan masing-masing perlakuan terdiri atas 3 ulangan.

Tabel 7 Lay Out Rancangan.

Ulangan Perlakuan

P1 P2 P3 P4

I P11 P21 P31 P41

II P12 P22 P32 P42

III P13 P23 P33 P43

3.5 Analisa Data

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing dilakukan dengan 3 ulangan.

Data yang didapatkan dianalisis sidik ragam dengan menggunakan uji ANOVA dan

dilanjutkan dengan uji tabel. Model yang digunakan adalah (Vincent 1991).

Yij = µ + τi + €ij

Keterangan :

Yij = Nilai Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

μ = Nilai tengah populasi

τi = Pengaruh perlauan ke-i dan waktu ulangan ke-j

ij = pengaruh acak akibat perlakuan ke-i dalam ulangan ke-j.

Sedangkan uji lanjut yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji lanjut beda nyata

terkecil (BNT)

Page 40: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Proksimat Bahan Baku Tepung Fermentasi

Hasil uji proksimat bahan baku tepung fermentasi yang di berikan pada ikan nila

(Oreochromis niloticus) selama penelitian di sajikan pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 8. Hasil Uji Proksimat bahan baku tepung Fermentasi.

No. Kode Sampel Berat Sampel Angka Titrasi % Protein

4. An Aerob 50 0,5 1,82 19,9250

1. Aerob 30 0,51 2,08 21,8431

3. An Aaerob 30 0,55 2,23 21,7386

2. Aerob 50 0,54 2,29 22,5532

Sumber : Lab. Fakultas Mipa Universitas Syahkuala

Dari hasil analisis kandungan protein. Maka protein tepung fermentasi tertinggi ada

pada perlakuan aerob dengan dosis EM-4 50%. Selanjutnya tepung fermentasi dengan

nilai tertinggi yaitu pada perlakuan aerob dengan dosis EM-4 50% dengan kandungan

protein 22.5532 yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan dengan cara

disubtitusikan dengan bahan pakan yang lain dengan persentase 30%, 40%, 50% dan

60 % dimaksutkan untuk mengetahui perlakuan yang terbaik dalam mempercepat

pertumbuhan ikan nila (Oreocromis niloticus) dengan banyak bahan yang digunakan

dalam setiap perlakuan adalah: pada perlakuan P1 (subtitusi tepung fermentasi 30%)

bahan yang digunakan adalah tepung fermentasi 5.91 gram, tepung ikan 13.8 gram,

tepung jagung 3.36 gram, dedak 3.36 gram, binder 3.36 gram. pada perlakuan P2

(subtitusi tepung fermentasi 40%) bahan yang digunakan adalah tepung fermentasi 2.24

gram, tepung ikan 3.57 gram, tepung jagung 7.25 gram, dedak 7.25 gram, binder

7.25gram. pada perlakuan P3 (subtitusi tepung fermentasi 50%) bahan yang digunakan

Page 41: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

24

adalah tepung fermentasi 15.74 gram, tepung ikan 15.74 gram, tepung jagung 6.16 gram,

dedak 6.16 gram, binder 6.16 gram. pada perlakuan P4 (subtitusi tepung fermentasi 60%)

bahan yang digunakan adalah tepung fermentasi 18.88 gram, tepung ikan 12.29 gram,

tepung jagung 6.16 gram, dedak 6.16 gram, binder 616gram.

4.2 Kelulushidupan Dan Pertumbuhan

Data hasil pengamatan rerataan kelulushidupan, laju pertumbuhan berat spesifik

benih ikan nila (Oreocromis niloticus) dengan perlakuan pemberian pakan yang berbeda

selama penelitian tertera pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 9. Data pengamatan rata-rata Kelulushidupan (SR), laju pertumbuhan berat spesifik

(SGR) selama penelitian.

