Test Psikiatri Dasar

56
Modul Ketrampilan Klinik Dasar Psikiatrik LATAR BELAKANG Wawancara psikiatrik deskriptif yang baik merupakan salah satu modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang psikiater karena wawancara selain merupakan alat untuk mendapatkan data juga harus bersifat terapeutik. Melakukan wawancara psikiatrik berbeda dengan melakukan wawancara medik biasa karena tilikan pasien terhadap gangguannya seringkali tidak ada atau tidak penuh. Selain itu sikap pasien, suasana perasaan pasien, kemampuan pasien menilai diri maupun lingkungannya seringkali menyulitkan jalannya wawancara serta tak  jarang juga mempengaruhi sikap dan perasaan pewawancara. Untuk itu diperlukan teknikteknik tertentu agar pemeriksan dapat mengendalikan jalannya wawancara, membina rapport serta mendapatkan data yang akurat tanpa bersikap kontraterapeutik. Selama melakukan wawancara, kita harus mengidentifikasi psikopatologi yang terdapat pada pasien, menginterpretasikan psikopatologi itu ke dalam suatu gejala atau sindroma klinik yang esensial untuk dapat menegakkan diagnosis (dalam hal ini diagnosis multiaksial dengan menggunakan kriteria DSM IV maupun PPDGJIII)melalui suatu proses yang efisien. Wawancara psikiatrik deskriptif ( symptomoriented interview ), psikopatologi,pemeriksaan fisik dan neurologi dasar merupakan ketrampilan dasar yang harus dimiliki  seorang calon psikiater sebelum ia dapat melakukan wawancara psikodinamik (insight oriented interview ) serta psikoterapi.  RANCANGAN PEMBELAJARAN Modul Ketrampilan Klinik Dasar Psikiatri ini dirancang agar seorang calon psikiater mampu melaksanakan pemeriksaan psikiatrik untuk dapat menegakkan diagnosis multiaksial berdasarkan PPDGJIII maupun DSM IV. Selain kajian kebutuhan pembelajaran dan pengajar dan pelatihan, paket pembelajaran ini juga akan diperkaya dengan pengalaman yang relevan dengan tugas seharihari dan memanfaatkan motivasi yang tinggi dari peserta latih untuk menyelesaikan tugastugas belajar dalam waktu sesingkat mungkin. Fokus pembelajaran dan pelatihan serta evaluasi kinerja mengacu pada tingkat kompetensi keterampilan yang terintegrasi dengan pengetahuan esensial dan perilaku terpuji. Pembelajaran di sini adalah adult learning sehingga peserta didik diharapkan untuk secara berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dibagi dalam pembelajaran dalam kelas serta praktek. Pembelajaran di dalam kelas, difokuskan pada pencapaian pengetahuan dasar serta demonstrasi/diskusi kasus yang diberikan dalam bentuk diskusi kelompok. Kemajuan dan kinerja pengetahuan, diukur melalui ujian tulis serta ujian pemeriksaan pasien. Kemajuan dan kinerja keterampilan dibangun melalui peragaan dan bimbingan/supervisi praktek pemeriksaan klinikdiagnostik. Penilaian kinerja klinik setiap peserta latih dilakukan oleh pengajar dan pelatih dengan menggunakan daftar tilik keterampilan, baik pada saat melakukan praktek keterampilan klinik maupun saat memperagakan tingkat keterampilannya saat melakukan pemeriksaan klinikdiagnostik pada klien yang sesungguhnya.Keberhasilan pembelajaran dan pelatihan diukur berdasarkan penguasaan peserta terhadap isi materi maupun keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan klinikdiagnostik yang berkualitas. EVALUASI Pembelajaran dan pelatihan keterampilan klinik ini dirancang agar seorang psikiater mempunyai ketrampilan untuk melakukan pemeriksaan psikiatrik klinikdiagnostik terhadap pasiennya. Kualifikasi adalah suatu pernyataan yang diberikan oleh suatu organisasi pembelajaran dan pengajar dan pelatihan bagi peserta pembelajaran dan pengajar dan pelatihan yang telah berhasil memenuhi persyaratan kompetensi dalam hal pengetahuan, ketrampilan dan perilaku.

Transcript of Test Psikiatri Dasar

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 1/56

 

ModulKetrampilan Klinik Dasar PsikiatrikLATAR BELAKANGWawancara psikiatrik deskriptif yang baik merupakan salah satu modal dasar yang harusdimiliki oleh seorang psikiater karena wawancara selain merupakan alat untuk mendapatkan

data juga harus bersifat terapeutik. Melakukan wawancara psikiatrik berbeda denganmelakukan wawancara medik biasa karena tilikan pasien terhadap gangguannya seringkalitidak ada atau tidak penuh. Selain itu sikap pasien, suasana perasaan pasien, kemampuanpasien menilai diri maupun lingkungannya seringkali menyulitkan jalannya wawancara serta tak

 jarang juga mempengaruhi sikap dan perasaan pewawancara. Untuk itu diperlukan tekniktekniktertentu agar pemeriksan dapat mengendalikan jalannya wawancara, membina rapport sertamendapatkan data yang akurat tanpa bersikap kontraterapeutik.

Selama melakukan wawancara, kita harus mengidentifikasi psikopatologi yang terdapat padapasien, menginterpretasikan psikopatologi itu ke dalam suatu gejala atau sindroma klinik yangesensial untuk dapat menegakkan diagnosis (dalam hal ini diagnosis multiaksial denganmenggunakan kriteria DSM IV maupun PPDGJIII)melalui suatu proses yang efisien.

Wawancara psikiatrik deskriptif (symptomoriented interview ), psikopatologi,pemeriksaan fisikdan neurologi dasar merupakan ketrampilan dasar yang harus dimiliki seorang calon psikiatersebelum ia dapat melakukan wawancara psikodinamik (insight oriented interview ) sertapsikoterapi. 

RANCANGAN PEMBELAJARAN

Modul Ketrampilan Klinik Dasar Psikiatri ini dirancang agar seorang calon psikiater mampumelaksanakan pemeriksaan psikiatrik untuk dapat menegakkan diagnosis multiaksialberdasarkan PPDGJIII maupun DSM IV. Selain kajian kebutuhan pembelajaran dan pengajardan pelatihan, paket pembelajaran ini juga akan diperkaya dengan pengalaman yang relevan

dengan tugas seharihari dan memanfaatkan motivasi yang tinggi dari peserta latih untukmenyelesaikan tugastugas belajar dalam waktu sesingkat mungkin. Fokus pembelajaran danpelatihan serta evaluasi kinerja mengacu pada tingkat kompetensi keterampilan yangterintegrasi dengan pengetahuan esensial dan perilaku terpuji.

Pembelajaran di sini adalah adult learning  sehingga peserta didik diharapkan untuk secaraberpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dibagi dalampembelajaran dalam kelas serta praktek.

Pembelajaran di dalam kelas, difokuskan pada pencapaian pengetahuan dasar sertademonstrasi/diskusi kasus yang diberikan dalam bentuk diskusi kelompok.

Kemajuan dan kinerja pengetahuan, diukur melalui ujian tulis serta ujian pemeriksaan pasien.

Kemajuan dan kinerja keterampilan dibangun melalui peragaan dan bimbingan/supervisipraktek pemeriksaan klinikdiagnostik.

Penilaian kinerja klinik setiap peserta latih dilakukan oleh pengajar dan pelatih denganmenggunakan daftar tilik keterampilan, baik pada saat melakukan praktek keterampilan klinikmaupun saat memperagakan tingkat keterampilannya saat melakukan pemeriksaanklinikdiagnostik pada klien yang sesungguhnya.Keberhasilan pembelajaran dan pelatihan diukurberdasarkan penguasaan peserta terhadap isi materi maupun keterampilan yang diperlukanuntuk melakukan pemeriksaan klinikdiagnostik yang berkualitas.

EVALUASIPembelajaran dan pelatihan keterampilan klinik ini dirancang agar seorang psikiater mempunyai

ketrampilan untuk melakukan pemeriksaan psikiatrik klinikdiagnostik terhadap pasiennya.Kualifikasi adalah suatu pernyataan yang diberikan oleh suatu organisasi pembelajaran danpengajar dan pelatihan bagi peserta pembelajaran dan pengajar dan pelatihan yang telahberhasil memenuhi persyaratan kompetensi dalam hal pengetahuan, ketrampilan dan perilaku.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 2/56

 

 Kualifikasi didasarkan pada pencapaian peserta didik dalam tiga area:

Pengetahuan  – minimal 70% dari materi pengetahuan yang diukur melalui ujian teori harusdikuasai. Penilaian pengetahuan ini, baru dilakukan setelah semua topic yang dibutuhkan telahdiberikan selama pembelajaran dan pelatihan berlangsung.Pencapaian 70% atau lebih jawabanyang benar menunjukkan penguasaan yang memadai terhadap materi pengetahuan esensial didalam buku acuan. Peserta yang  belum mencapai jumlah 70% benar, harus mengkaji ulang pencapaian tersebut bersama pengajar dan pelatih dan mendapat bimbingan lanjutan untukmempelajari kembali pengetahuan yang dibutuhkan. Peserta tersebut diberi kesempatan lagi  untuk ujian teori. 

Keterampilan pengajar dan pelatih akan melakukan penilaian secara objektif terhadap unjukkinerja peserta didik. Penilaian dilakukan melalui pengamatan langsung peragaan keterampilanklinik atau melalui supervisi. Peserta harus mendapat nilai ratarata “memuaskan” untukdinyatakan mampu melaksanakan pemeriksaan psikiatrik diagnostik di fasilitas kesehatantempat mereka sehari-hari bekerja.

Praktek pengajar dan pelatih klinik dan/atau instruktur klinik bertanggungjawab untukmengamati dan mengembangkan kinerja klinik dari setiap peserta selama melaksanakan

praktek dan pencapaian kompetensi di fasilitas kesehatan jaringan institusi pembelajaran danpengajar dan pelatihan. Pengamatan dan penilaian juga mencakup aspek perilaku pesertaselama memberikan pelayanan karena hal ini merupakan komponen strategis pelayananberkualitas. Pengajar dan pelatih klinik tidak hanya menilai sejauh mana peserta mampumempraktekkan apa yang telah dipelajarinya selama pembelajaran dan pengajar dan pelatihantetapi juga pencapaian tahapan kompetensi dan kepatuhan peserta terhadap standarpelayanan yang telah ditetapkan. Tanggungjawab keberhasilan proses pembelajaran danpencapaian kompetensi merupakan tanggung jawab bersama antara pengajar/pelatih danpeserta.Tujuan ModulModul ini menguraikan tentang proses dan teknik-teknik wawancara psikiatrikdeskriptif(symptomoriented  interview ), psikopatologi, dan bagaimana menginterpretasikan serta

merangkum semua data yang didapat ke dalam suatu diagnosis multiaksial berdasarkan DSMIVdan PPDGJIII.KompetensiMelakukan pemeriksaan psikiatrik yang komprehensif terhadap kasus-kasus psikiatrik dewasadan membuat diagnosis multiaksial.KeterampilanSetelah mengikuti modul ini, peserta didik diharapkan terampil melakukan pemeriksaanpsikiatrik diagnostik terhadap pasien/klien dewasa.

GAMBARAN UMUMTujuan gambaran umumMemberikan penjelasan dan upaya yang akan dilakukan selama sesi atau praktek yang

dilakukan terkait dengan sesi ini sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam waktu yangtelah dialokasikan dan kompetensi yang diperoleh adalah sesuai dengan yang diinginkanTujuan PembelajaranSetelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk:1. Menjelaskan kerangka kerja suatu wawancara psikiatrik diagnostik.2. Membina rapport dengan pasien.3. Melakukan teknik-teknik untuk mendapatkan informasi dari keluhan pasien, mengatasiresistensi serta defens pasien.4. Melakukan assessment status mental melalui metode: observasi, wawancara lisan,sertaeksplorasi.5. Melakukan testes psikiatrik.6. Melakukan pemeriksaan fisik/neurologik dasar.7. Membuat diagnosis multiaksial.8. Menghadapi pasien „sulit‟. 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 3/56

 

STRATEGI DAN METODA PEMBELAJARAN UNTUK MENCAPAI TUJUANProses PembelajaranProses pembelajaran diberikan dalam dua tahapan, yaitu pemberian materi akademikdan dalam pelaksanaan terapi di bawah supervisi.Materi akademik:

Diberikan dalam bentuk:- Kuliah- Tugas baca dan diskusi- Demonstrasi

- Roleplay dengan kasus simulasi 

Materi profesi: Tiap peserta diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan psikiatrik menyeluruh kepada minimal 4pasien dilakukan di bawah supervisi langsung pembimbing akademik di klinik rawat jalanmaupun rawat inap. Empat pasien itu harus mencakup pasien dengan gangguan psikosis,gangguan mood berat (dalam keadaan manik atau depresi berat),serta dua pasien nonpsikotik.

Metode Mengajar/Belajarpembelajaran secara partisipatif

teknik interaktif

diskusi

permainan peran

studi kasus

penugasan dan latihan (individu dan kelompok)

praktek keterampilan klinik (simulasi pada model)

praktek keterampilan klinik (bimbingan dan penilaian kompetensi pada klien)

Bahan-bahan

Proses PembelajaranBuku Acuan

Buku Panduan Peserta

Modul Pemeriksaan psikiatrik diagnostik yang digunakan oleh pengajar atau pelatih

Buku rujukan

Praktek klinik di fasilitas kesehatan jaringan institusi pembelajaran dan pelatihan.

Kriteria Peserta Didik

Peserta didik program spesialis tahap pembekalan.

Metode Evaluasi

PesertaKuesioner awal dan tengahpembelajaran dan pengajar dan pelatihan

Penuntun belajar dan daftar tilik penilaian keterampilan dalam pemeriksaan psikiatrikdiagnostic Pembelajaran dan pengajar dan pelatihan

Evaluasi manajemen pembelajaran dan pengajar dan pelatihan yang dilakukan oleh pesertalatih

Waktu pembelajaran dan pelatihan:Mengembangkan Kompetensi Waktu Sesi kuliah dan diskusi Sesi roleplay dengan kasussimulasi Awal semester pertama di klinik selama 32 jam pertemuan, terbagi dalam:- Kuliah Pendahuluan: 1 jam

- SubModul

Strategi membina Rapport: 2 jam  SubModul Teknik mendapatkan informasi: 8 jamSubmodul Mental Status Assessment (Psikopatologi): 10 jam Submodul testes:4 jam Submodul

Langkah-langkah membuat diagnosis multiaksial: 2 jamPemeriksaan Neurologik Dasar: 4 jam

Sesi supervisi klinik o Diberikan pada semester 1 dan 2 klinik, di klinik rawat inap dan rawat jalan

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 4/56

 

Persiapan Sesi

Materi presentasi:-Slides/Powerpoint- Laptop- LCD Projector- OHP

- Handoutsuntuk peserta modul:presentasi wawancara deskriptif,testes,manual dan formulir isian PANSS,ESRS.-Video: wawancara deskriptif, PANSS, ESRS

Materi roleplay:

- Skenario kasus

Kasus (pasien)

Alat Bantu Latih (bila memungkinkan dan tersedia fasilitasnya):- Video, Oneway mirror room,CCTVDaftar Pustaka 1. Othmer E, Othmer SC. The clinical interview using DSMIV.Volume1:Fundamentals.

Washington: American Psychiatric Press Inc., 1994.2. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock‟s synopsis of psychiatry. 9 th ed.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2003.

PENILAIAN KOMPETENSI

Hasil ujian tulis/kuesioner pada akhir pemberian materi akademik

Hasil observasi selama alih pengetahuan dan keterampilanHasil penilaian peragaan keterampilan

INSTRUMEN PENGUKURAN KOMPETENSI PSIKOMOTOR1. Kuesioner awal + jawaban2. Kuesioner akhir + jawaban3. Daftar Tilik Kinerja (Checklist)

(terlampir)

LAMPIRAN 1.Daftar tilik yang dapat digunakan untuk menilai keterampilan terapis dalam membinadan mempertahankan rapport :Nama peserta didik: __________________ Ya Tidak Tidak ada1. Saya membuat pasien merasa nyaman ______ ______ _______ 2. Saya mengetahui keadaan mental pasien ______ ______ _______ 3. Saya membicarakan apa yang menjadi distres pasien ______ ______ _______ 4. Saya membantu pasien beradaptasi di awal wawancara ______ ______ _______ 5. Saya membantu pasien mengatasi kecurigaan ______ ______ _______ 

6. Saya dapat mengendalikan sikap intrusif pasien ______ ______ _______ 7. Saya menstimulasi pasien untuk bicara ______ ______ _______ 8. Saya mengendalikan pembicaraan pasien yang melantur ______ ______ _______ 9. Saya memahami penderitaannya ______ ______ _______ 10. Saya memperlihatkan empati terhadap yang dirasakan ______ ______ _______ 11. Saya menyesuaikan diri terhadap afek pasien ______ ______ _______ 12. Saya membicarakan afek pasien ______ ______ _______ 13. Saya mengetahui derajat tilikan pasien ______ ______ _______ 14. Saya dapat menyimpulkan pandangan pasien terhadap penyakitnya______ _____ _______ 15. Saya mempunyai persepsi yang jelas tentang tujuan terapi bagi pasien______ ______ 16. Saya menyampaikan tujuan terapi pada pasien ______ ______ _______ 17. Saya menyampaikan pada pasien bahwa saya sudah biasa menghadapi gangguan seperti

ini ______ 18. Pertanyaan-pertanyaan saya meyakinkan pasien bahwa saya memahami gejalagejala darigangguan yang dihadapi pasien _______ ______ ______ 19. Saya memberi tahu pasien bahwa tidak hanya ia sendiri yang memiliki penyakitseperti ini _______ ______ _______ 20. Saya menyampaikan keinginan untuk membantunya _______ ______ _______ 21. Pasien mengetahui keahlian yang saya miliki _______ ______ _______ 22. Pasien menghormati otoritas saya _______ ______ _______ 23. Pasien tampak kooperatif _______ ______ _______ 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 5/56

 

24. Saya mengetahui sikap pasien terhadap penyakitnya _______ ______ _______ 25. Pasien mengambil jarak dalam memahami penyakitnya _______ ______ _______ 26. Pasien menampilkan dirinya sebagai penderita yang butuh simpati_______ ______ ______ 27. Pasien menampilkan dirinya sebagai orang yang penting (VIP)_______ ______ _______ 28. Pasien bersaing dengan diri saya dalam memperebutkan kedudukan pemimpin_______ 29. Pasien bersikap submisif _______ ______ _______ 

30. Saya menyesuaikan peran terhadap peran pasien _______ ______ _______ 31. Pasien berterima kasih pada saya dan membuat janji pertemuan berikutnya_______ 

Komentar/Ringkasan:Rekomendasi:Tanda tangan penilai _______________________ (dr. _________________ )Tanggal _______________ 

LAMPIRAN 2.DAFTAR TILIK TEKNIK WAWANCARAPadankan teknik wawancara yang akan menghasilkan respons di bawah ini:Respons:

1 : pembicaraan yang spontan2 : rambling 3 : menjawab pertanyaan dengan adekuat4 : jawaban satu kata5 : keheningan/diam

6 : hostility 

7 : marahTeknik wawancara:

Openended,patientcentered questions  _____ Openended,

symptomcentered questions  _____ Closedended questions  _____ Leading questions  _____ Meminta untuk lebih spesifik _____ Meminta untuk membuat lebih umum (generalize) _____ Meminta untuk memberi alas an _____ Probing  _____ Meminta untuk menyimpulkan _____ Menghubungkan _____ Pernyataan untuk meneruskan _____ 

Mengulang pernyataan pasien _____ Mengarahkan pasien _____ Pertanyaan yang menilai adanya gejala psikiatri _____ Smooth transitions  _____ Accentuated transitions  _____ Abrupt transitions  _____ Konfrontasi _____ Menunjukkan penerimaan _____ Shifting  _____ Induction to bragging  _____ Interpretations  _____ Addressing of defence mechanisms  _____ 

Bypassing defense mechanisms  _____ Distraction  _____ 

Reassurance  _____ 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 6/56

 

 LAMPIRAN 3.DAFTAR TILIK: PEMERIKSAAN STATUS MENTALDaftar tilik ini dibuat untuk membantu pemeriksa menilai seluruh status mental pasien secaralengkap. Jika terdapat hal yang belum terisi dapat diberi tanda,Pilih angka yang paling sesuai :1. Pasien kooperatif dalam pemeriksaan yang digunakan pemeriksa, melalui metode:

(dapat dipilih sampai 4 poin)1. observasi2. percakapan (conversation )3. eksplorasi (exploration )4. testing ______ _____ _____ _____

OBSERVASIPenampilan2. Karakteristik dari penampilan pasien berikut ini merupakan bagian dari diagnosis:(dapat dipilih sampai dengan 3 poin)

1. tidak ada2. ras

3. perbedaan dari usia penampilan dibandingkan dengan usia sebenarnya4. nutrisi5. bentuk tubuh6. higiene7. cara berpakaian8. kontak mata _____ _____ _____ 

Kesadaran3. Tingkat kesadaran pasien :

1. alertness2. lethargy3. mengantuk

4. stupor5. koma ______ 

Perilaku psikomotor4. Fungsi berikut mendukung diagnosis (dapat dipilih sampai 3 poin):

1. tidak ada2. postur3. gerakan ekspresif4. gerakan reaktif5. grooming 6. symbolic gesture 7. gerakan bertujuan _____ _____ ______ 

5. Gerakan abnormal berikut dapat diobservasi:1. tidak ada2. tremor3. gerakan athetotic4. gerakan choreatic5. stupor katatonik6. tics _____ ______ ______ 

PERCAKAPAN (CONVERSATION)Atensi dan konsentrasi Selama wawancara pasien tampak :

1. perhatian

2. perhatian mudah teralih (distractable )3. apatis ______ 

Pembicaraan Pasien memiliki masalah bicara sebagai berikut : (dapat dipilih sampai lebih dari 3 poin)

1. tidak ada2. artikulasi terganggu3. dysprosody 4. nonfluency 5. pressure of speech 6. circumscriptions 7. paraphasic language 

8. neologistic language 9. tata bahasa yang salah _____ _____ _____ 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 7/56

 

Proses pikir 8. Pasien memiliki gangguan berpikir berikut ini (dapat dipilih sampai lebih dari 3 poin):

1. tidak ada2. penggunaan kata-kata yang konkret3. penggunaan katakata yang overinclusive  4. sirkumstansial

5. tangensial6. perseverasi7. palilalia8. clang association 9. blocking dan derailment 10. flight of ideas 11. non sequitur12. fragmentasi13. rambling 14. driveling 15. word salad ______ _______ _______ 

Orientasi Pasien memperlihatkan adanya disorientasi berikut (dapat dipilih seluruhnya, jika ada)

1. tidak ada2. terhadap orang3. terhadap hari dan minggu4. terhadap hari dan bulan5. terhadap waktu dalam hari tersebut6. terhadap bulan7. terhadap tahun8. terhadap musim9. terhadap tempat _____ _____ _____ 

Memori selama percakapan (conversation ) :,Pasien menunjukkan bukti berikut dalam memori jenis immediate recall. Jangka pendek,

 jangka panjang, dan remote memory:  1. mengulang nama anda (atau benda yang disebutkan)2. immediate recall mengeja nama anda (atau 4 huruf)3. mengulang nama anda (atau 4 huruf) selama perjalanan wawancara4. mengingat kejadian dalam 24 jam5. mendiskusikan kejadiankejadian yang sudah berlangsung lama_____ _____ _____ 

Afek Afek yang mendominasi pasien saat wawancara :

1. sedih

2. elasi3. disgust 4. cemas5. marah6. bingung7. merasa bersalah8. curiga9. senang ______ 

Afek mana dari 9 yang tertulis diatas yang tidak ditemukan pada pasien : (gunakan pilihan dinomor 11) _____ _____ _____ _____ _____ 

Afek pasien terutama tampak pada:1. gestur2. ekspresi wajah3. postur4. grooming5. gerakan reaktif6. gerakan bertujuan7. nada bicara8. irama bicara9. pemilihan kata ______ _____ _____ 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 8/56

 

14. Pasien mengatur afeknya, terutama melalui :1. supresi2. kontrol yang sesuai3. acting out 4. palsu (faking )5. tidak salah satu diatas ______ 

15. Bagaimana intensitas afek pasien menurut pemeriksa1. tinggi2. sedang3. rendah ______ 

16. Rentang afek pasien menunjukkan1. sempit2. sedang3. luas ______ 

EKSPLORASI

Mood 17. Sebutan yang digunakan pasien untuk mendeskripsikan kualitas moodnya18. Seberapa stabil mood pasien dalam 24 jam terakhir? Jika terdapat perubahan mood,sebutkan jenisnya dan bagaimana mood pasien yang tampak?19. Seberapa reaktif pasien terhadap berita baik? Deskripsikan sedikitnya satu kejadian baikdan reaksi pasien terhadap hal tersebut.20. Berikan contoh yang mendemonstrasikan intensitas mood pasien21. Deskripsikan jika mood pasien yang predominan berubah dalam 4 minggu terakhir danberapa lama mood tersebut bertahan?

Energi 22. Deskripsikan seberapa energik pasien.

23. Apakah rencana pasien terorganisir ya tidak24. Apakah pasien mudah memulai sesuatu ya tidak25. Apakah pasien banyak menunda ya tidak26. Apakah pasien memiliki sikap persisten dalam mencapai tujuan ya tidak27. Apakah pasien dapat menyelesaikan tugastugas

yatidak

Persepsi 28. Jika pasien memiliki halusinasi, deskripsikan isinya29. Bagaimana tilikan pasien terhadap halusinasinya

Isi pikir 30. Jika pasien mempunyai waham, deskripsikan isinya31. Bagaimana tilikan pasien terhadap waham tersebut32. Klasifikasikan waham pasien menurut isinya, yang predominan :

1. manik2. depresif3. skizofrenik4. non spesifik _________ 

33. Deskripsikan overvalued ideas yang dimiliki pasien, jika ada34. Deskripsikan jenis phobia yang dimiliki pasien35. Jika pasien memiliki ideide obsesif, tuliskan

36. Jika pasien memiliki kompulsi, tuliskan

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 9/56

 

Keluhan somatik yang tidak dapat dijelaskan secara medis37. Dari ketujuh keluhan somatik yang merupakan uji skrining cepat adanya gangguansomatisasi, terdapat pada pasien

1. sesak napas2. dismenore3. rasa panas di organ seksual

4. rasa tercekik5. amnesia6. muntah7. nyeri di ekstremitas _____ ______ _____ _____ _____ 

38. Pada jawaban pertanyaan 37, lingkarilah gejala-gejala yang memiliki onset sebelum usia 30tahun dan tidak memiliki penjelasan medis.

