The Perfect Server with Debian Linux OS

112
BAB III TINJAUAN MATERI A. Sekilas Tentang Jaringan Komputer Dalam dunia Informatika, kita ketahui bahwa yang berperan sangat dominan untuk berkomunikasi baik jarak dekat maupun jarak jauh tiada lain ialah jaringan. Pada kesempatan kali ini Penulis akan menjelaskan bagaimana caranya Membangun Server. Agar dapat berkomunikasi, jaringan sangat berperan penting karena tanpa jaringan kita tidak dapat berkomunikasi. Untuk itu Penulis akan menerangkan sedikit rinci tentang Membangun Server menggunakan Debian Linux OS. Jaringan Komputer, mungkin sudah tidak asing di telinga orang IT. Tapi, apa salahnya Penulis menjelaskan kembali. Jaringan Komputer ialah sekumpulan komputer, Printer, Scanner dan peralatan jaringan lainnya yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan. Dalam jaringan komputer ada istilah Server dan 8

description

Tugas Makalah Akhir Sekolah Menengah Kejuruan

Transcript of The Perfect Server with Debian Linux OS

Page 1: The Perfect Server with Debian Linux OS

BAB III

TINJAUAN MATERI

A. Sekilas Tentang Jaringan Komputer

Dalam dunia Informatika, kita ketahui bahwa yang berperan sangat

dominan untuk berkomunikasi baik jarak dekat maupun jarak jauh tiada lain ialah

jaringan. Pada kesempatan kali ini Penulis akan menjelaskan bagaimana caranya

Membangun Server. Agar dapat berkomunikasi, jaringan sangat berperan penting

karena tanpa jaringan kita tidak dapat berkomunikasi. Untuk itu Penulis akan

menerangkan sedikit rinci tentang Membangun Server menggunakan Debian

Linux OS.

Jaringan Komputer, mungkin sudah tidak asing di telinga orang IT. Tapi,

apa salahnya Penulis menjelaskan kembali. Jaringan Komputer ialah sekumpulan

komputer, Printer, Scanner dan peralatan jaringan lainnya yang saling

berhubungan membentuk satu kesatuan. Dalam jaringan komputer ada istilah

Server dan Client. Server merupakan penyedia layanan [berupa web, mail dan

lain-lain], sedangkan Client yang meminta/menerima layanan dari Server.

Seperti biasa, Penulis akan sedikit mengulas tentang jaringan komputer

berdasarkan skala. Diantaranya sebagai berikut.

1. LAN kepanjangan dari Local Area Network, yaitu jaringan komputer

yang memiliki jarak terbatas. Jenis jaringan ini biasanya dipakai di

sekolah, kantor kecamatan, TU ataupun kampus STMIK.

8

Page 2: The Perfect Server with Debian Linux OS

2. Metropolitan Area Network biasa disingkat MAN, jaringan ini sama

seperti LAN hanya jarak yang membedakan, sekiritar 10 – 50 km.

Biasanya MAN ini dipakai untuk menghubungkan jaringan antar

Perusahaan dengan Perusahaan atau bisa juga menghubungkan antar

Kota.

3. WAN (Wide Area Network) adalah jaringan yang lebih luas jaraknya

daripada MAN. Jaringan ini menghubungkan antar negara bahkan

benua sekalipun.

4. Internet (Inter Network) merupakna jaringan yang sangat luas dan

bersifat global. Biasanya orang-orang selalu senang kalau komputer

yang digunakan tidak hanya terhubung LAN tapi juga terhubung ke

jaringan Internet.

B. Ulasan Tentang Linux

Kalau bicara linux pasti yang ada di pikiran tiada lain gambar Penguin.

Lebih baik tergambar daripada tidak tahu sama sekali. Linux adalah sistem

operasi yang bersifat Open Source, siapapun dapat merubahnya. Maka dari itu,

banyak sekali Variantnya. Sistem Operasi ini banyak digunakan sebagai Server,

karena fasilitas dan kehandalan keamanannya cukup terjamin. Tak heran kenapa

ketika Uji Kompetensi ataupun LKS (Lomba Kreatifitas Siswa) untuk jurusan

TKJ menggunakan Sistem Operasi Linux, karena basis TKJ hampir semua ada

pada Linux. Nama Linux sendiri diturunkan oleh penciptanya yang bernama

Linus Torvalds lulusan Universitas Helsinki pada tahun 1988. Berikut adalah

Variant dari Linux OS :

9

Page 3: The Perfect Server with Debian Linux OS

1. Debian

2. IGOS (Indonesia Go Open Source)

3. Slackware

4. Sundara OS (buatan Mahasiswa asal Tasikmalaya)

5. Ran OS (spesial self)

6. Ubuntu

7. Kubuntu

8. openSUSE

9. FreeBSD dan masih banyak lagi.

Dalam pembuatan TA ini, Penulis menggunakan Sistem Operasi Debian,

(bisa di download di www.debian.org).

C. Kelebihan Sistem Operasi Linux

1. Tidak memerlukan Hardware yang mahal

2. Banyak dijumpai di dunia maya [gratisan/berlisensi free, siapapun dan

kapanpun dapat di unduh]

3. Aplikasinya sudah satu paket ketika Instalasi OS

4. Tidak terlau banyak memakan RAM dan lain sebagainya.

10

Page 4: The Perfect Server with Debian Linux OS

D. Asumsi Untuk PC Server

Pada TA ini diasumsikan untuk komputer server, sebagai berikut.

