Tgs Pengetahuan & Pengetahuan Ilmiah

10
BAB I PENDAHULUAN Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung at langsung turut memperkaya kehidupan kita, sukar dibayangkan bagaimana kehidupa manusiaseandainya pengetahuan tidak ada,sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Manusia itu tahu sesuatu, rasanya tak disangkal orang. Manusia tahu akan dunia sekitarnya, dirinya sendiri, orang lain, baik dan buruk, indah dan tak indah. Hal yang nampaknya sederhana ini sebetulnya banyak mengandung kesulitan. Manusia tidak permulaan itu sudah tahu, ia bertanya: apa ini, apa itu, apa sebabnya begini, demikian? Pertanyaan itu disebabkan karena ia kagum dan tidak mengerti hal se Sekarang, apa pengetahuan itu, bagaimana manusia mencapai pengetahuan itu ? Menurut Noto Atmojo 2007; pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini setelah o melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Kalau ingin tahu, apakah yang hendak diketahui itu atau apakah objek tahu itu? Ia dapat tahu karena kagum atas hal yang mengelilingi dia sehingga menimbulkan keinginannya tahu, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengetahuan dalam diri seseoran Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum tahu. Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dica kita jangkau. Orang harus selalu waspada dan rendah keyakinan, hati tidak bol cepat mengatakan bahwa sudah mencapai kebenaran. Jika orang mempunyai alasan cukup bahwa ia mengetahui benar tentang objeknya, artinya ia berkeyakinan. Apakah keyakinan itu selalu mengandung kebenaran (logis)? Memang banyak penggunaan pengetahuan manusia untuk hidupnya sehari-hari, tapi tahu benar akan seluk beluk pengetahuannya, dinamakan pengetahuan apakah itu?

Transcript of Tgs Pengetahuan & Pengetahuan Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita, sukar dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan tidak ada, sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Manusia itu tahu sesuatu, rasanya tak disangkal orang. Manusia tahu akan dunia sekitarnya, dirinya sendiri, orang lain, baik dan buruk, indah dan tak indah. Hal yang nampaknya sederhana ini sebetulnya banyak mengandung kesulitan. Manusia tidak dari permulaan itu sudah tahu, ia bertanya: apa ini, apa itu, apa sebabnya begini, dan mengapa demikian? Pertanyaan itu disebabkan karena ia kagum dan tidak mengerti hal sekitarnya. Sekarang, apa pengetahuan itu, bagaimana manusia mencapai pengetahuan itu ? Menurut Noto Atmojo 2007; pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Kalau manusia ingin tahu, apakah yang hendak diketahui itu atau apakah objek tahu itu? Ia dapat tahu karena kagum atas hal yang mengelilingi dia sehingga menimbulkan keinginannya untuk tahu, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengetahuan dalam diri seseorang? Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum tahu. Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau. Orang harus selalu waspada dan rendah keyakinan, hati tidak boleh dengan cepat mengatakan bahwa sudah mencapai kebenaran. Jika orang mempunyai alasan cukup bahwa ia mengetahui benar tentang objeknya, artinya ia berkeyakinan. Apakah keyakinan itu selalu mengandung kebenaran (logis)? Memang banyak penggunaan pengetahuan manusia untuk hidupnya sehari-hari, tapi tidak tahu benar akan seluk beluk pengetahuannya, dinamakan pengetahuan apakah itu?

Disamping itu ada orang yang ingin tahu dan berusaha memuaskan keinginannya itu lebih mendalam, bahkan nampaknya tidak berguna masih diselidiki juga, pengetahuan apa lagi ini? Pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia. Ilmu merupakan pengetahuan yang kita gumuli sejak bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri. Apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah ciri-cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dan pengetahuanpengetahuan lainnya yang bukan ilmu? Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? Kriteria apa yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa kita mesti mempelajari ilmu? Apa kegunaan yang sebenarnya? Agar kita mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan dan pengetahuan ilmiah tersebut, maka kami berusaha membahas masalah tersebut dalam presentasi ilmu filsafat ini.

