TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi...

71

Transcript of TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi...

Page 1: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,
Page 2: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,
Page 3: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

TIM PENYUSUN

Pengarah

Helmiati

Penyusun

Nurharyadi Ichsan Nur Ahadi Agus Hidayatullah Dibba Reymita Nadzib Subkhi

Pusat Data Dan Informasi

Badan Penelitian dan Pembangunan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

2016

Page 4: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

i

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

KATA PENGANTAR

Pembangunan kawasan perdesaan dengan desa-desa yang menjadi

wilayah pengembangannya bertujuan untuk pemenuhan standar pelayanan

minimum desa sesuai dengan kondisi geografisnya, penanggulangan

kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat desa,

pembangunan sumber daya manusia, peningkatan keberdayaan, dan

pembentukan modal sosial budaya masyarakat desa, pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan, serta penataan ruang kawasan

perdesaan, dan pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk

mendorong keterkaitan desa-kota. Untuk itu pada tahun 2015 telah

ditetapkan sebanyak 108 kawasan perdesaan yang tersebar di 72 kabupaten

diantaranya Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian.

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian terletak di

Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma yang meliputi 5 desa, yaitu Desa

Lawang Agung, Pasar Ngalam, Kunkai Baru, Tawang Rejo, dan Sukasari. Buku

ini berisi tentang profil, kebijakan daerah dalam arahan pembangunan dan

pengembangan yang beririsan dengan Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan,

dan Pertanian. Dalam penyajian informasi kawasan perdesaan ini,

pendekatannya melalui data-data per kecamatan dan desa sesuai dengan yang

tersedia di lintas sektor.

Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyediaan data dan informasi maupun dalam proses penulisan buku

ini. Harapan kami semoga sajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata,

Perikanan, dan Pertanian di Kabupaten Seluma dapat bermanfaat dalam

menunjang perencanaan dan pengambilan kebijakan pengembangan kawasan

perdesaan.

Jakarta, Desember 2016 Kepala Pusat

Data dan Informasi

Helmiati

Page 5: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

ii

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Page 6: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

iii

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar...................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................... iii

Daftar Tabel .......................................................................................... v

Daftar Gambar ...................................................................................... vi

Daftar Lampiran .................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .................................................................. 1

1.2. Tujuan ............................................................................. 2

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan ............................................ 2

1.4. Metode Penulisan ............................................................ 3

II. PROFIL KABUPATEN SELUMA ……………………………………………....... 7

2.1. Wilayah administrasi, Letak Geografis, dan Aksesibilitas. 7

2.2. Iklim, Topografi, dan Hidrologi ……………………………………… 7

2.3. Penggunaan Lahan ………………………………………………………. 9

2.4. Kependudukan …………………………………………………………….. 9

2.5. Pendidikan …………………………………………………………………… 10

2.6. Kesehatan …………………………………………………………………… 13

2.7. Transportasi dan Komunikasi ……………………………………….. 13

2.8. Perekonomian ……………………………………………………………… 14

2.9. Pertanian ……………………………………………………………………… 19

2.10. Indeks Pembangunan Desa ………………………………………….. 26

III. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SELUMA ……........……. 29

3.1. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang ……………………….. 29

3.2. Sub Satuan Wilayah Pengembangan ................................ 31

3.3. Kebijakan Pembangunan …………………………………....……….. 33

IV. KAWASAN PERDESAAN WISATA, PERIKANAN, DAN PERTANIAN DI KECAMATAN AIR PERIUKAN ………………………………..................

41

4.1. Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan …………………………………….............

41

4.2. Indeks Pembangunan Desa ………………………………………….. 41

4.3. Kependudukan …………………………………………………………….. 44

4.4. Pendidikan …………………………………………………………………… 46

4.5. Kesehatan ……………………………………………………………………. 46

Page 7: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

iv

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

4.6. Transportasi dan Komunikasi ……………………………………….. 47

4.7. Lembaga Ekonomi ………………………………………………………… 47

4.8. Pertanian ……………………………………………………………………… 48

4.9. Perkebunan …………………………………………………………………. 48

4.10. Perikanan …………………………………………………………............. 50

4.11. Pariwisata ......................................................................... 52

4.12. Program Pengembangan ……………………………………………... 52

V. PENUTUP …………………………………………………………………………………. 57

LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….. 59

Page 8: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

v

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1.1 Struktur Data Aktifitas ………………………………………………….. 4

Tabel 1.2 Struktur Tabel LQ …………………………………………………………. 4

Tabel 2.1 Peggunaan Lahan di Kabupaten Seluma .......................... 9

Tabel 2.2 Perkembangan Kependudukan Kabupaten Seluma

Tahun 2011-2015 ………………………....................................

10

Tabel 2.3 Jumlah Murid dan Guru di Kabupaten Seluma Tahun

Ajaran 2013/2014 …………………………………………………………

10

Tabel 2.4 Panjang jalan di Kabupaten Seluma …………..…………………. 14

Tabel 2.5 PDRB Kabupaten Seluma Tahun 2010 – 2014 (Juta Rp) .. 18

Tabel 2.6 Luas Panen Tanaman Pangan Kabupaten Seluma Tahun

2014 ………………………………………………….............................

20

Tabel 2.7 Luas Lahan Tanaman Buah-buahan Kabupaten Seluma

Tahun 2014 …………………………………………………..................

20

Tabel 2.8 Luas Lahan Tanaman Holtikultura Semusim Kabupaten

Seluma Tahun 2014 ………………………………………………….....

21

Tabel 2.9 Jumlah Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan di

Kabupaten Seluma ………………………………………………….......

22

Tabel 2.10 Luas Lahan Tanaman Perkebunan di Kabupaten Seluma

Tahun 2014 dan Perhitungan Location Quotient (LQ) .....

23

Tabel 2.11 Jenis Ternak dan Populasinya di Kabupaten Seluma

Tahun 2014 .………………………………………………….................

24

Tabel 2.12 Produksi Sub-sektor Budidaya Perikanan Kabupaten

Seluma Tahun 2014 …………………………………………………......

25

Tabel 2.13 Luas Hutan di Kabupaten Seluma .................................... 26

Tabel 4.1 Desa dan Status IPD di Kecamatan Air Periukan .............. 42

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk di Kecamatan Air Periukan dan di

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian

Tahun 2015 ……………………………………….............................

44

Tabel 4.3 Komoditas Perkebunan di Kecamatan Air Periukan

Tahum 2010 dan 2014 ………………………………………............

48

Tabel 4.4 Objek Wisata di Kabupaten Seluma ……………………………… 52

Page 9: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

vi

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

DAFTAR GAMBAR Hal. Gambar 2.1 APM SD/MI Kabupaten Seluma 2010-2014 .................... 11 Gambar 2.2 APK SD/MI Kabupaten Seluma 2010-2014 ..................... 13 Gambar 2.3 Pertumbuhan PDRB 2011-2014 ..................................... 16 Gambar 2.4 Pertumbuhan PDRB atas Harga Berlaku dan Konstan

tahun 2010 .....................................................................

18 Gambar 2.5 IPD 2014 Kab. Seluma (Bappenas 2015) ......................... 27 Gambar 4.1 Status Perkembangan Desa Berdasarkan IPD 2014 di

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian Kabupaten Seluma .........................................................

43 Gambar 4.2 Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk Desa

pada Sektor Pertanian di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian ...............................................

45 Gambar 4.3 Luas (Ha) Karet dan Kelapa Sawit menurut Kecamatan

di Kabupaten Seluma Tahun 2013 ..................................

49 Gambar 4.4 Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton) menurut

Kecamatan di Kabupaten Seluma Tahun 2011 ...............

51

DAFTAR LAMPIRAN Hal.

Lampiran 1

Komoditas Perkebunan Unggulan di Kabupaten Seluma

Tahun 2013 ………………………………………...........................

60

Lampiran 2

Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton) Tahun

2011 ………………………………………………..............................

61

Page 10: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

1

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan

utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan

susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan,

pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, pembangunan kawasan

perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar-Desa dalam 1

(satu) Kabupaten/Kota (Pasal 83 Ayat (1)). Pembangunan kawasan

perdesaan dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan pihak ketiga yang terkait dengan

pemanfaatan Aset Desa dan tata ruang Desa wajib melibatkan Pemerintah

Desa (Pasal 84 Ayat (1)).

Dalam RPJMN 2015-2019 arah kebijakan dan strategi pembangunan

desa dan kawasan perdesaan adalah (1) Pemenuhan Standar Pelayanan

Minimum Desa sesuai dengan kondisi geografisnya, (2) Penanggulangan

kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa, (3)

Pembangunan sumber daya manusia, peningkatan keberdayaan, dan

pembentukan modal sosial budaya masyarakat Desa, (4) pengelolaan

sumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan, serta penataan

ruang kawasan perdesaan, dan (5) pengembangan ekonomi kawasan

perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota.

Untuk melaksanakan pembangunan kawasan perdesaan, pada tahun

2015 Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen.

PKP)1 telah menetapkan 108 kawasan perdesaan yang tersebar di 72

Kabupaten dan diharapkan akan menjadi lokus dalam pembangunan

kawasan perdesaan di tahun-tahun berikutnya. Pelaksanaan

pembangunan di kawasan perdesaan yang telah ditetapkan tersebut

tentunya harus searah dengan kebijakan dan arahan dalam penataan

ruang yang ditetapkan di wilayah tersebut.

1 Penetapan Kawasan Perdesaan tahun 2015, Dit. PPKP, Ditjen PKP.

Page 11: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

2

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Salah satu kawasan perdesaan yang ditetapkan pada tahun 2015

tersebut adalah Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di

Kecamatan Air Periukan. Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan

Pertanian tersebut mempunyai wilayah pengembangan sebanyak lima (5)

desa, yaitu Desa Lawang Agung, Pasar Ngalam, Kungkai Baru, Tawang Rejo

dan Sukasari. Potensi unggulan yang akan dikembangkan dalam Kawasan

Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian adalah kawasan wisata,

perikanan dan perkebunan dengan komoditas karet dan kelapa sawit.

Sebagai bahan informasi ke masyarakat, maka kegiatan penyusunan data

dan informasi tentang kawasan perdesaan menjadi penting untuk

dilakukan.

1.2. Tujuan

Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk menyajikan informasi

mengenai Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di

Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, baik

potensi pengembangannya sebagai kawasan perdesaan dan

pengembangan potensi unggulannya.

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan,

dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi

Bengkulu, ruang lingkup pembahasannya meliputi :

a. Profil Kabupaten Seluma termasuk di dalamnya Kawasan Perdesaan

Wisata, Perikanan, dan Pertanian yang meliputi letak wilayah

administrasi, letak geografis, dan aksesibilitas, kondisi fisik daerah, dan

aspek sosial diantaranya kependudukan, pendidikan, dan kesehatan,

perekonomian (PDRB dan pertumbuhan ekonomi), komoditas yang

cukup potensial dikembangkan di daerah tersebut.

b. Kebijakan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan di Kabupaten Seluma.

Page 12: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

3

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

1.4. Metode Penulisan

a. Metode Pengumpulan dan Jenis Data yang Dikumpulkan

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan perjalanan dinas

ke Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu untuk mendapatkan data dan

informasi di BPS kabupaten Seluma, Rencana Pembangunan Daerah

(RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Seluma, serta data

dan informasi pendukung dari SKPD terkait Kecamatan Air Periukan, dan

desa wilayah pengembangan Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan,

dan Pertanian. Data-data penunjang lainnya diperoleh dari unit-unit

kerja di Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi serta didapatkan dari

sumber-sumber lain, misalnya dari internet.

b. Metode pengolahan data

b.1. Location Quotient

Data yang diperoleh berupa data sekunder, selanjutnya diolah

dengan membuat tabulasi data untuk selanjutnya digunakan sebagai

bahan analisis. Untuk mengetahui pemusatan/basis (aktivitas)

digunakan metode analisis Keunggulan Komparatif Wilayah (Location

Quotient/LQ Analysis). Location Quotient merupakan suatu indeks

untuk membandingkan pangsa sub wilayah dalam aktivitas tertentu

dengan pangsa total aktivitas tersebut dalam total aktivitas wilayah.