1. Sistem Operasi Server : Debian Lenny 5.0.6

2. Spesifikasi Komputer Server : Pentium 4 Processor 2.0 GHz

HDD 8 GB [kapasitas yang

dipakai Penulis dalam

penyelesaikan TA]

RAM 512 MB

3. IP Server eth0 : 192.168.1.65

4. IP Server eth1 : 192.168.24.1

5. Editor teks yang digunakan : vi (Visual Editor)

6. Alamat web server : www. smkdci.sch.id

7. Alamat ftp server : ftp.smkdci.sch.id

8. Alamat web mail server : mail.smkdci.sch.id

E. Istilah dan Perintah Dasar pada Linux

1. su : [Super User] untuk login sebagai

root [Administrator]

2. ls : Perintah untuk melihat isi

direktori [list directory]

3. cat : Perintah untuk melihat isi file

4. cd : Untuk pindah direktori

5. nano : Editor teks yang mudah dalam

11

Page 5: The Perfect Server with Debian Linux OS

penggunaannya

6. pico : Sama seperti editor nano

7. vi : sama seperti nano dan pico,

hanya saja vi lebih sulit tetapi

keamanannya terjamin

8. ping : Tes koneksi jaringan

9. apt : [aptitude] istilah untuk

menginsall service/aplikasi.

10. reboot : Perintah untuk merestart

komputer

11. halt : Perintah untuk mematikan sistem

komputer

12. tail : Perintah untuk memonitoring

[sitem/pesan error/aktivitas client

dan lain sebagainya]

13. iptables : Salah satu aplikasi yang

berfungsi untuk meroutingkan

suatu jaringan

14. swap : Virtual memory,

ukuran/kapasitasnya 2 x RAM.

Misal RAM 512 MB, maka

swapnya 2 x 512 MB = 1024

MB/1GB untuk alokasi swap

15. mbr : Matster Boot Record

12

Page 6: The Perfect Server with Debian Linux OS

16. lilo : Linux Loader [berfungsi untuk

booting 2 OS]

17. hostname : Nama komputer

18. domain name : Nama untuk alamat web

19. ext3 : File sistem pada linux [kalau di

windows sama dengan FAT32,

NTFS….]

20. ext4 : File sistem pada linux dengan

teknologi terbaru

21. root : User pada UNIX yang memiliki

kekuasaan akses penuh dan dapat

merubah suatu file konfigurasi

baik sistem ataupun

service/aplikasi

23. chmod : Perintah untuk membatasi hak

akses bagi client

24. MTA : Mail Transfer Agent [mesin

untuk mail server, terbagi

menjadi beberapa jenis, postfix;

sendmail; qmail dan

lainsebagainya

25. Server : Penyedia layanan [produsen

13

Page 7: The Perfect Server with Debian Linux OS

jaringan]

26. Client : Penerima/yang meminta layanan

kepada server

27. Topologi : rancangan/skema/simulasi

sebuah jaringan

28. SMPTP : [simple mail transfer protocol]

merupakan salah satu protokol

yang umum digunakan untuk

pengiriman surat elektronik di

Internet.

F. Persiapan untuk Komputer Server

Setelah review tentang embel-embel jaringan dan linux, sekarang masuk

ke langkah mempersiapkan untuk Komputer Server.

14

Page 8: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.0 topologi yang lebih spesifik

1. Siapkan PC dengan spesifikasi minimal P4 2.00 GHz, RAM 512,

Hard Disk 40, tetapi disini hanya memakai kapasitas Hard disk yang

kecil. Penulis mengambil spesifikasi minimal ini karena Servernya

dipakai hanya untuk percobaan di Sekolah sendiri. Yang lebih

baik/bagus spesifikasinya diatas yang minimal, karena Server ialah

yang paling sering di akses oleh client dan kalau spesifikasinya pas-

pasan proses akses dari clientpun akan lambat. Contohnya Server

Youtube, yang media penyimpanan datanya berkapasitas TB (Tera

Byte) dan Memorynyapun mencapai 40 GB ke atas tentu

spesifikasinya sangat tidak diragukan lagi.

2. Siapkan DVD Debian Lenny nya. 1 DVD cukup memenuhi syarat.

3. Siapkan juga kabel UTP dengan panjang disesuaikan jarak dari

komputer Server ke gateway dan client.

4. Tak lupa crimping toolnya, dan peralatan lain yang kiranya

mendukung/sesuai kebutuhan.

Setelah semuanya siap, langkah berikutnya instalasi Sistem Operasi.

Sebelum komputer server dinyalakan, jangan dulu disambungkan ke jaringan

internet, karena ketika proses instalasi berlangsung sistem akan autoupdate.

15

Page 9: The Perfect Server with Debian Linux OS

G. Instalasi Debian Lenny

Debian merupakan varian dari linux, nama Lenny sendiri itu

merupakan versi 5.x.x. Nama Debian itu sendiri diambil dari nama

penciptanya dan mantan pacar yang sekarang menjadi istrinya [Debra dan

Ian = DEBIAN]. Berikut cara – cara instalasi debian.

1. Nyalakan komputer yang akan dijadikan server.

2. Masuk ke BIOS (tekan Del) dan rubah booting pertamanya menjadi

CD/DVD RW. Tekan F10 lalu Enter.

Gambar 3.1 setting BIOS

16

Page 10: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.2 setting BIOS

3. Masukkan DVD Lenny nya. Tunggu beberapa saat.

4. Pilih Install. Tunggu beberapa saat.

17

Page 11: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.3 tampilan saat akan menginstalasi sistem

5. Pilih bahasa ketika proses instalasi.

18

Page 12: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.4 pilih bahasa saat proses instalasi

6. Pilih negara, kalau tidak ada pilih Other, pilih Asia lalu pilih

Indonesia.