Gejala konversi 39. Tuliskan jika ada

Kepribadian disosiatif 

40. Deskripsikan jika pasien pernah memiliki periode amnestik, yang dianggap pasien sebagaikepribadian yang lain

Serangan paroksismal (berulang) 41. Tuliskan serangan pasroksismal yang dimiliki pasien, jika ada

1. pingsan (fainting)2. narcoleptic attacks3. grand mal seizures4. psedoseizures5. complex partial seizures6. panic attacks7. alcoholic blackouts

8. psychogenic amnesia9. fugue state10. hypoglycemic attacks11. transient global amnesia12. transient ischemic attacks13. tic Tourette‟s 

Tilikian 42. Klasifikasikan pemahaman pasien terhadap penyakitnya

1. Pasien menyadari gejalagejala yang dimiliki pasien merupakan bagian dari gangguan2. Pasien menyadari adanya gejalagejala namun memberikan penjelasan yang rasional3. Pasien menyangkal gejalagejala yang dimiliki pasien adalah bagian dari gangguannya

Derajat tilikan yang dimiliki pasien : 

1. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit/gangguan2. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan pertolongan, dan padasaat yang bersamaan pasien sekaligus menyangkalnya3. Pasien menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain atau penyebab eksternal ataufaktor organik sebagai penyebabnya4. Pasien menyadari dirinya sakit yang penyebabnya adalah sesuatu yang tidak diketahui daridiri pasien.

5. Intellectual insight  : pasien menerima kondisi dan gejalagejala sebagai bagian daripenyakitnya dan hal ini disebabkan oleh gangguan yang ada dalam diri pasien, namun tidak

menerapkan pemahamannya ini untuk melakukan sesuatu selanjutnya (misalnya perubahangaya hidup)

6. Emotional insight : pasien memahami kondisi yang ada dalam dirinya seperti tilikan derajat 5,namun pasien juga memahami perasaan dan tujuan yang ada pada diri pasien sendiri danorang yang penting dalam kehidupan pasien. Hal ini membuat perubahan perilaku pada pasien.

Daya nilai 43. Deskripsikan rencana pasien ke depannya. Apakah hal tersebut realistik?

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 10/56

 

LAMPIRAN 4.DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN STATUS MENTAL1. Apa keluhan utama pasien?2. Buat daftar gejala-gejala psikiatri dan perilaku abnormal, jika ada, yang ditemukan selamaobservasi saat wawancara awal.3. Buat daftar diagnosis banding (minimal 5).

4. Apakah anda menemukan gejala dan tanda?5. Buat alasan terapi yang anda berikan terhadap gejala tersebut.6. Apakah perilaku yang terobservasi dan keluhan utama menunjukkan suatu gejala psikiatri,perilaku tidak sesuai yang berlangsung dalam jangka panjang,masalah psikososial danlingkungan?7. Bagaimana anda melakukan tindak lanjut terhadap patologi utama?8. Berapa lama setelah anda memulai wawancara anda dapat membuat 5 diagnosis?9. Jika pasien melaporkan gejala psikiatri sebagai keluhan utama, buat daftar gangguan dari

gejala:a. Utamab. Tambahan

10. Apakah anda menemukan gejala utama?

11. Apakah anda menemukan ketidaksesuaian yang terjadi jangka panjang?12. Jika pasien melaporkan perilaku tidak sesuai yang berlangsung lama:

a. Gambarkan situasi yang sensitif untuk pasienb. Buat daftar gangguan kepribadian yang berhubungan dengan patologi pasienc. Buat daftar gejala klinis yang dapat menjelaskan perilaku tidak sesuai pasien.

13. Apakah anda menemukan masalah psikososial dan lingkungan?14. Jika pasien menyebutkan suatu stresor, temukan bagaimana stresor tersebut berhubungandengan gangguan : penyebab, pemicu, penanda waktu, penguat atau konsekuensi?15. Jika pasien menggambarkan konflik sosial, diskusikan apakah konflik tersebut merupakanekspresi dari:

a. Gangguan klinisb. Gangguan kepribadian

c. Gangguan penyesuaian16. Buat daftar gangguan psikiatri yang dari keluhan utama:a. Termasukb. Tereksklusic. Netral

Pisahkan gangguan menjadi gangguan klinis dan kepribadian .17. Apakah anda menemukan deskripsi mengenai kondisi premorbid?18. Buat daftar mengenai bukti adanya lambat belajar, kesulitan belajar, isolasi sosial, masalahkedisiplinan, fobia, obsesi.19. Bagaimana diagnosis mempengaruhi hubungan keintiman, pekerjaan dan hobi pasien?20. Apakah anda memeriksa adanya gangguan yang tidak tereksplorasi? Tipe gangguan

seperti apa yang anda temukan? Buat daftarnya.21. Kapan onset gangguan? Apakah mendadak atau perlahanlahan?22.Apakah perjalanan penyakit berlangsung kronis, episodik, kronis progresif? Apakah haltersebut menyebabkan defisit?23. Apakah dampak gangguan pada pasien?24. Bagaimana respon pasien terhadap terapi sebelumnya?25. Buat daftar gangguan medis yang dapat menyerupai gejala pasien.26. Buat daftar obatobatan yang pasien konsumsi yang dapat mengaburkan gejala psikiatri.27. Buat daftar gangguan psikiatri yang terjadi pada keluarga pasien dalam derajat pertama.28. Apakah ada keluarga sedarah yang pernah melakukan tindakan bunuh diri?29. Apakah ada keluarga dalam derajat pertama yang mempunyai gejalagejala psikiatri sepertipasien?

30. Bagaimana perjalanan penyakit dan riwayat gangguan yang terjadi pada keluarga pasien?31. Obat psikotropik yang mana yang bekerja baik dan tidak bekerja pada keluarga pasien yangmempunyai gejala serupa dengan pasien?32. Buat daftar semua gangguan psikiatri pada pasien yang memenuhi kriteria diagnosisDSM IV.33. Apa diagnosis utama pasien?

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 11/56

 

LAMPIRAN 5.Pemicu SubmodulDiagnosis:1. Susi, 25 tahun, wanita, mahasiswa hukum, datang ke poliklinik psikiatri. Ia mengalamiagorafobia namun tidak mau membicarakan hal tersebut. Teknik wawancara apa yangdigunakan untuk membantu pasien mengatasi resistensinya?

2. Tn. Edi, 50 tahun, menikah, guru, ayah dari 3 anak. Ia datang ke poliklinik dengan keluhanhilang energy, sulit tidur, cemas akan biaya kuliah anakanaknya.Bagaimana pewawancara bisamendapatkan ide-ide bunuh diri pada pasien?3. Bobi, 23 tahun, mahasiswa biologi, bercerita mengenai hubungannya dengan orang tua danatasannya. Bagaimana wawancara pada Bobi dapat dilakukan dan teknik apa saja yangdigunakan?4. Seorang ibu dinyatakan menderita kanker mata dan disarankan oleh dokter untuk segeradiangkat yang artinya mengakibatkan buta di salah satu mata. Ibu tersebut menjadi sedih dansulit mengambil keputusan. Seharihari ibu tersebut mengurus rumah tangga dan anakanaknyadi rumah. Ia juga sering mengikuti kegiatan arisan dengan tetanggatetangganya.Saat ini ibu tersebut menjadi malas mengerjakan berbagai hal dan lebih banyak mengurung diridi kamar.

Apa keluhan utama pasien?

Buat daftar gejalagejala psikiatri dan perilaku abnormal, jika ada, yang ditemukan selamaobservasi saat wawancara awal.

Buat daftar diagnosis banding (minimal 5).

Apakah anda menemukan gejala dan tanda?

Buat alasan terapi yang anda berikan terhadap gejala tersebut.

Apakah perilaku yang terobservasi dan keluhan utama menunjukkan suatu gejala psikiatri,perilaku tidak sesuai yang berlangsung dalam jangka panjang, masalah psikososial danlingkungan?

Bagaimana anda melakukan tindak lanjut terhadap patologi utama?

Berapa lama setelah anda memulai wawancara anda dapat membuat 5 diagnosis?Jika pasien melaporkan gejala psikiatri sebagai keluhan utama, buat daftar gangguan darigejala:

o Utamao Tambahan

Apakah anda menemukan gejala utama?

Apakah anda menemukan ketidaksesuaian yang terjadi jangka panjang?

Jika pasien melaporkan perilaku tidak sesuai yang berlangsung lama:o Gambarkan situasi yang sensitif untuk pasieno Buat daftar gangguan kepribadian yang berhubungan dengan patologi pasieno Buat daftar gejala klinis yang dapat menjelaskan perilaku tidak sesuai pasien.

Apakah anda menemukan masalah psikososial dan lingkungan?

Jika pasien menyebutkan suatu stresor, temukan bagaimana stressor tersebut berhubungandengan gangguan : penyebab, pemicu, penanda waktu, penguat atau konsekuensi?

Jika pasien menggambarkan konflik sosial, diskusikan apakah konflik tersebut merupakanekspresi dari:

o Gangguan kliniso Gangguan kepribadiano Gangguan penyesuaian

Buat daftar gangguan psikiatri yang dari keluhan utama:o Termasuko Tereksklusio Netralo Pisahkan gangguan menjadi gangguan klinis dan kepribadian.

Apakah anda menemukan deskripsi mengenai kondisi premorbid?Buat daftar mengenai bukti adanya lambat belajar, kesulitan belajar,isolasi sosial, masalahkedisiplinan, fobia, obsesi.

Bagaimana diagnosis mempengaruhi hubungan keintiman, pekerjaan dan hobi pasien?

Apakah anda memeriksa adanya gangguan yang tidak tereksplorasi?Tipe gangguan sepertiapa yang anda temukan? Buat daftarnya.

Kapan onset gangguan? Apakah mendadak atau perlahanlahan?

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 12/56

 

Apakah perjalanan penyakit berlangsung kronis, episodik, kronis progresif? Apakah haltersebut menyebabkan defisit?

Apakah dampak gangguan pada pasien?

Bagaimana respon pasien terhadap terapi sebelumnya?

Buat daftar gangguan medis yang dapat menyerupai gejala pasien.

Buat daftar obat-obatan yang pasien konsumsi yang dapat mengaburkan gejala psikiatri.

Buat daftar gangguan psikiatri yang terjadi pada keluarga pasien dalam derajat pertama.

Apakah ada keluarga sedarah yang pernah melakukan tindakan bunuh diri?

Apakah ada keluarga dalam derajat pertama yang mempunyai gejala2 psikiatri sepertipasien?

Bagaimana perjalanan penyakit dan riwayat gangguan yang terjadi pada keluarga pasien?

Obat psikotropik yang mana yang bekerja baik dan tidak bekerja pada keluarga pasien yangmempunyai gejala serupa dengan pasien?

Buat daftar semua gangguan psikiatri pada pasien yang memenuhi kriteria diagnosis DSM IV.

Apa diagnosis utama pasien?

LAMPIRAN 6.KUESIONER TENGAH/UJIAN TULIS

Bacalah soal dengan seksama dan berikan jawaban sesingkat mungkin, tepatsasaran, dan jelas. Selamat bekerja!1. Apa gunanya kita membangun dan mempertahankan hubungan terapeutik antaradokterpasien?(sebutkan 5 tujuannya).2. Wawancara psikiatrik terdiri dari bagian yaitu pembukaan (awal wawancara),wawancara itusendiri, dan akhir wawancara. Jelaskan apa saja yang anda lakukan di awal wawancara,termasuk 3 alternatif kalimat pembuka.3. Jelaskan bagaimana kita menggunakan pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup(misalnya: kapan memakai pertanyaan terbuka/tertutup, apa gunanya, keuntungan dankerugiannya, dsb.).4. Sebutkan hal apa yang mempengaruhi kepatuhan berobat pasien?5. Selama wawancara, seorang terapis tidak hanya mengajukan pertanyaan saja, tetapi juga

memberikan feedback , informasi, reassurance , dan respons emosional kepada pasiennya, baiksecara verbal maupun secara nonverbal.Sebutkan masingmasing 3 macam intervensi yangbersifat suportif dan yang obstruktif. Berikan contoh!.6. Apakah yang disebut mood dan affect ? Bagaimana anda mendapatkan data tentang mood dan affect ini? Apa saja yang dinilai?

7. Apa yang disebut dengan Tilikan (Insight )? Sebutkan dan jelaskan 6 tingkatan tilikan.

8. Apa yang dimaksud dengan waham? Sebutkan dan jelaskan yang termasuk dalam:wahamparanoid (paranoid delusions ) dan delusion of control .9. Hal apa saja yang dilakukan untuk mengakhiri suatu wawancara psikiatrik?

10. Seorang lakilaki,25 tahun, berbadan tinggi besar, bertattoo, datang pertama kali untukberkonsultasi dengan anda. Ia memasuki ruangan dengan badan tegak seperti menguasairuangan, melihat segala benda yang ada di ruangan anda,dan kemudian mendekati anda. Ia

berbicara dengan suara keras seperti memerintah. Ia terlihat kesal dan tegang. Ketika melihatada minuman dan makanan kecil di meja, ia memintanya. Jelaskan secara rinci bagaimanaanda merespons pasien seperti ini dan berikan alasannya.

11. Selama wawancara, seorang terapis tidak hanya mengajukan pertanyaanpertanyaan saja,tetapi juga melakukan intervensi agar pasien mau terus memberikan data. Sebutkanmasingmasing 3 macam intervensi yang bersifat  suportif dan yang obstruktif. Jelaskansecara singkat.!

12. Untuk mengatasi resistensi, teknik apa yang dipakai? Jelaskan secara singkat namun jelas.13. Bagaimana mengenali adanya mekanisme defens? Sebutkan 5 teknik untuk mengatasimekanisme defens dalam wawancara psikodiagnostik  agar tidak  mengganggu jalannyawawancara. Jelaskan secara singkat kapan dipakai dan bagaimana caranya? 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 13/56

 

LAMPIRAN 7.PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS – 1PROGRAM STUDI PSIKIATRIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIALEMBAR PENILAIAN UJIAN TEKNIK WAWANCARANama : Anggota Panitia Ujian:

Tanggal :Jam : Tandatangan:BUTIR PENILAIAN: BOBOT NILAI

WAWANCARAPembukaan

Perkenalan

Warmingup ,membuat pasien dan dirinya sendiri tenang

Membina rapport

Dapat mengatasi resistensi pasien apabila ada

Menyiapkan pasien untuk wawancara sesungguhnya25%Isi wawancara

Memberikan pertanyaan terbuka dan tertutup pada saat yang tepat

Dapat menemukan psikopatologi yang mengarah ke diagnosis

Mengajukan pertanyaanpertanyaanuntuk keperluan klarifikasi

Mendengarkan secara aktif selama wawancara

Mempu menilai emosi pasien dan memberikan respons yang adekuat

Memberikan intervensi suportif

Melakukan pemeriksaan fisik bila perlu25%Penutup

Terapis mempersiapkan pasien untuk menutup wawancaraMemberikan kesimpulan pemeriksaan

Memberikan prognosis serta rencana penatalaksanaan

Memberikan kesempatan pasien menanyakan hal-hal yang belum dimengerti25%DISKUSI

Membuat diagnosis banding bila perlu

Daftar masalah dan prognosis

Menjelaskan hal-hal yang dilakukannya selama wawancara25%Pedoman penilaian:

Nilai ditulis dengan angka antara 0 – 100 dengan penggolongan sebagai berikut:

90 – 100 = A BAIK SEKALI NILAI BATAS LULUS = 7085 – 89 = A 80

 – 84 = B+ BAIK75 – 79 = B70 – 75 = BCUKUPNILAI AKHIR = _____________________ 65 – 69 = C+60 – 64 = C KURANG50 – 59 = C45

 – 49 = D KURANG SEKALI

0 –

44 = E

Psikiatrik

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 14/56

 

Dr. Heriani, SpKJ (K)Departemen PsikiatriFKUI/RSCM

Pendekatan Deskriptif Gangguan Jiwa danEvaluasi Multiaksial

MATERI ACUAN1. STRATEGI MEMBINA RAPPORTDefinisi rapport  : interaksi atau relasi antara pasien dengan pewawancara. Tipe wawancaraberorientasi psikodinamik, mengkonsepkan rapport  dalam terminologytransferencecontertransference , dan melihat adanya pengulangan hubungan di masa laludalam situasi wawancara kali ini. Sementara dalam tipe wawancara berorientasi deskriptif,rapport  dideskripsikan sebagai interaksi pasien dan pewawancara yang di dalamnya terdapatunderstanding dan trust .

Strategi yang digunakan dalam membina rapport dengan pasien :1. Buat pasien dan pewawancara sendiri merasa nyamanSaat pasien psikiatri datang pertama kali, umumnya ia menghadapi perasaan skeptis, cemas,gugup, ketidakyakinan atau bingung. Selain itu pasien juga perlu menghadapi stigma untukbertemu dengan profesional kesehatan jiwa. Sebaliknya,pewawancara seringkali pula merasacemas, gugup atau kehilangan kontrol dalam menghadapi pasien. Kondisi ini dapat diatasidengan cara membuka wawancaran dengan percakapan dasar dan ringan, bertujuan untuklebih mengenal atau dekat dengan pasien dan bukan untuk mencari diagnosis secara dini.Wawancara dapat dibuka dengan memperkenalkan diri pewawancara dan tanyakan namapasien serta bagaimana sebaiknya pewawancara memanggil pasien.Kemudian dapatdilanjutkan dengan pertanyaan ringan seperti bagaimana pasien mencapai tempat

pewawancara saat itu atau bagaimana perjalanan pasien sampai ke tempat pewawancara.Selanjutnya pewawancara menanyakan identitas pasien, seperti usia, tempat tinggal, asal,pekerjaan, pendidikan, dan status menikah. Dalam percakapan ini dapat diobservasi kondisipasien, apakah ia tampak lebih tenang, tetap cemas atau bertambah cemas. Pada pasiencemas seringkali ia tampak tetap cemas,sementara untuk pasien obsesif kompulsif sering kalipercakapan seperti ini dianggap menghabiskan waktu dan uang. Kondisi pasien yang perludiobservasi adalah perilaku nonverbal, suara, dan ekspresi pasien.

KenaligejalaSaat menghadapi pasien, status mental mereka akan tampak dari tandatanda (signs) yang adapada pasien tersebut. Tanda (sign) adalah bahasa nonverbal dari wajah, tubuh, dan suara yang

seringkali sulit dikontrol oleh pasien. Bina rapport juga dengan membaca tandatanda :Territorial (locomotor) : bagaimana pasien menempatkan jarak dengan pewawancarasecara fisik maupun emosional.

Behavioral (psychomotor) : bagaima perilaku psikomotor pasien saat itu.

Emotional (expressive) : bagaimana postur, gestur, ekspresi wajah, kontak mata, nadabicara saat berhadapan dengan pewawancara.

Verbal (Suara dan ekspresi verbal) : bagaimana pemilihan kosa kata yang digunakan,apakah pasien sering menggunakan metafora. Hal ini dapat juga untuk menilai cara pikirpasien dan bagaimana persepsi pasien terhadap dunianya.

Beresponterhadap gejalaUntuk mengenali dan berespon terhadap gejala, pewawancara juga perlu berada dalam kondisiyang nyaman, tidak tegang atau cemas. Seringkali pewawancara gagal untuk melihat tandayang terdapat pada pasien karena pewawancara memfokuskan perhatian pada dirinya sendiri.Teknik yang paling baik untuk menghindari selfconsciousness dan perasaan insecure adalahdengan mengalihkan fokus perhatian dari diri sendiri ke pasien, dengarkan pasien dan hindarimemberi tekanan pada diri sendiri untuk mendapatkan “pertanyaan yang tepat”. 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 15/56

 

Jika pasien menunjukkan tanda penghindaran terhadap pewawancara, biarkan pasien tetapberdiri pada tempatnya dan secara perlahan pewawancara dapat bergerak menuju pasien.Perlihatkan bahwa dokter peduli terhadap kondisi pasien dan perlihatkan sikap untukmengundangnya lebih dekat dengan pewawancara. Pada pasien cemas yang ditemani olehanggota keluarga, dokter dapat juga mengajak anggota keluarga tersebut ke tempatpemeriksaan. Pada pasien yang gelisah, marah, merusak, dokter dapat menjaga jarak dengan

pasien.

Dari tanda emosional yang ditunjukkan pasien, dokter dapat berespon dengan menunjukkanekspresi nonverbal seperti mengangguk, mengangkat alis, tersenyum atau memandang ataumenurunkan/meninggikan suara. Pewawancara yang memperlihatkan ekspresi emosi yangberlebih atau tanpa emosi sama sekali dapat menghambat respon emosi pasien, sementarapewawancara dengan ekpresi emosi yang cukup dapat memfasilitasi respon emosi pasien.

Jika pasien memberikan respon verbal dengan metafora, dokter dapat merespon denganmenggunakan metafora tersebut. Pada awalnya, dokter dapat menggunakan katakata yangdigunakan pasien untuk bertanya lebih lanjut dan tidak menggunakan istilah-istilah psikiatri. Halini akan membuat pasien merasa dimengerti oleh dokternya.

2. Temukan ketidaknyamanan pasien, dan perlihatkan kepedulian terhadap hal TersebutNilai hal yang membuat pasien tidak nyaman

Untuk menentukan hal yang membuat pasien merasa tidak nyaman, dapat digunakanpertanyaanpertanyaan,seperti :Apa yang sedang mengganggu anda?Apa yang saat ini sedang terjadi pada anda?Apa yang saat ini anda rasakan?

Bantu pasien untuk dapat menggambarkan apa yang dialaminya sebagai keluhan utama. Padafase awal wawancara seringkali penting untuk membiarkan pasien ventilasi terhadap

keluhannya dengan bebas. Hal ini dapat digunakan juga untuk mengevaluasi mood dan afekpasien, mendeteksi kemungkinan adanya depresi, kecemasan, atau kemarahan, dan juga untukmembantu membina rapport.

Respon dengan empatiSaat pasien mengutarakan perasaannya, katakan bahwa anda dapat memahami apa yangdirasakan oleh pasien. Pewawancara perlu memperlihatkan empati pada pasien agar terbinakepercayaan (trust). Respon terapis bisa berupa :

Anda pasti merasa tidak enak dengan keadaan tersebut.Anda pasti merasa tertekanSaya dapat melihat bagaimana hal tersebut mengganggu andaHal tersebut pasti membuat anda tidak nyaman

Beberapa terapis seringkali mengalami kesulitan untuk berempati dengan pasien. Jika terapismemang secara kronis tidak mampu berempati, sebaiknya tetap fokuskan perhatian danberikan pertanyaan yang sesuai untuk menunjukkan terapis tertarik dengan apa yangdikeluhkan pasien. Jika terapis telah berempati dengan pasien, namun pasien menarik diri,nilailah apakan respon empati yang diberikan terapis benar-benar tulus (genuine ). Untukmembina rapport dengan pasien, terapis perlu fokus pada kemampuan untuk berempatiterhadap pasien dan berkomunikasi secara tulus.

3. Nilai tilikan pasien dan menjadi pendamping bagi pasienDerajattilikan

Nilai derajat tilikan pasien terhadap penyakitnya, apakah memiliki tilikan penuh,parsial atautidak ada sama sekali. Pasien yang menyadari adanya gejala psikiatri dan gangguan padadirinya, memiliki tilikan penuh. Pasien sering kali menyadari gangguan yang dialaminya sebagaiegodistonik,dan keadaan tersebut tidaklah normal.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 16/56

 

Pada pasien gangguan psikotik, bipolar, depresi atau penggunaan zat seringkali memiliki tilikanyang kurang terhadap penyakitnya. Mereka sering menyangkal dan menyalahkan penyakitnyapada kondisi di luar dirinya, yang disebut dengan tilikan parsial. Sementara pasien yangmenyangkal sama sekali akan adanya gangguan dan penyakit pada diri mereka disebutsebagai pasien yang memiliki tilikan buruk atau tidak memiliki tilikan (no insight ). Pemahamanterhadap tilikan pasien dapat membantu membina rapport antara dokter dan pasien. Bicarakan

pada pasien tentang keluhannya dari sudut pandang pasien dan coba memahami hal tersebutdengan empati.

Pisahkan bagian sakit dari diri pasienSetelah terapis memahami gangguan yang dialami pasien, cobalah temukan bagian yang sehatdari diri pasien dan tawarkan padanya untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Padapasien dengan tilikan penuh, dapat dijelaskan penyebab dan perjalanan penyakit, pilihan terapidan implementasinya. Pasien dengan tilikan yang baik bukanlah berarti dapat mengerti danmenerima penyakitnya, kemudian dapat meninggalkan perilaku patologisnya begitu saja.Misalnya pada pasien fobia, pasien ini dapat saja memiliki pemahaman penuh tentangpenyakitnya, namun ia tidak mampu menghilangkan perilakunya. Selanjutnya terapis juga perlumenilai adanya distorsi pada pikiran pasien. Pasien depresi kadang kala juga kurang obyektif

dalam mendeskripsikan gejala-gejala yang dialaminya, karena mereka memandangpenyakitnya tidak mempunyai harapan. Pada pasien dengan tilikan yang terganggu, sering sulitmenemukan bagian sehat dari dirinya. Terapis perlu menerima waham yang dimiliki pasiensebagai suatu realita. Jika pasien merasa ketakutan akibat keyakinannya akan adanya mahlukasing yang ingin mencelakakannya, sampaikan pada pasien bahwa tentulah hal ini tidaklahmenyenangkan bagi pasien. Kemudian tawarkan perawatan rumah sakit dan obat pada pasienuntuk membantu menyelamatkan pasien dari mahluk asing yang ingin mencelakakannyatersebut.