Secara lebih operasional, LQ didefinisikan sebagai rasio persentase dari

total aktivitas pada sub wilayah ke-j terhadap persentase aktivitas total

wilayah yang diamati.

Analisis LQ dilakukan terhadap pengusahaan tanaman pangan,

perkebunan, dan hortikultura di Kecamatan Air Periukan dibandingkan

dengan Kabupaten Seluma. Struktur data aktivitas tertera pada Tabel

1.1, sedangkan struktur tabel LQ tertera pada Tabel 1.2. Asumsi yang

digunakan dalam analisis ini adalah bahwa (1) kondisi geografis relatif

seragam, (2) pola-pola aktivitas bersifat seragam, dan (3) setiap aktifitas

menghasilkan produk yang sama.

Page 13: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

4

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Persamaan dari LQ adalah:

XXXXLQ

I

JIJ

IJ...

.

/

/

Di mana:

Xij : derajat aktivitas ke-i di sub wilayah ke-j

X.j : total aktivitas di sub wilayah ke-j

Xi. : total aktivitas ke-i di wilayah

X.. : derajat aktivitas total di wilayah

Tabel 1.1 Struktur Data Aktivitas

Sektor Kecamatan Lokasi (j)

Jumlah Xi.

(Kabupaten) i Nama Komoditas

1 X1j X1.

2 X2j X2.

… ... ... ... n Xnj Xn.

Jumlah X.j X..

Tabel 1.2 Struktur Tabel LQ

Sektor LQ Kecamatan (j)

i Nama Komoditas

1 LQ1j

2 LQ2j

… … ... n LQnj

Untuk dapat menginterpretasikan hasil analisis LQ, digunakan batasan

sebagai berikut:

1) Jika nilai LQij > 1, maka hal ini menunjukkan terjadinya konsentrasi

suatu aktivitas di kecamatan-j secara relatif dibandingkan dengan

total kabupaten atau terjadi pemusatan aktivitas di kecamatan-j.

2) Jika nilai LQij = 1, maka kecamatan-j tersebut mempunyai pangsa

aktivitas setara dengan pangsa total atau konsentrasi aktivitas di

kecamatan-j sama dengan rata-rata total kabupaten.

Page 14: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

5

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

3) Jika nilai LQij < 1, maka kecamatan-j tersebut mempunyai pangsa

relatif lebih kecil dibandingkan dengan aktivitas yang secara umum

ditemukan di seluruh kabupaten.

b.2. Shift-Share Analysis

Shift-share Analysis (SSA) digunakan melengkapi Location

Quotient Analysis. Shift-share analysis merupakan teknik analisis untuk

memahami pergeseran struktur aktivitas di suatu lokasi tertentu

dibandingkan dengan suatu referensi (dengan cakupan wilayah lebih

luas) dalam dua titik waktu (Panuju dan Rustiadi, 2005)2. Pemahaman

struktur aktivitas dari hasil SSA juga menjelaskan kemampuan

berkompetisi (competitiveness) aktivitas tertentu di suatu wilayah

secara dinamis atau perubahan aktivitas dalam cakupan wilayah lebih

luas. Hasil SSA menjelaskan kinerja (performance) suatu aktivitas di

suatu sub wilayah dan membandingkannya dengan kinerjanya di dalam

total wilayah.

Shift-share Analysis mampu memberikan gambaran sebab-sebab

terjadinya pertumbuhan suatu aktivitas di suatu wilayah. Sebab-sebab

yang dimaksud dibagi menjadi tiga bagian yaitu: sebab yang berasal dari

dinamika lokal (sub wilayah), sebab dari dinamika aktivitas/sektor (total

wilayah), dan sebab dari dinamika wilayah secara umum. Dari hasil SSA

ini diperoleh gambaran kinerja aktivitas di suatu wilayah. Gambaran

kinerja ini dapat dijelaskan dari 3 komponen hasil analisis, yaitu:

1) Komponen Laju Pertumbuhan Total (Komponen share). Komponen

ini menyatakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu yang

menunjukkan dinamika total wilayah.

2) Komponen Pergeseran Proporsional (Komponen proportional shift).

Komponen ini menyatakan pertumbuhan total aktivitas tertentu

secara relatif, dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum

2 Panuju DR dan Rustiadi E. 2005. Dasar-Dasar Perencanaan Pengembangan Wilayah. Departemen Ilmu

Tanah dan Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Page 15: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

6

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

dalam total wilayah yang menunjukkan dinamika sektor/aktivitas

total dalam wilayah.

3) Komponen Pergeseran Diferensial (Komponen differential shift).

Ukuran ini menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi

(competitiveness) suatu aktivitas tertentu dibandingkan dengan

pertumbuhan total sektor/aktivitas tersebut dalam wilayah.

Komponen ini menggambarkan dinamika (keunggulan/

ketidakunggulan) suatu sektor/aktivitas tertentu di sub wilayah

tertentu terhadap aktivitas tersebut di sub wilayah lain.

Persamaan SSA adalah sebagai berikut :

a b c

dimana:

a : komponen share

b : komponen proportional shift

c : komponen differential shift, dan

X.. : Nilai total aktivitas dalam total wilayah

Xi. : Nilai total aktivitas tertentu dalam total wilayah

Xij : Nilai aktivitas tertentu dalam unit wilayah tertentu

t1 : titik tahun akhir

t0 : titik tahun awal

Dari hasil analisis LQ dan SSA diharapkan dapat diperoleh gambaran

mengenai lapangan usaha yang tumbuh dan memiliki keunggulan di sub

wilayah tertentu terhadap aktivitas lapangan usaha dalam wilayah.

c. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam penulisan buku ini adalah

secara deskriptif hasil dari pengolahan data dan informasi yang

diperoleh baik di daerah survey maupun dari lembaga terkait.

XX

XX

XX

XX

XX

SSAti

ti

tij

tij

t

t

ti

ti

t

t

)0(

)1(

)0(

)1(

)0(

)1(

)0(

)1(

)0(

)1(

..

......

1

Page 16: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

7

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

BAB II PROFIL KABUPATEN SELUMA

2.1. Wilayah Administrasi, Letak Geografis, dan Aksesibilitas

Secara administratif Kabupaten Seluma dibentuk berdasarkan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten

Muko-Muko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur dengan luas

2.400,44 km2 atau 12,13% dari luas Provinsi Bengkulu dan wilayah laut

seluas 1.728,02 km² sehingga total keseluruhan luas Kabupaten Seluma

adalah 4.128,46 km².

Secara geografis Kabupaten Seluma terletak di pesisir barat

Sumatera sebelah selatan. Kabupaten Seluma berada di koordinat 03o 49’

55,66” – 04o 21’ 40,22” LS dan 101o 17,27’ 57” – 102o 59’ 40,54” BT. Batas-

batas administratif Kabupaten Seluma adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Bengkulu

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera

Selatan

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

WilayahKabupaten Seluma terbagi menjadi empat belas kecamatan

dengan 182 desa dan 20 kelurahan dengan aksesibilitas transportasi yang

cukup baik.

2.2. Iklim, Topografi, dan Hidrologi

2.2.1. Iklim

Wilayah Kabupaten Seluma memiliki sifat iklim tropis dengan dua

musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan dengan curah hujan

tahunan pada umumnya tinggi. Kabupaten Seluma beriklim tropis dengan

suhu udara rata-rata maksimum antara 31C - 33C dan rata-rata suhu

minimum antara 22C - 23C, sedangkan kelembaban rata-rata antara

80% - 88%.

Page 17: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

8

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Rata-rata curah hujan di Kabupaten Seluma pada tahun 2014

sebesar 234,73 mm, dimana rata-rata curah hujan terbesar terjadi pada

bulan November. Sedangkan bulan dengan jumlah rata-rata curah hujan

terkecil yaitu pada bulan Juni. Curah hujan tertinggi tercatat pada

bulan November di pos Rimbo Kedui sebesar 677 mm. Sedangkan curah

hujan terendah tercatat pada bulan Juni di pos Air Periukan sebesar 0

mm.

2.2.2. Topografi

Kabupaten Seluma memiliki topografi yang sangat beragam. Pola

topografi wilayah secara umum semakin melandai ke arah barat daya. Di

sebelah timur merupakan daerah perbukitan yang melandai ke arah

Samudera Hindia di sebelah barat. Kabupaten Seluma memiliki

ketinggian tempat antara 0 sampai > 1.000 m dpl.

Kelompok daerah perbukitan menempati lereng bawah dari

rangkaian Bukit Barisan yang memanjang ke arah barat laut - tenggara

dengan perbedaan ketinggian sekitar 300 m. Puncak-puncaknya berada

pada ketinggian 500 – 2. 000 m dpl dan ditengah-tengah jalur rangkaian

dijumpai sistem patahan Sumatera.

2.2.3. Hidrologi

Sungai-sungai yang terdapat di wilayah Kabupaten Seluma yang

relatif besar mengalir dari hulunya di pegunungan Bukit Barisan dan

bermuara di Samudera Indonesia. Sementara sungai-sungai yang relatif

kecil dengan arah aliran yang sama, namun hulunya belum sampai ke

Pegunungan Bukit Barisan.

Kabupaten Seluma memiliki sungai besar dan kecil, antara lain : Air

Ngalam, Air Seluma, Air Simpang, Air Dingin, Air Plubang, Air Gambiran,

Air Rika, Air Plubang Simpang Kanan dan Simpang Kiri, Air Tanjung Aur,

Air Nelas Kiri, Air Keruh, Air Nelas, Air Sindur, Air Kungkai, Air Penago, Air

Talo, Air Alas, dan Air Maras. Sungai-sungai tersebut ada yang langsung

bermuara ke Samudera Indonesia.

Page 18: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

9

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Sungai di Kabupaten Seluma berfungsi sebagai sumber irigasi dan

sumber air minum PDAM. Wilayah Kabupaten Seluma juga berbatasan

dengan lautan Samudera Indonesia dengan kedalaman laut cukup

bervariasi mulai dari 5 m s/d 200 m di bawah permukaan air laut. Pada

kondisi tertentu pasang air laut tercatat maksimum 120 cm di Muara

Sungai Seluma.

2.3. Penggunaan Lahan

Berdasarkan data dalam Provinsi Bengkulu dalam Angka (2015)

penggunaan lahan tahun 2014 di wilayah Kabupaten Seluma untuk

sawah, lahan bukan sawah, dan lahan bukan pertanian adalah sebesar

237.425 hektar. Sebagian besar penggunaan lahan di Kabupaten Seluma

adalah lahan bukan sawah seluas 187.228 hektar (78,85%), sedangkan

sisanya diperuntukkan untuk lahan bukan pertanian seluas 32.067 hektar

(13,51%). dan sawah seluas 18.130 hektar (7,64%). Luas Penggunaan

Lahan di Kabupaten Seluma disajikan pada table berikut ini.

Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Kabupaten Seluma

Penggunaan Lahan Luas (Ha) %

1. Sawah 18.130 7,64

2. Lahan bukan sawah 187.228 78,85

3. Lahan bukan pertanian 32.067 13,51

Jumlah 237.425 100,00 Sumber: Provinsi Bengkulu dalam Angka, 20153.

2.4. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Seluma dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh pengembangan kawasan ex-

transmigrasi yang banyak mendatangkan penduduk dari daerah lain.

Tercatat pada tahun 2003 sebanyak 156.157 jiwa untuk kemudian di

tahun 2013 menjadi 181.242 jiwa. Berikut merupakan table jumlah

penduduk Kabupaten Seluma tahun 2010 hingga tahun 2015.

3 [BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. Provinsi Bengkulu Dalam Angka, 2015.