19

Page 13: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.5 memilh negara yang kita tempati

20

Page 14: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.6 memilh benua yang kita tempati

21

Page 15: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.7 memilh negara yang kita tempati

7. Layout keyboard pilih American English. Tunggu beberapa menit.

Gambar 3.8 memilh jenis layout keyboard

22

Page 16: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.9 progres mendeteksi hardware

23

Page 17: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.10 progres menscan CD-ROM

8. Langkah selanjutnya, isi Hostname, misalkan server.

Gambar 3.11 membuat nama komputer (hostname)

9. Domain name atau alamat situs isikan dengan smkdci.sch.id misalkan.

24

Page 18: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.12 membuat domain name (alamat situs)

10. Pilih jakarta untuk waktu dan tempat, karena Penulis sedang berada di

Jawa Barat.

25

Page 19: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.13 memilih waktu dan tempat

11. Langkah berikutnya paritsi hardi disk, pilh manual.

Gambar 3.14 metode pembagian partisi hard disk

12. Create new empety partition . . . ? pilih yes.

26

Page 20: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.15 dialog pertanyaan untuk membuat partisi kosong

13. Selanjutnya pilih FREE SPACE.

27

Page 21: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.16 memilih partisi kosong untuk dibuat partisi

14. Pilih Creat a New Partition.

Gambar 3.17 partision disk

15. Dahulukan partisi untuk swap (virtual memory), ukurannya 2 x RAM

asli. Penulis mengisi partisi swapnya sebesar 1GB karena RAM

aslinya 512 (2 x 512 MB = 1025 MB/1 GB).

28

Page 22: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.18 membuat partisi swap

16. Tipe partisinya pilih yang Primary.

29

Page 23: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.19 menentukan tipe partisi

17. Kemudian pilih Beginning untuk lokasi partisi.

Gambar 3.20 lokasi partisi baru

18. Karena partisi yang dibuat ini swap dulu, jadi pada Use as nya rubah

dengan swap area.

30

Page 24: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.21 partition disk

31

Page 25: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.22 mengalokasikan partisi pertama dengan swap

19. Setelah itu pilih Done setting up the partition.

Gambar 3.23 selesai membuat partisi swap

20. Selanjutnya, sisa partisi dibuat untuk sistem. Pilih FREE SPACE dan

langkah selanjutnya sama.

32

Page 26: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.24 membuat partisi baru untuk sistem

33

Page 27: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.25 membuat partisi baru untuk sistem

Gambar 3.26 mengalokasikan kapasitas untuk partisi sistem

34

Page 28: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.27 tipe untuk partisi sistem

35

Page 29: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.28 selesai mempartisi sistem

21. Karena partisi ini untuk file system, jadi pada Uses as nya gak dirubah,

tetap ext3 (file sistem di linux, kalau di windows sama dengan

FAT32, ext4 = NTFS).

22. Pilh Done setting up the partiton.

23. Pilih Finish Partitioning and writes changes to disk.

Gambar 3.29 selesai membagi partisi pada hard disk

24. Selanjutnya diminta apakah akan menyimpan perubahan ke disk ?

pilih yes.

36

Page 30: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.30 menyimpan perubahan pada disk

25. Tunggu beberapa saat, sampai proses Fortmat Disk selesai kemudian

Proses Instalasi Sistem Dasar (Installing the base system).

37

Page 31: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.31 progres pemformatan partisi

38

Page 32: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.32 progres instalasi sistem dasar

26. Membuat password untuk root. Lebih panjang karakternya lebih baik.

Gambar 3.33 membuat password root

39

Page 33: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.34 membuat password root

27. Langkah selanjutnya membuat User, ketikkan nama lengkap (boleh

kasih spasi).

40

Page 34: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.35 membuat nama lengkap untuk pengguna baru/new user

28. Membuat user baru contohnya zulx (bersifat limited), (pada user tidak

boleh menggunakan spasi).

41

Page 35: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.36 membuat user baru

29. Kemudian membuat sebuat password untuk user zulx barusan.

42

Page 36: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.37 membuat password untuk new user

43

Page 37: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.38 mengetik ulang password untuk new user

30. Apabila ada CD/DVD yang lain, boleh di scan, tapi kalau tidak pilih

no saja.

Gambar 3.39 dialog untuk scan CD/DVD lain

31. Pada konfigurasi paket manager Penulis memilih tidak/no, ini tidak

bersifat mutlak. Tunggu beberapa saat.

44

Page 38: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.40 konfigurasi mirror untuk software

45

Page 39: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.41 konfigurasi apt (aptitude/installer)

32. Pilih software/paket yang akan di pasang di sistem, misalkan Penulis

memilih seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. (standard system

harus mutlak di centang).

Web Server : sebuah perangkat lunak server yang berfungsi

menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari

klien yang dikenal dengan browser web

DNS Server : Server yang berfungsi menangani translasi penamaan

hosts kedalam alamat IP

Mail Server : sarana kirim mengirim surat melalui jalur jaringan

komputer (misalnya Internet).

Standard System : Sistem operasi (wajib di centang)

46

Page 40: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.42 pilihan untuk software yang akan dipasang

33. Pilih yes untuk memasang GRUB Loader. Tunggu hingga proses instalasi

selesai, setelah selesai CD/DVD akan otomatis keluar dan diminta reboot

sistem. Ketika merestart, ubah kembali booting pertama menjadi Hard disk.