Menetapkan tujuan terapiSaat berhubungan dengan pasien, terapis dapat menetapkan dua buah tujuan terapi.Tujuan yang pertama  adalah yang didiskusikan dengan pasien, tentang hal apa yang ingin

dicapai.Tujuan kedua merupakan tujuan terapi yang dibuat oleh terapis sendiri berdasarkan perjalananpenyakit pasien. Pada pasien dengan tilikan yang baik,kedua tujuan yang ditetapkan dapatlahsama. Misalnya pada pasien depresi, terapis dan pasien dapat menetapkan bahwa gejalagejalamenurunnya mood yang dimiliki pasien merupakan hal yang menjadi target terapi dan dapatditangani. Pada pasien dengan tilikan parsial atau buruk, misalnya pada pasien yangmenganggap bahwa tetangganya ingin berbuat jahat padanya, tujuan terapi yang ditetapkanbersama pasien adalah mengatasi perbuatan jahat dari tetangganya. Tujuan terapi yangditetapkan oleh dokter adalah mengatasi pikiran waham pasien, namun jika tujuan inidisampaikan pada pasien, pasien akan sulit menerimanya.

4. Tunjukan keahlian

Selain empati dan perhatian, seorang terapis perlu menunjukkan kompetensi dan keahliandalam menghadapi masalah pasien. Gunakan teknik ini untuk meyakinkan pasien, bahwaterapis memahami masalah pasien :

1. Buat pasien memahami bahwa tidak hanya pasien sendiri yang menghadapi masalahseperti sekarang.2. Sampaikan pada pasien bahwa terapis familiar dengan masalah ini  – tunjukkanpengetahuan yang dimiliki terapis.3. Bicarakan hal yang diragukan oleh pasien tentang kemampuan terapis,bersama dengankeluarga atau teman yang mengantar pasien dengan profesional.4. Bangkitkan semangat pasien akan masa depannya.

5. Bangun sikap kepemimpinanJika empati berasal dari perhatian terapis terhadap apa yang dialami pasien dan sikap keahlian(expertise ) dari pengetahuan terapis terhadap masalah yang dihadapi pasien, sikapkepemimpinan berasal dari kemampuan memotivasi dan mengarahkan pasien. Sikapkepemimpinan terapis dapat ditunjukkan dengan tetap memegang control dalam berinteraksidengan pasien, tunjukkan ketertarikan terapis untuk membantu kesembuhan pasien, danmotivasi pasien untuk berubah. Cara yang dapat digunakan untuk menilai kemampuankepemimpinan adalah melihat bagaimana sikap pasien untuk menerima penjelasan terapis danbagaimana keinginan pasien untuk patuh dalam pengobatan.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 17/56

 

Namun demikian sering kali terapis terlalu bersikap otoriter dan menganggap bahwa kedudukanpasien adalah lebih rendah dari dirinya, serta bersikap kurang empati. Jika pasien bersikapresisten atau kurang patuh maka nilailah apakah terapis terlalu memaksa atau menakutkan bagipasiennya. Sering kali juga pasien yang bersikap memaksa terapisnya, mengidolakan ataumemuja terapisnya. Untuk hal ini,buat pasien menyadari bahwa harapan yang ada pada dirinyabersifat kurang realistic dan nantinya dapat menimbulkan kekecewaan pasien. Pada pasien

dengan kecurigaan,sikap antisososial terhadap terapis, yang tidak dapat menerima sikap kepemimpinan terapisdan mencoba untuk mengontrol terapis dapat dicoba untuk mendiskusikan sikapnya ini.Tanyakan apakah pasien juga mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan dengansikapnya ini saat berhubungan dengan orang lain, atau terapis lain sebelumnya. Jika ya, makaterapis dapat mencoba mengajak pasien mengenal penyebab kesulitannya ini dan berikanrespek/pujian pada pasien untuk mampu mengutarakan masalahnya. Katakan pada pasienbahwa dengan bersikap terbuka,maka akan membantu pasien mengatasi problem psikososialyang dihadapinya.

6. Seimbangkan PeranBaik pasien maupun dokter saat pertama kali bertemu di tempat pemeriksaan memiliki harapan

tersendiri.Pada beberapa kasus, pasien mengharapkan terapis berperan sebagai figur otoriter,pendengar empatik, penyelamat, atau petugas penegak hukum. Jika terapis memahami peranyang diharapkan oleh pasiennya, maka terapis akan dapat memperkirakan bagaimana responyang lebih baik bagi pasiennya.

2. STRATEGI MENDAPATKAN INFORMASI : TEKNIKTeknik mendapatkan informasi secara garis besar ada tiga macam berdasarkan jenis pasienyang dihadapi.Teknik pertama digunakan untuk pasien yang sangat kooperatif. Pasienpasientersebut sangat terbuka dan mau menceritakan hampir semuapermasalahannya.Teknik kedua digunakan untuk pasien yang menutupi beberapa bagian dari masalah mereka.Teknik ketiga digunakan untuk pasien yang secara tidak disadari melakukan distorsi persepsi

terhadap diri sendiri dan orang lain.

Tingkat kooperatif pasien terhadap terapi berbedabeda.Beberapa pasien  sangat kooperatif dengan datang tepat waktu untuk menceritakanpermasalahan  mereka. Beberapa pasien lain secara aktif menghambat usaha terapis untuk  mengetahui permasalahan pasien tersebut; mereka mungkin merasa malu,menunjukkan sikapbermusuhan, atau takut. Beberapa pasien lain secara tidak sengaja (tanpa disadari) mengalamidistorsi persepsi terhadap masalah mereka. 

Seorang pasien biasanya mengungkapkan masalah mereka dengan cara:1. Mengeluarkan semua permasalahannya (keluhan/ complaints )2. Mengeluarkan beberapa masalah namun menutupi masalah-masalah yang dianggap

memalukan (resistance )3. Dengan mengeluarkan masalah yang paling memalukan kepada terapis juga terhadap diripasien sendiri (defenses ).

Ada berbagai strategi untuk menghadapi ketiga cara tersebut.Jika pasien berkomunikasi dengan cara complaining/ mengeluh, maka yang dilakukan pasienadalah membantu pasien untuk menceritakan permasalahannya secara mendetil. Terapis jugamengeksplorasi setiap aspek dari permasalahan yang pasien ungkapkan. Pendekatan yangdilakukan termasuk: teknik pertanyaan terbuka (opening ), klarifikasi (clarification ) danmengarahkan (steering ).Resisten l ebih sulit untuk diatasi. Teknik yang paling berguna untuk membantu pasienmengatasi resisten adalah penerimaan (acceptance ) dan konfrontasi (confrontation ). Tunjukkan

pada pasien kalau terapis mengetahui dan mengerti resistensi pasien namun, pada saat yangsama terapis mencoba untuk meyakinkan pasien bahwa lebih menguntungkan bagi pasien jikaia berhenti melakukan resistensi.Defenses   adalah kondisi yang paling sulit untuk diatasi. Pada berbagai wawancarapsikodiagnostik, defenses  dapat dibiarkan jika tidak mempengaruhi pemenuhan kebutuhaninformasi untuk terapis. Pada beberapa situasi, terapis mau tidak mau tetap harusmengkonfrontasi atau menginterpretasi mekanisme defense yang digunakan pasien untukmempertahankan rapport dan mendapatkan diagnosis.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 18/56

 

Pasien dengan berbagai tingkat kooperatif tersebut (juga termasuk pasien yang kooperatif padawaktu tertentu dan tidak kooperatif di waktu lain); membuat terapis harus menyesuaikan strategiyang digunakan untuk mendapatkan informasi. Ada berbagai teknik untuk membantumenumbuhkan sikap kooperatif pada pasien.

1. Complaints

Pasien yang datang secara sukarela ke profesional kesehatan jiwa mengemukakan suatualasan yang membuat ia datang. Alasan yang diungkapkan biasanya adalah masalah yangberkaitan dengan fungsi seharihari pasien, interaksi personal, atau yang berhubungan denganperilaku dan kepuasan akan dirinya. Ketika berbicara tentang masalah tersebut, terapismendengarkan penderitaan di balik katakata yangdiucapkan pasien dan mendengarkankeluhan pasien. Pasien umumnyamengharapkan empati akan penderitaannya dan penjelasantentang penyebab kelelahan hebat yang dirasakannya. Intinya, pasien menginginkan diagnosisdan rencana terapi.

Terapis membutuhkan teknik untuk mencapai tujuan tersebut di atas, yaitu:a. Mengeluarkan semua keluhan pasien (dengan teknik pertanyaan terbuka).b. Mengartikan keluhan tersebut sebagai suatu gejala, ciri kepribadian tertentu (pola perilaku

 jangka panjang), atau permasalahan hidup (dengan teknik klarifikasi).c. Menentukan area dari setiap keluhan dan berpindah dari satu jenis keluhan ke keluhanlain (teknik mengarahkan).Jika terapis menjalankan ketiga teknis tersebut di atas makaterapis akan mendapatkan diagnosis dan dapat memberikan terapi yang sesuai.

Teknik TerbukaDalam mewawancarai pasien dengan gangguan jiwa, pewawancara harus mencapaikeseimbangan antara memberikan pasien kesempatan untuk bercerita dengan katakata pasiensendiri dan mendapatkan informasi yang penting untuk diagnosis. Jika pewawancaramembiarkan pasien bercerita tanpa batas, maka pasien dapat terus menerus bercerita; jikapewawancara menanyakan sesuatu yang spesifik, maka cerita pasien akan mengalami distorsi.Menggunakan teknik pertanyaan terbuka sebagai pendekatan di awal wawacara akan membuat

pasien menceritakan masalahnya dengan katakata pasien sendiri.

Pertanyaan yang membantu di antaranya adalah:“Bagaimana saya dapat membantu anda?”  “Apa yang bisa saya bantu?”  “Masalah apa yang membawa anda ke sini?”  “Darimana sebaiknya kita mulai?”  

Pendekatan dengan teknik “patientcentered ” akan mengundang pasien untuk memberikan topikpembicaraan, membantu pasien memberikan gambaran mengenai masalahnya dari sudutpandang pasien, dan harus mendapatkan keluhan utama.Pertanyaan terbuka dan luasmemperkecil dugaan dan membuat pasien dapat mengeluarkan dan menggali apa yang ia

anggap penting. Beberapa pewawancara hanya menggunakan teknik pertanyaan terbuka,mereka jarang menelusuri kata kunci atau menanyakan hal yang spesifik. Pewawancaradengan teknik seperti itu bisa mendapatkan gejala depresi pada pasien namun tidak dapatmenemukan berapa lama dan berapa berat gejala depresi tersebut kecuali jika pasien sendiriyang mengungkapkan hal tersebut. Pewawancara juga bisa mendapatkan gejala gangguantidur pada pasien namun tidak bisa mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai gangguantidur tersebut. Pewawancara yang menggunakan pendekatan teknik pertanyaan terbuka sepertidijelaskan di atas akan menyulitkannya dalam mendapatkan informasi penting untuk diagnosisdan tidak dapat melakukan penilaian yang efisien.

Pewawancara juga dapat menghadapi masalah sebaliknya, yaitu membuat pasien tidaknyaman dengan pertanyaan „ya dan tidak‟ yang cepat dan terus menerus. Teknik seperti ini bisa

mendapatkan informasi namun tidak mencapai keluhan utama.Sebagai contoh:

C : Saya dr. A, anda setuju untuk mengikuti wawancara ini.P : YaC : Ok, berapa umurmu?P : 47C : Apakah anda mempunyai saudara kandung?P : YaC : Berapa banyak?P : TigaC : Apakah anda anak bungsu?P : Bukan.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 19/56

 

Dalam waktu setengah jam pewawancara tersebut membombardir pasien dengan pertanyaantertutup, mengumpulkan berbagai detil yang tidak dapat diformulasikan menjadi gambaran klinisatau diagnosis. Dua teknik wawancara tersebut terlihat ekstrim. Setiap teknik tersebutmempunyai keuntungan dan kerugian. Pertanyaan terbuka dapat menghasilkan jawaban yang

 jujur/valid, individual dan spontan. Pasien dapat termotivasi untuk memberitahukan kepadapewawancara halhal yang mengganggunya dan mereka ingin terapis menolong mereka. Teknik

tersebut kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan yang lebih terarah untuk mendapatkankeluhan utama.

Kekurangan dari teknik pertanyaan terbuka adalah dapat menimbulkan jawaban yang terlalupanjang, tidak nyata, tidak jelas, dan tidak lengkap. Pewawancara akan merasa terlalu banyakformasi namun tetap tidak kekurangan detil yang diperlukan untuk diagnosis.Keuntungan daripertanyaan tertutup adalah dapat memberikan jawaban yang cepat, jelas, dan dapat dipercaya.Menggunakan pertanyaan tertutup namun detil dapat membantu pewawancaramengembangkan wawancara yang sistematik dan mengarah pada gambaran status mentalpasien jika dibandingkan dengan wawancara yang terbuka.

Pertanyaan tertutup terkadang dapat menghasilkan jawaban yang positif palsu, dan

menghambat kebebasan pasien dalam mengekspresikan dirinya. Pasien yang terlalu patuh  – mereka yang ingin menyenangkan hati terapis  – pertanyaan tertutup dapat menyebabkanpasien sedikit memberikan informasi. Respon pasien juga dapat mengkonfirmsi prekonsepsiyang dibuat terapis dan selanjutnya tidak memberikann gambaran yang sebenarnya daripersepsi pasien terhadap realitas.

Pendekatan yang baik adalah dengan mengkombinasikan keduanya dengan teknik yangberkelanjutan dari pertanyaan luas ke pertanyaan yang terfokus dan tajam.Memulai topik barudengan pertanyaan terbuka yang luas; lanjutkan dengan memfokuskan pada satu topik target;dan akhiri dengan serial pertanyaan yang semakin menyempit, sesekali tertutup – tipe ya/tidak.

Pertanyaan ya/tidak dapat digunakan untuk verivikasi, spesifik, atau memancing respon. Jika

ingin menghindari pertanyaan tertutup,gunakan pertanyaan terbuka yang tajam dan fokus.Contoh:“Apakah anda mengalami sulit tidur?” (jawaban yang muncul adalah: ya atau tidak)lebih baik bertanya: “Apa yang terjadi saat anda mencoba tidur?” 

Dengan pertanyaan seperti kalimat kedua, pasien tahu kalau dokter bermaksud menanyakanapakah pasien mengalami sulit tidur namun pasien juga tetap mendapat kesempatan untukmemberikan jawaban selain ya atau tidak.

“Saya mengalami pengalaman yang aneh. Saya sering melihat monster. Hal tersebut seakansaya bermimpi ketika akan tidur.” (menggambarkan halusinasi hipnagogik  – gejala klasik

narkolepsi).

Teknik KlarifikasiTiap pasien mempunyai cara menjawab yang berbedabeda.Beberapa pasien menjawabpertanyaan dengan jelas, yang lainnya menjawab secara sempit, tidak sesuai denganpertanyaan, tidak jelas, atau sirkumstansial. Dalam beberapa situasi,pewawancara perlumembantu pasien untuk dapat memberi jawaban yang lebih jelas.

Teknik yang dapat membantu pasien memperjelas jawabannya adalah specification,generalization, checking symptom, leading question, probing, interrelation, dan summarizing.

Specification 

Jika pasien memberikan jawaban yang tidak jelas, pertanyaan bisa diubah menjadi lebihtertutup; seperti contoh sebagai berikut:

1. D : Bagaimana tidur anda Mr. Warner?P : Buruk

2. D : Apa yang buruk dengan tidur anda?P : Semuanya

3. D : Apakah anda mempunyai masalah untuk bisa tidur?P : Ya

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 20/56

 

4. D : Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk bisa tertidur belakangan ini?P : Kadangkadang satu jam, kadang 3 jam, kadang saya tidak bisa tidur sama sekalisepanjang malam.

5. D : Apakah pernah ada saat malam hari anda bisa tidur dengan nyenyak, namun andaterbangun beberapa kali?P : Tidak

6. D : Apakah anda pernah terbangun sangat awal dan tidak bisa tidur lagi?P : Tidak

Pertanyaan no. 3, 5 dan 6 merupakan pertanyaan tertutup namun dapat memberikan jawabanyang akurat. Jika pasien mengeluh dengan kata-kata yang tidak jelas (buruk,tidak makanseperti seharusnya, rendah); kembalikan lagi kata-kata pasien tersebut kepada pasien untukmendapat penjelasan. Jika hal tersebut gagal, pertanyakan pengertian anda tentang keluhanpasien tersebut. Jika pasien merespon dengan “Bukan  itu yang saya maksud!” biarkan pasienmenjelaskan maksudnya.

Contoh:1. D : Apa yang membuat anda datang ke sini, Mrs. Carr?

P : Saya merasa lelah setiap hari.2. D : Lelah?

P : Karena saya tidak bisa tidur dengan nyenyak.3. D : Apa yang terjadi dengan tidur anda?

P : Tidak nyenyak .4. D : Seperti apa tidur tidak nyenyak yang anda alami? (dokter memfokuskan pada

„tidak nyenyak‟ dulu dan mengabaikan „lelah‟) P : Saya rasa, saya tidak tahu… 

5. D : Maksud anda, anda gelisah?P : Tidak, saya rasa tidak.

6. D : Kapan terakhir kali anda merasa tidur anda tidak nyenyak?P : Semalam

7. D : Coba jelaskan tidur anda, mulai saat anda berangkat ke tempat tidur..P : Saya pergi tidur jam 10.30 malam dan saya terbangun lagi sekitar tak lama

setelah tengah malam.8. D : Ya?

P : Lalu jam 1.00 atau 1.30 saya tertidur lagi. Saya membutuhkan waktu sekitarsetengah jam untuk kembali tidur kemudian terbangun lagi jam 4.00 pagi,dansaya tidak tahu kapan saya tertidur. Di pagi hari saya sulit untuk bangun.

9. D : Jadi tidur tidak nyenyak yang anda maksud adalah sering terbangunpada malam hari.

P : Ya, benar.10. D : Anda juga mengatakan kalau anda merasa lelah sepanjang hari. (Sekarang

dokter beralih ke masalah kedua yaitu kelelahan)

P : Ya.11. D : Apakah hal tersebut sering kali terjadi setelah anda tidak bisa tidurnyenyak pada

malam hari?P : Tidak, tidak selalu. Beberapa malam saya bisa tidur cukup nyenyak namun saya

tetap merasa lelah hingga jam 11 siang.12. D : Jadi tampaknya anda mengalami dua masalah: terbangun di tengah

malam dan merasa lelah saat pagi hari.P : Ya, itulah yang terjadi.

Untuk pasien ini, tidur tidak nyenyak berarti mengalami insomnia. Pewawancara kemudianmenilai hubungan antara intermittern insomnia dengan kelelahan yang dialami pada pagi hari,dan mendapatkan bahwa kedua hal tersebut tidak saling berhubungan.

Teknik pertanyaan seperti di atas juga membuat pasien merasa didengarkan dan dimengerti.Jika pewawancara merespon secara persuasif atau membuat preasumsi tentang apa yangdikatakan pasien maka pasien bisa menghentikan komunikasi diantara mereka.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 21/56

 

 Generalization Terkadang pasien menjelaskan informasi yang spesifik saat pewawancara memerlukanpenjelasan mengenai pola perilaku secara keseluruhan.Contoh:Mr. Allen, 48 tahun, kulit putih, menikah, petani, mengalami episode depresi pertama kali sekitar

2 tahun yang lalu. Saat ini ia mengalami kekambuhan dan kembali ke klinik.

D : Mr. Allen, coba ceritakan masalah apa yang anda alami belakangan ini?P : Saya mengalami masalah dalam kehidupan seksual saya.D : Masalah apa itu?P : Semalam saya mengalami masalah yang sangat buruk. Kami terbang ke sini

untuk menemui anda, kami menginap di hotel dan menikmati makan malam.Namun saatdi tempat tidur, saya tidak bisa membuatnya terbangun.D : Apakah anda sering mengalami hal ini?P : Istri saya sangat pengertian.D : Jadi, anda tidak pernah mengalami masalah seksual?P : Semalam, seperti yang sudah saya katakan tadi.

D : Masalah seksual seperti apa yang sering anda alami, jika ada?P : Saya tidak bisa bergairah, bagaimanapun saya sudah berusaha. Hal tersebut membuat istrisaya lelah dan saya menjadi frustrasi. Namun itu bukan masalah yang saya alami kemarin.Kemarin saya tidak bisa ereksi.D : Apakah anda impoten sebelum anda mengalami depresi lagi?P : Jika demikian saya tidak mempunyai masalah.

Pasien tersebut cenderung untuk membawa masalah yang terjadi saat ini, satu kejadian yangbukan representasi dari gejala yang biasa ia alami. Karena itu, pewawancara mengulangipertanyaannya, namun dengan memperluas perspektif waktu, dengan menggunakan katakataseperti „biasanya‟, „seringkali‟ atau „lebih sering.‟ Jika pasien kembali merujuk pada situasispesifik, dokter dapat mengeksplorasi setiap situasi untuk dapat mengerti keseluruhan masalah.

Checking Symptom 

Pewawancara dapat mengajukan beberapa daftar gejala kepada pasien untuk membentukmenilai adanya psikopatologi, hal tersebut dilakukan jika cerita yang disampaikan pasien tidak

 jelas. Sebagai contoh, pasien depresi sering kali kurang baik dalam komunikasi verbal sehinggamenyebabkan tidak efektif dalam mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Dalam kondisitersebut, pewawancara dapat menanyakan beberapa gejala dan pasien bisa menjawab denganya/tidak. Pewawancara tetap harus melakukan periksa ulang untuk menghindari pewawancaramenjadi sugestif.

Contoh:

Joe, 47 tahun, menikah, manager dari sebuah pabrik, tidak memberikan jawaban yang jelasdalam tujuh pertanyaan awal wawancara. Pewawancara memberikan pertanyaan yang lebihterarah dan langsung mengartikan keluhan pasien yang tidak jelas menjadi gejala.

1. D : Hai, Joe, bagaimana kegiatan anda belakangan ini?P : Saya merasa istri saya tidak begitu puas terhadap saya. Ia berkata kepada saya:

“Mengapa kamu tidak bisa menjadi dirimu sendiri lagi,seperti saat saya pertama kalibertemu dengan mu dan menikah denganmu?

2. D : Ia berpikir anda sudah berubah?P : Kami akan bertemu dengan orang-orang Amway. Mereka adalah orang-orang yang

sangat luar biasa. Mereka mencoba membantu kita jika mereka bisa. Anda harus bertemudengan mereka.

3. D : Istri anda berpikir anda telah berubah? Bagaimana hal tersebut tampak dalampertemuan tadi?

P :Mereka adalah orangorang yang luar biasa. Mereka sangat ramah dan bersemangat.Mereka tampak sangat optimis. Saya bertemu dengan salah seorang dari mereka pada harisenin pagi yang lalu jam 8.30 a.m di kantor pos. Hari itu adalah hari yang sangat indah. Sayamenanyakan kabar padanya. Ia menjawab, “Luar biasa, luar biasa.” Ia tampak sangat ceria.Saya hanya pernah satu kali bertemu dengan orang seperti itu sebelumnya, yaitu di gereja.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 22/56

 

4. D : Jadi dalam hal apa anda berbeda? Apa yang dipikirkan oleh istri anda?P : Saya tidak begitu tahu. Dia selalu pengertian, namun belakangan ini ia sering tidak

sabaran menghadapi saya.5. D : Maksud anda, anda tidak dapat menyesuaikan diri dengan orang-orang ini?

P : Betul. Mereka berdiri, berbicara panjang lebar, dan memberitahukan bagaimana caramemotivasi orang lain.

6. D : Bagaimana perbedaan anda dengan mereka?P : Saya berdiri dan mengatakan bahwa mereka luar biasa.

7. D : Apa yang salah dengan hal itu?P : Saya tidak tahu. Di tempat saya bekerja orangorang berkata: “Ada apa dengan Joe? Ia

biasanya selalu memiliki mood yang baik.” 8. D : Jadi mood anda sudah berubah?

P : Saya yakin orang-orang di tempat kerja membuat cerita yang lucu mengenai saya.9. D : Anda pikir apa yang salah dengan anda?

P : Di tempat kerja, orang-orang tampaknya berpikir saya berbeda.

10.D : Tampaknya mood anda sudah berubah.P : Ya, biasanya saya selalu pergi dengan mereka dan bercanda dengan semua orang dan

mereka tertawa serta berkata: “Tidak ada yang dapat membuat ia sedih.” 11. D : Hal tersebut sudah berubah sekarang?

P : (menangis)12. D : Apakah anda merasa sedih?

P : Ya.13. D : Dan anda menarik diri dari teman-teman di tempat kerja?

P : Ya. Saya ingin sendirian.14. D : Dan dengan orang-orang Amwat, anda tidak dapat ikut bersemangat dan mengucapkankatakata yang bersemangat?

P : Tidak, saya tidak dapat bersemangat seperti mereka.15. D : Apakah anda tidak dapat menemukan katakata yang tepat untuk menjelaskan keadaananda?

P : Benar. Saya hanya ingin memberitahukan kepada mereka bahwa mereka begitupengertian terhadap saya namun saya bahkan tidak bisa melakukan hal itu. Saya hanya bisamenangis.

Pewawancara pada awalnya membiarkan pasien untuk bercerita namun pertanyaan terbukaternyata tidak efektif. Pasien bisa menjadi lebih spesifik pada pertanyaan 2  – 6, tapi tetap tidakmendapatkan kejelasanmengenai masalahnya. Akhirnya pewawancara checks for symptoms (8, 10, 12 – 15).

Teknik checks for symptoms  membuat pewawancara lebih banyak bicara dan mengajukangejala pada Pasien namun teknik ini pada situasi tertentu cukup efektif untuk membantumengumpulkan gejala yang dapat mengarahkan pada diagnosis.

Leading Question Leading question  mengarahkan pasien pada jawaban yang spesifik. Sebagai contoh, “Tentusaja anda tidak pernah berpikir untuk bunuh diri, benar kan? “Anda tidak pernah mendengar suara-suara,bukan?Pertanyaan seperti itu akan membuat pasien yang pencemas dan dependen menyangkalgejala-gejala yang dialami walaupun sebenarnya pasien pernah berpikir untuk bunuh diri ataupernah mendengar suara-suara.

Teknik tersebut juga dapat menghasilkan jawaban yang berlawanan pada pasien yang tidakkooperatif yang tidak pernah berpikir untuk bunuh diri atau mendengar suara-suara namunmerasa diserang oleh pewawancara karena menggunakan teknik tersebut.

