tgas vokasi

15
MAKALAH Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan Disusun Oleh: Abdul Mughni I. A. 1307319 Anwar Sanusi 1306820 Asep Hendri R. 1306881 Budi Afwan N. 1307146 Cecep Somantri N. Fahmi Fajar Malik Hendrik Danur 1306840 1301878 1301595 Yana Billy Santoso 1307135

Transcript of tgas vokasi

Page 1: tgas vokasi

MAKALAHReformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan

Disusun Oleh:

Abdul Mughni I. A. 1307319Anwar Sanusi 1306820Asep Hendri R. 1306881Budi Afwan N. 1307146Cecep Somantri N.Fahmi Fajar MalikHendrik Danur

130684013018781301595

Yana Billy Santoso 1307135

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESINFAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIABANDUNG

2013

Page 2: tgas vokasi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

         Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional

mempunyai   fungsi   sebagai pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan

dan pengembangan potensi diri yang diharapkan dapat memperkuat

keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pendidikan adalah usaha sadar  dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta dididk secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dunia pendidikan merupakan ruang yang selalu bersentuhan

langsung dengan manusia. Pendidikan yang berkwalitas akan memberikan

kemajuan bagi umat manusia dari berbagai segi kehidupan.

Satuan pendidikan pendidikan yang ada di Indonesia terbagi atas

pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal dimulai dengan

Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Sedangkan model penyelenggaraan pendidikan terbagi terbagi dua yakni

pendidikan umum/ akademik dan pendidikan kejuruan/ vokasi/

professional.

Pendidikan menengah kejuruan memiliki peran untuk

mempersiapkan peserta didik agar siap bekerja baik secara mandiri

(wiraswasta) maupun mengisi lowongan pekerjaan di dunia industri.

Untuk dapat bekerja dan bersaing di industry maupun berwiraswasta,

lulusan SMK harus memiliki kompetensi nyakni kemampuan yang

disyaratkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada dunia kerja dan

ada pengakuan resmi terhadap kemampuan tersebut.

Paradigma pendidikan Kejuruan sangat berbeda dengan pendidikan

umum. Pendidkan kejuruan yaitu menekankan pada pendidikan yang

menyesuaikan dengan permintaan pasar (demand driven).

Kebersambungan (link) diantara pengguna lulusan pendidikan dan

Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan | 1

Page 3: tgas vokasi

penyelenggara pendidikan dan kecocokan (match)

diantara employee dengan employer menjadi dasar penyelenggaraan dan

ukuran keberhasilan penyelenggaraan pendidikan vokasi dapat dilihat dari

tingkat mutu dan relevansi yaitu jumlah penyerapan lulusan dan

kesesuaian bidang pekerjaan dengan bidang keahlian yang dipilih dan

ditekuninya. Pendidikan vokasi melayani sistim ekonomi, sistim sosial,

dan politik.

Meskipun pendidikan kejuruan tidak terpisahkan dari sistim

pendidikan secara keseluruhan, namun sudah barang tentu mempunyai

kekhususan atau karakteristik tertentu yang membedakannya dengan

pendidikan yang lain. Perbedaan ini tidak hanya dalam definisi, struktur

organisasi dan tujuan pendidikannya saja, tetapi juga tercermin dalam

aspek-aspek lain yang erat kaitannya dengan perencanaan kurikulum. Oleh

Karena itu, untuk meningkatkan pendidikan kejuruan perlu ada

pembanding dengan negara lain. Yang kita ambil adalah negara Afrika

Selatan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan malakah ini adalah mengenal pendidkan dan

pelatihan vokasi di Afrika Selatan.

1.3 Metode Penulisan

Adapun metode dari penyusunan makalah ini adalah dengan cara

pencarian informasi melalui media masa (internet).

Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan | 2

Page 4: tgas vokasi

BAB 2 ISI

Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang dirancang untuk

mengembangkan keahlian, kemampuan, pemahaman, tingkah laku, kebiasaan

kerja dan penghargaan yang diperlukan dalam dunia kerja dan membuat

kemajuan dalam pekerjaan yang menjadi dasar produksi dan pemanfaatannya.