Gambar 3.43 memasang/install GRUB Loader

47

Page 41: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.44 progres finishing installation

48

Page 42: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.45 selesai instalasi sistem

Gambar 3.46 setting booting BIOS

49

Page 43: The Perfect Server with Debian Linux OS

H. Perhitungan Subnetting dan Konfigurasi IP Address

Setelah sistem terpasang di komputer server, dilanjut dengan konfigurasi

IP Address untuk server. IP Address ialah suatu bilangan yang dipakai untuk

menentukan alamat komputer pada suatu jaringan. IP Address dibagi menjadi

beberapa kelas, diantaranya :

1. IP Address Kelas A (Unicast), digunakan untuk alamat jaringan yang berskala besar.

Bit Pertama 1 - 126 Net ID 8-bit Host ID 24-bit Jumlah Maksimal Jaringan 126

Gambar 3.1.0 Net ID dan Host ID kelas A

50

Page 44: The Perfect Server with Debian Linux OS

2. IP Address Kelas B (Unicast), digunakan untuk alamat jaringan yang berskala menengah sampai skala besar.

Bit Pertama 128 - 191 Net ID 16-bit Host ID 16-bit Jumlah Maksimal Jaringan 16,384

Gambar 3.1.1 Net ID dan Host ID kelas B

3. IP Address Kelas C (Unicast), digunakan untuk alamat jaringan yang beskala kecil.

Bit Pertama 192 - 223 Net ID 24-bit Host ID 8-bit Jumlah Maksimal Jaringan 2,097,152

51

Page 45: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.1.2 Net ID dan Host ID kelas C

Mungkin sulit bagi kita untuk menentukan apakaha IP Address yang

digunakan kelas A, B ataukah C ? Dari gambar diatas kita mengenal Net ID dan

Host ID yang ditunjukkan oleh subnet mask. Net ID kepanjangan dari Network

Identitas merupakan identitas jaringan yang dapat menentukan kelas daripada

jaringan, setiap host/komputer harus sama Net IDnya. Sedangkan, Host ID untuk

menentukan identitas dari setiap komputer/host pada suatu jaringan, setiap

host/komputer dalam suatu jaringan haruslah berbeda host idnya. Berikut langkah-

langkah untuk mengkonfigurasi IP Address pada debian.

52

Page 46: The Perfect Server with Debian Linux OS

1. Perhitungan Subnetting

Kebetulan sedang membahas IP Address, Penulis akan sedikit

mengulas mengenai subnetting. Subnetting ialah teknik memecah jaringan

besar menjadi lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada

subnet mask untuk dijadikan Net ID baru. Analoginya seperti ini, terdapat

100 siswa dalam sekolah, akan lebih baik dibagi menjadi 4 kelas dari pada

1 kelas besar menampung seluruh siswa. Dalam hal ini sama dengan

halnya konsep subnetting dengan cara memperkecil luasnya suatu

jaringan. Berikut ialah metode subnettingnya.

1. Langkah pertama tentukan jumlah host dalam suatu jaringan, misalkan

terdapat 40 host dalam Laboratorium Komputer.

2. Selanjutnya buat tabel bilangan seperti dibawah.

Bit ke - Nilai

1 20 = 1

2 21 = 2

3 22 = 4

4 23 = 8

5 24 = 16

6 25 = 32

7 26 = 64

8 27 = 128

Tabel 3.0 Bilangan netmask

53

Page 47: The Perfect Server with Debian Linux OS

3. Seperti yang ditunjukkan pada tabel diatas, bahwa nilai 1 2 4 8 16 32

64 128 ialah subnet mask [255.255.255.255] yang memiliki nilai 8 bit

ditiap oktetnya yang dipisahkan oleh titik.

Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1 128 64 32 16 8 4 2 1

Subnet Mask/Desimal

255 255 255 255

Biner 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Oktet/Oktal 8 bit 8 bit 8 bit 8 bit

Catatan : untuk yang desiamal, di baca dari sebelah kanan.

Tabel 3.1 bilangan netmask yang lebih rinci

4. Selanjutnya buat tabel bilangan dengan orientasi landscape seperti

dibawah ini, lalu jumlahkan mulai dari nilai bit ke-1 sampai

mencukupi 40 host, tidak boleh kurang harus pas atau lebih. Maka di

dapat 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 = 63 kemudian kurang 1 [sudah rumus],

63 – 1 = 62. Untuk jumlah host yang mendekati sudah ditemukan

yaitu 62. Jika mendekati walaupun kurang dari host yang dibutuhkan

maka tidaklah bisa.

5. Langkah selanjutnya jumlahkan dari nilai bit yang tersisa, yaitu bit ke-

7 dan bit ke-8. 64 + 128 = 192, nilai 192 inilah yang nantinya mengisi

nilai 0 [nol] pada subnet mask. Maka di dapatkan seperti dibawah ini,

berikut rumus untuk menentukan IP Network/Network Address dan IP

Broadcast.

54

Page 48: The Perfect Server with Debian Linux OS

Bit ke- 8 7 6 5 4 3 2 1

Nilai 128 64 32 16 8 4 2 1

Hasil 19263 – 1 = 62 valid host

63 invalid host

Tabel 3.2 perhitungan valid host dan netmask

Network Address = 256 – netmask

= 256 – 192

= 64 [192.168.1.64] jangan digunakan sebagai IP Address

Broadcast = invalid host + network address

= 63 + 64

= 127 [192.168.1.127] jangan digunakan sebagai IP Address

6. Hasil akhir dari suatu jaringan/Lab.Komputer yang memiliki 40 host

ialah sebagai berikut.