Page 19: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

10

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Tabel 2.2 Perkembangan Kependudukan Kabupaten Seluma Tahun 2011-2015

Data 2011 2012 2013 2014 2015*)

Luas Wilayah

(Km2) 2.400,44 2.400,44 2.400,44 2.400,44 2.400,44

Jumlah

Penduduk 176,193 178,689 181,242 183,420 186,629

Pertambahan

Penduduk (%) 1.55% 1.42% 1.43% 1.20%

Kepadatan 73.40 74.44 75.50 76.62 77.75

Sumber : Seluma Dalam Angka 2011-20154.

2.5. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator untuk mengukur

kemajuan suatu daerah karena dengan pendidikan, kualitas penduduk

akan lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk maka akan

semakin baik sumber daya manusia dan produktivitasnya.

Jumlah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten

Seluma sebanyak 199 sekolah atau dengan kata lain hampir di setiap desa

terdapat bangunan sekolah dasar atau sederajat.

Tabel 2.3 Jumlah Murid dan Guru di Kabupaten Seluma Tahun Ajaran 2013/2014

Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa

(orang) Jumlah Guru

(orang) 1. Sekolah Dasar 23.953 1.910 2. Madrasah Ibtidaiyah 1.508 - 3. Sekolah Menengah Pertama 8.486 840 4. Madrasah Tsanawiyah 919 - 5. Sekolah Menengah Atas 3.297 404 6. Sekolah Menengah Kejuruan 1.433 - 7. Madrasah Aliyah 317 -

Sumber: Bappeda Kabupaten Seluma, 2016

4 [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Seluma. Seluma Dalam Angka 2010-1015.

Page 20: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

11

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

2010 2011 2012 2013 2014

Nasional 94,76 91,03 92,49 95,53 96,45

Provinsi Bengkulu 95,54 92,75 94,04 97,34 98,03

Kab. Seluma 93,42 95,86 91,29 98,55 99,10

94,76

91,03

92,49

95,53

96,45

95,54

92,75

94,04

97,3498,03

93,42

95,86

91,29

98,5599,10

2.5.1. Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada

kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang

pendidikan yang seusia dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak

pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan. APM digunakan untuk

mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak

usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu usia sekolah maka APM akan

mencapai nilai 100.

Di tingkat SD/MI pada periode 2010-2014, Angka Partisipasi Murni

(APM) Kabupaten Seluma menunjukkan peningkatan. Sebagaimana

terlihat dalam grafik dibawah ini, APM SD/MI Kabupaten Seluma

meningkat dari 93,42% pada tahun 2010 menjadi 99,10% pada tahun

2014. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 99% anak usia 7-12

tahun di Kabupaten Seluma telah bersekolah tepat waktu.

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma, 2015.

Gambar 2.1 APM SD/MI Kabupaten Seluma 2010-2014.

Page 21: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

12

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Adapun sebaran APM SD/MI di tingkat kecamatan tahun 2014

terendah berada di Kecamatan Sukaraja (78,03%), Kecamatan Seluma

Barat (79,94%), Kecamatan Talo Kecil (80,86%), Kecamatan Seluma Timur

(81,36%) dan Kecamatan Ulu Talo (83,18%).

2.5.2. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan partisipasi penduduk

yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang

pendidikannya. APK merupakan persentase jumlah penduduk yang

sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya)

terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang

pendidikan tersebut.

APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program

pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka

memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan.

APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya

serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Nilai

APK bisa lebih dari 100% jika populasi murid yang bersekolah pada suatu

jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah

pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Kabupaten Seluma selama

kurun waktu 2010-2014 relatif stabil di angka 114% dan selalu diatas

capaian nasional dan Provinsi Bengkulu. Dalam hal ini APK tidak

memperhitungkan usia sekolah ideal untuk tingkat SD/MI yaitu usia 7-12

tahun.

Sementara itu dalam kurun waktu 2010-2014 APK SMP/MTs dan

APK SMA/MA Kabupaten Seluma berfluktuatif. Pada tahun 2014, nilainya

APK SMP/MTs mencapai 90,49 sedangan APK SMA/MA mencapai

73,86%.

Page 22: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

13

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

2010 2011 2012 2013 2014

Nasional 111,68 102,58 104,30 107,69 108,87

Provinsi Bengkulu 112,85 106,04 107,69 111,28 113,95

Kab. Seluma 114,60 117,23 110,20 112,80 114,83

114,60

117,23

110,20

112,80114,83

Relevansi Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) Kab. Seluma Terhadap Nasional Tahun 2010 - 2014

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma, 2015.

Gambar 2.2 APK SD/MI Kabupaten Seluma 2010-2014.

2.6. Kesehatan

Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok

penduduk selain sandang dan pangan. Fasilitas dan kualitas pelayanan

kesehatan yang baik sudah menjadi tuntutan utama dalam menjaga

kesehatan masyarakat. Kabupaten Seluma pada tahun 2013, terdapat

satu buah Rumah Sakit Umum (RSU), 22 Puskesmas, 48 buah Puskesmas

Pembantu (Pustu), dan 7 Apotek dengan jumlah tenaga medis sebanyak

534 orang.

2.7. Transportasi dan Komunikasi

Panjang jalan kabupaten di Kabupaten Seluma mencapai 1.831,97

kilometer, yang terdiri dari jalan provinsi sepanjang 630,64 kilometer dan

jalan nasional sepanjang 102,95 kilometer. Angkutan penumpang di

Kabupaten Seluma belum memiliki perusahaan yang resmi. Sarana

angkutan yang melayani trayek antar kota hanya berupa usaha pribadi

milik masyarakat. Tercatat sebanyak 276 armada jenis mikrolet dengan

kapasitas penumpang sebanyak sembilan orang.

Page 23: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

14

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Transportasi yang ada di Kabupaten Seluma sebagian besar hanya

berupa transportasi jalan raya. Jalan di Kabupaten Seluma terbagi

berdasarkan status pertanggung jawaban jalan, yaitu jalan nasional, jalan

provinsi, jalan kabupaten, dan jalan lingkungan kabupaten. Tabel berikut

merupakan tabel panjang jalan di Kabupaten Seluma berdasarkan status

pertanggungjawaban jalan.

Tabel 2.4 Panjang jalan di Kabupaten Seluma

Status Jalan Panjang Jalan (Km)

1. Jalan Nasional 102,96

2. Jalan Provinsi 185,20

3. Jalan Kabupaten 630,64

4. Jalan Lingkungan Kabupaten 913,67

Jumlah 1.831,97 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Seluma, 2015.

Untuk sarana komunikasi, jumlah sambungan induk pesawat

telepon di Kabupaten Seluma tahun 2013 adalah 330 SST yang terletak di

Kecamatan Seluma, Seluma Timur, dan Kecamatan Sukaraja. Angka ini

meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang berjumlah 239 SST.

2.8. Perekonomian

Pada Tahun 2013, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Seluma

sebanyak 88.343 jiwa. Bila dibandingkan dengan Penduduk Usia Kerja

yang mencapai 123.716 jiwa, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

sebesar 71,41. Angka ini berarti bahwa dari setiap 100 orang tenaga kerja,

yang berada dalam pasar kerja mencapai 71 orang.

PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai

barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun.

Peranan Kabupaten Seluma dalam perekonomian Provinsi Bengkulu

tergolong rendah. Hal ini terlihat dari relatif kecilnya nilai PDRB atas dasar

harga berlaku (nilai nominal) Kabupaten Seluma dibandingkan dengan

nilai PDRB atas dasar harga berlaku kabupaten dan kota yang terdapat di

Provinsi Bengkulu.

Page 24: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

15

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang dapat

digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan ekonomi

suatu wilayah yang dihitung berdasarkan PDRB tas dasar harga konstan.

Angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Seluma atas dasar harga

konstan pada tahun 2013 sebesar 5,29 persen, mengalami perlambatan

bila dibandingkan dengan angka pertumbuhan pada tahun 2012 yakni

5,72 persen.

Hal ini disebabkan oleh melambatnya percepatan pertumbuhan di

beberapa sektor ekonomi serta perlambatan pembangunan fasilitas dan

infrastruktur di Kabupaten Seluma. Peningkatan produksi pada sektor

pertanian menjadi salah satu pendorong kenaikan dikarenakan kontribusi

sektor pertanian cukup besar mencapai lebih dari 50 persen terhadap

total PDRB sehingga pengaruhnya sangat signifikan terhadap ekonomi.

Seiring dengan meningkatnya kinerja PDRB Kabupaten Seluma pada

kurun waktu 2000-2013, tingkat kesejahteraan penduduk di Kabupaten

Seluma pada kurun waktu yang sama relative meningkat. Kondisi ini

terlihat dari peningkatan nilai nominal PDRB per kapita per tahun atas

dasar harga berlaku maupun nilai riil PDRB per kapita per tahun atas dasar

harga konstan penduduk di Kabupaten Seluma.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat

penting dalam analisis pembangunan ekonomi suatu wilayah.

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan aktivitas perekonomian

menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode

tertentu. Mengingat pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu

proses penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan output, maka

proses ini pada akhirnya akan menghasilkan balas jasa terhadap faktor

produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan

ekonomi, diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor

produksi akan meningkat.

Tantangan yang harus diatasi oleh pemerintah daerah adalah

menjaga efektivitas dan efisiensi kebijakan dan program pengurangan

Page 25: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

16

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

6,44 6,40

5,81

5,49

2011 2012 2013 2014

kemiskinan, dan secara bersamaan mendorong percepatan

pembangunanekonomi dengan prioritas sektor atau kegiatan ekonomi

yang punya potensi berkembangseperti pertanian, perkebunan, kelautan

dan perikanan, serta perdagangan dan jasa.

Hal ini mengindikasikan bahwa perluasan lapangan kerja terjadi

pada sektor ekonomi dengan pertumbuhan rendah seperti pertanian

danperikanan.Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhanekonomi

yang tinggi di wilayah tersebut, tetapi tidak dapat menurunkan jumlah

pengangguran. Daerah tersebut termasuk daerah perkebunan, dan

daerah perkotaan yang harus menampung migrasi penduduk dari daerah

perdesaan. Tantangan yang harus dihadapi adalah mendorong

pengembangan sektor dan kegiatan ekonomi yang menyerap tenaga

kerja relatif tinggi seperti pertanian dan perkebunan. Tantangan lainnya

adalah mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi yang

mampu menyerap tenaga kerja di sektor informal.

Sumber : Kabupaten Seluma Dalam Angka Tahun 2015.

Gambar 2.3 Pertumbuhan PDRB 2011-2014.

Perekonomian Kabupaten Seluma pada tahun 2014 mengalami

perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju

pertumbuhan PDRB Seluma tahun 2014 mencapai 5,49 persen,

sedangkan tahun 2013 sebesar 5,81 persen. Pertumbuhan ekonomi

tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan

minum sebesar 9,97 persen dan yang terendah adalah lapangan usaha

Page 26: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

17

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah dengan pertumbuhan

sebesar 0,66 persen.

Potensi ekonomi Kabupaten Seluma dapat dilihat dari struktur

perekonomiannya yang didasari pada PDRB atas dasar harga berlaku,

dimana perekonomian Kabupaten Seluma didominasi oleh lapangan

usaha pertanian dengan peranan sebesar 53,65 persen. Meskipun peran

lapangan usaha ini masih dominan, namun jika dilihat dari trennya

tampak gejalapenurunan peranan pertanian setiap tahun meskipun kecil.

Pada sisi lain, lapangan usaha pertanian memiliki produktifitas

tenaga kerja yang rendah dan juga didominasi oleh tenagakerja tidak

dibayar (pekerja keluarga), sehingga pertumbuhan yang terjadi pada

lapanganusaha ini belum mampu memberikan manfaat banyak terhadap

kesejahteraan masyarakat (petani). Petani tetap dalam kemiskinan dan

cenderung kian kehilangan tanah sebagai asetnya yang menyebabkan

banyaknya keluarga miskin di pedesaan.