BAB II PEMBAHASAN

Pengetahuan pada hakikatnya pengetahuan merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu. Tiap jenis pengetahuan pada dasarnya menjawab jenis pertanyaan tertentu yang diajukan. Oleh sebab itu agar kita dapat memanfaatkan segenap pengetahuan kita secara maksimal maka harus kita ketahui jawaban apa saja yang mungkin bisa diberikan oleh pengetahuan tertentu, dengan kata lain perlu kita ketahui kepada pengetahuan mana suatu pertanyaan tertentu harus kita ajukan. Pengetahuan bisa didapatkan dengan beberapa cara yaitu:1. Melakukan pengamatan dan observasi yang dilaksanakan secara empiris dan

rasional.

Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi

pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan & menggambarkan segala ciri, sifat dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. 2. Melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulang kali, misalnya seseorang yang dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi3. Melalui akal budi yang dikenal sebagai rasionalisme, lebih menekankan

pengetahuan yang bersifat apriori, tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya: dalam matematika hasil 1+1=2, bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris , sebagai pemikiran logis, akal, budi. 4. Melalui wahyu yang disampaikan Tuhan kepada manusia lewat nabi. Agama merupakan pengetahuan bukan saja kehidupan sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah yang bersifat transedental seperti latar belakang penciptaan manusia dan hari akhirat nanti. Manusia tahu tentang sesuatu bukanlah dari sejak lahir, sebelum ia tahu ia kagum atas hal yang mengelilingi dia. Adapun yang mengelilingi dia adalah dunia seisinya yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Bahkan yang sekarang ini tidak ada tapi tidak mengandung kemustahilan dalamnyapun ingin diketahui. Objek tahu ialah apa saja yang ada dan mungkin ada, maka ingin tahu manusia itu hanya terbatasi oleh hidupnya, bagi seluruh umat manusia ingin tahu hanya habis jika tak ada manusia lagi.

Orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan, jadi pengetahuan tidak lain dari hasil tahu. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya: 1. Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang berlangsung seumur hidup. maka orang tersebut semakin luas pengetahuannya. 2. Informasi/Media massa Informasi yang diperoleh dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubahan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dll mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan kepercayaan orang. Informasi mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya pengetahuan. 3. Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi tanpa melalui penalaran baik atau buruk akan menambah pengetahuan walaupun tidak melakukan. Status ekonomi menentukan tersedianya fasilitas untuk kegiatan tertentu sehingga akan mempengaruhi pengetahuan seseorang, 4. Lingkungan Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh individu. 5. Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan 6. Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan dengan pendidikan tinggi,

Tahu hendaknya mencakup objeknya, berusahalah ia menyesuaikan pengetahuan itu dengan objeknya. Kalau pengetahuan itu ternyata sesuai dengan objeknya dikatakan pengetahuannya itu benar. Persesuaian antara pengetahuan dan objeknya itulah yang disebut kebenaran. Kebenaran yang demikian disebut kebenaran objektif atau logis. Objek itu amat banyak aspeknya maka sukar sekali untuk mencakup seluruh objek, jadi sukar juga mencapai seluruh kebenaran. Jika orang mempunyai alasan cukup bahwa ia mengetahui benar tentang objeknya artinya ia berkeyakinan dan mempunyai kepastian. Keyakinan itu tidak selalu mengandung kebenaran (logis). Keyakinan itu menunjukkan sikap manusia yang tahu, ada cukup alasan bahwa pengetahuannya benar tetapi bukanlah jaminan pengetahuan itu sesuai dengan objeknya. Contohnya: lama sekali masyarakat berkeyakinan bumi menjadi pusat dunia, matahari dan bintang mengedari bumi, ternyata pendapat itu keliru. Pengetahuan umum amat bermanfaat bagi hidup manusia untuk keperluannya sehari-hari. Pengetahuan itu dipergunakan dalam rumah tangga, pertanian, perikanan serta lainnya. Orang tidak tahu benar akan seluk beluk pengetahuannya itu, misalnya tidak tahu benar mengapa air itu mendidih kalau dipanaskan. Manusia berani bertindak atas dasar-dasar pengetahuannya itu, tidak hanya berguna secara kebetulan, melainkan mutlak hingga tidak ragu-ragu lagi. Pengetahuan yang dipergunakan orang tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya, tidak mengetahui sebabnya demikian dan apa sebabnya harus demikian dinamakan pengetahuan biasa. Ada kelompok manusia yang berusaha sekuat tenaga untuk mengetahui sebab yang mendalam atas objeknya. Pengetahuan ini lain dari pengetahuan biasa, untuk membedakannya maka disebut dengan ilmu. Ilmu tidak menghiraukan gunanya, boleh dikatakan hendak tahu semata-mata. Kalau ilmu itu menghasilkan guna bagi manusia syukurlah, tapi tujuannya ialah tahu yang mendalam, sedapat mungkin tahu benar apa sebabnya demikian dan mengapa harus demikian. Ilmu mempelajari alam sebagaimana adanya dan terbatas pada lingkup pengalaman kita. Pengetahuan dikumpulkan oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab permasalahan kehidupan sehari-hari dihadapi manusia dan untuk digunakan dalam menawarkan berbagai kemudahan kepadanya. Pengetahuan ilmiah alias ilmu diibaratkan sebagai alat bagi manusia dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya.Pemecahan tersebut pada dasarnya adalah dengan meramalkan dan mengontrol gejala alam. Oleh

sebab itulah sering dikatakan bahwa dengan ilmu manusia mencoba memanipulasi dan menguasai alam. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Tidak semua pengetahuan disebut ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu dinamakan dengan metode ilmiah. Ciri-ciri pengetahuan yang bersifat ilmiah adalah: 1. Mempunyai derajat kepastian yang tinggi dimana pijakan berpikirnya dilandasi pengetahuan yang luas 2. Mempunyai alur berpikir yang sistematis dan sistemik 3. Memiliki kadar kebenaran yang luas dan disepakati bersama sehingga pengetahuan ilmiah mempunyai metode ilmiah yang sama Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara keseluruhan dan kebenarannya telah teruji secara empiris. Dalam hal ini harus disadari bahwa proses pembuktian dalam ilmu tidaklah bersifat absolut. Sekiranya sekarang kita dapat mengumpulkan fakta-fakta yang mendukung hipotesis kita, maka bukan berarti untuk selamanya kita akan mendapatkan hal yang sama. Mungkin saja suatu waktu baik secara kebetulan maupun karena disebabkan kemajuan dalam peralatan pengujian, maka kita akan mendapatkan fakta yang menolak hipotesis yang kita anggap selama ini benar. Jadi pada hakekatnya suatu hipotesis dapat kita terima kebenarannya selama tidak didapatkan fakta yang menolak hipotesis tersebut. Hal ini membawa dimensi baru kepada hakekat ilmu yakni sifat pragmatis dari ilmu. Ilmu tidak bertujuan untuk mencari kebenaran absolut melainkan kebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalam tahap perkembangan tertentu. Hipotesis-hipotesis yang sampai saat ini tidak ditolak kebenarannya dan mempunyai manfaat bagi kehidupan kita, kita anggap sebagai pengetahuan yang sahih dalam keluarga keilmuan. Bahwa hipotesis ini kemudian hari ternyata tidak benar, bagi kita hal itu tidaklah terlalu penting selama hipotesis ini mempunyai kegunaan Ilmu memandang kebenaran sebagai tujuan yang mungkin dapat dicapai namun tak pernah sepenuhnya tangkapan kita sampai. Meskipun kita bersikap seobjektif mungkin, namun persepsi kita tidak pernah lepas dari factor subjektivitas. Tiap langkah kita dalam tercantum dalam apa yang

menemukan pengetahuan yang benar selalu diintai oleh kekeliruan. Mungkin dalam situasi seperti inilah maka menonjol sekali sikap moral dan intelektual ilmuwan terhadap kebenaran. Kegiatan keilmuan pada jiwanya merupakan komitmen moral dan intelektual untuk mencoba mendekati kebenaran dengan cara yang sejujur-jujurnya. Dalam perspektif inilah maka penelitian terhadap ilmu tidaklah ditentukan oleh kesahihan teorinya sepanjang zaman melainkan terletak dalam kemampuan memberikan jawaban terhadap permasalahan manusia dalam tahap peradaban tertentu. Merupakan fakta yang tak dapat dipungkiri bahwa pada kurun masa kini kita mempergunakan berbagai kemudahan yang dikembangkan oleh ilmu dan teknologi umpamanya sarana angkutan seperti mobil dan pesawat terbang. Sarana angkutan tersebut yang bersifat fungsional dalam kehidupan masa kini dikembangkan berdasarkan pengetahuan ilmiah yang diakui kebenaraannya pada masa kini. Demikianlah kita telah melihat berbagai keterbatasan yang dipunyai ilmu yang walaupun demikian, kekurangan ini bukan merupakan alasan untuk menolak eksistensi ilmu dalam kehidupan kita. Sebab terlepas dari segala keterbatasannya ilmu merupakan pengetahuan yang telah menunjukkan keampuhannya dalam membangun kemajuan peradaban seperti yang kita lihat sekarang ini. Kekurangan dan kelebihan ilmu harus digunakan sebagai pedoman untuk meletakkan ilmu dalam tempat yang sewajarnya, sebab hanya dengan sikap itulah kita dapat memanfaatkan kegunaannya semaksimal mungkin bagi kemaslahatan manusia. .

I. KESIMPULANDari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengetahuan adalah apa yang kita ketahui tentang objek tertentu yang merupakan sumber jawaban dari pertanyaan yang muncul. Pengetahuan bisa diperoleh dengan melakukan pengamatan dan observasi, pengalaman pribadi dan akal budi (rasionalisme).2. Pengetahuan dikatakan benar bila sesuai dengan objeknya yang disebut kebenaran

objektif (logis). Pengetahuan yang dipergunakan orang tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dinamakan pengetahuan biasa dan pengetahuan yang tujuannya untuk mengetahui sebab akibat yang mendalam atas objeknya disebut dengan ilmu atau pengetahuan ilmiah. 3. Ilmu atau pengetahuan ilmiah merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara keseluruhan dan kebenarannya teruji secara empiris. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. 4. Ciri-ciri pengetahuan yang bersifat ilmiah adalah mempunyai derajat kepastian yang tinggi, mempunyai alur berpikir sistematis dan sistemik serta memiliki kadar kebenaran yang luas dan disepakati bersama.5. Ilmu tidak bertujuan untuk mencari kebenaran absolute, melainkan kebenaran

yang bermanfaat bagi manusia. Maka penelitian terhadap ilmu tidak ditentukan oleh kesahihan teori sepanjang zaman melainkan kemampuan memberikan jawaban terhadap permasalahan manusia dalam tahap peradaban tertentu.

DAFTAR PUSTAKACesbergas, Oktober 2010. Pengetahuan. http://cesbergas.blogspot.com/2010/10/tingkatan-pengetahuan.ilmiah.html Dunia baca, 200 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan. http:://dunia baca.com/definisi-pengetahuan-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengetahuanhtml. Poedjawijatna, Februari 2004. Tahu dan Pengetahuan Pengantar ke Ilmu dan Filsafat. Rhineka Cipta, Jakarta. 120 hlm. Sumantri,YS. 2009. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. 384 hlm. Suryanto, 18 November 2009. Perbedaan Pengetahuan & Pengetahuan Ilmiah. http://suryanto.blog.unair.ac.id/2009/11/18/perbedaan-pengetahuan-knowlwdgw-danpengetahuan-ilmiah-sains/

\\