Valid Host : 62 host

Net Address : 192.168.1.64

IP Pertama : 192.168.1.65 sampai dengan 192.168.1.126

IP Broadcast : 192.168.1.127

Subnet Mask : 255.255.255.19

Tabel 3.3 hasil akhir subnetting

Setelah mengetahui bagaimana cara subnetting, maka kedepannya akan

mudah ketika membaca sekaligus mempelajari materi IP Address. Berikut adalah

cara mengkonfigurasi IP Address pada linux debian.

55

Page 49: The Perfect Server with Debian Linux OS

2. Konfigurasi IP Address

1. Login dengan user yang telah dibuat pada saat instalasi sistem

operasi.

Gambar 3.1.3 login user

2. Kemudian login sebagai root, agar mempunyai hak akses penuh

terhadap konfigurasi/perubahan pada server (kalau di windows

sama dengan akun Unlimited).

Gambar 3.1.4 login root

3. ketikkan perintah vi /etc/network/interface kemudian tekan enter.

Gambar 3.1.5 perintah konfigurasi ip address

4. Isikan IP Address, misalkan alamat IP nya seperti dibawah ini.

56

Page 50: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.1.6 pengisian ip address

5. Setelah itu tekan Esc lalu ketikkan perintah :wq (write quit/simpan

dan keluar dari editor).

Gambar 3.1.7 menyimpan konfigurasi ip address

6. Setiap konfigurasi/perubahan pada software/komponen software

Linux, wajib di restart. Ketikkan perintah /etc/init.d/networking

restart

57

Page 51: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.1.8 restarting ip address

7. Cek/lihat IP Address yang telah di konfigurasi, ketik perintah

ifconfig. eth0 (ehternet) ialah LAN card untuk IP Public.

Gambar 3.1.9 cek ip address dan interface

8. Tes koneksi ke gateway, perintahnya sama seperti di windows.

Ping<spasi>IP tujuan kemudian enter. Apabila hasilnya seperti

gambar dibawah ini, maka komputer server sudah terhubung

dengan ke jaringan.

Gambar 3.1.10 tes koneksi ke gateway

I. Konfigurasi DHCP Server

58

Page 52: The Perfect Server with Debian Linux OS

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) ialah protokol yang

berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan

pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Dibawah ini adalah metode

mengkonfigurasi DHCP.

1. Install service DHCP nya.

Gambar 3.2.0 instalasi service/software dhcp server

2. Edit file /etc/dhcp3/dhcp.conf dan Rubah konfigurasinya menjadi

seperti dibawah ini. Hapus tanda # (pagar) pada baris authoritative.

Istilah lainnya di enable-kan.

Gambar 3.2.1 perintah untuk masuk konfigurasi service/software dhcp server

3. (pertahitak tanda pagarnya, kalau masih pakai tanda pagar itu artinya

masih ter-disable).

59

Page 53: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.2.2 meng-enable-kan authoritative pada file dhcp.conf

4. Restart service DHCP nya.

Gambar 3.2.3 merestart konfigurasi dhcp server

5. tes konfigurasi DHCP Server pada komputer client.

60

Page 54: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.2.4 men-obtain-kan ip client

Gambar 3.2.5 DHCP pada PC client

6. Apabila sudah dapat DHCP, tes koneksi dari client ke

gateway/internet.

61

Page 55: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.2.6 tes koneksi dari client ke gateway

Gambar 3.2.7 tes koneksi dari client ke internet (sebelum konfigurasi router)

62

Page 56: The Perfect Server with Debian Linux OS

J. Setting Proxy [Blok Situs]

Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer

yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request

terhadap content dari Internet atau intranet. Proxy server juga dapat

digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke

sebuah jaringan publik (seperti halnya Internet). Pada TA ini Penulis juga

menjelaskan bagaimana caranya memblok situs. Mari ikuti langkah

settingnya.

1. Install service squid nya [squid = software/service proxy].

Gambar 3.3.0 instalasi squid

2. Masuk direktori squid terlebih dahulu, agar mudah konfigurasi

squidnya.

Gambar 3.3.1 masuk ke direktori squid

63

Page 57: The Perfect Server with Debian Linux OS

3. Buat file txt untuk daftar kata kunci/keyword yang akan di blok,

(apabila client mengetikkan kata kunci yang ditulis di server, maka

tidak dapat di akses). Sebagai contoh, kata kunci yang hendak di

blok : fb, youtube, film, 3gp dan adult. Setelah itu simpan dan keluar

(:wq).

Gambar 3.3.2 membuat file kata.txt

Gambar 3.3.3 daftar kata kunci/keyword yang akan di blok

4. Dan buat juga file untuk daftar situs yang akan di blok. Misalnya

seperti yang ada pada screenshot dibawah ini.

64

Page 58: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.3.4 membuat file situs.txt

Gambar 3.3.5 daftar situs yang akan di blok

5. Edit file squid.conf.

Gambar 3.3.6 konfigurasi file squid.conf

6. Cari baris http_port 3128 dengan mengetik “/” dahulu dan diikuti

dengan kata yang akan dicari, /http_port 3128. Kemudian hapus tanda

65

Page 59: The Perfect Server with Debian Linux OS

pagar (#) dan tambahkan kata transparent pada baris tersebut (3128

merupakan port defaul daripada proxy).