Lapangan usaha pertanian harus mendapatkan perhatian serius

mengingat peranannya yang penting dalam perekonomian Kabupaten

Seluma. Hal ini didasari beberapa alasan: Pertama, lapangan usaha

pertanian menyerap tenaga kerja terbesar yaitu hampir 60 persen tenaga

kerja terserap di lapangan usaha pertanian. Kedua, lapangan usaha

pertanian dapat digunakan untuk mendukung perkembangan lapangan

usaha industri dengan adanya keterkaitan melalui pengembangan

agroindustri bahkan agrowisata. Ketiga, komoditas ekspor andalan

berupa komoditas pertanian seperti sawit dan karet merupakan sumber

devisa yang diperlukan. Keempat, keberhasilan lapangan usaha pertanian

dalam menciptakan pendapatan regional, menjadi sumber tabungan

masyarakat untuk membiayaii investasi sehingga tidak tergantung pada

sumber pendanaan luar.

Selanjutnya dari analisis terhadap struktur perekonomian

Kabupaten Seluma, diketahui juga peranan terbesar kedua ditempati

oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan dengan share sebesar

Page 27: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

18

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Harga Berlaku

Harga Konstan

8,84 persen. Kemudian disusul lapangan usaha Industri pengolahan

denganperanan sebesar 7,99 persen. Sedangkan lapangan usaha

pengadaan listrik dan gas menjadiyang paling kecil peranannya hanya

sebesar 0,06 persen.

Berikut merupakan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga

Konstan di Kabupaten Seluma dari tahun ke tahun yang ditampilkan

pada indikator dibawah ini.

Tabel 2.5 PDRB Kabupaten Seluma Tahun 2010 – 2014 (Juta Rp)

PDRB 2010 2011 2012 2013 2014

1. Harga

Berlaku 1,803,454.2 2,040,912.1 2,296,264.5 2,588,876.8 2,896,472.9

2. Harga

Konstan

2010 1,803,454.2 1,919,541.2 2,042,443.1 2,161,165.2 2,279,804.8 Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Seluma, BPS

Kabupaten Seluma, 2015.

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Seluma, BPS

Kabupaten Seluma, 2015.

Gambar 2.4 Pertumbuhan PDRB atas Harga Berlaku dan Konstan tahun 2010.

Page 28: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

19

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Perkembangan PDRB Kabupaten Seluma atas dasar harga berlaku

dari tahun ke tahun semakin meningkat. PDRB tahun 2010 hanya sebesar

Rp 1.803,454 milyar, meningkat di tahun 2011 menjadi Rp 2.040,912

milyar, pada tahun 2012 PDRB Kabupaten Seluma menjadi Rp 2.296,264

milyar, tahun 2014 meningkat menjadi Rp. 2.588,876 milyar, serta pada

tahun 2014 menjadi Rp. 2.896,472 milyar. Jika dibandingkan pada tahun

2010 dengan tahun 2014 terjadi peningkatan PDRB sebesar Rp 1.093,091

milyar atau meningkat sebesar 60,61 %.

Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Seluma

masih sangat dominan. Kedudukan sektor pertanian sebagai leading

sector dalam perekonomian di Kabupaten Seluma masih sangat sulit

ditransformasikan oleh sektor-sektor lainnya. Hal ini dapat dilihat dari

besarnya kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten Seluma

dibandingkan dengan sektor-sektor lain.

2.9. Pertanian

Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam perekomomian

Kabupaten Seluma. Komoditas yang dihasilkan Kabupaten Selumadari

pertanian diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu tanaman pangan,

tanaman buah-buahan, holtikultura, tanaman perkebunan, peternakan,

perikanan, dan kehutanan.

2.10.1. Pertanian Tanaman Pangan

Komoditas pertanian tanaman pangan yang dikembangkan di

Kabupaten Seluma diantaranya adalah padi sawah, padi ladang, jagung,

ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau. Kontribusi

luas panen padi sawah terhadap luas tanaman pangan lainnya di

Kabupaten Seluma adalah 91,35% dengan jumlah produksi mencapai

61.608 ton pada tahun 2014. Secara rinci luas panen dan jumlah produksi

dari delapan komoditas tanaman pangan di Kabupaten Seluma disajikan

pada tabel di bawah ini.

Page 29: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

20

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Tabel 2.6 Luas Panen Tanaman Pangan Kabupaten Seluma Tahun 2014

Komoditas Luas Panen Produksi

(Ton) (Ha) (%)

1. Padi Sawah 20.108 91,35 61.608

2. Padi Ladang 1.048 4,76 1.831

3. Jagung 384 1,74 1.308

4. Ubi Jalar 46 0,21 444

5. Ubi Kayu 116 0,53 1.398

6. Kacang Tanah 110 0,50 139

7. Kedelai 159 0,72 165

8. Kacang Hijau 41 0,19 40

Jumlah 22.012 100,00 Sumber: Provinsi Bengkulu Dalam Angka, 2015.

2.9.1. Pertanian Tanaman Buah-buahan (Tahunan)

Komoditas pertanian tanaman buah-buahan yang dikembangkan di

Kabupaten Seluma diantaranya adalah alpukat, belimbing, langsat,

durian, jambu biji, jeruk siam atau keprok, jeruk besar, manga, manggis,

nangka, nanas, papaya, pisang, rambutan, markisa, sirsak, sukun,

semangka dan salak. Dari berbagai jenis komoditas tanaman buah-

buahan yang dikembangkan di Kabupaten Seluma, komoditas yang

memiliki kontribusi besar adalah durian (20,27%), rambutan (19,39%) dan

pisang (18,06%). Luas lahan tanaman buah-buahan Kabupaten Seluma

disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.7 Luas Lahan Tanaman Buah-buahan Kabupaten Seluma Tahun 2014

Komoditas Luas Lahan (Ha) (%)

1. Alpukat 328 1,23

2. Belimbing 130 0,49

3. Langsat 1.619 6,05

4. Durian 5.427 20,27

5. Jambu Biji 266 0,99

6. Jeruk Siam/Keprok 325 1,21 7. Jeruk Besar 3 0,01

8. Mangga 1.385 5,17

9. Manggis 808 3,02

Page 30: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

21

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Komoditas Luas Lahan (Ha) (%)

10. Nangka 1.438 5,37 11. Nanas 202 0,75

12. Pepaya 1.934 7,23

13. Pisang 4.834 18,06

14. Rambutan 5.190 19,39 15. Markisa 1 0,00

16. Sirsak 94 0,35

17. Sukun 325 1,21

18. Semangka 2.102 7,85 19. Salak 356 1,33

Jumlah 26.767 100,00 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2015.

2.9.2. Pertanian Tanaman Hortikultura Semusim (Sayur-Sayuran)

Komoditas tanaman holtikultura semusim (sayur-sayuran) yang

dikembangkan di Kabupaten Seluma diantaranya adalah bawang merah,

cabai, kentang, kubis, wortel, petsai, bawang daun, tomat, terung,

ketimun, kangkung dan bayam. Luas tanaman holtikultura semusim

(sayur-sayuran) Kabupaten Seluma disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.8 Luas Lahan Tanaman Holtikultura Semusim Kabupaten Seluma Tahun 2014

Komoditas Luas Lahan Produksi

(Kuintal) Ha % 1. Bawang Merah 0 0,00 0 2. Cabai 217 26,24 3.632 3. Kentang 0 0,00 0 4. Kubis 3 0,36 60 5. Wortel 0 0,00 0 6. Petsai 2 0,24 25 7. Bawang Daun 12 1,45 123 8. Tomat 80 9,67 812 9. Terung 172 20,80 2.524

10. Ketimun 153 18,50 2.856 11. Kangkung 107 12,94 1.498 12. Bayam 81 9,79 965

Jumlah 827 100,00 12.495 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2015.

Page 31: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

22

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Dari berbagai jenis komoditas tanaman holtikultura semusim

(sayur-sayuran) yang dikembangkan di Kabupaten Seluma, komoditas

yang memiliki kontribusi besar adalah komoditas cabai (26,24%), terung

(20,80%) dan ketimun (18,50%).

2.10.4. Tanaman Perkebunan

Komoditas tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan di

Kabupaten Seluma antara lain cengkeh, kopi, kelapa, lada, karet, kayu

manis, aren, kapuk, kemiri, kelapa sawit, coklat dan pinang. Dari jenis

tanaman perkebunan tersebut yang mempunyai jumlah produksi dalam

ton terbesar yaitu komoditas kelapa sawit. Komoditas kelapa sawit

memiliki jumlah produksi yang tinggi dari tahun ke tahun, pada tahun

2011 sebanyak 67.274 ton, tahun 2012 sebanyak 67.280 ton dan pada

tahun 2013 sebanyak 66.807 ton. Jumlah produksi tanaman perkebunan

di Kabupaten Seluma dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.9 Jumlah Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan di Kabupaten Seluma

Jenis komoditas Produksi (Ton)

2011 2012 2013

1. Kopi 4.810,00 4.912,00 4.908,00

2. Kelapa 1.129,00 1.131,00 1.311,00

3. Karet 25.817,00 25.580,00 26.136,00

4. Kelapa Sawit 67.274,00 67.280,00 66.807,00

5. Coklat 587,00 521,00 531,00

6. Pinang 186,00 187,00 158,00 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2015.

Tanaman perkebunan yang memiliki kontribusi besar di Kabupaten

Seluma yaitu kelapa sawit (46,82%) dan karet (39,16%). Luas Tanam dari

komoditas tanaman perkebunan dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Page 32: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

23

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Tabel 2.10 Luas Lahan Tanaman Perkebunan di Kabupaten Seluma Tahun 2014 dan Perhitungan Location Quotient (LQ)

Komoditas Air Periukan Seluma

LQ Ha (%) Ha (%)

1. Kopi 62,0 0,83 8.163,0 11,89 0,07

2. Kelapa 117,0 1,57 1.264,0 1,84 0,85

3. Karet 3.620,0 48,64 26.506,0 38,61 1,26

4. Kelapa Sawit 3.523,0 47,34 31.381,0 45,71 1,04

5. Kakao 112,0 1,50 870,0 1,27 1,19

6. Pinang 8,0 0,11 465,0 0,68 0,16

Jumlah 7.442,0 100,00 68.649,0 100,00 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2015.

Salah satu Kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Seluma

yaitu Kecamatan Air Periukan. Luas tanaman perkebunan di Kecamatan

Air Periukan yang mempunyai kontribusi besar adalah karet (48,64%) dan

kelapa sawit (47,34%). Hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa karet

dan kelapa sawit selain memiliki kontribusi besar dalam hal luas panen

juga memiliki nilai LQ > 1. Hal ini menunjukkan bahwa karet dan kelapa

sawit merupakan komoditas basis di Kecamatan Air Periukan.

Untuk melengkapi analisis LQ dilakukan penghitungan Shift-Share

Analysis (SSA). Analisis SSA merupakan teknik analisis untuk memahami

pergeseran struktur aktivitas dalam hal ini pengusahaan komoditi di

suatu lokasi tertentu dibandingkan dengan suatu referensi (dengan

cakupan wilayah lebih luas) dalam dua titik waktu. Pemahaman struktur

aktivitas dari hasil analisis Shift-share juga menjelaskan kemampuan

berkompetisi (competitiveness) aktivitas tertentu di suatu wilayah secara

dinamis atau perubahan aktivitas dalam cakupan wilayah lebih luas.

Aktivitas yang memiliki keunggulan kompetitif berarti di dalamnya

memiliki lingkungan yang kondusif bagi aktivitas yang bersangkutan.

Komponen differensial menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi

(competitiveness) suatu aktivitas dalam hal ini pengembangan komoditas

tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total pengembangan

komoditas tersebut dalam wilayah. Komponen ini juga menggambarkan

Page 33: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

24

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

dinamika (keunggulan/ketidakunggulan) pengembangan komoditi

tertentu di sub wilayah tertentu terhadap pengembangan komoditi

tersebut di sub wilayah lain.