Teknik leading question  tetap dapat menghasilkan jawaban yang akurat dan valid.Jikapewawancara ingin mendapatkan informasi yang dapat dipercaya dan relative tidak terdistorsi,hindari penggunaan teknik leading question . Jika pewawancara ingin mempengaruhi pasiendengan jawaban yang spesifik, maka pewawancara dapat memilih pertanyaan yang sesuaidengan jawaban yang diinginkan. Sebagai contoh, jika pewawancara ingin mengekspresikankepercayaannya pada pasien bahwa pasien akan kooperatif dengan rencana terapi, makapewawancara dapat mengatakan: “Anda akan minum obat sesuai dengan yang saya resepkan,ya?” “Anda akan pergi ke mal yang ramai dikunjungi orang untuk melihat apakah anda masihmengalami serangan panik, ya?” 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 23/56

 

Jika pewawancara ingin membuat pasien menjawab dengan jawaban yang berlawanan dariarahan anda, maka kalimat pertanyaan yang diajukan dapat disesuaikan. Teknik wawancaratidak dapat dinilai baik atau buruk, tapi tepat atau tidak tepat untuk mendapatkan suatu tujuantertentu.

Probing 

Pasien kadang menyampaikan makna dan pentingnya suatu situasi yang ia alami tanpamenjelaskan alasannya. Pewawancara harus mencoba untuk menemukan alas an tersebutdengan teknik yang disebut probing. Teknik ini dapat digunakan dalam berbagai situasi  – darimenilai derajat tilikan pasien terhadap wahamnya sampai mendapatkan informasi lebih banyakmengenai suatu topik yang sepertinya ingin pasien sembunyikan.

Pasien dengan delusi akan terbantu untuk bercerita tanpa merasa dikonfrontasi jikapewawancara menggunakan teknik probing.

Contoh:Mr. Stone, 48 tahun, kulit putih, bercerai, ditangkap polisi karena memacu kendaraannyadengan kecepatan melebihi batas yang ditentukan dan mengabaikan perintah polisi untuk

berhenti. Ketika berhasil ditangkap, ia membuat pernyataan seperti “polisi mencegah pemilihanyang adil.” Pernyataan tersebut dan pernyataan lain yang serupa itu membuat Mr. Stonedibawa ke IGD Veterans Administration Hospital. Pewawancara pada awalnya menggunakanteknik continuation (1 – 6) dan selanjutnya probing (7).

1. D : Apa yang membuat anda dibawa ke IGD, Mr. Stone?P : Polisi.

2. D : Apa yang membuat anda berurusan dengan polisi?P : Ceritanya panjang. Saya tinggal di kota kecil dan selama dua tahun terakhir ini saya

berpikir untuk menjadi walikota.3. D : Oke.

P : Saat siang hari saya bekerja sebagai akuntan. Waktu yang saya miliki untuk

mempersiapkan diri menjadi walikota hanya di malam hari.4. D : Ya, teruskan.

P : Suatu sore, tibatiba, tetangga-tetangga saya mulai berdatangan. Mereka kemudian selaludatang hampir setiap malam. Mereka bertanya apakah saya punya waktu untuk minum bir.Saya selalu pergi dengan mereka.5. D : Apa yang terjadi kemudian?

P : Dua hari yang lalu saya berpikir, “Kali ini saya tidak akan pergi dengan  mereka.”Segalanya sangat tenang. Tetangga sebelah rumah saya bahkan memadamkan lampu. Sayaberpikir, “Mereka tidak bisa menipu saya.” Saya mengambil senjata saya dan menembakkan keudara. Dan ketika tetangga saya membuka jendela, saya katakana padanya bahwa saya tahukalau ia mengamati saya.6. D : Kemudian apa yang terjadi?

P : Ia berkata, “Omong kosong.” Dan ia bilang akan menelepon polisi. Saya katakan kalausaya tidak akan membiarkan itu terjadi. Saya masuk ke mobil saya dan segera pergi. Ketikasaya sampai di jalan tol, saya dihentikan oleh polisi. Mereka bilang mereka menghentikan sayakarena mengebut. Saya katakan saya tahu kenapa mereka menghentikan saya dan saya tidakmau berhenti. Namun mereka berhasil menangkap saya.Akhirnya mereka membawa saya kesini pagi ini.7. D : Menurut anda apa artinya ini?

P : Apakah anda tidak mengerti? Apakah anda tidak bisa melihat rencana mereka?8. D : Mungkin anda dapat membantu saya untuk dapat mengerti apa yang terjadi.

P : Para tetangga datang, saya pikir karena mereka bermaksud mencuri waktu sayasehingga saya tidak dapat mempersiapkan diri untuk pemilihan wali kota. Saya tidak pernahmemberitahukan mereka bahwa saya akan mencalonkan diri, namun mereka pasti

mengetahuinya.9. D : Mengapa begitu?

P : Karena saya mendapat beberapa petunjuk.10. D : Petunjuk seperti apa?

P : Ketika saya pulang, saya melihat melalui jendela, sebelum masuk rumah, dan sayamelihat bayangan.11. D : Menurut apa bayangan apa itu?

P : Saya pikir seseorang ada di dalam rumah dan mengamati apa yang ada di rumah.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 24/56

 

12. D : Menurut anda mengapa polisi berurusan dengan semua ini?P : Astaga, apa anda tidak mengerti? Mereka tidak ingin saya menjadi walikota. Mereka

ingin menghentikan saya. Mereka berpikir, jika saya ikut pemilihan, mereka saya akanmembongkar dan menghapuskan korupsi yang sudah berlangsung sekian lama.

Probing berguna untuk menilai isi pikir pasien terutama adanya ideas of reference dan delusi (7

 – 12). Pewawancara tidak mau menguji interpretasi pasien karena cara pasien menggambarkanpengalamannya menunjukkan bahwa ia memiliki tilikan diri yang buruk terhadap distorsirealitasnya.Probing juga digunakan jika pasien menyatakan adanya halusinasi atau waham.

Misalnya, jika pasien menjawab „iya‟ pada pertanyaan „apakah anda mendengar suara-suaraatau mendapat penglihatan?‟, maka pewawancara harus berusaha untuk mendapatkanpenjelasan lebih lanjut mengenai waktu, tempat dan frekuensi dari halusinasi tersebut.

Teknik probing juga dapat digunakan untuk mendapatkan respon emosional pasien terhadapsuatu kejadian yang ia alami. Saat pasien menceritakan tentang masalah pernikahannya,konflik di tempat kerja atau kesulitannya dalam menghadapi anakanak; dengan cara yangnetral, alihkan wawancara dari usaha mengumpulkan informasi lebih detil tentang konflik yang

dialami menjadi mengajukan pertanyaan langsung tentang emosinya. Jika pewawancara ingintahu apa yang pasien rasakan dan pikirkan maka yang harus dilakukan adalah bertanya.

Interrelation Pewawancara harus melakukan eksplorasi mengenai hubungan yang tidak logis yangdisampaikan oleh pasien dalam wawancara. Pasien bisa menyampaikan isi piker yangterdistorsi, terganggu sampai tingkat waham. Jika pasien menghubungkan dua hal yangtampaknya tidak saling berhubungan, katakana pada pasien: “Tunggu, saya tidak mengerti apahubungannya antara A dan B. Tolong jelaskan sehingga saya bisa melihat hubungan di antarakedua hal tersebut.” 

Contoh:

Beatrice, 39 tahun, kulit putih, menikah, mempunyai 5 orang anak, sangat curiga terhadaprekan kerjanya. Ketika ditanya mengenai pengalaman kerjanya, ia mengungkapkan tentangkecelakaan yang menimpa anaknya dan menghubungkan hal tersebut dengan perubahan yangterjadi dalam jadwal kerjanya.

1. D : Bagaimana kondisi pekerjaan anda saat ini?P : Saya tidak tahu. Orang-orang sepertinya menghindari saya.

2. D : Apakah ada alasannya?P : Saya tidak tahu. Mungkin. Minggu lalu, ketika mereka mengubah jadwal kerja saya dari

dinas pagi menjadi dinas sore, anak saya mengalami kecelakaan.3. D : Apa hubungannya dengan perubahan jadwal kerja anda?

P : Mereka merencanakan kecelakaan itu.

4. D : Bagaimana mengubah jadwal kerja anda bisa berhubungan dengan kecelakaan yangmenimpa anak anda?

P : Kecelakaan itu terjadi di sore hari menjelang malam. Itu adalah hari pertama saya harusberada di kantor saat sore hari.5. D : Saya masih tidak bisa mengerti bagaimana bekerja di sore hari dengan kecelakaan yangmenimpa anak anda bisa saling berhubungan.

P : Apakah anda tidak melihat hubungannya? Mereka ingin saya ada dikantor ketika sayamendapat kabar mengenai kecelakaan tersebut,sehingga mereka bisa melihat bagaimanareaksi saya. Mereka mungkin berharap saya akan hancur tetapi saya tidak memuaskanmereka. Saya tidak memberitahukan kepada siapapun tentang kecelakaan tersebut.Hal yang diceritakan Beatrice saling berhubungan (interrelated ) dalam delusi yang ia alami.Pewawancara menemukan delusi tersebut dengan menanyakan pada pasien bagaimana

caranya perubahan jadwal kerja berhubungan dengan kejadian kecelakaan (3 – 5).Pada wawancara tersebut, pewawancarra menanyakan tentang hubungan logis antara duakejadian namun tidak mendiskusikan mengenai emosi pasien. Jika pewawancara inginmemunculkan emosi pasien maka ia dapat melanjutkan dengan:6. D : Anda pasti merasa sangat kecewa ketika mengetahui bahwa semua rekan kerja andamempunyai rencana untuk menghancurkan anda.Keuntungan dari munculnya emosi pasien adalah membantu pewawancara untuk menilaiapakah pasien merasa bersalah, merasa curiga, atau bermusuhan (hostility ).

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 25/56

 

Summarizing Teknik summaries  berguna pada pasien yang memberikan jawaban yang tidak jelas atausirkumstansial, asosiasi longgar, flight of ideas , seperti pada pasien bipolar atau siklotimia.Teknik ini membantu memfokuskan perhatian pasien. Dengan teknik ini pewawancara jugadapat merefleksikan kembali pada pasien apa yang dipikirkan oleh pewawancara mengenaikata kata pasien. Pewawancara perlu berhati-hati dalam menggunakan teknik ini karena dapat

mengarahkan pasien dan pewawancara meletakkan katakatanya pada pasien.

Contoh:Ron, 24 tahun, belum menikah, baru lulus sekolah, pertama kali menghubungi pewawancaramelalui telepon. Saat itu pasien terkesan ada dorongan untuk berbicara.

1. D : Anda mengatakan kepada saya di telepon bahwa anda merasa tidak nyaman. Cobaberitahukan lebih lanjut kepada saya tentang perasaan tersebut.

P : Hari minggu yang lalu adalah salah satu contohnya. Hal tersebut terjadi secara tiba-tibaketika saya sedang berbicara dengan Joan di telepon pada malam minggu. Secara tibatibasaya merasa tidak enak. Pada hari Minggu saya tidak mau bangun. Ketika akhirnya sayabangun, saya kemudian berlari sejauh 10 mil. Saya selalu berusaha untuk berlari dua kali 10 mil

dalam sehari dan dua kali 15 mil per hari dalam satu minggu.2. D : Seperti apa yang anda katakan tidak nyaman?

P : Hanya cemas dan tegang.3. D : Lalu bagaimana sisa hari Minggu itu berlangsung?

P : Saya pikir dengan berlari dapat membantu memperbaiki perasaan saya,seperti yangselalu terjadi selama ini, namun saya tetap merasa tegang dan panic. Saya tidak dapatmenyelesaikan pekerjaan apapun. Perasaan ini juga ada ketika saya sedang bersamaperempuan.4. D : Maksud anda, anda mengalami masalah ketika sedang berkencan?

P : Ya, secara seksual. Saya tidak bisa tenang.5. D : Apakah anda mengalami masalah untuk ereksi?

P : Ya, sepertinya begitu.

6. D : Apakah anda mengalami masalah ini setiap waktu?P : Tidak, hal tersebut memburuk saat saya merasa tegang dan buruk.

Kondisi tersebut berfluktuasi.7. D : Jadi anda mengalami masalah secara berkala, dalam waktu singkat ketika anda merasategang dan buruk, tidak dapat tenang, dan mengalami masalah seksual?

P : Betul, saya merasa buruk, tidak dapat berkonsentrasi pada pekerjaan saya, dan tidakmau melakukan apapun.

Jawaban pasien yang pertama adalah menggambarkan perasaan tidak nyaman yang ia alami.Pasien tidak dapat memperjelas jawabannya (2) maka ia dimotivasi untuk terus menjelaskandan tetap fokus pada topic: masalah dengan perempuan (4). Pewawancara menyimpulkanpernyataanpernyataan pasien (7) dan mendapatkan persetujuan dari pasien mengenai

kesimpulan tersebut.

Metode lain untuk teknik summarizing  terutama untuk pasien yang mudah diintimidasi adalahdengan cara meminta bantuan pasien, yaitu: “Saya ingin mengetahui apakah saya mempunyaipengertian yang benar tentang apa yang telah kita diskusikan; maka saya akan mengulangpengertian saya mengenai pembicaraan kita dengan katakata saya sendiri dan saya minta andamengkoreksi setiap kesalahan yang saya buat.” 

Tujuh teknik klarifikasi  –  specification, generalization, checking symptoms, leading questions,probing, interrelation, dan summarizing  – memotong-motong 

Bentuk keseluruhan dari setiap gejala dan menilai hubungan tiap elemen dari suatu topik; teknik

tersebut biasanya patientcentered .

Steering TechniquesTeknik ini membantu pewawancara untuk mengarahkan perhatian pasien dari satu hal ke hallain dan dari suatu topik ke topik lain. Pewawancara menjadi seperti kapten kapal yangmemberi tahu pengemudi (pasien), jalan mana yang harus ditempuh. Teknik ini lebihinterviewerdirected . Dengan teknik steering wawancara dapat diarahkan sesuai dengan tujuanyang diharapkan. Teknik ini termasuk continuation, redirecting, dan transition. 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 26/56

 

Continuation Continuation adalah teknik steering yang paling sederhana. Teknik ini mendorong pasien untukterus bercerita. Dengan teknik ini pasien bisa mengetahui bahwa ia telah memberikan informasiyang berguna untuk diagnosis. Teknik ini termasuk gerak tubuh,mengangguk, mempertahankankontak mata, dan kalimat seperti:

“Apa yang terjadi kemudian?” 

“Jelaskan lebih lanjut.” “Okay.” “Ada lagi?” “Saya ingin mendengar lebih banyak.” “Hal itu menarik.” “Saya pikir itu adalah hal penting.” “Teruskan.” “Terus bercerita.” “Hmm.” 

Keuntungan dari teknik ini adalah pewawancara membiarkan pasien menceritakanmasalahnyadengan menggunakan kata-kata pasien sendiri; tidak ada gejala yang diajukan olehpewawancara.Intervensi langsung harus dihindari, hal tersebut membuat pasien menceritakan

tentang dirinya dan memilih hal yang penting menurut pandangan pasien sendiri bukan menurutpewawancara.

Echoing Teknik Echoing  adalah mengulang jawaban pasien pada bagian yang ingin dielaborasi olehpewawancara. Teknik ini berbeda dengan continuation , yaitu pada teknik echoing pewawancarasecara selektif menekankan beberapa bagian dari kalimat yang pasien ucapkan, sehinggapasein juga ikut memfokuskan pada bagian tersebut.

Redirecting Teknik ini membantu pasien untuk tidak lagi teralih dari topik utama dan meminta pasien untukkembali ke topik setelah teralih dari topik tersebut. Digunakan pada pasien yang terjebak dalam

detil yang tidak relevan atau membahas masalah orang lain.Pasien dengan tangensial, flight of ideas , dan sirkumstansial merupakan indikasi untuk menggunakan teknik ini.

Trantition Selama wawancara ada banyak topik yang harus dibahas untuk itu pewawancara harus dapatmengalihkan pasien. Ada beberapa teknik transisi yang dapat digunakan yaitu:smooth,accentuated, abrupt . Teknik transisi yang digunakan tergantung kondisi status mental pasien.

Smooth Trantition Teknik ini secara halus mengarahkan pasien untuk berpindah topik dengan memberikan kesanpada pasien bahwa memang topik tersebut saling berhubungan, yaitu:

Causeeffect relationship Pewawancara mengasumsikan suatu kejadian yang disampaikan pasien mempengaruhi fungsipasien. Misalnya: penggunaan zat dan dampaknya.

Temporal relationship Menghaluskan transisi antar gejala dengan menghubungkan gejala tersebut pada suatu waktuyang sama.

Accentuated Transition Teknik ini menekankan perubahan topik dan menempatkan topik sebelumnya terpisah dari topikyang baru; contoh: Baiklah, sekarang mari kita bahas hal lain. 

Accentuated Transition  juga dapat diawali dengan menyimpulkan topik sebelumnya sebelumberpindah ke topik lain.

Abrupt Transition Teknik ini memperkenalkan topik yang baru tanpa pemberitahuan lebih dahulu sehinggabiasanya menjadi aneh dan biasanya merupakan nasihat yang aneh. Abrupt transition bergunauntuk pasien yang berbohong atau memanipulasi gejala.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 27/56

 

2. RESISTANCEResistance  yang dimaksud di sini adalah pada pasien yang secara sadar menghindaripembicaraan tentang suatu topik. Dapat tampak dalam berbagai cara,sebagai contoh:“Sayatidak mau membicarakan tentang hal itu sekarang.” “Saya tidak mau membahas hal ini dengananda.”Resistensi tidak langsung adalah ketika pasien berusaha mengalihkan perhatian pewawancara dari suatu topik: pasien dapat menjawab pertanyaan pewawancara secara

singkat atau tidak menjawab sama sekali, atau pasien mulai berbicara Secara intensif tentanghal lain, ekspresi wajahnya menunjukkan ketidaktertarikan, atau berhenti sebelum menjawab.Pasien berusaha mengalihkan topik dengan berkata:

“Hal tersebut sama sekali tidak mengganggu saya.” “Hal ini bukan hal yang menjadi perhatian saya.” “Masih banyak hal lain yang harus dikhawatirkan.” 

Dua hal logis tentang alasan resistensi pasien adalah:1. Pasien ingin mempertahankan suatu reputasi.2. Pasien tidak senang dengan respon pewawancara dan takut mengalami penolakan

atau diremehkan oleh pewawancara.

Pada wawancara awal biasanya pasien ingin menunjukkan reputasi yang baik,dan tidak mau

mempermalukan dirinya sendiri. Pasien tidak mau dianggap „gila‟. Pasien khawatir akan responpewawancara terhadap rasa hilangnya perasaan, ketakutan yang aneh atau halusinasi yangdialaminya sehingga pasien mencoba menghindar untuk mengungkapkan hal tersebut.

Strategi untuk mengatasi resistensi pasien adalah: expressing acceptance,confrontation,confrontation with consequences, shifting, exaggeration, induction to bragging.

Expressing Acceptance Pasien yang menunjukkan keengganan untuk berbicara namun tidak secara jelas menyatakanpenolakan, biasanya mengindikasikan adanya kekhawatiran dianggap aneh dari pasien.Pewawancara sebaiknya menunjukkan penerimaan terhadap pikiran dan perasaan pasiensehingga pasien merasa dimengerti. Pewawancara tidak menggunakan nilai-nilai moral tertentu

dan menerima pasien tanpa mengkritik atau memuji. Membantu pasien mengatasiresistensinya, memberikan dukungan pada pasien, katakan apa yang tampaknya merupakanmaksud pasien; hal tersebut menunjukkan bahwa pewawancara mengerti pasien.

Confrontation Confrontation memfokuskan resistensi pasien. Teknik ini meningkatkan kesadaran pasien akanresistensi dan mengajak pasien untuk member penjelasan. Teknik confrontation  digunakanketika pewawancara melihat adanya perilaku seperti menghindari kontak mata, menelan ludahberulang kali, wajahnya merona, terlalu berlebihan mengontrol ekspresi emosi, tegang, tidakbisa tenang, atau ketika pasien menggunakan bahasa yang mengandung makna ganda atautersembunyi, melakukan pengalihan, mengurangi gejala, atau sering berpindah topik.

Confrontation with Consequences Pewawancara harus mengetahui apa yang diinginkan pasien, karena teknik ini menggunakanpemenuhan kebutuhan pasien. Jika pasien sangat menginginkan sesuatu (meninggalkan rumahsakit, mendapatkan anaknya kembali, bertemu pengacara), maka adanya kemungkinan bahwakeinginannya akan tercapai dapat membantu pasien mengatasi resistensinya. Strategi iniberguna untuk pasien yang secara keras kepala menolak berhubungan dengan pewawancara.

Shifting Mengubah fokus pembicaraan bertujuan untuk melakukan pendekatan pada masalah lain.Teknik ini merupakan cara untuk membuat pasien membicarakan suatu hal yang tidak mau iabicarakan. Pewawancara tidak memaksa untuk terus bertanya tentang hal yang tidak inginpasien bicarakan namun biarkan pasien tidak menjawab pertanyaan tersebut dan berpindah

topik kemudian mencoba masuk kembali ke pertanyaan tersebut dengan cara lain. Ibaratnyaseperti masuk ke rumah melalui pintu belakang.

Exaggeration Pasien yang cemas, obsesif, dan hatihati sering kali menolak mengakui bahwa ia telahmelakukan suatu kesalahan kecil. Pasien khawatir pewawancara akan menolaknya jikapewawancara mengetahui kesalahan yang dibuat pasien tersebut. Jika hal tersebut terjaditurunkan perhatian pasien dengan menempatkan kesalahan tersebut pada perspektif yangbenar.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 28/56

 

Sebagai contoh, seorang pasien yang marah pada anaknya dan menampar anak tersebut, iamenjadi khawatir bahwa apa yang dilakukannya merupakan child abuse , maka pewawancaradapat mengatakan:

“Anda tidak menyebabkan memar atau mencekiknya?”Pasien akan merasa tenang jikatindakannya dibandingkan dengan perilaku criminal atau kekerasan yang berat. Pasien jugaterbantu untuk mengerti secara jelas bahwa tindakannya tidak melampaui nilai toleransi

pewawancara yang dapat membuat pewawancara menolak pasien. Pasien akan merasadimengerti dan mau berbicara lebih banyak.

Induction to Bragging Pasien dengan tendensi sociophatic senang memberikan kesan yang baik pada pewawancara.Mereka khawatir perilaku antisosial mereka akan memperburuk reputasinya, dengan demikianpasien akan menutupi beberapa tindakan yang ia lakukan. Teknik exaggeration  juga bisadigunakan untuk pasien tersebut namun memancing pasien untuk menunjukkan dirinya jugabisa berhasil. Sebagai contoh,ketika pasien menolak berbicara tentang kenakalannya saatSMU, pewawancara dapat menantang pasien dengan berkata: “Apakah anda adalah petarungyang handal?” 

Pernyataan tersebut mengesankan bahwa pewawancara dapat menerima kenakalan pasien.Pasien antisosial biasanya percaya bahwa perilakunya bisa diterima, dengan pernyataanseperti di atas, pasien akan merasa bahwa pewawancara dapat menerima dan mengertidirinya. Pernyataan tersebut mengandung pesan bagi pasien untuk tidak khawatir akan kritikdari pewawancara dan bahkan mungkin pewawancara dapat memberikan pujian.

Pada fase selanjutnya, pewawancara harus menjelaskan pada pasien bahwa dengan mengertidan menerima perilaku pasien bukan berarti pewawancara mendukung pasien untuk terusmelakukan tindakan antisosial dan bukan berarti pewawancara senang dengan tindakan yangpasien lakukan. Pengertian dan penerimaan pewawancara akan tindakan pasien hanyamenunjukkan bahwa pewawancara ingin memberikan ruang dan perhatian pada pasiensehingga pasien dapat menceritakan tindakannya dengan ekspresi emosi yang tipikal untuk

gangguan kepribadiannya.

3. DEFENSESMekanisme defensi yang dijelaskan dalam DSM IV yaitu:Acting out -Affiliation -Altruism -Anticipation -Autistic -Fantasy -DenialDevaluation -Displacement -Dissociation -Helprejecting -complaining -Humor - IdealizationIntellectualization  –Isolation of affect  –Omnipotence  –Passive  –aggression  –Projection-ProjectiveI,dentification,Rationalization,Reaction,Formation,Repression,Selfassertion,Selfobservatin,SplittingSublimationSupressionUndoing

Mengatasi DefensiMekanisme defensi membuat persepsi pasien terhadap diri dan lingkungannya mengalami

distorsi. Pada wawancara insightoriented,terapis membantu pasien untuk menyadarimekanismedefensinya, dengan tujuan pasien akan mengubah perilaku defensifnya dengan perilaku yanglebih realistis.

Mengatasi defense tidak sama dengan mengatasi resistensi. Pasien yang menggunakanmekanisme defensi tertentu biasanya tidak menyadari hal tersebut dan tidak mempunyai kontrolterhadap mekanisme defensi yang ia gunakan.

Perilaku patologi muncul dan mempengaruhi wawancara. Mengatasi defensi berarti menetralisirdampaknya dan tidak melakukan interpretasi pada pasien. Teknik yang dapat dilakilan adalah:bypassing, reassurance, distraction, confrontation,interpretation .

Bypassing  Pewawancara seringkali bertemu dengan pasien yang persepsi terhadap realitasnya sangatterdistorsi. Seorang janda dapat menyatakan bahwa suaminya adalah yang terbaik dan tidakakan dapat menemukan orang lain seperti suaminya tersebut. Ternyata didapatkan bahwasuami yang diidolakan itu adalah seorang pecandu alkohol yang sering memukul pasien. Untukdiagnosis depresinya, tidak penting untuk melakukan konfrontasi terhadap pasien apalagi padawawancara pertama. Akan lebih baik jika defensi yang dilakukan pasien dibiarkan dan tidakditanggapi namun dapat dibahas di laporan status mental pasien.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 29/56

 

Reassurance Reassurance  bertujuan untuk menurunkan kecemasan dan kecurigaan pasiensertameningkatkan kepercayaan diri pasien dengan menunjukkan dukungan. Teknik ini dilakukandengan menunjukkan mekanisme defensi kepada pasien dari sisi yang baik untuk pasien.Pendekatan yang empatik akan membuat pasien merasa mempunyai dukungan. Hal ini sangatberguna pada pasien yang merasa terbeban dengan masalah yang ia alami.

