tgs april.docx
-
Upload
indriwahyuningtyass -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of tgs april.docx
Once through systems
Gumilar, 2011 menjelaskan mengenai sistem ini. Setelah mendinginkan proses pabrik air
langsung dibuang. Contohnya pada pabrik yang ada di tepi sungai atau laut, air sungai/laut
setelah dipakai pendinginan proses dalam pabrik dibuang lagi ke sungai atau ke laut.
Air pendingin digunakan sebagai pendingin pada heat exchanger hanya dilewatkan
sekali, selanjutnya langsung dikembalikan lagi ke badan air. Once through systems digunakan
bilamana kebutuhan air pendingin sangat banyak, ketersediaan sumber air banyak dan murah
serta memiliki fasilitas untuk menangani buangan air panas dari air pendingin yang sudah
digunakan. Once through system dimana air pendingin akan melewati HE hanya sekali. Mineral-
mineral dalam air akan relatif tetap jumlahnya, tidak berubah. Polusi suhu yang disebabkan
discharge dari sistem ini menjadi perhatian lingkungan.
Keuntungan menggunakan Once through systems :
a. Tidak diperlukan cooling tower
b. Tidak diperlukan pengolan / treatment pendahuluan
Kerugian menggunakan once through systems :
a. Korosi
b. Fouling
c. Sampah dan kotoran
d. Polusi / pencemaran temperatur di badan air
Gambar 1.1: Once through.system (Gumilar, 2011)
Recirculating System
Air setelah mendinginkan suatu proses kemudian diolah lagi (didinginkan)
selanjutnya bias dipakai sebagai air pendingin lagi. Recirculating system bias dibagi
menjadi 2 bagian:
a. Close recirculating system
Air pendingin setelah mendinginkan suatu sistem (exchanger, mesin-mesin, dan lain-lain)
kemudian didinginkan lagi, selanjutnya dipakai lagi sebagai air pendingin. Contohnya air
pendingin pada radiator mobil, jacket water coolinh diesel, dan lain-lain.
Air tawar pendingin digunakan untuk mendinginkan proses-proses didalam pabrik. Air
tawar pendingin yang telah panas didinginkan kembali di suatu “secondary cooler” (biasanya
plate heat exchanger) untuk selanjutnya disirkulasikan kembali secara tertutup kedalam pabrik.
Air laut dipakai untuk mendinginkan “secondary cooler” dengan cara hanya sekali pakai (once
through), sumber air berasal dari laut kemudian dibuang lagi ke laut. Closed Nonevaporative
Recirculating Systems yang menggunakan air pendingin yang sama dan disirkulasikan berulang
kali dalam siklus yang kontinu. Pada sistem ini, komposisi air juga relatif konstan.
Air pendingin didinginkan pada secondary heat exchanger. Tidak ada kehilangan akibat
penguapan juga tidak ada pengembalian.
Keuntungan menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
a. Air pendinginyang kembali relatif bersih
b. Temperatur air pendingin memungkinkan lebih tinggi dari 100oC
Kerugian menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
a. Investasi / capital cost sangat tinggi
b. Dibatasi oleh equipment secondary heat exchanger
Gambar 1.3: Closed nonevaporative recirculating systems (Gumilar, 2011)
b. Open recirculating system
Air pendingin setelah mendinginkan suatu sistem (exchanger, mesin-mesin, dan lain-lain)
kemudian didinginkan lagi secara terbuka, disini terjadi pengurangan dan penambahan air secara
kontinyu. Contohnya menara pendingin (Cooling tower).
Air tawar yang berasal dari sungai atau danau dipompakan sebagai make-up cooling
tower setelah sebelumnya dilakukan treatment (sedimentasi dan koagulasi) terlebih dahulu. Air
tersebut digunakan untuk mendinginkan proses-proses di dalam pabrik.
Air pendingin yang telah panas kemudian didinginkan di cooling tower untuk kemudian
disirkulasikan kembali ke dalam pabrik. Untuk menjaga kualitas air, misalnya agar tidak terdapat
algae/bacteria dan pengendapan (scaling), maka perlu diinjeksikan beberapa jenis chemicals
tertentu. Kualitas air juga dijaga melalui mekanisme make-up dan blow-down (Nugroho,
Muchlis. 2004).
Sistem ini banyak digunakan oleh pabrik yang berada dekat dengan sumber air tawar atau
jauh dari laut. Spesifikasi material untuk peralatan yang menggunakan air tawar tidak perlu
sebagus peralatan yang menggunakan air laut, karena air tawar lebih tidak korosif dibandingkan
dengan air laut. Open recirculating system banyak digunakan dalam industri. Sistem ini terdiri
dari pompa, HE, dan cooling tower. Pompa akan meresirkulasikan air melalui HE, mengambil
panasnya, lalu membuangnya di cooling tower dimana panas tersebut akan dibuang dari air
dengan cara evaporasi. Dalam sistem ini, chemical akan lebih banyak digunakan karena
komposisi air akan berubah saat evaporasi berlangsung, dimana konstituen korosi dan scaling
akan lebih pekat (Gumilar, 2011).
Keungtungan menggunakan Open evaporative recirculating systems :
a. Jumlah kebutuhan air medikit (make up);
b. Memungkinkan untuk mengontrol korosi
Kerugian menggunakan Open evaporative recirculating systems :
a. Investasi (capital cost) lebih tinggi daripada once through;
b. Memerlukan cooling tower yang cukup besar;
c. System purge dan blowdown kemungkinan dapat mengakibatkan pencemaran
lingkungan
Gambar 1.2: Open evaporative recirculating systems (Gumilar, 2011)
Dapus :
Gumilar. 2011. Sistem Air Pendingin. http://proses-engineering.blogspot.com/2011/06/sistem-air-pendingin.html. Jakarta : STE. Diunduh pada 14 Oktober 2014 pukul 15:00
Nugroho, Muchlis. 2004. Solusi Suplai Air Pendingin Untuk Komplek Industri Padat Di Tepi Pantai. www.oocities.org/mandor01/Coolingtowerlaut.pdf. Diunduh pada 14 Oktober 2014 pukul 14:55