Data yang dipergunakan untuk analisis SSA adalah data

pengusahaan komoditas tanaman perkebunan di Kecamatan Air Periukan

dan Kabupaten Seluma pada tahun 2011 (Kab. Seluma Dalam Angka,

2012) dan 2014 (Kab. Seluma Dalam Angka, 2015). Hasil perhitungan SSA

di Kecamatan Air Periukan menunjukkan terhadap komoditas yang nilai

LQ > 1 hanya karet yang pertumbuhannya lebih besar dibandingkan

dengan pertumbuhan di Kabupaten Seluma dan nilai differensialnya

positif. Hal ini menunjukkan bahwa karet merupakan tenaman

perkebunan unggulan di Kecamatan Air Periukan (Tabel Lampiran 1).

2.10.5. Peternakan

Komoditas peternakan yang dikembangkan di Kabupaten Seluma

yaitu ternak besar, ternak kecil serta ternak unggas. Untuk ternak besar

populasinya didominasi oleh populasi sapi sebanyak 16.861 ekor,

sedangkan untuk ternak kecil populasinya didominasi oleh kambing

sebanyak 91.234 ekor. Untuk populasi ternak unggas didominasi oleh

populasi ayam kampung sebanyak 919.757 ekor. Jumlah populasi hewan

ternak dan produksi dagingnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.11 Jenis Ternak dan Populasinya di Kabupaten Seluma Tahun 2014

Jenis Ternak Populasi (Ekor) Produksi Daging (Ton)

TERNAK BESAR

1. Sapi 16.861 122,16

2. Kerbau 448 204,08

TERNAK KECIL

1. Kambing 91.234 33,38

2. Domba 642 18,97

3. Babi 4.907 31,26

Page 34: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

25

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Jenis Ternak Populasi (Ekor) Produksi Daging (Ton)

TERNAK UNGGAS

1. Itik 14.630 59,69

2. Ayam Ras 730.987 0

3. Ayam Kampung 919.757 332,49

Sumber: Provinsi Bengkulu Dalam Angka, 2015.

2.10.6. Perikanan

Sektor perikanan di Kabupaten Seluma memiliki potensi yang baik

untuk dikembangkan lebih lanjut. Berdasarkan Provinsi Bengkulu Dalam

Angka tahun 2015, Kabupaten Seluma memiliki potensi produksi

perikanan budidaya yang cukup baik, dengan besar produksi perikanan

budidaya air tawar sebanyak 27,7 ton pada tahun 2012. Dalam kurun

waktu dua tahun jumlah produksi sektor perikanan meningkat drastis.

Jumlah produksi sektor perikanan Kabupaten Seluma tahun 2014 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.12 Produksi Sub-sektor Budidaya Perikanan Kabupaten Seluma Tahun 2014

Jenis Budidaya Perikanan Produksi Subsektor

(Ton)

1. Perikanan Laut 1.592,10

2. Tambak Air Payau 8,28

3. Kolam 2.717,53

4. Pembenihan 8.837,86

5. Jaring Insang 675,00

6. Alat Pengumpul Kerang 345,00

7. Alat Pengumpul Rumput Laut 125,00

Jumlah 14.300,77

Sumber: Provinsi Bengkulu Dalam Angka, 2015.

2.10.7. Kehutanan

Hasil hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat

penting untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia baik secara langsung

maupun tidak langsung. Produksi hasil hutan di Kabupaten Seluma lebih

banyak berupa kayu gergajian. Pada tahun 2012 jumlah produksi kayu

Page 35: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

26

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

gergajian sebanyak 7.342,5 m3, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak

208,25 m3. Pemanfaatan hutan sebagai komoditas belum banyak

dimanfaatkan di Kabupaten Seluma, terkait dengan pemanfaatan hutan

yang dimanfaatkan sebagai kawasan hutan lindung dan cagar alam. Luas

hutan dan pemanfaatannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.13 Luas Hutan di Kabupaten Seluma

Jenis Hutan Luas Lahan (Ha)

Cagar Alam 748,6

Taman Buru 5.417,2

Hutan Lindung 66533,3

Hutan Produksi Terbatas 15.708,2

Jumlah 88.407,3 Sumber: Provinsi Bengkulu dalam Angka, 2015.

2.10. Indeks Pembangunan Desa

Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang

disusun menggunakan beberapa dimensi, variabel, dan indikator

kuantitatif untuk menggambarkan tingkat kemajuan desa pada suatu

waktu. Apabila IPD diukur secara berkala dan ditampilkan antar waktu,

maka dapat diperoleh dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa.

Dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa secara tidak langsung

merupakan ukuran kinerja pembangunan di desa atau kawasan

perdesaan.

Pengukuran IPD berdasarkan 5 Dimensi, 12 Variabel, dan 42

Indikator menghasilkan ukuran komposit yang dapat digunakan sebagai

bahan penyusunan tipologi desa yaitu: Desa Tertinggal, Desa

Berkembang, dan Desa Mandiri (Bappenas, 2015).

1. Desa Tertinggal, adalah desa dengan nilai IPD kurang dari sama dengan

50.

2. Desa Berkembang, adalah desa dengan nilai IPD lebih dari 50 namun

kurang dari sama dengan 75.

Page 36: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

27

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

3. Desa Mandiri, Desa yang telah terpenuhi pada aspek kebutuhan sosial

dasar, infrastruktur dasar, sarana dasar, pelayanan umum, dan

penyelenggaraan pemerintahan desa dan secara kelembagaan telah

memiliki keberlanjutan. Desa Mandiri merupakan desa dengan nilai

IPD lebih dari 75.

Selain itu, hasil pengukuran IPD

menyediakan informasi yang

dapat digunakan sebagai bahan:

(a) penetapan target pencapaian

dan lokasi sasaran RPJMN 2015

– 2019, dan (b) evaluasi “kinerja

pembangunan desa”. IPD tahun

2014 ini dimungkinkan menjadi

baseline, perlu dipertim-

bangkan upaya penyediaan data

dan pengukuran serupa di masa datang. Berdasarkan Data Podes (2014), hasil

perhitungan Indeks Pembangunan Desa di Kabupaten Seluma yang dilakukan

oleh Bappenas bekerjasama dengan BPS dengan jumlah desa sebanyak 182

desa, terdapat Desa Tertinggal sebanyak 66 desa(36,26%), Desa Berkembang

sebanyak 115 desa (63,18%) dan Desa Mandiri sebanyak 1 desa (0,55%).

Page 37: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

28

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Page 38: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

29

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

KABUPATEN SELUMA

3.1. Kebijakan Strategis Kabupaten Seluma

Penataan ruang wilayah kabupaten bertujuan untuk mewujudkan

Kabupaten Seluma yang maju, mandiri, aman, adil dan sejahtera serta

perekonomian rakyat berdaya saing tinggi melalui tumbuhnya kegiatan

jasa lingkungan dan agribisnis dalam kerangka agropolitan dan pariwisata

alam yang bersinergi dan bermitra bersama wilayah sekitarnya dengan

mengutamakan perencanaan berbasis mitigasi bencana. Untuk mencapai

tujuan tersebut ditetapkan kebijakan sebagai berikut:

1. Pengembangan organisasi ruang wilayah kabupaten yang efisien

melalui susunan pusat kegiatan yang berhirarki dan mencakup seluruh

ruang wilayah kabupaten.

2. Pengembangan keseimbangan dan keserasian perkembangan antar

wilayah antar sektor melalui terwujudnya kawasan agropolitan dan

kawasan wisata yang serasi dan saling mendukung serta menjamin

keberlanjutan pembangunan pertanian dan pariwisata dengan

berfokus pada pemanfaatan jasa lingkungan melalui pelestarian

kawasan.

3. Pengembangan kawasan lindung minimal menjadi 30 (tiga puluh)

persen dari luasan DAS Kabupaten, memanfaatkan kawasan budidaya

yang dapat berfungsi lindung, dan mengendalikan pemanfaatan

sumber daya alam dan buatan pada kawasan lindung.

4. Penguatan pengendalian pemanfaatan kawasan rawan bencana

dengan melibatkan masyarakat.

Adapun strategi untuk mencapai tujan diatas, adalah sebagai berikut:

1. Strategi untuk melaksanakan kebijakan agar dapat mencapai

pengembangan organisasi ruang wilayah kabupaten yang efisien,

terdiri atas:

Page 39: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

30

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

a. mengembangkan kabupaten sebagai bagian dari kawasan andalan

Bengkulu.

b. Mengembangkan pusat-pusat permukiman wilayah kabupaten

menjadi 3 (tiga) pusat pelayanan, hirarki dan beberapa kota sebagai

pusat pertumbuhan wilayah berdasarkan daya tarik masing-masing

kota kecamatan.

2. Strategi untuk melaksanakan kebijakan untuk pengembangan

keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah antar

sektor, terdiri atas:

a. Sistem jaringan transportasi wilayah untuk mengembangkan

jaringan ke sentra-sentra produksi membuka daerah terisolir

penunjang pertanian.

b. Mengembangkan sistem jaringan infrastruktur wilayah melalui

adaptasi pengembangan prasarana kota terpadu.

c. Mengembangkan fasilitas social dan fasilitas umum baru skala

wilayah ke wilayah selatan kabupaten.

d. Mengembangkan agribisnis melalui revitalisasi komoditas

pertanian dari komoditas bahan mentah menjadi produk akhir dan

optimalisasi industry, jasa dan institusi keuangan pertanian dan

perdesaan.

e. Mengembangkan kawasan agropolitan di kabupaten melalui

penumbuhan dan pengembangan sentra komoditas ungguan

wilayah andalan di setiap distrik agropolitan.

3. Strategi untuk melakukan kebijakan untuk pengembangan kawasan

lindung dan pemanfaatan kawasan budidaya yang dapat berfungsi

lindung dan pemanfaatan sumber daya alam dan buatan pada

kawasan lindung, terdiri atas:

a. Melestarikan dan melindungi kawasan lindung yang ditetapkan dari

alih fungsi.

b. Mengembangkan kawasan yang potensial sebagai jalur hijau

pengaman prasarana.

Page 40: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

31

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

c. Mengembangkan intensifikasi dan ekstensifikasi ruang terbuka

hijau.

d. Mempertahankan fungsi dan menata ruang terbuka hiijau yang

ada, dan mengendalikan alih fungsi ke fungsi lain.

4. Strategi untuk melaksanakan kebijakan untuk penguatan

pengendalian pemanfaatan kawasan rawan bencana dengan

melibatkan masyarakat, terdiri atas:

a. Menetapkan kawasan rawan bencana alam melalui zona-zona

kawasan dengan perda rawan bencana gempa, tsunami dan banjir.

b. Mengembangkan ruang-ruang dan jalur evakuasi bencana dan

jalur-jalur penyelamatan bencana tsunami.

c. Mengendalikan pemanfaatan kawasan rawan bencana dengan

melibatkan masyarakat.

d. Peringatan dini dilakukan di lokasi yang rawan bencana.

e. Melakukan sosialisasi mitigasi bencana melalui media massa.

3.2. Sub Satuan Wilayah Pengembangan

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Seluma, terdapat 4

(empat) wilayah pembangunan, yaitu:

1. Wilayah Pembangunan Seluma A

Wilayah Pembangunan Seluma A berpusat di Cahaya Negeri Sukaraja

dengan area seluas 58.925 hektar yang mencakup wilayah di bagian

utara Kabupaten Seluma yang berbatasan dengan Kota Bengkulu.

Kegiatan perekonomian yang menonjol pada Wilayah Pembangunan

Seluma A yaitu perkebunan (perkebunan besar dan perkebunan

rakyat), pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering. Kegiatan

perekonomian yang potensial untuk dikembangkan yaitu perdagangan

dan jasa pertambangan, peternakan, pariwisata, industri pengolahan

hasil pertanian dan industri kecil lainnya.