Distraction Teknik distraction berguna pada pasien dengan mood yang abnormal seperti mania, depresiatau pasien dengan intoksikasi. Pembicaraan pasien tidak bisa dihentikan atau dialihkandengan mengetahui mekanisme defensi yang pasien gunakan. Hal tersebut dapat diatasidengan memberikan stimulus kuat untuk mendapatkan perhatian pasien, seperti memanggilnamanya, berteriak, atau menyentuh pasien. Pertanyaan yang diajukan harus singkat dan

closedended .Pewawancara seringkali tidak mendapatkan perhatian terus menerus dari pasien namun bisamendapatkan jawaban singkat yang diperlukan.

Confrontation Teknik confrontation digunakan untuk menarik perhatian pasien pada perilaku tertentu denganharapan pasien dapat menyadari perilaku tersebut dan memperbaikinya selama wawancara.

Interpretation  Interpretation menekankan pada pengertian pewawancara terhadap perilaku defensi yangdilakukan pasien. Pewawancara mengajukan makna dari pikiran dan perilaku pasien. Biasanyainterpretasi mengikuti confrontation  karena pewawancaraharus membantu pasien menyadariperilakunya sebelum ia dapat mengerti interpretasi yang diajukan oleh pewawancara.

Interpretation  menunjukkan pada pasien bahwa pewawancara mencoba memahami perilakuyang pasien lakukan dan mengajak pasien untuk mendiskusikan hal tersebut.

Empat aspek dalam interpretation :a. Timing Waktu yang tepat untuk melakukan interpretasi adalah ketika pasien menjadi tertarik denganperilakunya sendiri. Ketertarikan tersebut menunjukkan bahwa pasien siap untukmendiskusikan makna perilakunya.b. Vantage point Cara pewawancara mengajukan interpretasi sangat penting. Interpretasi dapat dibuatberdasarkan pendapat pewawancara atau pasien. Interpretasi yang dibuat berdasarkan sudutpandang pewawancara akan membuat pasien merasa dikritik, tidak nyaman, marah danresisten. Interpretasi yang dibuat dari sudut pandang pasien lebih mudah diterima oleh pasien.c. Scope 

Interpretasi dapat dibuat berdasarkan suatu fokus perhatian, seperti perilaku isolasi, atau isuyang lebih luas seperti gaya hidup. Interpretasi yang luas akan merusak kepercayaan diripasien dan rapport antara pewawancara dengan pasien.d. Impact on the Patient Interpretasi mempunyai dampak emosional pada pasien. Pasien dapat merasa lebih cemasterhadap situasinya dan lebih terbebani.

3. MENILAI STATUS MENTALPenilaian status mental dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu observasi,percakapan denganpasien, dan eksplorasi saat melakukan wawancara dengan pasien.Dalam observasi, pemeriksadapat mengamati berbagai perilaku pasien kemudianmencoba mengartikan perilaku tersebut.Dalam observasi, pemeriksa tidakmembutuhkan kerja sama dengan pasien, sementara dalam

percakapan dan eksplorasi sangat tergantung pada tingkat kooperatif pasien. Oleh karenanyapemeriksa perlu membina rapport dengan pasien sehingga informasi lebih dapat tergali saatwawancara.

Dalam observasi pemeriksa dapat menilai perilaku, penampilan, kesadaran,aktivitas psikomotordan afek, yang mulai dapat terlihat sejak menit pertama wawancara. Untuk pasien yangmenolak berbicara, observasi mungkin merupakan satusatunya cara untuk menilai kondisipasien. Setiap kelainan yang dapat diamati disebut sebagai tanda.Percakapan merupakankomunikasi ringan yang tidak terstruktur dengan pasiennya. Selama percakapan, pemeriksadapat menilai kondisi pasien sementara pasien belum menyadari bahwa pemeriksaan sudahdimulai.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 30/56

 

Pemeriksa dapat menilai orientasi, pembicaraan, pikiran, perhatian, konsentrasi danpemahaman, memori jangka panjang, sedang, pendek dan segera. Pasien yang secara verbalkeras, bermusuhan atau curiga akan menolak ekplorasi, namun tidak menolak percakapanbiasa.Eksplorasi merupakan metode yang digunakan untuk memahami pengalaman internal pasienyang tidak terlihat, seperti mood, motivasi, persepsi, isi pikir, tilikan dan daya nilai (judgment ).

Untuk dapat mengeksplorasi pasien, pasien harus memiliki motivasi untuk berbicara. Melaluieksplorasi ini, pemeriksa dapat menilai gejalagejala pada pasien. Pemeriksa perlu mengetahuikapan ia harus kembali ke percakapan biasa setelah eksplorasi jika pasien menjadi lebihhostile .

1. ObservasiObservasi dimulai sejak sebelum pemeriksa berbicara dengan pasiennya. Yang diamati padapasien antara lain penampilan, tingkat kesadaran, perilaku psikomotor  dan afek. Untukmenilai afek selain dari observasi ekspresi wajah, perlu juga menanyakan isi pikir pasien, yangakan dibahas pada percakapan dengan pasien.

Penampilan

Saat bertemu pasien, pemeriksa dapat mengamati jenis kelamin, usia, ras,status nutrisi, bentuktubuh, higiene, cara berpakaian dan kontak mata.

Jeniskelamin dan usiaSering kali jenis kelamin dan usia berhubungan dengan diagnosis. Seperti misalnya padawanita lebih sering dijumpai anorexia dan bulimia nervosa, somatisasi dan gangguan mood.Sementara pada pria lebih sering dijumpai kepribadian antisosial, atau penggunaan alkohol.Pada pasien usia muda gangguan anorexia nervosa, somatisasi, kepribadian antisosial danskizofrenia lebih sering dijumpai, sementara pada pasien usia lanjut sering dijumpai demensia.Pasien yang tampak lebih tua dari usianya mungkin mempunyai riwayat penggunaan zat,gangguan fungsi kognitif, depresi atau penyakit fisik.

Latarbelakang etnis dan rasPemahaman tentang latar belakang etnis dan ras tidak hanya diperlukan untukmenggambarkan kondisi demografi. Hal ini dapat menjadi salah satu sumber stres atau reaksipenyesuaian. Beberapa kultur mempunyai penilaian yang berbeda terhadap perilaku tertentu.Perbedaan etnis antara pasien dengan pemeriksanya dapat mempengaruhi interaksi, dapatpula menimbulkan rasa curiga atau tidak percaya. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangiasumsi tentang suatu perilaku? Kumpulkan informasi tentang makna perilaku dalam kulur danetnik yang berbeda tersebut. Minta bantuan pasien untuk membantu pemeriksa dalammemahami pandangan pasien, keluarga, atau negara pasien tentang perilaku tersebut.

Status nutrisiKeadaan nutrisi yang buruk dapat merupakan akibat dari gangguan psikiatriseperti anorexia

nervosa pada wanita usia muda, penggunaan alkohol atau zat psikoaktif, skizofrenia, depresi,atau penyakit medis seperti kanker, diabetes atau endokrinopati. Sebaliknya kondisi obesitasmungkin berhubungan dengan ganguan makan, gangguan somatisasi, gangguan mood denganhiperfagia atau penggunaan obat psikotropika seperti trisiklik, lithium, atau antipsikotik yangbersifat sedatif(thorazine, thioridazine, termasuk clozapine).

Higiene dan cara berpakaianPerawatan diri yang kurang dapat berhubungan dengan adanya gangguan psikiatri tertentuseperti demensia, penggunaan alkohol atau zat psikoaktif, depresi atau skizofrenia. Sebaliknyapasien yang tampak rapi secara berlebihan dapat juga menunjukkan kemungkinan suatugangguan obsesif kompulsif.

Cara berpakaian dapat menunjukkan status sosial, atau kondisi mood pasien saat itu sepertidepresi dan mania. Pasien yang berpakaian meriah dengan dandanan berlebihan, seringmenunjukkan adanya gejala manik atau histerikal atau suatu gangguan kognitif. Pasien yangberpakaian aneh dan tidak sesuai, sering menunjukkan adanya perilaku psikotik. Tandatandaini perlu disadari pemeriksa, namun jangan sampai menjadi prasangka terhadap pasien.Pemeriksa perlu mengkonfirmasikan cara berpakaian pasien tersebut, sebelum memutuskanbahwa hal itu memang bagian dari tanda yang berhubungan dengan suatu gangguan jiwa.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 31/56

 

Kontak mata

Dalam wawancara, sebagian besar pasien dapat menunjukkan kontak mata yang baik denganpemeriksa. Kontak mata yang sulit karena pandangan pasien sering berpindahpindah dapatmerupakan bagian dari gejala distractibility , halusinasi visual, mania, atau gangguan kognitif.Sementara pasien yang menghindari kontak mata dapat merupakan suatu ekspresi

bermusuhan, malu atau cemas. Terus menjaga kontak mata dengan pasien dapat mengurangikecurigaan yang ada pada pasien. Jika memungkinkan, tanyakan pada pasien tentang hal ini,dan jawaban pasien dapat membantu pemeriksa untuk menentukan patologi pasien.

KesadaranTingkat kesadaran dapat berubah pada penggunaan zat psikoaktif atau karena seranganparoxysmal dari penyakitpenyakit tertentu, seperti petit mal, grand mal, kejang parsialkompleks, pingsan, serangan narkoleptik, atau pseudoseizure. Dalam wawancara, pemeriksaperlu menanyakan riwayat penurunan kesadaran seperti ini sebelumnya.

Lethargy  juga dapat menggambarkan adanya suatu gangguan mental akibat kondisi medisumum atau terkait dengan delirium, demensia, kondisi amnesia, atau gangguan kognitif yang

lain. Sebaiknya tidak selalu mengaitkan lethargy sebagai akibat dari depresi, intoksikasi alkoholatau zat psikoaktif lain sebelum eksplorasi dan pemeriksaan lebih lanjut untuk membuktikanetiologinya.Stupor psikogenik juga dapat menyertai panik, somatisasi dan gangguan mood.Selain itu juga dapat ditemukan pada pasien skizofrenia katatonik, kondisi delirium,demensia,amnesia dan gangguan kognitif yang lain.

Perilaku psikomotorPerilaku psikomotor pasien dapat memberi gambaran diagnostik tentang kesadaran pasien,afek pasien, tingkat energinya, agitasi, gangguan pergerakan yang merupakan gangguanpsikiatri atau neurologi. Pemeriksa perlu menilai :

Postur

Yang mempertahankan postur tubuh adalah tonus otot seseorang. Tonus otot berkaitan dengantingkat energi orang tersebut dan tegangannya. Pasien yang mengalami agitasi dan tegangakan tampak dengan tonus otot yang tinggi, sementara pasien yang mengantuk dan tenangakan memperlihatkan tonus otot yang rendah. Postur tubuh tegak menggambarkan tingkatenergi yang tinggi, sementara pasien dengan postur yang membungkuk mungkin terkait denganenergi yang kurang. Perlu juga diperhatikan adanya mannerisme, catalepsy, posturing, waxy flexibility yang merupakan tandatanda pada pasien skizofrenia katatonik, gangguan mood yangtidak spesifik atau adanya lesi midbrain.

Gerakan psikomotorGerakan psikomotor dan bicara merupakan ekspresi dari pikiran dan tindakan. Gerakanpsikomotor dapat dibedakan atas gerakan yang bertujuan, bahasa tubuh ekspresif dan ilustratif

(expressive and illustrative gestures ), serta bahasa tubuh simbolik (symbolic gesture ). Sebagaipemeriksa, dokter perlu menilai apakah gerakan yang dilakukan pasien telah mencapai tujuan.

Contohnya pada pasien manik, gerakan yang dilakukan seringkali tidak selesai atau tidakmencapai tujuan. Gerakan bertujuan akan berkurang pada pasien depresi, parkinson atauparkinsonisme akibat obat neuroleptik.

Pada pasien dengan gangguan pemusatan perhatian/hiperaktif, akan kesulitan bertahanmelakukan satu aktivitas misalnya wawancara dengan pemeriksa. Gerakan tubuh ekspresif danilustratif digunakan oleh pasien untuk menekankan apa yang ingin disampaikan oleh pasiensecara verbal. Gerakan ilustratif dapat menggambarkan ucapan verbal pasien, misalnya saatpasien ingin menunjukkan tinggi, lebar atau bentuk suatu benda. Sementara gerakan ekspresif

digunakan menyertai ucapan verbal pasien untuk menambah pengekspresian peraasaan atausikap pasien. Bahasa tubuh simbolik umumnya tergantung budaya pasien dan menggantikanapa yang ingin dikatakan secara verbal.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 32/56

 

Gerakantubuh yang menggambarkan afek pasienGerakan ini dapat diobservasi dan tampak lebih jelas saat pembicaraan dengan pasien.Gerakan ini akan dibahas pada komponen pemeriksaan afek.

Gerakan abnormal kompleks

Yang termasuk gerakan abnormal kompleks adalah stupor, excitement  dan tindakan impulsif.Gerakan excitement akan tampak pada pasien depresi agitasi, mania, skizofrenia tipe katatonikdan paranoid. Pada excitement  katatonik, ekspresi emosi akan menurun, sementara gerakanlain akan berlebih-lebihan dan kaku. Perilaku kekerasan disertai tindakan destruktif seringmerupakan karakteristik dari postepileptic confusion atau intoksikasi alkohol yangpatologis.Tindakan impulsif menggambarkan adanya defisit pada tilikan dan daya nilai pasien.Selain itu perlu pula dinilai adanya gerakan abnormal dengan dasar neuropatologi, sepertitremor, akathisia, tardivie dyskinesia, choreatic, gerakan athetotic dan tic. Tremor yang terkaitdengan pasien histerikal, biasanya hanya pada satu ekstremitas, bersifat irregular danberubahubah sejalan dengan waktu. Tremor jugadapat ditimbulkan oleh rasa takut atau cemas, dan hal ini dapat dikurangi dengan mengalihkanperhatian pasien. Obatobat neuroleptik juga dapat mengakibatkan tremor, akathisia dan tardive

dyskinesia. Gerakan athetotic dam choreatic biasanya mengindikasikan adanya gangguanneurologis.

2. Percakapan (Conversation) Dalam komunikasi yang berbentuk percakapan biasa, perasaan pasien bahwa dirinya sedangdiperiksa akan lebih berkurang. Meskipun dalam percakapan ini pemeriksa sering kali belumdapat menentukan masalah utama dari diri pasien, namun dapat mengevaluasi banyak hal,seperti atensi dan konsentrasi, pembicaraan, pikiran pasien dan afeknya. Halhal yangdidapatkan pada percakapan ini dapat membantu mengarahkan pemeriksa ke masalah pasiendan dapat mengevaluasi lebih lanjut pada hal tersebut.

Atensi dan konsentrasi 

Ketika bertemu dengan pasien baru, pemeriksa dapat menanyakan pasien datang dengansiapa, dimana ia memarkir kendaraannya, atau kapan ia membuat janji untuk datang padapemeriksa saat ini. Dari pertanyaan tersebut, pemeriksa dapat menentukan seberapa besaratensi, konsentrasi, orientasi dan memori. Jika pasien menjawab singkat, coba untuk mendapatinformasi yang lebih banyak dan detail. Monitor apakah pasien dapat tetap mengikutipertanyaan pemeriksa atau beralih. Apakah konsentrasi pasien hanya terbatas pada subyekyang menarik baginya? Dapatkah pasien berkonsentrasi saat ia sedang bicara ataumendengarkan pemeriksa?

Beberapa gangguan psikiatri dapat terlihat selama percakapan awal ini. Sebagaicontoh intoksikasi alkohol dapat menyebabkan pasien tampak mengantuk, mabuk dantidak dapat memperhatikan pemeriksa; depresi menurunkan minat dan konsentrasi;

pasien dengan lesi lobus frontal awalnya tampak sadar dan memiliki perhatian yangbaik, namun tidak lama kemudian fokus perhatian akan menghilang.

Pembicaraan dan Proses PikirPembicaraan merupakan bentuk yang terucap dari apa yang dipikirkan pasien. Memahamipembicaraan pasien adalah memahami apa yang sedang dipikirkan pasien. Pembicaraan danproses pikir harus dibedakan dalam pemeriksaan pasien. Pembicaraan diatur oleh pusat bicarapada hemisfer korteks dominan. Gangguan pada pembicaraan dapat menentukan adanyagangguan pada proses pikir, namun tidakselalu demikian. Pembicaraan pasien dapatmenunjukkan jendela untuk masuk ke dalam pikiran pasien, perasaan yang ditunjukkan olehafek, dan adanya gangguan artikulasi.Untuk mengevaluasi hal ini , ajak pasien untuk membicarakan topik emosi sehingga pemeriksa

dapat menilai afek pasien. Untuk gangguan pembicaraan, dapat dievaluasi artikulasi, irama danaliran (flow) pembicaran. Sementara untuk proses pikir dapat dievaluasi penggunaan kata, tatabahasa dan struktur kalimat. Untuk afek dapat dinilai adanya periode laten dalam beresponterhadap pertanyaan pemeriksa, kecepatan, nada, jumlah, volume dan naik turunnyapembicaraan pasien.

Gangguan artikulasi pasien (dysarthria atau slurring of speech ) seringmengindikasikan adanyagangguan neurologis atau intoksikasi zat , terutama sedatif, hipnotik, dan alkohol. Gangguanirama pembicaraan sering disebut sebagai dysprosody,

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 33/56

 

sebagai contoh pembicaran scanning speech, yaitu pasien menggunakan jeda pada setiap katayang diucapkan dalam satu kalimat, terdapat pada multipel sklerosis. Pembicaraan denganirama stacato pada pasien epilepsi psikomotor dan irama menggumam pada pasien choreaHuntington‟s. Bedakan antara kecepatan dan aliran kata. Jika aliran kata terganggu, pasienberbicara dengan terfragmentasi atau menghubungkan katakata yang digunakannya. Jikapasien sulit diinterupsi, mungkin menandakan suatu kesulitan pada kontrol untuk menghentikan

pembicaraan. Aliran yang terus menerus (continous ) atau aliran pressure   speech , sering kaliterkait dengan adanya tekanan pada pembicaraan sehingga sulit diinterupsi.Pasien mania, intoksikasi alkohol atau stimulan sering menunjukkan jenis pembicaraan sepertiini, yaitu continous dan pressure .Pasien dengan anxietas, waham persekutorik, atau obsesif kompulsif dapat menunjukkanadanya tekanan (pressure ) saja pada pembicaraan.Kerusakan pada pusat bicara di otak berpengaruh pada kemampuan berbicara danmenyebabkan bentuk afasia yang berbedabeda.

Kecepatan dan aliran pembicaraan juga terpengaruh dalam afasia ini. Pembicaraan yangnonfluent, dengan banyak jeda dan tanpa kata depan, kata sambung, dan pronoun diantarakata benda dan kata kerja, disebut sebagai bentuk telegram. Pasien-pasien tersebut tampak

berusaha untuk menemukan kata yang sesuai dan terbatas pada kata-kata yang tidak dapatdiingat pasien.Pada kasus ini pasien memiliki afasia jenis ekspresif (motor), yaitu adanya kerusakan padaarea Broca‟s pada bagian frontal hemisfer dominan. Hal ini dapat terjadi spontan setelah traumakepala atau stroke, atau terjadi lambat pada tumor otak, dan awal penuaan (penyakit

 Alzheimer‟s). Kondisi ini dapat membedakan gejala pada pasien depresi dan demensia. Katayang dicampur tanpa pemahaman yang jelas dan terus menerus, disebut sebagai word salad .Pasien yang tidak mampu memahami apa yang disampaikan oleh pemeriksa mungkin memilikiafasia reseptif (sensorik). Pada afasia ini, area Wernicke‟s pada lobus termporal hemisfredominan terganggu.Pada pasien dengan paraphasia, pasien menggunakan kata yang salah,menciptakan kata baru,atau mengganti struktur fonetik katakata yang digunakan. Pada jenis parafasia semantik, pasien

mengganti kata dengan kata, namun penggunaan dalam kalimat tidak tepat. Contohnya : “ Sayasenang mengemudi di dalam tenda saya” . Pada jenis parafasia literal atau fonemik, pasienmengganti satu kata atau suku kata saja, contohnya: “Saya menulis surat dengan lena saya”.  Pada word approximation, pasien mengganti satu kata yang benar dengan satu kata yang salahnamun memiliki sedikit hubungan dengan kata yang benar. Misalnya “Saya menulis suratdengang menggunakan mainan tulis saya”. Pada neologisme terdapat beberapa kata baru yangdiciptakan pasien, contohnya “Saya menulis surat dengan zemps saya. Pada hari minggu sayasenang menonton flom”. Parafasia juga muncul pada pasien skizofrenia atau jenis psikotikfungsional lain yang bukan merupakan kelainan organik. Terdapat perbedaan antara afasiareseptif dan

parafasia pada pasien skizofrenia, yaitu pada afasia reseptif terdapat:

Miskinnya kata benda dan kata kerjaBanyaknya penggunaan kata sambung, kata depan dan kata-kata sisipan

Neologisme yang acak, tidak berulang, tanpa arti tertentu

Kalimat yang terbatas dan struktur gramatikanya salah Sementara pada pasien skizofreniabiasanya penggunaan kata neologisme diulangulang dan terkait dengan arti tertentu, strukturgramatika kalimat yang digunakan juga masih baik. Pasien retardasi mental seringmenunjukkan adanya penggunaan tata bahasa yang salah, selain itu juga tampak padabeberapa pasien skizofrenia, pasien dengan kerusakan area bicara di otak atau pasien yangberasal dari bangsa asing.

Pembicaraan dan afekAfek dapat dinilai dari respon pasien, gerakan reaktif, wajah dan cara berpakaian, serta

pembicaraan pasien. Respon yang lambat dalam menjawab pertanyaan dapat mengindikasikanadanya afek depresi, sementara respon yang cepat terdapat pada pasien mania. Pasienskizofrenia menunjukkan waktu respon yang bervariasi. Bedakan antara pasien dengan afekdepresi dan kecerdasan yang rendah.Pasien retardasi mental atau demensia, dapat menjawab pertanyaan sederhana dengan baik,namun menghindar saat diberikan pertanyaan yang lebih kompleks.Nada bicara juga dapatmenggambarkan adanya suatu gangguan psikiatri.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 34/56

 

Pasien manik dapat memperlihatkan nada yang kasar akibat bicara yang terlalu banyak.Sementara nada bicara yang pelan, ragu-ragu dapat mengindikasikan adanya depresi atauanxietas. Naik-turunnya nada bicara menggambarkan afek pasien saat itu.Misalnya nada yangmonoton dapat dijumpai pada pasien depresi atau skizofrenia,sementara pada pasien maniaatau somatisasi modulasi bicaranya amat berlebih.

Pasien cemas dan excited   sering bicara dengan nada tinggi kemudian menurun dengankesedihan.

Proses pikirProses pikir diutarakan melalui pembicaraan, namun perlu dibedakan adanya gangguan padaproses pikir dan gangguan dalam pembicaraan. Juga perlu disingkirkan adanya gangguandalam pemahaman berbahasa, sebelum mendiagnosa adanya gangguan proses pikir.

Tiga kriteria yang dapat membantu menilai pikiran pasien, yaitu konsep kata yang digunakan,kekuatan asosiasinya dan penggunaan kata yang bertujuan.

Konsep kataPasien yang memiliki gangguan dalam konsep kata, menggunakan kata dengan arti yangkonkrit dan overinclusive. Contohnya :1. Proses pikir konkrit

Pemeriksa : Apa yang membawa anda datang ke sini?Pasien : Mobil. Saya datang dengan mobilPemeriksa : Maksud saya, problem apa yang anda miliki?Pasien : Kami tidak memiliki masalah dengan mobil kami, perjalanannya baik dansaudara saya yang mengemudikan.

2. Overinclusive Pasien memasukkan masalahnya sebagai bagian dari suatu skema permasalahan besar.

Contoh:Pemeriksa : Apa yang membawa anda ke sini?Pasien : Barat. Segala sesuatu yang datang dari hangat ke dingin, dari barat, akanmuncul. Saya tinggal di barat dan datang dengan angin dari barat. Seluruh masalah lebihbanyak berasal dari timur. Masalah saya membawa saya dari barat ke timur.

Kekuatan asosiasi dan penggunaan kata bertujuan Asosiasi dalam menggunakan kata dankalimat yang digunakan pasien dapat berbeda-beda dalam bentuk : perseverasi, verbigerasiatau palilalia, clang asociation , blocking  dan derailment, flight of ideas, non sequitur,fragmentasi, rambling, driveling, dan word salad . Adanya kelonggaran asosiasi dalam kalimatyang digunakan pasien disebut sebagai asosiasi longgar (loosening association ). Gangguanpada asosiasi umumnya mengakibatkan gangguan pada penggunaan kata yang bertujuan.

Namun demikian pada bentuk pikir sirkumstansial dan tangensial, penggunaan kata seluruhnyaatau sebagian masih mempunyai tujuan yang benar.

Yang dimaksud dengan sirkumstansial adalah proses pikir yang berputar-putardengan disertaidetail yang irrelevan. Asosiasi pada kalimatkalimatnyaMemiliki hubungan yang kuat dan pada akhir mencapai tujuan yang ingin disampaikan.Sementara itu yang dimaksud dengan tangensial adalah proses pikir yang mungkin memilikiasosiasi yang kuat atau longgar, jawaban pasien sering tidak mencapai tujuan yang diinginkannamun masih di sekitar topik tersebut.

Perseverasi : pasien mengulang kata atau frase yang sama meski subyek telah diganti, ataupasien bertahan pada satu tema tertentu. Perseverasi dapat muncul pada gangguan depresi

mayor, kerusakan lobus frontal, skizofrenia tipe katatonik.Verbigerasi atau palilalia: pasien mengulang katakata atau frase secara automatis, terutamapada akhir kalimat.

Clang association : pasien menggunakan kata yang bunyinya sama atau mirip meski tanpa artiyang logis.

Blocking dan derailment : pada blocking aliran berpikir tiba-tiba berhenti dan jika setelah jedabeberapa saat pasien memulai dengan ide pikiran yang seluruhnya baru, disebut denganderailment .

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 35/56

 

Flight of ideas : pasien berbicara dengan ide yang melompatlompat,akibat adanya distraksi.Ketika pasien menjawab satu pertanyaan, pasien berubah pada ide yang lain yang biasanyadicetuskan oleh salah satu kata yang diucapkan pada kalimat sebelumnya. Biasanya ditemukanpada pasien manik dan disertai dengan kecepatan bicara yang meningkat.

Non sequitur :  respon pasien yang sama sekali tidak berkaitan dengan pertanyaan yangdiberikan, baik secara konkret maupun abstrak. Umumnya ditemukan pada demensia atauskizofrenia.

Fragmentasi : pasien berbicara dengan frase yang tidak saling berkaitan satu sama lain.Pasien memperlihatkan non sequitur  yang terus menerus dalam frase yang digunakannya.Fragmentasi tidak spesifik untuk gangguan psikiatri tertentu, dapat berasal dari pasien bipolar,episode manik, skizofrenia tipe disorganized atau katatonik atau demensia.

Rambling:  pasien menggunakan kelompok kalimat yang berhubungan, namun diikuti dengankelompok kalimat lain yang tidak memiliki hubungan atau tujuan. Biasanya didapatkan padapasien delirium atau intoksikasi zat.

Driveling:   pasien yang berbicara dengan tata bahasa dan kalimat yang tampaknyaberhubungan, namun apa yang dibicarakan pasien tidak dapat dimengerti.

Word salad :  kata-kata yang digunakan tidak memiliki hubungan arti sehingga pembicaraantidak dimengerti.

OrientasiUntuk menilai orientasi tempat, sebagai contoh pasien dapat ditanyakan bagaimana caranyamencapai tempat pemeriksa. Umumnya pasien rawat jalan yang mengalami disorientasi tempatyang berat diantar oleh keluarga atau temannya. Orientasi waktu merupakan indikator sensitifuntuk menilai orientasi. Untuk menilai orientasi waktu, dapat ditanyakan kapan perjanjian untukbertemu dengan pemeriksa dibuat oleh pasien atau jika pasien dirawat, sudah berapa lamapasien dirawat. Selain itu juga dinilai orientasi pasien terhadap orang, misal terhadap pemeriksasebelumnya atau anggota keluarganya.

MemoriPenilaian memori pasien dapat dilakukan secara informal. Saat pemeriksa memperkenalkan diridan pasien dapat mengulang menyebut nama pemeriksa, hal ini menandakan immediate recall pasien baik. Jika beberapa saat kemudian pasien memanggil pemeriksa dengan namapemeriksa, atau menceritakan bagaimana pasien sampai ke tempat pemeriksa dan dimana iamemarkir kendaraannya, maka memori jangka pendek pasien dapat dinilai baik. Untuk menilaimemori jangka sedang dan panjang, pasien dapat diajak untuk menceritakan kejadian yangtelah beberapa lama terjadi.

AfekAfek merupakan manifestasi respon emosi pasien yang tampak dan terdengar, terhadapkejadian eksternal dan internal yang dialami pasien, yaitu pikiran pasien, ide-ide pasien, ingatan

pasien yang tercetus dan refleksi. Afek dapat dinilai dari respon autonomik, postur, gerakanwajah dan gerakan reaktif, cara berpakaian, nada bicara, vokalisasi dan pilihan kata.

Afek perlu dibedakan dari mood, perbedaannya antara lain :

afek bersifat singkat, dapat hanya berlangsung 12 detik, sementara mood bertahan lebih lama.Afek berkaitan dengan stimulus dari luar atau dari dalam dan dapat berubah akibat stimulustersebut, mood dapat berubah spontan. Afek merupakan emosi yang tampak langsung daripasien, sementara mood yang melatar belakangi emosi pasien.Afek dapat diobservasi oleh pemeriksa (sign ), mood dilaporkan oleh pasien (symptom )

Pada gangguan psikiatri afek dapat berupa disgust, perplexity (surprise), elasi (kegembiraan),

marah, anxietas/ takut, sedih, berminat, malu (merasa bersalah) dan kecurigaan. Dimensiprimer dalam menilai afek adalah kualitas, intensitas, durasi dan keserasian dengan stimuli.Dimensi sekunder adalah rentang (range) dan kontrol pasien terhadap afeknya.

EKSPLORASIDalam observasi dan percakapan, pemeriksa dapat melakukan pemeriksaan tanpa adanyapersetujuan dari pasien, namun dalam eksplorasi, pemeriksa perlu memiliki kerja sama yangbaik dengan pasien. Selama eksplorasi hal-hal berikut ini tidak boleh sampai terlewatkan:

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 36/56

 

1. Keinginan suicide atau homicide yang menggambarkan adanya suatu kondis yangmembahayakan

2. Kondisi organik pasien, atau kondisi medis umum yang berkontribusi pada timbulnyagangguan saat ini

3. Penggunaan alkohol atau zat psikoaktif lain yang menimbulkan intoksikasi, withdrawal  danefek toksik lain pada otak dan sistem tubuh yang lain

4. Adanya gangguan dalam penilaian realita pada pasien, yang merupakan gejala psikotikseperti halusinasi dan waham Secara umum selama eksplorasi, pemeriksa dapat menilai mood,level energy pasien, persepsi, tilikan (terutama tilikan pasien tentang gejala seperti halusinasidan waham), serta isi pikir pasien.

MoodMood merupakan kondisi perasaan pasien yang dipertahankan dalam waktu yang cukup lama.Pasien dapat menyebutkan bagaimana moodnya saat ditanya oleh pemeriksa. Kadangpemeriksa dapat melihat adanya perbedaaan antara afek dan mood.Hal ini bisa terkait dengankondisi bahwa afek dapat dikontrol oleh pasien dengan menggunakan “topeng” sosial, namunmood tetap tergambar dari pasien.

Terdapat lima dimensi mood yang dinilai dalam eksplorasi terhadap pasien, yaitu: kualitas,stabilitas, reaktivitas, intensitas dan durasinya. Kualitas mood menggambarkan tema perasaanyang dialami pasien. Kualitas mood tidak dapat diobservasi dari afek pasien, namun perluditanyakan pada pasien langsung, dengan pertanyaanpertanyaan seperti:

“Bagaimana perasaan yang mendominasi anda seharihari?” 

“Bagaimana perasaan anda sekarang?” Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan perasaan pasien yang jelas, seperti “baik”, “energik”, “semangat”, “sedih”, “lelah”, atau dengan jawaban yang kurang jelas, seperti   “sayamerasa berat”, “saya sedang terombangambing”, “saya banyak berbaring di rumah belakanganini”, atau “ya..saya rasa..”. Untuk mengeksplorasi jawaban pasien yang kurang jelas ini, pasien dapat diberi pertanyaan demikian: “Apakah anda lebih seringmerasa sedih, lesu, semangat berkurang atau merasa semangat tinggi, besar, seperti berada dipuncak?”. Jika pasien sulit untuk mengutarakan perasaannya, pemeriksa dapat bertanyatentang aktivitas sehari-harinya atau fungsi vegetatif pasien, seperti:

“Apakah anda merasa senang berbicara dengan saya?” 

“Apakah anda merasa senang melakukan aktivitas kesukaan anda?” 

“Apa rencana anda untuk hari-hari selanjutnya?” 

“Apakah anda merasa puas dengan pekerjaan dan apa yang anda lakukan setiap hari?” 

“Bagaimana tidur anda, nafsu makan anda, dorongan sexual anda, dan energy anda?” 

Stabilitas MoodPemeriksa perlu menilai bagaimana kestabilan mood pasien dalam satu harinya. Mood yangstabil akan memperlihatkan kondisi perasaan yang tetap sepanjang hari,sementara mood yangtidak stabil akan berubah dalam satu harinya. Pada gangguan mood, dikenal variasi diurnal,sehingga dapat ditanyakan pada pasien: “Coba bandingkan mood anda di pagi hari denganmood anda di malam hari, apakah terdapat perbedaan?” “Kapan anda merasa lebih baik, saatsarapan pagi atau saat makan malam?” 

Reaktivitas MoodTidak adanya reaktivitas perasaan merupakan suatu karakteristik pasien dengan depresiendogen. Pasien merasa tidak ada satu pun hal yang dapat membuatnya merasa lebih baik.Lain halnya dengan pasien disforik yang merupakan pengguna zat, gangguan somatisasi ataugangguan kepribadian, pasienpasien ini akan merasa lebih nyaman jika situasi sosial lebih baik.

Intensitas MoodIntensitas mood bervariasi antara dangkal dan intens(dalam). Pasien panik,mania, atauexcitement akibat penggunaan zat akan memperlihatkan mood yang intens. Pasien skizofreniamemperlihatkan mood yang dangkal, sementara pada pasien depresi, mood dapat bersifatintens meski dengan afek yang dangkal.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 37/56

 

Durasi MoodLamanya mood juga dapat menggambarkan diagnosis. Disforia yang berlangsung beberapa

 jam sampai hari, mungkin merupakan bagian dari gangguan kepribadian seperti antisosial ataupenggunaan zat. Mood depresi yang berlangsung 2 minggu atau lebih merupakan suatuepisode depresi. Demikian pula halnya dengan mood yang meningkat selama lebih dari 1minggu, menggambarkan adanya suatu episode manik.

EnergiTanyakan pada pasien tentang aktivitasnya dalam 24 jam terakhir. Pasien depresi umumnyamengatakan ia tidak dapan merencanakan, memutuskan, memulai dan melakukan kegiatan-kegiatannya.Pasien obsesif merasa khawatir akan keragu-raguan mereka dan perilaku checking  yangberulangulang.Pasien manik akan banyak memulai melakukan kegiatankegiatan namun sedikit yang dapatdiselesaikan.Pasien fobia akan menunjukkan penghindaran terhadap hal-hal tertentu.Pasien dengan kepribadian antisosial tampak aktif sehari-harinya, namun lebih banyakdihabiskan padaaktivitas bersenang-senang dari pada aktivitas yang produktif. Semetara pasien

skizofrenia mungkin dapat menghabiskan waktu seharian untuk menonton televisi.

PersepsiPersepsi normal berasal dari rangsangan terhadap reseptor sensorik spesifik.

Pada pasien dengan gangguan persepsi, terdapat persepsi panca indera tanpa adanyastimulasi yang nyata.Pasien psikotik yang mendengarkan suara halusinasi, sering kali juga menyangkal jikaditanyakan oleh pemeriksa. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh suara yang melarang pasienmembicarakan keadaan ini pada pemeriksa. Oleh karenanya, pemeriksa perlu menanyakanpada pasien meski pasien menyangkal adanya halusinasi.Tilikan pasien terhadap halusinasidapat bervariasi, dan menentukan bagaimana tilikan pasien terhadap penyakitnya. Pasien

dapat mengikuti halusinasinya, berperilaku sesuai yang dikatakan oleh suara yang didengarnya.Pasien dapat mengatakan adanya halusinasi namun tidak mengikuti apa yang diperintahkansuara halusinasinya, atau pasien mengatakan pernah mendengar halusinasi beberapa saatyang lalu namun menolak untuk membicarakannya lebih lanjut karena pasien menyadariadanyakontradiksi antara persepsi yang dialaminya dengan realita. Pasien juga dapat mengalamihalusinasi di masa lalu, dan ia menganggap hal tersebut benar. Tilikan pasien yang paling tinggiterhadap penyakitnya adalah apabila ia menyadari bahwa halusinasi yang pernah dialaminyaadalah bagian dari penyakitnya.

Isi PikirGangguan psikiatri mempunyai karakteristik isi pikir yang patologis, oleh

karenanya dalam pemeriksaan status mental perlu dinilai isi pikir pasien.

1. Tendensi untuk melakukan bunuh diri (suicide ) atau membunuh orang lain (homicide ).Pasien sering kali menolak untuk mengatakan adanya impuls agresif untuk membunuh ataumelakukan bunuh diri, oleh karenanya perlu ditanyakan langsung tentang adanya kemungkinanini.2.Waham merupakan keyakinan yang salah, sering kali tentang suatu keadaan yang terjadipada diri pasien, misalnya tetangga yang memata-matai pasien, dan mempunyainiat jahat terhadap diri pasien.

Yang perlu ditanyakan dalam menilai waham pasien, adalah:

Isi waham : “Apakah anda pernah mempunyai pikiran yang aneh atau tidak biasa” atau “Apakahorang lain pernah berpikir bahwa anda memiliki pikiran yang tidak biasa?” Kemudian dinilaiapakah pasien memiliki waham dengan tema persekutorik, ketidakadilan, diskriminasi, rasabersalah, kebesaran, percintaan, kekuatan, pengetahuan, kecemburuan, penyakit,pasivitas,nihilistik, kemiskinan, persepsi ekstrasensorik, kemampuan supranatural, menjadikorban dari suatu kejadian yang aneh atau tidak masuk akal.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 38/56

 

Penjelasantentang waham tersebut : memberi kesempatan pasien untuk memberikan penjelasan tentang

 jenis waham yang dialami pasien.Sering pasien berespon bahwa hal tersebut akan mengontrol,membahayakan, menghukum atau memuja pasien.

Maksud

dan keinginan waham tersebut terhadap pasien: seringkali pasien menjawab bahwa pasienmerasa hal tersebut akan menyerang atau membuatnya sulit.

Reaksipasien tentang waham: pasien misalnya mengatakan ia akan melawan atau menyerah.

Macam-macam waham :

1. Waham dengan tema depresif

Isi Penjelasan pasien Harapan pasien Reaksi pasien Rasa bersalah Merasa diriburuk,berdosa, dipengaruhi setan Hukuman yang berat Menginginkan

pengampunan,penyesalan diri, pengorbanan diri Kemiskinan Tidak produktif,tidak berharga, tidak bermoral Diasingkan dari masyarakat, tidak lagi memiliki kebaikan diriDestruksi diri,suicide Nihilistik dan kematian Akibat dari hukuman terhadap dirinya Korban yangtidak mempunyai harapan dan kekuatan Menyakiti diri sendiri Penyakit Kelemahan danDisabilitas yang Mencari ketidakberdayaan jiwa dan raga permanen,kematian pertolongan,pengorbanan diri

2. Waham dengan tema kebesaran

Isi Penjelasan pasien Harapan pasien Reaksi pasien Kemampuan Mesias Dipilih, dilahirkankembali, mendapat Penghargaan spesial atas apa yang diraih Pemujaan,pengakuan sebagaipemimpin umat manusia Mengkotbahi, membantu, menyembuhkan Kekayaan Berhak atas

penghargaan Pemujaan dan pengakuan dari masyarakat Menggunakan kekayaan untukmenghilangkan kemiskinan di dunia Kekuatan dan kelebihan Berhak atas PenghargaanPenghargaan Membantu dan memimpin,menciptakan suatu yang besar Kesehatan yang tidakada habisnya dan hidup yang kekal Kelebihan dan pilihan khusus, terpilih PemujaanMemberikan kelebihannya dalam berbagai aktivitas

3. Waham dengan tema pasivitas

Isi Penjelasan pasienContohReaksi pasien Insertion of  sensation (pasivitas somatik) Mengalami perasaan adanya kekuatanyang mengontrol “Atasan saya member tatapan yang berjalan sampai ke dalam tubuh saya dan

memberikan sensasi pada daerah genital saya” Penerimaan pasif Thought   broadcasting  Gelombang radio,gelombang “Kepala saya sepertiradio yang dapat menyiarkan isi pikir saya pada semua Tidak memiliki kontrol, tidak adatindakan yang magnetik,telepati orang, sehingga dapat didengar ”diambil 

Thought  withdrawal  Ada suatu kekuatan yang mencuri pikirannya “Suatu malam, terjadi angin besar yang memompa dan menarik seluruh pikiran saya keluar dari kepala saya” Keluhan danpenerimaan

Though insertion Pikiran dari luar dipaksa masuk melalui gelombang mikro atau radio “Tn.X diTV menggunakan kepala saya untuk berpikir” Patuh secara pasif Insertion of Feelings Agen di luar diri pasien memproyeksikan perasaannya ke pasien “Saudara

saya yang sudah  meninggal menyalurkan  kemarahannya pada saya. Ia  berteriak danmenangis, serta menggunakan tubuh saya untuk berperilaku seperti itu” Pasien memperlihatkan perasaan yang menurutnya terpaksa ia rasakan

Insertion of impulse  Impuls dari luar diri pasien  ditanamkan dalam diri pasien  “Ada kekuatan jahat yang menggerakan kepala saya dan membuat saya melihat pada tubuh lakilaki” Menerima masuknya impulsInsertion of outside will  Kekuatan luar  menarik dan  mengontrol  tindakan pasien  Komputeruniversitas  mengirimkan impulsimpuls  ke seluruh otot saya dan  membuatnya bergerak, mengontrol tindakan saya” Kepatuhan seperti boneka 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 39/56

 

Delusional perception  Pasien  memberikan  penjelasan yang  bersifat  delusional  “Dokter menyilangkan  kakinya, kemudian saya tahu  ia menyuruh saya untuk  pulang dan melakukan masturbasi” Kepatuhan terhadap pesan terhadap persepsi yang nyata 

4. Waham dengan tema persecutory 

Isi Penjelasan pasien Harapan pasien Reaksi pasien

Persecution Cemburu Memenangkan perselisihan dengan orang yang dicemburui Berhatihati,marah-marah secara verbal atau kekerasan fisik. Terdapat pada pasien skizofrenia,gangguanwahamPersecution  Kerusakan moral,dosa Hukuman Penyalahan diri, menyerahkan diri untukdihukum,mengharap pengampunan. Terdapat padapasien depresi

Persecution Salah pengertian terhadap maksud baik persecutor Pengakuan terhadap maksudbaik pasien Demonstrasi maksud baik yang dilakukan pasien. Terdapat pada pasien maniaPersecution Menjadi lebih wild, tidak mampu menentukan alasan untuk persecution  Harapanuntuk menghentikan persecution  Ketakutan, proteksi diri yang hostile, kepatuhan,penyesalan.

Terdapat pada pasien gangguan kognitif

3. Overvalued ideas (ide-ide yang berlebihan)

Mirip dengan waham, ide-ide yang berlebihan ini tidak dapat dikoreksi dengan alasan yanglogis, meskipun kadang kala ide-ide tersebut tidak sepenuhnya salah. Ideidetersebut dapatbersifat persisten dan kepentingannya dilebih-lebihkan.

4. Phobia

Phobia merupakan kecemasan terhadap stimulus spesifik tertentu yang bersifat tidak beralasandan tidak dapat dijelaskan, disertai dengan perilaku menghindar.

5. Pikiran obsesiIsi pikir berulang-ulang yang muncul dalam pikiran pasien, sering kali menghabiskan waktupasien dan menimbulkan kecemasan jika tidak diikuti dengan perilaku kompulsi(perilakuberulang tanpa arti yang jelas, yang dilakukan pasien untuk mengikuti pikiran obsesi atauaturan yang ditanamkan dari diri pasien). Pikiran obsesi ini bersifat ego distonik.

Gejala Somatik yang Tidak Dapat Dijelaskan Secara Medis

KonversiGejala neurologis yang secara medis tidak dapat dijelaskan, misalnya paralisis, kebutaan,ketulian. Umumnya gejala konversi muncul setelah suatu stres atau bersamaan dengan gejalasomatik multipel, dan sering memiliki “secondary gain” yaitu keuntungan eksternal bagi diri

pasien.DisosiasiPerubahan dalam kepribadian pasien. Pasien dapat mengatakan memiliki nama yang lain,berpakaian berbeda, bicara dengan suara yang berbeda atau dapat juga mengatakan tidakmengetahui identitasnya. Serangan Paroksismal Sering kali pasien juga memiliki gangguanneurologis atau medis yang gambarannya berupa serangan yang paroksismal (berulang). Jikadalam anamnesis pasien mengatakan memiliki jenis serangan tertentu yangberulang,pemeriksa perlu mendeskripsikan apa yang dimaksud pasien dengan serangan tersebut,gejala-gejalanya, durasinya, kapan dan bagaimana munculnya apa yang memicu timbulnyagejala, bagaimana jenisjenisnya.

Fainting (syncope)

Narcoleptic attacks 

Grand mal seizures 

Pseudoseizure 

Complex partial atau temporal lobe seizure 

Panic attacks 

Amnestic attacks (alcoholic blackout)

Dissociative amnesia 

Dissociative fugue 

Hypoglicemic attack 

Transient global amnesia 

Transient ischemic attacks (TIA)

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 40/56

 

Fungsi Eksekutif

Yang termasuk fungsi eksekutif adalah fungsi merencanakan, mengorganisasi, mengurutkan,dan berpikir abstrak. Untuk menilai fungsi eksekutif dapat dilakukan dengan pendekatan induktifdan deduktif. Pendekatan induktif berfokus pada fungsi kognitif dasar seperti atensi,konsentrasi, shifting sets  dan memori. Pada tingkat yang lebih kompleks terdiri dari fungsi

abstraksi, problem solving  dan dimensi intelegensi. Pendekatan deduktif mempunyai targetpada fungsi yang paling kompleks yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-haripasien. Carilah bukti-bukti adanya penurunan efektivitas intelektual pasien yang tampak padakegiatan seharihari.Hal ini lebih penting dibandingkan dengan melakukan serangkaian tes padapasien. Pemeriksa dapat menilai tentang perencanaan dengan menanyakan pada pasienapakah ia tetap melakukan kegiatannya sesuai dengan jadwal seharihari, merencanakanpengeluaran sehari-hari, atau apakah ia menggunakan waktunya dengan bijaksana. Untukmenilai fungsi mengurutkan, dapat ditanyakan apakah pasien dapat memprioritaskankegiatankegiatan sehari-harinya di pekerjaan atau di rumah. Pemeriksa dapat menilaikemampuan berpikir abstrak dengan berdiskusi tentang prinsip-prinsip yang diambil pasiendalam menetapkan prioritas.

Tilikan (Insight )Yang dimaksud dengan tilikan adalah pemahaman pasien tentang penyakit yang dialaminya.

Derajat tilikan yang dimiliki pasien :

7. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit/gangguan8. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan pertolongan, dan padasaat yang bersamaan pasien sekaligus menyangkalnya9. Pasien menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain atau penyebab eksternal ataufaktor organik sebagai penyebabnya10. Pasien menyadari dirinya sakit yang penyebabnya adalah sesuatu yang tidak diketahui daridiri pasien.

11. Intellectual insight : pasien menerima kondisi dan gejala-gejala sebagaibagian dari penyakitnya dan hal ini disebabkan oleh gangguan yang ada dalam diri pasien,namun tidak menerapkan pemahamannya ini untuk melakukan sesuatu selanjutnya (misalnyaperubahan gaya hidup)

12. Emotional insight : pasien memahami kondisi yang ada dalam dirinya seperti tilikan derajat5, namun pasien juga memahami perasaan dan tujuan yang ada pada diri pasien sendiri danorang yang penting dalam kehidupan pasien. Hal ini membuat perubahan perilaku pada pasien.

Daya Nilai (Judgment )Judgment  adalah kemampuan untuk memilih tindakan yang memiliki tujuan, dan arti yangsesuai, yang dapat diterima secara sosial. Hal ini merefleksikan penilaian realita, intelegensidan pengalaman. Daya nilai dapat menjadi indikator sensitif untuk adanya fungsi mental yang

terganggu, karena daya nilai memerlukan integrasi dari pemahaman realita eksternal,pemahaman internal dan keterampilan hidup.

4. LIMA LANGKAH UNTUK MEMBUAT DIAGNOSIS

1. Tanda-tanda Diagnostik

- Perasaan tidak nyaman (discomfort )- Keluhan utama- Tandatanda- Memperluas vs. memfokuskan (expanding vs. focusing)- Diferensial

2. Kriteria Diagnostik

- Gangguan klinis (aksis I)- Gangguan kepribadian (aksis II)- Masalah psikososial dan lingkungan (aksis IV)- Gangguan yang tak tergolongkan (not otherwise specified )- Mengevaluasi gangguan yang tidak tereksplorasi (unexplored disorder )

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 41/56

 

 

3. Riwayat Psikiatri- Kepribadian premorbid- Perjalanan penyakit

- Gambaran gangguan kepribadian- Riwayat terapi- Riwayat sosial- Riwayat medis (aksis III)- Riwayat keluarga

4. Diagnosis- Aset dan kekuatan- Formulasi diagnosis- Diagnosis multiaksial- Aksis I dan II- Aksis III- Aksis IV

- Aksis V5. Prognosis

1. TANDA-TANDA DIAGNOSTIK (DIAGNOSTIC CLUES )

Ketika pasien mendatangi pemeriksa, dalam kondisi apapun, hal pertama yang harus dilakukanoleh dokter adalah membina rapport. Gejala-gejala yang dialami pasien, motivasi pasienmendatangi dokter dapat dilihat dan dirasakan setelah rapport terbina. Melihat tanda-tandadiagnostik dilakukan dengan membuat daftar:

1) Gangguan psikiatri yang mungkin ada pada pasien.2) Gangguan yang tidak ada pada pasien.3) Gangguan yang tidak tereksplorasi.

Evaluasi laporan pasien, keluhan utama, dan tanda-tanda perilaku dari gangguan psikiatrik:gejala-gejala psikotik, gangguan mood, gangguan kognitif,kecemasan yang irasional (perilakumenghindar dan peningkatan kewaspadaan), dan keluhan-keluhan fisik. Masalah psikososialdan lingkungan serta pola perilaku maladaptive yang selama ini dilakukan juga harus dinilai dandilaporkan.

Tiga hal yang menunjukkan adanya suatu masalah adalah:1. Perasaan tidak nyaman2. Keluhan utama3. Tandatanda

Perasaan tidak nyaman Pasien dapat tampak tegang dan tidak nyaman, serta menolak untukbicara.  Pasien bisa juga membicarakan hal lain seperti orang lain, anggota keluarga yang  mempunyai masalah psikiatri atau film dengan peran seorang psikiater. Ia bisa  membicarakanberbagai topik yang tidak ada hubungan dengan masalah yang ia alami.   Pasien juga bisamenceritakan perubahan yang terjadi dalam hidupnya, menyatakan perasaan bahwa berbagaihal tidak berjalan dengan benar namun tidak dapat  menceritakan dengan lebih jelas. Pasienmungkin menyadari adanya perubahan dalam  pola tidur, nafsu makan atau gairah seksual,bahwa ia menghindari bertemu dengan  orang lain, dan ingatannya mulai berkurang jikadibandingkan tahun lalu. 

Pemeriksa dapat mempertahankan percakapan tidak langsung untuk melakukan pendekatanterhadap masalah pasien tersebut. Pemeriksa juga bisa mengajukan pertanyaan langsung dan

melakukan teknik probing  untuk dapat mendapat penjelasan lebih lanjut mengenai masalahpasien.