Gambar 3.3.7 meng-enable-kan dan menambahkan kata transparent

7. Cari baris /visible_hostname, lalu tambahkan alamat situs misalnya

www.smkdci.sch.id, (pada bagian ini tidak mutlak harus di rubah).

66

Page 60: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.3.8 menambahkan visible_hostname

8. Cari baris /cache_mgr webmaster, nama webmaster dapat dirubah

misalkan dengan email [email protected].

Gambar 3.3.9 merubah cache manager

9. Cari baris /http_access deny all, dan pastikan terdisable (ada tanda

pagar/#). Ingat, pada baris ini terdapat dua, yang satunya lagi ada

dibawah dan tambahkan tanda # (pagar/disablekan).

67

Page 61: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.3.10 men-disable-kan http_access deny all

Gambar 3.3.11 men-disable-kan http_access deny all

10. Dan pada baris terakhir, tambahkan 4 baris seperti pada gambar

dibawah ini.

68

Page 62: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.3.12 manambahkan baris perintah dibaris terakhir pada file squid.conf

11. Kemudian arahkan permintaan client agar aksesnya lewat server dulu,

yaitu memakai iptables.

iptables = software

-t = aturan yang dipakai adalah table

nat = isi daripada –t

-I = aturan yang dipakai iala Insert

PREROUTING = sebelum di routing

-s = source atau sumber

192.168.24.0 = ip network dari eth1 (ip local)

-d = destination (tujuan)

-p = aturan yang dipakai protocol

tcp = isi dari aturan protocol, yakni menggunakan protocol tcp

--dport = destination port (tujuan port)

80 = meurupakan port default dari protokol http

-j = jump

REDIRECT = (diarahkan--to-port = ke port

69

Page 63: The Perfect Server with Debian Linux OS

3128 = port default dari proxy), jadi setiap client meminta akses (situs

dengan protokol http) akan diarahkan dulu ke proxy, apakah situs

tertentu boleh diakses atau tidak ?.

Gambar 3.3.13 setting agar setiap permintaan client diarahkan ke server dahulu

12. Restart service squidnya.

Gambar 3.3.14 me-restart service squid

K. Konfigurasi Router

1. Enable-kan eth1 (ethernet/LAN Card), ketikkan perintah seperti pada

gambar dibawah.

ifconfig eth1 up

70

Page 64: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.4.0 meng-enable-kan eth1

2. Setelah itu, masuk lagi ke konfigurasi ip address dan tambahkan

alamat ip untuk eth1. Sebagaimana ditunjukkan pada screenshot

dibawah.

auto eth0

iface eth1 inet static

address 192.168.24.1

netmask 255.255.255.0

network 192.168.24.0

Gambar 3.4.1 menambahkan ip address untuk eth1

71

Page 65: The Perfect Server with Debian Linux OS

3. Kemudian masuk ke system control (/etc/sysctl.conf), ketikkan

perintah seperti dibawah.

Gambar 3.4.2 konfigurasi file sysctl.conf

4. Hapus tanda # (yang artinya di enable-kan) pada baris

net.ipv4.ip_forward=1. Setelah itu simpan dan keluar (:wq).

Gambar 3.4.3 meng-enable-kan ip_forward

5. Lihat isi dari file ip_forward. Jikalau bernilai 0 (nol), maka gantilah

dengan 1 (satu). cat /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

72

Page 66: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.4.4 meilihat isi nilai pada file ip_forward

6. echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Gambar 3.4.5 memasukkan nilai 1 (satu) pada file ip_forward

7. Langkah selanjutnya, membuat routing/rute jaringan. Mungkin

tampilan screenshootnya beda dari sebelumnya, karena Penulis

meremotenya dengan aplikasi puTTy, (bisa download di

http://putty.org).

iptables –A INPUT –i eth0 –j ACCEPT

iptables –A INPUT –i eth1 –j ACCEPT

iptables –A FORWARD –i eth1 –o eth0 –j ACCEPT

iptables –A FORWARD –i eth0 –o eth1 –j ACCEPT

iptables –A OUTPUT –o eth1 –j ACCEPT

iptables –A OUTPUT –o eth0 –j ACCEPT

iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.24.0/24 –d 0.0.0.0/0 -j MASQUERADE

73

Page 67: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.4.6 membuat routing

8. Kemudian simpan konfigurasi iptables-nya, (akan otomatis

menyimpan konfigurasi iptables dari proxy tadi yang PREROUTING).

Gambar 3.4.7 menyimpan file konfigurasi iptables

74

Page 68: The Perfect Server with Debian Linux OS

9. Dan simpanlah konfigurasi PPREROUTING dan POSTROUTING-nya

di /etc/rc.local (iptables-save > /etc/firewall) agar tidak perlu me-

restore apabila komputer server mrestart. Untuk penyimpanan

iptables tidak harus mutlak bernamakan file “firewall”.

Gambar 3.4.8 menyimpan konfigurasi PREROUTING dan POSTROUTING

75

Page 69: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.4.9 menyimpan konfigurasi PREROUTING dan POSTROUTING di rc.local

10. Restart komputer server.

Gambar 3.4.10 me-restart komputer server

11. Setelah di restart/reboot, lihat mangle dari iptables yang sudah di set.

Ketikkan perintah iptables –t nat –n –L.

76

Page 70: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.4.11 mangle

12. Apabila kosong, coba restore iptables-nya. Dengan perintah iptables-

restore < /etc/firewall.

13. Lakukan tes koneksi lagi. ping 192.168.1.1

Gambar 3.4.12 tes konseksi ke gateway

Gambar 3.4.13 tes koneksi ke internet

14. Tes settingan blok situsnya dari komputer client.

77

Page 71: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.4.14 situs terblokir

15. Apabila ingin merubah kata pesan tersebut dapat dirubah di

/usr/share/squid/errors/English/ERR_ACCESS_DENIED.

Gambar 3.4.15 merubah pesan error

78

Page 72: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.4.16 merubah pesan error

16. Restart kembali service squid-nya (/etc/init.d/squid restart). Dan coba

klik salah satu situs yang diblok.

Gambar 3.4.17 situs terblokir

79

Page 73: The Perfect Server with Debian Linux OS

L. Konfigurasi DNS Server

DNS Server adalah server yang berfungsi menangani translasi

penanganan hosts kedalam IP Address, begitujuga sebaliknya dalam hal

menangani translasi dari IP Address ke hostname. Konfigurasi DNS pada

linux hampir semuanya sama, hanya ada sedikit perbedaan. Berikut

langkah-langkahnya.

1. Edit file hosts yang ada di /etc/hosts, (vi /etc/hosts).

192.168.1.65 merupakan ip public/eth0.

smkdci.sch.id ialah domain yang telah dibuat ketika instalasi

sistem, dan server itu merupakan hostname. Setelah selesai,

jangan lupa :wq.

Gambar 3.5.0 konfigurasi file hosts

80

Page 74: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.5.1 konfigurasi file hosts

2. Masuk ke direktori BIND, cd /etc/bind lalu enter.

3. Sebelumnya, perlu dilihat dimanakah letak/direktori defaultnya file

BIND yang telah dibuat nanti (salinan). Untuk itu lihat dengan masuk

file named.conf.options. (vi named.conf.options)

Gambar 3.5.2 melihat direktori untuk file BIND baru

81

Page 75: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.5.3 melihat direktori untuk file BIND baru

4. Telah diketahui, berarti filenya akan di salin ke direktori

/var/cache/bind/.

5. Edit file named.conf. Tambahkan perintah dibaris paling bawah yang

ditunjukan oleh gambar yang diberi tanda merah. Jangan lupa :wq.

zone “smkdci.sch.id” {

type master;

file “/var/cache/bind/db.smk”;

};

zone “1.168.192.in-addr.arpa” {

type master;

file “/var/cache/bind/db.dci”;

};

82

Page 76: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.5.4 konfigurasi named.conf

Gambar 3.5.5 konfigurasi named.conf

File db.smk dan db.dci, tidak harus mutlak seperti itu. Karena bersifat bebas,

boleh dengan nama orang ataupun yang lainnya, ini hanya sebagai contoh saja.

6. Salin file yang barusan dibuat ke direktori /var/cache/bind dengan

cara, cp db.local /var/cache/bind/db.smk tekan enter. Lalu salin satu

lagi, cp db.127 /var/cache/bind/db.dci lalu tekan enter. Seperti terlihtat

pada gambar dibawah ini.

83

Page 77: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.5.6 menyalin file default dengan file baru (db.smk dan db.dci)

7. Setelah di salin, agar mudah konfigurasinya masuk ke direktori

tersebut dengan cara cd /var/cache/bind.

8. Edit file db.smk menjadi seperti gambar dibawah ini. (vi db.smk)

Gambar 3.5.7 mengedit file db.smk

Gambar 3.5.8 mengedit file db.smk

84

Page 78: The Perfect Server with Debian Linux OS

9. Jangan lupa menyimpannya. (:wq)

10. Edit file db.dci menjadi seperti gambar dibawah ini. (vi db.dci)

Gambar 3.5.9 mengedit file db.dci

Gambar 3.5.10 mengedit file db.dci

11. Jangan lupa menyimpannya. (:wq)

12. Edit dan tambahkan ip address eth0 pada /etc/resolv.conf yang telah

dimasukkan ke file /etc/hosts barusan. Setelah itu simpan dan keluar

:wq.

85

Page 79: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.5.11 mengedit file resolv.conf

Gambar 3.5.12 menambahkan ip address eth0 dan search untuk domain local

13. Restart service BIND nya. (/etc/init.d/bind9 restart)

Gambar 3.5.13 me-restart service bind9

14. Cek DNS dengan perintah nslookup<spasi>nama domain, enter.

Contoh nslookup www.smkdci.sch.id.

86

Page 80: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.5.14 melihat/mengecek dns sekaligus ip address yang sudah dibuat

Gambar 3.5.15 melihat/mengecek dns sekaligus ip address yang sudah dibuat

15. Cek lagi dengan tes koneksi ke nama domainnya.

87

Page 81: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.5.16 tes koneksi dengan tujuan domain

M. Membuat Web Server

Sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan

HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan

kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk

dokumen HTML. Dibawah ini adalah cara membuat Web Server.

1. Install service apache, php dan lynx (lynx untuk tes halaman web).

88

Page 82: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.6.0 instalasi apache2, php5 dan lynx

2. Edit dan lihat direktori default untuk file home page (index.html).

ketikkan perintah vi /etc/apache2/sites-available/default.

89

Page 83: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.6.1 melihat/merubah direktori homepage

Gambar 3.6.2 melihat/merubah direktori homepage

3. Edit file index.html nya, vi /var/www/index.html. Misalnya menjadi

seperti dibawah ini. Jangan lupa save (:wq).

90

Page 84: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.6.3 mengedit file index.html untuk homepage

Gambar 3.6.4 mengedit file index.html untuk homepage

4. Restart service apache nya.

91

Page 85: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.6.5 restart service apache (web server)

5. Tes dengan lynx smkdci.sch.id tekan enter. Apabila tampilannya

seperti dibawah ini berarti web servernya sudah jalan dan dapat

dipakai. Kita ketahui sekarang, bahwa untuk melihat suatu webpage

dapat dilakukan dengan mengetikkan perintah lynx dari server, dapat

disimpulkan bahwa bisa juga kita membuka situs lain seperti

facebook, tweeter dan lain sebagainya, tapi yang tampil hanyalah teks,

tanpa gambar apalagi video, karena jelas ini bukan pada sistem

operasi berbasis grafik (GUI).

92

Page 86: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.6.6 tes web server pada server menggunakan lynx

6. Agar lebih enak dipandang, tes web server di browser client.

Gambar 3.6.7 tes web server pada browser client

93

Page 87: The Perfect Server with Debian Linux OS

7. Karena tadi menginstalasi service php, maka perlu mencobanya untuk

sebuah web yang support php. Buat file info.php [vi info.php] pada

direktori /var/www/. Setelah itu ketikan source code dibawah ini.

<?php

phpinfo();

?>

8. Buka pada jendela browser, http://smkdci.sch.id/info.php.

Gambar 3.6.8 [sisipan] php info

9. Apabila muncul tampilan info PHP seperti pada gambar diatas maka,

web server sudah support PHP.

10. Kemudian pasang service phpmyadminnya.

apt-get install phpmyadmin

11. Restart service apachenya. /etc/init.d/apache2 restart.

94

Page 88: The Perfect Server with Debian Linux OS

12. Buka phpmyadmin dengan masuk ke jendela browser dan ketikan

http://smkdci.sch.id/phpmyadmin pada address bar.

13. Login sebagai root, dan masukkan password rootnya.

Gambar 3.6.9 halaman login phpMyAdmin

95

Page 89: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.6.10 halaman depan phpMyAdmin

Agar tampilan web lebih enak di pandang, install CMS [Content Management

System]

N. Membuat FTP Server

FTP (File Transfer Protocol) ialah sebuah protokol Internet yang berjalan

di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas

(file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. Dengan istilah lain,

kalau dalam satu ruang jaringan sama dengan menyalin berkas (file) dari PC ke

PC.

1. Langkah pertama, buat dulu folder untuk ftpnya. mkdir /home/ftp.

Gambar 3.7.0 membuat direktori ftp

2. Batasi untuk hak akses client ke FTP. chmod 775 –R /home/ftp.

96

Page 90: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.7.1 membatasi hak akses

3. Langkah ke-tiga, buat user untuk FTP. useradd –d /home/ftp ftpuser.

Gambar 3.7.2 menambah user untuk ftp

97

Page 91: The Perfect Server with Debian Linux OS

4. Install service ftpnya, apt-get install vsftpd. Untuk service FTP,

Penulis menggunakan vsftpd.

Gambar 3.7.3 menginstalasi service ftp dengan vsftpd

5. Edit file vsftpdnya, hapus tanda # (pagar). Penulis sendiri mengatur

ftpnya seperti dibawah ini.

98

Page 92: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.7.4 edit file vsftpd.conf

Gambar 3.7.5 edit file vsftpd.conf

99

Page 93: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.7.6 edit file vsftpd.conf

Gambar 3.7.7 edit file vsftpd.conf

100

Page 94: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.7.8 edit file vsftpd.conf

6. Restart service FTPnya. /etc/init.d/vsftpd restart.

Gambar 3.7.9 baris perintah file vsftpd.conf

101

Page 95: The Perfect Server with Debian Linux OS

7. Setalah itu, coba masukkan file ke FTP dari client. Dengan cara, buka

Run lalu ketikkan alamat FTPnya, ftp.smkdci.sch.id. Bisa juga dengan

menggunakan software WinSCP, File Zila,

Gambar 3.7.10 masuk ke

direktori ftp

8. Selanjutnya muncul direktori FTP kosong, sebelum membuat folder,

login user terlebih dahulu, karena ketika membuka FTP otomatis

sebagai anonymous.

102

Page 96: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.7.11 login untuk untuk ftp

Gambar 3.7.12 login untuk user ftp

9. Setelah login, baru membuat folder dan uploadkan/copykan file untuk

contoh.

103

Page 97: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.7.13 membuat folder untuk ftp

Gambar 3.7.14 menguploadkan/mengcopy file ke ftp

10. Beralih ke server, langkah selanjutnya copy/salin folder yang barusan

dibuat ke folder FTP, dikarenakan login sebagai zulx jadi, masuk dulu

ke direktori zulx lalu salin foldernya ke folder/direktori FTP.

104

Page 98: The Perfect Server with Debian Linux OS

Gambar 3.7.15 menyalin folder dari direktori zulx ke direktori ftp

11. Langkah terakhir, lihat dibrowser pada client dengan memasukkan

alamat FTPnya, ftp.smkdci.sch.id.

Gambar 3.7.16 tes ftp pada browser client

105

Page 99: The Perfect Server with Debian Linux OS

Demikianlah ulasan materi tentang pembangunan server pada jaringan

lokal (maupun publik), yang sebenarnya semua ulasana materi ini dibuat atas

dasar keinginan Penulis menuangkan ilmu yang telah di pelajari di sekolah

maupun luar sekolah.

Hasil akhir dari pembangunan Server ini yang akan menjadi konsumsi

internet bagi seluruh siswa/i SMK DCI khususnya, yang nantinya dapat di isi

dengan konten-konten menyangkut pelajaran, motivasi dan lain sebagainya.

106