2. Wilayah Pembangunan Seluma B

Wilayah Pembangunan Seluma B berpusat di Tais dengan area seluas

62.894 hektar yang merupakan daerah perkotaan dengan fungsi

Page 41: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

32

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

utama sebagai ibukota kabupaten. Kegiatan perekonomian yang

menonjol pada Wilayah Pembangunan Seluma B yaitu perkebunan

(perkebunan besar dan perkebunan rakyat), pertanian lahan basah

dan pertanian lahan kering. Kegiatan perekonomian yang potensial

untuk dikembangkan yaitu perdagangan dan jasa pertambangan,

peternakan, perikanan (terutama perikanan laut), pariwisata, industry

pengolahan hasil pertanian dan industri kecil lainnya.

3. Wilayah Pembangunan Seluma C

Wilayah Pembangunan Seluma C berpusat di Masmambang dengan

area seluas 52.475 hektar yang mencakup wilayah kecamatan Talo,

Ulu Talo, Ilir Talo dan Talo Kecil. Kegiatan perekonomian yang

menonjol pada Wilayah Pembangunan Seluma C yaitu perkebunan

(perkebunan besar dan perkebunan rakyat), pertanian lahan basah

dan pertanian lahan kering. Kegiatan perekonomian yang potensial

untuk dikembangkan yaitu perdagangan dan jasa pertambangan,

peternakan, perikanan (terutama perikanan laut), pariwisata, industri

pengolahan hasil pertanian dan industri kecil lainnya.

4. Wilayah Pembangunan Seluma D

Wilayah Pembangunan Seluma D berpusat di Kembang Mumpo

dengan area seluas 65.850 hektar yang mencakup wilayah kecamatan

Semidang Alas Maras dan Semidang Alas. Wilayah ini merupakan

bagian paling selatan Kabupaten Seluma yang berbatasan dengan

Kabupaten Bengkulu Selatan. Kegiatan perekonomian yang menonjol

pada Wilayah Pembangunan Seluma C yaitu perkebunan (perkebunan

besar dan perkebunan rakyat), pertanian lahan basah dan pertanian

lahan kering. Kegiatan perekonomian yang potensial untuk

dikembangkan yaitu perdagangan dan jasa pertambangan,

peternakan, perikanan (terutama perikanan laut), pariwisata, industri

pengolahan hasil pertanian dan industri kecil lainnya.

Page 42: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

33

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

3.3. Kebijakan Pembangunan

3.3.1. Fokus Pembangunan

Pemerintah Kabupaten Seluma masih melakukan pengembangan

beberapa kawasan strategis di Kabupaten Seluma yang terbagi menjadi:

1. Kawasan strategis provinsi, yaitu kawasan Lambaitaritam di

Kecamatan Air Periukan dan Kecamatan Sukaraja.

2. Kawasan strategis kabupaten, yang terdiri atas :

a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, kawasan yang

dimaksud meliputi:

1) Kecamatan agropolitan, yang berlokasi di Kecamatan Sukaraja,

Kecamatan Air Periukan, Kecamatan Lubuk Sandi, Kecamatan

Seluma, Kecamatan Seluma Utara, Kecamatan Seluma Barat,

Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan Seluma Timur,

Kecamatan Talo, Kecamatan Talo Kecil, Kecamatan Ilir Talo,

Kecamatan Ulu Talo, Kecamatan Semidang Alas dan Kecamatan

Semidang Alas Maras.

2) Kecamatan minapolitan, yang berlokasi di Kecamatan Seluma

Selatan, Kecamatan Sukaraja, dan Kecamatan Air Periukan.

b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, terdapat

di kawasan pusat pemerintahan di Kecamatan Seluma.

c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup yang berupa kawasan lindung, meliputi

Kecamatan Lubuk Sandi, Kecamatan Seluma Utara, Kecamatan Ulu

Talo dan Kecamatan Semidang Alas.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Seluma Tahun 2012-2032

terdapat 2 (dua) klasifikasi penggunaan tata ruang berdasarkan fungsi utama

kawasa, yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya5. Rencana Pola Ruang

Wilayah Kabupaten Seluma yang menjadi focus pembangunan terdiri atas:

5 [PEMDA] Pemerintah Daerah Kabupaten Seluma. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Seluma

2012-2032.

Page 43: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

34

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

1. Kawasan lindung, meliputi:

a. Kawasan hutan lindung di Kabupaten Seluma berupa hutan lindung

Bukit Sanggul seluas kurang lebih 62.942 (enam puluh dua ribu

Sembilan ratus empat puluh dua) hektar meliputi Kecamatan Lubuk

Sandi, Kecamatan Seluma Utara, Kecamatan Ulu Talo dan

Kecamatan Semidang Alas.

b. Dalam kawasan lindung juga terdapat kawasan resapan air dimana

curah hujan yang tinggi, struktur tanah yang mudah meresapkan air

dan bentuk geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan

secara besar-besaran.Kawasan resapan air di Kabupaten Seluma

terdapat di Kecamatan Lubuk Sandi, Kecamatan Seluma Utara,

Kecamatan Ulu Talo, dan Kecamatan Semidang Alas. Kawasan

lindung juga berada pada kawasan perlindungan setempat yang

meliputi kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan

sekitar danau atau waduk, sempadan mata air, ruang terbuka hijau.

Pada kawasan lindung di Kabupaten Seluma juga terdapat kawasan

suaka alam dan cagar budaya.

2. Kawasan budidaya, meliputi:

a. Kawasan peruntukan hutan produksi, meliputi:

1) Hutan Produksi Terbatas Air Talo reg. 77 seluas kurang lebih

2.533,79 (dua ribu lima ratus tiga puluh tiga tujuh sembilan)

hektar di Kecamatan Ulu Talo.

2) Hutan Produksi Terbatas Bukit Badas reg. 76 seluas 9.044,42

(Sembilan ribu empat puluh empat koma empat dua) hektar di

Kecamatan Seluma Utara dan Kecamatan Lubuk Sandi.

3) Hutan Produksi Terbatas Bukit Rambang reg. 78 seluas 2.632

(dua ribu enam ratus tiga puluh dua) hektar di Kecamatan

Semidang Alas.

Page 44: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

35

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

b. Kawasan peruntukan pertanian, meliputi:

1) Kawasan budidaya tanaman pangan, dengan luas kurang lebih

25.086 hektar terdapat di Kecamatan Sukaraja, Air Periukan,

Lubuk Sandi, Seluma Barat, Seluma Timur, Seluma Utara,

Seluma, Seluma Selatan, Talo, Talo Kecil, Ulu Talo, Ilir Talo,

Semidang Alas, Semidang Alas Maras.

2) Kawasan budidaya holtikultura, dengan luas kurang lebih 34.633

hektar terdapat di Kecamatan Sukaraja, Air Periukan, Lubuk

Sandi, Seluma Barat, Seluma Utara, Seluma, Seluma Selatan,

Talo, Talo Kecil, Ilir Talo, Semidang Alas, Semidang Alas Maras.

Kawasan peruntukan pertanian baik pertanian tanaman pangan

dan hortikultura telah memberikan kontribusi yang cukup besar

terhadap pembangunan Kabupaten Seluma, baik terhadap PDRB,

dan penyerapan tenaga kerja. Potensi sumberdaya lahan tanaman

pangan dan hortikultura meliputi lahan sawah dan lahan bukan

sawah yang terdiri dari pekarangan, ladang, dan tegalan/kebun.

Dari potensi yang ada masih menunjukkan bahwa intensitas

pertanaman masih rendah, terutama lahan bukan sawah.

c. Kawasan budidaya perkebunan

Kawasan budidaya perkebunan seluas kurang lebih 118.796 hektar

yang terdiri dari 86.303 (delapan puluh enam ribu tiga ratus tiga)

hektar diperuntukkan untuk perkebunan besar dan sisanya untuk

perkebunan rakyat dan cadangan lahan perkebunan. Kawasan

budidaya perkebunan meliputi:

1) Kecamatan Sukaraja dengan luasan sebesar 18.026 Hektar.

2) Kecamatan Air Periukan dengan luasan sebesar 10.780 Hektar.

3) Kecamatan Lubuk Sandi dengan luasan 13.194 Hektar.

4) Kecamatan Seluma Barat dengan luasan sebesar 6.805 Hektar.

5) Kecamatan Seluma Timur dengan luasan sebesar 2.084 Hektar.

6) Kecamatan Seluma Utara dengan luasan sebesar 17.470 Hektar.

7) Kecamatan Seluma dengan luasan sebesar 756 Hektar.

Page 45: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

36

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

8) Kecamatan Seluma Selatan dengan luasan sebesar 1.522

Hektar.

9) Kecamatan Talo dengan luasan sebesar 5.975 Hektar.

10) Kecamatan Talo Kecil dengan luasan sebesar 2.825 Hektar.

11) Kecamatan Ulu Talo dengan luasan sebesar 4.784 Hektar.

12) Kecamatan Ilir Talo dengan luasan sebesar 8.712 Hektar.

13) Kecamatan Semidang Alas dengan luasan sebesar 20.846

Hektar.

14) Kecamatan Semidang Alas Miras dengan luasan sebesar 5.017

Hektar.

d. Kawasan budidaya peternakan yang terdapat di Kecamatan

Sukaraja, Air Periukan, Lubuk Sandi, Seluma Barat, Seluma Timur,

Seluma Utara, Seluma, Seluma Selatan, Talo, Talo Kecil, Ilir Talo,

Semidang Alas, Semidang Alas Maras.

e. Kawasan peruntukan perikanan, terdiri atas:

1) Kawasan peruntukan perikanan tangkap.

2) Kawasan peruntukan perikanan budidaya, meliputi:

a) Kawasan perikanan budidaya perairan umum yang meliputi

Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Air Periukan, Kecamatan

Seluma Barat, Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan Ilir

Talo, Kecamatan Talo Kecil dan Kecamatan Semidang Alas

Maras.

b) Kawasan perikanan budidaya kolam air tenang yang meliputi

Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Air Periukan, Kecamatan

Seluma Selatan, Kecamatan Ilir Talo, Kecamatan Talo Kecil

dan Kecamatan Semidang Alas Maras.

c) Pengembangan prasarana pendidikan perikanan budidaya

meliputi Balai Benih Ikan (BBI dan Unit Pembibitan Rakyat

(UPR) meliputi Kecamatan Seluma dan Kecamatan Seluma

Selatan.

3) Kawasan pengolahan dan pemasaran hasil.

Page 46: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

37

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

f. Kawasan peruntukan pertambangan

Kawasan peruntukan pertambangan seluas 44.089 (empat puluh

empat ribu delapan puluh sembilan) hektar berupa pertambangan

mineral dan batubara yang tidak termasuk di dalam kawasan cagar

alam. Kawasan peruntukan pertambangan berada di Kecamatan

Sukaraja, Lubuk Sandi, Seluma Utara, Seluma, Selatan, Seluma

Timur, Ulu Talo, Ilir Talo, Semidang Alas, Semidang Alas Maras.

Dalam mengelola usaha pertambangan, pemerintah menetapkan

Wilayah Pertambangan (WP), yang terdiri dari Wilayah Usaha

Pertambangan (WUP), Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan

Wilayah Pencadangan Negara (WPN).

g. Kawasan peruntukan pariwisata, meliputi:

1) Daerah Pengembangan pariwisata I yang meliputi Koridor

Kungkai Baru, Muara Siabun, Riak Siabun dan Pasar Ngalam

2) Daerah Pengembangan Pariwisata II meliputi Koridor Tais, Puguk

dan Lubuk Resam

3) Daerah pengembangan Pariwisata III meliputi Koridor Pasar

Seluma

4) Daaerah Pengembangan pariwisata IV meliputi Masmambang,

Giri Nanto, Penago Baru dan pasar Talo

5) Daerah pengembangan pariwisata V meliputi koridor Pajar

Bulan, Air Melancar, Cugung Langu, Ketapang Baru dan Muara

Maras.

h. Kawasan peruntukan permukiman, terdiri atas:

1) Permukiman perkotaan, yang meliputi Tais, Masmambang,

Cahaya Negeri dan Rimbo Kedui

2) Permukiman perdesaan yang meliputi Kembang Mumpo, Pajar

bulan, Padang Cekur, Sukamerindu, Air Keruh, Pagar Agung,

Selebar, Puguk, Dermayu, dan Rena Panjang

Kawasan permukiman merupakan kawasan di luar kawasan lindung

yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal yang berada di

Page 47: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

38

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

wilayah perkotaan dan perdesaan Kabupaten Seluma, dengan

mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan diupayakan tidak

melakukan peralihan fungsi terhadap lahan pertanian teknis.