Keluhan Utama Pasien yang datang ke poliklinik rawat jalan atau tempat praktik swasta biasanya kooperatif danlangsung menjelaskan alasan kedatangan mereka. Pemeriksa dapat membiarkan pasienmenjelaskan masalahnya dengan kata-kata pasien tersebut.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 42/56

 

Pasien biasanya mengajukan keluhan utama yang berhubungan dengan:a. Gejalagejalab. Pola perilaku yang tidak sesuaic. Stresord. Konflik interpersonal

Tandatanda Pasien dapat menunjukkan perilaku yang terganggu pada awal wawancara yang mungkinmenunjukkan suatu masalah psikiatri tertentu, seperti:

- Perilaku kecurigaan adalah karakteristik dari skizofrenia tipe paranoid, gangguan waham,gangguan kepribadian paranoid, demensia, gangguan psikotik akibat zat, atau gangguandepresi berat dengan gejala psikotik.

- Perilaku dependen adalah karakteristik dari demensia, gangguan depresi berat, gangguankepribadian cemas menghindar dan dependen.

- Perilaku flamboyan adalah karakteristik dari gangguan bipolar, gangguan kepribadian

histrionik dan pasien dengan intoksikasi zat.

Expanding Vs. Focusing Ketika pemeriksa telah mendapat beberapa gejala yang menunjukkan masalah utama pasien,maka pemeriksa dapat melakukan dua pendekatan, yaitu:

- Memperluas dan menemukan lebih banyak masalah atau- Fokus pada masalah yang sudah ditemukan.

Expanding Tiga belas masalah yang biasanya menjadi titik awal untuk mendeskripsikan masalah pasienadalah:

1. Gangguan kognitif

2. Pola penggunaan zat3. Gejala-gejala psikotik4. Gangguan mood5. Ansietas yang irasional, penghindaran, peningkatan kewaspadaan6. Keluhan fisik atau kecemasan tentang suatu penyakit7. Perilaku factitious8. Masalah disosiatif9. Masalah seksual10. Gangguan pola makan11. Gangguan tidur12. Masalah pengendalian impuls13. Gangguan penyesuaian.

Masalah psikososial dan lingkungan, pola masalah penyesuaian yang sudah berlangsung lama,dan gangguan fungsi juga harus dievaluasi pada pasien. Teknik pertanyaan terbuka dapatdigunakan untuk melakukan expanding .

Focussing Pertanyan terbuka juga dapat digunakan jika pemeriksa ingin lebih memfokuskan pada masalahpasien dan mendapatkan deti-ldetil yang diperlukan. Teknik wawancara klarifikasi dan terusmengarahkan pasien untuk kembali ke masalahnya. Bantu pasien untuk terus mengungkapkanpermasalahannya dalam tiga area yaitu:

- SeverityApakah masalah yang pasien alami secara obyektif mengganggu hidupnya dan membatasi

efektivitas fungsi sosialnya dan/atau membuat pasien merasa menderita (secara subyektif)?

- CourseBerapa lama pasien telah mengalami masalah tersebut? Apakah onset masalahnya tiba-tibaatau berlangsung perlahanlahan?Apakah ganguan tersebut semakin lama semakin membaikatau memburuk? Apakah ada pola yang khas dalam masalah pasien?

- StressorApakah pasien percaya bahwa ada halhal di luar permasalahannya yang menyebabkanterjadinya masalah tersebut? Apakah pasien mengalami kekerasan fisik, kekerasan seksualatau trauma katastropik yang berkontribusi pada terjadinya gangguan psikiatri yang pasienalami?

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 43/56

 

 Differential Setelah keluhan utama pasien diketahui, pemeriksa menghadapi dua situasi yaitu:

1. Informasi yang terlalu sedikit2. Informasi yang mengarahkan pada diagnosis yang salah

Tiga tipe kasus yang biasa dihadapi pemeriksa:a. Pasien yang menunjukkan/mengeluhkan gejala-gejala depresi:

- Gangguan mood akibat kondisi medis umum- Gangguan mood akibat penggunaan zat- Gangguan bipolar I, episode depresi- Gangguan bipolar II, episode depresi- Gangguan depresi berat- Gangguan skizoafektif- Gangguan siklotimik- Gangguan distimik- Gangguan penyesuaian dengan mood depresi

b. Jika impresi awal pemeriksa menunjukkan adanya stresor yang berhubungan dengan

kecemasan:- Gangguan cemas akibat penggunaan zat- Gangguan waham- Gangguan stres pasca trauma- Fobia spesifik- Agorafobia tanpa riwayat gangguan panik- Fobia sosial- Gangguan stres akut- Gangguan panik tanpa agorafobia- Gangguan panik agorafobia- Gangguan cemas menyeluruh- Gangguan penyesuaian dengan mood cemas

- Gangguan cemas akibat kondisi medis umum- Gangguan kepribadian cemas menghindar- Gangguan kepribadian dependen

c. Jika ada pola perilaku kekerasan:- Intoksikasi zat- Gangguan bipolar II, episode manic- Gangguan identitas disosiatif- Intermitten explosive disorder - Gangguan kepribadian antisosial- Gangguan pengendalian impuls yang tak tergolongkan

2. KRITERIA DIAGNOSTIK

Aksis I (gejala klinis)1. Tanyakan mengenai gejalagejala utama (essential/ core) dan beratnya gejala tersebut.2. Tanyakan mengenai masalah yang berhubungan dengan gejala utama.3. Melakukan eksklusi.

Gejala-gejala utama:a. Gangguan kognitif

- Siapa nama lengkap anda?- Saya akan menyebutkan tiga kata yang harus anda ingat, yaitu pensil, mobil, dan jam.Apakah anda bisa mengulangi ketiga kata tersebut? Baik. Sekarang saya ingin anda

mengingat ketiga kata tersebut. Saya akan menanyakan kembali beberapa menit lagi.

b. Retardasi mental„Ketika masih sekolah, apakah ada yang pernah mengatakan pada anda kalau anda lambatdalam menerima pelajaran?‟ 

c. Gangguan yang berhubungan dengan zat- Apakah anda pernah mengalami masalah akibat penggunaan obatobatan atau alkohol?- Apakah anda pernah menggunakan ganja, heroin, atau obat-obatan lain yang membuat andamerasa lebih enak?

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 44/56

 

d. Skizofrenia- Apakah anda pernah mendengar suara atau melihat sesuatu yang tidak bisa didengar dandilihat orang lain?- Apakah anda pernah merasa diri anda dikontol secara rahasia sehingga melawan keinginananda sendiri?

e. Gangguan bipolar, episode manik- Apakah anda pernah merasa sangat bersemangat, bahagia atau tidak bisa tenang lebih daribiasanya selama sekitar satu minggu?- Apakah pernah orang lain mengatakan pada anda bahwa anda menjadi terlalu bersemangat,lebih terlihat senang atau lebih banyak bicara?

f. Gangguan depresi berat- Apakah anda pernah merasa sedih, kosong, putus asa yang lebih dari biasanya selamabeberapa hari atau minggu?- Apakah anda pernah merasa iritabel dan lelah lebih dari biasanya tanpa alasan yang jelas?

g. Gangguan panik

-Apakah anda pernah mengalami serangan cemas, panik atau sangat ketakutan yangmendadak tanpa alasan yang jelas?‟ 

h. Gangguan fobia„Apakah anda pernah merasa takut terhadap sesuatu yang tidak ditakuti oleh sebagian besarorang? Seperti terbang, ketinggian, binatang, jarum, petir,kilat, darah, atau hal-hal lainsemacamnya?‟ 

i. Gangguan obsesif kompulsif„Apakah anda pernah merasa terganggu dengan pikiran-pikiran yang memalukan, menakutkan,atau menggelikan yang datang ke pikiran anda terus menerus walaupun anda mencoba tidakmempedulikan atau menghentikannya?‟ 

 j. Gangguan stres pasca trauma„Apakah anda pernah mengalami flashback  yang berulang ketika anda mencoba mengingatpengalaman yang mengerikan?‟ 

k. Gangguan ansietas menyeluruh„Apakah pernah ada waktuwaktu saat anda merasa sangat gelisah, cemas, atau tegang tanpaalasan yang jelas?‟ 

l. Gangguan somatisasi„Apakah anda mempunyai masalahmasalah fisik dalam hidup anda yang membuat anda harusberkonsultasi ke berbagai dokter?‟ 

m. Anoreksia nervosa„Apakah anda pernah mengalami penurunan berat badan yang sangat jelas karena diet danmembuat orang-orang di sekitar anda mencemaskan kesehatan anda?‟ 

n. Bulimia nervosa„Apakah anda pernah mengalami masalah dengan makan yang sangat berlebihan dan ketikaanda makan banyak dan cepat membuat anda merasa sakit?‟ 

o. Gangguan penyesuaian„Dalam 3 bulan terakhir apakah anda pernah merasa sangat cemas atau sedih tentang sesuatuyang terjadi pada anda? Seperti kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan,

perpisahan, perceraian, kecelakaan, penyakit berat, atau hal-hal lain seperti itu?‟Jika andamenemukan gejala gangguan jiwa yang penting, cari tahu berapa lama gejala tersebut telahada.Langkah selanjutnya adalah menilai tingkat keparahan gejala. Menurut DSMIV, gejala adalahkeluhan yang menimbulkan distres atau hendaya yang nyata pada fungsi sosial, pekerjaan,atau area penting kehidupan lainnnya.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 45/56

 

Berikut adalah 8 pertanyaan empiris untuk menilai hendaya:1. Apakah (gejala yang dialami, seperti minum alkohol, menggunakan obatobatan, perubahanmood, dsb.) pernah mempengaruhi kinerja anda di sekolah atau dalam bekerja atau di tempatkerja?

2. Apakah (gejala yang dialami, seperti minum alkohol, menggunakan obatobatan, perubahan

mood, dsb.) pernah membuat anda mengalami masalah dengan keluarga, atau membuatkeluarga anda mencemaskan diri anda?

3. Apakah (gejala yang dialami, seperti minum alkohol, menggunakan obatobatan,perubahanmood, dsb.) pernah mempengaruhi aktivitas sosial atau hubungan anda dengan temanteman?

4. Apakah anda pernah mengalami masalah dengan pihak berwajib akibat (gejala yang dialami,seperti minum alkohol, menggunakan obatobatan, perubahan mood, dsb.)?

5. Apakah kesehatan anda pernah memburuk akibat (gejala yang dialami, seperti minumalkohol, menggunakan obat-obatan, perubahan mood, dsb.)?

6. Apakah anda pernah mendapat pengobatan atau terapi untuk (gejala yang dialami, sepertiminum alkohol, menggunakan obatobatan, perubahan mood, dsb.)?

7. Apakah anda pernah dirawat di rumah sakit akibat (gejala yang dialami, seperti minumalkohol, menggunakan obat-obatan, perubahan mood, dsb.)?

8. Ketika anda mengalami (gejala yang dialami, seperti minum alkohol, menggunakan obat-obatan, perubahan mood, dsb.) apakah anda dapat hidup sendiri?

Ketika pasien mengalami gangguan psikiatri, dampaknya pada pasien ada di tiga aspek, yaitu:hendaya psikososial, distres interpersonal, dan perasaan menderita.

Tingkat keparahan dari gangguan yang dialami tergambar dari berbagai area, termasuk reaksikeluarga, sangsi sosial, gangguan pada kesehatan secara umum, dan tingkat fungsi pasiensecara umum.

Gejala-gejala penyerta:Gejala penyerta adalah gejala yang sering muncul pada suatu gangguan tapi bukan gejala yangpenting untuk diagnosis gangguan tersebut. Sebagai contoh: insomnia bisa ada pada depresitapi juga pada gangguan lain seperti penyalahgunaan zat, skizofrenia, gangguan bipolar, dangangguan cemas.

Gejala penyerta tersebut juga bisa merupakan gejala vegetatif, seperti anoreksia, hiperfagia,atau gangguan seksual. Juga bisa muncul sebagai gejala yang tidak dapat dijelaskan seperti

low back pain, nyeri di abdomen atau kepala; atau persepsi somatic yang lain.

Gejala penyerta dapat diketahui dengan memberikan pertanyaan terbuka pada pasien, sebagaiberikut:

„Apa lagi yang anda rasakan ketika anda mengalami depresi?‟ Pemeriksa harus menilai bahwa gejala penyerta ini memang timbul bersamaan dengangejala utama.

EksklusiPemeriksa yang sudah mendapatkan gejala utama pasien, lamanya dan tingkat keparahangejala tersebut, dan telah mendapatkan beberapa gejala penyerta; berarti telah mendapatkan

informasi yang cukup untuk membuat diagnosis. Pemeriksa kemudian harus menunggu hasildari eksplorasi terhadap riwayat pasien karena gangguan medis bisa menyerupai gangguanpsikiatri. Adanya gejala-gejala medis dapat menyingkirkan adanya gangguan psikiatri. Padabeberapa kasus, gejala gangguan psikiatri juga merupakan gejala dari gangguan psikiatri yanglain.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 46/56

 

Aksis II (gangguan kepribadian dan retardasi mental)Tidak seperti gangguan klinis (aksis I), dengan pengecualian untuk gangguan kepribadianantososial, pada gangguan kepribadian tidak dapat dijelaskan secara baik denganmenggunakan kriteria diagnosis, follow  – up, dan pemeriksaan keluarga.

Diagnosis gangguan kepribadian bisa didapatkan jika pasien memenuhi dua kriteria yang tipikal

untuk gangguan kepribadian menurut DSMIV, yaitu:

1. Kompleks respon pencetus (Trigger response complex ) 

Untuk pasien dengan gangguan kepribadian dependen, kehilangan hubungan yang lekatmerupakan pencetus. Kebanyakan pasien dengan gangguan kepribadian menunjukkan responyang tidak sesuai dengan seseorang dalam tiga bentuk hubungan atau situasi:keintiman/seksual atau keluarga, dengan kelompok sosial atau aktifitas rekreasi, dan denganrekan di tempat kerja. Pasien diminta untuk mendeskripsikan hubungannya dengan orang lain.Cara yang lebih terarah adalah dengan menanyakan pada pasien apakah ada situasi yangpasien takuti, hindari atau sulit dihadapi. Pasien akan menjelaskan situasi yang menjadi pemicumunculnya perilaku yang tidak sesuai dan persepsi pasien yang terdistorsi terhadap situasi

tersebut. Wawancara terkadang bisa menjadi pemicu untuk munculnya respon yang tidaksesuai.

2. Lifelong maladjustment 

Pada gangguan kepribadian, pola respon terhadap pemicu ini berulang selama hidup pasien.Gejala dysphoria dan ansietas muncul kembali ketika pasien mengalami kehilangan ataumengantisipasi terjadinya kehilangan. Ketika pemeriksa mengobservasi adanya reaksi ansietasatau depresi setelah kehilangan, bisa terjadi salah diagnosis menjadi gangguan penyesuaian

 jika tidak ditanya mengenai pola yang berulang selama hidupnya. Jika ada pola demikian yangberulang maka pasien tersebut adalah gangguan kepribadian.

Situasi dan stresor yang sensitif untuk pasien dapat membantu mengidentifikasi defisit copingpada pasien dan menemukan diagnosis gangguan kepribadiannya. Gangguan kepribadianterkadang dapat tampak sebagai bentuk ringan dari gangguan klinis. Kondisi tersebut terjadiketika pasien menggambarkan gejala yang berlangsung sepanjang hidup.

Gejalagejala tersebut dihubungkan ke gangguan klinis, maka setelah remisi, gangguan klinistersebut dapat meninggalkan gangguan kepribadian residual pada pasien. Gejala-gejalatersebut juga dapat merupakan prekursor dari suatu gangguan klinis.PersamaanFenomenologis antara Gangguan Klinis dan Gangguan Kepribadian

Gangguan Klinis Gangguan KepribadianGangguan yang berhubungan dengan zat Kepribadian antisosial, kepribadian

ambang,kepribadian narsisistik Gangguan bipolar, NOS, rapid cycler  Kepribadian ambangGangguan konversi Kepribadian antisocial,Gangguan somatisasi Kepribadian histrionic,Skizofrenia tipe paranoid, gangguan waham,Kepribadian paranoid Skizofrenia yang taktergolongkan Kepribadian skizoid, kepribadian skizotipal Gangguan depresi Kepribadiandependen Gangguan panik dengan agoraphobia dan fobia sosial

Kepribadian menghindarGangguan obsesif kompulsif Kepribadian obsesif kompulsif

Klasifikasi Gangguan Kepribadian Gangguan kepribadian dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Situasi yang memicu perilaku yang tidak sesuai (maladjusted )

2. Misinterpretasi terhadap situasi pemicu3. Respon emosi dan perilaku yang tidak sesuai (maladjusted )

DSM IV membuat pembagian gangguan kepribadian menjadi tiga kluster, yaitu:Kluster A : paranoid, skizoid, skizotipal (aneh dan eksentrik)Kluster B : antisosial, borderline, histrionik, dan narsisistikKluster C : cemas menghindar, dependen, obsesif kompulsif

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 47/56

 

Diagnosis gangguan kepribadian ditegakkan juga dengan menentukan kluster mana yangcocok dengan perilaku pasien. Ketiga pertanyaan berikut dapat menjadi tuntunan dalamdiagnosis:

1. Apakah pasien cenderung mengisolasi diri karena perilaku pasien yang dingin, curiga atauaneh?

2. Apakah ia membutuhkan orang lain? apakah ia dramatik dan berfokus pada diri sendiri?3. Apakah ia takut dengan orang lain, cemas, submisif, atau terbatas?

Gangguan kepribadian sebagai respon yang tidak sesuai terhadap pemicuGangguan Kepribadian Pemicu Persepsi terhadap pemicu Respon perilaku Respon emosi

Cluster AParanoid Hubungan „Orangorang Menjaga jarak, Curiga, cemburu,Skizoid Skizotipal

Cluster BAntisosial Ambang/ Borderline  interpersonal yang dekat Hubungan interpersonal yang dekatHubungan interpersonal yang dekat Nilainilai sosial, peraturan Tujuan personal, Hubungan

yang dekat Relasi diam-diam mendekatiku Dan menyakitiku‟ „Orangorang tidak berarti untukku‟ „Orang lain mempunyai kemampuan sihir‟  „Peraturan membatasi saya untuk dapat memenuhikebutuhan saya‟  „Tujuan ini adalah bagus; tidak, tujuan ini misterius, penuh perhitungan,menyerang balik Menghindari keterlibatan social Membayangkan dicintai atau ditolak tanpabukti Pelanggaran terhadap aturan-aturan dan nilai-nilai sosial, serta hokum Perubahan tujuan,relasi yang ambivalen marah, waspada berlebihan Dingin, kaku, tidak ramah, menjaga jarakKesenangan/semangat yang tidak sesuai, hostilitas/bermusuhan Impulsif, marah, hostilitas,berpurapura Mood dan afek yang labil Positif dengan responyang positif, disforik Histrionik Narsisistik

Cluster CCemas menghindar Dependen Obsesif kompulsif heteroseksual Evaluasi diri Hubungan

interpersonal yang dekat, tampil di depan umum Kesendirian Hubungan yang dekat tidakbagus; orang-orang baik pada saya; tidak, mereka tidak baik‟ „Saya harus menunjukkan emosiyang intensif untuk membuat orang lain kagum‟  „Hanya saya orang yang diperhitungkan‟ „Orang-orang menolak dan mengkritik saya‟ „Saya tidak Menggoda, emosi yangDibuat-buat Terfokus pada diri sendiri, mengharapkan penghargaan tanpa usaha Lari danmenghindari tampil di muka umum Menyerahkan tujuan hidupnya pada orang lain Emositerbatas,kaku, marah jika peraturannya dengan respon yang negative Labil, kebesaran,menurun Cemas, menarik diri Cemas, panic Cemas, marah

Personality Disorder Not Otherwise SpesifiedNOS( yang tak tergolongkan)Pasif agresif Sadistic Menyakiti diri sendiri Deadlines, kebutuhan untuk tampil Lemah,dependenSituasi dan hubungan yang tidak dapat ditangani suka sendirian‟ „Peraturan saya harus diikuti,

 jika tidak sangat menakutkan;perasaan dipengaruhi pikiran‟ „Mereka mempengaruhi kebebasansaya, tapi berbahaya kalau saya menolak mereka Secara terbuka‟  „Saya harus Menunjukkankepada dilanggar; menentang otoritas

Procrastination , melanggar komitmen Kejam, perilaku terbatas pada orang yang tidak berdayaMenciptakan situasi yang menyebabkan kesengsaraan Cemas, marah Kesenangan didapatdari penderitaan orang lain Terlibat dalam penderitaan mereka siapa yang bos; saya dapatMembuat mereka menderita‟  „Saya harus mengalami hal yang berat untuk bisa membuktikanbahwa diri saya berharga

Retardasi MentalRetardasi mental merupakan kondisi perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap.

Gambaran utama dari retardasi mental adalah fungsi intelektual secara nyata berada di bawahrata-ratasecara umum, mempengaruhi semua tingkat intelegensi, yaitu kemampuan kognitif, bahasa,motorik, dan sosial. Kondisi tersebut disertai dengan keterbatasan yang signifikan pada fungsiadaptasi. Keterbatasan tersebut terjadi pada minimal dua area fungsi sebagai berikut:komunikasi, perawatan diri, kegiatan sehari-hari di rumah, keterampilan sosial/interpersonal,menggunakan fasilitas umum,kemampuan untuk mencapai tujuan, fungsi akademik, pekerjaan,rekreasi, kesehatan dan keamanan. Onsetnya terjadi pada usia 18 tahun dan dapat terjadidengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lain.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 48/56

 

Derajat retardasi mental:Retardasi mental ringan : 50 – 55 s/d 70Retardasi mental sedang : 35 – 40 s/d 50 – 55Retardasi mental berat : 20 – 25 s/d 35 – 40Retardasi mental sangat berat : di bawah 20 – 25

Retardasi Mental Ringan Individu dengan retardasi mental dapat mandiri dan dapat menjalani pendidikan. Mirip denganindividu nonretardasi serta dapat melebur dengan masyarakat umum sebelum dan sesudahmendapat pendidikan formal. Beberapa dapat mencapai kelas 6 SD atau lebih dan sebagianbesar dapat lulus SMU. Setelah dewasa mereka dapat bekerja, menikah dan berkeluarga.Namun tampak lambat dan memerlukan bantuan dalam menyelesaikan dan menjalankan tugasserta masalah hidup.

Retardasi Mental Sedang Pada individu dengan retardasi mental sedang biasanya ditemui disabilitas fisik. Mereka dapatdilatih (trainable ), serta dapat melakukan fungsi sehari-hari namun memerlukan pengawasan.Kebanyakan membutuhkan pendidikan yang khusus, beberapa dapat mencapai kemampuan

akademik sampai kelas 2 atau kelas 3 SD. Memerlukan bantuan sampai seumur hidup;beberapa dapat bekerja dengan supervisi.

Retardasi Mental Berat Mempunyai disabilitas motorik mencolok dan biasanya mempunyai satu atau lebih masalahorganik sebagai penyebab keterlambatannya. Perkembangan kemampuan komunikasinyaburuk. Kebanyakan membutuhkan supervisi penuh dan perawatan khusus sepanjang hidup.Beberapa dapat belajar tugas-tugas sederhana dan rutin untuk membantu perawatan diri ataukemampuan di bengkel kerja.

Retardasi Mental Sangat Berat Melibatkan defisit yang menetap pada fungsi kognitif, motorik dan komunikasi. Ada gangguan

pada fungsi sensorimotor yang sudah tampak sejak masa kanak awal. Membutuhkan pelatihankhusus bahkan untuk ketrampilan dasar perawatan diri seperti makan dan toileting . Sebagianbesar mempunyai gangguan organik sebagai penyebab keterlambatannya dan membutuhkansupervisi total dan perawatan khusus sepanjang hidup. Merupakan kondisi vegetatif.

Aksis IV (Masalah Psikososial dan Lingkungan)Keluhan utama bisa menggambarkan masalah psikososial. Konflik interpersonal bisamerupakan gangguan klinis, gangguan kepribadian, reaksi penyesuaian atau masalahpsikososial. Gangguan kepribadian juga bisa menjadi penyebab dari munculnya masalahpsikososial.

Kondisi psikososial juga bisa tidak berhubungan dengan gangguan psikiatri dan dapat diterapi

tanpa harus menjadi gangguan jiwa:Berkabung

Fungsi intelektual borderline 

Masalah akademis

Perilaku antisosial anak dan remaja

Perilaku antisosial pada orang dewasa

Masalah pekerjaan

Malingering

Tidak disiplin dalam pengobatan gangguan jiwa

Masalah dalam fase kehidupan

Masalah hubungan anak dan orang tua

Masalah keluarga lainMasalah interpersonal

Masalah psikososial dan lingkungan dapat mempengaruhi diagnosis, terapi, dan prognosispada gangguan aksis I dan II. Masalah lingkungan dan psikososial diantaranya adalah: masalahkeluarga, kematian orang yang bermakna atau kematian anak, kekerasan seksual atau fisikpada anak, kesulitan dalam akulturasi, illiteracy ,kemiskinan, masalah di pekerjaan ataupengangguran, masalah hukum. Contoh-contoh tersebut merupakan stresor luar atau masalahhidup.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 49/56

 

Stresor dapat akut maupun berat dan bisa juga menjadi keluhan utama pasien. Pasien bisamenyebutkan stresor sebagai penyebab masalah psikiatri yang ia alami, maka sangat pentinguntuk mencari hubungan antara stresor dan gangguan. Masalah psikososial dan lingkungandapat berhubungan dengan gangguan psikiatri, yaitu:

1. Sebagai penanda waktu2. Sebagai penguat

3. Sebagai konsekuensi4. Sebagai pemicu5. Sebagai penyebab

Reaksi Maladaptif Mencari reaksi maladaptif adalah langkah berikut yang harus dilakukan setelah mendapatkanstresor. Reaksi maladaptif bermanifestasi sebagai perilaku dan gejala. DSM IV menuliskanreaksi maladaptif sebagai bagian dari gangguan penyesuaian sebagai berikut: dengan ansietas,dengan mood depresi, dengan gangguan konduksi,dengan campuran ansietas dan mooddepresi, dan juga bisa gabungan di antaranya.

Threemonth Rule 

Menurut DSM IV, hubungan antara stresor dan respon harus merupakan hubungan yangsementara dan bukan hubungan sebab akibat. Reaksi maladaptif dapat terjadi dalam 3 bulansetelah stresor dan tidak bertahan lebih dari 6 bulan.

Eksklusi gangguan klinis Gejala reaksi penyesuaian mirip dengan gangguan depresi berat, gangguan cemas, ataugangguan kepribadian antisosial. Riwayat dari pasien dan keluarga serta status mental akanmembantu membedakan semua hal tersebut. Reaksi penyesuaian harus disingkirkan jika gejalayang muncul memenuhi kriteria diagnosis untuk aksis I dan II.Pasien dengan gangguankepribadian dapat memunculkan gejala saat stres.Sebuah respon maladaptif harus dipastikanbukan merupakan aktivasi reaksi darimgangguan kepribadian yang sudah ada.

Disorder Not Otherwise Spesified NOS(Gangguan yang tak Tergolongkan)Ketika pasien melaporkan tentang suatu gangguan, hubungkan gangguan tersebut dengangejala penting dari gangguan klinis. Cara yang paling efektif adalah dengan menanyakan:„Ketika anda mengalami gejala X, gejala apa lagi yang anda rasakan?‟  Jika tidak didapatkangejala-gejala lain, telusuri beratnya gejala yang ia laporkan pertama kali. Tanda dan gejla yangdilaporkan tunggal sering berupa fisik, seperti sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan, pingsan,dan nyeri punggung. Gejala lain adalah kompulsi, seperti mencuci tangan, menghitung. Gejaladelusi yang tunggal seperti bau  tidak enak, diamati oleh mata yang jahat, atau dicintai secaradiamdiam oleh orang penting (erytromania). Bisa juga gejala mood saja seperti mengeluh terusmenerus atau dysphoria kronis. 

Memeriksa Gejala yang Tidak Tereksplorasi

Setelah beberapa diagnosis penting telah diverifikasi dan mengeksklusikan yang lain, makatersisa daftar gangguan psikiatri yang belum tereksplorasi. Ingat bahwa keluhan utamamerefleksikan hanya apa yang pasien pilih untuk didiskusikan maka untuk dapat lebihkomprehensif harus dicari halhal di luar keluhan utama dan apa yang pasien keluarkan secarasukarela. Pendekatan dengan orientasi gangguan bisa digunakan untuk mengeksplorasi gejalapenting yang tidak pasien jelaskan.

3. RIWAYAT PSIKIATRIKepribadian PremorbidPenilaian kepribadian premorbid mempunyai 3 fungsi dalam proses psikodiagnostik:

1. Merupakan dasar fungsi pasien saat ini. Tanyakan kepada pasien dan  keluarga dalam

bidang apa pasien tidak seperti dirinya „yang normal‟. 

2. Mendukung diagnosis karena beberapa gangguan psikiatri berhubungan dengan gambaranpremorbid yang spesifik. Pasien dengan gangguan bipolar mungkin menunjukkan kepribadiansiklotimik, pasien dengan skizofrenia sering menunjukkan perilaku aneh dan isolasi sosialsebelum onset gangguan. Jika diagnosis dan kepribadian premorbid tidak sesuai,pertimbangkan lagi diagnosisnya.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 50/56

 

3. Menentukan tujuan terapi.Perjalanan Penyakit Gangguan Klinis Ketika mencari onset gangguan klinis, berikan pertanyaansebagai berikut:

“Kapan anda pertama kali mengalami masalah ini?” “Kapan pertama kali dalam hidup anda, anda mengalami masalah seperti ini?” 

Periksa apakah gangguan yang ada sekarang pernah terjadi dalam bentuk yang berbeda.Pasien dengan gangguan depresi bisa mempunyai gejala manik pada awalgangguan. Pasien dengan gangguan skizoafektif bisa hanya mempunyai gejala depresi ataumood yang iritabel, dan pasien dengan skizofrenia bisa mempunyai gejala paranoid ataukatatonik yang dominan. Pasien mungkin tidak memikirkan bahwa manifestasi yang berbeda inisebagai bagian dari gangguannya yang sekarang. Jika demikian maka pasien harus diberiedukasi tentang hubungan antara masalah yang lalu dan sekarang untuk dapat memfasilitasikomunikasi. Temukan periode waktu antara akhir masa sehat pasien dengan onset darisakitnya. Pendekatan ini akan membantu pasien untuk menentukan apakah onsetnya lambatatau akut.

Perjalanan Penyakit Gangguan KepribadianGangguan kepribadian merupakan pola perilaku yang tidak sesuai (maladjusted ) yangberlangsung sepanjang hidup dan seringkali ego sintonik. Masa remaja adalah saat pertamakali gangguan kepribadian muncul. Onset dan durasi gangguan kepribadian dievaluasi denganmemfokuskan konflik interpersonal yang sering berulang atau gambaran kepribadianmaladaptif. Telusuri kembali konflik yang pasien ungkapkan dan identifikasikan bagian darigangguan kepribadian yang berperan dalam konflik tersebut.

Ciri Kepribadian Beberapa pasien dengan gangguan kepribadian menyadari adanya kepribadian maladaptifpada dirinya seperti pemalu, perfeksionis atau emosional. Kesadaran pasien tersebut dapatdigunakan untuk menentukan onset dari ciri kepribadian.

Gambaran kepribadian dan konflik sosial merupakan dua sisi mata uang: konflik yang berulangmenggambarkan kepribadian yang patologis dan sebaliknya kepribadian yang patologismenyebabkan konflik interpersonal yang berulang.Gangguan kepribadian yang berat akan mempengaruhi: pekerjaan, cinta, dan kesenangan;sementara gangguan yang ringan tidak mempengaruhi ketiga hal tersebut.

Cara lain untuk menilai tingkat keparahan gangguan adalah jumlah konflik serupa yangterjadi pada pasien dalam satu tahun.

Riwayat TerapiGangguan jiwa terbukti mempunyai respon yang spesifik pada beberapa jenis pengobatan.

Riwayat terapi yang detil dan respon terapi dapat membantu untuk:

1. Menemukan diagnosis yang ditegakkan oleh terapi sebelumnya jika tidak ada catatanyang jelas mengenai diagnosis tersebut dan pasien tidak ingat dengan gejala yang ia alamidulu.2. Mengidentifikasi respon dari beberapa modalitas terapi.3. Mengkonfirmasi diagnosis terapis saat ini.

Beberapa respon lain mungkin tidak terlalu spesifik. Dengan demikian, cerita dari keluarga danpasien sendiri mengenai respon terapi yang dahulu sangat penting.

Riwayat Sosial

Riwayat sosial dibagi menjadi premorbid dan morbid. Riwayat premorbid menggambarkanriwayat perkembangan dan derajat fungsi sosial yang tertinggi.Lima area dari performa di sekolah yang harus dinilai adalah:

1. Lambat belajar, tergambar dengan seringnya tidak naik kelas/mengulang pada tahunpertama, perlu mendapat kelas atau sekolah khusus; adanya indikasi retardasi mental ataudisfungsi mental yang menetap sampai ke masa dewasa.Periksa kemungkinan adanya defisitseperti disleksia atau akalkulia.

2. Masalah kedisiplinan, seperti berbohong, mencuri, mencontek, kabur dari rumah, perilakukekerasan terhadap otoritas, teman sebaya, atau binatang.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 51/56

 

3. Perilaku hiperaktif.4. Gambaran fobia, obsesif dan depresi.5. Kehadiran di sekolah tidak teratur, penarikan diri secara sosial, perilaku antisosial, danperilaku yang tidak sesuai (inappropriate ).

Riwayat pekerjaan pasien digunakan untuk menilai apakah pekerjaan yang pernah

dilakukannya berhubungan dengan latar belakang kecerdasan dan pendidikan. Interaksi sosialdengan rekan kerja, atasan, dan bawahan; harus dinilai. Riwayat militer (jika ada), dinilaiadanya masalah kedisiplinan, penyalahgunaan zat, promosi, penurunan jabatan, danpemecatan. Bandingkan fungsi premorbid pasien yang tertinggi dalam pekerjaan dan kehidupankeluarga dengan fungsinya selama sakit.Kesenjangan antara keduanya mengindikasikan dampak dari gangguan yang pasien padakehidupan pasien, sementara fungsi premorbid merupakan target terapi. Kesembuhan berartibebas dari gejala dan kembali ke fungsi premorbid. Pengukuran kuantitatif terhadap fungsipremorbid, morbid dan saat ini dilakukan dengan menggunakan skala Global  Assessment and Functioning . Fungsi sosial juga dapat digunakan sebagai alat pendeteksi adanya gangguanpsikiatri pada pasien yang mencoba menutupi masalah mental yang ia alami.

Aksis III (Riwayat Medis)1. Gangguan Medis sebagai Penyebab Gejala Psikiatri  Riwayat medis, seperti gangguanneurologis, endokrin, metabolik,kardiovaskular; harus ditelusuri apakah riwayat medis tersebutdan terapi farmakologinya mungkin berhubungan dengan gejala psikiatri. 

Gejala Psikiatri yang berhubungan dengan Aksis III: gangguan fisik Gangguan FisikGejala Psikiatri PanikAnsietas Depresi EpisodikDelusi DerealisasiGangguan Neurologis

Iskemia serebraltransien (sementara)

Iskemia serebralSklerosis multipleSklerosis posterolateralPenyakit WilsonKorea HutingtonPolineuritisNiemannPickHomosistinuriaTumor otakMarchiafavaBignamiEnsefalitisEnsefalitis herpes

simpleksJacobCreudzfeldtHidrosefalus tekanannormalMeningitisgranulomatusPenyakit Alzheimerdan PickAbses otakEpilepsi lobus temporalPenyakit MeniereTrauma kepala

EndokrinopatiTiroid, paratiroid,adrenal, insulinPheochromocytoma

Ketidakseimbangan elektrolit (Na, K, Ca, Mg, HCO) 

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 52/56

 

 Gangguan collagen

vascularLupus eritematosusLainlain

Gangguan SirkularTakikardi atriumparadoksikalCoronary insufficiencyAnemiaGagal jantungkongestifEnsefalopati hipertensi

InfeksiTuberkulosis,brucellosisToksoplasmosis

Malaria (otak)Viral: hepatitis,pneumonia,mononucleosisEndokarditis bakterisubakut

KarsinomaOatcell(paruparu)LeukemiaKanker pancreasLimfoma

Defisiensi vitamin(B1, B6, B12, niasin,asam folat) Gangguan sistemik

NefritisUremiaSirosis awalPsoriasisGoutAmyloidosisEnteritis regionalColitis ulseratifPorfiria intermitten akutPankreatitis

2. Gejala-gejala psikiatri sebagai indikator dari gangguan medis yang tidak terdeteksi  Hindariterjadinya kesalahan diagnosis ketika menilai gangguan psikiatri pada pasien usia lanjut yangtidak mempunyai riwayat psikiatri baik pada pasien  maupun keluarga, jika gejala munculdengan kombinasi yang tidak biasa, muncul dengan perjalanan penyakit yang tidak biasa, atau

 jika muncul pada onset usia yang tidak sesuai dengan biasanya. Daerah tempat tinggal pasien terkadang dapat menjelaskan gambaran pasien dengan gejala-gejala psikiatri yang berhubungan dengan kondisi medis umum. Psikiater konsultan, dokterkeluarga, dan psikiater di daerah perkotaan mungkin lebih sering menemukan penyebab fisikdan farmakologis dibandingkan dengan profesional yang bekerja di tempat multidisiplin sepertiuniversitas dengan pasien rawat jalan.Efek samping obat-obatan dapat disalahartikan sebagai gejala dari gangguan psikiatri.gangguan psikiatri akibat obat-obatan tidak terbatas pada efek toksiknya atau pengaruh pada

metabolism otak seperti delirium, kebingungan, disorientasi, letargi, tremor dan ataksia.Terutama pada pasien lanjut usia, obat-obatan mempunyai waktu paruh yang lebih panjang.Riwayat medis dan perawatan rumah sakit yang pernah pasien jalani harus dicatat. Evaluasiketeraturan berobat pasien terhadap pengobatan yang terdahulu dan respon pasien terhadapberbagai macam obat. kedua hal tersebut dapat membantu memprediksi kedisiplinan pasiendalam berobat dan respon terhadap terapi yang direncanakan sekarang.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 53/56

 

Riwayat KeluargaPenelitian menunjukkan sebagian besar gangguan psikiatri mayor adalah familial. Penelitiandengan kembar monozigot dan adopsi menunjukkan bahwa gangguan jiwa bisa diturunkansecara genetik walaupun cara transmisinya tidak diketahui.

Riwayat keluarga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis psikiatri dan memprediksi

perjalanan penyakit dan respon terapi pada pasien muda yang baru pertama kali mengalamigangguan. Misalnya, jika pasien mempunyai beberapa episode depresi namun keluarga derajatsatu ada yang mengalami gangguan bipolar, maka pasien tersebut harus diduga mengalamigangguan bipolar juga. Pengetahuan tersebut akan membuat terapis berhatihati dalampenggunaan anti depresan yang dapat mencetuskan episode manik atau hipomanik.

Penelitian keluarga tentang gangguan kepribadian masih berjalan. Gangguan kepribadianbanyak berhubungan dengan gangguan psikiatri, sementara banyak gangguan psikiatri yangfamilial, maka tidak heran jika ternyata gangguan kepribadian juga familial. Maka pasien harusditanyakan apakah keluarganya dalam derajat satu mempunyai sifat:

1) Penyendiri, aneh, eksentrik2) Sumber masalah sosial (kambing hitam dalam keluarga)

3) Dependen, kaku, pemarah, penyalahguna.

4. DIAGNOSISDiagnosis melabel gangguan bukan pasien. Evaluasi diagnosis menggambarkan penilaian dankesimpulan terapis tentang pasien dan harus mengandung beberapa standar sebagai berikut:

a. Aset dan kekuatan pasienb. Formulasi diagnosis termasuk faktor-faktor biologi, psikologi dan sosialc. Diagnosis multiaksial

Aset dan Kekuatan Pasien Penilaian terhadap aset dan kekuatan pasien menggambarkan secara positif kemampuanekonomi pasien setelah mengeluarkan biaya akibat gangguan jiwa yang dialaminya. Aset dan

kekuatan pasien juga mempunyai peran besar dalam menentukan rencana terapi dan prognosispasien.

Kekuatan pasien diantaranya adalah: pengetahuan, ketertarikan/hobi,keterampilan, bakat,pengalaman, pendidikan, dan status pekerjaan. Kesemua hal tersebut berguna untukmemotivasi pasien untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses wawancara dan terapi.

Formulasi Diagnosis Formulasi diagnosis merupakan rangkuman dari faktor biologi, psikologi dan sosial yangberkontribusi pada gangguan yang dialami pasien.

Faktor Biologis  

Formulasi biologi menyimpulkan bahwa faktor biologis yang berkontribusi pada gangguanpsikiatri pasien, termasuk:

a. Gangguan psikiatri pada keluarga dalam derajat satu sebagai indikatorpredisposisi genetikb. Riwayat prenatal sebagai indikator kerusakan fetus akibat infeksi ibu, gangguan medislain, atau penyalahgunaan zatc. Perkembangan awal sebagai indikator dari pengaruh kondisi medis umum yang mungkinmenghambat perkembangan anakd. Riwayat kondisi medis umum termasuk kejang dan terapinya sebagai indicator adanyapengaruh kondisi tersebut pada riwayat psikiatri pasien.

Faktor Psikologis 

Formulasi psikologis termasuk estimasi dampak teknik pengasuhan anak pada perkembanganketerampilan interpersonal pasien dan mekanisme defensi. Dampak tersebut bisa tampak padawawancara sebagai transferensi pasien terhadap terapis dan defensi yang pasien gunakan saatmengungkapkan permasalahannya. Pewawancara dengan orientasi psikodinamik akanmemasukkan kesimpulan mengenai dorongan ego, id dan superego pasien; analisis topologimengenai perilaku sadar dan tidak sadar, dan riwayat dari perkembangan psikoseksual. Terapiskognitif mungkin akan mencari keyakinan salah pasien dan perkataan pasien yangmenyalahkan diri sendiri yang mungkin menghambat perkembangannya dan membuat pasientidak teratur dalam rencana terapi. Dari sisi perilaku, perilaku belajar yang tidak sesuai harusdigambarkan, seperti perilaku menghindar sebagai respon dari berbagai stimulus, arti patologisdari kontrol berat badan yang tampak pada gangguan makan, dan penyalahgunaan zat sebagairespon dari masalah lingkungan.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 54/56

 

Faktor Sosial Gambarkan sistem pendukung yang dapat mempunyai dampak positif maupun negatif riwayatpsikiatri pasien:

1. Keluarga.Berpotensi menyakiti pasien dengan situasi sebagai berikut: kehilangan figur orang tua

akibat perceraian, perpisahan, atau kematian; dan perlakuan kekerasan secara fisik,seksual, dan emosional (abuse ). Pasien usia lanjut mungkin mengalami dukungan ataupenolakan dari anakanaknya yang mungkin berpengaruh pada kondisi psikiatri mereka.

2. Institusi keagamaan.Dapat membantu mengembangkan kekuatan spiritual pasien atau secara subyektifmelakukan cuci otak pada pasien.

3. Tetangga.Dapat membantu meningkatkan standar sosial atau mengancam keamanan pasien.

4. Sekolah.Dapat membantu meningkatkan keterampilan akademik pasien, ambisi, danmemberikan model yang positif, atau menjadi tempat kegagalan, penolakan danhukuman.

5. Militer.Sumber untuk mengembangkan kepercayaan diri atau memicu ketergantungan dankekecewaan. Juga dapat menjadi sumber trauma yang berkontribusi padaperkembangan gangguan stres pasca trauma.

6. Karir pekerjaan.Dapat menyediakan keamanan financial atau menjadi sumber stres dan kegagalan yangterus menerus.

7. Pernikahan.Dapat memberikan kekuatan dan dukungan, atau masalah yang terus menerus.

Diagnosis Multiaksial

Aksis I dan IIDSM IV menuliskan diagnosis psikiatri multipel pada aksis I dan II yang menggambarkangangguan klinis dan kepribadian. Diagnosis tersebut dapat dispesifikan menjadi diagnosisutama, diagnosis sementara, atau dalam remisi. Dalam berbagai sistem diagnosis, prinsiphirarki digunakan untuk mengeksklusikan berbagai diagnosis psikiatri. Biasanya gangguan yanglebih pervasif mendapat prioritas di atas yang kurang pervasif.

Eksklusi suatu gangguan psikiatri dari yang lainnya terbatas pada situasi:

1. Bila gangguan psikiatri dirasakan berhubungan dengan kondisi medis umum, dan diagnosistambahan dari gangguan psikiatri belum dibuat. Misalnya, jika pasien didiagnosis gangguandepresi setelah terapi jangka panjang dengan reserpin, maka pasien akan didiagnosis

gangguan depresi akibat kondisi medis umum dan tidak ada diagnosis tambahan untukgangguan depresi mayor.

2. Gejala pada suatu gangguan secara bersamaan berhubungan dengan gambaran gangguanyang lain. Misalnya, pasien dengan skizofrenia yang juga mempunyai gejala depresi. Pasientersebut akan didiagnosis hanya skizofrenia namun tidak ada tambahan diagnosis untukdistimia karena distimia tersebut dianggap sebagai bagian dari skizofrenia. Sebaliknya, jikapasien mempunyai gejala obsesif kompulsif sebagai tambahan dari skizofrenia, pasien tersebutakan didiagnosis sebagai obsesif kompulsif juga sebagai tambahan dari diagnosis skizofrenia.Obsesif kompulsif dianggap tidak berhubungan dengan gambaran skizofrenia.

Diagnosis Utama:

Tentukan diagnosis utama gangguan yang secara klinis paling mungkin dan komprehensifuntuk menjelaskan gejala-gejala yang muncul dan merupakan focus terapi. Sebagai contoh, jikapasien menunjukkan ketergantungan alkohol namun juga menunjukkan gejala distimia,diagnosis ketergantungan alkohol tidak diragukan lagi tepat dan merupakan fokus terapi. Gejaladistimia mungkin merupakan pola intoksikasi dan gejala putus alkohol sehingga lebih tidak tepatuntuk dijadikan diagnosis utama. Maka diagnosis utama adalah ketergantungan alkohol danbukan distimia. Pasien mungkin mempunyai lebih dari satu diagnosis utama.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 55/56

 

 Diagnosis Sementara:Diagnosis ini terjadi jika pewawancara dapat menemukan beberapa gejala gangguan psikiatrinamun pasien kurang kooperatif sehingga tidak membiarkan pewawancara mendapatkan gejalasecara keseluruhan. Pewawancara mempunyai kesan bahwa pasien mempunyai semua gejalayang dibutuhkan untuk membuat diagnosis namun kurang data. Dengan demikian lebih baik

ditegakkan diagnosis sementara daripada dibuat diagnosis not otherwise specifiedNOS  (taktergolongkan).

Diagnosis Psikiatri yang lalu:DSM IVtidak menggunakan istilah „gangguan psikiatri yang lalu‟ namun menggunakan  istilah „dalamremisi parsial‟, „dalam remisi total‟ dan „residual‟ untuk mengindikasikan status gangguanpsikiatri sebelumnya.

Profil Diagnosis: Jika pasien mempunyai lebih dari satu gangguan psikiatri, sangat berguna untuk menentukanonset dan akhir dari setiap gangguan dengan suatu garis waktu. Titik nol adalah saat pasien

lahir, setiap unit dalam garis waktu menunjukkan tahun-tahun kehidupan pasien, dan garis akhiradalah usia pasien yang sekarang. Gangguan digambarkan dengan garis di atas titik-titiktersebut. Pada puncak grafik adalah gangguan akibat kondisi medis umum, diikuti dengangangguan penggunaan zat,gangguan psikotik, gangguan mood, ansietas, gangguansomatoform, dan sebagainya,seperti pada DSM IV. Dengan gambaran yang demikian akandapat terlihat hubungan setiap gangguan.

Aksis III Kondisi medis umum saat ini dilaporkan pada aksis III. Pemisahan kondisi medis dari gangguanpsikiatri tidak berarti bahwa kondisi medis umum berbeda dari gangguan psikiatri atau bahwamereka lebih tidak dipengaruhi oleh perilaku atau faktor psikososial.Jika kondisi medismenyebabkan gangguan mental, diletakkan pada aksis I dan III: pada aksis I sebagai gangguan

mental akibat kondisi medis umum, pada aksis III sebagai kondisi medis umum sendiri. Jikalebih dari satu diagnosis aksis III yang ada maka semua harus dilaporkan.

Aksis IV Masalah psikososial dan lingkungan dilaporkan pada aksis IV. DSM IV memberikan daftar darimasalah yang mungkin pasien alami seperti masalah dengan kelompok pendukung utama,lingkungan sosial, pendidikan, pekerjaan, rumah, situasi ekonomi, akses ke pelayanankesehatan, interaksi dengan hukum, dan masalah psikososial lain. Masalah hubungan denganorang tua, anak, pasangan, atau saudara kandung juga termasuk di dalamnya, juga masalahyang berhubungan dengan kekerasan dan penolakan. Stresor tersebut juga bisa termasukpengalaman positif, seperti kelahiran anak.

Aksis IV Penilaian fungsi global (Global Assessment of FunctioningGAF ) dilaporkan pada aksis IV. GAFmengkuantitatifkan penilaian klinisi terhadap level fungsi pasien keseluruhan. Skala GAFmelakukan penilaian hanya pada fungsi psikologi, sosial dan pekerjaan.

Skalanya adalah antara 1 – 100, yaitu:1. Skala 1 – 20 menggambarkan pasien berbahaya dan dapat menimbulkan ancaman bagi dirisendiri atau orang lain, termasuk perawatan diri yang buruk dan gangguan dalam komunikasi.Pasien tersebut perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.

2. Skala 21  – 40 menggambarkan pasien dengan kemampuan menilai realita yang terganggusangat berat akibat waham dan halusinasi (21  – 30) atau menunjukkan hendaya berat dalam

beberapa area seperti pekerjaan, sekolah, keluarga, atau gangguan daya nilai, pikiran ataumood (31 – 40). Pasien tersebut perlu mendapat supervisi dan sistem yang mendukung untukdapat menjalankan fungsinya. Pasien harus dirawat di rumah sakit.

3. Skala 41 – 60 menggambarkan pasien yang mempunyai gejala non psikotik yang serius yangmempengaruhi manajemen waktu, seperti ritual obsesional, yang mengarah pada perilakupenghindaran yang berat serta serangan panic, dan hendaya pada fungsi sosial, pekerjaan dansekolah. Pasien seperti ini biasanya membutuhkan perawatan farmakoterapi dan psikoterapirawat jalan.

5/10/2018 Test Psikiatri Dasar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/test-psikiatri-dasar 56/56

 

 4. Skala 61  – 80 menggambarkan pasien yang mempunyai gejala yang ringan (61 – 70) atausementara (71  – 80) yang menyebabkan kesulitan dalam fungsi sosial, pekerjaan dan sosial.Pasien ini membutuhkan konseling dan psikoterapi secara rutin.

5. Skala 81 – 100 menggambarkan seseorang yang mempunyai fungsi yang baik dalam semua

area dengan level minat dan aktivitas sosial yang efektif. Tidak membutuhkan konseling.

5. PROGNOSISSelama wawancara, pewawancara sebaiknya memberikan informasi tentang dugaan diagnosisdan keputusan kepada pasien dalam bentuk umpan balik diagnostik.

Cara yang baik untuk menyampaikan topik ini adalah dengan kalimat:“Saya akan menyampaikan pada anda apa yang saya temukan tentang penyebab penderitaanyang anda rasakan dan kita lihat apakah anda setuju dengan saya.” Biasanya pasien akanmerasa senang karena dilibatkan dalam proses tersebut.

Pasien cemas karena ingin mengetahui pendapat terapis tentang pasien. Pasien juga perlumendapat penghargaan karena telah menjawab pertanyaan-pertanyaan denganbaik.Memberikan kemungkinan diagnosis kepada pasien akan membuat pasien lebih mudahmelakukan langkah selanjutnya yaitu mendiskusikan rencana terapi.

Daftar Pustaka

3. Othmer E, Othmer SC. The clinical interview using DSMIV.Volume1:Fundamentals.Washington: American Psychiatric Press Inc., 1994.

4. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock‟s synopsis of psychiatry. 9th ed. Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins, 2003