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan

vokasi merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk

memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara

program sarjana. Pendidikan profesional merupakan pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan

keahlian khusus. Ketiga pendidikan ini bertujuan untuk mempersiapkan

peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu.

2.1 Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan

Dalam laporan UNESCO ini, Afrika Selatan termasuk kategori yang

memiliki karakteristik pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi,

pertumbuhan lapangan kerja yang rendah, serta tingkat pengangguran yang

tinggi, terutama di sektor informal. Ini berbeda dengan Indonesia yang

dikategorikan sebagai negara dengan pertumbuhan angkatan kerja yang

tinggi, pertumbuhan lapangan kerja yang juga tinggi, serta tingkat

pengangguran yang rendah.

A. Data Ketenagakerjaan (1995)

Jumlah pekerja berpendapatan tetap pada sektor formal adalah

55,6%.

Jumlah pekerja informal mencapai porsi 14,6% dan tergolong kecil

dibanding negara berkembang lain.

Total penganggur dari seluruh angkatan kerja adalah 29,8%. 

Tingkat buta huruf 30% dari penduduk dewasa antara usia 20-64.

Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan | 3

Page 5: tgas vokasi

B. Gambaran Umum Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Reformasi bidang pendidikan dan pelatihan di Afrika Selatan

harus dilihat dari konteks terjadinya perubahan politik yang

terjadi. Runtuhnya rezim dengan sistem apartheid diawal tahun

1990an menandai dimulainya reformasi kebijakan dan institusi

secara nasional. 

Akar penyebab begitu buruknya pembangunan SDM di negeri

ini adalah karena dibatasinya warga negara kulit hitam untuk

mendapat pendidikan dasar dan karena rendahnya kualitas

pendidikan yang ada. 

Dewan Pelatihan Industri di masing-masing sektor industri

mengumpulkan dan mengelola pendistribusian pungutan

pelatihan dari industri dan mengorganisir pelatihan di

perusahaan-perusahaan.

Tidak ada sistem yang terstruktur dengan baik dalam memenuhi

kebutuhan pekerja sektor informal.

Reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Afrika Selatan

didasarkan pada konsensus dengan didirikannya National

Economic Development and Labor Council (NEDLAC).

Pemerintah cenderung mengandalkan institusi yang sudah ada

dari pada membentuk lembaga baru untuk mendukung jalannya

reformasi.

NEDLAC atau Dewan Nasional untuk Pembangunan Ekonomi

dan Tenaga Kerja adalah lembaga tripartit yang terdiri dari

pemerintah, perusahaan dan serikat pekerja. Salah satu peran

dewan ini adalah menentukan arah dan kebijakan pendidikan

dan pelatihan vokasi. 

Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan | 4

Page 6: tgas vokasi

C. Sistem Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Pembagian tanggung jawab pembangunan pendidikan dan

pelatihan vokasi menganut konsep klasik yaitu antara

Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Pendidikan.

Institusi pendidikan teknik sebagian besar diselenggarakan pada

level pendidikan tinggi (ada 68 technical college dan 15

technikons). Pendidikan vokasi jenjang tinggi ini berada

dibawah Departemen Pendidikan dengan anggaran dari

pemerintah pusat.

Negara ini tidak memiliki sekolah vokasi khusus di level

menengah seperti SMK. Namun ada beberapa sekolah

menengah (umum) menawarkan pelajaran tambahan vokasi

tradisional seperti pertukangan kayu, listrik, elektronik,

mekanik, bricklaying, dll. Masalah terbesar dalam pendidikan

adalah pada rendahnya kemampuan matematika dan sains di

seluruh level. 

Lembaga-lembaga kunci dalam sistem pelatihan vokasi adalah

Departemen Tenaga Kerja, Dewan Pelatihan Nasional, Dewan

Pelatihan Industri, perusahaan, penyelenggara pelatihan (negeri

dan swasta). Berdasar UU Pelatihan Tenaga Kerja tahun 1990,

tanggung jawab utama pelatihan bagi pekerja sektor formal ada

di perusahaan, sementara pemerintah hanya sebagai pendukung. 

Koordinasi pelatihan skala nasional tidak ada, yang ada adalah

pada skala sektor, ini menyebabkan kesulitan dalam

mengantisipasi dinamika ekonomi negara secara keseluruhan.

Setiap sektor dapat secara sukarela membentuk Dewan Pelatihan

Industri sesuai kebutuhan, dewan inilah yang akan

merencanakan dan melaksanakan pelatihan di sektor masing-

masing.

Negara menyediakan anggaran khusus untuk pelatihan sektor

informal dan masyarakat berkebutuhan khusus seperti

Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan | 5

Page 7: tgas vokasi

penganggur dan rakyat miskin, namun alokasi anggaran sangat

kecil dan tidak ditangani secara baik.

2.2 Reformasi Pendidikan & Pelatihan Vokasi

Reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi adalah bagian sentral

dari gelombang perubahan sosial dan kelembagaan di negeri ini.

Dua aspek penting yang tidak ditangani dengan baik di

pemerintahan apartheid sebelumnya adalah pembangunan sistem

pendidikan dan pelatihan serta penataan pasar kerja yang baik.

Tekanan publik untuk melakukan perubahan dalam pembangunan

SDM serta pendidikan dan pelatihan vokasi sudah sangat kuat.

Pembangunan bidang tersebut dianggap sebagai pondasi utama

untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, industri dan sosial di

Afrika Selatan.

Adanya National Qualifications Framework (kerangka kualifikasi

nasional) adalah aspek penting dalam menyeimbangkan

kesempatan antara warga kulit hitam dan kulit putih serta antara

pelatihan untuk sektor formal dan informal. Kerangka ini menjadi

acuan nasional dalam reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Kerangka ini dikembangkan dan dijalankan oleh South African

Qualifications Authority.

Strategi pengembangan ketrampilan nasional dibuat secara

komprehensif mencakup pelatihan untuk in-service dan pre-service,

dan juga pembangunan pelatihan untuk sektor formal dan informal.

Program Learnership (pembelajaran skala luas) juga adalah suatu

inovasi yang memperluas skala cakupan program magang dan

sistem ganda agar kegiatan pelatihan lebih dekat dengan industri

dan berfokus pada pemberian pengalaman kerja langsung. Dalam

program ini dibuatlah suatu kontrak yang melibatkan sang

pembelajar, penyedia pembelajaran terstruktur, dan organisasi yang

akan menyediakan pengalaman kerja.

Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan | 6

Page 8: tgas vokasi

Program pelatihan vokasi dengan biaya pemerintah terbuka untuk

dilaksanakan oleh lembaga pemerintah ataupun swasta.  

Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan | 7

Page 9: tgas vokasi

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpilan

Reformasi bidang pendidikan dan pelatihan di Afrika Selatan dilihat

dari konteks terjadinya perubahan politik yang, dibatasinya warga negara

kulit hitam untuk mendapat pendidikan dasar dan karena rendahnya

kualitas pendidikan yang ada, tidak ada sistem yang terstruktur dengan

baik dalam memenuhi kebutuhan pekerja sektor informal, pemerintah

cenderung mengandalkan institusi yang sudah ada dari pada membentuk

lembaga baru untuk mendukung jalannya reformasi.

Dua aspek penting yang tidak ditangani dengan baik di pemerintahan

apartheid sebelumnya adalah pembangunan sistem pendidikan dan

pelatihan serta penataan pasar kerja yang baik. Tekanan publik untuk

melakukan perubahan dalam pembangunan SDM serta pendidikan dan

pelatihan vokasi sudah sangat kuat. Pembangunan bidang tersebut

dianggap sebagai pondasi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi,

industri dan sosial di Afrika Selatan. Adanya National Qualifications

Framework (kerangka kualifikasi nasional) adalah aspek penting dalam

menyeimbangkan kesempatan antara warga kulit hitam dan kulit putih

serta antara pelatihan untuk sektor formal dan informal.

3.2 Daftar Pustaka

http://1ptk.blogspot.com/2011/12/reformasi-pendidikan-dan-

pelatihan.html

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Makalah%20Ceramah

%20UMM%20201 1.pdf

Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Afrika Selatan | 8