Pengembangan potensi kawasan permukiman diarahkan untuk

mendukung pengembangan pusat-pusat kegiatan dan pusat

pelayanan yang tersebar.

i. Kawasan peruntukan industri, meliputi:

1) Kawasan peruntukan industri kecil and mikro yang meliputi

Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan

Talo, Kecamatan Ilir Talo, Kecamatan Ulu Talo, Kecamatan Talo

Kecil dan Kecamatan Semidang Alas.

2) Kawasan peruntukan industri menengah dan besar yang

meliputi Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Lubuk Sandi,

Kecamatan Air Periukan, Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan

Seluma Utara, Kecamatan Talo Kecil, Kecamatan Ulu Talo,

Kecamatan Talo, Kecamatan Semidang Alas, dan Kecamatan

Semidang Alas Maras.

j. Kawasan peruntukan lainnya

Kawasan peruntukan lainnya yang dimaksudkan yaitu kawasan

pertahanan dan keamanan diperuntukkan bagi daerah perbatasan

Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Kabupaten

Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Lahat

Provinsi Sumatera Selatan serta Daerah Pesisir pantai, yang

meliputi Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Seluma, Kecamatan

Seluma Timur, Kecamatan Semidang Alas Maras dan Kecamatan

Talo.

Page 48: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

39

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

3.3.2. Pengembangan Wilayah Kecamatan Air Periukan sebagai Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian

Kecamatan Air Periukan memiliki berbagai potensi yang dapat

dikembangkan. Kecamatan Air Periukan merupakan salah satu penghasil

karet yang cukup besar di Kabupaten Seluma. Untuk di Kecamatan Air

Periukan pengembangan wilayahnya terdapat di Desa Pasar Ngalam,

Desa Sukasari, Desa Kungkai Baru, Desa Lawang Agung dan Desa Tawang

Rejo.

Selain kelapa sawit, Kecamatan Air Periukan memiliki potensi

wisata berupa pesisir pantai barat Sumatera yang cukup panjang.

Pengelolaan kawasn wisata masih dalam tahap pengembangan dengan

harapan Kecamatan Air Periukan menjadi Kawasan Perdesaan Wisata

unggulan di Kabupaten Seluma. Pengembangan Kawasan Wisata

berfokus di wilayah Kungkai Baru.

Kawasan peruntukan pariwisata adalah kawasan yang didominasi

oleh fungsi kepariwisataan dapat mencakup sebagian areal dalam

kawasan lindung atau kawasan budidaya lainnya dimana terdapat

konsentrasi daya tarik dan fasilitas penunjang pariwisata. Pengembangan

potensi kepariwisataan dilakukan dengan membagi destinasi pariwisata

Kabupaten Seluma kedalam 5 (lima) Destinasi Pengembangan Pariwisata

(DPP), sebagai berikut:

1. DPP I , meliputi Koridor Kungkai Baru dan Pasar Ngalam.

2. DPP II, meliputi Koridor Tais, Puguk dan Lubuk Resam.

3. DPP III, meliputi Koridor Pasar Seluma.

4. DPP IV, meliputi Masmambang, Penago Baru dan Pasar Talo.

5. DPP V, meliputi Koridor Pajar Bulan, Air Melancar, dan Ketapang Baru.

Page 49: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

40

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Page 50: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

41

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

BAB IV KAWASAN PERDESAAN WISATA, PERIKANAN, DAN

PERTANIAN DI KECAMATAN AIR PERIUKAN

4.1. Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan

Kabupaten Seluma merupakan kabupaten pemekaran dari

Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2003 yang memiliki tujuan

sebagai salah satu kabupaten unggulan di Provinsi Bengkulu. Kabupaten

Seluma memiliki potensi besar di bidang wisata, perikanan dan pertanian.

Pengelolaan sumber daya yang potensial di Kabupaten Seluma dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber komoditas utama yang

lebih berkualitas.

Salah satu lokasi yang ideal untuk pengembangan ketiga sektor

tersebut untuk dijadikan sebagai satu kawasan perdesaan terpadu yaitu

Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Kawasan Wisata, Perikanan

dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan memiliki wilayah

pengembangan sebanyak 5 desa, yaitu Desa Lawang Agung, Desa Pasar

Ngalam, Desa Sukasari, Desa Tawang Rejo dan Desa Kungkai Baru.

4.2. Indeks Pembangunan Desa (IPD)

Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang

disusun menggunakan beberapa dimensi, variabel, dan indikator

kuantitatif untuk menggambarkan tingkat kemajuan desa pada suatu

waktu. Apabila IPD diukur secara berkala dan ditampilkan antar waktu,

maka dapat diperoleh dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa.

Dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa secara tidak langsung

merupakan ukuran kinerja pembangunan di desa atau kawasan

perdesaan.

Berdasarkan Data Podes (2014), hasil perhitungan Indeks

Pembangunan Desa di Kecamatan Air Periukan yang dilakukan oleh

Bappenas bekerjasama dengan BPS dengan jumlah desa sebanyak 15

Page 51: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

42

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

desa, seluruh desa di Kecamatan Air Periukan merupakan desa dengan

status IPD berupa Desa Berkembang (100%).

Tabel 4.1 Desa dan Status IPD di Kecamatan Air Periukan

Desa Status IPD Keterangan

1. Air Periukan Berkembang

2. Keban Agung Berkembang

3. Kungkai Baru Berkembang Bagian Kws. Perdesaan

4. Lawang Agung Berkembang Bagian Kws. Perdesaan

5. Lokasi Baru Berkembang

6. Lubuk Gilang Berkembang

7. Padang Pelasan Berkembang

8. Pasar Ngalam Berkembang Bagian Kws. Perdesaan

9. Sukamaju Berkembang

10. Sukasari Berkembang Bagian Kws. Perdesaan

11. Taba Lubuk Puding Berkembang

12. Talang Alai Berkembang

13. Talang Benuang Berkembang

14. Talang Sebaris Berkembang

15. Tawang Rejo Berkembang Bagian Kws. Perdesaan Sumber: Indeks Pembangunan Desa 2014 “Tantangan Pemenuhan Standar

Pelayanan Minimum Desa” (Bappenas, 2015).

Page 52: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

43

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Gambar 4.1 Status Perkembangan Desa Berdasarkan IPD 2014 di Kawasan

Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian Kabupaten Seluma.

Page 53: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

44

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

4.3. Kependudukan

Pada tahun 2008, jumlah penduduk Kecamatan Air Periukan 18.876

jiwa yang terdiri dari 9.408 penduduk laki-laki dan 9.468 penduduk

perempuan. Hasil Sensus Penduduk pada tahun 2010, jumlah penduduk

Kecamatan Air Periukan berkurang menjadi 18.526 jiwa yang terdiri dari

9.487 penduduk laki-laki dan 9.039 penduduk perempuan. Pada tahun

2015, penduduk Kecamatan Air Periukan dilaporan sebesar 21.935 jiwa

yang terdiri dari 11.124 jiwa penduduk laki-laki dan 10.711 jiwa penduduk

perempuan dengan rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Air

Periukan sebesar 104. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk

perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki.

Sebagian besar penduduk di Kecamatan Air Periukan merupakan

penduduk pendatang yang berasal dari luar daerah Sumatera, seperti

Jawa Tengah, Jawa Timur, dan lain-lain. Hal ini terjadi karena sebagian

besar desa di Kecamatan Air Periukan merupakan desa eks-transmigrasi

yang sudah berubah menjadi desa definitif sejak tahun 2009. Penghasilan

sebagian besar penduduk adalah pertanian dengan komoditi

perkebunan.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk di Kecamatan Air Periukan dan di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian Tahun 2015

Desa Penduduk (Jiwa) % Desa Dalam

Kawasan

1. Lawang Agung 1.196 15,21

2. Pasar Ngalam 1.659 21,10

3. Sukasari 1.762 22,41

4. Tawang Rejo 1.530 19,46

5. Kungkai Baru 1.714 21,80

Jumlah dalam Kawasan 7.861 100,00

Kecamatan Air Periukan 21.935

% Kawasan Terhadap Kecamatan 35,84 Sumber: Kecamatan Air Periukan Dalam Angka, 2016.6

6 [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Seluma. Kecamatan Air Periukan Dalam Angka, 2016.

Page 54: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

45

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Gambar 4.2 Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk Desa pada Sektor

Pertanian di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian.

Page 55: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

46

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

4.4. Pendidikan

Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kecamatan Air Periukan yaitu

sekolah dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah

Atas (SMA). Sedangkan di desa-desa Kawasan Perdesaan Wisata,

Perikanan dan Pertanian yang tersedia hanya sampai tingkat Sekolah

Dasar (SD). Untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi

masyarakat di Kawasan Perdesaan harus bersekolah ke desa lain.

Di Kecamatan Air Periukan, pada

tahun pelajaran 2015/2016, jumlah

murid Taman Kanak-kanak (TK)

sebanyak 487 murid pada 14 sekolah.

Untuk Sekolah Dasar (SD) dan

Madrasah Ibtida’iah (MI) sebanyak

3.914 murid di 14 sekolah dengan

jumlah guru sebanyak 119 orang. Pada

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 860 murid di 4 sekolah

dengan jumlah guru sebanyak 113 orang. Pada jenjang Sekolah Lanjutan

Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 526 murid di 1 sekolah dengan jumlah guru

sebanyak 24 orang dan Sekolah Menengah Kejuruan terdapat 580 murid

di 1 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 22 orang.

4.5. Kesehatan

Pelayanan Kesehatan merupakan

salah satu kebutuhan pokok penduduk

selain sandang dan pangan. Fasilitas

dan kualitas pelayanan kesehatan yang

baik sudah menjadi tuntutan utama

dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Fasilitas kesehatan yang tersedia di

Kecamatan Air Periukan berupa

puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, dan poskesdes. Puskesmas

yang menjadi rujukan utama di Kecamatan Air Periukan berada di Desa

Page 56: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

47

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Dermayu. Untuk jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas

Dermayu sebanyak 46 orang yang terdiri dari 45 tenaga kesehatan dan 1

orang tenaga non kesehatan.

Untuk desa-desa di dalam wilayah Kawasan Perdesaan Wisata,

Perikanan dan Pertanian memiliki sarana kesehatan terdekat di

Puskesmas Air Periukan yang berada di Desa Sukasari. Selain itu juga

tersedia dukun bayi dan tukang gigi.

4.6. Transportasi dan Komunikasi

Jenis sarana transportasi yang terdapat di Kawasan Perdesaan

Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan yaitu sepeda

motor atau ojeg. Untuk sarana komunikasi yang tersedia di Kawasan

Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian Kecamatan Air Periukan

yaitu internet di Kantor Desa Lawang Agung. Sinyal telepon seluler di 5

desa yang terdapat di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan

Pertanian cukup baik.

Secara umum untuk fasilitas transportasi dan komunikasi di

Kecamatan Air Periukan memiliki kondisi sebagai berikut: jalan arteri

primer (jalan utama), jalan lingkungan dan arteri sekunder banyak yang

rusak, lebar badan jalan yang lama rata-rata tidak sama, kapasitas badan

jalan yang semakin terbatas terutama di dalam kawasan perdesaan.

4.7. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi yang terdapat di Kecamatan Air Periukan yaitu

koperasi (1 buah) dan bank (1 buah). Sedangan di dalam Kawasan

Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian tidak terdapat lembaga

ekonomi.