Parameter Uji P0 P1 P2 P3 P4

SR (%)

SGR

81

3.90

70

0.47

69

2.30

73

4.19

76

4.23

Ket:

P0 = Kontrol

P1 = Pakan fermentasi 30%

P2 = Pakan fermentasi 40%

P3 = Pakan fermentasi 50%

P4 = Pakan fermentasi 60%

4.2.1 Laju Pertumbuhan Berat Spesifik (SGR)

Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pakan hasil

fermentasi memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan berat spesifik benih ikan

nila, dimana laju pertumbuhan spesifik tertinggi diperoleh rata-rata pada perlakuan (P4)

yaitu dengan subtitusi bahan baku pakan fermentasi 60% dengan nilai 4.23, selanjutnya

diikuti perlakuan (P3) yaitu pemberian pakan fermentasi 50% dengan nilai 4.19, diikuti

Fcr fe

2.1

4

7.79

2.23

3

3.04

2.31

3

8.58

2.60

3

8.58

3.04

4

3.41

Page 42: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

25

perlakuan (P2) yaitu pemberian pakan fermentasi 40% dengan nilai 2.30, diikuti

perlakuan (P1) yaitu subtitusi bahan baku pakan fermentasi 30% dengan nilai 0.47,

Sedangkan pada kontrol (P0), laju pertumbuhan berat spesifik yaitu seberat 3.90%.

Grafik 1 Pertumbuhan Berat (SGR)

Hasil percobaan, pada tabel 8 terlihat bahwa P4 memberikan pengaruh yang lebih

baik dari pada P0,P1,P2, dan P3 terhadap pemberian pakan fermentasi. Hasil uji statistik

menunjukkan bahwa pemberian pakan fermentasi limbah rumah tangga memberikan

pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap laju pertumbuhan berat benih ikan nila

(Fhitung>Ftabel) selanjutnya dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) untuk

mengetahui perlakuan mana yang paling signifikan. Hasil analisis statistik dan uji lanjut

BNT dapat dilihat pada lampiran (lampiran 9). Nilai pertumbuhan berat yang tertinggi di

peroleh pada pemberian pakan fermentasi 60%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan

pemberian pakan fermentasi limbah rumah tangga 60% memiliki pengaruh yang nyata

terhadap pertumbuhan benih ikan nila.

Setelah dilakukan uji lanjut BNT maka didapatkan hasil bahwa P4 subtitusi pakan

fermentasi 60% berbeda sangat nyata dengan P1, P2, P3. Hal ini menunjukkan bahwa

subtitusi tepung fermentasi 60% dalam proses pembuatan pakan ikan dalam penelitian ini

3.90

0.47

2.30

4.19 4.23

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

Per

tum

buha

n B

erat

(%

)

P0 P1 P2 P3 P4

pemberian pakan dari limbah fermentasi

Page 43: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

26

memiliki nilai protein tertinggi dibanding dengan perlakuan lainnya. Tingginya nilai

pertumbuhan pada perlakuan P4 dikarenakan nilai protein pada perlakuan tersebut dapat

memenuhi kebutuhan protein benih ikan nila, Kebutuhan ikan akan protein dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti ukuran ikan, suhu air, kadar pemberian pakan, energi dalam

pakan dan kualitas protein (Watanabe, 1988 dalam sasanti). selain itu, subtitusi tepung

fermentasi 60% pada perlakuan P4 menyebabkan pakan akan terasa lebih menarik bagi

ikan hal ini terlihat dari respon ikan yang diberikan pakan subtitusi tepung fermentasi

60% yang lebih tinggi dibandingkan dengan respon ikan uji terhadap pakan uji dengan

subtitusi 30%, 40% dan 50%. respon ikan yang baik terhadap pakan membuat nutrisi

yang terdapat dalam pakan akan dapat masuk kedalam tubuh ikan melalui pakan yang

dimakan ikan. Aktifitas penyerapan nutrisi terutama protein di dalam tubuh ikan dapat

memacu pertumbuhan ikan dengan cara mengambil protein dari pakan dan mengubahnya

menjadi energi untuk bertumbuh dikarenakan pertumbuhan terjadi apabila ada kelebihan

energi setelah energi yang digunakan untuk pemeliharaan tubuh, metabolisme basal, dan

aktivitas (Halver, 1972 dalam Tanake 2013).

Selain itu kecernaan pakan berkorelasi positif dengan protein efisiensi rasio dan

pertumbuhan ikan, dimana semakin rendah kecernaan pakannya maka semakin rendah

pula protein efisiensi rasio dan semakin rendah juga pertumbuhannya. Kecernaan protein

dipengaruhi oleh kandungan protein yang berbeda dan kualitas asam amino pada sumber

pakan (Lestari, 2001). Hal ini selaras dengan pernyataan Susanti (2003), yang

menyatakan bahwa Nilai laju pertumbuhan spesifik ikan berhubungan erat dengan nilai

efisiensi pakan, yang mana semakin tinggi nilai laju pertumbuhan spesifik, maka pakan

yang diberikan dapat dimanfaatkan seefisien mungkin untuk pertumbuhan.

Page 44: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

27

Menurut Triwidiyastuti et.al (2000), pertumbuhan merupakan perubahan ukuran

berat dan panjang ikan. Analisa pertumbuhan berat ikan digunakan untuk mengetahui

pengaruh pakan yang diberikan terhadap pertumbuhan ikan. Pertumbuhan juga

dipengaruhi oleh faktor pakan dan kualitas air. Perbedaan pertumbuhan ikan tersebut

terutama disebabkan karena masing-masing pakan mempunyai kandungan gizi yang

berbeda.

Rendahnya nilai pertumbuhan yang dihasilkan pada perlakuan P1, P2 dan P3

diduga karena kandungan nutrisi yang terdapat dalam pelet atau pakan ikan yang diberikan

belum dapat mencukupi kebutuhan energi ikan untuk tumbuh. Menurut Setiawati (2004)

keseimbangan komponen asam amino dan protein dalam pakan merupakan faktor utama

dalam mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan. Diduga komponen asam amino

dan protein dalam pakan yang digunakan pada penelitian ini belum sesuai dengan

komponen asam amino dan protein pada tubuh ikan nila sehingga menghasilkan rerata

pertumbuhan yang sedikit. Selain itu, respon ikan terhadap pakan yang relatif kecil

sehingga penyerapan protein di dalam tubuh dan mengubahnya menjadi energi untuk

bertumbuh kurang optimal dikarenakan pakan yang di makan sedikit sehingga penyerapan

protein yang diubah menjadi energi untuk bertumbuhpun tidak optimal hingga

mempengaruhi nilai pertumbuhan ikan. Paiko et al. 2010 menyatakan bahwa protein dalam

pakan beserta rasio energi pakan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

kelangsungan hidup benih ikan.

Page 45: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

28

81

70 69

73

76

60

65

70

75

80

85

Kel

ulu

lush

idu

pan

(%

)

CONTROL P1 P2 P3 P4

Pemberian pakan fermentasi limbah rumah tangga

4.2.2 Kelulushidupan

Hasil pengamatan kelulushidupan benih ikan nila pada pemberian pakan

fermentasi. Berdasarkan tabel 8 diatas, selama penelitian menunjukkan bahwa persentase

rerataan kelulushidupan pada perlakuan (P0) yaitu 81%, persentase rerataan

kelulushidupan (P1) mencapai 70%, pada perlakuan (P2) rerataan kelulushidupan

mencapai 69%, pada perlakuan (P3) kelulushidupan yaitu 73%, dan (P4) 76%. dan data

ini juga disajikan dalam grafik 1 berikut ini.

Grafik 2 Kelulushidupan (SR)

Berdasarkan hasil percobaan yang terdapat pada tabel 6 terlihat bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan data kelulushidupan pada perlakuan P1 hingga P4 Namun jika

dibandingkan dengan kontrol (P0) maka terlihat adanya sedikit perbedaan lebih. Hasil uji

statistik menunjukkan bahwa pemberian pakan fermentasi limbah rumah tangga

memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap laju pertumbuhan berat benih

ikan nila (Fhitung>Ftabel) selanjutnya dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) untuk

mengetahui perlakuan mana yang paling signifikan. Hasil analisis statistik dan uji lanjut

BNT dapat dilihat pada lampiran (lampiran 8).

Page 46: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

29

Setelah dilakukan uji lanjut BNT maka didapatkan hasil bahwa kelulushidupan

tertinggi P0 berbeda sangat nyata dengan P1, P2, P3 dan P4. Hal ini menunjukkan

Rendahnya nilai kelulushidupan yang di peroleh pada perlakuan P1, P2, P3 dan P4

dengan pemberian pakan hasil fermentasi limbah rumah tangga (70 %, 69 %, 73%, 76%),

jika dibandingkan dengan control kelulushidupan lebih tinggi. Hal ini diduga karena

pemberian pakan komersil dapat meningkatkan efisiensi pakan sehingga dapat

meningkatkan efektifitas pakan dan mempengaruhi kelangsungan hidup benih ikan nila.

Kelulushidupan merupakan persentase organisme yang hidup pada akhir

pemeliharaan dari jumlah organisme yang ditebar pada saat pemeliharaan dalam suatu

wadah. (Setiawati et.al. 2013). Kelulushidupan digunakan sebagai parameter bagi tingkat

suatu organisme dalam hubungannya dengan ketahanan terhadap lingkungan, penyakit

dan daya adaptasi. Ikan nila pada semua perlakuan menunjukan tingkat kelulushidupan

ikan yang tidak jauh berbeda. Kelulushidupan terendah, diduga karena komposisi pakan

yang tidak mendukung terhadap kualitas air dan juga daya tahan tubuh (Susanti 2003).

Masih rendahnya rerata persentase kelangsungan hidup benih ikan nila pada

penelitian dengan perlakuan pemberian pakan subtitusi 30%, 40$, 50$ dan 60% diduga

karena banyaknya pakan yang terbuang saat kegiatan pemberian pakan sehingga

menyebabkan endapan pakan di dasar media dan menyebabkan perubahan pada kualitas

air media pembudidayaan dan akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup benih

ikan nila.

Page 47: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

30

4.3 Kualitas Air

Data rerataan hasil pengukuran kualitas air yaitu suhu, pH, dan DO selama

penelitian di sajikan pada tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Data rerataan pengukuran parameter kualitas air selama penelitian.

Perlakuan Parameter Kualitas Air

Suhu (0C) pH DO (mg/l)

P0

P1

P2

P3

P4

28

28

28

28

28

7

8

7

7

8

5.2

5.2

5.2

5.2

5.2

Dari tabel 5 diatas parameter kualitas air selama waktu penelitian, menunjukkan

bahwa perlakuan kontrol (P0) suhu 28 0C, pH 7, dan DO 5.2 mg/l. Sedangkan pada

perlakuan (P1) suhu 28 0C, pH 8, dan DO 5.2 mg/l, selanjutnya pada perlakuan (P2) suhu

28 0C, pH 7, dan DO 5.2 mg/l, perlakuan (P3) suhu 28

0C, pH 7, dan DO 5.2 mg/l,

perlakuan (P4) suhu 28 0C, pH 8, dan DO 5.2 mg/l.

Hasil pengamatan kondisi kualitas air berdasarkan tabel 5 diatas diketahui bahwa

parameter kualitas air selama penelitian berkisar suhu 28 oC, pH 7 - 8, dan DO 5.2 mg/l.

Kadar oksigen terlarut (DO) 5.2 mg/l baik untuk kelulushidupan dan pertumbuhan dan

dengan DO dibawah 4 mg/l maka benih ikan nila akan mati. Berdasarkan hasil nilai

parameter kualitas air tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas air selama penelitian

dapat mendukung pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan nila.

Menurut Khairuman (2003) Ikan nila dapat tumbuh secara normal pada kisaran

suhu 14O– 38

O C dan dapat memijah secara alami pada suhu 22

O-37

O C. untuk

pertumbuhan dan perkembangbiakan, suhu optimum bagi ikan nila adalah 25O-30

O C.

Ikan nila akan mengalami kematian pada suhu 6OC atau 42

O C.

Page 48: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

31

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Bahan baku hasil fermentasi limbah rumah tangga diperoleh dengan kandungan

protein tertinggi ada pada penambahan EM-4 50% dengan metode aerob dengan

konsentrasi proteinnya mencapai 22.5532 %

2. Pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan nila tertinggi adalah disubtitusi 60%

ketiika diberikan pakan bahan baku hasil fermentasi limbah rumah tangga dalam

bahan pakan dimana SR nya P0 81%, P1 70%, P2 69%, P3 73%, P4 76%. Sedangkan

SGR yang terbaik didapat pada perlakuan P4 subtitusi bahan pakan fermentasi

60%, dengan pertambahan berat 4.23 gram, yang diikuti dengan perlakuan P3

Subtitusi bahan pakan fermentasi 50% dengan nilai pertumbuhan berat 4.19 gram,

kemudian perlakuan P0 (kontrol) dengan pertumbuhan berat 3.90 gram, Perlakuan

P2 Subtitusi bahan pakan fermentasi 40% dengan pertambahan berat 2.30 gram, dan

terendah terdapat pada perlakuan P1 Subtitusi bahan pakan fermentasi 30% dengan

pertambahan berat 0.47 gram.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemberian pakan buatan dari fermentasi

limbah rumah tangga, dengan formulasi dan perlakuan yang berbeda.

Page 49: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

32

DAFTAR PUSTAKA

Cholik F. 2005. Akuakultur Tumpuan Harapan Massa Depan Bangsa. Taman Akuakultur

Air Tawar. Jakarta.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan

Perairan. Kanisius: Yogyakarta.

Goldman CR, Horne AJ. 1983. Limnology. McGraw-Hill Book Company. United States

of America.

Hasibuan, N et al. 2007. Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Baung (Mystus

nemurus CV) Dengan Pemberian Pakan Bokashi Yang Dipelihara Pada Air Rawa.

Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.

http://ikanmania.wordpress.com/04-05-2010.

Khairuman, 2003. Pembenihan Ikan Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.

Jaya I. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Daun Murbei (Morus Alba) Dengan Level

Yang Berbeda Terhadap Kualitas Silase Limbah Organik Pasar. Sriksi Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.

Nirmala K., DP Lesmono., & D Djokosetiyanto. 2005 a. Pengaruh Teknik Adaptasi

Salinitas Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan Patin

(Pangasius sp.). J. Akuakultur Indonesia, 4(1): 25 - 30.

Nugroho E et.al. 2008. Panduan Lengkap Ikan Konsumsi Air Tawar Populer. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Praseno O., H Krettiawan., & A Sudradjat. 2010 a. Uji Ketahanan Salinitas Beberapa

Strain Ikan Mas Yang Dipelihara Di Akuarium. Prosiding Forum Inovasi

Teknologi Akuakultur, hlm. 93 - 100.

Rusmana D., Abun., Saefulhadjar D. 2007. Pengaruh Pengolahan Limbah Sayuran Secara

Mekanis Terhadap Kecernaan Dan Efisiensi Penggunaan Protein Pada Ayam

Kampung Super.Laporan Penelitian Penelitian Peneliti Muda (Litmud) Unpad.

Sasanti, D.A. 2012. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gabus (Channa

Striata) Yang Diberi Pakan Buatan Berbahan Baku Tepung Keong Mas (Pomacoa

Sp). j. Lahan Suboptimal. 1(2) :158-162)

Page 50: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

33

Setiawati M. 2004. Kebutuhan Nutrien Pakan Peningkat Daya Tahan Tubuh Ikan Dalam

Akuakultur. Makalah Falsafah Sains (pps 702) Program Pasca Sarjana (S3) Institut

Pertanian Bogor.

Setiawati JE., Tarsim., YT Adiputra., S Hudaidah. 2013. Pengaruh Penmbahan Probiotik

Pada Pakan Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan, Kelulushidupan,

Efisiensi Pakan Dan Retensi Protein Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus). E-J.

Rekayasa Dan Teknologi Budidaya Perairan, 1(2): 151 - 162.

Susanti D. 2003. Pengaruh Pemberian Pakan Yang Berbeda Terhadap Kualitas Air,

Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Mas Di Keramba Jaring Apung.

Sekripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor.

Sidhi R. 2009. Pengaruh Pakan Fermentasi Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo

(Clarias gariepinus L.). Skripsi Program Studi Sarjana Biologi SITH.

Tanake Ladini Gusti. 2013. Pengaruh substitusi tepung ikan dengan silase cacing tanah

(lumbricus rubellus) dalam pakan buatan terhadap pemanfaatan pakan dan

pertumbuhan juvenil kerapu macan (epinephelus fuscogutattus).Journal of

Aquaculture Management and Technology Volume 2, Nomor 3, 26-27.

Triwidiyastuti K., N Izhar., NI Minsyah., H Hermawan. 2000. Uji Adaptasi Formulasi

Pakan Ikan Ekonomis Penting. Instalasi Penelitian Dan Pengkajian Teknologi

Pertanian Jambi, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Jambi.

Utama CS., Mulyanto A. 2009. Potensi Limbah Pasar Saytir Menjadi Starter Fermentasi.

Jurnal Kesehatan Vol.2, No. I.

Page 51: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

34

LAMPIRAN

Lampiran 1 Model Wadah Perlakuan Pembuatan Pakan Fermentasi Rumah Tangga

Denah Rancangan Penelitian

P1 P1 P1

P2 P2 P2

P3 P3 P3

P4 P4 P4

Page 52: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

35

Lampiran 2 Model Wadah Perlakuan Pemberian Pakan Fermentasi Rumah Tangga

P0 (Kontrol)

P1 (30 %)

P0 (Kontrol)

P1 (30 %)

P0 (Kontrol)

P1 (30 %)

P2 (40 %)

P3 (50 %)

P2 (40 %)

P3 (50 %)

P2 (40 %)

P3 (50 %)

P4 (60 %)

P4 (60 %)

P4 (60 %)

Page 53: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

36

Lampiran 3. foto kegiatan penelitian

Limbah Rumah Tangga Perajangan Limbah Rumah Tangga

Limbah Rumah Tangga Yang Telah Perebusan Limbah Rumah Tangga

Di Rajang

Perebusan Limbah Rumah Tangga Limbah Yang Di Fermentasi

Page 54: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

37

Fermentasi Limbah Penjemuran Hasil Fermentasi

Pengupasan Limbah Kering Limbah Yang Sudah Siap Diolah

Limbah Kering Yang Siap Di Haluskan Proses Penghalusan Limbah

Page 55: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

38

Proses Penghalusan Limbah Limbah Yang Telah Halus

Pengukuran Berat Ikan Pengukuran Berat Ikan

Pengecekan Rutin Pengukuran Panjang Ikan

Page 56: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

39

Penimbangan Pakan Penimbangan Sisa Pakan

Wadah Penelitian Wadah Penalitian

Termometer Ruangan Indikator Ph

Page 57: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

40

Lampiran 6. Parameter Kualitas Air

Perlakuan Ulangan Kualitas Air

Suhu pH

P0

1 28 7

2 28 7

3 28 7

Total 84 21

Rata-rata 28 7

P1

1 28 8

2 28 8

3 28 8

Total 84 24

Rata-rata 28 8

P2

1 28 7

2 28 7

3 28 7

Total 84 21

Rata-rata 28 7

P3

1 28 7

2 28 7

3 28 7

Total 84 21

Rata-rata 28 7

P4

1 28 8

2 28 8

3 28 8

Total 84 24

Rata-rata 28 8

Lampiran 7. Laju Pertumbuhan Berat Spesifik (SGR)

Page 58: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

41

Perlakuan Ulangan

Total Rata-Rata I II III

P0 3.90 3.90 3.90 11.71 3.90

P1 1.20 0.11 0.11 1.42 0.47

P2 2.30 2.30 2.29 6.90 2.30

P3 4.20 4.18 4.19 12.56 4.19

P4 4.23 4.24 4.23 12.70 4.23

Total 45.30 3.02

FK = (GT)2

= (45.30)2 = 2052.09 = 136.806

P x U 15 15

JK Total = (P01)2

+ (P02)2

+(P03)2…….+ (P43)

2 – FK

= (3.90) 2

+(3.90) 2

+(3.90) 2

+……(4.23) 2

– 136.806

= (15.21) +( 15.21)

+(15.21)

+……(17.89)

– 136.806

= 272.516 – 136.806

= 135.71

JK Perlakuan = (P01)2

+ (P02)2

+(P03)2…….+ (P43)

2 – FK

Ulangan

= (3.90) 2

+(3,90) 2

+(3,90) 2

+.....+(4.23) 2

– 136.806

3

= (15.21) +(15.21)

+(15.21)

+.......+(17.89)

– 136.806

3

= 984.618 – 136.806

3

= 328.206 – 136.806

= 191.40

JK Galat = JK Total – JK Perlakuan

= 135.71 – 191.40

= 1.410

SK DB JK KT F F tabel

Page 59: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

42

hitung 0.1 0.5

Perlakuan 4 191.40 47.85 339.27 2.61 0.90

Galat 10 1.410 0.141

Total 14 135.71

KK = √KTG /Rerataan Umum x 100%

= 0.1702 / 0.80 x

100%

= 0.21275 %

BNT = T (0.05/2) ;

10

2(0.029)

3

= 2.131 x √0.01934

= 0.29 gram/eko

r

Jika > BNT

0.05

Kedua rara-rata berbeda nyata

< BNT

0.05

Kedua rata-rata tidak berbeda nyata

Lampiran 8. RAL Kelulushidupan (SR)

Page 60: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

43

Perlakuan Ulangan

Total Rata-Rata I II III

P0 97 87 77 261 87

P1 71 73 67 211 70

P2 69 64 73 206 69

P3 69 75 73 217 72

P4 73 77 79 229 76

Total 1124 75

FK = (GT)2

= (1124)2 = 1263376 = 84225

P x U 15 15

JK Total = (P01)2

+ (P02)2

+(P03)2…….+ (P43)

2 – FK

= (97) 2

+( 87) 2

+(77) 2

+……( 79) 2

– 84225

= (9409) +(7569)

+(5929)

+……(6241)

– 84225

= 152417.1– 84225

= 68192.1

JK Perlakuan = (P01)2

+ (P02)2

+(P03)2…….+ (P43)

2 – FK

Ulangan

= (10) 2

+(10) 2

+(90) 2

+(75) 2

– 84225

3

= (9409) +(7569)

+(5929)

+... + (6241)

– 84225

3

= 286919.4 – 84225

3

= 95639.8 – 84225

= 11414.8

JK Galat = JK Total – JK Perlakuan

= 68192.1 - 11414.8

= 56777.3

SK DB JK KT F F tabel

Page 61: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

44

hitung 0.1 0.5

Perlakuan 4 11414.8 2853.7 0.50 2.61 0.90

Galat 10 56777.3 5677.7

Total 14 68192.1

KK = √KTG /Rerataan Umum x 100%

= 12.04159 / 77 x 100%

= 0.16 %

BNT = T (0.5) ; 10 √ 2

KTG

BNT = T (0.5) ; 10 √

2(145)

3

= 2.13 x √96.7

= 205.97

Jika > BNT

0.05

Kedua rara-rata berbeda

nyata

< BNT

0.05

Kedua rata-rata tidak berbeda nyata

Page 62: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

45

Lampiran 9. Formulasi Pakan fermentasi 30%

Sumber Protein suplement

Tepung fermentasi =

41.9 %

Tepung ikan =

sumber Protein basal

tepung jagung = %33.4%13100

%3.33x

Dedak = %4%12100

%3.33x 11.7 %

Tepung kanji = %33.3%10100

%3.33x

Suplemen 41.9 % 30 % - 11.7% = 11.9 %

30.2%

Basal 11.7% 41.9 % - 30 % = 18.3 %

Protein suplemen = 11.9 % x 50 gr = 19.7 %

30.2 %

Protein basal = 18.3 % x 50 gr = 30.3 %

30.2 %

Kebutuhan masing-masing bahan dalam 1.000 gram pakan.

Tepung fermentasi = grx 91.5%7.19100

%30

Tepung ikan = grx 8.13%7.19100

%70

Tepung jagung = grx 36.3%3.30100

%3.33

Dedak = grx 36.3%3.30100

%3.33

Binder = grx 36.3%3.30100

%3.33

30 %

%9.623100

%30x

%3550100

%70x

Page 63: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

46

Lampiran 10. Formulasi Pakan fermentasi 40%

Sumber Protein suplement

Tepung fermentasi =

39.2 %

Tepung ikan =

sumber Protein basal

tepung jagung = %33.4%13100

%3.33x

Dedak = %4%12100

%3.33x 11.7 %

Tepung kanji = %33.3%10100

%3.33x

Suplemen 39.2 % 30 % - 11.7% = 11.9 %

21.1%

Basal 11.7% 39.2 % - 30 % = 9.2 %

Protein suplemen = 11.9 % x 50 gr = 5.95 %

21.1 %

Protein basal = 9.2 % x 50 gr = 21.8 %

21.1 %

Kebutuhan masing-masing bahan dalam 1.000 gram pakan.

Tepung fermentasi = grx 24.2%59.5100

%40

Tepung ikan = grx 57.3%95.5100

%60

Tepung jagung = grx 25.7%8.21100

%3.33

Dedak = grx 25.7%8.21100

%3.33

Binder = grx 25.7%8.21100

%3.33

30 %

%2.923100

%40x

%3050100

%60x

Page 64: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

47

Lampiran 11. Formulasi Pakan fermentasi 50%

Sumber Protein suplement

Tepung fermentasi =

23 %

Tepung ikan =

sumber Protein basal

tepung jagung = %33.4%13100

%3.33x

Dedak = %4%12100

%3.33x 11.7 %

Tepung kanji = %33.3%10100

%3.33x

Suplemen 23 % 11.9 %

18.9%

Basal 11.7% 7 %

Protein suplemen = 11.9 % x 50 gr = 31.48 %

18.9 %

Protein basal = 7 % x 50 gr = 18.5 %

18.9 %

Kebutuhan masing-masing bahan dalam 1.000 gram pakan.

Tepung fermentasi = grx 74.15%48.31100

%50

Tepung ikan = grx 74.15%48.31100

%50

Tepung jagung = grx 16.6%5.18100

%3.33

Dedak = grx 16.6%5.18100

%3.33

Binder = grx 16.6%5.18100

%3.33

30 %

%5.1123100

%50x

%5.1123100

%50x

Page 65: TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN ...repository.utu.ac.id/311/1/I-V.pdfhubungan dengan Allah, maupun kegiatan berhubungan dengan manusia. Selawat dan salam kita sampaikan

48

Lampiran 12. Formulasi Pakan fermentasi 60%

Sumber Protein suplement

Tepung fermentasi =

23 %

Tepung ikan =

sumber Protein basal

tepung jagung = %33.4%13100

%3.33x

Dedak = %4%12100

%3.33x 11.7 %

Tepung kanji = %33.3%10100

%3.33x

Suplemen 23 % 11.9 %

18.9%

Basal 11.7% 7 %

Protein suplemen = 11.9 % x 50 gr = 31.48 %

18.9 %

Protein basal = 7 % x 50 gr = 18.5 %

18.9 %

Kebutuhan masing-masing bahan dalam 1.000 gram pakan.

Tepung fermentasi = grx 88.18%48.31100

%60

Tepung ikan = grx 29.12%48.31100

%40

Tepung jagung = grx 16.6%5.18100

%3.33

Dedak = grx 16.6%5.18100

%3.33 s

Binder = grx 16.6%5.18100

%3.33

30 %

%8.1323100

%60x

%2.923100

%40x