Page 57: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

48

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

4.8. Pertanian

Berdasarkan Kecamatan

Air Periukan Dalam Angka

Tahun 2016 (BPS Kabupaten

Seluma), Kecamatan Air

Periukan memiliki lahan sawah

seluas 287 hektar yang terdiri

dari sawah tadah hujan yang

ditanami padi sebanyak 1 kali

dalam setahun seluas 180

hektar dan yang ditanami padi sebanyak 2 kali dalam setahun sebanyak

87 hektar, serta lahan sawah rawa pasang surut seluas 20 hektar hanya

ditanami padi 1 kali dalam setahun.

4.9. Perkebunan

Komoditas perkebunan yang dominan diusahakan di Kecamatan Air

Periukan pada tahun 2014 adalah karet dan kelapa sawit. Namun

demikian hanya peningkatan luas tanamnya relative besar dibandingkan

dengan tahun 2010 hanyalah karet yaitu meningkat dari 34,7% menjadi

48,6%.

Tabel 4.3 Komoditas Perkebunan di Kecamatan Air Periukan Tahum 2010 dan 2014

Komoditas

Luas Tanam

2010 2014

Ha % Ha %

1. Kopi 72,0 0,9 62,0 0,8

2. Kelapa 129,0 1,5 117,0 1,6

3. Karet 2.928,0 34,7 3.620,0 48,6

4. Kelapa Sawit 5.183,0 61,4 3.523,0 47,3

5. Coklat 123,5 1,5 112,0 1,5

6. Pinang 0,0 0,0 8,0 0,1

Jumlah 8.435,5 100,0 7.442,0 100,0 Sumber: Kecamatan Air Periukan Dalam Angka, 2016.

Page 58: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

49

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Gambar 4.3 Luas (Ha) Karet dan Kelapa Sawit menurut Kecamatan di Kabupaten Seluma Tahun 2013.

Page 59: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

50

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

4.10. Perikanan

Sebagai salah satu daerah

pesisir, Kecamatan Air Periukan

memiliki potensi yang besar pada

sektor perikanan. Selain perikanan

laut, banyaknya sungai dan perairan

umum lainnya turut membantu

menunjang potensi sektor perikanan.

Produksi perikanan tangkap di

perairan umum di Kecamatan Air

Periukan tahun 2007 sebesar 100,85 ton. Sedangkan pada tahun 2008

produksi sebesar 28 ton. Pada tahun 2009 jumlah produksi sebesar 30

ton, dan pada tahun 2010 dan 2011 jumlah produksi perikanan tangkap

dikecamatan Air Periukan sebesar 38.90 ton, Pada tahun 2012 jumlah

produksi perikanan tangkap di Kecamatan Air Periukan sebanyak 15,82

ton.

Produksi perikanan budidaya air tawar di Kecamatan Air Periukan

tahun 2009 sebanyak 39 ton, Pada tahun 2010 produksi perikanan

budidaya air tawar di Kecamatan Air Periukan meningkat menjadi 79 ton,

sedankan untuk produksi perikanan air payau di kecamatan Air periukan

sebanyak 139 ton. Pada tahun 2011 produksi perikanan budidaya

dikecamatan Air Periukan sebesar 246,3 ton yang terdiri dari 118,3 ton

produksi perikanan budidaya air tawar dan 128 ton produksi perikanan

budidaya air payau. Selain itu, menurut data dari Dinas Kelautan dan

Perikanan Kecamatan Air Periukan memiliki potensi lahan tambak seluas

266 ha yang dapat dikembangkan lebih baik lagi.

Page 60: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

51

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Gambar 4.4 Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton) menurut Kecamatan di Kabupaten Seluma Tahun 2011.

Page 61: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

52

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

4.11. Pariwisata

Kecamatan Air Periukan

berada di kawasan pesisir yang

dapat dimanfaatkan sebagai

kawasan wisata. Garis pantai yang

dimiliki oleh Kecamatan Air

Periukan cukup panjang. Selain itu

terdapat dua objek wisata di

Kecamatan Air Periukan yaitu air

terjun Kruya di Desa Talang Sebaris, objek wisata Pantai Muara Kungkai

yang terletak di Desa Kungkai Baru dan Pantai Muara Ngalam yang

terletak di Desa Pasar Ngalam.

Dua objek wisata yang berada di Kawasan Perdesaan Wisata berupa

pantai yang terdapat di Desa Kungkai Baru dan Desa Pasar Ngalam. Kedua

pantai memiliki akses yang mudah dijangkau dan memiliki panorama

yang indah sehingga dapat menjadi kawasan wisata yang potensial.

Tabel 4.4 Objek Wisata di Kabupaten Seluma

Objek Wisata Lokasi Jarak dari

Ibukota Kab.

1. Air Terjun Kruya Desa Talang Sebaris 37 km

2. Pantai Muara Kungkai Desa Kungkai Baru 30 km

3. Pantai Muara Ngalam Desa Pasar Ngalam 30 km Sumber: Kabupaten Seluma Dalam Angka, 2014.

4.12. Arahan Pengembangan

Arahan pengembangan khusus untuk Kawasan Perdesaan

Wisata, Perikanan dan Pertanian Kabupaten Seluma belum tersusun. Dari

beberapa referensi yang ada terkait dengan arahan yang ada dalam

RTRW Kabupaten Seluma (2012) belum ada arahan pengembangan

Kawasan Wisata, Perikanan dan Pertanian yang lebih spesifik. Akan tetapi

terdapat beberapa arahan pengembangan Kecamatan Air Periukan

sebagai bagian dari pengembanganKabupaten Seluma.

Page 62: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

53

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

4.12.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Transportasi

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Seluma tahun 2012, pembangunan

infrastruktur dianggap penting dari berbagai dimensi percepatan

pertumbuhan ekonomi membutuhkan tambahan kuantitas dan

perbaikan kualitas infrastruktur. Salah satu program pembangunan

infrastruktur adalah perkerasan jalan Desa Sukasari – Desa Tawang Rejo

yang menghubungkan Desa Sukasari dan Desa Tawang Rejo. Terdapat

pula perbaikan jembatan yang menghubungkan Desa Tawang Rejo dan

Desa Kungkai Baru.

4.12.2. Prasarana Ekonomi

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Seluma tahun 2012 pembangunan

ekonomi Kabupaten Seluma diarahkan pada upaya untuk menciptakan

perekonomian daerah yang kuat dan handal melalui suatu sistem yang

mampu menciptakan sinergis antar pelaku ekonomi. Dengan berbasis

ekonomi kerakyatan, maka arah kebijakan pembangunan ekonomi

Kabupaten Seluma diarahkan pada:

1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada

mekanisme pasar yang berkeadilan;

2. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya secara optimal, dan

berkelanjutan;

3. Mempercepat proses pengentasan kemiskinan masyarakat dan

mengurangi pengangguran;

4. Menyeimbangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada

keragaman pangan dan budaya;

5. Mengembangkan komoditi unggulan yang berorientasi ekspor;

6. Mengembangkan perekonomian global dengan membangun

keunggulan kompetitif;

7. Meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat

guna dan manajemen usaha profesional;

Page 63: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

54

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

8. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana publik;

9. Mengembangkan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu

sehingga mampu berkompetisi dan mandiri;

10. Mempermudah akses pendirian lembaga keuangan;

11. Mengembangkan promosi, kebijakan, dan insentif pada investasi;

12. Menata ulang kawasan hutan dan perkebunan;

13. Mengembangkan industri yang berorientasi nilai tambah dan bersih

lingkungan;

14. Membangun iklim industri yang kondusif bagi investasi;

15. Mengembangkan kebijakan perluasan kerja dan berusaha bagi

masyarakat;

16. Membudayakan pengusaha mikro, kecil, menengah dan koperasi

agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.

4.12.3. Pengembangan Komoditas Unggulan

Pengembangan komoditas unggulan

di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan

dan Pertanian meliputi pengembangan

kelembagaan, pengembangan pengolahan

pasca panen, pengembangan produksi

komoditas, pengembangan kemampuan

pemasaran.

Salah satu contoh pengembangan komoditas dilakukan oleh Desa

Lawang Agung yang mengembangkan budidaya tanaman pepaya yang

dijadikan sebagai snack ringan yang dapat dijual sebagai komoditas

pangan siap makan.

Budidaya pepaya dilakukan untuk memanfaatkan lahan yang

tersisa di sepanjang jalan utama Desa Lawang Agung. Selain untuk

menambah keragaman jenis tanaman di lingkungan desa, budidaya

pepaya juga dilakukan untuk menambah komoditas alternatif yang dapat

dimanfaatkan sebagai produk yang dapat diperjualbelikan oleh

Page 64: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

55

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

masyarakat desa. Selain komoditas di atas, peluang investasi dalam

sektor pertanian dan perkebunan mempunyai prospek yang dapat

dikembangkan diantaranya: perkebunan sawit, cokelat, karet, lada, jarak,

kapas, rambutan, salak, jagung dan hortikultura.

Selain komoditas pertanian, potensi kelautan dan perikanan di

Kecamatan Air Periukan yang dapat dikembangkan atau diusahakan

meliputi: 1) potensi budidaya air payau yaitu potensi tambak atau

budidaya air payau, 2) potensi budidaya perikanan air tawar, dan 3)

potensi wisata bahari.

Page 65: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

56

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Page 66: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

57

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

BAB V PENUTUP

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air

Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu dengan wilayah pengembangan

sebanyak lima (5) desa, yaitu Desa Lawang Agung, Desa Pasar Ngalam, Desa Sukasari,

Desa Kungkai Baru dan Desa Tawang Rejo. Lima desa tersebut merupakan bagian dari

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian. Potensi unggulan yang akan

dikembangkan di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian adalah

perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit dan cokelat.

Hasil Perhitungan LQ untuk wilayah Kecamatan Air Periukan diperoleh

gambaran sebagai berikut. Untuk tanaman perkebunan rakyat, karet dan kelapa sawit

merupakan komoditas basis nilai LQ > 1 dan mempunyai kontribusi besar terhadap

tanaman perkebunan di Kecamatan Air Periukan. Kecamatan Air Periukan merupakan

bagian kawasan budidaya dengan peruntukan kawasan perkebunan. Beberapa arahan

pengembangan dalam RTRW Kabupaten Seluma yang terkait langsung adalah

pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet, yang meliputi diantaranya

pengembangan sarana dan prasarana transportasi, prasarana ekonomi,

pengembangan komoditas unggulan. Pengembangan komoditas unggulan utama di

kawasan perdesaan wisata, perikanan, dan pertanian yaitu pengembangan komoditas

karet, kelapa sawit, dan kakao.

Page 67: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

58

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Page 68: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

59

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

LAMPIRAN

Page 69: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

60

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Lampiran 1 Komoditas Perkebunan Unggulan di Kabupaten Seluma Tahun

2013

Kecamatan Luas (Ha)

Karet Kelapa Sawit

1. Semidang Alas Maras 1.166 2.343 2. Semidang Alas 1.187 2.276

3. Talo 1.423 1.091

4. Ilir Talo 1.299 3.682

5. Talo Kecil 1.290 1.515

6. Ulu Talo 732 1.005

7. Seluma 723 280

8. Seluma Selatan 171 1.737

9. Seluma Barat 2.416 2.743 10. Seluma Timur 1.329 1.262

11. Seluma Utara 994 805

12. Sukaraja 6.650 8.173 13. Air Periukan 3.627 3.518

14. Lubuk Sandi 3.478 924

Jumlah 26.485 31.354

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2014.

Page 70: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

61

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma

Lampiran 2 Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton) Tahun 2011

Kecamatan Produksi (Ton)

1. Semidang Alas Maras 20,4

2. Semidang Alas 21,2 3. Talo 40,7

4. Ilir Talo 100,9

5. Talo Kecil 35,8 6. Ulu Talo 24,4

7. Seluma 27,7

8. Seluma Selatan 140,5

9. Seluma Barat 81,3 10. Seluma Timur 32,6

11. Seluma Utara 29,3

12. Sukaraja 112,6

13. Air Periukan 118,3 14. Lubuk Sandi 28,5

Jumlah 814,2

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Seluma, 2011.

Page 71: TIM PENYUSUN - balilatfo.kemendesa.go.id · 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan,

62

Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma